Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt
-
Upload
laurencia-leny -
Category
Documents
-
view
75 -
download
0
description
Transcript of Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt
PENGUKURAN PENGUKURAN DALAM PENELITIANDALAM PENELITIAN
Jenny BashiruddinJenny Bashiruddin
FKUI, JakartaFKUI, Jakarta
Observasi dan PengukuranObservasi dan Pengukuran
Observasi dan pengukuran Observasi dan pengukuran aktivitas aktivitas dasar ilmu pengetahuandasar ilmu pengetahuan
Observasi : proses melihat dan Observasi : proses melihat dan menguraikan fenomenamenguraikan fenomena
Observasi ilmiah Observasi ilmiah lebih sistematik, lebih sistematik, objektif dan langsungobjektif dan langsung
Observasi dan PengukuranObservasi dan Pengukuran
Pengukuran : proses kuantifikasi hasil Pengukuran : proses kuantifikasi hasil observasi dengan memperhatikan observasi dengan memperhatikan referensi tertentu dan dinyatakan dalam referensi tertentu dan dinyatakan dalam unit baku atau yang dianggap bakuunit baku atau yang dianggap baku
Misalnya derajat sakit, usia pasien, Misalnya derajat sakit, usia pasien, frekuensi kejangfrekuensi kejang
Hasil observasi yang sistematik : DATAHasil observasi yang sistematik : DATA
Pengukuran IlmiahPengukuran Ilmiah
Pengukuran dalam penelitian ilmiah : Pengukuran dalam penelitian ilmiah : observasi fenomena dengan maksud agar observasi fenomena dengan maksud agar dapat dilakukan analisis menurut aturan dapat dilakukan analisis menurut aturan tertentutertentu
Kesalahan pengukuran akan Kesalahan pengukuran akan menyebabkan hasil penelitian tidak menyebabkan hasil penelitian tidak menunjukkan keadaan sebenarnyamenunjukkan keadaan sebenarnya
Skala PengukuranSkala Pengukuran
Skala Pengukuran :Skala Pengukuran :1.1. Skala Kategorikal :Skala Kategorikal :
1.1. Skala NominalSkala Nominal
2.2. Skala OrdinalSkala Ordinal
2.2. Skala Numerik :Skala Numerik :1.1. Skala IntervalSkala Interval
2.2. Skala RasioSkala Rasio
Skala KategorikalSkala Kategorikal
1.1. Skala NominalSkala Nominal Hanya berupa label, bukan peringkatHanya berupa label, bukan peringkat Contoh : golongan darah, sukuContoh : golongan darah, suku Dikotom : hanya 2 nilai (misal : sembuh, Dikotom : hanya 2 nilai (misal : sembuh,
tidak sembuh)tidak sembuh) Polikotom : lebih dari 2 nilai (misal : Islam, Polikotom : lebih dari 2 nilai (misal : Islam,
Hindu, Kristen, Katolik)Hindu, Kristen, Katolik) Uji hipotesis yg sering digunakan : uji xUji hipotesis yg sering digunakan : uji x22
Skala KategorikalSkala Kategorikal
2.2. Skala OrdinalSkala Ordinal Terdapat informasi peringkatTerdapat informasi peringkat Tidak dapat dikuantifikasiTidak dapat dikuantifikasi Contoh : ringan, sedang, beratContoh : ringan, sedang, berat Tidak dapat dimanipulasi secara matematisTidak dapat dimanipulasi secara matematis Statistik yg dapat digunakan : median, Statistik yg dapat digunakan : median,
korelasi peingkat (Spearman), uji non korelasi peingkat (Spearman), uji non parametrikparametrik
Skala NumerikSkala Numerik
Terdapat informasi peringkat yang lengkap Terdapat informasi peringkat yang lengkap dan dapat diukurdan dapat diukur
1.1. Skala IntervalSkala Interval Tidak memiliki nilai 0 alami (misal 0Tidak memiliki nilai 0 alami (misal 000 Celsius) Celsius)
2.2. Skala RasioSkala Rasio Memiliki nilai 0 alami (misal berat badan)Memiliki nilai 0 alami (misal berat badan)
Skala NumerikSkala Numerik
Skala numerik dapat pula dibagi menjadi :Skala numerik dapat pula dibagi menjadi :
1.1. Skala kontinu Skala kontinu Mempunyai desimal (misalnya : kadar Mempunyai desimal (misalnya : kadar
ureum)ureum)
2.2. Skala diskretSkala diskret Tidak ada desimal (misalnya : jumlah anak)Tidak ada desimal (misalnya : jumlah anak)
Karakteristik Skala VariabelKarakteristik Skala VariabelSkala VariabelSkala Variabel SifatSifat Contoh Contoh Statistik yang Statistik yang
lazimlazim
KATEGORIKALKATEGORIKAL
NominalNominal
OrdinalOrdinal
Bukan PeringkatBukan Peringkat
Peringkat dengan Peringkat dengan interval yang tidak interval yang tidak dapat diukurdapat diukur
Golongan darah, Golongan darah, agama, suku agama, suku
Derajat penyakit, Derajat penyakit, status sosial ekonomistatus sosial ekonomi
Jumlah, rate, risiko Jumlah, rate, risiko relatif, Xrelatif, X22, uji Fischer, uji Fischer
Sama dengan Sama dengan nominal, median, uji nominal, median, uji non parametriknon parametrik
NUMERIKNUMERIK
IntervalInterval
RasioRasio
Peringkat dengan Peringkat dengan interval yang dapat interval yang dapat diukur, namun tidak diukur, namun tidak mempunyai titik 0 mempunyai titik 0 alamiahalamiah
Sama dengan skala Sama dengan skala interval, mempunyai interval, mempunyai titik 0 alamiahtitik 0 alamiah
Suhu tubuh, koefisien Suhu tubuh, koefisien inteligensiinteligensi
Penghasilan, berat Penghasilan, berat badan, kadar ureumbadan, kadar ureum
Sama dengan ordinal, Sama dengan ordinal, ditambah ditambah meanmean, , simpang baku, uji t, simpang baku, uji t, anova, regresi-anova, regresi-korelasikorelasi
Sama dengan skala Sama dengan skala intervalinterval
Data Keras dan Data LunakData Keras dan Data Lunak
Data KerasData Keras (harware) (harware) Misalnya data yang didapat dari penghitungan Misalnya data yang didapat dari penghitungan
oleh mesin oleh mesin Mengurangi kesalahan penghitungan oleh Mengurangi kesalahan penghitungan oleh
pemeriksapemeriksa misal: hb bisa computerize bisa misal: hb bisa computerize bisa manualmanual
Data LunakData Lunak(software)(software) Misalnya keluhan pasienMisalnya keluhan pasien Lebih subyektif,Lebih subyektif, dapat dapat menimbulkan bias menimbulkan bias
Variasi dalam PengukuranVariasi dalam Pengukuran
Selalu terbuka kemungkinan terdapat Selalu terbuka kemungkinan terdapat variabilitas hasil variabilitas hasil
Peneliti harus memahami sumber variasi Peneliti harus memahami sumber variasi pengukuran dan strategi untuk pengukuran dan strategi untuk mengurangi kesalahan pengukuranmengurangi kesalahan pengukuran
Sumber variasi dalam Sumber variasi dalam pengukuranpengukuran
SUMBERSUMBER KETERANGANKETERANGAN
VARIASI PENGUKURANVARIASI PENGUKURAN
- Instrumen- Instrumen
- Pemeriksa- Pemeriksa
Alat dan Cara PengukuranAlat dan Cara Pengukuran
Orang yang mengukurOrang yang mengukur
VARIASI BIOLOGISVARIASI BIOLOGIS
- Pada satu subyek- Pada satu subyek
- Antar subyek- Antar subyek
Perubahan variabel karena Perubahan variabel karena waktu dan keadaanwaktu dan keadaan
Perbedaan biologis dari satu Perbedaan biologis dari satu subyek ke subyek lainnyasubyek ke subyek lainnya
Variasi PengukuranVariasi Pengukuran
Variasi pengukuran mencakup variabilitas Variasi pengukuran mencakup variabilitas pada instrumen yang dipakai untuk pada instrumen yang dipakai untuk melakukan pengukuran maupun pada melakukan pengukuran maupun pada pemeriksa atau orang yang melaksanakan pemeriksa atau orang yang melaksanakan pengukuranpengukuran
Inter-observer variationInter-observer variation Intra-observer variationIntra-observer variation Variasi biologis sangat mempengaruhiVariasi biologis sangat mempengaruhi Data harus betul2 valid dan reliableData harus betul2 valid dan reliable
Variasi BiologisVariasi Biologis
Variasi biologis sangat mempengaruhi Variasi biologis sangat mempengaruhi hasil pengukuranhasil pengukuran
Misalnya tekanan darah pasienMisalnya tekanan darah pasien
Keandalan dan kesahihan Keandalan dan kesahihan
Merupakan dua karakteristik yang harus Merupakan dua karakteristik yang harus selalu diperhitungkan dalam tiap proses selalu diperhitungkan dalam tiap proses pengukuranpengukuran
Andal jika dengan alat ukur tsb hasilnya Andal jika dengan alat ukur tsb hasilnya sama/ hampir sama.sama/ hampir sama.
KeandalanKeandalan
Istilah lain : reliabilitas, presisi Istilah lain : reliabilitas, presisi Pengukuran disebut andal bila memberikan nilai Pengukuran disebut andal bila memberikan nilai
yang sama atau hampir sama apabila yang sama atau hampir sama apabila pemeriksaan dilakukan berulang-ulangpemeriksaan dilakukan berulang-ulang
Keandalan dipengaruhi oleh kesalahan acak Keandalan dipengaruhi oleh kesalahan acak ((random errorrandom error))
Beda 2 kg antara timbangan kamar mandi dan Beda 2 kg antara timbangan kamar mandi dan timbangan meteran itu bermakna ga?timbangan meteran itu bermakna ga?
Tergantung kepentingan klinis, mw buat ukur Tergantung kepentingan klinis, mw buat ukur dosis ya sangat signifikandosis ya sangat signifikan
KeandalanKeandalan
Variabilitas pengamat Variabilitas pengamat Variabilitas pada pemeriksa Variabilitas pada pemeriksa Misalnya pemilihan kata yang tepat pada wawancaraMisalnya pemilihan kata yang tepat pada wawancara Kuesioner, pemeriksa capek sehingga bias pengisian.Kuesioner, pemeriksa capek sehingga bias pengisian.
Variabilitas subyekVariabilitas subyek Variasi biologisVariasi biologis Misalnya fluktuasi emosi, tekanan darahMisalnya fluktuasi emosi, tekanan darah
Variabilitas instrumenVariabilitas instrumen Hal yang mempengaruhi ketepatan instrumenHal yang mempengaruhi ketepatan instrumen Sehingga sbaiknya ada kalibrasiSehingga sbaiknya ada kalibrasi Misalnya suhu kamar, kebisingan Misalnya suhu kamar, kebisingan
Penilaian keandalan pengukuranPenilaian keandalan pengukuran
Keandalan pengukuran variabel numerikKeandalan pengukuran variabel numerik Menggunakan simpang bakuMenggunakan simpang baku Koefisien variasi : simpang baku dibagi rerataKoefisien variasi : simpang baku dibagi rerata Pengukuran yg andal : koefisien variasi Pengukuran yg andal : koefisien variasi
sempit, interval kepercayaansempit, interval kepercayaan (confidence (confidence interval tidak melebihi 1)interval tidak melebihi 1) sempit sempit
Bila alat A memiliki koefisien variasi Bila alat A memiliki koefisien variasi pengukuran < alat B, maka pengukuran A pengukuran < alat B, maka pengukuran A lebih andal daripada Blebih andal daripada B
Penilaian keandalan pengukuranPenilaian keandalan pengukuran
Keandalan pengukuran variabel skala Keandalan pengukuran variabel skala nominalnominal
Menggunakan nilai Menggunakan nilai kappakappa (k) (k) Kappa Kappa merupakan statistik yang mengukur merupakan statistik yang mengukur
kesesuaian antara variabel berskala nominal kesesuaian antara variabel berskala nominal dikotomdikotom
Nilai Nilai kappakappa : perbandingan antara : perbandingan antara kesesuaian kesesuaian bukanbukan akibat peluang dengan akibat peluang dengan kemungkinan terbesar kemungkinan terbesar kesesuaian bukan kesesuaian bukan akibat peluangakibat peluang untuk suatu set data untuk suatu set data
Strategi untuk meningkatkan Strategi untuk meningkatkan keandalan pengukurankeandalan pengukuran
1.1. Standarisasi cara pengukuranStandarisasi cara pengukuran
2.2. Pelatihan pengukurPelatihan pengukur
3.3. Penyempurnaan instrumenPenyempurnaan instrumen
4.4. AutomatisasiAutomatisasi
5.5. Pengulangan pengukuranPengulangan pengukuran
Strategi mengurangi Strategi mengurangi random random errorerror
CARA MENGURANGI CARA MENGURANGI RANDOM ERRORRANDOM ERROR
SUMBER RANDOM SUMBER RANDOM ERRORERROR
1.1. Standarisasi cara Standarisasi cara pengukuranpengukuran
2.2. PelatihanPelatihan
3.3. Penyempurnaan istrumenPenyempurnaan istrumen
4.4. Automatisasi instrumenAutomatisasi instrumen
5.5. Mengulang pengukuranMengulang pengukuran
Pengamat, SubyekPengamat, Subyek
PengamatPengamat
Alat ukur, PengamatAlat ukur, Pengamat
Pengamat, SubyekPengamat, Subyek
Pengamat, Subyek, Alat ukurPengamat, Subyek, Alat ukur
KesahihanKesahihan
Kesahihan/ validitas menunjukkan Kesahihan/ validitas menunjukkan berapa dekat alat ukur menyatakan apa berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang seharusnya diukuryang seharusnya diukur
Dipengaruhi oleh bias pengukuranDipengaruhi oleh bias pengukuran Bias pengukuran : Bias pengukuran :
1.1. Bias pengamatBias pengamat
2.2. Bias subyekBias subyek
3.3. Bias instrumenBias instrumen
Bias pengukuranBias pengukuran
Bias pengamatBias pengamat Distorsi yang konsisten, disadari atau tidak Distorsi yang konsisten, disadari atau tidak
disadari, yang dilakukan oleh pelaksana disadari, yang dilakukan oleh pelaksana pengukuranpengukuran
Bias subyekBias subyek Distorsi yang konsisten oleh subyek Distorsi yang konsisten oleh subyek
penelitian, misalnya karena mengetahui penelitian, misalnya karena mengetahui bahwa ia sedang menjadi subyek penelitianbahwa ia sedang menjadi subyek penelitian
Bias pengukuranBias pengukuran
Bias instrumenBias instrumen Kesalahan sistematik akibat ketidakakuratan Kesalahan sistematik akibat ketidakakuratan
alat ukuralat ukur Solusinya kalibrasiSolusinya kalibrasi
Penilaian kesahihan alat ukurPenilaian kesahihan alat ukur
1.1. Kesahihan alat ukur berskala numerikKesahihan alat ukur berskala numerik Membandingkan suatu alat ukur dengan alat Membandingkan suatu alat ukur dengan alat
ukur yang baku sebagai peneraukur yang baku sebagai penera/ acuan (uji / acuan (uji dengan kontrol)dengan kontrol)
2.2. Kesahihan alat ukur berskala nominalKesahihan alat ukur berskala nominal Membandingkan suatu alat ukur dengan alat Membandingkan suatu alat ukur dengan alat
diagnostik terbaik yang ada (diagnostik terbaik yang ada (gold standardgold standard)) Diperoleh nilai sensitivitas, spesifisitas serta Diperoleh nilai sensitivitas, spesifisitas serta
nilai prediksinilai prediksi
Strategi meningkatkan Strategi meningkatkan kesahihan pengukurankesahihan pengukuran
Perlu diupayakan 4 langkah peningkatan Perlu diupayakan 4 langkah peningkatan keandalan yakni :keandalan yakni :
1.1. StandarisasiStandarisasi
2.2. Pelatihan Pelatihan
3.3. Penyempurnaan alat ukurPenyempurnaan alat ukur
4.4. AutomatisasiAutomatisasi
Strategi meningkatkan Strategi meningkatkan kesahihan pengukurankesahihan pengukuran
Setelah empat langkah tersebut, ditambah 3 Setelah empat langkah tersebut, ditambah 3 hal berikut :hal berikut :
1.1. Melakukan pemeriksaan tanpa setahu Melakukan pemeriksaan tanpa setahu subyeksubyek (blinding) (blinding)
2.2. Melakukan pemeriksaan tanpa identitas Melakukan pemeriksaan tanpa identitas subyeksubyek
Tersamar tunggalTersamar tunggal single blind single blind Tersamar ganda Tersamar ganda double blinddouble blind
Strategi meningkatkan Strategi meningkatkan kesahihan pengukurankesahihan pengukuran
3.3. Kalibrasi AlatKalibrasi Alat Hal-hal yg harus dipertimbangkan :Hal-hal yg harus dipertimbangkan :
Pentingnya variabel yang akan diukur dalam Pentingnya variabel yang akan diukur dalam konteks penelitiankonteks penelitian
Besarnya pengaruh keandalan dan kesahihan Besarnya pengaruh keandalan dan kesahihan alat ukur dalam hasil penelitianalat ukur dalam hasil penelitian
Kemampulaksanaan, termasuk biaya yang Kemampulaksanaan, termasuk biaya yang diperlukan diperlukan
Strategi mengurangi bias guna Strategi mengurangi bias guna meningkatkan kesahihan pengukuranmeningkatkan kesahihan pengukuran
CARA MENGURANGI BIASCARA MENGURANGI BIAS CONTOHCONTOH
1.1. Melakukan pemeriksaan Melakukan pemeriksaan tanpa setahu subyektanpa setahu subyek
2.2. Melakukan pemeriksaan Melakukan pemeriksaan tanpa identitas subyek tanpa identitas subyek
3.3. Kalibrasi alatKalibrasi alat
Anak kecil diwawancara sambil Anak kecil diwawancara sambil diajak bermaindiajak bermain
Pemeriksa membaca foto USG Pemeriksa membaca foto USG tanpa tahu identitas pasientanpa tahu identitas pasien
Kalibrasi timbangan tiap Kalibrasi timbangan tiap mingguminggu
Kesahihan variabel abstrakKesahihan variabel abstrak
Contoh variabel abstrak : derajat nyeri, Contoh variabel abstrak : derajat nyeri, kualitas hidupkualitas hidup
Hasil pengukuran dalam skala nominal Hasil pengukuran dalam skala nominal atau ordinal, bukan numerikatau ordinal, bukan numerik
Penilaian memiliki tingkat subyektivitas Penilaian memiliki tingkat subyektivitas yang tinggiyang tinggi
Kesahihan variabel abstrakKesahihan variabel abstrak
1.1. Kesahihan prediktifKesahihan prediktif Apakah tingkat keakuratan pengukuran Apakah tingkat keakuratan pengukuran
yang dilakukan dapat memperkirakan yang dilakukan dapat memperkirakan variabel tergantung yang dimaksudkan variabel tergantung yang dimaksudkan
2.2. Kesahihan kriteriaKesahihan kriteria Disebut juga kesahihan konvergenDisebut juga kesahihan konvergen Menunjukkan berapa sahih hasil Menunjukkan berapa sahih hasil
pengukuran tersebut dibanding cara pengukuran tersebut dibanding cara pengukuran lain untuk variabel yang samapengukuran lain untuk variabel yang sama
Kesahihan variabel abstrakKesahihan variabel abstrak
3.3. Kesahihan muka/ isiKesahihan muka/ isi Kesahihan yang menunjuk pada keputusan Kesahihan yang menunjuk pada keputusan
subyektif pihak peneliti berdasarkan akal subyektif pihak peneliti berdasarkan akal sehat atau intuisi terhadap variabel yang sehat atau intuisi terhadap variabel yang diukurdiukur
Hubungan antara keandalan dan Hubungan antara keandalan dan kesahihan kesahihan
Keandalan dan kesahihan bukan Keandalan dan kesahihan bukan merupakan sesuatu yang merupakan sesuatu yang all or noneall or none, , sahih atau tidak sahih, melainkan sahih atau tidak sahih, melainkan merupakan “daerah kelabu”merupakan “daerah kelabu”
Keandalan dan kesahihan alat ukur Keandalan dan kesahihan alat ukur dinyatakan secara kualitatif : buruk, dinyatakan secara kualitatif : buruk, kurang, cukup, baikkurang, cukup, baik
Hubungan antara keandalan dan Hubungan antara keandalan dan kesahihankesahihan
Keandalan dan kesahihan harus Keandalan dan kesahihan harus dipandang sebagai dua hal yang terpisahdipandang sebagai dua hal yang terpisah
Suatu pengukuran dapat memiliki Suatu pengukuran dapat memiliki keandalan yang sangat baik namun keandalan yang sangat baik namun kesahihannya kurang, demikian pula kesahihannya kurang, demikian pula sebaliknyasebaliknya