METODE PENGHITUNGAN NILAI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN DALAM EVALUASI PROYEK

Pendahuluan Metode yang banyak dan umum digunakan

dalam usulan proyek adalah analisis biaya dan manfaat serta efektivitas biaya (cost-effectiveness).

Metode pertama digunakan bilamana biaya dan manfaat dapat dihitung ke dalam uang,

Sedangkan metode ke dua bilamana manfaat proyek tidak dapat atau sukar dihitung ke dalam nilai uang.

Pendahuluan Suatu keadaan lingkungan dapat

memberikan manfaat tertentu bagi pemakainya atau yang menikmatinya

Nilai manfaat lingkungan seperti ini dapat dinilai dari "willingness to pay" untuk komoditi lingkungan tersebut, yaitu berapa mereka bersedia membayar untuk dapat menikmati lingkungan, atau bersedia membayar pajak untuk menjaga kelestarian suatu lingkungan

Kesulitan

Masalah-masalah penilaian dampak lingkungan menjadi lebih serius bilamana tidak adanya harga pasar untuk menilai komoditi dampak lingkungan tersebut, atau di mana mekanisme pasar tidak berjalan (tidak ada atau tidak berjalan dengan baik) untuk komoditi dampak lingkungan tersebut

Metode Penilaian1. Analisis Biaya Manfaat (ABM) Metode ini banyak digunakan sebagai alat untuk

mengambil keputusan dalam investasi proyek, yaitu dengan membandingkan biaya dan manfaat proyek

Di negara- negara yang sedang berkembang di mana data relatif sukar diperoleh atau kalaupun ada masih sukar dipercaya kebenarannya. Untuk mengatasi hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan analisis sensitivitas, untuk melihat variabel atau faktor apa saja yang sangat mempengaruhi pengambilan proyek.

Metode Penilaian2. Analisis Effektivitas Biaya (AEB) Metode ini digunakan apabila manfaat proyek

tidak dapat atau sukar dikonversikan ke dalam nilai uang.

Dalam hal ini cara yang dipilih adalah membandingkan biaya proyek untuk tingkat manfaat yang dianggap sama (ada standar tertentu)Contoh :Ditargetkan atau ditentukan bahwa proyek penyediaan air bersih akan menyediakan air bersih 1 juta liter air per menit. Yang harus dicari sekarang adalah metode penyediaan air bersih yang membutuhkan biaya termurah

Metode Penilaian3. The Effect on Production (EOP) Approach Suatu kegiatan dapat mempunyai dampak pada

tingkat produksi (output), biaya dan tingkat keuntungan produsen melalui dampak kegiatan tersebut pada lingkungan, dan tingkat kesejahteraan konsumen melalui perubahan tingkat persediaan dan harga komoditi tersebut, sehingga merubah nilai surplus konsumen (consumer surplus).

Bilamana tersedia harga pasar dari komoditi tersebut, maka nilai dampak lingkungan dapat diperkirakan melalui perubahan nilai komoditi karena adanya dampak kegiatan proyek terhadap lingkungan

The Effect on Production (EOP) Approach

Contoh Proyek yang berpengaruh terhadap produksi :Kegiatan proyek agro-industri menyebabkan polusi air yang pada gilirannya mengurangi atau memusnahkan kehidupan ikan di suatu aliran sungai yang tercemar. Maka dampak lingkungan dari pencemaran air adalah senilai jumlah ikan yang diperkirakan ada di aliran sungai tersebut dikalikan daengan harganya di pasar pada waktu tertentu.

The Effect on Production (EOP) Approach (Con’t)

Ada dua langkah yang harus dilakukan untuk memperkirakan dampak lingkungan dengan pendekatan EOP:a. memperkirakan dampak fisik.b. mengkonversikan dampak dalam nilai uang.

Menentukan dampak fisik Studi lapangan dan atau laboratorium untuk memperkirakan

besar dampak kegiatan proyek pada jumlah ikan, kandungan bahan kimia di dalam air sungai, akibat penangkapan ikan besar-besaran pada populasi ikan di laut, kerusakan pantai karena turisme, lunturnya kandungan protein tanah dan menurunnya kesuburan tanah karena erosi, dan seterusnya.

Percobaan yang diawasi untuk memperkirakan berbagai tingkat pengurangan kesuburan tanah karena berhagai tingkat erosi, gangguan pada populasi ikan dengan berbagai tingkat pencemaran air oleh limbah racun tertentu, akibat racun pestisida tertentu pada kesehatan, dan seterusnya.

Metode statistik dengan regresi untuk melihat hubungan satu variabel dampak lingkungan dengan variabel lainnya.

Memperkirakan ke dalam nilai uang Menggunakan harga pasar yang berlaku pada saat

tertentu. Dalam hal ini harga pasar dapat terpengaruh oleh dampak lingkungan tersebut, misalnya bilamana harga suatu komoditi yang produksinya turun secara signifikan karena dampak lingkungan proyek yang diteliti dan mempengaruhi harga pasar, maka perubahan harga harus juga diperkirakan. Ket :Memperkirakan harga pasar bukan hal yang mudah. Bilamana produsen dan konsumen bereaksi terhadap perubahan Iingkungan dan melakukan substitusi komoditi tersebut dengan komoditi lain - misalnya karena takut tercemar , maka akan terjadi penyimpangan dalam perkiraan nilai dampak lingkungan tersebut, nilainya menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah (over estimate atau under estimate) tergantung dari reaksinya dan kapan penilaian tersebut dilakukan - sebelum atau sesudah terjadinya reaksi. Padahal kapan reaksi itu terjadi seringkali sukar diperkirakan. Dalam hal ini penggunaan harga berlaku dapat juga menjadi tidak repot.

Memperkirakan ke dalam nilai uang Menggunakan harga komoditi lain yang serupa

dengan komoditi yang dipengaruhi dampak lingkungan, bilamana harga untuk komoditi tersebut tidak diperoleh. Contoh :Misalnya harga ikan jenis tertentu tidak diketahui, maka dapat digunakan harga ikan jenis lain yang serupa untuk menghitung nilai ikan yang hilang karena polusi air, juga untuk memperkirakan harga hutan yang rusak karena erosi tanah atau pembabatan hutan yang intensif. Masalahnya akan menjadi rumit kalau data harga lainpun tidak diperoleh.

Data yang diperlukan dalam EOP Tingkat produksi komoditi yang terganggu

akibat kegiatan proyek. Harga pasar untuk komoditi tersebut. Kalau harga komoditi tersebut diperkirakan

akan berubah setelah dampak tersebut, maka harus diproyeksikan tingkat perubahannya.

Bila komoditi tersebut tidak dijual di pasar lokal, maka diperlukan informasi harga pasar komoditi tersebut di pasar terdekat atau pasar lainnya.

Penyesuaian yang mungkin dilakukan oleh konsumen dan atau produsen atau yang sudah dilakukan sebagai reaksi dari dampak lingkungan tersebut terhadap komoditi yang dikonsumsi atau diproduksinya.

Kelemahan-kelemahan utama EOP Sukar untuk mencari hubungan yang jelas

antara kegiatan proyek yang menyebabkan dampak lingkungan dengan tingkat produksi, biaya dan kerusakan-kerusakan yang diakibatkannya. Hubungan sebab akibat lebih banyak berdasarkan asumsi-asumsi atau metode-metode tertentu, tanpa bukti-bukti yang nyata.

Seringkali sukar untuk membedakan antara satu faktor penyebab kerusakan lingkungan dengan faktor lainnya. Sebagai contoh, polusi air atau udara dapat disebabkan dan dipengaruhi oleh banyak faktor yang bukan semata-mata disebabkan oleh kegiatan proyek.

Kelemahan-kelemahan utama EOP Analisis perilaku konsumen dan produsen juga

tidak mudah dilakukan untuk memperkirakan reaksi produsen dan konsumen terhadap kemungkinan dampak lingkungan yang akan terjadi. Apalagi kalau informasi mengenai kegiatan proyek yang diusulkan tidak mudah diperoleh.

Sukar untuk membandingkan keadaaan atau mutu lingkungan "tanpa dan dengan proyek" bilamana tanpa proyek kerusakan lingkungan sudah berlangsung, sehingga sukar memisahkan tingkat kerusakan atau dampak dari proyek yang dianalisis. Perkiraan dapat menjadi terlalu besar atau terlalu kecil

Metode Penilaian4. Preventive Expenditure (PE) dan

Replacement Cost (RC)Nilai suatu keadaan lingkungan atau nilai yang diberikan masyarakat terhadap suatu keadaan lingkungan dapat tercermin dari pengorbanan yang diberikan untuk menjaga (preventive expenditure = pengeluaran untuk pencegahan kerusakan lingkungan) keadaan lingkungan tersebut atau menggantinya bila terjadi kerusakan (replacement cost = biaya untuk mengganti).

Hal yang harus Diperhatikan Lokasi: kasus khusus untuk menentukan biaya

penggantian (RC) bilamana pihak yang menjadi korban lingkungan yang rusak mendapat ganti keadaan lingkungannya dengan pindah ke tempat atau lokasi lain.

Komoditi pengganti lingkungan yang rusak, suatu kasus khusus dalam metode PE yaitu barang atau jasa yang dibeli untuk menggantikan barang atau jasa yang rusak. Misalnya sumber air bersih milik swasta dibandingkan sumber air pemerintah yang tercemar.

Proyek bayangan atau kompensasi, kasus khusus dalam metode RC, yaitu kerusakan lingkungan yang diperkirakan akan terjadi karena kegiatan proyek diganti atau dikompensasi dengan proyek lain yang serupa. Misalnya kerusakan hutan karena pembangunan jalan diganti dengan penawaran kembali pohon-pohon di suatu areal lainnya.

Informasi yang diperlukan Penelitian langsung untuk mengetahui kerusakan lingkungan

yang terjadi untuk mencari cara pencegahannya dan pengeluaran yang dibutuhkan untuk usaha pencegahan tersebut.Misalnnya : membuat tembok-tembok penghambat perembesan air, menanami lereng-lereng untuk mencegah erosi, memasang alat pembersih limbah air dan tempat-tempat pembuangan limbah untuk menghindari polusi air disungai, dan seterusnya

Wawancara dengan penduduk yang akan terkena dampak lingkungan, mencari informasi mengenai kesediaannya mengorbankan sesuatu (pajak dan sejenisnya) untuk mencegah kegiatan proyek yang diperkirakan akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan.

Perkiraan secara profesional, misalnya mengenai biaya yang harus ditanggung masyarakat dalam menghadapi kerusakan lingkungan yang mungkin timbul atau biaya yang harus dikeluarkan untuk mengganti mutu lingkungan yang rusak. Informasi ini diperlukan dalam persiapan proyek untuk mengetahui apakah usaha untuk mencegah dampak lingkungan cukup menguntungkan untuk dilakukan dibandingkan dengan kerusakan yang akan terjadi dan usaha perbaikannya nanti.

Kelemahan-kelemahan metode PE dan RC PE menganggap bahwa pengeluaran untuk mencegah dampak

lingkungan patut dilakukan. Hal ini masuk akal untuk orang-orang yang perduli akan mutu lingkungan, dan untuk mereka yang mengerti biaya dan manfaat dari kegiatan yang dilakukannya. Diasumsikan bahwa mereka akan terus melakukan pencegahan sampai kombinasi biaya pencegahan (PE) dan tingkat kerusakan yang dapat dicegah (mitigated level of damage = MD) sama dengan tingkat kerusakan awal (original perceived damage = PD). Bilamana risiko meningkat asumsi mengenai besar PE yang rasional menjadi tidak berlaku.

bila PE + MD < PD, PE akan mengabaikan consumer surplus. Artinya PE hanya akan memberi perkiraaan minimum dari mutu lingkungan, kecuali kalau pihak proyek bersedia mengeluarkan lebih banyak.

PE dan RC dibatasi dengan keadaan perekonomian suatu negara, di mana masyarakatnya belum cukup mampu untuk perduli terhadap lingkungan. Dalam hal ini masyarakat seolah-olah memberi nilai yang terlalu rendah untuk mutu lingkungan, karena tidak mampu untuk memberi kompensasi yang cukup untuk usaha mencegah kerusakan atau menjaga mutu lingkungan yang diingininya.

Beberapa pertanyaan Penting(Manual of Environmental Appraisal )

What kind of area will it be located in : kita harus mempelajari lokasi proyek yang akan dibangun.

What sort of development is being proposed - jenis proyek yang akan dibangun

How could it affect the environment - Bagaimana dampaknya pada lingkungan

How serious could the impact be - tingkat pentingnya dampak dari proyek tersebut.