metode menyimak
-
Upload
denny-mulyani-harnas -
Category
Documents
-
view
23 -
download
0
description
Transcript of metode menyimak
Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Lisan SD
“Metode Pengajaran Menyimak”
Dosen Pembimbing : Darnis Arif
DISUSUN OLEH :
Denny Mulyani Harnas
1204893
RM 09
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2013
METODE PENGAJARAN MENYIMAK
Disamping menguasai materi pelajaran, guru dituntut terampil menyampaikan materi
kepada siswa. Cara penyampaian materi ini disebut dengan istilah metode pengajaran.
Ada beberapa metode pengajaran menyimak, yaitu :
1) Simak – ulang ucap
Metode simak-ulang ucap biasanya digunakan dalam memperkenalkan bunyi bahasa dan
cara mengucapkannya. Guru sebagai model membacakan atau mengucapkan atau
memutar rekaman bunyi bahasa tertentu seperti fonem, kata, kalimat, ungkapan, kata-
kata mutiara, semboyan, atau puisi-puisi pendek dengan pelan-pelan, jelas, dan intonasi
yang tepat. Siswa meniru ucapan guru. Pengucapan kembali itu dapat dilakukan secara
klasikal, berkelompok, dan individual.
Guru : Ini Nana
Siswa : Ini Nana
Guru : Ini Nani
Siswa : Ini Nani
Guru : [ a ]
Siswa : [ a ]
2) Simak – Kerjakan
Model ucapan guru berisi kalimat perintah. Siswa mereaksi atas perintah guru. Reaksi
siswa dalam bentuk perbuatan.
a) Guru : “Amin, tunjukkan buku barumu.”
Amin : Memperlihatkan buku barunya.
Guru : Sidi, tutup pintu itu.
Sidi : Menutup pintu
3) Simak – tulis
Simak tulis juga dapat disebut dengan dikte. Guru mempersiapkan bahan yang
disampaikan kepada siswa. Bahan tersebut dapat berupa fonem, kata, kalimat, atau
paragraf.
4) Simak – terka
Guru mempersiapkan deskripsi sesuatu benda tanpa menyebut nama bendanya. Deskripsi
itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Kemudian siswa diminta menerka nama
benda itu.
a) Guru : Bentuknya kecil panjang. Ada yang lurus, ada yang keriting. Terletak dikepala.
Benda itu disebut juga mahkota wanita. Apa itu ?
Siswa : (menyimak dan menerka) Rambut
5) Memperluas kalimat
Guru melisankan sebuah kalimat. Siswa mengucapkan kembali kalimat tersebut. Guru
mengucapkan kembali kalimat tadi dan mengucapkan pula kata atau kelompok kata
lainnya. Siswa melengkapi kalimat pertama dengan kata atau kelompok kata yang
dilisankan guru.
a) Guru : bayi itu tidur nyenyak. (3/111-5.3.1).
Siswa : bayi itu tidur nyenyak.
Guru : bayi itu tidur nyenyak.
Di pangkuan ibunya.
Siswa : say tidur nyenyak dipangkuan ibunya.
Guru : bayi itu tidur nyenyak dipangkuan ibunya.
dan seterusnya.
6) Bisik berantai
Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang siswa. Siswa tersebut membisikkan
pesan itu kepada siswa kedua. Siswa kedua membisikkan kepada siswa ketiga.begitu
seterusnya. Siswa terakhir menyebutkan pesan itu dengan suara jelas didepan kelas.guru
memeriksa apakah pesan itu benar-benar sampai pada siswa terakhir atau tidak.
a) Guru : pemerintah mempersenjatai angkatan perangnya dengan senjata modern.
Siswa A : pemerintah mempersenjatai angkatan perangnya dengan senjata modern.
B : pemerintah mempersenjatai angkatan perangnya dengan senjata modern.
C : ……………………
D :………………......
Z : pemerintah mempersenjatai perangnya dengan senjata modern.
Guru : memeriksa ucapan siswa yang terakhir. (ternyata tepat).
7) Menjawab pertanyaan
Latihan menjawab pertanyaan berdasarkan bahan simakan menunjang pengembangan
keterampilan menyimak. Ada lima pertanyaan yang perlu diketengahkan yakni: siapa
yang berbicara, apa yang dibicarakan, mengapa hal itu dibicarakan, dimana hal itu
dibicarakan, dan bila hal itu dibicarakan.
a) Guru : siapa yang ingin berbicara dalam paragraph berikut? Simak baik-baik.
Ingin kenal
Anda ingin berkenalan dengan saya? Boleh, boleh saja. Namun, anda harus teliti dan
cermat menyimak petunjuk berikut ini. Anda boleh menemui saya tengah malam.
Saya berada di depan lepau belakang bangsal. Bila anda jeli kita akan bertemu.
Sebaliknya jika anda kurang jeli kita tidak akan berjumpa. Siapa saya?
Siswa : menyimak dengan tekun, namun gagal menentukan siapa yang berbicara.
Guru : “ siapa yang berbicara?”
Siswa : semua diam. Tidak ada yang dapat berbicara.
Guru : ” baik, bapak bacakansekali lagi. Simak dengan jeli.”
Siswa : menyimak lebih tekun dan jeli.
Guru : “ siapa yang berbicara?”
Siswa : “hurup L, pak”
Guru : “ bagus, bagus L yang berbicara.”
8) Menyelesaikan cerita
Guru mulai bercerita. Siswa mengikuti dan menyimak cerita yang diisikan itu.
Pencerita pertama berhenti, ceritanya baru sebagian; cerita itu dilanjutkan oleh pencerita
kedua, dan ketiga atau keempat sehingga cerita itu selesai.
Cara mengajarkannya seperti memaksa siswa harus mengikuti, dan menyimak
jalan cerita yang ditampilkan. Sebab pada giliran berikutnya setiap siswa mungkin
ditunjuk oleh guru untuk melanjutkan cerita itu.
Guru : simak baik-baik isi cerita temanmu.
Pada saat nantinya, bapak akan menunjuk seorang dari kamun untuk
melanjutkan cerita temanmu tersebut. Jelas apa yang harus kamu lakukan.
Siswa : “ jelas pak”.
Guru : “ bagus, indra silahkan mulai bercerita.”
Indra : mulai bercerita tentang.
Anak Nakal
Sudin suka mengusik binatang, anjing yang sedang tidur-tiduran dilemparinya.
Ayam yang lewat di depannya disepaknya. Kucing yang sedang makan ditakut-takutinya.
Pada suatu hari Sudin berjalan-jalan kekebun orang tuanya. Kebun itu tidak jauh
dari rumahnya. Disana banyak pohon buah-buahan. Ada jambu, nangka, durian, manggis
dan duku.
Tiba – tiba Sudin melihat sarang lebah menggantung dipohon nangka. Bentuknya
mirip buah nangka. Bulat, memanjang dan lonjong. Lebah beterbangan sekitar sarang itu.
Srangnya berdengung.
Niat jahatnya datang lagi. Ia ingin mengganggu sarang itu. “Kalau sarangnya
kupecahkan pasti lebahnya panik, “ kata Sudin dalam hati.
Guru : “Bagus, Indra! Kini giliran Tini melanjutkan cerita Indra tadi.
Tini : Melanjutkan cerita Indra
Sudin mencari akal. Mula-mula dicarinya pencolok, tetapi tidak ada.
Dilemparinya dengan batu-batu kecil. Lemparannya tidak sampai. Akhirnya diambil
ketapel. Sekali menembak pecahlah sarang lebah itu berantakan.
Sudin melompat-lompat kegirangan. Ia tertawa terbahak-bahak. Ia menari-nari.
Bahaya mendatang. Lebah-lebah itu ramai-ramai mengejar Sudin. Kepala, mata,
telinga, tangan dan kakinya bengkak dan biru disengati lebah.
Dan seterusnya…
9) Merangkum
Merangkum atau menyingkat isi bahan simakan berarti menyimpulkan isi bahan simakan
secara singkat. Siswa mencari intisari dari bahan yang dilisankan. Bahan yang dilisankan
dapat berupa wacana, paragraf, atau cerita-cerita yang pendek.
DAFTAR RUJUKAN
1. Tarigan, Djago. 1991. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta : Depdikbud
2. Zuhdi, Darniyati. 1998. Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi. Jakarta :
Depdikbud
3. http://mimilers.blogspot.com/2010/03/cara-meningkatkan-daya-simak.html