Metode Pelaksanaan Gedung

19
Metode Pelaksanaan Metode Pelaksanaan yang akan kami uraikan dibawah ini adalah menjelaskan tahapan dan tata cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir, yang disusun berdasarkan Daftar Kuantitas dan Harga, Spesifikasi Teknis dan Gambar Teknis yang terdapat dalam dokumen lelang. Metode pelaksanaan yang kami ajukan meliputi : I. Program Mobilisasi II. Pengendalian Mutu Pekerjaan III. Uraian tahapan pelaksanaan pekerjaan I. Program Mobilisasi Program Mobilisasi yang akan kami uraikan dalam bagian ini adalah untuk memberikan penjelasan dan penjabaran mengenai hal-hal yang akan dilakukan oleh PT. BUNDA dalam masa Mobilisasi. Program Mobilisasi ini terdiri dari : a. Base camp dan Kantor Lapangan Untuk Barak Kerja dan Kantor Lapangan guna memonitor jalannya pekerjaan kami akan menyewa rumah penduduk setempat atau menyewa sebidang tanah yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan untuk memudahkan mengawasi pelaksanaan pekerjaan. b. Pemasangan 2 buah papan nama pekerjaan. Pemasangan papan nama pekerjaan dilakukan pada titik nol dan titik akhir efektif penanganan, pada tempat yang mudah dilihat atau tempat lain sebagaimana yang diperintahkan direksi lapangan. Kontraktor akan memasang papan nama pekerjaan yang dibuat sesuai format dan bentuk yang terdapat pada dokumen lelang. c. Laboratorium. Untuk pengendalian mutu pekerjaan (jika diperlukan)kami menggunakan/menyewa laboratorium pemerintah daerah kabupaten singingi yang terletak di jalan terminal – sentajo, atau laboratorium lain yang disetujui direksi pekerjaan. Untuk proses pembuatan job mix formula untuk hotmix, Aggregat Kela A/B dan Beton, sebelumnya diajukan design mix campuran berikut data bahan dan grafik percobaan campuran di laboratorium. Apabila design mix yang diusulkan tidak disetujui Direksi, maka dilakukan percobaan campuran kembali. Setelah design mix disetujui, dilakukan trial mix yaitu rancangan campuran diproduksi di AMP kemudian dihampar dan dipadatkan di lapangan dengan peralatan yang telah ditetapkan. Dari hasil trial mix di lapangan juga didapat passing dari masing-masing alat pemadat untuk mendapatkan hasil campuran aspal sesuai yang

description

merode pelaksanaan gedung sekolah baru

Transcript of Metode Pelaksanaan Gedung

Metode PelaksanaanMetode Pelaksanaan yang akan kami uraikan dibawah ini adalah menjelaskan tahapan dan tata cara pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir, yang disusun berdasarkan Daftar Kuantitas dan Harga, Spesifikasi Teknis dan Gambar Teknis yang terdapat dalam dokumen lelang.

Metode pelaksanaan yang kami ajukan meliputi :

I. Program MobilisasiII. Pengendalian Mutu PekerjaanIII. Uraian tahapan pelaksanaan pekerjaan

I. Program MobilisasiProgram Mobilisasi yang akan kami uraikan dalam bagian ini adalah untuk memberikan penjelasan dan penjabaran mengenai hal-hal yang akan dilakukan oleh PT. BUNDA dalam masa Mobilisasi.

Program Mobilisasi ini terdiri dari :a. Base camp dan Kantor LapanganUntuk Barak Kerja dan Kantor Lapangan guna memonitor jalannya pekerjaan kami akan menyewa rumah penduduk setempat atau menyewa sebidang tanah yang berdekatan dengan lokasi pekerjaan untuk memudahkan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

b. Pemasangan 2 buah papan nama pekerjaan.Pemasangan papan nama pekerjaan dilakukan pada titik nol dan titik akhir efektif penanganan, pada tempat yang mudah dilihat atau tempat lain sebagaimana yang diperintahkan direksi lapangan.Kontraktor akan memasang papan nama pekerjaan yang dibuat sesuai format dan bentuk yang terdapat pada dokumen lelang.

c. Laboratorium.Untuk pengendalian mutu pekerjaan (jika diperlukan)kami menggunakan/menyewa laboratorium pemerintah daerah kabupaten singingi yang terletak di jalan terminal sentajo, atau laboratorium lain yang disetujui direksi pekerjaan.

Untuk proses pembuatan job mix formula untuk hotmix, Aggregat Kela A/B dan Beton, sebelumnya diajukan design mix campuran berikut data bahan dan grafik percobaan campuran di laboratorium. Apabila design mix yang diusulkan tidak disetujui Direksi, maka dilakukan percobaan campuran kembali. Setelah design mix disetujui, dilakukan trial mix yaitu rancangan campuran diproduksi di AMP kemudian dihampar dan dipadatkan di lapangan dengan peralatan yang telah ditetapkan. Dari hasil trial mix di lapangan juga didapat passing dari masing-masing alat pemadat untuk mendapatkan hasil campuran aspal sesuai yang disyaratkan. Apabila rancangan tersebut telah memenuhi ketentuan spesifikasi, maka design tersebut ditetapkan sebagai Job Mix Formula.d. Daftar Mobilisasi Personil.Pelaksanaan pekerjaan ini mengusulkan staff inti proyek yang terdiri dari : Penanggung jawab teknis Pelaksana lapangan Quantity Enginer Tenaga administrasi Tenaga logistik Petugas K3

Tenaga kerja yang akan dimobilisasi untuk pelaksanaan pekerjaan ini terdiri dari : Mandor Pekerja terlatih Pekerja biasa

Seluruh staff inti dimaksud beserta staff lainnya sesuai dengan usulan dalam struktur organisasi kerja, akan dimobilisasi dalam kurun waktu paling lama 2 (dua) minggu setelah diterbitkannya SPMK, sedangkan mobilisasi tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan dari rencana kerja.

e. Mobilisasi PeralatanDisesuaikan dengan kebutuhan tahapan pekerjaan, yaitu tahapan pekerjaan tanah dan pekerjaan Tanah/Aggregat Kelas A & B dan pekerjaan Aspal. Yaitu untuk pekerjaan tanah dan akan kami mobilisasi : excavator, motor grader, vibro roller dan dump truck setelah 1 minggu SPMK diterbitkan sedang untuk pekerjaan beton yaitu beton mollen dan peralatan pekerjaan beton lainnya akan kami datangkan pada minggu ke 6 dilokasi pekerjaan.

f. Perbaikan jalan dan jembatan darurat.Jika diperlukan kontraktor akan melakukan perbaikan sementara, jalan maupun jembatan darurat yang akan digunakan untuk keperluan mobilisasi peralatan berat seandainya ada kerusakan.

g. Pengukuran Lapangan Dalam priode mobilisasi ini akan dilakukan pengukuran berdasarkan data titik dasar dan titik tetap (bench mark) kerangka dasar existing, selanjutnya diikuti dengan pemasangan bench mark, pengukuran poligon, pengukuran sifat datar, pengukuran situasi detail dan staking out.

h. Rekayasa LapanganRekayasa lapangan dibuat setelah selesai pekerjaan pengukuran.Hasil dari pengukuran ini akan disajikan dalam bentuk usulan revisi minor (kalau ada), gambar sesuai skala gambar yang ditentukan dalam spesifikasi teknis, yang akan menghasilkan gambar kerja (shop drawing) berupa gambar situasi, potongan memanjang dan usulan potongan melintang (profil design)Gambar kerja tersebut akan dimintakan persetujuannya dari direksi.Gambar kerja yang telah disetujui direksi tersebut akan menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan dilapangan (site execution).

i. Jika diperlukan dibuat saluran pengelak (cofferdam) untuk pengeringan area pekerjaan untuk pekerjaan galian, juga untuk pemasangan Gorong-gorong.

j. Sumber Material

Timbunan Biasa dan Timbunan PilihanTimbunan biasa diambil dari quarry dengan jarak angkut 6 KM dari lokasi pekerjaan. Sedangkan untuk material timbunan pilihan akan diambil dari quarry yang berjarak 30 KM ke lokasi pekerjaan.

Pasir Beton dan Kerekel BetonPasir dan kerikil berasal dari sungai kuantan, sedangkan split 2-3 kami datangkan dari sungai langsat.

SemenDidatangkan oleh suplier dari Teluk Kuantan

Agregat Klas A dan Aggregat Klas BAggregat Klas A dan Aggregat Klas B didatangkan dari Quary PT WAHANA JAYA PRIMA di air molek yang berjarak lebih kurang 95 KM dari lokasi pekerjaan. Aggregat Klas A dan Aggregat Klas B didatangkan berupa campuran yang homogen sesuai dengan mix design yang diajukan.

Laston Lapis Aus (AC-WC) Laston Lapis Aus (AC-WC) dari base camp PT WAHANA JAYA PRIMA di air molek

II. Pengendalian mutu bahan dasar dan pekerjaanJika diperlukan, untuk memantau dan menjamin mutu dan hasil pekerjaan maka kami mengusulkan laboratorium pemerintah daerah kabupaten kuantan singingi yang terletak di jalan Terminal Sentajo yang telah diengkapi dengan minimal uji :

a. Pemeriksaan Tanah Kepadatan Laboratorium CBR Laboratorium Berat Jenis Tanah Batas-batas attenberg Analisa saringan Kadar air Kepadatan lapangan dengan metode kerucut (sand cone)

b. Pemeriksaan/pengujian beton Slump test Cube/cylinder moulds

c. Pemeriksaan Aspal Pengujian metode marshal Ekstraksi dengan metode sentrifugal Ekstraksi dengan metode refluck Berat jenis aggregate kasar Berat jenis aggregate halus Pengeboran benda uji inti (core drill) Termometer logam Penerrometer Titik lembek Dan perlengkapan/peralatan lain

Pengendalian mutu bahan dan hasil pekerjaan dilapangan akan dilakukan dengan berpedoman pada beberapa referensi (standar rujukan) sebagai berikut : Spesifikasi umum dan spesifikasi khusus (bila ada) Standar Nasional Indonesia (SNI) Gambar pelaksanaan (shop drawing)

III. Uraian tahapan pelaksanaan pekerjaan

1. MobilisasiProgram mobilisasi telah kami uraikan sebagai pekerjaan pendahuluan diatas.

2. Galian Selokan Drainase dan Saluran AirTerlebih dahulu dilakukan pengukuran untuk memastikan selokan memenuhi panjang, kelandaian serta arah aliran air sebagaimana mestinya, lalu dilakukan pemasangan bouwplank/profil untuk penampang melintang.

Beberapa orang pekerja melakukanan penggalian untuk membuat saluran baru. Galian disesuaikan dengan garis-garis, ketinggian dan detil sesuai hasil dari pengukuran.

Seluruh hasil galian akan diratakan dan bahan galian yang tidak diperlukan akan dibuang oleh kontraktor keluar daerah milik jalan.

3. Galian BiasaGalian biasa dalam paket pekerjaan ini diperlukan untuk pembuatan dan pembentukan badan jalan, saluran/selokan air, galian untuk beton struktur atau sebagaimana yang diperintahkan direksi lapangan.

Galian dilaksanakan secara mekanis menggunakan excavator atau secara manual dengan beberapa orang pekerja. Galian akan dibentuk sesuai dengan gambar penampang melintang dan dengan kelandaian sebagaimana yang terdapat dalam gambar pelaksanaan.

Seluruh bahan galian akan dibuang dari daerah milik jalan.

4. Timbunan biasa dari selain galian sumber bahanPekerjaan ini dilakukan pada cuaca cerah dan permukaan yang kering.

Pekerjaan ini mencakup pengambilan material, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan.

Penimbunan dilaksanakan untuk pembentukan dan penyiapan badan jalan, timbunan untuk pekerjaan struktur seperti box culvert, saluran beton atau pekerjaan urugan lainnya yang diperintahkan direksi pekerjaan.

Material timbunan dimuat dengan excavator kedalam dump truck di quarry lalu diangkut kelokasi pekerjaan, dihampar dan dibentuk dengan motor grader, semua sampah dan akar-akar kayu dan bahan yang tidak diperlukan dibuang keluar dari timbunan.

Lalu dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller.Vibro Roller melakukan pemadatan bergerak arah memanjang badan jalan, dimulai dari sisi tepi badan jalan bergerak perlahan kearah as jalan, sehingga setiap ruas menerima usaha pemadatan yang sama.

Pada area tikungan pemadatan dimulai dari sisi terendah badan jalan bergerak sedikit demi sedikit kearah yang paling tinggi dari penampang badan jalan.

Dilakukan penggetaran secukupnya agar gelembung-gelembung udara yang mungkin terdapat pada material timbunan keluar seluruhnya.

.Pada tempat tertentu (super elevasi) seperti timbunan box culvert dilakukan pemadatan secara khusus dan berhati-hati untuk menghindari kerusakan pada bangunan dimaksud.

Selama pemadatan akan dilakukan penyiraman jika diperlukan kadar air.

Pemadatan dinyatakan mencukupi apabila roda alat pemadat tidak lagi meninggalkan bekas pada badan jalan, dan telah disetujui direksi lapangan.

5. Timbunan Pilihan PilihanPekerjaan urugan pilihan dilaksanakan pada saat cuaca cerah dan pada permukaan badan jalan yang kering.

Pekerjaan timbunan pilihan adalah untuk melapis permukaan badan jalan setelah pekerjaan penyiapan badan jalan.

Didatangkan material pilihan yang telah disetujui direksi pekerjaan, material pilihan diangkut dengan menggunakan dump truck.

Material dihampar pada Badan Jalan yang telah disiapkan menggunakan Motor Grader dengan ketebalan yang relative merata lalu dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller.

Vibro Roller melakukan pemadatan bergerak arah memanjang badan jalan, dimulai dari sisi tepi badan jalan bergerak perlahan kearah as jalan sehingga setiap ruas menerima usaha pemadatan yang sama. Pada area tikungan pemadatan dimulai dari sisi terendah badan jalan bergerak sedikit demi sedikit kearah yang paling tinggi dari penampang badan jalan.

Dilakukan penggetaran secukupnya agar material pilihan menyatu dengan tanah dasar dibawahnya.

Pemadatan mencukupi apabila roda alat pemadat tidak lagi meninggalkan bekas pada badan jalan, dan telah disetujui direksi lapangan.

Selama pemadatan akan dilakukan penyiraman jika diperlukan kadar air.

6. Penyiapan Badan JalanMotor gader menyiapkan badan jalan dengan melakukan pemotongan, penggaruan, pembentukan dan membuat parit tepi dikedua sisi badan jalan pada permukaan jalan tanah.

Penyiapan badan jalan ini dilakukan setelah pekerjaan pembersihan pada daerah dengan karet hutan/pohon perkebunan.

Pembentukan badan jalan disesuaikan dengan penampang melintang dari gambar teknis/shop drawing.

Pemotongan/penggaruan dilakukan mulai dari lekukan paling dalam dari badan jalan, pada tempat-tempat tertentu dimana pisau motor grader tidak bisa melakukan pemotongan, permukaan terlebih dahulu dilakukan penggaruan dengan gigi garpu dari motor grader.

Lalu dilakukan pemadatan dengan menggunakan vibro roller, bergerak memanjang dari sisi tepi badan jalan kearah sumbu jalan, dilakukan pemadatan secukupnya sampai roda alat pemadat tidak lagi meningggalkan bekas pada badan jalan.

7. Timbunan Biasa dari selain galian sumber bahan (untuk bahu jalan)Pekerjaan timbunan untuk bahu jalan ini dilaksanakan pada saat cuaca cerah dan pada permukaan badan jalan yang kering.

Pekerjaan timbunan adalah untuk membentuk bahu jalan setelah selesai pekerjaan penghamparan lapis pondasi aggregat atau setelah selesai pekerjaan pengaspalan atau sebagaimana diperintahkan direksi lapangan. Didatangkan material timbunan yang telah disetujui direksi pekerjaan dengan menggunakan Dump Truck. Material dibongkar pada kedua sisi luar badan jalan(bahu jalan) lalu diratakan dan dibentuk dengan motor grader.

Motor grader melakukan penghamparan dengan hati-hati sehingga tidak merusak lapis pondasi aggregate atau lapis permukaan aspal

Vibro Roller melakukan pemadatan bergerak arah memanjang badan jalan, dimulai dari sisi tepi paling luar dari badan jalan bergerak perlahan kearah as jalan.

8. Lapis Pondasi Aggregat Klas ALapis Pondasi Agregat Kelas A adalah mutu lapis pondasi atas untuk suatu lapisan di bawah lapisan beraspal. Dalam hal ini adalah Aspahatl Treated Base (ATB).

AggregatSeluruh Lapis Pondasi Agregat bersih dari bahan-bahan yang tidak diperlukan, seperti bahan-bahan organik, tanah lempung dan kotoran-kotoran lainnya. Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan sesuai mix design akan dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang disetujui, dengan menggunakan pemasok mekanis yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar. Dalam hal ini pencampuran dilakukan dengan menggunakan wheel loader.

Tempat penumpukan campuran diberi alas pasir dengan merata sebelum meletakkan campuran dan diberi penutup untuk menghindari dari hujan.

Lapis Pondasi Agregat dibawa ke badan jalan dari lokasi pencampuran sebagai campuran yang homogen dan merata, diangkut dengan menggunakan dump truck.

PenghamparanPenghamparan dilakukan pada saat cuaca yang cerah atau permukaan badan jalan yang kering.

Penghamparan dilakukan dengan cara mekanis dengan menggunakan motor grader.

Lapis Pondasi agregat kelas A dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang homogen dan merata, dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan dan merata.

Setiap lapis dihampar pada suatu sitem operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan-lapisan tersebut diusahakan sama tebalnya.

Lapis pondasi agregat dihampar dan dibentuk dengan menggunakan motor grader dengan metode yang disetujui yang tidak meyebabkan terjadi segregasi pada partikel (pemisahan agregat kasar dan halus). Bahan yang bersegregasi akan diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik.

PemadatanSegera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dalam hal ini adalah Vibro Roller. Kecuali diperintahkan lain oleh direksi pekerjaan Kontraktor dapat menggunakan mesin pemadat roda karet jika pemadatan dengan Vibro Roller menyebabkan terjadinya degradasi pada aggregate.

Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang bersuperelevasi, atau tikungan penggilasan dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan akan dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.

PerbaikanLokasi hamparan dengan tebal atau kerataan permukaan yang tidak memenuhi ketentuan toleransi yang disyaratkan, atau yang permukaannya menjadi tidak rata baik selama pelaksanaan atau setelah pelaksanaan, akan diperbaiki dengan membongkar lapis permukaan tersebut dan membuang atau menambahkan bahan sebagaimana diperlukan, kemudian dilanjutkan dengan pembentukan dan pemadatan kembali.Seluruh lubang pada pekerjaan yang telah selesai dikerjakan akibat pengujian kepadatan atau lainnya segera ditutup kembali oleh Kontraktor dengan bahan Lapis Pondasi Agregat, diikuti pemeriksaan oleh direksi pekerjaan dan dipadatkan sampai memenuhi kepadatan dan toleransi permukaan.

9. Lapis Pondasi Aggregat Kelas BLapis pondasi agregat kelas B digunakan untuk lapis pondasi bawah. Yaitu dihampar pada badan jalan yang telah dipersiapkan dan telah disetujui direksi pekerjaan.

AggregatSeluruh Lapis Pondasi Agregat bersih dari bahan-bahan yang tidak diperlukan, seperti bahan-bahan organik, tanah lempung dan kotoran-kotoran lainnya.

Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan sesuai dengan mix design yang diajukan, dikerjakan di Quarryi instalasi pemecah batu atau pencampur yang telah disetujui direksi pekerjaan, dengan menggunakan pemasok mekanis yang telah dikalibrasi untuk memperoleh aliran yang menerus dari komponen-komponen campuran dengan proporsi yang benar. Dalam hal ini pencampuran dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Dalam keadaan apapun tidak akan dilakukan pencampuran di lapangan.

Tempat penumpukan campuran diberi alas pasir dengan merata sebelum meletakkan campuran dan diberi penutup untuk menghindari dari hujan.

Lapis pondasi agregat dibawa ke badan jalan dari lokasi pencampuran sebagai campuran yang homogen dan merata dengan menggunakan dump truck.

PenghamparanPenghamparan dilakukan pada saat cuaca yang cerah atau permukaan badan jalan yang kering.

Penghamparan dilakukan dengan cara mekanis dengan menggunakan motor grader.

Lapis pondasi agregat kelas B dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan dan merata..

Setiap lapis dihampar pada suatu sitem operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan-lapisan tersebut diusahakan sama tebalnya.

Lapis Pondasi Agregat dihampar dan dibentuk dengan menggunakan motor grader dengan metode yang disetujui yang tidak meyebabkan terjadinya segregasi pada partikel (pemisahan antara agregat kasar dan halus). Bahan yang bersegregasi akan diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik.

PemadatanSegera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dalam hal ini adalah Vibro Roller. Kecuali diperintahkan lain oleh direksi pekerjaan Kontraktor dapat menggunakan mesin pemadat roda karet jika pemadatan dengan Vibro Roller menyebabkan terjadinya degradasi pada aggregate.

Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang bersuperelevasi, atau tikungan penggilasan dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi.

Operasi penggilasan akan dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.

PerbaikanLokasi hamparan dengan tebal atau kerataan permukaan yang tidak memenuhi ketentuan toleransi yang disyaratkan, atau yang permukaannya menjadi tidak rata baik selama pelaksanaan atau setelah pelaksanaan, akan diperbaiki dengan membongkar lapis permukaan tersebut dan membuang atau menambahkan bahan sebagaimana diperlukan, kemudian dilanjutkan dengan pembentukan dan pemadatan kembali.

Seluruh lubang pada pekerjaan yang telah selesai dikerjakan akibat pengujian kepadatan atau lainnya segera ditutup kembali oleh Kontraktor dengan bahan Lapis Pondasi Agregat, diikuti pemeriksaan oleh Direksi Pekerjaan dan dipadatkan sampai memenuhi kepadatan dan toleransi permukaan.

10. Lapis Resap PengikatLapis Resap Pengikat adalah pemberian lapis aspal pada permukaan lapis pondasi jalan untuk pertama kali. Aspal yang digunakan adalah aspal cair dengan viscositas rendah dengan maksud lapis pondasi tersebut terlindungi sebelum pemberian lapis permukaan.

Campuran adalah berupa aspal dan minyak tanah dengan perbandingan sebagaimana yang terdapat dalam dokumen penawaran.

Tujuan dari pemberian lapis ini adalah :

Memberikan lapis kedap air pada permukaan lapis pondasi. Menutup lubang-lubang kecil pada permukaan lapis pondasi. Menutup/melapisi butir-butir batu yang lepas, sehingga butiran tersebut saling mengikat. Membantu mengadakan ikatan yang baik antara lapis pondasi dan lapis permukaan.

Campuran disemprotkan dengan menggunakan Asphalt Sprayer pada bidang lapis pondasi yang akan diaspal. Penyemprotan dilakukan dengan merata sesuai dengan lebar hamparan base A. Setelah itu cairan dibiarkan meresap paling kurang 24 Jam.

11. Laston Lapis Aus (AC-WC)Dalam pelaksanaan pekerjaan ini yang berupa pelapisan akan dirangkaikan dengan beberapa pekerjaan lainnya. Diantaranya adalah pengaturan lalu lintas, menjaga keselamatan umum dan memperlancar arus lalu lintas disekitar pekerjaan. Disamping itu akan dipasang rambu lalu lintas maupun fasilitas lainnya disetiap tempat dimana pelaksanaan konstruksi dapat mengganggu arus lalu lintas. Semua rambu-rambu dan rintangan akan dipasang garis-garis reflector atau semacamnya sehingga akan terlihat jelas pada malam hari.

Peralatan yang digunakan berhubung dengan pekerjaan ini adalah : AMP (asphalt mixing plant) alat untuk mencampur aspal Dump Truck sebagai alat pengangkut aspal Air Compressor alat pembersih existing jalan dari debu Asphalt Finisher sebagai alat penghampar Steel Wheel Roller dan Peneumatic Tire Roller sebagai alat pemadat

Seluruh permukaan jalan yang akan dilapisi terlebih dahulu dibersihkan dengan air compressor agar debu-debu maupun kotoran lainnya dapat hilang sehingga pemukaan menjadi bersih.

Lalu dipasang garis pembatas pada kedua sisi badan jalan yang akan diaspal sebagai acuan dalam pelaksanaan penghamparan.

Segera setelah persiapan pelaksanaan selesai segera dilanjutkan dengan penghamparan dan pemadatan.

Dalam proses penghamparam dan pemadatan ini ada beberapa hal yang akan menjadi perhatian lebih dan akan dijaga oleh kontraktor yaitu temperature, ketebalan dan jumlah lintasan.

Pemadatan dilakukan dalam 3 (tiga) kali proses yaitu : Pemadatan pertama (breakdown rolling) merupakan pemadatan awal segera setelah campuran aspal digelar (dibelakang finisher kurang lebih 50 M). suhu pemadatan adalah sekitar 1150 C atau antara 0 10 menit setelah penghamparan, dengan menggunakan alat pemadat Tandem Roller yang berat serta jumlah lintasannya disesuaikan dengan persyaratan yang akan dicapai.

Pemadatan kedua (intermediate rolling) adalah pemadatan tengah setelah pemadatan pertama (berjarak kurang lebih 50 M) suhu pemadatan sekitar 1000 C atau 10 20 menit setelah penghamparan, menggunakan alat pemadat Pneumatic Tire Roller. Maksud dari pemadatan ini adalah memberikan kepadatan yang lebih merata, memperoleh permukaan yang lebih baik dan merapatkan retak-retak rambut pada bagian permukaan dan memperbesar stabilitas lapisan.

Pemadatan terakhir (finishing rolling) dilakukan setelah pemadatan kedua sehingga masih memungkinkan dapat menghilangkan bekas roda dari penggilasan kedua. Suhu pemadatan sekita 750 C/800 C atau 20 40 menit setelah penghamparan, dengan alat pemadat Steel Wheel Roller.

Hal-hal yang akan menjadi perhatian Kontraktor selama proses penggelaran dan pemadatan campuran aspal adalah : Selama penggilasan roda alat pemadat selalu dalam keadaan basah agar permukaan selalu bersih dan tidak ada bahan yang terbawa roda. Alat pemadat berjalan perlahan dengan kecepatan merata, untuk pemadat roda baja 3 - 4 KM/jam dan roda karet 7 8 KM/jam.Selama penggilasan roda gerak diletakkan didepan, alat pemadat tidak diletakkan diam/parkir pada lapisan yang telah dipadatkan tetapi belum dingin.

Beton StrukturSemenSemen yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah jenis semen Portland.Kecuali diperkenankan lain oleh direksi, hanya 1 merek semen Portland yang digunakan

AirAir yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan atau pemakaian lainnya adalah air yang bersih, bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula, atau organic. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.AggregatAggregat kasar yang digunakan adalah kerikil sungai yang telah disetujui direksi pekerjaan. Dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih dari dari jarak minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan denagn acuan, atau celah-celah lainnya dimana beton akan dicor.Aggregat halus adalah pasir cor sungai yang telah disetujui direksi pekerjaan.Aggregat untuk pekerjaan beton terdiri dari partikel yang bersih, keras dan kuat, bebas dari bahan organic.Pencampuran dan penakaranPenakaran Proporsi bahan dan berat penakaran ditentukan dengan metode yang disyarat dalam PBI. Kontraktor menentukan proporsi campuran serta bahan yang diusulkan dengan membuat campuran percobaan, dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan yang menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan. Seluruh komponen beton akan ditakar menurut beratnya. Bila digunakan semen kemasan dalam zak kuantitas penakaran harus sedemikian rupa sehingga kuantitas semen yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau kebulatan dari jumlah zak semen. Aggregat diukur beratnya secara terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak melebihi kapasitas alat pencampur, sebelum penakaran aggregate akan dibasahi sampai jenuh dan dipertahankan dalam kondisi lembab pada kadar yang mendekati keadaan jenuh/kering dengan menyemprotkan air secara berkala..

Pencampuran Beton dicampur didalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis ukuran yang disetujui direksi pekerjaan sehingga menjamin distribusi yang merata dari seluruh bahan. Pencampuran dilakukan dengan tanki air yang memadai dan alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan dalam setiap penakaran. Pertama-tama alat pencampur diisi aggregate dan semen yang telah ditakar, dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambahkan. Waktu pencampuran diukur pada saat air mulai dimasukkan kedalam campuran bahan kering. Seluruh air yang diperlukan dinmasukkan sebelum waktu pencampuran telah berlangsung bagian. Waktu pencampuran adalah 1,5 menit.

Pelaksanaan pengecoran Kontraktor membersihkan dan menggaru tempat disekeliling pekerjaan beton yang cukup luas sehingga dapat menjamin dicapainya seluruh sudut pekerjaan. Jalan kerja yang stabil juga disediakan untuk menjamin seluruh sudut pekerjaan dapat diperiksa dengan mudah. Seluruh galian tapak pondasi/kuku dan lantai dijaga agar senantiasa kering. Sebelum pengecoran dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang akan dimasukkan kedalam beton (pipa dll) sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan dari tanah jika diizinkan direksi pekerjaan dibentuk dari galian, dan sisi samping serta dasarnya dipangkas secara manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran yang lepas akan dibuang sebelum pengecoran.. Kayu yang tidak diserut permukaanya digunakan untuk permukaan akhir beton yang tidak terekspos, kayu yang diserut/triplek dengan ketebalan yang merata digunakan untuk permukaan beton yang terekspos. Seluruh sudut-sudut tajam acuan akan dibulatkan. Acuan dibuat dengan kokoh dan rapi dan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar dengan mudah dan tidak merusak beton. Kontraktor akan memberitahukan secara tertulis kepada direksi pekerjaan paling lambat 24 jam sebelum pengecoran. Pemberitahuan meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu saat pencampuran. Sebelum pengecoran acuan dibasahi dengan air atau minyak bekisting disisi dalamnya. Pengecoran beton dilakukan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetujiu sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Beton dicor sedemikian rupa kedalam acuan sehingga terhindar dari segregasi partikel kasar dan halus dari campuran. Beton akan dicor sedekat mungkin yang dapat dicapai pada possisi akhir beton. Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam acuan dengan ketinggian lebih dari 150 cm. Pengecoran dilakukan dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga campuran beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton baru. Kontraktor akan menyediakan pekerja dan bahan tambahan apabila diperlukan untuk sambungan konstruksi apabila terpaksa pengecoran dihentikan secara mendadak akibat hujan atau terhentinya pasokan beton atau penghentian pekerjaan oleh direksi pekerjaan.

Beton dipadatkan dengan alat penggetar mekanis dari dalam acuan secara tegak lurus sehingga dapat melakukan panetrasi sampai kedasar beton yang baru dicor. Bila disetujui direksi pekerjaan pemadatan dapat dilakukan secara manual dengan alat yang sesuai. Penggetaran dilakukan dengan tindakan berhati-hati untuk memastikan semua sudut dan diantara besi tulangan benar benar diisi tanpa merusak kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan gelembung udara terisi. Penggetar akan dibatasi penggunaannya sehingga menghasilkan pemadatan yang diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada aggregate.

Perawatan dengan pembasahan Setelah pengecoran beton akan dilindungi dari pengeringan dini , temperature yang terlalu panas dan gangguan mekanis. Beton juga dijaga dari kehilangan kadar air yang terjadi semenimal mungkin dan diperoleh temperature yang relative tetap dalam waktu tertentu untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton. Beton dirawat sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras dengan menyelimutinya menggunakan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran penyerap air akan dibuat jenuh paling sedikit 3 hari, lembaran diikat dan dibebani untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara. Bekisting akan selalu diusahakan basah sampai acuan dibongkar.

12. Beton K 250Box CulvertDalam paket pekerjaan ini sesuai dengan yang terdapat dalam dokumen lelang beton k - 250 digunakan untuk pembuatan box culvert

Terlebih dahulu lokasi dimana akan dibangun box culvert dibersihkan, jika dibutuhkan dibuat kisdam/cofferdam untuk mengeringkan lokasi kerja, lalu dilakukan pemasangan bouwplank.

Beberapa orang pekerja melakukan penggalian sampai didapat kedalaman yang telah ditentukan.

Galian dibuat dengan lebar dan kemiringan yang mencukupi dan tanah hasil galian tidak ditumpuk terlalu dekat dengan bibir galian untuk mencegah galian dari keruntuhan.Setelah galian selesai dan dirapikan dengan persetujuan direksi lapangan dilakukan pengecoran lantai kerja dengan menggunakan beton mutu k 125.

Setelah lantai kerja cukup keras dilakukan pemasangan bekisting dinding bagian luar.

Lalu dilakukan pemasangan tulangan kuku, lantai dan sengkang sesuai setting dan gambar yang terdapat pada dokumen lelang. Pada alas dan sisi antara bekinting dan tulangan diberi beton decking dengan mutu beton yang sama.

Baja tulangan diikat kokoh dengan menggunakan kawat beton dan bagian potongan ikatan dibengkokkan mengarah kedalam beton.

Pekerjaan dilanjutkan dengan pengecoran kuku dan lanlai.

Setelah beton lantai cukup keras dilakukan pemasangan tulangan dan pengaku untuk dinding box, pemasangan bekisting dinding bagian dalam. Lalu dilakukan pemasangan bekisting lantai atas, pemasangan tulangan, pengaku dan sengkang Lalu dilakukan pengecoran dinding dan lantai atas.

Lalu dilakukan pemasangan bekisting dan penulangan loning dilanjutkan dengan pengecoran beton loning. Setelah bekisting beton loning dibuka beton diplester halus dan diaci.

Setelah umur beton mencukupi seluruh bekisting dan instalasi penunjang pekerjaan dibongkar begitu juga kisdam dan seluruh area kerja dibersihkan.

Terakhir dilakukan penimbunan dan dipadatkan.

13. Beton K 175Pada paket pekerjaan ini beton mutu k 175 digunakan untuk loning box culvert dan pembuatan parit atau turap beton atau sebagaimana ditentukan lain oleh direksi pekerjaan.

Parit betonTerlebih dahulu dilakukan pengukuran dan pemasangan bouwplank, menentukan kelandaian dan arah aliran air dari parit beton yang akan dikerjakan.

Beberapa orang pekerja melakukan penggalian sampai didapat kedalaman yang telah ditentukan.Galian dibuat dengan lebar dan kemiringan yang mencukupi dan tanah hasil galian tidak ditumpuk terlalu dekat dengan bibir galian untuk mencegah tanah galian dari keruntuhan.

Lalu dilakukan pengecoran lantai kerja.

Dilanjutkan dengan pemasangan bekisting bagian luar, lalu dipasang baja tulangan dan dilanjutkan dengan pengecoran lantai saluran.

Pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan tulangan dinding, bekisting bagian dalam dari saluran berupa plywood tebal 6 mm yang telah dilumuri minyak bekisting, pemasangan bekisting tangan-tangan dan tulangan.

Dilakukan pengecoran dinding dan tangan-tangan saluran.

Setelah bekisting dibuka, kepala saluran dan tangan-tangan dihaluskan dengan diplester dan diaci.

Lalu dilakukan penimbunan.

Turap beton(jika dilapangan diperlukan pekerjaan turap beteon)Terlebih dahulu lokasi pekerjaan dibersihkan dan dilakukan pemasangan bouwplank.

Beberapa orang pekerja melakukan penggalian pondasi lajur dan pondasi setempat sampai didapat kedalaman yang telah ditentukan.Galian dibuat dengan lebar dan kemiringan yang mencukupi dan tanah hasil galian tidak ditumpuk terlalu dekat dengan bibir galian untuk mencegah galian dari keruntuhan.

Lalu dilakukan pengecoran lantai kerja.

Pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan bekisting pondasi, memasang tulangan pondasi dan dilanjutkan dengan pengecoran pondasi.

Dilakukan pemasangan tulangan tiang turap, dilanjutkan dengan pemasangan bekisting tiang dan dinding bagian dakam turap. Setelah tulangan terpasang sempurna dipasang dinding bagian luar dari turap, tapi tidak secara keseluruhan dan pemasangan dinding bagian luar akan dilakukan pada waktu pengecoran untuk memudahkan melakukan pemadatan.

Sebelum pengecoran seluruh pipa saluran air telah terpasang pada tempat yang ditentukan.

Lalu dilakukan pengecoran tiang dan dinding turap.

Setelah bekisting dibuka permukaan beton diplester halus dan diaci.

Area kerja dibersihkan dan terakhir dilakukan penimbunan.

14. Beton K 125Adalah beton yang akan digunakan untuk lantai kerja. Atau untuk pekerjaan lain sebagaimana diperintahkan direksi pekerjaan.

Setelah kedalaman galian konstruksi mencukupi, dasar galian diratakan dan dihampar dengan pasir urug. Lalu permukaan dipadatkan setelah itu dilakukan pengecoran dengan beton mutu K 125 sesuai ketebalan sebagaimana yang terdapat pada gambar bestek.

15. Baja TulanganFungsi tulangan pada beton adalah untuk menahan gaya tarik, gaya geser dan momen torsi yang timbul akibat beban-beban yang bekerja pada konstruksi beton tersebut. Oleh karena itu perencanaan dan pelaksanaan pembesian harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar kerja, RKS dan Aanvulling yang telah direncanakan oleh perencana struktur yaitu dalam hal : Ukuran diameter baja tulangan Kualitas baja tulangan Kuantitas baja tulangan Penempatan/pemasangan baja tulanganProses fabrikasi besi terdiri dari pemotongan dan pembengkokan besi tulangan.Sebelum mengerjakan proses fabrikasi besi bagian pembesian harus menyusun daftar pembengkokan dan pemotongan besi tulangan berdasarkan gambar pelaksanaan ( shop drawing ). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftar pembengkokan dan pemotongan adalah sebagai berikut : Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi daya lekat antara baja tulangan dengan beton. Sambungan antar tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa pada daerah yang momennya nol atau dengan menggunakan sambungan lewatan sehingga gaya dari batang yang satu dapat disalurkan ke batang yang lain. Panjang sambungan lewatan diambil 40D ( D = diameter penampang baja tulangan ). Panjang dan bentuk baja tulangan harus direncanakan secara ekonomis sehingga bagian-bagian sisa atau yang tidak terpakai didapat seminimal mungkin. Sedemikian rupa sehingga teknik pemasangan tulangan tidak menyulitkan dalam pelaksanaan lapangan. Penganyaman besi tulangan harus diikat kuat dengan memakai kawat beton agar waktu pengecoran posisi tulangan tidak bergeser. Penopang, ganjalan, jepit dan kawat beton harus berkualitas sama dengan bahan besi tulangan.Pekerjaan Pemasangan TulanganBaja tulangan dan sengkang yang telah dipotong dan dibengkokan dibawa ke lapangan untuk dipasang pada posisi sesuai dengan gambar pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan pada pekerjaan pemasangan tulangan antara lain : Pemeriksaan diameter, panjang dan bentuk tulangan sebelum baja tulangan tersebut terpasang. Jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik untuk tulangan lentur maupun tulangan geser. Sengkang dipasang secara manual. Pemasangan sengkang dilakukan dengan kawat beton. Memastikan daerah-daerah dan ukuran panjang penyaluran, sambungan lewatan dan panjang penjangkaran sesuai yang direncanakan. Pemeriksaan tebal selimut beton dengan memasang tahu beton sebagai acuan sesuai tebal tebal selimut beton yang akan di cor.

16. Marka Jalan Termoplastic

Penyiapan Permukaan Perkerasan Sebelum penandaan marka jalan atau pengecatan dilaksanakan, Kontraktor harus menjamin bahwa permukaan perkerasan jalan yang akan diberi marka jalan harus bersih, kering dan bebas dari bahan yang bergemuk dan debu.

Pelaksanaan Pengecatan Marka Jalan Semua bahan cat yang digunakan tanpa pemanasan (bukan termoplastik) akan dicampur terlebih dahulu menurut petunjuk pabrik pembuatnya sebelum digunakan agar suspensi pigmen merata di dalam cat.

Kontraktor mengatur dan menandai semua marka jalan pada permukaan perkerasan dengan dimensi dan penempatan yang presisi sebelum pelaksanaan pengecatan marka jalan.

Pengecatan marka jalan dilaksanakan pada garis sumbu, garis lajur, garis tepi dan zebra cross dengan bantuan sebuah mesin mekanis yang disetujui, bergerak dengan mesin sendiri, jenis penyemprotan atau penghamparan otomatis dengan katup mekanis yang mampu membuat garis putus-putus dalam pengoperasian yang menerus (tanpa berhenti dan mulai berjalan lagi).

Butiran kaca (glass bead) harus ditaburkan di atas permukaan cat segera setelah pelaksanaan penyemprotan atau penghamparan cat. Butiran kaca (glass bead) harus ditaburkan dengan kadar 450 gram/m2 atau sebagaimana yang terdapat pada spek teknis.

Semua marka jalan dilindungi dari lalu lintas sampai marka jalan ini dapat dilalui oleh lalu lintas tanpa adanya bintik-bintik atau bekas jejak roda serta kerusakannya lainnya.

Semua marka jalan yang tidak menampilkan hasil yang merata dan memenuhi ketentuan baik siang maupun malam hari akan diperbaiki oleh Kontraktor atas biayanya sendiri.

Semua pemakaian cat secara dingin akan diaduk di lapangan menurut ketentuan pabrik pembuat sesaat sebelum dipakai agar menjaga bahan pewarna tercampur merata di dalam suspensi.A P DSebagai gambaran, apabila dilakukan pekerjaan galian harus dilihat jenis tanahnya. Dari jenis tanah ini dibuatlah kemiringan galian yang dimungkinkan. Di sekitar keliling galian dibuatlah pengaman dan rambu-rambu peringatan. Rambu-rambu peringatan dapat berupa tulisan ataupun garis/tali batas aman dari bahan yang mudah dilihat (reflector) Untuk keselamatan selama alat berat bekerja diberi rambu-rambu peringatan yang memadai dan terus menerus mewaspadai dan menjaga keselamatan pemakai jalan terutama anak-anak (apabila pekerjaan berdekatan dengan pemukiman).KesimpulanDari metode pelaksanaan tersebut maka dapat diperkirakan waktu pelaksanaan tiap tiap pekerjaan dan dapat diperkirakan item item pekerjaan mana saja yang pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara bersamaan untuk kemudian dapat dibuat time schedule proyek secara keseluruhan yang seefisien mungkin sehingga tuntutan pekerjaan dapat terpenuhi khususnya mengenai ketepatan waktu. Demikian Metode pelaksanaan ini kami sampaikan sebagai kelengkapan dari dokumen penawaran.