METODA PENGENDALIAN INVENTORI

15
METODA PENGENDALIAN INVENTORI

description

METODA PENGENDALIAN INVENTORI. Metoda Pengendalian Inventori dibedakan menjadi 3:. Metoda Pengendalian Inventori Secara Statistik (Statistical Inventory Control – SIC) Metoda Perencanaan Kebutuhan Material – PKM (Material Requirement Planning – MRP) - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of METODA PENGENDALIAN INVENTORI

Page 1: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

METODA PENGENDALIAN INVENTORI

Page 2: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

Metoda Pengendalian Inventori dibedakan menjadi 3:

1. Metoda Pengendalian Inventori Secara Statistik (Statistical Inventory Control – SIC)

2. Metoda Perencanaan Kebutuhan Material – PKM (Material Requirement Planning – MRP)

3. Metoda Pengendalian Inventori Tepat Waktu (Just In Time – JIT)

1. Metoda Pengendalian Inventori Secara StatistikMencari jawaban thd kebijakan optimal:a. Penentuan ukuran lot pemesanan ekonomis (Economic Order Quantity –

EOQ)b. Saat pemesanan dilakukan (reorder point)c. Cadangan pengaman yg diperlukan (safety stock – SS)

1.1. Klasifikasi Metoda SICSecara statistik fenomena persoalan inventori dpt diklasifikasi mjd 3 kategori:

Page 3: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

1.2. Persoalan inventori deterministikDibedakan atas :a. Inventori deterministik statik (permintaan sepanjang perioda sama)b. Inventori deterministik dinamik (permintaan sepanjang perioda berbeda)Persoalan utama adalah menentukan besarnya stok operasi:c. Berapa jumlah brg yg hrs dipesan utk setiap kali melakukan pemesanan?d. Kapan saat pemesanan dilakukan?Metoda:e. Wilson – inventori deterministik statikf. Wagner dan Within – inventori deterministik dinamik

Page 4: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

1.3. Persoalan inventori probabilistikYi persoalan inventori dimana fenomenanya tdk diketahui scra pasti, ttp nilai ekspektasi, variansi, dan pola distribusi probabilitasnya dpt diprediksi.Persoalan utama:a. Berapa jmlh brg yg hrs dipesan setiap kali pemesanan (EOQ)?b. Kapan saat pemesanan dilakukan (reorder point)?c. Berapa besarnya cadangan pengaman (safety stock)?Metoda yg digunakan:d. Metoda Q: ukuran lot pemesanan tetap tiap periodae. Metoda P: perioda tetap, ukuran lot pemesanan berubah2

1.4. Persoalan inventori tak tentuDibedakan mjd:a. Persoalan inventori tak tentu berisiko terkendali: probabilitas permintaan

diketahui ttp pola distribusinya tdk diketahuib. Persoalan inventori tak tentu berisiko tak terkendali: probabilitas permintaan

tdk diketahui sm sekaliHorizon perencanaan cukup pendek (jam, hari) – pemesanan dilakukan hanya sekali

Page 5: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

2. Metoda Perencanaan Kebutuhan MaterialPemakaian metoda pengendalian inventori tradisional mjd krg efektif jk digunakan dlm keadaan dimana tkt ketidakpastian tinggi dan tdp ketergantungan kebutuhan antar a suatu komponen/material dgn komponen/material lainnya (Bahagia, 2006)2.1. Prasyarat dan AsumsiPrasyarat:

a. Tersedia JIP: rencana produksi rinci yg menetapkan jenis dan jumlh serta waktu suatu produk akhir hrs tersedia

b. Tersedia struktur produk: hierarki semua komponen dan bhan dlm pembuatan suatu produk

c. Tersedia catatan status inventori: sekarang (on hand) dan yad/dlm pesanan (on order) dan waktu ancang

Asumsi:d. Adanya dta file terintegrasi yg berisi status inventori dan struktur produk

dan JIPe. LT utk smua item komponen dan bhn diket scr pasti dan tdk bervariasi.f. Tersedia mekanisme yg mampu memantau dan mengevaluasi status

inventori dan tahapan2 proses produksi dr bhn baku smp prdk jadig. Pengadaan dan pemakain komponen bersifat diskrit (dipesan dan

digunakan pd suatu titik wkt tertentu)

Page 6: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

2.2. Masukan dan Keluaran PKM

2.2.1. JIPYi suatu rencana produksi yg menggambarkan hubungan antara jenis dan

kuantitas setiap jenis produk akhir dg wkt penyediaannya

Page 7: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

ProdukPerioda

1 2 3 4 5 6 7 8A 50 40 75 90 75 50 60 50B 45 70 35 60 30 C 60 45 50 70 80D 80 60 90 65 50 65

2.2.2. Status InventoriStatus inventori menggambarkan keadaan setiap komponen atau bahan yg tdp

dlm sistem inventori:a. Jmlh inventori di gudang (inventory on hand)b. Jmlh brg yg sdg dipesan dan kpn tiba (inventory on order)c. Waktu ancang (lead time) setiap bahan/komponen.

tttt DQII 1

It = inventory on hand (saat ini) – berharga positif atau negatifIt-1 = inventori pd perioda sebelumnyaQt = inventory on orderDt = jmlh keburuhan selama perioda t

Page 8: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

Status Inventori Produk A

Perioda 0 1 2 3 4 5 6 7 8

kebutuhan kotor 50 40 75 90 75 50 60 50

Inventory on order 100 100

Inventory on hand 100 50 110 35 45 -30 -80 -140 -190

2.2.3. Sruktur ProdukYi kaitan antara produk dgn komponen2 penyusunnya mulai bahan baku smp

produk jadi:a. Jenis komponenb. Jmlh yg dibutuhkanc. Tingkat penyusunannya

Page 9: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

2.2.4. Ciri MRPa. Menentukan jmlh material serta waktu pemesanannya dlm rangka

memenuhi permintaan produk akhir yg sdh direncanakan dlm JIPb. Menentukan jadwal pembuatan komponen yg menyusun produk akhir.c. Menentukan pembatalan pesanan (jika produksi sendiri mampu

memenuhi kekurangan)d. Menentukan penjadwalan ulang produksi atau pembatalan atas suatu

jadwal produksi yg sdh direncanakan.

Page 10: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

2.2.5. Langkah Dasar Proses MRP

Page 11: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

a. NettingYi proses perhitungan kebutuhan bersih utk setiap perioda selama horizon perencanaan

0 00

1

11

ttt

ttttttt QIDjika

QIDjikaQIDR

Rt = kebutuhan bersih pd perioda tDt = kebutuhan kotor pd perioda tIt-1 = inventori brg pd akhir perioda t-1Qt = rencana penerimaan brg pd perioda t

Status Inventori Produk A

Perioda 1 2 3 4 5 6 7 8

kebutuhan kotor 50 40 75 90 75 50 60 50

Inventory on order 100 100

Inventory on hand 50 110 35 45 -30 -80 -140 -190

Kebutuhan bersih 0 0 0 0 30 50 60 50

Page 12: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

b. LottingYi proses penentuan besarnya ukuran lot pesanan ekonomis utk memenuhi kebutuhan bersih beberapa perioda sekaligus (jmlh pemesanan yg tetap atau perioda pemesanan yg tetap

c. OffsettingYi proses penentuan saat dilakukannya pemesanan (planned order release) shg kebutuhan bersih dpt dipenuhi – reorder point

d. ExplodingYi proses perhitungan dr ketiga langkah di atas (netting, lotting, dan offsetting) yg dilakukan utk item/komponen di bawahnya.Contoh: proses exploding komponen bottom utk produk kaleng kemasan. Kebutuhan kotor diambil dr JIP produk A. Waktu ancang komponen bottom 1 perioda, sedangkan utk plat polos 2 perioda

Page 13: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

Proses Exploding Produk A

Kaleng kemasan: level 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8

kebutuhan kotor (Dt) 50 40 75 90 75 50 60 50

Inventory on order 100 100

Inventory on hand 100 50 110 35 45 -30 -80 -140 -190

Kebutuhan bersih 0 0 0 0 30 50 60 50

Lot pemesanan 30 50 60 50

Rencana pemesanan - POR 30 50 60 50

Bottom: level 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

kebutuhan kotor (Dt) 30 50 60 50

Inventory on order

Inventory on hand 50 50 50 50 20 -30 -90 -140 0

Kebutuhan bersih 0 0 0 0 30 60 50 0

Lot pemesanan 30 60 50

Rencana pemesanan - POR 30 60 50

Plat polos: level 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8

kebutuhan kotor (Dt) 750 1500 1250

Inventory on order

Inventory on hand 0 0 0 0 -750 -2250 -3500

Kebutuhan bersih 750 1500 1250

Lot pemesanan 750 1500 1250

Rencana pemesanan - POR 750 1500 1250

Page 14: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

3. Metoda Just In Time (JIT)a. Hakikat metoda JIT adalah melakukan efisiensi (penghematan) dlm setiap

proses, yi dgn mengeliminasi pemborosan (waste)b. Monden (1986), produksi JIT berarti produksi sesuai dgn jenis yg diminta, dgn

ukuran lot yg kecil dan disediakan utk segera digunakan shg tdk ada penumpukan inventori.

c. Prinsip dsr JIP: memproduksi atau menyediakan brg sesuai dgn jenis yg diperlukan, sejmlah yg diminta, dan diserahkan pd saat yg dibutuhkan – zero inventory.

d. Metoda JIT = metoda KanbanKanban ada 2 macami. Kanban produksi: mengatur dan mengendalikan produksi di lantai pabrik

(shop floor)ii. Kanban pemasok: mengatur dan mengendalikan bahan baku dr pemasok

k pabrik.

Page 15: METODA PENGENDALIAN INVENTORI

Metoda SIC dan MRP Metoda JIT

Perhitungan menggunakan konsep optimasi

Perhitungan mengunakan konsep efisiensi

Push system dimana produksi dilakukan mendahului permintaan riilnya

Pull system dimana produksi dilakukan sesuai dgn permintaan aktual