Metode Identifikasi Khusus

21
Metode Identifikasi Khusus – Penilaian Persediaan Metode identifikasi khusus (specific identification). Metode ini adalah metode yang paling sempurna dalam menentukan berapa nilaipersediaan yang ada karena setiap unit barang yang dibeli, digunakan, dan yang tersisa diidentifikasikan secara khusus berikut harga belinya. Bila suatu perusahaan membeli dua unit barang dengan harga yang berbeda (karena kenaikan harga misalnya), pada saat pemakaian dapat diidentifikasi barang mana yang dipakai, mana yang tersisa, dan berapa harga belinya. Metode ini umumnya digunakan pada perusahaan dagang. Produk yang dijual adalah produk yang memiliki identifikasi khusus. Contohnya adalah perusahaan penjualan perhiasan, penjual mobil bekas, dan lainnya. Jadi, umumnya secara kuantitas produknya tidak banyak dan masing-masing unit memiliki nilai signifikan. Kelemahan mendasar dari metode ini terlihat ketika jenis barang yang disimpan sebagai persediaan adalah barang yang identik dan dapat dipertukarkan serta dalam kuantitas yang banyak. Sebagai ilustrasi, dibayangkan bagaimana pemakaian metode ini pada perusahaan dagang gula. Pembelian gula dilakukan beberapa kali dalam frekuensi yang tinggi dan tidak selalu dengan harga yang sama. Demikian juga dengan penjualannya. Pembelian dan penjualan tidak selalu dalam kuantitas yang sama sehingga muncul persediaan yang bisa berasal dari beberapa harga pembelian. Padahal secara fisik persediaan gula tidak dapat dibedakan asalnya berdasarkan harga beli. Akibatnya tentu sangat sulit mengidentifikasikan barang tersebut karena gula dalam karung identik dan dapat tertukar dalam proses penyimpanan maupun pengambilannya.

Transcript of Metode Identifikasi Khusus

Page 1: Metode Identifikasi Khusus

Metode Identifikasi Khusus – Penilaian PersediaanMetode identifikasi khusus (specific identification). Metode ini adalah metode yang paling sempurna dalam menentukan berapa

nilaipersediaan yang ada karena setiap unit barang yang dibeli, digunakan, dan yang tersisa diidentifikasikan secara khusus berikut

harga belinya.

Bila suatu perusahaan membeli dua unit barang dengan harga yang berbeda (karena kenaikan harga misalnya), pada saat

pemakaian dapat diidentifikasi barang mana yang dipakai, mana yang tersisa, dan berapa harga belinya.

Metode ini umumnya digunakan pada perusahaan dagang. Produk yang dijual adalah produk yang memiliki identifikasi khusus.

Contohnya adalah perusahaan penjualan perhiasan, penjual mobil bekas, dan lainnya. Jadi, umumnya secara kuantitas produknya

tidak banyak dan masing-masing unit memiliki nilai signifikan.

Kelemahan mendasar dari metode ini terlihat ketika jenis barang yang disimpan sebagai persediaan adalah barang yang identik dan

dapat dipertukarkan serta dalam kuantitas yang banyak. Sebagai ilustrasi, dibayangkan bagaimana pemakaian metode ini pada

perusahaan dagang gula. Pembelian gula dilakukan beberapa kali dalam frekuensi yang tinggi dan tidak selalu dengan harga yang

sama. Demikian juga dengan penjualannya.

Pembelian dan penjualan tidak selalu dalam kuantitas yang sama sehingga muncul persediaan yang bisa berasal dari beberapa harga

pembelian. Padahal secara fisik persediaan gula tidak dapat dibedakan asalnya berdasarkan harga beli. Akibatnya tentu sangat sulit

mengidentifikasikan barang tersebut karena gula dalam karung identik dan dapat tertukar dalam proses penyimpanan maupun

pengambilannya.

Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok

Posted on Agustus 11, 2011 by IRPAN HARAHAP

1. 1.      Pengertian Metode Pembelajaran Diskusi Kelompok

Page 2: Metode Identifikasi Khusus

Sebelum penulis mengemukakan pengertian metode pembelajaran diskusi kelompok, penulis terlebih dahulu mengemukakan pengertian metode dan pembelajaran. Karena metode berasal dari bahasa Inggris “method” yang artinya cara.[1] Dalam KamusUmum Bahasa Indonesia metode ialah “cara yang telah teratur dan terpikir baik untuk mencapai suatu maksud (dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya)”.[2]Dari beberapa pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode adalah suatu cara yang sistematis dalam menyampaikan pengetahuan dan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Setelah mengemukakan pengertian metode, penulis mengemukakan pengertian pembelajaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan “pembelajaran artinya proses atau cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar”.[3] Menurut Dimyati dan Modjono, pembelajaran adalah “kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.[4]Oemar Hamalik mengemukakan bahwa: Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik. Kegiatan ini meliputi unsu-runsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Unsur manusiawi ini meliputi siswa, guru dan tenaga lainnya.[5] 

Kegiatan belajar mengajar menurut Roestiyah.N.K. ialah guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efesian, mengena pada tujuan yang di harapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk untuk mencapai tujuan yang diharapkan.[6]Dengan demikian, metode pembelajaran adalah cara yang digunakan

dalam proses belajar mengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran dari seorang guru kepada siswa dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan. Dalam definisi tersebut terkandung makna bahwa dalam penerapannya ada kegiatan memilih, menetapkan, menggunakan dan mengembangkan metode yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan

Page 3: Metode Identifikasi Khusus

Sedangkan diskusi adalah kata yang berasal dari bahasa Latin yaitu “discussus” yang mempunyai arti memeriksa dan menyelidiki. Dalam pengertian umum diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua atau lebih individu yang berintegrasi secara varbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran  yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar infomasi, mempertahankan pendapat dan memacahkan masalah. Dalam proses belajar mengajar dalam pendidikan, diskusi adalah suatu cara penyajian/ penyampaian bahan peserta didikan yang semuanya itu diserahkan kepada peserta didik/kelompok-kelompok peserta didik untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun  berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.[7]Sedangkan yang dimaksud dengan diskusi kelompok adalah sebuah rangkaian kegiatan pembelajaran kelompok yang setiap masing-masing kelompok yang ditentukan mendapat tanggung jawab untuk mendiskusikan sesuai dengan tema/ masalah/ judul pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru dan mereka selanjutnya akan membuat kesimpulan atau catatan kecil yang berisikan tuangan pikiran atau pendapat dari kelompok tersebut, dan itu menjadi tugas sekretaris kelompok kemudian diserahkan oleh ketua kelompoknya kepada guru/dosen yang bersangkutan.[8]Metode diskusi pada hakikatnya berpusat kepada peserta didik, dimana kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan diskusi yang tidak terstruktur hingga kepada kegiataan yang terstruktur dimana guru dapat bertindak keras dan otokratis. Dan persoalan dan masalah-masalah yang didiskusikan sesuai dengan mata pelajaran/materi pokok. Dengan diskusi para murid akan bekerja keras, bekerja sama berusaha memecahkan masalah dengan mengajukan pendapat dan argumentasi yang tepat.[9]Apabila beberapa pengertian di atas digabungkan, maka akan memberikan suatu kesimpulan umum bagi pengertian metode diskusi kelompok, yakni

Cara yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran dimana peserta didik belajar bekerjasama memberikan argumentasi dan ide-ide dalam kelompok-kelompok kecil atau kelompok besar secara kolaboratif dengan struktur kelompok yang hiterogen dan memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga peserta didik dapat memanfaatkan teman sejawat (peserta didik lain) sebagai rekan dalam memecahkan masalah atau mendiskusikan materi-materi yang telah ditentukan kepada kelompok-kelompok tersebut, dan mereka dapat saling membantu dan tukar menukar pendapat dan ide yang pada akhirnya dapat merangsang

Page 4: Metode Identifikasi Khusus

peserta didik lebih bergairah dalam belajar, dan dalam sistem ini guru sebagai fasilitator dan pengarah efektifitas pembelajaran.

 

1. 2.      Syarat-syarat Metode Diskusi

Adapun syarat-syarat pelaksanaan metode diskusi adalah:

1. Pendidik menguasai masalah yang didiskusikan secara utuh

2. Pokok-pokok masalah yang didiskusikan agar dipersiapkan lebih awal.

3. Memberikan kesempatan secara bebas kepada peserta didik untuk

mengajukan  pikiran, pendapat atau kritikannya

4. Masalah yang didiskusikan diusahakan agar tetap pada pokoknya.

 

1. 3.      Kelemahan dan Keunggulan Metode Diskusi

Ada beberapa kelemahan metode diskusi antara lain:

1. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang

peserta didik yang memiliki keterampilan berbicara

2. Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan

menjadi kabur

3. Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai

dengan yang direncanakan

d. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak dikontrol akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.[10] 

Disamping memiliki kelemahan metode diskusi juga memiliki keunggulan, antara lain:

1. Mempertinggi peran serta secara perorangan

2. Mempertinggi peran serta kelas secara keseluruhan, dan

3. Memupuk sikap saling menghargai pendapat orang lain.

Dalam berdiskusi tidak semua persoalan patut didiskusikan, persoalan yang patut didiskusikan kehendaknya memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

1. Menarik perhatian peserta didik

2. Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik

Page 5: Metode Identifikasi Khusus

3. Memiliki lebih dan satu kemungkinan pemecahan atau jawaban, bukan

kebenaran lunggal, dan

4. Pada umumnya tidak mencari mana jawaban yang benar, melainkan

menggunakan pertimbangan dan perbandingan.[11]

Teknik diskusi sebagai metode belajar mengajar lebih cocok dan diperlukan apabila kita (guru) hendak:

1. Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) oleh para peserta

didik.

2. Memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menyalurkan

kemampuannya masing-masing.

3. Memperoleh umpan balik dan para peserta didik tentang apakah tujuan

yang telah dirumuskan telah dicapai.

4. Membantu para peserta didik belajar berpikir teoritis dan praktik lewat

berbagai mata peserta didikan dan kegiatan sekolah.

5. Membantu para peserta didik belajar menilai kemampuan dan peranan

diri sendiri maupun teman-temannya (orang lain).

6. Membantu para peserta didik menyadari dan mampu merumuskan

berbagai masalah yang dilihat baik dan pengalaman sendiri maupun dalam

peserta didikan sekolah.

7. Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.[12]

Oleh karena itu, metode diskusi bukanlah hanya percakapan atau debat biasa, tapi diskusi timbul karena ada masalah yang memerlukan jawaban atau pendapat yang bermacam-macam. Dalam metode diskusi ini peranan guru sangat penting dalam rangka menghidupkan kegairahan murid berdiskusi.

 

1. 4.      Macam-Macam Diskusi

2. Diskusi Informal

Diskusi ini terdiri dari satu diskusi yang pesertanya terdiri dari peserta didik yang jumlahnya sedikit. Peraturan-peraturannya agak longgar. Dalam diskusi informal ini hanya seorang yang menjadi pimpinan, tidak ada pembantu-pembantu, sedangkan yang lain-lainya hanya sebagai anggota diskusi.

1. Diskusi Formal

Diskusi ini berlangsung dalam suatu diskusi yang serba diatur dan pimpinan sampai dengan anggota kelompok. Diskusi dipimpin oleh seorang guru atau seorang peserta didik yang dianggap cakap. Karena semua talah diatur, maka para anggota diskusi tidak dapat begitu saja

Page 6: Metode Identifikasi Khusus

berbicara. (berbicara spontan), semua harus diatur melalui aturan yang dipegang oleh pimpinan diskusi, diantaranya ialah:

1)      Adanya partisipasi peserta didik yang terarah terhadap peserta didik tersebut.

2)      Peserta didik harus berpikir secara kritis, tidak sembarang bicara.

3)      Peserta didik meningkatkan keberanian.

Kelemahannya antara lain:

1)      Banyak waktu yang terbuang

2)      Diskusi kebanyakan berlangsung di antara peserta didik yang pandai-pandai saja[13]

1. Diskusi panel

Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panulis yang biasanya terdiri dan 4-5 orang.

Diskusi juga dapat diikuti oleh banyak peserta didik sebagai peserta, yang dibagi menjadi peserta aktif dan peserta tidak aktif. Peserta aktif yaitu langsung mengadakan diskusi, sedangkan peserta didik aktif adalah sebagai pendengar.[14]

1. Diskusi simposium

Diskusi simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada peserta didik. Setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang dibahas, maka simposium diakhir dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja tim perumus yang telah ditentukan sebelumnya.[15]Dalam simposium, masalah-masalah yang akan dibicarakan diantarkan oleh seorang atau lebih pembicara dan disebut pemrasaran. Pemrasaran boleh berpendapat berbeda-beda terhadap suatu masalah, sedangkan peserta boleh rnengeluarkan pendapat menanggapi yang telah dikemukakan oleh pemrasaran.[16]Dalam buku Civic Education digambarkan  beberapa model rancangan tata kelas yang memakai metode diskusi: [17]1)      Model lingkaran

Pada model ini para peserta didik hanya duduk dalam sebuah lingkaran tanpa meja untuk interaksi berhadap-hadapan secara langsung. Model

Page 7: Metode Identifikasi Khusus

lingakaran ideal dapat juga digunakan untuk diskusi kelompok penuh. Adapun ancangan tata ruang kelas model lingkaran adalah sebagai berikut:

 

 

 

 

2)      Model Konferensi

Model ini dirancang untuk mengurangi dominasi peran pengajar dan menambah peran aktif peserta didik. Susunan ini dapat membentuk perasaan formal dan sebagai narasumber jika dosen/guru berada berada di ujung meja. Namun jika duduk di tengah-tengah sisi yang luas dan membaur diantara peserta didik, maka keberadaannya sebagai fasilitator yang mendorong dan memberdayakan potensi peserta didik. Adapun rancangan tata ruang kelas model konferensi adalah sebagai berikut:

 

 

 

 

 

3)      Model Corak Tim

Model ini dirancang untuk memudahkan dalam interaksi dan komunikasi pembelajaran yang partisipatif. Adapun rancangan tata ruang kelas model corak tim adalah sebagai berikut:[18] 

1. 5.      Langkah-langkah Penggunaan Metode Diskusi

Agar penggunaan metode diskusi berhasil dengan efektif, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:[19]

1. Langkah Persiapan

Page 8: Metode Identifikasi Khusus

1.)    Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus. Tujuan yang ingin dicapai mesti dipahami oleh setiap peserta didik sebagai peserta diskusi. Tujuan yang jelas dapat dijadikan sebagai kontrol dalam pelaksanaan.

2.)    Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

3.)    Menetapkan masalah yang akan dibahas. Masalah dapat ditentukan dari isi materi pembelajaran atau masalah-masalah yang aktual yang terjadi di lingkungan masyarakat yang dihubungkan dengan materi peserta didikan sesuai dengan bidang studi yang diajarkan.

4.)    Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi.

 

1. Pelaksanaan Diskusi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:

1.)    Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi

2.)    Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin

3.)     dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan

4.)    Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memperhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan

5.)    Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya

6.)    Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.

 

Page 9: Metode Identifikasi Khusus

1. Menutup Diskusi

Akhir dan proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi hendaklah dilakukan hal-hal sehagai berikut:

1.)    Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi

2.)    Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.[20]Dari uraian di atas dapat dipahami metode diskusi merupakan teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah, dan di dalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana interaksi dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah dapat terjadi juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja.

[1] John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Indonesia-Inggris, Edisi ketiga, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1992), hlm. 105[2] W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Balai Pustaka, 1984), hlm. 849.[3] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm. 17.[4] Dimyati dan Modjono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 297.[5] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 57.[6] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 73-74.                [7] Ramayulis,  Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), hlm. 141.[8] Melvin L. Silberman,  Active Learning ; 101 Strategi Pembelajaran Aktif,(Yogyakarta: Allyn and Bacon Boston, 1996), hlm.[9] Syafaruddin Dkk, Ilmu Pendidikan Islam Melejitkan potensi budaaya Ummat,(Jakarta: Hijri Pustaka Utama, 2006), hlm.164.[10] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2007). hlm. 154-155.[11] Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta; Quantum Teaching, 2005). hlm. 57-58.

Page 10: Metode Identifikasi Khusus

[12] B. Suryosubroto, Pross Belajar Mengajar di sekalah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 180.[13] Zakiyah Dradjat dkk. Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 293-294.[14] Wina Sanjaya, Op.Cit.,, hlm. 155.[15] Ibid., hlm. 155.[16] Zakiah Daradjat, Op.Cit., hlm. 294.[17] Dede Rosyada dkk. Buku Panduan Dosen Pendidikan Kewarga Negaraan (Civic Educations), Demokratis Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat  Madani, (Jakarta: Kencana, 2004), hlrn. 17-19.[18] Ibid., hlm.[19] Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 158-159.[20] Ibid., hlm. 159.

About these ads

Share this:

Twitter 1

Facebook 10

Tinggalkan komentarPosted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

TENTANG IRPAN HARAHAP

saya adalah seorang muslim yang berusaha menjadi insan yang lebih baik

A. DefinisiDalam kamus besar Bahasa Indonesia, diskusi diartikan

sebagai suatu pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Sebagai metode penyuluhan berkelompok, diskusi biasanya membahas satu topik yang menjadi perhatian umum di mana masing-masing anggota kelompok mempunyai kesempatan yang sama untuk bertanya atau memberikan pendapat. Berdasarkan hal tersebut diskusi dapat dikatakan sebagai metode partisipatif.

Jumlah anggota diskusi kelompok biasanya terdiri dari 5 (lima) sampai 20 (dua puluh) orang. Jumlah ini memudahkan anggota untuk berinteraksi dan memudahkan penyuluh untuk mengkoordinasi jalannya diskusi.

Moh. Surya (1975:107) mendefinisikan diskusi kelompok merupakan suatu proses bimbingan dimana murid-murid akan mendapatkan suatu kesempatan untuk menyumbangkan pikiran

Page 11: Metode Identifikasi Khusus

masing-masing dalam memecahkan masalah bersama. Dalam diskusi ini tetanam pula tanggung jawab dan harga diri.

Moh. Uzer  Usman (2005:94) menyatakan bahwadiskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah.

Dalam diskusi kelompok anggota kelompok menunjuk moderator (pimpinan), menentukan tujuan, dan agenda yang harus ditaati.

B. Karakteristik Metode Kelompok dan Diskusi            Suatu pembelajaran dapat dikatakan metode kelompok dan diskusi jika :

1.      Bahan pelajaran dikemukakan dengan topik permasalahan yang akan merangsang siswa menyelesakan permasalahan tersebut

2.      Membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa orang siswa untuk menyelesaikan permasalahan

3.      Kelancaran diskusi ditentukan oleh moderator4.      Semua siswa sebagai anggota kelompok dalam diskusi mengarah

pada pendapat/kesimpulan bersama5.      Guru sebagai pembimbing, fasilisator, dan motivator.

C. Langkah - Langkah Penggunaan Metode Kelompok dan DiskusiAgar penggunaan metode diskusi berhasil dengan efektif,

maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:Langkah Persiapan

1.)    Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus. Tujuan yang ingin dicapai mesti dipahami oleh setiap peserta didik sebagai peserta diskusi. Tujuan yang jelas dapat dijadikan sebagai kontrol dalam pelaksanaan.

2.)    Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

3.)    Menetapkan masalah yang akan dibahas. Masalah dapat ditentukan dari isi materi pembelajaran atau masalah-masalah yang aktual yang terjadi di lingkungan masyarakat yang dihubungkan dengan materi peserta didikan sesuai dengan bidang studi yang diajarkan.

4.)    Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi. Pelaksanaan DiskusiBeberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi adalah:

1.)    Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi

2.)    Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan

Page 12: Metode Identifikasi Khusus

3.)    Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memperhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan

4.)    Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya

5.)    Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang dibahas. Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus. Menutup DiskusiAkhir dan proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi hendaklah dilakukan hal-hal sehagai berikut:

1.)    Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi  2.)    Mereview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

D. Keunggulan dan Kelemahan Metode Kelompok dan DiskusiKeunggulan metode kelompok dan diskusi :

Ø  Memberi kesempatan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, misalnya : dalam pertukaran pendapat siswa berperan sebagai peserta diskusi, berperan sebagai pemimpin diskusi, dan sebagai perumus hasil diskusi (lebih-lebih jika kelompok diskusi tersebut kecil jumlahnya).

Ø  Melatih siswa  untuk  mengutarakan  pendapatnya  secara  runtut  dengan menggunakan bahasa baku, sekaligus melatih siswa menghargai pendapat teman dengan kesadaran bahwa diskusi adalah pengkajian kebenaran dan adanya perbedaan sudut pandang adalah suatu kewajaran.

Ø  Diskusi  memberi  kemungkinan  perluasaan  informasi, bahkan penambahan informasi baru bagi pesertanya (siswa).

Ø  Diskusi  memberi  kesempatan kerjasama, siswa yang cenderung cerdas dapat membantu siswa yang cenderung lambat belajar.

Ø  Diskusi melatih siswa untuk berpikir mandiri dan sekaligus meningkatkan taraf kepercayaan dirinya.

Ø  Situasi pembelajaran dengan berdiskusi melatih siswa untuk hidup secara demokratis di masyarakatnya.

Ø  Situasi diskusi memberi kesempatan kepada siswa untuk mengenal diri sendiri, mencari kemungkinan-kemungkinan yang terbaik dalam pemecahan masalahnya, mengembangkan pendapat-pendapatnya, meyakini nilai-nilai hidup tertentu, dan sekaligus meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat keputusan-keputusan dalam hidupnya.

Ø  Situasi diskusi memberi keleluasaan  guru untuk membimbing belajar siswa (secara bervariasi), misalnya : memandu perumusan masalah yang didiskusikan, menyiapkan sumber belajar, pengelompokan anggota diskusi, pembinaan teknis berdiskusi, dan guru dapat mengambil jarak dengan kegiatan siswa dalam rangka mengamati diskusi siswa secara evaluatif (membuat penilaian proses).

Page 13: Metode Identifikasi Khusus

Kelemahan metode diskusi:

Ø  Dalam situasi diskusi sulit menjamin tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam waktu yang telah direncanakanpula; situasi dapat berkembang bertele-tele, penuh perbedaan pendapat, bahkan jika koordinasi serta kepemimpinan diskusi penuh konflik yang menyesatkan pencapaian tujuan pembelajaran.

Ø  Kegiatan  diskusi  ini  akan  membawa  hasil sebagaimana diharapkan jika para peserta diskusi menguasai kemampuan yang memadai untuk diskusi dan sekaligus bersedia bersiap diri secara pantas sebelum masuk ke situasi diskusi.

Ø  Selain  penguasaan  bahan  diskusi,  peserta  diskusi  juga perlu menguasai keterampilan teknis dalam berdiskusi; hal ini perlu dipalajarinya oleh peserta diskusi pada waktu sebelum dan didalam siatuasi diskusi.

Ø  Proses serta hasil diskusi akan kurang memadai (semu) jika pemimpin diskusi kurang hasil dalam menciptakan situasi diskusi yang mendorong setiap peserta bebas berpendapat serta terbuka untuk menerima kebenaran yang diajukan peserta lain dan kurang berhasil memandu kelompok untuk aktif dalam analisis sintesis (selama berdiskusi) agar semakin dapat menggali kebenaran yang luas, mendala, dan sistematis, perlu diakui bahwa sulit untuk menemukan seorang pemimpin diskusi yang berbobot (lebih-lebih diantara para siswa).

Ø  Dalam situasi diskusi dapat terjadi gejala tingkah laku peserta yang dominatif, di pihak lain dapat terjadi ada peserta yang berperan sebagai penonton, dan ada pula peserta yang perhatiannya pindah objek-objek lain diluar tema diskusi.

Ø  Kegiatan diskusi membutuhkan fasilitas tertentu, misalnya : banyak ruangan untuk masing-masing kelompok diskusi, mebeler yang memadai serta dapat diatur secara luwes (mudah dipindah-pindah = bersifat mobil), dukungan sumber relevan serta jumlahnya mencukupi kebutuhan dan kondisi yang nyaman untuk berdiskusi.

E. Syarat – Syarat PenggunaanAdapun syarat-syarat pelaksanaan metode diskusi adalah:

1.      Pendidik menguasai masalah yang didiskusikan secara utuh2.      Pokok-pokok masalah yang didiskusikan agar dipersiapkan

lebih awal.3.      Memberikan kesempatan secara bebas kepada peserta didik

untuk mengajukan  pikiran, pendapat atau kritikannya4.      Masalah yang didiskusikan diusahakan agar tetap pada

pokoknya.

Metode pembelajaran adalah teknik penyajian pelajaran yang dipergunakan guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik. Ada

Page 14: Metode Identifikasi Khusus

berbagai macam teknik penyajian dari yang tradisional yang telah dipergunakan sejak dulu sampai dengan pada teknik modern yang

dipergunakan sekarang ini. Teknik pembelajaran kelompok merupakan salah satu strategi belajar mengajar, di mana siswa di dalam

kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari 3 sampai dengan 5

siswa, mereka bekerjasama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan

pengajaran yang telah ditentukan guru. Kerja kelompok adalah kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil, yang

diorganisir untuk kepentingan belajar, di mana keberhasilan kelompok ini menuntut kegiatan yang kooperatif dari individu anggota

kelompok tersebut (Robert L. Cilstrap dan William R. Martin dalam Roestiyah 2001:45).

Sedangkan Dimyati dan Mudjiono (2002:34) mengemukakan kerja kelompok berarti kerja kepemimpinan dan keterpimpinan

yang perlu dipelajari siswa untuk bekal dalam kehidupannya nanti”. Selanjutnya secara lebih lengkap Burton (Nasution 2000:56)

menjelaskan “kerja kelompok ialah cara individu mengadakan relasi dan kerjasama dengan individu lain untuk bekerja sama. Relasi di

dalam kelompok demokratis artinya setiap individu berpartisipasi, ikut serta secara aktif dan turut bekerjasama, sehingga individu akan

memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan mengalami perubahan sikap”. Keuntungan yang diperoleh dari adanya pembelajaran

dengan pendekatan kelompok adalah sebagai berikut. a) siswa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya, terlibat secara aktif dan

memiliki usaha yang lebih besar untuk berprestasi, b) siswa mengembangkan keterampilan berfikir tingkat tinggi dan berfikir kritis

dan         c) terjadinya hubungan yang positif antar siswa.

Dengan demikian pembelajaran kelompok berhubungan dengan proses belajar yang dilakukan siswa secara bersama-sama

melalui komunikasi interaktif dengan dipimpin oleh seorang pemimpin untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi sehubungan

dengan materi pelajaran.

Untuk membentuk manusia demokratis harus ditekankan pelaksanaan kerjasama atau kerja kelompok, karena menurut para

ahli pendidikan prinsip kerjasama lebih banyak faedahnya daripada sistem persaingan. Nasution (2000:34) mengemukakan beberapa

manfaat dari kerja kelompok sebagai berikut.

a.       Mempertinggi hasil belajar, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

b.      Keputusan kelompok lebih mudah diterima setiap anggota, bila mereka turut memikirkan dan memutuskan bersama-sama.

c.       Mengembangkan perasaan sosial dan pergaulan sosial yang baik.

d.      Meningkatkan rasa percaya diri anggota kelompok.

Sedangkan Roestiyah (2001:32) keuntungan menggunakan teknik kerja kelompok adalah : a) mengembangkan keterampilan

bertanya, b) siswa lebih intensif dalam melakukan penyelidikan, c) mengembangan bakat kepemimpinan, d) guru lebih memperhatikan

siswa, e) siswa lebih aktif, dan f) mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar siswa. Selanjutnya Mudjiono (2002:3)

menjelaskan “pembelajaran kelompok kecil merupakan perbaikan dari kelemahan pengajaran klasikal”. Adapun pada pembelajaran

kelompok kecil mempunyai tujuan : a) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah

secara rasional, b) mengembangkan sikap sosial dan semangat gotong royong dalam kehidupan, c) mendinamiskan kegiatan

kelompok dalam belajar, sehingga setiap anggota merasa diri sebagai bagian kelompok yang bertanggung jawab dan d)

mengembangkan kemampuan kepemimpinan-kepemimpinan pada setiap anggota kelompokj dalam pemecahan masalah kelompok.

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan dapat diperoleh beberapa ciri yang menonjol dalam pembelajaran secara

kelompok, yaitu : a) siswa sadar sebagai anggota kelompok, b) siswa memiliki tujuan bersama, c) siswa memiliki rasa saling

membutuhkan, d) interkasi dan komunikasi antar anggota,   e) ada tindakan bersama dan f) guru bertindak sebagai fasilitator,

pembimbing dan pengendali ketertiban kerja.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran kelompok dapat membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi secara bersama-sama

I. STRATEGI DAN METODE

Page 15: Metode Identifikasi Khusus

3. METODE-METODE MENGAJAR SECARA KELOMPOKMetode-metode mengajar yang digunakan untuk kelompok yang jumlahnya besar, sedemikian besar jumlahnya sehingga dibutuhkan teknik tersendiri untuk mengatasinya, sebab kelompok itu dipandang sebagai massa dengan segala sifat yang menjadi ciri-ciri massa. Walaupun tidak selalu bahwa guru itu menghadapi kelompok besar, namun kiranya perlu mengetahui beberapa diantaranya, karena mungkin suatu saat ia membutuhkan. Metode-metode ini lebih banyak diterapkan untuk orang dewasa. SEMINAR Seminar merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi. Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh sesuatu panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara teoritis dan dibagi menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat luas. Pada awal seminar, dapat dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang berwenang (yang ditunjuk panitia) sehingga tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas permasalahan lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub pokok bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi/komisi, di bawah pimpinan seorang ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu perumusan yang merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang ditunjuk. Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah. Apabila para pembicara tidak dapat mengendalikan diri biasanya waktu banyak dipergunakan untuk pembahasan yang kurang penting. Oleh karena itu dibutuhkan pimpinan kelompok yang menguasai persoalan sehingga penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah. Penyimpangan ini dapat diatasi bila setiap kali ketua sidang menyimpulkan hasil pembicaraan sehingga apa yang akan dibicarakan selanjutnya sudah terarah. PENGGUNAAN SEMINAR Seminar akan efektif bila:o Tersedia waktu yang cukup untuk membahas persoalan.o Problema sudah dirumuskan dengan jelas.o Para peserta dapat diajak berfikir logis.o Problema memerlukan pemecahan yang sistematis.o Problema akan dipecahkan secara menyeluruh.o Pimpmnan sidang cukup terampil dalam mcnggunakan metode ini.o Kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam

berpendapat.Kelebihan dan kelemahan : Kelebihan :o Membangkitkan pemikiran yang logis.o Mendorong pada analisa menyeluruh.o Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.o Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.o Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.

Kelemahan :o Membutuhkan banyak waktu.o Memerlukan pimpinan yang terampil.o Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.o Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.o Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.

Page 16: Metode Identifikasi Khusus

SIMPOSIUM Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan. Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja. PENGGUNAAN SIMPOSIUM Simposium dapat digunakan :o Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.o Jika kelompok peserta besar.o Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.o Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).

Kelebihan dan Kelemahan :  Kelebihan :o Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.o Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.o Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang

lebih menarik.o Dapat direncanakan jauh sebelumnya.

Kelemahan :o Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.o Kurang interaksi kelompok.o Menekankan pokok pembicaraan.o Agak terasa formal.o Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.o Sulit mengadakan kontnol waktu.o Secara umum membatasi pendapat pembicara.o Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang

tepat.o Cenderung dipakai secara berlebihan.

FORUM

Yang dimaksud dengan forum adalah suatu gelanggang terbuka, dimana seseorang mendapat kesempatan berbicara tentang masalah apapun. Pembicara dapat datang dari kelompok massa, dan segera setelah selesai pembicaraannya ia harus kembali ke tempat semula. Jadi dalam forum tidak ada anggota tertentu yang duduk terpisah dari pendengar, tetapi ditekankan pada pemberian kesempatan bagi setiap orang untuk mengemukakan pikiran dan perasaan di depan khalayak. Dalam forum tidak akan diambil keputusan, melainkan sekedar meransang pendengar untuk mengemukan pemikiran baru, dimana sangat diperlukan pandangan berbagai orang. Seseorang yang maju kedepan seolah-olah memberi kesan bahwa ia adalah seorang dan sekian banyak orang yang sama-sama mencari suatu penyelesaian. Pada akhimya pimpinan forum harus mengemukakan ikhtisar pembicaraan dan sering diikuti suatu seruan kepada massa. PENGGUNAAN FORUM  Forum digunakan sebagai suatu metode pengajaran kelompok :

Page 17: Metode Identifikasi Khusus

o Untuk memberi kesempatan interaksi kelompok.o Pada saat diperlukan kombinasi antara maksud penyajian dengan reaksi kelompok.o Jika diinginkan pandangan/tanggapan dari pengunjung.o Kalau kelompok itu sangat besar.

Kelebian dan Kelemahan : Kelebihan :o Menambah pandangan dengan reaksi pengunjung.o Dapat dipakai terutama pada kelompok yang besar.o Dapat dipakai untuk menyajikan keterampilan yang banyak dalam waktu singkat.o Pergantian pembicara menambah vaniasi.o Reaksi pengunjung mendorong pengunjung untuk mendengarkan dengan lebih banyak

perhatian.Kelemahan :o Membutuhkan banyak waktu.o Pribadi masing-masing pembicara dapat memaksakan pada mateni yang kurang tepat.o Tanggapan dari kelompok tertunda.o Sulit mengendalikan waktu.o Periode forum mudah terulur..

PANEL

Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh seorang moderator.

 Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para pengunjung dapat mengikuti pembicaraan mereka.

 Pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar, oleh karena itu pengunjung yang begitu besar jumlahnya dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi panel tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan harus dapat merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai perspektif. Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator, kemudian disampaikan persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk didiskusikan. Mereka seharusnya adalah orang-orang yang pandai berbicara dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang penanan dalam diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat tidak menjadi persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai suatu kesatuan pendapat atau keputusan. Bahkan perbedaan pendapat itulah yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah jadi, melainkan dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya diskusi. Setelah diskusi selesai, pendengar dapat membentuk kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut. Akan tetapi selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan pandangan. PENGGUNAAN PANEL Anda dapat menggunakan panel kalau :o Ingin mengemukakan pandapat yang berbeda-beda.o Ingin memberi stimulus para pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan.o Ada panelis yang memenuhi syarat.o Pembicaraan terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok itu.o Ingin mengajak pendengar melihat “ke dalam” tetapi tidak menginginkan tanggapan secara

verbal.o Ada moderator yang cakap, yang dapat menguasai segala aspek dan persoalan yang

dibicarakan.Kelebihan dan Kelernahan :

Page 18: Metode Identifikasi Khusus

 Kelemahan :o Membangkitkan pikiran.o Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.o Mendorong ke analisis lebih lanjut.o Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan

orang lain.Kelebihan :o Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.o Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.o Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.o Cenderung menjadi serial pidato pendek.o Membutuhkan persiapan yang cukup masak.

MUSYAWARAH KERJA

Musyawarah kerja atau rapat kerja (raker) merupakan suatu pertemuan yang hanya dihadin oleh sekelompok massa tertentu yang bergerak dalam bidang kerja sejenis. Dengan massa yang lebih terbatas, raker dilaksanakan untuk saling bertukar pengalaman atau pengetahuan dalam bidang kerja masing-masing, untuk mengevaluasi program-program kerja yang telah dilaksanakan atau untuk mengadakan pembaharuan dalam bidang kerja tersebut. Permasalahan yang akan dibahas, dipersiapkan jauh sebelumnya dengan menginventarisasi masalah dari lapangan kemudian diklasifikasikan ke dalam aspek-aspek tertentu yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Bila perlu pada permulaan raker didahului dengan ceramah sebagai pengarahan dari seorang nara sumber, di samping ada beberapa nara sumber lain yang sewaktu-waktu dapat memberikan bantuan bila mengalami kesulitan. Peserta dibagi atas beberapa kelompok, yang masing-masing dipimpin oleh seorang ketua kelompok. Hasil akhir sidang kelompok disampaikan pada sidang pleno (lengkap) untuk mendapatkan tinjauan umum secara menyeluruh, untuk pada akhimya diambil satu keputusan. Biasanya raker dilaksanakan selama beberapa hari (lima hari sampai seminggu), oleh karena itu di tengah-tengah raker dapat disisipi acara karyawisata, pameran, demonstrasi, diskusi panel, dan sebagainya. PENGGUNAAN RAPAT KERJA Rapat kerja digunakan untuk tiga hal pokok ialah :o Kalau dirasa ada kebutuhan untuk saling bertukar pengalaman.o Timbul kebutuhan untuk mengevaluasi program kerja yang telah ada untuk mengembangkan

sesuatu yang baru.Kelebihan dan kelemahan : Kelebihan :o Persoalan yang dihadapi dapat dipecahkan bersama.o Menambah pengalaman dan hasil kerja orang lain.o Mendapatkan perkembangan-perkembangan baru di bidang kerja.o Evaluasi program akan menjadi umpan balik untuk penyempurnaan kerja.

Kelemahan :o Rapat kerja memakan waktu lama sehingga seseorang harus meninggalkan pekerjaan cukup

lama.o Kalau bidang yang dibahas selalu luas, sering tidak tuntas.o Membutuhkan persiapan sistematis untuk tiap bidang kerja yang akan dievaluasi.o Kadang-kadang tidak semua masalah yang diinventarisasi dapat masuk ke panitia jauh

sebelumnya.Dengan mengenal berbagai jenis metode mengajar secara kelompok seperti tersebut di atas, pada suatu saat guru dapat melihat salah satu diantaranya bila ia akan menghadapi kelompok belajar yang merupakan massa. Tidak tertutup kemungkinan bahwa guru tidak hanya akan mengajar di dalam kelas saja, melainkan pada suatu waktu diminta untuk berinteraksi dengan kelompok yang lebih besar.