METODE ADVANCED OXIDATION PROCESSES (AOP) … Sutrismo... · untuk pengolahan air limbah domestik...
Transcript of METODE ADVANCED OXIDATION PROCESSES (AOP) … Sutrismo... · untuk pengolahan air limbah domestik...
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
57
METODE ADVANCED OXIDATION PROCESSES (AOP) UNTUK
MENGOLAH LIMBAH RESIN CAIR
Sutrisno Salomo Hutagalung Anto Tri Sugiarto Veny Luvita)
ABSTRAK
METODE ADVANCED OXIDATION PROCESSES (AOP) UNTUK MENGOLAH
LIMBAH RESIN CAIR Pada umumnya polutan utama yang terkandung dalam limbah cair
bahan resin adalah senyawa-senyawa organik yang biasanya dapat merupakan racun yang dapat
mencemari lingkungan air dan udara apabila dibuang langsung ke lingkungan dalam jumlah yang
banyak Untuk mengatasi polutan yang terkandung dalam limbah cair bahan resin penelitian
merekomendasikan instalasi air limbah (IPAL) dengan menggunakan instrumentasi metode
Advanced Oxidation Processes (AOP) Untuk dapat meningkatkan efektifitas dan standar baku
mutu buang limbah cair dari bahan resin maka diusulkan adanya perubahan cara pengolahan air
limbah dengan metode AOP yaitu dengan mengkombinasikan ozon dan uliteraviolet
Kata kunci instrumentasi Ozon uliteraviolet AOP polutan resin baku mutu
ABSRACT
METHODE OF EDVANCED OXIDATION PROCESSED FOR TREATMENT
LIQUID RESIN WASTE In general main polutan that contain in liquid waste resin materials is
organic compounds that usually as a poisoned that can contaminate water environment and air
when it thrown away directly to environment in the large number To overcome polutan that
implied in liquid waste resin materials research recommends waste treatment facility (WTF) by
using instrumentation of Advanced Oxidation Processes (AOP) method To improve efectivity and
quality standard of liquid waste from resin materials for that reason proposed the changing of
waste water treatment with AOP method combine ozone and uliteraviolet treatment
Keyword instrumentation Ozone uliteraviolet AOP polutan resin standard quality
PENDAHULUAN
Sejak tahun 1981 para peneliti
mulai menguji penggunaan ozon sebagai
bagian dari proses reklamasi air Penelitian
awal menunjukan bahwa dosis ozon tertentu
diperlukan untuk mencapai tingkat spesifik
penyuci-hamaan [1] Literatur menunjukan
bahwa faktor-faktor yang paling signifikan
dimana mempengaruhi persyaratan dosis
ozon adalah effluent chemical oxygen
demand (COD) influent kepadatan bakteri
dan target effluent kepadatan bakteri
Plasma adalah zat keempat disamping
zat klasik padat cair dan gas Zat plasma ni
diketemukan oleh ilmuan Amerika Irving
Langmuir 1881-19570 dalam percobaanya
melalui filamen tungsten dengan prinsip
mengalirnya arus listrik akan menunjukan
adanya ionisasi yang mengakibatkan
terbentuknya ion serta elektron pada udara
diantara dua elektrode yang diberi tegangan
listrik yang cukup tinggi (lt 10 kV) [2]
Semakin besar tegangan listrik yang
diberikan semakin banyak jumlah ion dan
elektron yang terbentuk Aksindashreaksi yang
terjadi antara ion dan elektron dalam jumlah
banyak akan menimbulkan kondisi udara
dua elektrode menjadi netral peristiwa
inilah yang disebut plasma
Dewasa ini teknologi plasma banyak
digunakan dalam berbagai bidang industri
seperti industri elektronik material kimia
dan obat-obatan Selain dari pada itu
teknologi plasma dimanfaatkan juga untuk
mengolah limbah cair dan gas
Sistem pengolah limbah cair yang ada
umumnya mempergunakan cara kombinasi
antara pemakaian clorine sistem
kondensasi sedimentasi dan filiterasi
Sedangkan untuk mengolah limbah cair
organik banyak mempergunakan
mikrobiologi karbon aktif atau membran
filiterasi tidaklah cukup untuk limbah
organik yang semakin banyak Untuk
masalah limbah organik ini teknologi ozon
mulai dipergunakan
Sesuai dengan fungsinya instalasi
pengolahan air limbah ini dapat dipakai
untuk pengolahan air limbah domestik yang
didalamnya banyak terkandung berbagai
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
58
jenis senyawa kimia dan mikroorganisma
yang dapat merusak lingkungan dan dapat
membahayakan kesehatan masyarakat
disekitarnya
Pada umumnya polutan utama yang
terkandung dalam limbah cair mengandung
bahan peroxide adalah senyawa-senyawa
organik beracun yang dapat mencemari
lingkungan air dan udara apabila dibuang
langsung ke lingkungan dalam jumlah yang
banyak Untuk mengatasi polutan yang
terkandung dalam limbah cair bahan
peroxide penggunaan cara oksidasi
merupakan proses utama dalam proses
pengolahan air limbah dengan teknologi
ozon ini Oksidasi sangat diperlukan dalam
proses penguraian senyawa-senyawa kimia
organik dan sebagian anorganik
Sesuai dengan ketentuan yang
dikeluarkan oleh kementrian negara
lingkungan hidup dimana setiap perusahaan
wajib untuk dapat mengatasi dan
mengurangi jumlah bahan pencemar dalam
limbah cair yang dihasilkan Untuk itu
perusahaan yang menggunakan bahan
peroxide memerlukan adanya suatu
teknologi yang dapat dipergunakan untuk
mengatasi permasalahan limbah cair
tersebut
PERMASALAHAN
Pengembangan instalasi instrumentasi
pengolahan limbah cair bahan peroxide
menggunakan metode AOP dengan
kombinasi ozon dan uliteraviolet
dimaksudkan agar limbah cair yang diolah
dapat dibuang dengan aman dan memenuhi
baku mutu lingkungan sesuai dengan
Keputusan Mentri Negara Lingkungan
Hidup [3]
Dari proses produksi perusahaan
berbahan peroxide setiap harinya
menghasilkan kurang lebih 10 m3day
limbah cair dengan kadar kandungan COD
116208 ppm di sampel A3-2 yang dinilai
sangat tinggi sehingga limbah cair ini tidak
dapat langsung dibuang ke lingkungan air
Konsep dasar sistem yang akan
dibangun adalah sistem AOP dengan
menggunakan ozon dan uliteraviolet [45]
sebagai komponen utama sistem yang
dikombinasikan dengan karbon aktif sebagai
filiterasi pada tahapan terakhir
Fungsi dari kombinasi ozon dan
uliteraviolet adalah untuk menghasilkan
hydroxyl radikal (sdotOH) ditunjukkan pada
persamaan (1) dan (2) dimana sebuah
radikal bebas yang memiliki potential
oksidasi yang sangat tinggi (28 V) jauh
melebihi ozon (17 V) dan chlorine (136 V)
[36] Sedangkan lampu uliteraviolet pada
panjang gelombang tertentu (λ = 254 m)
akan efektif dalam proses membunuh
bakteri Hal ini menjadikan kombinasi ozon
dan uliteraviolet sangat potensial untuk
mengoksidasi berbagai senyawa organik
minyak dan bakteri yang terkandung
didalam air
O3 + UV rarr O2 + O(1D) (1)
O(1D) + H2O rarr 2 OH (2)
Rangkaian dasar sistem yang diajukan adalah sebagai berikut Gambar 1
wastewater AOP filtration clearwater
Gambar 1 Konsep dasar pengolahan limbah bahan peroxide dengan teknologi AOP
Gambar 2 Laju alir pengolahan limbah dengan AOP dan CA
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
59
Gambar 3 Skema Sistem Instalasi AOP dan Laboratorium
Gambar 4 Rangkaian unit AOP dan Gambar 5 Alat ozone generator
TATA KERJA
Sistem instrumentasi yang
digunakan adalah metode Advanced
Oxidation Processes (AOP) Sistem AOP
yang dipergunakan adalah kombinasi antara
Ozon-UV-H2O2 dan karbon aktif (Gambar
2) Sistem AOP bekerja memanfaatkan
hydroxyl radical (middotOH) yang dihasilkan dari
reaksi antara kombinasi Ozon-UV-H2O2
dalam air Karbon aktif bekerja dalam
membantu proses absorpsi mikro polutan
hasil oksidasi dari sistem AOP
Sistem instalasi AOP ditunjukkan
dengan skema seperti pada Gambar 3 Dari
skema percobaan ini dapat dijelaskan
tahapan-tahapan proses pengolahan air
limbah sebagai berikut
Air limbah dilewatkan ke unit AOP
untuk direaksikan dengan O3-UV- H2O2
Proses oksidasi terjadi di unit AOP Air
limbah yang sudah teroksidasi dilewatkan
unit karbon (CA) selanjutnya air limbah
yang sudah melewati tahapan-tahapan
tersebut kemudian di analisa kadar COD-
nya
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
60
Gambar 6 Lokasi Pengambilan Air Limbah Cair untuk diproses dengan alat AOP
Peralatan instrumentasi yang digunakan
dalam uji laboratorium adalah
a) Unit AOPs skala Laboratorium dengan
kapasitas olah 1 liter (Gambar 4)
b) Unit filter CA skala laboratorium
dengan kapasitas olah 1 liter
c) Ozone generator kapasitas maks 6
grjam (Gambar 5)
d) Oxygen (tabung) kapasitas 7m3
e) H2O2 konsentrasi 50 1 liter
Sampel limbah yang akan diuji
cobakan diambil dari 7 titik tempat
pengumpulan limbah berdasarkan jenis
limbah dan pengolahannya (Gambar 6)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji lapangan dilakukan dengan
peralatan instrumentasi pengolah limbah cair
AOP berjalan (mobile) dengan spesifikasi
Metoda Ozone ndash UV (AOP)
Kapasitas Maksimum 1 m3jam
Daya 750 watt
Hasil pengolahan menggunakan AOP
Tabel 1 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-2 8842 B1-2 3763 5744
2 A2-2 1521 B2-2 117 9233
3 A3-2 116208 B3-2 43580 6250
4 A4-2 597 B4-2 53 9117
5 A5-2 36800 B5-2 19400 4728
6 A6-2 1097 B6-2 36 9676
7 A7-2 141 B7-2 45 6790
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap Pertama
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
61
Gambar 7 Penurunan kandungan COD sebelum dan setelah AOP
Tabel 2 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-3 6888 B1-3 2952 5714
2 A2-3 1005 B2-3 64 9363
3 A3-3 131750 B3-3 32860 7506
4 A4-3 57 B4-3 10 8246
5 A5-3 31842 B5-3 15670 5079
6 A6-3 1033 B6-3 69 9330
7 A7-3 248 B7-3 22 9133
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap kedua
Gambar 8 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
62
Tabel 3 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-4 43042 B1-4 2364 9451
2 A2-4 2082 B2-4 165 9210
3 A3-4 123333 B3-4 8567 9305
4 A4-4 0 B4-4 0 000
5 A5-4 33992 B5-4 13217 6112
6 A6-4 1278 B6-4 229 8210
7 A7-4 293 B7-4 33 8861
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap ketiga
Gambar 9 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 4 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-10 5500 B1-10 1454 7356
2 A2-10 1175 B2-10 389 6689
3 A3-10 143833 B3-10 16520 8851
4 A4-10 0 B4-10 0 000
5 A5-10 39517 B5-10 10217 7415
6 A6-10 1363 B6-10 310 7726
7 A7-10 214 B7-10 50 7658
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap keempat
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
63
Gambar 10 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 1 sampai dengan Tabel 4
menunjukkan hasil penurunan COD dari 7
titik sampel pengambilan setelah 4 hari
proses pengolahan
Dari data hasil pengujian didapati
bahwa hasil pengolahan dengan metode
AOP menunjukkan perbedaan penurunan
COD untuk masing-masing sampel Hal ini
terjadi terutama dikarenakan perbedaan
kandungan COD yang sangat signifikan
Dimana sampel 3 memiliki kandungan COD
rata-rata gt100000 ppm sedangkan sampel 7
memiliki kandungan COD rata-rata lt 300
ppm
Berdasarkan data tersebut maka
pengujian dilakukan dengan menggunakan 2
metode berbeda yaitu Metode 1 sampel di
proses dengan menggunakan kombinasi
metode AOP dan Carbon Filter Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2
Sedangkan data pada Tabel 3 dan Tabel 4
merupakan hasil dari pengolahan Metode 2
yaitu dengan menggunakan kombinasi
antara AOP Carbon Filter dan Hydrogen
Peroxide (H2O2) [7] Dimana penambahan
H2O2 dilakukan sebagai simulasi untuk
membedakan kandungan radikal bebas dari
kedua metode
Hasil pengolahan menunjukkan
bahwa secara visual terjadi penurunan warna
dan bau Hal ini menunjukkan adanya
penurunan COD Dimana warna dan bau
biasanya menunjukkan adanya kandungan
senyawa organik aromatik Khusus untuk
limbah dari industri resin biasanya
mengalami kesulitan dalam menghilangkan
senyawa aromatik yang menimbulkan bau
yang menyengat [8] Oleh karena itu data
yang dikumpulkan cenderung menunjukkan
bahwa pengujian menggunakan
instrumentasi AOP + UV adalah teknologi
yang dimungkinkan untuk menghilangkan
bau yang menyengat dan menurunkan COD
sehingga dapat dibuktikan bahwa metode
AOP + UV cocok untuk diaplikasikan pada
limbah dari industri resin
Hasil pengolahan pada Tabel 1 dan
Tabel 2 (AOP+CA) untuk sampel dengan
COD awal lt 10000 ppm menunjukkan hasil
penurunan COD yang sangat baik diatas
90 Sedangkan untuk COD awal gt10000
ppm menunjukkan penurunan dibawah 60
Hal ini menunjukkan bahwa untuk COD
gt10000 ppm memerlukan jumlah radikal
bebas yang lebih banyak untuk dapat
dipergunakan pada proses penguraian COD
Hal di atas dapat dijelaskan dengan
melihat hasil pada Tabel 3 dan Tabel 4
dimana data yang didapatkan menunjukkan
bahwa baik hampir semua sampel baik yang
memiliki kandungan COD lt10000 maupun
dengan kandungan COD gt10000 dapat
diturunkan dengan baik dengan penurunan
COD berkisar antara 70 hingga 90
Walaupun terjadi penurunan persentase pada
sampel 6 dan 7 dikarenakan penambahan
hydrogen peroxide justru menaikkan COD
awal limbah yang memang sudah rendah
lt300 ppm Untuk itu penambahan hydrogen
peroxide sebagai penghasil radikal bebas
pada COD rendah dapat dikatagorikan tidak
efektif pada limbah yang mengandung COD
rendah
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
64
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan
pengamatan pengolahan limbah cair dari
bahan kimia dapat disimpulkan beberapa
hal
1 Limbah cair dari bahan kimia dapat
diolah dengan menggunakan metode
AOP dan filiterasi Kombinasi AOP
dan filiterasi dapat menurunkan
kandungan COD
2 Penurunan COD yang didapat rata-rata
berkisar antara 4728 hingga 9451
3 Untuk sumber air limbah dengan
kandugann COD lt 10000 ppm metode
AOP dapat bekerja sangat efektif
4 Hasil menunjukkan bahwa teknologi
instrumentasi pengolah limbah cair
metode AOP + UV memungkinkan
untuk untuk diaplikasikan pada limbah
dari industri resin
DAFTAR PUSTAKA
1 ROTH J R Industrial Plasma
Engineering Volume II -- Applications
to Non-Thermal Plasma Processing
Institute of Physics Publishing Bristol
and Philadelphia ISBN 0-7503- 0545-2
See Section 186 2001
2 PIGNATELLO J J OLIVEROS E
MACKAY A Advanced Oxidation
Processes for Organic Contaminant
Destruction Based on the Fenton
Reaction and Related Chemistry Critical
Rev Environ Sci Technol 36 1-84
2006
3 ANTO TS Mengatasi Limbah tanpa
masalah Penerapan Teknologi Plasma
untuk Lingkungan PT ECO-Plasma
IndonesiaPerpustakaan Nasonal April
2007
4 RIED A MIELCKE J KAMPMANN
M TERNES TA TEISER B Ozone
and UV processes for additional
wastewater treatment to remove
pharmaceuticals and EDCs Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
5 WINTGENTS T LYKO S MELIN
T SCHaumlFER AI KHAN S
SHERMAN P RIED A Removal of
estrogenic trace contaminants from
wastewater and landfill leachate with
advanced treatment processes Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
6 TRAPIDO M KALLAS J Advanced
oxidation processses for the degradation
and detoxification of 4-nitrophenol
Environ Technol 21 799-808 2000
7 GUINEA E ARIAS C CABOT P L
GARRIDO J A RODRIGUEZ R M
CENTELLAS F BRILLAS E
Mineralization of salicylic acid in acidic
aqueous medium by electrochemical
advanced oxidation processes using
platinum and boron-doped diamond as
anode and cathodically generated
hydrogen peroxide Water Research 42
499-511 2008
8 MUHAMMAD A SHAFEEQ A
BUTT M A RIZKI Z H
CHUGHTAI M A REHMANS
Decolorization and removal of cod and
bodfrom raw and biotreated textile dye
bath effluent through advanced oxidation
processes (AOPS) Braz J Chem Eng
25 453-459 2008
TANYA JAWAB 1 Nama Penanya Masrsquoudi
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan Digunakan dimana sistem AOP ini apakah hanya untuk industri
Jawab Sistim AOP ini dapat digunakan tidak hanya untuk industri tapi dapat
juga dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair di rumah sakit juga di
apartemen-apartemen
2 Nama Penanya Ir Suryantoro MT
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan apakah alat AOP yang dipakai dapat digunakan untuk limbah padat dan
berapa kapasitas alat yang dipakai
Jawab a AOP dirancang khusus untuk limbah cair
b AOP yang digunakan berupa Pilot plant dengan kapasitas 1 mm3jam
dengan COD = 5000
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
58
jenis senyawa kimia dan mikroorganisma
yang dapat merusak lingkungan dan dapat
membahayakan kesehatan masyarakat
disekitarnya
Pada umumnya polutan utama yang
terkandung dalam limbah cair mengandung
bahan peroxide adalah senyawa-senyawa
organik beracun yang dapat mencemari
lingkungan air dan udara apabila dibuang
langsung ke lingkungan dalam jumlah yang
banyak Untuk mengatasi polutan yang
terkandung dalam limbah cair bahan
peroxide penggunaan cara oksidasi
merupakan proses utama dalam proses
pengolahan air limbah dengan teknologi
ozon ini Oksidasi sangat diperlukan dalam
proses penguraian senyawa-senyawa kimia
organik dan sebagian anorganik
Sesuai dengan ketentuan yang
dikeluarkan oleh kementrian negara
lingkungan hidup dimana setiap perusahaan
wajib untuk dapat mengatasi dan
mengurangi jumlah bahan pencemar dalam
limbah cair yang dihasilkan Untuk itu
perusahaan yang menggunakan bahan
peroxide memerlukan adanya suatu
teknologi yang dapat dipergunakan untuk
mengatasi permasalahan limbah cair
tersebut
PERMASALAHAN
Pengembangan instalasi instrumentasi
pengolahan limbah cair bahan peroxide
menggunakan metode AOP dengan
kombinasi ozon dan uliteraviolet
dimaksudkan agar limbah cair yang diolah
dapat dibuang dengan aman dan memenuhi
baku mutu lingkungan sesuai dengan
Keputusan Mentri Negara Lingkungan
Hidup [3]
Dari proses produksi perusahaan
berbahan peroxide setiap harinya
menghasilkan kurang lebih 10 m3day
limbah cair dengan kadar kandungan COD
116208 ppm di sampel A3-2 yang dinilai
sangat tinggi sehingga limbah cair ini tidak
dapat langsung dibuang ke lingkungan air
Konsep dasar sistem yang akan
dibangun adalah sistem AOP dengan
menggunakan ozon dan uliteraviolet [45]
sebagai komponen utama sistem yang
dikombinasikan dengan karbon aktif sebagai
filiterasi pada tahapan terakhir
Fungsi dari kombinasi ozon dan
uliteraviolet adalah untuk menghasilkan
hydroxyl radikal (sdotOH) ditunjukkan pada
persamaan (1) dan (2) dimana sebuah
radikal bebas yang memiliki potential
oksidasi yang sangat tinggi (28 V) jauh
melebihi ozon (17 V) dan chlorine (136 V)
[36] Sedangkan lampu uliteraviolet pada
panjang gelombang tertentu (λ = 254 m)
akan efektif dalam proses membunuh
bakteri Hal ini menjadikan kombinasi ozon
dan uliteraviolet sangat potensial untuk
mengoksidasi berbagai senyawa organik
minyak dan bakteri yang terkandung
didalam air
O3 + UV rarr O2 + O(1D) (1)
O(1D) + H2O rarr 2 OH (2)
Rangkaian dasar sistem yang diajukan adalah sebagai berikut Gambar 1
wastewater AOP filtration clearwater
Gambar 1 Konsep dasar pengolahan limbah bahan peroxide dengan teknologi AOP
Gambar 2 Laju alir pengolahan limbah dengan AOP dan CA
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
59
Gambar 3 Skema Sistem Instalasi AOP dan Laboratorium
Gambar 4 Rangkaian unit AOP dan Gambar 5 Alat ozone generator
TATA KERJA
Sistem instrumentasi yang
digunakan adalah metode Advanced
Oxidation Processes (AOP) Sistem AOP
yang dipergunakan adalah kombinasi antara
Ozon-UV-H2O2 dan karbon aktif (Gambar
2) Sistem AOP bekerja memanfaatkan
hydroxyl radical (middotOH) yang dihasilkan dari
reaksi antara kombinasi Ozon-UV-H2O2
dalam air Karbon aktif bekerja dalam
membantu proses absorpsi mikro polutan
hasil oksidasi dari sistem AOP
Sistem instalasi AOP ditunjukkan
dengan skema seperti pada Gambar 3 Dari
skema percobaan ini dapat dijelaskan
tahapan-tahapan proses pengolahan air
limbah sebagai berikut
Air limbah dilewatkan ke unit AOP
untuk direaksikan dengan O3-UV- H2O2
Proses oksidasi terjadi di unit AOP Air
limbah yang sudah teroksidasi dilewatkan
unit karbon (CA) selanjutnya air limbah
yang sudah melewati tahapan-tahapan
tersebut kemudian di analisa kadar COD-
nya
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
60
Gambar 6 Lokasi Pengambilan Air Limbah Cair untuk diproses dengan alat AOP
Peralatan instrumentasi yang digunakan
dalam uji laboratorium adalah
a) Unit AOPs skala Laboratorium dengan
kapasitas olah 1 liter (Gambar 4)
b) Unit filter CA skala laboratorium
dengan kapasitas olah 1 liter
c) Ozone generator kapasitas maks 6
grjam (Gambar 5)
d) Oxygen (tabung) kapasitas 7m3
e) H2O2 konsentrasi 50 1 liter
Sampel limbah yang akan diuji
cobakan diambil dari 7 titik tempat
pengumpulan limbah berdasarkan jenis
limbah dan pengolahannya (Gambar 6)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji lapangan dilakukan dengan
peralatan instrumentasi pengolah limbah cair
AOP berjalan (mobile) dengan spesifikasi
Metoda Ozone ndash UV (AOP)
Kapasitas Maksimum 1 m3jam
Daya 750 watt
Hasil pengolahan menggunakan AOP
Tabel 1 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-2 8842 B1-2 3763 5744
2 A2-2 1521 B2-2 117 9233
3 A3-2 116208 B3-2 43580 6250
4 A4-2 597 B4-2 53 9117
5 A5-2 36800 B5-2 19400 4728
6 A6-2 1097 B6-2 36 9676
7 A7-2 141 B7-2 45 6790
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap Pertama
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
61
Gambar 7 Penurunan kandungan COD sebelum dan setelah AOP
Tabel 2 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-3 6888 B1-3 2952 5714
2 A2-3 1005 B2-3 64 9363
3 A3-3 131750 B3-3 32860 7506
4 A4-3 57 B4-3 10 8246
5 A5-3 31842 B5-3 15670 5079
6 A6-3 1033 B6-3 69 9330
7 A7-3 248 B7-3 22 9133
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap kedua
Gambar 8 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
62
Tabel 3 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-4 43042 B1-4 2364 9451
2 A2-4 2082 B2-4 165 9210
3 A3-4 123333 B3-4 8567 9305
4 A4-4 0 B4-4 0 000
5 A5-4 33992 B5-4 13217 6112
6 A6-4 1278 B6-4 229 8210
7 A7-4 293 B7-4 33 8861
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap ketiga
Gambar 9 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 4 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-10 5500 B1-10 1454 7356
2 A2-10 1175 B2-10 389 6689
3 A3-10 143833 B3-10 16520 8851
4 A4-10 0 B4-10 0 000
5 A5-10 39517 B5-10 10217 7415
6 A6-10 1363 B6-10 310 7726
7 A7-10 214 B7-10 50 7658
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap keempat
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
63
Gambar 10 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 1 sampai dengan Tabel 4
menunjukkan hasil penurunan COD dari 7
titik sampel pengambilan setelah 4 hari
proses pengolahan
Dari data hasil pengujian didapati
bahwa hasil pengolahan dengan metode
AOP menunjukkan perbedaan penurunan
COD untuk masing-masing sampel Hal ini
terjadi terutama dikarenakan perbedaan
kandungan COD yang sangat signifikan
Dimana sampel 3 memiliki kandungan COD
rata-rata gt100000 ppm sedangkan sampel 7
memiliki kandungan COD rata-rata lt 300
ppm
Berdasarkan data tersebut maka
pengujian dilakukan dengan menggunakan 2
metode berbeda yaitu Metode 1 sampel di
proses dengan menggunakan kombinasi
metode AOP dan Carbon Filter Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2
Sedangkan data pada Tabel 3 dan Tabel 4
merupakan hasil dari pengolahan Metode 2
yaitu dengan menggunakan kombinasi
antara AOP Carbon Filter dan Hydrogen
Peroxide (H2O2) [7] Dimana penambahan
H2O2 dilakukan sebagai simulasi untuk
membedakan kandungan radikal bebas dari
kedua metode
Hasil pengolahan menunjukkan
bahwa secara visual terjadi penurunan warna
dan bau Hal ini menunjukkan adanya
penurunan COD Dimana warna dan bau
biasanya menunjukkan adanya kandungan
senyawa organik aromatik Khusus untuk
limbah dari industri resin biasanya
mengalami kesulitan dalam menghilangkan
senyawa aromatik yang menimbulkan bau
yang menyengat [8] Oleh karena itu data
yang dikumpulkan cenderung menunjukkan
bahwa pengujian menggunakan
instrumentasi AOP + UV adalah teknologi
yang dimungkinkan untuk menghilangkan
bau yang menyengat dan menurunkan COD
sehingga dapat dibuktikan bahwa metode
AOP + UV cocok untuk diaplikasikan pada
limbah dari industri resin
Hasil pengolahan pada Tabel 1 dan
Tabel 2 (AOP+CA) untuk sampel dengan
COD awal lt 10000 ppm menunjukkan hasil
penurunan COD yang sangat baik diatas
90 Sedangkan untuk COD awal gt10000
ppm menunjukkan penurunan dibawah 60
Hal ini menunjukkan bahwa untuk COD
gt10000 ppm memerlukan jumlah radikal
bebas yang lebih banyak untuk dapat
dipergunakan pada proses penguraian COD
Hal di atas dapat dijelaskan dengan
melihat hasil pada Tabel 3 dan Tabel 4
dimana data yang didapatkan menunjukkan
bahwa baik hampir semua sampel baik yang
memiliki kandungan COD lt10000 maupun
dengan kandungan COD gt10000 dapat
diturunkan dengan baik dengan penurunan
COD berkisar antara 70 hingga 90
Walaupun terjadi penurunan persentase pada
sampel 6 dan 7 dikarenakan penambahan
hydrogen peroxide justru menaikkan COD
awal limbah yang memang sudah rendah
lt300 ppm Untuk itu penambahan hydrogen
peroxide sebagai penghasil radikal bebas
pada COD rendah dapat dikatagorikan tidak
efektif pada limbah yang mengandung COD
rendah
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
64
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan
pengamatan pengolahan limbah cair dari
bahan kimia dapat disimpulkan beberapa
hal
1 Limbah cair dari bahan kimia dapat
diolah dengan menggunakan metode
AOP dan filiterasi Kombinasi AOP
dan filiterasi dapat menurunkan
kandungan COD
2 Penurunan COD yang didapat rata-rata
berkisar antara 4728 hingga 9451
3 Untuk sumber air limbah dengan
kandugann COD lt 10000 ppm metode
AOP dapat bekerja sangat efektif
4 Hasil menunjukkan bahwa teknologi
instrumentasi pengolah limbah cair
metode AOP + UV memungkinkan
untuk untuk diaplikasikan pada limbah
dari industri resin
DAFTAR PUSTAKA
1 ROTH J R Industrial Plasma
Engineering Volume II -- Applications
to Non-Thermal Plasma Processing
Institute of Physics Publishing Bristol
and Philadelphia ISBN 0-7503- 0545-2
See Section 186 2001
2 PIGNATELLO J J OLIVEROS E
MACKAY A Advanced Oxidation
Processes for Organic Contaminant
Destruction Based on the Fenton
Reaction and Related Chemistry Critical
Rev Environ Sci Technol 36 1-84
2006
3 ANTO TS Mengatasi Limbah tanpa
masalah Penerapan Teknologi Plasma
untuk Lingkungan PT ECO-Plasma
IndonesiaPerpustakaan Nasonal April
2007
4 RIED A MIELCKE J KAMPMANN
M TERNES TA TEISER B Ozone
and UV processes for additional
wastewater treatment to remove
pharmaceuticals and EDCs Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
5 WINTGENTS T LYKO S MELIN
T SCHaumlFER AI KHAN S
SHERMAN P RIED A Removal of
estrogenic trace contaminants from
wastewater and landfill leachate with
advanced treatment processes Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
6 TRAPIDO M KALLAS J Advanced
oxidation processses for the degradation
and detoxification of 4-nitrophenol
Environ Technol 21 799-808 2000
7 GUINEA E ARIAS C CABOT P L
GARRIDO J A RODRIGUEZ R M
CENTELLAS F BRILLAS E
Mineralization of salicylic acid in acidic
aqueous medium by electrochemical
advanced oxidation processes using
platinum and boron-doped diamond as
anode and cathodically generated
hydrogen peroxide Water Research 42
499-511 2008
8 MUHAMMAD A SHAFEEQ A
BUTT M A RIZKI Z H
CHUGHTAI M A REHMANS
Decolorization and removal of cod and
bodfrom raw and biotreated textile dye
bath effluent through advanced oxidation
processes (AOPS) Braz J Chem Eng
25 453-459 2008
TANYA JAWAB 1 Nama Penanya Masrsquoudi
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan Digunakan dimana sistem AOP ini apakah hanya untuk industri
Jawab Sistim AOP ini dapat digunakan tidak hanya untuk industri tapi dapat
juga dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair di rumah sakit juga di
apartemen-apartemen
2 Nama Penanya Ir Suryantoro MT
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan apakah alat AOP yang dipakai dapat digunakan untuk limbah padat dan
berapa kapasitas alat yang dipakai
Jawab a AOP dirancang khusus untuk limbah cair
b AOP yang digunakan berupa Pilot plant dengan kapasitas 1 mm3jam
dengan COD = 5000
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
59
Gambar 3 Skema Sistem Instalasi AOP dan Laboratorium
Gambar 4 Rangkaian unit AOP dan Gambar 5 Alat ozone generator
TATA KERJA
Sistem instrumentasi yang
digunakan adalah metode Advanced
Oxidation Processes (AOP) Sistem AOP
yang dipergunakan adalah kombinasi antara
Ozon-UV-H2O2 dan karbon aktif (Gambar
2) Sistem AOP bekerja memanfaatkan
hydroxyl radical (middotOH) yang dihasilkan dari
reaksi antara kombinasi Ozon-UV-H2O2
dalam air Karbon aktif bekerja dalam
membantu proses absorpsi mikro polutan
hasil oksidasi dari sistem AOP
Sistem instalasi AOP ditunjukkan
dengan skema seperti pada Gambar 3 Dari
skema percobaan ini dapat dijelaskan
tahapan-tahapan proses pengolahan air
limbah sebagai berikut
Air limbah dilewatkan ke unit AOP
untuk direaksikan dengan O3-UV- H2O2
Proses oksidasi terjadi di unit AOP Air
limbah yang sudah teroksidasi dilewatkan
unit karbon (CA) selanjutnya air limbah
yang sudah melewati tahapan-tahapan
tersebut kemudian di analisa kadar COD-
nya
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
60
Gambar 6 Lokasi Pengambilan Air Limbah Cair untuk diproses dengan alat AOP
Peralatan instrumentasi yang digunakan
dalam uji laboratorium adalah
a) Unit AOPs skala Laboratorium dengan
kapasitas olah 1 liter (Gambar 4)
b) Unit filter CA skala laboratorium
dengan kapasitas olah 1 liter
c) Ozone generator kapasitas maks 6
grjam (Gambar 5)
d) Oxygen (tabung) kapasitas 7m3
e) H2O2 konsentrasi 50 1 liter
Sampel limbah yang akan diuji
cobakan diambil dari 7 titik tempat
pengumpulan limbah berdasarkan jenis
limbah dan pengolahannya (Gambar 6)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji lapangan dilakukan dengan
peralatan instrumentasi pengolah limbah cair
AOP berjalan (mobile) dengan spesifikasi
Metoda Ozone ndash UV (AOP)
Kapasitas Maksimum 1 m3jam
Daya 750 watt
Hasil pengolahan menggunakan AOP
Tabel 1 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-2 8842 B1-2 3763 5744
2 A2-2 1521 B2-2 117 9233
3 A3-2 116208 B3-2 43580 6250
4 A4-2 597 B4-2 53 9117
5 A5-2 36800 B5-2 19400 4728
6 A6-2 1097 B6-2 36 9676
7 A7-2 141 B7-2 45 6790
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap Pertama
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
61
Gambar 7 Penurunan kandungan COD sebelum dan setelah AOP
Tabel 2 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-3 6888 B1-3 2952 5714
2 A2-3 1005 B2-3 64 9363
3 A3-3 131750 B3-3 32860 7506
4 A4-3 57 B4-3 10 8246
5 A5-3 31842 B5-3 15670 5079
6 A6-3 1033 B6-3 69 9330
7 A7-3 248 B7-3 22 9133
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap kedua
Gambar 8 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
62
Tabel 3 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-4 43042 B1-4 2364 9451
2 A2-4 2082 B2-4 165 9210
3 A3-4 123333 B3-4 8567 9305
4 A4-4 0 B4-4 0 000
5 A5-4 33992 B5-4 13217 6112
6 A6-4 1278 B6-4 229 8210
7 A7-4 293 B7-4 33 8861
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap ketiga
Gambar 9 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 4 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-10 5500 B1-10 1454 7356
2 A2-10 1175 B2-10 389 6689
3 A3-10 143833 B3-10 16520 8851
4 A4-10 0 B4-10 0 000
5 A5-10 39517 B5-10 10217 7415
6 A6-10 1363 B6-10 310 7726
7 A7-10 214 B7-10 50 7658
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap keempat
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
63
Gambar 10 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 1 sampai dengan Tabel 4
menunjukkan hasil penurunan COD dari 7
titik sampel pengambilan setelah 4 hari
proses pengolahan
Dari data hasil pengujian didapati
bahwa hasil pengolahan dengan metode
AOP menunjukkan perbedaan penurunan
COD untuk masing-masing sampel Hal ini
terjadi terutama dikarenakan perbedaan
kandungan COD yang sangat signifikan
Dimana sampel 3 memiliki kandungan COD
rata-rata gt100000 ppm sedangkan sampel 7
memiliki kandungan COD rata-rata lt 300
ppm
Berdasarkan data tersebut maka
pengujian dilakukan dengan menggunakan 2
metode berbeda yaitu Metode 1 sampel di
proses dengan menggunakan kombinasi
metode AOP dan Carbon Filter Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2
Sedangkan data pada Tabel 3 dan Tabel 4
merupakan hasil dari pengolahan Metode 2
yaitu dengan menggunakan kombinasi
antara AOP Carbon Filter dan Hydrogen
Peroxide (H2O2) [7] Dimana penambahan
H2O2 dilakukan sebagai simulasi untuk
membedakan kandungan radikal bebas dari
kedua metode
Hasil pengolahan menunjukkan
bahwa secara visual terjadi penurunan warna
dan bau Hal ini menunjukkan adanya
penurunan COD Dimana warna dan bau
biasanya menunjukkan adanya kandungan
senyawa organik aromatik Khusus untuk
limbah dari industri resin biasanya
mengalami kesulitan dalam menghilangkan
senyawa aromatik yang menimbulkan bau
yang menyengat [8] Oleh karena itu data
yang dikumpulkan cenderung menunjukkan
bahwa pengujian menggunakan
instrumentasi AOP + UV adalah teknologi
yang dimungkinkan untuk menghilangkan
bau yang menyengat dan menurunkan COD
sehingga dapat dibuktikan bahwa metode
AOP + UV cocok untuk diaplikasikan pada
limbah dari industri resin
Hasil pengolahan pada Tabel 1 dan
Tabel 2 (AOP+CA) untuk sampel dengan
COD awal lt 10000 ppm menunjukkan hasil
penurunan COD yang sangat baik diatas
90 Sedangkan untuk COD awal gt10000
ppm menunjukkan penurunan dibawah 60
Hal ini menunjukkan bahwa untuk COD
gt10000 ppm memerlukan jumlah radikal
bebas yang lebih banyak untuk dapat
dipergunakan pada proses penguraian COD
Hal di atas dapat dijelaskan dengan
melihat hasil pada Tabel 3 dan Tabel 4
dimana data yang didapatkan menunjukkan
bahwa baik hampir semua sampel baik yang
memiliki kandungan COD lt10000 maupun
dengan kandungan COD gt10000 dapat
diturunkan dengan baik dengan penurunan
COD berkisar antara 70 hingga 90
Walaupun terjadi penurunan persentase pada
sampel 6 dan 7 dikarenakan penambahan
hydrogen peroxide justru menaikkan COD
awal limbah yang memang sudah rendah
lt300 ppm Untuk itu penambahan hydrogen
peroxide sebagai penghasil radikal bebas
pada COD rendah dapat dikatagorikan tidak
efektif pada limbah yang mengandung COD
rendah
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
64
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan
pengamatan pengolahan limbah cair dari
bahan kimia dapat disimpulkan beberapa
hal
1 Limbah cair dari bahan kimia dapat
diolah dengan menggunakan metode
AOP dan filiterasi Kombinasi AOP
dan filiterasi dapat menurunkan
kandungan COD
2 Penurunan COD yang didapat rata-rata
berkisar antara 4728 hingga 9451
3 Untuk sumber air limbah dengan
kandugann COD lt 10000 ppm metode
AOP dapat bekerja sangat efektif
4 Hasil menunjukkan bahwa teknologi
instrumentasi pengolah limbah cair
metode AOP + UV memungkinkan
untuk untuk diaplikasikan pada limbah
dari industri resin
DAFTAR PUSTAKA
1 ROTH J R Industrial Plasma
Engineering Volume II -- Applications
to Non-Thermal Plasma Processing
Institute of Physics Publishing Bristol
and Philadelphia ISBN 0-7503- 0545-2
See Section 186 2001
2 PIGNATELLO J J OLIVEROS E
MACKAY A Advanced Oxidation
Processes for Organic Contaminant
Destruction Based on the Fenton
Reaction and Related Chemistry Critical
Rev Environ Sci Technol 36 1-84
2006
3 ANTO TS Mengatasi Limbah tanpa
masalah Penerapan Teknologi Plasma
untuk Lingkungan PT ECO-Plasma
IndonesiaPerpustakaan Nasonal April
2007
4 RIED A MIELCKE J KAMPMANN
M TERNES TA TEISER B Ozone
and UV processes for additional
wastewater treatment to remove
pharmaceuticals and EDCs Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
5 WINTGENTS T LYKO S MELIN
T SCHaumlFER AI KHAN S
SHERMAN P RIED A Removal of
estrogenic trace contaminants from
wastewater and landfill leachate with
advanced treatment processes Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
6 TRAPIDO M KALLAS J Advanced
oxidation processses for the degradation
and detoxification of 4-nitrophenol
Environ Technol 21 799-808 2000
7 GUINEA E ARIAS C CABOT P L
GARRIDO J A RODRIGUEZ R M
CENTELLAS F BRILLAS E
Mineralization of salicylic acid in acidic
aqueous medium by electrochemical
advanced oxidation processes using
platinum and boron-doped diamond as
anode and cathodically generated
hydrogen peroxide Water Research 42
499-511 2008
8 MUHAMMAD A SHAFEEQ A
BUTT M A RIZKI Z H
CHUGHTAI M A REHMANS
Decolorization and removal of cod and
bodfrom raw and biotreated textile dye
bath effluent through advanced oxidation
processes (AOPS) Braz J Chem Eng
25 453-459 2008
TANYA JAWAB 1 Nama Penanya Masrsquoudi
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan Digunakan dimana sistem AOP ini apakah hanya untuk industri
Jawab Sistim AOP ini dapat digunakan tidak hanya untuk industri tapi dapat
juga dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair di rumah sakit juga di
apartemen-apartemen
2 Nama Penanya Ir Suryantoro MT
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan apakah alat AOP yang dipakai dapat digunakan untuk limbah padat dan
berapa kapasitas alat yang dipakai
Jawab a AOP dirancang khusus untuk limbah cair
b AOP yang digunakan berupa Pilot plant dengan kapasitas 1 mm3jam
dengan COD = 5000
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
60
Gambar 6 Lokasi Pengambilan Air Limbah Cair untuk diproses dengan alat AOP
Peralatan instrumentasi yang digunakan
dalam uji laboratorium adalah
a) Unit AOPs skala Laboratorium dengan
kapasitas olah 1 liter (Gambar 4)
b) Unit filter CA skala laboratorium
dengan kapasitas olah 1 liter
c) Ozone generator kapasitas maks 6
grjam (Gambar 5)
d) Oxygen (tabung) kapasitas 7m3
e) H2O2 konsentrasi 50 1 liter
Sampel limbah yang akan diuji
cobakan diambil dari 7 titik tempat
pengumpulan limbah berdasarkan jenis
limbah dan pengolahannya (Gambar 6)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji lapangan dilakukan dengan
peralatan instrumentasi pengolah limbah cair
AOP berjalan (mobile) dengan spesifikasi
Metoda Ozone ndash UV (AOP)
Kapasitas Maksimum 1 m3jam
Daya 750 watt
Hasil pengolahan menggunakan AOP
Tabel 1 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-2 8842 B1-2 3763 5744
2 A2-2 1521 B2-2 117 9233
3 A3-2 116208 B3-2 43580 6250
4 A4-2 597 B4-2 53 9117
5 A5-2 36800 B5-2 19400 4728
6 A6-2 1097 B6-2 36 9676
7 A7-2 141 B7-2 45 6790
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap Pertama
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
61
Gambar 7 Penurunan kandungan COD sebelum dan setelah AOP
Tabel 2 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-3 6888 B1-3 2952 5714
2 A2-3 1005 B2-3 64 9363
3 A3-3 131750 B3-3 32860 7506
4 A4-3 57 B4-3 10 8246
5 A5-3 31842 B5-3 15670 5079
6 A6-3 1033 B6-3 69 9330
7 A7-3 248 B7-3 22 9133
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap kedua
Gambar 8 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
62
Tabel 3 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-4 43042 B1-4 2364 9451
2 A2-4 2082 B2-4 165 9210
3 A3-4 123333 B3-4 8567 9305
4 A4-4 0 B4-4 0 000
5 A5-4 33992 B5-4 13217 6112
6 A6-4 1278 B6-4 229 8210
7 A7-4 293 B7-4 33 8861
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap ketiga
Gambar 9 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 4 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-10 5500 B1-10 1454 7356
2 A2-10 1175 B2-10 389 6689
3 A3-10 143833 B3-10 16520 8851
4 A4-10 0 B4-10 0 000
5 A5-10 39517 B5-10 10217 7415
6 A6-10 1363 B6-10 310 7726
7 A7-10 214 B7-10 50 7658
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap keempat
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
63
Gambar 10 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 1 sampai dengan Tabel 4
menunjukkan hasil penurunan COD dari 7
titik sampel pengambilan setelah 4 hari
proses pengolahan
Dari data hasil pengujian didapati
bahwa hasil pengolahan dengan metode
AOP menunjukkan perbedaan penurunan
COD untuk masing-masing sampel Hal ini
terjadi terutama dikarenakan perbedaan
kandungan COD yang sangat signifikan
Dimana sampel 3 memiliki kandungan COD
rata-rata gt100000 ppm sedangkan sampel 7
memiliki kandungan COD rata-rata lt 300
ppm
Berdasarkan data tersebut maka
pengujian dilakukan dengan menggunakan 2
metode berbeda yaitu Metode 1 sampel di
proses dengan menggunakan kombinasi
metode AOP dan Carbon Filter Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2
Sedangkan data pada Tabel 3 dan Tabel 4
merupakan hasil dari pengolahan Metode 2
yaitu dengan menggunakan kombinasi
antara AOP Carbon Filter dan Hydrogen
Peroxide (H2O2) [7] Dimana penambahan
H2O2 dilakukan sebagai simulasi untuk
membedakan kandungan radikal bebas dari
kedua metode
Hasil pengolahan menunjukkan
bahwa secara visual terjadi penurunan warna
dan bau Hal ini menunjukkan adanya
penurunan COD Dimana warna dan bau
biasanya menunjukkan adanya kandungan
senyawa organik aromatik Khusus untuk
limbah dari industri resin biasanya
mengalami kesulitan dalam menghilangkan
senyawa aromatik yang menimbulkan bau
yang menyengat [8] Oleh karena itu data
yang dikumpulkan cenderung menunjukkan
bahwa pengujian menggunakan
instrumentasi AOP + UV adalah teknologi
yang dimungkinkan untuk menghilangkan
bau yang menyengat dan menurunkan COD
sehingga dapat dibuktikan bahwa metode
AOP + UV cocok untuk diaplikasikan pada
limbah dari industri resin
Hasil pengolahan pada Tabel 1 dan
Tabel 2 (AOP+CA) untuk sampel dengan
COD awal lt 10000 ppm menunjukkan hasil
penurunan COD yang sangat baik diatas
90 Sedangkan untuk COD awal gt10000
ppm menunjukkan penurunan dibawah 60
Hal ini menunjukkan bahwa untuk COD
gt10000 ppm memerlukan jumlah radikal
bebas yang lebih banyak untuk dapat
dipergunakan pada proses penguraian COD
Hal di atas dapat dijelaskan dengan
melihat hasil pada Tabel 3 dan Tabel 4
dimana data yang didapatkan menunjukkan
bahwa baik hampir semua sampel baik yang
memiliki kandungan COD lt10000 maupun
dengan kandungan COD gt10000 dapat
diturunkan dengan baik dengan penurunan
COD berkisar antara 70 hingga 90
Walaupun terjadi penurunan persentase pada
sampel 6 dan 7 dikarenakan penambahan
hydrogen peroxide justru menaikkan COD
awal limbah yang memang sudah rendah
lt300 ppm Untuk itu penambahan hydrogen
peroxide sebagai penghasil radikal bebas
pada COD rendah dapat dikatagorikan tidak
efektif pada limbah yang mengandung COD
rendah
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
64
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan
pengamatan pengolahan limbah cair dari
bahan kimia dapat disimpulkan beberapa
hal
1 Limbah cair dari bahan kimia dapat
diolah dengan menggunakan metode
AOP dan filiterasi Kombinasi AOP
dan filiterasi dapat menurunkan
kandungan COD
2 Penurunan COD yang didapat rata-rata
berkisar antara 4728 hingga 9451
3 Untuk sumber air limbah dengan
kandugann COD lt 10000 ppm metode
AOP dapat bekerja sangat efektif
4 Hasil menunjukkan bahwa teknologi
instrumentasi pengolah limbah cair
metode AOP + UV memungkinkan
untuk untuk diaplikasikan pada limbah
dari industri resin
DAFTAR PUSTAKA
1 ROTH J R Industrial Plasma
Engineering Volume II -- Applications
to Non-Thermal Plasma Processing
Institute of Physics Publishing Bristol
and Philadelphia ISBN 0-7503- 0545-2
See Section 186 2001
2 PIGNATELLO J J OLIVEROS E
MACKAY A Advanced Oxidation
Processes for Organic Contaminant
Destruction Based on the Fenton
Reaction and Related Chemistry Critical
Rev Environ Sci Technol 36 1-84
2006
3 ANTO TS Mengatasi Limbah tanpa
masalah Penerapan Teknologi Plasma
untuk Lingkungan PT ECO-Plasma
IndonesiaPerpustakaan Nasonal April
2007
4 RIED A MIELCKE J KAMPMANN
M TERNES TA TEISER B Ozone
and UV processes for additional
wastewater treatment to remove
pharmaceuticals and EDCs Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
5 WINTGENTS T LYKO S MELIN
T SCHaumlFER AI KHAN S
SHERMAN P RIED A Removal of
estrogenic trace contaminants from
wastewater and landfill leachate with
advanced treatment processes Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
6 TRAPIDO M KALLAS J Advanced
oxidation processses for the degradation
and detoxification of 4-nitrophenol
Environ Technol 21 799-808 2000
7 GUINEA E ARIAS C CABOT P L
GARRIDO J A RODRIGUEZ R M
CENTELLAS F BRILLAS E
Mineralization of salicylic acid in acidic
aqueous medium by electrochemical
advanced oxidation processes using
platinum and boron-doped diamond as
anode and cathodically generated
hydrogen peroxide Water Research 42
499-511 2008
8 MUHAMMAD A SHAFEEQ A
BUTT M A RIZKI Z H
CHUGHTAI M A REHMANS
Decolorization and removal of cod and
bodfrom raw and biotreated textile dye
bath effluent through advanced oxidation
processes (AOPS) Braz J Chem Eng
25 453-459 2008
TANYA JAWAB 1 Nama Penanya Masrsquoudi
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan Digunakan dimana sistem AOP ini apakah hanya untuk industri
Jawab Sistim AOP ini dapat digunakan tidak hanya untuk industri tapi dapat
juga dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair di rumah sakit juga di
apartemen-apartemen
2 Nama Penanya Ir Suryantoro MT
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan apakah alat AOP yang dipakai dapat digunakan untuk limbah padat dan
berapa kapasitas alat yang dipakai
Jawab a AOP dirancang khusus untuk limbah cair
b AOP yang digunakan berupa Pilot plant dengan kapasitas 1 mm3jam
dengan COD = 5000
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
61
Gambar 7 Penurunan kandungan COD sebelum dan setelah AOP
Tabel 2 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-3 6888 B1-3 2952 5714
2 A2-3 1005 B2-3 64 9363
3 A3-3 131750 B3-3 32860 7506
4 A4-3 57 B4-3 10 8246
5 A5-3 31842 B5-3 15670 5079
6 A6-3 1033 B6-3 69 9330
7 A7-3 248 B7-3 22 9133
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap kedua
Gambar 8 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
62
Tabel 3 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-4 43042 B1-4 2364 9451
2 A2-4 2082 B2-4 165 9210
3 A3-4 123333 B3-4 8567 9305
4 A4-4 0 B4-4 0 000
5 A5-4 33992 B5-4 13217 6112
6 A6-4 1278 B6-4 229 8210
7 A7-4 293 B7-4 33 8861
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap ketiga
Gambar 9 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 4 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-10 5500 B1-10 1454 7356
2 A2-10 1175 B2-10 389 6689
3 A3-10 143833 B3-10 16520 8851
4 A4-10 0 B4-10 0 000
5 A5-10 39517 B5-10 10217 7415
6 A6-10 1363 B6-10 310 7726
7 A7-10 214 B7-10 50 7658
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap keempat
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
63
Gambar 10 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 1 sampai dengan Tabel 4
menunjukkan hasil penurunan COD dari 7
titik sampel pengambilan setelah 4 hari
proses pengolahan
Dari data hasil pengujian didapati
bahwa hasil pengolahan dengan metode
AOP menunjukkan perbedaan penurunan
COD untuk masing-masing sampel Hal ini
terjadi terutama dikarenakan perbedaan
kandungan COD yang sangat signifikan
Dimana sampel 3 memiliki kandungan COD
rata-rata gt100000 ppm sedangkan sampel 7
memiliki kandungan COD rata-rata lt 300
ppm
Berdasarkan data tersebut maka
pengujian dilakukan dengan menggunakan 2
metode berbeda yaitu Metode 1 sampel di
proses dengan menggunakan kombinasi
metode AOP dan Carbon Filter Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2
Sedangkan data pada Tabel 3 dan Tabel 4
merupakan hasil dari pengolahan Metode 2
yaitu dengan menggunakan kombinasi
antara AOP Carbon Filter dan Hydrogen
Peroxide (H2O2) [7] Dimana penambahan
H2O2 dilakukan sebagai simulasi untuk
membedakan kandungan radikal bebas dari
kedua metode
Hasil pengolahan menunjukkan
bahwa secara visual terjadi penurunan warna
dan bau Hal ini menunjukkan adanya
penurunan COD Dimana warna dan bau
biasanya menunjukkan adanya kandungan
senyawa organik aromatik Khusus untuk
limbah dari industri resin biasanya
mengalami kesulitan dalam menghilangkan
senyawa aromatik yang menimbulkan bau
yang menyengat [8] Oleh karena itu data
yang dikumpulkan cenderung menunjukkan
bahwa pengujian menggunakan
instrumentasi AOP + UV adalah teknologi
yang dimungkinkan untuk menghilangkan
bau yang menyengat dan menurunkan COD
sehingga dapat dibuktikan bahwa metode
AOP + UV cocok untuk diaplikasikan pada
limbah dari industri resin
Hasil pengolahan pada Tabel 1 dan
Tabel 2 (AOP+CA) untuk sampel dengan
COD awal lt 10000 ppm menunjukkan hasil
penurunan COD yang sangat baik diatas
90 Sedangkan untuk COD awal gt10000
ppm menunjukkan penurunan dibawah 60
Hal ini menunjukkan bahwa untuk COD
gt10000 ppm memerlukan jumlah radikal
bebas yang lebih banyak untuk dapat
dipergunakan pada proses penguraian COD
Hal di atas dapat dijelaskan dengan
melihat hasil pada Tabel 3 dan Tabel 4
dimana data yang didapatkan menunjukkan
bahwa baik hampir semua sampel baik yang
memiliki kandungan COD lt10000 maupun
dengan kandungan COD gt10000 dapat
diturunkan dengan baik dengan penurunan
COD berkisar antara 70 hingga 90
Walaupun terjadi penurunan persentase pada
sampel 6 dan 7 dikarenakan penambahan
hydrogen peroxide justru menaikkan COD
awal limbah yang memang sudah rendah
lt300 ppm Untuk itu penambahan hydrogen
peroxide sebagai penghasil radikal bebas
pada COD rendah dapat dikatagorikan tidak
efektif pada limbah yang mengandung COD
rendah
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
64
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan
pengamatan pengolahan limbah cair dari
bahan kimia dapat disimpulkan beberapa
hal
1 Limbah cair dari bahan kimia dapat
diolah dengan menggunakan metode
AOP dan filiterasi Kombinasi AOP
dan filiterasi dapat menurunkan
kandungan COD
2 Penurunan COD yang didapat rata-rata
berkisar antara 4728 hingga 9451
3 Untuk sumber air limbah dengan
kandugann COD lt 10000 ppm metode
AOP dapat bekerja sangat efektif
4 Hasil menunjukkan bahwa teknologi
instrumentasi pengolah limbah cair
metode AOP + UV memungkinkan
untuk untuk diaplikasikan pada limbah
dari industri resin
DAFTAR PUSTAKA
1 ROTH J R Industrial Plasma
Engineering Volume II -- Applications
to Non-Thermal Plasma Processing
Institute of Physics Publishing Bristol
and Philadelphia ISBN 0-7503- 0545-2
See Section 186 2001
2 PIGNATELLO J J OLIVEROS E
MACKAY A Advanced Oxidation
Processes for Organic Contaminant
Destruction Based on the Fenton
Reaction and Related Chemistry Critical
Rev Environ Sci Technol 36 1-84
2006
3 ANTO TS Mengatasi Limbah tanpa
masalah Penerapan Teknologi Plasma
untuk Lingkungan PT ECO-Plasma
IndonesiaPerpustakaan Nasonal April
2007
4 RIED A MIELCKE J KAMPMANN
M TERNES TA TEISER B Ozone
and UV processes for additional
wastewater treatment to remove
pharmaceuticals and EDCs Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
5 WINTGENTS T LYKO S MELIN
T SCHaumlFER AI KHAN S
SHERMAN P RIED A Removal of
estrogenic trace contaminants from
wastewater and landfill leachate with
advanced treatment processes Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
6 TRAPIDO M KALLAS J Advanced
oxidation processses for the degradation
and detoxification of 4-nitrophenol
Environ Technol 21 799-808 2000
7 GUINEA E ARIAS C CABOT P L
GARRIDO J A RODRIGUEZ R M
CENTELLAS F BRILLAS E
Mineralization of salicylic acid in acidic
aqueous medium by electrochemical
advanced oxidation processes using
platinum and boron-doped diamond as
anode and cathodically generated
hydrogen peroxide Water Research 42
499-511 2008
8 MUHAMMAD A SHAFEEQ A
BUTT M A RIZKI Z H
CHUGHTAI M A REHMANS
Decolorization and removal of cod and
bodfrom raw and biotreated textile dye
bath effluent through advanced oxidation
processes (AOPS) Braz J Chem Eng
25 453-459 2008
TANYA JAWAB 1 Nama Penanya Masrsquoudi
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan Digunakan dimana sistem AOP ini apakah hanya untuk industri
Jawab Sistim AOP ini dapat digunakan tidak hanya untuk industri tapi dapat
juga dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair di rumah sakit juga di
apartemen-apartemen
2 Nama Penanya Ir Suryantoro MT
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan apakah alat AOP yang dipakai dapat digunakan untuk limbah padat dan
berapa kapasitas alat yang dipakai
Jawab a AOP dirancang khusus untuk limbah cair
b AOP yang digunakan berupa Pilot plant dengan kapasitas 1 mm3jam
dengan COD = 5000
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
62
Tabel 3 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-4 43042 B1-4 2364 9451
2 A2-4 2082 B2-4 165 9210
3 A3-4 123333 B3-4 8567 9305
4 A4-4 0 B4-4 0 000
5 A5-4 33992 B5-4 13217 6112
6 A6-4 1278 B6-4 229 8210
7 A7-4 293 B7-4 33 8861
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap ketiga
Gambar 9 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 4 Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP
No Sampel
Sebelum AOP
Hasil
COD [ppm]
Sampel
Sesudah AOP
Hasil
COD [ppm]
Persentase
[]
1 A1-10 5500 B1-10 1454 7356
2 A2-10 1175 B2-10 389 6689
3 A3-10 143833 B3-10 16520 8851
4 A4-10 0 B4-10 0 000
5 A5-10 39517 B5-10 10217 7415
6 A6-10 1363 B6-10 310 7726
7 A7-10 214 B7-10 50 7658
Lokasi Pengolahan Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel Tahap keempat
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
63
Gambar 10 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 1 sampai dengan Tabel 4
menunjukkan hasil penurunan COD dari 7
titik sampel pengambilan setelah 4 hari
proses pengolahan
Dari data hasil pengujian didapati
bahwa hasil pengolahan dengan metode
AOP menunjukkan perbedaan penurunan
COD untuk masing-masing sampel Hal ini
terjadi terutama dikarenakan perbedaan
kandungan COD yang sangat signifikan
Dimana sampel 3 memiliki kandungan COD
rata-rata gt100000 ppm sedangkan sampel 7
memiliki kandungan COD rata-rata lt 300
ppm
Berdasarkan data tersebut maka
pengujian dilakukan dengan menggunakan 2
metode berbeda yaitu Metode 1 sampel di
proses dengan menggunakan kombinasi
metode AOP dan Carbon Filter Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2
Sedangkan data pada Tabel 3 dan Tabel 4
merupakan hasil dari pengolahan Metode 2
yaitu dengan menggunakan kombinasi
antara AOP Carbon Filter dan Hydrogen
Peroxide (H2O2) [7] Dimana penambahan
H2O2 dilakukan sebagai simulasi untuk
membedakan kandungan radikal bebas dari
kedua metode
Hasil pengolahan menunjukkan
bahwa secara visual terjadi penurunan warna
dan bau Hal ini menunjukkan adanya
penurunan COD Dimana warna dan bau
biasanya menunjukkan adanya kandungan
senyawa organik aromatik Khusus untuk
limbah dari industri resin biasanya
mengalami kesulitan dalam menghilangkan
senyawa aromatik yang menimbulkan bau
yang menyengat [8] Oleh karena itu data
yang dikumpulkan cenderung menunjukkan
bahwa pengujian menggunakan
instrumentasi AOP + UV adalah teknologi
yang dimungkinkan untuk menghilangkan
bau yang menyengat dan menurunkan COD
sehingga dapat dibuktikan bahwa metode
AOP + UV cocok untuk diaplikasikan pada
limbah dari industri resin
Hasil pengolahan pada Tabel 1 dan
Tabel 2 (AOP+CA) untuk sampel dengan
COD awal lt 10000 ppm menunjukkan hasil
penurunan COD yang sangat baik diatas
90 Sedangkan untuk COD awal gt10000
ppm menunjukkan penurunan dibawah 60
Hal ini menunjukkan bahwa untuk COD
gt10000 ppm memerlukan jumlah radikal
bebas yang lebih banyak untuk dapat
dipergunakan pada proses penguraian COD
Hal di atas dapat dijelaskan dengan
melihat hasil pada Tabel 3 dan Tabel 4
dimana data yang didapatkan menunjukkan
bahwa baik hampir semua sampel baik yang
memiliki kandungan COD lt10000 maupun
dengan kandungan COD gt10000 dapat
diturunkan dengan baik dengan penurunan
COD berkisar antara 70 hingga 90
Walaupun terjadi penurunan persentase pada
sampel 6 dan 7 dikarenakan penambahan
hydrogen peroxide justru menaikkan COD
awal limbah yang memang sudah rendah
lt300 ppm Untuk itu penambahan hydrogen
peroxide sebagai penghasil radikal bebas
pada COD rendah dapat dikatagorikan tidak
efektif pada limbah yang mengandung COD
rendah
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
64
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan
pengamatan pengolahan limbah cair dari
bahan kimia dapat disimpulkan beberapa
hal
1 Limbah cair dari bahan kimia dapat
diolah dengan menggunakan metode
AOP dan filiterasi Kombinasi AOP
dan filiterasi dapat menurunkan
kandungan COD
2 Penurunan COD yang didapat rata-rata
berkisar antara 4728 hingga 9451
3 Untuk sumber air limbah dengan
kandugann COD lt 10000 ppm metode
AOP dapat bekerja sangat efektif
4 Hasil menunjukkan bahwa teknologi
instrumentasi pengolah limbah cair
metode AOP + UV memungkinkan
untuk untuk diaplikasikan pada limbah
dari industri resin
DAFTAR PUSTAKA
1 ROTH J R Industrial Plasma
Engineering Volume II -- Applications
to Non-Thermal Plasma Processing
Institute of Physics Publishing Bristol
and Philadelphia ISBN 0-7503- 0545-2
See Section 186 2001
2 PIGNATELLO J J OLIVEROS E
MACKAY A Advanced Oxidation
Processes for Organic Contaminant
Destruction Based on the Fenton
Reaction and Related Chemistry Critical
Rev Environ Sci Technol 36 1-84
2006
3 ANTO TS Mengatasi Limbah tanpa
masalah Penerapan Teknologi Plasma
untuk Lingkungan PT ECO-Plasma
IndonesiaPerpustakaan Nasonal April
2007
4 RIED A MIELCKE J KAMPMANN
M TERNES TA TEISER B Ozone
and UV processes for additional
wastewater treatment to remove
pharmaceuticals and EDCs Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
5 WINTGENTS T LYKO S MELIN
T SCHaumlFER AI KHAN S
SHERMAN P RIED A Removal of
estrogenic trace contaminants from
wastewater and landfill leachate with
advanced treatment processes Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
6 TRAPIDO M KALLAS J Advanced
oxidation processses for the degradation
and detoxification of 4-nitrophenol
Environ Technol 21 799-808 2000
7 GUINEA E ARIAS C CABOT P L
GARRIDO J A RODRIGUEZ R M
CENTELLAS F BRILLAS E
Mineralization of salicylic acid in acidic
aqueous medium by electrochemical
advanced oxidation processes using
platinum and boron-doped diamond as
anode and cathodically generated
hydrogen peroxide Water Research 42
499-511 2008
8 MUHAMMAD A SHAFEEQ A
BUTT M A RIZKI Z H
CHUGHTAI M A REHMANS
Decolorization and removal of cod and
bodfrom raw and biotreated textile dye
bath effluent through advanced oxidation
processes (AOPS) Braz J Chem Eng
25 453-459 2008
TANYA JAWAB 1 Nama Penanya Masrsquoudi
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan Digunakan dimana sistem AOP ini apakah hanya untuk industri
Jawab Sistim AOP ini dapat digunakan tidak hanya untuk industri tapi dapat
juga dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair di rumah sakit juga di
apartemen-apartemen
2 Nama Penanya Ir Suryantoro MT
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan apakah alat AOP yang dipakai dapat digunakan untuk limbah padat dan
berapa kapasitas alat yang dipakai
Jawab a AOP dirancang khusus untuk limbah cair
b AOP yang digunakan berupa Pilot plant dengan kapasitas 1 mm3jam
dengan COD = 5000
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
63
Gambar 10 Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP
Tabel 1 sampai dengan Tabel 4
menunjukkan hasil penurunan COD dari 7
titik sampel pengambilan setelah 4 hari
proses pengolahan
Dari data hasil pengujian didapati
bahwa hasil pengolahan dengan metode
AOP menunjukkan perbedaan penurunan
COD untuk masing-masing sampel Hal ini
terjadi terutama dikarenakan perbedaan
kandungan COD yang sangat signifikan
Dimana sampel 3 memiliki kandungan COD
rata-rata gt100000 ppm sedangkan sampel 7
memiliki kandungan COD rata-rata lt 300
ppm
Berdasarkan data tersebut maka
pengujian dilakukan dengan menggunakan 2
metode berbeda yaitu Metode 1 sampel di
proses dengan menggunakan kombinasi
metode AOP dan Carbon Filter Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2
Sedangkan data pada Tabel 3 dan Tabel 4
merupakan hasil dari pengolahan Metode 2
yaitu dengan menggunakan kombinasi
antara AOP Carbon Filter dan Hydrogen
Peroxide (H2O2) [7] Dimana penambahan
H2O2 dilakukan sebagai simulasi untuk
membedakan kandungan radikal bebas dari
kedua metode
Hasil pengolahan menunjukkan
bahwa secara visual terjadi penurunan warna
dan bau Hal ini menunjukkan adanya
penurunan COD Dimana warna dan bau
biasanya menunjukkan adanya kandungan
senyawa organik aromatik Khusus untuk
limbah dari industri resin biasanya
mengalami kesulitan dalam menghilangkan
senyawa aromatik yang menimbulkan bau
yang menyengat [8] Oleh karena itu data
yang dikumpulkan cenderung menunjukkan
bahwa pengujian menggunakan
instrumentasi AOP + UV adalah teknologi
yang dimungkinkan untuk menghilangkan
bau yang menyengat dan menurunkan COD
sehingga dapat dibuktikan bahwa metode
AOP + UV cocok untuk diaplikasikan pada
limbah dari industri resin
Hasil pengolahan pada Tabel 1 dan
Tabel 2 (AOP+CA) untuk sampel dengan
COD awal lt 10000 ppm menunjukkan hasil
penurunan COD yang sangat baik diatas
90 Sedangkan untuk COD awal gt10000
ppm menunjukkan penurunan dibawah 60
Hal ini menunjukkan bahwa untuk COD
gt10000 ppm memerlukan jumlah radikal
bebas yang lebih banyak untuk dapat
dipergunakan pada proses penguraian COD
Hal di atas dapat dijelaskan dengan
melihat hasil pada Tabel 3 dan Tabel 4
dimana data yang didapatkan menunjukkan
bahwa baik hampir semua sampel baik yang
memiliki kandungan COD lt10000 maupun
dengan kandungan COD gt10000 dapat
diturunkan dengan baik dengan penurunan
COD berkisar antara 70 hingga 90
Walaupun terjadi penurunan persentase pada
sampel 6 dan 7 dikarenakan penambahan
hydrogen peroxide justru menaikkan COD
awal limbah yang memang sudah rendah
lt300 ppm Untuk itu penambahan hydrogen
peroxide sebagai penghasil radikal bebas
pada COD rendah dapat dikatagorikan tidak
efektif pada limbah yang mengandung COD
rendah
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
64
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan
pengamatan pengolahan limbah cair dari
bahan kimia dapat disimpulkan beberapa
hal
1 Limbah cair dari bahan kimia dapat
diolah dengan menggunakan metode
AOP dan filiterasi Kombinasi AOP
dan filiterasi dapat menurunkan
kandungan COD
2 Penurunan COD yang didapat rata-rata
berkisar antara 4728 hingga 9451
3 Untuk sumber air limbah dengan
kandugann COD lt 10000 ppm metode
AOP dapat bekerja sangat efektif
4 Hasil menunjukkan bahwa teknologi
instrumentasi pengolah limbah cair
metode AOP + UV memungkinkan
untuk untuk diaplikasikan pada limbah
dari industri resin
DAFTAR PUSTAKA
1 ROTH J R Industrial Plasma
Engineering Volume II -- Applications
to Non-Thermal Plasma Processing
Institute of Physics Publishing Bristol
and Philadelphia ISBN 0-7503- 0545-2
See Section 186 2001
2 PIGNATELLO J J OLIVEROS E
MACKAY A Advanced Oxidation
Processes for Organic Contaminant
Destruction Based on the Fenton
Reaction and Related Chemistry Critical
Rev Environ Sci Technol 36 1-84
2006
3 ANTO TS Mengatasi Limbah tanpa
masalah Penerapan Teknologi Plasma
untuk Lingkungan PT ECO-Plasma
IndonesiaPerpustakaan Nasonal April
2007
4 RIED A MIELCKE J KAMPMANN
M TERNES TA TEISER B Ozone
and UV processes for additional
wastewater treatment to remove
pharmaceuticals and EDCs Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
5 WINTGENTS T LYKO S MELIN
T SCHaumlFER AI KHAN S
SHERMAN P RIED A Removal of
estrogenic trace contaminants from
wastewater and landfill leachate with
advanced treatment processes Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
6 TRAPIDO M KALLAS J Advanced
oxidation processses for the degradation
and detoxification of 4-nitrophenol
Environ Technol 21 799-808 2000
7 GUINEA E ARIAS C CABOT P L
GARRIDO J A RODRIGUEZ R M
CENTELLAS F BRILLAS E
Mineralization of salicylic acid in acidic
aqueous medium by electrochemical
advanced oxidation processes using
platinum and boron-doped diamond as
anode and cathodically generated
hydrogen peroxide Water Research 42
499-511 2008
8 MUHAMMAD A SHAFEEQ A
BUTT M A RIZKI Z H
CHUGHTAI M A REHMANS
Decolorization and removal of cod and
bodfrom raw and biotreated textile dye
bath effluent through advanced oxidation
processes (AOPS) Braz J Chem Eng
25 453-459 2008
TANYA JAWAB 1 Nama Penanya Masrsquoudi
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan Digunakan dimana sistem AOP ini apakah hanya untuk industri
Jawab Sistim AOP ini dapat digunakan tidak hanya untuk industri tapi dapat
juga dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair di rumah sakit juga di
apartemen-apartemen
2 Nama Penanya Ir Suryantoro MT
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan apakah alat AOP yang dipakai dapat digunakan untuk limbah padat dan
berapa kapasitas alat yang dipakai
Jawab a AOP dirancang khusus untuk limbah cair
b AOP yang digunakan berupa Pilot plant dengan kapasitas 1 mm3jam
dengan COD = 5000
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
64
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan
pengamatan pengolahan limbah cair dari
bahan kimia dapat disimpulkan beberapa
hal
1 Limbah cair dari bahan kimia dapat
diolah dengan menggunakan metode
AOP dan filiterasi Kombinasi AOP
dan filiterasi dapat menurunkan
kandungan COD
2 Penurunan COD yang didapat rata-rata
berkisar antara 4728 hingga 9451
3 Untuk sumber air limbah dengan
kandugann COD lt 10000 ppm metode
AOP dapat bekerja sangat efektif
4 Hasil menunjukkan bahwa teknologi
instrumentasi pengolah limbah cair
metode AOP + UV memungkinkan
untuk untuk diaplikasikan pada limbah
dari industri resin
DAFTAR PUSTAKA
1 ROTH J R Industrial Plasma
Engineering Volume II -- Applications
to Non-Thermal Plasma Processing
Institute of Physics Publishing Bristol
and Philadelphia ISBN 0-7503- 0545-2
See Section 186 2001
2 PIGNATELLO J J OLIVEROS E
MACKAY A Advanced Oxidation
Processes for Organic Contaminant
Destruction Based on the Fenton
Reaction and Related Chemistry Critical
Rev Environ Sci Technol 36 1-84
2006
3 ANTO TS Mengatasi Limbah tanpa
masalah Penerapan Teknologi Plasma
untuk Lingkungan PT ECO-Plasma
IndonesiaPerpustakaan Nasonal April
2007
4 RIED A MIELCKE J KAMPMANN
M TERNES TA TEISER B Ozone
and UV processes for additional
wastewater treatment to remove
pharmaceuticals and EDCs Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
5 WINTGENTS T LYKO S MELIN
T SCHaumlFER AI KHAN S
SHERMAN P RIED A Removal of
estrogenic trace contaminants from
wastewater and landfill leachate with
advanced treatment processes Proc IWA
Leading Edge Technologies Conf 2004
6 TRAPIDO M KALLAS J Advanced
oxidation processses for the degradation
and detoxification of 4-nitrophenol
Environ Technol 21 799-808 2000
7 GUINEA E ARIAS C CABOT P L
GARRIDO J A RODRIGUEZ R M
CENTELLAS F BRILLAS E
Mineralization of salicylic acid in acidic
aqueous medium by electrochemical
advanced oxidation processes using
platinum and boron-doped diamond as
anode and cathodically generated
hydrogen peroxide Water Research 42
499-511 2008
8 MUHAMMAD A SHAFEEQ A
BUTT M A RIZKI Z H
CHUGHTAI M A REHMANS
Decolorization and removal of cod and
bodfrom raw and biotreated textile dye
bath effluent through advanced oxidation
processes (AOPS) Braz J Chem Eng
25 453-459 2008
TANYA JAWAB 1 Nama Penanya Masrsquoudi
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan Digunakan dimana sistem AOP ini apakah hanya untuk industri
Jawab Sistim AOP ini dapat digunakan tidak hanya untuk industri tapi dapat
juga dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair di rumah sakit juga di
apartemen-apartemen
2 Nama Penanya Ir Suryantoro MT
Instansi PTLR-BATAN
Pertanyaan apakah alat AOP yang dipakai dapat digunakan untuk limbah padat dan
berapa kapasitas alat yang dipakai
Jawab a AOP dirancang khusus untuk limbah cair
b AOP yang digunakan berupa Pilot plant dengan kapasitas 1 mm3jam
dengan COD = 5000