METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE...

72
METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE CONVERSION COATINGS TUGAS AKHIR NAMA : RIO JOKO PRASETYO NIM : 140309237391 PROGRAM STUDI ALAT BERAT JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN BALIKPAPAN 2017

Transcript of METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE...

Page 1: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK

CHROMATE CONVERSION COATINGS

TUGAS AKHIR

NAMA : RIO JOKO PRASETYO

NIM : 140309237391

PROGRAM STUDI ALAT BERAT

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

BALIKPAPAN

2017

Page 2: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK

CHROMATE CONVERSION COATINGS

TUGAS AKHIR

KARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT

MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA DARI POLITEKNIK NEGERI

BALIKPAPAN

RIO JOKO PRASETYO

NIM : 140309237391

PROGRAM STUDI ALAT BERAT

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

2017

Page 3: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers
Page 4: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers
Page 5: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers
Page 6: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Karya Ilmiah Ini Saya Persembahkan Kepada

Bapak dan Ibu Tercinta

Cukul Susilo dan Reni

Saudara-saudaraku yang kusayangi

Insiyah, Hermawan dan Nelly Fitri Aningsih

Seseorang yang banyak membantu selama kuliah

Winda Riksadana

Sahabat-sahabatku tersayang

Ade Suwardana

Putri Wulan Mayang Sari

Risna Handayani

Uzzatul Musfiroh

Seluruh dosen dan seluruh staff Teknik Mesin Alat Berat

Teman-teman Angkatan 2014 Jurusan Teknik Mesin Alat Berat

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

Akademik Teknik Mesin Alat Berat

Terimakasih yang tak terhingga atas semua dukungannya.

Page 7: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

ABSTRACT

Electroplating is a metal coating by electrochemical process. The use of steel in the

present is very rapid, generally widely used to overcome the tools of machinery,

construction or oil or gas pipeline. The improvement of physical properties of steel is

done by coating process using electroplating method. The purpose of this study is to be

able to perform simple chrome plating and to determine the effect of variation of the

composition of the solution and the time of electroplating process to low carbon steel

hardness with chrome plating. In this research activity using low carbon steel coated

using electroplating method with variation of HCrO3 500 gr/lt solution composition with

H2SO4 5 gr/lt and HCrO3 solution 500 gr/l with H2SO4 10 gr/lt and coating time 60, 90

and 120 minute. Further testing of micro hardness. The results of this study showed that

hard chromium hardness of HCrO3 500 gr/lt solution composition with H2SO4 5 gr/lt at

60 minutes: 163, 149, 152.7 VHN, 90 minutes duration: 162.3, 196, 3, 178.7 VHN,

duration of 120 minutes: 162.7, 172.3, 159.7 VHN. And on HCrO3 500 gr/lt solution

composition with 10 g/lt H2SO4 at time, 60 min: 147.3, 154.3, 153 VHN, 90 minutes:

152.3, 148.3, 149.3 VHN , Duration of 120 minutes: 157.7, 151, 150.7. Then it can be

concluded the longer the electroplating process will be the harder the coating results that

occur. Using a compositional variation using a 500 gr/lt HCrO3 solution with 10 g/l

H2SO4 did not occur coating and hardness equal to raw material.

Keywords: Coating, chrome, hardness, electrolit, and electroplating

Page 8: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

ABSTRAK

Electroplating adalah pelapisan logam dengan proses elektrokimia. Penggunaan baja

pada masa sekarang ini sangatlah pesat, umumnya banyak digunakan untuk mengatasi

alat-alat permesinan, kontruksi maupun pipa minyak atau gas. Peningkatan sifat-sifat fisis

baja dilakukan dengan proses pelapisan menggunakan metode electroplating. Tujuan

penelitian ini adalah untuk dapat melakukan pelapisan krom secara sederhana dan untuk

mengetahui pengaruh variasi komposisi larutan serta lama waktu proses electroplating

terhadap kekerasan baja karbon rendah dengan pelapisan krom. Dalam kegiatan

penelitian ini menggunakan baja karbon rendah yang dilapisi menggunakan metode

electroplating dengan variasi komposisi larutan elektrolit HCrO3 500 gr/lt dengan H2SO4

5 gr/lt dan larutan HCrO3 500 gr/lt dengan H2SO4 10 gr/lt serta lama waktu pelapisan 60,

90 dan 120 menit. Selanjutnya dilakukan pengujian kekerasan mikro. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kekerasan lapisan krom keras pada komposisi larutan elektrolit

HCrO3 500 gr/lt dengan H2SO4 5 gr/lt pada lama waktu, 60 menit: 163, 149, 152,7 VHN,

lama waktu 90 menit: 162,3, 196,3, 178,7 VHN, lama waktu 120 menit: 162,7, 172,3, 159,7

VHN. Dan pada komposisi larutan elektrolit HCrO3 500 gr/lt dengan H2SO4 10 gr/lt pada

lama waktu, 60 menit: 147,3, 154,3, 153 VHN, lama waktu 90 menit: 152,3, 148,3, 149,3

VHN, lama waktu 120 menit: 157,7, 151, 150,7. Kemudian dapat disimpulkan semakin lama

proses electroplating maka akan semakin keras hasil pelapisan yang terjadi. Dengan

menggunakan variasi komposisi menggunakan larutan elektrolit HCrO3 500 gr/lt dengan

H2SO4 10 gr/lt tidak terjadi pelapisan dan kekerasan sama dengan raw material.

Kata Kunci: Pelapisan,krom,kekerasan,elektrolit,electroplating

Page 9: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada ALLAH Subhanahuwata’alla

Yang Maha Kuasa, yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, yang telah

memberikan taufik dan hidayah-Nya, serta berkah dan karunia-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul “Metode

Pelapisan Krom Dengan Teknik Chromate Conversion Coatings” dapat selesai

dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi

Besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam yang selalu menuntun umatnya

kepada jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah Subhanahuwataalla. Proposal

tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan dari

Politeknik Negeri Balikpapan sebagai Diploma III pada jurusan Teknik Mesin

program studi Alat Berat.

Di dalam penyusunan proposal tugas akhir ini, bukan tanpa kendala dan

kesulitan yang dihadapi oleh penulis, tapi berkat dukungan, arahan dan bimbingan

dari semua pihak tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis

menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ramli,S.E., M.M., sebagai Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.

2. Bapak Zulkifli,S.T., M.T., Sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin Alat Berat

dan sebagai dosen pembimbing II dari penulis yang membantu memberi

arahan, serta memberi dorongan dan semangat dalam penyelesaian tugas

akhir ini.

3. Bapak Wahyu Anhar,S.T., M.Eng., sebagai pembimbing I yang telah banyak

memberikan arahan, bimbingan dan masukan dalam penyelesaian tugas akhir

ini.

4. Bapak Subur Mulyanto, S.Pd., M.T., selaku Dosen Wali yang telah banyak

memberikan arahan, motivasi dan masukan selama perkuliahan dan

penyelesaian tugas akhir ini.

5. Kedua orang tua dari penulis yang selalu memberikan doa dan dukungan,

baik secara moril maupun materi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Teknik Mesin Alat Berat yang telah

memberikan ilmunya selama penulis menyelesaikan proses belajar di

Politeknik Negeri Balikpapan.

Page 10: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

7. Rekan-rekan mahasiswa Politeknik Negeri Balikpapan angkatan 2014/2017

pada umumnya dab khususnya rekan-rekan kelas 3 TM 2 mahasiswa Teknik

Mesin Alat Berat yang telah banyak membantu dan memberikan semangat

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Proposal tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu

kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis maupun bagi pihak-pihak yang

membacanya. Terima kasih.

Balikpapan, 25 Juli 2017

Rio Joko Prasetyo

Page 11: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………. ii

SURAT PERNYATAAN…………………………………………………. iii

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………….……. iv

LEMBAR PERSEMBAHAN…………………………………………….. v

ABSTRACT……………………………………………………………….... vi

ABSTRAK……………………………………………………………….... vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. viii

DAFTAR ISI…………………………………………………………….… x

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xii

DAFTARTABEL………………………………………………………….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….… xiv

BAB I PENDAHULUAN…..……………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah……………………….…………………………. 2

1.3 Batasan Masalah………………………………………….………... 2

1.4 Tujuan Penelitian……………………………………………........... 3

1.5 Manfaat Penelitian…………………………………………………. 3

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………... 4

2.1 Tinjauan Pustaka………………………………………………….... 4

2.2 Pengertian Electroplating…………………………………………... 5

2.3 Proses Pelapisan Electroplating……………………………………. 7

2.4 Macam-macam Pembersihan Dengan Pelarut Dalam Electroplating 9

2.5 Elektrolit Dalam Electroplating……………………………………. 10

2.6 Anoda Dalam Electroplating……………………………………..... 11

2.7 Parameter Dalam Electroplating.…………………………………... 13

2.8 Krom (Chrome)…………………………………………………..… 15

2.8.1 Krom dan Sifatnya…………………………………………………. 15

2.8.2 Klasifikasi Pelapisan Krom……………………………………….... 16

2.8.2.1 Pelapisan Krom Dekoratif………………………………………...... 16

2.8.2.2 Pelapisan Krom Keras (Hard Chrome)…………………………….. 16

2.9 Peralatan Lapis Listrik dan Prinsip Kerjanya………………………. 19

2.10 Uji Kekerasan……………………………………………………….. 20

2.11 Uji Kekerasan Metode Vickers (HV/VHN)………………………... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………….. 22

3.1 Jenis Penelitian……………………………………………………... 22

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………... 22

3.3 Alat dan Bahan Penelitian…………………………………………. 22

3.3.1 Alat dan Bahan Persiapan Kelengkapan Alat Electroplating…….... 22

3.3.2 Alat dan Bahan Pembuatan Spesimen Pengujian………………….. 23

3.3.3 Alat dan Bahan Penelitian Pengujian Electroplating……………… 23

3.4 Alur Penelitian……………………………………………………… 24

3.5 Langkah Kerja……………………………………………………… 26

3.6 Proses Pembuatan Perlengkapan Alat Electroplating……………... 26

Page 12: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

3.7 Proses Pembuatan Spesimen Uji Coba…………………………….. 29

3.8 Proses Pencampuran Cairan Elektrolit…………………………..…. 31

3.9 Proses Pelapisan Spesimen Uji Coba………………………………. 31

3.10 Reaksi Pada Pelapisan Krom Keras………………………………… 32

3.11 Pengujian Kekerasan Mikro………………………………………… 33

3.12 Pengukuran Kekerasan Mikro……………………………………… 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………. 35

4.1 Prinsip Kerja Alat Electroplating…………………………………... 35

4.1.1 Pengujian Spesimen Menggunakan Alat Electroplating…………… 35

4.2 Nilai Kekerasan Mikro Spesimen Pengujian………………………. 36

4.3 Pembahasan………………………………………………………… 39

BAB V PENUTUP………………………………………………………… 40

5.1 Kesimpulan………………………………………………………… 40

5.2 Saran……………………………………………………………….. 40

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 41

LAMPIRAN

Page 13: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Mekanisme proses pelapisan ..................................................6

Gambar 2.2 Alur proses electroplating. ....................................................18

Gambar 2.3 Rangkaian prinsip kerja proses lapis listrik. ......................19

Gambar 2.4 Bentuk Identor pada Pengujian Vickers. ............................20

Gambar 3.1 Diagram alur penelitian ........................................................25

Gambar 3.2 Design alat electroplating. .....................................................27

Gambar 3.3 Alat electroplating. .................................................................28

Gambar 3.4 Skematis rangkaian lapis listrik. ..........................................29

Gambar 3.5 Dimensi spesimen ..................................................................30

Gambar 3.6 Spesimen setelah di mounting. ..............................................30

Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing. ..............................................30

Gambar 3.8 Pengujian Vickers. .................................................................33

Gambar 3.9 Alat Uji Kekerasan Vickers ..................................................34

Gambar 3.10 Proses penekanan indentor pada spesimen ........................34

Gambar 3.11 Letak pembebanan spesimen uji ..........................................34

Gambar 4.1 Hasil pelapisan krom. ...........................................................36

Gambar 4.2 Grafik hubungan pengaruh waktu terhadap ketebalan

lapisan pada proses electroplating hard chrome

menggunakan variasi komposisi H2SO4 5 gr/ltr dan

H2SO4 10 gr/lt. ......................................................................37

Gambar 4.3 Gambar hasil uji kekerasan vickers. ....................................38

Page 14: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Spesifikasi anoda terlarut. ....................................................13

Tabel 2.2. Sifat-sifat logam krom. .........................................................15

Page 15: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Design Alat Electroplating

Lampiran 2 Sifat Logam Kromium

Lampiran 3 Tabel Periodik Unsur Kimia

Lampiran 4 Daftar Lokasi Penjualan dan Harga Bahan yang Digunakan

Dalam Penelitian

Lampiran 5 Gambar Persiapan Alat Electroplating

Lampiran 6 Gambar Persiapan Pengujian Pelapisan

Lampiran 7 Gambar Pengujian Pelapisan dan Pengujian Kekerasan Mikro

Benda Uji

Lampiran 8 Gambar Hasil Pelapisan Krom

Lampiran 9 Gambar Hasil Pengujian Kekerasan Mikro

Lampiran 10 Grafik Hubungan Pengaruh Waktu Terhadap Ketebalan

Lapisan Dengan Variasi Larutan Elektrolit

Page 16: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi rekayasa pelapisan listrik (electroplating) telah

banyak memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap laju pertumbuhan

industri dalam skala besar hingga indutri dalam skala kecil. Logam banyak

digunakan dalam berbagai kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari transportasi,

rumah tangga, hingga urusan pertahanan negara. Suatu jenis logam yang terdiri

dari berbagai unsur atau senyawa, dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Ada

jenis logam yang memiliki daya tahan rendah dan ada yang memiliki daya tahan

tinggi. Ada jenis logam yang mudah berkarat dan ada yang tahan karat, dan

sebagainya. Interaksi besi atau baja dengan udara dapat menyebabkan

terbentuknya Fe2O3 yang merupakan penyebab timbulnya karat dan membuat

ketahanan besi maupun baja menjadi rapuh.

Dalam suatu industri manufaktur, diperlukan logam yang memiliki

gabungan sifat dari beberapa jenis logam. Misalnya logam yang memiliki

kekuatan tinggi tetapi juga tahan terharap korosi, dengan biaya yang terjangkau.

Maka seringkali ditemukan kendala karena kesulitan memperoleh jenis logam

yang memiliki sifat-sifat tersebut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

pun diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut, seperti mengolah logam

tertentu terhadap logam lainnya dengan memanfaatkan proses kimia untuk

memperoleh benda dengan gabungan sifat-sifat logam yang diperlukan. Dalam hal

ini, logam yang dimanfaatkan adalah logam kromium dengan menggunakan

proses electroplating. Logam kromium digunakan pada tahap akhir proses

elektroplating, digunakan untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanik benda yang

dilapisi. Selain itu, sesuai dengan sifatnya maka logam kromium bermanfaat

untuk membuat suatu benda menjadi tahan korosi dan juga memperindah

tampilannya menjadi keras dan berkilau.

Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating merupakan proses

pengerjaan akhir (metal finishing). Secara sederhana, electroplating dapat

diartikan sebagai proses pelapisan logam dengan menggunakan bantuan arus

Page 17: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

listrik dan senyawa kimia tertentu untuk memindahkan partikel logam pelapis ke

material yang hendak dilapisi. Dalam pelapisan krom, saat ini terdapat dua macam

pelapisan krom yang dapat dilakukan, yaitu pelapisan krom dekoratif dengan

pelapisan krom tipis pada benda kerja yang sebelumnya telah dilapisi tembaga-

nikel dan pelapisan krom keras dengan pelapisan krom relatif tebal yang

diendapkan langsung pada benda kerja (Riyanto, Ph.D. 2013). Pelapisan krom

dapat dilakukan dengan cara yang sederhana salah satunya menggunakan sumber

tegangan dari baterai.

Penulis mengumpulkan informasi-informasi tentang electroplating dari

berbagai sumber, dikarenakan electroplating bukan hanya mencakup lingkup

keilmuan dari jurusan mesin. Pelapisan dengan elektroplating juga mencakup

beberapa ilmu dasar seperti kimia dan elektro. Berangkat dari fenomena diatas

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian sebagai tugas akhir dengan judul

“Metode Pelapisan Krom Dengan Teknik Chromate Conversion Coatings”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan ulasan latar belakang agar penelitian dapat dilakukan terarah

dan sesuai sasaran yang dikehendaki, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana pengaruh lama waktu pada proses electroplating hard chrome

terhadap tingkat kekerasan pada plat baja karbon rendah dengan

menggunakan larutan yang divariasikan HCrO3 500 gr/lt dengan H2SO4 5

gr/lt dan larutan HCrO3 500 gr/lt dengan H2SO4 10 gr/lt?.

Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan-batasan sebagai pedoman

untuk memfokuskan penelitian ini guna mencapai hasil yang lebih spesifik dan

memiliki kelayakan, maka penelitian ini dibatasi pada proses pengolahan:

1. Material yang digunakan untuk dilapis adalah baja karbon rendah berupa

plat dengan dimensi panjang 50mm, lebar 40mm dan tebal 4mm.

2. Larutan elektrolit yang divariasikan:

Page 18: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

a. Asam kromat (CrO3) sebanyak 500 g/L dengan asam sulfat (H2SO4)

sebanyak 5 g/L.

b. Asam kromat (CrO3) sebanyak 500 g/L dengan asam sulfat (H2SO4)

sebanyak 10 g/L.

3. Arus yang digunakan adalah arus DC dari baterai aki dengan kapasitas 12 V

150 AH.

4. Anoda yang digunakan adalah timbal/timah hitam (Pb).

5. Jarak anoda dan elektroda dibuat konstan sebesar 100 mm.

6. Temperatur larutan elektrolit konstan sebesar 30-50ºC.

7. Model pelapisan merupakan electroplating krom keras.

8. Waktu yang divariasikan selama proses pelapisan adalah 60, 90 dan 120

menit.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil pembentukan dari alat pelapisan krom.

2. Untuk mengetahui pengaruh lama waktu pada proses electroplating hard

chrome terhadap tingkat kekerasan pada plat baja karbon rendah dengan

menggunakan larutan yang divariasikan HCrO3 500 gr/lt dengan H2SO4 5

gr/lt dan larutan HCrO3 500 gr/lt dengan H2SO4 10 gr/lt.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Menambah referensi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dalam

bidang electroplating khususnya untuk pelapisan krom keras/hard chrome.

2. Dapat dijadikan acuan untuk penelitian lebih lanjut.

3. Mampu menambah pemahaman pengetahuan mengenai mekanisme

pelapisan secara electroplating dengan benar khususnya pelapisan krom

Page 19: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

keras sehingga dapat menganalisa serta menerapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 20: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Ahmad (2011), mengadakan penelitian tentang pengaruh besar tegangan

listrik terhadap ketebalan pelapisan krom pada plat baja dengan proses

electroplating. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh variasi

tegangan listrik dan lama waktu electroplating terhadap ketebalan pada baja

karbon rendah dengan pelapisan krom.dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa

semakin lama proses electroplating maka akan semakin tebal hasil pelapisan yang

terjadi.

Anhar (2016), melalui penelitian tentang mengetahui pengaruh waktu

pendeposisian He-CH4 (helium-metana) pada permukaan baja AISI 410 terhadap

angka kekasaran permukaan, menyimpulkan bahwa permukaan kasar dari bahan

baku akan mempengaruhi hasil lapisan dari permukaan benda. Sebelumnya,

pendeposisian akan meningkatkan kekasaran permukaan karena bagian atas dari

permukaan benda akan lebih cepat terlapisi dari bagian lembah. Dengan

penambahan waktu pengendapan, dan diikuti oleh peningkatan ketebalan lapisan

menyebabkan kekasaran permukaan menjadi menurun.

Bettina (2000), berhasil melaksanakan penelitian pelapisan krom keras

dapat mencapai deposit krom 20 sampai 150µm dengan kekerasan lebih dari 600

HV pada kandungan asam kromat 100-400 g/ltd dan rata-rata endapan pelapisan

1-1,5 µm/menit pada temperature 55-65ºC.

Kemudian Raharjo (2008), pada hasil penelitian mengenai komposisi

larutan elektrolit telah melaksanakan simulasi pemilihan jenis dan presentase

komposisi larutan elektrolit sebagai media pelapisan krom keras pada baja karbon

rendah dan mendapatkan komponen dan kondisi operasi krom keras yaitu: asam

kromat 240 g/lt, asam sulfat 0,87 g/lt, temperatur 45-67ºC dan rapat arus 50

A/dm² serta peningkatan nilai keras permukaan material dasar terlapis pada

spesimen berukuran diameter 30mm dan tebal 4mm.

Tomijiro (1992), pelapisan hard chrome merupakan rekayasa pelapisan

pada logam dimana depositnya lebih tebal dan waktu pelapisan lebih lama serta

dengan kecepatan pelapisan krom lebih cepat. Krom memiliki keunggulan sifat

Page 21: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

fisik dan mekanis yaitu: memiliki angka gesekan kecil, keras dan tahan terhadap

korosi.

Waraka (2002), proses pelapisan krom dengan bantuan listrik ini bertujuan

untuk melindungi bahan yang dilapisi dengan memperbaiki mutu dari sifat

permukaan benda kerja dengan melapiskan logam lain pada logam yang

diperbaiki mutunya tadi. Logam yang digunakan untuk melapisi harus mempunyai

sifat yang lebih dari pada logam yang dilapisi dan dapat menempel dengan baik

pada logam terlapis. Logam pelapis yang banyak digunakan dalam proses lapis

listrik ini adalah nikel, tembaga, krom dan perak. Proses krom keras banyak

digunakan untuk benda-benda yang karena penggunaannya memerlukan sifat-sifat

dengan teknis tertentu. Sifat-sifat yang penting dari krom keras adalah

kekerasannya, daya lekatnya, dan daya tahan korosi. Pada krom keras ini untuk

mendapatkan hasil yang baik diantaranya kekerasan dan ketebalan diperlukan

pengaturan variabel-variabel yang ada yaitu rapat arus, temperatur, dan waktu

proses yang tepat. Pengaturan waktu dan temperatur pada proses yang tepat

nantinya akan didapat hasil pelapisan dengan ketebalan yang diinginkan sehingga

nantinya meningkatkan nilai kekerasan dan dengan teknologi lapis krom ini dapat

meningkatkan ketebalan permukaan dan kekerasan permukaan benda kerja. Untuk

mengetahui bagaimana pengaruh kondisi proses lapis krom keras terhadap tebal

pelapisan dan kekerasan permukaan, maka perlu dilakukan penelitian.

2.2 Pengertian Elektroplating

Lapis listrik (electroplating) adalah suatu proses pengendapan zat (ion-ion

logam) pada elektroda (katoda) dengan cara elektrolisa. Terjadinya proses

pengendapan pada katoda disebabkan oleh adanya pemindahan ion-ion bermuatan

listrik dari anoda dengan perantara larutan elektrolit, yang terjadi secara terus

menerus pada tegangan konstan hingga akhirnya mengendap dan menempel kuat

membentuk lapisan permukaan benda logam. Proses electroplating melindungi

logam dasar dengan menggunakan logam-logam tertentu sebagai pelapis dan

pelindung, misalnya nikel, krom, tembaga, seng dan sebagainya. Untuk lebih

jelasnya rangkaian dan prinsip kerja proses lapis listrik dapat dilihat pada Gambar

2.1.

Page 22: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Gambar 2.1 Mekanisme proses pelapisan

(Sumber: Ahmad, 2011)

Keterangan :

1. Anoda (bahan pelapis)

2. Katoda (benda yang dilapisi)

3. Elektrolit

4. Sumber arus searah

Selama proses pengendapan/deposit berlangsung terjadi reaksi kimia pada

elektroda dan elektrolit baik reduksi menuju arah tertentu secara tetap, oleh karena

itu dibutuhkan arus listrik searah dan tegangan yang konstan (Raharjo Samsudi.

2008). Prinsip teori dari lapis listrik berdasarkan pada hukum faraday yang

menyatakan bahwa:

"Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan

kuat arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut". Hukum faraday I.

m = e . i . t / 96.500……………………….[2.1]

q = i . t…………………………………….[2.2]

e = berat ekivalen = Ar/ Valensi = Mr/Valensi

i = kuat arus listrik (amper)

t = waktu (detik)

q = muatan listrik (coulomb)

Angka 96.500 merupakan bilangan faraday dengan satuan Amper detik atau

C (Riyanto, Ph.D. 2013).

Page 23: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

"Massa dari macam-macam zat yang diendapkan pada masing-masing

elektroda oleh sejumlah arus listrik yang sama banyaknya akan sebanding dengan

berat ekivalen masing-masing zat tersebut". Hukum faraday II (Riyanto, Ph.D,

2013).

m1 : m2 = e1 : e2……………………….[2.3]

Dimana:

m = massa zat (gram)

e = berat ekivalen = Ar/Valensi = Mr/Valensi

2.3 Proses Pelapisan Electroplating.

Proses pelapisan dengan menggunakan metode electroplating memiliki

beberapa tahapan yaitu:

1. Proses pengerjaan persiapan (Pre Treatment).

Benda kerja atau bahan yang akan dilapisi terlebih dahulu melalui proses

seperti pembersihan permukaan, modifikasi permukaan dan pembilasan. Tujuan

dari pretreatment ini adalah untuk menghapus kontaminan, seperti debu dan

lapisan tipis dari permukaan. Kontaminan permukaan terdiri dari sampah organic

dan debu mineral dari lingkungan atau proses sebelumnya atau terbentuk dari

logam itu sendiri seperti lapisan oksida. Kontaminan dan film akan mengganggu

ikatan bahan dengan logam pelapis, sehingga dapat menyebabkan hasil plating

yang tidak bagus dan bahkan mencegah deposisi. Oleh karena itu, pretreatment

permukaan adalah penting untuk menjaga kualitas plating. Sebagian besar

permukaan logam sebelum dilapisi, diperlukan tiga perlakuan yaitu: pembersihan

permukaan, modifikasi permukaan dan pembilasan (Riyanto, Ph.D, 2013).

2. Pembersihan secara mekanik.

Pekerjaan ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan dan menghilangkan

goresan-goresan serta geram-geram yang masih melekat pada benda kerja.

Biasanya untuk menghilangkan goresan-goresan dan geram-geram tersebut

dilakukan dengan mesin gerinda/roda yang berputar yang permukaannya diberi

abrasive, sedangkan untuk menghaluskan permukaan dilakukan dengan proses

buffing maupun polishing, dalam berbagai tingkat kehalusan yang berbeda.

Page 24: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Prinsipnya sama seperti proses gerinda, tetapi roda polesnya yang berbeda

yaitu terbuat dari bahan katun,kulit dan sebagainya. Selain dari pengerjaan diatas

kadang-kadang diperlukan proses lain misalnya brushing, brightening dan

sebagainya.

3. Pembersihan dengan pelarut (solvent).

Proses ini bertujuan untuk membersihkan sesimen dari debu, lemak,

minyak, garam dan kotoran udara/mengalami korosi sebelum plating dengan

pelarut organik, alkali dan celup asam.

4. Proses pembilasan.

Pada proses persiapan pelapisan, bahan kerja akan mengandung sisa-sisa

pelarut/residu, sehingga permukaan benda kerja harus dibilas dengan air. Air

bilasan dilakukan selama 3-5 menit dengan menggunakan air yang mengalir.

5. Proses electroplating

Ada tiga jenis pengendapan logam secara elektrolitik yaitu elektrodeposisi

atau searah (DC), pulse plating dan laser-deposisi logam diinduksi (Deposition

Laser-Induced Metal). Elektrodeposisi arus searah merupakan plating

menggunakan sumber listrik arus searah (DC) yang berasal dari baterai atau

rectifier (yang mengubah listrik arus bolak-balik menjadi arus DC dengan

tegangan rendah) dan mampu memberikan arus sesuai yang diperlukan.

Elektroplating dilakukan dalam sel elektrolisis dengan elektroda yang tenggelam

dalam bak elektroplating (elektrolit), yang terhubung dengan sumber arus DC.

Benda kerja yang akan dilapisi bermuatan negatif bertindak sebagai katoda dan

anoda bermuatan positif melengkapi rangkaian listrik.

Pulse Plating yaitu elektrodeposisi menggunakan arus berdenyut. Arus

berdenyut unipolar (on-off) atau bipolar (pembalikan arus). Dengan menggunakan

bipolar, pengendapan terjadi pada periode pulsa katodik, dengan jumlah terbatas

logam yang dipekatkan pada periode anodik. Deposisi ini diulang sehingga

meningkatkan morfologi dan sifat fisik dari deposit.

Page 25: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Deposition Laser-Induced Metal dengan sinar laser terfokus digunakan

untuk mempercepat pengendapan logam. Percobaan telah menunjukkan bahwa

laju deposisi dapat ditingkatkan sebesar 1000 kali. Peralatan pelapisan terutama

terdiri dari kepala laser dengan fokus optik dan sel elektrolisis. Sinar laser

difokuskan dapat melewati lubang di anoda melalui elektrolit dan mengenai pada

permukaan katoda.

6. Proses pengerjaan Akhir (Post treatment).

Benda kerja yang telah dilakukan proses pelapisan (electroplating),

biasanya dibilas dengan air, dan dari fungsi air perlu diketahui tentang kualitas air

yang dibutuhkan sebagai contoh air ledeng dipakai untuk proses pembilasan dan

pendinginan sedangkan air bebas mineral (aquadest) khusus dipakai untuk

pembuatan larutan, analisa dan untuk menambahan larutan (Raharjo Samsudi.

2008).

7. Drying

Drying adalah proses pengeringan setelah bahan terlapisi. Dalam proses ini

terdiri dari dua cara yaitu dengan media pencelupan air panas pada suhu 60ºC dan

proses ini hanya sebentar saja untuk pembersihan. Cara kedua yaitu dengan

pemanasan menggunakan oven. Proses ini dilakukan selama 20 menit dengan

suhu 60ºC (Riyanto, Ph.D, 2013).

2.4 Macam-macam Pembersihan dengan pelarut dalam Electroplating.

Sebelum dilakukannya proses electroplating harus dilakukan pembersihan

benda kerja diantaranya yaitu:

1. Vapour Degreasing.

Proses pembersihan pada temperatur kamar yaitu, dengan menggunakan

pelarut organik, tetapi dilakukan pada temperatatur kamar dengan cara

diusap/dioles.

Pekerjaan ini bertujuan untuk membersihkan benda kerja dari lemak atau

minyak-minyak terak menempel. Pembersihan ini perlu sekali, karena terak

Page 26: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

maupun minyak tersebut akan mengganggu pada proses pelapisan, karena

mengurangi kontak antara lapisan dengan logam dasar/benda kerja.

2. Pembersihan dengan cara Alkali (alkalin cleaning).

Pembersihan dengan cara merendam benda kerja kedalam larutan alkalin

dalam keadaan panas 5-10 menit. Lamanya perendaman harus disesuaikan dengan

kondisi permukaan benda kerja. Seandainya lemak atau minyak menempel lebih

banyak, maka dianjurkan lamanya perendaman ditambah hingga permukaan

bersih dari noda-noda tersebut, atau metode ini logam yang dibersihkan direndam

dalam larutan alkalin yang panas dan diaduk agar kotoran yang telah lepas tidak

menempel kembali dan harus mempunyai sifat buffer tinggi. Pembersihan yang

digunakan dapat memiliki konsentrasi encer atau pekat, dilakukan secara manual,

ultrasonic maupun electrolytic tergantung dari sifat dasar spesimen. Bahan-bahan

pembersih alkali terdiri dari senyawa karbonat, fosfat. Untuk meningkatkan

efektifitas pembersihan ditambahkan bahan pengompleks dan juga deterjen.

Bahan karbonat yan digunakan biasanya sodium karbonat atau soda api sedangkan

fosfat yang digunakan adalah sodium tripolyphosphate.

3. Pembersihan secara elektro (electrolytic degreasing).

Pembersihan dengan menggunakan listrik dan katoda dipakai dengan

lempengan karbon, bila benda kerja yang akan dibersihkan ditempatkan pada arus

listrik positif, maka prosesnya disebut anoda cleaning/dereasing, begitu pula

sebaliknya.

4. Pembersihan dengan asam (acid dipping).

Pembersihan dengan asam adalah bertujuan untuk memberikan permukaan

benda kerja dari oksidasi atau karat dan sejenisnya secara kimia melalui

perendaman. Larutan asam ini terbuat dari pencampuran air bersih dengan asam

atau menggunakan senyawa kuat HCL maupun .

Reaksi proses pickling sebetulnya adalah proses elektrokimia dalam sel

antara logam dasar (anoda) dan oksida (katoda). Sisa alkali yang menempel pada

permukaan spesimen dapat dihilangkan dengan mencelupkan kedalam larutan

Page 27: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

asam. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terbawanya sisa-sisa metal cleaner

kedalam cairan yang dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi.

Kondisi operasi pelapisan merupakan salah satu factor penting yang harus

diperhatikan, karena kondisi tersebut akan menentukan berhasil atau tidaknya

proses pelapisan serta mutu lapisan yang dihasilkan (Raharjo Samsudi, 2010).

2.5 Elektrolit Dalam Electroplating.

Electroplating pada logam yang berbeda memerlukan berbagai jenis

elektrolit yang berbeda. Komposisi dan sifat elektrolit sangat penting untuk

menghasilkan kualitas plating. Jenis elektrolit meliputi larutan asam, basa, atau

garam logam, cairan murni tertentu dan cairan garam. Selain garam,

elektrodeposisi biasanya mengandung beberapa aditif untuk berbagai keperluan.

Beberapa agen digunakan untuk meningkatkan konduktivitas elektrolit (elektrolit

pendukung). Tujuannya adalah meningkatkan stabilitas, mengaktifkan, permukaan

(surfaktan atau agen pembasah), meningkatkan distribusi logam, atau

mengoptimalkan sifat kimia, fisik atau teknologi lapisan tersebut. Sifat lapisan ini

termasuk ketahanan kecerahan, korosi, kekerasan, kekuatan mekanik, resistensi,

atau soldebarility. Senyawa anorganik dan organik, garam, asam atau basa dapat

digunakan untuk meningkatkan elektrolitik konduktansi. Konduktasi dari

elektrolit dipengaruhi oleh sifat disosiasi, mobilitas ion individu, suhu, viskositas

dan komposisi elektrolit.

2.6 Anoda Dalam Electroplating.

Peranan anoda pada proses pelapisan secara listrik sangat penting dalam

menghasilkan kualitas lapisan. Pengaruh kemurnian/kebersihan anoda terhadap

elektrolit dan penentuan optimalisasi ukuran serta bentuk anoda perlu

dipikirkan/diperhatikan. Dengan perhitungan/pertimbangan yang cermat dalam

menentukan anoda pada proses pelapisan dapat memberikan keuntungan yaitu

meningkatkan distribusi endapan, mengurangi kontaminasi larutan, menurunkan

biaya bahan kimia yang dipakai, meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi

timbulnya masalah-masalah dalam proses pelapisan.

Adanya arus listrik yang mengalir melalui larutan elektrolit diantara kedua

elektroda, maka pada anoda akan terjadi pelepasan ion logam dan oksigen

Page 28: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

(reduksi), selanjutnya ion logam tersebut dan gas hydrogen diendapkan pada

elerktroda katoda.

Peristiwa ini dikenal sebagai proses pelapisan dengan anoda terlarut (soluble

anoda), tetapi bila anoda tersebut hanya dipakai sebagai penghantar arus saja

(conductor of current), anoda ini disebut anoda tak larut (unsoluble anoda). Dari

anoda terlarut akan terbentuk ion logam sewaktu atom logam dioksidasi dan

melepaskan elektron-elektron yang sebanding dengan elektron-elektron dari

katoda. Ion logam direduksi kembali secara kontinyu dalam atom logam,

selanjutnya diendapkan pada katoda. Anoda tidak larut adalah paduan dari bahan-

bahan baja nikel, paduan timbal-tin, karbon, platina-titanium dan lain sebagainya.

Anoda ini diutamakan selain sebagai penghantar yang baik juga tidak

mudah terkikis oleh larutan dengan atau tanpa aliran listrik. Tujuan dipakainya

anoda tidak larut adalah untuk:

1. Mencegah terbentuknya logam yang berlebihan dalam larutan.

2. Mengurangi nilai investasi peralatan.

3. Menghindari dari kehilangan kerugian penggunaan anoda tidak larut adalah

cenderung teroksidasinya unsur-unsur tertentu dari anoda tersebut kedalam

larutan.

Oleh karena itu anoda jenis ini tidak bisa digunakan dalam larutan yang

mengandung bahan-bahan organik (organic agent) atau cyanid. Garam logam

sering ditambahkan dalam larutan bertujuan untuk menjaga kestabilan komposisi

larutan dari pengaruh unsur-unsur yang larut dari anoda tidak larut.

Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih anoda terlarut

antara lain adalah:

a. Effisiensi anoda yang akan dipakai

b. Jenis larutan elektrolit

c. Kemurnian bahan anoda

d. Bentuk anoda

e. Rapat dan kapasitas arus yang disuplay

f. Cara pembuatan anoda

Page 29: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Proses lapis listrik yang umum dipakai adalah perbandingan anoda dengan

katoda 2 : 1, karena kontaminasi anoda adalah penyebab/sumber utama pengotor,

maka usahakan penggunaan anoda yang semurni mungkin. Spesifikasi kemurnian

anoda yang disarankan dapat dilihat pada Tabel 2.1:

Tabel 2.1 Spesifikasi anoda terlarut.

(Sumber: Samsudi, 2010)

NO.

NAMA ANODA

KEMURNIAN UN SUR

PENGOTOR

1. Chrome 99% Fe,Cu

2. Copper 99,27% Ag,Cd 3. Nickel 99,98% Ag,Cd,Cu,Fe,Pb,Sn

4. Tin 99,92 % Ag,As,Bi,Cd,Cu,Fe

5. Silver 99,95 Bi,Fe,Si,S,Sn Zn

6. Zinc 99,98 % Cu,Cd,Pb,Sn

Sedapat mungkin menggunakan anoda sesuai bentuk yang akan di lapis.

Jarak dan luas permukaan anoda di atur sedemikian rupa, sehingga dapat

mengasilkan lapisan yang seragam dan rata. Rapat arus anoda diusahakan dalam

range yang dikehendaki agar mudah di kendalikan. Anoda dan gantungannya

dapat menyuplay arus dengan sempurna tanpa menimbulkan panas yang

berlebihan. Bentuk-bentuk anoda terdiri dari beberapa macam, ada yang

berbentuk balok, bulat, palet, lempengan dan kubus, sedangkan ukuran sesuai

dengan bentuk anoda tersebut (Ahmad, M.A, 2011).

2.7 Parameter Dalam Electroplating.

Parameter-parameter yang berpengaruh dalam electroplating yaitu:

1. Konsentrasi Larutan

Konsentrasi larutan akan berkaintan dengan nilai pH dari larutan, pH larutan

sebaiknya ditentukan terlebih dahul agar dapat digunakan untuk melihat atau

mengecek kemampuan dari larutan dalam menghasilkan lapisan yang baik. Pada

umumnya untuk larutan yang bersifat alkali, derajat keasaman (pH) berkisar

Page 30: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

antara 11-14, sedangkan untuk larutan yang bersifat asam, pH berkisar 4,5-6,5.

Untuk mengatur nilai pH sesuai yang diinginkan, digunakan sodium atau

potassium hydroksida dan asam sulfat untuk larutan yang bersifat asam. Jika nilai

pH melebihi dari nilai yang diijinkan maka akan terjadi sumuran pada permukaan

produk dan lapisan kasar pada permukaan benda yang dilapisi.

2. Rapat Arus

Rapat arus adalah bilangan yang menyatakan jumlah arus listrik yang

mengalir per satuan luas permukaan elektroda. Rapat arus terbagi dalam dua

macam rapat arus anoda (anode current) dan rapat arus katoda (cathode current).

Pada proses lapis listrik rapat arus yang diperhitungkan adalah rapat arus katoda,

yaitu banyaknya arus listrik yang diperlukan untuk mendapatkan atom-atom

logam pada tiap satuan luas permukaan benda kerja yang akan dilapisi.

Rapat arus dapat diatur, makin tinggi rapat arus, makin meningkat kecepatan

pelapisan yang dapat memperkecil bentuk kristal. Tetapi, bila rapat arus terlalu

tinggi akan mengakibatkan lapisan kasar, bersisik dan akan terbakar/hitam. Untuk

proses lapis listrik ini faktor rapat arus memegang peranan sangat penting, karena

akan mempengaruhi efisiensi.

Efisiensi arus adalah perbandingan berat endapan yang terjadi dengan berat

endapan secara teoritis dan dinyatakan dalam persen. Bila diatas dijelaskan bahwa

arus dalam proses lapis listrik diinginkan dalam kondisi yang konstan, maksud

dari pernyataan tersebut adalah tegangan tidak akan berubah atau terpengaruh

oleh besar kecilnya arus yang terpakai.

Sehingga untuk memvariabelkan ampere, maka yang divariabelkan

hanyalah tahanannya saja, sedangkan voltasenya tetap. Satuan rapat arus

dinyatakan dalam A/dm² atau A/ft² atau A/in².

3. Temperatur

Temperatur larutan dapat mempengaruhi hasil lapisan. Kenaikan

temperature larutan menyebabkan bertambahnya ukuran kristal. Temperatur

Page 31: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

sangat penting untuk menyeleksi cocoknya jalannya reaksi dan melindungi

pelapisan. Keseimbangan temperatur ditentukan oleh beberapa faktor seperti

ketahanan, jarak anoda dan katoda, serta amper yang digunakan.

Pada temperatur yang tinggi, daya larut bertambah besar dan terjadi

penguraian garam logam. Temperatur tinggi akan membuat tingginya

konduktivitas serta menambah mobilitas ion logam tetapi viskositas jadi

berkurang. Kurangnya viskositas menyebabkan endapan ion logam pada katoda

akan lebih cepat sirkulasinya.

4. Tegangan (Voltage)

Proses pelapisan listrik membutuhkan tegangan yang konstan, maksudnya

tegangan tidak akan berubah oleh besar kecilnya ampere yang terpakai.

5. Waktu Pelapisan

Waktu pelapisan akan mempengaruhi terhadap kuantitas dari hasil pelapisan

yang terjadi dipermukaan produk yang dilapis. Kenaikan temperatur akan

menyebabkan naiknya konduktivitas dan difusitas larutan elektrolit, berarti

tahanan elektrolit akan mengecil sehingga potensial dibutuhkan untuk mereduksi

ion-ion logam berkurang.

6. Throwing Power

Yang dimaksud dengan Throwing power adalah kemampuan larutan

penyalur menghasilkan lapisan dengan ketebalan merata dan sejalan dengan terus

berubahnya jarak antara anoda dan permukaan komponen selama proses (Anton J

Hartono, Tomijiro Kaneko, 1992).

2.8 Krom (Chrome)

2.8.1 Krom dan Sifatnya

Kromium/krom adalah termasuk bahan logam ninferro yang dalam tabel

periodik termasuk grup VIb dan diberi lambang Cr. Logam krom lebih mudah

dari besi (Fe) dengan sifat seperti ditunjukkan pada Tabel 2.2.:

Tabel 1.2 Sifat-sifat logam krom.

Page 32: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

(Sumber: Fransiskus, 2012)

Berat Atom 52,01

Nomor Atom 24

Struktur Atom BCC

Berat Jenis 7,91 gr/cm³

Titik Cair 1920 °C

Valensi 2;3;6

Titik Didih 2260 °C

Koefisien Muai Panas 6,20 in°C

Daya Hantar Panas 38,5 Cal/m jam

Sifat lain yang sangat menonjol adalah mudah teroksidasi dengan udara

membentuk lapisan kromium oksida pada permukaan. Lapisan tersebut adalah

bersifat kaku, tahan korosi, tidak berubah warna terhadap perubahan cuaca. Akan

tetapi akan larut dalam asam klorida, sedikit larut dalam asam sulfat, dan tidak

akan larut dalam asam nitrat (Putra, Fransiskus. S.A, 2012).

2.8.2 Klasifikasi Pelapisan Krom

Pelapisan krom dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu:

2.8.2.1 Pelapisan krom dekoratif

Pada elektroplating dekoratif dapat diterapkan pada logam dan plastik.

Dalam elektoplating krom dekoratif logam atau bahan dasar umumnya dilapisi

dengan tembaga dan nikel, kemudian diikuti oleh lapisan krom yang relatif tipis

untuk memberikan permukaan yang terang. Electroplating dekoratif digunakan

untuk otomotif, furnitur logam, sepeda, perkakas tangan dan perlengkapan pipa.

Proses ini terdiri dari pembersihan basa, dan asam, diikuti dengan pelapisan

tembaga tipis, electroplating tembaga, electroplating nikel, dan electroplating

Page 33: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

krom. Langkah electroplating tembaga menggunakan lapisan tipis tembaga dalam

tembaga sianida untuk meningkatkan sifat konduktif logam dasar. Substrat

kemudian dilapisi dengan nikel dalam dua lapisan untuk lebih meningkatkan

ketahanan terhadap korosi dan mengaktifkan permukaan logam untuk

electroplating krom. Langkah terakhir dalam proses ini adalah electroplating krom

itu sendiri.

Pelapisan krom dekoratif membutuhkan waktu pelapisan yang lebih pendek

dan beroprasi pada densitas arus yang lebih rendah daripada pelapisan krom keras.

Beberapa operasi krom plating dekoratif menggunakan katalis fluorida bukan

asam sulfat karena katalis fluorida, seperti fluosilikat atau fluoborat, telah

ditemukan dapat menghasilkan efisiensi yang tinggi. Kebanyakan plastik yang

dapat dilapisi dengan krom terbuat dari akrilonitril butadiene setirena (ABS).

Langkah terakhir dari setiap proses electroplating adalah pembilasan dengan air.

2.8.2.2 Pelapisan krom keras (Hard Chrome)

Pada electroplating krom keras yaitu pelapisan dengan logam krom yang

relatif tebal diendapkan langsung pada logam dasar (biasanya baja) untuk

memberikan permukaan dengan sifat tahan aus, koefisien gesek yang rendah,

keras, dan tahan korosi, atau untuk memperbaiki permukaan yang telah terkikis.

Pelapisan krom keras digunakan dalam berbagai keperluan seperti silinder

hidrolik, batang kecil, gulungan industry, bahan seng, cetakan plastik, komponen

mesin dan perangkat keras dalam air laut.

Proses ini terdiri dari pretreatment yaitu pembersihan dengan larutan alkali,

mencelupkan dalam larutan asam, anodiasi dengan asam kromat, dan

elektroplating krom. Langkah pretreatment seperti polishing, grinding dan

degreasing. Degreasing merupakan pencelupan bahan yang akan diplating dalam

pelarut organik, seperti trikloroetilen atau perkkloroetilena, atau menggunakan

uap dari pelarut organik untuk menghilangkan lemak dipermukaan. Pembersihan

alkali digunakan untuk mengusir kotoran dipermukaan dengan larutan pembersih

anorganik, seperti natrium karbonat, natrium fosfat, atau natrium hidroksida.

Pencelupan dalam asam digunakan untuk menghilangkan noda atau film oksida

yang terbentuk dalam langkah pembersihan alkali dan menetralkan film basa.

Larutan asam biasanya mengandung 10-30% asam klorida atau asam sulfat. Asam

Page 34: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

kromat untuk membersihkan permukaan logam dan meningkatkan adhesi dari

krom dalam langkah electroplating. Langkah terakhir dalam proses ini adalah

proses electroplating (Riyanto, Ph.D. 2013). Berikut adalah alur proses

elektroplating untuk menghasilkan bahan krom keras dan bahan krom dekoratif

yang ditunjukkan pada Gambar 2.2 sebagai berikut:

Page 35: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

(A) Electroplating Krom Keras (B) Electroplating Krom Dekoratif

Gambar 2.2 Alur proses electroplating.

(Sumber: Riyanto, 2013)

Page 36: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

2.9 Peralatan Lapis Listrik dan Prinsip Kerjanya

Electroplating adalah suatu proses pelapisan dimana terjadi pengendapan

suatu lapisan logam tipis pada permukaan yang dilapisi dengan menggunakan arus

listrik. Biasanya proses electroplating dilalukan dalam suatu bejana atau cawan

yang terdiri dari elektroda yang dihubungkan dengan arus listrik searah (DC)

dimana rangkaian ini disebut sel elektrolisa.

Pada prinsipnya pelapisan logam dengan cara lapis listrik atau

electroplating adalah merupakan rangkaian dari arus listrik, anoda, larutan

elektrolit dan katoda (benda kerja). Keempat gugusan ini disusun sedemikian

rupa, sehingga membentuk suatu system lapis listrik dengan rangkaian sebagai

berikut:

a. Anoda dihubungkan pada kutub positif dari sumber listrik.

b. Katoda dihubungkan pada kutub negative dari sumber listrik.

c. Anoda dan katoda direndam dalam larutan elektrolitnya.

Untuk lebih jelasnya rangkaian dan prinsip kerja proses lapis listrik dapat

dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Rangkaian prinsip kerja proses lapis listrik.

(Sumber: Fransiskus, 2012)

Sumber Arus

Page 37: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

2.10 Uji Kekerasan

Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical of

properties) dari suatu material. Kekerasan suatu material merupakan ketahanan

material terhadap gaya penekanan atau deformasi dari material lain yang lebih

keras. Yang menjadi prinsip dalam suatu uji kekerasan adalah terletak pada

permukaan material pada saat permukaan material tersebut diberi perlakuan

penekanan sesuai dengan parameter (diameter, beban, dan waktu).

2.11 Uji Kekerasan Metode Vickers (HV/VHN)

Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan

kekerasan suatu material dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan

yang cukup kecil dan mempunyai bentuk geometri berbentuk pyramid seperti

ditunjukkan pada Gambar 2.4. Beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil

dibanding dengan pengujian rockwell dan brinel yaitu antara 1 sampai 1000 gram

untuk pengujian mikroindentasi. Angka kekerasan Vickers (HV) didefinisikan

sebagai hasil bagi (koefisien) dari beban uji (F) dengan luas permukaan bekas luka

tekan (injakan) dari indentor (diagonalnya) (A) yang dikalikan dengan sin

(136°/2).

Pengujian Vickers

Gambar 2.4 Bentuk Identor pada Pengujian Vickers.

(Sumber: Material Teknik 2nd

session page 6)

Page 38: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Rumus untuk menentukan besarnya nilai kekerasan dengan metode vikers

yaitu:

VHH =

…………….... [2.3]

VHN =

……………..…[2.4]

VHN =

………………..…[2.5]

(Sumber: Material Teknik 2nd

session page 6)

Keterangan :

VHN = Angka Kekerasan Vickers.

F = Beban (kgf).

D = Diagonal (mm).

Page 39: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian experiment, karena proses

pelapisan ini belum pernah ada pada tempat yang ditentukan.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Workshop Teknik Mesin Alat Berat Politeknik

Negeri Balikpapan, Jl. Soekarno-Hatta Km 8 pada bulan Juli 2017.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian.

Penelitian ini membutuhkan peralatan dan bahan sebagai berikut:

3.3.1 Alat dan Bahan Persiapan Kelengkapan Alat Electroplating.

Peralatan yang dibutuhkan untuk menyiapkan kelengkapan alat

electroplating.

1. Meteran, sebagai alat untuk mengukur panjang bahan sebelum dipotong.

2. Kapur penanda, untuk menandai bahan agar pemotongan dapat dilakukan

sesuai dengan ukuran yang ditentukan.

3. Gerinda potong, memotong bahan.

4. Mesin bor, untuk melubangi bahan.

5. Mesin las, untuk menyambung potongan bahan sesuai rancangan.

Bahan yang digunakan untuk menyiapkan kelengkapan alat electroplating.

1. Besi plat dengan dimensi 3.000mm x 500mm x 5mm.

2. Besi siku dengan panjang 2.000mm tebal 5mm.

3. Bak plating dari Stainless steel.

4. Roda trolley 4 buah.

5. Kawat.

6. Kabel listrik.

7. Penjepit buaya.

Page 40: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

3.3.2 Alat dan Bahan Pembuatan Spesimen Pengujian.

Alat pembuatan spesimen/benda uji.

1. Penggaris, digunakan untuk mengukur panjang plat yang akan di jadikan

spesimen pengujian.

2. Gerinda Potong, untuk memotong spesimen uji.

3. Mesin bor, untuk melubangi spesimen agar mudah saat di kaitkan pada rak

electroplating.

4. Kikir, digunakan untuk menghilangkan karat pada spesimen.

5. Mesin polishing, digunakan untuk menghaluskan permukaan spesimen uji.

Bahan pembuatan spesimen/benda uji.

1. Besi plat dengan dimensi 2.000mm x 500mm x 5mm.

2. Resin dan katalis, sebagai penyalut (mounting).

3.3.3 Alat dan Bahan Penelitian Pengujian Electroplating.

Alat yang digunakan untuk penelitian.

1. Baterai (Aki) 12V 150 AH, sebagai sumber listrik.

2. Gelas ukur, digunakan agar jumlah komposisi larutan sesuai dengan yang

digunakan.

3. Wadah plating, dengan rak dan kawat pengait sebagai tempat peletakkan

anoda dan katoda (spesimen yang akan dilakukan pengujian).

4. Wadah pembersihan spesimen, untuk membersihkan spesimen dari karat,

lemak dan debu dari permukaan spesimen.

5. Wadah Pembilasan, untuk membersihkan sisa-sisa larutan pembersihan

serta pembersihan sisa-sisa larutan pada spesimen hasil pelapisan.

6. Stopwatch, untuk menghitun lamanya waktu electroplating.

7. Thermogun, untuk mengukur suhu saat pelapisan.

Page 41: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

8. Alat uji kekerasan Vickers (Vickers Hardness Tester), untuk mengukur nilai

kekerasan mikro permukaan spesimen pengujian.

Bahan penelitian.

1. Anoda yanag digunakan adalah timah hitam (Pb) sebagai anoda tidak

terlarut.

2. Katoda/spesimen yang digunakan untuk dilapis adalah baja karbon rendah

berupa plat dengan dimensi panjang 50 mm, lebar 40 mm dan tebal 4 mm.

3. Larutan elektrolit yang dipakai divariasikan: (Asam kromat) 500 gr/lt

dengan (Asam sulfat) 5 gr/lt dan (Asam kromat) 500 gr/lt

dengan (Asam sulfat) 10 gr/lt.

4. Bensin, soda api (NaOH) untuk pencucian karat, lemak dan minyak,

detergent untuk pencucian basa, air PDAM untuk pembilasan.

3.4 Alur Penelitian

Berikut adalah langkah atau alur pelapisan krom dengan teknik chromate

conversion coatings dengan cara electroplating yang ditunjukan pada Gambar 3.1.

Diagram alur penelitian:

Page 42: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Persiapan Alat

Mulai

Tinjauan Pustaka

Persiapan bahan penelitian

Studi Lapangan

Selesai

Ya

Analisa/pengujian kekerasan

mikro

Hasil

Pengujian?

Kesimpulan

Tidak

Proses Electroplating

Persiapan

alat

Pembuatan spesimen uji

Analisa Hasil

Tidak

Y

Gambar 3.1 Diagram alur penelitian

Page 43: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

3.5 Langkah Kerja

Mencari teori-teori electroplating dan mempelajari cara-cara pelapisan

dengan teknik electroplating. Penulis juga secara langsung mendatangi toko emas

untuk melihat langsung pelapisan emas dengan teknik electroplating yang

diharapkan penulis dapat mendapatkan gambaran tentang proses electroplating.

Setelah penulis mendapatkan teori-teori dan informasi tentang electroplating,

penulis dapat mulai mempersiapkan alat, bahan dan material untuk dilakukan

pelapisan. Setelah itu, maka penulis harus melakukakan uji pelapisan. Setelah

semua uji coba selesai maka kita mendapatkan kesimpulan.

3.6 Proses Pmbuatan Perlengkapan Alat Electroplating.

Tahapan pembuatan perlengkapan alat electroplating yaitu:

1. Menyiapkan beberapa wadah yang akan digunakan sebagai wadah

pembersihan, wadah pembilasan dan wadah untuk melakukan pelapisan.

2. Menyiapkan rak dan kawat pengait, untuk dijadikan sebagai tempat

peletakkan spesimen/benda uji (Katoda) dan peletakkan timah hitam

(Anoda).

3. Membuat rak sebagai tempat peletakkan baterai aki. Dengan memotong besi

siku dengan ukuran yang sesuai menggunakan gerinda potong. Lalu

mengelas besi siku sesuai rancangan. Selanjutnya bor bagian bawah siku

sebagai tempat peletakkan roda trolley.

4. Menyiapkan kabel positif dan negatif yang telah di sambung dengan

penjepit buaya.

5. Hubungkan kabel pada kutub positif dari sumber listrik pada Anoda.

6. Hubungkan kabel pada kutub negatif dari sumber listrik pada Katoda.

Page 44: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Design dan gambar alat electroplating yang akan digunakan seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3.

Gambar 3.2 Design alat electroplating.

(Sumber : Dokumentasi, 2017)

Page 45: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

(A) (B)

(C) (D)

Gambar 3.3 Alat electroplating.

(Sumber: Dokumentasi, 2017)

Keterangan:

(A) = Perakitan rak, sebagai tempat pengaitan spesimen (katoda) dan timah hitam

(Anoda) saat proses pencelupan.

(B) = Alat electroplating tampak depan.

(C) = Alat electroplating tampak belakang.

(D) = Stand baterai, untuk memudahkan pemindahan baterai ketika akan

dilakukan pengisian daya.

Skema alat pelapisan seperti ditunjukkan pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Skematis rangkaian lapis listrik.

Page 46: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

(Sumber: Ahmad, 2011)

3.7 Proses Pembuatan Spesimen Uji Coba

Tahapan pembuatan specimen yaitu:

1. Pengukuran spesimen dengan menggunakan penggaris sesuai ukuran yang

diinginkan.

2. Pemotongan spesimen menggunakan gerinda potong.

3. Pengeboran spesimen, bertujuan agar spesimen mudah saat di gantungkan

dalam proses pembersihan dan pelapisan.

4. Mengikir spesimen untuk menghilangkan karat pada permukaan spesimen.

5. Penyalutan (mounting), karena spesimen yang akan di lakukan pelapisan

memiliki ukuran yang kecil dan menyulitkan pada saat di lakukan proses

pemolesan, maka spesimen tersebut harus ditempatkan pada suatu media

(media mounting). Sebagai penyalut digunakan bahan thermoplastic, seperti

resin.

6. Pemolesan spesimen, menggunakan mesin polishing, pemolesan dilakukan

menggunakan amplas dengan urutan tingkat kekasaran (grid) dari 100, 400,

1000 sampai 1500. Langkah terakhir pemolesan menggunakan kain beludru

(selvyt) dengan pasta logam (Metal Polish Cream) dan alkohol 70%.

Gambar 3.3. Dimensi spesimen

(Dokumentasi, 2017)

Page 47: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Gambar 3.4. Spesimen setelah di mounting.

(Dokumentasi, 2017)

Gambar 3.5 Spesimen setelah di polishing.

(Dokumentasi, 2017)

Page 48: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

3.8 Proses Pencampuran Cairan Elektrolit

Tahapan proses pencampuran cairan elektrolit yaitu:

1. Menyiapkan wadah yang akan digunakan sebagai wadah pelapisan.

2. Siapkan bubuk krom ( ), asam sulfat ( ) dan air aquadest dan

campur menjadi 1 dalam wadah, lalu diaduk hingga merata.

3. Campuran elektrolit yang digunakan divariasikan menjadi 2 komposisi

larutan, yaitu:

a. Komposisi larutan , (asam kromat) 500 gr/ltr dan (asam

sulfat) 5 gr/ltr.

b. Komposisi larutan CrO3 (asam kromat) 500 gr/ltr dan (asam

sulfat) 10 gr/ltr.

3.9 Proses Pelapisan Spesimen Uji Coba

Tahapan proses pelapisan spesimen yaitu:

1. Menyiapkan wadah pembersihan, pembilasan dan wadah pelapisan.

2. Membersihkan benda uji dengan soda api (NaOH) selama 5-10 menit.

3. Membersihkan benda uji dengan bensin.

4. Membersihkan benda uji dengan detergent.

5. Kemudian dibilas dengan air untuk menghilangkan sisa sabun hingga benar-

benar bersih.

6. Merangkai spesimen (katoda) pada rak dan di hubungkan pada kutub negatif

dari aki. Dan anoda Timah hitam (PB) pada kutup positif dari aki.

7. Memasukan specimen kedalam wadah yang berisi larutan CrO3 dan asam

sulfat H2SO4 dengan jarak anoda dan katoda 10 cm.

8. Waktu pelapisan divariasikan selama 60, 90 dan 120 menit.

9. Membilas spesimen setelah dilakukan pelapisan untuk menghilangkan sisa

larutan dan kemudian dikeringkan.

10. Melakukan polishing untuk dan menghaluskan spesimen menggunakan kain

beludru (selvyt) dengan pasta logam (Metal Polish Cream).

Page 49: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

3.10 Reaksi Pada Pelapisan Krom Keras

Mekanisme pengendapan ion pada pelapisan krom keras dengan

elektroplating cukup kompleks. Ion kromat ( ) merupakan sumber ion Cr

yang akan mengendap dan membentuk lapisan pada permukaan katoda (benda

yang akan dilapis). Asam kromat dalam air cenderung akan membentuk asam

dikromat (dichromic acid, ). Asam dikromat berwujud dalam

larutan elektrolit dan selanjutnya akan mengendap untuk membentuk lapisan

pada permukaan katoda.

CrO3 + H2O → H2CrO4 → 2H+ + CrO4

2-

H2Cr2O7 + H2O → 2H+ + Cr2O7

2- + H2O

Ada 3 reaksi secara simultan pada katoda yaitu :

1). Pengendapan Cr :

Cr2O72-

+ 14H+

+ 12e- → 2Cr + 7H2O

2). Pelepasan H2 :

2H+ + 2e

- → H2

3). Pembentukan ion Cr :

Cr2O72-

+ 14H+ + 6e

- → 2Cr

3+ + 7H2O

Ada 3 reaksi secara simultan pada anoda yaitu:

1). Pelepasan O2 :

2H2O → O2 + 4H+ + 4e

-

2). Oksidasi ion Cr :

Cr3+

+ 3H2O → CrO3 + 6H+ + 3

e-

3). Pembentukan PbO2 :

Pb + 2H2O → PbO2 + 4H+ + 4e

-

Krom tidak dapat berfungsi sebagai anoda dengan baik karena dapat dengan

mudah larut di dalam larutan asam kromat. Maka sebagai pengganti digunakan

anoda timah hitam (Pb) yang bersifat tidak mudah larut dalam larutan asam

kromat (Tarwijayanto, D., dkk, 2013).

3.11 Pengujian Kekerasan Mikro

Pengujian kekerasan permukaan spesimen dilakukan dengan menggunakan

alat uji kekerasan Vickers dengan indentor dari bahan intan berbentuk piramid

bujur sangkar. Pada daerah bekas penekanan akan berbentuk sudut dengan dua

bidang miring yang saling berhadapan seperti yang ditunjukkan pada Gambar

3.11. Angka-angka kekerasan didapat dengan mengukur kedua panjang diagonal

dari hasil penekanan, kemudian dimasukkan pada rumus (Tarwijayanto, D., dkk,

2013).

Page 50: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

3.12 Pengukuran Kekerasan Mikro

Pengukuran kekerasan mikro dilakukan di Laboratorium Uji Bahan jurusan

Teknik Mesin Politeknik Negeri Balikpapan. Tahapan pengukuran kekerasan

mikro yang dilakukan sebagai berikut:

1. Spesimen diletakkan pada head mesin uji kekerasan Mikro Vickers.

2. Tempatkan focus pembebanan pada daerah yang telah ditentukan dengan

cara melihat pada layar monitor.

3. Beban utama 500 gf, sehingga beban akan turun dan menekan spesimen uji.

4. Penekanan ditahan selama 10 detik.

5. Setelah 10 detik, kemudian beban utama ditiadakan sehingga beban akan

naik keatas bebas dari spesimen uji.

6. Setelah beban dihilangkan maka akan didapat hasil penekanan berupa

kerucut.

7. Lebar diagonal kerucut dapat dibaca dengan pembesaran 10x pada lensa.

8. Hasil pengukuran kekerasan mikro dapat lansung terlihat pada monitor.

Gambar 3.5 Alat Uji Kekerasan Vickers

Gambar 3.4. Pengujian Vickers.

(Sumber: Tarwijayanto, 2013)

Page 51: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

(B). Proses penekanan indentor pada spesimen.

Gambar 3.6 Proses penekanan indentor pada spesimen

Gambar 3.7 Letak pembebanan spesimen uji

(Sumber: Dokumentasi, 2017)

Page 52: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Prinsip Kerja Alat Electroplating.

Pada prinsipnya pelapisan logam dengan cara lapis listrik atau

electroplating adalah merupakan rangkaian dari arus listrik, anoda, larutan

elektrolit dan katoda (benda kerja) yang disusun membentuk suatu system lapis

listrik. Anoda dihubungkan pada kutub positif dari sumber listrik dan direndam

dalam larutan elektrolit. Dalam pelapisan krom ini, anoda yang digunakan

merupakan jenis anoda unsoluble (anoda tidak terlarut) yang berguna hanya

sebagai penghantar arus (conductor of current). Selanjutnya katoda (spesimen

pengujian) dihubungkan pada kutub negatif dari sumber listrik dan direndam

dalam larutan elektrolit dan mengalami pelapisan. Pada proses pelapisan krom,

komposisi dan sifat elektrolit sangat penting untuk menghasilkan kualitas plating.

4.1.1 Pengujian Spesimen Menggunakan Alat Electroplating.

Larutan yang digunakan untuk pelapisan di variasikan menggunakan

komposisi larutan CrO3 (asam kromat) 500 gr/ltr dan H2SO4 (asam sulfat) 5 gr/ltr

(ASM Handbook vol. 5. 1994) dan komposisi larutan CrO3 (asam kromat) 500

gr/ltr dan H2SO4 (asam sulfat) 10 gr/ltr. Waktu pelapisan juga divariasikan selama

60 menit, 90 menit dan 120 menit. Dari pengujian tersebut didapatkan hasil

seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Secara visual hasil pelapisan menggunakan komposisi larutan CrO3 500

gr/ltr dan H2SO4 5 gr/ltr yang merujuk dari ASM Handbook vol. 5 “Surface

Engineering”, tentang komposisi larutan lebih terlihat pelapisan yang terjadi pada

spesimen pengujian. Pada komposisi asam sulfat yang divariasikan sebanyak 10

gr/lt terlihat permukaan spesimen uji tidak terlapisi dengan baik.

Page 53: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

(A) larutan CrO3 500 gr/ltr dan H2SO4 5 gr/ltr.

(B) larutan CrO3 500 gr/ltr dan H2SO4 10 gr/ltr.

Gambar 4.1 Hasil pelapisan krom.

(Sumber: Dokumentasi, 2017)

Dimana:

1. Selama 60 menit.

2. Selama 90 menit.

3. Selama 120 menit.

4.2 Nilai Kekerasan Mikro Spesimen Pengujian.

Pengujian kekerasan bahan pada penelitian ini menggunakan metode

indentasi mikro Vickers, dimana pada permukaan material diberi beban sebesar

500 gf dengan waktu dwell time 10 s. Indentor berbentuk piramida intan dengan

sudut antara permukaan berlawanan 136° (ASM Handbook vol. 8. 2000).

Page 54: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Gambar 4.2 Grafik hubungan pengaruh waktu terhadap ketebalan lapisan pada

proses electroplating hard chrome menggunakan variasi komposisi H2SO4 5 gr/ltr

dan H2SO4 10 gr/lt.

Setelah dilakukan pelapisan krom dengan komposisi larutan CrO3 500 gr/ltr

dan H2SO4 5 gr/ltr didapat nilai kekerasan permukaan seperti ditunjukkan pada

Gambar 4.2 Grafik hasil pelapisan menggunakan variasi komposisi larutan CrO3

500 gr/ltr dengan H2SO4 5 gr/ltr dan komposisi larutan CrO3 500 gr/ltr dengan

H2SO4 10 gr/ltr. Pada spesimen 1 dengan proses pelapisan selama 60 menit,

didapat hasil kekerasan mikro pada permukaan spesimen uji didapat rata-rata

keseluruhan 154,9 VHN. Pada spesimen 2 dengan proses pelapisan selama 90

menit didapat nilai kekerasan permukaan dengan rata-rata keseluruhan 179,1

VHN. Pada spesimen 3 dengan proses pelapisan selama 120 menit, didapat nilai

kekerasan permukaan dengan rata-rata keseluruhan 164,9 VHN.

Pada larutan yang divariasikan dengan komposisi larutan CrO3 500 gr/ltr

dan H2SO4 10 gr/ltr seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2 didapat nilai

kekerasan permukaan pada spesimen 1 dengan proses pelapisan selama 60 menit

dengan rata-rata keseluruhan 151,5 VHN. Pada spesimen 2 dengan proses

pelapisan selama 90 menit dengan rata-rata keseluruhan 149,97 VHN. Pada

spesimen 3 dengan proses pelapisan selama 120 menit rata-rata keseluruhan

153,13 VHN.

Page 55: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Keterangan :

(A). Gambar hasil pengujian vickers pada raw material.

(B). Gambar hasil pengujian vickers campuran H2SO4 5 gr/lt spesimen 1,2 dan 3.

(C). Gambar hasil pengujian vickers campuran H2SO4 10 gr/lt spesimen 1,2 dan 3.

Gambar 4.3 Gambar hasil uji kekerasan vickers.

Berdasarkan hasil pengujian kekerasan Vickers yang ditunjukkan pada

gambar 4.3 terlihat pada layar monitor hasil pembesaran 10x dari lensa pada alat

pengujian kekerasan Vickers perbedaan yang terlihat antara permukaan raw

material dengan spesimen yang telah dilakukan pelapisan. Pada gambar (A) raw

material, permukaan spesimen terlihat bersih dan dapat dengan mudah dilakukan

pengujian. Namun pada gambar (B) setelah dilakukan pelapisan dengan campuran

H2SO4 sebanyak 5 gr/lt, pada layar monitor terlihat permukaan spesimen

cenderung gelap dan kasar, sehingga dibutuhkan ketelitian saat melakukan

pengukuran kekerasan vikcers. Semakin lama pencelupan spesimen akan

didapatkan hasil pelapisan dengan kekasaran merata. Sedangkan pada gambar (C)

pelapisan dengan campuran H2SO4 sebanyak 10 gr/lt, pada layar monitor alat

(A)

(B)

(C)

Page 56: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

pengujian vickers terlihat permukaan spesimen yang sedikit kotor dan masih

terlihat bersih seperti belum terlapisi.

4.3 Pembahasan

Data yang diperoleh dari Gambar 4.1 perbandingan hasil pelapisan hard

chrome dapat terlihat jelas pada pencampuran elektrolit dengan komposisi H2SO4

sebanyak 5 gr/l merujuk dari teori yang terdapat pada ASM handbook vol. 5,

berhasil menghasilkan lapisan krom pada spesimen uji. Sedangkan pada variasi

komposisi H2SO4 sebanyak 10 gr/l tampak spesimen tidak terlapis dengan baik

bahkan setelah dilakukan polishing menggunakan kain selvyt (beludru) tampak

permukaan spesimen kembali seperti spesimen awal yang belum terlapisi. Jadi

dapat disimpulkan, penambahan kadar H2SO4 pada pencampuran elektrolit

membuat hasil pelapisan tidak maksimal bahkan tidak dapat menghasilkan

pelapisan krom.

Pelapisan dengan lama waktu pencelupan selama 90 menit pada campuran

dengan asam sulfat (H2SO4) sebanyak 5 gr/lt memiliki lapisan yang paling keras

dibandingkan spesimen lain dengan komposisi yang sama, sedangkan spesimen

dengan campuran asam sulfat (H2SO4) sebanyak 10 gr/lt dengan lama waktu

pencelupan 60, 90 dan 120 menit kekerasannya hampir sama dengan kekerasan

pada raw material.

Gambar hasil pengujian vickers yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 terlihat

perbedaan permukaan spesimen pada layar monitor pengujian. Semakin terlapisi

krom, tampak semakin merata kekasaran. Membuktikan bahwa pendeposisian

akan meningkatkan kekasaran permukaan karena bagian atas dari permukaan

benda akan lebih cepat terlapisi dari bagian lembah. Dengan penambahan waktu

pengendapan, dan diikuti oleh peningkatan ketebalan lapisan menyebabkan

kekasaran permukaan menjadi menurun (Anhar, W., dkk, 2016).

Page 57: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan.

Dari proses pelapisan electroplating dan analisa hasil penelitian yang

dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Setelah dilakukan pengujian pada alat electroplating menggunakan

komposisi larutan elektrolit CrO3 500 gr/ltr dan H2SO4 5 gr/ltr didapat hasil

pembentukan lapisan yang lebih baik daripada menggunakan komposisi

larutan elektrolit CrO3 500 gr/ltr dan H2SO4 10 gr/ltr.

2. Nilai kekerasan permukaan pada penggunaan komposisi larutan elektrolit

CrO3 500 gr/ltr dan H2SO4 5 gr/ltr didapat kekerasan optimal terjadi pada

lama waktu pelapisan 90 menit. Pada penggunaan komposisi larutan

elektrolit CrO3 500 gr/ltr dan H2SO4 5 gr/ltr tidak dapat menghasilkan

pelapisan dan kekerasan yang dihasilkan hampir sama dengan kekerasan

dari raw material.

5.2 Saran.

Untuk lebih mengembangkan penelitian yang berhubungan dengan

pelapisan krom keras (hard chrome) menggunakan proses electroplating, maka

penulis memberikan saran:

1. Disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pelapisan hard

chrome dengan memvariasikan variable-variabel penting lainnya seperti

rapat arus, waktu pelapisan ataupun takaran komposisi larutan yang akan

digunakan.

2. Disarankan untuk dapat lebih melihat hasil pelapisan hendaknya dilakukan

pengamatan dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope).

3. Disarankan pada penelitian lebih lanjut agar menambah pengujian yang

dilakukan pada hasil pelapisan krom dengan pengujian berat maupun

pengujian ketahanan pelapisan terhadap korosi.

Page 58: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, M.A. 2011. ”Analisa Pengaruh Besar Tegangan Listrik Terhadap

Ketebalan Pelapisan Chrome Pada Pelat Baja Dengan Proses

Elektroplating”, Tugas Akhir Teknik Mesin, Universitas Hasanudin

Makasar.

Anhar, W., dkk, 2016. “The Effect Of Deposition Time Of He-CH4 To Surface

Roughness On AISI 410 Steel Surface”. Jurnal ROTOR , Volume 9 no 1,

April 2016.

ASM, ASM Handbook vol. 8. 2000. Mechanical Testing and Evaluation. ASM

International. Hal. 459-470.

ASM, ASM Handbook vol. 5. 1994. Surface Engineering. ASM International.

Hal. 684-270 dan Hal. 1232-1242.

Anton J Hartono, Tomijiro Kaneko. 1992. ”Mengenal Pelaisan Logam

Elektroplating”. Yogyakarta : Andi Offset.

Bettina Kerle, Mathias’Opper and sirqudvock. 2000. “Hexavalent Chromium”.

Sur tec 875.

Putra, Fransiskus. S.A. 2012. “Pengaruh Arus dan Waktu Pelapisan

Chrome terhadap Ketebalan Lapisan dan Kekerasan pada Plat Baja

Karbon Rendah AISI 1026 dengan Elektroplatin Menggunakan

HCrO3 250 gr/lt dan H2SO4 1,25 g/lt”. Skripsi Teknik mesin,

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Raharjo Samsudi. 2008. ”Pemilihan Jenis Larutan Elektrolit Sebagai Media

Pelapis Krom Keras Pada Baja Karbon Rendah”: Traksi. Vol.8

No.1h 1-7.

Raharjo Samsudi. 2010. “Pengaruh Variasi Tegangan Listrik Dan Waktu Proses

Elektroplating Terhadap Ketebalan Serta Kekerasan Lapisan Pada Baja

Karbon Rendah Dengan Krom”.

Page 59: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Riyanto, Ph.D. 2013. Elektrokimia dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha

Ilmu. Hal. 25-41.

Sandi. 2002. “Pengaruh Temperatur, Rapat arus dan Waktu Proses pada

Proses Hard Chrome Electroplating terhadap Kekerasan Permukaan

Baja ST-42”: Master Thesis ITB.

Suarsana, I.K. 2008. “Pengaruh Waktu Pelapisan Nikel Pada Tembaga

Dalam Pelapisan Khrom Dekoratif Terhadap Tingkat Kecerahan

Dan Ketebalan Lapisan.” Jurnal ilmiah Teknik Mesin Cakram Vol. 2

No. 1, Juni 2008 (48-60), Jimbaran Bali.

Tarwijayanto, D., dkk, 2013. “Pengaruh Arus dan Waktu Pelapisan

Hard Chrome Terhadap Ketebalan Lapisan dan Tingkat Kekerasan

Mikro pada Plat Baja Karbon Rendah AISI 1026 Dengan

Menggunakan CrO3 250gr/lt dan H2SO4 2,5 gr/lt pada Proses

Elektroplating”. Jurnal ilmiah Teknik Mesin Mekanika Vol. 11 No. 2,

Maret 2013, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa tengah.

Waraka. 2002. “Pengaruh lama Waktu Pengekroman terhadap Ketebalan

dan Kekerasan Permukaan Logam yang dilapisi Krom”: Master

Thesis ITB.

Page 60: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Design Gambar Alat Electroplating.

ALAT Electroplating

Page 61: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Sifat Logam Kromium.

Page 62: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Tabel Periodik Unsur Kimia.

Page 63: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Grafik Hubungan Pengaruh Waktu Terhadap Ketebalan Lapisan Dengan Variasi Larutan Elektrolit.

159.9

179.1

164.9

151.5 149.97

153.13

135

140

145

150

155

160

165

170

175

180

185

60 90 120

AN

GK

A K

EKER

ASA

N (

VH

N)

WAKTU (MENIT)

H2SO4 5 gr/lt

H2SO4 10gr gr/lt

Page 64: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

No Nama Bahan Harga

1 Asam Kromat 2 kilogram Rp 90.000,00/kg

2 Asam sulfat 1 liter Rp 95.000,00/ltr

3 Botol Bahan Kimia 1 buah Rp 55.000,00/buah

4 Kabel listrik 4 meter Rp 5.000,00/m

5 Penjepit buaya 4 buah Rp 2.000,00/buah

6 Kawat 2 meter Rp 2.000,00/m

7 Aquadest 2 liter Rp 16.000,00/ltr

8 NaOH 1 kg Rp 25.000,00/kg

Page 65: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Daftar Lokasi Penjualan dan Harga Bahan Yang

Digunakan Dalam Penelitian.

9 Roda Trolley 4 buah Rp 40.000,00/buah

No. Nama Toko Alamat Toko

1 Mahmud Kimia Jl. Raya Kalimati Rt.10/1 (depan POM bensin) Adiwerna, Tegal.

2 UD. Terang Abadi Jl. Soekarno Hatta km.3 (dekat MAXI).

3 Toko Jamin Baru

Elektronik

Jl. Jendral Sudirman 300 Rt.01, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota,

Kalimantan Timur.

4 Lab.Mipa Organik fmipa

Universitas Mulawarman

Jl.Muara Pahu Kampus Gunung Kelua Laboratorium Mipa Organik Fmipa

Universitas Mulawarman, Samarinda.

5 CV. Central Chemical Jl. MT. Haryono No.7, Sepinggan, Balikpapan Selatan, Kalimantan

Timur.

Page 66: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Gambar Hasil Pengujian Kekerasan Mikro.

Keterangan :

(A). Gambar hasil pengujian vickers pada raw material.

(B). Gambar hasil pengujian vickers campuran H2SO4

5 gr/lt spesimen 1,2 dan 3.

(C). Gambar hasil pengujian vickers campuran H2SO4

10 gr/lt spesimen 1,2 dan 3.

Page 67: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Gambar Hasil Pelapisan Krom.

(A) larutan CrO3 500 gr/ltr dan H2SO4 5 gr/ltr. (B) larutan CrO3 500 gr/ltr dan H2SO4 10 gr/ltr.

Dimana:

1) Selama 60 menit. 2) Selama 90 menit.

3) Selama 120 menit.

Page 68: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Gambar Pengujian Pelapisan dan Pengujian Kekerasan Mikro Benda Uji.

Page 69: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Gambar Persiapan Pengujian Pelapisan.

Page 70: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Gambar Persiapan Pengujian.

Page 71: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers

Gambar Persiapan Alat Electroplating.

Page 72: METODE PELAPISAN KROM DENGAN TEKNIK CHROMATE …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/140309237391_2017.pdf · Gambar 3.7 Spesimen setelah di polishing.....30 Gambar 3.8 Pengujian Vickers