METODE PELAKSANAAN lhok guci kanan 0-3.doc

11
METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI D. I. LHOK GUCI KANAN BLG.0 - BLG.3 (LANJUTAN) 17.542 Ha A. PENDAHULUAN 1. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pembangunan jaringan irigasi D. I. Lhok Guci Kanan meliputi : 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Saluran Induk BLG.0 – BLG.3 3. Pekerjaan Bangunan pada Saluran Induk BLG.0 – BLG.3 2. PERENCANAAN LAPANGAN ( SITE PLAN) Perencanaan kegiatan lapangan (site Plan) direncanakan untuk mengatur penempatan peralatan , penyimpanan material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembanguanan, misalnya: Direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan. Dalam menempatkan material untuk kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di lokasi terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga : .Tidak mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan . Memudahkan pemeriksaaan dan pengecekan . Mudah dalam pengambilannya . Memudahkan pelaksanaan pekerjaan . Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja . Terjamin kebersihannya Lalu lintas keluar masuk kenderaan proyek akan diberi rambu-rambu sehingga tidak menimbulkan gangguan lalu lintas. 3. MANAJEMEN PROYEK

Transcript of METODE PELAKSANAAN lhok guci kanan 0-3.doc

METODE PELAKSANAAN IRIGASIMETODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI D. I. LHOK GUCI KANAN BLG.0 - BLG.3 (LANJUTAN) 17.542 Ha

A. PENDAHULUAN

1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pembangunan jaringan irigasi D. I. Lhok Guci Kanan meliputi :

1. Pekerjaan Persiapan

2. Pekerjaan Saluran Induk BLG.0 BLG.3

3. Pekerjaan Bangunan pada Saluran Induk BLG.0 BLG.3

2. PERENCANAAN LAPANGAN ( SITE PLAN)

Perencanaan kegiatan lapangan (site Plan) direncanakan untuk mengatur penempatan peralatan , penyimpanan material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembanguanan, misalnya: Direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan.

Dalam menempatkan material untuk kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di lokasi terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga :

.Tidak mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan

. Memudahkan pemeriksaaan dan pengecekan

. Mudah dalam pengambilannya

. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

. Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja

. Terjamin kebersihannya

Lalu lintas keluar masuk kenderaan proyek akan diberi rambu-rambu sehingga tidak menimbulkan gangguan lalu lintas.

3. MANAJEMEN PROYEK

Pengelolaan Pelaksanaan pekerjaan akan ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang sudah berpengalaman dalam penanganan bidangnya, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin,sesuai dengan apa yang diharapkan

a. Struktur Organisasi

Proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin kepala proyek, dibantu oleh beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga pelaksana lapangan beserta pembantu pembantunya. Struktur organisasi proyek tersebut adalah sebagaimana struktur dibawah ini sedangkan personil dapat dilihat dilampiran lain.

b. Koordinasi

Dalam kegiatan pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan pihak lain antara lain owner, pengawas, suplier dan pihak lainnya yang berkaitan dengan pelaksaan proyek. Dalam interaksi tersebut diperlukan adanya koordinasi antar pihak dalam mengelola proyek, agar pekerjaan menjadi lancar.

Kepala proyek dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh antara lain :

Untuk masalah teknik engineering dan quality control, kepala proyek dibantu oleh bagian teknik beserta stafnya.

Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh bagian personalia dan keuangan beserta stafnya

Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan peralatan.

Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang bertindak sebagai pengelola operasional Perusahaan.

Kepala Proyek mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan penuh dalam pengelolaan proyek dan mempunyai wewenang bertindak atas nama perusahaan. Dengan sistim organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan dengan lancar.

4. METHODE PENCAPAIAN SASARAN

Untuk menjamin sistem manjemen dapat berlangsung dengan baik, kami melaksanakan setiap item pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

a. Sistem pengendalian Proyek

Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar

Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, dilapangan dijabar lagi secara lebih rinci. Dibuat Program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar-daftar isian laporan kegiatan pekerjaan.

Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dibuat methode kerja yang rinciannya dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drarwing) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Pemilihan Alat

Pemilihan peralatan yang tepat baik dari jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni biaya hemat, mutu akurat dan waktu tepat. Kebutuhan peralatan minimun yang ditentukan merupakan syarat mutlak dalam pelaksanaan.

c. Material

Kebutuhan pokok bahan pada proyek ini yang merupakan material pabrikan adalah semen dan dan besi. Disamping itu ada material penunjang non pabrikan seperti : pasir, kerikil, batu gunung, dll. Atau material yang harus diolah dulu di suatu plant.

Sumber material :

Pasir dan kerikil/agregat didatangkan dari sumber terdekat yang dapat memenuhi spesifikasi teknis

Batu Gunung/Kali didatangkan dari beberapa sumber terdekat yang dapat memenuhi spesifikasi teknis

Material lain yang bersifat khusus akan didatangkan dari tempat khusus

Sebelum digunakan, material diperiksa terhadap kualitasnya, atau jika dipersyaratkan untuk uji laboratorium maka akan dilakukan pengujian. Material harus sudah didatangkan sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan hanya karena material belum datang.

Jadwal mobilisasi material akan dibuat setelah mempelajari kondisi lapangan secara detail dan sarana angkutan yang ada.

d. Tenaga Kerja

Tenaga Kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas ;

Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek

Tenaga operasional lapangan, pelaksana, pengawas,mekanik dan operator.

Pekerja diambil tenaga kerja lokal yang banyak terdapat didaerah sekitar lokasi proyek untuk menghindari kesenjangan sosial, sedangkan untuk pekerja yang terampil dan terlatih bila ada akan diambil dan didatangkan dari daerah lain.

e. Pengaman ( Security )

Untuk pengawas dan pengamanan proyek, kami sebagai pelaksana kegiatan akan menyediakan tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk :

1.Pengawas terhadap para pekerja

2.Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.

3.Mencegah dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak didinginkan di proyek, baik ditempat pekerjaan maupun dikantor proyek..

4.Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja.

5.Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu-rambu pengamanan ditempat tempat yang berbahaya maupun yang sifatnya menganggu kegiatan proyek.

6.Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

7.Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadi keributan dilingkungan proyek.

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek, akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi oleh tenaga keamanan.

Sebagai sarana komunikasi di proyek, digunakan handy talky ( HT ), baik oleh para petugas Keamanan, para pelaksana (Supervisor) dan petugas-petugas lain yang memerlukan hubungan secara menerus.

f. Pengendalian Mutu ( Quality Control )

Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) dengan cara melakukan pemeriksaan secara telaten dan teratur baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerja.

Alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi dengan akurat. Peralatan yang lain setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian bagian yang secara berkala perlu dilumasi. Setiap bagian diperiksa barangkali ada suku cadang yang perlu.

Meskipun untuk hal hal tersebut diatas sudah ada penanggung jawabnya langsung, kiranya ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasi oleh bagian teknik.

B. METODE PELAKSANAAN

I. Pekerjaan Persiapan

1. Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi akan dilakukan mulai dilaksanakan pada bulan pertama setelah keluar perintah kerja. Mobilisasi yang akan dilakukan adalah mobilisasi alat dan tenaga kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Jenis dan jumlah peralatan yang akan di mobilisasi akan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Selain mobilisasi alat dan tenaga kerja, pada pada bulan pertama juga akan dilakukan pembangunan direksi keet, barak kerja dan gudang serta fasilitas lainnya guna menunjang pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas komunikasi Proyek akan disediakan demi menunjang pelaksanaan proyek.

Kami akan menyediakan, memelihara dan memperbaiki jalan dan jembatan sementara demi kelancaran lalu lintas umum untuk kelancaran dan keselamatan umum. Dengan memasang rambu-rambu lalu lintas, penghalang dan dan fasilitas lain pada setiap tempat kegiatan pelaksanaan yang dapat mengganggu lalu lintas umum.

Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan, kami melakukan pengukuran terlebih dahulu. Pelaksanaan pekerjaan pengukuran tersebut akan disaksikan oleh pengawas/pihak direksi yang akan menunjukan titik referensi.

Patok-patok sementara yang akan terpasang dibuat dari kayu, dipasang pada setiap jarak antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurut pertimbangan teknis oleh Direksi. Patok-patok ini dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mudah goyang atau hilang dan patok ini dipakai sebagai titikuitzet, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasil pengukuran. Agar mudah terlihat, patok dicat warna merah.

Setelah dilakukan pengukuran, maka akan dibuat gambar rencana bangunan/konstruksi sesuai dengan elevasi yang didapat. Gambar ini akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

2. Pembersihan Areal Pekerjaan/Lapangan

Semua lokasi kerja yang akan dikerjakan diadakan pembersihan. Lokasi kerja dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak dan bahan yang mengganggu lainnya dan bahan tersebut akan dibuang ketempat yang telah disediakan. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuan Direksi. Kerusakan terhadap pekerja atau bangunan masyarakat atau Pemerintah yang disebabkan pelaksana kontraktor didalam pembersihan akan diperbaiki atau diganti atas biaya kontraktor.

3. Pekerjaan Dewatering/Pengalihan Aliran

Pekerjaan di dalam air perlu dilakukan pengamanan dengan cara melakukan pengalihan aliran air dengan pembuatan kisdam agar tidak mengganggu pekerjaan didalam air. Kisdam dibuat dengan baik sehingga tidak terjadi rembesan air pada saat pekerjaan. Peralatan pengeringan seperti pompa air akan disediakan dengan jumlah yang cukup oleh kontraktor. Setelah pekerjaan pengeringan selesai, kisdam akan dibongkar kembali.

II. Pekerjaan Bangunan/Saluran

1. Kupasan

Kupasan akan dilakukan pada lokasi pembuatan tanggul dengan ketebalan 20 cm. Pekerjaan pengupasan permukaan tanah akan dilakukan dengan buldozer dengan jumlah sesuai kebutuhan. Tanah yang telah dikupas akan didorong/dibuang ke lokasi yang telah disetujui. Pekerjaan pengupasan dilakukan sedemikian rupa , agar permukaan tanah yang dikupas tidak rusak. Ukuran/lebar pengpasan yang akan dilakukan sesuai dengan yang tertera dalam gambar.

2. Galian Tanah

Galian dilakukan pada lokasi yang ditentukan pada gambar atau petunjuk dari direksi. Galian akan dilakukan dengan alat berat (excavator) dan dengan tenaga manual. Galian dimulai dari permukaan tanah dan turun sedemikian rupa sehingga mencapai elevasi yang diinginkan. Pada galian saluran akan dilaksanakan dengan cara yang tepat sehingga stabilitas kemiringan lereng dapat terjamin. Permukaan sisi tanggul akan dirapikan sesuai dengan kemiringan yang ada dalam gambar. Bahan hasil galian yang tidak sesuai atau tidak bisa digunakan lagi untuk timbunan, akan diangkut ketempat yang tidak mengganggu pekerjaan.

3.Timbunan Tanah

a. Pekerjaan Timbunan Tanah Hasil Galian dan dipadatkan

Bahan timbunan berasal dari hasil galian yang masih dapat digunakan untuk timbunan, dikerjakan sampai mencapai elevasi yang telah ditentukan oleh Direksi atau yang tertera di gambar. Timbunan akan diletakkan pada bagian belakang konstruksi atau pada bagian tanggul dan dipadatkan. Penimbunan dilakukan langsung setelah tanah gali dengan excavator dan langsung dilakukan penimbunan dengan menggunakan tanah hasil galian tersebut.

b. Pekerjaan Timbunan Tanah Didatangkan dan dipadatkan

Bahan timbunan didatangkan akan ditempatkan/digunakan sebagai bahan pembuatan tanggul. Pekerjaan timbunan akan dikerjakan sampai mencapai elevasi yang telah ditentukan oleh Direksi atau yang tertera di gambar. Bahan timbunan di ambil dari tempat yang telah setujui oleh pihak Direksi dan diangkut dengan menggunakan dump truck ke lokasi pekerjaan. Bahan timbunan sampai di lokasi penimbunan diturunkan dan akan dihampar/disorong dengan menggunakan buldozer dan akan dipadatkan. Pemadatan akan dilakukan secara lapis demi lapis sampai mencapai kepadatan optimum yang diinginkan. Pemadatan akan dilakukan dengan menggunakan Vibrator Roller sampai material yang dipadatkan tercampur dan terjamin pemadatannya sampai tingkat terbaik.

4. Pasangan Batu

Material batu yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu berupa batu belah atau batu alam yang bersih, keras dan tahan lama. Batu diambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.

Pengadukan campuran mortal dilakukan dengan alat pengaduk semen dan alat bantu lainnya. Pelaksanaan tidak dilanjutkan selama hujan yang cukup lebat atau cukup lama, kecuali bila ada usaha-usaha lain yang memungkinkan, sehingga lokasi pekerjaan tidak terkena hujan.

Batu yang akan digunakan akan dibersihkan dari kotoran yang dapat mengganggu mutu pasangan. Batu yang akan dipasang dibasahi dengan air sampai basah merata sebelum dipasang. Pelaksanaan pemasangan batu akan dilakukan dengan cara manual/tenaga manusia dengan jumlah pekerja sesuai kebutuhan/volume pekerjaan.

5.Plesteran

Pekerjaan plesteran dilaksanakan pada bangunan dan saluran setelah pasangan batu bagian luar atau teratas selesai. Permukaan yang akan diplester dibersihkan dari kotoran yang menempel, adukan dilabur pada permukaan objek dengan menggunakan raskam sambil digosok-gosok dengan sedikit menekan. Campuran plesteran yang akan digunakan adalah 1 semen : 3 pasir. Jumlah tenaga kerja yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan/volume pekerjaan.

6. Pekerjaan Beton

Beton dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil dan air sesuai dengan spesifikasi. Mutu beton yang akan digunakan akan disesuaikan dengan penggunaannya sesuai dengan gambar rencana. Jenis Beton yang akan digunakan pada pekerjaan ini adalah beton K 225, beton 1 : 2 : 5, beton tumbuk 1 : 3 : 5 dan beton cycloope.

Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu dan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dengan jenis yang telah disetujui.

Cetakan yang akan dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran yang ada dalam gambar. Cetakan dibuat dengan kokoh dan aman kedudukannya sehingga dapat mencegah pengembangan atau pergerakan selama pengecoran.

Semua beton cor yang telah selesai dikerjakan akan dilakukan perawatan dan perlindungan dengan cara menyiram atau membuat beton tetap basah selama 14 hari secara terus menerus.

7. Pekerjaan Besi

Besi/tulangan yang akan dipasang bebas dari kotoran, minyak dan lapisan lain yang dapat mengurangi mutu. Pembentukan dilakukan sesuai dengan gambar rencana, dengan penempatan seperti yang ditentukan dalam gambar dengan menggunakan ikatan kawat besi pada persilangan dan diganjal dengan kepingan beton sesuai dengan keperluan. Bentuk dan ukuran besi yang akan digunakan sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar rencana.

8. Pekerjaan Bekisting

Bentuk dan disain cetakan disesuaikan dengan bentuk dan ketinggian dari bangunan yang akan dikerjakan. Bahan yang digunakan terdiri dari kayu atau papan halus yang dalam kondisi baik. Cetakan dibuat dengan kokoh dan aman kedudukannya sehingga dapat mencegah pengembangan atau pergerakan selama pengecoran. Pembongkaran cetakan dan perancah dilakukan dengan teliti untuk menghindari kerusakan beton.

9. . Pekerjaan Drain Hole

Untuk mengurangi tekanan air tanah pada bagian dinding dipasang pipa drainase (Drain Hole). Pipa yang akan dipasang diberikan ijuk agar tidak masuk kotoran, posisi pemasangan agak miring agar air yang masuk dapat mengalir dengan lancar.

10.Jalan Inspeksi

Elevasi Permukaan jalan inspeksi dibuat mengikuti elevasi dan garis sesuai dengan yang tertera dalam gambar. Bahan/material batu yang akan digunakan merupakan jenis batu keras, bersih terdiri dari batu-batuan yang sama dengan tebal lapisan tingginya, dan ukuran datarnya. Kerikil dan pasir yang digunakan bebas dari lempung, lanau dan kotoran lainnya. Bahan material dihampar dilokasi dan diratakan dengan tenaga manusia kemudian akan dipadatkan dengan alat pemadat (Vibrator Roller). Pemadatan akan dilakukan dengan menggilas dengan beberapa kali lintasan sampai mencapai kepadatan optimum.

11. Gebalan Rumput

Pemasangan lempengan rumput akan dikerjakan pada seluruh bagian belakang konstruksi dan pada bagian tanggul sesuai dengan gambar rencana.

sebelum penanaman, tempat pemasangan akan disiram dengan air. Setelah pemasangan, lempengan rumput akan disiram dua kali sehari untuk menjaga rumput sampai rumput tumbuh.

Pasangan dibuat rapi dan rapat dengan tiap lempengan dipaku dengan pasak kayu atau bambu.

12. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong/Angkat

Pekerjaan Pengadaan dan pembuatan pintu yang akan dipasang adalah hasil perakitan sesuai dengan ukuran dan bentuk serta rancangan kedudukan pintu. Bentuk dan ukuran pintu yang akan dibuat sesuai dengan yang ada pada gambar detail, dengan mendapat persetujuan dari Direksi sebelum diangkut dan dipasang. Jenis pintu yang digunakan adalah jenis pintu sorong dan pintu angkat.

Banda Aceh, 11 Januari 2008

FAJAR PERAPEN PRIMA JO

IR. ERLAN SANTOSA,MBA

DIREKTUR

QUANTITY ENGINEER

PROJECT MANAGER/

GS

PENGAWAS

BRIDGE ENGINEER

SURVEYOR

D R A F T M A N

QUALITY ENGINEER

ADM & KEUANGAN