Metode Pelaksanaan Pengerasan

7
Metode Pelaksanaan Pengerasan/Pengkerikilan dan Rehabilitasi Jalan Produksi < Sebelumnya Berikutny a > GSF-Aceh. Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli, Pekerjaan dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik existing yang akan dikerjakan (sesuai dengan dokumen kontrak) Metode Pelaksanaan Pengerasan/Pengkerikilan dan Rehabilitasi Jalan Produksi Oleh CV. Rambung Unoe Tahun 2012 Meulaboh, 29 Juli 2012 GSF-Aceh. Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli, Pekerjaan dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik existing yang akan dikerjakan (sesuai dengan dokumen kontrak) METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Nama Pekerjaan : Pengerasan/Pengkerikilan dan Rehabilitasi Jalan Produksi Kec. Meureubo, Kaway XVI dan Pante Ceureumen Kab. Aceh Barat Kode Paket : KP-04 Tahun anggaran : 2012 A. Ruang Lingkup Pekerjaan: I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEMBERSIHAN LAPANGAN III. PEMBENTUKAN BADAN JALAN IV. PERKERASAN JALAN V. PERKERASAN SIRTU VI. PEKERJAAN PENGUKURAN/GAMBAR PELAKSANAAN B. METODE PELAKSANAAN MOBILISASI Survey Lapangan : Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli, Pekerjaan dilaksanakan

description

jalan

Transcript of Metode Pelaksanaan Pengerasan

Metode Pelaksanaan Pengerasan/Pengkerikilan dan Rehabilitasi Jalan Produksi

< Sebelumnya Berikutnya >

GSF-Aceh. Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli, Pekerjaan dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik existing yang akan dikerjakan (sesuai dengan dokumen kontrak)Metode Pelaksanaan Pengerasan/Pengkerikilan dan Rehabilitasi Jalan Produksi Oleh CV. Rambung Unoe Tahun 2012Meulaboh, 29 Juli 2012GSF-Aceh. Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli, Pekerjaan dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik existing yang akan dikerjakan (sesuai dengan dokumen kontrak)METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Pekerjaan : Pengerasan/Pengkerikilan dan Rehabilitasi Jalan Produksi Kec. Meureubo, Kaway XVI dan Pante Ceureumen Kab. Aceh BaratKode Paket : KP-04Tahun anggaran : 2012

A. Ruang Lingkup Pekerjaan:I. PEKERJAAN PERSIAPANII. PEMBERSIHAN LAPANGANIII. PEMBENTUKAN BADAN JALANIV. PERKERASAN JALANV. PERKERASAN SIRTUVI. PEKERJAAN PENGUKURAN/GAMBAR PELAKSANAAN

B. METODE PELAKSANAAN

MOBILISASISurvey Lapangan :Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli, Pekerjaan dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak. Survey dilakukan terhadap kondisi fisik existing yang akan dikerjakan (sesuai dengan dokumen kontrak)

Mobilisasi Personil ,Mobilisasi personil kontraktor yang cakap dan berpengalaman baik staf kantor maupun maupun pelaksana yang diusulkan.

Mobilisasi / Demobilisasi Peralatan , Mobilisasi / pengiriman peralatan dijadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan , usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan di lapangan . Selanjutnya alat ditempat lokasi yang aman / dalam Base camp dan dekat di lokasi proyek agar mudah nantinya . Adminitrasi dan Dokumentsi dalam pelaksanaan program jadwal pelaksanaan dalam bentuk kurva s. Metoda pelaksanaan dalam mengerjakan suatu pelaksanaan pekerjaan adalah merupakan suatu keharusan bagi setiap pelaksana yang dipercayakan untuk mengerjakan suatu proyek, hal ini adalah untuk memudahkan manager dalam menyikapi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam masa pelaksanaannya.

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dan pertimbangan dalam menyusun suatu metoda pelaksanaan ini yang antara lain meliputi :1. Tenaga kerja yang diperlukan, baik tenaga lokal maupun tenaga yang didatangkan/tenaga yang terampil (skill labour).2. Alat dan peralatan yang tepat yang digunakan, apakah alat manual ataupun peralatan alat berat/alat besar.3. Faktor cuaca yaitu memanfaatkan hari-hari kerja yang efektif dalam pelaksanaan pekerjaan.

Setelah kami mempelajari isi dokumen lelang (gambar dan spesifikasi teknis) serta penjelasan dari panitia pada saat aanwijzing dikantor proyek, maupun dari peninjauan kami kelapangan kerja, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dan pertimbangan kami dalam menyusun langkah-langkah metoda pelaksanaan dalam pekerjaan ini. Dari pertimbangan hal-hal diatas, maka kami susunlah suatu metoda pelaksanaan yang tepat untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan dengan tahapan-tahapan dan tepat sasaran, tepat guna, tepat waktu dan tepat mutu.I. PEKERJAAN PERSIAPANPekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan serta Tenaga Kerjaa. Sesuai persyaratan dalam kontrak, maka Kontraktor diharuskan menyiapkan pondok kerja serta mengadakan mobilisasi dan demobilisasi peralatan yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan, maupun tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.b. Biaya mobilisasi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan dan mengambil alat maupun tenaga kerja dari atau kelokasi pekerjaan.c. Sebelum pelaksanaan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga kerja, Kontraktor harus minta persetujuan terlebih dahulu kepada Direksi.II. PEMBERSIHAN LAPANGANPembersihan lapangan dimaksudkan adalah membersihakan daerah milik jalan (damija) sebelum dilakukan pekrjaan selanjutnya. Langkah-kangkah yang ditempuh adalah :o Menentukan lebar damija yang akan dikerjakan dengan mengukur lebarnya. Dasarnya adalah AS jalan.o Buat patok-patok pembantu ditepi damija yang telah diukur, dan dihubungkan dengan tali plastik.o Membersihkan semak belukar dan penghalang-pengahalang lain pada daerah tersebut. Material hasil pembersihan dikeluarkan dari bagian jalan (ditimbun/ dibakar/ dimanfaatkan)

III. PEMBENTUKAN BADAN JALANPekerjaan tanah timbunan dapat dilkukan menggunakan profil bentuk trapezium yang terbuat dari bambu atau kayu.1. Sebelum ditimbun, permukaan tanah harus dibersihkaan dulu, dikupas permukaan setebal kurang lebih 20 cm, agar tanah timbunan dapat menempel bersatu (rigid) dengan tanah dasar yang ada.2. Tanah dari daerah setempat sedapat mungkin digunakan, bisa tanah kepasiran atau bercampur kerikil. Untuk tanah yang terlalu lembek dan lekat jangan digunakan.3. Penghamparan dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan maksimum 20 cm untuk tiap lapis. Lakukan pemadatan tiap kali penghamparannya dengan alat steamper atau mesin gilas.4. Untuk timbunan di daerah lereng pada pekerjaan pelebaran badan jalan, dibuat kupasan bertangga, untuk mendapakan kekuatan geser dan tanah tidak mudah melorot. IV. PERKERASAN JALANKegiatan pengangkutan material pekerasan dianjurkan sesuai anjuran: 1. Tanah dasar jalan (subgrade) disiapkan lebih dulu, artinya yang kurang padat dipadatkan dan dibersihkan.2. Penghamparan dilakukan dengan cara berlapis-lapis, masing-msing ketebalannya sekitar 10 cm dan dipadatkan secara manual. Pondasi dengan ketebalan 25 cm dapat dilakukan 2 lapis.3. Bahan unutk bahu jalan (tanah berpasir) dihampar lebih dulu sebelum melaksanakan penghamparan lapis pondasi bawah, setelah itu kemudian dihamparkan material lapis pondasi bawah.4. Material bahan pondasi yang telah dihamparkan dilakukan pemadatan atau penggilasan dalam keadaan kadar air optimum.5. Pelaksanaan gilasan dimulai dari kedua sisi luar perkerasan menuju tengah dan sejajar dengan as jalan. Di bagian tikungan pemadatan dimulai dari tempat sisi terendah (sisi bagian dalam) menuju sisi kebagian yang lebih tinggi.6. Jika mesin gilas tidak tersedia, maka pemadatan dilakukan dengan alat timbrisan manual, serentak beberapa orang selebar jalan.7. Untuk menjaga kerusakan permukaan, lapis pondasi yang telah selesai perlu dipertimbangkan ditutup dengan lapis penutup.

V. PERKERASAN SIRTUKualitas gravel perlu ditentukan dengan baik sebelum pekerjaan pelapisan permukaan jalan (gravelling) dimulai. Ini dipakai untuk membuat perencanaan proyek dengan baik, dan untuk bernegosiasi dengan kontraktor lokal untuk pekerjaan graveling, dan untuk menentukan waktu pekerjaan gravelling dalam periode waktu optimal dalam setahun (musim kering/kemarau).

Meskipun proses disebut gravelling, material yang bervariasi dapat digunakan seperti laterite, limestone dan gravel (sirtu). Hampir semua material yang cocok terdiri dari campuran batu, pasir dan tanah liat. Partikel-partikel batu akan dicampur dan membentuk rangka yang kuat yang dapat menopang beban jalan ke tanah. Pasir dan tanah liat akan berfungsi sebagai pengikat yang membuat partikel-partikel batu berada pada tempatnya.

Material gravelling yang baik seharusnya mengandung 35-65% batu, 20-40% pasir dan 10-25% tanah liat. Bagaimanapun juga, dalam musim hujan, jika proporsi tanah liat tinggi dalam campuran, akan membuat permukaan terlalu lunak dan licin. Daerah yang lebih basah, akan lebih baik jika proporsi batu/pasir tinggi. Pada iklim yang lebih kering, proporsi tanah liat yang tinggi dapat diterima.

Pemadatan dan penyiramanSaat lapisan gravel diratakan, kegiatan selanjutnya adalah pemadatan lapisan gravel. Pastikan kita memperoleh air yang cukup, untuk menjaga kadar air dalam material optimum selama proses pemadatan. Jika gravel diratakan segera setelah penggalian, akan memiliki kadar air mendekati optimal, sehingga mengurangi kebutuhan air. Pemadatan mengurangi volume setiap lapisan tanah. Dengan mendorong partikel-partikel tanah semakin padat, tanah menjadi semakin kuat. Dengan melakukan pemadatan material yang digunakan untuk konstruksi jalan, badan jalan akan lebih kuat dan tahan terhadap beban jalan dan erosi alam.

Roller penggilasAda beberapa jenis roller penggilas, bervariasi dari drum tunggal atau dobel, ditarik atau digerakkan sendiri atau dengan penarik untuk memegang penggilas. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih peralatan pemadatan yang sesuai adalah:

ketersediaannya di wilayah pekerjaan jalan bagaimana mengirimkannya ke lokasi bagaimana kemudahan untuk mengoperasikannya biaya dan reliabilitasnya

VI. PEKERJAAN PENGUKURAN/GAMBAR PELAKSANAANa. Direksi akan menunjukkan kepada PIHAK KEDUA letak lokasi patok-patok Bench Mark (BM) dan elevasi yang akan digunakan sebagai titik dasar.b. PIHAK KEDUA harus menarik garis dari patok dan memasang patok-patok garis sumbu disepanjang tanggul dan saluran yang direncanakan dengan jarak 50 meter satu sama lain atau disesuaikan dengan bestek. Patok-patok harus dibuat dari kayu keras dengan diameter minimum 60 mm dan dipancang kedalam tanah sedalam 30 cm. Kepala patok diberi cat merah dan nomor patoknya dicat putih.c. Profil-profil harus dibuat sesuai dengan ukuran penampang melintang tanggul rencana dan dipasang dengan jarak 50 meter antara satu dengan lainnya sesuai patok-patok sumbu yang dipasang.d. PIHAK KEDUA harus betanggung jawab untuk melindungi, merawat dan memperbaiki profil-profil tersebut sampai pekerjaan pembentukan/perapihan badan tanggul selesai.e. Kemungkinan adanya ketidak cocokan atau kekhilafan untuk ukuran yang tertera pada gambar, PIHAK KEDUA wajib meneliti kembali dan memberitahukan kepada Direksi untuk dapat diadakan koreksi.Maksud dari pasal ini adalah sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik dilakukan, terlebih dahulu diadakan Pegukuran Mutual Check 0 % (MC-0) berikut pembuatan Gambar MC-0, tujuannya adalah sebagai dasar acuan untuk pelaksanaan fisik agar didapatkan volume/kwantitas secara akurat yang dibutuhkan, sehingga dapat dilakukan metoda-metoda yang tepat agar pekerjaan nantinya dapat dilakukan secara efektif, ekonomis dan efesien, hal ini diperlukan karena kondisi tanah rawa yang labil (perubahan elevasi).Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan 100% dilanjutkan dengan Pengukuran Mutual Check 100% (MC-100) berikut pembuatan Gambar MC-100, hal ini diperlukan untuk mendapatkan besarnya volume/kwantitas pekerjaan yang telah dikerjakan. Dalam pelaksanaan nantinya PIHAK PERTAMA akan membentuk Panitia yang akan meneliti terhadap pelaksanaan MC-0 dan MC-100.Demikian Metode Pelaksanaan ini kami uraikan untuk melengkapi lampiran penawaran Pekerjaan Pengerasan/Pengkerikilan dan Rehabilitasi Jalan Produksi Kec. Meureubo, Kaway XVI dan Pante Ceureumen Kab. Aceh Barat.Meulaboh, 24 Juli 2012 PenawarCV. Rambung Unoe

Teuku Raja MudaWkl Direktur