Metode analisis hewan

3
1. Metode CMMR (Capture, Mark, Release, dan Recapture) Metode ini sangat penting dalam ekologi hewan sebab tidak hanya perkiraan kerapatan yang diperoleh tetapi perkiraan laju kelahiran dan laju kematian populasi yang dikaji juga dapat diketahui.syarat berlakunya metode CMRR yaitu : pergantian antar individu rendah (tidak mudah mati, tidak mudah besar, tidak mudah berkembang biak). Hal yang pertama dilakukan adalah dengan menentukan tempat yang akan dilakukan estimasi, lalu menghitung dan mengidentifikasinya, dan hasil dapat dibuat dalam sistem daftar. Karakteristik dasar populasi adalah besar populasi atau kerapatan. Pengukuran kerapatan mutlak ialah dengan cara penghitungan menyeluruh yaitu cara yang paling langsung untuk mengerti berapakah makhluk yang di pertanyakan di sutau daerah adalah menghitung makhluk tersebut semuanya dan metode cuplikan yaitu dengan menghitung proporsi kecil populasi pada rumus Paterson (Susanto, 2000). 2. Metode Fit Fall Trap Hewan tanah adalah hewan yang hidup di tanah, baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah. Tanah itu sendiri adalah suatu bentangan alam yang tersusun dari bahan-bahan mineral yang merupakan hasil proses pelapukan batu-batuan dan bahan organik yang terdiri dari organisme tanah dan hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan. Kehidupan hewan tanah sangat ditentukan oleh faktor fisika-kimia tanah, karena itu dalam mempelajari ekologi hewan tanah faktor fisika-kimia tanah

description

ekologi

Transcript of Metode analisis hewan

Page 1: Metode analisis hewan

1. Metode CMMR (Capture, Mark, Release, dan Recapture)

Metode ini sangat penting dalam ekologi hewan sebab tidak hanya perkiraan kerapatan

yang diperoleh tetapi perkiraan laju kelahiran dan laju kematian populasi yang dikaji juga

dapat diketahui.syarat berlakunya metode CMRR yaitu : pergantian antar individu rendah

(tidak mudah mati, tidak mudah besar, tidak mudah berkembang biak).

Hal yang pertama dilakukan adalah dengan menentukan tempat yang akan dilakukan

estimasi, lalu menghitung dan mengidentifikasinya, dan hasil dapat dibuat dalam sistem

daftar.

Karakteristik dasar populasi adalah besar populasi atau kerapatan. Pengukuran

kerapatan mutlak ialah dengan cara penghitungan menyeluruh yaitu cara yang paling

langsung untuk mengerti berapakah makhluk yang di pertanyakan di sutau daerah adalah

menghitung makhluk tersebut semuanya dan metode cuplikan yaitu dengan menghitung

proporsi kecil populasi pada rumus Paterson (Susanto, 2000).

2. Metode Fit Fall Trap

Hewan tanah adalah hewan yang hidup di tanah, baik di permukaan tanah maupun di

dalam tanah. Tanah itu sendiri adalah suatu bentangan alam yang tersusun dari bahan-bahan

mineral yang merupakan hasil proses pelapukan batu-batuan dan bahan organik yang terdiri

dari organisme tanah dan hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan. Kehidupan hewan tanah

sangat ditentukan oleh faktor fisika-kimia tanah, karena itu dalam mempelajari ekologi hewan

tanah faktor fisika-kimia tanah selalu diukur karena hewan merupakan komponen penyusun

tanah (Susanto,2000).

Pengukuran faktor fisika-kimia tanah dapat di lakukan langsung di lapangan dan ada

pula yang hanya dapat diukur di laboraturium. Untuk pengukuran faktor fisika-kimia tanah di

laboraturium maka di lakukan pengambilan contoh tanah dan dibawa ke laboraturium. Di

lapangan, hewan tanah juga dapat dikumpulkan dengan cara memasang perangkap jebak

(pit fall-trap). Pengumpulan hewan permukaan tanah dengan memasang perangkap jebak

juga tergolong pada pengumpulan hewan tanah secara dinamik.

3. Metode Transek

Untuk mengetahui kelimpahan gastropoda dengan menggunakan metode transek,

transek dibentangkan tegak lurus terhadap garis pantai.

Faktor-Faktor Lingkungan yang berpengaruh di daerah pantai adalah faktor biotik dan

faktor abiotik, faktor biotik meliputi hewan laut seperti siput laut, tripang, bintang laut,

Page 2: Metode analisis hewan

kerang, dan jenis tumbuhan laut berupa ganggang coklat, rumput laut, sedangkan faktor

abiotik meliputi pasang surut , suhu, gerakan ombak, salinitas dan substrat dasar

(Soetjipta,1994).

Soetjipta, Drs, M.Pd. 1994. Dasar- Dasar Ekologi Hewan. Jakarta : Departemen Pendidikan

Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Susanto, Pudyo. 2000. Ekologi Hewan. Jakarta :Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.