Metode Pelaksanaan

7
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN TEBING KIRI S. SADDANG HILIR BENDUNG BENTENG (PAKET PJ-CW-04) RUANG LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan bangunan pengendali sedimen kampiso I terdiri dari : 1.Pekerjaan persiapan yang meliputi : mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga kerja, pekerjaan mutual check MC 0 – MC 100, pekerjaan dokumentasi MC 0 – MC 100, pekerjaan cofferdam dan dewatering. 2.Pekerjaan tanah yang meliputi : pekerjaan Galian Tanah,Timbunan Tanah 3. Pekerjaan pekerjaan bronjong kawat anyaman ( 2,0 m x 1,0 m x 0,5m ). METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN I. PEKERJAAN PERSIAPAN a. Mobilisasi dan Demobilisasi Metode Pelaksanaan : - Peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan terdari excavator dan peralatan lainnya di muat ke truck tronton kemudian di angkut ke lokasi pekerjaan. - Peralatan yang dimobilisasi dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan rencana pelaksanaan pekerjaan. - Material untuk membangun fasilitas pendukung di lokasi pekerjaan diadakan secukupnya. - Bangunan fasilitas pendukung yang terdiri dari kantor direksi, gudang kemudian dibangun di area dekat dengan lokasi pekerjaan.

Transcript of Metode Pelaksanaan

Page 1: Metode Pelaksanaan

METODE PELAKSANAAN PEKERJAANPEKERJAAN PEMELIHARAAN TEBING KIRI S. SADDANG HILIR

BENDUNG BENTENG

(PAKET PJ-CW-04)

RUANG LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan bangunan pengendali sedimen kampiso I terdiri dari :

1. Pekerjaan persiapan yang meliputi : mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga

kerja, pekerjaan mutual check MC 0 – MC 100, pekerjaan dokumentasi MC 0 – MC 100,

pekerjaan cofferdam dan dewatering.

2. Pekerjaan tanah yang meliputi : pekerjaan Galian Tanah,Timbunan Tanah

3. Pekerjaan pekerjaan bronjong kawat anyaman ( 2,0 m x 1,0 m x 0,5m ).

METODE PELAKSANAAN PEKERJAANI. PEKERJAAN PERSIAPAN

a. Mobilisasi dan DemobilisasiMetode Pelaksanaan :

- Peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan terdari

excavator dan peralatan lainnya di muat ke truck tronton kemudian di angkut ke

lokasi pekerjaan.

- Peralatan yang dimobilisasi dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan

dan rencana pelaksanaan pekerjaan.

- Material untuk membangun fasilitas pendukung di lokasi pekerjaan diadakan

secukupnya.

- Bangunan fasilitas pendukung yang terdiri dari kantor direksi, gudang kemudian

dibangun di area dekat dengan lokasi pekerjaan.

- Personil inti sesuai struktur organisasi proyek yang telah disetujui oleh Direksi

Pekerjaan di datangkan ke lokasi pekerjaan.

- Demobilisasi peralatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan

selesainya pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Page 2: Metode Pelaksanaan

b. Mutual Check (MC 0 – MC 100)Metode Pelaksanaan :- Peralatan untuk melaksanakan pengukuran awal diadakan sesuai dengan

kebutuhan terdiri dari waterpass, roll meter dll.

- Pengukuran awal (MC. 0) dilaksanakan bersama dengan Direksi Pekerjaan dan

atau Konsultan Pengawas untuk menentukan benck mark dan peil ketinggian serta

pemasangan patok-patok acuan untuk pelaksanaan pekerjaan.

- Berdasarkan data hasil pengukuran awal dan data dokumen yang ada

sebelumnya kemudian dibuat gambar kerja (shop drawing) yang akan menjadi

acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

- Selama pelaksanaan pekerjaan pengukuran dilaksanakan secara berkala sesuai

kemajuan pekerjaan di lapangan untuk melakukan evaluasi terhadap ukuran dan

dimensi – dimensi yang tertuang dalam gambar kerja, serta dilakukan perhitungan

volume untuk evaluasi kemajuan pekerjaan terhadap schedule pelaksanaan

pekerjaan yang telah disepakati bersama.

- Pengukuran akhir (MC. 100) dilakukan setelah pekerjaan selesai dan

dibandingkan dengan gambar kerja yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan

pekerjaan di lapangan.

- Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi terhadap gambar kerja dicatat.

- Hasil pengukuran akhir kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan beck up data

perhitungan volume dan as built drawing.

c. DokumentasiMetode Pelaksanaan :

- Dokumentasi terdiri dari foto dokumentasi dan laporan – laporan yang dibuat terdiri

dari laporan harian, mingguan dan bulanan sesuai dengan kebutuhan dan

petunjuk Direksi Pekerjaan.

- Dokumentasi dibuat berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan yang

dilakukan secara berkala seiring dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan di

lapangan.

- Penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dari gambar kerja diukur dan dicatat

kemudian dilaporkan dan dibahas pada waktu tertentu atau saat meeting dengan

Direksi Pekerjaan.

- Dokumetasi dan pelaporan kepada Direksi Pekerjaan dilaksanakan secara berkala

dalam bentuk Bulanan atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

Page 3: Metode Pelaksanaan

d. Pekerjaan DewateringMetode Pelaksanaan :- Bangunan pengelak dan cofferdam dibuat sesuai kebutuhan di lapangan untuk

pengalihan pengaliran air pada area yang akan dikerja.

- Survey dan pengumpulan data serta informasi tentang besar debit air terbesar

dikumpulkan untuk merumuskan bentuk dan volume bangunan pengelak serta

cofferdam yang akan dibuat.

- Material untuk pembuatan bangunan pengelak dan cofferdam diadakan di lokasi

pekerjaan.

- Jika diperlukan dilakukan penggalian untuk pembuatan saluran pengalihan

pengaliran air sungai disisi kiri atau kanan rencana bangunan yang akan

dikerjakan dengan menggunakan excavator.

- Bangunan pengelak dan cofferdam kemudian dibuat dengan membentuk tanggul

dengan alat excavator atau dengan menggunakan sand bag untuk proteksi

pengaliran air terhadap area pelaksanaan pekerjaan.

- Dewatering dilaksanakan selama proses pelaksanaan pekerjaan dengan

menggunakan pompa air terhadap genangan yang terjadi pada area pelaksanaan

pekerjaan dan pada cofferdam yang telah dibuat jika dikuatirkan akan terjadi

luapan air ke area pelaksanaan pekerjaan.

- Bangunan pengelak dan cofferdam dibongkar setelah pekerjaan selesai dan

bangunan yang dibangun telah mencapai kekuatan untuk dapat dialiri air atau

sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

II. PEKERJAAN TANAHa. Pembersihan

Metode Pelaksanaan :

- Survey lokasi dilaksanakan untuk memahami kondisi lokasi pekerjaan dan

menentukan peralatan yang tepat dan efektif digunakan untuk pembersihan lokasi

pekerjaan, apakah menggunakan bulldoser atau excavator.

- Peralatan yang akan digunakan kemudian di mobilisasi ke lokasi pekerjaan.

- Pembersihan kemudian dilaksanakan dengan penebangan pohon dan penggalian

sampai akar; pembersihan dan pengikisan rumput, semak dan hal – hal lain yang

berada di area rencana pelaksanaan pekerjaan.

- Hasil pembersihan diangkut atau dibuang ke luar area rencana pelaksanaan

pekerjaan.

- Termasuk dalam pekerjaan pembersihan ini adalah perbaikan jalan, pembentukan

jalan sementara atau rintisan jalan untuk mobilisasi material dan area operasi alat

berat serta pembersihan dan pembentukan area untuk penumpukan material yang

akan digunakan saat pelaksanaan pekerjaan.

Page 4: Metode Pelaksanaan

b. Galian Tanah Metode Pelaksanaan :

- Peralatan atau excavator yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan

galian tanah di datangkan ke lokasi pekerjaan.

- Pengukuran dan pemasangan patok dilaksanakan mengacu pada gambar kerja

(shop drawing) untuk acuan pelaksanaan pekerjaan.

- Penggalian kemudian dilaksanakan dengan menggunakan excavator mengacu

pada patok yang telah dipasang dengan lebar dan kedalaman galian masing –

masing sesuai dengan gambar kerja (shop drawing).

- Hasil galian ditempatkan pada sisi kiri atau kanan area penggalian dan

ditempatkan secara baik oleh excavator sehingga tidak memungkinkan untuk

terjadinya longsoran kembali kedalam bekas penggalian.

- Pengukuran hasil penggalian excavator dilakukan secara bertahap untuk menjaga

ketepatan ukuran galian tanah sesuai gambar kerja.

- Perapihan profil galian dilaksanakan oleh sekelompok tenaga kerja setelah

penggalian dengan excavator selesai dilaksanakan.

c. Timbunan Tanah Penimbunan dengan timbunan tanah ini dilaksanakan dengan menggunakan alat

excavator dan stamper, material timbunan di datangkan dari luar sesuai petunjuk

direksi/pengawas

Metode Pelaksanaan :

- Pengukuran dan pemasangan patok, bowplank dan patok peil ketinggian timbunan

di pasang pada area yang akan ditimbun sesuai kebutuhan lapangan.

- Penimbunan dilaksanakan dengan menggunakan excavator langsung ditempatkan

pada area yang akan ditimbun setelah penggalian.

- Jika area yang akan ditimbun jauh dan atau tidak terjangkau oleh excavator dari

area penimbunan, maka material tersebut ditempatkan sementara pada area

jangkauan excavator

- Hasil penimbunan dilaksanakan dan telah membentuk profil sesuai dengan patok

acuan yang dipasang ditempatkan sementara disekitar area untuk kemudian

digunakan untuk pekerjaan penimbunan kembali pada sisi pasangan batu atau

beton yang membutuhkan atau dibuang keluar lokasi setelah pekerjaan selesai

secara keseluruhan.

Page 5: Metode Pelaksanaan

III. PEKERJAAN PASANGAN a. Pasangan Bronjong Pabrikasi uk. ( 2,00 x 1,00 x 0,5 m )

Metode Pelaksanaan :- Material untuk pekerjaan bronjong diadakan secukupnya di lokasi pekerjaan sesuai

dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan, terdiri dari : kawat bronjong, batu kali/gunung, dll.

- Pabrikasi atau penganyaman kawat bronjong dilaksanakan hingga membentuk kotak kotak bronjong sesuai dengan gambar kerja. Jika dengan pertimbangan lain kawat bronjong dapat dianyam di luar area pelaksanaan pekerjaan dan dimobilisasi ke lokasi pekerjaan dalam bentuk kotak – kotak bronjong yang siap di pasang.

- Pemasangan bronjong pada lokasi pemasangan sesuai gambar kerja dimulai dengan bronjong dasar satu persatu diselesaikan dengan pengisian batu.

- Pengisian batu kedalam kotak bronjong dilaksanakan dengan menyusun batu isian bronjong satu persatu secara padat hingga penuh dan membentuk profil bronjong yang rapi.

- Pelaksanaan pemasangan bronjong - bronjong tingkat selanjutnya dilaksanakan dengan metode yang sama sesuai gambar kerja.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan dibuat yang merupakan gambaran umum teknik

pelaksanaan dan penanganan pekerjaan, yang dibuat dalam rangka pelelangan pekerjaan

Pemeliharaan Tebing Kiri S. Saddang Hilir Bendung Benteng (Paket PJ-CW-04).