Metoda Kerja

27
Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan mulai dari personil, bahan dan alat yang akan digunakan. Namun demikian Metoda Pelaksanaan dan Gambar disain yang diberikan Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa, dan setiap langkah atau setiap akan melaksanakan satu kegiatan Penyedia Jasa akan mengajukan request kepada Pengguna Jasa yang sudah disahkan oleh Konsultan Supervisi, METODA PELAKSANAAN apabila request di setujui oleh Pengguna Jasa , maka Penyedia Jasa akan mulai melaksanakan kegiatannya. Metoda Pelaksanaan Pekerjaan / Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan akan disesuaikan dengan Jadwal yang telah kami serahkan dan mendapat persetujuan dari User secara garis besar Pelaksanaan Pekerjaan adalah sebagai berikut :

description

Moteda kerja Pratender

Transcript of Metoda Kerja

  • Metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini dibuat sebagai acuan

    pelaksanaan pekerjaan dilapangan mulai dari personil, bahan dan

    alat yang akan digunakan. Namun demikian Metoda Pelaksanaan

    dan Gambar disain yang diberikan Pengguna Jasa kepada

    Penyedia Jasa, dan setiap langkah atau setiap akan melaksanakan

    satu kegiatan Penyedia Jasa akan mengajukan request kepada

    Pengguna Jasa yang sudah disahkan oleh Konsultan Supervisi,

    METODA PELAKSANAAN

    Pengguna Jasa yang sudah disahkan oleh Konsultan Supervisi,

    apabila request di setujui oleh Pengguna Jasa , maka Penyedia

    Jasa akan mulai melaksanakan kegiatannya.

    Metoda Pelaksanaan Pekerjaan / Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

    akan disesuaikan dengan Jadwal yang telah kami serahkan dan

    mendapat persetujuan dari User secara garis besar Pelaksanaan

    Pekerjaan adalah sebagai berikut :

  • GARIS BESAR PELAKSANAAN PEKERJAAN :

    1. UMUM

    2. PEKERJAAN TANAH

    3. PEKERJAAN PENGGANTIAN JEMBATAN

    4. PEKERJAAN JALAN4. PEKERJAAN JALAN

    5. PEKERJAAN BANGUNAN PELENGKAP

  • 1. UMUM

    Mobilisasi yang akan dilakukan meliputi :

    a. Memobilisasi peralatan pekerjaan.b. Memobilisasi Tenaga Kerja.c. Memobilisasi bahanbahan untuk mendukung kegiatan

    pelaksanaan.d. Menyediakan barak untuk pekerja disekitar lokasi

    pekerjaan.e. Membuat Workshop dan Gudang disekitar lokasi

    pekerjaanf. Membuat atau menyediakan Direksi keet atau kantor

    lapangan disekitar lokasi pekerjaan.g. Memobilisasi bahanbahan untuk mendukung kegiatan

    1.2 Mobilisasi

    g. Memobilisasi bahanbahan untuk mendukung kegiatanpelaksanaan.

    h. Pekerjaan mobilisasi termasuk dalam tahap persiapanpekerjaan sebelum dimulainya pelaksanaan fisik,dalam tahap ini dilakukan koordinasi dengan pihakdireksi, konsultan supervisi dan aparat setempat,dengan pihak direksi dan konsultan pengawas secarabersama-sama dilakukan penentuan lokasi tiap jenispekerjaan serta pengukuran dan penghitungan kembalivolume setiap pekerjaan secara detail (rekayasalapangan), perhitungan pekerjaan tambah kurang.

    i. Pembongkaran atau pemindahan utilitas yang adadilapangan

    j. Memobilisasi Alat alat berat sesuai dengan yangdiperlukan

  • PENGUKURAN / STAKE OUT

    Urutan Kerja :

    - Penetapan titik pengukuran pada jembatan dan jalan

    - Penggalian tanah untu pondasi.

    PENETAPAN TITIK PENGUKURANDENGAN ALAT THEODOLIT DANWATERPASS

  • PEKERJAAAN TANAH

    Pekerjaan ini umumnya untuk galian pondasi betonmaupun pasangan batu.

    Ada beberapa jenis galian yang dilakukan berdasarkankontrak, dan pekerjaan galian dapat berupa :

    Galian Biasa

    Galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu,galian struktur dan galian perkerasan beraspal.

    Karena medan galian yang tidakleluasa maka produktifitas dariExcavator sangat terbatas, yaknisekitar 54 m3/hari., sehingga untukmemenuhi kebutuhan volume galiansebesar .... m3 akan membutuhkanwaktu sekitar .. hari

  • Pelaksanaan BangunanJembatan

    Bangunan Jembatan dapat dibagi dalam 2 sub bagian yaitu, BangunanBawah Jembatan dan Bangunan Atas Jembatan, untuk lebih jelasnyaakan kami uraikan bagian bangunan jembatan sebagai berikut :

    Bangunan bawah jembatan dalam hal ini terdiri dari pondasi dankepala jembatan. Terdapat berbagai macam pondasi yang digunakandi Indonesia. Kaison beton yang dicor ditempat, tiang pancang baja,tiang pancang beton bertulang dan pratekan, serta tiang bor,kesemuanya dipakai secara luas.

    Kepala jembatan yang digunakan umumnya susunan pile cap sertapilar berkolom tunggal atau majemuk dan balok melintang ujung (cross

    Jembatan Bangunan Bawah

    pilar berkolom tunggal atau majemuk dan balok melintang ujung (crosshead).

    Pondasi Jembatan

    Pondasi merupakan sumber masalah tersendiri bagi para pelaksanakonstruksi jembatan, sehubungan dengan kondisi tanah yang jarangdapat diketahui secara tepat, walaupun sampai saat ini telah kita kenalsuatu methode pendekatannya yaitu dengan adanya penyelidikantanah (Soil Investigation) untuk memprediksi daya dukung tanah.

    Khusus untuk pelaksanaan Proyek Penggantian Jembatan dimaksudadalah menggunakan Pondasi Sumuran, dengan sebelumnyadilakukan Test Sondir untuk mengetahui data dukung tanah dankedalaman Sumuran tersebut.

    Sebelum pelaksanaan penggalian perlu dilakukan pengukuran secaradetail dengan alat ukur Theodolith, agar supaya titik pondasi tepatpada posisinya, hal ini perlu dilaksanakan dengan cermat karenakekuatan jembatan tersebut adalah pada pondasinya.

  • Pekerjaan Pondasi Sumuran

    Hal penting yang harus diperhatikan adalah monitoring stok tiangpancang sebagaimana mestinya yang dipersyaratkan, dengankuantitas sesuai kebutuhan untuk menjaga kontinuitas pekerjaanpemancangan. Selanjutnya adalah pemindahan stok tiang pancang kelokasi pondasi jembatan. Peralatan yang digunakan untuk pemindahanini adalah crane service 25 ton dan truk trailer.

    causeway harus sudah dipersiapkan di posisi yangtelah ditentukan. Kemudian crane ditempatkan di titikyang ditentukan dan dikontrol dengan teropongteodolit.

    Khusus untuk pengadaan tiang pancang ini kontraktor akan membelijadi dari pabrikan, dimana akan di datangkan dari Pabrikan terdekat,dimana pabrikan terdekat dari Ternate adalah dari Surabaya, sehinggamemerlukan biaya ongkos angkut kapal yang cukup mahal.

    teodolit.Tahapan selanjutnya adalah pengukuran posisi denganmengunakan teodolit. Lalu mengarahkan leader cranepancang yang memegang tiang pancang ke sasaran bidikteropong yang telah disetting dengan komando darisurveyor.Apabila sudah sesuai dengan posisi yang diinginkan, makatiang pancang sudah siap untuk dipancang.Untuk tiang pancang dengan kondisi miring (sudut 1:10)maka dibuat perbandingan dengan menggunakan mal yangdilengkapi dengan waterpass. Apabila sudah tepat makatiang pancang di turunkan sesuai dengan kemiringannyadan siap untuk dipancang.Pelaksanaan pemancangan disesuaikan dengan nomorurut dengan pengondisian alat ukur, dan crane pancang.Dan setelah dilakukan kalendering (10 pukulan terakhirmaksimal sebesar 2,5 cm) maka pemancangan dihentikan.Selanjutnya tiang pancang yang elevasinya tidak samadipotong dengan menggunakan alat yang sesuai dengantiang pancang, setelah terlebih dahulu diukur denganmenggunakan teodolit.

  • PEKERJAAN PEMBESIAN

    Alat yang diperlukan : Bar Cutter ukuran besar Alat bantu lainnya

    Pemotongan besi dilakukan sesuai ukuran yang tertera dalam shopdrawing, untuk menghindari kesalahan dalam perakitan.

    Pemotongan besi dan perakitan dilakukan setelah mendapatkan datapengukuran dan persetujuan dari MK

    Bar CutterBar Cutter

    Besi Beton UlirEks KS

    Besi BetonPolosSNI

  • PEKERJAAAN STRUKTUR BAWAH

    Pekerjaan struktur bawah dimulai setelah pemancangan selesai dantelah dilakukan pemotongan kepala tiang pancang.

    Termasuk dalam pekerjaan ini adalah beton siklop untuk pengisianpondasi sumuran, pile cape dan abutmenPenggalian sumuran dilakukan secara manual karena lokasi yangsempit sehingga kesulitan jika mempergunakan alat alat berat, namundemikian untuk penurunan beton sumuran menggunakan crane, untukmencegah terjadi kegagalan dalam pelaksanaan (pecah pada saatdilakukan penurunan)

    Pelaksanaan Pembesian untuk pondasiabutmen jembatan.

    Pelaksanaan Abutmen jembatan dilakasanakan setelah pekerjaansumuran, pile cap telah selesai dilaksanakan.

  • PEKERJAAAN LANTAI BETONPelaksanaan lantai beton dilaksanakan setelah diselesaikannyapekerjaan struktur bawah, dan perlu disiapkan juga Material Elatomeryang nantinya akan ditempatkan diatas abutmen yang telah selesai.Begesting Balok maupun lantai beton terlebih dahulu di set dilapangan,sebagai papan acuan pengecoran , begesting harus kuat denganditunjang stukwork dari kayu balok maupun kayu 5/7 dengan jarak tidaklebih dari 50 cm.Diatas begisting ini akan dilaksanakan perakitan besi beton yang telahdipotong dengan ukuran sesuai gambar shop drawing, sebelumpengecoran dilaksanakan area lokasi yang akan dicor harus bersih daridebu maupun potongan potongan besi bendraat, pembersihandilakukan dengan kompressor.

    Pelaksanaan Perakitan Besi Beton

    Pelaksanaan Pengecoran Beton

    Elastomer

    Delatasi

  • PASANGAN BATU

    Urutan Kerja

    - Pelaksanaan dilakukan secara manual- Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar

    dengan menggunakan alat bantu- Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum

    dipasang- Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

    TumpukanSemen

    TumpukanPasir

    Pencam,puranadukandenganmenggunakanmollen

  • Alat yang diperlukanSekopCangkulSend SemenEmber corGerobak dorong

    Sendok Semen

    CangkulCangkul

    Sekop

    Ember cor

    Gerobak dorong

  • PEKERJAAN TIMBUNAN

    Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan penghamparandan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untukpembuatan timbunan.

    Jenis dari macam timbunan ada beberapa macam antara lain1). Timbunan biasa,2). Timbunan Pilihan dan3). Timbunan Pilihan Diatas Tanah rawa

    Timbunan Pilihan akan digunakan untuk penimbunan lapispenopang, untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar

    Timbunan Pilihan diatas Rawa akan digunakan untuk melintasidaerah yang rendah dan selalu digenangi air

  • Timbunan Biasa

    Urutan Kerja :

    - Whell Loader memuat ke dalam Dump Truck

    - Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak quary kelapangan

    - Material dihampar dengan menggunakan Motor Grader

    - Hamparan material disiram air dengan Watertank Truck(sebelum pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan denganmenggunakan Vibro Roller

    - Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepihamparan dan level permukaan dengan menggunakan alatbantu

    Alat yang diperlukan

    - Wheel Loader 1.0-1.6 m, 105 HP, Kap. 1.5 m

    - Dump Truck 3-4 m, 100 HP, Kap. 6 ton

    - Motor Grader >100 HP, 125 HP,

    - Vibratory Roller 5-8 T., 75 HP, Kap. 7 ton

    - Water Tanker 5000-8500 L., 100 HP, Kap. 4000 Liter

    - Alat Bantu sekop

  • Timbunan Jalan Pendekat JembatanO P R I T

    Timbunan jalan pendekat jembatan yaitu segmen yang menghubungkankonstruksi perkerasan dengan kepala jembatan. Adalah merupakansegmen sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi tertentu sesuaialinyemen horizontal, alinyemen vertikal dan besarnya kelandaianmelintang berdasarkan gambar rencana. Timbunan jalan penekat mulaidari ujung perkerasan jalan melalui transisi kelandaian sampai kepalajembatan sesuai ketentuan DAMIJA yang merupakan bagian dariDAMAJA.

    Timbunan Jalan Pendekat Jembatan sebagai pondasi dasar yangmendukung lapis pondasi bawah. Apabila lapis pondasi bawah tidak adamaka lapisan tanah dasar mendukung langsung timbunan, timbunanjalan pendekat mempunyai kekuatan dan keawetan tertentu.

    Dalam penentuan tebal timbunan nilai CBR dapat dikorelasi terhadapDalam penentuan tebal timbunan nilai CBR dapat dikorelasi terhadapdaya dukung tanah (DDT). Tinggi timbunan harus dipertimbangkanterhadap adanya bahaya longsor, sebaiknya pada lahan mencukupidibuat kelandaian lereng alami dan apabila tidak mencukupi harusdibuat konstruksi penahan tanah. Timbunan harus dipadatkan lapis demilapis sesuai ketentuan kepadatan lapisan.

    Timbunan jalan pendekat harus direncanakan sedemikian rupasehingga mendukung terhadap kekuatan dan kestabilan konstruksikepala jembatan. Khusus untuk timbunan jalan pendekat dengantimbunan tanah yang tinggi, konstruksi penahan tanah sangatdiperlukan agar badan jan tidak longsor.

    Pertimbangan perencanaan timbunan jalan pendekat terhadapalinyemen horizontal harus direncakan sesuai dengan keamanan lalulintas dan perpanjangan jembatan terhadap sungainya. Pertimbanganjalan pendekat terhadap alinyemen vertikal tergantung pada muka airtinggi, muka air banjir dan kelandaian memanjang yang sebaiknya tidakmelebihi 5%.

  • Permasalahan utama pada timbunan jalan pendekat yaitu seringterjadinya penurunan atau deformasi pada ujung pertemuan antarastruktur perkerasan jalan terhadap ujung kepala jembatan. Hal inidisebabkan karena:

    Pemadatan yang kurang sempurna pada saat pelakasanaan,akibat tebal pemadatan tidak mengikuti ketentuan pelaksanaanatau kadar air optimum tidak terpenuhi.

    Karena air mengalir keluar, dimana terjadi kapilerisasi padalapisan atau kelurusan air melalui saluran drainase sehingga adaperubahan tegangan efektif.

    Pemadatan lapisan timbunan jalan pendekat yang berlebih,dimana terjadi perubahan kadar air yang mengakibatkanpengembangan lapisan tanah yang dapat mendesakpermukaan perkerasan ke atas.

    Selanjutnya masalah drainase sangat erat keterkaitannya denganstabilitas maupun deformasi. Kejadian yang sering antara ujungperkerasan baik aspal beton maupun pelat lantai beton yangberdekatan dengan kepala jembatan adalah penurunan dankonsolidasi struktur akibat material pengganti atau oleh tanahdasarnya.

    Untuk mengeliminir penurunan pada kepala jembatan adalah denganmenggali pada tanah kritis/labil umumnya di daerah rawa danmenggantinya dengan material pilihan sehingga material timbunanakan lebih cepat memadat. Penggunaan material ringan untukmengurai berat timbunan sehingga penurunan dan stabilitas dapatditekan.

  • Dump Truck,mengangkut timbunan

    tanah danmenuangkan tanah

    ecara hidroulis

    - Wheel Loader 1.0-1.6 m, 105 HP, Kap. 1.5 m- Dump Truck 3-4 m, 100 HP, Kap. 6 ton- Motor Grader >100 HP, 125 HP,- Vibratory Roller 5-8 T., 75 HP, Kap. 7 ton- Water Tanker 5000-8500 L., 100 HP, Kap. 4000 Liter- Alat Bantu sekop

    Wheel Loader,berfungsi untuk

    memuat timbunantanah ke Dump Trck

  • a. Galian Biasa

    Prosedur Pekerjaan Galian Biasa adalah sebagai berikut :

    1. Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian.Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit denganberpedoman hasil rekayasa yang telah ditentukan oleh Konsultan dan Pihak Proyek.Pemasangan bouwplank dilakukan setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh PihakKonsultan dan Direksi Pekerjaan.

    2. Penggalian secara ManualPekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bouwplank, dalam hal inipenentuan kedalaman galian. Tanah yang digali secara menual dikumpulkan ke tepigalian dan selanjutnya dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasiproyek.

    3. Penggalian dengan Menggunakan Alat Berat.Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bouwplank. Dalam hal inipenentuan kedalaman galian. Tanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat keDump Truck kemudian diangkut keluar lokasi proyek

    4. Dasar untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini : Asumsi :

    Menggunakan tenaga manusia Kapasitas kerja berkelompok Kedalaman sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

    Urutan kerja / Metode kerja : Tanah yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiri/kanan jalan) Penggalian dilakukan dengan tenaga manusia Selanjutnya material hasil galian di masukkan ke dalam Dump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan.

    Asumsi : Menggunakan alat berat (cara mekanik) Lokasi pekerjaan sepanjang jalan

    Urutan kerja / Metode kerja : Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kiri/kanan jalan) Penggalian menggunakan alat berat (Excavator) Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian ke dalam Dump Truck Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek

  • b. Galian Struktur 0 2 Meter

    Penggalian tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan, dilakukan denganmenggunakan Excavator, Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galianke dalam Dump Truck dan membuang metrial hasil galian ke luar lokasi pekerjaan.

    c. Timbunan Pilihan

    Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahanatau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan biasa dansebagai tambahan harus memiliki sifat sifat tertentu yang tergantung dari maksudpenggunaannya, seperti diperintahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Dalamsegala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR palingsedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkansampai 100% kepadatankering maksimum.

    Pekerjaan Urugan pilihan dilaksanakan denganprosedur sebagai berikut :1. Pengangkutan Material.

    Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan DumpTruck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekandan pencatatan volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidakterjadi kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material di tempat lain.

    2. Penghamparan Material.Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader, dalamtahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :a. Kondisi cuaca yang memungkinkan.b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan

    kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangandan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaanhamparan dan tebal hamparan berdasarkan petunjuk dan persetujuan dariDireksi Pekerjaan.

    c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan diditempann pada lokasi yangditetapkan.

    3. Pemadatan Material.Pemadatan dilakukan dengan alat berat Vibro Roller, dimulai dari bagian tepi kebagian tengah, Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapathasil yang maksimal dengan dibantu alat water tank untuk membasahi materialtimbunan pilihan dan diselingi dengan pemadatan menggunakan Vibro Roller.Timbunan pilihan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju kearahsumbu jalan sedemikian rupa yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruhusaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.

    Dasar perhitungan analisa adalah : Asumsi :

    Pekerjaan dilakukan secara mekanis. Lokasi pekerjaan sepanjang jalan yang dikerjakan.

    Urutan Kerja / Metode Kerja

  • Material urugan biasanya dimuat ke Dump Truck dengan menggunakanWheel Loader.

    Pengangkutan material urugan biasanya dilakukan dengan Dump Truckdari quarry / borrow pit dengan jarak quarry kelapangan pekerjaan kl. 6km.

    Material urugan bisa dihampar dengan menggunakan Motor Grader. Hamparan material disiram air dengan Water Tank Truck (sebelum

    pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan VibroRoller.

    Selama pemadatan sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan danlevel permukaan dengan mengunakan alat bantu.

    4. PERKERASAN BERBUTIR.Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatanbahan untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan tanpa penutup aspal dan suatu lapispermukaan sementara pada permukaan tanah dasar atau lapis pondasi bawahyang telah disiapkan. Pemasokan bahan akan mencakup, jika perlu pemecahan,pengayakan, pencampuran dan operasi-operasi lainnya yang diperlukan, untukmemperolah bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi ini.

    LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS BUntuk pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B ini dilaksanakansesudah pekerjaan penyiapan badan jalan selesai dan sudah disetujui oleh DireksiLapangan. Lapis pondasi Agregat kelas B adalah untuk Lapis Pondasi Bawah.Lapis pondasi Agregat kelas B yang berasal dari kerikil mempunyai 60% beratAgragat kasar dengan agnularitas 95/90 %

    Pekerjaan lapis Pondasi Agregat Kelas B dengan prosedur sebagai berikut :

    a. Pengangkutan Material.Pengangkutan material Base B kelokasi pekerjaan menggunakan dump truckdan loadingya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan danpencatatan volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidakterjadi kelebihan disatu tempat dan kekurangan ditempat yang lain.

    b. Penghamparan MaterialPenghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalamtahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Kondisi cuaca yang memungkinkan. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan

    kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisilapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi, semuatahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan petunjukdan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

    Material yang tidak dipakai dipisahkan dan diditempann pada lokasi yangditetapkan.

    c. Pemadatan Material.Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan PTR, dimulai daribagian tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatandipindahkan ke jalur sebelahnya dengan over leving 1/8 panjang drum danseterusnya hingga mencapai areal dengan hasil trial compaction.

  • Dasar Perhitungan Untuk Analisa harga satuan : Asumsi :

    Pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara mekanik). Lokasi pekerjaan sepanjang jalan. Material Agregat Kelas B dicampur di Base Camp Kontraktor.

    Prosedur Pelaksanaan. Pencampuran agregat kelas B dicampurkan di base Camp dengan

    menggunakan alat Wheel Loader. Penghamparan material agregat kelas B dengan menggunakan alat Motor

    Grader. Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan

    dengan Tandem Roller. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan

    dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

    LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A

    Untuk pelaksanaan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A ini dilaksanakansesudah pelaksanaan lapis pondasi agregat kelas B.Lapis pondasi Agregat kelas A adalah mutu Lapis pondasi Atas untuk lapisan dibawah lapisan beraspal. Lapis pondasi Agregat Kelas A mempunyai 100% beratagregat kasar dengan angularitas 95/90*

    Pekerjaan Lapis pondasi Agregat Kelas A dengan prosedur sebagai berikut :

    a. Pengangkutan Material.Pengangkutan material Base A kelokasi pekerjaan menggunakan dump truckdan loadingya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan danpencatatan volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidakterjadi kelebihan disatu tempat dan kekurangan ditempat yang lain.Material diturunkan dengan jarak dan volume tertentu untuk memudahkan padasaat penghamparan

    b. Penghamparan MaterialPenghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalamtahap penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

  • Kondisi cuaca yang memungkinkan. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan

    kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisilapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi, semuatahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan petunjukdan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

    Material yang tidak dipakai dipisahkan dan diditempann pada lokasi yangditetapkan

    c. Pemadatan Material.Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan PTR, dimulai daribagian tepi ke bagian tengah.

    Dasar Perhitungan Untuk Analisa harga satuan : Asumsi :

    Pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara mekanik). Lokasi pekerjaan sepanjang jalan. Material Agregat Kelas A dicampur di Base Camp Kontraktor.

    Prosedur Pelaksanaan. Pencampuran agregat kelas A dicampurkan di base Camp dengan

    menggunakan alat Wheel Loader. Pengangkutan material Agregat kelas A dengan menggunakan Dump Truck Penghamparan material agregat kelas A dengan menggunakan alat Motor

    Grader. Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan

    dengan Tandem Roller. Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit

    demi sedikit ke arah sumbu jalan.Dalam arah memanjang pada bagian yang terjadi superelevasi penggilasharus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit kebagian yang lebih tinggi.Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesingilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.

    Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparandan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

  • 5. PERKERASAN ASPAL

    LAPIS RESAP PENGIKAT.

    Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal padapermukaan yang telah disiapkan sebelumnya, untuk pemasangan lapisan beraspalberikutnya. Lapis Resap Pengikat harus dihampar di atas permukaan pondasitanpa bahan pengikat aspal atau semen (misalnya Lapis Pondasi Agregat).Bahan Lapis Resap Pengikat diencerkan dengan minyak tanah (kerosin). Proporsiminyak tanah yang digunakan sebagaimana diperintahkan oleh direksi Pekerjaan.Pengambilan Lapis Resap Pengikat dapa Distributor Aspal pada saat akandilaksanakan pekerjaan.Lapisan Resap Pengikat hanya dikerjakan pasa suatu permukaan jalan yang keringatau sedikit lembab. Sebelum lapis resap harus dibersihkan dari segala kotoranyang tidak berguna. Penyemprotan dilakukan dengan mempertimbangkankelancaran arus lalu lintas.Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini adalah compresor dan alat bantulainnya.Segera setelah pekerjaan penyemprotan dikerjakan, pengaturan arus lalu lintasdibuat dengan menggunakan tanda-tanda lalu lintas agar permukaan yang barudisemprotkan tidak dilalui kendaraan.

    Dasar Perhitungan Untuk Analisa harga satuan : Asumsi :

    Menggunakan alat berat (secara mekanik) Lokasi pekerjaan : sepanjang jalan

    Prosedur Pelaksanaan Aspal dan minyak flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi

    campuran aspal cair. Permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dari debu dan kotoran dengan air

    compressor Campuran aspal cair disemprotkan dengan Asphalt Sprayer ke atas

    permukaan yang akan di lapis

    LASTON LAPIS ANTARA (AC BC)Pekerjaan ini mencakup pengadaan, penghamparan pemadatan diatas permukaanjalan yang telah disiapkan sesuai dengan persyaratan. Aspal dihampar pada jalanyang telah selesai dilapis resap pengikat atau biasa disebut Prime Coat. Materialyang digunakan mempunyai spesifikasi yang telah ditentukan oleh Direksi

  • Pekerjaan. Material Aspal diangkut dari AMP dengan menggunakan Dump Truck.Bak Dump Truck harus terbuat dari metal dan harus bersih dari kotoran, dan padabagian atas Dump Truck ditutup rapat dengan terpal yang terbuat dari kain dantahan terhadap air, agar material tidak melekat pada bap Dump Truck dan tidakcepat turun suhunya.Dari Dump Truck material Aspal dicurahkan ke Aspal Finisher yang dilengkapidengan carang curah dan ulir ulir pendistribusian, menghampar meterial secarameratadidepan batang perata yang dapat di stel.Dalam penghamparan selalu diikuti tenaga surveyor dan Direksu Pekerjaan, agardapat mengontrol ketebalan dan kemiringan penghamparan. Penggilasan aspalyang telah dihamparkan oleh Aspal Finisher dipadatkan dengan alat Tandem Rollerdan PTR.Peralatan yang dipakai : Aspal Mixing Plant (AMP) Genset Aspal Finisher Dump Truck Tandem Roller PTR Wheel Loader

    Agregat yang digunakan adalah sesuai dengan hasil pengujian Lab. (sesuaidengan Job Mix Design) yang telah ditentukan sesuai dengan spesifikasi teknis.Setiap hasil campuran yang telah di muat kedalam dump truck untuk dibawa kelapangan pekerjaan terlebih dahulu ditimbang untuk mengetahui tonase campurantersebut.Sebelum penghamparan dilaksanakan permukaan jalan harus dibersihkan darimaterial lepas yang tidak dikehendaki dengan menggunakan compressor atau alatmanual, untuk memastikan lebar dan tebal hamparan Aspal, maka pada tepi tepijalan dipasang balok pembatas atau benang garis atau garis pembatas.Aspal dihampar dengan aspal finisher, serta unit-unit mesin pemadat antara lain :Tandem Roller, PTR, penggilasan harus terdiri dari tiga operasi yaitu : penggilasanawal 0-10 menit, penggilasan sekundr 10-20 menit dan penggilasan akhir 20-45menit.Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan Tandem Roller dan PTR :

    Pemadatan Awal (Breakdawn Rolling) menggunakan Tandem Roller.Pemadatan awal dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesin penghampar.Pemadatan awal dilakukan pada saat temperatus 125 C - 145 C atau sekitar0 10 menit setelah penghamparan.Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller dengan jumlahlintasan sesuai dengan hasil trial compection untuk masing masing jenislapisan perkerasan.

    Pemadatan Sekunder (Intermediate Rolling) menggunakan PTRPemadatan sekunder dilaksanakan sedekat mungkin dengan mesinpenghampar. Pemadatan skender dilakukan pada saat temperatur 100 C 125 C atau sekitar 0 10 menit setalah penghamparan.Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller dengan jumlahlintasan sesuai dengan hasil trial compection untuk masing-masing jenislapisan perkerasan.

  • Pemadatan Akhir (Finish Rolling) menggunakan Tandem Roller.Pemadatan akhir dilaksankan sedekat mungkin dengan mesin penghampar.Pemadatan akhir ini dilakukan pada saat suhu > 95 C atau sekitar > 45 menitsetelah penghamparan. Pemadatan ini dilakukan dengan menggunakanTandem Roller dengan Jumlah lintasan sesuai dengan hasil trial compectionuntuk masing masing jenis lapisan perkerasan.

    Dasar perhitungan untuk analisa harga satuan :1. Asumsi :

    - Menggunakan alat berat (secara mekanik)- Lokasi pekerjaan : Sepanjang jalan- Kondisi Existing jalan : Rusak dan Peningkatan- Jarak rata-rata base camp ke lokasi pekerjaan

    2. Prosedur Pelaksanaan- Wheel loader memuat aggregat dan asphalt ke Cold Bin AMP

    Bahan pengisi (Filler) tambahanBahan pengisi (filler) yag ditambahlan terdiri atas debu batu kapur (limestonedust), kapur padam (hydrated lime), semen atau abu terbang yang sumbernyadisetujui arah direksi pekerjaan. Filler sebagai bahan tambahan pengikatantara lapis resap pengikat aspal cair dan Lastan AC-BC selain aspal minyakyang telah dicampur pada lapisan AC-BC itu sendiri. Filler digunakan sebagaibahan tambahan pengikat antara lapis resap pengikat aspal cair dan LastonAC-BC, bahan ini memberikan makna dan fungsi khusus untuk menambahkekakuan ikatan antara kedua lapisan tersebut, sehingga hasil maksimal yangdicapai untukk ikatan tersebut lebih terpenuhi dan tercapai.

    6. DIVISI STRUKTUR

    Beton K-250Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruhstruktur beton berulang dengan mutu beton K-250, sesuai dengan spesifikasidan gambar rencana atau sebagaimana yang disetujui oleh Direksipekerjaan.

    Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan Asumsi :

    Menggunakan alat berat (secara mekanik) Bahan dasar (batu, pasir, semen) diterima seluruhnya dilokasi

    pekerjaan Prosedur Pelaksanaan :

    Semen, pasir, batu kerikil, dan air dicampur dan diaduk menjadibeton dengan menggunakan Concrete Mixer.

    Beton dicor kedalam perancah yang telah disiapkan Penyelesaian da n perapihan setelah pemasangan

    Beton K-175Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat (cara mekanik), bahanyang digunakan adalah semen, pasir dan kerikil yang diterima seluruhnyadilokasi pekerjaan dan diaduk dengan Concrete Mixer dan beton di corkedalam bekisting yang telah disediakan, peralatan yang digunakan adalahmolen/concrete mixer, gerobak dorong, alat tukang batu serta alat bantu.

  • Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan : Asumsi :

    - Menggunakan alat berat (secara mekanik)- Bahan dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya di

    lokasi pekerjaan Prosedur Pelaksanaan :

    Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadibeton dengan menggunakan Concrete Mixer

    Beton di cor ke dalam perancah yang telah disiapkan Penyelesaian dan perapihan setalah pemasangan

    BAJA TULANGAN U 24

    Pelaksanaan ini untuk pemotongan besi sesuai dengan ukuran gambardilaksanakan di base camp kontraktor, sesudah itu diangkut ke lokasipekerjaan (site)

    Dasar perhitungan untuk Analisa Harga Satuan Asumsi :

    Pekerjaan dilakukan secara manual Bahan dasar (besi dan kawat) diterima seluruhnya di lokasi

    pekerjaan Prosedur Pelaksaan

    Besi tulangan dipotong dan dibengkokan sesuai dengan yangdiperlukan

    Batang tulangan dipasang/disusun sesuai dengan gambarpelaksanaan dan persilangan diikat kawat

    7. PEKERJAAN LAIN-LAIN- Administrasi / Dokumentasi

    Untuk melengkapi administrasi/dokumentasi dan laporan-laporan akandikerjakan :

    Laporan berkala secara menyeluruh Catatan kemajuan pekerjaan, yang ditandatangani oleh Direksi

    Pekerjaan / Pemilik Dokumen Foto, meliputi :

    - Pekerjaan sebelum dilaksanaan- Pekerjaan sedang dilaksanakan- Pekerjaan setelah dilaksanakan

    Disusun rapi dan diketahui Direksi Pekerjaan, foto-foto bangunan diambil dariempat arah.

    Demobilisasi

    Semua alat kerja yang digunakan pada akhir / finishing pelaksanaan pekerjaan segeradilakukan demobilisasi kembali kepada Pemberi Dukungan Alat.

    Pembersihan Akhir

    Setelah semua pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukanpembersihan akhir dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan dibongkar dandiangkut ke luar lokasi menurut petunjuk Direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada

  • semua ini dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek dari pelaksanaanpekerjaan. Pihak pelaksana bersama-sama konsultan pengawas / Direksi, PPTK danKPA melakukan serah terima pekerjaan. Dalam jangka waktu masa pemeliharaanselama waktu 180 hari segala sesuatu yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjaditanggung jawab pelaksana dan harus dilakukan perawatan.

    PT. Brantas Abipraya (Persero)

    Ir. Yusuf WibisonoGeneral Manager Divisi Regional II