Metode Pelaksanaan

6
METODE PELAKSANAAN Rehab Rumdis Kodim 0103/Aceh Utara di Lhokseumawe Nama Perusahaan : CV. Elitte A. PENDAHULUAN Dalam melaksanakan suatu pekerjaan dibutuhkan sistem dan metode yang tepat sehingga dapat dicapai target waktu yang telah direncanakan serta mutu dan hasil pekerjaan yang memuaskan sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan. Langkah- langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan metode ini adalah hubungan keterkaitan antara item satu pekerjaan dengan item pekerjaan lainnya dan juga pengaturan fasilitas pendukung suatu pekerjaan serta sistem penyelesaian suatu pekerjaan. B. URAIAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaannya, pekerjaan ini terdiri dari beberapa item pekerjaan. Pada umumnya setiap item pekerjaan saling berhubungan sehingga diperlukan pengaturan jadwal dan waktu untuk melaksanakan masing-masing item pekerjaan. Secara rinci jumlah waktu dan jadwal pekerjaan dari gedung tersebut dapat dilihat pada Jadwal Waktu Pelaksanaan yang turut dilampirkan. Dalam hal ini dianggap 1 minggu kerja adalah selama 7 hari atau 1 bulan kerja adalah selama 30 hari dengan asumsi lama waktu bekerja selam 1 hari adalah + 8 jam. Berikut ini adalah uraian pekerjaan yang dikerjakan berdasarkan proritas pekerjaan yang didahulukan. A. PEKERJAAN TANAH Pemasangan bowplank dilakukan sebagai langkah awal dalam suatu pekerjaan konstruksi. Pemasangan bowplank dilakukan dengan menarik benang

description

Metode Pelaksanaaan Pembangunan rumah

Transcript of Metode Pelaksanaan

Page 1: Metode Pelaksanaan

METODE PELAKSANAAN

Rehab Rumdis Kodim 0103/Aceh Utara di Lhokseumawe

Nama Perusahaan : CV. Elitte

A. PENDAHULUAN

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan dibutuhkan sistem dan metode

yang tepat sehingga dapat dicapai target waktu yang telah direncanakan

serta mutu dan hasil pekerjaan yang memuaskan sesuai dengan spesifikasi

yang direncanakan. Langkah- langkah yang harus diperhatikan dalam

penyusunan metode ini adalah hubungan keterkaitan antara item satu

pekerjaan dengan item pekerjaan lainnya dan juga pengaturan fasilitas

pendukung suatu pekerjaan serta sistem penyelesaian suatu pekerjaan.

B. URAIAN PEKERJAAN

Dalam pelaksanaannya, pekerjaan ini terdiri dari beberapa item

pekerjaan. Pada umumnya setiap item pekerjaan saling berhubungan

sehingga diperlukan pengaturan jadwal dan waktu untuk melaksanakan

masing-masing item pekerjaan. Secara rinci jumlah waktu dan jadwal

pekerjaan dari gedung tersebut dapat dilihat pada Jadwal Waktu

Pelaksanaan yang turut dilampirkan. Dalam hal ini dianggap 1 minggu

kerja adalah selama 7 hari atau 1 bulan kerja adalah selama 30 hari

dengan asumsi lama waktu bekerja selam 1 hari adalah + 8 jam.

Berikut ini adalah uraian pekerjaan yang dikerjakan berdasarkan

proritas pekerjaan yang didahulukan.

A. PEKERJAAN TANAH

Pemasangan bowplank dilakukan sebagai langkah awal dalam suatu

pekerjaan konstruksi. Pemasangan bowplank dilakukan dengan menarik benang

Page 2: Metode Pelaksanaan

2

tiap-tiap sisi yang sudah dipasang kayu/papan untuk mendapatkan sudut

kerataan bangunan.

Galian tanah pondasi setelah pemasangan bouwplank dan

penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui pengawas.

Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam

gambar atau hingga mencapai tanah keras.

Galian yang dilakukan pada kondisi tanah yang mudah longsor akan

dipasang turap dari kayu pengaman yang cukup kuat. Turap yang terdapat

dalam bangunan akan dibongkar setelah pondasi selesai.

Apabila terdapat genangan air pada galian maka Lumpur-lumpur serta

genagan air dalam bekas galian akan dibuang dengan mengunakan mesin

pompa sehingga tidak mengganggu pengerjaan galian.

Sebelum pasangan pondasi dikerjakan, terlebih dahulu bagian

dasar/alas pondasi menerus diurug dengan pasir dan dipadatkan. Bekas

galian pondasi, akan diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis

sesuai gambar. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan

tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik sampai lapisan pertama

padat kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua

lubang bekas galian pondasi tertutup kembali.

B. PEKERJAAN PASANGAN

Pasangan pondasi batu gunung dipasang diatas galian yang telah

dilakukan urugan pasir. Sebelum dilakukan pemasangan terlebih dahulu

dilakukan penarikan benang untuk mendapatkan kemiringan dan lebar

pondasi batu belah tersebut. Setelah selesai kemudian dilakukan

pemasangan batu satu persatu mengikuti gambar kerja.

Pasangan pondasi tapak dilakukan setelah selesai dilakukan galian

pondasi. Pengecoran awal dilakukan pada bagian poor tapak dan

dilanjutkan sampai batas sambungan pada kolom (stik kolom).

Lantai kerja dibawah tapak dilakukan diatas tanah galian,

dimana sebelum dilakukan pengecoran lantai kerja terlebih dahulu

dilakukan urugan pasir. Setelah selesai kemudian dilakukan pengecoran,

dimana beton yang sudah diaduk ke dalam molen dituang kedalam galian

sampai mencapai ketinggian yang sesuai dengan gambar.

Page 3: Metode Pelaksanaan

3

Pekerjaan Sloof dipasang diatas pasangan batu gunung, dimana

sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dilakukan perakitan besi.

Setelah selesai besi yang sudah dirangkai tersebut diletakkan diatas

pasangan batu kemudian setelah dipasang diatas batu dipasangi bekisting.

Pada saat pemasangan bekisting sloof tersebut diberi

pengait/sokongan agar pada saat pengecoran sloof tersebut tidak terjadi

kemiringan.

Pada saat pengecoran kedalam sloof tersebut akan dilakukan

pemadatan dengan menggunakan alat concrete vibrator agar agregrat

didalam sloof tersebut dapat menjadi rapat dan tidak berpori. Selesai

dilakukan pengecoran dan dianggap telah mencukupi umur beton

selanjutnya akan dilakukan pembongkaran bekisting dan penyiraman

dimana penyiraman ini dilakukan agar tidak terjadi keretakan pada sloof

akibat sinar matahari.

Pekerjaan kolom dipasang diatas pondasi batu gunung, dimana tiang

kolom ini disatukan dengan sloof. Setelah diletakkan diatas pondasi batu

gunung kemudian dipasangi mal/bekisting untuk menutup tiang kolom

tersebut. Selesai pemasangan bekisting kemudian pada bekisting tersebut

dipasang pengikat agar pada saat pengecoran bekisting tersebut tidak

bengkok/miring. Pada saat pengecoran kedalam sloof tersebut akan

dilakukan pemadatan dengan menggunakan alat concrete vibrator agar

agregrat didalam kolom tersebut dapat menjadi rapat dan tidak berpori.

Selesai dilakukan pengecoran dan dianggap telah mencukupi umur beton

selanjutnya akan dilakukan pembongkaran bekisting dan penyiraman

dimana penyiraman ini dilakukan agar tidak terjadi keretakan pada sloof

akibat sinar matahari.

Balok lantai dipasang saat selesai pemasangan batu bata mencapai

ketinggian yang sama pada gambar, dimana setelah batu bata dipasang

pada ketinggian yang sesuai pada gambar kemudian dipasangi balok lantai

diatas pasangan batu bata tersebut. Setelah dilakukan pembesian dan

penutupan bekisting diatas pasangan bata tersebut baru dilakukan

pengecoran.

Pekerjaan Dak beton dilakukan setelah selesai proses perakitan besi

dan pemasangan bekisting. Langkah pertama yang dilakukan dengan

memasang triplek sebagai landasan pengecoran. Setelah selesai kemudian

Page 4: Metode Pelaksanaan

4

dilakukan pemasangan penyangga dengan kayu dolken atau batang bambu

dengan tiap-tiap jarak yang telah ditentuan oleh pihak direksi/owner dan

dilakukan pemasangan kayu/papan pada tiap- tiap peyangga agar pada

saat pengecoran tidak terjadi pembengkokkan/miring. Setelah selesai

pemasangan bekisting dan penyangga kemudian dilakukan perakitan besi

diatas papan cor tersebut. Besi dipasang secara vertikal dan horizontal

dengan jarak tiap masing-masing sesuai dengan gambar kerja dan

dilakukan pengikatan dengan menggunakan kawat ikat/beton.

C. PEKERJAAN KAYU + BESI

Pemasangan kusen kayu dilakukan diatas sloof, dimana sebelum

dipasang terlebih dahulu pada kusen tersebut dipasang angker/stik. Setelah

selesai kemudian kusen tersebut dipasang dan diberi peyangga dari papan

atau kayu.

Setelah selesai pemasangan kusen kemudian dilakukan pemasangan

pintu jerajak besi untuk bagian dalam. Pintu ini terlebih dahulu

dirakit oleh pekerja yang ahli dibidang nya. Langkah pertama yang

dilakukan dengan mengukur tinggi dan pintu yang akan dikerjakan, dimana

setelah selesai diukur kemudian dilakukan perakitan kerangka pintu

dengan plat siku. Setelah selesai akan dilakukan pemotongan besi sesuai

dengan gambar sebagai kerangka dalam. Kemudian besi yang telah dipotong

tersebut dipasang miring dan tiap-tiap besi tersebut dilakukan

pengelasan/penyatuan agar menjadi kokoh.

Pemasangan pintu plat ini terlebih dahulu dirakit oleh pekerja yang

ahli dibidang nya. Langkah pertama yang dilakukan dengan mengukur

tinggi dan pintu yang akan dikerjakan, dimana setelah selesai diukur

kemudian dilakukan perakitan kerangka pintu dengan plat siku. Setelah

selesai kemudian pada kerangka pintu dipasang plat besi dan dilakukan

pengelasan/penyatuan agar menjadi kokoh.

Pemasangan jalusi dilakukan diatas pasangan batu bata, dimana jalusi

yang telah dirangkai dimasukkan keatas batu bata yang belum dilakukan

plesteran. Pada saat perakitan harus diperhatikan jarak tiap-tiap besi sesuai

gambar.

Page 5: Metode Pelaksanaan

5

D. PEKERJAAN LANTAI

Pasang lantai beton cor dengan ketebalan 7 cm dilakukan

didalam ruangan. Sebelum dilakukan pengecoran lantai terlebih dahulu

pada ruangan dalam bangunan dihampar pasir urug serata mungkin agar

menutup tanah dasar. Setelah selesai penghamparan pasir urug kemudian

dilakukan penyilangan dengan selang air untuk mendapatkan kerataan

ketinggian pengecoran. Setelah selesai diukur kemudian dilakukan

penarikan benang agar pada saat pengecoran lantai beton cor tersebut

dapat menjadi lebih rata.

Lantai cor dengan ketebalan 5 cm dipasang pada selasar bangunan.

Sebelum pengecoran pada selasar bangunan terlebih dahulu beberapa

pekerja akan melakukan penarikan benang sebagai acuan kerataan

permukaan yang akan dilakukan pengecoran.

Sebelum dilakukan pemasangan plat duiker terlebih dahulu akan

dilakukan perakitan besi dan pemasangan bekisting jembatan. Langkah

pertama yang dilakukan dengan memasang triplek sebagai landasan

pengecoran jembatan. Setelah selesai kemudian dilakukan pemasangan

penyangga dengan kayu dolken atau batang bambu dengan tiap-tiap jarak

yang telah ditentukan oleh pihak direksi/. Setelah selesai pemasangan

bekisting dan penyangga kemudian dilakukan perakitan besi diatas papan

cor tersebut. Besi dipasang secara vertikal dan horizontal dengan jarak tiap

masing- masing sesuai dengan gambar kerja dan dilakukan pengikatan

dengan menggunakan kawat ikat/beton.

E. PEKERJAAN ALAT GANTUNG

Pekerjaan kunci tanam dilakukan berbarengan dengan pekerjaan

pintu besi, dimana pada saat perakitan pintu besi, kunci tanam ini

dimasukkan kedalam lubang pintu. Setelah dimasukkan kemudian lubang

pintu tersebut ditutup dengan plat besi sesuai ukuran lubang dan

dilakukan pengelasan sebagai penguat.

Engsel dipasang pada daun pintu, dimana Untuk daun pintu, engsel

dipasang tidak lebih dari 28 cm (As) dari tepi atas/bawah daun pintu.

Setiap daun pintu lemari memakai 3 buah engsel. Langkah kerja

pemasangan engsel dengan menancapkan engsel pada daun pintu

kemudian diikat dengan pengelasan.

Page 6: Metode Pelaksanaan