metode-metode_filsafat

177
KULIAH METODE-METODE KULIAH METODE-METODE FILSAFAT FILSAFAT Oleh: Oleh: Djoko Pitoyo Djoko Pitoyo Fakultas Filsafat Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Universitas Gadjah Mada Mada MMF/Djokpiet/Fil UGM MMF/Djokpiet/Fil UGM 1

description

filsafat

Transcript of metode-metode_filsafat

Page 1: metode-metode_filsafat

KULIAH METODE-METODE KULIAH METODE-METODE FILSAFATFILSAFAT

Oleh:Oleh:

Djoko PitoyoDjoko Pitoyo

Fakultas FilsafatFakultas Filsafat

Universitas Gadjah MadaUniversitas Gadjah Mada

MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM 11

Page 2: metode-metode_filsafat

PENGANTARPENGANTAR

Kuliah Metode-Metode Filsafat (MMF) merupakan Mata Kuliah Kuliah Metode-Metode Filsafat (MMF) merupakan Mata Kuliah Wajib tempuh untuk semua mahasiswa di Fakultas Filsafat UGM. Wajib tempuh untuk semua mahasiswa di Fakultas Filsafat UGM.

Secara historis pengajar MMF: Notonagoro, Anton Bakker, Secara historis pengajar MMF: Notonagoro, Anton Bakker, Nusyirwan, Djoko Pitoyo, Cuk Ananta Wijaya.Nusyirwan, Djoko Pitoyo, Cuk Ananta Wijaya.

Kuliah MMF dalam bentuk ppt ini diunggah ke dunia maya Kuliah MMF dalam bentuk ppt ini diunggah ke dunia maya dengan maksud tidak lain agar dapat dibaca dan dipelajari oleh dengan maksud tidak lain agar dapat dibaca dan dipelajari oleh banyak orang yang tertarik untuk mempelajari bagaimana para banyak orang yang tertarik untuk mempelajari bagaimana para filsuf itu berfilsafat. filsuf itu berfilsafat.

Karya ini merupakan karya posthumous Djoko Pitoyo.Karya ini merupakan karya posthumous Djoko Pitoyo.

Semoga bermanfaat...............Semoga bermanfaat...............

Yogyakarta, 13 Mei 2011Yogyakarta, 13 Mei 2011

C A WC A W

MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM 22

Page 3: metode-metode_filsafat

Metode-metode Metode-metode FilsafatFilsafat

OlehOlehDjoko PitoyoDjoko Pitoyo

Matur nuwun banget panjurunge donga saka kanca2. Semono gedhene katresnane kanca2 marang aku, ndadekke bombong rasaning atiku, cuk. Nuwun, nuwun... (Terima kasih sekali atas doa yang diberikan oleh teman-teman. Begitu besar kecintaan teman-teman terhadap aku, membuat besar rasa hatiku, cuk. Terima kasih. Terima kasih...) -–Djokpiet 24 Februari 2011

MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 4: metode-metode_filsafat

APA ITU METODE?APA ITU METODE? Secara etimologis, istilah metode Secara etimologis, istilah metode

berasal dari Bhs Yunani, berasal dari Bhs Yunani, methodosmethodos.. Methodos itu gabungan dari 2 kata: Methodos itu gabungan dari 2 kata:

metameta + + hodoshodos.. Meta Meta berarti “berarti “di belakangdi belakang”, “”, “di di

sebaliksebalik”, atau “”, atau “sesudahsesudah”. ”. HodosHodos berarti “berarti “jalanjalan”, atau “”, atau “caracara”.”.

Jadi, metode berarti Jadi, metode berarti “apa yg ada di “apa yg ada di sebalik jalan atau cara”.sebalik jalan atau cara”.

Dlm percakapan biasa, Dlm percakapan biasa, metodemetode berarti berarti ““caracara”.”.

44MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 5: metode-metode_filsafat

Dlm konteks keilmuan, metode Dlm konteks keilmuan, metode berarti berarti “cara atau prosedur atau “cara atau prosedur atau jalan yang ditempuh dalam rangka jalan yang ditempuh dalam rangka mencapai kebenaran”.mencapai kebenaran”.

Langkah-langkah itu harus dapat Langkah-langkah itu harus dapat dipertanggungjawabkan secara dipertanggungjawabkan secara ilmiah di hadapan akalbudi: runtut, ilmiah di hadapan akalbudi: runtut, logis-rasional, dan konsisten.logis-rasional, dan konsisten.

Dengan metode dimaksudkan agar Dengan metode dimaksudkan agar langkah-langkah pencarian kebenar-langkah-langkah pencarian kebenar-an ilmiah dapat dilaksanakan secara an ilmiah dapat dilaksanakan secara tertib dan terarah, sehingga dapat tertib dan terarah, sehingga dapat dicapai hasil optimal.dicapai hasil optimal. 55MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 6: metode-metode_filsafat

METODEMETODE

METODEMETODE

UMUMUMUM

KHUSUSKHUSUS

deduktif-induktifdeduktif-induktif

analitik-sintetikanalitik-sintetik

Metode Metode

operasional khasoperasional khas

tiap-tiap ilmu tiap-tiap ilmu

atau kelmpk ilmuatau kelmpk ilmu66MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 7: metode-metode_filsafat

METODE UMUMMETODE UMUM Metode umum keilmuan: Cara berpikir Si Metode umum keilmuan: Cara berpikir Si

Ilmuwan (ilmuwan apa saja).Ilmuwan (ilmuwan apa saja). Ada dua pasang metode berpikir: Ada dua pasang metode berpikir:

Deduktif-InduktifDeduktif-Induktif dan dan Analitik-Analitik-SintetikSintetik..

Berpikir Berpikir DeduktifDeduktif: Mulai dari proposisi : Mulai dari proposisi yang bersifat umum, menuju ke yang bersifat umum, menuju ke kesimpulan yang bersifat khusus.kesimpulan yang bersifat khusus.

Berpikir Berpikir InduktifInduktif: Mulai dari proposisi : Mulai dari proposisi yang bersifat khusus/kasuistik, menuju yang bersifat khusus/kasuistik, menuju ke kesimpulan yang bersifat umum.ke kesimpulan yang bersifat umum.

77MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 8: metode-metode_filsafat

Berpikir Berpikir analitikanalitik: Mulai dari : Mulai dari keutuhan, menuju ke bagian-bagian, keutuhan, menuju ke bagian-bagian, bahkan hingga ke detail-detail.bahkan hingga ke detail-detail.

Berpikir Berpikir sintetiksintetik: Mulai dari bagian-: Mulai dari bagian-bagian, unsur-unsur, atau komponen-bagian, unsur-unsur, atau komponen-komponen, menuju ke keutuhan.komponen, menuju ke keutuhan.

Dalam praktek, setiap org yg normal, Dalam praktek, setiap org yg normal, tentu berpikir tentu berpikir deduktif-induktif deduktif-induktif dan dan analitik-sintetikanalitik-sintetik secara silih berganti, secara silih berganti, scr silmultan, kadang malah tanpa scr silmultan, kadang malah tanpa disadari, karena terjadi begitu saja.disadari, karena terjadi begitu saja.

88MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 9: metode-metode_filsafat

METODE KHUSUSMETODE KHUSUS

Yang dimaksud metode khusus ialah Yang dimaksud metode khusus ialah metode khas tiap-tiap ilmu, atau kelompok metode khas tiap-tiap ilmu, atau kelompok ilmu.ilmu.

Pada dasarnya setiap ilmu atau kelompok Pada dasarnya setiap ilmu atau kelompok ilmu memiliki metode khasnya masing-ilmu memiliki metode khasnya masing-masing.masing.

Metode ini berkenaan dengan “operasi” Metode ini berkenaan dengan “operasi” atau kegiatan “riset” dlm ilmu atau kegiatan “riset” dlm ilmu bersangkutan.bersangkutan.

99MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 10: metode-metode_filsafat

METODE DLM DUNIA FILSAFATMETODE DLM DUNIA FILSAFAT

Dalam khasanah filsafat, ada 2 jenis Dalam khasanah filsafat, ada 2 jenis metode, yaitu: (metode, yaitu: (11) ) Metode BerfilsafatMetode Berfilsafat, , dan (dan (22) ) Metode Penelitian FilsafatMetode Penelitian Filsafat..

Metode Berfilsafat ialah Metode Berfilsafat ialah cara cara berfilsafatberfilsafat..

Sedangkan Metode Penelitian Filsafat Sedangkan Metode Penelitian Filsafat ialah ialah “alat”, “perangkat” atau “cara” “alat”, “perangkat” atau “cara” untuk mengkaji, meneliti, atau untuk mengkaji, meneliti, atau menelaah karya-karya filsafatimenelaah karya-karya filsafati. Jadi, ini . Jadi, ini merupakan “instrumen” penelitian.merupakan “instrumen” penelitian.

1010MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 11: metode-metode_filsafat

KEKHASAN METODE KEKHASAN METODE BERFILSAFATBERFILSAFAT

Metode berfilsafat, dalam prakteknya Metode berfilsafat, dalam prakteknya berarti: Metodenya para filsuf berfilsafat.berarti: Metodenya para filsuf berfilsafat.

Sudah menjadi “bawaan kodrat” dunia Sudah menjadi “bawaan kodrat” dunia filsafat, setiap filsuf berfilsafat mandiri; filsafat, setiap filsuf berfilsafat mandiri; bukan hanya berbeda satu sama lain, bukan hanya berbeda satu sama lain, bahkan tdk jarang saling bertentangan bahkan tdk jarang saling bertentangan secara diametral!secara diametral!

Setiap filsuf berfilsafat menurut Setiap filsuf berfilsafat menurut pendiriannya, fokus perhatiannya, dan tentu pendiriannya, fokus perhatiannya, dan tentu saja dengan “cara” atau “metodenya” saja dengan “cara” atau “metodenya” masing-masing.masing-masing. 11MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 12: metode-metode_filsafat

KEANEKARAGAMAN METODE KEANEKARAGAMAN METODE FILSAFATFILSAFAT

Watak filsafat yg menjadi “ibu” atau Watak filsafat yg menjadi “ibu” atau “akar” ilmu, menjadikannya tak mau “akar” ilmu, menjadikannya tak mau ditentukan oleh ilmu! Filsafatlah yg ditentukan oleh ilmu! Filsafatlah yg harus menentukan ilmu.harus menentukan ilmu.

Pada titik yg sama, para filsuf juga Pada titik yg sama, para filsuf juga tak mau ditentukan oleh ilmuwan, tak mau ditentukan oleh ilmuwan, bahkan antarfilsuf pun tak mau bahkan antarfilsuf pun tak mau saling menentukan dan ditentukan!saling menentukan dan ditentukan!

1212MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 13: metode-metode_filsafat

Akibatnya, sepanjang sejarah filsafat, Akibatnya, sepanjang sejarah filsafat, masing-masing filsuf menentukan masing-masing filsuf menentukan metodenya sendiri.metodenya sendiri.

Hampir setiap filsuf pada dasarnya Hampir setiap filsuf pada dasarnya memeiliki metode khasnya sendiri, memeiliki metode khasnya sendiri, meski terdapat juga sejumlah filsuf meski terdapat juga sejumlah filsuf yg mirip atau berdekatan yg mirip atau berdekatan metodenya.metodenya.

Oleh karenanya, tidak digunakan Oleh karenanya, tidak digunakan istilah istilah METODE FILSAFATMETODE FILSAFAT, melainkan , melainkan METODE-METODE FILSAFATMETODE-METODE FILSAFAT..

1313MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 14: metode-metode_filsafat

•Kuliah ini menggunakan buku pokok: Kuliah ini menggunakan buku pokok: METODE-METODE-METODEMETODE FILSAFATFILSAFAT, Karya Dr. Anton Bakker, , Karya Dr. Anton Bakker, S.J., 1984, Ghalia Indonesia, Jakarta.S.J., 1984, Ghalia Indonesia, Jakarta.•Bahan dari internet yang dapat digunakan, Bahan dari internet yang dapat digunakan, untuk secara khusus lebih mendalami pemikiran untuk secara khusus lebih mendalami pemikiran para tokoh yang dibahas dalam kuliah, antara para tokoh yang dibahas dalam kuliah, antara lain: lain: •Stanford Encyclopedia of Stanford Encyclopedia of Philosophy: : http://plato.stanford.edu•Internet Encyclopedia of Philosophy: Internet Encyclopedia of Philosophy: http://www.iep.utm.edu•The University of Adelaide Library eBooks: The University of Adelaide Library eBooks:

http://ebooks.adelaide.edu.auhttp://ebooks.adelaide.edu.au

MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM 1414

Page 15: metode-metode_filsafat

METODE KRITIS (1)SOKRATES

• “… saya tahu, bahwa saya

tidak tahu…”

“….Gnothi se auton…”

(kenalilah dirimu sendiri)

(470 - 399 SM) 15MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 16: metode-metode_filsafat

RIWAYAT SINGKAT RIWAYAT SINGKAT SOKRATESSOKRATES

• Sokrates lahir dari rahim Phainarete, seorang bidan. Ayahnya, Sophronikos, seorang pematung.

• Ia kawin dgn Xantippe, dan beranak tiga.• Pernah jadi tentara yg berkecukupan,

tapi belakangan lebih miskin karena jadi filsuf.

• Ia suka keluyuran ke mana-mana, mengajak ngobrol dan berdebat dgn banyak orang.

1616MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 17: metode-metode_filsafat

• Dalam perbincangan, Sokrates lebih banyak bertanya dan berdebat.

• Ia bongkar segala keyakinan dan kemapanan berpikir orang-orang Yunani ketika itu.

• Akibatnya, pada tahun 399 SM ia dituntut Anytos ke pengadilan. Ia dituduh sebagai org yg tdk percaya pd “dewa-dewa” Yunani, dan meracuni pikiran kaum muda.

• Dgn suara 280 vs 220, pengadilan memutuskan menghukum mati Sokrates dgn cara meminum racun.

17MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 18: metode-metode_filsafat

SOKRATES DIHUKUM MATISOKRATES DIHUKUM MATI

ganasnya racun, lezatnya keyakinanganasnya racun, lezatnya keyakinan

Jaques-Louis David, The Death of Jaques-Louis David, The Death of SocratesSocrates 18MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 19: metode-metode_filsafat

Bnyk org merasa tahu Bnyk org merasa tahu dan yakin ttg “yg hakiki”, dan yakin ttg “yg hakiki”,

““yg umum”, “intisari”,yg umum”, “intisari”,di bidang etisdi bidang etis

Keyakinan dan Keyakinan dan kewibawaankewibawaandipertanyakan,dipertanyakan,dibongkar,dibongkar,diguncangkan!diguncangkan!

Mereka itu bukannyaMereka itu bukannya bodoh, tapi berpotensi bodoh, tapi berpotensi

untuk menggapai untuk menggapai pengetahuan yang hakiki. pengetahuan yang hakiki. Sayang, masih diselimutiSayang, masih diselimuti “ “pengetahuan semu”.pengetahuan semu”.

Sokrates Sokrates membantu membantu kelahirankelahiran

pengetahuanpengetahuanhakiki dgnhakiki dgn

““maieutkmaieutkê ê tekhnêtekhnê””

PENGETAHUAN SEMUPENGETAHUAN SEMU

19MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 20: metode-metode_filsafat

DIALOGDIALOGMedia yang Digunakan Media yang Digunakan

SokratesSokrates Dialog tidak membekukan pemahaman, Dialog tidak membekukan pemahaman,

melainkan justru melainkan justru mencairkanmencairkannya.nya. Dengan dialog, masing-masing pihak Dengan dialog, masing-masing pihak

dapat dapat menyadari kekurangannyamenyadari kekurangannya.. Oleh karenanya, masing-masing pihak Oleh karenanya, masing-masing pihak

bisa saling membantu menyem-bisa saling membantu menyem-purnakan pemahamannyapurnakan pemahamannya..

2020MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 21: metode-metode_filsafat

DIALOG DIALOG SBG LADANG BERFILSAFATSBG LADANG BERFILSAFAT

• Bagi Sokrates, dialog bukan hanya Bagi Sokrates, dialog bukan hanya sebagai “sarana” belaka, melainkan sebagai “sarana” belaka, melainkan sekaligus sebagai sekaligus sebagai “wahana” “wahana” berfilsafat.berfilsafat.

• Dengan Dengan berdialogberdialog, Sokrates seakan-, Sokrates seakan-akan akan dituntundituntun dalam dalam berfilsafat.berfilsafat.

• Jadi, dialog itu “membuka” pikiran, Jadi, dialog itu “membuka” pikiran, “mencairkan” kebekuan pikiran, “mencairkan” kebekuan pikiran, “melahirkan” pikiran, dan “menuntun” “melahirkan” pikiran, dan “menuntun” perjalanan pikiran.perjalanan pikiran. 2121MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 22: metode-metode_filsafat

Lawan bicaraLawan bicaraSokrates:Sokrates:““x” ialah...x” ialah...(rumusan)(rumusan)

Sokrates:Sokrates:““Tolong rumuskanTolong rumuskan

apa yg anda ketahuiapa yg anda ketahuittg ‘x’…?!”ttg ‘x’…?!”

(aretê)(aretê)

Gelagapan, bingung,Gelagapan, bingung,panik, terpojok,panik, terpojok,kepastiannyakepastiannya

menjadi goyah.menjadi goyah.Merasa malu, dile-Merasa malu, dile-cehkan, tersing-cehkan, tersing-gung, dan marahgung, dan marah

Mencecar dengan Mencecar dengan pertanyaan berlapis-pertanyaan berlapis-

lapis, lapis, njlimet.njlimet. Menunjuk Menunjuk-kan inkonsistensi ,-kan inkonsistensi ,bahkan kontradiksi.bahkan kontradiksi.Menuntut rumusan Menuntut rumusan agar terus diperbaikiagar terus diperbaiki

SUASANA SUASANA DIALOGDIALOG

2222MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 23: metode-metode_filsafat

GENERALISASIGENERALISASI

SOKRATESSOKRATESAA BB

CC DD

DEFINISI/RUMUSANDEFINISI/RUMUSAN

ind

uks

ind

uks

ii

ind

uksi

ind

uksi

2323MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 24: metode-metode_filsafat

HASIL JERIH PAYAH SOKRATES

Pembongkaran kemapanan pengetahuan. Apa yg oleh org Yunani sdh dianggap pasti dan tak terbantah, dibongkar dan ditata ulang.

Kesadaran kekurangtahuan. Org yg merasa sdh tahu dan serba tahu menjadi sadar bahwa dia belum sungguh-sungguh tahu, dan ternyata pengetahuannya serba terbatas.

Kebijaksanaan. Kesadaran akan keterbatasan pengetahuan membuat org terus-menerus belajar mencari kebenaran demi kearifan.

24MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 25: metode-metode_filsafat

METODE KRITIS (2)PLATO, PENERUS SOKRATES

“ Truthfulness. He will never

willingly tolerate an untruth, but

will hate it as much as he loves

truth… And, is there anything

more closely connected with

wisdom than truth?”

(427 - 347 SM)(427 - 347 SM) 25MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 26: metode-metode_filsafat

SEKADAR LATAR BELAKANG

• Ingatlah perdebatan klasik antara HERAKLEITOS dan PARMENIDES ttg “yang-berubah” dan “yang-tetap”.

• Herakleitos berpendirian, bhw sgl sst itu “berubah”, sedangkan Parmenides berpendirian sgl sst itu “tetap”.

• Bagi Plato, “yg-berubah” ialah dunia “inderawi” ini, sedangkan “yang-tetap” ialah dunia “idea” yg kekal.

26MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 27: metode-metode_filsafat

TARGET PLATOTARGET PLATO

Membuka pemahaman tetang Membuka pemahaman tetang hakikat hakikat yang tak terubahkanyang tak terubahkan dari setiap barang- dari setiap barang-sesuatu yang menggejala.sesuatu yang menggejala.

Hakikat itu Hakikat itu ditemukannyaditemukannya dlm dunia dlm dunia IDEAIDEA.. ““Hakikat” yg dicari Plato lebih-lebih dlm Hakikat” yg dicari Plato lebih-lebih dlm

bidang bidang etisetis, namun ia juga merambah , namun ia juga merambah bidang bidang estetisestetis, dan juga , dan juga matematismatematis..

Jadi, Jadi, bidang etisbidang etis yg telah dirintis Sokrates yg telah dirintis Sokrates dilanjutkandilanjutkan dan dan diperluas diperluas oleh Plato.oleh Plato.

27MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 28: metode-metode_filsafat

• Bahkan, Plato tdk hanya mencari pengetahuan secara “tentantif” seperti dilakukan Sokrates, melainkan ia berambisi mencapai pengetahuan yang “definitif”.

• Soktares itu rekan dialog yang menggelitik. Sering kali, pada babak terakhir ia sadar bahwa ia belum tahu.

• Plato itu sosok guru bijaksana yang memberi ajaran. Sejak babak pertama ia merasa sudah tahu.

28MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 29: metode-metode_filsafat

DIALOGDIALOG Sebagaimana Sokrates, Plato juga Sebagaimana Sokrates, Plato juga

mengguna-kan mengguna-kan dialogdialog sebagai sebagai sarana sarana metodismetodis..

Dibanding dialog Sokrates yg spontan, dialog Dibanding dialog Sokrates yg spontan, dialog Plato lebih Plato lebih “diredaksikan”“diredaksikan” dan sistematis. dan sistematis.

Bagi Plato, Bagi Plato, dialog merupakan seni manusiawi dialog merupakan seni manusiawi yg paling tinggiyg paling tinggi, lebih-lebih dlm hal pengaju-, lebih-lebih dlm hal pengaju-an pertanyaan dan pemberian jawaban.an pertanyaan dan pemberian jawaban.

Dgn dialog, Plato bukan hanya Dgn dialog, Plato bukan hanya menyajikan menyajikan buah pikirannyabuah pikirannya saja, melainkan saja, melainkan pikirannyapikirannya juga juga “bekerja”“bekerja”..

2929MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 30: metode-metode_filsafat

IDEA TERTINGGIIDEA TERTINGGI

IDEA - IDEA - IDEA - IDEAIDEA - IDEA - IDEA - IDEA

HIPOTESIS LEBIH TINGGI LAGIHIPOTESIS LEBIH TINGGI LAGI

HIPOTESIS LEBIH TINGGIHIPOTESIS LEBIH TINGGI

HIPOTESISHIPOTESIS

VERIFIKASIVERIFIKASI

KESIMPULAN: KESIMPULAN: dalil-dalil, hukum-hukumdalil-dalil, hukum-hukum

indu

ksi

indu

ksi

an

alis

isan

alis

isdedu

ksi

dedu

ksi

sinte

sis

sinte

sis

Hal-hal, kasus-kasus khusus,Hal-hal, kasus-kasus khusus,fenomena khususfenomena khusus 3030MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 31: metode-metode_filsafat

METODE INTUITIF (1)pLOTINOS

• The One, perfect in seeking

nothing, possesing

nothing and needing nothing,

overflows and create a new reality by its

superabudance.(205 - 270)(205 - 270) 31MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 32: metode-metode_filsafat

RIWAYAT HIDUP DAN RIWAYAT HIDUP DAN KARYANYAKARYANYA

► Sumber informasi ttg Plotinos ditulis Sumber informasi ttg Plotinos ditulis muridnya, Porphyrios (232-304).muridnya, Porphyrios (232-304).

► Ia berguru pada Ammonius Saccas, lalu Ia berguru pada Ammonius Saccas, lalu mengembara ke Mesopotamia, dan kembali mengembara ke Mesopotamia, dan kembali ke Roma mendirikan sekolah filsafat.ke Roma mendirikan sekolah filsafat.

► Plotinoslah pendiri dan sekaligus tokoh Plotinoslah pendiri dan sekaligus tokoh terbesar Neo-Platonisme.terbesar Neo-Platonisme.

► Karya-karyanya yg kini masih bisa dikenali Karya-karyanya yg kini masih bisa dikenali ialah 6 jilid buku dgn judul ialah 6 jilid buku dgn judul EnneadesEnneades, yg , yg dihimpun oleh Porphyrios, muridnya.dihimpun oleh Porphyrios, muridnya.

32MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 33: metode-metode_filsafat

AJARAN EMANASI

TO Hen (Yang Satu)TO Hen (Yang Satu)

Nous (Akal Budi)Nous (Akal Budi)

Psykhe (Jiwa Dunia)Psykhe (Jiwa Dunia)

Hyle (Materi)Hyle (Materi)33MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 34: metode-metode_filsafat

Kembali ke “To Hen”Kembali ke “To Hen”

PENYATUANPENYATUAN(ekstase)(ekstase)

PENCERAHANPENCERAHAN

PENYUCIANPENYUCIAN

MISTIKMISTIK

FILSAFATFILSAFAT

KEBAJIKANKEBAJIKANUMUMUMUM

34MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 35: metode-metode_filsafat

KUNCI-KUNCI KUNCI-KUNCI MEMAHAMI PLOTINOSMEMAHAMI PLOTINOS

Metodenya: Metodenya: IntuitifIntuitif, , mistikmistik.. Metode digunakan sebagai Metode digunakan sebagai

alatalat untuk mengeksplisitkan untuk mengeksplisitkan intuisinya.intuisinya.

Medianya: Medianya: Simbol-simbolSimbol-simbol..

3535MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 36: metode-metode_filsafat

SUASANA DIALOG

• Bagi Plato, lebih-lebih Sokrates, dialog dianggap sbg wahana bagi muncul dan berkembangnya pemikiran.

• Bagi Plotinos, dialog diperlukan untuk mengatur dan menjelaskan pemahaman-nya kepada para pendengarnya.

• Dengan dialog, Plotinos dapat memberikan argumentasi-argumentasi yg melayakinkan bagi pendengarnya, murid-muridnya. 36MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 37: metode-metode_filsafat

LANGKAH-LANGKAH METODISLANGKAH-LANGKAH METODIS

TITIK PANGKAL:TITIK PANGKAL:

BAHAN-BAHAN DARI PARA FILSUFBAHAN-BAHAN DARI PARA FILSUF Olah pikir Plotinos kerap dimulai dari Olah pikir Plotinos kerap dimulai dari

teks-teks para filsuf pendahulunya teks-teks para filsuf pendahulunya (Plato, Aristoteles, etc…)(Plato, Aristoteles, etc…)

Bahan-bahan itu: Bahan-bahan itu: ■■ dibandingkan dibandingkan

■ ■ ditimbangditimbang

■■ diolah kembalidiolah kembali

■ ■ diberi diberi interpretasi baruinterpretasi baru

37MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 38: metode-metode_filsafat

PEMIKIRANPEMIKIRAN

PLATOPLATOARISTOTELESARISTOTELESMAZHAB STOAMAZHAB STOA

DLL.DLL.

Ditimbang-timbangDitimbang-timbang

DibandingkanDibandingkan

Diolah kembaliDiolah kembali

Diberi interpretasi Diberi interpretasi barubaru

Dianggap “benar”, sejauh “cocok” Dianggap “benar”, sejauh “cocok” dengan visi Plotinos ttg “emanasi” dan dengan visi Plotinos ttg “emanasi” dan

“kembali ke To Hen”“kembali ke To Hen”3838MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 39: metode-metode_filsafat

Ia yakin bahwa pemikiran para filsuf Ia yakin bahwa pemikiran para filsuf itu masing-masing memiliki itu masing-masing memiliki kebenaran yang saling melengkapi kebenaran yang saling melengkapi satu sama lain.satu sama lain.

Namun demikian, toh ada semacam Namun demikian, toh ada semacam ““seleksiseleksi”. Artinya, bahan diambil, ”. Artinya, bahan diambil, sejauh sejauh cocokcocok dan dan harmonisharmonis denganm denganm visivisi dan dan sistem sistem filsafatnyafilsafatnya..

Semua itu bisa “padu”, karena Semua itu bisa “padu”, karena Plotinos yakin adanya Plotinos yakin adanya “Prinsip “Prinsip Harmoni”Harmoni” dlm keberbedaan. dlm keberbedaan.

3939MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 40: metode-metode_filsafat

SISTEMSISTEMPLOTINOSPLOTINOS

FILS BFILS BFILS HFILS H

FILS GFILS G

FILS EFILS E

FILS FFILS F

FILS CFILS C

FILS DFILS D

FILS AFILS A

PRINSIP HARMONIPRINSIP HARMONI

4040MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 41: metode-metode_filsafat

GAYA ARGUMENTASI PLOTINOS

• Sesungguhnya Plotinos tidak memberi “bukti” atau “argumentasi” yang memadai terhadap keyakinan filosofisnya.

• Gaya argumentasinya bisa disebut sebagai “reductio ad absurbdum”, suatu teknik meyakinkan orang tidak dengan cara menunjukkan keunggulan konsepnya sendiri, melainkan mengandaikan konsep-konsep lain dan “membantai”-nya habis-habisan, sehingga para pendengarnya tersugesti bahwa yang benar hanyalah konsep Plotinos. 41MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 42: metode-metode_filsafat

PLOTINOSPLOTINOSandaianandaianKONSEPKONSEP

AA

andaianandaianKONSEP KONSEP

CC

andaianandaianKONSEPKONSEP

EE

andaianandaianKONSEPKONSEP

BB

andaianandaianKONSEPKONSEP

DD

HANTAMHANTAM

LEMAHKAN

LEMAHKAN

RU

NTU

HK

AN

RU

NTU

HK

AN

REMUKKAN

REMUKKANHANCURKANHANCURKAN

4242MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 43: metode-metode_filsafat

METODE INTUITIF (2)METODE INTUITIF (2)

Henri Bergson Henri Bergson (1859-1941)(1859-1941)

Taksih AnèmTaksih Anèm Sampun SepuhSampun Sepuh43MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 44: metode-metode_filsafat

RIWAYAT HIDUP SINGKATRIWAYAT HIDUP SINGKAT Bergson lahir tahun 1859 di Paris. Bergson lahir tahun 1859 di Paris.

Ayahnya org Polandia; ibunya org Inggris. Ayahnya org Polandia; ibunya org Inggris. Keduanya keturunan Yahudi.Keduanya keturunan Yahudi.

Ia belajar matematika dan filsafat. Pada Ia belajar matematika dan filsafat. Pada akhirnya, dia lebih menekuni filsafat, akhirnya, dia lebih menekuni filsafat, hingga kelak menjadi Guru Besar pada hingga kelak menjadi Guru Besar pada le le College de FranceCollege de France (1910-1934). (1910-1934).

Tahun 1927 dia mendapat Hadiah Nobel Tahun 1927 dia mendapat Hadiah Nobel di bidang sastra.di bidang sastra.

Dia juga sempat menjadi tokoh Dia juga sempat menjadi tokoh LIGA LIGA BANGSA-BANGSABANGSA-BANGSA ( (The League of The League of NationsNations) di Jenewa.) di Jenewa.

Bergson wafat tahun 1941 di Paris.Bergson wafat tahun 1941 di Paris.4444MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 45: metode-metode_filsafat

FILSAFAT BERGSONFILSAFAT BERGSON• Tidak mudah menandai filsafat Bergson. Tidak mudah menandai filsafat Bergson.

Akan tetapi banyak org mengenali Akan tetapi banyak org mengenali filsafat Bergson sebagai Anti-filsafat Bergson sebagai Anti-Materialisme dan Anti-Positivisme.Materialisme dan Anti-Positivisme.

• Pendirian pandangan Bergson tentang Pendirian pandangan Bergson tentang realitas lebih berwatak spiritualistik realitas lebih berwatak spiritualistik dan vitalistik.dan vitalistik.

• Pendiriannya ttg perubahan atau Pendiriannya ttg perubahan atau dinamika realitas, lebih bersifat dinamika realitas, lebih bersifat evolusionistik. evolusionistik.

• Agar pemahaman ttg pikiran Bergson Agar pemahaman ttg pikiran Bergson lebih jelas, sebaiknya disimak istilah-lebih jelas, sebaiknya disimak istilah-istilah kunci yang dipergunakannya istilah kunci yang dipergunakannya berikut ini:berikut ini:

45MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 46: metode-metode_filsafat

l’evolution crl’evolution crééaticeatice• Alam raya (kosmos) dipandang sbg organisme yang

hidup, merupakan “proses besar”, dan berevolusi.• Evolusinya bukan bersifat mekanistik-biologis

belaka, bukan pula bersifat finalistik, melainkan bersifat kreatif.

• Proses evolutif itu seakan merupakan deretan “ledakan” periodik yg melahirkan spektrum-spektrum kemungkinan baru.

• Semua kemungkinan itu diuji oleh alam sendiri. Dan, yg paling ulet adalah manusia dgn inteleknya, dan serangga dgn instingnya. 4646MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 47: metode-metode_filsafat

EVOLUSI KREATIFEVOLUSI KREATIF

BUKA

NBU

KAN

BUKA

NBU

KAN

MEKANISTIKMEKANISTIK MEMBABI BUTAMEMBABI BUTA

AKHIR YG PASTIAKHIR YG PASTI

DETERMINISTIKDETERMINISTIK

DETERMINISTIKDETERMINISTIKFINALISTIKFINALISTIK

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

47MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 48: metode-metode_filsafat

l’l’élan vitalélan vital(vital impetus;”daya hidup”)(vital impetus;”daya hidup”) Seluruh Seluruh proses evolusiproses evolusi itu merupakan itu merupakan

usahausaha dari dari l’elan vitall’elan vital ( (“daya hidup”“daya hidup”), yang ), yang membebaskan diri dari determenisme membebaskan diri dari determenisme materi.materi.

l’elan vital menggerakkan dunia l’elan vital menggerakkan dunia anorganik anorganik yang yang statisstatis menjadi menjadi dinamik-padatdinamik-padat dalam dalam dunia dunia organikorganik..

Proses pendinamisasian ini meliputi 3 Proses pendinamisasian ini meliputi 3 bidang, yaitu bidang, yaitu vegetatifvegetatif, , instingtifinstingtif, dan , dan rasional/intelektifrasional/intelektif..

4848MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 49: metode-metode_filsafat

Dinamika Dinamika vegetatifvegetatif pada pada tetumbuhantetumbuhan, , instingtifinstingtif pada pada hewanhewan, dan , dan rasional/ rasional/ intelektifintelektif pada pada manusiamanusia..

Apa yang Apa yang tampaktampak sekarang ini, apa yang sekarang ini, apa yang kita alami sekarang inikita alami sekarang ini, tidak lain , tidak lain adalah adalah “hasil”“hasil”,, tapi juga tapi juga sekaligus sekaligus “residu”“residu” atau atau “sedimentasi”“sedimentasi” dari dari kegiatan l’elan vitalkegiatan l’elan vital..

Maka, tampaklah bahwa Maka, tampaklah bahwa perspektif perspektif filsafatfilsafat Bergson lebih condong kepada Bergson lebih condong kepada “spiritualisme”“spiritualisme”, dan senantiasa , dan senantiasa memerangi materialisme dan positivisme.memerangi materialisme dan positivisme.

4949MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 50: metode-metode_filsafat

““durée” dan “temps”durée” dan “temps” ““Temps Temps ”” adalah adalah “waktu-matematis”“waktu-matematis”, ,

bersifat bersifat kuantitatifkuantitatif, berurutan secara , berurutan secara kronometrikkronometrik..

““Durée Durée ”” adalah adalah “keberlangsungan”“keberlangsungan”, , bersifat bersifat kualitatifkualitatif, dialami scr. , dialami scr. “subjektif-“subjektif-psikologis”psikologis”..

Manusia hidup dlm Manusia hidup dlm 2 dimensi waktu2 dimensi waktu, yaitu , yaitu waktu kronometrik yg waktu kronometrik yg “objektif”“objektif”, dan , dan waktu waktu “subjektif” “subjektif” yg “dialami”, yg yg “dialami”, yg “dihayati”, yg “dihidupi” secara langusung “dihayati”, yg “dihidupi” secara langusung dan otentik.dan otentik.

Akan tetapi, “penghayatan kesadaranku” Akan tetapi, “penghayatan kesadaranku” akan realitas kosmis justru kualami dlm akan realitas kosmis justru kualami dlm la la duréedurée, bukan , bukan tempstemps..

5050MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 51: metode-metode_filsafat

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSIREALITASREALITAS

BEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI

REALITASREALITASBEREVOLUSIBEREVOLUSI l’elan vitall’elan vital

la duréela duréela duréela durée

la duréela durée la duréela durée

la duréela duréela duréela durée

la duréela durée

la duréela durée

la duréela durée

““HASILHASIL” SEKALIGUS “” SEKALIGUS “RESIDURESIDU” EVOLUSI” EVOLUSI5151MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 52: metode-metode_filsafat

METODENYAMETODENYA Metodenya Metodenya intuitifintuitif. Ia . Ia tidak berpikir tidak berpikir

melalui konsep-konsepmelalui konsep-konsep dan dan kategori-kategori-kategorikategori, , bukanbukan pula memakai pula memakai konstruksi-konstruksi logiskonstruksi-konstruksi logis..

Bergson seakan hanya bercerita ttg Bergson seakan hanya bercerita ttg “sekemulit hidup”“sekemulit hidup” dlm dlm satu gerakan satu gerakan yg dinamisyg dinamis..

Seluruh kenyataan kosmis ditangkap Seluruh kenyataan kosmis ditangkap dan dialami sebagai dan dialami sebagai la duréela durée..

““Alat” penangkapnya ialah Alat” penangkapnya ialah intuisiintuisi – – suatu “insting bawaan” yg telah suatu “insting bawaan” yg telah mencapai taraf “sadar reflektif”mencapai taraf “sadar reflektif” 5252MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 53: metode-metode_filsafat

PERANGKAT METODIS UTAMAPERANGKAT METODIS UTAMA(Intuisi dan Cara kerjanya)(Intuisi dan Cara kerjanya)

Jika manusia hendak memahami dinamika Jika manusia hendak memahami dinamika kosmis, ia harus kosmis, ia harus “menceburkan diri”“menceburkan diri” dlm arus kesadaran yg tak terputus.dlm arus kesadaran yg tak terputus.RasioRasio,, melalui logika dan konsep-konsep, melalui logika dan konsep-konsep, cenderung cenderung mangambil jarak, mangambil jarak, “mempreteli”,“mempreteli”, dan dan “membekukan”“membekukan” objek objek (kosmis utuh dan dinamik).(kosmis utuh dan dinamik).Sedangkan Sedangkan intuisi intuisi seakan seakan “lebur-“lebur-menyatu”,menyatu”, dan scr. langsung dan scr. langsung “ambil “ambil bagian”bagian” dalam dinamika kosmis itu sendiri. dalam dinamika kosmis itu sendiri.

5353MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 54: metode-metode_filsafat

Penyatuan itu dapat memberikan Penyatuan itu dapat memberikan “penglihatan”“penglihatan” atau atau “pengangkapan “pengangkapan langsung”langsung” atas realitas kosmis, dan atas realitas kosmis, dan bukan bersifat konseptual.bukan bersifat konseptual.Dengan demikian, Dengan demikian, objek tertangkap objek tertangkap secara utuh, lengkapsecara utuh, lengkap, dan tidak , dan tidak terpotong-potong.terpotong-potong.Itulah pengertian yang mutlak! Itulah pengertian yang mutlak! Realitas kosmis yang hakikiRealitas kosmis yang hakiki, apa , apa adanya, yang langsung “kupahami” adanya, yang langsung “kupahami” dan “kualami”, tanpa rekayasa dan “kualami”, tanpa rekayasa konseptual oleh logika.konseptual oleh logika.

5454MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 55: metode-metode_filsafat

ANALISA MEMBEKUANALISA MEMBEKU Apakah tangkapan intuisi itu hanya Apakah tangkapan intuisi itu hanya

dialami dan tak terekspresikan?dialami dan tak terekspresikan? Intuisi, sbg pengalaman batiniah, Intuisi, sbg pengalaman batiniah,

bukanlah sekadar bukanlah sekadar a flash of insighta flash of insight, , melainkan suatu melainkan suatu actact. Jadi, hasil . Jadi, hasil tangkapan intuisi harus “diuraikan” oleh tangkapan intuisi harus “diuraikan” oleh akal-budi.akal-budi.

Hasil tangkapan intuisi dlm arena Hasil tangkapan intuisi dlm arena la la duréedurée yg mengalir tanpa putus itu harus yg mengalir tanpa putus itu harus diklasifiksikandiklasifiksikan dan dan disistematisasikandisistematisasikan..

5555MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 56: metode-metode_filsafat

Kalau begitu, mau tak mau musti ada juga Kalau begitu, mau tak mau musti ada juga konsep-konsep. Padahal, watak konsep konsep-konsep. Padahal, watak konsep senantiasa senantiasa membekukanmembekukan dan akibatnya dan akibatnya seakan seakan memotong-motongmemotong-motong arus yg hidup arus yg hidup itu!itu!

Apa boleh buat, inilah Apa boleh buat, inilah konsekuensi analisakonsekuensi analisa yang dijalankan oleh akal budi.yang dijalankan oleh akal budi.

Hasil analisaHasil analisa bagaikan deretan/potongan bagaikan deretan/potongan foto-foto dari foto-foto dari rol film yg harus direntangrol film yg harus direntang untuk mengekspresikan.untuk mengekspresikan.

Jadi, melakukan analisis berarti Jadi, melakukan analisis berarti membekukan!membekukan!

Inilah bahaya yg harus disiasati Bergson, krn Inilah bahaya yg harus disiasati Bergson, krn pengertian konseptual itu akan menggusur pengertian konseptual itu akan menggusur pengalaman otentik. pengalaman otentik.

5656MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 57: metode-metode_filsafat

DIALEKTIKA antara “INTUISI YG DIALEKTIKA antara “INTUISI YG HIDUP” dan KEBEKUAN ANALISISHIDUP” dan KEBEKUAN ANALISIS

Agar tidak terjadi kebekuan, pun pula Agar tidak terjadi kebekuan, pun pula tetap dapat diekspresikan, maka tetap dapat diekspresikan, maka uraian uraian analitik itu harus terjadi dlm rangka intuisianalitik itu harus terjadi dlm rangka intuisi yang yang menangkap arus dinamika kosmismenangkap arus dinamika kosmis..

Penguraian hanyalah “alat” yg tunduk pd Penguraian hanyalah “alat” yg tunduk pd arus dinamika kosmis yg ditangkap intuisi.arus dinamika kosmis yg ditangkap intuisi.

Konsep-konsep yg dipergunakan tdk Konsep-konsep yg dipergunakan tdk bersifat kaku (bersifat kaku (rigidrigid), sebagaimana dituntut ), sebagaimana dituntut oleh logika akal-budi.oleh logika akal-budi.

5757MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 58: metode-metode_filsafat

Konsep-konsep itu laksana Konsep-konsep itu laksana karetkaret yang yang dengan dengan mudah ditarik-ulurmudah ditarik-ulur..

Atau, boleh juga diumpamakan seperti balon Atau, boleh juga diumpamakan seperti balon yang kadang dapat yang kadang dapat mengembang-tegang-mengembang-tegang-padatpadat, tapi kadang juga bisa , tapi kadang juga bisa menciut-menciut-lembek-kempislembek-kempis. .

Konsep-konsep itu seakan dapat mewadahi Konsep-konsep itu seakan dapat mewadahi jenjang-jenjang yang luas: Merentang dari jenjang-jenjang yang luas: Merentang dari yang material ke yang spiritual; dari yg yang material ke yang spiritual; dari yg naluriah-material ke rohani-manusiawi.naluriah-material ke rohani-manusiawi.

Begitu juga dari materi ke roh, kata ke visi, Begitu juga dari materi ke roh, kata ke visi, kausalitas ke kebebasan, struktur ke arus.kausalitas ke kebebasan, struktur ke arus.

5858MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 59: metode-metode_filsafat

ROHROH

MATERIMATERI

VISIVISI

KATAKATA

KEBEBASANKEBEBASAN

KAUSALITASKAUSALITAS

ARUSARUS

STRUKTURSTRUKTUR

MATERIALMATERIAL SIPRITUALSIPRITUAL

NALURI-MATERIALNALURI-MATERIAL ROHANI-MANUSIAWIROHANI-MANUSIAWI

59MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 60: metode-metode_filsafat

By nature,By nature,all menall men

are equal in liberty,are equal in liberty,but not but not

in other endowmentsin other endowments60MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 61: metode-metode_filsafat

METODE THOMASMETODE THOMASSINTETIS-DEDUKTIFSINTETIS-DEDUKTIF

Peng Trad Fils Peng Trad Fils • AristotelianAristotelian• AgustinianAgustinian

BahasaBahasaLatinLatin

yg mapanyg mapan

Trend filsTrend filsAbad PrtnghAbad Prtngh

Met. PengjrnMet. Pengjrn• LectioLectio

• DisputatioDisputatio • Organisasi pikiran yg Organisasi pikiran yg sistematiksistematik• AnalisaAnalisa• DeduksiDeduksi 61MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 62: metode-metode_filsafat

TREND FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN

Filsafat menjadi bagian integral dari teologi, bahkan filsafat diabdikan kepada teologi.

Tetapi, Thomas tetap mementingkan otonomi filsafat berdasarkan akal budi.

Bagaimanapun juga, argumentasi berdasar kewibawaan, dianggap lemah.

62MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 63: metode-metode_filsafat

THOMAS DAN TRADISI FILSAFAT

Dua tradisi besar melingkupi pemikiran Thomas, yaitu tradisi Aristotelian dan Agustinian (yang mewarisi pemikian Plato).

Keduanya diadopsi Thomas secara proporsional.

Bagaimanapun juga, Thomas tetap mengedepankan otonomi berpikir.

63 MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 64: metode-metode_filsafat

METODE PENGAJARAN SKOLASTIK Tradisi metode pengajaran Skolastik di

zaman Thomas ialah “lectio” dan “disputatio”.

Lectio itu memahami teks dari para filsuf. Biasanya dilaksanakan pagi hari.

Disputatio itu debat dialektis tentang soal-soal dalam teks yang dipelajari. Biasanya dilaksanakan siang hari.

64MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 65: metode-metode_filsafat

TEKS DARITEKS DARIPARAPARA

PEMIKIRPEMIKIRBESAR YGBESAR YG

BERWIBAWABERWIBAWA

MENGOMENTARIMENGOMENTARI

MENGUJI DR SGL SEGIMENGUJI DR SGL SEGI

MENCOBA MACAM-2MENCOBA MACAM-2INTERPRETASIINTERPRETASI

MENGAJUKAN PRO MENGAJUKAN PRO DAN KONTRADAN KONTRA

MHSMHS

DIHARAPKAN DPT DICAPAIDIHARAPKAN DPT DICAPAIPEMAHAMAN BARUPEMAHAMAN BARU

6565MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 66: metode-metode_filsafat

quaestioquaestio videtur videtur quod nonquod non

solutiosolutio

MHSMHS MHSMHS

SUMMARIUMSUMMARIUM&&

DETERMINATIODETERMINATIO

MHSMHSSENIORSENIOR

DOSENDOSEN

SOAL-SOALSOAL-SOALDLM TEKSDLM TEKS

6666MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 67: metode-metode_filsafat

ATURAN PERDEBATANATURAN PERDEBATANDALAM DISPUTATIODALAM DISPUTATIO

Ada 2 hal yg harus dicamkan dalam Ada 2 hal yg harus dicamkan dalam perdebatan disputatio itu.perdebatan disputatio itu.

1.1. Ordo DisciplinaeOrdo Disciplinae: Pengajuan soal-: Pengajuan soal-soal harus sesuai dgn jalan soal harus sesuai dgn jalan penemuan (penemuan (ordo inventionisordo inventionis))

2.2. Cara BerpikirCara Berpikir yang digunakan, yang digunakan, harus memenuhi hukum-hukum harus memenuhi hukum-hukum logikla (Atristotelian)logikla (Atristotelian)

6767MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 68: metode-metode_filsafat

OBJEKOBJEK

ApakahApakah““ada” itu?ada” itu?

(an sit)(an sit)

ApakahApakahhakikatnya?hakikatnya?

(quid sit)(quid sit)

Apa sajakahApa sajakahsifat-sifatnya?sifat-sifatnya?

(quia sit)(quia sit)

Apa sajakahApa sajakahpenyebabnya?penyebabnya?

(an sit)(an sit)

11 22

33 446868MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 69: metode-metode_filsafat

TEKNIK PENGURAIANTEKNIK PENGURAIAN Dibicarakan soal demi soal.Dibicarakan soal demi soal. Diperinci tahap demi tahap. Diperinci tahap demi tahap. Diberikan bukti-bukti.Diberikan bukti-bukti. Dibedakan dgn jelas antara “apa yg pasti dan Dibedakan dgn jelas antara “apa yg pasti dan

definitif” dan “kebolehjadian atau hipotetis”.definitif” dan “kebolehjadian atau hipotetis”. Setiap Konsep dijelaskan dengan tepat.Setiap Konsep dijelaskan dengan tepat. Semua itu dihantarkan dgn bahasa yang Semua itu dihantarkan dgn bahasa yang

bersahaja, terang, jelas, dan “murni” bersahaja, terang, jelas, dan “murni” maknanya.maknanya.

Thomas amat menghindari bahasa yg Thomas amat menghindari bahasa yg berbunga-bunga dan berwayuh arti.berbunga-bunga dan berwayuh arti.

6969MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 70: metode-metode_filsafat

PENCERAPAN PENCERAPAN DATA INDERAWIDATA INDERAWI

PEMAHAMANPEMAHAMANANALITIKANALITIK

HASIL-HASILHASIL-HASILANALISISANALISIS

BERUPABERUPA

STRUKTUR2,STRUKTUR2,PRINSIP2PRINSIP2

UMUMUMUMYG TETAPYG TETAP

Dicek lagi:Dicek lagi:Apakah struktur2, dan Apakah struktur2, dan

prinsip2 umum itu sesuaiprinsip2 umum itu sesuaidgn kenyataan yg dialami?dgn kenyataan yg dialami?

70MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 71: metode-metode_filsafat

DEDUKSI:DEDUKSI:SILLOGISMESILLOGISME

Deduksinya dilaksanakan dgn Deduksinya dilaksanakan dgn sillogisme. Dua hal amat ditekankan sillogisme. Dua hal amat ditekankan ialah PREMIS dan ARGUMENTASI.ialah PREMIS dan ARGUMENTASI. Premis yang benar harus berupa Premis yang benar harus berupa definisi. Jadi tiap hal harus definisi. Jadi tiap hal harus didefinisikan secara tepat. Definisi yg didefinisikan secara tepat. Definisi yg baik, “predikat” harus sama dgn baik, “predikat” harus sama dgn “hakikat subjek”.“hakikat subjek”.Premis juga harus Premis juga harus self-evidentself-evident: benar : benar dengan sendirinya. dengan sendirinya.

7171MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 72: metode-metode_filsafat

PEMBUKTIAN LEWAT SEBABPEMBUKTIAN LEWAT SEBAB

PEMBUKTIAN LEWAT AKIBATPEMBUKTIAN LEWAT AKIBAT

YG YG FUNDAMENTALFUNDAMENTAL

ARGUMENTASIARGUMENTASI

MARGA RESOLUSIMARGA RESOLUSI

PRINSIP-PRINSIP PRINSIP-PRINSIP PERTAMAPERTAMA

HUB. LOGISHUB. LOGIS KESIMPULANKESIMPULAN

PENCERAPANPENCERAPAN

DIC

EK

DIC

EK

DICEKDICEK72MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 73: metode-metode_filsafat

““CogitoCogitoergo sum”ergo sum”

73MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 74: metode-metode_filsafat

RIWAYAT SINGKAT

Descartes lahir th 1596 di La Haye, Touraine, Perancis.

Th 1606-1615 belajar di Kolese Jesuit la Flechè dgn menu Sastra Klasik (6 th) & Filsafat (3th).

Menu Filsafat itu berupa: Logika, IPA, Metafisi-ka dgn corak Aristotelian yg diadopsi Skolastik.

Th 1615-1618 memperdalam IPA. Th 1618-1628 berkelana. Th 1628-1649 ke Nederland. Th 1649-1650 ke Stockholm, Swedia, meng-

ajar Ratu Christina, dan akhirnya wafat di sana74MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 75: metode-metode_filsafat

FILSAFATNYA Descartes tdk puas dgn filsafat Aristoteles.

Sillogisme Aristotelian tdk membawa ke pengertian baru. Konklusi yg dihasilkan sebenarnya telah termuat dlm setiap premis mayor.

Filsafat juga pengetahuan yang nisbi. Dengan filsafat, orang tidak dapat menemukan kepastian!

Akhirnya, Descartes lebih tertarik menggeluti ilmu pasti (matematika) dan ilmu alam.

Akan tetapi, menurut Descartes, ilmu-ilmu itu tdk dpt dibangun dgn kokoh tanpa terlebih dahulu menyu-sun suatu metafisika sbg dasar yg prinsipial.

Metafisika di sini dimaksudkan sbg metafisika bagi “subjek” yang berilmu itu (si ilmuwan).

75MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 76: metode-metode_filsafat

METODENYAMETODENYA

Descartes sendiri menyebut Descartes sendiri menyebut metodenya ANALITIS.metodenya ANALITIS.

Dia yakin bahwa ada ketersusunan Dia yakin bahwa ada ketersusunan natural pada realitas.natural pada realitas.

Ketersusunan pada realitas itu Ketersusunan pada realitas itu berhubungan dengan pengertian berhubungan dengan pengertian manusia.manusia.

Keyakinan spt itu sebenarnya telah Keyakinan spt itu sebenarnya telah dimiliki oleh Francis Bacon dan dimiliki oleh Francis Bacon dan Galileo Galilei.Galileo Galilei.

7676MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 77: metode-metode_filsafat

Observasi “semau Observasi “semau gue”, di-tumpuk2, gue”, di-tumpuk2, dgn harapan akandgn harapan akantiba pada penger-tiba pada penger-

tian teraturtian teraturEMPIRISME-INDUKTIFEMPIRISME-INDUKTIF

URAIAN ANALITISURAIAN ANALITISUraian analitis, yg Uraian analitis, yg

mengembalikan suatumengembalikan suatupersoalan ke hal ygpersoalan ke hal ygtelah diketahui, tapitelah diketahui, tapitohtoh menghasilkan menghasilkan

suatu penengertiansuatu penengertianbarubaru

EMPIRISME-RASIONALEMPIRISME-RASIONAL

BACON & GALILEOBACON & GALILEO DESCARTESDESCARTES

PEMAHAMAN INTUITIFPEMAHAMAN INTUITIFakan pemecahan soalakan pemecahan soal

INTEGRASIINTEGRASI• Logika Logika

• Analisa geometri Analisa geometri • AljabarAljabar KO

MB

INA

SIK

OM

BIN

ASI

7777MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 78: metode-metode_filsafat

• Metode itu bagi Descartes berlaku bagi penelitian rasionalMetode itu bagi Descartes berlaku bagi penelitian rasional apa saja, karena rasio manusia itu pada dasarnya satu.apa saja, karena rasio manusia itu pada dasarnya satu.• Dengan gaya “empirisme-rasional”, Descartes menekankanDengan gaya “empirisme-rasional”, Descartes menekankan kesatuan ilmu, seperti sebuah “pohon pengetahuan”: kesatuan ilmu, seperti sebuah “pohon pengetahuan”: Akarnya metafisika, batangnya fisika, dan cabang Akarnya metafisika, batangnya fisika, dan cabang rantingnya ilmu-ilmu lain.rantingnya ilmu-ilmu lain.

ILMU-ILMU LAINILMU-ILMU LAIN

FISIKAFISIKA

METAFISIKAMETAFISIKA 78MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 79: metode-metode_filsafat

DISKUSIDISKUSITidak usah diskusi, tdk usah Tidak usah diskusi, tdk usah kerja sama; bikin ruwet dankerja sama; bikin ruwet dan

semrawut. Kosepsi seluruh ilmusemrawut. Kosepsi seluruh ilmudikerjakan seorang diri sajadikerjakan seorang diri saja

TRADISITRADISITdk perlu pusing dgn pemikiranTdk perlu pusing dgn pemikiranpara pendahulu. Dari pada me-para pendahulu. Dari pada me-neliti macam2 pendapat, lebihneliti macam2 pendapat, lebih

baik munguji dasar-dasarbaik munguji dasar-dasarpendapat: goyah atau kokoh?pendapat: goyah atau kokoh?Sebaiknya org menemukanSebaiknya org menemukan

kebenaran sendirikebenaran sendiri

SISTEMATIKASISTEMATIKAJgn mulai dgn “ordo essendi”, Jgn mulai dgn “ordo essendi”,

tapi ikutilahtapi ikutilah “ “orda cognoscendi”orda cognoscendi”

TOLAKTOLAK

TOLAKTOLAK

TOLA

KTO

LAK

7979MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 80: metode-metode_filsafat

TITIK TOLAK:TITIK TOLAK:KERAGU-RAGUAN UNIVERSALKERAGU-RAGUAN UNIVERSAL

Descartes meragukan apa saja, tetapi Descartes meragukan apa saja, tetapi keraguan-nya bukan kesimpulan, melainkan keraguan-nya bukan kesimpulan, melainkan “awal” pencarian kepastian.“awal” pencarian kepastian.

Jadi, dia bukan seorang skeptikus sejati. Jadi, dia bukan seorang skeptikus sejati. Skeptisismenya merupakan Skeptisismenya merupakan skeptisisme-skeptisisme-metodismetodis. Dgn keraguan, ia justru ingin . Dgn keraguan, ia justru ingin mencari kepastian.mencari kepastian.

Kepastian yang dikejarnya harus merupakan Kepastian yang dikejarnya harus merupakan kepastian yg tak tergoyahkankepastian yg tak tergoyahkan, yg kokoh, , yg kokoh, yg mampu menjamin dirinya sendiri, yg yg mampu menjamin dirinya sendiri, yg benar dgn sendirinya (benar dgn sendirinya (self-evidentself-evident). ).

Kepastian semacam itu harus merupakan Kepastian semacam itu harus merupakan keyakinankeyakinan yg bersifat yg bersifat personalpersonal dan dan subjektifsubjektif. .

8080MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 81: metode-metode_filsafat

Kepastian: Kepastian: “COGITO ERGO SUM”“COGITO ERGO SUM”

Kepastian yg meyakinkan itu ditemukan Kepastian yg meyakinkan itu ditemukan Descartes dalam Descartes dalam ““cogito ergo sumcogito ergo sum”;”; “I “I think, hence I amthink, hence I am”;”; ““Je pense, donc je Je pense, donc je suis”;suis”; ““Saya berpikir, Saya berpikir, dus dus saya adasaya ada”.”.

Ini bukan hasil penalaran sillogistik, Ini bukan hasil penalaran sillogistik, melainkan kenyataan simpel yg langsung melainkan kenyataan simpel yg langsung terpahami dan benar dgn sendirinya (terpahami dan benar dgn sendirinya (self-self-evidentevident).).

Self-evident Self-evident berarti tdk memerlukan berarti tdk memerlukan “jaminan” dari hal lain. Dia telah dijamin “jaminan” dari hal lain. Dia telah dijamin oleh dirinya sendiri sgb “benar”, tak oleh dirinya sendiri sgb “benar”, tak tersangsikan!tersangsikan!

8181MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 82: metode-metode_filsafat

Eksistensi TelevisiEksistensi Televisi

Eksistensi PengemisEksistensi Pengemis

8282MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 83: metode-metode_filsafat

EMPAT ATURAN POKOKEMPAT ATURAN POKOK

Descartes akhirnya membuat Descartes akhirnya membuat semacam “aturan” pokok yang semacam “aturan” pokok yang harus ditaati dalam metodenya, harus ditaati dalam metodenya, yaitu:yaitu:

1.1. Intuisi dan EvidensiIntuisi dan Evidensi

2.2. Perincian/pelarutanPerincian/pelarutan

3.3. PendeduksianPendeduksian

4.4. PenginduksianPenginduksian8383MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 84: metode-metode_filsafat

ATURAN PERTAMA:ATURAN PERTAMA:Intuisi dan EvidensiIntuisi dan Evidensi

““The The firstfirst was never to accept was never to accept anything for true which I did not anything for true which I did not clearly know to be such; that is to clearly know to be such; that is to say, carefully to avoid precipitancy say, carefully to avoid precipitancy and prejudice, and to comprise and prejudice, and to comprise nothing more in my judgment than nothing more in my judgment than what was presented to my mind so what was presented to my mind so clearly and distincly as to exclude all clearly and distincly as to exclude all ground of doubt”. (Descartes, ground of doubt”. (Descartes, Discourse on MethodDiscourse on Method)) 84MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 85: metode-metode_filsafat

Maksudnya:• Tidak mau menerima begitu saja apa yg dianggap benar• Berusaha menghindari ketergesa-gesaan dan praduga2.• Tidak mengandaikan apa pun jua dlm petimbangan pikirannya.• Dan, hanya apa yg tersajikan sebegitu jelas dan bernas dlm

pikiran sajalah yg dpt diterima; karena tdk memberi kesempatan untuk meragukannya lagi!

• Ini hanya dpt dicapai dgn intuisi: langsung, simpel, dan self-evident.

• Itulah pengertian mutlak yg menyajikan keriterium definitif bagi segala pengertian.

• Itulah pengertian yg begitu jelas dan bernas (clara et distincta; claire et distincte; clear and distinct)

85MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 86: metode-metode_filsafat

ATURAN KEDUA:Perincian/Pelarutan

“The second, to divide each of the difficulties under examination into as many parts as possible, and as might be necessary for its adequate solution” (Descartes, Discourse on Method).

86MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 87: metode-metode_filsafat

Maksud Descartes:

• Memecah-mecah persoalan yang diteliti menjadi bagian-bagian sebanyak mungkin,…sejauh memang memerlukan pemecahan scr memadai.

• Pengertian yang baru harus didasarkan pada pengertian yang telah lebih dulu diketahui secara jelas dan bernas.

• Jadi, harus ada pertautan antara pengertian yg baru dan pengertian yg lebih dulu.

• Pendeknya, pengertian-pengertian itu jalin-menjalin seperti mata rantai.

87MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 88: metode-metode_filsafat

ATURAN KETIGA:Pendeduksian

“The third, to conduct my thoughts in such order that, by commencing with objects the simplest ang easiest to know, I might ascend by litle and litle, and, as it were, step by step, to the knowledge of the more complex; assigning in thought a certain order even to those objects which in their own nature do not stand in a relation of antecedence and sequence”. (Descartes, Discourse on method)

88MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 89: metode-metode_filsafat

Dengan ATURAN KETIGA itu, Descartes bermaksud:

• Untuk menjaga keruntutan berpikir, ia memulai langkah gerak pikirnya dari hal-hal sederhana dan mudah ke yang lebih kompleks; dari yang simpel dan absolut ke yg makin kompleks dan relatif.

• Langkah-langkah itu bukan “meloncat”, melainkan tahap demi tahap, berangsur-angsur.

• Tapi, sekali lagi, urut-urutan langkah ini bukan semacam “penjejakan” urut-urutan metafisik (ordo essendi), melainkan semata-mata bersifat metodologis (lebih bersifat ordo cognoscendi).

89MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 90: metode-metode_filsafat

ATURAN KEEMPAT:Penginduksian, Inumerasi

“And the last, in every case to make enumerations so complete, and reviews so general, that I might be assured that nothing was ommited” (Descartes, Discourse on Method).

90MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 91: metode-metode_filsafat

Dengan ATURAN KEEMPAT ini, Descartes:

• Tidak berhenti, atau sdh puas dgn ATURAN I,II, dan III, melainkan ingin “mengontrol”-nya dgn ATURAN IV ini…

• Caranya, mengadakan pembilangan/ penyebutan (enumeration) pada setiap

hal secara menyeluruh dan meninjau kembali secara umum, sehingga ia yakin bahwa tdk ada sesuatu hal yg terlewatkan.

• Langkah ini merupakan “segi induktif” metode Descartes; dan merupakan semacam “verifikasi”, yaitu memeriksa apakah benar pengetahuan yg diperoleh adalah pengetahuan yang “clara et distincta” dan tak teragukan.

91MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 92: metode-metode_filsafat

TENTANG INDUKSI “NYATA”TENTANG INDUKSI “NYATA”

• Bagaimanapun, Descartes mengahargai Bagaimanapun, Descartes mengahargai observasi, hipotesis, dan eksperimen (bidang observasi, hipotesis, dan eksperimen (bidang pengalaman).pengalaman).

• Pengalaman merupakan (1) titik pangkal analisis Pengalaman merupakan (1) titik pangkal analisis natural, dan (2) alat kontrol bagi gambaran natural, dan (2) alat kontrol bagi gambaran dunia aprioristik, yang berperan memberikan dunia aprioristik, yang berperan memberikan konfirmasi ttg kesesuaian realitas dan konstruksi konfirmasi ttg kesesuaian realitas dan konstruksi pikiran.pikiran.

• Tapi, semua pengalaman tetaplah sbg pelengkap Tapi, semua pengalaman tetaplah sbg pelengkap rasio. Bagi para rasionalis, pengetahuan sejati rasio. Bagi para rasionalis, pengetahuan sejati diperoleh dlm rasio sendiri dan bersifat apriori.diperoleh dlm rasio sendiri dan bersifat apriori.

92MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 93: metode-metode_filsafat

HUME ANÈMHUME ANÈM HUME SEPUHHUME SEPUH 93MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 94: metode-metode_filsafat

RIWAYAT SINGKAT HUMERIWAYAT SINGKAT HUME

►Hume lahir di Edinburg, Skotlandia, Hume lahir di Edinburg, Skotlandia, 1711.1711.

► Ia belajar hukum, sastra, dan filsafat.Ia belajar hukum, sastra, dan filsafat.►Pernah jadi diplomat di Inggris, Perancis, Pernah jadi diplomat di Inggris, Perancis,

Austria, dan Italia.Austria, dan Italia.►Pernah juga berbisnis, tetapi gagal.Pernah juga berbisnis, tetapi gagal.►Melamar dosen di Edinburg, tetapi Melamar dosen di Edinburg, tetapi

ditolak, karena dia skeptikus dan atheis.ditolak, karena dia skeptikus dan atheis.

94MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 95: metode-metode_filsafat

KARYA-KARYA KARYA-KARYA FILOSOFIS FILOSOFIS

YANG PENTINGYANG PENTING•A Treatice on Human NatureA Treatice on Human Nature, ,

3 Jilid, tampil Anonim, 1738 – 3 Jilid, tampil Anonim, 1738 – 1740.1740.

•An Enquiry Concerning An Enquiry Concerning Human UnderstandingHuman Understanding, , 1748.1748.

•An Enquiry into The An Enquiry into The Principles of MoralsPrinciples of Morals, , 1751.1751.

95MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 96: metode-metode_filsafat

FILSAFATNYA (1)FILSAFATNYA (1)

Hume adalah tokoh empirisisme yg Hume adalah tokoh empirisisme yg terpenting. Filsafatnya merupakan terpenting. Filsafatnya merupakan antitesis atas rasionalisme.antitesis atas rasionalisme.

AkuAku sbg sbg pusatpusat pengalaman, pengalaman, kesadaran, pemikiran, kesadaran, pemikiran, dandan perasaan perasaan, , hanyalah hanyalah satu rangkaian kesan-satu rangkaian kesan-kesankesan belaka – belaka – impressionsimpressions..

Impresi-impresi inilah bahan Impresi-impresi inilah bahan pengetahuan, yg kemudian disusun pengetahuan, yg kemudian disusun secara secara connexionsconnexions dan dan associationsassociations oleh oleh kehendak kitakehendak kita. .

9696MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 97: metode-metode_filsafat

FILSAFATNYA (2)FILSAFATNYA (2) Namun, Namun, manusiamanusia yg mempunyai yg mempunyai

kehendak itu kehendak itu bukan merupakan “aku” bukan merupakan “aku” yang “berjiwa”,yang “berjiwa”, melainkan melainkan deretan deretan kontinyu dari kesan-kesankontinyu dari kesan-kesan (impresi) (impresi) belaka.belaka.

Maka, filsafat Hume acapkali disebut sbg Maka, filsafat Hume acapkali disebut sbg psikologisme, namun juga sekaligus psikologisme, namun juga sekaligus disebut disebut psikologisme “tanpa jiwa”.psikologisme “tanpa jiwa”.

Apa pun komentar org, yg jelas Apa pun komentar org, yg jelas Hume Hume memulai filsafatnya dari manusiamemulai filsafatnya dari manusia..

Ilmu manusia harus disusun lebih dahulu, Ilmu manusia harus disusun lebih dahulu, kata Hume, krn semua ilmu berhubungan kata Hume, krn semua ilmu berhubungan dgn hakikat manusia, dgn pemahaman dgn hakikat manusia, dgn pemahaman manusia.manusia.

9797MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 98: metode-metode_filsafat

METODENYA: EKSPERIMENTAL Eksperimental? Eksperimen terhadap apa?

Metode Hume mendapat inspirasi dari ilmu-ilmu alam mekanistik Newtonian.

Wataknya lebih induktif dari pada deduktif. Semua pengertian berasal dari observasi tingkah

laku, dan introspeksi ttg proses-proses psikologis. Inilah yg bisa dilakukan, karena eksperimen yg

sebenarnya tdk mungkin diterapkan pada manusia. Catatan: Hume tdk menguraikan metodenya

sebagaimana Descartes, tapi dia langsung melaksanakannya begitu saja.

98MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 99: metode-metode_filsafat

TITIK PANGKAL METODIS (1)

SKEPTISISME Sikap skeptis itu perlu, tetapi tidak

usah seradikal Descartes. Sikap skeptis diperlukan untuk

menjaga sikap objektif dan tanpa prasangka.

Keduanya merupakan syarat mutlak bagi sikap ilmiah yg benar.

Skeptisisme juga berguna sbg anti-toxine bagi dogmatisme dan kepastian yg berlebihan.

99MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 100: metode-metode_filsafat

TITIK PANGKAL METODIS (2)

NATURALISME Dari lain pihak, skpetisisme tidak dapat

menggoyahkan keyakinan-keyakinan alamiah (natural).

Skeptisisme tidak dapat menggoyahkan kesadaran umum org awam, common sense.

Pada kenyataannya, toh kebanyakan manusia dapat hidup dengan keawamannya, dengan “common sense”-nya!

100MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 101: metode-metode_filsafat

SKEPTISISMESKEPTISISME NATURALISMENATURALISMESINTESISSINTESIS

DALAM PENGERTIAN ILMIAHDALAM PENGERTIAN ILMIAHHUME HANYA MENERIMAHUME HANYA MENERIMADUA MACAM PENGERTIANDUA MACAM PENGERTIAN

PEMIKIRAN EKSPERIMENTAL PEMIKIRAN EKSPERIMENTAL MENGENAI FAKTA DAN MENGENAI FAKTA DAN

EKSISTENSIEKSISTENSI((MATTER OF FACTSMATTER OF FACTS))

PEMIKIRAN ABSTRAK TTG PEMIKIRAN ABSTRAK TTG KUANTITAS DAN ANGKAKUANTITAS DAN ANGKA((RELATIONS OF IDEASRELATIONS OF IDEAS))

(GARPU)(GARPU)

101101MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 102: metode-metode_filsafat

PENCERAPANPENCERAPAN

IMPRESIIMPRESI(KESAN)(KESAN)

MEMORIMEMORI(INGATAN)(INGATAN)

INILAH “GERBANG”INILAH “GERBANG”MASUKNYA PENGETHNMASUKNYA PENGETHN

INILAH BATU DASAR INILAH BATU DASAR PENGETAHUAN YANG PENGETAHUAN YANG KEPASTIANNYA TIDAKKEPASTIANNYA TIDAK

TERAGUKANTERAGUKAN

INILAH TEMPAT INILAH TEMPAT PENYIMPANAN IMPRESI, PENYIMPANAN IMPRESI,

MESKI KEKUATAN-MESKI KEKUATAN-NYA TERUS MELEMAHNYA TERUS MELEMAH

DIP

ERB

AH

AR

UI

DIP

ERB

AH

AR

UI

102102MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 103: metode-metode_filsafat

““IDE”IDE”(COPY IMPRESI)(COPY IMPRESI)IMPRESIIMPRESI MENGHASILKANMENGHASILKAN

IMPRESIIMPRESISEDERHANASEDERHANA

IMPRESIIMPRESIKOMPLEKSKOMPLEKS

““IDE”IDE”SEDERHANASEDERHANA

““IDE”IDE”KOMPLEKSKOMPLEKS

IMAJINASIIMAJINASI

DIRUMUSKAN DIRUMUSKAN DALAMDALAM

DEFINISIDEFINISI

BERSEMAYAMBERSEMAYAMDAN DIOLAHDAN DIOLAH

DALAMDALAM … …

AGAK KABUR,AGAK KABUR,KURANG “HIDUP”KURANG “HIDUP”

BISA DIPECAH-PECAH MENJADI BAGIAN-BAGIAN ATOMIKBISA DIPECAH-PECAH MENJADI BAGIAN-BAGIAN ATOMIK

JELAS, SEGARJELAS, SEGAR““HIDUPHIDUP””

MEMORIMEMORI DISIMPANDISIMPANMakin lama Makin lama

makin pudarmakin pudar

BERKORESPONDENSIBERKORESPONDENSI

103103MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 104: metode-metode_filsafat

IDE YG BERASALIDE YG BERASALDARI IMPRESIDARI IMPRESI

IDE-IDE YANGIDE-IDE YANGLEBIH KOMPLEKSLEBIH KOMPLEKS

DIKOMBINASIKANDIKOMBINASIKAN

IMAJINASIIMAJINASI(secara bebas)(secara bebas)

MENGIKUTIMENGIKUTIHUKUM-2 ASOSIASIHUKUM-2 ASOSIASI

MENGIKUTIMENGIKUTIHUKUM-2 ASOSIASIHUKUM-2 ASOSIASI

KEHENDAKKEHENDAK

104104MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 105: metode-metode_filsafat

RELASI-RELASI NATURALRELASI-RELASI NATURALDlm membandingkan ide-ide, manusia Dlm membandingkan ide-ide, manusia memiliki semacam “titik penghubung” memiliki semacam “titik penghubung” antaride yg diperbandingkan: Itulah RELASI.antaride yg diperbandingkan: Itulah RELASI.Secara awam, manusia cenderung Secara awam, manusia cenderung mengubungkan ide-ide tertentu dengan: mengubungkan ide-ide tertentu dengan: 1. KESERUPAAN1. KESERUPAAN2. KEDEKATAN2. KEDEKATAN3. KAUSA-EFEK3. KAUSA-EFEKKetiga relasi itulah yg disebut RELASI Ketiga relasi itulah yg disebut RELASI NATURAL.NATURAL.

105105MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 106: metode-metode_filsafat

RELASI-RELASI RELASI-RELASI FILOSOFISFILOSOFIS

• Relasi natural amat terbatas Relasi natural amat terbatas kemampuannya bagi perbandingan ide-ide kemampuannya bagi perbandingan ide-ide filosofis. Maka, diperlukan relasi-relasi filosofis. Maka, diperlukan relasi-relasi filosofis.filosofis.

• Ada tujuh relasi filosofis:Ada tujuh relasi filosofis:• 1. Keserupaan1. Keserupaan• 2. Identitas2. Identitas• 3. Relasi waktu dan tempat3. Relasi waktu dan tempat• 4. Proporsi dalam kuantitas/angka4. Proporsi dalam kuantitas/angka• 5. Derajat-derajat dalam kualitas5. Derajat-derajat dalam kualitas• 6. Perlawanan6. Perlawanan• 7. Penyebaban7. Penyebaban

106MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 107: metode-metode_filsafat

PEMBERSIHAN REDUKTIF

Diadakan cek ulang terhadap langkah progresif tadi.

Apakah ide-ide kompleks yang lazim dipergunakan itu jernih dan dapat dipertanggungjawabkan?

Untuk itu diperlukan pembersihan; dgn mempergunakan 2 “alat”, yaitu “MIKROSKOP” dan “PISAU CUKUR”

107MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 108: metode-metode_filsafat

IDE-IDE IDE-IDE KOMPLEKSKOMPLEKS

IDE-IDE PRIMER IDE-IDE PRIMER YG SEDERHANAYG SEDERHANA

DICE

K KE

MBA

LIDI

CEK

KEM

BALI

Dianalisa bagian-2nyaDianalisa bagian-2nyadgn alat dgn alat “mikroskop”“mikroskop”

Jika ada kekaburan, Jika ada kekaburan, dicek, impresi manadicek, impresi mana

penyebabnyapenyebabnya

Jika tidak jelas, diadakanJika tidak jelas, diadakaneksperimen psikologis:eksperimen psikologis:diadakan cerapan ygdiadakan cerapan yg

menghasilkan idemenghasilkan ideseperti itu.seperti itu.

KALAU INI SIHKALAU INI SIHMIKROSKOPMIKROSKOPBENERAN!BENERAN!

108108MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 109: metode-metode_filsafat

JIKA SUATU JIKA SUATU ISTILAHISTILAH TDK TDK TERBUKTI MENYAJIKAN “IDE”TERBUKTI MENYAJIKAN “IDE”

YANG DAPAT DIANALISISYANG DAPAT DIANALISISMENJADI KOMPONEN-2 SIMPELMENJADI KOMPONEN-2 SIMPEL

““IDE-IDEIDE-IDE” SIMPEL TIDAK ADA ” SIMPEL TIDAK ADA PERSESUAIAN DENGAN SUATUPERSESUAIAN DENGAN SUATU

IMPRESI YANG DAPAT IMPRESI YANG DAPAT DIALAMI SECARA INDERAWIDIALAMI SECARA INDERAWI

ISTILAHISTILAH ATAU ATAU ”IDE””IDE” ITU ITUHARUS HARUS DIPOTONG (DGNDIPOTONG (DGN

““PISAU CUKUR”)PISAU CUKUR”), DISISIHKAN!, DISISIHKAN!109109MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 110: metode-metode_filsafat

METODE KRITIS-RANSENDENTALImmanuel Kant (1724-1770)

• Coelum stellatum supra

me,Lex morales intra

me.110MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 111: metode-metode_filsafat

RIWAYAT SINGKAT KANTRIWAYAT SINGKAT KANT

Kant adalah orang yg tekun, serius, Kant adalah orang yg tekun, serius, berdisiplin tinggi, hingga hidupnya berdisiplin tinggi, hingga hidupnya nyaris mekanisktik.nyaris mekanisktik.

Th 1740 mulai belajar filsafat di Th 1740 mulai belajar filsafat di Königsberg dan pada akhirnya, 1770, dia Königsberg dan pada akhirnya, 1770, dia menjadi guru besar di Königsberg juga.menjadi guru besar di Königsberg juga.

Pemikirannya dapat dibabakkan ke dlm Pemikirannya dapat dibabakkan ke dlm 3 periode, yaitu periode rasionalistik, 3 periode, yaitu periode rasionalistik, skeptis, dan kritis. (Hanya periode kritis skeptis, dan kritis. (Hanya periode kritis ini yg akan dibahas dlm kontek metode ini yg akan dibahas dlm kontek metode filsafat)filsafat)

111MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 112: metode-metode_filsafat

FILSAFAT KANT (1)FILSAFAT KANT (1)

Kant mencoba menyintesiskan Kant mencoba menyintesiskan RASIOANLISME dan EMPIRISISME.RASIOANLISME dan EMPIRISISME.

Ia menerima keniscayaan dan Ia menerima keniscayaan dan keuniversalan pengertian (RASIONALISME), keuniversalan pengertian (RASIONALISME), tetapi ia juga berpendirian bahwa satu tetapi ia juga berpendirian bahwa satu pengertian pastilah bertolak dari fenomena pengertian pastilah bertolak dari fenomena (gejala) yg diinderai, dan takkan mungkin (gejala) yg diinderai, dan takkan mungkin melebihi batas fenomena itu (EMPIRISME).melebihi batas fenomena itu (EMPIRISME).

Pendek kata, Kant menerima baik unsur Pendek kata, Kant menerima baik unsur APRIORI maupun APOSTERIORI dalam APRIORI maupun APOSTERIORI dalam pengertianpengertian

112112MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 113: metode-metode_filsafat

RASIONALISMERASIONALISMEmengutamakan

unsur-unsur ARPIORIdlm pengenalan

EMPIRISISMEEMPIRISISMEmengutamakanunsur-mengutamakanunsur-unsurunsur APOSTERIORIAPOSTERIORI

dlm pengenalandlm pengenalan

KANTKANTpengenalan manusiapengenalan manusia

merupakan paduan/sintesismerupakan paduan/sintesis antara unsur-unsurantara unsur-unsur

APRIORIAPRIORI dan dan APOSTERIORIAPOSTERIORI

FILSAFAT KANT (2)FILSAFAT KANT (2)

113MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 114: metode-metode_filsafat

ANALISIS KRITERIOLOGISANALISIS KRITERIOLOGIS

Kant tidak melakukan analisis Kant tidak melakukan analisis psikologis, logis, dan ontologis, psikologis, logis, dan ontologis, melainkan analisis kriteriologis.melainkan analisis kriteriologis.

Kant yakin bahwa ada pengertian Kant yakin bahwa ada pengertian tertentu yang objektif.tertentu yang objektif.

Persoalannya: Apa sajakah syarat-Persoalannya: Apa sajakah syarat-syarat (kriteria) minimal yg syarat (kriteria) minimal yg diperlukan agar subjek dpt diperlukan agar subjek dpt memperoleh pengetahuan objektif memperoleh pengetahuan objektif itu?itu?

114114MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 115: metode-metode_filsafat

UPAYA KANTUPAYA KANT Kant hendak meneliti buhungan SUBJEK-Kant hendak meneliti buhungan SUBJEK-

OBJEK, dengan tekanan pada subjek OBJEK, dengan tekanan pada subjek (ingat: REVOLUSI KOPERNIKAN II).(ingat: REVOLUSI KOPERNIKAN II).

Sesuatu disebut SUBJEK, bagi Kant, Sesuatu disebut SUBJEK, bagi Kant, sejauh mengerti/mengartikan dan menilai sejauh mengerti/mengartikan dan menilai OBJEK.OBJEK.

Sesuatu disebut OBJEK, bagi Kant, Sesuatu disebut OBJEK, bagi Kant, sejauh merupakan fenomen yg ditanggapi sejauh merupakan fenomen yg ditanggapi SUBJEK.SUBJEK.

Jadi, SUBJEK dan OBJEK saling Jadi, SUBJEK dan OBJEK saling mengandaikan.mengandaikan. 115115MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 116: metode-metode_filsafat

SUBJEKSUBJEK

(yg menanggapi(yg menanggapiobjek)objek)

OBJEKOBJEK

(yg ditanggapi(yg ditanggapisubjek)subjek)FEN

OM

EN

ON

FEN

OM

EN

ON

NO

UM

EN

ON

NO

UM

EN

ON

das-Ding-an-Sichdas-Ding-an-Sichthing-in-it-selfthing-in-it-self

mengartikanmengartikan(berusaha (berusaha mengerti)mengerti)

menilaimenilai

JADI, YG DISELIDIKI KANT ADALAHJADI, YG DISELIDIKI KANT ADALAHSUBJEK DAN OBJEK DLM RELASINYASUBJEK DAN OBJEK DLM RELASINYA

116116MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 117: metode-metode_filsafat

TITIK PANGKAL (1)TITIK PANGKAL (1)

KESANGSIANKESANGSIAN Kant curiga dan menyangsikan Kant curiga dan menyangsikan

metafisika, karena metafisika metafisika, karena metafisika mencoba menyelidiki NOUMENON.mencoba menyelidiki NOUMENON.

Secara metodologis, metafisika itu Secara metodologis, metafisika itu tdk ilmiah, karena memperkosa tdk ilmiah, karena memperkosa batas-batas kemampuan akal budi!batas-batas kemampuan akal budi!

Jadi, metafisika itu hanyalah ilusi Jadi, metafisika itu hanyalah ilusi transendental belaka…transendental belaka…

117117MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 118: metode-metode_filsafat

ANALITISANALITIS

APRIORIAPRIORI

SINTESISSINTESIS

APOSTERIORIAPOSTERIORI

singular;singular;subjektifsubjektif

Formal saja, tdkFormal saja, tdkmemberi pengethnmemberi pengethnbaru; tautologisbaru; tautologis Univ

ersa

l;

Univer

sal;

objek

tif

objek

tifPENGERTIAN YG OBJEKTIF IALAH PENGERTIAN YG OBJEKTIF IALAH PENGERTIAN PENGERTIAN SINTETSIS APRIORISINTETSIS APRIORI

MACAM PENGERTIANMACAM PENGERTIAN

118118MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 119: metode-metode_filsafat

PROBLEM UTAMA KANTPROBLEM UTAMA KANT

• Jelaslah, pengertian yang objektif ialah Jelaslah, pengertian yang objektif ialah jenis pengertian SINTESIS APRIORI.jenis pengertian SINTESIS APRIORI.

• Adakah dasar objektivitas pengertian Adakah dasar objektivitas pengertian SINTESIS APRIORI itu?SINTESIS APRIORI itu?

• Bila ada dasar objektivitas pengertian Bila ada dasar objektivitas pengertian SINTESIS APRIORI, dengan penalaran SINTESIS APRIORI, dengan penalaran atau argumentasi macam apa?atau argumentasi macam apa?

• Menghadapi persoalan ini, Kant Menghadapi persoalan ini, Kant melakuakn ANALISIS melakuakn ANALISIS TRANSENDENTAL. TRANSENDENTAL.

119MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 120: metode-metode_filsafat

INDERAINDERA VERSTANDVERSTAND VERNUNFTVERNUNFTAKU AKU TRANSENDENTALTRANSENDENTAL

FENO

MEN

ON

FENO

MEN

ON

OBJEKOBJEK

NOUM

ENO

NNO

UMEN

ON

apriori ruang & waktuapriori ruang & waktu

12 kategori12 kategori

3 idea: idea teologis3 idea: idea teologis Idea psikologis, Idea psikologis, idea kosmologisidea kosmologis

pusat prosespusat prosespengetahuanpengetahuan

FENOMENFENOMEN VERNUNFTVERNUNFT

OBJEKOBJEKSUBJEKSUBJEK

AKU TRANSENDENTALAKU TRANSENDENTAL

INDERAINDERA VERSTANDVERSTAND

120120MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 121: metode-metode_filsafat

DIALEKTIKA TRANSENDENTAL (1)

PERSPEKTIF NEGATIF Metafisika ilmiah? Mustahil! Metafisika hanyalah main-main dgn

kategori-kategori formal dan kosong. Metafisika mengutak-atik NOUMENON,

bukan FENOMENON. Metafisika itu merupakan ILUSI

TRANSENDENTAL belaka.

121MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 122: metode-metode_filsafat

DIALEKTIKA TRANSENDENTAL (2)

PERSPEKTIF POSITIF Walau demikian, metafisika bukanlah

kesia-siaan. Secara kodrati, pengertain dan

pernilaian menuntut syarat-syarat yg lebih tinggi lagi sbg sandaran –- suatu syarat yg tdk disyaratkan lagi.

Sandaran itu dipenuhi oleh instansi VERNUNFT: untuk pengertian ada 3 idea; dan untuk penilaian etik ada 3 postulat (kehendak bebas, immortalitas jiwa, dan eksistensi Tuhan). 122MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 123: metode-metode_filsafat

METODE DIALEKTIKAG.W.F. HEGEL (1770-1831)

• Das Wahre ist das Ganze”

(Yang benar itu yang

menyeluruh)123MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 124: metode-metode_filsafat

RIWAYAT SINGKAT HEGEL Georg Wilhelm Friedrich Hegel lahir di

Stuttgart, Jerman, 1770. Belajar teologi di Tϋbingen bersama Schelling

dan Höderlin 1793-1800 jadi dosen privat di Jena 1809-1816 menjabat Direktur Gymnasium. 1817 Guru Besar di Heidelberg. 1818 Guru Besar di Berlin dan di sini ia

mencapai puncak ketenarannya sehingga dijuluki sebagai PROFESSOR PROFESSORUM.

Ia wafat di Berlin pada tahun 1831.

124MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 125: metode-metode_filsafat

KARYA-KARYA UTAMANYA Phänomenologie des Geistes (Fenomenologi Ruh). Wissenschaft der Logik (Ilmu Logika). Enzyklopädie der philosophischen Wissenschaft

(Eksiklopaedia Ilmu Filsafat) Grundlinein der Philosophie des Rechts (Garis-

Garis besar Filsafat Hukum) Sesudah meninggal, karya-karyanya yg lain

diterbitkan para mahasiswanya, di antaranya mengenai Filsafat Kesenian, Filsafat Sejarah, Filsafat Agama, dan Sejarah Filsafat.

125MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 126: metode-metode_filsafat

FILSAFATNYA Kita runut ke belakang pada Kant. Kant masih menyisakan “warisan”

berupa “das-Ding-an-Sich”. Bagi Kant, yang tertangkap hanya

fenomenon, sedangkan noumenon tak-tertangkap; tetap tinggal sbg “misteri”.

Bagaimana tanggapan para penerus (para idealis) Jerman terhadap warisan Kant itu?

126MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 127: metode-metode_filsafat

FICHTE: Idealisme Subjektif

Bagi Fichte, kategori Kant itu harus diasalkan dari satu sumber saja, yaitu Ego.

Tidk ada lagi “das Ding an Sich” yang misterius.

Benda-benda, atau lebih luas lagi –alam semesta, adalah buah aktivitas Ego.

Ego itu beraktivitas dengan “triade”, “trilangkah”: tesis - antitesis - sintesis.

127MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 128: metode-metode_filsafat

EgoEgo Non-EgoNon-EgoROHROHALAM/ALAM/BENDABENDA

tesistesis antitesisantitesis

sintesissintesis• Saling Saling meneguhkan meneguhkan • Saling Saling membatasimembatasi

128128MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 129: metode-metode_filsafat

SCHELLING: Idealisme ObjektifSCHELLING: Idealisme Objektif

Bagi Schelling,roh dan alam bukan Bagi Schelling,roh dan alam bukan mengadakan dan diadakan, melainkan mengadakan dan diadakan, melainkan dari sumber yang sama sekali netral.dari sumber yang sama sekali netral.

Sumber itu adalah IDENTITAS Sumber itu adalah IDENTITAS ABSOLUT atau INDEFERENSI ABSOLUT.ABSOLUT atau INDEFERENSI ABSOLUT.

Ia bukan material atau spiritual.Ia bukan material atau spiritual. Seluruh perlawanan masih lengkap, Seluruh perlawanan masih lengkap,

utuh; masih bersemayam dlm utuh; masih bersemayam dlm Indeferensi Absolut, dan belum Indeferensi Absolut, dan belum terpisahkan.terpisahkan.

129129MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 130: metode-metode_filsafat

IDENTITAS ABSOLUTIDENTITAS ABSOLUTatauatau

INDEFENSI ABSOLUTINDEFENSI ABSOLUT

ROH dan ALAMROH dan ALAM

• Roh dan Alam: dua kutubRoh dan Alam: dua kutub yg sederajat/setarayg sederajat/setara• Roh dan Alam salingRoh dan Alam saling meresapimeresapi

130MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 131: metode-metode_filsafat

SIKAP HEGEL (1)SIKAP HEGEL (1)

TERHADAP FICHTETERHADAP FICHTE

Hegel tertarik pada Hegel tertarik pada triadetriade Fichte, Fichte, tapi sintesisnya musti diperdalam.tapi sintesisnya musti diperdalam.

Ego dan Non-Ego bukan saling Ego dan Non-Ego bukan saling membatasi, karena keduanya adalah membatasi, karena keduanya adalah pengungkapan diripengungkapan diri dari dari RealitasRealitas..

““Yang Mutlak” itu Yang Mutlak” itu immanenimmanen dan dan dinamisdinamis. .

131131MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 132: metode-metode_filsafat

SIKAP HEGEL (2)SIKAP HEGEL (2)

TERHADAP SCHELLINGTERHADAP SCHELLING Schelling itu terlalu menekankan Schelling itu terlalu menekankan

identitas dgn menafikan perbedaan.identitas dgn menafikan perbedaan. Padahal, perbedaan itu justru Padahal, perbedaan itu justru

diperlukan dlm rangka identifikasi…diperlukan dlm rangka identifikasi… Justru identifikasi itulah yg Justru identifikasi itulah yg

menghasilkan identitas.menghasilkan identitas. Yang menarik, idealisme Schelling Yang menarik, idealisme Schelling

merupakan merupakan objektivitas utuhobjektivitas utuh..132132MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 133: metode-metode_filsafat

SIKAP HEGEL (3)SIKAP HEGEL (3)

TERHADAP KANTTERHADAP KANT• Kemandirian subjek Kemandirian subjek dipagaridipagari dgn dgn

kategori-kategorikategori-kategori. Akibatnya, . Akibatnya, tersisalah tersisalah “das-Ding-an-Sich”“das-Ding-an-Sich” yg tetap yg tetap misteriusmisterius..

• Akal budi Akal budi tidak perlu kritistidak perlu kritis terhadap terhadap dirinya sendiridirinya sendiri, melainkan harus , melainkan harus affirmatif.affirmatif.

• Tidak perlu ada Tidak perlu ada pembedaanpembedaan antara antara fenomenon fenomenon dan dan noumenonnoumenon..

133MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 134: metode-metode_filsafat

DOKTRIN HEGELDOKTRIN HEGEL

Yang benar ialah yang menyeluruh.Yang benar ialah yang menyeluruh.

Yang Real itu rasional; yang rasional Yang Real itu rasional; yang rasional itu real.itu real.

Luasnya rasio = Luasnya realitasLuasnya rasio = Luasnya realitas

Melalui penalaran, kita dapat Melalui penalaran, kita dapat menggenggam struktur realitas menggenggam struktur realitas secara total.secara total.

134134MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 135: metode-metode_filsafat

METODENYA: DIALEKTIKAMETODENYA: DIALEKTIKA

Dialektika berasal dari kata Yunanai Dialektika berasal dari kata Yunanai dialego dialego ((artinya “seni artinya “seni berbincang-bincang”.berbincang-bincang”.

Secara umum, dialektika berarti: Dua Secara umum, dialektika berarti: Dua pengertian yg bertentangan kemudian pengertian yg bertentangan kemudian diperdamaikan.diperdamaikan.

Langkah-langkahnya sering disebut sbg:Langkah-langkahnya sering disebut sbg:

1.1. Tesis – antitesis – sintesisTesis – antitesis – sintesis

2.2. Affirmasi – negasi – negasi dari negasiAffirmasi – negasi – negasi dari negasi

3.3. Posisi – oposisi – komposisiPosisi – oposisi – komposisi135135MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 136: metode-metode_filsafat

MEMAHAMI KENYATAAN

Bagi Hegel, memahami kenyataan sama dengan mengikuti gerakan pikiran atau konsep.Asal saja mulai berpikir secara benar, maka orang akan dibawa dinamika pikiran itu sendiri; dan akan sampai pada pemahaman akan sejarah.Itu bisa terjadi, karena STRUKTUR DAN PROSES PIKIRAN = PROSES GENESIS KENYATAAN.Maka, metode dan teori/sistem = kenyataan. Keduanya tak terpisahkan, saling menentukan.

136MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 137: metode-metode_filsafat

PROSES PROSES GENESISGENESIS

KENYATAANKENYATAAN

METODEMETODE& &

TEORI/SISTEMTEORI/SISTEMKENYATAANKENYATAAN

Tidak terpisahkanTidak terpisahkanSaling menentukanSaling menentukan

STRUKTUR DANSTRUKTUR DANPROSES PIKIRANPROSES PIKIRAN

137137MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 138: metode-metode_filsafat

LANGKAH DIALEKTIK (1)LANGKAH DIALEKTIK (1)LANGKAH PERTAMA:PENGIYAAN (AFFIRMASI)LANGKAH PERTAMA:PENGIYAAN (AFFIRMASI)

Dimulai dari Dimulai dari pengertianpengertian atau atau konsepkonsep yg dianggap jelas, yg menyangkut yg dianggap jelas, yg menyangkut strukturstruktur dan dan pengarahan pengarahan fundamentalfundamental..

Biasanya dimulai dari pengertian Biasanya dimulai dari pengertian empiris-inderawiempiris-inderawi yg dianggap paling yg dianggap paling pasti, mis.: ”skg waktu malam…”pasti, mis.: ”skg waktu malam…”

Pengertian itu pertama-tama dipahami Pengertian itu pertama-tama dipahami dlm arti dlm arti sehari-hari, spontansehari-hari, spontan, dan , dan tidak reflektiftidak reflektif..

138138MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 139: metode-metode_filsafat

Jadi, konsep itu…Jadi, konsep itu…

dirumuskan identik dengan dirinya dirumuskan identik dengan dirinya sendiri,sendiri,

dibenarkan, dikokohkan, dibenarkan, dikokohkan, ditegakkan, diaffirmasi!ditegakkan, diaffirmasi!

menolak segala pengandaian lain menolak segala pengandaian lain selain dirinya sendiri,selain dirinya sendiri,

bahkan pendirian itu diekstrimkan!bahkan pendirian itu diekstrimkan!

139139MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 140: metode-metode_filsafat

LANGKAH DIALEKTIK (2)LANGKAH DIALEKTIK (2)LANGKAH KEDUA: PENGINGKARAN (NEGASI)LANGKAH KEDUA: PENGINGKARAN (NEGASI)Pengertain pertama yg kokoh-ekstrim, Pengertain pertama yg kokoh-ekstrim, kemudiankemudian remuk-mencair…dan, muncullah lawan yg remuk-mencair…dan, muncullah lawan yg justru justru menyangkalnya!menyangkalnya!

misalnya:misalnya:

ada – tiadaada – tiadaaktif – aktif – pasifpasiflahir – lahir – batinbatin

ide – alamide – alambebas – bebas – harusharusbentuk – isibentuk – isi

absolut – relatifabsolut – relatifsubjektif – subjektif – objektifobjektiffür Sich – an für Sich – an SichSich

Konsep lawan ini juga diperlakukan sama dgn Konsep lawan ini juga diperlakukan sama dgn konsep pertama, dikokohkan, diekstrimkan!konsep pertama, dikokohkan, diekstrimkan!Akan tetapi, “nasib” konsep kedua (lawan) iniAkan tetapi, “nasib” konsep kedua (lawan) ini juga sama dgn konsep pertama: remuk dan cair! juga sama dgn konsep pertama: remuk dan cair! 140140MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 141: metode-metode_filsafat

LANGKAH DIALEKTIK (3)LANGKAH DIALEKTIK (3)LANGKAH KETIGA: PEMAHAMAN BARULANGKAH KETIGA: PEMAHAMAN BARU

1.1. Negasi dari NegasiNegasi dari Negasi• Setelah langkah kedua remuk-cair, bukan Setelah langkah kedua remuk-cair, bukan

kembali lagi ke langkah pertama.kembali lagi ke langkah pertama.• Dlm konsep pertama sesungguhnya telah Dlm konsep pertama sesungguhnya telah

bersemayam konsep kedua (lawannya); bersemayam konsep kedua (lawannya); dan dlm konsep kedua, konsep pertama dan dlm konsep kedua, konsep pertama masih tetap terbawa serta.masih tetap terbawa serta.

• Sekarang (langkah III ini) kedua-duanya Sekarang (langkah III ini) kedua-duanya “dipikirkan”.“dipikirkan”.

• Maka, keduanya saling mengisi, saling Maka, keduanya saling mengisi, saling memperkaya, saling memperbaharui…memperkaya, saling memperbaharui…sehingga keduanya menjadi lebih padat.sehingga keduanya menjadi lebih padat.

141MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 142: metode-metode_filsafat

• Keduanya lantas jadi Keduanya lantas jadi aufgehobenaufgehoben..• Istilah ini berasal dari kata Istilah ini berasal dari kata aufhebenaufheben, ,

yang berarti: yang berarti: melarutkan, menghapus, melarutkan, menghapus,

meniadakanmeniadakan,, tetapi juga sekaligus …tetapi juga sekaligus … mengangkat, membawa ke taraf mengangkat, membawa ke taraf

lebih tinggilebih tinggi dan dan menyimpanmenyimpan..• Semua arti kata aufheben itu dipakai Semua arti kata aufheben itu dipakai

oleh Hegel untuk menamai hasil sintesis.oleh Hegel untuk menamai hasil sintesis.

142MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 143: metode-metode_filsafat

2. 2. KESATUAN KONTRADIKSIKESATUAN KONTRADIKSI• Kontradiksi itu “motor penggerak” dialektika, Kontradiksi itu “motor penggerak” dialektika,

jalan bagi tercapainya kebenaran.jalan bagi tercapainya kebenaran.• Tetapi, dlm dialektika selalu dipertanyakan, Tetapi, dlm dialektika selalu dipertanyakan,

logiskah kontradiksi dipersatukan?logiskah kontradiksi dipersatukan?• Logika formal itu bukan filsafat. Kategori-kategori Logika formal itu bukan filsafat. Kategori-kategori

logis tdk boleh membelenggu filsafat, sebab logis tdk boleh membelenggu filsafat, sebab logika formal memandang kontradiksi dlm arti logika formal memandang kontradiksi dlm arti statis.statis.

• Adanya kontradiksi, itu menandakan Adanya kontradiksi, itu menandakan kekuranglengkapan konseptual.kekuranglengkapan konseptual.

• Dlm sintesis, kontradiksi-kontradiksi itu disimpan Dlm sintesis, kontradiksi-kontradiksi itu disimpan dan dipertahankan. Satu sama lain tdk saling dan dipertahankan. Satu sama lain tdk saling mengeksklusikan, melainkan saling mengevokasi. mengeksklusikan, melainkan saling mengevokasi. Keduanya merupkan unsur-unsur esensial bagi Keduanya merupkan unsur-unsur esensial bagi kebenaran; saling melengkapi dlm kesatuan kebenaran; saling melengkapi dlm kesatuan keutuhan yang lebih tinggi.keutuhan yang lebih tinggi.

143MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 144: metode-metode_filsafat

3. SINTESIS: TESIS BARU3. SINTESIS: TESIS BARU• Sintesis “pertama” belum final, belum Sintesis “pertama” belum final, belum

lengkap!lengkap!• Identitas langkah ketiga = kesatuan lawan Identitas langkah ketiga = kesatuan lawan

yg masih tetap lawan.yg masih tetap lawan.• Langkah ketiga sendiri lalu dipandang sbg Langkah ketiga sendiri lalu dipandang sbg

data langsung yg simpel,…suatu tesis baru data langsung yg simpel,…suatu tesis baru lagi. Tetapi toh sdh lagi. Tetapi toh sdh diperkayadiperkaya dan dan diperdalamdiperdalam..

• Begitulah, trilangkah itu dijalankan terus-Begitulah, trilangkah itu dijalankan terus-menerus, hingga akal manusia dibimbing menerus, hingga akal manusia dibimbing ke arah satu titik akhir/puncak ideal,..ke ke arah satu titik akhir/puncak ideal,..ke arah konsep yg mencakup segala-galanya.arah konsep yg mencakup segala-galanya.

144MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 145: metode-metode_filsafat

SEGI DEDUKTIF DAN INDUKTIF

Sistem Hegel jelas lebih deduktif: Dari logika intrinsik yg niscaya ada dlm konsep kemudian pikiran dibawa ke konsep lain.

Walau tidak menonjol, ada juga segi induktifnya, yaitu “merambatnya” pikiran dari yg simpel ke yang lebih kompleks, dr yg “kempis” ke yang lebih “padat”.

Pada prakteknya, induksi dan deduksi bukanlah dua jurusan yg berbeda, melainkan berkembang bersama.

Metode Hegel adalah dialektika antara konsep murni (apriori) dan fakta kongkrit (aposteriori), yg bermuara dalam sintesis.

145MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 146: metode-metode_filsafat

CATATAN AKHIR:Ciri-Ciri Berpikir Dialektik Berpikir dalam tolalitas = saling bernegasi – saling

berkontradiksi – saling bermediasi. (mengingkari dan diingkari – melawan dan dilawan – memperantarai dan diperantarai).

Seluruh proses dialektika itu “realitas yang sedang bekerja”.

Berpikir dlm perspektif “empiris-historis” (kehidupan bukan suatu “realitas”, melainkan “realisasi”)

Berpikir dlm kerangka kesatuan teori dan praxis. Teori yang membuahkan praxis.

146MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 147: metode-metode_filsafat

EDMUND HUSSERL EDMUND HUSSERL (1859 – 1938)(1859 – 1938)

““Zu den Sachen selbst”Zu den Sachen selbst”

(Kembaliah kepada (Kembaliah kepada benda-benda itu sendiri) benda-benda itu sendiri)

147MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 148: metode-metode_filsafat

RIWAYAT SINGKAT HUSSERLEdmund Husserl lahir di Prostejov (dahulu Prossnitz), Cekoslovakia, 8 April 1859.Filsuf berdarah Yahudi ini belajar ilmu alam, ilmu falak, matematika, dan filsafat.Dia belajar di Leipzig, kemudian ke Berlin, dan Wina, yg membuat dia tertarik dgn pemikiran Franz Brentano.Kariernya sbg dosen menjelajah di Halle, Göttingen, dan Freiburg. Pernah jadi dosen tamu di Berlin, London, Paris, Amsterdam, dan Praha.Akhirnya dia meninggal th 1938 di Freiburg, dan warisan intelektualnya disimpan dan dikelola di Universitas Leuven, Belgia. 148MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 149: metode-metode_filsafat

PERIODISASI PEMIKIRAN HUSSERL

Periode Pra-Fenomenologis (1887 – 1901), tampak dlm keryanya Logische Untersuhungen Jilid I.

Periode Fenomenologis sbg usaha epistemologis yg masih terbatas (1901 – 1906), tampak dlm karyanya Logische Untersuhungen Jilid II.

Periode Fenomenologis Murni sbg dasar umum bagi filsafat dan Ilmu (1907 – 1935), tampak dlm karyanya Ideen zu einer Phänomenologie und phänomenologischen Philosophie.

Periode Pengatasan Idealisme (1935 – 1938), tampak dlm karyanya Die Krisis der europäischen Wissenschaften und die transzendentale Phänomenologie.

149MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 150: metode-metode_filsafat

FILSAFATNYA FILSAFATNYA Husserl mulai berpikir dari sains yg eksak Husserl mulai berpikir dari sains yg eksak kemudian terus berefleksi hingga dasar-kemudian terus berefleksi hingga dasar-dasar pemikiran filosofis.dasar pemikiran filosofis.Dia bereaksi thd empirisme dan Dia bereaksi thd empirisme dan psikologisme; dan pada akhirnya dia anti-psikologisme; dan pada akhirnya dia anti-saintisme yg senantiasa memahami saintisme yg senantiasa memahami kenyataan dgn sikap dan metode saintifik.kenyataan dgn sikap dan metode saintifik.Bagi Husserl, saintisme mempertentangkan Bagi Husserl, saintisme mempertentangkan subjek-objek, shg memalsukan otentisitas subjek-objek, shg memalsukan otentisitas hubungan subjek-objek. Ini harus ditolak!hubungan subjek-objek. Ini harus ditolak!Org harus kembali ke objek (benda-benda) Org harus kembali ke objek (benda-benda) secara apa adanya, tanpa manipulasi apa secara apa adanya, tanpa manipulasi apa pun!pun!

150150MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 151: metode-metode_filsafat

OBJEKOBJEK

(FENOMENON)(FENOMENON)

OBJEKOBJEK

(yg ditanggapi(yg ditanggapisubjek)subjek)FEN

OM

EN

ON

FEN

OM

EN

ON

NO

UM

EN

ON

NO

UM

EN

ON

das-Ding-an-Sichdas-Ding-an-Sichthing-in-it-selfthing-in-it-self

KANTKANT

HUSSER

L

HUSSER

L

151151MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 152: metode-metode_filsafat

OBJEKOBJEKfenomenfenomen

SUBJEKSUBJEKintuisiintuisi

Zu den Sachen selbst

Zu den Sachen selbst

• Yang menampakkan diriYang menampakkan diri di dlm dirinya sendiridi dlm dirinya sendiri menurut adanya; menurut adanya; • Yang “terletak” di depanku;Yang “terletak” di depanku; yang “tersajikan” di dpnku yang “tersajikan” di dpnku • Yang kusadari, sejauh Yang kusadari, sejauh dlm sasaran intesionalitaskudlm sasaran intesionalitasku

• Sgl cara pemahaman thdSgl cara pemahaman thdobjek (spt dilakukan ilmu objek (spt dilakukan ilmu

maupun fils) disisihkan dahulu!maupun fils) disisihkan dahulu!((epochè, Einklammerungepochè, Einklammerung))

• Berpikir otonom:Berpikir otonom:sgl tradisi, baik ajaran fils sgl tradisi, baik ajaran fils

maupun ilmu, disingkirkan!maupun ilmu, disingkirkan!• Anschauung:Anschauung:

1.1. Observasi objektif: sgl unsurObservasi objektif: sgl unsursubjekif disingirkan.subjekif disingirkan.

2. Melulu kontemplatif:2. Melulu kontemplatif:sgl pertimbangan praktis sgl pertimbangan praktis

disingkirkan!disingkirkan!3. Bukan pengertian diskursif:3. Bukan pengertian diskursif:

hipotesa, pembuktian, …dll,hipotesa, pembuktian, …dll,disingkirkan!disingkirkan!

152152MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 153: metode-metode_filsafat

TIGA REDUKSITIGA REDUKSI

REDUKSI PERTAMA: RED. FENOMENOLOGIS• Segala keputusan ttg realitas dan idealitas objek

dan subjek disaring dan disisihkan.• Tidak mau tahu: Apakah eksistensi itu ada atau

tidak; yg jelas hal itu dikesampingkan!• Fenomen itu memang data; eksistensinya tak

disangkal, tapi dikesampingkan!• Pokoknya, objek yg kuselidiki sejauh kusadari.

Pada saat itu, objek kupandang menurut relasinya dengan kesadaranku.

153153MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 154: metode-metode_filsafat

EIDOS, EIDOS, ““WESEN”WESEN”

TETAPITETAPIB

UK

AN

BU

KA

NB

UK

AN

BU

KA

N

HAKIKATHAKIKATOBJEKOBJEK

HAKIKAT SEBAGAIMANA HAKIKAT SEBAGAIMANA DIMAKSUD ARISTOTELESDIMAKSUD ARISTOTELES

INTI

YG

TER

SEM

BU

NYI

; HA

KIK

AT

INTI

YG

TER

SEM

BU

NYI

; HA

KIK

AT

FEN

OM

ENO

LOG

I JU

STR

U T

ERB

UK

AFE

NO

MEN

OLO

GI J

UST

RU

TER

BU

KA

DA

N M

ENA

MPA

KK

AN

DIR

ID

AN

MEN

AM

PAK

KA

N D

IRI

BUKANBUKAN

SEKADAR ARTI UMUM YG SEKADAR ARTI UMUM YG MENUNJUKKAN HALNYA SESUATU MENUNJUKKAN HALNYA SESUATU

STRUKTUR DASARIAHSTRUKTUR DASARIAH• Isi fundamentalIsi fundamental

• Semua sifat hakikiSemua sifat hakiki• Relasi-relasi hakikiRelasi-relasi hakiki

154154MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 155: metode-metode_filsafat

KELENGKAPANKELENGKAPAN DESKRIPSIDESKRIPSI

KRITERIUMKRITERIUMKOHERENSIKOHERENSI

VARIASIVARIASIIMAJINASIIMAJINASI

BEBASBEBAS

PROSESPROSESREDUKSIREDUKSIEIDITISEIDITIS

HASIL PROSES: HASIL PROSES: “WESSENSCHAU”“WESSENSCHAU”Bukan observasi objek-objek individual ygBukan observasi objek-objek individual yg

menghasilkan ucapan-ucapan empiris, tetapimenghasilkan ucapan-ucapan empiris, tetapihasil pemahaman objek secara intensionalhasil pemahaman objek secara intensional

dgn sifat-sifatnya yg mutlak-niscayadgn sifat-sifatnya yg mutlak-niscaya155MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 156: metode-metode_filsafat

REDUKSIREDUKSIKETIGAKETIGA

DIARAHKAN PADADIARAHKAN PADAOBJEK/FENOMENOBJEK/FENOMEN

DIARAHKAN PADADIARAHKAN PADASESUATU SEJAUHSESUATU SEJAUH

MENAMPAKKAN DIRIMENAMPAKKAN DIRIPADA KESADARANPADA KESADARAN

BU

KA

NB

UK

AN

BU

KA

NB

UK

AN

DIARAHKANDIARAHKAN

SUBJEK:SUBJEK:Tangkapan thdTangkapan thdpenampakan, penampakan, dan akar-akardan akar-akar

kesadaran kesadaran

PenemuanPenemuanAKU-TRANSENDENTALAKU-TRANSENDENTAL

IDEALISTIS…?IDEALISTIS…?156MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 157: metode-metode_filsafat

PENEMUAN PENEMUAN AKU-TRANSENDENTALAKU-TRANSENDENTAL

Segi empiris dlm kesadaran Segi empiris dlm kesadaran disingkirkan!disingkirkan!

Jadi, yang tinggal hanya Jadi, yang tinggal hanya AktAkt kesadaran itu sendiri.kesadaran itu sendiri.

Akt itu tidak sama dengan kesadaran Akt itu tidak sama dengan kesadaran empiris, melainkan bersifat murni, empiris, melainkan bersifat murni, transendental; yaitu transendental; yaitu “berada-bagi-“berada-bagi-diriku-di-dalam-Akt-Akt”.diriku-di-dalam-Akt-Akt”.

157157MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 158: metode-metode_filsafat

ANALISIS FENOMENOLOGIS ANALISIS FENOMENOLOGIS PERIODE PERTAMA: FASE PERIODE PERTAMA: FASE

IDEALISTISIDEALISTIS Semua “yg-ada” merupakan objek-bagi-Semua “yg-ada” merupakan objek-bagi-

kesadaran-itu.kesadaran-itu. ““Yg-ada” berarti sebagai objek bagi Yg-ada” berarti sebagai objek bagi

kesadaranku yg murni.kesadaranku yg murni. Nah, akibatnya, kesadaran transendental itu Nah, akibatnya, kesadaran transendental itu

mengkonstitusikan segala objek yg menjadi mengkonstitusikan segala objek yg menjadi sasaran intensionalitas.sasaran intensionalitas.

Konskuensinya, Husserl menjadi idealistis! Konskuensinya, Husserl menjadi idealistis! (Doktrin idealisme: (Doktrin idealisme: Kesadaran bukan bagian Kesadaran bukan bagian dari kenyataan, melainkan “asal” dari kenyataan, melainkan “asal” kenyataan. Kesadaran tidak “menemukan” kenyataan. Kesadaran tidak “menemukan” objek-objek, tetapi objek-objek “diciptakan” objek-objek, tetapi objek-objek “diciptakan” oleh kesadaranoleh kesadaran).).

158158MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 159: metode-metode_filsafat

ANALISIS FENOMENOLOGIS ANALISIS FENOMENOLOGIS PERIODE KEDUA: FASE PERTOBATANPERIODE KEDUA: FASE PERTOBATAN

Lama kelamaan “aku-transendental” Lama kelamaan “aku-transendental” kehilangan statusnya yg terisolir itu.kehilangan statusnya yg terisolir itu.

Pada kenyataannya, dunia bukan hanya Pada kenyataannya, dunia bukan hanya ‘berada’ menurut adanya bagi individu-‘berada’ menurut adanya bagi individu-transendental, melainkan bagi komunitas transendental, melainkan bagi komunitas individu-individu yg bersifat intersubjektif.individu-individu yg bersifat intersubjektif.

Jadi, transendentalia itu tetap ada, tetapi Jadi, transendentalia itu tetap ada, tetapi bukan ego-transendental, melainkan bukan ego-transendental, melainkan intersubjektivitas transendental.intersubjektivitas transendental.

Dengan demikian, fenomenologi Dengan demikian, fenomenologi menganalisa jalan-jalan terjadinya menganalisa jalan-jalan terjadinya pengalaman, menentukan syarat-syarat pengalaman, menentukan syarat-syarat dan kaidah-kaidah bagi koherensi dan dan kaidah-kaidah bagi koherensi dan keutuhan macam-macam jenis pengalaman keutuhan macam-macam jenis pengalaman dan kesesuaiannya satu samadan kesesuaiannya satu sama lain.lain.

159159MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 160: metode-metode_filsafat

LUDWIG WITTGENSTEIN LUDWIG WITTGENSTEIN (1889–1951)(1889–1951)

““what can be said clearly,what can be said clearly,anda what we cannotanda what we cannot

talk about we musttalk about we mustpass over in silence”pass over in silence”160MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 161: metode-metode_filsafat

RIWAYAT SINGKAT WITTGENSTEIN Ludwig Josef Johann Wittgenstein lahir di Wina, Austria, 26 April 1889.

Dia belajar teknik di Berlin dan Manchester. Lewat teknik, ia tertarik pada matematika dan filsafat. Ia belajar matematika dan filsafat pada Russell di

Cambridge, 1914. Semasa Perang Dunia I, dia menjadi relawan Austria-

Hongaria, 1914 Th 1921 terbit bukunya yg legendaris: “Tractatus

Logico Philosophicus” (“Logisch-philosophische Abhandlung”).

Macam-macam aktivitas pernah dijalaninya: Jadi guru SD (1920-1936), dosen di Cambridge (1929-1930), Mengganti Moore di Cambridge (1939-1947), relawan RS di London (1940-1945), “bertapa” menyepi di Irlandia (1947-1951).

Th 1953, terbit bukunya yg kedua: “Philosophical Investigation” (“Philosophische Untersuchungen”).

161MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 162: metode-metode_filsafat

FILSAFATNYA

Ia mencurigai metafisika. Bagi Moore dan Russell, analitika bahasa

dipandang sbg salah satu metode filosofis, tapi bagi Wittgenstein analitika bahasa menjadi metode eksklusif.

Bagi Wittgenstein, filsafat tdk lebih dari metodologi, yakni metode analitika bahasa.

Filsafat tdk memiliki objek formal sendiri. Filsafat hanyalah menjelaskan apa yg telah diketahui dgn sarana lain.

162MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 163: metode-metode_filsafat

PERIODEPERIODELANGUAGE-GAMESLANGUAGE-GAMES

PERIODEPERIODEREDUKTIFREDUKTIF

DUA PERIODE FILSAFAT WITTGENSTEINDUA PERIODE FILSAFAT WITTGENSTEIN

““TRACTATUS”TRACTATUS” ““PHILOSOPHICALPHILOSOPHICAL INVESTIGATION”INVESTIGATION”

““Meaning is picture”Meaning is picture” ““Meaning is use”Meaning is use”

Tugas Fils. Menjelaskan Tugas Fils. Menjelaskan Dan Menepatkan bahasaDan Menepatkan bahasa

Tugas Fils. Meneliti danTugas Fils. Meneliti danMembedakan permainanMembedakan permainan

bahasabahasa

WITT.IWITT.I WITT.IIWITT.II

163163MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 164: metode-metode_filsafat

METODENYA: “Critique of METODENYA: “Critique of Language”Language”

RUMUSAN NEGATIFRUMUSAN NEGATIF Tidak membuktikan “benar-salah”-nya Tidak membuktikan “benar-salah”-nya

ucapan-ucapan filosofis.ucapan-ucapan filosofis. Bukan pula mau membuat Bukan pula mau membuat

ketentuan/peraturan bagi bahasa.ketentuan/peraturan bagi bahasa. Ia hanya manunjukkan bahwa terjadi Ia hanya manunjukkan bahwa terjadi

kekacauan pemakaian bahasa dlm filsafat.kekacauan pemakaian bahasa dlm filsafat. Terdapat banyak ucapan filosofis yg tidak Terdapat banyak ucapan filosofis yg tidak

dapat dipersoalkan “benar-salah”-nya.dapat dipersoalkan “benar-salah”-nya. Problem-problem yg menantang dipecahkan Problem-problem yg menantang dipecahkan

dgn cara MENGHANCURKANNYA!dgn cara MENGHANCURKANNYA!RUMUSAN POSITIFRUMUSAN POSITIF

Wittgenstein mau menunjukkan apa yg Wittgenstein mau menunjukkan apa yg memang dpt dikatakan; dan bagaimana memang dpt dikatakan; dan bagaimana harus dikatakan.harus dikatakan.

164164MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 165: metode-metode_filsafat

THE STRUCTURETHE STRUCTUREOF REALITYOF REALITY

THE STRUCTURETHE STRUCTUREOF PROPOSITIONOF PROPOSITION

to correspondto correspond

FOTOFOTO YG DIFOTOYG DIFOTO

PETA KOTAPETA KOTA KOTAKOTA

PARTITUR/PARTITUR/PIRINGAN HITAMPIRINGAN HITAM

MUSIKMUSIK

BAHASABAHASA REALITASREALITAS

batas bahasabatas bahasa batas duniabatas dunia

WITTGENSTEIN IWITTGENSTEIN IPEMBATASAN METODISPEMBATASAN METODIS

165165MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 166: metode-metode_filsafat

PEMBATASAN METODIS:PEMBATASAN METODIS:Wittgenstein I (lanjutan)Wittgenstein I (lanjutan)

• Meski Wittgenstein I tampak Meski Wittgenstein I tampak memparalelkan bahasa dan realitas, memparalelkan bahasa dan realitas, akan tetapi dia tetap akan tetapi dia tetap membatasi dirimembatasi diri pada pada analisa bahasa sajaanalisa bahasa saja, , tanpa tanpa menarik kesimpulan mengenai duniamenarik kesimpulan mengenai dunia (hakikat realitas).(hakikat realitas).

• Dia Dia tidak mempersoalkantidak mempersoalkan apakah apakah ucapan-ucapan filosofisucapan-ucapan filosofis itu itu benarbenar atau atau salahsalah, tetapi yg penting apakah , tetapi yg penting apakah ucapanucapan itu itu bermaknabermakna ( (meaningfulmeaningful) atau ) atau tidak tidak bermaknabermakna ( (meaninglessmeaningless).).

166MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 167: metode-metode_filsafat

PEMBATASAN METODISPEMBATASAN METODISWittgenstein IIWittgenstein II

Wittgenstein II tidak lagi bicara tentang Wittgenstein II tidak lagi bicara tentang persesuaian antara bahasa dan dunia.persesuaian antara bahasa dan dunia.

Dia sadar bahwa dlm setiap penggunaan Dia sadar bahwa dlm setiap penggunaan bahasa senantiasa terdapat bahasa senantiasa terdapat “languange-“languange-games”.games”.

Setiap languange-games merupakan Setiap languange-games merupakan ungkapan kelakuan-linguistikungkapan kelakuan-linguistik dlm dlm konteks hidup tertentu.konteks hidup tertentu.

Karena itu, Wittgenstein hanya mencoba Karena itu, Wittgenstein hanya mencoba menepatkan peraturanmenepatkan peraturan bagi masing-bagi masing-masing masing gamegame..

167167MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 168: metode-metode_filsafat

NORMA METODISNORMA METODISWITTGENSTEIN I

• Mencari norma-norma mutlak yg harus berlaku dlm bahasa sehari-hari (bahasa ideal yg serba logis).

WITTGENSTEIN II• Bahasa natural memuat

seluruh kebijaksanaan hidup dan common sense suatu bangsa (komunitas pemakai bahasa itu).

• Pemakaian suatu istilah sitentukan oleh penggunaannya dlm bahasa sehari-hari.

• Pada kenyataannya, ditemukan keserbaragaman bahasa-bahasa.

168168MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 169: metode-metode_filsafat

WITTGENSTEIN I:WITTGENSTEIN I:SUSUNAN GRAMATIKA DAN SUSUNAN LOGISSUSUNAN GRAMATIKA DAN SUSUNAN LOGIS

JENIS-JENIS KATA JENIS-JENIS KATA (WORD TYPES)(WORD TYPES)

BAHASA = KOTABAHASA = KOTA

BHS. LOGIKABHS. LOGIKABHS. MATEMATIKABHS. MATEMATIKA

BHS. ILMUBHS. ILMU

DIRANCANGDIRANCANGSECARA JELASSECARA JELAS

DAN LOGISDAN LOGIS

BAGIAN KOTABAGIAN KOTAYANG BARUYANG BARU

BAHASA SEHARI-BAHASA SEHARI-HARI (YG JUGA HARI (YG JUGA

DIADOPSI FILSAFAT)DIADOPSI FILSAFAT)

SEMRAWUT;GANG SEMRAWUT;GANG BERKELOK-KELOK, BERKELOK-KELOK,

TDK TERATURTDK TERATURKOTA TUAKOTA TUA

((SUSUNAN GRAMATIKA SAMA, SUSUNAN GRAMATIKA SAMA, TAPI SUSUNAN LOGIS TIDAK SAMATAPI SUSUNAN LOGIS TIDAK SAMA))

169169MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 170: metode-metode_filsafat

Itu sebenarnya bukanItu sebenarnya bukankonsep, melainkankonsep, melainkan

hanya namahanya namayang variabelyang variabel

Tidk dapat dipahamiTidk dapat dipahamipengingkarannyapengingkarannya

Agar jelas Agar jelas maknanya hrs diisi maknanya hrs diisi

konsep nyatakonsep nyata

Disebut konsepDisebut konsep nyata, apabila dptnyata, apabila dptdipahami penging-dipahami penging-

karannyakarannya

KONSEP NYATA:KONSEP NYATA:kuda, buku,kuda, buku,

pensil, kertas,pensil, kertas,Dll. Dll.

KONSEP FORMAL:KONSEP FORMAL:arti, objek,arti, objek,

fungsi, faktafungsi, fakta

KEKACAUAN TIMBUL, KARENA ORANG SERING KEKACAUAN TIMBUL, KARENA ORANG SERING MENCAMPURADUKKAN KONSEP NYATA DAN KONSEP FORMALMENCAMPURADUKKAN KONSEP NYATA DAN KONSEP FORMAL 170170MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 171: metode-metode_filsafat

Tidak cukup soal susunan logis. Word types harus dibedakan dlm

“language-game” tertentu. Meski terdapat keserupaan kata, namun

bila dipakai dlm “language-game” yg tdk sesuai, maka menjadi nonsense.

Bhs filosofis yg kacau, menganggap sejumlah kata berlaku universal di setiap “language-game”, mis. Kata: waktu, badan, arti, rasa, pikiran, bahasa,…dll.

JENIS-JENIS KATAWittgenstein II

171MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 172: metode-metode_filsafat

BAHASA IDEALBAHASA IDEAL

WITTGENSTEIN IWITTGENSTEIN I Senada dgn Russell, Senada dgn Russell,

bahasa harus tepat bahasa harus tepat dan logis.dan logis.

Setiap ucapan harus Setiap ucapan harus dapat dikembalikan ke dapat dikembalikan ke unit dasariah atom-unit dasariah atom-atom logis. atom logis.

WITTGENSTEIN IIWITTGENSTEIN II Ingin bahasa ideal, Ingin bahasa ideal,

tapi tdk menyisihkan tapi tdk menyisihkan bahasa sehari-hari.bahasa sehari-hari.

Menyusun permainan-Menyusun permainan-permainan bahasa dgn permainan bahasa dgn peraturan tetap:”Jika peraturan tetap:”Jika ucapan tertentu ucapan tertentu berarti sesuatu, maka berarti sesuatu, maka itulah artinya”.itulah artinya”.

Periode ini sebenarnya Periode ini sebenarnya sdh bukan analisa lagi, sdh bukan analisa lagi, malainkan melulu malainkan melulu deskriptif.deskriptif.

172172MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 173: metode-metode_filsafat

TEKNIK TERAPEUTIK (1)TEKNIK TERAPEUTIK (1)WITTGENSTEIN IWITTGENSTEIN I

Batas hahasa adalah batas dunia. Batas hahasa adalah batas dunia. Mustahillah membicarakan batas-Mustahillah membicarakan batas-batas dunia atau di sebalik dunia.batas dunia atau di sebalik dunia.Orang tidak bisa keluar dari bahasa; Orang tidak bisa keluar dari bahasa; konsekuensinya, orang tidak bisa konsekuensinya, orang tidak bisa keluar dari dunia.keluar dari dunia.Subjek, kematian, Tuhan, dan bahasa Subjek, kematian, Tuhan, dan bahasa sendiri adalah hal-hal di luar arena sendiri adalah hal-hal di luar arena dunia.dunia.

173173MMF/Djokpiet/Fil UGMMMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 174: metode-metode_filsafat

TEKNIK TERAPEUTIK (2) WITTGENSTEIN I

Hal-hal itu tadi tidak dapat dikatakan, pun pula tdk dpt disangkal , tetapi “menunjukkan diri” begitu saja … “Itulah hal-hal yang mistis”, kata Wittgenstein.

Pendirian ini mengandung konsekuensi, bahwa keseluruhan epistemologi, psikologi, dan juga metafisika klasik menjadi tak bermakna, karena benar-salahnya tdk dpt dipertimbangkan.

Maka, persoalan-persoalan semacam itu dipecahkan dgn cara membubarkannya, dgn menunjukkan bahwa percuma saja membicarakannya. 174MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 175: metode-metode_filsafat

TEKNIK TERAPEUTIK (3)WITTGENSTEIN II

Teknik yg sama, bila diterapkan dlm “language-game” menjadi kacau.

Jikalau diajukan pertanyaan ttg peraturan-peraturan dlm salah satu “language-game” dgn memakai bahasa dlm batas “language-game” itu sendiri, hasilnya nonsense!

Dlm dunia catur, misalnya, pertanyaan “mengapa raja hanya boleh bergerak satu langkah?” merupakan pertanyaan yg nonsense!

Contoh lain: Semua alat ukur disesuaikan dgn paradigma (contoh) satu meter yg ada di Paris. Pertanyaan: “Berapa panjang meter kaidah ukuran di Paris itu?” atau “Mengapa objek itu ditentukan sbg satu meter?”, keduanya nonsense!

175MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 176: metode-metode_filsafat

HASIL ANALITIKA BAHASA (1)WITTGENSTEIN I

Wittgenstein menyadari paradoks-paradoks dlm karyanya Tractatus.

Dia bicara ttg batas dunia dan bahasa, metafisika, dan bahasa itu sendiri. Padahal semua topik itu tdk dpt dibicarakan oleh bahasa.

Dia hanya berusaha menunjukkan bahwa semua itu tak bermakna, termasuk karyanya sendiri ttg bahasa dlm Tractatus itu.

Itulah mengapa, di akhir buku Tractatus, dia tulis bahwa bukunya itu juga suatu nonsense, but an important nonsense!

Maka, bacalah Tractatus, dan setelah itu… campakkanlah! Ibarat org naik tangga, setelah sampai di ketinggian, segera campakkanlah tangga itu! 176MMF/Djokpiet/Fil UGM

Page 177: metode-metode_filsafat

HASIL ANALITIKA BAHASA (2)WITTGENSTEIN II

Persoalan yg sama terjadi juga dlm karya keduanya, Philosophical Investigtion.

Dia berbicara bahasa dan batas-batasnya. Ia membicarakan semua permainan bahasa yg

berbeda-beda, tetapi dia mempergunakan bahasa yg bukan bahasa sehari-hari, melainkan mirip dgn suatu bahasa reduktif.

Dia juga menandaskan bahwa tdk ada hakikat bahasa umum, tetapi language-game yg secara hakiki berbeda-beda, toh memiliki keserupaan persaudaraan.

Jadi, analitika bahasa sesungguhnya bukan suatu pendirian filsafat dgn konstruksi pikiran yg kokoh, melainkan lebih seperti “alat pembersih racun” bagi pemakaian bahasa yg tidak cermat.

Begitu orang mampu menyesuaikan diri dengan pemakaian bahasa secara wajar, maka filsafat analitik tidak diperlukan lagi. 177MMF/Djokpiet/Fil UGM