Metode Pelaksanaan
description
Transcript of Metode Pelaksanaan
METODE PELAKSANAAN
Rehab Rumdis Kodim 0103/Aceh Utara di Lhokseumawe
Nama Perusahaan : CV. Elitte
A. PENDAHULUAN
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan dibutuhkan sistem dan metode
yang tepat sehingga dapat dicapai target waktu yang telah direncanakan
serta mutu dan hasil pekerjaan yang memuaskan sesuai dengan spesifikasi
yang direncanakan. Langkah- langkah yang harus diperhatikan dalam
penyusunan metode ini adalah hubungan keterkaitan antara item satu
pekerjaan dengan item pekerjaan lainnya dan juga pengaturan fasilitas
pendukung suatu pekerjaan serta sistem penyelesaian suatu pekerjaan.
B. URAIAN PEKERJAAN
Dalam pelaksanaannya, pekerjaan ini terdiri dari beberapa item
pekerjaan. Pada umumnya setiap item pekerjaan saling berhubungan
sehingga diperlukan pengaturan jadwal dan waktu untuk melaksanakan
masing-masing item pekerjaan. Secara rinci jumlah waktu dan jadwal
pekerjaan dari gedung tersebut dapat dilihat pada Jadwal Waktu
Pelaksanaan yang turut dilampirkan. Dalam hal ini dianggap 1 minggu
kerja adalah selama 7 hari atau 1 bulan kerja adalah selama 30 hari
dengan asumsi lama waktu bekerja selam 1 hari adalah + 8 jam.
Berikut ini adalah uraian pekerjaan yang dikerjakan berdasarkan
proritas pekerjaan yang didahulukan.
A. PEKERJAAN TANAH
Pemasangan bowplank dilakukan sebagai langkah awal dalam suatu
pekerjaan konstruksi. Pemasangan bowplank dilakukan dengan menarik benang
2
tiap-tiap sisi yang sudah dipasang kayu/papan untuk mendapatkan sudut
kerataan bangunan.
Galian tanah pondasi setelah pemasangan bouwplank dan
penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui pengawas.
Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam
gambar atau hingga mencapai tanah keras.
Galian yang dilakukan pada kondisi tanah yang mudah longsor akan
dipasang turap dari kayu pengaman yang cukup kuat. Turap yang terdapat
dalam bangunan akan dibongkar setelah pondasi selesai.
Apabila terdapat genangan air pada galian maka Lumpur-lumpur serta
genagan air dalam bekas galian akan dibuang dengan mengunakan mesin
pompa sehingga tidak mengganggu pengerjaan galian.
Sebelum pasangan pondasi dikerjakan, terlebih dahulu bagian
dasar/alas pondasi menerus diurug dengan pasir dan dipadatkan. Bekas
galian pondasi, akan diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis
sesuai gambar. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan
tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik sampai lapisan pertama
padat kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua
lubang bekas galian pondasi tertutup kembali.
B. PEKERJAAN PASANGAN
Pasangan pondasi batu gunung dipasang diatas galian yang telah
dilakukan urugan pasir. Sebelum dilakukan pemasangan terlebih dahulu
dilakukan penarikan benang untuk mendapatkan kemiringan dan lebar
pondasi batu belah tersebut. Setelah selesai kemudian dilakukan
pemasangan batu satu persatu mengikuti gambar kerja.
Pasangan pondasi tapak dilakukan setelah selesai dilakukan galian
pondasi. Pengecoran awal dilakukan pada bagian poor tapak dan
dilanjutkan sampai batas sambungan pada kolom (stik kolom).
Lantai kerja dibawah tapak dilakukan diatas tanah galian,
dimana sebelum dilakukan pengecoran lantai kerja terlebih dahulu
dilakukan urugan pasir. Setelah selesai kemudian dilakukan pengecoran,
dimana beton yang sudah diaduk ke dalam molen dituang kedalam galian
sampai mencapai ketinggian yang sesuai dengan gambar.
3
Pekerjaan Sloof dipasang diatas pasangan batu gunung, dimana
sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dilakukan perakitan besi.
Setelah selesai besi yang sudah dirangkai tersebut diletakkan diatas
pasangan batu kemudian setelah dipasang diatas batu dipasangi bekisting.
Pada saat pemasangan bekisting sloof tersebut diberi
pengait/sokongan agar pada saat pengecoran sloof tersebut tidak terjadi
kemiringan.
Pada saat pengecoran kedalam sloof tersebut akan dilakukan
pemadatan dengan menggunakan alat concrete vibrator agar agregrat
didalam sloof tersebut dapat menjadi rapat dan tidak berpori. Selesai
dilakukan pengecoran dan dianggap telah mencukupi umur beton
selanjutnya akan dilakukan pembongkaran bekisting dan penyiraman
dimana penyiraman ini dilakukan agar tidak terjadi keretakan pada sloof
akibat sinar matahari.
Pekerjaan kolom dipasang diatas pondasi batu gunung, dimana tiang
kolom ini disatukan dengan sloof. Setelah diletakkan diatas pondasi batu
gunung kemudian dipasangi mal/bekisting untuk menutup tiang kolom
tersebut. Selesai pemasangan bekisting kemudian pada bekisting tersebut
dipasang pengikat agar pada saat pengecoran bekisting tersebut tidak
bengkok/miring. Pada saat pengecoran kedalam sloof tersebut akan
dilakukan pemadatan dengan menggunakan alat concrete vibrator agar
agregrat didalam kolom tersebut dapat menjadi rapat dan tidak berpori.
Selesai dilakukan pengecoran dan dianggap telah mencukupi umur beton
selanjutnya akan dilakukan pembongkaran bekisting dan penyiraman
dimana penyiraman ini dilakukan agar tidak terjadi keretakan pada sloof
akibat sinar matahari.
Balok lantai dipasang saat selesai pemasangan batu bata mencapai
ketinggian yang sama pada gambar, dimana setelah batu bata dipasang
pada ketinggian yang sesuai pada gambar kemudian dipasangi balok lantai
diatas pasangan batu bata tersebut. Setelah dilakukan pembesian dan
penutupan bekisting diatas pasangan bata tersebut baru dilakukan
pengecoran.
Pekerjaan Dak beton dilakukan setelah selesai proses perakitan besi
dan pemasangan bekisting. Langkah pertama yang dilakukan dengan
memasang triplek sebagai landasan pengecoran. Setelah selesai kemudian
4
dilakukan pemasangan penyangga dengan kayu dolken atau batang bambu
dengan tiap-tiap jarak yang telah ditentuan oleh pihak direksi/owner dan
dilakukan pemasangan kayu/papan pada tiap- tiap peyangga agar pada
saat pengecoran tidak terjadi pembengkokkan/miring. Setelah selesai
pemasangan bekisting dan penyangga kemudian dilakukan perakitan besi
diatas papan cor tersebut. Besi dipasang secara vertikal dan horizontal
dengan jarak tiap masing-masing sesuai dengan gambar kerja dan
dilakukan pengikatan dengan menggunakan kawat ikat/beton.
C. PEKERJAAN KAYU + BESI
Pemasangan kusen kayu dilakukan diatas sloof, dimana sebelum
dipasang terlebih dahulu pada kusen tersebut dipasang angker/stik. Setelah
selesai kemudian kusen tersebut dipasang dan diberi peyangga dari papan
atau kayu.
Setelah selesai pemasangan kusen kemudian dilakukan pemasangan
pintu jerajak besi untuk bagian dalam. Pintu ini terlebih dahulu
dirakit oleh pekerja yang ahli dibidang nya. Langkah pertama yang
dilakukan dengan mengukur tinggi dan pintu yang akan dikerjakan, dimana
setelah selesai diukur kemudian dilakukan perakitan kerangka pintu
dengan plat siku. Setelah selesai akan dilakukan pemotongan besi sesuai
dengan gambar sebagai kerangka dalam. Kemudian besi yang telah dipotong
tersebut dipasang miring dan tiap-tiap besi tersebut dilakukan
pengelasan/penyatuan agar menjadi kokoh.
Pemasangan pintu plat ini terlebih dahulu dirakit oleh pekerja yang
ahli dibidang nya. Langkah pertama yang dilakukan dengan mengukur
tinggi dan pintu yang akan dikerjakan, dimana setelah selesai diukur
kemudian dilakukan perakitan kerangka pintu dengan plat siku. Setelah
selesai kemudian pada kerangka pintu dipasang plat besi dan dilakukan
pengelasan/penyatuan agar menjadi kokoh.
Pemasangan jalusi dilakukan diatas pasangan batu bata, dimana jalusi
yang telah dirangkai dimasukkan keatas batu bata yang belum dilakukan
plesteran. Pada saat perakitan harus diperhatikan jarak tiap-tiap besi sesuai
gambar.
5
D. PEKERJAAN LANTAI
Pasang lantai beton cor dengan ketebalan 7 cm dilakukan
didalam ruangan. Sebelum dilakukan pengecoran lantai terlebih dahulu
pada ruangan dalam bangunan dihampar pasir urug serata mungkin agar
menutup tanah dasar. Setelah selesai penghamparan pasir urug kemudian
dilakukan penyilangan dengan selang air untuk mendapatkan kerataan
ketinggian pengecoran. Setelah selesai diukur kemudian dilakukan
penarikan benang agar pada saat pengecoran lantai beton cor tersebut
dapat menjadi lebih rata.
Lantai cor dengan ketebalan 5 cm dipasang pada selasar bangunan.
Sebelum pengecoran pada selasar bangunan terlebih dahulu beberapa
pekerja akan melakukan penarikan benang sebagai acuan kerataan
permukaan yang akan dilakukan pengecoran.
Sebelum dilakukan pemasangan plat duiker terlebih dahulu akan
dilakukan perakitan besi dan pemasangan bekisting jembatan. Langkah
pertama yang dilakukan dengan memasang triplek sebagai landasan
pengecoran jembatan. Setelah selesai kemudian dilakukan pemasangan
penyangga dengan kayu dolken atau batang bambu dengan tiap-tiap jarak
yang telah ditentukan oleh pihak direksi/. Setelah selesai pemasangan
bekisting dan penyangga kemudian dilakukan perakitan besi diatas papan
cor tersebut. Besi dipasang secara vertikal dan horizontal dengan jarak tiap
masing- masing sesuai dengan gambar kerja dan dilakukan pengikatan
dengan menggunakan kawat ikat/beton.
E. PEKERJAAN ALAT GANTUNG
Pekerjaan kunci tanam dilakukan berbarengan dengan pekerjaan
pintu besi, dimana pada saat perakitan pintu besi, kunci tanam ini
dimasukkan kedalam lubang pintu. Setelah dimasukkan kemudian lubang
pintu tersebut ditutup dengan plat besi sesuai ukuran lubang dan
dilakukan pengelasan sebagai penguat.
Engsel dipasang pada daun pintu, dimana Untuk daun pintu, engsel
dipasang tidak lebih dari 28 cm (As) dari tepi atas/bawah daun pintu.
Setiap daun pintu lemari memakai 3 buah engsel. Langkah kerja
pemasangan engsel dengan menancapkan engsel pada daun pintu
kemudian diikat dengan pengelasan.