Metode andal

33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan hidup merupakan suatu kesatuan di mana di dalamnya terdapat berbagai macam kehidupan yang saling ketergantungan. Lingkungan hidup juga merupakan penunjang yang sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup yang ada. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Di indonesia pembangunan nasional disusun atas dasar pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya dilaksanakan secara sambung menyambung untuk dapat menciptakan kondisi sosial ekonomi yang lebih baik. Pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup seyogyanya menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian fungsi sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga keberlanjutan pembangunan tetap terjamin. Pola pemanfaatan sumberdaya alam seharusnya dapat memberikan akses kepada segenap masyarakat, bukan terpusat pada beberapa kelompok masyarakat dan golongan tertentu, dengan demikian pola pemanfaatan sumberdaya alam harus memberi kesempatan dan peran serta aktif masyarakat, serta memikirkan dampak–dampak yang 1

description

ANDAL

Transcript of Metode andal

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangLingkungan hidup merupakan suatu kesatuan di mana di dalamnya terdapat berbagai macam kehidupan yang saling ketergantungan. Lingkungan hidup juga merupakan penunjang yang sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup yang ada. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Di indonesia pembangunan nasional disusun atas dasar pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya dilaksanakan secara sambung menyambung untuk dapat menciptakan kondisi sosial ekonomi yang lebih baik. Pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup seyogyanya menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian fungsi sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga keberlanjutan pembangunan tetap terjamin. Pola pemanfaatan sumberdaya alam seharusnya dapat memberikan akses kepada segenap masyarakat, bukan terpusat pada beberapa kelompok masyarakat dan golongan tertentu, dengan demikian pola pemanfaatan sumberdaya alam harus memberi kesempatan dan peran serta aktif masyarakat, serta memikirkan dampakdampak yang timbul akibat pemanfaatan sumber daya alam tersebut.Dampak pembangunan ini mempunyai pengertian perubahan lingkungan yang tidak direncanakan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Dampak Lingkungan mempunyai makna sbg perubahan dapat bersifat alami juga oleh kegiatan manusia. Dalam studi Amdal dampak lingkungan yg dipelajari adalah suatu kegiatan yg direncanakan oleh manusia. Dampak dapat meliputi komponen atau lingkungan kimia, biotis, sosial ekonomi, sosial budaya maupun kesehatan masyarakat. Dampak ini dapat menjadi masalah yang cukup serius karena tujuan pembangunan lebih memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan keadaan lingkungan tidak selalu tetap (statis),melainkan selalu berubah seiring dengan waktu yang berjalan. Perubahan ini dapat bersifat daur, acak maupun dengan kecenderungan tertentu. Perubahan yang bersifat daur dapat berjangka pendek, musiman dan berjangka panjang oleh karena itu di perlukan suatu perkiraan dampak untuk meminimalisir kemungkinan dan dampak negatif yang mungkin terjadi. Oleh karena itu lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani di karenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah.Untuk itu di perlukan suatu pemahaman yang cukup dalam menganalisis mengenai dampak tehadap lingkungan. Meningkatnya intensitas kegiatan penduduk dan industri perlu dikendalikan untuk mengurangi kadar kerusakan lingkungan di banyak daerah antara lain pencemaran industri, pembuangan limbah yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan, penggunaan bahan bakar yang tidak aman bagi lingkungan, kegiatan pertanian, penangkapan ikan dan pengelolaan hutan yang mengabaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

B. Tujuan1. Menjelaskan metode- metode dalam penyusunan dkumen ANDAL.2. Menjelaskan kaitan audit lingkungan dengan AMDAL.

BAB IIISIA. Metode Metode Dalam Penyusunan Dokumen ANDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)1. Metode Pengumpulan Dan Analisis Data.Metode pengumpulan dan analisis data; Bagian ini berisi metode pengumpulan data primer dan sekunder yang sahih serta dapat dipercaya (reliable) untuk digunakan dalam penyusunan rona lingkungan hidup awal yang rinci dan sebagai masukan dalam melakukan prakiraan besaran dan sifat penting dampak. Metode pengumpulan dan analisis data harus relevan dengan metode pengumpulan dan analisis data untuk penentuan rona lingkungan hidup rinci serta metode prakiraan dampak yang digunakan untuk setiap dampak penting hipotetik yang akan dikaji, sehingga data yang dikumpulkan relevan dan representatif dengan dampak penting hipotetik yang akan dianalisis dalam prakiraan dampak yaitu:1) Cantumkan secara jelas metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data berikut dengan jenis peralatan, instrumen, dan tingkat ketelitian alat yang digunakan dalam pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan harus sesuai Standar Nasional Indonesia, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku atau metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur.2) Uraikan metode yang digunakan untuk menganalisis data hasil pengukuran. Cantumkan jenis peralatan, instrumen, dan rumus yang digunakan dalam proses analisis data. Khusus untuk analisis data primer yang memerlukan pengujian di laboratorium, maka harus dilakukan di laboratorium yang terakreditasi dan/atau teregistrasi.Contoh :1. Komponen Fisik dan KimiaData primer aspek fisika dan kimia dikumpulkan melalui pengamatan langsung di lapangan atau pengumpulan data di lapangan.

a. Kualitas udaraNoParameterMetode AnalisisPeralatan

1KebisinganPengukuran in situSound level meter

2DebuGravimetriHigh Volume Sampler

3SO2PararosalinSpektofotometer

4NOxSaltzmanSpektofotometer

5CONDIRNDIR Analyzer

6H2SMercurythiocyatenateSpektofotometer

7NH3NesslerSpektofotometer

8PbGravimetricHigh Volume Sampler

Parameter kualitas udara yang diukur beserta metode dan peralatannya sesuai dengan Surat Keputusan Mentri KLH No 02/MENKLH/1998 yang dapat dilihat

b. FisiografiFisiografi meliputi keadaan fisiografi dan topografi daerah, sifat sifat morfologi tanah dan kandungan kimia tanh, dan neraca air.Komponen lingkunganParameterLingkunganMetode Pengumpulan DataMetode Analisis Data

MetodeLokasi

Iklim-Suhu-Kelembaban nisbi udara-Kualitas udara-Pengumpulan data sekunder-Pengukuran dilapangan (untuk kualitas udara )-Pelabuhan udara terdekat-Stasiun Meteorologi terdekat-Tabulasi data-Klasifikasi Sehmitc dan Ferfuson, Koppen dan oldeman.

Hidrologi-Tinggi muka air tanah-Pola aliran dan debit sungai-Tinggi lama, dan frekuensi genangan atau banjir-Pengamatan lapangan-Pengukuran lapangan-Sungai-Saluran primer,sekunder, tersier-Analisis hidrograf-Pengukuran lapangan-Penilaian ahli

Sifat fisik air permukaan-Warna-Rasa dan bau-kekeruhan padatan tersuspensi-pH-DO-BOD-COD-Kesadahan total-Kalsium ( ca)-Magnesium (Mg)-Mangan (Mn)-Karbonat (CO3 )-Nitrit ( NO2 )-Nitrat ( NO3)-Sulfat ( SO4 )-Pengukuran in situ-Pengambilan sampel air-Titrasi-Sungai -Saluran primer, sekunder dan tersier.-TitrimetrikSpektrofotometrik

Tanah-Fisiografi litologi-Sifat fisik tanah-Sifat kimia tanah-Observasi lapang-Pengeboran dan pengambilan sampel tanah-Lahan gambut-Lahan rawa-Penilaian ahli-Analisis laboratorium

2. Komponen BiologiParameterMetodeperalatanLokasi Pengambilan SampingAnalisis Data

Ekosistem akuatikPlanktonBentosRumput lautganggang-Sistematik random sampling-Transfek sampling-Kuadrat samplingPlankton netEckmangrab Perairan sekitarIndeks keanekaragaman,keseragaman, dan kelimpahan

Ekosistem daratPekaranganSawahKebun campuranBantaran sungai-Point quarter sampling-Line intercept, belt transect-Bisect -Distance method-Meteran-Kompas-Tali plastic-Patok

Pada lokasi proyek dan sekitarnya yang terdapat banyak vegetasiIndeks keanekaragaman,kerapatan, dan dominasi

Fauna daratan (satwa liar dan domestic) dan mikroorganisme.-sensus langsung-wawancarainventarisasiPengamatan jejak/bekas kotoran hewan-Teropong-Alat Tulis-Buku identifikasi-Pada lokasi proyek bagian darat yang terdapat banyak fauna-Frekuensi kehadiran-Indeks keanekaragaman, dominasi dan keseragaman

Komponen biologi yang ditelaah meliputi flora dan fauna serta organism lainnya, baik darat maupun perairan. Data yang diambil berupa indeks keanekaragaman, indeks pemerataan, dan kelimpahan suatu organism.

3. Komponen social, ekonomi, dan budayaKomponen social yang penting di antaranya adalah demografi, ekonomi, dan budaya. NOKomponen lingkunganParameter lingkunganSumber dataMetode analisis

Data primerData sekunderkuantitatifKualitatif

1Sosial ekonomi-kegiatan perekonomian -mata pencaharian dan pendapatan-sistem penguasaan tanahObservasi, wawancaramonografi kecamata, kelurahan,dan desa-tabulasi silanggambaran keluar-masukuang-potensi ekonomi masyarakat

2demografi-struktur kependudukan, jumlah,kepadatan, jenis kelamin, dan persebaran pendudukobservasimonografi desa dan kecamatan-tabulasi silang kecenderungan memusat-data statistik-menggambarkan keadaan demografi penduduk dan desa

3Sosial budaya -adat istiadat, kebiasaan, dan norma yang berlaku-pranata sosial-masalah sosialObservasi, wawancara, kuisionermonografi desa dan kecamatan-data statistik deskriptif-sosiogrammenggambarkan situasi social dan budaya masyarakat setempat

4Kesehatan masyarakat-keadaan dan system kesehatan yang ada-angka penderita sakit dan kematian-sanitasi lingkungan -fasilitas medis dan status gizi-endemik-pendemik dan epidemic

kuisionermonografi peskesmas dan balai kesehatan setempat-data statistic deskriptifidentifikasi jenis pola penyebaran-sistem pola pengebotan masyarakat

2. Metode Prakiraan Dampak Penting.Metode prakiraan dampak penting yang akan digunakan dalam Andal; Bagian ini menjelaskan metode prakiraan dampak penting yang digunakan untuk memprakirakan besaran dan sifat penting dampak dalam studi Andal untuk masing-masing dampak penting hipotetik, termasuk rumus-rumus dan asumsi prakiraan dampaknya disertai argumentasi/alasan pemilihan metode tersebut.Penyusun dokumen Amdal dapat menggunakan metodemetode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur untuk melakukan prakiraan dampak penting yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode prakiraan dampak penting dalam AmdalBerikut Pedoman Kriteria Penentuan Ukuran Penting (P) dan Tidak Penting (TP) Dampak masing-masing parameter penentu tingkat kepentingan dampak menurut Kep. Ka. BAPEPDAL, Nomor: Kep-056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran dampak Penting, dengan usulan perubahan.1.Jumlah manusia yang terkena dampakKriteria jumlah manusia terkena dampak dikatakan sebagai dampak penting (P) apabila terdapat > 25% manusia yang terkena dampak dan tidak mendapatkan manfaat dari proyek.2.Luas wilayah persebaran dampakKriteria Luas wilayah persebaran dampakdikatagorikan kedalam dampak penting (P) apabila luas dampak > 0,25 kali luas wilayah studi, karena setidak-tidaknya dalam luasan 0,25 di wilayah studi pemanfaatan ruang cukup beragam sehingga dampaknya sudah mengenai banyk komponen lingkungan3.Intensitas dan lamanya dampak berlangsungIntensitas dan lamanya dampak berlangsung dikatagorikaan sebagai dampak penting (P) apabila intensitasnya sama atau lebih besar daripada ambang batas baku mutu, dan atau dampak berlangsung tidak hanya sesaat.4.Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampakBanyaknya komponen lain yang akan terkena dampak dikatagorikan kedalam kriteria penting (P) apabila ada komponen lain yang terkena dampak (sekunder, tersier dst).5. Sifat kumulatif dampakDikatagorikan penting (P) apabila dampak yang diprakirakan terjadi akan mengalami penumpukan (terakumulasi) dalam satu ruang tertentu, dan dampak lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan efek saling memperkuat. 6.Berbalik atau tidak berbaliknya dampakDikatagorikan penting (P) apabila dampak yang diprakirakan terjadi tidak dapat pulih kembali (tidak berbalik) seperti kondisi semula, baik dipulihkan kembali oleh alam maupun dengan intervensi manusia.

Metode Prakiraan Dampak yang dipakai antara lain :Metode Formal, meliputi :1. Model prakiraan cepatPilih seorang atau beberapa pakar dan beri keterangan secukupnya tentang permasalahan yang ada. Pilih model yang ada 2.Model matematik Diskriptif internal : Melalui formula matematika Empiris : Hasil pengamatan3.Model fisik Simulasi meniru keadaan Illustrasi keadaan 4. Model experimentalMelalui kegiatan laboratorium, dilakukan percobaan dilapangan.Metode InformalMetode yang digunakan bila banyak keterbatasan , sehingga tidak mungkin dilakukan dengan formal, beberapa metode informal antara lain:1. Intuisi2. Pengalaman3.Analogi

Adapun cara/teknik memprediksi dampak dapat dilakukan dengan : 1. Cara/teknik sederhana Pada cara ini dikenalkan berbagai teknik seperti intuitive, ad hock, analog! dan delphi, 2. Cara/teknik pemodelan Pada cara ini dikenalkan berbagai teknik model matematis, model statistik hubungan regresi, statistik korelasional dan gratis, 3. Cara/teknik pertimbangan keahlian profesi (professional judgment) Cara ini sebenarnya merupakan cara kombinasi antara ketiga cara di atas yang dilakukan oleh pakar bidang tertentu terhadap suatu komponen lingkungan tertentu. Dengan pengalaman yang dimiliki dan pengetahuan yang dikuasai oleh seorang pakar mata prakiraan dampak sesuatu komponen lingkungan akan dapat ditentukan dengan tepat.

Cara Pendugaan Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia 1. Komponen Udara Hampir setiap kegiatan pembangu nan akan mempengaruhi komponen udara. Proyek pembangunan pembuatan ja lan tol pelabuhan udara dan pembangkit listrik (PLTN, PLTA, PLTU, PLTPB), industri perumahan dan pemasangan jaringan (pi pa, transmisi) akan menghasilkan dampak terhadap udara seperti gas, debu, kebisingan, dan getaran udara (vibrasi)Didalam memperkirakan dampak terhadap komponen udara, langkah dasar yang harus dilakukan adalah sebagai (a) Identifikasi/pengenalan emisi gas atau debu yang dikeluarkan oleh beberapa aktivitas pembangunan yang direncanakan. (b) Penjelasan tentang kondi si udara saat sekara ng yang merupakan rona lingkungan awal . Apabila mungkin buat kecenderungan perubahan kondisi udara tersebut diwaktu mendatang. Buatlah rata-rata kondisi setiap gas dan debu yang ada di udara ambient ini dan bandingkaniah dengan standar baku mutu kualitas udara. (c) Penentuan dispersi patokan di udara dengan memperhatikan kecepatan angin, tinggi cerobong dan inversinya pada musim kemarau dan musim hujan. Hasil-hasil pengamatan terhadap kualitas udara pada waktu yang lalu harus menjadi bahan pertimbangan. (d) Pelajari data ikiim yang terdiri dari curah hujan, kecepatan angin dan arah angin, radiasi matahari, kelembaban dan evapotranspirasi. Data ikiim ini hendaknya dicari untuk data tahunan dan bulanan. Kemudian ditentukan konsentrasi gas dan debu di permukaan tanah. (e) Penentuan adanya dampak yang timbul pada saat musim hujan dan musim kemarau. Juga ditentukan dampaknya pada saat aktivitas Pembangunan dilaksanakan baik pada saat prakons truksi, konstruksi dan pasca konstruksi. Didalam menggunakan rumus matematis pada metode formal, setelah diketemukan rumus matematis yang tepat tidakan lebih lanjut adalah menentukan variabel prediktor. Variabel predictor ini adalah variabel yang berubah-ubah sesuai dengan waktu atau sesuai dengan per ubahan kapasitas produksi (untuk suatu pabrik). Cara prakiraan dampak yang timbul pada komponen udara biasanya menggunakan rumus-rumus matematis sebagai berikut; dimana:

C = konsentrasi suatu gas di atas permukaan tanah (Ug/m3)Q = banyaknya gas yang dikeluarkan (Ug/m3), merupakan variabel prediktory = pembauran parameter gas secara horizontalz = pembauran parameter gas secara vertikalv = rata-rata kecepatan angin (m/detik)H = tinggi cerobong efektifx,y = jarak terjauh angin yang searah dan berlawanan arah angin (m)Y = tinggi permukaan di atas tanah2. Komponen HidrologiKomponen hidrologi dalam AMDAL biasanya dirinci menjadi parameter- parameter debit, kualitas air permukaan (sungai, danau, rawa), kualitas dan kuantitas air dalam tanah, iklim makro (curah hujan, kecepatan dan arah angin, suhu, kelembaban), pola drainase dan evaporasi.Langkah-langkah dalam prakiraan dampak :a Penentuan kondisi lingkungan hidrologi yang dirinci atas parameterparameternya,b Mempelajari masalah yang berhubungan dengan air permukaan,c Penentuan kualitas dan kuantitas air dalam tanah dan penggunaannya oleh berbagai pihak pada waktu yang lalu, saat ini dan prakiraan untuk waktu mendatang,d Mempelajari berbagai sumber kualitas lingkungan komponen hidrologi yang ada,e penentuan perubahan berbagai parameter air di waktu yang akan datang bila ada proyek dan bila tidak ada proyek, kemudian ditentukan dampaknya bila ada proyek.

Rumus matematis untuk menduga besarnya dampak parameter anorganik dalam air seperti Hg, Cd, Pb, Al dan Cr adalah:

Dimana :Kt = konsentrasi suatu unsur di waktu mendatangKo = konsentrasi suatu unsur saat inir = tingkat perubahan setiap waktu tertentu (1 tahun), variabel ini merupakan variabel prediktort = waktu prediksi dalam tahun3. Komponen Biotis a. Perubahan jumlah jenis Pendugaan terhadap perubahan berbagai parameter biotis biasanya dilakukan dengan cara kuantitatif matematis. Berbagai cara matematis yang dilakukan antara lain adalah berkurangnya jenis dalam hutan menghitung ber kurangnya jem's tanaman akibat semakin sempitnya hutan dengan rumus :

dimana : S = jumlah jenis A = luas hutan C dan Z konstan Dari rumus tersebut maka variabel prediktornya adalah A. Luas hutan berubah karena proyek pembangunan m salnya pemukiman, pertambangan, perkebunan dan sebagainya ya ng menggunakan lahan hutan. Perubahan jumlah jenis merupakan akibat kegiatan pengetolaan hutan atau berkurangnya luas kawasan hutan ka rena banyaknya konversi hutan untuk penggunaan lain. Dengan rumus tersebut dapat dicari dampak kegiatan pengelolaan hutan yang dilakukan dengan memasukan angka A yang berbeda atau dapat juga untuk mengetahui dampak kegiatan pembangunan yang menyebabkan berkurangnya kawasan hutan. b. Parameter Vegetasi Berbagai cara matematis dipergunakan untuk memprediksi perubahan lingkungan dan dampak yang timbul akibat da ri suatu kegiatan terhadap vegetasi alam, dengan memperhitungkan berbagai parameter yaitu : 1. kerapatan (density) 2. keanekaragaman (diversity) 3. kekerapan (frequency) 4. dominasi (Dominancy) 5. Nilai penting (Importance)

3. Metode Evaluasi Terhadap Dampak Lingkungan.Evaluasi terhadap dampak lingkungan yang terjadi dilakukan untuk menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup. Bagian ini menguraikan metode-metode yang lazim digunakan dalam studi Andal untuk mengevaluasi keterkaitan dan interaksi dampak lingkungan yang diprakirakan timbul (seluruh dampak penting hipotetik) secara keseluruhan dalam rangka penentuan karakteristik dampak rencana usaha dan/atau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup. Metode evaluasi dampak menggunakan metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode evaluasi dampak penting dalam Amdal.Beberapa metode Evaluasi dampak yang terkenal adalah sebagai berikut 1. Evaluasi Dampak Metode Overlay Berdasarkan pada metode prakiraan dampak dengan Overlay, maka setiap dampak terhadap komponen lingkungan digambarkan dalam peta tematik. Apabila indikator dampak negatif terhadap berbagai ekosistem digambarkan dalam peta dengan warna terang, agak gelap dan gelap untuk menggambarkan dampak ringan, sedangkan berat, dan peta ini dioveriay/ ditampal maka evaluasinya adalah : (a). ekosistem yang sangat gelap terkena dampak sangat berat, (b). ekosistem yang warnanya agak gelap terkena dampak agak berat, (c). ekosistem yang warnanya terang dapat di evaluasi bahwa ekosistem terkena dampak sangat ringan2. Evaluasi Dampak Metode Flowchart (Bagan Alir) Metode Flowchart dapat dipergunakan untuk menggembangkan dampak pada setiap periode atau tahapan pembangunan Kelemahan dan metode Bagan alir atau Flowchart ini hanya menunjukkan aliran dampak saja, tetapi macam dampak positif atau negatif tidak dapat diberikan. Disamping itu informasi tentang seberapa be sar dampaknya juga tidak diberikan.

3. Evaluasi Dampak Metode Checklist Berbentuk daftar komponen lingkungan yang kemudian digunakan untuk menentukan komponen mana yang terkena dampak. Seiring dengan perkembangan, metode ini dibagi menjadi:a. Checklist sederhanab. Checklist dengan uraian (descriptive checklist)c. Checklist berskala (scaling checklist)d. Checklist berskala dengan pembobotan (scale weighted checklis)4. Metode Sistem Evaluasi Lingkungan (Environmental Evaluation System). Metode ini sangat cocok digunakan untuk mengadakan evaluasi komponen- komponen lingkungan yang telah mengalami per ubahan. Oleh karenannya metode ini sangat cocok untuk Studi Evaluasi Lingungan (SEL). Untuk dapat membuat evaluasi maka diperlukan suatu standar atau baku mutu sesuatu komponen. Pada umumnya metode ini dipergunakan untuk meng analisis suatu bentang lahan5. Metode Matrik Interaksi Leopold Metode Leopold ini juga dikenal seba gai "Matriks Leopold" atau "Matrik interaksi dari Leopold". Metode menarik ini mulai dikembangkan oleh Dr. Luna Leopold dan teman-temannya di Amerika Serikat pada tahun 1971. Metode ini dirancang untuk menganalisis dampak lingkungan pada berbagai proyek konstruksi yang berada di suatu wilayah yang relatif masih alami. Metode ini sangat baik untuk memberi informasi hubungan sebab dan pengaruh suatu aktivitas atau kegiatan disamping itu juga dapat menunjukkan hasil secara kuantitatif, dan juga baik untuk mengkomunikasikan hasil. Metode matrik Leopold membagi atau merinci sebanyak 100 (seratus) macam aktivitas dari suatu proyek dan membagi 88 (delapan puluh delapan) komponen lingkungan. Metode ini dapat dipergunakan datapenyaringan untuk identifikasi dampak lingkungan dan dapat memberikan gambaran dampak secara keseluruhan atas dasar dampak yang timbul pada setiap komponen lingkungan; dari tabel matrik interaksi Leopold dapat diketahui komponen apa saja yang banyak terkena dampak. Demikian juga dapat diketahui aktivitas apa saja yang banyak memmbulkan dampak. Matrik ini dapat di pergunakan untuk melihat besar dan banyaknya dampak positif dan negatif dan suatu proyek. Disamping itu juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi lingkungan pada berbagai tingkat pembangunan proyek. Misalnya sewaktu rencana pembangunan proyek (Pra Kontruksi) sewaktu proyek sedang dibangun (Konstruksi) dan sewaktu proyek beroperasi.(Pasca Konstruksi). Metode ini telah digunakan untuk berbagai macam proyek seperti pada proyek-proyek pembuatan jalan, pertambangan, pembangunan sumberdaya air, jalan kereta api dan sebagainya. Kesemua proyek- proyek tersebut berada dalam daerah yang relative masih alami.

B. Audit Lingkungan Hidup dan AMDAL Menurut PermenLH No. 03 tahun 2013 audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.Menurut PP no. 27 tahun 1997 amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan Audit lingkungan hidup terdiri atas : a. Audit lingkungan hidup yang bersifat sukarela Kegiatan yang telah memiliki amdal dan dalam operasionalnya menghendaki untuk meningkatkan ketaatan dalam pengelolaan lingkungan hidup dapat melakukan audit lingkungan secara sukarela yang merupakan alat pengelolaan dan pemantauan yang bersifat internal. Penerapan perangkat pengelolaan lingkungan sukarela bagi kegiatan-kegiatan yang wajib amdal tidak secara otomatis membebaskan pemrakarsa dari kewajiban penyusunan dokumen amdal. walau demikian dokumen-dokumen sukarela ini sangat didorong untuk disusun oleh pemrakarsa karena sifatnya akan sangat membantu efektifitas pelaksanaan pengelolaan lingkungan sekaligus dapat memperbaiki ketidaksempurnaan yang ada dalam dokumen amdal.b. Audit lingkungan hidup yang diwajibkan Bagi kegiatan yang telah berjalan dan belum memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup (rkl-rpl) sehingga dalam operasionalnya menyalahi peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup, maka kegiatan tersebut tidak bisa dikenakan kewajiban amdal, untuk kasus seperti ini kegiatan tersebut dikenakan audit lingkungan hidup wajib sesuai keputusan menteri lingkungan hidup nomor 30 tahun 2001 tentang pedoman pelaksanaan audit lingkungan yang diwajibkan. Audit lingkungan wajib merupakan dokumen lingkungan yang sifatnya spesifik, dimana kewajiban yang satu secara otomatis menghapuskan kewajiban lainnya kecuali terdapat kondisi-kondisi khusus yang aturan dan kebijakannya ditetapkan oleh menteri negara lingkungan hidup. Kegiatan dan/atau usaha yang sudah berjalan yang kemudian diwajibkan menyusun audit lingkungan tidak membutuhkan amdal baru

Audit lingkungan hidup dilakukan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan hidup. Audit lingkungan hidup dapat dilakukan terhadap lebih dari 1 (satu) usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi dalam 1 (satu) kawasan.Dokumen audit lingkungan hidup terdiri atas: 1. Rencana audit lingkungan hidup; Rencana audit lingkungan hidup paling sedikit berisi: a. Identitas pemberi perintah audit dan pihak yang diaudit; b. Tujuan audit; c. Lingkup audit; d. Kriteria audit; e. Identitas dan identifikasi kompetensi tim audit; f. Pernyataan ketidakberpihakan dan kemandirian tim audit; g. Proses dan metode kerja audit; h. Tata waktu audit keseluruhan; i. Lokasi dan jadwal audit lapangan; j. Wakil dari pihak yang diaudit; k. Kerangka protokol audit; l. Pengumpulan bukti audit; dan m. Kerangka sistematika laporan2. Laporan hasil audit lingkungan hidup. Laporan hasil Audit Lingkungan Hidup paling sedikit berisi: a. Informasi yang meliputi tujuan, lingkup, kriteria, dan proses pelaksanaan audit; b. Temuan audit; c. Kesimpulan audit; d. Rekomendasi audit dan tindak lanjut; dan e. Data dan informasi pendukung yang relevan

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan Terdapat 3 metode dalam penyusunan dokumen ANDAL, yaitu :a. Metode pengumpulan dan analisis datab. Metode perkiraan dampak pentingc. Metode evaluasi terhadad dampak lingkunganKaitan audit lingkungan dengan amdal adalah Kegiatan yang telah memiliki amdal dan dalam operasionalnya menghendaki untuk meningkatkan ketaatan dalam pengelolaan lingkungan hidup dapat melakukan audit lingkungan secara sukarela yang merupakan alat pengelolaan dan pemantauan yang bersifat internal. Bagi kegiatan yang telah berjalan dan belum memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup (rkl-rpl) sehingga dalam operasionalnya menyalahi peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup, maka kegiatan tersebut tidak bisa dikenakan kewajiban amdal, untuk kasus seperti ini kegiatan tersebut dikenakan audit lingkungan.

Daftar Pustaka

Alfarico. 2011. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Http://Blogs.Unpad.Ac.Id/Alfarico/2011/05/11/Analisis-Mengenai-Dampak-Lingkungan-Amdal/ . 4 Mei 2015Joko Pratomo, 2012. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal). Http://Chumbucket08.Blogspot.Com/2012/01/Analisis-Mengenai-Dampak-Lingkungan.Html. 4 Mei 2015Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Audit Lingkungan Hidup Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Siska. 2013. Prakiraan Dampak. Http://Siskamelani.Blogspot.Com/2013/07/Prakiraan-Dampak_8.Html. 4 Mei 2015

21