METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan...

85
ii METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA DALINSAHENG KECAMATAN BIARO KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO PROVINSI SULAWESI UTARA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh MUH. DURRATULHIKMAH TAMUGE NIM : 105270002815 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/ 2020 M

Transcript of METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan...

Page 1: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

ii

METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA DALINSAHENG KECAMATAN BIARO KAB. KEPL. SIAU TAGULANDANG BIARO PROVINSI SULAWESI UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

MUH. DURRATULHIKMAH TAMUGE NIM : 105270002815

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/ 2020 M

Page 2: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan
Page 3: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan
Page 4: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan
Page 5: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

ABSTRAK

Muh. Durratulhikmah Tamuge, NIM 10527002815. “Metode Dai Dalam Mendakwahkan Tauhid Di Desa Dalinsaheng, Kecamatan Biaro Kab. Kepl. Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara.” (Dibimbing oleh M. Ali Bakri dan Hasan Bin Juhanis)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan Biaro, kab. Kepl. Sitaro (Siau Tagulandang Biaro) yang meliputi pengetahuan tentang (1) peran dakwah, (2) dakwah tauhid dan (3) faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam mendakwahkan tauhid.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

menggunakan metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Yang kemudian setelah data-data terkumpul, peneliti melakukan analisis selama pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Dari penelitian ini peneliti memperoleh hasil-hasil sebagai berikut:

(1) bahwasanya peran dai sangatalah dibutuhkan, melihat realitas desa dalinsaheng kecamatan biaro kabupaten sitaro masih sangat jauh dari pemahaman agama Islam. Sehingga peran dai dibutuhkan dalam rangka meningkatkan pemahaman agama secarah menyeluruh terhadap pengetahuan agama. (2) dakwah tauhid sangatlah penting mengingat masyarakat muslim di desa dalinsaheng masih mentradisikan dengan menentukan waktu-waktu tertentu untuk mengunjungi kuburan nenek moyang yang berada dipuncak gunung bernama Bukide secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama. (3) faktor pendukung dalam mendakwahkan tauhid di desa Dalinsaheng diantaranya; dukungan pemerintah, kepatuhan masyarakat, kehidupan masyarakat yang rukun dan damai, dll. Adapun faktor penghambat diantaranya : Adanya penyakit TBC, Pengaruh tontonan di berbagai media elektronik, Adanya dai lokal yang memilki ilmu yang di wariskan dari nenek moyang dan tidak belajar melalui lembaga pendidikan, Adanya infiltrasi budaya asing yang semakin merajalela, Penerapan konsep kerukunan yang bertentangan dengan syariat Islam oleh masyarakat mayoritas kristen.

Implikasi penelitian ini adalah (1) pengetahuan tentang peran dakwah (2) pengetahuan tentang dakwah tauhid (3) mencarikan solusi terhadap faktor- faktor yang menjadi pendukung atas penghambat dalam mendakwahkan tauhid di desa Dalinsaheng, kecamatan Biaro, kab. kepl. Sitaro (Siau Tagulandang Biaro).

Page 6: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbi‟lalamin, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa

memberikan kita taufik dan hidayah. Sholawat beserta salam senantiasa

dihanturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari

lembah kezaliman, kekufuran dan kehinaan menuju puncaknya keIslaman

(Minazzulumaati „ilannur). Manusia yang memiliki perangai yang baik, memiliki

akhlak yang begitu mulia , para keluarganya, sahabat-sahabatnya dan insyah

Allah percikan rahmatnya senantiasa sampai kepada kita selaku umatnya yang

tetap istiqomah menjalankan ajaran yang dibawakan oleh beliau. Aamiin.

Skripsi ini berjudul “Metode Da’i Dalam Mendakwahkan Tauhid di Desa

Dalinsaheng, Kecamatan Biaro Kabupaten Siau tagulandang biaro, Provinsi

Sulawesi Utara”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya masukan

dan kritikan yang membangun dalam melengkapi serta menutupi segala

kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Selanjutnya penulisan menyampaikan

ucapan terimah kasih terutama kepada :

1. Kedua orang tua penulis yang sangat dicintai, Ayahanda Drs, Sun Tamuge

dan ibunda tercinta Warni Mahmud S,Pd.I, yang telah mengasuh, merawat,

mendidik, dan membimbing penulis dari lahir hingga sampai saat ini ke jalan

yang benar yang sesuai dengan tuntunan agama Islam.

2. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

3. Drs. H. Mawardi Pewangi M.Pd.I. Selaku Dekan Fakultas Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 7: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

4. Dr. H. Abbas, Lc., M.A. Kelaku ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

dan Bapak Abdul Fattah, S.Th.I., M.Th.I sekretaris Prodi Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

5. Dr. Muhammad Ali Bakri, S. Sos., M. Pd dan Hasan Bin Juhanes, Lc. MS.

Selaku pembimbing pertama dan kedua dalam penulisan skirpsi ini.

6. Seluruh Dosen-dosen yang ada di program studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam Fakultas Agama Islam. Semoga Allah SWT tetap menjadikan kita

hamba-hamaNya yang istiqomah dalam menjalankan kehidupan ini,

terutama di bidang akademik untuk melahirkan pemikir-pemikir muslim dan

muslimah yang handal dan hebat.

7. Kepada teman-teman dan sahabat-sahabat seperjuanngan, dan teman-

teman yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu.

Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimah kasih yang setinggi-tingginya

dan kepada Allah-lah penulis serahkan segala urusan, agar senantiasa

memberikan kekuatan untuk menjalankannya. Aamiin Yaa Robbal‟aalamiin

Penulis

Makassar, 29 Oktober 2020

Muh. Durratulhikmah Tamuge

NIM: 105270002815

Page 8: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................................... iii

BERITA ACARA ...................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI........................................................ v

ABSTRAK ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian........................................................................ 10

BAB II KAJIAN TEORITIS ...................................................................... 11

A. METODE DAKWAH ...................................................................... 11

1. Pengertian Metode .................................................................... 11

2. Pengertian Dakwah ................................................................... 12

3. Sumber Metode Dakwah ........................................................... 21

B. DA‟I ............................................................................................... 24

1. Penngertian Da‟i ........................................................................ 24

2. Proses Metode Komunikasi Da‟i .......................................... 28

C. TAUHID ........................................................................................ 29

1. Pengertian Tauhid ..................................................................... 29

2.FitraTauhid ................................................................................. 29

Page 9: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

3. Macam-Macam Tauhid .............................................................. 30

4. Faidah Tauhid ........................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 38

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 38

B. Lokasi dan Objek Penelitian .................................................... 38

C. Deskripsi Fokus Penelitian ...................................................... 38

D. Sumber Data ........................................................................... 40

E. Instrumen Penelitian ............................................................... 41

F. Pengelolaan Dan Analisis Data .............................................. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 43

A. Keadaan Realitas Desa Dalinsaheng kecamatan. Biaro

Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi utara ..................................... 43

B. Kondisi Umum Desa ..................................................................... 52

C. Hasil Penelitia Pembahasan ......................................................... 56

BAB V PENUTUP ................................................................................... 76

A. Kesimpulan ................................................................................... 76

B. Saran ............................................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 79

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... 82

Page 10: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan

baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang

dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang

lain baik secara individual maupun secara kelompok agar supaya timbul

dalam dirinya suatu pengertian, kesadaraan, sikap penghayatan serta

pengalaman terhadap amalan ajaran agama sebagai massage yang

disampaikan kepadanya dengan tanpa unsur.1

Dakwah juga merupakan bagian integral dari ajaran islam yang

wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Kewajiban ini tercermin dari

konsep amar ma‟ruf dan nahi munkar, yaitu perintah untuk mengajak

masyarakat untuk melakukan perilaku positif – konstruktif sekaligus

mengajak mereka untuk meninggalkan dan menjauhkan diri dari perilaku

negatif – dertruktif. Konsep ini mengandung dua implikasi makna

sekaligus, yakni prinsip perjuangan menegakkan kebenaran dalam islam

serta upaya mengaktualisasikan kebenaran Islam tersebut dalam

kehidupan sosial guna menyelamatkan mereka dan lingkungan dari

kerusakan.

1M. Arifin, Pisikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Cet.I, Jakarta: Bumi

Aksara, 1991), h. 6

Page 11: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Dakwah juga memiliki peran yang sangat penting menurut

pandangan Allah SWT dan Nabi muhammad SAW, karena dakwah

adalah tugas yang berat dan pekerjaan yang serius yang hanya bisa

dipikul oleh orang-orang yang mulia. Seorang pendakwah yang

berdakwah kepada agama Allah SWT pasti menghadapi gangguan atau

masalah dalam berdakwah sebagaimana yang dihadapi oleh siapa saja

yang mengemban tugas dakwah ini, dari dahulu sampai sekarang dan itu

merupakan sunnatullah pada orang–orang terdahulu sampai sekarang.

Dakwah Islam merupakan sebuah aktifitas komunikasi, sehingga

keberhasilan dakwah tergantung pada beberapa komponen yang

mempengaruhinya, yaitu:2

1. Da‟i sebagai orang yang menyampaikan pesan (komunikator),

2. Mad‟u sebagai orang yang menerima pesan (komunikan),

3. Materi dakwah sebagai pesan yang akan disampaikan,

4. Media dakwah sebagai sarana yang akan dijadikan saluran

dakwah,

5. Dan metode dakwah sebagai cara untuk digunakan berdawah.

Maka adanya antara keharmonisan unsur – unsur tersebut

diharapkan tujuan dakwah bisa tercapai secara maksimal. Masyarakat

yang terdiri dari berbagai latar belakang sosial keagamaan dan budaya

yang kompleks terkadang sulit untuk menerima pesan – pesan dakwah.

2Amirullah Ahmad, dakwah Islam dan Perubahan Sosial, (Cet. I, Yogyakarta:

Primaduta, 1983), h. 68

Page 12: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Salah satu penyebabnya karena para da‟i sering menganggap objek

dakwah sebagai masyarakat yang vakum, padahal mereka sekarang ini

berhadapan dengan setting masyarakat yang memiliki ragam corak

keadaan dengan berbagai persoalannya, masyarakat yang ragam nilai

serta majemuk dalam tata kehidupan, masyarakat yang sering mengalami

perubahan secara cepat, yang mengarah pada masyarakat fungsional,

masyarakat global, dan masyarakat terbuka.

Dan salah satu dakwah yang diperintahkan oleh Allah SWT adalah

mentauhidkan Allah SWT. Karena tauhid merupakan inti dakwah para

rasul, dari rasul yang pertama sampai rasul yang terakhir. Seperti yang

terdapat pada surah An-Nahl ayat 36. Allah SWT berfirman :

من هم فمن ٱلطغوت تنبوا وٱج ٱلله بدوا ٱع أن رسول نا ف كل أمة ب عث ولقدلة علي حقت من هم ومن ٱلله هدى ف ض فٱنظروا كي أر فسيروا ف ٱل ه ٱلضل

قبة ٱل مكذبين كان عTerjemahnya:

Dan sungguh, Kami telah menggutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, jauhilah Thagut,” kemudian diantara mereka yang ada diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu dibumi, dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS An-Nahl: 36).

3

Maka dari itu hal pertama yang disampaika oleh da‟i kepada

masyarakat agar mentauhidkan Allah. Karena tauhid adalah sikap dasar

seorang muslim yang menjadikan Allah sebagai satu-satunya Dzat yang

3 Ahmad Hatta, Tafsir Qur‟an PerKata, (Jakarta : Maghfirah Pustaka, 2009), h.

271

Page 13: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

berhak disembah dan dipatuhi segala perintahahnya dan dijauhi segala

larangan-Nya. Tauhid juga menjadikan seorang muslim hanya menjadikan

Allah SWT sebagai tujuan. Dan tauhid juga merupakan penopang utama

yang memberikan semangat dalam melakukan ketaatan kepada Allah.

Orang yang bertauhid akan beramal untuk dan hanya karena Allah

semata.

Maka jika kita mengetahui pengertian dari tauhid itu kita jadikan

Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang menar dengan segala

kekhususannya. Maka Islam mengajarkan bahwasanya seluruh alam ini,

Allah yang telah menjadikan, menguasai dan mengawasinya.

Bahwasanya Dia adalah Maha Tunggal, tidak ada yang menyertai dalam

kesucian-Nya. Seseorang telah dikatakan telah memeluk Islam, apabila

dia telah bersyahadat dengan sepenuh keimanan atas ke-Esaan Allah

SWT bahwa Muhammad SAW adalah benar-benar hamba dan utusan-

Nya.

Kadar keimanan seseorang mempengaruhi seseorang dalam

pergaulannya sehari-hari. Kadar ketauhidan seseorang juga sangat

berkaitan denganbesarnya adab dan akhlak yang dia miliki. Ketauhidan

merupakan suatu keyakinan yang harus ditanamkan kepada manusia

yaitu menjadi landasan seseorang menjadi yakin dalam beragama.

Oleh karena itu tampak jelas sekali hikmahnya, mengapa iman

dijadikan sebagai prinsip umum dan kekal abadi. Juga mengapa Allah

Page 14: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

tidak membiarkan suatu generasi atau suatu umat dalam keadaan kosong

tanpa mengutus seorang Rasul kepada mereka untuk mengajak mereka

kepada Iman ini dan memperdalam akar – akar aqidah ini di dalam hati

mereka.4

Batu fondasi keimanan Islam adalah Tauhid (keesaan Allah). Pada

konsep ini bermuara semua pandangan dunia dan strateginya. Segala

sesuatu yang lain secara logika bermuara disini. Tauhid mengandung arti

bahwa alam semesta didesain dan diciptakan dengan sadar oleh Allah

SWT yang bersifat Esa dan unik. Dan ia tidak terjadi karena kebetulan

atau eksiden. Tujuan inilah yang akan memberikan arti dan signifikan bagi

eksistensi jagat raya, dimana manusia merupakan salah satu bagiannya.

Sesudah menciptakan jagat raya ini, Allah tidakpensiun. Ia aktif terlibat

dalam segala urusannya dan ia selalu waspada dan kejadian yang paling

kecil sekalipun.

Sebagaimana firman Allah SWT :

ٱلذي 21 ت ت قون لعلكم لكم وٱلذين من قب بدوا ربكم ٱلذي خلقكم أي هاٱلناسٱع ي من بۦه رج فأخ ء ما ء ٱلسما من وأنزل ء بنا ء وٱلسما ا ض فرش أر جعل لكم ٱل

لكم ا ق رز ٱلثمرت 22 لمون تع وأنتم ا أنداد لله علوا تج فل Terjemahnya :

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (Q.S Al-Baqaroh : 21 – 22).

4 Sayyid Sabbiq, Aqidah Islamiyah, (Cet. I, Jakarta : Robbani Press, 2008), h. 8

Page 15: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Umumnya dakwah dan seruan iman ini datang sesudah hati nurani

manusia mengalami kerusakan, dan sesudah semua nilai luhur hancur.

Dan tampak bahwa manusia sangat memerlukan datangnya mu‟jizat yang

dapat mengembalikannya kepada fitrahnya yang sehat agar memiliki

kelayakan untuk memakmurkan bumi dan mampu mengemban amanah

kehidupan.5

Sekedar percaya akan wujud Allah belumlah cukup untuk

menjadikan sempurna keislaman seseorang, yang paling utama di dalam

hubungan makhluk dengan Allah ialah kepatuhan yang bulat hanya

kepada-Nya. Inilah intisari sesungguhnya dari ajaran Islam, yaitu

mentauhidkan atau mengesakan Allah. Tauhid akan membuat jiwa

tentram dan menyelamatkan manusia dari kesesatan dan kemusyrikan.

Selain itu, Tauhid juga berpengaruh untuk membentuk sikap dan perilaku

manusia. Jika tauhid ditanamkan dengan kuat, ia akan menjadi sebuah

kekuatan batin yang tangguh, sehingga melahirkan sikap positif.

Keimanan kepada Allah dan Malaikat pencatat amal baik perbuatan

merupakan bagian yang paling penting dalam ketauhidan seseorang.

Diantara halyang telah diterima oleh para ahli pendidikan dan akhlak

adalah bahwa seorang anak sejak lahir sudah membawa fitrah Tauhid dan

aqidah Iman kepada Allah,serta berada di atas dasar kesucian, maka jika

tersedia baginya pendidikan yangbaik dalam keluarga, interaksi sosial

yang baik, dan lingkungan belajar yang baik.Dan jika pendidikan anak

5Ibid, Sayyid Sabbiq, Aqidah Islamiyah, h. 9

Page 16: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

jauh dari akidah Islam, dan dari bimbingan agama sertahubungan dengan

Allah Ta‟ala, maka pastinya kelak sang anak akan tumbuhdalam dunia

kejahatan dan penyimpangan.6

Al-Qur‟an menegaskan bahwa dalam fitrah diri manusia terdapat

kecenderungan menuju keimanan dan penolakan terhadap tindak

kejahatan dan kedurhakaan. Allah tidak hanya menempatkan dalam fitrah

diri manusia keimanan kepada yang maha mencipta dan

menganugerahinya kemampuan untuk mengenal Allah, namun dia juga

telah menciptakan di dalamnya dorongan-dorongan alamiah menuju

kebaikan dan penolakan terhadap perbuatan buruk, dosa, dan tindakan-

tindakan yang merendahkan martabat manusia. Oleh karena itulah secara

tanpa sadar jiwa manusia condong kepada kebaikan.7

Adapun permasalahan yang terjadi di Desa Dalinsaheng,

Kecamatan Biaro, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi

Utara sebagai berikut:

1. Banyaknya kepercayaan yang menyimpang dari tauhid seperti

melakukan persembahaan terhadap kuburan.

2. Adanya keyakinan terhadap tahayul, bid‟ah, krurafat.

3. Banyaknya pelaksanaan upacara-upacara keagamaan yang

berkenaan dengan kelahiran dan kematian.

6 Abdullah NashihUlwan, Tarbiyatul Aulad Fil Islam.(Cet. II Jakarata:Khatulistiwa,

2013), h. 80 7Sayyid Mujtaba Musawi Lari, Meraih Kesempurnaan Spriritual, (Cet. I, Bandung

: Pustaka Hidayah, 1997), h. 37

Page 17: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

4. Lebih mementingkan adat tradisi dan budaya ketimbang ajaran

agama islam.

5. Banyaknya animo masyarakat dalam mempraktekkan budaya

barat dalam pergaulan sehari-hari (mempertontonkan aurat,

pergaulan bebas, melaksanakan acara disko).

Mendakwahkan tauhid pada zaman sekarang ini adalah bagian dari

kewajiban yang harus ditunaikan, terlebih umat Islam sedang menghadapi

ujian dan cobaan yang berat untuk diselesaikan secara bersama dalam

kerangka persatuan. Realita umat Islam yang sedang lemah dan

berpecah belah membutuhkan peranan da‟i yang tangguh dan kokoh.

Oleh karena itu, Kami mengangkat judul “Metode Da‟i Dalam

Mendakwahkan Tauhid di Desa Dalinsaheng, Kecamatan Biaro

Kabupaten Siau tagulandang biaro, Provinsi Sulawesi Utara”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,

maka ditetapkan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana peran dakwah di masyarakat Desa Dalinsahang,

Kecamatan. Biaro Kabupaten. Siau tagulandang biaro, Provinsi

Sulawesi Utara?

2. Bagaimana da‟i melakukan dakwah tauhid di Desa Dalinsaheng,

Kecamatan. Biaro Kabupaten. Siau Tagulandang Biaro, Provinsi

Sulawesi Utara?

Page 18: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

3. Bagaimana faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat

dalam mendakwahkan tauhid di Desa Dalinsaheng, Kecamatan.

Biaro Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang biaro, Provinsi

Sulawesi Utara?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh peran dakwah terhadap

masyarakat di Desa Dalinsaheng, Kecamatan Biaro, Kabupaten

Siau tagulandang biaro, Provinsi Selawesi Utara.

2. Untuk mengetaui cara da‟i dalam mendakwahakan tauhid di Desa

Dalinsaheng, KecamatanBiaro, Kabupaten Siau Tagulandang

Biaro, Provinsi Sulawesi Utara.

3. Untuk mengetahui serta menjelaskan faktor-faktor pendukung dan

penghambat da‟i dalam mendakwahkan tauhid di Desa

Dalinsaheng, Kecamatan Biaro, KabupatenSiau tagulandang

biaro, Provinsi Sulawesi Utara.

Page 19: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

D. Manfaat Penelitian

Hasil yang akan dicapai pada penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritas, diharapakan dapat memberikan pengetahuan,

khususnya dibidang ilmu dakwah.

2. Manfaat praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pratiksi

dakwah tentang metode dakwah khususnya kepada masyarakat

awam.

3. Secara metodologis, dapat digunakan sebagai bahan pelajaran

bagi para da‟i sesuai dengan kebutuhan praktis maupun teoritis

dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan.

Page 20: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Metode Dakwah

1. Pengertian Metode

Metode berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu

meta dan hodos. Methodos artinya jalan sampai. Metode adalah cara

teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

tercapai sesuai dangan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem

untuk memudahakan pelaksana suatu kegiatan guna mencapai tujuan

yang ditentukan.8 Dan dalam ilmiah populer metode juga dapat diartikan

sebagai cara yang sistematis dan teratur untuk melaksanakan sesuatu

atau cara kerja.9

Sedangkan pengertian metode secara istilah adalah jalan yang kita

lalui untuk mencapai tujuan. Banyak usaha yang tidak berhasil dapat

berhasil atau pasti tidak membuahkan hasil optimal, kalau tidak dipakai

jalan yang tepat.10 Dalam bahasa arab, istilah metode disebut dengan al-

manhaj atau al-wasilah, yakni sistem atau pendekatan serta sarana yang

8Dewi Sadiah, Metode Penelitian Dakwah, (Cet. 1, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2015), h. 1. Lihat juga Departeman Pendidikan Nasional 2001:740. 9Paus A. Partanto, M. Dahlan Barri, Kamus Ilmia Populer, (Surabaya:

Arloka,1994), h. 461 10

K. Bertens, Metode Belajar Untuk Mahasiswa, (Jakarta: Gramedia Pustak Utama,2005), h. 24

Page 21: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

digunakan untuk mengantar kepada suatu tujuan. Dalam QS. Al-maidah

ayat : 35 Allah SWT berfirman:

هدوا ف سبيله ه ٱل ا إل ت غو نوا ٱت قوا ٱلله وٱبأي ها ٱلذين ءام ي لعلكم ۦوسيلة وج 35لون تف

Terjemahanya:

Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (metode) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keber-untungan.11

Implikasi dari ayat di atas, dan kaitannya dangan penerapan

metodolagi, memiliki tugas dan fungsi memberikan jalan atau cara sebaik

mungkin bagi pelaksanaan operasiaonal, termasuk dalam hal ini adalah

operasiaonal kegiatan dakwah.12 Metode juga dapat diartikan sebagai

suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian.13

2. Pengertian Dakwah

Ditinjau dari segi bahasa “Dakwah” berarti: panggilan, seruan atau

ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa Arab disebut masdar.

Sedangkan dalam bentuk katakerja (fi‟il)nya adalah berarti: memanggil,

11

Departemen Agama RI, Al-qur‟an Dan Terjemahnya, (Jakarta:Prpyek Pengadaan Kitab Suci Al-qur‟an,2002), h. 165

12Muliaty Amin, Metodologi Dakwah, (Cet. 1, Makassar: Alaudin University Press,

2013), h. 1-2 13

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 24

Page 22: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

menyeru atau mengajak (Da‟a Yad‟u, Da‟watan).14 Sementara itu

pengertian dakwah secara istilah mengajak manusia dengan cara

bijaksana menuju jalan bijaksana menuju jalan yang benar sesuai dengan

perintah Tuhan demi kebahagian dunia dan akhirat.15

Berdasarkan hal tersebut, maka makna dakwah secara syara‟

adalah, mengajak orang lain agar melakukan segala perintah Allah, baik

berupa ucapan atau amalan, dan meninggalkan segala larangan Allah,

baik berupa ucapan atau perbuatan.

Sedangan arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar atau

ilmuan adalah sebagai berikut.

syaikhul Islami Rahimahullah berkata, “Yaitu ajakan beriman

kepada Allah, dan kepada segala hal yang dibawah oleh para rasulNya,

serta ajaka kepada menaati mereka dengan sesuatu yang mereka

perintahakan. Maka dakwah kepada sesuatu yang dibawah para adalah

termasuk dakwah kepada Allah. Dakwah kepada Allah maknanya adalah

memerintahkan dan mengajak makhluk dan hamba untuk menaati

perintah Allah, berupa iman kepadaNya dan kepada segala hal yang

dibawah oleh para Rasul, termasuk di dalamyan adalah agama secara

keseluruhan.16

14

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Cet. 1, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 1

15

Samsul Munir Amin , Sejarah Dakwah, (Cet. 1, Jakarta: Amzah, 2014), h. 3

16 Fawwaz bin Hulayyil bin Rabah as-Suhaimi, Begini Seharusnya Berdakwah,

(Jakarta: Darul Hak, 2015), h. 19-20

Page 23: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Syeikh Ali Makhfuz, “Yaitu Mendorong manusia agar memperbuat

kebaikan dan menurut petunjuk, menyeru mereka berbuat kebajikan dan

melarang mereka dari perbuatan munkar agar mareka mendapat

kebahagiaan didunia dan akhirat.17

Syekh Muhammad ar-Rawi, “Yaitu Pedoman hidup yang sempurna

untuk manusia beserta ketetapan hak dan kewajiban.18

Syekh Bakhial Khauli, “ Yaitu Satu menghidupkan peraturan-

peraturan islam dengan maksud memindahkan umat dari satu keadaan

kepada keadaan yang lain.19

Dari pengertian terpisah mengenai metode dan dakwah yang telah

dijelaskan sebelumnya, dengan demikian metode dakwah adalah

menyangkut masalah bagaimana caranya dakwah itu harus dilaksanakan.

Tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan dakwah yang telah dirumuskan

akan efektif bilamana dilaksanakan dengan mempergunakan cara-cara

yang tepat. Cara-cara yang tepat oleh Al-qur‟an dirumuskan denagan

istilah bilhikmah. Al-qur‟an surah An-nahl ayat 125 Allah SWT berfirman:

دل حسنة عظة ٱل مو مة وٱل حك ع إل سبيل ربك بٱل ٱد هم بٱلت هي وج 125تدين مه ل بٱل و أعوه ۦبيله ل بن ضل عن س إن ربك هو أع سن أح

Terjemahanya:

“Serulah (semua manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”.20

17

Abd. Rosyad Shaleh, Manejemen Dakwah Islam, (Cet. 2, Jakarta: NV Bulan Bintang, 1986), h. 8

18 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Cet.5, Jakarta: Kencana, 2016),h. 11

19 M.Munir, Metode Dakwah, (Cet. 3, Jakarta: Kencana, 2019), h.11

Page 24: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Ayat tersebut telah memberikan pedoman bagaimana caranya

dakwah itu harus dilakukan. Yaitu, dengan cara:

a. Hikmah.

b. Mau‟izatil hasanah dan

c. Mujaadalah billati hiya ahsan.21

Dari ayat tersebut, terdapat 3 (tiga) karangka dasar tentang metode

dakwah, yang dapat dipilih salah satunya, atau kesemuanya. Karangka

dasar itu adalah sebagai berikut:

1). Dakwah bil Hikmah

Hikmah adalah meletakkan sesuatu sesuai pada tempatnya. Kata

hikmah ini sering kali diterjemahkan dalam pengertian bijaksana, yaitu

suatu pendekatan sedemikian rupa sehingga akan timbul suatu kesadaran

pada pihak mad‟u untuk melaksanakan apa yang didengarnya dari

dakwah itu, atas dasar kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan,

konflik maupun rasa tertekan. Dengan demikian, dakwah bil hikmah

merupakan suatu metode pendekatan komunikasi yang dilakukan atas

dasar persuasif.

Kata hikmah di sini mengandung 3 (tiga) unsur pokok, yaitu:

20

Departemen Agama R I, Al-Qu‟ran dan terjemahannya, (Bumi Restu, 1975), h.

421

21Rosyad Sholeh, Manejemen Dakwah Islam, (Cet, 1.Yogyakarta:Surya Sarana

Grafika, 2010), h. 75-76

Page 25: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

a) Unsur ilmu, yaitu ilmu yang shalih yang dapat memisahkan

antara yang hak dan yang bathil.

b) Unsur jiwa, yaitu menyatukan ilmu tersebut kedalam jiwa sang

ahli hikmah, sehingga mendarah daginglah ia dengan sendirinya.

c) Unsur amal perbuatan, yaitu ilmu pengetahuan yang menyatu

kedalam jiwanya itu mampu memotivasi dirinya untuk berbuat

kebajian.22

Adapun metode dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad

SAW, yang berkaitan dengan dakwah bil hikmah, yaitu memberikan

teladan yang terbaik dalam sikap dan prilaku, dengan selalu sopan santun

kepada siapun. Hal ini kemudian di istilahkan dengan akhlaqul-kharimah.

Beliau mendapat predikat dari langit “uswatun hasanah” yang bermakna

teladan terbaik dan terpuji. Dengan metode tersebut, puluhan sampai

ribuan orang Arab yang tertarik terhadap ajaran Islam, yang kemudian

mengucapkan syahadatain (pengkuan terhadap Allah SWT dan Rasul-

Nya, Muhammad SAW).23

Dengan demikian, maka penulis menyimpulkan bahwasannya

dakwah bil hikmah ialah kemampuan seorang da‟i dalam melaksanakan

tugas dakwahnya, yang menyajikannya dengan berbagai strategi dan

pendekatan jitu, efektif, dan efisiaen karena keluasan pengetauan dan

banyaknya pengalaman tentang liku-liku dakwah. Ia tahu benar tentang

22

Fathul Bahri An-Nabary, Meneliti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Da‟i, (Cet. I, Jakarta Hamzah, 2008), h. 240

23 Asep Shaifuddin, Sheh Sulhawi Rubba, Fikih Ibadah Safari ke Baitullah,

(Surabaya: Gerisi, 2011), h.27

Page 26: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

waktu, tempat, dan keadaan manusia yang dihadapi sehingga ia dapat

memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi dakwahnya, serta

menempatkan segala sesuatu itu tepat pada tempatnya masing-masing.

2)Dakwah bil Mau’izhatil Hasanah

Secara bahasa mau‟idzah hasanah terdiri dari dua kata yaitu

mau‟idzah dan hasanah. Kata mau‟idzah berasal dari bahasa Arab yaitu

wa‟adza-ya‟idzu-wa‟dzan yang berarti nasehat, bimbingan, pendidikan,dan

peringatan. Adapun secara terminologi, ada beberapa pengertian

diantaranya:

a) Menurut Imam Abdullah bin Ahmad an-Nasafi yang dikutip oleh

Hasanuddin adalah sebagai berikut: al-Mau‟idzatil Hasanah adalah

perkataan-perkataan yang tidak tersembunyi bagi mereka, bahwa

engkau memberi nasehat dan menghendaki manfaat kepada mereka

atau dengan Al-qur‟an.24

b) Menurut Abd. Hamid al-Bilali al-mau‟idzati al-Hasanah merupakan

salah satu manhaj (metode) dalam dakwah untuk mengajak ke jalan

Allah SWT dengan memberikan nasehat atau membimbing dengan

lemah lembut agar mereka mau berbuat baik.25

3) Dakwah Al-Mujaadalah Billati Hiya Ahsan

Dari segi etimologi (Bahasa) lafadz mujaa dalah diambil dari kata

“jaa dala” yang bermakna berbantah. Apabila ditambahakan alif pada

24

Munir DKK, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 16

25Ibid, Munir Dkk, Metode Dakwah, h.17

Page 27: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

huruf jim yang mengikuti wazan Faa ala, “jaa dala” dapat dimaknai

berdebat, jadi “mujaa dalah” bisa diartikan perbantahan (perdebatan).26

Beberapa pengertian al-Mujaadalah (Al-Hiwar), al-Mujaadalah

berarti upaya tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara

sinergis, tanpa adanya suasana yang mengharuskan lahirnya

permusuhan diantara keduanya. Jadi metode dakwah Billati Hiya Ahsan,

adalah berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan membantah dengan

cara yang sebaik-baiknya dengan tidak memberikan tekanan-tekanan

yang memberatkan pada komunitas yang menjadi sasaran dakwah.27

Dalam setiap aktivitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi. Artinya,

jika dakwah telah dilakukan oleh seorang da‟i dengan materi dakwah,

wasilah, dan tharikoh tertentu, maka akan timbul respons dan efek (atsar)

pada mad‟u (penerimah dakwah). Atsar (efek) sering disebut dengan feed

back (umpan balik) dari proses dakwah ini sering dilupakan atau tidak

banyak menjadi perhatian para da‟i. Kebanyakan mereka menganggap

bahwa setelah dakwah disampaikan, maka selesailah dakwah. Padahal,

atsar sangat besar artinya dalam penentuan langkah-langakah dakwah

berikutnya. Tanpa menganalisis atsar dakwah, maka kemungkinan

kesalahan strategi yang sangat merugikan pencapaian tujuan dakwah

akan terulang kembali. Sebalikya dengan menganalsis atsar dakwah

secara cermat dan tepat, maka kesalah strategi dakwah akan segera

26Mahmud Yunus, Kamus Arab-Ind onesia, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung), h. 85

27M. Munir, Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, (Cet. 1, Jakarta: Kencana,2006},

h. 34

Page 28: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

diketahui untuk diadakan penyemprnaan pada langkah-langkah berikutnya

(corrective action). Demikian juga dakwah termasuk didalam penentuan

unsur-unsur dakwah yang dianggap baik dapat ditingkatkan.28

Adapun strategi dakwah yang harus dilakukan dalam menghadapi

tantangan, dan kemelut dunia modern diabad ini ialah hendaknya para

da‟i mampu menyuguhkan dakwah masa kini.

Prof. Dr. Seyyid Hosen Nasher berpendapat: Kita perlukan

beberapa patokan dalam dakwah :

a) Methode dakwah, bukan dalam benuk paksaan, Dakwah itu harus

disambut dengan fikiran bebas, dilakukan terus-menerus, tidak

kenal putus asa.

b) Penerapan dakwah, bukan dilakukan dalam bentuk induksi

psikotrapis. Dari pihak yang diajak harus ada faktor kesadaraan.

Bukan bentuk praktek magis.

c) Sasaran dakwah ialah kepada muslimin dan yang belum

beragama. Sikap bijaksana harus mewarnai usaha dakwah dan

sedapat mungkin dihindari fikiran sempit dan prasangka yang tidak-

tidak.

d) Dakwah hendaknya mampu mencerdaskan akal fikiran. Sikap kritis

harus ditumbuhkan, sehingga aktifitas dakwah dirasakan adalah

28

Jalaluddin Rahmat, Retorika Moderen, Sebuah Karangka Teori dan Praktik Berpindato, (Bandung: Akademika, 1982), h. 269

Page 29: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

“cothinker”, bukan pelaksana yang memaksakan sistem sewenag-

wenang.

e) Dakwah hendaknya mampu menghidupkan hati nurani manusia

sehingga senantiasa dapat membedakan yang baik dan buruk,

yang jujur dan lancang, yang adil dan lalim.

f) Isi kandungan dakwah hendaknya mencontoh yang dipesankan

Rasul SAW kepada Muaz yaitu:

1) Yang pertama diajarkan ialah tauhid dan akidah;

2) Sesudah akidahnya kuat, barulah diajarkan shalat dan

manfaatnya didalam menghadapi tantangan hidup.

3) Sesudah shalat dijalankan dengan baik, barulah diajarkan zakat,

sedekah, mencegah diri dari melakukan tindakan yang terkutuk

{berzina, mencuri, berjudi, meminum minuman keras, korupsi,

menyalahgunakan kedudukan dan pangkat}.Puncak strategi

dakwah ialah tetap berpatokan kepada QS. An-Nahl 125 yang

artinya : “ajakalah manusia kejalan Tuhanmu dengan bijaksana

dan nasehat yang baik serta berdiskusilah mereka dengan yang

lebih baik”.29

29

Zainuddin, MZ, Rahasia Keberhasilan Dakwah, (Surabaya: Ampel Suci, 1986), h. 10-11

Page 30: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

3. Sumber Metode Dakwah

Adapun sumber metode dakwah ada 4 macam, yaitu :

a. Al-qur‟an.

Nama bagi Al-qur‟an seperti yang disebutkannya sendiri

bermacam-macam, dan masing- masing nama itu mengandung arti dan

makna tertentu, antara lain :

1. Al-Kitab artinya buku atau tulisan. Arti ini untuk mengingatkan kaum

muslimin supaya membukukannya menjadi buku.

2. Al-Qur‟an, artinya bacaan. Arti ini untuk mengingatkan supaya ia

dipelihara/dihafal bacaannya di luar kepala.

3. pemisah antara kebenaran dan kebathilan, yang baik dan buruk

haruslah dari padanya atau mempunyai rujukan padanya.

4. Al-Huda, artinya petunjuk. Arti ini mengingatkan bahwa petunjuk

tentang kebenaran hanyalah petunjuk yang diberikannya atau yang

mempunyai rujukan kepadanya.

5. Al-Zikr, artinya ingat. Arti ini menunjukkan bahwa ia berisikan

peringatan dan agar selalu diingat tuntutannya dalam melakukan

setiap tindakan.30

Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa Al-qur‟an adalah

Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi SAW. Dalam bahasa Arab,

riwayatnya mutawatir. Oleh karena itu terjemahan Al-qur‟an tidak disebut

30

Sulaiman Abdullah, Sumber Hukum Islam Permasalahan dan Fleksibilitasnya, (Cet. I, Jakarta: Sinar Grafika, 1995), h. 9-10

Page 31: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Al-qur‟an dan orang yang mengingkarinya baik secara keseluruhan

maupun bagian rinciannya dipandang kafir. Al-qur‟an merupakan sendi

fundamental dan rujukan pertama bagi semua dalil dan hukum syari‟at,

merupakan Undang-undang Dasar, sumber dari segala sumber dan dasar

dari semua dasar, Hal ini sudah merupakan kesepakan seluruh ulama

Islam.

b. As-Sunnah

Sunnah dikenal juga dengan hadis, Menurut harfiah kata sunnah

berarti: jalan, tabiat, perikehidupan, adat istiadat, dan sebagainya.

Menurut definisi: Sunnah ialah perkataaan, perbuatan atau penetapan

(takrir) Rasulullah SAW.31

Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa sunnah ialah

segala sesuatu yang bersumber dari Rasulullah SAW baik berupa

perkataan, perbuatan, ataupun penetapan (takrir). Adapun kedudukan

sunnah sebagai sumber asasi dan sumber hukum Islam yang kedua

setelah Al-qur‟an karena ia berfungsi sebagai juru tafsir, dan pedoman

pelaksanaan yang otentik terhadap Al-qur‟an. Ia menafsirkan dan

menjelaskan ketentuan yang masih dalam garis besar atau membatasi

keumuman, atau menyusuli apa yang disebut Al-qur‟an. Sebab itu dari

segi sunnah merupakan sumber hukum, yang berdiri sendiri sebab

kadang-kadang membawa hukum yang tidak disebut oleh Al-qur‟an, tetapi

31

Kaelani HD, Islam dan Aspek-Aspek Kemasyarakatan, (Cet. 1, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), h. 71

Page 32: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

segi lain sunnah tidak berdiri sendiri, sebab sifat perkataannya terhadap

Qur‟an sehingga pada hakikatnya sumber sunnah itu sendiri ialah nash-

nash Al-qur‟an dan aturan-aturan dasarnya yang umum.

c.Mengikuti Pemahaman Para Sahabat

Persoalan kedua yang berkaitan dengan sumber penerimaan

ajaran menurut Ahlus sunnah wal Jamaah, adalah pemahaman para

sahabat. Mereka adalah para penyampai risalah Rasulullah SAW. Karena

itu, pemahaman mereka terhadap nash lebih didahulukan dari pada

pemahaman lain.32

Para sahabat Rasulullah SAW adalah orang-orang yang paling

bersemangat dalam memahami dan mengamalkan Al-qur‟an dan As-

Sunnah. Karenanya, penerapan dan praktik aqidah dan syariat seperti

tertera dalam Al-qur‟an As-Sunnah kita temui secara lebih baik pada masa

para sahabat.

d. Pengalaman

“experience is the best teacher” (pengalaman adalah guru terbaik),

Seiring juru dakwah juga menjadikan itu sebagai motto hidup mereka,

karena dari pengalaman itu mereka mampu melihat kondisi mad‟u dari

berbagai segi dan aspek.

32

Sa‟id bin Shabir Abduh, Hukum Mengkafirkan dan Membidahkan, (Cet. 1, Jakarta Timur: Griya Ilmu, 2005), h. 42

Page 33: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

B. Da’i

1. Pengertian Da’i

Kata Da‟i berasal dari bahasa arab bentuk mudzakar (laki-laki)

yang berarti orang yang mengajak, kalau muannas (perempuan)

Da‟iyah.33 Da‟i juga dapat diartikan sebagai seseorang yang berusaha

menyampaikan syariat Allah SWT kepada para hamba Allah SWT, dan

mengajak mereka dengan targhib (pemberian mutivasi) dan dengan tarhib

(pemberian peringatan) pada kali yang lain.34

Para da‟i adalah para penyampai pesan-pesan Allah SWT. Dan

Rasul-Nya tentang kebenaran ajaran agama. Untuk misi dan tugas yang

mulia ini, tentu kualifikasi dan syarat kelayanan, terutama dalam bentuk

sifat-sifat terpuji mutlak harus terpenuhi, karena merekalah pencitra

dakwah. Jika mereka baik, maka dakwah dicitrakan dengan baik. Begitu

pula sebaiknya, “Ad-Da‟watu Mahjubatun bid-Du‟at” begitulah kemulian

dakwah seringkali tertutupi dan tidak dirasakan oleh umat, justru karena

perilaku da‟i yang bertolak belakang dengan citra dakwah.35 Adapun da‟i

dalam prespektif ilmu komuniksi dapat dikategorikan sebagai komunikator

yang bertugas menyebarkan dan menyampaikan informasi-informasi dari

sumber (source) melalui saluran yag sesuai (chanel) pada komunikan

33

Enjang AS dan Aliuddin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, Pendekatan Filosofis Dan Praktis, (Bandung: Widya Padjadjaran,2009), h. 73

34

Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, Memandu Kebangkitan Islam, (Cet. I, Surabaya: Sukses Publising 2016}, h.113

35

Atabik Luthfi , Tafsir Da‟awi Tadabbur Ayat-Ayat Dakwah Untuk Para Da‟i, (Cet. I, Jakarta Timur: Al-I‟tishom, 2011 ), h. 43

Page 34: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

(receiver). Untuk menjadi komunikator yang baik dituntut adanaya

kredibiltas yang tinggi yaitu suatu tingkat kepercayaan yang tinggi

padanya dari komunikannya. Komunikator yang baik adalah komunikator

yang mampu menyampaikan informasi atau pesan (massage) kepada

komunikan sesuai yang diinginkan.36

Menjadi seorang da‟i haruslah mempunyai akhlak yang baik karena

segala perbuatan dan tingkah laku dari seorang da‟i akan dijadikan tolak

ukur oleh masyarakat. Da‟i akan berperan sebagai seorang pemimpin di

tengah masyarakat walau tidak dinobatkan secara resmi sebagai

pemimpin. Kemunculan da‟i sebagai pemimpin adalah kemunculan atas

pengakuan masyarakat yang tumbuh secara bertahap. Oleh karena itu,

seorang da‟i harus selalu sadar bahwa segala tingkah lakunya selalu

dijadikan tolak ukur oleh masyarakat sehingga ia harus memiliki

kepribadian yang baik.

Mengingat perkembangan perubahan kebutuhan masyarakat yang

begitu pesar, maka seorang da‟i memiliki tugas sebagai central of change

dalam suatu masyarakat sehingga tugasnya di samping menyelamatkan

masyarakat dengan dasar-dasar nilai keagamaan, juga mengemban tugas

pemberdayaan (empowering) seluruh potensi masyarakat. Tugas

kelompok tersebut, idealnya memang harus dilakukan secara simultan

36

Toto Tasmaro, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gya Media Pratama, 1997), h. 9

Page 35: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

mengingat elemen di dalam masyarakat akan saling berhubungan dan

mempengaruhi.37

Pelajaran ini terlihat dalam harapan Nabi Shallallahu alahi

wasallam yang luas membantang, Ia keluar dari makkah sebagai orang

yang terusir, tidak mampu melawan deritanya sendiri. Yang menolong

beliau penolong sangat sedikit pada saat Suraqah bin Malik bin Ja‟tsam

Al-Madlaji ingin membunuhnya demi hadiah besar dari kaum

Quraisy.Ketika Suraqah makin dekat, Abu Bakar pun berkata kepada

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, “Pengejar ini hampir menyusul

kita.” Nabi shallahu alaihi wasallam berkata, “Janganlah takut,

sesungguhnya Allah bersama kita.” Ketika jarak diantara meraka tinggal

satu sampai tiga tombak, Abu Bakar radhiayallahu anhu pun berkata

sambil menangis. “Ya Rasulullah, pengejar makin mendekati kita.”

Rasulullah Shallallahu alahi wasallam pun bertanya kepadanya, Kenapa

anda menangis?” Abu Bakar radhiyallahu anhu menjawab, “Demi Allah,

saya tidak menanggis diriku, tapi saya menangismu, wahai Rasulluah.

Rasulullah Shallallahu alahi wasallam pun berdoa,” Ya Allah jaga kami

dari orang tersebut dengan kehendak-Mu.” Usai Rasulullah Shallallahu

alahi wasallam berdoa, kaki kendaraan Suraqah terbenam ditanah yang

keras sampai perutnya. Ia pun melompat dari kudanya dan berkata,

“Wahai Muhammad! Saya tahu ini adalah hasil dari perbuatanmu. Maka

berdoalah kepada Allah agar menyelamatkanku dari apa yang

37

Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, (Cet. I, Jakarta Selatan: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005) , h. 102

Page 36: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

menimpaku. Demi Allah, saya pasti akan merahasiakan keberadaanmu

dari orang-orang yang mencarimu dibelakangku.”38

Adapun yang menjadi tolak ukur kesuksesan baginya adalah

tercapainya ridha Allah, baik dakwahnya diterima oleh manusia ataupun

ditolak. Dia sukses karena berjalan di atas keridaan-Nya dan sesuai

dengan apa yang dikehendak-Nya. Demikianlah kesuksesan yang diraih

para nabi terdahulu.

Sesungguhnya tolak ukur kesuksesan adalah mengutamakan

kepentingan akhirat sebelum dunia dan sejauh mana dakwah tersebut

sesuai denga syariat Rabbul „Izzah. Jika dakwah telah sesuai dengan

syariat Allah dan keluar dari hati yang tulus, maka buahnya adalah

kesuksesan.39

Dengan kenyataan ini, maka dapat disimpulkan bahwa da‟i

mengandung 2 pengertian.

a. Secara umum adalah setiap muslim/muslimat yang berdakwah

sebagai kewajiban yang melekat tidak terpisahkan dari missinya

sebagai penganut Islam, sesuai dengan perintah “Ballighu anni

walau ayat”.

38

Muhammad Abdul Qadir Abu Faris, Menelusuri Jejak Hijrah Nabi, Cet. I, Jakarta Timur: Pustaka Qalami, 2004), h. 96-97

39Abdullah bin Ahmad Al-„Alaf, Kiprah Dakwah Muslimah, (CeT. 1, Solo: Pustaka

Arafah, 2008), h.33

Page 37: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

b. Secara khusus adalah mereka yang mengambil keahliaan khusus

(mutakhasis) dalam bidang dakwah Islam , dengan kesungguhan

luar biasa dan dengan qudrah hasanah.40

2. Proses Metode Komunikasi Da’i

Dalam sebuah kegiatan keagamaan perlu adanya komunikasi

antara da‟i dengan mad‟u dalam menyampaikan pesan-pesan

keagamaan. Proses yang mendasar dalam komunikasi adalah

penggunaan bersama atau dengan kata lain ada yang memberi informasi,

mengisi pesan, atau komunikator (Da‟i)dan ada yang menerima informasi

menerima pesan atau komunikasi(Mad‟u).

Terdapat unsur-unsur dalam proses komunikasi, yaitu :

a. Sender, penyampaian pesan-pesan keagamaan dari da‟i kepada

mad‟u.

b. Encoding, proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.

c.Massage, sebuah pesan yang berisikan informasi yang

disampaikan oleh da‟i kepada mad‟u.

d. Media,alat bantu yang dapat mempermudah penyampaian pesan

dari da‟i kepada mad‟u.

Demikianlah beberapa unsur di atas dalam berkomunikasi melalui

dakwah yang dilakukan oleh seorang da‟i yang semuanya itu untuk

membantu dalam berdakwah

40

Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, (Cet. I, Yokykarta: Mitra Pustaka,

2000), h.27

Page 38: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

C. Tauhid

1. Pengertian Tauhid

Tauhid adalah meyakini keesaan Allah dalam rububiyah, ikhlas

beribadah kepada-Nya, menetapkan bagi-Nya nama-nama dan dan sifat-

sifat-Nya, serta menyucikan-Nya dari kekurangan dan cacat.41

Iman kepada Allah SWT adalah keyakinan yang kokoh terhadap

wujud (keberadaan) Allah. Bahwa Allah mempunyai sifat-sifat sempurna

dan agung, dan bahwa hanya Allah lah yang berhak untuk disembah. Hati

meyakini hal itu dengan keyakinan yang pengaruhnya terlihat dalam

tingkah laku seseorang, berupa melaksanakan perintah-Nya. Ini adalah

dasar dan otak dari aqidah Islam sebagai dasar utama. Semua rukun

aqidah bersandar dan berinduk kepadanya. Iman kepada Allah

mengandung kepercayaan terhadap keesaan Allah dan bahwa Allah

berhak untuk disembah, karena wujud-Nya telah ditunjukkan oleh fitrah,

akal, syara, dan panca indera.42

2. Fitrah Dan Tauhid

Setiap manusia, dengan menyadari kejadiannya tentu mempunyai

pengertian bahwa di dunia ini ada Zat yang Maha Esa yang mengaturnya,

yang tidak mungkin menyerupai dengan alam yang ada ini dalam segala

sifat-sifatNya. Zat yang Maha Esa itu tidaklah merupakan benda {jisim},

41

Shalih Bin Fauzan Al-Fauzan, Kitab Tauhid, (Cet. I, Jakarta Timur: Arba’ Grafika,

2016), h. 13 42

Syaik Abdul bin Abdul Hamid Al-Atsari, Muhammad bin Ibrahim Al-Hamad,

Mukhtashar Aqidah Islam Aqidah Ahlu Sunnah wal Jamaah, (Cet. I, Surabaya: PT. Elba Fitrah

Mandiri Sejahtera, 2016 ), h. 71

Page 39: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

bukanlah sesuatu yag melekat, tidak dapat dibatasi, dan tidak

membutuhkan tempat. Tidak dapat ditemukan Kecamatanuali dengan

segala bekas-bekas ciptaanNya yang benar-benar nyata.

Zat yang maha Esa itu tidaklah naik, turun dan lain sebagainya.

Dengan melihat CiptaanNya itu seorang badui dapat memperoleh

petunjuk, dengna menyadari kejadian dirinya sehingga ia berkata:

“Kotoran unta menunjukan adanya unta dan bekas telapak kaki

menunjukkan adanya perjalan. Maka langit yang mempunyai gugusan-

gugusan bintang, dan bumi mempunyai beberapa jalan lalu lintas

mengapa dan betapa tidak menunjukkan adanaya Zat yang Maha

mengatur lagi maha mengenal? Tentu saja begitu”. Datangnya agama

Islam membenarkan apa yang terjadi kehendak fitrah yang suci dan

selamat. Dalam hal ini Islam tidak lebih dalam mengambil dalil selain

membangkitkan akal dan menginggatkan untuk memperhatikan ciptaan-

ciptaan Allah SWT.43

3. Macam-Macam Tauhid

Macam-macam tauhid jika dikaitkan dengan Allah SWT semuanya

tercakup dalam pengertian tauhid secara umum, yaitu menetapkan hanya

kepada Allah sesuatu yang tertentu pada-Nya. Tauhid terbagi menjadi tiga

macam yaitu:

43

Abdul Aziz Syawisy, Islam Agam Fitrah, (Cet. 1, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), h. 3-4

Page 40: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

1. Tauhid Rububiyah

Yaitu mengakui bahwasanya Allah SWT adalah Rabb segala

sesuatu; Pemilik, Pencipta, Pemberi rizki, Yang menghidupkan, Yang

mematikan, Yang memberi manfaat dan mendatangkan bahaya, Yang

bagiNya segala urusan, Yang ditanganNya segala kebaikan, dan

bahwasannya Dia mahakuasa atas segala sesuatu, dan Dia tidak memliki

sekutu apapun. Beriman kepada rububiyah Allah yaitu kepercayaan yang

pasti bahwasannya Allah adalah Rabb yang tidak ada sekutu bagiNya,

dan mengesakan Allah dengan perbuatan-perbuatanNya, yakni dengan

meyakini bahwa Allah-lah Dzat satu-satunya yang menciptakan segala

apa yang ada di alam semesta ini.44

Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwasannya

tauhid rububiyyah, iyalah kepercayaan bahwa Allahlah satu-satunya

pencipta, pemelihara, dan pengatur alam semesta. Kewajiban ini wajib

dimiliki oleh setiap orang yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah

SWT. Seorang yang mengaku beriman, tetapi masih meyakini atau

mempercayai sesuatu selain dari Allah, maka keimanannya akan sia-sia

karena mereka telah dicap oleh Allah sebagai orang musyrik dan baginya

tidak ada ampunan. Seseorang belumlah dikatakan muslim hanya karena

dia meyakini tauhid rububiyah, hal ini dikarenakan orang-orang kafir juga

meyakini bahwa Allah lah yang telah menciptakan, memberi rezki,

menghidupkan dan mematikan, namun demikian hal ini tidaklah

44

Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif, Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat Lanjutan, (Cet. XV, Jakarta: Darul Hak, 2016), h. 9

Page 41: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

menjadikan mereka termasuk orang-orang muslim, karena mereka tidak

mengimani tauhid jenis yang kedua (yaitu tauhid uluhiyah) yang

merupakan inti dari keislaman seseorang.

2. Tauhid Uluhiyah

Yaitu mengesakan Allah dengan berbagai bentuk ibadah. Uluhiyah

berarti ibadah. Kata Al-Ilaahu adalah Al-ma‟luuhu (yang disembah),

karena itu tauhid ini disebut juga Tauhid Ibadah.

Ibadah dalam bahasa adalah ketundukan. Dikatakan (dalam

Bahasa Arab), Toriiqun Muabbadun yang artinya jalan itu mudah, karena

sudah ditundukkan (diinjak-injak) oleh kaki manusia. Adapun makna

ibadah secara syar‟i, para ulama berbeda ungkapan secara redaksiaonal,

akan tetapi sepakat secara makna. Diantara mereka ada yang berkata,

“Ibadah adalah apa yang diperintahkan secara syar‟i tanpa tuntutan

kebiasaan dan konsekuensi akal.” Dan sebagaian dari mereka berkata,

“Ibadah adalah kesempurnaan cinta disertai kesempurnaan ketundukan.45

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwasannya tauhid

uluhiyah ialah tauhid ibadah atau tauhid yang mengesakan Allah SWT

dalam perkara-perkara ibadah dengan menghambakan diri hanya

kepadaNya disertai dengan ketundukan, keiklasan, kecintaan,

penghormatan dan peribadatan hanya kepadaNya serta tidak

45

Shalih Bin Fauzan AL-Fauzan, Panduan Lengkap Membenahi Akidah, (Cet. I, Jakarta: Darul Hak, 2015), h.37

Page 42: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

menyekutukanNya dengan sesuatu apapun. Hal ini merupakan pokok

yang disepakati oleh seluruh kaum muslimin, tidak seorang pun berbeda

pendapat dalam hal ini, baik di masa lalu maupun sekarang. Seseorang

tidak dapat disebut sebagai muslim sebelum ia mengakui adanya pokok

ajaran islam.

3. Tauhid Asma‟ wa ash-Shifat

Yaitu mengesakan Allah SWT sesuai dengan Nama dan Sifat Dia

sandangkan sendiri kepada DiriNya dalam kitabNya atau melalui lisan

RasulNya Muhammad SAW, yaitu dengan menetapakan apa yang

ditetapakan Allah dan menafikan apa yang dinafi‟kanNya dengan tanpa

tahrif (mengubah), ta‟thil (menafikan), takyif (menetapakan bentuk dan

cara) juga tanpa tasybih {menyerupakanNya dengan makhluk).46 Allah

SWT berfirman:

ت وٱل و م أن ٱل ومن ا وج أز أنفسكم جعل لكم من ض أر فاطر ٱلسم ع 11بصير وهو ٱلسميع ٱل ء شي لۦه س كمث ل فيه رؤكم يذ ا وج أز

Terjemahnya:

(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dan menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). DijadikanNya kamu barkembang baik dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan dia. Dan dia yang maha mendengar, maha melihat.47

Didalam ayat yang mulia ini Allah Ta‟ala menafikan sesuatu yang

menyerupaiNya dan menetapkan bahwa Dialah yang Maha Mendengar

46

Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Ulasan Tuntas tentang 3 Prinsip Pokok Siapa Rabbmu, apa Agamamu, siapa Nabimu, (Cet. XX. Jakarta: Darul Hak, 2017), h. 56

47 Kementrian Agama RI, Al-qur‟an dan terjemahan, (Cet. 20, Jakarta Timur:

Darus salam, 2016), h. 485

Page 43: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

lagi Maha Melihat. Sehingga Allah diberi nama dan disifati dengan nama

dan sifat yang telah disebutkan-Nya sendiri didalam kitab-Nya, dan

dengan apa yang telah disebutkan oleh Rasulullah SAW. Dalam masalah

ini tidak boleh melebihi dari apa yang telah disebutkan oleh Al-qur‟an dan

As-Sunnah. Karena tidak ada seorang pun yang lebih mengetahui tentang

Allah dari pada Allah sendiri, dan tidak ada seorang pun (sesudah Allah)

yang lebih mengetahui tentang Allah selain Rasulullah SAW. Barangsiapa

menentang asma‟ dan sifat Allah, atau memberi nama Allah dan

menyifatiNya dengan nama-nama atau sifat-sifat selain yang telah

ditetapkan oleh Allah sendiri, atau dengan nama-nama atau sifat-sifat

selain yang telah ditetapkan oleh RasulNya, atau menyerupakan nama-

nama Allah dan sifat-sifatNya, atau melakukan takwil dari makna yang

sebenarnya, sungguh dia telah berbicara tentang Allah tanpa Allah tanpa

ilmu serta berduta atas nama Allah dan RasulNya.48 Allah SWT berfirman:

ه طن هم بسل تون علي ل يأ لو ءالة ۦ ونه منا ٱتذوا من د ء قو ؤل 15 ا ت رى على ٱلله كذب ٱف من ل أظ فمن ب ين

Terjemahnya:

Mereka itu kaum kami yang telah menjadikan tuhan-tuhan (untuk disembah) selain Dia. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang jelas (tentang kepercayaan mereka)? Maka siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah.49

48

Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, Kitab Tauhid Rujukan Utama Belajar

Tauhid, (Cet. I, Solo: Pustaka Arafah, 2015), h.112-113

49 Kementrian Agama RI, Al-qur‟an dan Terjemahan,(Cet. 20, Jakarta Timur:

Darus Salam, 2016), h. 295

Page 44: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

4. Faedah Tauhid

Ilmu tauhid adalah ilmu yang memberikan bekal-bekal pengertian

tentang peoman keyakinan hidup manusia, di dalam mengarungi

samudera dan gelombang hidup. Secara kodrati manusia diciptakan Allah

di dunia ini, berkekuatan berbeda antara manusia satu dengan manusia

yang lain. Tidak sedikit manusia di dalam mengarungi samudera hidup

yang luas itu, kehilangan arah dan pedoman, sehingga ia menjadi sesat.

Disitulah ilmu tauhid berperan untuk memberi pedoman dan arah, agar

manusia selalu tetap sadar akan kewajibannya sebagai makhluk terhadap

khaliknya.50

Adapun faedah dalam bertauhid yaitu untuk mendapatkan

keselamatan dari siksa {hukuman} diakhirat, hidayah didunia, dan

pengampunan dari dosa-dosa.51 Sebagaimana firman Allah SWT dalam

QS Al An‟aam: 82

تدون م مهن وه أم ٱل ئك لم م أو ل ا إين هم بظل بسو يل ٱلذين ءامنوا ول

82

Terjemahnya

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, merka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan merekan mendapat petunjuk.52

50

Zainuddin, Ilmu Tahid Lengkap, (Cet. 2, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), h. 8

51Muhammad bin Jamil Zainu, Ambillah Aqidahmu Dari Al-qur‟an dan As-Sunnah

yang Shahih yang Difahami Sahabat RA, (Bogor: Pustaka Ibnu „Umar), h. 18

52Kementrian Agama RI, Al-qur‟an dan Terjemahan, (Cet. XX, Jakarta Timur:

Darus Sunnah, 2016), h. 139

Page 45: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Ayat ini adalah adalah jawaban kepada ayat sebelum ini tentang

siapakah yang lebih layak mendapat aman dari pada dua golongan yaitu.

1. Orang-orang yang beriman

Orang yang mendapat keamanan adalah orang yang beriman. Yaitu

“orang yang beriman secara sempurna”. Mereka yang beriman secara

sempurna itu adalah mereka yang tidak melakukan syirik. Ini penting

karena ada masyarakat yang memang beriman, Yaitu mereka memang

percaya kepada Allah, kepada Nabi dan sebagainaya, tapi dalam masa

yang sama, mereka percaya kepada perkara khurafat, tahayul dan

sebagainya. Itu bukanlah jenis yang beriman secara sempurna. Sia-sia

sahaja iman. Karena hakikatnya mereka sedang melakukan syirik kepada

Allah.

2. Orang-orang yang tidak mencampuradukkan iman mereka dengan

kezaliman (syirik)

Makna perkara zolim adalah “tidak memberi hak kepada yang

berhak”. Sebagai contoh, kalau kita sebagai seorang suami tidak memberi

istri kita, kita akan dikira zolim. Atau seorang pemimpin tidak memberi hak

rakyatnya, dia pun akan dikira sebagai zalim juga.

Kita tahu bahwa Allah lah sahaja yang berhak disembah. Tidak

boleh kita sembah dan menghambakan diri kepada selain Allah. Tapi

masih banyak lagi yang menyembah selain Allah. Itu bermakna, mereka

tidak memberikan hak Allah. Maka apabila manusia tidak memberikan hak

Page 46: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Allah, maka mereka sebenarnya telah melakukan kezaliman. Oleh karena

itu, kezaliman yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah kesyirikan.

Al-Allamah Ibnu Qoyyim Rahimahumullah berkata tentang makna

hadits Itban Ra, “Orang-orang yang bertauhid secara murni yang tidak

terkontaminasi syirik dimaafkan, dimana ampunan ini tidak diperoleh

orang yang tidak demikian adanya. Seanda‟inya seorang yang bertauhid

yang sama sekali tidak menyekutukan sesuatu dengan Allah bertemu

dengan Tuhannya membawa kesalahan-kesalahan sepenuh bumi,

niscaya Tuhannya menyambutnya dengan ampunan sepenuh bumi juga.

Hal ini tidak terwujud bagi siapa yang tauhidnya kurang dan terkotori oleh

syirik.53

53

Shalih Bin Fauzan Al-Fauzan, Panduan Lengkap Membenah Akidah, (Cet. I, Jakarta: Darul Hak, 2015), h. 8-9

Page 47: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Apabila ditinjau dari tujuannya, penelitian ini berjenis penelitian

deskriktif dan merupakan penelitian kualitatif.54 Penelitian deskriktif adalah

suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskriktifkan fenomena-

fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan

manusia. Fenomena itu biasa berupa bentuk, aktifitas, karakteristik,

perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang

satu dengan fenomena lainnya.55

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian yang akan ditelitiyaitu di Desa Dalinsaheng

Kecamatanamatan Biaro Kabupatenupaten Sitaro {Siau Tagulandang

Biaro}. Adapun objek penelitian adalah da‟i yang berada dilokasi tersebut.

C. Deskripsi dan Fokus Penelitian

1. Peranan dakwah Islamiyah dalam masyarakat yaitu agar

masyarakat dapat mengesakan Allah SWT, mengerjakan

perintahNya dan Menjauhi segala laranganNya, dan tidak

menyekutukannya sedikit pun.

54

Burhan Bugin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa,

2004), h. 4

55

Syaodih Nana Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Rosda: 2006).

Page 48: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

2. Da‟i melakukan dakwah tauhid dengan berbagai macam metode,

seperti bil Hikmah, Mauizatil hasanah, Mujaadalah billati hisa

ahsan.

3. Yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam

mendakwahkan tauhid di Desa Dalinsaheng Kecamatan Biaro

Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Provinsi Sulawesi Utara

adalah:

Faktor pendukung dalam mendakwahkan tauhid ialah:

a. Faktor Pendukung

1. Komitmen ketua badan ta‟mirul masjid dan imam alhikmah

dalinsaheng yg sangat mendukung dalam menanamkan pendidikan

tauhid pada masyarakat.

2. Banyaknya keorganisasi majelis taklim (majelis taklim bapak-bapak,

ibu-ibu, remaja putra putri, anak-anak, muallaf muallafa).

3. Adanya usaha dakwah tablik dalam menanamkan keimanan dan

ketauhidan.

b. Adapun faktor penghambat dalam mendakwahakan tauhid ialah:

1. Kurangnya da‟i dalam mendakwahkan tauhid di Desa Dalinsaheng

Kecamatan Biaro Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Provinsi

Sulawesi Utara.

2. Insiltrasi budaya asing.

3. Adanya tradisi masyarakat yg bertentangan dengan ketauhidan

Page 49: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

4. Pemahaman pemerintah dan tokoh yg dangkal terhadap ajaran

islam

D. Sumber Data

Data yang digunakan dalam rencana penelitian ini meliputi data

primer dan data sekunder:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber

asalnaya, data primer di peroleh melalui:

1) Interview atau wawancara mendalam {in dept interview} yaitu

mengadakan wawancara dengan informan yang bertujuan untuk

menggali informasi yang lebih mendalam tentang berbagai aspek

yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.

2) Observasi yaitu pengumpulan data dalam kegiatan penelitian

yang dilakukan dengan mengamati kondisi yang berkaitan

dengan objek penelitian.

3) Data sekunder adalah data yang telah diolah sebelumnya yang

diperoleh dari studi kepustakaan, maupun studi dokumentasi.

Adapun data sekunder diperoleh memalaui:

1) Studi pustaka yang bersumber dari hasil bacaan literatur, buku-

buku, atau data terkait dengan topik penelitian. Ditambah

penelusuran data online, dengan pencarian data melalui

fasilitas internet.

2) Dokumentasi yaitu arsip-arsip, laporan tertulis atau daftar

inventaris yang diperoleh terkait dengan penelitian yang

Page 50: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

dilakukan. Menurut Arikunto, dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip,

buku, surat Kabupatenar, majalah, prasasti, notulen rapat,

legger, agenda, dan sebagainya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau

mengumpulkan, mengelolah, menganalisa dan menyajikan, data-data

secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu

persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua alat yang bisa

mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian. Instrumen

penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.

Adapun wujud dari instrumen penelitian yang digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data-data yaitu:

a. Obserfasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap

kondisi dilapangan, berkaitan dengan para da‟i, bagaimana

manejemen dakwah islam, dan fakta-fakta empiris yang dapat di

obserfasi kaitannya dengan permasalahan yang diteliti.

b. Interview ( pedoman wawancara) yaitu melakukan wawancara

secara struktur dengan para respondent dan informan dengan

dibantu alat-alat tulis dan alat rekam (audio HP). Dalam hal ini

mewawancarai da‟i kepala desa dan masyarakat. Agar

wawancarah terarah, terfokus dan sesuai dengan tujuan

Page 51: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

penelitian, maka kegiatan wawancara disertai dengan pedoman

wawancara yang sudah disiapakan.

c. Studi dokumentasi yaitu mempelajari dan menggali data yang ada.

Data yang digali terutama terkait dengan sejarah masuknya

agama islam di Desa Dalinsaheng Kecamatan Biaro Kabupaten

Siau Tagulndang Biaro Provinsi Sulawesi Utara.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan analisis data dilakukan dalam beberapa tahapan

diantaranya sebagai berikut:

a. Reduksi Data yaitu bentuk analisis yang mengarahkan atau

mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga

kesimpulan penelitian dapat ditarik dan diverikasi.

b. Data Displey yaitu penyajian data yang dilakukan dengan data yang

menggunakan grafikik, time line, tabel, agar data terorganisasi,

tersusun dalam pola hubungan, sehingga lebih mudah untuk

dipahami.

c. Varifikasi atau lampiran data yaitu pembentukan kebenaran teori,

fakta, atas data yang dikumpulkan untuk diolah dan dianalisis agar

bisa diuji secara hipotesis. Hipotesis tersebut kemudian diuji

menggunakan beberapa fakta empirik dan akan didapatkan

jawaban tentang kebenaran ilmiah yang dapat dipertanggung

jawabkan jika menggunakan prosedur yang sama.

Page 52: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Realitas Desa Dalinsaheng kecamatan. Biaro Kabupaten

Sitaro Provinsi Sulawesi utara.

1. Sejarah dan perkembangan Dakwah di Desa Dalingsaheng

Desa dalinsaheng adalah salah satu Desa yang berada di pulau

Biaro yang juga merupakan satu-satunya Desa yang berpenduduk muslim

sehingga sering kali masyarakat di Desa tetangga menyebutnya Desa

Islam. Nama Dalinsaheng sendiri diangkat dari kata melinsahe yang

artinya melompat-lompat sambil menumbuk padi, karena tempat tersebut

merupakan pusat lumbung padi. Pada mulanya penduduk Desa

Dalinsaheng bermukim di Desa Lamanggo yang merupakan Desa tertua

di pulau Biaro; yang sekarang merupakan ibukota kecamatan Biaro. Pada

tahun 1922, penduduk tersebut berpindah dari Desa Lamanggo dan

bermukim di tanjung Sosoiang, yang saat itu bersebelahan dengan Desa

perumahan pengungsi (Buhanga), karena mata pencaharian masyarakat

pada waktu itu adalah nelayan pembuat garam. Di dorong dengan

kebiasaan yang suka berpindah-pindah tempat maka penduduk tersebut

pindah ke Dalinsaheng yang dulunya tempat ini (Dalinsaheng) hanya

merupakan area kebun padi para petani. Lokasi ini pun masih termasuk

dalam wilayah Desa Lamanggo. Di tahun 1927, penduduk yang bermukim

di lokasi kebun padi bermusyawarah dan mengajukan permohonan untuk

Page 53: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

mendirikan satu Desa proses musyawarah ini di parkarsai oleh Marjan

Karimela, Paransa, dan Ma mangke usaha pengajuan tersebut dilakukan

beberapa kali, dan nanti ketiga kalinya barulah direstui lokasi pemukiman

tersebut menjadi satu Desa Islam tapi urusan pemerintahan masih

bertempat di Desa Lamanggo.

Setelah Desa karungo diresmikan menjadi suatu Desa yang juga

berpemerintahan sendiri, maka berdasarkan pembagian wilayah Desa

karungo seingga Desa Dalinsaheng merupakan anak desa dari desa

karungo.

Dengan hasil pertimbangan pelayanan pemerintahan maka arel

pemukiman Dalinsaheng untuk sementara dijadikan sebagai sebuah

dusun dari wilayah Desa Karungo. Dengan demikian pula Desa Karungo

memiliki tiga dusun, dan Dalinsaheng menjadi tiga dusun saat itu menjadi

kepala Lindongan ( kepala dusun) di Lindongan III adalah Abdul Gani

Tamuge yang juga dibantu oleh seorang Maweteng (wakil kepala dusun)

kemudian berikutnya digantikan oleh Ahad Mangangawuhi selama kurun

waktu 8 tahun. Berikutnya tahun 1979, Ahad Mangangawuhi digantiakan

oleh Ismail Samudara sampai tahun 1983. Kemudian dari tahun 1983

sampai tahun 1990 yang menjadi kepala lindongan adalah D. Pontolaeng.

setelah itu digantikan oleh Mahmud Jacobs hingga tahun 1993 sementara

itu, D. Pontolaeng yang demisioner dijabatkan sebagai kepala lindongan,

diamanahi oleh masyarakat menjadi sekretaris Desa karungo dari tahun

1990 sampai 1994.

Page 54: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Di tahun 1994 ini pula Tua-tua (tokoh) Desa berjuang mengusulkan

agar lindongan III menjadi sebuah Desa devinitif. Sehingga pada tanggal

20 februari 1994 lindongan III resmi menjadi sebuah desa persiapan yang

dikepalai oleh D.pontolaeng. selang waktu setahun, tepatnya pada tanggal

21 maret 1995 resmilah Desa Dalingsaheng menjadi Desa devinitif, yang

diresmikan bersamaan dengan Desa-Desa lainnya yang ada di

kecamatan Tagulandang (pulau seberang ) dengan kepala desa pertama

adalah bapak D.pontolaeng.56

Berikut ini susunan pemerintah Desa Dalinsaheng Kecamatan

Biaro.

1. D.pontolaeng : Kepala Desa tahun 1995-1999

2. D.pontolaeng : Kapitalau tahun 1999-2008

3. TH. Tompoh : Kapitalau tahun 2008-2010

4. Y.Muhammad : Pjs tahun 2012-2013

5. S.Sundana : Kapitalau tahun 2013-

sekarang

Dalam bab IV ini kiranya penulis juga penting memaparkan profil

dari pada desa dalinsaheng yang merupakan objek penelitian. Oleh karna

itu, penelitian yang saya laksanakan tidak memenuhi persyaratan yang

sudah di tentukan dari pihak UNIVERSITA MUHAMMADIYAH Makassar,

56

DRS Sun Tamuge, Kepala Sekolah sekaligus Ketua BTM (Badan Ketua Mesjid), Waktu 09:00 wita, Tanggal 25 maret 2018.

Page 55: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

tanpa memperoleh profil atau menjelaskan keadaan Desa tersebut.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai profil desa Dalinsaheng Kecamatan

Biaro Kabupaten Sitaro Sulut.

2. Profil Desa Dalinsaheng

Profil Desa Dalinsaheng

Nama Desa : Dalinsaheng

Tahun Pembentukan : Thn 1995

Dasar hukum pembentukan : Sk Gubernur Sulut No. 95

Nomor Kode Wilayah : 04

Nomor Kode Pos : 95863

Kecamatan : Biaro

Kabupaten/ Kota : Siau Tagulandang Biaro.

Provinsi : Sulawesi Utara

Nama Kantor : Kantor Desa Dalinsaheng

Alamat Kantor : Desa Dalinsaheng Kecamatan

Biaro

Kepemilikan Tanah : Pribadi (Milik sendiri)

Status : Hibah

3. Visi dan Misi Desa dalinsaheng

a. Visi Desa Dalinsaheng adalah:

Mewujudkan Desa Dalingsaheng Sebagai Desa Beraneka Ragam

potensi dan sumbernya

Page 56: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

b. Misi desa

Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Desa Dalinsaheng

yang sebagaimana tertuang dalam RPJM kampung Dalinsaheng tahun

2016-2019 tersebut, misi pembangunan Desa Dalinsaheng adalah

sebagai berikut:

1. Mewujudkan Desa Dalinsaheng sebagai Desa yang memiliki

potensi perikanan dan pertanian.

2. Mewujudkan sumber pertanian yang handal.

3. Mewujudkan peningkatan taraf hidup dan kesejahtraan masyarakat.

B. kondisi umum Desa

a. Georafis

1. Letak dan luas wilayah

Letak wilayah Desa Dalinsaheng dapat di petakan sebagai berikut: Data

Umum

Luas Wilayah : 281,6 km

Batas Wilayah

Sebelah Utara : Laut Sulawesi

Sebelah Selatan : Laut Sulawesi

Sebelah Barat : Desa Lamanggo

Sebelah Timur : Desa Karungo

Jumlah penduduk : 493 jiwa 162 kk

Page 57: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Laki-laki : 238 jiwa

Perempuan : 255 jiwa

Usia 0-15 : 109 jiwa

Usia 15-65 : 356 jiwa

Usia 65 ke atas : 28 jiwa

Desa Dalinsaheng terdiri dari empat lindongan dengan luas wilayah

368 Ha terdiri dari :

Tanah Pemukiman : 22 Ha

Tanah Pertanian : 340 Ha

Tanah Milik Pemerintah :5 Ha

Tanah Lainya : 8 Ha

2.Iklim.

Iklim Desa Dalinsaheng sebagaimana, Desa-Desa lainya terletak di

kepulaua mempunyai iklim yang sangat panas berkepanjangan dan juga

sering hujan, hal ini berkaitan langsung pada lahan pertanian dan

perkebunan mengalami kekeringan jika musim panas dan nelayan

mengalami penurunan dalam penangkapan ikan.

b . Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk

1. Jumlah Penduduk

Page 58: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Desa Dalinsaheng mempunyai jumlah penduduk 547 jiwa dengan

147 KK, Yang terbesar dalam empat wilayah lindongan(dusun) dengan

perician sebagaimana terlampir dalam tabel berikut:

c. Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Dalinsaheng adalah

sebagai berikut:

Tabel 1.Tingkat Pendidikan

Pra

sekolah SD SMP SMU/SMK D3 S1

L P L P L P L P L P L P

11 18 67 24 31 23 37 29 1 0 2 1

29 91 48 53 1 3

d. Sarana Dan Prasarana Desa

keadaan sarana dan prasarana yang ada di Desa Dalinsaheng

dihubungkan oleh lalu lintas darat dan laut ke ibu kota kecamatan maupun

ke Desa-Desa sebelahnya (Dalinsaheng dan Lamanggo), sementara ke

ibu kota kabupaten jalur lalu lintas harus melintasi laut. Untuk di seputaran

Desa lalu lintas dihubungkan oleh jalan utama yang beraspal dan lorong-

Page 59: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

lorong yang dibuat dari jalan rabat beton. Secara garis besar dapat dilihat

pada tabel berikut:57

Tabel 2. Prasaran Desa

Balai Desa Jalan

Kabupaten

Jalan

Kecamatan

Jalan Desa Sarana

lainya

1 3 km 4 km 2,5 km 7

C . Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Peran Dakwah Pada Masyarakat di Desa Dalinsaheng

Kecamatan Biaro Kab. Kepl. Sitaro Provinsi Sulawesi Utara.

Dakwah dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk memutivasi

orang dengan bashirah, supaya menempuh jalan Allah swt. Dan

meninggikan agamanya. Dakwah islam adalah dakwah bashirah,

maknanya berarti dakwah yang disebarluaskan dengan cara damai dan

bukan dengan cara kekerasan serta mengutamakan aspek kognitif (

kesadaran intelektual )dan efektif ( kesadaran imosional ) .

Dakwah juga bisa diartikan sebagai proses menjadikan perilaku seorang muslim untuk menjalankan islam sebagai agama rahmatanlilaalamin yang harus didakwahkan kepada seluruh manusia yang dalam prosesnya melibatkan unsur dai ( subjek ), maddah ( materi ), thariqah ( metode), wasilah ( media ), dan mad‟u ( objek ) dalam mencapai tujuan dakwah yang melekat dengan islam yaitu mencapai

57

RPJM DES ( Rencana Pemerintah Jangka Menengah Desa ), waktu 10:00 wita, tanggal 28 maret 2018.

Page 60: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Dakwah dapat di pahami sebagai proses internalisasi, transformasi, transmisi, dan difusi ajaran islam dalam kehidupan masyarakat kampung dalinsaheng kecamatan biaro kab kepl sitaro provinsi sulawesi uatara, mengigat dakwah dikampung dalinsaheng sangan minim masyarakatnya masih jauh dari pemahaman agama islam dengan baik yang sesuai dengan Al-quran dan As-sunnah sehingga masyarakatnya masih mempercayai tahayul, bidah, dan khurofat bahkan hampir seluruh muslim yang ada di kampung dalinsaheng masih mempercayai bahwa arwah nenek moyang dapat memberikan manfaat dan mudarat atau bisa memberikan rezeki bagi pengunjungnya sekaligus penduduknya sehingga mereka jauh dari perintah Allah dan Rasulnya.3

Adapun analisis penulis bahwasannya masyarakat kampung

dalinsaheng sangat membutuhkan dai dalam mendakwahkan agama

islam yang sesuai dengan perintah Allah swt dan sunah Nabi-Nya, tugas

dai ini bukan hanya diperintahkan untuk umat sekarang ini yang serba

muda untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan dan wawasan

keislaman dan terbukti kemudahan yang ada sekarang membuat para dai

tidak sulit memerankan tugasnya sebagai dai dalam menyampaikan

ajaran agama islam kepada masyarakat yang ada di kampung

dalinsaheng khususnya dan kepada seluruh manusia umumnya.

Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan salah seorang, Guru Wali MTs Al-miftahulhikmah di Desa

Dalinsaheng mengatakan bahwa:

“Namun berbeda jauh dengan dai sebelumnya yang mempunyai peran tidak sama dengan dai sekarang karena mereka diberi kelebihan dan ketekunan serta kesabaran dalam menyiarkan

3 Jumaring Duyoh, Imam masjid Al-miftahulhikmah, waktu 17:00 wita, tanggal 05

april 2018.

Page 61: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

agama Islam mereka rela mengorbankan harta, jiwa, bahkan diri mereka agar tersebarnya agama Islam sampai ke penjuru dunia, peran mereka dalam menyebarkan agama Islam ini tidaklah semudah yang dibayangkan, mereka tidak lagi menghiraukan berapa banyak harta, waktu , jarak, rintangan yang mereka hadapi di medan da‟wah seperti yang diketahui seorang revolusioner da‟wah yang sangat berwibawah mempunyai kerisaun yang tinggi untuk agama Allah swt serta mengambil andil dalam peran sebagai dai yang tak pernah ada tandingannya sampai hari ini dialah kekasih Allah swt ialah baginda Nabi Muhammad saw yang masih dikenang perjuangannya sampai detik ini.58

Adapun analisis penulis dari dari pernyataan diatas bahwasannya:

Untuk menjadi seorang dai saat ini harus mempunyai peran professional

dalam artian, harus memiliki sikap dan perilaku yang baik. Karena sikap

dan prilaku yang baik merupakan bagian yang terpenting dari peran dai.

Sebab peran dai harus benar-benar sesuai dengan sunnah nabi agar

menjadi teladan bagi mad‟unya bahkan dalam kehidupan sosialnya. Maka

apabila dai memiliki peran yang baik sesuai sunnah maka akan

membentuk akhlak para mad‟unya yang baik pula dan tidak kesulitan

dalam pelaksanaan da‟wahnya sehari-hari karena dirinya sendiri telah

mempraktekan peran yang baik yang akan menjadi contoh bagi umat

manusia.

Para ahli memberikan definisi yang variatif terhadap pengertian

peran dai perbedaan pandangan tersebut cenderung muncul dalam

redaksional dan cakupannya. Sedangkan inti dasar pengertiannya

memiliki sinergisitas antara pengertian satu dengan yang lainnya. Peran

dai dinilai dari berbagai kalangan sebagai gambaran professional atau

58 Jakaria Bilingseke, Guru Wali MTS Al-Miftahulhikmah, 10:15 wita, tanggal 10 April

2018.

Page 62: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

tidaknya peran dai. Bahkan peran dai memiliki pengaruh terhadap

keberhasilan pemahaman agama mad‟unya.

Apabila seorang dai menguasai peranya. Maka seorang dai

semakin professional bukan hanya menjadi seorang mubaligh melainkan

di tengah-tengah masyarakatluas semakin dihargai karna perannya sesuai

dengan sunnah rasul-Nya.

Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan Abu Bakar Mahagia, Masyarakat kampung Dalinsaheng salah

satu orang yang tertua dan istiqamah dalam menjalankan perintah Allah

swt. Mengatakan bahwa :

Peran seorang dai dalam islam sangatlah penting yaitu dalam mengamalkan demi syiarnya ajaran islam itu sendiri peran dai ialah untuk memberikan pengajaran kepada seluruh manusia demi tegaknya islam terlebih lagi pengalamanya dalam kehidupsn sehari-hari. Seorang dai harus memiliki sifat yang dicontohkan oleh baginda rasulullah saw, baik perkataan, perbuatan dan keinginan yang membawa kebaikan kepada seluruh umat manusia, memiliki sifat amanah jujur dan dapat di percaya, berusaha menjaga wahyu ilahi dan sunnah Rasulullah saw untuk dijadikan hujjah (Hukum) untuk menyampaikan kepada manusia, tidak mencampuradukkan yang hak dengan yang batil. Islam mengajarkan untuk menyampaikan dengan penuh hikmah agar apa yang disampaikan bisa di pahami ditengah-tengah manusia, terutama masyarakat awam yang ada di kecamatan biaro terlebih khusus di Desa dalinsaheng.59

Dari pernyataan dan wawancara di atas, penulis dapat

menganalisis bahwa:

59 Nama aslinya Parangang Mahagia, Salah Satu Orang Tertua yang istiqamah, di Desa

Dalinsaheng, 17:00 Wita, tanggal 20 April 2018.

Page 63: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Dai dapat diibaratkan sebagai seoarang guide atau pemandu

terhadap orang-orang yang ingin mendapat keselamat hidup dunia dan

akhirat. Dalam hal ini dai adalah seorang penunjuk jalan yang harus

mengerti dan memahami terlebih dahulu mana jalan yang boleh dilalui dan

yang tidak boleh dilalui oleh seorang muslim, sebelum ia memberi

petunjuk jalan kepada orang lain. Dan apabila seorang dai menguasai

perannya, maka seorang dai semakin professional bukan hanya menjadi

seorang mubaligh melainkan di tengah-tengah masyarakat luas semakin

dihargai karna perannya sesuai dengan sunnah Rasul-Nya.

2. Peran Dai Pada Masyarakat di Desa Dalingsaheng Kecamatan

Biaro Kab. Kepl. Sitaro Provinsi Sulawesi Utara.

Peran dai merupakan objek penelitian yang akan diteliti oleh

penulis bertempat di desa Dalinsaheng Kecamatan Biaro Kabupaten

Sitaro peran dai sangatlah dibutuhkan melihat realitas desa ini masih

sangat jauh dari pemahaman Agama Islam yang kamil sehingga peran

dai dibutukan dalam rangka meningkatkan pemahaman agama secara

menyeluruh terhadap pengetahuan agama masyarakat desa

Dalingsaheng.

Untuk menjadi dai yang berperan secara professional memiliki

sikap dan perilaku yang baik. Prilaku yang baik merupakan bagian

terpenting dalam kehidupanya sehari-hari untuk menjadi teladan bagi

masyarakat desa Dalinsaheng bahkan dalam kehidupan sosialnya. Maka

Page 64: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

apabila dai memiliki kepribdian yang baik akan membentuk akhlak Mad‟u

yang baik pula dan tidak kesulitan dalam pelaksanaannya sehari-hari

karena dirinya sendiri telah mempraktekan perilaku yang baik yang akan

menjadi teladan untuk mad‟u nya.

Apabila seorang dai mempunyai peran yang baik maka seorang dai bukan hanya menjadi penceramah melainkan menjadi seorang pemimpin ditengah-tengah masyarakat yang luas sehingga semakin dihargai. Peran dai sangat berpengaruh terhadap perkembangan mad‟u dalam lingkungan masyarakat umum maka dalam peran seorang dai harus memiliki peran yang mantap agar menjadi contoh atau teladan bagi mad‟u.60

Adapun analisis penulis bahwasannya peran dai di Desa

Dalingsaheng sangat vital atau penting mengingat desa Dalinsaheng

merupakan satu-satunya Desa mayoritas muslim di kab Sitaro dan juga

merupakan sasaran empuk bagi para misionaris dalam menyebarkan

agama Kristen oleh karena itu untuk mengantisipasi gerakan misionaris

ini, atas inisiatif dari ketua Badan Ta‟mirul Masjid (BTM) yang didukung

oleh imam, para dai, dan jama‟ah istiqomah maka terbentuklah sejumlah

majelis ta‟lim yang melengkapi dua majelis ta‟lim yang telah ada

sebelumnya.

Walaupun telah terbentuk berbagai organisasi da‟wah tapi

nyatanya masih banyak jama‟ah yang belum bergabung untuk aktif ikut

kegiatan tersebut. Hal ini tercermin dari peserta kegiatan yang sangat

minim. Sesuai pengamatan penulis. Peserta paling sedikit yang aktif

adalah pada Majelis Ta‟lim bapak-bapak. Apabila diprosentasikan dari

60

Subhan Jacobs Dai AMCF, Waktu 08-30 wita, tanggal 25 april 2018.

Page 65: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

seluruh jumlah bapak-bapak yang ada di Desa Dalinsaheng maka yang

aktif hanya 10 % . Kemudian menyusul remaja putera 25 %, remaja puteri

50 %, anak-anak 75 % dan ibu-ibu sekitar 80 %.Sebagaimana diketahui

bersama bahwa pahamaman kagamaan masyarakat Indonesia khususnya

yang ada di perdesaan masih sangat dangkal.

Umumnya mereka memahami dan mengamalkan agama hanya

melalui satu mazhab, itupun kadangkala tidak sesuai dengan mazhab

yang dianutnya. Sempitnya pemahaman masyarakat ini membuat mereka

sulit untuk menerima paham berbeda yang dibawa oleh para da‟i. Setiap

amalan agama yang berbeda disikapi secara apatis bahkan dimusuhi.61

Adapun analisis penulis yang berkaitan dengan langkah atau peran

yang harus dilakukan para dai di desa Dalinsaheng ialah sebagai berikut :

a. Peran yang harus dilakukan para dai antara ialah untuk

memberantas penyakit masyarakat berupa tahayul, bid‟ah dan

khurofat malah terbentur dengan praktek penyakit tersebut yang

marak dipraktekkan oleh masyarakat muslim. Telah mentradisi di

desa ini pada waktu-waktu tertentu secara sendiri-sendiri atau

bersama-sama mereka akan mengunjungi kuburan nenek moyang

yang berada di puncak gunung bernama Bukide.62 Kuburan yang

61

Warni Mahmud S,pd.I, Kepala Sekolah RA, waktu 09:30 wita, tanggal 05 mei 2018.

62 Bukide Adalah: Nama Gunung yang disinyalir oleh masyarakat, mempunyai

kuburan milik salah seorang pendahulu yang bernama linsaha.

Page 66: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

disinyalir milik salah seorang pendahulu tersebut bernama Linsaha.63

Masyarakat meyakini bahwa arwah di kuburan tersebut dapat

memberikan rezeki bagi pengunjungnya. Hanya dengan meletakkan

uang logam lima ratus atau seribu rupiah mereka percaya rezeki

yang diperoleh akan bertambah dari biasanya yang mereka

dapatkan. Selain itu pula masyarakat masih mewarisi kepercayaan

nenek moyang terhadap benda-benda keramat, ,dan pohon yang

mereka yakini memiliki penunggu atau kekuatan ghaib. Hal ini

membuat mereka jauh dari agama.64

b. Peran dai selanjutnya ialah mengantisipasi budaya asing sudah lama

digemari oleh masyarakat Indonesia terutama di kalangan pemuda

remaja tidak terkecuali bagi masyarakat di desa Dalinsaheng

kecamatan Biaro kab. Kepelauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).

Budaya asing yang dimaksudkan di sini antara lain adalah: cara

berpakaian, cara bergaul, pola pikir, musik dan kesenian Barat, dan

lain sebagainya. Khususnya dalam bidang kesenian masih

banyaknya praktek-praktek kesenian disco dan dansa yang

dilaksanakan dalam rangka perayaan hari ulang tahun,

perkawiwnan, gunting rambut, dan acara-acara lainnya. Biasanya

acara tersebut diawali dengan tradisi Tahlilan dengan mengundang

63

Linsaha Adalah: Nama salah seorang pendahulu yang dikuburkan di Gunung Bukide yang diyakini oleh Masyarakat bahwa Arwahnya masih hidup sampai sekarang dan bisa memberikan manfaat serta mudhorot bagi pengunjung dan masyarakat setempat.

64 Muh. Fadlurrohman Tamuge, Dai Pramusi, waktu 09:40 wita, tanggal 15 mei

2018.

Page 67: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

pegawai syara‟, tokoh agama dan sebagian jamaah yang kemudian

dilanjutkan dengan acara music disco, dan sebagainya yang

melibatkan para pemuda, remaja, orang tua bahkan sebagian anak-

anak sehingga jenis music ini laku dijual yang sampai saat ini masih

menjadi kebanggaan sebagian masyarakat.Selain budaya asing

yang sangat mengkhawatirkan tersebut juga telah mentradisinya

budaya lokal yakni budaya Sangihe yang juga bertentangan dengan

Syari‟at Islam. Sebagaimana diketahui bahwa budaya Sangihe ini

adalah budaya umat Kristiani yang meniru budaya para penjajah

dikawinkan dengan tradisi nenek moyang mereka.Khususnya dalam

hal musik dan kesenian untuk merayakan hari-hari kegembiraan

selain musik disco seperti yang telah dijelaskan di atas, masyarakat

juga menggemari kesenian Ampawayer dan Masamper, sehingga 2

kesenian daerah ini dilakukan bersama-sama secara bergantian

dengan musik disco dan kadang-kadang dansa Pada acara-acara

tersebut Nampak dengan jelas bagaimana para pemain begitu akrab

tak mengenal laki-laki perempuan bahkan isteri orang dan suami

orang semuanya berpesta ria, bergoyang bersama dalam gerakan

tarian dan music tanpa mengenal batas-batas pergaulan. Bahkan

sebagian besar dari mereka dalam keadaan mabuk setelah meneguk

minuman keras berbagai jenis dan merek yang memang dihadirkan

oleh tuan rumah dan para pemain dalam acara tersebut.65

65

Nursia Balakin, Guru Wali RA, waktu 09:30 wita, tanggal 20 mei 2018.

Page 68: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

c. Peran dai selanjutnya ialah menghilangkan gerakan misionaris

dalam melaksanakan tugas dakwah mereka di desa Dalinsaheng,

menggigat gerakat ini adalah gerakan yang dilakukan oleh para

missionaris baik yang dilakukan oleh penduduk setempat yang

beragama Kristen maupun oleh pendeta yang datang dari luar desa

bahkan sudah kawin mawin dengan penduduk setempat dan

melaksanakan misinya dengan begitu massif. Cara mereka dalam

menawarkan misinya tidak langsung mengajak untuk menjadi

murtad, namun melalui cara-cara licik dan halus yang bagi

masyarakat awam mereka tidak sadar kalau mereka sedang digiring

pelan-pelan untuk mengikuti keyakinan para missionaris tersebut.

Dapat disebutkan antara lain dalam acara-acara perkawinan, hari

ulang tahun, dan acara-acara selamatan lainnya petugas untuk itu

dilibatkan sang pendeta suami-isteri menjadi pewara dan pemandu

acara dimaksud. Tidak heran apabila mereka memasukkan unsur-

unsur agamanya pada rangkaian acara tersebut, misalnya

bergandengan tangan bagi yang bukan muhrim, berpelukan bahkan

berciuman yang dilakukan di depan orang banyak. Begitu juga

masyarakat muslim telah terbiasa dengan ajaran toleransi beragama

yang menyelisihi syari‟at. Toleransi yang diartikan menjaga suasana

ibadah dan kehidupan umat beragama yang damai, aman dan

nyaman telah bergeser menjadi ikut serta bersama-sama mengikuti

ibadah kristiani. Jadi umat Islam diundang untuk menghadiri acara-

Page 69: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

acara keluarga dan kegembiraan namun diselipkan atau diawali

kegiatan ibadah yang juga diikuti oleh undangan dari kaum muslimin.

Bahkan pada acara-acara musyawarahpun ada di antara peserta

muslim yang ikut menyanyi dengan mereka ketika mengangkhiri atau

menutup kegiatan musyawarah tersebut. Demikian halnya dengan

pola pikir kawula muda, cara bergaul dan sebagainya telah diwarnai

oleh cara dan pola pikir kaum salibis yang membuat umat Islam

terutama generasi muda mulai akomodatif dengan ajaran kristiani

tersebut. Inilah yang menjadi penyebab mengapa begitu banyak

orang yang murtad di desa ini. Sesuai dengan penelitian penulis dari

kurang lebih 500 jumlah populasi umat Islam yang tersebar di 3

kampung yakni mayoritas desa Dalinsaheng, sebagian kecil di desa

Lamanggo dan sebagian kecil di desa Tope, ada kurang lebih 80

orang yang murtad. Kemudian jumlah rumah ibadah di desa

Dalinsaheng yang mayoritas muslim hanya ada 1 masjid dengan

jumlah KK sebanyak 150 KK, sedangkan umat kristiani yang hanya

berjumlah 10 KK memiliki 3 gereja. Hal ini pernah dikomplein oleh

beberapa jama‟ah kaum muslimin tetapi justeru mereka dituduh

teroris. Sementara itu keinginan 15 KK penduduk muslim di Desa

Lamanggo untuk mendirikan 1 musholla mendapatkan penolakan

dari penduduk setempat sehingga sampai saat ini kaum muslimin

mendapatkan perlakuan diskriminatif, baik oleh pemerintah terlebih

oleh umat kristiani. Inilah antara lain kenyataan memilukan yang

Page 70: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

dialami langsung oleh umat Islam di Pulau Biaro pada umumnya,

khususnya yang ada di Desa Dalinsaheng dalam mengaplikasi

ajaran agama Islam dalam kehidupan sosial.66

d. Selanjutnya peran yang harus dilakukan para dai ialah hendaknya

menggerakkan jamaah agar termotivasi dalam mengikuti kegiatan

dakwah maka dilakukan usaha-usaha edukatif dan persuasif..

Edukatif misalnya dengan mengajak mereka mengikuti kegiatan

pengajian dan majelis masaail sehingga dari kehadiran mereka pada

kegiatan tersebut akan menggerakkan animo mereka dalam

mengikuti kegiatan da‟wah karena antara semua kegiatan tersebut

memiliki hubungan erat antara satu dengan yang lain. Sedangkan

pendekatan persuasive dilakukan melalui kunjungan silaturrahin dan

anjang sana mengunjungi jamaah yang sakit dan mengalami

musibah. Dengan beberapa pendekatan ini insya Alloh akan

mendatangkan energy positif bagi jamaah untuk ikurt aktif pada

kegiatan da‟wah.

Diharapkan dari peran dai juga dapatmenanggulangi perbedaan

paham dalam masalah masalah keagamaan selama ini telah

dilakukan upaya untuk menjelaskan masalah fiqhi dimana paham

keagamaan yang berbeda yang dikenal dengan masalah khilafiyah

sejak zaman dulu sudah terjadi. Perbedaan pendapat dalam Islam

adalah rahmat, asalkan perbedaan paham tersebut masih dalam

66

Marfua Manggangawuhi, Penyuluh, waktu 09:30 wita, tanggal 25 mei 2018.

Page 71: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

koridor 4 mazhab, yakni mazhab Syafi‟I, Maliki, Hambali dan Hanafi.

Alhmdulillah dengan penjelasan seperti ini telah membukan

wawasan keagamaan kaum muslimin sehingga mereka memiliki

sikap toleransi yang lebih luas disbanding dengan keadaan

sebelumnya.

f. Dan yang terakhir peran yang harus dilakukan para dai ialah

memberikan Solusi untuk mengatasi penyakit tahayul, bid‟ah,

khurofat tentunya adalah dengan membuktikan secara faktual bahwa

pendapat dan pendirian mereka selama ini sebenarnya telah keliru.

Misalnya adanya kepercayaan bahwa sesutu barang, benda atau

pohon yang memiliki kekuatan adalah dengan melakukan

perlawanan terhadap benda tersebut, misalnya memecahkan,

merusak dan menebangnya, dan ternyata kepercaayaan masyarakat

bahwa benda, barang dan pohon tersebut memiliki kekuatan ghaib

tidak terbukti. Demikian halnya dengan penyakit kronis yang

meyakini kuburan Linsaha dapat memberikan rezeki. Saat ini

kuburan tersebut telah dibongkar oleh beberapa anak muda yang

hampir-hampir menjadi asbab terjadinya kerusuhan. Namun setelah

dibongkar sama sekali tidak ada dampak negative yang

ditimbulkannya, seperti misalnya bencana atau azab, bahkan

masyarakat tetap mendapatkan rezeki seperti biasanya.67

67

Syamsudin Tahulending, Anggota Jamaah Tablik, Waktu 20:30 wita, 01 juni 2018.

Page 72: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

3. Faktor-Faktor Yang Menjadi Pendukung dan Penghambat

Dalam Mendakwahkan Tauhid di Desa Dalinsaheng Kecamatan Biaro

Kab. Kepl. Sitaro Provinsi Sulawesi Utara.

Adapun faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat

dalam mendakwahkan tauhid adalah sebagai berikut.

A. Faktor Pendukung Dalam Mendakwahkan Tauhid.

Dakwah adalah cara dalam merealisasikan ajaran agama islam kedalam kehidupan manusia, dan diperlukan upaya serta inspirasi dalam menjaga kelangsungan dan pengembangannya, sejak dulu, kini, maupun waktu yang akan datang. Jika kehidupan Rasulullah merupakan uswatun hasanah bagi ummatnya, mestinya hak itupun berlaku bagi dakwah islam. Inspirasi utama untuk menjaga kelangsungan maupun pengembangannya, adalah dakwah Rasulullah Muhammad saw .Karena itulah, faktor-faktor pendukung keberhasilan dakwah Rasulullah perlu diketehui oleh pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya para dai.68

Adapun Analisis Penulis, yang menjadi faktor pendukung dalam

mendakwahkan tauhid di Desa, Dalinsaheng. Terbagi menjadi 2 bagian

yaitu: internal dan eksternal.

1. faktor internal ialah :

a. Dukungan pemarintah setempat yang memberikan kesempatan

seluas-luasnya kepada para dai untuk melaksanakan kegiatan pembinaan

iman tauhid pada masyarakat di setiap kesempatan.

68

Suwardi Tatoya, Pemimpin (amir) Jamaah Tablik, Waktu 21:00 wita,05 Juni

2018.

Page 73: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

b. Kepatuhan jamaah masjid dalam mengikuti kegiatan majelis

taklim sehingga tak mengherankan sampai saat ini telah terbentuk 12

majelis taklim yakni:

1. Majelis taklim anak-anak yang pesertanya terdiri dari para siswa

siswi MI, SD dan seusianya yang dilaksanakan secara bergiliran,

dilaksanakan di rumah peserta dengan agenda pokok ceramah

agama dan tanya jawab tentang masalah keagamaan;

2. Majelis taklim remaja putri yang pesertanya meliputi siswi

MTS/SMP, SMK dan seusianya yang kegiatanya dilaksanakan

secara bergiliran di rumah masing-masing peserta dengan agenda

pokok kultum, ceramah agama, dan tanya jawab masalah

keagamaan;

3. Majelis taklim remaja putra yang pesertanya meliputi siswa

MTS/SMP, SMK dan seusianya yang kegiatanya berpusat di masjid

kecuali ada anggota yang meminta di rumah maka kegiatan akan

dilaksakan di rumah;

4. Majelis taklim muallaf dan muallafah dan anggotanya terdiri atas

muallafah dan muallaf yang berjumlah 32 orang namun yang aktif

18 orang kegiatan utama dalam majelis ini adalah bimbingan

ibadah, ceramah agama dan tanya jawab tentang keagamaan;

5. Majelis taklim bapak-bapak yang pesertanya terdiri dari bapak-

bapak dan anak mudah yang telah menikah yang dilaksanakan

secara bergiliran di rumah para peserta. Seharusya kegiatan ini

Page 74: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

beranggotakan seluruh bapak-bapak jama‟ah masjid al-hikmah

Dalinsaheng sayangnya hanya diikuti oleh sebagian kecil sehingga

yang aktif hanya sekitar 15 orang agenda pokok kegiatan ini adalah

kultum ceramah agama dan diskusi tentang masalah-masalah

keagamaan;

6. majelis taklim ibu-ibu masjid al-hikmah yang pesertanya terdiri dari

semua ibu-ibu jama‟ah ibu-ibu masjid al-hikmah Dalinsaheng

anggota majelis ta‟lim ini terdiri atas dua kategori anggota tetap dan

tidak tetap anggota tetap adalah para pengurus dan anggota yang

telah terdaftar sebagi anggota tetap anggota tidak tetap adalah ibu-

ibu yang telah aktif di organisasi majelis ta‟lim yang lain namun

karna mereka juga adalah jamaah masjid maka sebulan sekali

diadakan majelis ta‟lim umum yang bertempat di masjid;

7. Majelis taklim madrasah adalah majelis yang pengurus dan

anggotanya terdiri atas ibu-ibu yang memiliki anak sebagai siswa-

siswi madrasah dan ibu-ibu simpatisan madrasah yang kendatipun

tidak ada anak-anak mereka sekolah di madrasah namun demikian

tidak semua ibu-ibu keluarga besar madrasah yang menjadi

anggota majelis ta‟lim ini kana ternyata ada yang telah aktif di

majelis ta‟lim yang lain majelis ta‟lim madrasah ini telah berdiri

sejak tahun 2008 ketika berdirinya MI Dan MTS Al-Miftahul Hikmah

Dalinsaheng kegiatan pokoknya adalah kultum ceramah agama

dan tanya jawab.

Page 75: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

8. Majelis taklim Wanita Syarikat Islam (WSI) Majelis ta‟lim ini berdiri

tahun 2014 yang merupakan onderbow dari organisasi Syarikat

Islam (SI) kegiatan pokokya adalah yasinan,ceramah agama dan

Tanya jawab. Dan ditambah lagi majelis taklim yang baru dibuat

yaitu:

9. Majelis Taklim Aisyiyah.

10. Majelis taklim Komonitas Minoritas Kampung Tope.

11. Majelis Taklim Al-Ikhlas.

12. Majelis Taklim Keluarga Besar Madrasah.

c. Kehidupan sosial masyarakat yang rukun dan damai sehingga

para dai dapat dengan leluasa menyampaikan ceramah tentang

iman tauhid.

d. Usaha dakwah tabliq yang dilakukan oleh saudara kita dari

jamaah tabliq dimana melalui usaha dakwah ini pembinaan tentang

iman dan tauhid terfasilitasi.

e. Keberadaan satu-satunya lembaga pendidikan islam di Kab,

Kepl, Sitaro yaitu MI, MTS Al-Miftahulhikmah sehingga pemahaman

iman dan tauhid dapat diterapkan sejaik usia dini.

f. Adanya kegiatan keagamaan lainnya seperti hari-hari besar islam

sehinnga menjadi momen untuk pembinaan iman dan tauhid

masyarakat.

2. Adapun faktor eksternal ialah:

Page 76: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

a. Adanya rombongan dakwah dari jamaah tabliq yang rela

mengorbankan diri dan harta turut berjuang membina iman dan

tauhid jamaah.

b. Adanya siswa dan mahasiswa putra asli daerah yang menuntut

ilmu agama di pondok pesantren di manado dan sekitarnya, dan

kuliah di berbagai Perguruan Tinggi Agama di Manado Gorontalo

dan Makassar sehingga setiap kepulangan mereka dalam rangka

berlibur dimanfaatkan untuk kegiatan pembinaan iman dan tauhid.

B. Faktor penghambat dakwah

Pembahasan problematika internal lebih didahulukan dari

pada pembahasan problematika eksternal karena problem terberat

bagi semua jamaah dakwah adalah internal.

Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan salah seorang Guru MI (Madrasah Ibtidaiyah), di Desa

Dalinsaheng menyatakan bahwa:

Ketika problematika internal sudah diselesaikan dengan sangat baik, maka amanah dakwah lebih mudah ditunaikan atau dilaksanakan dan otomatis problematika eksternal lebih mudah diselesaikan. Problematika internal yang sering dijumpai dalam jamaah dakwah adalah, ketidak seimbangan aktivitas, latar belakang dan masa lalu penyesuaian diri, dan friksi internal.69

Adapun analisis penulis dari pernyataan diatas bahwa faktor

yang menjadi penghambat, juga terbagi menjadi 2 bagian. Yaitu :

1. Faktor internal yatu sebagai berikut :

69

Sumiati Ismail, Guru MI (Madrasah Ibtidaiyah), Waktu 09:40 Wita, 1 Juli 2018

Page 77: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

a. Adanya penyakit TBC ( Tahayul,Bidah,Khurofat ) pada sebagian

masyarakat sehinnga masih adanya kepercayaan sedekah uang

logam dikubur seorang pendahulu nenek moyang mereka yang

dianggap keramat yang diyakini dapat memberikan rezeki kepada

mereka padahal dia bukanlah seorang muslim.

b. Pengaruh tontonan di berbagai media elektronik, baik media

mainstream maupun media sosial sehingga secara langsung

merubah pola pikir dan perilaku masyarakat yang dahulunya polos

dan lugu sekarang sudah menjadi masyarakat yang komsumtif,

hedonistis, dan materialistis sehingga menghambat usaha

pembinaan iman dan tauhid masyarakat.

c. Adanya dai lokal yang memilki ilmu yang di wariskan dari nenek

moyang dan tidak belajar melalui lembaga pendidikan, sehingga

pembinaan mereka bertentanggan dengan konsep tauhid yang

sesunguhnya.

2. Faktor eksternal, ialah sebagai berikut :

a. Adanya infiltrasi budaya asing yang semakin meraja lela baik

lewat media maupun lewat pola pikir sehingga masyarakat

terpengaruh mengikuti budaya asing sehingga berpengaruh

terhadap pembinaan iman dan tauhid pada masyarakat.

b. Penerapan konsep kerukunan yang bertentangan dengan syariat

oleh masyarakat mayoritas kristen dan diikuti oleh sebagian

masyarakat muslim dimana telah memasuki area aqidah seperti

Page 78: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Ibadah natal (Natalan)70. Atau bentuk ibadah lainnya yang turut

dihadiri oleh umat islam sehingga berpengaruh dalam pembinaan

iman dan tauhid pada masyarakat di Desa Dalinsaheng Kec, Biaro

Kab, Kepl, Sitaro (Siau Tagulandang Biaro), Prov, Sulawesi Utara.

Seperti inilah realitas masyarakat di Desa, Dalinsaheng. Kec, Biaro.

Kab.Kepl. Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). Provinsi Sulawesi Utara, yang

sangat memprihatinkan kadaan keagamaanya namun kerja keras dari

para dai di sini, telah melakukan perubahan walaupun belum seperti yang

diharapkan. Dan masyarakat mengharapkan kehadiran para dai untuk

datang ke desa Dalinsaheng guna menambah jumlah dai yang ada agar

agama islam akan tersiar secara kamil.

70

Natal Adalah : Hari raya umat kristen yang diperinggati setiap tahun oleh Umat Kristiani pada tanggal 25 Desamber untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus.

Page 79: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dunia kini telah memasuki abad informasi, masyarakat manusia kini

sedang dalam proses menjadi masyarakat informasi. Untuk

mengantisipasi trend masyarakat modern harus dapat

mempersiapkan materi-materi dakwah yang lebih mengarah pada

antisipasi kecenderungan-kecenderungan masyarakat. Untuk

menghadapi berbagai tantangan umat islam dewasa ini, dakwah

merupakan suatu yang sangat relevan untuk dikembangkan diera

informasi ini, salah satu media dakwah yang efektif dan dapat

dikembangkan era informasi ini adalah pers islam. Pers islam

adalah proses menginput, mengolah, dan menyebarluaskan

berbagai peristiwa yang menyangkut umat islam dan ajaran islam

pada khalayak. Peranan media dakwah adalah sebagai alat bantu

yang berarti memiliki peranan atau kedudukan sebagai penunjang

tercapainya tujuan dakwah.

2. Konsep tauhid (keesaan Allah) mencakup 4 hal yaitu, keesaan zat,

keesaan sifat, kesaan dalam perbuatan dan keesaan beribadah

kepada-Nya. Hal ini penulis kaitkan dengan teori Tauhid

Rububiyah, Tauhid Uluhiyah dan Tauhid Asma‟ wa Sifat. Tauhid

Page 80: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Rububiyah memiliki arti yang sama dengan keesaan zat, yaitu

mempercayai zat-Nya Allah. Tauhid uluhiyah memeiliki makna yang

sama dengan keesaan dalam perbuatan dan keesaan beribadah

kepadanya, yaitu meyakini adanya zat Allah dan melaksanakan

perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Kemudian Asma‟ wa

Sifat memiliki makna yang sama dengan keesaan sifat yang biasa

kita sebut asmaul husna.

3. Dalam Al-Qur‟an surat Al-Ikhlas terdapat konsep pendidikan aqidah

yang harus diberikan anak sejak dini karena agama Islam

mengajarkan bahwasanya seluruh alam ini, Tuhanlah yang telah

menjadikan, menguasai dan mengawasinya. Pendidikan yang

ditekankan dalam keluarga:

1) Menanamkan ketauhidan dalam diri setiap manusia

sebagaimana yang telah diajarkan agama.

2) Mengenalkan ketetapan-ketetapan agama sehingga dengan

perkembangan zaman manusia dapat mengetahui mana yang

diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan.

Page 81: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

B. saran

Dari kesimpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran berkaitan

dalam penulisan ini sebagai berikut:

1. Bagi Masyarakat dan Pemerintah, hendaknya memberikan

dukungan penuh untuk para da‟i melalui kegiatan-kegiatan yang

berasas nilainilai spiritual untuk menumbuh kembangkan

pengetahuan serta menekankan bagi masyarakat untuk hidup

sesuai dengan norma agama khususnya masyarakat yang ada di

Kampung Dalinsaheng Kec. Biaro Kab. Kepl. Sitaro

2. Bagi kami para da‟i terus berusaha belajar untuk lebih mendalami

ilmu yang belum diketahui maupun sudah diketahui serta

mengamalkan ilmu itu dalam bermasyarakat dan berusaha

menciptakan lingkungan keluarga yang islami.

Dan dalam penulisan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kekeliruan baik dalam penulisan maupun dalam pengambilan referensi

maka oleh karena itu saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritikan

dan saran yang tentunya dalam penulisan karya ilmiah yang lainnya

menjadi lebih baik dan ada perkembangannya.

Page 82: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M, Pisikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Cet.I, Jakarta: Bumi Aksara, 1991

Ahmad, Amirullah, dakwah Islam dan Perubahan Sosial, Cet. I,

Yogyakarta: Primaduta, 1983 A. Partanto, Paus M. Dahlan Barri, Kamus Ilmia Populer, Surabaya:

Arloka,1994 Amin, Muliaty Metodologi Dakwah, Cet. I, Makassar: Alaudin University

Press, 2013 Asep Shaifuddin, Sheh Sulhawi Rubba, Fikih Ibadah Safari ke Baitullah,

Surabaya: Gerisi, 2011 Abdullah, Sulaiman, Sumber Hukum Islam Permasalahan dan

Fleksibilitasnya, Cet. I, Jakarta: Sinar Grafika, 1995 Abdullah bin Ahmad Al-„Alaf, Kiprah Dakwah Muslimah, Cet. I, Solo:

Pustaka Arafah, 2008 Aziz Syawisy, Abdul, Islam Agam Fitrah, Cet. I, Jakarta: PT Bumi Aksara,

2001 Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif, Pelajaran Tauhid Untuk

Tingkat Lanjutan, Cet. XV, Jakarta: Darul Hak, 2016 Bertens, K, Metode Belajar Untuk Mahasiswa, Jakarta: Gramedia Pustak

Utama,2005 Bahri An-Nabary, Fathul, Meneliti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para

Da‟i, Cet. I, Jakarta Hamzah, 2008 Badruttamam, Nurul, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, Cet. I, Jakarta

Selatan: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005 Bugin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo

Perkasa, 2004 Departemen Agama RI, Al-qur‟an Dan Terjemahnya, Jakarta:Prpyek

Pengadaan Kitab Suci Al-qur‟an,2002

Departemen Agama R I, Al-Qu‟ran dan terjemahannya, Bumi Restu, 1975

Page 83: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Enjang AS dan Aliuddin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, Pendekatan Filosofis Dan Praktis, Bandung: Widya Padjadjaran,2009

Fawwaz bin Hulayyil bin Rabah as-Suhaimi, Begini Seharusnya

Berdakwah, Jakarta: Darul Hak, 2015 Hatta, Ahmad, Tafsir Qur‟an PerKata, Jakarta : Maghfirah Pustaka, 2009

HD, Kaelani, Islam dan Aspek-Aspek Kemasyarakatan, Cet. 1, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000

Sabbiq, Sayyid, Aqidah Islamiyah, Cet. I, Jakarta : Robbani Press, 2008 Kementrian Agama RI, Al-qur‟an dan terjemahan, Cet. XX, Jakarta Timur:

Darus salam, 2016 , Al-qur‟an dan Terjemahan, Cet. XX, Jakarta Timur: Darus

Sunnah, 2016 Luthfi , Atabik, Tafsir Da‟awi Tadabbur Ayat-Ayat Dakwah Untuk Para Da‟i,

Cet. I, Jakarta Timur: Al-I‟tishom, 2011 Lari Sayyid Mujtaba Musawi, Meraih Kesempurnaan Spriritual, Cet. I,

Bandung : Pustaka Hidayah, 1997 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan proposal, Jakarta: Bumi

Aksara, 1995 Munir Amin, Samsul, Sejarah Dakwah, Cet. I, Jakarta: Amzah, 2014

Munir DKK, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009

M. Munir, Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Cet. I, Jakarta:

Kencana,2006

Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, Memandu Kebangkitan Islam, Cet. I, Surabaya: Sukses Publising 2016

Muhammad Abdul Qadir Abu Faris, Menelusuri Jejak Hijrah Nabi, Cet. I,

Jakarta Timur: Pustaka Qalami, 2004 Muriah, Siti, Metodologi Dakwah Kontemporer, Cet. I, Yokykarta: Mitra

Pustaka, 2000

Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Ulasan Tuntas tentang 3 Prinsip Pokok Siapa Rabbmu, apa Agamamu, siapa Nabimu, Cet. XX. Jakarta: Darul Hak, 2017

Page 84: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

Muhammad bin Jamil Zainu, Ambillah Aqidahmu Dari Al-qur‟an dan As-

Sunnah MZ, Zainuddin, Rahasia Keberhasilan Dakwah, Surabaya: Ampel Suci,

1986 Nashih Ulwan, Abdullah, Tarbiyatul Aulad Fil Islam.Cet. II Jakarata:

Khatulistiwa, 2013 Nana Sukmadinata, Syoadih, Metode Penelitian Pendidikan, Rosda: 2006

Rahmat, Jalaluddin, Retorika Moderen, Sebuah Karangka Teori dan

Praktik Berpindato, Bandung: Akademika, 1982 Sadiah, Dewi, Metode Penelitian Dakwah, Cet. 1, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2015 Sholeh, Rosyad, Manejemen Dakwah Islam, Cet, I. Yogyakarta:Surya

Sarana Grafika, 2010 Sa‟id bin Shabir Abduh, Hukum Mengkafirkan dan Membidahkan, Cet. I,

Jakarta Timur: Griya Ilmu, 2005 Shalih Bin Fauzan Al-Fauzan, Kitab Tauhid, Cet. I, Jakarta Timur: Arba‟

Grafika, 2016 Syaik Abdul bin Abdul Hamid Al-Atsari, Muhammad bin Ibrahim Al-

Hamad, Mukhtashar Aqidah Islam Aqidah Ahlu Sunnah wal Jamaah, Cet. I, Surabaya: PT. Elba Fitrah Mandiri Sejahtera, 2016

Shalih Bin Fauzan AL-Fauzan, Panduan Lengkap Membenahi Akidah,

Cet. I, Jakarta: Darul Hak, 2015 Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, Kitab Tauhid Rujukan Utama

Belajar Tauhid, Cet. I, Solo: Pustaka Arafah, 2015 Shalih Bin Fauzan Al-Fauzan, Panduan Lengkap Membenah Akidah, Cet.

I, Jakarta: Darul Hak, 2015 Tasmaro, Toto, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gya Media Pratama, 1997

Wahidin Saputra, Wahidin Pengantar Ilmu Dakwah, Cet. I, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011

Yunus, Mahmud, Kamus Arab-Ind onesia, Jakarta: PT. Hidakarya Agung

Zainuddin, Ilmu Tahid Lengkap, Cet. 2, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996

Page 85: METODE DA’I DALAM MENDAKWAHKAN TAUHID DI DESA … · 2021. 2. 24. · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dakwah tauhid pada masyarakat awam di desa Dalinsaheng, kecamatan

RIWAYAT HIDUP

Muh. Durratulhikmah Tamuge dilahirkan di Isimu pada tanggal

05 Oktober 1996. Anak ketiga dari enam bersaudara pasangan

dari suami istri bapak Sun Tamuge dan ibu Warni Mahmud.

Peneliti menyelesaikan sekolah dasar di SDN Inpres Karungo

pada tahun 2008. Pada tahun yang sama peneliti melanjutakan ke Madrasah

Tsanawiyah Al-Miftahulhikmah dan selesai pada tahun 2011, kemudian

melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Manado dan selesai

pada tahun 2014. Setelah itu peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi

swasta Universitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Agama Islam Program

Studi Komonikasi Dan Penyiaran Islam sampai tahun 2020.