METODE

4
METODE Dalam mengukur denyut nadi beberapa hal yang harus diingat: a. Gunakan jari paling sensitif agar denyutnya terasa jelas, yaitu jari telunjuk dan jari tengah. b. Lakukan pengukuran dengan mempalpasi arteri radialis dengan telapan tangan yang mempalpasi berada di belakang pergelangan tangan, usahakan jangan memberi beban pada pembuluh darah. c. Posisikan lengan setinggi jantung. d. Jangan menekan terlalu keras agar pembuluh darahnya tidak tertekan sepenuhnya. Berikut beberapa pengukuran yang dilakukan : 1. Pengukuran denyut nadi istirahat Pengukuran dilakukan melalui arteri radialis sebanyak 4 kali dengan berbagai periode waktu. Arteri radialis bisa diukur pada pergelangan tangan sejajar jari telunjuk. Pengukuran pertama dilakukan dalam rentang waktu 1 menit, selanjutnya 30 detik, 15 detik dan 10 detik. Hasil pengukuran adalah rata-rata dari keempatnya. 2. Pengukuran denyut nadi kerja Pengukuran dilakukan melalui arteri karotis di leher. Arteri karotis dapat diukur tepat di bawah angulus mandibulae. Kerja yang dilakukan adalah

description

metode

Transcript of METODE

METODEDalam mengukur denyut nadi beberapa hal yang harus diingat:a. Gunakan jari paling sensitif agar denyutnya terasa jelas, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.b. Lakukan pengukuran dengan mempalpasi arteri radialis dengan telapan tangan yang mempalpasi berada di belakang pergelangan tangan, usahakan jangan memberi beban pada pembuluh darah.c. Posisikan lengan setinggi jantung.d. Jangan menekan terlalu keras agar pembuluh darahnya tidak tertekan sepenuhnya.Berikut beberapa pengukuran yang dilakukan:1. Pengukuran denyut nadi istirahatPengukuran dilakukan melalui arteri radialis sebanyak 4 kali dengan berbagai periode waktu. Arteri radialis bisa diukur pada pergelangan tangan sejajar jari telunjuk. Pengukuran pertama dilakukan dalam rentang waktu 1 menit, selanjutnya 30 detik, 15 detik dan 10 detik. Hasil pengukuran adalah rata-rata dari keempatnya.

2. Pengukuran denyut nadi kerjaPengukuran dilakukan melalui arteri karotis di leher. Arteri karotis dapat diukur tepat di bawah angulus mandibulae. Kerja yang dilakukan adalah jalan ditempat selama 10 menit mengikuti tempo dari alat metronome. Pengukuran pertama dilakukan di 5 menitt pertama, sedangkan yang kedua dilakukan sebelum mengakhiri kerja. Hasil yang diambil adalah angka tertinggi dari kedua pengukuran tersebut.

3. Menentukan denyut nadi maksimumDenyut nadi maksimum didapatkan dengan mengurangi umur dari 220. Max= 220-umur (Astrand and Rodall, 1997).

4. Menentukan % CVLDidapatkan dengan menggunakan rumus:

Dari penghitungan % CVL tersebut kemudian dibandingkan dengan klasifikasi sebagai berikut:x 30 %= tidak terjadi kelelahan30 < x 60 %= diperlukan perbaikan60 < x 80 %= kerja dalam waktu singkat80 < x 100 %= diperlukan tindakan segerax > 100 %= tidak diperbolehkan beraktifitas

5. Menentukan energy expenditure

Work loadOxygen consumption(liter/min)Energy expenditure(cal/min)Heart rate during work(beats/min)

LightModerateHeavyVery heavy0,5 1,01,0 1,51,5 2,02,0 2,52,5 5,05,0 7,57,5 10,010,0 12,560 100100 125125 150150 - 175

Berdasarkan table tersebut dapat ditentukan kategori work load seseorang kemudian menghitung energy expenditure dengan rumus berikut:

6. Menentukan oxygen consumptionDengan mengacu pada table nomor 5 menentukan oxygen consumption dilakukan menggunakan rumus:

7. Menentukan Rest Heart RateRHR didapatkan dari selisih antara denyut nadi maksimal dan denyut nadi istirahat.

8. Menentukan Lower LimitLower limit didapatkan dengan menjumlahkan 60 % dari RHR dengan denyut nadi istirahat.

9. Menentukan Upper limitUpper limit didapatkan dengan menjumlahkan 80 % dari RHR dengan denyut nadi istirahat.

10. Target Heart RateDidapatkan dari penjumlahan Lower Limit dan Upper Limit, kemudian hasilnya dibagi dua.