METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN...

90
METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK TUNA DAKSA DI SLB PROF DR SRI SOEDEWI MASCJHUN SOFWAN SH TELANAI PURA KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluah Islam Fakultas Dakwah Oleh GUNAWAN NIM: UB 131172 PRODI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN...

Page 1: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN

KEPERCAYAAN DIRI ANAK TUNA DAKSA DI SLB

PROF DR SRI SOEDEWI MASCJHUN SOFWAN SH

TELANAI PURA KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

(S1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluah Islam

Fakultas Dakwah

Oleh

GUNAWAN NIM: UB 131172

PRODI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

i

Page 3: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

ii

Page 4: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

iii

Page 5: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

iv

MOTTO

قىاٱلرينوليخش فاخافىاعليهمفليت يةضع لىتسكىامنخلفهمذز ٩وليقىلىاقىلسديداٱلل

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka

khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka

bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang

benar”. (QS. An- Nisa: 9).1

1

Tim Penterjemah dan Penafsir al-Qur’an, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta:

Departemen Agama RI, 1981), 71.

Page 6: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

v

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa tuna daksa yang berbeda dari

kebanyakan siswa pada umumnya. Siswa tuna daksa adalah para siswa yang

mempunyai gangguan fisik atau cacat tubuh. Masalah utama dalam penelitian ini

adalah bagaimana metode pembimbing dalam meningkatkan kepercayaan diri

anak tuna daksa di SLB Prof Dr Sri Soedewi Mascjhun Sofwan, SH Telanaipura

Kota Jambi.

Pendekatan Penelitian yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan

dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data

dan penarikan kesimpulan. Verifikasi keterpercayaan hasil penelitian diperoleh

dengan teknik triangulasi guna memenuhi kriteria kredibilitas, keteralihan,

ketergantungan dan obyektifitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) metode

pembimbing dalam meningkatkan kepercayaan diri anak tuna daksa di Sekolah

Luar Biasa (SLB). Metode tersebut adalah: Ekstrakurikuler, kegiatan keagamaan,

dan konseling dari psikolog. Faktor pendukung dari metode ini adalah pemberian

perhatian, kasih sayang, bimbingan, dan suasana lingkungan yang terbaik bagi

anak tuna daksa. Sementara faktor penghambat adalah: a. Kurangnya kepercayaan

diri penyandang tuna daksa tersebut; b. Penilaian negatif lingkungan; dan c.

Kurangnya dukungan dari orang tua. Dengan hasil penelitian ini diharapkan anak

tuna daksa bisa diatasi sejak dini dan dapat tumbuh sebagaimana anak normal

lainnya.

This research is motivated by disabled students who are different from

most students in general. Students who are physically disabled are students who

have physical or physical disabilities. The main problem in this research is how

the guiding method in increasing self confidence in disabled children in SLB Prof.

Dr. Sri Soedewi Mascjhun Sofwan, SH Telanaipura Jambi City.

The research approach used is descriptive qualitative. Data collection is

done by observation, interview and documentation techniques. Data analysis

techniques are done by data reduction, data presentation and conclusion drawing.

Reliability verification of research results is obtained by triangulation techniques

to meet the criteria of credibility, transferability, dependence and objectivity.

The results of this study indicate that there are 3 (three) guiding methods

in increasing the confidence of disabled children in Special Schools (SLB). These

methods are: Extracurricular, religious activities, and counseling from a

psychologist. Supporting factors of this method are giving attention, affection,

guidance, and the best environmental atmosphere for disabled children. While the

inhibiting factors are: a. The lack of confidence in the disabled person; b.

Negative environmental assessment; and c. Lack of support from parents. With

the results of this study it is expected that disabled children can be overcome early

and can grow as other normal children.

Page 7: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Skripsi ini kepada:

Ibundaku Hj. Nurhayati

Ayahku Rahmadi dan Iskandar

Serta teman-teman seperjuangan

Page 8: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

vii

KATA PENGANTAR

Ahamdulillahi robbil’alamin segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena

atas berkah, rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penulis Skripsi ini dapat

diselesaikan dengan judul: “Metode Pembimbing Dalam Meningkatkan

Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di SLB Prof Dr Sri Soedewi Mascjhun

Sofwan, SH Telanaipura Kota Jambi” dan kemudian sholawat serta salam semoga

tetap terlimpah kepada nabi Muhammad SAW yang telah menuntun manusia

kejalan yang benar jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Penelitian dan penulisan Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Prodi Bimbingan dan

Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Dalam penyelesaian Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan arahan dan

bimbingan dari berbagai pihak, baik yang bersifat moril maupun materil. Pada

kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. BapakDr. H. S. Sagaf, MA dan Dani Sartika, S.Ag. M.Si selaku Pembimbing I

dan II yang telah membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Sya’roni, S.Ag.,M.Pd selaku ketua jurusan BPI (Bimbingan Penyuluhan

Islam) Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi

3. Bapak, Syamsu, M.Pd.I., P.hD Selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, M.Hum Selaku wakil Dekan I Fakultas Dakwah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

5. Bapak Dr.H. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

6. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi As’ari, M.A. Ph.D selaku Wakil Rektor I, Bapak

Dr. H. Hidayat, M.Pd selaku Wakil Rektor II, Ibu Dr. Fadhila Jamil, M.Pd

selaku Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi

7. Bapak dan Ibu dosen yang mengajar di Fakultas Dakwah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

8. Bapak Kabag TU dan Karyawan Fakultas Dakwah dan Bapak Karyawan/I

Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

9. Bapak dan Ibu Guru di SLB yang telah membantu dalam terselesaikannya

skripsi ini.

Page 9: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

viii

Page 10: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

NOTA DINAS ............................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ............................. iii

PENGESAHAN ........................................................................................... iv

MOTTO ....................................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

TRANSLITERASI ............................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Permasalahan ........................................................................ 5

C. Batasan Masalah.................................................................... 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... 6

E. Kerangka Teori ..................................................................... 7

F. Metode Penelitian.................................................................. 11

G. Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................... 16

H. Studi Relevan ....................................................................... 17

BAB II PROFIL SLB PROF. DR. SRI SOEDEWI MASJCHUN

SOFWAN, SH

A. Historis dan Letak Geografis ................................................ 19

B. Struktur Organisasi................................................................ 20

C. Keadaan Tenaga Pengajar ..................................................... 23

D. Keadaan Sarana dan Prasarana.............................................. 28

BAB III METODE MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI

ANAK TUNA DAKSA

A. Metode Penanganan Anak Tuda Daksa ................................ 33

B. Layanan bimbingan Anak Tuda Daksa ................................. 35

C. Teknik yang digunakan Guru ................................................ 40

BAB IV ANALISIS METODE PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN

DIRI ANAK TUNA DAKSA DISEKOLAH LUAR BIASA SLB

SRI SOESUDEWI

A. Analisis Metode Pengembangan Kepercayaan Diri Anak

Tuna Daksa di Sekolah Luar Biasa SLB ............................... 46

B. Faktor Penghambat dan Pendukung Analisis Metode

Pengembangan Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di

Sekolah Luar Biasa SLB ...................................................... 59

C. Impementasi Pembimbing dalam Meningkatkan

Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di SLB Sri Soedewi .... 64

Page 11: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

x

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 66

B. Saran-saran ............................................................................ 66

C. Kata Penutup .......................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 12: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

xi

Page 13: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

xii

Page 14: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

xiii

Page 15: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

xiv

Page 16: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekarang ini dalam masyarakat yang penuh persaingan, sukses tidak

dapat diraih begitu saja. Keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam

kehidupannya, baik dibidang bisnis maupun kemasyarakatan banyak sekali

dipengaruhi oleh sikap dan sifat-sifat kepribadiannya.2

Banyak sifat

pendukung kemajuan harus dibina sejak kecil. Salah satu diantaranya ialah

kepercayaan diri (Self Confidence), karena kegagalan bisa saja terjadi

dikarenakan kurangnya rasa percaya diri. Kepercayaan diri adalah salah satu

aspek kepribadian yang penting pada seseorang. Tanpa adanya kepercayaan

diri maka banyak masalah pada diri seseorang. Kepercayaan diri merupakan

atribut yang paling berharga pada diri seseorang dalam kehidupan

bermasyarakat. Dikarenakan dengan kepercayaan diri, seseorang mampu

mengaktualisasikan segala potensi dirinya. Kepercayaan diri diperlukan baik

oleh seorang anak maupun orang tua, secara individual maupun kelompok.3

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dan sikap seseorang terhadap

kemampuan pada diri sendiri dengan menerima secara apa adanya yang dibentuk dan

dipelajari melalui proses belajar dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya.

Sesuai dengan yang dijelaskan dalam Al-Qur’an SurahAli-Imran Ayat 139 :

م ت ن ك ن ي ن ؤم ن م ون إ ل لع م ا ت ن وا وأ زن ول ول ت وا تنArtinya :

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah

orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Ali

Imran: 139)

Ayat-ayat di atas dapat dikategorikan sebagai ayat yang berbicara tentang

persoalan percaya diri karena berkaitan dengan sifat dan sikap seorang mukmin yang

memiliki nilai positif terhadap dirinya dan memiliki keyakinan yang kuat

2Peter Lauster, Tes Kepribadian (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005) , 5.

3Nur Ghufron & Rini Risnawita S. Teori-teori Psikologi(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2011), 33.

Page 17: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

2

Secara umum, perkembangan manusia dapat dibedakan dalam aspek

psikologis dan fisik. Aspek fisik merupakan potensi yang berkembang dan

harus dikembangkan oleh individu.4 Tidak dapat dipungkiri bahwa fungsi

motorik dalam kehidupan manusia sangat penting, terutama jika seseorang

ingin mengadakan kontak dengan lingkungannya, baik lingkungan sosial

maupun lingkungan alam sekitarnya. Maka peranan motorik sebagai sarana

yang dapat mengantarkan seseoranguntuk melakukan aktifitas mempunyai

posisi sangat strategis, disamping kesertaan indra yang lain. Oleh karena itu,

dengan terganggunya fungsi motorik sebagai akibat dari penyakit, kecelakaan

atau bawaan sejak lahir, akan berpengaruh terhadap keharmonisan indra yang

lain dan pada gilirannya akan berpengaruh pada fungsi bawaannya. Karena

fungsi motorik juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan gerak fisik

manusia. Gangguan fisik atau cacat tubuh mempunyai pengertian yang luas

dimana secara umum dikatakan ketidakmampuan tubuh secara fisik untuk

menjalankan fungsi tubuh seperti dalam keadaan normal. Dalam hal ini yang

termasuk gangguan fisik adalah anak-anak yang lahir dengan cacat fisik

bawaan seperti anggota tubuh yang tidak lengkap, anak yang kehilangan

anggota badan karena amputasi, anak dengan gangguan neuro muscular seperti

cerebral palsy, anak dengan gangguan sensomotorik (alat pengindraan) dan

anak-anak yang menderita penyakit kronis.5

Anak dengan gangguan fisiktersebut dikatakan sebagai anak tuna

daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang

disebabkan oleh kelainan neuro-musculardan struktur tulang yang bersifat

bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk cerebral palsy, amputasi, polio

dan lumpuh.6 Anak penyandang tuna daksa cenderung merasa malu, rendah

diri (minder) dan sensitif, memisahkan diri dari lingkungan, tertutup dan

mengalami kekecewaan hidup. Adanya cacat tubuh, gangguan pada indera,

4T. Sutjihati Somantri,Psikologi Anak Luar Biasa(Bandung: PT.Refika Aditama, 2006),

126. 5Frieda Mangunsong, Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus jilid kedua

(Jakarta: Lembaga pengembangan sarana pengukuran dan pendidikan psikologi UI, 2011), 24. 6http://id.wikipedia.org/wiki/Anak_berkebutuhan_khusus, diakses tanggal 24 Oktober

2017, pkl.20:17

Page 18: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

3

adanya penyakit yang mengganggu kelancaran belajar secara periodik

menjadikan salah satu faktor anak mengalami kesukaran belajar dan minimnya

kepercayaan diri pada dirinya.

Keterbatasan kemampuan anak tuna daksa seringkali menyebabkan

mereka menarik diri dari pergaulan masyarakat yang mempunyai prestasi yang

jauh di luar jangkauannya.7 Dengan demikian peran orang disekitarnya sangat

penting untuk memberikan motivasi serta bantuan untuk memecahkan

permasalahan-permasalahan yang dialami anak tersebut. Mulai dari kedua

orang tua, peran orang tua sangat penting ketika mempunyai anak yang

memiliki kekurangan-kekurangan seperti penyandang tuna daksa, karena

segala aspek tentang hubungan orang tua dan anak mempengaruhi kemudahan

anak dalam beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya.

Kemudian peran orang yang ada di lingkungan sekolah seperti teman dan guru,

serta pihak dari sekolahan yang lainnya.8

Dari pernyataan di atas berbeda dengan anak tuna daksa yang berada di

Sekolah Luar Biasa (SLB) Prof Dr Sri Soedewi Mascjhun Sofwan, SH, Siswa-

siswi tuna daksa yang memilki keterbatasan tertentu dan memiliki kepercayaan

diri yang cukup baik hal ini terjadi berawal dari orang tua anak penyandang

tuna daksa yang memiliki keinginan supaya anaknya dapat beraktivitas seperti

orang normal pada umumnya, maka cara yang ditempuh orang tua antara lain

adalah memasukkan anak-anaknya ke sekolahan yang mampu membantu dan

memberikan pengajaran pada anak tersebut. Seperti halnya Sekolah Luar Biasa

(SLB) untuk anak berkebutuhan khusus yang memiliki metode pengajaran dan

metode-metode yang dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri anak

penyandang tuna daksa tersebut.

Menurut Frieda Mangungsong dalam buku Psikologi dan Pendidikan

Anak Berkebutuhan Khusus berpendpat bahwa Hallahan dan

Kauffmanmengatakan anak-anak dengan kekurangan fisik atau gangguan

kesehatanlainnya adalah mereka yang keterbatasan fisik atau masalah

7Mangunsong, Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus,132.

8Irina V. Sokolova dkk, Kepribadian Anak(Jogjakarta: Katahati, 2008), 15.

Page 19: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

4

kesehatannyamengganggu kegiatan belajar atau sekolah sehingga

membutuhkanpelayanan, pelatihan, peralatan, material atau fasilitas-fasilitas

khusus.9

Tingkat gangguan pada penyandang tuna daksa adalah

memilikiketerbatasan dalam melakukan aktivitas fisik, tetapi masih

dapatditingkatkan melalui terapi dan memberikan pembelajaran-

pembelajaranyang lainnya dengan tujuan untuk melatih dan mengembangkan

potensiyang dimiliki penyandang tuna daksa.

Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang memiliki kelainan fisik,

emosional, mental, sosial, dan memiliki potensi kecerdasan atau bakat

istimewa sehingga perlu mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai

dengan kebutuhan dan hak asasinya (diambil dari Permendiknas No. 70 Tahun

2009, Tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan

dan memiliki Potensi Kecerdasan dan atau Bakat Istimewa).10

Negara juga menjamin setiap warga negaranya baik yang normal

maupun cacat (fisik dan mental) mempunyai hak yang sama untuk

mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Hal ini tercantum jelas dalam UUD

1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi” setiap warga Negara berhak mendapatkan

pengajaran”.11

Bahkan sebagai perwujudan dari persamaan hak tersebut, pemerintah

telah menyediakan berbagai sarana pendidikan, termasuk di dalamnya Sekolah

Luar Biasa (SLB) dan juga tempat rehabilitasi bagi para penyandang cacat. Hal

ini sebagaimana tercantum dalam UUD No 2 Tahun 1989 tentang sistem

pendidikan nasional pada pasal 8 ayat 1 yang menyatakan “Bahwa Warga

Negara yang memiliki kelainan fisik atau mental berhak memperoleh

pendidikan Luar Biasa”.12

Dengan demikian penyandang tuna daksa juga memiliki hak seperti

orang normal pada umumnya yang mampu beraktivitas tanpa ada sesuatu yang

9Mangunsong, Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus jilid kedua (Jakarta:

Lembaga pengembangan sarana pengukuran dan pendidikan psikologi UI, 2011), 25. 10

Adelina Anastasia A., Pola Asuh Orang tua kepada Anak, (Semarang: Saraswati

Center, 2013) , h.13. 11 UUD 45 (Jakarta : BP 7 Pusat, 1990), hlm. 19. 12 UU No 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta : PT Intan Pariwara), hal. 10.

Page 20: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

5

menghalangi dan membatasi kegiatan yang ingin dilakukannya. Di Sekolah

Luar Biasa (SLB ) Prof Dr Sri Soedewi Mascjhun Sofwan, SHyangmayoritas

siswa-siswinya adalah anak penyandang tuna grahita akan tetapi bagi siswa-

siswi penyandang tuna daksa juga memiliki pelayanan pendidikan yang sama

meskipun ada beberapa metode pengajaran yang dibedakan. Dengan

permasalahan-permasalahan yang sering dihadapipenyandang tuna daksa

adalah kurangnya rasa kepercayaan diri dalam dirinya, karena anak akan

melihat keadaan tubuhnya tidak normal, seperti anak-anak yang lain. Untuk

meningkatkan kepercayaan diri anak tuna daksa tersebut di masing-masing

sekolah tentunya memiliki metode pengajaran yang berbeda.

Sekolah Luar Biasa (SLB) Prof Dr Sri Soedewi Mascjhun Sofwan,

SHadalah sekolah tingkat SD, SMP dan SMA untuk anak berkebutuhan

khusus, seperti anak penyandang tuna grahita dan tuna daksa, dll. Sekolah Luar

Biasa (SLB) Prof Dr Sri Soedewi Mascjhun Sofwan, SH memiliki beberapa

metode untuk mengembangkan dan meningkatkan rasa percaya diri pada anak

didiknya. Metode-metode yang diberikan tentunya mempunyai beberapa tujuan

diantaranya adalah supaya anak dapat mengembangkan kreativitas yang

dimiliki dan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya secara baik seperti

orang normal pada umumnya.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian terhadap “Metode Pembimbing dalam

Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di SLB Prof Dr Sri

Soedewi Mascjhun Sofwan, SH Telanaipura Kota Jambi”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan

diteliti: Bagaimana Metode Pembimbing Dalam Meningkatkan Kepercayaan

Diri Anak Tuna Daksa di SLB Prof Dr Sri Soedewi Mascjhun Sofwan, SH

Telanaipura Kota Jambi.

1. Metode Apakah yang di gunakan Pembimbing Dalam Meningkatkan

Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di SLB Prof Dr Sri Soedewi Mascjhun

Sofwan, SH Telanaipura Kota Jambi.

Page 21: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

6

2. Apakah Faktor-Faktor Penghambat dan pendukung Pembimbing Dalam

Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di SLB Prof Dr Sri

Soedewi Mascjhun Sofwan, SH Telanaipura Kota Jambi.

3. Bagaimana implementasi Pembimbing Dalam Meningkatkan Kepercayaan

Diri Anak Tuna Daksa di SLBProf Dr Sri Soedewi Mascjhun Sofwan,

SHTelanaipura Kota Jambi.

C. Batasan Masalah

Melihat pada permasalahan yang ingin dibahas, maka penulis

memberikan batasan masalah agar tidak terjadi kerancuan dalam

pembahasannya. Adapun batasannya hanya membahas pada tingkat SMA di

SLBProf DrSri Soedewi Mascjhun Sofwan, SHTelanapura Kota Jambi.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini, secara umum diusahakan untuk mencapai dan

mengetahui bagaimana Metode Pembimbing dalam

MeningkatkanKepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di SLBProf Dr Sri

Soedewi Mascjhun Sofwan, SH Telanaipura Kota Jambi. Lebih khusus

penelitian ini ditujukan pula untuk:

a. Mengetahui MetodePembimbing Dalam Meningkat Kepercayaan Diri

Anak Tuna Daksa di SLB Prof Dr Sri Soedewi Mascjhun Sofwan, SH

Telanaipura Kota Jambi.

b. Mengetahui Bentuk-Bentuk Metode Pembimbing Dalam Meningkatkan

Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di SLB Prof Dr Sri Soedewi

Mascjhun Sofwan, SH Telanaipura Kota Jambi.

c. Apa Yang Menjadi Faktor Penghambat Pembimbing Dalam

Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di SLB Prof Dr Sri

Soedewi Mascjhun Sofwan, SH Telanaipura Kota Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Secara umum kegunaan penelitian ini dapat menambah wawasan

keilmuan, dan disamping itu memiliki kegunaan-kegunaan seperti:

Page 22: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

7

a. Baik penulis maupun pembaca dapat mengetahui bagaimana metode

pembimbing dalam meningkatkan kepercayaan diri anak tuna daksa di

SLB Prof DrSri Soedewi Mascjhun Sofwan, SHTelanaipura Kota Jambi.

b. Penulisan ini dapat menjadi bahan bacaan untuk masyarakat umum, guru,

dan lain sebagainya.

c. Penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan melalui berbagai macam

proses akan menjadikan suatu pengalaman serta penambahan wawasan

bagi peneliti

E. Kerangka teori

1. Pengertian Metode

Metode yang diberikan oleh beberapa ahli diantaranya: Pengertian

metode dalam bahasa Arab, dikenal dengan istilah “thariqah” yang berarti

langkah-langkah strategis dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan.

Dalam filosofis pendidikan, metode merupakan alat yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.13

Sedangkan secara

terminologi (istilah) Prof. Dr. H. Ramayulis dalam bukunya “Ilmu

Pendidikan Islam” mengemukakan beberapa definisi tentang metode yang

diberikan oleh beberapa ahli diantaranya.

a. Hasan Langgulung mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau jalan

yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan

b. Abd. Al-Rahman Ghunaimah mendefinisikan bahwa metode adalah cara-

cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.

c. Al-Abrasy mendefinisikan pula bahwa metode adalah jalan yang kita

ikuti untuk memberikan pengertian kepada murid-murid tentang segala

macam metode dalam berbagai pelajaran.14

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

metode adalah jalan atau cara yang harus dimiliki dan dipergunakan oleh

seorang pendidik dalam menyampaikan pendidikan dan pengajaran kepada

peserta didik agar tujuan pendidikan bisa tercapai.

13

H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia. 2004). Cet. Ke-4, 155. 14

Ibid., 155.

Page 23: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

8

2. Pembimbing

Menurut kamus bahasa Indonesia pembimbing adalah orang yang

membimbing atau menuntun.15

Bimbingan merupakan terjemahan dari

“guidance” dalam bahasa Inggris. Secara harfiyah “guidance” dari akar kata

“guide”berarti (1) mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot), (3)

mengelola (to manage), dan (4) menyetir (to sterr). Banyak pengertian

bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut.

Sunaryo Kartadinata mengartikan bimbingan sebagai “proses

membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.”Sementara

Rochman Natawidjaja mengartikan “Bimbingan sebagai suatu proses

pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara

berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,

sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara

wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga,

masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.”16

Bimbingan adalah bantuan

atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu

untuk menghindari kesulitan-kesulitan didalamkehidupannya sehingga

individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahtraannya.17

3. Kepercayaan Diri

Menurut Nur Ghufron dalam bukuTeori-Teori Psikologimengatakan

bahwa terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian kepercayaan diri

diantaranya yaitu Laustermendefinisikan kepercayaan diriyakni kepercayaan

diridiperoleh dari pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah

satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan kemampuan diri

seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak

sesuaikehendak, gembira, optimis, cukup toleransi dan bertanggung

jawab.Kemudian Laustermenambahkan bahwa kepercayaan diri

berhubungan dengan kemampuan melakukan sesuatu yang baik. Anthony

15

Depdiknas,Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 152. 16

Syamsu Yusuf. L.N dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan

Konseling(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), 5-6. 17

Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling(Studi & Karier), (CV. Andi Offset, 2004), 7.

Page 24: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

9

berpendapat bahwa kepercayaan diri merupakan sikap pada diri pada

seseorang yang dapat menerima kenyataan, dapat mengembangkan

kesadaran diri, berfikir positif, memiliki kemandirian dan mempunyai

kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang diinginkan.

Sedangkan Kumaramenyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan ciri

kepribadian yang mengandung arti keyakinan terhadap kemampuan diri

sendiri.18

Kepercayaan diri merupakan sikap mental seseorang dalam menilai

diri maupun objek sekitarnya sehingga orang tersebut mempunyai

keyakinan akan kemampuan dirinya untuk dapat melakukan sesuatu sesuai

dengan kemampuannya.Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan untuk melakukan sesuatu pada

diri subjek sebagai karakteristik pribadi yang didalamnya terdapat

keyakinan akan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab,

rasional dan realistis.19

Kepercayaan diri merupakan suatukeyakinan dan

sikap seseorang terhadap kemampuan pada diri sendiri dengan menerima

secara apa adanya yang dibentuk dan dipelajari melalui proses belajar

dengan tujuan untuk kebahagiaan dirinya.20

4. Anak Tuna Daksa

Menurut Sutjihati Somantridalam buku Psikologi Anak Luar

Biasamengatakan bahwa tuna daksa berarti suatu keadaan rusak atau

terganggu sebagai akibat gangguan bentuk atau hambatan pada tulang, otot

dan sendi dalam fungsinya yang normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh

penyakit, kecelakaan atau dapat juga disebabkan oleh pembawaan sejak

lahir. Tunadaksa sering juga diartikan sebagai suatu kondisi yang

menghambat kegiatan individu sebagai akibat kerusakan atau gangguan

pada tulang dan otot, sehingga mengurangi kapasitas normal individu untuk

mengikuti pendidikan dan untuk berdiri sendiri.21

18

Ghufron &Risnawita S. Teori-teori Psikologi, 34. 19

Ibid., 35. 20

Chibita Wiranegara, Dahsyatnya Percaya Diri (Yogyakarta: PT. Buku Kita, 2010), 3. 21

Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, 121.

Page 25: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

10

Gangguan fisik atau cacat tubuh mempunyai arti yang luas dimana

secara umum dikatakanbahwa cacattubuhatau tuna daksa adalah anak yang

memiliki kelainan, cacat tubuh atau gangguan kesehatan. Penyebab

tunadaksa, misalnya karena terjadi infeksi penyakit, kelainan kandungan,

kandungan radiasi, saat mengandung ibu mengalami trauma, proses

kelahiran terlalu lama, proses kelahiran dengan pemakaian anestesi berlebih,

infeksi penyakit, dan Ataxia.22

Sedangkan menurut Frieda Mangunsong, dalam bukunya yang

berjudul Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus mengatakan

bahwa cacat fisisk adalahketidakmampuan tubuh secara fisik untuk

menjalankan fungsi tubuh seperti dalam keadaan normal.Dalam hal iniyang

termasuk gangguan fisik adalah anak-anak yang lahir dengan cacat fisik

bawaan seperti anggota tubuh yang tidak lengkap, anak yang kehilangan

anggota badan karena amputasi, anak dengan gangguan neuro muscular

seperti cerebral palsy, anak dengan gangguan senso motorik dan anak-anak

yang menderita penyakit kronis.23

Menurut Mumpuniarti pengertian tuna daksa yakni yang terjadi pada

anggota tubuh yang sehingga orang tersebut memerlukan layanan, peralatan,

serta program latihan yang spesifik. Meskipun memiliki keterbatasan fisik,

anak tersebut berhak memperoleh pendidikan seperti anak normal lainnya.24

Menurut Hallahan, Kauffan dan Pullen mengatakan tunadaksa

adalah Chiliddren with physical disabilities or other health impairments are

those whose phisical limitations or health problems interfere with school

attendance or learning to such an extent that special services, taining,

equipment, materials,or facilities are require.25

Pendapat tersebut

menjelaskan bahwa anak yang memiliki kelainan fisik ataugangguan

22

http://slb-kbatam.org/index.php?pilih=hal&id=76 diakses 23-Oktober-2017, pukul

08.30 WIB 23

Mangunsong, Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, 24-25. 24

Mumpuniarti, Pendidikan Anak Tuna Daksa (Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Luar

Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2001), 32 25

Kauffan Hallahandan Pullen, Exceptional Learners (An Introduction to Education.

USA: Pearson.2009), 495.

Page 26: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

11

kesehatan lainnyan adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau

masalah kesehatan yang mengganggu sekolah atau belajarnya sehingga

perlu adanya layanan, latihan, perlengkapan, bahan atau fasilitas khusus.

5. Bimbingan Anak Tuna Daksa

United States Office of Education, memberikan rumusan

bimbingan sebagai kegiatan yang terorganisir untuk memberikan bantuan

secara sistematis kepada peserta didik dalam membuat penyesuaian diri

terhadap berbagai bentuk problema yang dihadapinya, misalnya problema

kependidikan, jabatan, kesehatan sosial dan pribadi. Dalam pelaksanaannya,

bimbingan harus mengarahkan kegiatannya agar peserta didik mengetahui

tentang diri pribadinya sebagai individu maupun sebagai anggota

masyarakat.26

Dr. Rohman Natawidjadja, menyatakan bimbingan adalah suatu

proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara

berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,

sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar,

sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan

masyarakat, serta kehidupan umumnya. Dengan demikian ia dapat

mengecap kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang

berarti bagi kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu

individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk

sosial.27

Dari beberapa pengertian bimbingan diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa bimbingan adalah proses yang dilakukan secara sistematis untuk

memberikan bantuan kepada individu maupun kelompok untuk menemukan

dan mengembangkan potensi-potensi dirinya.

26

Farid Hasyim dan Mulyono, Bimbingan don Konseling Religius, hlm.32 27

Hallen A, Bimbingan dan Konseling, hlm. 5

Page 27: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

12

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Metode pendekatan kualitatif sering disebut dengan metode

penelitian naturalistik karena penelitian yang dilakukan pada kondisi yang

alamiah. Jujun. S Suriasumantri dalam bukunya sugiono menyatakan

penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan

pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan

penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah

praktis.28

Penelitian kualitatif dituntut mampu mengorganisasikan semua

teori yang dibaca. Landasan teori yang dituliskan dalam penelitian lebih

berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh peneliti memiliki teori dan

memahami permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalahan

tersebut bersifat sementara. Oleh karena itu landasan teori yang

dikemukakan tidak merupakan harga mati, tetapi bersifat sementara. Peneliti

kualitatif justru dituntut untuk melakukan grounded research yaitu

menemukan teori berdasarkan data yang diperoleh dilapangan atau situasi

sosial.29

Jenis penelitian yang dilakukan kualitatif, dengan alasan melalui

pendekatan kualitatif menurut penulis bahwa akan dilakukan suatu kajian

dan analisa, karena penelitian yang akan dilakukan disini adalah masalah

yang berkenaan dengan interaksi sosial, yaknimetode pembimbing dalam

meningkatkan kepercayaan diri anak tuna daksa.

2. Setting dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SLBProf DrSri Soedewi Mascjhun

Sofwan, SH Telanaipura kota Jambi. Adapun yang menjadi objek penelitian

ini ditekankan pada Metode Pembimbing Dalam Meningkatkan

Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di SLB Prof Dr Sri Soedewi Mascjhun

Sofwan, SH Telanaipura Kota Jambi. Secara pengamatan awal peneliti

28

Sugiono, Penelitian Kualitatif dan kuantitatif dan R&D(Bandung: Alfabeta, 2013), 4. 29

Ibid., 214.

Page 28: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

13

sudah mengetahui lokasi yang akan diteliti serta kondisi secara fisik,

disamping itu lokasi penelitian tidak sulit untuk dijangkau.

Penelitian ini mengunakan teknik purposivesampling yakni teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu

tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa

sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek yang diteliti. Dalam

sampel tersebut penulis meneliti 3 Pembimbing supaya dalam penelitian

tersebut peneliti dapat mengambil data yang di inginkan dengan jelas dan

meneliti 5 anak penyandang tuna daksa sehingga peneliti mudah mengambil

data yang di inginkan karna ada batasan dalam penelitian atau yg ingin di

teliti.

3. Sumber dan Jenis data

Sumber data dalam penulisan ini terdiri dari, manusia,

situasi/peristiwa, dan dokumentasi. Sumber data manusia

berbentukperkataan maupun tindakan orang yang bisa memberikan data

melalui wawancara. Sumber data suasana/peristiwa berupa suasana yang

bergerak (peristiwa) ataupun diam (suasana), meliputi ruangan, suasana, dan

proses. Sumber data tersebut merupakan objek yang akan di observasi.

Sumber data yang dokumentar atau berbagai referensi menjadi bahan

rujukan dan berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti.30

Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan

skunder. Dimana data primer ini adalah data yang diperoleh langsung dari

sumber permasalahan melalui observasi dan wawancara dilapangan. Dalam

hal ini data yang digunakan adalah data-data yang berkaitan dengan Metode

Pembimbing Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di

SLB Prof Dr Sri Soedewi Mascjhun Sofwan, SH Telanaipura Kota Jambi.

Sementara data skunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua yang

berupa dokementasi serta peristiwa yang berbentuk tulisan, gambar, buku,

30

Tim Penyusun, Pedoman Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Jambi(Jambi:

Fak. Ushuluddin IAIN STS, 2015), 61-62

Page 29: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

14

surat kabar, majalah, agenda, jurnal ataupun karya-karya monumental dari

seseorang yang dapat memberikan informasi tentang objek yang diteliti.

Adapun data sekunder tersebut adalahyang menyangkut jumlah siswa,

struktur organisasi, jumlah guru, Sejarah SLB Prof DrSri Soedewi Mascjhun

Sofwan, SH Telanaipura Kota Jambi, jumlah sarana dan fasilitas.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri

spesifik bila dibandingkan dengan teknil lainnya, yaitu wawancara dan

konsioner. Sutrisni Hadi dalam buku Sugiono mengemukakan bahwa

observasi merupakan sesuatu yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dan diantar yang terpenting

adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.31

Observasi dilakukan

melalui pengamatan lansung oleh peneliti. Peneliti melakukan

pengamatan melalui apa yang dapat dilihat baik itu dari segi tempat dan

keadaan sekolah tersebut. Untuk lebih lanjutnya sesuai dengan prosedur

penelitian akan mengamati lebih jauh sesuai dengan apa yang menjadi

tujuan peneliti.

b. Wawancara

Merode wawancara adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti

atau dalam wawancara face to face antara peneliti dengan responden

untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan memperoleh

data yang dapat menjelaskan ataupun menjawab sesuatu permasalahan

penelitian. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalah yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui

hal-hal dari responden yang lebih mandalam dam jumlah respondennya

sedikit32

31

Sugiono. Penelitian Kualitatif dan kuantitatif dan R&D, 137. 32

Ibid., 145.

Page 30: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

15

Wawancara yang digunakan oleh penullis dalam penelitian ini

menggunakan wawancara terstruktur. Yakni, jika peneliti ingin

mengumpulkan data, terlebih dahulu peneliti harus mempersiapkan apa

saja yang akan menjadi topik permasalahannya dan kepada siapa saja

pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan itu akan dipertanyakan.

Maka dari itu dalam melakuka wawancara pengumpul data telah

menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis

yang telah disiapkan.

c. Dokumentasi

Dokementasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,

sejarah kehidupan, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang

berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.

Pengumpulan data melalui dokumentasi diperlukan seperangkat

alat instrumen yang memandu untuk pengambilsn data dokumen. Ini

dilakukan agar dapat menyeleksi dokumen mana yang dipandang

dibutuhkan secara langsung dan mana yang tidak diperlukan. Data

dokumen dapat berupa grafik, struktur organisasi, catatan bersejarah, dan

lain sebagainya. Seperti pengumpulan data profil sekolah dapat diperoleh

melalui bagian tata usaha, dan informasi-informasi lainnya.

5. Teknik Analis Data

Analisi data dalam penelitian ii dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama dilapangan, dana setelah selesai dilapangan. Sseperti yang

dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam buku Sugiono

mengungkapkan dalam setiap penelitian menggunakan langkah-langkah

data reduksi, data display dan verifikation. Dalam ketiga langkah tersebut

dapat dilakukan pada semua tahap dalam proses kualitatif yaitu deskriptif,

focus, seleksi.33

33

Ibid., 240.

Page 31: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

16

a. Reduksi Data

Reduksi data menunjukkan proses penyeleksi, memfokuskan,

menyedehanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasikan data yang

mentah muncul dalam penulisan catatan lapangan. Reduksi data bukan

merupakan suatu yang terpisah dari analisi. Reduksi data adalah bagian

dari analisis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang tajam,

ringkas, terfokus, membuang data yang tidak penting dan

mengkoordinasikan data sebagai cara untuk menggambarkan dan

memvertivikasi kesimpulan akhir.

b. Display Data

Display data adalah usaha merangkai informasi yang terorganisir dalam

upaya menggambarkan kesimpulan dengan mengambil tindakan.

Biasanya bentuk display (penampilan) data kualitatif menggunakan teks

narasi, penampilan data ini diambil dari analisa yang sesuai dengan

jawaban dari permasalahan dan berbentuk seperti teks laporan yang

terlampir.

c. Verifikasi

Verifikasi dan menarik kesimpulan merupakan aktivitas analisis, dimana

pada awal pengumpulan data, seorang analisis mulai memutuskan apakah

suatu bermakna, atau tidak mempunyai keteraturan, pola, penjelasan,

kemungkinan konfigurasi hubungan sebab akibat dan proposisi.34

Penarikan kesimpulan dilakukan setelah pengumpulan data mentah

kemudian analisis, di klasifikasikan menurut sub-sub bagiannya.

Berbagai macam data yang telah dikumpulkan namun tidak semua data

dapat diserap dan dilampirkan. Perlu adanya pemilihan yang

menghasilkan kesimpulan yang mudah dimengerti.

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk memperoleh data yang terpercaya dan dapat dipercaya, maka

oeneliti melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data yang didasarkan atas

34

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deksriptif Kualitatf(Jakarta: Referensi, 2013), 135.

Page 32: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

17

sejumlah kreteria. Ada tiga cara yang dilakukan dalam penelitian kualitatif

dalam upaya pemeriksaan keabsahan data, yaitu:

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Pelaksanaan perpanjangan keikusertaan dilakukan lewat

keikutsertaan peneliti dilokasi secara langsung dan cukup lama, dalam

upaya mendeteksi dan memperhitungkan penyimpangan yang mungkin

mengurangi keabsahan data, karena kesalahan penilaian data oleh peneliti

atau responden, disengaja atau tidak disengaja.

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti, rinci, dan kesinambungan terhadap faktor-faktor

tersebut selanjutnya ditelaah, sehingga peneliti dapat memahami faktor-

faktor tersebut. Ketekunanpengamatan dilakukan upaya mendapatkan

karakteristik data yang benar-benar relevan dan terfokus pada objek

penelitian permasalahan dan fokus penelitian.35

3. Tringgulasi

Tringgulasi merupakan teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan

sesuatu yang diluar data pokok, untuk keperluan pengecekan reabilitas data

melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat perbandingan berbagai data yang

diperoleh dari berbagai informan. Terdapat empat macam teknik tringgulasi

yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik menggunakan sumbar,

metode, penyelidik, dan teori.36

H. Studi Relevan

Skripsi Imro’atul, 2017. Dengan judul “Metode pengembangan

kepercayaan diri anak tuna daksa di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Kemala

Bhayangkari 2 Gresik” adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

35

Lexy Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996),

117. 36

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa UshuluddinJambi, 65.

Page 33: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

18

mengembangkan kepercayaan diri anak yang mengalami keadaan cacat fisik di

SLB.C Kemala Bhayangkari 2 Gresik,37

Puji Hastuti, 2016. Skripsi yang berjudul “Studi Kasus Penerapan

Model Konseling Behavioristik Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada

Siswa Tuna Daksa Kelas III SDLB Cendono Dawe Kudus”dalam penelitian ini

adalah peneliti menerapkankonseling behavioristik untuk mengetahui

permasalahan siswa danmengetahui hambatan yang menyebabkan kurangnya

rasa percayadiri di SDLB Cendono Dawe Kudus.38

Lain halnya dengan penelitian yang sedang penulis rampungkan

sekarang, penelitian ini lebih memusatkan pada upaya pembimbing dalam

meningkatkan kepercayaan diri anak tuna daksa di SLB Prof DrSri Soedewi

Mascjhun Sofwan, SH Telanaipura Kota Jambi.

37

Imro’atul Lathifah, skripsi dengan judul “Metode pengembangan kepercayaan diri anak

tuna daksa di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Kemala Bhayangkari 2 Gresik”. Universitas walisongo

semarang. 2017. 38

Hastuti, skripsi dengan judul Studi Kasus Penerapan Model Konseling Behavioristik Untuk

Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Tuna Daksa Kelas III SDLB Cendono Dawe Kudus,Universitas

Muria Kudus, 2016.

Page 34: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

19

BAB II

PROFIL SLB PROF. DR. SRI SOEDEWI MASJCHUN SOFWAN, SH

A. Historis dan LetakGeografis

1. Historis

SLB Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH berdiri sejak

tahun 1982 atas prakarsa Ketua Dharma Wanita Propinsi Jambi, Ibu Prof.

Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH. seorang guru besarUniversitas

Gajah MadadanjugaIstridariGubernur Jambi 2 periodetahun 1970 sd.

1989. SLB diresmikanlangsungolehibuTienSoehartopadatanggal 4 April

1984. Pengelolaan dari segi kelembagaannya diserahkan kepada Dharma

Wanita Propinsi Jambi, sedangkan pengelolaan dari segi edukatifnya

oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jambi dan dibantu oleh instansi-instansi

lainnya. Sekolah Luar Biasa (SLB) secara resmi dengan persetujuan

DPRD Propinsi Jambi tanggal 3 Nopember 1982 No.14/kpts/Dprd/1982,

diberi nama “Sekolah Luar Biasa (SLB) Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun

Sofwan, SH“. Nama ini diberikan dengan maksud untuk menghormati jasa

Almarhumah Ibu Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH. atas jasa

almarhumah yang telah memprakarsai berdirinya lembaga pendidikan

yang bersifat kemanusiaan, juga untuk kemajuan di daerah provinsi

Jambi.39

Awalnya, sejak berdiri sampai tahun 2004 SLB beralamat di Jl.

Letjen Suprapto no. 35 samping RS. Umum Raden Mattaher Jambi.

Namun sejalan perkembangan dan bertambahnya jumlah siswa, sejak

tanggal 29 Nopember 2004 akhirnya pindah ke lokasi baru yang terletak di

Jl. Depati Parbo Telanaipura Kota Jambi.

2. Letak Geografis

SLB Sri Soedewi terletak ditengah-tengah perumahan masyarakat

sehingga memudahkan masyarakat atau di kota Jambi. Meski demikian

39

Dokumentasi SLB Sri Soedewi, tt.

Page 35: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

20

masyarakat tetap bersemangat untuk memasukkan anak mereka ke SLB

Sri Soedewi.

SLB Sri Soedewi sendiri memiliki batas-batas wilayah sebagai

berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan RT 10 Kelurahan Pematang Sulur

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan RT 14 Kelurahan Pematang Sulur

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Dipati Purbo

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Harapan RT 11 kelurahan

Buluran.40

B. Struktur Organisasi

SLB Sri Soedewi merupakan lembaga pendidikan formal yang

memiliki berbagai kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikannya.

Untuk mengatur dan menyusun program kegiatan SLB Sri Soedewi agar dapat

berjalan dengan lancar dan terorganisir, diperlukan suatu organisasi untuk

pembagian tugas secara merata dan profesional yakni kepala sekolah SLB Sri

Soedewi yang sesuai dengan jabatannya masing-masing. Struktur organisasi

akan kelihatan menjadi kelas dan dapat pula menegaskan apabila sudah

digunakan dalam kegiatan organisasi meskipun organisasi tersebut tidak

dibuat struktur organisasinya. Maka belumlah dapat kelihatan begitu jelas

dalam melaksanakan berbagai aspek kegiatan yang sedang dilaksanakan kalau

hanya diberikan bahasan saja, akan tetapi dapat digambarkan bentuk dari

struktur tersebut.

Dengan adanya organisasi SLB Sri Soedewi maka kegiatan-kegiatan

dalam suatu lembaga pendidikan dapat terbentuk, sehingga personil dapat

memangku jabatannya pada setiap program kegiatan penyelenggaraan di SLB

Sri Soedewi dengan lancar dan akan tercapai tata kerja yang baik menurut

tugasnya masing-masing serta penempatan dan pengaturan orang-orang dalam

kelompok dengan tepat. Susunan struktur organisasi pada SLB Sri Soedewi

merupakan suatu kegiatan atau ikatan yang mempertemukan antara program

40

Dokumentasi SLB Sri Soedewi, tt.

Page 36: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

21

kegiatan-kegiatan dalam lembaga pendidikan. Di samping itu juga

mempermudah pencapaian tujuan pendidikan yang ditetapkan.

Berikut ini dikemukakan bagan organisasi SLB Sri Soedewi. Pengurus

inilah yang mengelola kegiatan yang ada di SLB Sri Soedewi sehingga

berbagai kegiatan keagamaan berjalan dengan baik. Adapun bagan

organisasinya adalah sebagai berikut:

Page 37: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

22

GAMBAR I

STRUKTUR ORGANISASI SLB41

41

Dokumentasi Papan stuktur SLB Sri Soedewi, 2018.

KETUA

Solbi, M.Pd

Komite sekolah

Tenaga Ahli

Asrama

PEMBINA

Zainuddin

WAKA Kesiswaan

Drs. Alfizar

WAKA Kurikulun

Hj. Supatmi, SPd

WAKA SARPRAS

Drs. Ibnu Kasir

WAKA Humas

Ediwan Kadir

Pembina OSIS

Sunarto, M.Pd

KOORDINATOR

MAPEL

KA perpustakaan

Yusmaida, S.Pd

KA LAB Komputer

Khairussani, S.Kom

KA LABIPA

Rostina, S.Pd

GURU Guru BK SISWA

Page 38: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

23

Dari struktur organisasi di atas terlihat bahwa kegiatan yang

dilaksanakan di SLB meliputi baik berupa keagamaan maupun umum, dan

mereka bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan organisasi

SLB bertujuan untuk meningkatkan kreativitas mereka terutama di bidang

agama. Sebab hal tersebut dilaksanakan bertujuan untuk menciptakan

keserasian kerja untuk mendapatkan hasil kerja yang semaksimal mungkin.

C. Keadaan Tenaga Pengajar

1. KeadaanTenagaPengajar

Peranan tenaga pengajar atau guru sebagai tenaga pengajar atau

pendidik sangatlah penting didalam memupuk minat dan menumbuhkan

semangat siswa dalam memberikan bekal ilmu pengetahuan melalui

program pembelajaran. Keberhasilan dalam setiap mata pelajaran tentunya

didukung oleh semangat guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

Tenaga pengajar yang baik adalah tenaga pengajar yang memberikan

pelajaran kepada siswanya secara efektif dan efesien senantiasa membuat

pelajaran, baik jangka pendek maupun jangka panjang serta berusaha

untuk menanamkan, memupuk dan mengembangkan sikap cinta kepada

pelajaran, serta memberikan semangat dalam setiap proses pembelajaran.

Guru termasuk salah satu unsur yang menyebabkan terjadinya

proses belajar mengajar dengan baik. Di samping itu pula, guru berperan

aktif dalam rangka bagaimana anak didiknya mampu mencapai tujuan dari

prose belajar mengajar itu sendiri. Di samping itu, guru berkewajiban

memberikan arahan atau bantuan terhadap anak didiknya dalam rangka

membimbing mereka menunju kedewasaan berpikir dan berperilaku sesuai

dengan falsafah dan cita-cita bangsa Indonesia, sesuai dengan ajaran

agama Islam.

Di samping guru sebagai figur sentral atau merupakan suri tauladan

bagi anak didiknya dalam kehidupan sehari-hari yang juga sebagai peletak

fundmental bagi kehidupan anak untuk masa yang akan datang. Selain itu

guru juga merupakan teladan bagi masyarakat lingkungan terutama bagi

Page 39: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

24

seorang orang tua para murid yang senantiasa berpedoman kepada guru

anaknya yang notabena adala para ilmuan di lingkungan dimana mereka

berdomisili.

Melihat tugas dan tanggung jawab seorang guru terhadap muridnya

yang begitu besar, terutama dari segi berhasil atau tidaknya tujuan belajar

yang tergantung pada guru. Oleh karena itu, seorang guru harus

profesional terhadap tugas yang didukung oleh latar belakang

pendidikannya. Pendidikan yang lebih menunjang terhadap keberhasilan

pendidikan adalah para guru yang mempunyai lata belakang pendidikan

minimal tamat Diploma Dua (D.2) Kependidikan.

Tenaga pengajar merupakan unsur dari terlaksananya proses

pendidikan dan pembelajaran dalam suatu lembaga pendidikan. Tenaga

pengajar merupakan alat untuk mentrans ferilmu pengetahuan kepada

siswa atau yang disebut sebagai pemberi informasi.Tanpa tenaga pengajar

suatu lembaga pendidikan tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

Sebagaimana di SLB dimana lembaga pendidikan lainnya yang memiliki

tenaga-tenaga pengajar berjumlah 64 orang. Untuk lebih jelas mengenai

keadaan tenaga pengajar di SLB dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Keadaan Tenaga Pengajar di SLB42

No Nama LK/PR

1 Sobli, M.Pd L

2 Triono, S.Pd, M.Ed L

3 Sumarsih, S.Pd P

4 Sri Mumpuni, S.Pd P

5 Suratman, S.Pd L

6 Nurmellindar, S.Pd P

7 Hj. Sri Suryani, M.Pd P

8 Yaomal Basyar, S.Pd L

9 Sri Handayani, S.Pd P

42

Dokumentasi, Data Guru SLB Sri Soedewi, 2018.

Page 40: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

25

10 Hj.Risa Farida, S.Pd P

11 Tridaswati, S.Pd P

12 Adam Litasari, S.Pd P

13 Budi Sorono, S.Pd L

14 Hardalena, S.Pd P

15 Umi Werdiyati, S.Pd P

16 Budi Prasetio, S.Pd L

17 Karsim, M.Pd L

18 Mukh Jumadi, S.Pd L

19 Suhaidi, S.Pd L

20 Sri Sadono, S.Pd L

21 Evi Maidahlena, S.Pd P

22 Yarnida, S.Pd P

23 Replianis, M.Pd L

24 Nyimas Nilawati, S.Pd P

25 Ina Kesnaruta, S.Pd P

26 Ermanita, S.Pd P

27 Masnarita, S.Pd P

28 Verdiansyah, S.Pt P

29 Rts. Fatmawati, S.Pd P

30 Erry Zaidan Lutfiyah, S.Hum L

31 Nurkhamid, S.Ag L

32 Suprianto, S.Pd L

33 Adi Kurmiadi, SE L

34 Gustira Mayasari, S.Pd P

35 Titin Yuniasih, S.Pd P

36 Sabar widodo, S.Pd L

37 Ari Kusumawati, S.Pd P

38 Hendri mariza, S.Pd L

39 Lia Herliani, S.Pd P

Page 41: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

26

40 Ena Deslina, S.Pd P

41 Nana Triana, S.Pd P

42 Endang Purwanti, S.Pd P

43 Rama Yulianti, S.Kom P

44 Erita Sapitri, S.Pd P

45 Della Murniati, S.Pd P

46 Evi Lestari, S.Pd P

47 Muslih, S.Pd L

48 Alfi Azizah, S.Pd P

49 Citra Oktaviani, S.Pd P

50 Dian Novitasari, S.Pd P

51 Nenden Agustin, S.Pd P

52 Endah Pratiwi, S.Pd P

53 Syarifah Hidayani, S.Pd P

54 Eka Pastiah, S.Pd P

55 Angga Nikola Fortuna, S.Pd L

56 Riski monika, S.Pd P

57 Mardatillah, S.Pd L

58 Emi Yusnia, S.Pd P

59 Septia Nala sari, S.Pd P

60 Dina Junita, S.Pd P

61 Syafrina Maulana, S.Pd L

62 Anita, S.Pd P

63 Ika Noor Hidayah, S.Pd P

64 Helda Desmayati, S.Pd P

Dilihat dari tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa tenaga pengajar di

SLB sebanyak 64 orang guru dari PNS 25 Orang dan 36 orang guru

honorer. Khusus yang menangani swa yanghiperaktif ada 10 orang guru

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 42: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

27

Tabel 2 Keadaan Guru SMA SLB43

No Nama LK/ Pr

1 Lia Herliani, S.Sos P

2 Titin Yuniasih, S.Pd P

3 Ari Kusumaratri, A.Md P

4 Endang Purwanti, A.Ma P

5 Endah Pratiwi, A.Ma P

6 AyuningtiyasNurhastuti, S.Pd P

7 Dian Novita Sari P

8 Della Murniati, A.Ma P

9 Emi Yusnia, S.Pt P

10 Erita Safitri, S.Pi P

2. KeadaanSiswa

Keseluruhan proses pendidikan di lembaga pendidikan, kegiatan

belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Meskipun banyak hal

yang mempengaruhi dalam keberhasilan belajar peserta didik, namun

yang jelas keberhasilan remaja merupakan bagian utama dari

penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Jumlah keseluruhan siswa

orang. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3 Keadaan Siswa Tuna Daksa44

No Nama LK/PR

1 Bayu Susilo L

2 Rahmad Fajar L

3 Chiko Raditia L

4 Fatur Rohman L

5 Nizar L

6 Angga L

43

Dokumentasi Data Guru, SLB Sri Soedewi, 2018. 44

Dokumentasi Data Siswa Tuna Daksa, SLB Sri Soedewi, 2018.

Page 43: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

28

7 Afriska Eliana Putri P

8 Mawali Al-Hafizhi L

9 Muhammad Ali L

10 Mila Nirmala P

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik

hiperaktif di SLB Sri Soedewi sebanyak 10 orang. Berdasarkan obsevasi

penulis dimana peserta didik di SLB Sri Soedewi merupakan iswa Tuna

Daksa yang ada di SLB Sri Soedewi.

D. Keadaan Sarana dan Prasarana

Ada tiga faktor yang harus ada dan sangat menentukan kegiatan

pendidikan dan pembelajaran di SLB Sri Soedewi yaitu guru, siswa dan

instrumen belajar. Ketiadaan salah satu dari faktor tersebut maka tidak

mungkin terjadi proses pendidikan pembelajaran di SLB Sri Soedewi. Satu

bentuk dari instrumen belajar yaitu sarana dan prasarana.

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang vital dalam

penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang harus ada diSLB Sri

Soedewi, karena itu apabila sarana dan prasarana kurang mendukung maka

penyelenggaraan atau pelaksanaan proses pembelajaran di SLB Sri Soedewi

tidak dapat berjalan dengan baik. Begitupun sebaliknya, sarana dan prasarana

yang mendukung dan lengkap akan memudahkan proses pembelajaran,

karena dengan lengkapnya sarana dan prasarana akan memberi variasi pada

proses pembelajaran, secara khusus ataupun pelaksanaan sistem pendidikan

secara umum di SLB Sri Soedewi tentunya. SLB Sri Soedewisangat

membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan pendidikan

dan pembelajaran. SLB Sri Soedewimempunyai gedung serta fasilitas lainya

yang memadai bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Sarana dan

prasarana tersedia merupakan faktor penunjang lancarnya suatu proses

belajar-mengajar diSLB Sri Soedewi.

Page 44: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

29

Untuk menunjang proses belajar mengajar, SLB Sri Soedewi

Kecamatan Telanai PuraKota Jambi ini telah memiliki sarana atau gedung

dengan status milik sendiri yang berdiri di atas tanah seluas 150 x 2502 meter.

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4 Keadaan Sarana Pendidikan SLB Sri Soedewi45

No Uraian Jumlah

1. Ruang Kepala Sekolah 1

2. Ruang Guru 1

3. Ruang Belajar 3

4. Perpustakaan 1

5. Musholla 1

6. Ruang TU 1

7. WC 2

Tabel di atas jelaslah bahwa SLB Sri SoedewiKecamatan Telanai Pura

sudah memiliki sarana meskipun masih sederhana namun proses pembelajaran

tetap berlangsung seadanya dengan tidak mengurangi jumlah pelajaran yang

telah ditetapkan dalam kurikulum, baik kurikulum lokal maupun nasional

Masalah prasarana juga merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang

proses pembelajaran, untuk lebih jelasnya mengenai saran dna prasarana yang

dimiliki oleh SLB Sri Soedewi kecamatan Telanai Pura dapat dilihat pada

table berikut:

45

Dokumentasi Data Sarana Pendidikan, SLB Sri Soedewi, 2018.

Page 45: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

30

Tabel 5 Keadaan Prasarana Pendidikan SLB Sri Soedewi46

No Uraian Jumlah

1 2 3

1. Meja Siswa 230 buah

2. Bangku Siswa 230 buah

3. Meja dan Kursi Guru 12 buah

4. Meja Tamu 6 set

5. Papan Tulis 6 buah

6. Papan pengumuman 4 buah

7. Rak buku 8 buah

8. Lemari (Arsip) 4 buah

9. Komputer 6 buah

10. Buku Pegangan Guru 74 buah

11. Jam Dinding 12 buah

1 2 3

12. Buku Perpustakaan 250 eksemplar

13. Lapangan Tenis Meja 1 buah

14. Buku Penunjang 85 buah

15. Parkir 2 buah

16. Lamari Kaca 4 buah

17. Lemari Kayu 8 buah

18. Perlengakapan Tenis Meja 1 set

46

Dokumentasi Sarana Pendidikan, SLB Sri Soedewi, 2018.

Page 46: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

31

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SLB Sri Soedewi Kecamatan

Telanai Pura ini tergolong lengkap untuk ukuran sekolah negeri yang terletak

di kecamatatan Telanai Pura. Fasilitas penunjang seperti buku-buku pelajaran

dan buku-buku bacaan lainnya juga cukup memadai, karena hampir setiap

tahunnya sekolah ini menerima bantuan buku-buku dari pemerintah baik

melalui dinas pendidikan, maupun Departemen Pendidikan Nasional.

Page 47: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

32

Gambar 2 Denah SLB Sri Soedewi

Halaman Sekolah

Halaman Sekolah

Gedung Sekolah

Gedung Sekolah

Jalan Raya

Gerbang

Sekolah

Gerbasng

Sekolah

Page 48: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

33

BAB III

METODE MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK TUNA

DAKSA

A. Metode Penanganan Anak Tuna Daksa

Anak Tuna Daksa tidak bisa duduk diam di bangku,” demikian sedikit

keluhan dari seorang guru di kelas yang mengeluhkan anak didiknya. Akibat

tidak bias duduk diam banyak tugas-tugas belajarnya tidak selesai atau tidak

dikerjakan. Teman-temannya pun menganggap ia anak nakal dan pemalas.

Perilaku yang digambarkan di atas merupakan sedikit contoh dari

perilaku anak tuna daksa. Sebagai guru kita harus waspada terhadap

gangguan perilaku tuna daksa itu. Mewaspadai perilaku Tuna Daksa ini

menjadi penting karena perilaku Tuna Daksa jika tidak diwaspadai dan tidak

ditangani dengan tepat maka akan merugikan atau mengganggu lingkungan

belajar juga merugikan diri anak itu sendiri.

Agar lebih waspada, kenali terlebih dahulu karakteristik anak Tuna

Daksa. Berdasarkan kajian dari berbagai ahli anak Tuna Daksa memiliki tiga

karakteristik utama, yaitu:

1. Rentang perhatian yang kurang sehingga anak mudah lupa, tugas tidak

tuntas, cenderung menghindari tugas, sulit mencurahkan perhatian

terhadap tugas-tugas atau kegiatan bermain atau anak selalu merasa

minder terhadap teman-temannya

2. Selalu bergerak sulit untuk duduk diam atau tenang memperhatikan,

aktivitas motorik yang berlebihan, sulit mengatur kegiatan dan kurang

percaya diri.47

Berdasarkan karakteristik di atas maka jika di kelas terdapat anak Tuna

Daksa dapat dibayangkan bahwa anak itu akan meras tidak percaya diri dalam

proses belajar, sementara guru sendiri sudah cukup sibuk untuk

memperhatikan anak-anak lain. Kesibukan guru akan semakin bertambah

dengan hadirnya anak Tuna Daksa yang membutuhkan perhatian atau

47

Dalyono, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 43.

Page 49: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

34

bimbingan yang lebih dari guru. Namun demikian sebagai guru yang baik

tentunya akan mencari solusi terbaik untuk mengatasi gangguan perilaku

Tuna Daksa pada anak didiknya.

Melalui tulisan ini, penulis ingin memberi sedikit masukan dalam

menangani anak Tuna Daksa. Untuk memberi perhatian khusus kepada anak

Tuna Daksa, penanganan harus dilakukan secara bertahap dan fokus pada

meningkatkan kepercayaan diri yang akan dikembangkan. Untuk memulai

langkah penanganan, guru harus memulai metode dalam meningkatkan

kepercayaan diri anak Tuna Daksa. Dari mana guru mendapat data tentang

anak itu, bisa guru peroleh melalui pengamatan terhadap anak di kelas, selain

melihat langsung kondisi anak itu dapat pula diperoleh melalui wawancara

penulis dengan orang tua anak. Setelah mencatat dan mengelompokkan anak

yang akan dikembangkan, selanjutnya dapat dilakukan teknik-teknik

penanganan yang penulis aplikasikan berikut ini:

1. Menghilangkan atau mengurangi tingkah laku yang tidak dikehendaki

Carilah faktor pemicu dari perilaku yang tidak dikehendaki itu muncul.

Contoh anak tidak bisa duduk diam sering jalan-jalan di kelas. Carilah

alasan mengapa anak itu tidak bias duduk diam. Misal, alasannya karena

anak membutuhkan perhatian, merasa bosan, ingin udara segar, dan

sebagainya. Hilangkan atau atasi factor pemicu tersebut.

Cara menghilangkan faktor pemicu dapat dilakukan melalui teknik-teknik

(1) ekstingsi, yaitu tidak merespon tingkah laku yang tidak dikehendaki

sampai anak menghentikannya. Contoh, guru mengabaikan siswa yang

berbicara tanpa mengangkat tangan terlebih dahulu. Atau guru dan teman-

temannya mengabaikan anak yang mengganggu sampai ia bosan atau

sadar bahwa guru dan temannya tidak terpancing (2) satiasi, yaitu

memberikan apa yang anak inginkan sebelum menuntutnya. Contohnya,

memberikan perhatian sebelum menuntut perhatian, segera beralih pada

kegiatan lain sebelum anak merasa bosan, anak yang suka memukul-mukul

meja mintalah anak tersebut untuk terus memukul meja (3) time

Page 50: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

35

out.48

Anak dipindahkan dari tempat di mana tingkah laku yang tidak

dikehendaki terjadi (4) hukuman. Cara ini jarang diterapkan karena

khawatir dampak negatifnya, namun jika akan diterapkan maka perlu

memperhatikan hal-hal berikut ini:

1) Diberlakukan untuk perilaku yang sangat membahayakan dan agar

tidakberlanjut misalnya perilaku agresif.

2) Jika prosedur lain tidak berhasil,

3) Berikan hukuman ringan yang terbukti efektif

4) Jangan menghukum dalam keadaan marah

2. Mengembangkan tingkah laku yang dikehendaki

Tingkah laku yang baik tentunya harus dipertahankan dan

dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Untuk melakukannya dapat

dilakukan dengan cara penguatan (reinforcement). Setiap perilaku yang

dikehendaki akan memperoleh penguatan berupa imbalan. Imbalan dapat

berupa benda atau yang lain, misalnya pujian.

Ketika anak berbuat benar kemudian diperkuat dengan imbalan,

diharapkan anak akan mempertahankannya untuk selanjutnya dapat

dikembangkan. Imbalan atau hadiah sebaiknya diberikan segera setelah

perilaku yang dikehendaki terjadi. Demikian sedikit teknik-teknik

penanganan anak Tuna Daksa di kelas. Pilihlah teknik yang paling tepat

sesuai dengan perilaku yang akan ditangani.

B. Layanan Bimbingan Anak Tuna Daksa

Pelayanan bimbingan Anak Tuna Daksa merupakan usaha membantu

peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,

kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan

konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual,

kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,

perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini

juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang

48

Indah Komsiyah, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: Teras, 2012), 38.

Page 51: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

36

dihadapi peserta didik di sekolah. Jenis jenis layanan konseling disekolah

adalah sebagai berikut:

1. Layanan Bimbingan Bidang Pendidikan

Biasanya memiliki topik pembahasan tentang pemilihan program

studi di SLB Sri Soedewi yang sesuai degan bakat, minat, dan

kemampuan sertara pemilihan studi lanjutan.

2. Layanan Bimbingan Bidang Belajar

Biasanya membantu dalam pemilihan program studi di SLB Sri

Soedewi yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, dan pemilihan

program studi lanjutan di perguruan tinggi. Kemudian juga cara belajar

efektif dan cara mengatasi kesulitan belajar.

3. Layanan Bimbingan Bidang Sosial

Layanan bimbingan konseling akan membantu mencari cara memilih

teman yang baik, cara memelihara persahabatan yang baik dan cara

mengatasi konflik dengan teman.

4. Layanan Bimbingan Bidang Pribadi

Topiknya adalah pembentukan identitas karier, pengenalan

karakteristik, dan lingkungan pekerjaan, serta pembentukan pola karier.

5. Layanan Bimbingan Bidang Kedisiplinan

Hal yang sering menjadi pengenalan tata tertib sekolah dan

pengembagan sikap serta prilaku disiplin.

6. Layanan Bimbingan Bidang Narkotika

Topiknya adalah pengenalan bahaya pengguna narkoba dan

pencegahan terhadap bahaya narkotika.

7. Layanan Bimbingan Bidang Perilaku Sosial49

Topiknya adalah pengenalan bahaya prilaku seks bebas, cara

berpacaran yang baik, serta pencegahan perilaku seks bebas. Beberapa

layanan konseling di SLB Sri Soedewi sebagai berikut

a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami

lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-

49

Ibid., 40.

Page 52: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

37

obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah

dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.

Lingkungan yang baru bagi individu merupakan sesuatu yang

asing. Dalam kondisi tersebut individu akan mengalami kesulitan

untuk bersosialisasi. Ketidak mampuan bersosialisasi juga

menimbulkan perilaku mal adaptif (perilku menyimpang) bagi

individu. Layanan orientasi berusaha menjembatani kesenjangan antara

individu dengan suasana atupun objek-objek baru. Layanan ini dapat

dilakukan secara individu atau kelompok dan sebaiknya di programkan

pada setiap awal tahun ajaran baru. Layanan orientasi bertujuan untuk

membantu individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang

baru.50

b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan

memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan

pendidikan lanjutan.Layanan informasi berguna bagi seorang klien

untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Layanan informasi

dapat diberikan secara individu atau kelompok. Misalnya bagi seorang

individu yang membutuhkan informasi khusus dalam menangani

kesulitan belajar atau bersosial. Untuk layanan informasi kelompok

misalnya tentang informasi perguruan tinggi, kesehatan, dll. Secara

lebih rinci isi layanan informasi pada sekolah dasar atau madrasah

adalah (a) informasi tentang perkembangan diri, (b) informasi tentang

hubungan pribadi, sosial, nilai-nilai dan moral, (c) informasi tentang

pendidikan kegiatan belajar, (d) informasi tentang dunia karir, (d)

informasi tentang sosial budaya, dan (e) informasi tentang agama.

c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta

didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam

kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,

magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.Layanan penempatan dan

50

Jess Fiest dan Gregory J. Fiest, Theories of personality (teori kepribadian), Cet II

(Jakarta: Salemba Humanika, 2011), 345.

Page 53: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

38

penyaluran berfungsi untuk membantu siswa dalam memperoleh

kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Siswa memerlukan bantuan konselor untuk mengembangkan potensi

mereka. Sebab mayoritas siswa masih belum memahami minat bakat

yang mereka miliki. Penempatan dan penyaluran siswa disekolah

meliputi: 1) layanan penempatan di kelas, 2) penempatan dan

penyaluran ke dalam kelompok belajar, 3) penempatan dan penyaluran

kedalam kegiatan ektrakurikuler, 4) penempatan dan penyaluran ke

jurusan/program studi, 4) penempatan dan penyaluran ke dalam

pendidikan lanjutan.

d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik

menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan

yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan

masyarakat.Layanan penguasaan konten merupakan suatu layanan

bantuan kepada individu maupun kelompok untuk menguasai

kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Dengan

penguasaan konten, siswa diharapkan mampu memenuhi

kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya dan

berguna untuk menambah wawasan, mengarahkan penilaian dan sikap,

menguasai cara-cara tertentu. Oleh sebab itu, konselor harus secara

aktif menyajikan bahan, memotivasi dan mendorong siswa untuk

berpartisipasi aktif mengikuti materi dan kegiatan pelayanan. Kegiatan

layanan penguasaan kontek melalui teknik-teknik yaitu: 1) penyajian

materi pokok, 2) tanya jawab dan diskusi, 3) kegiatan lanjutan seperti

diskusi kelompok, penugasan, dll.

e. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik

dalam mengentaskan masalah pribadinya.

f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik

dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan

Page 54: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

39

belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan

kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.51

g. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik

dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika

kelompok.

h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak

lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang

perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta

didik.Layanan konsultasi dilaksanakan oleh konselor (pembimbing)

terhadap seorang pelanggan (konsulti) yang memungkinkanya

memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu

dilaksanakanya dalam menangani kondisi atau permasalahan pihak

ketiga. Di lingkungan sekolah atau madrasah yang bisa menjadi

konsulti adalah kepala sekolah atau kepala madrasah, guru-guru, dan

orang tua siswa.

Masalah yang dikonsultasikan mencangkup berbagai hal yang

dialami pihak ketiga dalam kehidupan sehai-hari terutama

menyangkut statusnya sebagai siswa baik disekolah atau madrasah

maupun dirumah serta di lingkunganya. Isi layanan konsultasi dapat

menyangkut berbagai bidang kehidupan yang luas yang dialami oleh

individu (pihak ketiga). Terhadap siswa di sekolah dan madrasah,

masalah-masalah yang dikonsultasikan hendaknya lebih di

prioritaskan pada hal-hal yang berkaitan dengan status siswa sebagai

pelajar.

i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan

permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.

j. Layanan Pembelajaran. Layanan pembelajaran ditujukan untuk

membantu siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang

baik. Layanan ini diberikan secara individu atau pun kelompok yang

memiliki masalah yang sama.

51

Ibid., 346.

Page 55: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

40

C. Teknik yang digunakan Guru

Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses bimbingan

berlangsung. Guru dapat berganti- ganti teknik meskipun dalam koridor

metode yang sama. Teknik bimbingan dapat diartikan sebagai cara yang

dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara

spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah

siswa yang relative banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya

secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas

yang jumlah siswanya terbatas.

1. Teknik Bimbingan Terpadu

Konseling Terpadu (KT) adalah upaya memberikan bantuan kepada

Anak Tuna Daksa di sekolah dengan menggunakan beragam pendekatan

konseling dan memberdayakan siswa terhadap lingkungan sosial agar

siswa segera menjadi siswa yang baik, bermoral, dan dapat mematuhi

peraturan sekolah.

2. Teknik Individual,

Konseling Individual (KI) Penerapan KI adalah upaya membantu

siswa oleh guru secara individual dengan mengutamakan hubungan

konseling antara guru bimbingan konseling dengan Anak Tuna Daksayang

bernuansa emosional, sehingga besar kepercayaan siswa terhadap guru

bimbingan konseling. Pada gilirannya siswa akan bicara jujur membuka

rahasia batinnya (disclosure) yang selama ini tidak pernah dikemukakan

kepada orang lain termasuk keluarga.52

Observasi pada waktu penulis ke SLB Sri Soedewi penulis melihat

guru bimbingan konseling yang menguasai pendidikan konseling dan

agama, sedang memberikan bimbingan konseling. KI diiringi dengan

ajaran-ajaran agama seperti penyerahan diri kepada Allah, sholat tepat

waktu, menerima cobaan hidup dengan tawakal, taat ibadah, dan berbuat

52

Titin Yuniasih, Wawancara dengan Penulis 15Maret 2018.

Page 56: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

41

baik terhadap sesama dan memberikan pengertian kepada Anak Tuna

Daksa.53

Wawancara penulis dengan LiaHerliani, S.Sos guru bimbinganAnak

Tuna Daksa.

“[P]rosedur Konseling Individual adalah sebagai berikut: (a) konselor

menciptakan hubungan konseling yang menumbuhkan kepercayaan

siswa terhadap konselor, sehingga siswa menjadi jujur dan terbuka,

bersedia mengatakan segala isi hati dan rahasia pribadi berkaitan

dengan siswa yang merokok di sekolah. Hal ini disebabkan oleh sikap

empati, hangat, terbuka, memahami, dan asli (genuine) dari konselor,

serta memiliki kemampuan-kemampuan teknik konseling yang baik, (b)

konselor membantu siswa agar dia mampu memahami diri dan

masalahnya. Kemudian ia bersedia bersama konselor untuk menemukan

jalan keluar atas perbuatannya merokok di sekolah karena (c) konselor

membantu siswa untuk memahami dan mentaati rencana atau program

yang telah disusun konselor. Selanjutnya, siswa siap untuk

melaksanakan program tersebut.54

a. Directive Counseling

Teknik ini, konselor yang membuka jalan pemecahan yang

dihadapi klien dengan alasan bahwa:

1) Anak yang belum matang mendiagnosis sendiri sukar memecahkan

masalahnya, tanpa bantuan dari pihak lain yang berpengalaman.

2) Anak yang berkesulitan, sekalipun sudah diberi petunjuk apa yang

harus dilakukan, mereka tidak mau dan tidak berani.Mungkin ada

masalah yang berat untuk dipecahkan oleh anak tanpa bantuan dari

orang lain.

b. Non-Directive Counseling

Dengan prosedur ini, pelayanan bimbingan difokuskan pada anak

yang bermasalah atau disebut juga clien centered counseling. Adanya

pelayanan bimbingan bukan pelayanan yang mengambil inisiatif, tetapi

klien sendiri yang mengambil prakarsa, yang menentukan sendiri

apakah dia membutuhkan pertolongan dari pihak lain

53

Observasi 15 Maret 2018. 54

LiaHerliani, S.Sos, Wawancara dengan Penulis 16 Maret 2018.

Page 57: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

42

3. Teknik Bimbingan Kelompok (BKL)

Bimbingan kelompok bertujuan memberi kesempatan siswa untuk

berpartisipasi dalam memberi ceramah dan diskusi dengan berbagai

kelompok siswa yang dilakukan guru agama, guru bimbingan konseling,

dan sebagainya. Melalui interpersonal relation, akan tumbuh kepercayaan

diri siswa55

Prosedur BKL yang menjadikan siswa sebagai figur sentral meliputi:

a. Mempersiapkan mental siswa untuk berani tampil menyampaikan

keinginannya dan selanjutnya berdiskusi dengan siswa yang sering

merokok. Jumlah peserta yang ideal paling banyak 10 orang;

b. Mempersiapkan materi yang akan disampaikan guru bimbingan

konseling kepada siswa selaku peserta diskusi yaitu penjelasan

tentang identitas diri dan kisah keinginannya setelah selesai

pendidikan di SLB Sri Soedewi .

c. Mempersiapkan siswa agar mempunyai minat untuk menyelesaikan

pendidikan di SLB Sri Soedewi , dan tidak segan-segan mengeritik

dan memberi masukan; (d) Mempersiapkan daftar hadir peserta dan

kamera photo.56

Observasi pada waktu penulis ke SLB Sri Soedewi penulis melihat

siswa sedang berdiskusi dengan beragam kelompok, siswa diharapkan

siswa akan makin meningkat kepercayaan diri untuk tidak melakukan

perbuatan seperti lari-lari disaat belajar juga tumbuh sikap kepemimpinan

diri, keluarga, dan masyarakat, sehingga setelah melakukan bimbingan

Anak Tuna Daksa menjadi orang yang berguna dan bersemangat tinggi

untuk meninggalkan kebiasaan yang kurang baik. Bimbingan kelompok

terdiri dari:

1) Home room

Merupakan teknik bimbingan kelompok yang bertujuan agar para

guru dapat mengenal murid-murid secara lebih tepat sehingga dapat

55

LiaHerliani, S.Sos, Wawancara dengan Penulis 16 Maret 2018. 56

LiaHerliani, S.Sos, Wawancara dengan Penulis 16 Maret 2018.

Page 58: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

43

membantunya secara lebih efektif. Jumlah anggota kelompok dapat

berupa kelompok kecil (5-10 orang) maupun kelompok besar (25-30

orang). Tujuan teknik home room, selain untuk mengidentifikasikan

masalah dapat pula membantu siswa untuk memapu menghadapi dan

mengatasi masalahnya. Home room dapat bersifat preventif, kuratif

dan korektif.

2) Field Drip (karya wisata)

Kegiatan karyawisata selain merupakan kegiatan rekreasi

ataupun salah satu metode mengajar, dapat pula difungsikan sebagai

salah satu teknik dalam bimbingan kelompok. Melalui kegiatan

karyawisata guru bk dapat mengarahkan murid untuk belajar

melakukan penyesuaian diri dalam kehidupan kelompok. Melalui

kegiatan ini bagi murid tertentu mendapat kesempatan untuk

mengembangkan bakatnya atau timbulnya minat dan cita-cita yang

berkaitan dengan obyek tersebut. Tujuan teknik ini adalah pemberian

informasi, pembentukan sikap dan pengembangan bakat serta minat.

3) Group Discussion

Diskusi kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan

kelompok yang dilakukan dalam kelompok kecil (5-10 orang).

Masalah yang didiskusikan biasanya telah ditentukan oleh guru bk.

Waktu yang dipergunakan tergantung pada jenis masalah, banyaknya

masalah serta kemampuan dan pengalaman murid. Pada umumya

diskusi kelompok berlangsung antara 30-60 menit.

4) Pelajaran Bimbingan

Teknik bimbingan kelompok ini dilakukan pada kelompok

murid yang sudah dibentuk untuk keperluan pengajaran. Bimbingan

dilakukan dalam kelompok-kelompok kelas yang telah ada. Guru Bk

masuk dalam kelas seperti guru biasa, tidak mengajarkan mata

pelajaran seperti dalam silabus, melainkan menyampaikan dan

membahas masalah bimbingan.

Page 59: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

44

5) Kelompok Bekerja

Kelompok kerja dibentuk dengan memperhatikan tingkah laku

kemampuan, jenis kelamin, tempat tinggal dan jalinan hubungan

sosial. Bimbingan dilakukan dengan memberikan kegiatan tugas-tugas

belajar atau tugas-tugas kerja lain. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan kemampuan belajar, menyalurkan bakat dan minat,

membentuk sikap kooperatif dan kompetitif yang sehat, meningkatkan

penyesuaian sosial, yang kesemuanya akan mengarahakan pada

perkembangan murid.

6) Pengajaran Remidi

Pengajaran remidi diberikan kepada murid-murid yang

mengalami kesulitan belajar. Dalam pelaksanaannya dapat secara

berkelompok maupun individual, tergantung jenis kesulitan belajar

maupun jumlah murid yang mengalami kesulitan.Letak unsur

bimbingannya ada pada pembentukan sikap belajar, termasuk

pemahaman diri akan kemampuannya serta timbulnya minat dan

dorongan untuk belajar.

7) Ceramah Bimbingan

Kegiatan ini hampir sama dengan pengajaran bimbingan.

Bedanya hanya terletak pada tempat. Ceramah bimbingan tidak selalu

dalam kelas, tapi dalam ruang-ruang besar dalam jumlah yang besar

pula. Kelompk murid yang diberi ceramah bimbingan tergantung pada

tujuan bimbingan. Ceramah bimbingan juga bukan merupakan

khotbah, sebab dalam kegiatan ini murid diberi kesempatan untuk

berpendapat dan didorong aktif serta dilanjutkan dengan follow up.

8) Organisasi Siswa

Pembimbing sekolah dapat mengarahkan agar murid dapat

mengenal berbagai aspek kehidupan sosial, mengembangkan sikap

kepemimpinan dan kerjasama, rasa tanggung jawab dan harga diri.

Tujuannya antara lain menyangkut penyesuaian diri, sikap

kepemimpinan dan kerjasama dan pemecahan masalah.

Page 60: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

45

9) Sosiodrama dan Psikodrama

Antara sosiodrama dan psikodrama mempunyai fungsi dan tujuan

yang sama dalam bimbingan. Bedanya, terletak pada jenisnya cerita

yang dimainkan dan tekanan masalah yang hendak diceritakan. Pada

sosiodrama lebih menekankan pada masalah psikis. Meskipun

demikian antara keduanya sagat erat hubunganya dan kadang-kadang

sulit dibedakan.

4. Konseling Keluarga (KK)

Untuk membantu secepatnya pemulihan (recovery) siswa, amat

membutuhkan dukungan keluarga seperti ayah, ibu, saudara, sahabat, dan

keluarga dekat lainnya. Fasilitator konseling keluarga adalah guru

bimbingan konseling, sedangkan pesertanya adalah siswa, orang tua,

saudara, dan yang memiliki hubungan keluarga dengan siswa.

Wawancara penulis dengan Lia Herliani, S.Sos. guru.

Untuk mencapai keberhasilan KK maka prosedur yang harus ditempuh

adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan mental siswa untuk menghadapi anggota keluarga.

b. Memberi kesempatan kepada setiap anggota keluarga untuk

menyampaikan perasaan terpendam, kritikan-kritikan, dan perasaan-

perasaan negatif lainnya terhadap siswa.

c. Selanjutnya, guru bimbingan konseling memberi kesempatan kepada

siswa untuk menyampaikan isi hatinya berupa kata-kata pengakuan

jujur

d. Selanjutnya, guru bimbingan konseling mengemukakan kepada

keluarga tentang kebiasaan siswa merokok

e. Guru bimbingan konseling meminta tanggapan keluarga tentang

program tersebut.57

57

LiaHerliani, S.Sos, Wawancara dengan Penulis 17 Maret 2018.

Page 61: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

46

BAB IV

ANALISIS METODE PENGEMBANGAN KEPERCAYAAN DIRI

ANAK TUNA DAKSA DI SEKOLAH LUAR BIASA SLB SRI SUEDEWI

A. Analisis Metode Pengembangan Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di

Sekolah Luar Biasa (SLB)

Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah yayasan pendidikan anak cacat

(YPAC), pendidikan yang digunakan untuk memberikan layanan pendidikan

terhadap anak berkebutuhan khusus (ABK) yang berkarakteristik sebagai

penyandang tuna grahita dan juga ada beberapa siswa penyandang tuna daksa

cacat fisik. Anak-anak tersebut termasuk anak-anak yang harus dilayani secara

khusus, yang tentunya mengikuti kurikulum sesuai dengan kelasnya.

Disamping belajar anak juga memerlukan latihan-latihan, khususnya anak

tuna daksa yang memerlukan latihan fisik tertentu, misalnya latihan

menggunakan alat bantu, fisio terapi dan lainnya. Agar anak dapat melakukan

aktifitasnya dengan mudah. Sebagai anak dengan keterbatasan tertentu, tentu

saja dapat menyebabkan anak sulit untuk mengaktualisasikan suatu hal yang

disukainya ketika melihat dan membandingkan dirinya dengan orang normal

yang memiliki anggota tubuh yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Oleh karena itu, hal utama yang harus dimiliki anak adalah rasa percaya diri.

Kepercayaan diri secara umum dapat didefinisikan sebagai kemampuan

seorang individu untuk yakin dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Jika

seseorang memiliki kepercayaan diri, secara tidak langsung ia memiliki

penghargaan terhadap diri sendiri yang tinggi.

Sesuai wawancara dan observasi di Sekolah Luar Biasa (SLB), perlu

diketahui bahwa di dalam diri seseorang sudah tertanam rasa percaya diri yang

baik maka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepercayaan diri

tersebut sangatlah mudah untuk dilakukan dengan menggunakan latihan serta

dapat dikembangkan dengan cara yang lain. Seperti halnya dengan siswa-siswi

penyandang tuna daksa di SLB Sri Soedewi anak penyandang tuna daksa

tersebut memiliki kepercayaan diri yang baik. Dengan demikian pihak sekolah

Page 62: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

47

memfasilitasi dengan memberikan beberapa metode untuk mengembangkan

kepercayaan dirinya. Metode yang diberikan antara lain adalah :

1. Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diberikan lembaga sekolah dan

dilakukan diluar jam pelajaran. Ekstrakurikuler dimasukkan sebagai

metode pengembangan kepercayaan diri anak tuna daksa karena kegiatan

ini juga sangat membantu untuk melatih keadaan fisik maupun keadaan

psikis anak termasuk melatih kepercayaan dirinya. Selain itu kegiatan

ekstrakurikuler dimiliki siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan

oleh SLB Sri SuedewiUntuk SMA LB

Kegiatan ekstrakulikuler juga membantu pendidik untuk mengetahui

bakat atau keahlian siswa dapat dilihap pada tabel berikut:

Tabel 7 Jadwal kegiatan hari Jum’at58

Minggu SMA

1 Seni Tari

2 Seni Tari

3 Seni Lukis

4 Seni Tari

Tabel8Jadwal kegiatan hari Sabtu59

Minggu SMA

1 Pramuka

2 Drum Band

3 Drum Band

4 Pramuka

Dengan keterangan diatas dijelaskan bahwa kegiatan

ekstrakurikuler dilaksanakan setiap hari jum’at dan sabtu setiap pukul

07.30-08.30 WIB. Jadi, setiap siswa diharapkan untuk mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler tersebut karena dirasa sangat penting bagi peserta didik

yang mengalami beberapa kekurangan tersebut, kegiatan ini sangat

membantu anak untuk mengatasi rasa renda diri dan dapat

58

DokumentasiKegiatan SLB Sri Soedewi, 2018. 59

DokumentasiKegiatan SLB Sri Soedewi, 2018.

Page 63: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

48

mengembangkan rasa percaya diri. Misalnya anak tuna daksa seperti

Angga kelas II SMA LB, Angga anak yang aktif bahkan bisa dikatakan

memiliki percaya diri bagus, Angga mengikuti semua kegiatan ekstra akan

tetapi Angga paling suka dan paling semangat jika masuk dalam kelas seni

tari. Karena Angga lebih memilih salah satu bidang yang benar-benar

dikuasai. Sehingga setiap diperintahkan guru untukmenari Angga merasa

percaya diri. Makanya bisa dikatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

tersebut dapat membantu pengembangan kepercayaan diri anak.

2. Kegiatan Keagamaan

Kegiatan keagamaan adalah bisa dikatakan sebagai kegiatan

memberikan motivasi kepada anak dengan memberikan ajaran atau

pengetahuan keagamaan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu bulan dua

kali pada hari sabtu. Untuk anak SMA LB yakni dilakukan di hari yang

sama dengan jam yang sama pula yaitu dilaksanakan minggu pertama

setelah kegiatan pramuka pukul 10.00-10.30 WIB.60

Kegiatan tersebut diberikan oleh guru pengampu kelas masing-

masing, dengan tema yang sudah di tentukan dan berbeda-beda tiap

minggu. Yang penyampaiannya menggunakan metode ceramah serta

menggunakan media sesuai keinginan gurunya.

Tema yang diberikan misalnya adalah tentang ikhlas, sabar , ridha

dan lain sebagainya. Jadi guru harus bisa menyampaikan bahwa sikap

ridha itu seperti apa terus manusia harus bagaimana dengan sikap ridha

tersebut. Contohnya : Guru menyampaikan bahwa ridha Secara etimologi

kata ridha bermakna rela, tidak marah. Sedangkan secara terminology kata

ridha bermakna kondisi kejiwaan atau sikap mental yang senantiasa

menerima dengan lapang dada atas segala karunia yang diberikan atau bala

yang diberikan kepadanya. Ia senantiasa merasa senang dalam setiap

situasi yang meliputinya. Orang yang ridha akan mampu menemukan

hikmah atas segala kejadian yang menimpa dirinya, ia tidak akan berburuk

sangka terhadap segala ketentuan Allah dan bahkan akan selalu berfikir

60

Dokumentasi SLB Sri Soedewi, 2018.

Page 64: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

49

positif bahwa segala yang Allah berikan padanya adalah jalan terbaik

menurut Allah untuk dirinya.

Wawancara dengan Titin Yuniasih, S.Pd guru bimbingan siswa

Tuna Daksa di SLB Sri Soedewi yang mengatakan:

[S]eperti halnya dengan anak yang memiliki keadaan cacat fisik,

sikap ridha perlu diterapkan dalam dirinya. Karena anak tersebut

diciptakan Allah dengan segala kekurangan, agar anak dapat menerima keadaan dirinya selalu berfikir positif kepada Allah,

allah menciptakan dirinya seperti itu karena Allah juga

memberikan kelebihan-kelebihan lain.61

Wawancara dengan Titin Yuniasih, S.Pd guru di SLB Sri Soedewi

yang mengatakan:

[S]eperti Mila Nirmala, Mila Nirmala memiliki kekurangan tidak

bisa berjalan tapi kecerdasannya setara dengan anak yang sekolah

di sekolah negeri. Mila Nirmalasering memenangkan lomba

olimpiade MIPA. Selain itu ada Nizar, tidak semua orang bisa

seperti Nizar yang pandai bermain alat musik keyboard.62

Berdasarkan wawancara di atas dapat penulis simpulkan. Jadi sebagai anak

dengan keadaan demikian hendaklah jangan merasa rendah diri jangan iri

dengan orang yang lebih sempurna karena belum tentu orang-orang

tersebut bisa melakukan atau memiliki keahlian seperti anak tersebut, oleh

karena itu bersyukur, berterimakasih kepada Allah dengan keadaan

bagaimanapun.Kurang lebihnya seperti itu, ketika menyampaikan

ceramah/motivasi hendaknya diberikan contoh-contoh yang sekiranya

siswa dapat mudah mengetahui dan memahami.

3. Konselingdari Psikolog

Kegiatan konseling dari psikolog adalah kegiatan yang berikan

untuk semua siswa khususnya siswa yang mengalami cacat fisik.

Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada klien supaya

memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri untuk dimanfaatkan

dirinya dalam rangka memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan

datang. Konseling merupakan usaha bantuan untuk anak tuna daksa.

61

Titin Yuniasih, S.Pd,Wawancara dengan Penulis, 15 Maret 2018. 62

Titin Yuniasih, S.Pd,Wawancara dengan Penulis, 15 Maret 2018.

Page 65: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

50

Bantuan tersebut berupa bantuan pemahaman diri, penyesuaian diri,

meningkatkan serta mengembangkan kepercayaan diri, dan peningkatan

keterampilan tertentu.

Wawancara dengan Titin Yuniasih, S.Pd guru di SLB Sri Soedewi

yang mengatakan:

[D]engan demikian untuk mengembangkan kepercayaan diri anak

tuna daksa di SLB. Sri Soedewimemberikan beberapa metode

tersebut. Dan metode tersebut juga dapat membantu siswa

penyandang tuna daksa untuk lebih memahami keadaan dirinya,

menghargai kemampuannya dan mampu mengembngkan

kepercayaan dirinya. Sehingga dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan.63

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa hal tersebut sesuai

dengan teori metode pengembangan yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya yaitu metode pengembangan merupakan suatu cara yang

digunakan untuk mengembangkan suatu kemampuan yang dimiliki

seseorang untuk mencapai sesuatu yang diharapkan/inginkan. Dan metode

pengembangan kepercayaan diri anak tuna daksa adalah cara yang

digunkan untuk mengembangkan kepercayaan diri anak penderita cacat

fisik yang sesuai dengan bidang yang paling dikuasainya. Sesuai dengan

metode pengembangan kepercayaan diri anak tuna daksa di SLB. Sri

Soedewi yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan atau bakat anak

terlebih dahulu kemudian dengan keahlian tersebut anak dilatih dan

berikan metode-metode tersebut untuk mengembngkan keahlian dan

kepercayaan dirinya.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Tujuan dari metode

tersebut ialah agar anak mampu mengembangkan kepercayaan dirinya dan

mampu mengetahui bakat serta keahlian sebenarnya yang sudah dimiliki

anak, dan agar anak merasa yakin dengan kemampuannya meskipun disisi

lain mereka memiliki kekurangan dan keterbatasan pada dirinya.

63

Titin Yuniasih, S.Pd,Wawancara dengan Penulis, 15 Maret 2018.

Page 66: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

51

Seseorang memiliki kepercayaan diri yang baik maka seseorang

tidak tergantung pada persetujuan orang lain untuk mengakui

keberadaannya. Anak merasa cukup dengan mengetahui kemampuan

dirinya dan berusaha meningkatkan kemampuan dan prestasinya tanpa

menghiraukan olokan bahkan hinaan dari orang lain. Orang yang

percayadiri akan mengambil setiap keuntungan dan kesempatan yang ada

di depannya.

Selain itu, Peran orang tua juga sangat diperlukan untuk memantau

perkembangan-perkembangan yang terjadi pada anaknya. Orang tua yang

selalu memberikan dukungan dan menantang anak-anak untuk lebih maju

akan mengembangkan kepercayaan diri anaknya. Seperti yang dilakukan

para orang tua Sholihah dan orang tua anak tuna daksa yang lain. Para

orang tua senantiasa memberikan semangat kepada anak-anaknya supaya

anak dapat memotivasi diri sendiri untuk bersikap lebih baik terhadap

orang lain.

Sebenarnya rasa percaya diri sudah dimiliki oleh setiap manusia,

akan tetapi ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang tidak

yakin dengan kemampuan dirinya atau kepercayaan diri yang dimilikinya.

Misalnya malu, malu karena merasa keadaan dirinya berbeda dengan

keadaan orang disekitarnya, seperti keadaan materi bahkan keadaan fisik

sekalipun. Membicarakan tentang keadaan fisik tentu saja manusia

diciptakan dengan keadaan berbeda-beda, ada yang diciptakan dengan

keadaan sempurna, sempurna dalam arti memiliki anggota badan yang

lengkap dan berfungsi sesuai dengan fungsinya. Akan tetapi ada pula yang

diciptakan dengan keadaan anggota badan yang tidak lengkap, ada juga

yang diciptakan dengan anggota tubuh lengkap akan tetapi tidak berfungsi

sesuai dengan fungsinya. Dan manusia dengan keadaan seperti itu

biasanya disebut cacat fisik.

Berdasarkan observasi peneliti melihat kepercayaan pada diri

sendiri menjadi suatu pokok persoalan bagi anak, karena selalu khawatir

tentang kesan seseorang terhadap dirinya. Dan hendak setiap manusia

Page 67: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

52

mendekati persoalan hidup dengan rasa yang lebih percaya diri dan tidak

bersikap emosional. Ketidakmampuan fisik dapat menyebabkan rasa

rendah diri yang mencolok sehingga rasa percaya dirinya pun tidak bisa

terealisasikan dengan baik.64

Hal tersebut terjadi apabila kehadirannya merasa tidak diterima

oleh lingkungan sekitarnya. Dengan demikian pendekatan orang tua

terhadap anak sangat penting untuk memberikan dorongan semangat, agar

anak dapat menerima keadaan dirinya dan mampu bergaul dengan

lingkungan sekitarnya. Selain orang tua peran guru di sekolah juga sangat

diperlukan dengan memberikan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan

anak sesuai dengan keterbatasan yang dimiliki, sehingga anak dapat

mengendalikan dirinya dan dapat meningkatkan serta mengembangkan

kepercayaan diri yang dimiliki anak.

Membahas tentang kepercayaan diri anak tua daksa di SLB Sri

Soedewi sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan

orang tua, wali kelas, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah adalah

sebagai berikut:

Setelah melakukan wawancara dengan beberapa orang tua anak

tuna daksa di SLB Sri Soedewi peneliti berpendapat bahwa:

a. Kekurangan tidaklah halangan bagi seseorang untuk mengembangkan

kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki anak, baik dari segi formal

maupun non formal. Tidak semua anak tuna daksa memiliki rasa

percaya diri rendah. Percaya diri merupakan dasar dari motivasi diri

untuk berhasil. Agar termotivasi seseorang harus percaya diri.

Seseorang yang mendapatkan ketenangan dankepercayaan diri

haruslah menginginkan dan termotivasi dirinya.

Banyak orang yang mengalami kekurangan tetapi bangkit

melampaui kekurangan, sehingga benar-benar mengalahkan

kemalangan dengan mempunyai kepercayaan diri dan motivasi untuk

terus tumbuh serta mengubah masalah menjadi tantangan.

64

Observasi 15 Maret 2018.

Page 68: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

53

b. Setiap orang memiliki kepercayaan diri masing-masing dan perlu

dengan adanya latihan, dorongan/motivasi dari dalam diri sendiri

maupun dari orang lain. Sedangkan pembentukan kepercayaan diri

juga bersumber dari pengalaman pribadi yang dialami seseorang dalam

perjalanan hidupnya.

Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang

dialami seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak-

kanak akan menyebabkan individu kurang percaya diri.

c. Setiap orang sebenarnya memiliki bakat atau kemampuan yang paling

disukai, bakat adalah kemampuan untuk belajar atau untuk

mengembangkan kemampuan dalam suatu hal, jika dilakukan dengan

terus melatih dan hasrat ingin mempelajarinya lebih dalam maka

kemampuan seseorang dalam hal itu akan luar biasa di atas rata-rata

yang bisa dicapai kebanyakan orang.

Selain itu jugadapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang

sehingga dapat menyalurkan bakat yang dimilikinya.Tentang

kepercayaan diri anak tuna daksa di SLB Sri Soedewi bahwa tidak

semua anak tuna daksa memiliki kepercayaan diri yang baik. Krena

tidak ada kestabilan antara melakukan kegiatan satu dengan kegiatan

yang lain. Seperti yang dikatakan wali kelas bahwa ada beberapa anak

merasa percaya diri jika melakukan kegiatan yang disukai saja.

Seseorang dikatakan memiliki kepercayaan diri baik jika melakukan

semua kegiatan atau aktivitas dengan keyakinan bahwa dirinya mampu

melakukan hal tersebut. Berbeda dengan pendapat orang tua bahwa

anak sudah memiliki rasa percaya diri baik karena orang tua melihat

perkembangan anak dalam berhubungan dengan orang disekitarnya

sangat baik, anak dapat menyesuaikan diri dengan baik.

Jadi antara pendapat orang tua berbeda dengan pendapat guru

karena guru melihat anak dalam kelas atau ruang belajar sehari-hari.

Dengan demikian dari ketiga hasil wawancara peneliti dengan

beberapa orang tua siswa penyadang tuna daksa di SLB Sri

Page 69: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

54

Soedewipada pembahasan sebelumnya sudah dikatakan bahwa anak

yang mengalami ketunadaksaan cenderung memiliki rasa renda diri,

merasa berbeda dengan orang-orang normal yang ada disekitarnya,

selalu menutup diri dan tidak percaya diri dengan apa yang

dilakukannya. Jika dilihat dari wawancara diatas dapat dikatakan

bahwa tidak semua anak dengan keadaan tersebut memiliki rasa

percaya diri rendah, akan tetapi sebaliknya bahwa beberapa anak justru

memiliki kepercayaan diri yang sangat baik. Baik dalam hal bergaul,

beradaptasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Dengan percaya diri seseorang mampu mengembangkan

keahlian-keahlian yang dimiliki serta anak dapat melakukan apa yang

diinginkan dengan baik. Oleh karena itu metode-metode tertentu

sangat membantu anak untuk mengembangkan kepercayaan dirinya.

Seperti halnya dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) Sri Soedewi yang

memeberikan kegiatan-kegiatan yang dijadikan suatu metode sebagai

proses pengembangan kepercayaan diri anak.

Wawancara dengan Ibu Ernawati orang tua Angga (13 Th),

mengatakan:

[A]ngga adalah salah satu murid di SLB Sri Soedewi yang

memiliki gangguan tuna daksa klasifikasi cerebral palsy, cerebral

palsy yaitu suatu kondisi yang mempengaruhi pengendalian

sistem motorik sebagai akibat lesi dalam otak, atau suatu

penyakitneuromuscular yang disebabkan oleh gangguan

perkembangan atau kerusakan sebagian dari otak yang

berhubungan dengan pengendalian fungsi motorik.65

Berdsarkan observasi penulis melihat ciri-cirinya Angga

mengalami lambat dalam berfikir dan mata yang juling. Angga

termasuk anak yang aktif di kelas salah satu hal yang paling Angga

sukai adalah menari, diantara teman-temannya Angga adalah termasuk

murid yang jail dan suka menggoda teman-temannya.66

65

Ernawati,Wawancara dengan Penulis, 15 Maret 2018. 66

Observasi, 15 Maret 2018.

Page 70: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

55

Wawancara penulis dengan Ibu Ernawati orang tua

Angga:[A]nak saya memiliki kekurangan tersebut diketahui orang

tuanya ketika dia umur 4 bulan karena perkembangan pada umumnya

anak bisa merangkak dan gerak-gerak akan tetapi perkembangan

pertumbuhan Angga sangat lambat.67

Angga di sekolahkan di Sekolah SMA biasa pada umumnya.

Orang tua Angga mengetahui karena melihat perkembangan anaknya

tidak seperti teman-teman sebayanya. Anaknya tidak pernah mengerti

apa yang guru ajarkan, sering marah-marah kepada orang tua dan

tidak mau berbicara dengan teman-teman di kelas, dan Angga lebih

suka menyendiri ketika di dalam kelas.

Mulai dari sanalah orang tua Angga merasa yakin dengan begitu

anaknya dapat menempuh pendidikan yang layak, layaknya orang

normal pada umumnya. Semakin lama Angga mengalami banyak

perubahan, rasa percaya diri yang dimilkinya semakin meningkat.

Angga semakin pandai bergaul dengan siapapun termasuk bergaul

dengan teman-teman dan orang yang ada di sekitar rumahnya. Dan

sejak saat itu ampai sekarang ini rasa percaya diri yang dimiliki

Angga mulai stabil tidak seperti sebelum-sebelumnya.

Hal tersebut juga dipengaruhi dengan adanya metode-metode

yang diberikan pihak sekolah. Karena Angga mampu berinteraksi

dengan teman-temannya berawal dari kegemarannya dalam hal

menari.

Wawancara penulis dengan Amaludin Orang tua Nizar (18 Th)

adalah salah satu siswa penyandang tuna daksa kelas II di SLB Sri

Soedewi:

[N]izar termasuk anak tuna daksa dengan ciri-ciri kelumpuhan

pada kedua kaki, kaki seperti tongkat terlihat pipih, tangan kanan

mengecil bengkok ke kanan dan jari tangan menempel satu sama lainnya sehingga Nizar memerlukan alat bantu untuk melakukan

67

Ernawati, Wawancara dengan Penulis, 16 Maret 2018.

Page 71: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

56

aktivitasnya dengan menggunakan kursi roda dan tempat untuk

menggendong tangan kanannya. Keadaan seperti itu Nizar derita sejak

lahir, orang tuanya pun mengetahui sejak Nizar masih bayi karena

tanda-tanda itu terlihat pada tangan Nizar yang menempel. Dengan

keadaan seperti itu bapak Amaludin sebagai orang tua tetap

memberikan semangat kepada anaknya, meskipun dengan keadaan

seperti itu sejak lahir Nizar tetap saja menutup diri terhadap orang lain

kecuali pada Ayah dan Ibunya serta kepada keluarganya.68

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan orang tua

siswa-siswi penyandang tuna daksa di SLB Sri Soedewi adalah mewakili

jawaban dari beberapa orang tua tentang keadaan kepercayaan diri

anaknya, yakni masing-masing anak sudah terbina kepercayaan dirinya

sejak duduk di bangku sekolah SLB Sri Soedewi. Karena anak

penyandang tuna daksa dapat bersikap percaya diri dengan baik

dikarenakan adanya pembelajaran dari orang tua ketika di rumah dan guru

ketika di sekolahan. Maka ketika anak tidak percaya diri atau merasa malu

itu terjadi ketika merasa apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan

harapannya. Artinya menurut para orang tua, anak tuna daksa di SLB Sri

Soedewi sudah memiliki kepercayaan diri yang baik meskipun sebelumnya

rasa percaya dirinya kurang bahkan sudah terlalu menutup diri kepada

orang lain.

Hasil observasi penulis melihat Nizar mampu memainkan keyboard

dengan menggunakan tangan kirinya dan cukup pandai dalam memainkan

alat musik tersebut. Sebagai orang tua bapak Amaludin terus melatih dan

membimbing anaknya untuk bermain keyboard sejak saat itu kepercayaan

diri Nizar mulai meningkat dan mau berinteraksi dengan orang lain yang

awalnya tidak pernah mau ketemu apalagi berbicara dengan orang lain

selain orang tuanya.69

Selain dengan orang tua, peneliti juga melakukan wawancara dengan

para guru yakni guru kelas/wali kelas, wakil kepala sekolah dan

wawancara dengan kepala sekolah SLB Sri Soedewi.

68

Amaludin,Wawancara dengan Penulis, 16 Maret 2018. 69

Observai 16 Maret 2018.

Page 72: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

57

Hasil wawancara dengan wali kelas II SMA LB ibu Titin Yuniasih,

S.Pd Peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas karena peneliti

melihat bahwa wali kelas yang mengetahui keadaan murid karena setiap

hari berbaur dengannya. Ibu Titin Yuniasih, S.Pd sebagai wali kelas

mengatakan bahwa

[A]nak-anak penyandang tuna daksa di kelas I terdapat dua anak

yaitu Nizar dan Fatur. Kedua anak tersebut memiliki keahlian

masing-masing, Nizar yang memiliki keahlian bermain Keyboard

dan Fatur yang lebih berbakat dalam bidang Olahraga. Alam mampu

melkukan kegiatan olahraga karena Alam mampu berjalan dengan

normal, ketuna daksaan Alam ditandai pada keadaan tangan dan

wajahnya. Tangan yang bengkok dan merapat antara jari satu dengan

jari yang lain serta wajah agak miring dan pengucapan lafalnya tidak

jelas Kedua anak tersebut memiliki keahlian akan tetapi menurut ibu

Feni kepercayaan diri yang dimiliki kedua ank tersebut sangat

berbeda. Nizar kepercayaan dirinya sangat baik dan Alam memiliki

kepercayaan diri yang kuarang, karena Alam lebih merasa malu jika

berbicara dan bertemu dengan orang yang dikenalnya, didalam kelas

pun Alam lebih merasa malas ketika diperintahkan guru.70

Jadi dari wwancara tersebut dapat dikatakan bahwa menurut

guru tidak semua anak didiknya khususnya anak tuna daksa memiliki

kepercayaan diri yang berbeda, ada yang kepercayaan dirinya baik

dalam hal apapun ada juga anak memiliki rasa percaya diri ketika

dalam keahliannya saja.

Dengan kepercayaan diri yang dijadikan sebagai fondasi anak

untuk melangsungkan aktivitas sehari-hari, maka sebagai tempat

pendidikan anak berkebutuhan khusus, khususnya anak tuna daksa

SLB Sri Soedewi memberikan suatu metode utuk mengembangkan

kepercayaan diri anak. Seperti memberikan metode sebagai berikut:

Ekstrakurikuler, Kegiatan Keagamaan, Konseling dan Penyuluhan

dari Psikologi Metode-metode diberikan dengan tujuan untuk

mengethaui bakat serta kehlian anak yang belum tersalurkan selain

70

Titin Yuniasih, S.Pd,Wawancara dengan Penulis, 16 Maret 2018.

Page 73: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

58

itu metode tersebut juga digunakan untuk meningktakan dan

mengembangkan kepercayaan diri anak tuna daksa.71

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, Bapak Solbi, M.Pd

mengatakan bahwa:

[T]una daksa adalah termasuk Anak berkebutuhan khusus dan anak

berkebutuhan khusus adalah anak yang mempunyai keunikan

tersendiri yang ditunjukkan oleh jenis dan karakteristiknya yang

berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya. Dengan kondisi

seperti itu tentunya dalam memberikan layanan pendidikan anak

berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya.

Oleh sebab itu sebagai guru atau pendidik perlu memiliki beberapa

pengetahuan dan pemahaman mengenai cara memberikan layanan yang

sesuai agar anak-anak yang kurang beruntung ini memperoleh pendidikan

secara optimal, memberikan layanan pendidikan yang layak untuk

mengetahui keahlian dan kelebihan anak-anak serta supaya anak tersebut

mampu mengenal dirinya dan dapat meningkatkan rasa percaya dirinya

seperti halnya dengan orang normal/ tidak cacat pada umumnya.

“Pada dasarnya semua metode-metode tersebut yang diberikan

kepada siswa-siswi di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sri Suedewiadalah untuk

menumbuhkan, meningkatkan serta mengembangkan kepercayaan diri

yang dimiliki siswa, khususnya siswa yang memiliki gangguan fisik atau

tuna daksa.” Sambung kepala sekolah menjelaskan.

Kemudian hasil wawancara dengan guru yang mana peneliti

melakukan wawancara dengan ibu Titin Yuniasih, S.Pd selain menjabat

sebagai guru. Ibu Titin Yuniasih, S.Pd mengatakan bahwa:

[S]emua kegiatan yang diberikan SLB Sri Suedewi kepada siswa-

siswi adalah bertujuan untuk menumbuhkan, meningkatkan dan

mengembangkan kepercayaan diri. Khususnya dengan kegiatan

keagamaan. Kegiatan keagamaan diberikan dengan tujuan

memberikan motivasi untuk anak didik di SLB Sri Suedewi,

dengan memberikan unsur keagamaan di dalamnya. Seperti

memberikan tema Syukur, tema tersebut sangat baik jika diberikan

kepada siswa karena seperti yang diketahui bahwa siswa di SLB

adalah sekolah yang memilki kekurangan-kekurangan/cacat.

71

Solbi, M. Pd,Wawancara dengan Penulis, 17 Maret 2018.

Page 74: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

59

Dengan memberikan tema Syukur guru dapat menjelaskan bahwa

setiap murid hendaknya selalu bersyukur kapanpun, dimanapun dan

bagaimanapun keadaannya.72

Selain memberikan ceramah/motivasi kepada murid setiap guru

keagamaan juga dapat melihat antusias siswa dalam mengikuti kegiatan

tersebut. Menurut beliau kegiatan keagmaan memang dapat digunakan

sebagai salah satu metode pengembangan kepercyaan diri anak, karena

setiap diberikan pertanyaan oleh guru para siswa sangat antusias untuk

menjawab pertanyaan tersebut entah benar atau salah. Jadi kegiatan

keagamaan ini adalah salah satu metode untuk mengembangkan

kepercayaan diri anak.

B. Faktor Penghambat dan Pendukung Analisis Metode Pengembangan

Kepercayaan Diri Anak Tuna Daksa di Sekolah Luar Biasa (SLB)

Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berkarakteristik sebagai penyandang

tuna grahita dan juga ada beberapa siswa penyandang tuna daksa cacat fisik.

Anak-anak tersebut termasuk anak-anak yang harus dilayani secara khusus,

yang tentunya mengikuti kurikulum sesuai dengan kelasnya. Disamping

belajar anak juga memerlukan latihan-latihan, khususnya anak tuna daksa

yang memerlukan latihan fisik tertentu, misalnya latihan menggunakan alat

bantu, fisio terapi dan lainnya. Agar anak dapat melakukan aktifitasnya

dengan mudah.73

Sebagai anak dengan keterbatasan tertentu, tentu saja dapat

menyebabkan anak sulit untuk mengaktualisasikan suatu hal yang disukainya

ketika melihat dan membandingkan dirinya dengan orang normal yang

memiliki anggota tubuh yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Oleh

karena itu, hal utama yang harus dimiliki anak adalah rasa percaya diri.

Kepercayaan diri secara umum dapat didefinisikan sebagai kemampuan

seorang individu untuk yakin dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Jika

seseorang memiliki kepercayaan diri, secara tidak langsung ia memiliki

penghargaan terhadap diri sendiri yang tinggi.

72

Titin Yuniasih, S.Pd,Wawancara dengan Penulis, 17 Maret 2018. 73

Solbi, M..Pd,Wawancara dengan Penulis, 17 Maret 2018.

Page 75: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

60

1. Faktor Penghambat di Sekolah SLB,

a. Kurangnya percaya diri dan kurang mampu mengikuti pelajaran yang

disampaikan oleh guru dengan baik tidak dapat berkonsentrasi

sehingga tidak dapat menyerap materi pelajaran secara keseluruhan

ingin cepat selesai bila mengerjakan tugas-tugas sekolah, kecendrungan

berbicara tinggi akan mengganggu anak dan teman yang diajak berbicara

sehingga guru menyangka bahwa anak tidak memperhatikan pelajaran,

kesulitan membaca, menulis, bahasa, dan matematika.

Kemudian hasil wawancara dengan Titin Yuniasih, S.Pd guru

bimbingan di SLB Sri Soedewi yang mengatakan:

[A]nak Tuna Daksa susah untuk mengikuti pembelajaran karena

sering lari-lari dikelas naik di atas meja sehingga siswa yang lain

menjadi terganggu seperti berbicara tidak sopan, memain saat belajar

dan kecendruangan berbicara dengan keras anak tidak memperhatikan

pelajaran, kesulitan membaca, menulis, bahasa, dan matematika.74

Penulus juga melihat anak Tuna Daksa disaat guru melakukan

pembelajaran anak-anak ini berlari-lari di dalam kelas disaat proses

pembelajaran sedang berlangsung dan tidak jarang anak ini mengganggu

teman-temannya sehingga proses pembelajaran tidak kondosip sehingga

apa yang disampaikan oleh guru susah untuk diserap oleh anak.

Wawancara dengan TitinYuniasih, S.Pdgurudi SLB Sri Soedewiyang

mengatakan:

[S]aya biasanya membiasakan siswa berakhlak baik seperi contoh mereka

melakukan hal-hal yang sudah sesuai dengan ajaran agama seperti jujur,

tidak melawan orang tua, dan guru, berkata sopan dengan orang lain, tidak

berkelahi lagi dan tidak lari-lari dikelas hal itu telah dilakukan oleh

sebagian Siswa di sini. Perilaku terpuji nampaknya terlihat lagi pada diri

Siswasekarangsejakadanyapembinaanterhadapmereka.75

Wawancara di atas menjelaskan bahwa bukti diamalkannya ajaran

agama bagi Siswa di sini memang ada, sebagai contoh mereka melakukan

hal-hal yang sesuai dengan ajaran agama seperti jujur, tidak melawan

terhadap guru, berkata sopan dengan orang lain, tidak berkelahi.

74

Titin Yuniasih, S.Pd, Wawancara dengan Penulis 17Maret 2018. 75

Titin Yuniasih, S.Pd, Wawancara dengan Penulis 17Maret 2018.

Page 76: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

61

Pengamatan penulis lebih lanjut terhadap aktivitas Siswa Tuna Daksa

dimana meskipun guru selalu mengawasi dalam berperilaku sehari-hari

dan tidak ditemukan ia berkata-kata bohong kepada guru.

Dapat dipahami bahwa kondisi perilaku Siswa yang Tuna Daksa di SLB

Sri Soedewimembuatsiswadan guru semakin tenang. Dengan kondisi ini guru

tentunya memiliki tanggung jawab moral untuk mengarahkan dan membina

Siswa kepada perilaku yang terpuji.

b. Faktor di Rumah, antara lain anak dipandang nakal dan tidak jarang

mengalami penolakan dari keluarga dan teman-temannya, sehingga

orang tua sering memperlakukan anak secara kurang hangat, orang tua

banyak mengontrol anak, penuh pengawasan, banyak mengkritik,

bahkan memberi hukuman, sehingga terjadi ketegangan antara

keduanya, akhirnya anak dan orang tua menjadi stress dan situasi

rumahpun menjadi kurang nyaman, anak menjadi lebih mudah

frustasi. Dengan berbagai masalah yang dihadapi anak tersebut

menyebabkan kegagalan bersosialisasi dimana-mana, sehingga

menumbuhkan konsep diri yang negatif, maka akan merasa bahwa

dirinya buruk, selalu gagal, tidak mampu dan ditolak.

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang

tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan

anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi keinginan anak

untuk bergaul dan bermain.

Wawancara penulis dengan Bayu SusiloSiswa SLB Sri

Soedewi”[S]uasana rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok,

pertengkaran antar anggota keluarga atau dengan keluarga lain

menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, suka keluar rumah,

akibatnya belajarnya kacau dan keinginan untuk belajar tidak ada.76

76

Titin Yuniasih, S.Pd,Wawancara dengan Penulis, 17 Maret 2018.

Page 77: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

62

c. Kurangnya Motivasi dari Orang Tua

Selain minat dan harapan dari siswa Tuna Daksa, dukungan

keluarga terutama orang tua juga menjadi faktor pendorong bagi siswa

Tuna Daksa dalam melaksanakan proses belajar dengan baik. Dengan

adanya dorongan dari orang tua tersebut dapat memantapkan minat siswa

dalam untuk belajar. Dari dorongan itu pula akan menambah semangat

dalam kegiatan belajar.

Observasi penulis terhadap orang tua siswa yang anaknya Tuna

Daksa di SLB Sri soedewi cara orang tua dalam memberikan motivasi

terhadap anaknya sangatlah kurang.77

Motivasi mempunyai peranan

penting dalam proses belajar guna memelihara dan meningkatkan

semangat belajar siswa. Seorang siswa yang mempunyai intelegensi

yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam

belajarnya karena bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan

semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan

belajarnya. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena

didorong motivasi. Itulah sebabnya anak Tuna Daksa dibutuhkan

dukungan dari orang tua karena orang tualah yang lebih dekat

dengannya.

2. Faktor Pendukung

a. Iiput Sekolah

Sekolah sebagai suatu sistem memiliki tiga aspek pokok yang

sangat berkaitan erat dengan mutu sekolah, yakni: proses belajar mengajar,

kepemimpinan, manajemen kedisiplinan siswa. Program aksi untuk

peningkatan mutu sekolah secara konvensional senantiasa menekankan

pada aspek pertama, yakni meningkatkan mutu proses belajar mengajar,

sedikit menyentuh aspek motivasi yang diberikan oleh guru kepadsa anak

tuna daksa di SLB Sri Soedewi untuk meningkatkan kepercayaan diri anak

tuna daksa.

77

Observasi,18Mareti 2018.

Page 78: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

63

Sudah barang tentu pilihan tersebut tidak terlalu salah, karena

aspek itulah yang paling dekat dengan prestasi siswa dan meningkatnya

kepercayaan diri anak. Namun, sejauh ini bukti-bukti telah menunjukkan

bahwa sasaran peningkatan kualitas pada aspek proses belajar mengajar

saja tidak cukup maka harus ada bimbingan kepada nak tuna daksa.

Beberapa indikator terkait dengan input yang ada di SLB Sri

Soedewi, seperti: sumber daya yang tersedia dan siap, memiliki harapan

prestasi yang tinggi, fokus pada motivasi pada anak tuna daksa untuk.

Terhadap input yang ada di SLB Sri Soedewi, dilihat dari sumber daya

yang tersedia, semuanya sudah dapat dikatakan memenuhi standard

minimal. Mulai dari kesiapan gedung dan fasilitas sampai kesiapan sumber

daya manusia, seperti siswa telah menjalankan tugas dan kewajiban sesuai

dan mempunyai keinginan untuk berbuat yang terbaik sesuai dengan visi

sekolah. Artinya, bahwa input yang ada sudah besar perannya untuk

menciptakan keingginan siswa memberikan bimbingan kepada siswa tina

daksa.78

Menurut Solbi, M.Pd, kepala sekolah yang mengatakan bahwa

kesiapan input yang ada di SLB Sri Soedewi, seperti: sumber daya yang

tersedia dan siap, siswa yang kompeten dan berdedikasi tinggi, memiliki

harapan prestasi yang tinggi, fokus pada siswa sudah siap mewujudkan

SLB Sri Soedewi menjadi sekolah yang efektif. Potensi yang dimiliki

sekolah sangat besar untuk mencapai visi sekolah dan tinggal manajemen

pengelolaan yang harus ekstra pemikiran. Dengan input yang ada sebagai

aset sekolah ini, akan menjadi pekerjaan dan pemikiran khusus bagi

pimpinan sekolah untuk memanfaatkannya.79

b. Orang Tua dan Komite Sekolah

Keberadaan orang tua atau wali murid dalam meningkatkan kualitas

lembaga pendidikan sangat ditentukan dalam bentuk partisipasi dalam

mendukung seluruh program yang dilaksanakan oleh sekolah timbulnya

78

Dokumentasi SLB Sri Sordewi 2018. 79

Solbi, M.PdWawancara dengan Penulis 18 Maret 2018.

Page 79: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

64

partisipasi masyarakat dalam pendidikan sesungguhnya tidak terjadi secara

otomatis melainkan melalui proses dan beberapa tahapan yang terkadang

melelahkan. Partisipasi masyarakat juga bukanlah suatu peristiwa

komunikasi satu arah, tetapi merupakan interaksi yang cukup intensif dan

panjang antara masyarakat dengan pihak sekolah memberikan motivasi

kepada anak tuna daksa untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang

lebih tinggi dan dan untuk meningkatkan kepercayaan diri bagi anak tuna

daksa.

Mengenai partisipasi warga sekolah dan masyarakat dalam rangka

pelaksanaan program ekstrakurikuler. Sebagai dikemukakan Solbi, M.Pd,

selaku kepala sekolah mengatakan bahwa partisipasi masyarakat

merupakan gabungan antara pendanaan dan gagasan. Partisipasi warga

sekolah dan orang tua siswa antara lain; partisipasi sebagai anggota komite

sekolah, walaupun sebagian pihak beranggapan bahwa warga sekolah dan

orang tua siswa atau masyarakat masih pada tataran penyedian dana,

namun partisipasi warga sekolah dan masyarakat kaitannya dengan

keberadaan komite sekolah yang diadakan oleh sekolah, pada rapat

tersebut ada sebagian anggota komite sekolah yang aktif mengemukakan

pendapat, saran dan juga kritikan.80

C. Implementasi Pembimbing dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak

Tuna Daksa di SLB Sri Soedewi

Sudah semestinya anak Tuna Daksa mendapat perhatian lebih

dibanding anak-anak yang normal. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan

oleh orang tua dan guru untuk membantu anak memecahkan masalah atau

mengurangi gangguan pada anak Tuna Daksa.

1. Bagi orang tua dan keluarga periksalah dengan cara mengonsultasikan

persoalan yang diderita anaknya kepada ahli terapi psikologi anak.

2. Pahamilah anak dan keluarga dapat mengikuti support group dan

parenting skilltraining latih kefokusannya jangan tekan dia, terima

80

Solbi, M.Pd,Wawancara dengan Penulis 18 Maret 2018.

Page 80: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

65

keadaannya itu, perlakukan anak dengan hangat dan sabar, tetapi

konsisten dan tegas dalam menerapkan norma dan tugas.

3. Tekunlah jika dia telah betah untuk duduk lebih lama, bimbinglah anak

untuk melatih koordinasi mata dan tangan dengan cara menghubungkan

titik-titik yang membentuk angka atau huruf, anak bias diberi latihan

menggambar bentuk sederhana dan mewarnai. Hias pula mulai diberikan

latihan berhitung dari berbagai variasi penjumlahan, pengurangan,

perkalian, dan pembagian. mulailah dengan penjumlahan atau

pengurangan dengan angka-angka di bawah @, setelah itu baru

perkenalkan konsep angka @ dengan benar.

4. Jangkitkan kepercayaan dirinya gunakan teknik-teknik pengelolaan

perilaku, seperti menggunakan penguat positif misalnya memberikan

pujian, memberikan disiplin yang konsisten dan selalu memonitor

perilaku anak. Anak juga bias melakukan pengelolaan perilakunya sendiri

dengan bimbingan orang tua.

5. Kenali arah minatnya. Kenali bakat atau kecendrungan perhatiannya sejak

dini.

6. Pinta dia bicara bantu anak bersosialisasi, misalnya melakukan aktivitas

bersama, sehingga guru bias mengajarkan anak bagaimana bersosialisasi

dengan teman dan lingkungan.

7. Siap bahu membahu bantulah anak mewujudkan apa yang dia inginkan,

bekerja samalah dengan guru di sekolah agar memahami kondisi anak

yang sebenarnya. Cara mengatasi masalah anak Tuna Daksa, yaitu dengan

penggunaan obat, pengaturan makanan, hindari pemanjaan, menciptakan

lingkungan yang tenang, memilih acara dengan hati- hati, gunakan tenaga

ekstra dengan tepat, membimbing dalam kebenaran.

Dengan demikian terdapat kiat-kiat khusus yang dapat dilakukan

orang tua dan anggota keluarga di rumah dan oleh guru di sekolah dalam

memberikan perhatian, kasih saying, bimbingan, dan suasana lingkungan

yang terbaik bagi anak tuna daksa. Dengan demikian, diharapkan anak

tuna daksabisa diatasi sejak dini dan dapat tumbuh sebagaimanaanak

normal lainnya.

Page 81: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 metode pembimbing

dalam menigkatkan kepercayaan diri anak tuna daksa yaitu ekstrakurikuler, kegiatan

keagamaan, konseling dan penyuluhan dari psikolog.

1. Metode meningkatkan kepercayaan diri anak tuna daksa di sekolah luar

biasa (SLB): ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diberikan lembaga

sekolah dan dilakukan diluar jam pelajaran. Kegiatan keagamaan adalah

bisa dikatakan sebagai kegiatan memberikan motivasi kepada anak

dengan memberikan ajaran atau pengetahuan keagamaan, konseling dan

penyuluhan dari psikolog adalah kegiatan yang berikan untuk semua

siswa khususnya siswa yang mengalami cacat fisik.

2. Faktor penghambat dan pendukung dalam meningkatkan kepercayaan diri

anak tuna daksa di sekolah luar biasa (SLB) masalah di sekolah, masalah

di rumah, sering mengalami penolakan dari keluarga dan teman-

temannya, sehingga orang tua sering memperlakukan anak secara kurang

hangat, orang tua banyak mengontrol anak, penuh pengawasan, banyak

mengkritik, bahkan member hukuman, Kurangnya motivasi dari orang

tua.

3. Implementasi pembimbing dalam meningkatkan kepercayaan diri anak

tuna daksa di SLB Sri Soedewi. Orang tua dan pembimbing memberikan

perhatian, kasih sayang, bimbingan, dan suasana lingkungan yang terbaik

bagi anak tuna daksa. Dengan demikian, diharapkan anak tuna daksa bisa

diatasi sejak dini dan dapat tumbuh layaknya anak yang normal bahkan

lebih jenius dan luar biasa.

B. Saran-Saran

Dalam penulisan dan penelitian ini, maka ada beberapa saran yang dapat

penulis sampaikan antara lain adalah:

Page 82: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

67

1. Kepada kepala sekolah agar selalu meningkatkan mutu pendidikan kepada siswa

(anak), diharapakkan melalui pendidikan di sekolah siswa memiliki bekal ilmu

yang kuat dan bias memahami arti pentingnya nilai disiplin dalam hidup.

2. Kepada guru bimbingan Tuna Daksaagar bekerjasama dengan pihak lain dalam

hal ini seperti orang tua siswa dalam melakukan pembinaan prilaku siswa.

Dengan upaya ini, guru memiliki pengetahuan yang baik tentang kondisi siswa

setiap saat baik di rumah maupun di sekolah. Hal ini berguna untuk mendiagnosa

perkembangan belajar siswa.

C. Kata Penutup

Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya ilmiah (skripsi). Selanjutnya penulis tidak lupa mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

karya ilmiah (skripsi) ini. Hanya do’alah yang dapat penulis kirimkan kehadiran

Allah semoga segala pengorbanan yang telah diberikan mendapat balasan pahala dari

Allah SWT.

Dengan harapan bahwa semua pihak dapat memberikan sumbang saran yang

sifatnya membangun demi untuk kesempurnaan penulisan dan isi dari skripsi ini,

semoga Allah selalu memberikan petunjuk dan bimbingan-Nya kepada kita semua

Amin Yarobbal’alamin.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Page 83: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

DAFTAR PUSTAKA

A. Karya Ilmiah

Anastasia A. Adelina, Pola Asuh Orang tua kepada Anak, Semarang: Saraswati

Center, 2013

Dalyono. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rinneka Cipta, 2009

Daryanto. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya : Apollo Lestari, 1998

Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, 2002

Ghufron, Nur & Rini Risnawita S. Teori-teori Psikologi, Ar-Ruzz Media,

Yogjakarta, 2011

H. Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia 2004). Cet, ke-IV

Hallahan. Kauffan dan Pullen, Exceptional Learners: An Introduction to

Education. USA: Pears, 2009

Fiest, Jess dan Gregory J. Fiest. Theories Of Personality (Teori Kepribadian), Cet

II Jakarta: Salemba Humanika, 2011

Indah, Komsiah. Belajar Dan Pembelajaran, Yogyakarta: Teras, 2012

Lauster, Peter. “tes kepribadian”, terj, D.H. GulO, PT Bumi Aksara, Jakarta, cet

V, 2005

Meleong, Lexi. “Metodologi Penelitian Kualitatif “ Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1996

Mangunsong, Frieda. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus jilid

kedua, Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran Dan Pendidikan

Psikologi (LPSP3) UI, Jakarta, 2011

Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deksriptif Kualitatf . Jakarta: Referensi, 2013

Mumpuniarti. Pendidikan Anak Tuna Daksa, Yogyakarta: Jurusan Pendidikan

Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2001

Somantri, T. Sutjihati. Psikologi Anak Luar Biasa, departemen pendidikan dan

kebudayaan. Jakarta, 1996

Sugiono. “Penelitian Kualitatif dan kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2013

Sokolova, Irina V, dkk. Kepribadian Anak, Katahati, Yogyakarta, 2008.

Tim Penyusun. Pedoman Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Jambi.

Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS, 2015

Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). CV. Andi Offset,

2004

Wiranegara, Chibita. Dahsyatnya Percaya Diri, PT. Buku Kita, Yogyakarta, 2010

Page 84: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

Yusuf L.N, Syamsu dan Nurihsan, A. Juntika. Landasan Bimbingan dan

Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosada Karya, 2006.

B. Skripsi, Tesis dan Disertasi

Imro’atul Lathifah. skripsi dengan judul “Metode Pengembangan Kepercayaan

Diri Anak Tuna Daksa Di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Kemala

Bhayangkari 2 Gresik”. Universitas walisongo semarang. 2015

Puji Hastuti. Skripsi yang berjudul “Studi Kasus Penerapan Model Konseling

Behavioristik Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Siswa Tuna

Daksa Kelas III SDLB Cendono Dawe Kudus” Universitas Muria Kudus.

2015

C. Web-site

http://id.wikipedia.org/wiki/ Anak_berkebutuhan_khusus, diakses tanggal 24

Oktober 2017

Page 85: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

DOKUMENTASI

Bapak Solbi, M.Pd selaku Kepala Sekolah

Ibu Helda Selaku TU

Page 86: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

Lia Herlina, S.Sos

Ibu Titin Yuniasih, S.Pd

Page 87: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

Nizar siswa Tuna Daksa

Page 88: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak

CURRICULUM VITAE

A. Informasi Diri

Nama : Gunawan

Nim : UB. 131172

Tempat & Tanggal Lahir : Benteng 14 Maret 1995

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Jln. Kolopaking, Kelurahan Simpang IV Sipin

Telanai Pura Jambi

B. Riwayat Pendidikan

S1 UIN STS Jambi : Sekarang

MA Yabid : 2013

MTs Yabid : 2010

SDN 001 : 2007

Page 89: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak
Page 90: METODE PEMBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEPERCAYAAN …repository.uinjambi.ac.id/2866/1/GUNAWAN UB.131172 BIMBINGAN … · daksa. Tuna Daksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak