METODE REKRUTMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF...
Transcript of METODE REKRUTMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF...
METODE REKRUTMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF
DAERAH KOTA SALATIGA (STUDI KASUS PARTAI
KEBANGKITAN BANGSA DAN PARTAI PERSATUAN
PEMBANGUNAN)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh
MUHAMAD ALVIKA FIRDANI
NIM 33030150022
PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
iv
MOTTO
YOU’LL NEVER KNOW TILL YOU
HAVE TRIED
(SINAR DUNIA)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Turmudi dan Ibu Nafiatun sebagai motivator
terbesar dalam hidupku yang tak mengenal lelah dan selalu mendoakanku serta
menyayangiku, terima kasih atas semua pengorbanan, keringat dan kesabaran
mengantarkanku sampai bisa belajar sejauh ini.
2. Almamaterku tercinta dan akan aku do’akan selalu kejayaannya Institut Agama
Islam Negeri Salatiga.
3. Fakultas Syari’ah yang selalu terbaik dalam memberikan pembelajaran kuliahku.
4. Keluarga kecilku di Kuliah Kerja Nyata Harun, Rizki Eka, Ita, Roped, Mbak
Laila, Mbak Lina, Mbak Melinda serta Mbak Angel.
5. Keluarga pendampingku selama KKN Bapak Topik beserta keluarganya.
6. Serta untuk teman-teman yang selalu menanyakan kapan wisuda, ini saya
persembahkan untuk kalian.
vi
Kata Pengantar
Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan kepada kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat–Nya penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan sesuai
dengan yang di harapkan. Penulis juga bersyukur atas rezeki dan kesehatan yang telah
diberikan oleh – Nya, sehingga penulis dapat menyusun penulisan skripsi ini.
Shalawat dan salam penulis sanjungkan kepada Nabi, kekasih, spirit
perubahan Rasulullah SAW beserta segenap keluarga dan para sahabat – sahabatnya,
syafa’at beliau sangat penulis nantikan di hari pembalasan kelak nanti.
Penulisan Sekripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H), Fakultas Syari’ah, Jurusan Hukum
Tata Negara yang berjudul : “Metode Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Daerah
Kota Salatiga (studi kasus Partai PKB dan Partai PPP)”. Penulis mengakui bahwa
dalam menyusun penulisan skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak. Karena itulah penulis mengucapkan penghargaan yang setinggi –
tingginya, ungkapan terima kasih kadang tak bisa mewakili kata – kata, namun perlu
kiranya penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag, selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M. A, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga.
3. Bapak Farkhani, S.H., S.H.I., M.H, selaku Ketua Program Studi Hukum Tata
Negara Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga.
4. Bapak Farkhani, S.H., S.H.I., M.H, Selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan saran pengarahan dan masukan berkaitan dengan penulisan
skripsi sehingga dapat selesai dengan maksimal sesuai dengan yang
diharapkan.
vii
5. Bapak dan Ibu Dosen selaku staf pengajar dan seluruh staf administrasi
Fakultas Syari’ah yang tidak bisa penulis sebut satu persatu yang selalu
memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa
halangan apapun.
6. Ketua DPC Partai PKB kota Salatiga, Bapak Saiful Mashud yang telah
memberi informasi dan data yang dibutuhkan dalam skripsi ini.
7. Ketua DPC Partai PPP kota Salatiga, Bapak Selamet Sarmidin yang
memberikan informasi dan data yang dibutuhkan.
8. Teman-teman Jurusan Hukum Tata Negara Angkatan 2015 yang telah
mendukung dan mendoakan saya.
9. Serta pihak-pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini,
semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah
SWT. Amiin
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi metodologi, penggunaan bahasa, isi, maupun analisisnya,
sehingga kritik dan saran yang konstruktif, sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan penulisan skripsi ini, sehingga mudah dipahami.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.
Salatiga, 15 Agustus 2019
Penulis.
Muhamad Alvika Firdani
NIM. 33030 15 0022
viii
ABSTRAK
Alvika Firdani, Muhamad, 2019 Metode Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Daerah
Kota Salatiga (Studi Kasus Partai PKB dan Partai PPP). Skripsi. Fakultas
Syariah Program Studi Hukum Tata Negara Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing : Farkhani S.HI., S.H., M.H.
Kata Kunci : Rekrutmen, Calon Legislatif Daerah dan Perundang-undangan
Sistem demokrasi merupakan sistem kedualatan rakyat dalam suatu negara.
Kekuasan masyarakat di negara di wakilkan oleh lembaga negara yaitu lembaga
legislatif yang dipilih secara langsung melalui sistem pemilihan umum. Peserta
pemilu adalah partai politik yang merupakan sarana bagi masyarakat untuk menjadi
anggota legislatif dan eksekutif. Partai PKB dan PPP merupakan partai politik yang
mengikuti pemilihan umum pada tahun 2019. Kedua partai tersebut melakukan
rekrutmen anggota partai yang akan di ajukan untuk menjadi anggota legislatif daerah
dengan berlandaskan Undang-Undang No 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana metode rekrutmen
calon anggota legislatif daerah oleh partai PKB dan PPP di kota Salatiga, serta
bagaimana kesesuaian perundang-undangan dan AD/ART partai dengan rekrutmen
yang dilakukan partai PKB dan PPP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui metode kedua partai dalam melakukan rekrutmen anggota dan kesesuaian
partai dalam menerapkan peraturan tersebut.
Jenis penelitian ini kualitatif dengan cara penelitian field research yaitu
mencari sumber data langsung dari DPC partai PKB kota Salatiga dan DPC partai
PPP kota Salatiga, baik melalui wawancara, dokumentasi dan lain-lain. Pendekatan
dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan yuridis, yaitu berlandaskan
dengan peraturan atau perundang-undangan yang relevan dan sedang berlaku.
Partai PKB dalam melakukan rekrutmen caleg menggunakan metode
pengumuman dan mensosialisasikan pendaftaran caleg oleh Lembaga Pemenangan
Pemilu melalui partai PKB dengan mendatangi kelompok masyarakat, seperti
kelompok pemuda, fatayat dan sebagainya. Sedangkan partai PPP, metode yang
digunakan menggunakan cara door to door dengan mendatangi warga yang
disarankan oleh majelis pertimbangan partai yang dilakukan oleh PAC dan Latnas
Pemenangan Pemilu PPP. Metode rekrutmen yang dilakukan oleh PKB dan PPP tidak
diatur dalam AD/ART masing-masing partai. Rekrutmen caleg yang dilakukan oleh
partai PKB dan partai PPP belum sesuai dengan regulasi aturan pemilu dalam
Undang-Undang No 7 Tahun 2017 tentang pemilu dan aturan yang telah ditetapkan
KPU dalam PKPU No 20 Tahun 2018 Tentang Pencalonan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota. Ketidak sesuaian rekrutmen tersebut
terkait kewajiban caleg yang harus mempunyai KTA.
ix
DAFTAR ISI
NOTA PEMBIMBING ................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ iii
MOTTO ......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN .......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
D. Kegunaan Penelitian ....................................................................... 6
E. Penegasan Istilah ............................................................................ 6
F. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 9
G. Metode Penelitian ........................................................................... 11
x
H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 15
BAB II REKRUTMEN PARTAI DALAM SISTEM DEMOKRASI
INDONESIA
A. Teori Demokrasi ...................................................................... 17
B. Teori Partai Politik .................................................................. 25
C. Teori Rekrutmen Politik .......................................................... 33
D. Syarat Calon Legislatif Partai Politik Pemilu 2019 ................ 38
BAB III REKRUTEMEN PARTAI PKB DAN PARTAI PPP DI KOTA
SALATIGA
A. Gambaran Umum Partai PKB dan Partai PPP ....................... 42
1. Sejarah Partai PKB ........................................................... 42
2. Gambaran Umum Partai PKB di Kota Salatiga ............... 46
3. Sejarah Partai PPP ............................................................ 49
4. Gambaran Umum Partai PPP di Kota Salatiga ................ 52
B. Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Daerah oleh Partai
PKB Kota Salatiga dan Partai PPP Kota Salatiga
1. Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Daerah Partai
PKB Kota Salatiga ........................................................... 56
a. Mekanisme Perekrutan Bakal Calon .......................... 56
b. Kendala Perekrutan Bakal Calon legislatif ................ 60
c. Kaderisasi Lanjutan .................................................... 63
2. Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Daerah Partai
PPP Kota Salatiga ............................................................. 64
a. Mekanisme Perekrutan Bakal Calon .......................... 64
xi
b. Kendala Perekrutan Bakal Calon legislatif ................ 68
c. Kaderisasi Lanjutan .................................................... 70
BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN REKRUTMEN PARTAI DAN
REKRUTMEN CALON LEGISLATIF DAERAH KOTA SALATIGA
A. Analisis Rekrutmen Caleg Daerah Kota Salatiga oleh
Partai PKB dan PPP dengan Kesesuaian UU No 7
Tahun 2017 Tentang Pemilu dan PKPU No 20 Tentang
Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota .......................... 73
B. Perbedaan Rekrutmen Partai PKB dan PPP Kota Salatiga .... 80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 84
B. Saran ......................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
Daftar Gambar
Gambar 1.1 ........................................................................................................... 59
Gambar 1.2 ........................................................................................................... 67
xiii
Daftar Tabel
Tabel 2.1 ............................................................................................................... 80
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu
kelompok yang terorganisir dengan anggota-anggotanya yang mempunyai
orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita sama. Tujuan kelompok ini adalah untuk
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara
konstitusional untuk melaksanakan programnya. Partai politik merupakan
pencerminan dari negara yang demokratis yang diyakini sebagai prasyarat
bagi kehidupan negara modern.1 Tanpa menunjuk kepentingan yang mana
dan oleh siapa, jelas bahwa partai politik merupakan lembaga penyalur
kepentingan, yang menyalurkan kepentingan rakyat dan kepentingan
penguasa. Partai politik secara modern adalah suatu kelompok yang
mengajukan calon-calon bagi jabatan publik untuk dipilih rakyat, sehingga
dapat mengatasi atau memengaruhi tindakan-tindakan pemerintah. Dengan
demikian, partai politik merupakan perantara yang besar yang
menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologi sosial dengan lembaga
pemerintahan yang resmi dan mengaitkannya dengan aksi politik di dalam
masyarakat yang lebih luas.2
Partai politik merupakan instrumen wajib ada disuatu negara yang
menjalankan demokrasi. Pendapat lain yang mengatakan bahwa tidak ada
1Miriam budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : PT Ikrar Mandiri Abadi, 2008) hlm 404
2Erik Muhammad Fauzan, Hukum Tata Negara Indonesia, (Malang : Setara Press, 2017 ) hlm 154
2
demokrasi ketika tidak ada partai politik didalamnya, karena partai politik
yang memainkan peranan penting dalam sistem demokrasi. Adanya partai
politik maka masyarakat akan merasakan mempunyai negara/pemerintah,
karena ketika tidak ada kekuatan penyeimbang dari penguasa maka
kecenderungannya adalah kekuasaan digunakan secara berlebihan dan
tentunya masyarakat disini yang akan selalu dirugikan melalui
kebijakannya. Dapat dikatakan bahwa partai politik merupakan pilar
demokrasi, dan oleh karenanya menjadi suatu hal yang tidak masuk akal jika
suatu negara mengatasnamakan dirinya sebagai negara demokrasi tetapi
tidak memberikan kesempatan partai politik untuk berkembang.3
Indonesia adalah salah satu negara demokrasi, hal ini dibuktikan
dengan adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat seperti
Presiden dan Wakil Presiden, Kepala Daerah maupun lembaga legislatif
secara langsung. Pemilihan umum secara langsung menciptakan kesempatan
yang besar bagi seluruh masyarakat untuk andil dalam perpolitik negara
dengan syarat ikut anggota partai politik. Partai politik sangat berperan aktif
dalam pemilihan umum yang diadakan 5 tahun sekali ini, karena partai
politiklah yang menentukan para calon-calon wakil rakyat yang akan ikut
serta dalam pemilihan umum. Dalam Undang-Undang No.7 Tahun 2017
tentang Peimilihan Umum pasal 243 dijelaskan bahwa daftar bakal calon
anggota legislatif ditetapkan oleh pengurus partai politik peserta pemilu.
Oleh karena itu, partai politik sangat berperan penting dalam menentukan
3Sunarto , Sistem Politik Indonesia, (Semarang : UNNES Press: 2004 ) hlm : 28
3
bakal calon anggota legislatif sebagai wakil rakyat selama 5 tahun kedepan.
Selain aturan tersebut, pencalonan anggota legislatif juga diatur dalam
PKPU No 20 Tahun 2018 Tentang Pencalonan Anggota DPR, DPRD
Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Rekrutmen politik merupakan salah satu cara yang digunakan partai
politik untuk mendapatkan calon yang akan di ajukan dalam pemilihan
umum. Rekrutmen politik menyeleksi kesesuaian karakter para kandidat
dengan ideologi yang sama dengan partai politik. Kualitas seleksi dan model
perekrutan calon anggota legislatif dari partai politik akan berpengaruh
terhadap kualitas calon yang akan bersaing dalam setiap pemilihan umum.
Perekrutan bakal calon legislatif partai politik sangat penting karena
menjadi tolak ukur integritas partai politik dalam mewujudkan partai politik
yang baik dan lembaga legislatif yang bersih.4 Undang-Undang No 2 Tahun
2011 Tentang Partai Politik Pasal 29 ayat 1 menjelaskan bahwa partai
politik melakukan rekrutmen politik guna menjadi anggota partai politik,
bakal calon anggota legislatif, calon kepala daerah dan wakil kepala daerah
serta menjadi presiden dan wakil presiden.5 Pasal tersebut juga dijelaskan
bahwa dalam rekrutmen politik harus ada keterwakilan 30% dari
perempuan. Rekrutmen politik yang mewajibkan keterwakilan perempuan
30% merupakan bentuk demokrasi yang memperhatikan kesetaraan dan
keadilan gender.
4 Teguh Adi Prasojo, “Pola Rekrutmen Calon legislatif dari Partai Golkar Untuk DPRD Jateng
2014-2019” POLITIKA, Vol.4, No.2(2013), hlm21 5Undang-Undang No2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik Pasal 29 ayat (1)
4
Partai politik dalam melakukan rekrutmen anggotanya masih ada yang
tidak transparan hanya anggota partai saja yang mengetahui cara dalam
melakukan rekrutmen. Undang-Undang No 2 Tahun 2011 tentang Partai
Politik pasal 29 ayat (2) menjelaskan bahwa rekrutmen politik dilaksanakan
secara demokratis dan terbuka sesuai dengan AD dan ART serta peraturan
undang-undang. Ini membuktikan bahwa partai politik harus melaksanakan
rekrutmen politik yang secara transparan. Namun, beberapa partai politik
masih menggunakan rekrutmen politik secara tertutup, meskipun metode
rekrutmen politik seperti itu bisa diterapkan.6
Dari masalah tersebut penulis tertarik untuk meneliti tentang metode
rekrutmen partai politik dalam pemilu tahun 2019 di Kota Salatiga. Objek
yang difokuskan dalam penelitian ini adalah Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB) dan Partai Pembangunan Sejahtera (PPP). Penulis memilih Partai
Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan dengan alasan,
Pertama, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan
merupakan partai besar dan memiliki sejarah yang panjang. Kedua, Partai
Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan merupakan partai
berbasis agama Islam, dan agama mayoritas di Kota Salatiga merupakan
agama Islam.
Dengan melihat alasan tersebut, penulis mengkaji metode rekrutmen
di Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan wilayah
Kota Salatiga, dengan judul penelitian “METODE REKRUTMEN
6 Fadhilah Putra, “Partai Politik dan Kebijakan Publik : analisis terhadap kongruensi janji politik
partai dengan realisasi produk kebijakan publik di Indonesia. Jakarta : Pustaka Pelajar. hlm 259
5
CALON ANGGOTA LEGISLATIF DAERAH KOTA SALATIGA
(STUDI KASUS PARTAI KEBANGKITAN BANGSA DAN PARTAI
PERSATUAN PEMBANGUNAN)”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis menarik rumusan masalah :
1. Bagaimana metode perekrutan calon anggota legislatif daerah oleh
partai PKB dan PPP di pemilu 2019 wilayah kota Salatiga?
2. Bagaimana kesesuaian cara rekrutmen calon anggota legislatif
daerah oleh partai PKB dan PPP di kota Salatiga dengan Undang-
Undang No 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum dan PKPU
No 20 Tahun 2018 Tentang Pencalonan Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendak
dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui metode perekrutan calon legislatif oleh partai
PKB dan partai PPP.
2. Untuk mengetahui kesesuaian cara rekrutmen calon anggota
legislatif daerah oleh partai PKB dan PPP di kota Salatiga dengan
Undang-Undang No 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum dan
PKPU No 20 Tahun 2018 Tentang Pencalonan Anggota Dewan
6
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
D. Kegunaan Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat secara teoritis
a. Penelitian ini berguna untuk menambah wacana keilmuan
mengenai rekrutmen partai politik.
b. Menambah bahan pustaka bagi Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
c. Bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat secara praktis
a. Sebagai pengetahuan sekaligus pendidikan politik bagi masyarakat
mengenai pentingnya partisipasi politik dalam bermasyarakat.
b. Sebagai pengetahuan mengenai sisi lain dari partai politik.
E. Penegasan Istilah
Untuk melanjutkan studi atau penelitian ini ada beberapa hal yang
perlu untuk ditegaskan atau dipersempit maknanya agar pembaca dan
penulis mempunyai pemikiran sama ketika membaca penelitian ini.
1. Rekrutmen
Rekrutmen adalah seleksi dan pemilihan atau pengangkatan
seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah
peranan. Pada dasarnya rekrutmen sering terjadi di partai politik,
khususnya dalam mencari anggota partai. Menurut Affan gaffar
7
rekrutmen politik merupakan proses pengisian jabatan politik dalam
sebuah negara, agar sistem politik dapat memfungsikan dirinya
dengan sebaik-baiknya, guna memberikan pelayanan dan
perlindungan masyarakat. Sedangkan menurut Miriam budiardjo
rekrutmen politik adalah seleksi pemimpin yang berbakat untuk aktif
dalam kegiatan politik.7
Partai politik melakukan rekrutmen untuk menjamin kontinuitas
dan kelestarian partai, sekaligus salah satu cara untuk menjaring dan
melatih calon-calon pemimpin. Rekrutmen yang dilakukan partai
sangat penting peranannya. Karena proses rekrutmen menentukan
orang-orang yang akan menjalankan sistem politik negara.
2. Calon Anggota Legislatif Daerah
Calon anggota legislatif daerah atau calon legislatif merupakan
anggota partai politik yang dipercaya oleh partainya untuk maju
dalam pemilihan umum sebagai wakil rakyat di lembaga legislatif.
Calon anggota legislatif akan mewakili rakyat yang memilihnya di
parlemen. Tugas dari anggota legislatif daerah yaitu8 :
a. Membentuk peraturan daerah bersama bupati/walikota.
b. Membahas dan memberi persetujuan rancangan APBD
yang diajukan oleh bupati/walikota.
7 Miriam budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : PT Ikrar Mandiri Abadi, 2008). hlm 408
8 Kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat”
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Daerah_Kabupaten/Kota diakses 20 Maret
2019
8
c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan
daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah
kabupaten/kota.
d. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian
bupati/walikota atau wakil bupati/wakil walikota kepada
Mendagri melalui gubernur.
3. Partai Politik
Partai politik adalah suatu kelompok pengejar kedudukan
pemerintahan yang secara bersama terikat pada identitas atau lebel
yang dimilikinya. Anggota partai politik merupakan anggota yang
sudah terorganisasi secara terstruktur dan rapi yang disatukan
dengan ideologi yang tertentu. Fungsi utama dari partai politik
adalah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan
program-program yang telah tersusun di partai. Cara yang dilakukan
oleh partai politik untuk mempertahankan kekuasaanya atau untuk
mencari kekuasaan adalah dengan mengikuti pemilihan umum. 9
F. TinjauanPustaka
Tinjauan pustaka bertujuan untuk mengetahui validasi yang telah
dibuat. Penelitian terdahulu dapat menjadi satu pijakan penulis agar
penelitiannya berbeda dengan terdahulu. Adapun penelitian yang telah
dilakukan adalah:
9 Cholsin, dkk, “Dasar-Dasar Ilmu Politik” (Jogjakarta: UNY Press, 2007) hlm 110
9
1. Skripsi dari Besty Anindya Nur Azni dari Universitas Negeri
Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dengan judul “Pola Rekrutmen
Calon Anggota Legislatif (Studi Komparasi Antara Partai Amanat
Nasional dengan Partai Gerakan Indonesia Raya Tahun 2014 di
Daerah Istimewa Yogjakarta). Dalam skripsi tersebut disimpulkan
bahwa perbedaan dalam pola rekrutmen dari kedua partai tersebut
adalah PAN dalam merekrut bakal calon legislatif terlebih dahulu
membuat visi misi yang akan dilaksanakan oleh bakal calon
legislatif yang akan mencalonkan diri sedangkan Gerindra melalui
tes ke Gerindra, wawancara umum tentang ketugasan dan tes
psikologi. Selain itu posisi calon legislatif perempuan dalam partai
PAN sangat diutamakan dan menjadikannya No urut satu
sedangkan Gerindra calon legislatif perempuan maupun laki-laki
mempunyai kedudukan yang sama. Selain perbedaan tersebut
partai PAN dan Gerindra mempunyai kesamaan dalam pola
rekrutmen kader yang digunakan. Persamaan tersebut yaitu dalam
perekrutan kader mereka sama-sama menerapkan Undang-Undang
No 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD,
DPRD. Selain itu kedua partai juga sama-sama mewajibkan calon
legislatif untuk mengikuti kaderisasi berjenjang.10
Adapun perbedaan skripsi ini dengan skripsi penyusun adalah
dalam skripsi ini menjelaskan perekrutan yang berdasarkan
10
Besty Anindya Nur Azni “Pola Rekrutmen Calon Anggota Legislatif (Studi Komparasi Antara
Partai Amanat Nasional dengan Partai Gerakan Indonesia Raya Tahun 2014 di Daerah Istimewa
Jogjakarta), Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial (2014)
10
Undang-Undang No 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum atau
aturan pemilu yang lama sedangkan skripsi penyusun rekrutmen
politik berdasarkan Peraturan KPU No 20 Tahun 2018 Tentang
Tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan Undang-Undang No.7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum. Serta dalam skripsi penyusun juga
berisi tentang analisis rekrutmen berdasarkan AD/ART masing-
masing partai.
2. Skripsi selanjutnya yang membahas tentang perekrutan partai
politik adalah skripsi dari Ricco Tius Aprianto dari Universitas
Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, skripsi tersebut
berjudul “Model Rekrutmen Anggota DPRD Melalui Partai Politik
Pada Pemilu 2014 (studi Kasus Partai PKB dan PKS)”. Dalam
skripsi tersebut dijelaskan saat perekrutan terdapat faktor yang
menentukan bakal calon legislatif akan lolos dalam rekrutmen
partai politik, faktor yang di pertimbangkan oleh PKS meliputi
sosial background, political socialization, initial political activity,
apprenticeship, occupational variables, motivation, selection.
Sedangkan dari partai PKB faktor yang menentukan adalah proses
11
rekrutmen calon legislatif oleh partai PKB, pendidikan dan
pelatihan oleh partai PKB, menjalankan tugas.11
Adapun perbedaan skripsi tersebut dengan skripsi penyusun
adalah skripsi dari Ricco lebih menjelaskan tentang faktor yang di
pertimbangkan dari kedua partai untuk melaksanakan rekrutmen
politik. Sedangkan skripsi penyusun menjelaskan metode
rekrutmen politik yang di lakukan partai PPP dan PKB serta
rekrutmen dalam penentuan calon legislatif yang diajukan dalam
pemilihan umum berpayung hukum PKPU No 20 Tahun 2018
dan Undang-Undang No.7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum.
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Terkait dengan penelitian ini, maka penulis menggunakan jenis
penelitian kualitatif dengan cara field research atau penulis terjun
langsung kedalam masyarakat dan ikut berpartisipasi ke dalam lingkup
sosial masyarakat tersebut. Analisis yang digunakan dalam penelitian
menekankan pada proses penyimpulan secara menyeluruh serta pada
analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati
dengan logika yang ilmiah.12
11
Ricco Tius Aprianto, “Model Rekrutmen Anggota DPRD Melalui Partai Politik Pada Pemilu
2014 (studi Kasus Partai PKB dan PKS), Skripsi Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (2014) 12
Saifuddin Azwar, “ Metode Penelitian” Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011. Hlm 5
12
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis
yaitu menggunakan pendekatan hukum atau Perundang-undangan yang
berlaku dan relevan dengan permasalahan objek yang di teliti.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Salatiga tepatnya di kantor DPC
Partai PKB Jl. Fatmawati No. 80 Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota
Salatiga dan kantor DPC Partai PPP Jl. Argobogo No. 23 Ledok,
Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.
3. Jenis Data
Dalam penelitian ini ada 2 jenis data:
a. Data Primer data ini adalah data yang diperoleh langsung dari
informan yang dilakukan dengan alat pengukur atau alat
pengambilan data langsung pada subjek atau informan sebagai
sumber informasi yang di cari.13
Dalam penelitian ini data
primer yang dibutuhkan meliputi cara rekrutmen partai dalam
menentukan bakal calon legislatif dalam pemilu 2019 yang
diperoleh dari calon legislatif partai PKB dan calon legislatif
partai PPP dan anggota tim LPP partai PKB dan anggota tim
Latnas partai PPP.
b. Data Sekunder yaitu data yang tidak di peroleh secara langsung
dari responden atau subjek penelitian. Data sekunder bisa
peroleh dari dokumen-dokumen resmi, arsip-arsip, dan buku-
13
Ibid, Hlm 91
13
buku. Seperti SK kepengurusan partai PKB dan PPP, AD/ART
partai PKB dan PPP.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa
acara, yaitu:
a. Wawancara. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan menggunakan komunikasi secara lisan.
Wawancara dilakukan secara mendalam untuk menggali
informasi dari informan atau orang yang dianggap mengetahui
tentang permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian.
Informan tersebut adalah Bapak Saiful mashud ketua DPC
PKB kota Salatiga, Bapak Aldi Sekretaris LPP PKB kota
Salatiga, bapak Muhlasin calon legislatif partai PKB, ibu Desi
Widarwati saleg perempuan partai PKB, ibu Umi Fatikhotus
calon legislatif perempuan partai PKB dan Ibu Munziatun
calon legislatif perempuan dari partai PKB. Selain itu informan
dari partai PPP adalah Bapak Slamet Sarmidin Ketua DPC PPP
kota Salatiga dan Bapak Nasirudin wakil ketua bidang
keorganisasian dan kaderisasi partai PPP kota Salatiga, bapak
Nur Sunari ketua Latnas partai PPP, Bapak Guntur calon
legislatif partai PPP, Bapak Fairuz Kadomi calon legislatif
partai PPP, Ibu Maya Hidayati calon legislatif perempuan
14
partai PPP dan ibu Nurcahyati calon legislatif perempuan
partai PPP.
b. Dokumentasi. Dokumentasi dilakukan dengan cara
mengumpulkan data-data tertulis yang sudah ada sebelumnya.
Teknik pengambilan data secara tertulis bersumber pada
catatan-catatan, arsip-arsip, gambar atau foto pada acara-acara
tertentu yang ada di lokasi penelitian yang berkaitan dengan
penelitian dan bertujuan untuk memperjelas dan mendukung
proses penelitian. Seperti foto calon legislatif yang lolos
seleksi rekrutmen partai PKB dan PPP.
c. Observasi. Observasi atau pengamatan langsung kelapangan.
Teknik ini dilakukan untuk mendukung data-data yang penulis
dapatkan dari data-data yang sebelumnya telah penulis
dapatkan.
5. Analisa Data
Untuk penelitian ini digunakan metode kualitatif, dimana metode
ini menunjukkan pada riset yang menghasilkan data kualitatif, yaitu
data yang disajikan bukan berupa angka-angka, melainkan berbentuk
suatu penjelasan yang menggambarkan keadaan, proses, peristiwa
tertentu. Analisis data dalam penelitian ini menjelaskan tentang metode
partai dalam melakukan rekrutmen politik yang ada di Salatiga
khusunya partai PKB dan PPP.
6. Pengecekan Keabsahan Data
15
Penulis menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek
keabsahan data. Dimana dalam pengertian ini triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian dan
dapat menguji kredibilitas data.14
Pada penelitian ini peneliti
menggunakan triangulasi sumber data. Adapun informan yang akan
dijadikan pembanding adalah hasil wawancara dengan calon legislatif
dari partai PKB dan partai PPP dengan membandingakan hasil
wawancara dengan tim seleksi rekrutmen calon legislatif dari partai
PKB dan partai PPP.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman isi penelitian, maka sistematika
penulisan dalam penelititan ini di bagi menjadi lima bab, yaitu :
BAB I : Pendahuluan, dalam bab pertama ini penulis
memaparkan latar belakang masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, telaah pustaka, kerangka teoritik dan
kerangka pemikiran, metode penelitian yang berisi
tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi
penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data,
analisis data, pengecekan keabsahan data, dan
sistematika penelitian.
14
Beni Ahmad Saebani, “Metode Penelitian”. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008. Hlm 189
16
BAB II : Dalam bab kedua ini penulis mendefinisikan teori
tentang demokrasi, teori partai politik, dan teori
rekrutmen
BAB III : Dalam bab ketiga ini penulis memaparkan tentang
gambaran umum tentang partai politik PKB dan PPP,
peraturan rekrutmen calon legislatif di partai PKB dan
PPP dan Metode rekrutmen Partai, dan hasil wawancara.
BAB IV : Dalam bab keempat ini penulis akan memaparkan
analisis rekrutmen calon anggota legislatif partai PKB
dan PPP dengan kesesuaian sistem demokrasi dan
perbedaan rekrutmen calon legislatif PKB dan PPP.
BAB V : Penutup, dalam bab ini penulis memaparkan
kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang di
berikan penulis kepada pihak-pihak yang terkait dalam
penelitian ini.
17
BAB II
REKRUTMEN PARTAI DALAM SISTEM DEMOKRASI INDONESIA
A. Konsep Sistem Demokrasi
1. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari demos
dan kratos. Demos sering kali di artikan sebagai rakyat dan kratos
adalah kekuasaan. Demokrasi secara umum merupakan kekuasaan
oleh rakyat.15
Setiap bangsa memiliki ciri kehidupan demokrasinya
sendiri, sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Sistem demokrasi memiliki prinsip-prinsip universal, sebagai ukuran
bahwa suatu bangsa atau negara menganut sistem demokrasi.
Demokrasi sebagai dasar bernegara menjelaskan bahwa rakyatlah
yang mempunyai kekuasaan termasuk dalam kebijakan-kebijakan
negara yang menentukan kehidupan masyarakat. Dengan demikian
rakyatlah pemegang kekuasaan yang tertinggi di negara demokrasi,
atau istilahnya dari rakyat untuk rakyat oleh rakyat.
Konsep pemerintahan dari rakyat adalah adanya dukungan dari
rakyat untuk pemerintahan sehingga program-program pemerintah
sejalan dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat. Sedangkan
konsep pemerintahan oleh rakyat berarti dalam menjalankan
kekuasaannya pemerintah harus mengatas namakan rakyat. Konsep
15
Antonio Pradjasto dkk, “Kratos minus Demos Demokrasi Indonesia Catatan dari Bawah”,
Yayasan Pustaka Obor Indonesia: Jakarta, 2012. hlm xiv
18
yang terakhir yaitu pemerintahan untuk rakyat yang artinya kekuasaan
pemerintah hanya digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
Beberapa ahli berpendapat bahwa pengertian demokrasi adalah
sebagai berikut, menurut Joseph Schumpeter demokrasi adalah sarana
politik yang sederhana, sebuah mekanisme untuk memilih pemimpin
politik. Metode demokrasi menurutnya adalah penataan kelembagaan
untuk sampai pada putusan politik dimana individu meraih kekuasaan
untuk mengambil keputusan dengan perjuangan kompetitif untuk
meraih suara.16
Ronger H. Soltau mengemukakan demokrasi adalah
suatu rangkaian politik dan sosial bagi suatu masyarakat berdasarkan
prinsip kebebasan dan persamaan hak setiap warga. Sedangkan
menurut C. F Strong demokrasi adalah sistem pemerintahan yang
mayoritas anggotanya merupakan dari masyarakat tersebut, dan ikut
serta melalui cara perwakilan yang mempertanggungjawabkan
tindakan masyarakat yang di wakilinya. Robert Dahl berpendapat
bahwa demokrasi sebagai sebuah sistem politik.17
Menurutnya, sifat
demokrasi ada pada responsibilitas pemerintahan terhadap preferensi
warga negaranya yang setara secara politis.
Juan J. Linz dan Alfred Stephan menjelaskan kriteria mengenai
demokrasi yaitu18
:
Kebebasan hukum untuk merumuskan dan menduduki alternatif
politik dengan hak yang sesuai untuk bebas, berserikat,
16
Agustinus Supriyanto, “Demokrasi Pribumi Membangun sistem demokrasi berbasis kearifan
lokal”, (Jogjakarta: CV. Kalam Offset, 2014). hlm 5 17
Cholsin, dkk,. Loc.Cit. hlm 91 18
Hendra Nurtjahyo, “Filsafat Demokrasi” (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006) hlm 72
19
berbicara, persaingan yang bebas dan anti kekerasan diantara
pemimpin dengan keabsahan periodik bagi mereka pemegang
pemerintahan. Secara praktis kebebasan untuk mendirikan partai
politik dan menyelenggarakan pemilu dilakukan secara bebas
dan jujur.
Demokrasi merupakan faham dan sistem politik yang didasarkan
doktrin “power of the people” yaitu rakyatlah yang mempunyai
kedaulatan tertinggi dalam sistem pemerintahan. Demokrasi
dipandang sistem politik yang lebih baik dari sistem politik yang
lainya. Konsep demokrasi telah menjadi pemahaman politik
kebanyakan bangsa yang lebih mengedepankan kepentingan
masyarakat suatu bangsa.
2. Ciri-ciri Negara Demokrasi
Adapun ciri-ciri suatu negara menganut sistem demokrasi
adalah19
:
a. Keputusan pemerintahan atas nama rakyat
Segala keputusan yang diambil berdasarkan aspirasi dan
kepentingan seluruh warga negara, bukan atas kepentingan
suatu kelompok. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme dalam masyarakat.
b. Menjalankan konstitusi
Segala hal yang berkaitan dengan kehendak, kepentingan
dan kekuasaan rakyat harus berdasarkan konstitusi. Di mana
19
Ibid., 74
20
hukum dalam menegakan keadilan harus berlaku sama kepada
semua warga negara.
c. Adanya perwakilan rakyat
Lembaga perwakilan rakyat dalam negara demokrasi
berfungsi untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada
pemerintah. Lembaga perwakilan di Indonesia dinamakan
dengan Dewan Perwakilan Rakyat yang dipilih melalui
pemilihan umum.
d. Adanya sistem kepartaian
Partai merupakan salah satu sarana dalam pelaksanaan
sistem demokrasi. Melalui partai politik, rakyat dapat
menyampaikan aspirasinya kepada pemerintahan yang sah.
Selain itu, partai juga dapat mewakili rakyat dalam mengusung
calon pemimpin, baik dalam tingkatan daerah hingga tingkat
negara.
3. Model-model Demokrasi
Setiap negara mempunyai sistem demokrasi yang berbeda-beda.
Perbedaan seperti ini bisa dipengaruhi dari kultur kehidupan bernegara
dan juga sifat pemimpin disuatu negara tersebut. Beberapa pandangan
mengenai model demokrasi diantaranya menurut David Heid.
Menurutnya ada 5 model demokrasi, yaitu :
21
a. Demokrasi Klasik adalah warga negara seharusnya menikmati
kesetaraan politik agar mereka bebas memerintah dan
diperintah secara bergiliran.
b. Republika protektif adalah partisipasi politik sebuah kondisi
yang penting bagi kebebasan pribadi, jika para warga negara
tidak bisa menguasai mereka sendiri, mereka akan di dominasi
oleh yang lain.
c. Demokrasi protektif yaitu para penduduk membutuhkan
perlindungan dari pemimpin, begitu pula dari sesamanya untuk
memastikan bahwa mereka yang dipimpin dapat melaksanakan
kebijakan-kebijakan yang sepadan dengan kepentingan secara
keseluruhan.
d. Demokrasi development yaitu partisipasi dalam kehidupan
politik sangat penting, baik dalam perlindungan individu, dan
perlindungan masyarakat umum. Keterlibatan politik penting
bagi peningkatan kapasitas individu yang tertinggi dan
harmonis.
Sklar juga berpendapat mengenai model demokrais, menurutnya
ada 5 model demokrasi yaitu:
a. Demokrasi liberal yaitu pemerintahan dibatasi oleh undang-
undang dan pemilihan umum diselenggarakan pada waktu yang
pasti.
22
b. Demokrasi terpimpin yaitu pemerintahan mempunyai
kekuasaan yang paling tinggi, dan menurutnya kekuasaan
tersebut sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
masyarakat. Demokrasi ini menolak adanya pemilihan umum,
karena akan menghalangi kekuasaan yang sudah ada.
c. Demokrasi sosial adalah demokrasi yang melekatkan pada
kepedulian dan keadilan sosial untuk memperoleh kepercayaan
politik,
d. Demokrasi partisipasi adalah demokrasi yang menekankan
hubungan timbal balik antara penguasa dan masyarakat.
e. Demokrasi constitusional adalah demokrasi yang menekankan
proteksi bagi kelompok dan melakukan kerja sama dengan elit
yang mewakilinya. 20
Macam-macam demokrasi yang berdasarkan kehendak rakyat
yaitu meliputi:
1. Demokrasi langsung atau direct democracy yaitu demokrasi
yang mengikutsertakan rakyat mengenai penentuan dan juga
pemilihan keputusan tertentu dalam suatu negara.
2. Demokrasi perwakilan, yaitu rakyat menyalurkan kehendak
dengan memilih wakilnya utnuk menduduki DPR. Negara
melaksanakan demokrasi seperti ini mengingat jumlah
penduduk di suatu negara kian bertambah.
20
Septi Nur Wijayanti dan Nanik Prasetyoningsih, “Politik ketatanegaraan”, (yogyakarta: lab
hukum Fakultas Hukum UMY. 2009). hlm 48
23
3. Demokrasi perwakilan dengan sistem refrendum, yaitu
gabungan dari demokrasi langsung dengan demokrasi
perwakilan. Artinya rakyat memilih wakil mereka untuk
duduk dalam DPR, tetapi diawasi oleh pengaruh rakyat
dengan sistem refrendum. 21
Demokrasi di negara Indonesia berbeda dengan demokrasi yang
lahir dan dipaparkan oleh para pemikir atau ilmuwan barat yang
menekankan pada asas liberalism dan individualism. Indonesia
merupakan salah satu negara yang menerapkan sistem demokrasi.
Demokrasi di Indonesia di jalaskan dalam Undang-Undang Dasar
1945 pasal 1 ayat (2) yang berbunyi “kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.
Demokrasi yang diterapkan di Indonesia berbeda dengan
demokrasi di negara lain, Indonesia menerapkan demokrasi pancasila,
yang didalamnya mengutamakan musyawarah mufakat dalam
penyelesaian masalah di negara. Rumusan ini tergambar demokrasi
pancasila adalah suatu metode penyelenggaraan demokrasi yang
berupaya menekan seminimal mungkin terjadinya konflik,
meminimalisasi ruang-ruang bagi terjadinya perbedaan pendapat
antara kekuasaan riil politik dalam masyarakat.
Demokrasi pancasila yang dimunculkan adalah demokrasi
berdasarkan paham kebersamaan dan kekeluargaan yang
21
Alwi Wahyudi, “Ilmu Negara dan Tipologi Kepemimpinan Negara” (Jogjakarta: Pustaka Pelajar,
2014) hlm 149
24
menghasilkan sikap kritis terhadap kebijakan penguasa. Selain itu,
demokrasi pancasila menjunjung tinggi hak asasi seorang warga
negara yang penggunaanya diabadikan kepada kepentingan yang lebih
luas, kepada masyarakat, kepada rakyat dan negara. Hal ini di tandai
dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab yang menempatkan
setiap orang sebagai pribadi yang mempunyai martabat yang tinggi
dan hak asasi yang tidak bisa diganggu gugat.22
Prinsip-prinsip demokrasi pancasila yang dianut oleh negara
Indonesia sebagai berikut :
1. Kebebasan atau persamaan (freedom/equality).
2. Kedaulatan Rakyat (people sovereignty).
3. Pemerintah yang terbuka dan bertanggung jawab.
4. Perlindungan Hak Asasi Manusia.23
Keunikan demokrasi pancasila yaitu Pertama, pada cakupannya
tidak terbatas dalam arti demokrasi politik, tetapi mencangkup
demokrasi ekonomi dan demokrasi sosial. Kedua, nilai yang
dikandung dalam demokrasi pancasila yakni nilai religius dan
humanis. Ketiga, kelembagaan demokrasi modern yang digunakan
dalam pengambilan keputusan menggunakan sistem pranata sosial
yaitu sistem permusyawaratan.24
22
Agustinus Supriyanto, Loc.Cit., hlm 8-9 23
Agustam “Konsepsi dan Implementasi Demokrasi Pancasila dalam Sistem Perpolitikan di
Indonesia” Jurnal TAPIs Vol.7 No. 12 tahun 2011 hlm 84-85 24
Cholsin, dkk. Loc.cit.,hlm 102
25
B. Konsep Partai Politik
1. Pengertian Partai Politik
Partai politik merupakan perwujudan kebebasan berserikat
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu negara. Kebebasan
berserikat lahir dari kecenderungan dasar manusia untuk hidup
bermasyarakat dan berorganisasi baik secara formal maupun
nonformal. Kecenderungan ini muncul untuk memenuhi kebutuhan
dan memenuhi kepentingan yang sama setiap individu maupun
kelompok berdasarkan pemikirannya. Partai politik juga mempunyai
suatu kepentingan tersendiri dalam negara terutama dalam pengisian
jabatan-jabatan publik. Menurut Miriam Budiarjo, partai politik
adalah salah satu kelompok yang terorganisir yang anggotanya
mempunyai orientasi dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini
adalah memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik
dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan
mereka.25
Menurut sigmund Neumand dalam bukunya Modern Political
Parties, mengartikan bahwa partai politik sebagai berikut:
Partai politik adalah organisasi dari aktivitas politik yang
berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut
dukungan dari rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan
yang mempunyai pandangan berbeda (A political, party is a
group of human beings, stably organizes with the objective of
securing or maintaining for its leaders the control of a
25
Miriam budiardjo, Loc. Cit., 403
26
government, with the further objective giving to members of the
party. Through such control idea and material benefits and
advantages).
Sedangkan menurut Giovani Sartori, partai politik adalah suatu
kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum dan melalui
pemilihan umum tersebut mampu menempatkan calon-calonya untuk
menduduki jabatan publik.26
Undang-Undang No 11 Tahun 2011 tentang Partai Politik
menjelaskan bahwa partai politik adalah organisasi yang bersifat
nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggotanya,
masyarakat, bangsa dan negara serta memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Partai politik dibanding dengan kelompok masyarakat sipil
lainya lebih memiliki peran sentral yang mencangkup dua dimensi
yaitu partai politik mengagresikan kepentingan dan aspirasi
masyarakat dan mentransformasikan menjadi agenda yang akan
membentuk platform dalam pemilihan umum. Platform seperti ini
harus bisa menarik simpatisan dan kepercayaan masyarakat agar partai
mendapatkan kursi banyak dalam pemilihan umum. Kedua, partai
politik merupakan satu-satunya pihak yang dapat menerjemahkan
26
Ibid., 404
27
kepentingan dan nilai-nilai masyarakat dalam legislasi dan kebijakan
publik yang mengikat.
2. Fungsi Partai Politik
Fungsi utama dari partai politik adalah mencari dan
mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program-program
yang telah tersusun di partai. Cara yang dilakukan oleh partai politik
untuk mempertahankan kekuasaanya atau untuk mencari kekuasaan
adalah dengan mengikuti pemilihan umum. Partai politik merupakan
perantara yang besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan
ideologi sosial dengan lembaga pemerintahan yang resmi dan
mengaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat yang lebih
luas melalui pemilihan umum.
Fungsi dari partai politik diantaranya adalah :
a. Sosialisasi Politik
Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan
orientasi politik kepada seluruh masyarakat. Proses ini
berlangsung melalui cara pendidikan formal, pendidikan non
formal maupun dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari
sosialisasi politik adalah untuk memperluas wawasan
pemahaman politik yang berkembang, meningkatkan kualitas
diri dalam berpolitik sesuai dengan aturan hukum dan
meningkatkan kesadaran terhadap sikap politik.
28
b. Rekrutmen Politik
Rekrutmen politik adalah seleksi dan pemilihan atau
pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk
melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik pada
umumnya dan peranan dalam pemerintahan pada khususnya.
Tujuan rekrutmen politik sendiri adalah untuk mencari anggota
partai yang berkualitas untuk mengisi jabatan-jabatan publik.
c. Partisipasi Politik
Partisipasi politik adalah kegiatan warga negara dalam
mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
publik dan ikut menentukan pimpinan melalui pemilihan umum
yang demokratis. Kegiatan tersebut diantaranya mengajukan
tuntutan, membayar pajak, melaksanakan keputusan,
mengajukan pemimpin dan mendukung calon pemimpin.
Dengan demikian partai politik merupakan wadah partisipasi
politik setiap masyarakat.
d. Pemadu Kepentingan
Partai politik berfungsi untuk menampung dan
menganalisis kepentingan yang berbeda bahkan bertentangan
dari semua kalangan masyarakat untuk menjadi berbagai
alternatif kebijakan publik. Kemudian kepentingan tersebut
diperjuangkan dalam proses pembuatan dan pelaksanaan
29
keputusan politik oleh anggota partai politik yang terpilih
dalam pemilihan umum.
e. Komunikasi Politik
Komunikasi politik adalah proses penyampaian
informasi mengenai politik dari pemerintahan kepada
masyarakat maupun sebaliknya. Dalam konteks ini, partai
politik berfungsi sebagai komunikator politik, tidak terbatas
hanya menyampaikan keputusan dari pemerintah melainkan
juga menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintahan.
f. Pengendalian Konflik
Partai politik sebagai salah satu organisasi atau lembaga
dalam negara demokrasi berfungsi untuk mengendalikan
konflik melalui dialog dengan pihak yang berkonflik. Proses
dialog seperti ini dilakukan partai politik dengan menampung
aspirasi dan mengajukannya dalam musayawarah badan
perwakilan rakyat (DPR) untuk menyelesaikan konflik dan
memberikan keputusan politik berupa kebijakan yang
mengatasnamakan rakyat.
g. Kontrol Politik
Kontrol politik oleh partai adalah kegiatan untuk
mengawasi atau menunjukan kesalahan, kelemahan dan
penyimpangan kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh
pemeritahan. Tujuan dari kontrol politik adalah untuk
30
meluruskan kebijakan terutama pelaksanaan kebijakan yang
dianggap menyimpang. Fungsi kontrol ini adalah salah satu
mekanisme politik yang dilakukan partai untuk mengontrol
kebijakan dari pemerintah yang tidak memihak masayarakat
luas.
Undang-Undang No 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik pasal
11 menjelaskan fungsi partai politik adalah :
a. Pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar
menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
b. Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat.
c. Penyerap, penghimpunan dan penyaluran aspirasi politik
masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan
negara.
d. Partisipasi politik warga negara Indonesia, dan
e. Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik
melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan
kesetaraan dan keadilan gender.
3. Sistem kepartaian
a. Sistem Partai Tunggal
31
Sistem partai tunggal ini merupakan sistem yang dimana
dalam suatu negara hanya satu partai politik yang paling dominan.
Karena hanya satu partai politik yang paling dominan, maka
suasana kepartaian di negara tersebut tidak kompetitif. Ini
dikarenakan semua partai harus menerima pimpinan dari partai
yang dominan tersebut dan tidak bisa bersaing dengan partai
tersebut.27
Partai politik yang dominan dalam sistem satu partai atau
partai politik tunggal disuatu negara disebut dengan parteinstaat,
sedangkan rezimnya disebut dengan partitocrazia. Partai politik
tersebut mendominasi negara serta wilayah penting dalam negara.
Sehingga partai politik tersebut mempunyai kecenderungan
terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.
b. Sistem dwi partai
Sistem dwi partai merupakan sistem kepartaian dimana di
negara tersebut hanya terdapat dua partai politik, yaitu partai yang
berkuasa (pemenang pemilihan umum) dan partai oposisi (partai
yang kalah dalam pemilihan umum). Sistem dwi partai pernah
disebut a convenient system for contented people dan memang
kenyataannya ialah sistem dwi partai bisa berjalan dengan baik jika
memenuhi tiga syarat, yaitu komposisi masyarakat yang bersifat
27
Miriam budiarjo, Loc. Cit., hlm 416
32
homogen, adanya konsensus kuat dalam masyarakat tentang asas
dan tujuan sosial dan politik, serta adanya kontinuitas sejarah.28
Sistem dwi partai lebih kondusif untuk terpeliharanya
stabilitas karena ada perbedaan yang jelas antara partai pemenang
dan partai oposisi. Sistem ini juga diperkuat dengan digunakanya
sistem pemilihan single-member constituency di mana dalam setiap
daerah hanya dapat dipilih satu wakli saja. Sistem pemilihan ini
cenderung menghambat pertumbuhan partai kecil, sehingga dapat
memperkokoh sistem dwi partai karena tidak muncul partai-partai
baru.
c. Sistem Multi Partai
Sistem multi partai adalah sistem di mana dalam suatu negara
terdapat lebih dari dua partai politik. Sistem ini menitikberatkan
peranan partai pada lembaga legislatif sehingga peranan badan
eksekutif kurang maksimal. Pola multi partai diperkuat dengan
sistem pemilihan perwakilan berimbang atau proportional
representation yang memberikan kesempatan luas bagi
pertumbuhan partai dan golongan baru.
Konsekuensi sistem multi partai tidak hanya mempengaruhi
mekanisme dan efisiensi pembahasan rancangan undang-undang
dan rancangan peraturan daerah di DPR dan DPRD, melainkan
juga birokrasi pemerintahan yang harus dipegang oleh orang yang
28
Ibid., hlm 417
33
merupakan representasi dari partai politik yang memenangkan
pemilihan umum. Dampak dari sistem multi partai adalah
pembentukan koalisi, yang dalam praktiknya menimbulkan
kesulitan bagi pemerintah untuk menentapkan kebijakan strategis
karena mempertimbangkan banyak faktor.29
C. Teori Rekrutmen Politik
Rekrutmen politik merupakan salah satu fungsi yang di miliki oleh
partai politik sebagai sarana yang berkaitan erat dengan masalah seleksi
kepemimpinan, baik kepemimpinan internal partai maupun kepemimpinan
nasional yang lebih luas. Untuk kepentingan internalnya, setiap partai butuh
kader-kader yang berkualitas, karena hanya dengan kader yang demikian ia
dapat menjadi partai yang mempunyai kesempatan lebih besar untuk
mengembangkan diri. Dengan mempunyai kader-kader yang baik, partai
tidak akan sulit menentukan pemimpinnya sendiri dan mempunyai peluang
untuk mengajukan calon untuk masuk ke bursa kepemimpinan nasional.
Rekrutmen politik menjamin kontinuitas dan kelestarian partai, sekaligus
merupakan salah satu cara untuk menjaring dan melatih calon-calon
pemimpin.30
Komarudin Sahid menyebutkan bahwa rekrutmen politik memegang
peranan penting dalam sistem politik suatu negara. Proses ini menentukan
orang-orang yang akan menjalankan fungsi-fungsi sistem politik negara
melalui lembaga politik yang ada. Dalam menjalankan fungsi sebagai sarana
29
Partono, “Sistem Multipartai Presidensil dan Persoalan Efektivitas Pemerintahan,” Jurnal
Legislasi Vol. 5 No. 1 Tahun 2008. hlm 20 30
Miriam budiardjo,Loc. Cit ., hlm 400
34
rekrutmen politik, partai politik berkewajiban untuk melaksanakan seleksi
dan rekrutmen dalam rangka mengisi posisi dan jabatan politik tertentu.
Rekrutmen politik memungkinkan terjadinya rotasi dan mobilitas politik
untuk mencegah diktatorisme dalam sistem. 31
Partai politik sebagai sarana bagi masyarakat untuk ikut andil dalam
pemerintah juga mempunyai fungsi dan peran. Fungsi utama dari partai
politik adalah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan
program-program berdasarkan ideologi tertentu. Cara yang digunakan oleh
suatu partai politik dalam sistem politik demokrasi untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan adalah ikut pemilihan umum. Ketika
melaksanakan fungsi tersebut partai politik salah satunya melakukan
kegiatan rekrutmen untuk menentukan calon yang akan di ajukan untuk
menjadi anggota legislatif tiap daerahnya. Fungsi rekrutmen yang dimiliki
oleh partai-partai politik dan dijalankan dengan benar (secara ideal) dapat
menjadi pintu masuk (entry point) sekaligus menjadi faktor pendorong
(driven factor) bagi praktik demokrasi yang baik pada suatu negara. Selain
itu fungsi rekrutmen politik sangat penting bagi kelangsungan sistem politik
sebab tanpa elite yang mampu melaksanakan perannya, kelangsungan hidup
sistem politik akan terancam.32
Partai dibentuk memang dimaksudkan untuk menjadi kendaraan yang
sah untuk menyeleksi kader-kader pemimpin negara pada jenjang dan posisi
tertentu. Tidak semua jabatan yang dapat diisi oleh peranan partai politik 31
Jurnal Pemilu dan Demokrasi “Demokratisasi Rekrutmen Partai Politik”, (Perludem :Jakarta
2018) Jurnal 11. hlm 14 32
Ramlan Subakti. “Memahami Ilmu politik”. (Jakarta: PT Grasindo, 1992) hlm 150
35
sebagai sarana rekruitmen politik. Jabatan-jabatan profesional di bidang-
bidang kepegawaian dan lain-lain yang bersifat politik (political
appointment), tidak boleh melibatkan peran partai politik. Partai hanya
boleh terlibat dalam pengisian jabatan-jabatan yang bersifat politik dan
karena itu memerlukan pengangkatan pejabatnya melalui prosedur politik
pula.
Terdapat beberapa mekanisme dalam rekrutmen politik, antara lain:33
1. Rekrutmen Terbuka
Rekrutmen ini dilakukan dengan cara memperkenalkan
seorang tokoh secara luas sehingga mudah dikenal oleh banyak
orang. Dalam hal ini pertai politik berfungsi sebagai alat bagi
elite politik yang berkualitas untuk mendapatkan dukungan
masyarakat. cara ini memberikan kesempatan bagi rakyat untuk
melihat dan menilai kemampuan elite politiknya.
Manfaat yang diterapkan dari rekrutmen politik yang
terbuka adalah :
a. Mekanismenya demokratis.
b. Tingkat kompetisi politiknya sangat tinggi dan
masyarakat akan mampu memilih pemimpin yang benar-
benar mereka kehendaki.
c. Tingkat akuntabilitas pemimpin tinggi.
33
Fadhilah Putra., Loc. Cit., hlm 259
36
d. Melahirkan sejumlah pemimpin yang demokratis dan
mempunyai nilai integritas yang tinggi.
2. Rekrutmen Tertutup
Cara rekrutmen seperti ini, syarat dan prosedur pencalonan
tidak dapat secara bebas di ketahui oleh umum. Partai
berkedudukan sebagai promotore elite yang berasal dari dalam
tubuh partai itu sendiri. Cara ini menutup kemungkinan bagi
anggota masyarakat untuk melihat dan menilai kemampuan elite
yang di tampilkan. Dengan demikian cara ini kurang kompetitif
dan menyebabkan demokrasi hanya berfungsi sebagai sarana
elite untuk memperbaharui legitimasinya.
Rekrutmen partai politik ada dua metode yaitu terbuka
maupun tertutup. Rekrutmen partai yang secara terbuka akan
memunculkan calon-calon yang lebih transparan dan demokratis
sedangkan yang menggunakan sistem tertutup akan
menimbulkan calon yang tidak kompetitif karena pemilih tidak
tahu mengenai calon yang akan maju dalam pemilihan umum.
Terdapat beberapa model rekrutmen politik, diantaranya34
:
1. Model Barber
Menurut Barber ada tiga dimensi dalam rekrutmen, yaitu
motivasi, sumber daya dan kesempatan. Kandidat yang potensial
perlu di motivasi untuk mencari jabatan, tapi motivasi tersebut
34
Ahmad Riyadh dan Hendra Sukmana “Model Rekrutmen Politik Calon anggota Legislatif Oleh
Partai Politik Di Kabupaten Sidoarjo” (JKMP ISSN, 2338-445X). Vol 3, No.2. 2015.
37
mengarah ke suatu pencalonan. Sumber daya yang perlu di
perhatikan dalam pencalonan adalah berupa fleksibilitas pekerjaan
dan kemampuan untuk membuat pengorbananan finansial yang di
perlukan. Dimensi yang terakhir adalah kesempatan, kesempatan
disini berarti membandingkan kompatibilitas dengan dengan
kriteria pemilihan atau dikatakan menayalurkan motivasi mereka
pada lingkup politik.
2. Model Snowiss
Model Snowiss yang di kutip Edinger, menjelaskan ada
empat aspek dalam metode ini, yaitu : Pertama, dasar sosial.
Dasar sosial adalah hal yang paling utama di miliki partai
dibanding dengan elektoral umum. Kedua, sumber daya organisasi
yang dapat digunakan secara insentif untuk memobilitasi
pekerjaan partai dan menarik pihak elit. Ketiga, struktur, hierarki
kepemimpinan tersentral tidak dapat dipengaruhi pihak luar.
Empat, etos organisasi. Struktur hierarki dari organisasi partai
mempromosikan persetujuan politik ; partai kecil mempromosikan
orientasi persoalan.
3. Model Rush & Althoff
Model ini menjelaskan sistem rekrutmen meliputi lima
proses, yaitu : penyediaan dan permintaan, agensi, kriteria,
kontrol, dan tuntutan. Daya penyediaan dan dan permintaan
dipengaruhi oleh lembaga yang berfungsi sebagai agensi
38
perekrutan politik. Agensi perekrutan politik menetapkan beraneka
ragam kriteria meliputi ciri-ciri dan keterampilan yang mereka
anggap layak dan harus dikuasai oleh calon pejabat publik.
Kriteria seperti ini merupakan cerminan bentuk representatif.
D. Syarat-Syarat Calon legislatif Partai Politik Pemilu 2019
a. Undang-Undang
Rekrutmen calon anggota legislatif dilakukan bertujuan untuk
mendapatkan individu yang berkualitas dan mempunyai integritas yang
baik. Sehingga dalam melakukan rekrutmen ditentukan syarat-syarat yang
perlu dipenuhi oleh bakal calon anggota legislatif. Berdasarkan Undang-
Undang No.7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum pasal 240 ayat (1)
menjelaskan tentang persyaratan bakal calon anggota DPR, DPRD
Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota yaitu :
a. Telah berumur 21 Tahun atau lebih.
b. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
c. Bertempat tinggal di Indonesia.
d. Dapat berbicara, membaca, dan/atau menulis bahasa Indonesia.
e. Berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas.
f. Setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.
g. Tidak pernah menjadi terpidana berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh hukum tetap karena melakukan tindak
pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih,
39
kecuali secara terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik
bahwa yang bersangkutan mantan terpidana.
h. Sehat jasmani, rohani, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif.
i. Terdaftar sebagai pemilih.
j. Bersedia bekerja penuh waktu.
k. Mengundurkan diri sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah,
ASN,TNI, Polri, direksi, komisari, dewan pengawas
BUMN/BUMD atau badan lain yang anggaran berasal dari negara
dengan surat pengunduran diri.
l. Bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan, advokat, notaris
atau menjadi anggota penyedia barang dan jasa yang berhubungan
dengan keuangan negara serta pekerjaan yang menimbulkan
konflik dengan tugas, wewenang hak anggota legislatif.
m. Bersedia tidak merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainya
direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan
BUMN/BUMD.
n. Menjadi anggota partai politik peserta pemilu.
o. Dicalonkan hanya di satu lembaga perwakilan.
p. Dicalonkan hanya di satu dapil.
Bakal calon anggota legislatif perlu memenuhi syarat
administrasi yang dijelaskan pada Undang-Undang No 7 Tahun 2017
tentang Pemilu pasal 240 ayat (2) yaitu sebagai berikut :
40
a. Mempunyai KTP.
b. Bukti tanda tamat belajar atau surat keterangan lain yang
dilegalisir oleh satuan pendidikan atau program pendidikan
menengah.
c. Surat pernyataan bermaterai bagi calon legislatif yang tidak
pernah dijatuhi hukuman pidana 5 tahun.
d. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani.
e. Surat tanda bukti sebagai pemilih.
f. Surat pernyataan bersedia bekerja penuh waktu.
g. Surat pernyataan kesediaan tidak menjadi pejabat publik
h. Surat pengunduran diri dari kepala daerah, wakil kepala
daerah, ASN, TNI, anggota polisi, karyawan BUMN/BUMD
serta pengurus badan lain yang anggaranya bersumber dari
keuangan negara.
i. KTA partai politik peserta pemilu.
j. Surta pernyataan bersedia untuk dicalonkan oleh satu partai.
k. Surat pernyataan kesediaan untuk dicalonkan pada satu
daerah pemilih.
Selain Undang-Undang No 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum aturan pemilihan umum juga diatur dengan PKPU No 20
Tahun 2018 Tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota. PKPU No 20 Tahun 2018 tentang
41
pencalonan Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/ Kota
pasal 4 tentang pengajuan bakal calon yaitu :
a. Partai politik mengajukan bakal calon anggota DPR, DPRD
Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota mempunnyai hak,
kesempatan, dan menerima pelayanan yang setara
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Setiap partai politik melakukan seleksi bakal calon anggota
DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota secara
demokratis dan terbuka sesuai AD/ART partai dan peraturan
internal masing-masing partai.
c. Dalam seleksi bakal calon secara demokratis dan terbuka
sebagaimana dimaksud ayat (2) tidak menyertakan mantan
terpidana bandar narkoba, kejahatan seksual terhadap anak
dan korupsi.
Pasal 6 PKPU No 20 Tahun 2018 tentang pencalonan Anggota
DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/ Kota menjelaskan bahwa
bakal calon anggota legislatif diajukan oleh pimpinan partai politik,
yang berjumlah paling banyak 100% dari jumlah kursi yang
ditetapkan pada setiap dapil. Partai politik wajib memenuhi
keterwakilan perempuan paling sedikit 30% di setiap dapil. Apabila
tidak memenuhi syarat 30% keterwakilan perempuan maka
pencalonan pada dapil tersebut tidak dapat diterima.
42
BAB III
REKRUTMEN PARTAI PKB DAN PARTAI PPP DI KOTA SALATIGA
A. Gambaran Umum Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan
Pembangunan
1. Sejarah Partai Kebangkitan Bangsa
Masa pemerintahan presiden Soeharto merupakan masa yang
sangat otoriter. Pada masa itu presiden mempunyai kekuasaan
tertinggi baik dalam bidang pemerintahan maupun bidang politik. Hal
ini dibuktikan dengan Soeharto mampu bertahan menjadi presiden
selama hampir 36 tahun dan selalu memenangkan pemilihan umum.
ABRI merupakan tangan kanan dari presiden Soeharto yang memilik
dwifungsi. Dwifungsi tersebut yaitu menjaga keamanan dan ketertiban
negara yang kedua adalah memegang kekuasaan dan mengatur negara.
Dwifungsi digunakan untuk membenarkan militer untuk
mempengaruhi pemerintahan Indonesia dan untuk mendapatkan kursi
dalam parelemen.
Golkar merupakan golongan yang selalu memenangkan
pemilihan umum pada masa presiden Soeharto. Hal ini dikarenakan
pada masa itu pemerintahan orde baru memegang kendali semua
media, sehingga pemerintahan dapat mengatur dan mempengaruhi
media tersebut. Pemilu hanya dianggap formalitas saja, karena pada
dasarnya pemerintahan soeharto yang mengendalikannya. Tahun 1998
rezim Soeharto tumbang akibat desakan para masyarakat Indonesia
43
dan muncul era reformasi. Setelah tumbangnya presiden Soeharto
muncul lah partai-partai baru.
Setelah reformasi, organisasi Islam yaitu Nahdlatul Ulama
mendapat usulan dari warga NU untuk membentuk partai politik.
Akan tetapi, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merespon hati-
hati desakan para warga NU untuk mendirikan partai politik. Hal ini
dikarenakan pada Muktamar NU ke 27 di Situbondo tahun 1984
menjelaskan bahwa organisasi NU tidak terkait partai politik apapun
dan tidak ikut politik praktis. Melihat antusiasme warga Nahdiyin di
setiap daerah, kemudian PBNU melakukan rapat bersama Dewan
Syuriyah dan Dewan Tanfidziyah pada tanggal 3 Juni 1998. Hasil
rapat tersebut adalah membentuk Tim Lima yang bertugas untuk
memenuhi aspirasi warga Nahdiyin. Anggota Tim Lima tersebut
antara lain KH. Maruf Amin (Rais Syuriah), KH. M. Damawam
Anwar (katib Aam PBNU), Dr. KH. Aqil Siradj (wakil katib Aam
PBNU), HM. Rozy Munir (Ketua PBNU) dan Ahmad Badja
(sekretaris jendral PBNU).35
Hasil dari Tim Lima tersebut adalah pembentukan partai politik
yang dinamakan Partai Kebangkitan Bangsa yang pertama kali
diketuai oleh KH. Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Partai ini
diharapkan dapat menampung aspirasi masyarakat khususnya aspirasi
masyarakat NU. Partai PKB tidak menempatkan agama Islam sebagai
35
Esty Ekawati, 2016 “Institusionalisasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pasca Pemilu 2009”
Jurnal Polinter Prodi Ilmu Politik FISIP UTA’45 Jakarta Vol. 2 No. 1. hlm 51
44
ideologi partai, meskipun latar belakang berdirinya partai PKB
diprakarsai oleh kalangan NU. Islam yang dianut oleh PKB adalah
Islam yang moderat dan inklusif yang kemudian menjadi dasar
platform partai PKB sebagai partai terbuka. kehadiran partai PKB
merupakan kelanjutan pemikiran dan gerakan NU yang berpijak pada
keislaman yang moderat. Setelah pembentukan partai PKB, Tim Lima
menyusun visi misi partai yang tertuang dalam AD/ART partai, selain
itu Tim Lima juga membuat Mabda Siyasi. Mabda Siyasi adalah
landasan peraturan dari partai PKB selain AD/ART yang terdiri dari 9
poin.
Visi-Misi dari partai PKB yaitu :
Visi
1. Mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia
sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945.
2. Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara lahir
dan batin, material dan spiritual
3. Mewujudkan tatanan politik nasional yang demokratis,
terbuka, bersih dan berakhlakul karimah.
Misi
1. Bidang Ekonomi, Menegakkan dan mengembangkan
kehidupan ekonomi kerakyatan yang adil dan demokratis.
45
2. Bidang Hukum, berusaha menegakkan dan
mengembangkan negara hukum yang beradab, mampu
mengayomi seluruh rakyat, menjunjung tinggi hak-hak
asasi manusia dan berkeadilan sosial.
3. Bidang Sosial Budaya, Berusaha membangun budaya
yang maju dan modern dengan tetap memelihara jati diri
bangsa yang baik demi meningkatkan harkat dan martabat
bangsa.
4. Bidang Pendidikan, berusaha meningkatkan kualitas SDM
yang berakhlak mulia, mandiri, terampil, profesional dan
kritis terhadap lingkungan sosial di sekitarnya,
mengusahakan terwujudnya sistem pendidikan nasional
yang berorientasi kerakyatan, murah dan
berkesinambungan.
5. Bidang Pertahanan, membangun kesadaran setiap warga
negara terhadap kewajiban untuk turut serta dalam usaha
pertahanan negara, mendorong terwujudnya pembelaan
masyarakat terhadap perlakuan yang menimbulkan rasa
tidak aman, baik yang datang dari pribadi maupun institusi
tertentu dalam masyarakat.
2. Gambaran Umum Partai PKB di Kota Salatiga
Kewenangan DPC PKB kota Salatiga :
46
a. Menetapkan kebijakan partai di Daerah Kabupaten/Kota
sesuai dengan AD/ART, peraturan partai, serta keputusan
Musyawarah Tingkat Nasional maupun daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
b. Mengesahkan komposisi dan personalia Dewan Pengurus
Ranting dengan sunguh-sunguh memperhatikan
rekomendasi Dewan Pimpinan Anak Cabang, dan
mengesahkan komposisi personalia Dewan Pengurus Anak
Ranting dengan memperhatikan rekomendasi Dewan
Pengurus Ranting.
c. Memberikan Rekomendasi Kepada Dewan Pengurus
Wilayah, untuk mengesahkan komposisi dan personalia
Dewan Pengurus Anak Cabang, serta pembekuan Dewan
Pengurus Anak Cabang.
d. Membekukan Dewan Pengurus Ranting dan Dewan
Pengurus Anak Ranting.
Kewajiban DPC PKB Kota Salatiga antara lain36
:
a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan partai sesuai
dengan AD/ART, peraturan partai, serta keputusan
musyawarah Tingkat Nasional maupun Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
36
AD/ART Partai PKB pasal 22
47
b. Membuat laporan secara berkala kepada dewan pengurus
wilayah.
c. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada
musyawarah cabang.
Susunan Dewan Pengurus Cabang Partai PKB kota Salatiga
Dewan Mustasyar
1. K.H. Munawir Munajat
2. K.H. Sonwasi Ridwan
3. K.H. Abdul Wahib Ma’sum
4. K.H. Nukman Al Hafidz
5. Drs. K.H. Zaenuri M.Pd.
Dewan Syura
Ketua : K.H. Zuhri Maksum
Wakil Ketua : K.H. Sumyani Aziz
Wakil Ketua : K.H. Muh. Rohim
Wakil Ketua : K. Muhlasin
Wakil Ketua : Muh. Haris, S.H.
Wakil Ketua : Nyai. Hj. Sutipah Zuhri
Wakil Ketua : Nyai Hj. Zulaicho Muntaha
Sekretaris : K.H. Muh. Syafi’i
Wakil Sekretaris : Nur Jat Sholikah
Anggota : Lukman Hakim
Anggota : Bahrudin
48
Anggota : H. Abdul Rochim
Anggota : Supriadhie Subagyo Santosa
Dewan Tanfidz
Ketua : Saiful Mashud
Wakil Ketua : Toha Mahsun
Wakil Ketua : Muhammad Muntaha
Wakil Ketua : Umi Hannah
Wakil Ketua : Dra. Sri Sutari
Sekretaris : M. Miftah, S.E
Wakil Sekretaris : Sumadi
Wakil Sekretaris : Indah Pujianti
Tugas-tugas dari ketiga dewan dalam kepengurusan partai PKB
ini berbeda-beda dan sudah dijelaskan dalam AD/ART partai.
Pertama, Dewan Mustasyar memiliki tugas dan wewenang yang
dijalaskan dalam AD/ART partai PKB yaitu memberikan nasehat,
usul dan saran kepada Dewan Syura dan Dewan Tanfidz. Dewan
Mustasyar adalah dewan penasihat partai yang berasal dari tokoh
masyarakat, akademisi dan/atau pakar. Kedua, Dewan Syura yang
berasal dari para ulama dan tokoh masyarakat. Dewan ini mempunyai
tugas dan wewenang yaitu memelihara kemurnian perjuangan partai
sesuai AD/ART, peraturan partai dan putusan forum musyawarah
partai. Serta tugas Dewan Syura adalah melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijakan partai oleh Dewan Tanfidz. Ketiga,
49
Dewan Tanfidz atau dewan pelaksana partai. Dewan ini mempunyai
tugas mengelola organisasi dan program partai di setiap tingkatan.
Dalam tingkatan cabang, Dewan Tanfidz juga mempunyai tugas untuk
membentuk kelengkapan dan perangkat partai sesuai dengan
kebutuhan yang berdasarkan ketentuan yang berlaku.37
3. Sejarah Partai Persatuan Pembangunan
Partai Persatuan Pembangunan atau PPP merupakan salah satu
partai politik yang berdiri sudah cukup lama bersama partai PDI dan
Golkar pada masa presiden Soeharto. Partai PPP dideklarasikan pada
5 Januari 1973 yang merupakan hasil dari gabungan partai Islam yaitu
Partai Nahdlatul Ulama, Partai Serikat IslamIndonesia, Persatuan
Tarbiyah Islamiyah dan Partai Muslimin Indonesia. Tujuan
penggabungan partai ini adalah untuk mengahdapi pemilihan umum
pertama pada tahun 1973. Para tokoh pendiri partai PPP merupakan
pimpinan dari gabungan empat partai tersebut yaitu Idham Chalid
(ketua umum PBNU), Mohamad Syafaat Mintaredja (ketua umum
parmusi), H. Anwar Tjokroaminoto (ketua umum PSII), H. Rusli Halil
(ketua umum Perti) dan H. Masykur (ketua kelompok persatuan
pembangunan di DPR). Ketua umum pertama partai PPP adalah
Muhamaad Syafaat Mintaredja SH dengan masa jabatan 5 Januari
hingga tahun 1978.
37
AD/ART Partai PKB pasal 28-pasal 30
50
Awal berdirinya partai PPP, partai PPP memiliki asas Islam dan
mempunyai lambang Ka’bah. Pada Muktamar I tahun 1984, PPP
menganti asas kepartaian yang sebelumnya berasaskan Islam berganti
menjadi berasaskan Pancasila dan menganti lambang partai yang
sebelumnya berlambang bintang menjadi lambang Ka’bah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan pada masa itu. Setelah
tumbangnya presiden Soeharto, PPP menerapkan asas Islam lagi tetapi
masih menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Anggaran Dasar partai
PPP pasal 2menjelaskan PPP berasaskan Islam dengan bercirikan
Ahlusnnah Wal Jama’ah. Pasal 3 dalam Anggaran Dasar PPP juga
menjelaskan bahwa partai PPP bersifat nasional. 38
Perubahan asas yang dilakukan oleh PPP ini merupakan hasil
dari peraturan yang di buat oleh presiden Soekarno yaitu pembuatan
Undang-Undang No.3 Tahun 1985 tentang perubahan atas Undang-
Undang No.3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golongan Karya
yang mewajibkan lambang partai dan pancasila sebagai satu-satunya
kekuatan politik. Karena hal tersebut, partai PPP yang merupakan
gabungan dari partai-partai Islam kemudian mengganti asas
kepartaiannya dengan asas pancasila yang mengakibatkan sebagian
dari gabungan partai tersebut keluar dari partai PPP. Akibat dari
keluarnya sebagian partai-partai pendukung PPP mengakibatkan
kekuatan dalam pemilihan umum semakin lemah.
38
Kahfi Ananda Giatama dan Ibnu Sodiq “Sejarah Perjalanan PPP Pasca Orde Baru : Dinamika
dalam Mengatasi Konflik Internal” Journal Of Indonesian History volume 4 (Januari 2015), hlm 35
51
Visi Misi Partai Persatuan Pembangunan
Visi :
Terwujudnya masyarakat yang bertakwa keapda Allah
SWT dan Negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera,
bermodal, demokratis, tegaknya supremasi hukum,
penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia, serta menjunjung
tingi harkat martabat kemanusiaan dan keadilan sosial
berdasarkan nilai-nilai keislaman.
Misi :
1. PPP berkhidmat untuk berjuang dalam mewujudkan dan
membina manusia dan masyarakat yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT, meningkatkan mutu kehidupan
beragama, mengembangkan ukhuwah Islamiah. Dengan
demikian PPP mencegah berkembangnya paham-paham yang
tidak sesuai dengan pancasila.
2. PPP berkhidmat untuk memperjuangkan hak-hak asasi
manusia dan kewajiban dasar manusia sesuai harkat dan
martabatnya dengan memperhatikan nilai-nilai agama
terutama nilai-nilai ajaran Islam.
3. PPP berkhidmat untuk berjuang memelihara rasa aman,
mempertahankan dan memperkokoh persatuan dan kesatuan
bangsa dengan mengembangkan ukhuwah wathoniyah.
52
4. PPP berkhidmat untuk berjuang melaksanakan dan
mengembangkan kehidupan politik yang mencerminkan
demokrasi dan kedaulatan rakyat yang sejati dengan prinsip
musyawarah untuk mencapai mufakat.
5. PPP berkhidmat untuk memperjuangkan berbagai upaya
dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur
yang diridhoi oleh Allah SWT. Dengan demikian PPP
mencegah kesenjangan sosial, kesenjangan ekonomi dan
kesenjangan budaya di tengah-tengah masyarakat.
4. Gambaran Umum Partai PPP di Kota Salatiga
Tugas dari DPC partai PPP kota Salatiga antara lain :
a. Melaksanakan kebijakan PPP di tingkat kabupaten/kota
sesuai dengan AD/ART serta ketetapan yang diterbitkan
oleh DPP.
b. Menetapkan personalia Anggota Majelis Syariah DPC,
Anggota Majelis Pertimbangan DPC, dan Anggota Majelis
Pakar DPC dengan memperhatikan usulan pimpinan
majelis.
c. Membentuk dan mengoordinasikan bagian-bagian atau
lembaga-lembaga.
d. Mengadakan latihan kepemimpinan kader dasar (LKKD),
paling sedikit satu kali satu periode.
Susunan Kepengurusan DPC Partai PPP di Salatiga yaitu :
53
Ketua : Slamet
Wakil Ketua : Ahmad Nasirudin
(Bid. Organisasi dan kaderisasi)
Wakil Ketua : H. Cholid Mawardi
(Bid. Hubungan kelembagaan)
Wakil Ketua : Saifuddin Arka D.
(Advokasi Hukum dan HAM)
Wakil Ketua : Arfiatun
(Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)
Wakil Ketua : Maryatul Qibtiyah
(pengelolaan zakat infaq sodaqoh dan wakaf)
Wakil Ketua : Kusnul Kirom
(Bid. Pendidikan dan Kebudayaan)
Sekretaris : M. Guntur Fajar U
Wakil Sekretaris : M. Nur Sunari
(Bid. Organisasi dan kaderisasi)
Wakil Sekretaris : Nurchayati
(Bid. Hubungan kelembagaan)
Wakil Sekretaris : Achmad Sa’bani
(Advokasi Hukum dan HAM)
Wakil Sekretaris : Hartini
(Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)
Wakil Sekretaris : Liliy Dwi Yani
54
(Pengelolaan Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf)
Wakil Sekretaris : Mahmud
(Bid. Pendidikan dan Kebudayaan)
Bendahara : Achamad Sahid
Wakil Bendahara : Hj. Mahmudah, S.H
Wakil Bendahara : Hari Santoso
Majelis Syariah Dewan Pimpinan Cabang
Ketua : K. Abdul Nasir
Wakil Ketua : Drs. KH. Noor Rofiq
Wakil Ketua : K. Muh Hisam
Wakil Ketua : H. Mukminin
Wakil Ketua : KH. Mahdi
Sekretaris : K. Nur Hadi
Wakil Sekretaris : K. Bahar
Wakil Sekretaris : Jamzuri
Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Cabang
Ketua : K.H Tafrichan
Wakil Ketua : KH. Muhlasin
Wakil Ketua : K. Munasir
Wakil Ketua : Ibu insofa
Sekretaris : H. Fatchurrohman
Wakil Sekretaris : H. Qomarianto
Wakil Sekretaris : K. Slamet As
55
Majelis Pakar Dewan Pimpinan Cabang
Ketua : Basirin
Wakil Ketua : Abdulloh Al Bazi
Wakil Ketua : Moch. Chariri. SE
Wakil Ketua : Umar
Sekretaris : Drs. Mahmud
Wakil Sekretaris : Aris Kurniawan, SE
Wakil Sekretaris : Fuad
Wakil Sekretaris : A’la Farodis
Partai PPP mempunyai majelis-majelis pertimbangan dalam
partai, diantaranya Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, Majelis
Pakar. Majelis ini diatur dalam AD/ART partai PPP. Majelis Syariah
mempunyai wewenang memberikan fatwa keagamaan serta
memberikan nasihat/arahan tentang persoalan kebangsaan dan
kenegaraan berdasarkan ajaran agama Islam kepada pengurus harian
DPP. Sedangkan Majelis Pertimbangan berwenang memberi
pertimbangan, nasihat dan saran kepada pengurus harian DPP dalam
pelaksanaan AD/ART. Selanjutnya yaitu Majelis Pakar mempunyai
wewenang untuk melakukan pengkajian masalah negara, bangsa, dan
masyarakat sebagai masukan bagi PPP.39
B. Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Daerah oleh Partai PKB Kota
Salatiga dan Partai PPP Kota Salatiga
39
AD/ART Partai PPP pasal 20 sampai pasal 22
56
1. Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Daerah Partai PKB Kota
Salatiga
a. Mekanisme Perekrutan Bakal Calon legislatif
Partai PKB di Salatiga melakukan rekrutmen calon anggota
legislatif menggunakan rekrutmen secara terbuka. Rekrutmen
Partai PKB menggunakan metode mengumumkan kepada
masyarakat umum yang ingin mencalonkan diri sebagai legislatif
daerah. Metode seperti ini diterapkan oleh partai PKB supaya partai
PKB mempunyai kedekatan dengan masyarakat dan lebih
transparan dalam penentuan calon yang akan diusung dalam
pemilihan umum. Partai PKB tidak melakukan rekrutmen secara
online agar masyarakat bisa bertatap muka dan lebih mengenal
pengurus-pengurus partai PKB di Salatiga. Partai PKB sangat
selektif dalam melakukan rekrutmen calon yang akan diajukan di
pemilihan umum, ini dibuktikan dengan adanya tim seleksi
tersendiri untuk menyaring calon legislatif yang akan mendaftar di
partai PKB. Tim tersebut yaitu LPP atau Lembaga Pemenangan
Pemilu.
Tugas LPP yaitu menyeleksi atau mencari calon yang akan
maju di pemilu yang akan datang. Ketua DPC Partai PKB Bapak
Saiful Mashud menyatakan bahwa :
“Di Partai PKB mempunyai tim khusus yang bertugas untuk
menyeleksi masyarakat yang akan mencalonkan dirinya
sebagai anggota dewan melalui partai PKB. Tim khusus itu
kami namai dengan LPP atau Lembaga Pemenangan Pemilu.
Dalam menyeleksi, tim tersebut juga harus sesuai dengan
57
aturan dalam Perundang-undangan dan AD/ART partai.”40
Wawancara, pak saiful 6 Maret 2019
Tim khusus tersebut diharapkan oleh partai PKB agar dapat
menyeleksi calon yang berkualitas dan konsisten dengan partai dan
mempunyai ideologi yang sama dengan partai PKB. Lembaga
Pemenangan Pemilu melakuakan rekrutmen dengan cara
mengumumkan ke masyarakat, sehingga masyarakat yang belum
tahu mengenai tatacara pendaftaran bisa langsung di paparkan oleh
LPP dari Partai PKB.
Sekretaris LPP partai PKB Aldi menyatakan bahwa :
“Partai PKB melakukan rekrutmen dengan Tim Lembaga
Pemenangan Pemilu dengan melakukan seleksi dan
penjaringan kepada masyarakat Salatiga yang ingin maju
dalam pemilihan umum. Pendekatan yang dilakukan oleh
LPP mengunakan cara mendatangi dan melakukan sosialisasi
kepada kelompok-kelompok masyarakat tentang pendaftaran
calon legislatif dipartai PKB. Seperti halnya disaat ada
pertemuan warga, pertemuan pemuda perkumpulan Fatayat
dan lain sebagainya.”41
hasil wawancara dengan Aldi
Sekretaris LPP partai PKB 20 Agustus 2019.
Hasil wawancara dengan sekretaris LPP partai PKB
menjelaskan bahwa partai PKB melakukan rekrutmen dengan
pengumuman dan sosialisasi ke kelompok masyarakat, baik
kelompok pemuda, kelompok warga hingga kelompok para
pemuda. Tujuan dari partai PKB melakukan sosialisasi pendaftaran
calon legislatif adalah agar masyarakat Salatiga bisa ikut andil dan 40
Wawancara dengan bapak Saiful Mashud Ketua DPC partai PKB kota Salatiga, Salatiga, Jawa
Tengah, hari Rabu tanggal 6 Maret 2019 41
Wawancara dengan Aldi sekretaris LPP DPC Partai PKB kota Salatiga, Salatiga, Jawa Tengah
hari Selasa, tanggal 20 Agustus 2019
58
lebih mengetahui tentang tatacara pendaftaran calon legislatif di
partai PKB.
Masyarakat yang lolos seleksi oleh tim LPP langsung
dibuatkan KTA sebagai bukti bahwa masyarakat tersebut
merupakan anggota sah partai PKB. PKB mencalonkan total 25
calon legislatif daerah atau full kuota dari empat dapil yang terdiri
dari 16 calon laki-laki dan 9 calon perempuan atau keterwakilan
sebesar 36% persen.42
33 calon anggota legislatif yang diajukan
oleh PKB sebagian besar merupakan kader PKB dan yang lainnya
merupakan anggota PKB yang belum mengikuti kaderisasi awal di
partai PKB, yaitu sebanyak 4 anggota biasa dan 29 anggota kader
asli partai.
Kader partai PKB yang telah memenuhi syarat dan
mempunyai kualitas juga bisa mendaftar sebagai bakal calon
legislatif. PKB juga tidak memberikan perlakuan khusus bagi
kadernya yang akan maju dalam pemilihan umum sehingga semua
masyarakat yang belum menjadi kader ataupun kader PKB
mempunyai kesempatan yang sama maju dalam pemilihan umum.
Akan tetapi, kader PKB tidak perlu lagi menjalani seleksi sehingga
apabila telah memenuhi persayaratan bisa mendaftarkan diri
sebagai calon legislatif. Sedangkan masyarakat yang belum
42
http://kpu-Salatiga.go.id/pengumuman-daftar-calon-tetap-anggota-dprd-kota-Salatiga-pada-
pemilihan-umum-2019 diakses selasa, hari tanggal 23 April 2019
59
menjadi kader PKB perlu diseleksi untuk mencari calon yang
berkualitas dan mempunyai integritas yang baik.
Alur rekrutmen bakal calon legislatif di partai PKB sebagai
berikut :
Gambar 1.1
Hasil wawancara dengan ketua DPC Partai PKB Salatiga
Bapak Saiful Mashud tentang keterwakilan Perempuan, beliau
menyatakan :
“Keterwakilan 30% perempuan menurut PKB sangat penting,
karena kami menjunjung tinggi kesetaraan gender. Sehingga
siapapun baik laki-laki maupun perempuan tidak perlu
kriteria khusus selama masih warga negara Indonesia dan
mempunyai kualitas kami siap untuk menjadi perantara
dalam pemilu.”43
Wawancara dengan pak saiful 6 Maret 2019
PKB merupakan salah satu partai yang mengajukan bakal
calon legislatif perempuan paling banyak yaitu 9 bakal calon
legislatif. Dalam perekrutan calon legislatif perempuan PKB juga
sangat selektif, karena calon legislatif perempuan juga sangat
43
Wawancara dengan bapak Saiful Mashud Ketua DPC PKB kota Salatiga , Salatiga, Jawa Tengah
, hari Rabu, tanggal 6 Maret 2019
PKB mengumumkan
pembukaan
pendaftaran calon
legislatif
PKB membentuk tim
seleksi bakal calon
legislatif yaitu LPP
Bakal calon legislatif
mendaftar di PKB
LPP melakukan seleksi
bakal calon legislatif
yang mendaftar
Rapat pleno dengan dewan
syuro dan dewan tanfidz
untuk menentukan calon
legislatif
Bakal calon legislatif yang
terpilih, harus memenuhi
syarat-syarat untuk maju
dalam pemilu
60
penting. Keterwakilan perempuan dalam pemilu minimal 30%,
meskipun begitu ketertarikan perempuan untuk maju dalam
pemilihan umum juga sangat banyak. Partai PKB sendiri tidak
membedakan calon legislatif perempuan dengan calon legislatif
laki-laki, selama masih warga Indonesia dan mempunyai kualitas
dan kemampuan, PKB siap untuk menjadi perantara perempuan
untuk maju dalam pemilihan umum.
b. Kendala dalam Perekrutan Bakal Calon legislatif
Kendala partai PKB dalam melakukan perekrutan adalah
masyarakat Salatiga yang masih memandang citra buruk sebuah
partai dan sifat yang pragmatis. Anggapan seperti itu yang
membuat masyarakat golput, sehingga mereka yang golput tidak
akan puas dengan kinerja pemerintah. Masyarakat beranggapan
bahwa menjadi anggota legislatif memerlukan biaya yang mahal.
Ketua DPC partai PKB Salatiga bapak Saiful Mashud
mengatakan :
“Dalam perekrutan calon legislatif, PKB tidak memungut
biaya sepeserpun. Malah PKB membiayai persyaratan
administrasi yang harus dipenuhi oleh bakal calon. Mengenai
politik mahal itu mahal karena kampanyenya, mahal dalam
pembuatan spanduk-spanduk dirinya dan lain sebagainya.”44
Wawancara dengan pak saiful 6 Maret 2019
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28D ayat 3 menjelaskan
“setiap masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dalam
44
Wawancara dengan bapak Saiful Mashud Ketua DPC partai PKB kota Salatiga, Salatiga, Jawa
Tengah, hari Rabu, tanggal 6 Maret 2019
61
pemerintahan negara”. Masyarakat beranggapan jika tidak
mempunyai modal untuk untuk membeli suara masyarakat maka
dirinya akan kalah. Membeli suara pemilih dilarang dalam undang-
undang karena dianggap menyiderai proses demokrasi.
PKB kesulitan menentukan kader yang akan dicalonkan
dalam pemilihan umum. Ada beberapa kader yang mempunyai
kualitas tetapi belum tertarik untuk maju dalam pemilihan umum.
PKB tidak mempermasalahkan rekrutmen perempuan. Karena
banyak kader-kader perempuan yang paham politik dan bersedia
berpartisipasi dalam pemilihan umum di Salatiga, tetapi PKB lebih
memprioritaskan kader-kader NU.
Wawancara dengan calon anggota legislatif daerah kota
Salatiga dari partai PKB ibu Desi dapil sidomukti menyatakan :
“Calon legislatif perempuan kebanyakan merupakan
masyarakat yang aktif di organisasi NU, salah satunya saya.
Saya sebelumnya bukan anggota partai, tetapi saya banyak
yang kenal dengan anggota partai PKB. Sebenarnya saya
nyaleg atas dasar saran teman yang sudah lama berada di
DPC PKB, istilahnya bantu-bantu temanlah di PKB. Masalah
kelengkapan administrasi, KTA, foto, dan kelengkapan lainya
saya sudah diurus oleh DPC.”45
Wawancara dengan ibu Desi
Purmiasari calon legislatif PKB tanggal 21 September 2019.
Selain ibu Desi, ibu Umi Fatikhotus calon legislatif
perempuan partai PKB dapil Sidorejo kota Salatiga juga
menyampaikan pendapat yang hampir sama, yaitu :
45
Wawancara denga ibu Desi Purmiasari calon legislatif perempuan partai PKB, Salatiga, Jawa
Tengah. Hari Minggu, tanggal 21 September 2019
62
“saya bukan anggota partai PKB, hanya saja saya menjadi
anggota partai dan mempunyai KTA sejak pencalonan
legislatif kemarin. Saya mencalonkan diri atas saran dari
teman saya yang berada di DPC PKB Salatiga untuk maju
dalam pemilihan umum.” 46
wawancara dengan ibu Umi
calon legislatif perempuan partai PKB tanggal 22 September
2019.
Hasil wawancara dengan ibu Desi dan Ibu Umi calon
legislatif perempuan dari partai PKB menjelaskan bahwa kedua
calon legislatif perempuan tersebut merupakan bukan anggota
partai asli, mereka menjadi anggota partai terhitung sejak mereka
dicalonkan dalam pemilihan umum tahun 2019. Kedua calon
tersebut mencalonkan dirinya atas saran dan ajakan dari teman
mereka yang berada di DPC partai PKB Salatiga. Menurut ibu Desi
rekrutmen atas dasar kedekatan personal dengan partai akan
memudahkan partai mencari calon anggota legislatif, akan tetapi
rekrutmen ini akan menciptakan calon legislatif yang kurang
berkualitas karena tidak melalui kaderisasi partai sejak awal.
c. Kaderisasi Lanjutan
Peningkatan kualitas calon legislatif partai PKB dengan
menerapkan kaderisasi berjenjang. Partai PKB memberlakukan
kaderisasi berjenjang bagi calon-calon yang lolos dalam pemilihan
umum. Tetapi, PKB tidak mewajibkan untuk semua calon yang
lolos ikut kaderisasi lanjutan. Kaderisasi lanjutan ini bertujuan
untuk membangun ideologi yang sama dengan partai PKB dan
46 Wawancara denga ibu Umi Fatikhotus calon legislatif perempuan partai PKB, Salatiga, Jawa
Tengah. Hari Senin, tanggal 22 September 2019
63
komitmen NU dan perjuangan PKB. Hasil wawancara dengan
Ketua DPC PKB Salatiga menyatakan :
“PKB tetap menerapkan kaderisasi lanjutan bagi para anggota
legislatif yang lolos dalam pemilu, tetapi hal itu tidak
diwajibkan bagi para anggota yang sudah menjadi kader
sejak awal. Kaderisasi lanjutan ini agar supaya mereka yang
bukan berasal dari kader-kader NU mempunyai ideologi yang
sama dengan NU dan memahami perjuangan partai PKB dan
bisa berkomitmen dengan Nahdlatul Ulama.”47
wawancara
dengan bapak saiful tanggal 6 maret 2019
Kaderisasi lebih bersifat sebagai proses internalisasi partai
politik untuk meningkatkan kapasitas individual para anggotanya
agar mampu menjadi fungsionaris partai baik dan siap menjalankan
mandat yang diberikan partai untuk menduduki jabatan publik di
pusat dan daerah. Kaderisasi juga berguna supaya anggota yang
lolos pemilihan umum mempunyai pemikiran yang sama dengan
partai politik.
Pada dasarnya tujuan pengaderan sangat penting, yaitu:
Pertama, untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
nilai-nilai dan ideologi yang diperjuangkan oleh partai politik.
Kedua, menumbuhkan militansi, yaitu dengan penanaman ideologi
atau yang biasa disebut visioning. Penanaman ideologi adalah
faktor kunci pengaderan yang dalam institusi merupakan bagian
47
Wawancara dengan bapak Saiful Mashud Ketua DPC Partai PKB kota Salatiga, Salatiga, Jawa
Tengah, Hari Rabu, tanggal 6 Maret 2019
64
dari format pengaderan formal dengan tahapan yang dimatangkan
oleh institusi.48
2. Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Daerah Partai PPP Kota
Salatiga
Partai PPP yang notabene partai tua dan salah satu partai yang
agamis, tetapi dalam pemilihan umum terutama di Kota Salatiga partai
PPP masih kurang populer dan diminati oleh masyarakat Salatiga.
Menurut ketua PPP Salatiga bapak Slamet Sarmidin, di PKB dan PPP
mempunyai keberbedaan. Salah satu keberbedaan diantara kedua
partai tersebut adalah dalam rekrutmen anggota maupun calon
legislatif, di PKB semua golongan masyarakat baik Islam maupun non
Islam bisa masuk menjadi anggota ataupun calon legislatif, sedangkan
PPP hanya masyarakat Islam yang bisa menjadi anggota partai PPP.
a. Mekanisme Perekrutan Bakal Calon legislatif
Sistem rekrutmen yang di terapkan oleh partai PPP adalah
sistem terbuka. Sistem seperti ini digunakan PPP agar masyarakat
bisa ikut andil dalam pemerintahan melalui partai PPP. PPP
menggunakan cara door to door untuk melaksanakan sistem
rekrutmen politik guna mencari calon legislatif yang bersedia untuk
mencalonkan dirinya dalam pemilihan umum. Selain sistem
terbuka, PPP juga menerapkan sistem tertutup bagi para kader PPP
48
Syamsuddin haris, dkk. “Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi Partai Politik yang ideal di
Indonesia”, ( Jakarta : KPK & Lipi, 2016) hlm 53
65
dalam perekrutan bakal calon legislatif. Ketua DPC PPP kota
Salatiga Bapak Slamet Sarmidin mengatakan :
“PPP dalam melakukan rekrutmen calon legislatif
menggunakan sistem terbuka mas, kita langsung mendatangi
masyarakat yang bersedia dan mau untuk mencalonkan
dirinya menjadi anggota legislatif. Karena jika mereka mau
untuk maju dalam pemilihan umum, di saat itu pas perekrutan
kita ada perjanjian antara partai dengan bakal calon legislatif
yang akan maju.”49
wawancara dengan bapak Slamet
Sarmidin tanggal 20 Maret 2019.
Cara door to door seperti ini di lakukan PPP mengingat partai
PPP masih kurang populer di masyarakat, sehingga PPP berusaha
untuk mencari calon legislatif yang berkualitas atas saran majelis
pertimbangan partai. Ketua partai PPP kota Salatiga terjun
langsung kelapangan dan berkonsolidasi dengan masyarakat yang
bersedia dicalonkan oleh PPP dalam pemilihan umum. Partai PPP
kota Salatiga mempunyai tim dalam melakukan rekrutmen yaitu
Latnas Pemenangan Pemilu.
Tugas dari Latnas Pemenangan Pemilu adalah mendatangi
kader dan masyarakat yang siap untuk maju dalam pemilihan
umum. Sistem kerja dari Latnas Pemenangan Pemilu yang di miliki
PPP adalah dengan mendatangi langsung calon-calon yang bersedia
untuk maju dalam pemilu. Setiap dapil di kota Salatiga, PPP
mempunyai tim latnas tersendiri guna mencari atau merekrut bakal
calon legislatif. Latnas bekerja sama dengan PAC atau Pimpinan
49
Wawancara dengan bapak Slamet Sarmidin Ketua DPC Partai PPP kota Salatiga, Salatiga, Jawa
Tengah, hari Rabu, tanggal 20 Maret 2019
66
Anak Cabang di tingkat kecamatan untuk mengetahui masyarakat
yang berpotensi untuk dicalonkan dalam pemilihan umum.
Menurut bapak Ahmad Nasirudin selaku wakil ketua bidang
keorganisasian dan kaderisasi menjelaskan bahwa :
“Rekrutmen di PPP dilaksanakan dengan mendatangi warga
yang telah di pilih oleh PAC PPP. Pemilihan calon legislatif
tersebut berdasarkan saran para majelis pertimbangan partai.
Selain saran dari majelis ada juga calon legislatif yang di
pilih oleh partai karena adanya kedekatan kekeluargaan
dengan anggota partai. Mengenai aturan baku tentang
rekrutmen, itu tidak ada. Kami hanya melakukan rekrutmen
dengan saran para tokoh-tokoh dan merekrut masyarakat
yang mempunyai kedekatan personal dengan partai ataupun
anggota partai mas.”50
wawancara dengan bapak ahmad
nasirudin 28 Agustus 2019.
Bapak Nasirudin menjelaskan rekrutmen calon legislatif yang
dilakukan oleh PPP salah satunya berdasarkan kedekatan keluarga.
Cara seperti ini dianggap lebih mudah untuk mendapatkan calon
legislatif yang akan diusung dalam pemilihan umum. Selain dengan
kedekatan kekeluargaan, PPP juga menyeleksi warga yang sudah di
pilih oleh majelis pertimbangan partai berdasarkan kedekatan
personal dengan partai melalui Latnas Pemenangan Pemilu. Partai
PPP tidak menggunakan aturan yang baku dalam melakukan
rekrutmen calon legislatif, hanya melakukan rekrutmen sesuai
dengan syarat yang telah ditetapkan oleh KPU dalam peraturan
PKPU
50
Wawancara dengan bapak Ahmad Nasirudin wakil ketua bidang keorganisasian dan kaderisasi
partai PPP kota Salatiga, Salatiga, Jawa Tengah, Hari Rabu, tanggal 28 Agustus 2019
67
Alur Perekrutan partai PPP yaitu sebagai berikut :
Gambar 1.2
Kader dari PPP lebih mudah dalam mencalonkan dirinya
dalam pemilihan umum, mereka hanya perlu menyatakan kesediaan
untuk mencalonkan diri dan menyiapkan persyaratan yang telah
ditetapkan oleh KPU. Pemilu Tahun ini partai PPP menerapkan
cara untuk mengikat suara dengan mencalonkan calon legislatif
muda. Ketua DPC PPP bapak Slamet Sarmidin mengatakan :
“Dalam pencalonan Calon legislatif tahun ini, PPP
mencalonkan calon legislatif muda mas. Menurut kami, calon
legislatif muda selain berkualitas mereka juga bisa
mendulang suara dalam pemilihan umum karena mereka juga
mempunyai relasi dan teman-teman main yang banyak.
Sehingga kami sangat memperhitungkan hal tersebut. Kami
juga menerima bakal calon legislatif yang sebelumnya sudah
berada di partai lain seperi mbak maya yang sebelumnya dari
PKS dan mas aris kurniawan dari PDI. Harapan dari
perekrutan yang seperti ini, supaya masyarakat menganggap
PPP mudah dalam melakukan rekrutmen politik.51
”
wawancara dengan bapak Slamet tanggal 20 Maret 2019
51
Wawancara dengan bapak Slamet Sarmidin ketua DPC Partai PPP kota Salatiga, Salatiga, Jawa
Tengah, hari Rabu, tanggal 20 Maret 2019
PPP mengumumkan
pembukaan pendaftaran
calon legislatif
PPP menyusun tim
khusus perekrutan
bakal calon legislatif
Tim khusus melakukan
kerja sama dengan PAC
untuk mencari bakal
calon legislatif.
Ketua Partai konsolidasi
dengan calon yang di
pilih oleh tim khusus.
Partai mengadakan rapat
pleno dalam penentuan
bakal calon legislatif.
Bakal calon legislatif
yang terpilih memenuhi
syarat administrasi yang
telah di tetapkan KPU.
68
Calon legislatif muda dianggap lebih mudah mendapatkan
suara ketimbang calon legislatif yang sudah berumur. Partai PPP
berupaya untuk mendapatkan calon legislatif muda dengan cara
berkonsolidasi dan melobinya agar bersedia untuk menjadi anggota
partai. Dengan strategi seperti ini, harapan dari partai PPP agar
pemilu Tahun 2019 setidaknya mendapatkan minimal tiga kursi
yang sebelumnya hanya satu kursi. Partai PPP mengajukan
anggotanya dalam pemilihan umum sebanyak 22 orang, yang
terdiri dari 13 orang laki-laki dan 9 orang perempuan atau 68%
keterwakilan perempuan. 52
b. Kendala Rekrutmen Bakal Calon legislatif
Rekrutmen bakal calon legislatif dari partai PPP yang secara
terbuka membuat siapapun bisa ikut dalam pemilihan umum Tahun
2019 khususnya dikota Salatiga. Tetapi, dalam perekrutannya PPP
mengalami kendala-kendala, melihat partai PPP di kota Salatiga
belum populer ketimbang partai Islam lainya yang memiliki latar
belakang sama dengan partai PPP. Dalam perekrutan ini, PPP harus
menggunakan cara door to door untuk mendapatkan calon yang
bersedia mencalonkan dirinya. Hasil wawancara dengan bapak
Slamet Sarmidin, beliau mengatakan :
“PPP dalam melakukan rekrutmen masih banyak terkendala,
karena mengingat partai PPP di Salatiga masih kurang
populer dan masyarakat kurang minat bergabung dengan
52
Pengumuman DCT DPRD kota Salatiga tahun 2019 http://kpu-Salatiga.go.id/pengumuman-
daftar-calon-tetap-anggota-dprd-kota-Salatiga-pada-pemilihan-umum-2019/diakses 25 April 2019
69
partai ini. Masyarakat saat ini lebih tertarik dengan partai-
partai nasionalis mas sehingga partai yang berbasis Islam saat
ini agak sulit untuk mendapatkan kader-kader maupun calon
legislatif yang bersedia untuk mencalonkan diri.53
”
Wawancara dengan bapak Slamet tanggal 20 Maret 2019
Rekrutmen calon legislatif perempuan dalam pemenuhan
kuota 30% yang di wajibkan oleh KPU, partai PPP masih kesulitan
dalam mencari bakal calon legislatif. Hal ini dikarenakan masih
banyak masyarakat yang tidak mengenal kiprah partai PPP di
Salatiga. Selain itu dari kader yang di miliki PPP hanya sebagian
perempuan yang bersedia mencalonkan dirinya karena harus
mempunyai kesiapan baik kesiapan mental, finansial dan kesiapan
sosial.
Wawancara dengan calon legislatif perempuan dari partai
PPP ibu Maya Hidayati dapil Sidorejo menjelaskan :
“Sebelum saya nyaleg di partai PPP saya merupakan anggota
DPRD Salatiga dari partai PKS. Saya mengundurkan diri dari
partai PKS karena ada permasalahan dengan partai dan posisi
saya di DPRD digantikan oleh PAW. Sebenarnya saya sudah
tidak berminat untuk maju dalam pemilihan umum, karena
atas ajakan dari mas guntur yang juga teman saya di DPRD
Salatiga, saya dicalonkan di partai PPP melalui mas guntur
selaku sekretaris di PPP kota Salatiga.”54
Wawancara dengan
ibu Maya Hidayati Calon legislatif perempuan partai PPP
dapil Sidorejo, tanggal 20 September 2019
Berbeda dengan ibu Maya, Ibu Nurcahyati calon legislatif
perempuan partai PPP dapil Tingkir menyatakan:
53
Wawancara dengan bapak Slamet Sarmidin Ketua DPC partai PPP kota Salatiga, Salatiga, Jawa
hari Rabu, Tengah tanggal 20 Maret 2019 54
Wawancara dengan ibu Maya Nurhidayati calon legislatif perempuan partai PPP dapil Sidorejo,
Salatiga, Jawa Tengah. Hari Jumat, Tanggal 20 September 2019
70
“Sebenarnya saya ikut nyaleg karena keinginan saya sendiri,
saya dikenalkan dengan partai PPP oleh kakek saya yang
dulunya pernah menjadi pengurus dipartai. Karena dari kakek
kemudian saya diajak masuk di PPP, hitungannya saya sudah
senior di partai PPP.”55
wawancara dengan ibu Nurcahyati
calon legislatif perempuan dapil tingkir, tanggal 19
September 2019
Berdasarkan wawancara dengan kedua calon legislatif partai
PPP tersebut, partai PPP juga melakukan rekrutmen atas dasar
kedekatan personal dengan partai. Rekrutmen dengan cara seperti
ini akibat dari partai politik yang tidak bisa melakukan kaderisasi
sejak awal untuk mempersiapkan calon legislatif kedepan. Partai
PPP hanya asal melakukan rekrutmen guna memenuhi kuota,
terutama kuota keterwakilan perempuan sebesar 30%.
c. Kaderisasi Berjenjang
Kaderisasi berjenjang sangat penting guna membangun
moralitas dan ideologi yang di miliki oleh anggota legislatif. Hal
ini agar para anggota legislatif dalam melaksanakan tugas tidak
bertentangan dengan apa yang diharapkan oleh partai. Apabila
partai mempunyai kader yang berkualitas, maka partai akan
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan diri. Dalam hal ini
kaderisasi sangat penting dalam peran partai politik, sehingga
kualitas kader harus diutamakan.
Di partai PPP kaderisasi berjenjang bagi calon legislatif yang
lolos dalam pemilihan umum tidak dijelaskan secara rinci. PPP
55
Wawancara dengan ibu Nurcahyati calon legislatif perempuan partai PPP dapil Sidorejo,
Salatiga, Jawa Tengah. Hari Sabtu, Tanggal 19 September 2019
71
hanya melakukan rekrutmen untuk menjadi anggota maupun untuk
dicalonkan menjadi calon legislatif dalam pemilihan umum.
Menurut ketua DPC partai PPP kaderisasi berguna untuk regenerasi
partai agar partai mempunyai kader-kader yang berkualitas dan
kompeten. Sehingga kaderisasi diperlukan untuk menciptakan
calon pemimpin yang berideologi sama dengan partai. Tiap dapil
partai PPP mencalonkan asli dari kader PPP dan ada yang sebagian
bukan kader PPP. Dapil 1 ada 2 calon yang bukan kader, dapil 2
ada 1 calon yang bukan kader, dapil 3 kader semua yang diajukan
dan dapil 4 ada 2 calon yang bukan kader.
Penentuan calon legislatif dari kader maupun non kader yang
diajukan oleh partai politik merupakan suatu proses yang cukup
penting dalam pemilu legislatif. Idealnya pencalonan calon
legislatif perlu diajukan terlebih dahulu kader-kader asli dari partai
karena kader partai sudah memiliki ideologi yang sama dengan
partai pengusungnya. Sehingga calon legislatif sudah mempunyai
kapabilitas yang diharapkan partai politik dalam menjalankan
jabatan pemerintahan. Pencalonan calon legislatif dari non kader
juga perlu dengan memperhatikan potensi yang dimiliki calon
legislatif non kader. Partai politik mempertimbangkan hanya 20%
dari sumber eksternal yang dapat dicalonkan untuk mengisi nama
72
sebagai calon anggota legislatif atau 2 calon non kader dari 25
calon yang diajukan oleh partai dalam pemilu legislatif.56
56
Syamsudin Haris, Loc. Cit.,hlm 76
73
BAB IV
ANALISIS REKRUTMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF DAERAH
KOTA SALATIGA OLEH PARTAI PKB DAN PARTAI PPP
A. Analisis Rekrutmen Calon Anggota Legislatif Daerah Kota Salatiga
oleh Partai PKB dan PPP dengan Kesesuaian UU No 7 Tahun 2017
Tentang Pemilu dan PKPU No 20 Tentang Pencalonan Anggota DPR,
DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 2 menjelaskan bahwa kedaulatan
Republik Indonesia adalah di tangan rakyat yang diselenggarakan sesuai
dengan Undang-Undang Dasar. Kedaulatan rakyat merupakan bentuk dari
sistem demokrasi yang ada di Indonesia. Sistem demokrasi yang berarti dari
rakyat, untuk rakyat oleh rakyat mengakibatkan masyarakat yang
mempunyai kekuasaan terbesar di negara. Kekuasan masyarakat di negara di
wakilkan oleh lembaga negara yaitu lembaga legislatif yang dipilih secara
langsung melalui sistem pemilihan umum.
Pemilihan umum merupakan sarana kedaulatan rakyat yang berguna
untuk memilih anggota DPR, DPD dan DPRD serta pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden yang di laksanakan berdasarkan Undang-Undang Dasar
1945. Menurut konstitusi pemilu dijalankan dengan beberapa prinsip, antara
lain : pertama Umum, yaitu berlaku untuk semua tanpa membedakan jenis
kelamin, agama suku maupun status sosial dan ekonominya. Atau jika
hendak dibatasi berdasarkan faktor objektif tertentu dan harus atas
74
kesepakatan bersama yang tertuang dalam Undang-Undang. Kedua, Bebas,
yaitu pemilihan dilaksanakan sepenuhnya atas keputusan pribadi pemilih
bukan atas dasar paksaan atau intimidasi dari pihak lain. Ketiga Rahasia,
yaitu pilihan seseorang pada dasarnya adalah urusan pribadi yang
bersangkutan.57
Peserta pemilu adalah partai politik yang merupakan sarana bagi
masyarakat untuk menjadi anggota legislatif. Partai politik mempunyai
pengaruh yang besar dalam pemilihan umum terutama dalam pencalonan
anggota legislatif yang akan menjadi wakil masyarakat. Partai politik
mempunyai kewajiban melakukan rekrutmen politik dalam penentuan calon
legislatif maupun anggota partai politik. Undang-Undang No 2 Tahun 2011
Tentang Partai Politik pasal 29 ayat (1) menjelaskan bahwa partai politik
melakukan rekrutmen anggota partai politik, bakal calon DPR, DPRD,
bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta bakal calon
presiden dan wakil presiden. Rekrutmen yang dilakukan partai politik
dilakukan secara demokratis dan terbuka. Partai juga harus memperhatikan
tentang 30% keterwakilan perempuan baik anggota partai maupun calon
legislatif yang akan dicalonkan dalam pemilihan umum.
Partai politik perlu melakukan kesiapan yang matang untuk
melakukan rekrutmen calon legislatif yang akan diajukan dalam pemilihan
umum. Kesiapan partai dalam mempersiapkan calon legislatif bisa berupa
sistem kaderisasi berjenjang dengan mempertimbangkan kaum muda dan
57
Masudi, “Syarah UUD 1945 Perspektif Islam”. (Tanggerang : PT Alvabet, 2013) hlm 151
75
kelompok perempuan. Sistem ini akan menciptakan keloyalitasan anggota
partai terhadap partai politik dan menghindari kesenjangan komunikasi
partai dengan calon legislatif yang akan diajukan dalam pemilihan umum,
sehingga calon legislatif akan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh partai
pengusung. Selain dengan sistem kaderisasi berjenjang, partai politik perlu
melakukan pendekatan dengan kelompok kepentingan atau komunitas yang
ada dalam masyarakat tersebut. Karena, dengan melakukan pendekatan
dengan komunitas masyarakat atau kelompok kepentingan dalam
masyarakat partai politik akan menemukan figur yang sesuai dengan
pemikiran partai. Hal ini kan lebih memudahkan partai politik untuk
melakukan rekrutmen calon anggota legislatif.
1. Rekrutmen calon legislatif daerah di Partai PKB kota Salatiga
Rekrutmen yang dilakukan oleh partai PKB adalah pengumuman
secara luas kepada masyarakat kota Salatiga dengan mensosialisasikan
kepada kelompok-kelompok masyarakat diantaranya kelompok pemuda,
kelompok fatayat dan lain sebagainya tentang pembukaan pendaftaran
calon legislatif partai PKB. Menurut sekretaris tim LPP partai PKB kota
Salatiga, cara seperti ini diharapkan agar partai PKB mempunyai
kedekatan dengan masyarakat serta partai lebih transparan dalam
melakukan penentuan calon yang akan diusung dalam pemilihan umum.
AD/ART partai PKB tidak mengatur tentang metode rekrutmen
calon anggota legislatif, hanya mengatur tentang syarat umum yang perlu
dipenuhi oleh masyarakat yang akan mendaftarkan diri sebagai anggota
76
di partai PKB kota Salatiga. Berdasarkan hasil wawancara dengan
sekretaris Tim LPP PKB, metode rekrutmen partai merupakan kebijakan
dari partai, sehingga setiap partai mempunyai metode yang berbeda
dalam melakukan rekrutmen calon legislatif. Partai PKB kota Salatiga
hanya mengeluarkan surat edaran yang berisi syarat yang ditetapkan oleh
KPU yang harus dipenuhi sebagai calon legislatif. Surat edaran tersebut
merupakan pedoman dari LPP untuk melakukan rekrutmen calon
legislatif di kota Salatiga.
Rekrutmen calon legislatif yang dilakukan PKB atas dasar
kedekatan personal adalah bukti partai politik tidak bisa menciptakan
kader yang siap berkompetisi. Partai politik hanya melakukan rekrutmen
guna memenuhi kuota tanpa melihat kualitas calon legislatif yang akan
diajukan dalam pemilihan umum. Partai politik perlu melakukan
kaderisasi sejak awal karena badan legislatif merupakan lembaga yang
mempunyai peran penting dalam sistem demokrasi dan sudah seharusnya
lembaga ini dijalankan oleh wakil rakyat yang mempunyai integritas dan
intelektual yang tinggi.
2. Rekrutmen calon legislatif daerah di partai PPP kota Salatiga
Partai PPP melakukan rekrutmen calon legislatif melalui cara door
to door yang dilakukan oleh tim Latnas Pemenangan Pemilu partai.
Menurut ketua DPC PPP kota Salatiga Latnas dibantu oleh PAC partai
untuk melakukan rekrutmen calon legislatif dengan melihat syarat yang
harus dipenuhi oleh calon legislatif dalam peraturan KPU. Metode
77
rekrutmen door to door adalah mendatangi warga yang telah dipilih oleh
PAC atas saran majelis pertimbangan partai untuk diusung dalam
pemilihan umum. Selain saran dari majelis pertimbangan partai, Latnas
juga mendatangi warga yang mempunyai kedekatan personal anggota
partai yang bersedia untuk diusung dalam pemilu kota Salatiga melalui
partai PPP.
Metode door to door yang diterapkan oleh partai PPP tidak
dijelaskan dalam AD/ART partai. Menurut bapak Nasirudin, metode
rekrutmen partai disesuaikan dengan keadaan masyarakat setiap daerah,
semakin tinggi tingkatan basis suatu partai di daerah tersebut maka partai
akan lebih mudah dalam melakukan rekrutmen anggota partai maupun
calon legislatif. Kota Salatiga yang bukan merupakan basis dari partai
PPP, mengakibatkan PPP kesulitan untuk melakukan rekrutmen calon
legislatif. Menurut bapak Guntur selaku sekretaris partai PPP dan juga
calon legislatif partai PPP menjelaskan bahwa partai PPP kesulitan untuk
mencari calon legislatif yang bersedia untuk maju dalam pemilihan
umum, sehingga partai PPP mencari calon legislatif berdasarkan
kedekatan personal baik kedekatan pertemanan ataupun kekeluargaan
dengan anggota partai.
Partai PKB dan partai PPP kota Salatiga melakukan rekrutmen
menggunakan mekanisme terbuka dan demokratis. Sistem demokrasi
menekankan kepada persamaan hak warga negara sedangkan sistem
rekrutmen politik yang terbuka berarti semua warga negara Indonesia
78
berhak mengikuti dan mendaftarkan diri sebagai calon legislatif dari partai
politik manapun, termasuk PKB dan PPP. PKB dan PPP menghormati hak
warga negara seluruhnya yang hendak mendaftar sebagai calon legislatif,
akan tetapi mekanisme seleksi partai harus tetap dijalankan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di Indonesia.
Ketentuan perundang-undangan baik Undang-Undang No 7 Tahun
2017 Tentang Pemilihan Umum dan PKPU No 20 Tentang Pencalonan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota syarat dari
calon legislatif adalah memiliki KTA partai, karena KTA merupakan bukti
bahwa calon legislatif tersebut merupakan anggota partai. Kenyataan
dilapangan calon legislatif dari partai PKB kota Salatiga dan calon legislatif
dari partai PPP kota Salatiga tidak mempunyai KTA, hanya sebagian calon
legislatif yang sudah mempunyai Kartu Tanda Anggota partai. KTA
merupakan syarat administrasi yang dibutuhkan calon legislatif partai
politik ketika melakukan verifikasi data ke KPU, Sehingga partai dapat
memanipulasi KTA sebagai persyaratan calon legislatif terutama calon
legislatif yang baru direkrut untuk dicalonkan dalam pemilu.
PKPU No 20 Tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota pasal 4 ayat (3) menjelaskan “partai politik
dalam melakukan seleksi bakal calon secara demokratis dan terbuka dan
tidak menyertakan mantan terpidana bandar narkoba, kejahatan seksual
79
terhadap anak dan korupsi”. Partai PKB dan Partai PPP tidak mencalonkan
mantan narapidana dalam pemilihan legislatif di Salatiga karena akan
mencoreng nama baik partai dan mengurangi tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap partai politik. Selain itu PKB dan PPP melakukan
penandatanganan pakta integritas sebagai bukti bahwa partai tersebut tidak
mencalonkan calon legislatif mantan terpidana bandar narkoba, kejahatan
seksual terhadap anak dan korupsi. Penandatanganan pakta integritas diatur
pada pasal 6 ayat (1) point e yang menjelaskan “pimpinan partai politik
sesuai dengan tingkatannya menandatangani dan melaksanakan pakta
integritas pencalonan anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota”.
Meskipun kedua partai telah melakukan rekrutmen secara demokratis
dan terbuka, tetapi masih ada calon legislatif yang direkrut karena faktor
kedekatan dan kekerabatan dengan anggota partai. Kenyataan di lapangan
sebagian calon legislatif dari partai PKB dan PPP belum mengikuti
kaderisasi partai sebelum pencalonan. Menurut bapak Ahmad Nasirudin
selaku wakil ketua bidang keorganisasian dan kaderisasi partai PPP
menjelaskan bahwa partai PPP belum melakukan kaderisasi awal terhadap
calon legislatif yang diajukan dalam pemilihan umum. Hal ini dikarenakan
anggota partai PPP yang bersedia maju dalam pemilu hanya beberapa orang
saja, sehingga PPP melakukan rekrutmen atas dasar kedekatan kekeluargaan
atau pertemanan untuk mencari calon legislatif. Sama dengan yang
diungkapkan bapak Nasirudi, ibu Desi calon legislatif partai PKB juga
80
mengatakan bahwa dipartai PKB belum melakukan kaderisasi awal kepada
calon legislatif yang baru bergabung dengan partai, terutama calon legislatif
perempuan. Calon legislatif perempuan hanya dicalonkan sebatas
pemenuhan keterwakilan perempuan.
B. Perbedaan Rekrutmen Partai PKB dan Partai PPP Kota Salatiga
PKB dan PPP mempunyai sistem yang hampir sama dalam melakukan
rekrutmen politik, yaitu sama-sama dengan menggunakan cara rekrutmen
terbuka. Tetapi metode yang dilakukan kedua partai tersebut dalam
melakukan rekrutmen dan penentuan calon legislatif memiliki perbedaan.
Perbedaan dalam melakukan rekrutmen ini merupakan hal yang wajar
karena setiap partai dalam melakukan rekrutmen baik rekrutmen anggota
maupun pejabat publik memiliki landasan atau AD/ART yang berbeda.
Tabel 2.1. perbedaan rekrutmen PKB dengan PPP
No Bidang/Aspek Partai PKB Partai PPP
1 Metode rekrutmen Partai PKB menggunakan
cara open rekrutmen dengan
mengumumkan kemasyarakat
melalui kelompok masyarakat
seperti kelompok pemuda,
kelompok fatayat dan lain
sebagainya bahwa ada
pendaftaran calon legislatif di
partai PKB.
Partai PPP menggunakan cara
door to door ke rumah
masyarakat yang telah
disarankan oleh majelis
pertimbangan partai guna
merekrut calon legislatif.
81
2 Calon legislatif
yang diajukan
partai
Kebanyakan dari kader asli,
tetapi masih ada calon
legislatif yang belum
mengikuti kaderisasi dasar.
Dalam pencalonan ada yang
dari kader asli dan ada yang
bukan dari kader asli atau
mantan anggota partai lain,
seperti partai PKS, PKB dan
PDI.
3 Tim seleksi PKB mempunyai tim LPP
atau Lembaga Pemenangan
Pemilu, yang bertugas
menyeleksi masyarakat yang
mendaftar sebagai calon
legislatif.
PPP mempunyai tim Latnas
Pemenangan Pemilu yang
bertugas mencari calon
legislatif yang mau maju dalam
pemilu yang dibantu langsung
oleh ketua partai dan Pengurus
Anak Cabang
4 Kaderisasi
Berjenjang
PKB menerapkan kaderisasi
berjenjang kepada calon
legislatif yang terpilih agar
mempunyai idealis dan sikap
tanggung jawab tetapi belum
mewajibkan.
PPP tidak menerapkan
kaderisasi berjenjang bagi
calon legislatif terpilih, hanya
melakukan kaderisasi untuk
regenerasi partai.
5 Penandatangan
pakta integritas
PKB mewajibkan semua
calon legislatif untuk tanda
tangan pakta integritas partai
dihadapan kyai NU.
Hanya Partai yang melakukan
penandatanganan pakta
integritas yang diwakili oleh
ketua DPC partai.
82
6 Aturan Rekrutmen
calon legislatif
Tidak mempunyai aturan
tentang rekrutmen calon
legislatif.
Tidak mempunyai aturan
tentang rekrutmen calon
legislatif.
Partai politik harus lugas dalam menentukan calon legislatif yang akan
diajukan dalam pemilihan umum. Penentuan calon akan mempengaruhi
suara rakyat dalam pemilu apakah rakyat akan memilih atau tidak calon
legislatif yang diajukan oleh partai. Pengajuan calon dilakukan partai
dengan mengajukan asli dari kadernya ataupun yang bukan dari kader
partai. Oleh sebab itu, partai sangat berperan dalam memberikan pendidikan
kepada calon-calon yang akan diusungnya, karena keberhasilan anggota
dewan tergantung pendidikan politik yang diberikan oleh partai politik.
Kaderisasi dalam partai politik berkaitan dengan beberapa hal
diantaranya yaitu : pertama, bagaimana partai menyiapkan kader politiknya
dalam kaitan ini, kaderisasi berhubungan dengan penyiapan kemampuan
atau kapasitas politik. Kedua, kaderisasi berhubungan dengan sistem karier
atau jenjang politik yang akan dibentuk oleh partai politik. Ketiga,
kaderisasi bersinggungan dengan bagaimana partai melakukan pendidikan
politik terhadap kadernya. Keempat, regenerasi berhubungan dengan subjek
yaitu individu atau kelompok orang yang dipersiapkan untuk kelanjutan
partai. Kaderisasi juga merupakan tanggungjawab dari partai politik dari
tingkat nasional sampai tingkat paling bawah. 58
58
Syamsuddin Haris, dkk. Loc. Cit., hlm 16-17
83
Partai PPP mengikut sertakan ketua partai dalam melakukan
rekrutmen bakal calon legislatif. Karena menurut ketua partai PPP kota
Salatiga, ketua partai sangat berpengaruh dalam melakukan konsolidasi
dengan para calon legislatif. DPC PPP juga melakukan kerja sama dengan
Pengurus Anak Cabang partai PPP untuk menyeleksi dan mendatangi
masyarakat yang mempunyai potensial dan bersedia untuk maju dalam
pemilu. PPP melakukan rekrutmen mempunyai kesamaan dengan PKB yaitu
dengan pembentukan tim khusus yang mempunyai tugas yang hampir sama
yaitu mencari dan menyeleksi calon legislatif yang akan diusung dalam
pemilihan umum. PKB mempunyai tim yaitu Lembaga Pemenangan Pemilu
dan PPP mempunyai Latnas Pemenangan Pemilu.
84
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis dari bab sebelumnya, maka penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Partai PKB dan PPP mempunyai metode tersendiri dalam melakukan
rekrutmen calon legislatif yang akan diusung dalam pemilihan umum.
Partai PKB menggunakan cara pengumuman secara luas kepada
masyarakat mengenai pembukaan rekrutmen calon legislatif dengan
mendatangi dan mensosialisasikan kepada kelompok masyarakat
seperti kelompok pemuda, kelompok fatayat dan lain sebagainya
melalui Lembaga Pemenangan Pemilu partai PKB. Sedangkan partai
PPP menggunakan cara door to door dengan mendatangi warga yang
sebelumnya warga tersebut merupakan pilihan dari majelis
pertimbangan partai. PPP membentuk tim khusus yaitu Latnas
Pemenangan Pemilu dengan bantuan pengurus PPP tingkat PAC
dalam melakukan rekrutmen.
2. Rekrutmen calon legislatif yang dilakukan oleh partai PKB dan partai
PPP belum sesuai dengan regulasi aturan pemilu dalam Undang-
Undang No 7 Tahun 2017 tentang pemilu dan aturan yang telah
ditetapkan KPU dalam PKPU No 20 Tahun 2018 Tentang Pencalonan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat
85
Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota. Ketidak sesuaian rekrutmen tersebut terkait
kewajiban calon legislatif yang harus mempunyai KTA. KTA
merupakan syarat administrasi yang wajib dimiliki oleh para calon
legislatif yang akan mencalonkan diri dalam pemilihan umum.
Kenyataannya partai PKB dan partai PPP membuatkan KTA kepada
calon legislatif hanya sebatas formalitas untuk melengkapi syarat
calon legislatif.
B. Saran
1. Partai PKB dan PPP harus berpedoman dengan perundang-undangan dan
Peraturan KPU dalam melakukan rekrutmen bakal calon legislatif yang
akan diusung oleh partai.
2. Partai PKB dan PPP perlu mempunyai aturan internal partai terkait
rekrutmen calon legislatif. Tujuannya supaya partai melakukan rekrutmen
sesuai mekanisme yang benar dan tidak asal mencari calon legislatif.
3. Bagi partai PKB dan PPP sebaiknya melakukan kaderisasi sedini mungkin
untuk mempersiapkan calon yang akan diusung dalam pemilihan umum
supaya tidak terkendala dalam menentukan bakal calon legislatif.
86
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Azwar, Saifuddin. 2011. “ Metode Penelitian” Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budiardjo, Miriam. 2008. “Dasar- Dasar Ilmu Politik”. Jakarta: PT. Ikrar Mandiri
Abadi.
Cholsin, dkk. 2007. “Dasar-Dasar Ilmu Politik”. Jogjakarta: UNY Press.
Fauzan, Erick Muhammad. 2017. “Hukum Tata Negara Indonesia”. Malang:
Setara Press.
Haris, Syamsuddin, dkk. 2016, “Panduan Rekrutmen dan Kaderisasi Partai
Politik yang ideal di Indonesia”. Jakarta : KPK & Lipi.
Mas'udi. 2013. “Syarah Undang-Undang Dasar 1945 Perspektif Islam”.
Tanggerang: PT Alvabet.
Nurtjahyo, Hendra. 2006. “Filsafat Demokrasi”. Jakarta: PT Bumi Aksara
Pradjasto, Antonio. dkk, 2012. “Kratos minus Demos Demokrasi Indonesia
Catatan dari Bawah”. Yayasan Pustaka Obor Indonesia: Jakarta,
Pito, Toni Adrianus. 2006.“Mengenal Teori-Teori Politik”. Bandung: Penerbit
Nuansa.
Putra, Fadhillah. 2003. “Partai Politik dan Kebijakan Publik : analisis terhadap
kongruensi janji politik partai dengan realisasi produk kebijakan publik di
Indonesia”. Jakarta : Pustaka Pelajar.
Strong, C.F. 2010. “Konstitusi-Konstitusi Politik Modern”. Bandung: Nusa
Media.
Surbakti, Ramlan. 1992. “Memahami Ilmu politik”. Jakarta: PT Grasindo.
Sunarto. 2004. “Sistem Politik Indonesia”. Semarang: Unnes Press.
Saebani, Beni Ahmad, 2008 “Metode Penelitian”. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Wahyudi, Alwi. 2014. “Ilmu Negara dan Tipologi Kepemimpinan Negara”.
Madiun: Pustaka Pelajar.
87
Jurnal :
Ananda Giatama, Kahfi dan Sodiq, Ibnu. 2015. “Sejarah Perjalanan PPP Pasca
Orde Baru : Dinamika dalam Mengatasi Konflik Internal” Journal Of
Indonesian History, Volume 4.
Ekawati, Esti. 2016 “Institusionalisasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pasca
Pemilu 2009” Jurnal Polinter Prodi Ilmu Politik FISIP UTA’45 Jakarta Vol.
2 No. 1.
Imansyah, Teguh. 2012 “Regulasi Partai Politik dalam Mewujudkan Penguatan
Peran dan Fungsi Kelembagaan Partai Politik” Jurnal RechtsVinding.
Volume 1 Nomer 3.
Jurnal Pemilu dan Demokrasi. 2018 “Demokratisasi Rekrutmen Partai
Politik,Yayasan Perludem : Jakarta. Jurnal Ke-11.
Prasojo, Teguh Adi. 2013. “Pola Rekrutmen Calon legislatif dari Partai Golkar
Untuk DPRD Jateng 2014-2019” . POLITIKA, Vol.4, No.2 , 21.
Partono. 2008. “Sistem Multipartai Presidensil dan Persoalan Efektivitas
Pemerintahan,” Jurnal Legislasi Vol. 5 No. 1.
Rahmadania, Fitri. 2014. “Rekrutmen Calon Legislatif pada Pemilu 2014 (studi
kasus rekrutmen PPP dapil I dan V kab. Sampang Jawa Timur)”, Jurnal
Politik Muda 3 Vol 1.
Riyadh, Ahmad dan Sukmana, Hendra. 2015. “Model Rekrutmen Politik Calon
anggota Legislatif Oleh Partai Politik Di Kabupaten Sidoarjo” (JKMP
ISSN, 2338-445X). Vol 3, No.2.
Undang-Undang dan Peraturan :
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang No 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum.
Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik.
PKPU No 20 Tahun 2018 Tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.
88
Website
“Pengumuman daftar calon tetap anggota DPRD kota Salatiga Tahun 2019” http://kpu-Salatiga.go.id/pengumuman-daftar-calon-tetap-anggota-dprd-
kota-Salatiga-pada-pemilihan-umum-2019/ diakses 25 April 2019
“Tugas pokok dan Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah/Kota”
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Daerah_Kabup
aten/Kota diakses 20 Maret 2019
Wawancara
Wawancara dengan bapak Saiful Mashud Ketua DPC partai PKB kota Salatiga,
Salatiga, Jawa Tengah. Hari Rabu tanggal 6 Maret 2019
Wawancara dengan Bapak Muhlasin calon legislatif partai PKB dapil Sidomukti
sekaligus ketua LPP partai PKB kota Salatiga, Jawa Tengah, Hari Minggu
tanggal 10 maret 2019
Wawancara dengan Aldi sekretaris LPP DPC Partai PKB kota Salatiga, Salatiga,
Jawa Tengah tanggal Hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2019
Wawancara denga ibu Desi Purmiasari calon legislatif perempuan partai PKB
kota Salatiga, Jawa Tengah. Hari Minggu, tanggal 21 September 2019
Wawancara denga ibu Umi Fatikhotus calon legislatif perempuan partai PKB kota
Salatiga, Jawa Tengah. Hari Senin, tanggal 22 September 2019
Wawancara dengan ibu Munziatun calon legislatif perempuan partai PKB kota
Salatiga, Jawa Tengah. Hari Selasa tanggal 24 September 2019
Wawancara dengan bapak Slamet Sarmidin Ketua DPC Partai PPP kota Salatiga,
Salatiga, Jawa Tengah, hari Rabu tanggal 20 Maret 2019
Wawancara dengan bapak Fairuz Kadomi calon legislatif partai PPP dapil
Argomulyo, Salatiga Jawa Tengah. Hari Selasa tanggal 20 Agustus 2019
Wawancara dengan bapak Guntur Utomo calon legislatif partai PPP dapil
Argomulyo sekaligus Sekretaris partai PPP kota Salatiga, Jawa Tengah.
Hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2019
Wawancara dengan bapak Ahmad Nasirudin wakil ketua bidang keorganisasian
dan kaderisasi partai PPP kota Salatiga, Salatiga, Jawa Tengah. Hari Rabu,
tanggal 28 Agustus 2019
89
Wawancara dengan bapak Nur Sunari ketua Latnas partai PPP kota Salatiga, hari
Kamis tanggal 5 September 2019
Wawancara dengan ibu Maya Nurhidayati calon legislatif perempuan partai PPP
dapil Sidorejo, Salatiga, Jawa Tengah. Tanggal hari Jumat, tanggal 20
September 2019
Wawancara dengan ibu Nurcahyati calon legislatif perempuan partai PPP dapil
Sidorejo, Salatiga, Jawa Tengah. Hari Kamis, tanggal 19 September 2019
Lain-Lain :
AD/ART Partai PPP
AD/ART Partai PKB
Azni, Besty Anindya Nur. “Pola Rekrutmen Calon Anggota Legislatif (Studi Komparasi
Antara Partai Amanat Nasional dengan Partai Gerakan Indonesia Raya Tahun
2014 di Daerah Istimewa Jogjakarta), Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta
Fakultas Ilmu Sosial (2014)
Aprianto, Ricco Tius. “Model Rekrutmen Anggota DPRD Melalui Partai Politik Pada
Pemilu 2014 (studi Kasus Partai PKB dan PKS), Skripsi Universitas Lampung
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (2014)
Wijayanti, Septi Nur dan Prasetyoningsih, Nanik. 2009. “Politik ketatanegaraan”,
(Yogyakarta: lab hukum Fakultas Hukum UMY)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Curriculum Vitae
2. Daftar Pertanyaan Wawancara
3. Nilai SKK
4. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing
5. Surat Izin Penelitan
6. Lembar Konsultasi
7. SK Partai PKB Kota Salatiga
8. SK Partai PPP Kota Salatiga
Daftar Pertanyaan
1. Apakah partai melakukan rekrutmen online?
2. Berapa jumlah calon yang diajukan dalam pemilu legislatif di salatiga pada tahun ini?
3. Bagaimana partai melakukan rekrutmen bakal calon legislatif daerah?
4. Apakah ada kaderisasi berjenjang setelah Perekrutan?
5. Bagaimana kendala partai dalam melakukan rekrutmen?
6. Bagaimana upaya partai untuk meningkatkan kualitas bakal calon legislatif yang diajukan
dalam pemilu?
7. Apakah ada tim tersendiri untuk melakukan rekrutmen?
8. Apakah ada penandatanganan pakta integritas untuk calon yang maju dalam pemilu?
CURRICULUM VITAE
Data Pribadi
Nama : Muhamad Alvika Firdani
TTL : Kab. Semarang, 29 September 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat Asal : Dusun Takan Kidul RT : 02 RW 05 Desa Pabelan, Kecamatan
Pabelan, Kabupaten Semarang
Email : [email protected]
Latar Belakang Pendidikan
Formal:
2003 – 2009 : MI Pabelan
2009 – 2012 : SMPN 9 Salatiga
2012 – 2015 : SMAN 2 Salatiga
Demikian Curriculum Vitae ini saya buat dengan sebenar-benarnya, semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hormat Saya,
Muhamad Alvika Firdani
NIM. 33030 15 0022
JAWA TENGAHJl. Raya KaranganyarKm. 12 Kec. Ngaliyan, Semarang 50152
Telp. (024) 8660005 - 8660277 Fax. (024)8660277 Website : www.ppp-jateng.org
Mengingat
SURAT KEPUTUSANNomor : 163.43l SK/ DPW/ K/ XI/ 2016
Tentang
PENGESAI.IAN SLISUNAN KEPENGfIRTISANDEWAN PIMPINAN CABANG PARTAI PERSATUAN PEMBANGIINAN
KOTA SALATIGA TT,{SA BAKTI 2016 _ 2O2I
Meni:nbang
B i s m i I I uh i rrohmani rrohi em
Telah beraklimya masa bakti kepengurusan DewanPimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan KotaSalatiga masa bakli 2011-2015, maka dipandang perlu untukmengesahkan kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang PanaiPersatuan Pembangunan Kota Salatiga Masa Bakti 2016 -2o2tBahwa untuk itu perlu diterbitkan Surat Keputusan DewanPimpinan Wilayah Partai Pe$atuan Pcmbangunan ProvinsiJawa l engah tentang Pengesahan Susunan KepengurusanDewan Pimpinan Cabang Partai Pe$atuan PembangunanKota Salatiga masa bakti 2016 2021Anggaran Dasar Partai Pe$atuan Pembangunan khususnyaPasat 34 - 41, dan Pasal 64 - 65,Anggaran Rumah Tangga Partai Persatuan PembangunanPasal 35 - 38;Klittah dan Program Pe4uangan Partai PersaluanPembangunanSK DPP Partai Persatuan Pembangunan Nomor :
0027/KP-IS/DPPN/2016 tanggal 20 Mei 2016 tentangPetuniuk Pelaksanaan Musyawarah Wilayah, MusyawarahWilayah Luar Biasa. Musyawarah Cabang, MusyawarahCabang Luar Biasa, Musyawarah Anak Cabang, MusyawarahAnak Cabang Luar Biasa. Musyawarah Ranting,Musyawarah Ranting I-uar Biasa, Musyawarah Luar Negeri-dan Musyawarah Luar Negeri Luar Biasa Partai PersatuanPembangunan,Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai .Persatuan
.Pembangunan Nomor: 021/ SK/ DPP/ W / Yll/ 2016, tanggal2l Juli 2016 tenlang Pengesahan Susunan KepengurusanDewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan PembangunanProvinsi .Tawa Tengah Masa Bakti 2016 - 2021:Sumt Keputusan Dewan Pimpinan Wilayah Partai PersatuanPembangunan Jawa Tengah Nomor : 032.43l KPTS-ISTMw/K/ lll/ 2016 tanggal 4 April 2016 tentang PengesahanKembali Susunan Kepengurusan Dewan Pimpinan CabangPartai Penatuan Pembangunan Kota Salatiga Masa Bakti2010 - 2015
2.
2.
4.
5
6.
1.
I
Mernperhatikan......
JAWA TENGAHJl. Raya KaGnganyar Km. 12 Kec. Ngaliyan, Semarang 50152
Ielp. (024) 8660005 - 8660277 Fax. (o24\ a660277 Website : wwwppp-jateng.org
Memperhatikan
Menetapkan
6
2.
4
5.
2.
3
1
1.
-2-
Surat Dewan Pimpinan Cabang Partai PersatuanPembangunan Kota Salatiga Nornor : 11.13.094/ Prmh.SK/DPC. PPP/ X/ 2016, tanggal 10 Oktober 2016 tentang :
Permohonan Pengesahan,Saran dan masukan Rapat DPW PPP Jawa Tengah tanggal 28Oktober 2016 di SemarangSurat Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan PembatgunanNomor : 0617/ IN/ DPP/ Xl/ 2016, hal : RekomendasiPengesahan Hasil Musyawarah ilabang DPC PPP KotaSalatiga, tanggal 7 Nopember 2016.
MEMUTLTSKAN
Mengesahkan Susunan dan Personalia Pengurus HarianDewan Pimpinan Cabang Paaai Persatuan PembangunanKota Salatiga Masa Bakli 2016 ,2021 sebagaimar.ra lampiran1:
Mengesahkan Susunan dan Personalia Pimpinan Ma.jelisSyariah Dewan Pimpinan Cabang Partai PersatuarlPembangunan Kota Salatiga Masa Bakti 2016 2021sebagaimana lampiran 2;Mengesahkan Susunan dan Personalia Pimpinan MajelisPcrtimbangan Dewan Pimpinan Cabang Partai PcrsatuanPembangunan Kota Salatiga Masa Bakti 2016 2021sebagaimana lampiran 3,Mengesahkal Susunan dan Personalia Pimpinan MajelisPakar Dewan Pimpinan Cabang Partai PersatuanPembangunan Kota Salatiga Masa Bakti 2016 20?.1sebagaimana lampiran 4;Denga.n terbitnya Surat Keputusan ini, maka Surat KeputusanDewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan PembangunanJawa Tengah No[ror : 032.43/KPTS-ISTMWK./I1V2016tanggal 4 April 2016 tentang Pengesahan Kembali SusunanKepengurusan Dewan Pimpinan Cabang Partai PersatuanPembangunan Kota salatiga Masa Bakti 2010 - 2015 berikutlampirannya dinyatakan tidak berlaku lagi,Sunt Keputllsa[ ini disampaikan kepada yang bersangkutan
.untuk diketahui, dipergunakan dan dilaksanakan sebagaimanamestinya;
7. Suat Keputusan ....
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNANDEWAN PIMPINAN WILAYAH
JAWA TENGAHJl. Raya Karanganyar Km. 12 Kec. Ngaliyan, Semarang 50152
Telp. (024) 8660005 - 8660277 Fax. (024) 8660277 Website : www.ppp-jateng.org
-t-
,1,
I Ketua.
Lkryv-r,,^Q:Masruhan Samsurie
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan danapabila di kemudian hari terdapat .kekeliruan akan diadakanperbaikan sebagaimana nestinya
Ditetapkan diPada tanggal
PARTAI PERSATTIAN PEPROVINSI JAWA{
PENGIIRI]S HARIANDEWAN PIMPINAN WII,AYAII
:Semarang: 16Shafar 1438 H
l6 Nopember 2016 M
ut Syukur, SAg
Tembusan disampaikan kepada Yth :
L Sdr. Ketua Umum DPP PPP di .Iakarta2. Sdr. Gubemur Jawa 'fengah di Semarang3. Sdr Walikota Salatiga di Salatiga4. Sdr. Dandrm Kora Salarga di Salaligr5. Sdr. Kapolres Kota Salatiga di Saiatiga6. Sdr. KPUD Kota Salatiga di Salatiga7. Sdr. Bawaslu Kota Salatiga di Salatiga8. Arsip
I'I,WAN fIMfINAN WILAYAHJAWATENGAH
Jl. Raya Karanganyar Km. 12 Kec. Ngaliyan, Semarang 50152Telp. (024) 8660005 - 8660277 Fax. (024) 8660277 Website : www.ppp-jateng.org
Lampiran I Surat Keputusan DPW PPP .Tateng Nomor : 163.43l SW DPw/ K/ XI/ 2016Tanggal 16 Nopember 2016
SUSUNAN DAN PERSONALLAPENGURUS HARLAN DEWAN PIMPINAN CABANG
P,,\RTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KOTA SALATIGANIASA BAKTI 2OI6 _ 2O2T
KetuaWakil Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan &KaderisasiWakil Ketua Bidang Hubungan KelembagaanWakil Ketua Advokasi Hukum & HAMWakil Ketua Pemberdayaan Perempuan PerlindunganAnakWakil Ketua Pengeloiaan Zakat lnfaq Shodaqoh danWakatWakil Ketua Bidang Pendidikan & Kebudayaan
Sekrctaris
Wakil Seketaris Bidang Organisasi Keanggotaan &KaderisasiWakil Sekretaris Bidang Hubungan KelembagaanWakil Seketaris Advokasi Hukum & IIAMWakil Sekretaris Pemberdayaan PerempuanPerlindungan AnakWakil Sekretaris Pengelolaan Zakal lnfaq Shodaqoh danWakafWakil Sekretaris Bidang Pendidikan & Kebudayaan
BendaharaWakil BendaharaWakil Bendahara
SLAMETAHMAD NASIRUDIN
H, CI{OLID MAWARDISAFIUDDIN ARKA DEWA, SHARTIATUN
MARYATUL QIBTIYA}I
KUSNUL KIROM
H. MOCH. GLINTUR FAJARUTOMO. SHM, NUR SUNARI
NURCHAYATIACHMAD SA'BANIHARTINI
LILY DWI YANI
MAHMUD
ACHNI,{D SAHID HASANHJ. MAHMUDAH. SH}lARI SANTOSO
' 16 Nopember
P.ENGURUS IIA.RIANDEWAN PIMPINAN WILAYAH
PARTAI PERSATIIAN PEMBAPROVTNST JAW-AiPf,NG
Ditetapkan diPada tanggal
:Semarang:16Shafar 14ll8H
2016 M
l. K",,,, l/Et
[t/ryw-s,^6: N.
AN)l.\
€':
Masruhal Samsurie ul Syukur, SAg
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNANDEWAN PIMPINAN WILAYAH
JAWATENGAHJl. Raya Karanganyar Km. 12 Kec. Ngaliyan, Semarang 50152
Telp. (024) 8660005 - 8660277 Fax. (024) 8660277 Website : www.ppp-jateng.o.g
Lampiran 2 Surat Keputusan DPW PPP Jateng Nomor : 163.43l SK/ DPW KlXl/ 2016Tanggal 16 Nopember 2016
KOMPOSISI DAN PERSONALLAMAJELIS SYARI'AH DEWAN PIMPINAN CABANG
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KOTA SALATIGAiILASA BHAKTI 2i16 _2021
KetuaWakil KetuaWakil KetuaWakil KetuaWakil Ketua
SekretarisWakil SeLratarisWakil Sekretaris
K. Abdul Nasir AsyariDrs. KH. Noor RofiqK. MuhllisanrH. MukmininKX. Mahdi
K. NurHadiK. BaharJamzuri
Ditetapkandi :SemarangPada tanggal :16Shafar 1438H
l6 Nopember 2016 M
PENGURUS HARL{NDEWAN PIMPINAN WILAYAI,I
PARTAI PERSATUANPROVINSI J
I K"t,r,
Ww;,^4*:Masruhan Samsurie
*
ul Syukur, SAg
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNANDEWAN PIMPINAN WILAYAH
JAWA TENGAHJl. Raya Karanganyar Km. 12 Kec. Ngaliyan, Semarang 50152
Telp. (024) 8660005 - 8660277 Fax. (024) 8660277 Website : www.ppp-jateng.org
I-ampiran 3 Surat Keputusan DPW PPP Jateng Nornor : 163.43/ SK/ DPw/ K/ Xy 2016Tanggal 16 Nopember 2016
KOMPOSISI DAN PERSONALLA]\L{JELIS PERTIMBANGAN DEWAN PIMPINAN CAB,A.NGPARTAI PERSATUAN PEMBANGT]NAN KOTA SALATIGA
MASA BTLAKTI 2016 _ 2O2I
Ke tua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
KH. Tafrichan
KH. Muhlasin
K. Munasir
K. Muksin
Ibu. lnsola
Sekretaris
Wakil Sekretaris
Wakil Seketaris
H. Fatchurrohman
H. Qomaianto
K. Slamet As
Ditetapkan diPada tanggal
PENGURUS HARIANDtrWAN PIMPINAN WI
PARTAI PERSATI IANPROVINSI.I
:Semarang:16Shafar 1438 Hl6 Nopember 2016 M
I Ketua
[lLun-sQ*:3r
R)
Masruhan Samsurie ul Syukur, SAg
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNANDEWAN PIMPINAN WILAYAH
JAWA TENGAHJl. Raya KaGnganyar Km. 12 Kec. Ngaliyan, Semarang 50152
Ielp. (024) 8660005 - 8660277 Fax. (024) 8660277 Website : www.ppp-jateng.org
I-ampiran 4 Surat Keputusan DPW PPP Jateng Nomor : 163 43l SK/ DPW / W Xl/ 2016Tanggal 16 Nopember 2016
KOMPOSISI DAr\- P0RSONALIANIAJELIS PAKAR DEWAN PIMPINAN CABANG
P.{RTAI PERSATI]AN PEMBANGUNAN KOTA SALATIGAMASA BIIAKTI 2016 _ 2021
Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Basiritr
Abdulloh A1 Bazi
Moch. Chariri. SE
lJmar
Drs Mahmud
ArisKumiarvan, SE
Fuad
A'la Farodis
Sekretaris
Wakil Seketaris
Wakil Sekretaris
Wakil Sekretaris
Ditetapkan diPada tanggal
Semarangl6Shafar 1438 H
PENGURUS HARIANDEWAN PIMPINAN WILAYAH
PARTAI PERSATTIAN PEM GIiNAN
l6 Nopember 2016 M
PROVnISIJAWA. :'/
t,i/
ul Syukur, SAg