Metode Starting Motor Induksi

download Metode Starting Motor Induksi

of 5

Transcript of Metode Starting Motor Induksi

  • 7/30/2019 Metode Starting Motor Induksi

    1/5

    Metode Starting Motor Induksi

    a. Direct On Line starter

    Direct On Line starter merupakan starting langsung. Penggunaan metoda ini sering dilakukanuntuk motor-motor a.c yang mempunyai kapasitas daya yang kecil. Pengertian

    penyambungan langsung disini, motor yang akan dijalankan langsung di swich On ke sumber

    tegangan jala-jala sesuai dengan besar tegangan nominal motor. Artinya tidak perlu mengatur

    atau menurunkan tegangan pada saat starting (lihat gambar).

    Diagram Direct On Line starter.

    Besar arus startnya dari 4 sampai 7 dari arus beban penuhnya (bila tidak diketahui biasanya

    dipakai 6x arus beban penuhnya). Hal ini terjadi karena motor pada saat diam memiliki

    momen inersia (motor dalam keadaan diam), sehingga untuk mengalahkan momen inersia ini

    dibutuhkan arus yang besar.

    Starter ini terdiri dari Breaker sebagai proteksi hubung singkat, Magnetik Contactor, Over

    Currrent Relay dan komponen control seperti push button, MCB dan pilot lamp. Kontrol Start

    dan Stop dilakukan dengan push button yang mengontrol tegangan pada coil contactor.Sementara itu output OCR terangkai secara serrie sehingga jika OCR trip, maka output OCR

    akan melepas tegangan ke coil contactor.

    Komponen penyusun starter ini harus mempunyai ampacity yang cukup besar. Perlu

    diperhitungkan juga arus saat start motor, demikian juga ukuran range overloadnya.

    b. Star Delta starter

    Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun atas 3 buah contactoryaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta Contactor, Timer untuk pengalihan dari Star

    http://3.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOGk7mSnTI/AAAAAAAAABc/UhDkIamqpRY/s1600-h/Image1.jpg
  • 7/30/2019 Metode Starting Motor Induksi

    2/5

    ke Delta serta sebuah overload relay. Pada saat start, starter terhubung secara Star. Gulungan

    stator hanya menerima tegangan sekitar 0,578 (seper akar tiga) dari tegangan line. Jadi arus

    dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari pada DOL Starter. Setelah mendekati speed

    normal starter akan berpindah menjadi terkoneksi secara Delta. Starter ini akan bekerja

    dengan baik jika saat start motor tidak terbebani dengan berat.

    Pada star delta starter, arus yang mengalir adalah

    Dimana IDOL= Arus start langsung

    c. Autotransformer starter

    Starting dengan cara ini adalah dengan menghubungkan motor pada tap tegangan sekunder

    autotransformer terendah. Setelah beberapa saat motor dipercepat tap autotransformer

    diputuskan dari rangkaian dan motor terhubung langsung pada tegangan penuh.

    http://2.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOEieqHoZI/AAAAAAAAAAc/DJQSlFTMPwQ/s1600-h/Image3-1.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOEXC4yMuI/AAAAAAAAAAU/Xh8zJidlYvA/s1600-h/Image2.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOEieqHoZI/AAAAAAAAAAc/DJQSlFTMPwQ/s1600-h/Image3-1.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOEXC4yMuI/AAAAAAAAAAU/Xh8zJidlYvA/s1600-h/Image2.jpg
  • 7/30/2019 Metode Starting Motor Induksi

    3/5

    Diagram starter dengan autotransformer starter

    Pada autotransformer starter, arus yang mengalir adalah

    Dimana :

    Vm = Tegangan sekunder dari Auto-Transformer

    V1 = Tegangan supply

    IDOL = Arus start langsung

    d. Soft starter

    Soft starter dipergunakan untuk mengatur/ memperhalus start dari elektrik motor. Prisip

    kerjanya adalah dengan mengatur tegangan yang masuk ke motor. Pertama-tama motor hanyadiberikan tegangan yang rendah sehingga arus dan torsipun juga rendah. Pada level ini motor

    hanya sekedar bergerak perlahan dan tidak menimbulkan kejutan. Selanjutnya tegangan akan

    dinaikan secara bertahap sampai ke nominal tegangannya dan motor akan berputar dengan

    dengan kondisi RPM yang nominal.

    http://4.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFQch1oMI/AAAAAAAAAAs/dPpxTtkChEU/s1600-h/Image4.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOE4h0NVqI/AAAAAAAAAAk/W3nlbyz4TSc/s1600-h/Image3.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFQch1oMI/AAAAAAAAAAs/dPpxTtkChEU/s1600-h/Image4.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOE4h0NVqI/AAAAAAAAAAk/W3nlbyz4TSc/s1600-h/Image3.jpg
  • 7/30/2019 Metode Starting Motor Induksi

    4/5

    Komponen utama softstarter adalah thyristor dan rangkaian yang mengatur trigger thyristor.

    Seperti diketahui, output thyristor dapat di atur via pin gate nya. Rangkaian tersebut akan

    mengontrol level tegangan yang akan dikeluarkan oleh thyristor. Thyristor yang terpasang

    bisa pada 2 phase atau 3 phase.

    Selain untuk starting motor, Softstarter juga dilengkapi fitur soft stop. Jadi saat stop, tegangan

    juga dikurangi secara perlahan atau tidak dilepaskan begitu saja seperti pada starter yang

    menggunakan contactor.

    e. Frequency drive

    Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD (Variable Speed Drive), VFD (Variable

    frequency Drive) atau Inverter. VSD terdiri dari 2 bagian utama yaitu penyearah tegangan

    AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan bagian kedua adalah membalikan dari DC ke tegangan AC

    http://2.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFuFngz5I/AAAAAAAAABE/Owrnb8lI8gs/s1600-h/Image7.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFuCP0mmI/AAAAAAAAAA8/8gdpgjGHspY/s1600-h/Image6.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFccGid1I/AAAAAAAAAA0/8nL9W7lnrS4/s1600-h/Image5.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFuFngz5I/AAAAAAAAABE/Owrnb8lI8gs/s1600-h/Image7.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFuCP0mmI/AAAAAAAAAA8/8gdpgjGHspY/s1600-h/Image6.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFccGid1I/AAAAAAAAAA0/8nL9W7lnrS4/s1600-h/Image5.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFuFngz5I/AAAAAAAAABE/Owrnb8lI8gs/s1600-h/Image7.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFuCP0mmI/AAAAAAAAAA8/8gdpgjGHspY/s1600-h/Image6.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFccGid1I/AAAAAAAAAA0/8nL9W7lnrS4/s1600-h/Image5.jpg
  • 7/30/2019 Metode Starting Motor Induksi

    5/5

    dengan frequency yang diinginkan. VSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb

    :

    Di mana RPM = kecepatan merupakan putaran dalam motor

    f = frekuensi

    p = jumlah kutub motor

    Dengan demikian jika frekuensi motor ditingkatkan maka akan meningkatkan kecepatan

    motor, sebaliknya dengan memperkecil frekuensi akan memperlambat kecepatan motor.

    Pengendalian frekuensi motor menggunakan rangkaian inverter, seperti pada gambar:

    Prinsip kerja inverter yang sedehana adalah :

    Tegangan yang masuk dari jala jala 50 Hz dialirkan ke board Rectifier/ penyearah DC, dan

    ditampung ke bank capacitor. Jadi dari AC di jadikan DC.

    Tegangan DC kemudian diumpankan ke board inverter untuk dijadikan AC kembali dengan

    frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari DC ke AC yang komponen utamanya adalah

    Semiconduktor aktif seperti IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor). Dengan menggunakan

    frekuensi carrier (bisa sampai 20 kHz), tegangan DC dicacah dan dimodulasi sehingga keluar

    tegangan dan frekuensi yang diinginkan.

    Pengontrolan start, stop, jogging dll bisa dilakukan dengan dua cara yaitu via local dan

    remote. Local maksudnya adalah dengan menekan tombol pada keypad di inverternya.Sedangkan remote dengan menghubungkan terminal di board control dengan tombol external

    seperti push button atau switch. Masing masing option tersebut mempunyai kelemahan dan

    keunggulan sendiri sendiri.

    Frekuensi dikontrol dengan berbagai macam cara yaitu : melalui keypad (local), dengan

    external potensiometer, Input 0 ~ 10 VDC , 4 ~ 20 mA atau dengan preset memori. Semua itu

    bisa dilakukan dengan mengisi parameter program yang sesuai.

    http://1.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFu41gNvI/AAAAAAAAABU/YKSny6OXe5g/s1600-h/Image9.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFuUoCtmI/AAAAAAAAABM/oSQUDsiY4Kc/s1600-h/Image8.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFu41gNvI/AAAAAAAAABU/YKSny6OXe5g/s1600-h/Image9.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_lnHwynRKaHU/SUOFuUoCtmI/AAAAAAAAABM/oSQUDsiY4Kc/s1600-h/Image8.jpg