METODE PELAKSANAAN

14
PEKERJAAN PERSIAPAN Melihat Kondisi Eksisting lapangan Dalam hal ini kami selaku Pemborong akan melakukan pembersihan lahan yang akan berdirinya bangunan tersebut, tanaman-tanaman yang tidak diperlukan dan melindungi sebagian lahan yang masih diperlukan,membakar akar-akar pohon dan meratakan tanah lokasi bangunan. Pemasangan Papan Merk Pekerjaan/ bouplank Pembuatan atau Penyewaan Barak Kerja/Diresikeet untuk material dan lainnya. Ukuran - ukuran memeriksa dan meneliti ulang ukuran-ukuran satu sama lain yang tertera dalam gambar kerja serta penyesuaian dengan keadaan di lapangan dan memberitahukan kepada Direksi, bilamana terhadap ukuran-ukuran yang tidak cocok, untuk dimintakan persetujuan direksi. Ukuran tinggi ditentukan dalam gambar, dan pemborong wajib memeriksa kembali ukuran-ukuran tersebut. Di dalam semua hal terjadi pengambilan ukuran-ukuran yang keliru, pemborong harus bertanggung jawab sepenuhnya. Apabaila ketika cocokan ukuran menurut gambar, pemborong segea membeitahukan untuk mendapat persetujuan direksi, demikian juga dalam penyimpangan terhadap perubahan-perubahan ukuran-ukuran menurut. Dalam hal ini direksi akan memberitahukan serta ukuran yang telah disesuaikan untuk pedoman pelaksanaan. Dokumentasi Setiap akan melaksanakan pekerjaan .pada lokasi pekerjaan akan di foto.atau di ambail gamabar nya guna untuk mengecek atau mengetahua perkembangan tentang kemajuan Air kerja dan listrik

Transcript of METODE PELAKSANAAN

Page 1: METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PERSIAPAN

Melihat Kondisi Eksisting lapangan

Dalam hal ini kami selaku Pemborong akan melakukan pembersihan lahan yang akan berdirinya

bangunan tersebut, tanaman-tanaman yang tidak diperlukan dan melindungi sebagian lahan yang

masih diperlukan,membakar akar-akar pohon dan meratakan tanah lokasi bangunan.

Pemasangan Papan Merk Pekerjaan/ bouplank

Pembuatan atau Penyewaan Barak Kerja/Diresikeet untuk material dan lainnya.

Ukuran - ukuran

memeriksa dan meneliti ulang ukuran-ukuran satu sama lain yang tertera dalam gambar kerja

serta penyesuaian dengan keadaan di lapangan dan memberitahukan kepada Direksi, bilamana

terhadap ukuran-ukuran yang tidak cocok, untuk dimintakan persetujuan direksi. Ukuran tinggi

ditentukan dalam gambar, dan pemborong wajib memeriksa kembali ukuran-ukuran tersebut. Di

dalam semua hal terjadi pengambilan ukuran-ukuran yang keliru, pemborong harus bertanggung

jawab sepenuhnya. Apabaila ketika cocokan ukuran menurut gambar, pemborong segea

membeitahukan untuk mendapat persetujuan direksi, demikian juga dalam penyimpangan

terhadap perubahan-perubahan ukuran-ukuran menurut. Dalam hal ini direksi akan

memberitahukan serta ukuran yang telah disesuaikan untuk pedoman pelaksanaan.

Dokumentasi

Setiap akan melaksanakan pekerjaan .pada lokasi pekerjaan akan di foto.atau di ambail gamabar

nya guna untuk mengecek atau mengetahua perkembangan tentang kemajuan

Air kerja dan listrik

Page 2: METODE PELAKSANAAN

Untuk penyedian air kerja ini.kontrak tor akan menepatkan wadah atau bak penampung air,yang

lokasi tidak jauh dan dapat di jangkau dengan mudah pada lokasi pekerjaan.dan juga akan

menyediakan listrik yang berguna untuk penerangan,atau untuk pemakaian alat tukang yang

menmgguna mesin berkapasitas listrik

PEKERJAAN PELAKSANAAN

URAIAN UMUM

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan pelaksanaannya

mengadakan pengukuran guna menentukan titik nol dari tanah dan bangunan, agar sesuai

dengan gambar

Setelah itu di lakukan pekerjaan pembongkaran bangunan lama atau yang sudah tidak layak di

pakai lagi untuk di rehab,seluruh bangunan lama yang dirasakan tidak terlalu penting akan di

bongkar dan buang pada tempat yang telah ditentukan.

GALIAN

Kontrak dan para pekerja akan melakukan pengukuran ulang pada lokasi yan g akan di bangun.

Setelah ukuran di dapat maka selajutnya akan di lakukan penarikan benang sebagai acuan

Benang di ikatkan pada patok-patok yang dipasang pada posisi tertentu

Selanjut nya para pekerja akan melakukan pengglian tanah yang berguna sebagai pondasi

bangunan

Dalam galian ini para pekerja akan menggali dengan kedalam dan lebar maupun panjang area

sesuai dengan ukurna yang telah di tentukan atau sesuai dengan gambar kerja

Sisa galian akan di angkut dan akan di buang di tempat yang telah ditentukan ,yang lokasi tidak

terlalu jauh dari loksi pekerjaan agar tanah ini nanti dapat berguna sebagai timunan jika di

perlukan.

PEKERJAAN TANAH

Dalam hal ini tanah yang tinggi atau melebihi peil yang telah ditentukan dalam gambar dipotong

serta sesuai dengan keperluan.

Sebelum melakukan pekerja harus mengukur lokasi yang akan di gali

Selanjutnya pekerja memasang patok-patok dan benang sebagai patokan

Pekerja melakukan penggalian dengan kedalam kedalam yang telah di tentukan dengan

menggunakan alat yang telah ditentukan juga

Page 3: METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan ini harus sesuai dengan gambar atau petunjuk oleh direksi

PEK.TIMBUNAN TANAH

Tanah timbunan di datangan kan kelokasi pekerjaan

Tanah timbunan di tempatkan pada posisi tanah yang akan ditimbun supaya tanah yang rendah

akan terlihat rata sesuai dengan yang diinginkan

Selanjut nya material tanah timbunan dihamparkan sesuai dengan keperluan

Tanah timbunan di padatkan dengan menggunakan alat yang telah ditentukan

PEKERJAAN URUGAN PASIR BAWAH PONDASI

Dalam pekerjaan ini di awasi langsung oleh tim direksi

Pekerja melakukan urugan pasir di pada pondasi yang sudah digali

Pasir memiliki kualitas baik.

PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI

Untuk pekerjaan Pemasangan Batu kali,seharusnya di lakukan pekerjaan pembersihan dan

pembersiha lokasi yang akan di pasang batu kali

Selanjut nya di lakukan pengukuran untuk pondasi dengan menggunakan meteran dan water

pas,atau mengguna kan tali bangunan supaya,jarak dan ukuran batu kali yang akan di pasang

tidak bergeser

Setelas pekerjan Pada Item A dan B Selesai Barulah di lakukan pemasangan batu kali sesuai

dengan yang di perintahkan oleh direksi atu gambar

Dalam Pemasangan harus diberi bahan campuran berupa semen dan pasir dengan ad 1:4

PEKERJAAN PONDASI BETON BERTULANG

Sebelum melakukan pekerjaan ini pekerja harus memasang patok-patok dan benang sebagai

patokan untuk melakukan pekerjaan ini

Setelah itu baru pekerja melakukan panganyaman besi sebagai tulangan untuk pondasi beton

bertulang dan pekerja juga memasang bekisting sepanjang lokasi yang akan di pondasi beton

Page 4: METODE PELAKSANAAN

bertulang besi yang digunakan harus sesuai dengan yang telah ditentukan dan memiliki kualitas

baik.

Pekerjaan ini harus dilakukan sesuai gambar atau petunjuk dari tim direksi,

Adapun bahan yang digunakan berupa,pasir,semen coral beton dll. Yang di aduk menggunakan

alat yang telah ditentukan dengan perbandingan ad : 1:2:3

Setelah adukan selesai barulah pekerja menuangakan adukan beton kedalam bekisting yang

telah disiapakan yang didalam nya terdapat besi anyaman sebagai tulangan

PEKERJAAN KOLOM BETON BERTULANG

Pertama pekerja melakukan pembuatan bekisting atau membuat cetakan kolom benbentuk

persegi dengan ukuran yang telah ditentukan.yang didalam nya diberi besi sebagai tulangan,kayu

yang digunakan untuk bekisting adalah kayu kelas IV.

Setelah bekisting selesai.lalu bekisting di tepatkan pada posisi yang telah ditentukan

Selanjutnya pekerja melakukan pengadukan meterial dengan capuran semen,pasir dan koral

beton

Setelah adukan selesai barulah pekerja menuangkan hasil adukan kedalam bekisting yang telah

ditentukan

Adukan didalam bekisting dpadatkan dengan menggunakan kayu dengan cara ditusuk-tusuk agar

adukan yang di tuangankan pada.

Bekisting atau cetakan baru dapat dibuka setelah umur beton dirasa cukup.

Pembukaan bekisting atau cetakan harus disetujui oleh direksi terlebih dahulu.

PEKERJAAN BALOK BETON BERTULANG

Pertama pekerja melakukan pembuatan bekisting atau membuat cetakan balok benbentuk

persegi dengan ukuran yang telah ditentukan.yang didalam nya diberi besi sebagai tulangan,kayu

yang digunakan untuk bekisting adalah kayu kelas IV.

Setelah bekisting selesai.lalu bekisting di tepatkan pada posisi yang telah ditentukan

Selanjutnya pekerja melakukan pengadukan meterial dengan capuran semen,pasir dan koral

beton

Setelah adukan selesai barulah pekerja menuangkan hasil adukan kedalam bekisting yang telah

ditentukan

Page 5: METODE PELAKSANAAN

Adukan didalam bekisting dpadatkan dengan menggunakan kayu dengan cara ditusuk-tusuk agar

adukan yang di tuangankan pada.

Bekisting atau cetakan baru dapat dibuka setelah umur beton dirasa cukup.

Pembukaan bekisting atau cetakan harus disetujui oleh direksi terlebih dahulu

PEKERJAAN SLOOF BETON BERTULANG Ad.1:2:3

Pertama pekerja melakukan pembuatan bekisting atau membuat cetakan Sloof beton bertulang

benbentuk persegi dengan ukuran yang telah ditentukan.yang didalam nya diberi besi sebagai

tulangan,kayu yang digunakan untuk bekisting adalah kayu kelas IV.

Setelah bekisting selesai.lalu bekisting di tepatkan pada posisi yang telah ditentukan

Selanjutnya pekerja melakukan pengadukan meterial dengan capuran semen,pasir dan koral

beton

Setelah adukan selesai barulah pekerja menuangkan hasil adukan kedalam bekisting yang telah

ditentukan

Adukan didalam bekisting dpadatkan dengan menggunakan kayu dengan cara ditusuk-tusuk agar

adukan yang di tuangankan pada.

Bekisting atau cetakan baru dapat dibuka setelah umur beton dirasa cukup.

Pembukaan bekisting atau cetakan harus disetujui oleh direksi terlebih dahulu

PEKERJAAN HALAMAN DAN PEMBERSIHAN

Sebelum kontraktor meninggal pekerjaan, halaman pekerjaan harus diperbaiki / diurug bila keadaan

memerluhkan, demikian pula harus diratakan dan dibersihkan dari kotoran-kotoran bekas bongkar atau

sisa-sisa bangunan setelah pekerjaan selesai.

Page 6: METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan Bekisting Kolom

1.1. Bahan:

Kayu Suri 6/12

Plywood FF 4” x 8” x 15 mm

Balok ganjal

Minyak Bekisting

Paku 5, 7, 10 cm

1.2. Alat-alat:

Gergaji/ mesin belah Pipa support

Pipa galvanis

Klem kolom 125 – 150 Palu

Meteran

Lot. Water Pass

Benang

Jackbase 60

U-head 60

Besi UNP 5 x 4m

1.3. Pekerjaan Persiapan (Pabrikasi)

Sebelum memulai pekerjaan kolom maka yang perlu dilakukan selain mempersiapkan alat dan

bahan diatas adalah langkah-langkah sebagai berikut untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

Sebagai rangka kolom, jarak rangka panel disesuaikan dengan dimensi kolom yang diperlukan

(maksimum jaraknya 25 cm)

1.4. Penyetelan Kolom

Sebelum penyetelan kolom, pertama-tama harus di check mengenai markingan kolom dan

pinjamanya (yang telah dibuat oleh surveyor/main kontraktor). Setelah cocok baru dipasang

sepatu kolom. Adapun mengenai sepatu kolom ini tergantung dari pihak Main kontraktor, apakah

menggunakan beton atau besi maupun kayu.

Penyetelan kolom dilakukan “Side By Side” satu sisi dididrikan kemudian diikat atas panel pada

besi kolom, sedemikian seterusnya sampai semua sisi terpasang.

Selanjutnya dilakukan pemasangan clamp kolom yang diikuti dengan pemasangan track stank

(untuk pemasangan ini biasanya dibantu dengan paku agar klam kolom bisa terpasang).

Pemasangan clam kolom mengikuti gambar kerja yang sudah dibuat jauh hari sebelum pekerjaan

dimulai. Setelah semua clamp terpasang dilanjutkan pemasangan pipe support yang mana

nantinya dipakai untuk mengecek Verticality dari kolom tersebut yang dibantu dengan

menggunakan lot.

1.5. Pengecekan Kolom

Page 7: METODE PELAKSANAAN

Untuk pengecekan kolom kita mulai dari bawah dahulu dari pinjaman yang ada kita check posisi

bekisting. Kalau sudah benar-benar di lot pada dua sisi yang masing-masing menggunakan dua

lot.

Demikian seterusnya sehingga didapat dua sisi kolom sudah betul-betul di lot. Kalau sudah di lot

maka semua yang berkaitan dengan kekuatan bekisting dikencangkan seperti track stank,

klemkolom, pipe support. Hal ini dilakukan agar nantinya pada saat pengecoran tidak terjadi

perubahan bekisting. Setelah siap baru dilaporkan ke pihak Main Kontraktor bahwa bekisting

kolom sudah siap untuk di cor.

1.6. Pengecoran Kolom

Pada saat pengecoran kolom harus memasang jembatan kerja pengecoran, tidak boleh menumpu

langsung pada bekisting kolom.

Pemadatan beton menggunakan vibrator internal atau external (tidak boleh dengan cara

menggoyang besi kolom atau memukul panel bekisting.

Setelah selesai pengecoran harus dilakukan pengecekan ulang (sebelum beton setting)

1.7. Pembongkaran Bekisting Kolom

Pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah pengecoran berumur 12 jam atau tergantung

yang diijinkan oleh pengawas lapangan (biasanya paling lambat setelah umur beton 24 jam).

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ooOOOoo~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

2. Pekerjaan Balok

2.1. Bahan:

• Kayu 5/7 x 4m

• Plywood 12 mm

• Minyak bekisting

• Paku 5, 7, 10cm

• Balok 6/12 x 1,5 m suri-sur (double UNP 5 x1,5)

• Balok 8/15 x 4 m (double UNP 6,5 x 3~4m)

2.2. Alat-alat:

• Water Pas

• Jack Base 60

• U-head 60

• Clamp siku

• Join Pin

• Frame Scaffolding

• Cross Brace

• Pipe scaffolding

• Swivel clamp

• Pipe Support

• Gergaji

Page 8: METODE PELAKSANAAN

• Palu

• Mesin Serut

2.3. Pekerjaaan Bodeman Balok

a. Pabrikasi

Sebelum pekerjaan dilapangan dimulai, maka pekerjaan pabrikasi harus sudah dimulai jauh

sebelumnya, agar pekerjaan dilapangan nanti tidak terlambat.

Rangka Bodeman menggunakan UNP 5 / Siku 5/5

Jarak rangka bodeman disesuaikan dengan lebar bodeman (maksimum jaraknya 30 cm).

Pembuatan panel bodeman disesuaikan dengan sistem pemasangan yang praktis, sehingga dalam

pemasangan maupun pembongkaran lebih cepat dan tidak terjadi kerusakan panel.

Setelah panel jadi langsung diberi tanda (dimensi panel) kemudian ditumpuk disuatu tempat

yang mudah dijangkau alat angkut.

b. Penyetelan Bodeman Balok

Sebelum penyetelan bodeman balok yang perlu dipersiapkan adalah, sbb:

• Posisi bodeman dari lantai bawahnya (ada pinjaman)

• Perhitungan kombinasi peralatan yang digunakan

• Penentuan as balok terhadap kolom/ dinding.

Contoh :

• Lantai ke lantai tingginya 5 m.

Maka kombinasi alat yang dipakai adalah sbb:

Alat yang digunakan :

• Jack base 60 cm

• U-head 60 cm

• Main Frame Scaffolding 170 cm

• Cross brace 220 cm

Berdasarkan contoh diatas dapat kita gunakan sebagai acuan untuk bekerja lebih cepat.

• Jack base di stell dahulu sesuai ukurannya.

Kemudian dipasang pada jarak 180 cm dan lebar 120 cm (spesifikasi scaffolding) berjejer sesuai

kebutuhan.

Dilanjutkan dengan pemasangan Main Frame Scaffolding diatasnya yang dibarengi dengan

pemasangan Cross Brace nya. Pemasangan Cross Brace harus benar-benar pas dan masuk ke

tempat pen pada scaffolding.

Pemasangan joint pin diatas Main Frame Scaffolding (MF)

Pemasangan Main Frame Scaffolding diatasnya yang dibarengi dengan pemasangan cross

brancenya.

Pemasangan U-head Jack yang sudah di stell ringnya sesuai Jack Base.

Pemasangan Gelagar double UNP 6,5 x 4 diatas U-Head dengan ketentuan :

Page 9: METODE PELAKSANAAN

• Pada balok yang panjangnya lebih dari 4 m berarti memerlukan Gelagar lebih dari satu maka

akan terjadi pertemuan double UNP 6,5 pada U-Head, sedangkan lebar U-Head tidak cukup

untuk diisi 2 buah gelagar, maka untuk menghindari terjadinya perusakan balok 8/15 x 4m, pada

pertemuan ini digunakan Jack Base

• Kombinasi Gelagar disesuaikan dengan bentang balok yang dipasang dilapangan.

Pemasangan Balok suri-suri 6/12 x 1,5m / double UNP 5 x 1,5m

• Balok suri-suri 6/12 x 1,5m dipasang setelah balok 8/15 x 4m selesai dipasang dengan jarak

sesuai gambar kerja (minimal 60cm)

Lihat gambar dibawah ini.

Penyetelan Bodeman dilakukan setelah pemasangan balok suri-suri 6/12 x 1,5m selesai

terpasang. Pemasangan Bodeman ini ditempatkan berdasarkan as balok yang sudah dibuat

sebelumnya (ditarik benang atas kolom untuk mengecek kelurusannya)

Pemasangan Bodeman ini harus mendapat perhatian khusus dari pelaksana lapangan, baik

kelurusannya, elevasinya dan perkuatannya, karena Bodeman ini merupakan kunci kerja

diatasnya.

2.4. Pekerjaan Dinding Balok

a. Pabrikasi

Rangka dinding balok menggunakan Siku 4/4 atau 5/5

Untuk dinding balok yang lebih tinggi dari 60 cm menggunakan rangka khusus.

Jarak rangka maximum 40 cm.

Untuk pengaku rangka maximum jarak 60 cm

Rangka dipaku menggunakan paku 10 cm

Setelah rangka siap baru dipasang plywood tebal 12 mm dengan sistim laki-perempuan.

Setelah dipabrikasi langsung diberi tanda dan ditumpuk seperti penumpukan bodeman balok.

b. Penyetelan dinding balok

Penyetelan dinding balok dilakukan setelah pekerjaan penyetelan bodeman selesai. Dinding

balok hanya numpang diatas bodeman balok yang selanjutnya dibagi pada bagian bawahnya dan

diperkuat pada bagian sampingnya.

Untuk kelurusan dinding balok, pada waktu pemasangan menggunakan benang yang ditarik dari

ujung ke ujung balok.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ooOOOoo~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

3. Pekerjaan Pelat

3.1. Bahan

• Plywood 12 mm

• Paku 5 cm

• Minyak bekisting

• Kayu 4/6 cm

3.2. Alat-alat

Page 10: METODE PELAKSANAAN

• Pipa Galvanis

• Meteran

• Gergaji

• Palu

3.3. Persiapan

Untuk pekerjaan bekisting pelat lantai yang perlu disiapkan terlebih dahulu gambar kerja (shop

drawing) yang menjelaskan tentang:

• Posisi/arah pemasangan pipa galvanis

• Posisi Plywood dan letak sambungannya.

Setelah gambar kerja, baru dibuatkan potongan plywood yang akan dipasang.

3.4. Penyetelan

Dalam pemasangan pelat lantai ini perlu ditegaskan mengenai :

a. Pemasangan Pipa Galvanis

• Dalam pemasangan pipa galvanis yang diperhatikan adalah bentangan dari plat lantai, guna

menentukan kombinasi atau panjang pipa galvanis yang akan dipakai.

• Keseragaman jarak antar pipa harus diperhatihan juga, karena akan mempengaruhi hasil

pengecoran nantinya.

b. Pemasangan Plywood

• Sebelum plywood dipasang, harus diminyaki dahulu permukaan yang akan kontak dengan

beton.

• Pemasangan plywood sesuai gambar kerja, dan pemasangannya mulai dari pinggir balok, karena

sekaligus mengecek kelurusan balok, kemudian baru ditengah sehingga didapatkan modul plat

yang sesuai dengan gambar kerja.

• Hubungan plywood lantai dengan dinding balok menggunakan paku 5 cm jarak 40 cm

• Sambungan antara plywood yang tidak ditumpu multi span harus menggunakan close 4/6 x 40

cm dipaku dengan paku 5 cm jarak 40 cm (tiap close terdapat 4 paku).

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ooOOOoo~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

4. Pekerjaan Dinding

4.1. Bahan

• UNP 5

• Plywood tebal 15 mm

• Minyak Bekisting

• Sparator/ Track Stank

• Plastic Cones

• Pipa paralon ¾” dan ½” (jika pakai sistem tembus)

Page 11: METODE PELAKSANAAN

• Form Tie

• Paku 5, 7, 10 cm

4.2. Alat-alat:

• Pipa Scaffolding

• Lot dan water pas

• Pipa Support

• Climbing set

• Gergaji potong

• Palu

4.3. Pekerjaan Persiapan (Pabrikasi)

Sebelum memulai pekerjaan dinding maka yang perlu dilakukan adalah:

Penentuan Rangka Panel dan sistem panel yang akan dipakai, tergantung kondisi dilapangan (ada

tidaknya alat bantu)

Jarak rangka panel disesuaikan (maksimum jaraknya 25 cm)

Setelah panel dirangkai, baru ditutup dengan plywood tebal 15 mm, masing-masing panel terdiri

dari 1 lembar plywood

Panel dinding dipabrikasi sebanyak kebutuhan (sesuai RAP) kemudian hasilnya ditumpuk

dengan rapi.

Untuk yang bentuk khusus, harus dibuat tersendiri sesuai gambar kerja.

4.4. Penyetelan Panel Dinding

Sebelum penyetelan dinding, pertama-tama di check mengenai markingan dinding dan

panjangnya (yang telah dibuat surveyor/Main Kontraktor). Setelah cocok baru dipasang sepatu

dinding. Adapun mengenai sepatu dinding dilakukan satu persatu (satu sisi diselesaikan).

Kemudian pemasangan Separator/ Track Stank pada setiap lubang yang sudah disiapkan untuk

sparator harus dilengkapi dengan plastic cones dan form tie nya.

Setelah semua terpasang, dimana sisi yang sudah terpasang sudah di lot.

Baru dipasang sisi yang satunya lagi, tinggal mencoba lubang yang sudah disiapkan dengan

sparator/ trek stank yang sudah terpasang.

Didalam pemasangan dinding ini perlu diperhatikan pertemuan antar panel dinding harus

benar0benar rapat.

Setelah panel terpasang, maka panel dirangkai dengan balok 5/10 x 4m untuk tempat dudukan

support nantinya. Dipasang pipa support pada form tie yang sudah terpasang.

Kemudian dipasang pipe support untuk membuat ketegakkan dinding sesuai gambar kerjanya,

jarak suport adalah 61 cm.

4.5. Pengecekan Dinding

Page 12: METODE PELAKSANAAN

Untuk pengecekan dinding kita mulai dari bawah dari pinjaman yang ada, kalau sudah ok baru di

lot dari atas.

Kemudian diatur sedemikian rupa sehingga dinding menjadi lot pada dua sisi.

Setelah lot, baru form tie dikencangkan demikian juga pipe supportnya.

Untuk kelurusan arah meemanjang digunakan benang 2 (dua) buah.

4.6. Pembongkaran Dinding

Pembongkaran dinding dilakukan setelah pengecoran berumur 12 jam atau tergantung pengawas

lapangan (biasanya paling lambat setelah berumur 24 jam).

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ooOOOoo~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

5. Pekerjaan Tangga

5.1. Bahan

• Pipa Galvanis

• Kayu 5/7 x 4m

• Plywood 12 mm

• Minyak Bekisting

• Paku 5, 7, 10

5.2. Alat-alat

• Gergaji

• Meteran

• Palu

• Scaffolding set

• Pipe Support

• Lot/ Water pas

• Benang

Page 13: METODE PELAKSANAAN

5.3. Pekerjaan Persiapan

Sebelum memulai pekerjaan tangga, maka yang perlu dilakukan setelah mempersiapkan bahan & alat

tersebut diatas adalah langkah-langkah sebagai berikut untuk mendapatkan hasil yang memuaskan :

a. Pelat Badan Tangga

Sebenarnya tidak perlu pabrikasi secara khusus, karena bisa dipabrikasi pada saat penyetelan

langsung.

Yang perlu dipersiapkan adalah posisi kemiringan badan tangga serta pipa galvanis (panjang

disesuaikan bentang badan tangga) yang disusun sesuai kemiringan badan tangga.

b. Dinding Tangga

Dibuat sesuai dengan ukuran tangga (tebal plat + tinggi trape tangga)

Cara pabrikasi sama seperti pabrikasi dinding balok.

c. Anak Tangga

Plywood 12 mm dipotong sesuai dengan tinggi trape (optrade) dan lebar tangga, kemudian diberi

rangka

5.4. Penyetelan

a. Bordes Tangga

Sebelum memulai pekerjaan bordes tangga, perlu diperhatikan elevasi/ ketinggian dari lantai

dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat yang diperlukan, apakah menggunakan pipe support.

Pekerjaan bordes tangga dimulai dari pekerjaan Balok bordes, yang cara penyetelannya sama seperti

balok biasa. Kemudian antar dinding balok dipasang kayu 5/7 (jarak maksimum 25 cm). Kayu ini

berfungsi sebagai pengganti pipa (karena bentang pendek). Setelah selesai pemasangan kayu 50/10,

lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan dengan panjang dan lebar bordes.

b. Badan Tangga

Badan tangga ada 2 buah, yaitu antara bordes dengan lantai dibawahnya dan antara bordes dengan

lantai di atasnya.

c. Dinding Tangga dan Bordes

Setelah pekerjaan bordes dan badan tangga selesai, kemudian dipasang dinding tangga kanan-kiri dan

dinding bordes diatas badan tangga dan bordes.

Dinding tangga dipaku dengan badan tangga dan diberi perkuatan dengan potongan kayu 5/7 (jarak

maksimum 40 cm). Potongan kayu 5/7 dipaku antara badan tangga dengan dinding tangga sehingga

benar-benar kuat, rapi, dan tidak goyang,. Dinding ini ttelah dipabrikasi sebelumnya.

d. Trape/ Dinding Anak Tangga

Anak tangga dipasang setelah dilakukan pengecekan terhadap elevasi bordes, kemiringan badan

tangga, penggambaran trape/ anak tangga pada dinding badan tangga dan pembesian.

Pemasangan bordes dan badan tangga salah apabila jumlah anak tangga tidak pas, dengan antrade dan

uptrade yang telah ditentukan ukurannya (bisa kurang bisa lebih). Bila kesalahan ini terjadi maka

harus dibetulkan tterlebih dahulu.

Trade/ dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan tangga sesuai dengan yang telah

digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga kearah dalam. Untuk

memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua terpasang, kemudian

antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah pada dua tempat kanan-

kiri dan dipaku.

Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding anak tangga inipun telah dipabrikasi sebelumnya.

Page 14: METODE PELAKSANAAN

5.5. Pembongkaran

Pembongkaran dinding badan tangga dan trape dapat dilakukan setelah beton berumur 12 jam,

sedangkan untuk badan tangga dan bordes dilakukan setelah tujuh hari atau setelah mendapat ijin dari

pihak direksi.

Untuk pembongkaran balok bordes cara dan urutannya seperti pada pembongkaran balok biasa.

Untuk pembongkaran badan tangga dan bordes, dimulai dari pengendoran jack base dan U-head,

kemudian diikuti pembongkaran lader/pipe sipport dan kayu 6/12. Setelah itu dibongkar kayu 5/7 dan

terakhir adalah pembongkaran plywood. Setelah semua dibongkar kemudian dirapikan dan ditumpuk

pada tempat yang mudah dijangkau oleh alat angkut.