metbolik endokrin blok11

15
Kerja dan Pengaruh Hormon dalam Pertumbuhan Manusia Johannes Romandy NW 102012064 / C-8 Mahasiswa Fakultas Kedoktern Universitas Kristen krida Wacana Pendidikan Dokter Umum Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 [email protected] Abstrak Setiap manusia pasti akan mengalami proses tumbuh kembang di dalam hidupnya. Proses dari manusia itu lahir sampai lanjut usia ataupun meninggal. Pertumbuhan ditandai dengan perubahan dari segi interna maupun eksterna. Perubahan segi interna adalah perubahan bagian yang tidak bisa dilihat karena terdapat dalam tubuh , misalnya hormon. Sedangkan, bagian eksterna adalah bagian yang bisa kita lihat sepereti perubahan fisik. Namun, dalam pertumbuhan mungkin saja terjadi kelainan, seperti halnya kekurangan atau kelebihan hormon pertumbuhan. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan manusia terganggu. Bisa membuat tubuh menjadi lebih kecil dari seharusnya ataupun justru lebih besar dari ukuran normalnya. Maka dari itu, 1 | Page Tinjauan Pustaka

description

pbl

Transcript of metbolik endokrin blok11

Tinjauan Pustaka

Kerja dan Pengaruh Hormon dalam Pertumbuhan Manusia

Johannes Romandy NW 102012064 / C-8Mahasiswa Fakultas Kedoktern Universitas Kristen krida WacanaPendidikan Dokter Umum Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat [email protected] Abstrak Setiap manusia pasti akan mengalami proses tumbuh kembang di dalam hidupnya. Proses dari manusia itu lahir sampai lanjut usia ataupun meninggal. Pertumbuhan ditandai dengan perubahan dari segi interna maupun eksterna. Perubahan segi interna adalah perubahan bagian yang tidak bisa dilihat karena terdapat dalam tubuh , misalnya hormon. Sedangkan, bagian eksterna adalah bagian yang bisa kita lihat sepereti perubahan fisik. Namun, dalam pertumbuhan mungkin saja terjadi kelainan, seperti halnya kekurangan atau kelebihan hormon pertumbuhan. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan manusia terganggu. Bisa membuat tubuh menjadi lebih kecil dari seharusnya ataupun justru lebih besar dari ukuran normalnya. Maka dari itu, hormon dalam tubuh kita memiliki peran cukup penting dalam mengatur pertumbuhan kita.

Kata kunci : hormon pertumbuhan

AbstractEvery human being will certainly experience a process of growing hibiscus in a life. The process from the man born to elderly or died. The growth marked by changes in terms of the internal or Externa. In terms of internal change is a change in part that could not be seen because there is in the body, such as hormones. Whereas, the Externa is the part that we can see as a physical change. However, the growth may occur malformations, such as lack or excess growth hormone. This can lead to impaired human growth. Can make the body becomes smaller than the supposed or even larger than its normal size. Thus, the hormones in the body we have an important role in regulating our growth.Key words : Growth Hormone.Pendahuluan Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin tanpa duktus yang tersebar di seluruh tubuh. Semua kelenjar endokrin melaksanakan fungsinya dengan mengeluarkan hormon ke dalam darah, dan terdapat berbagai interaksi fungsional di antara berbagai kelenjar endokrin. Setelah dikeluarkan, hormon mengalir dalam darah ke sel sasaran, tempat hormon mengatur dan mengarahkan fungsi tertentu. Meskipun darah menyebarkan hormon ke seluruh tubuh namun hanya sel sasaran tertentu yang dapat berespons terhadap masing-masing hormon karena hanya sel sasaran yang memiliki reseptor untuk mengikat hormon tertentu. Pengikatan suatu hormon ke reseptornya di sel sasaran memicu serangkaian proses di dalam sel sasaran agar terjadi efek akhir hormon. Hormon tiroid merupakan hormon yang bersifat lipofilik. Hormon ini akan mengakibatkan pembentukan protein baru di sel sasaran yang melaksanakan respons yang diinginkan. Hormon lipofilik umumnya terikat protein plasma. Dan terdapat GH (Growth Hormon) yang berperan dalam proses pertumbuhan.Pengaturan sekresi hormon tiroid dan GH melibatkan tiga lokasi, yaitu hipotalamus, hipofisis anterior, dan kelenjar tiroid. Hormon tiroid kemudian disintesis pada kelenjar tiroid untuk selanjutnya mengalir ke aliran darah menuju sel sasaran dan melaksanakan fungsinya, terutama terhadap metabolisme tubuh dan berpengaruh pula terhadap pertumbuhkembangan seseorang. Pada makalah ini, kami akan lebih memfokuskan terhadap hipofisis anterior dan sekresinya terhadap hormon GH. Pada kondisi tertentu, produksi GH yang berlebihan pada anak-anak dapat menyebabkan timbulnya pertumbuhan yang abnormal, yang sering disebut gigantisme (saat belum terjadi fusi epifisis).

IsiStruktur makroskopis dan mikroskopis hipofisis anterior1,2,3Asal hipofisis anterior ini adalah pertumbuhan, envaginasi (kantong Rathke), epithelium pada bagian dasar rongga mulut premitif. Lobus anterior (adeno-hipofisis) kelenjar, terdiri dari pars distalis, merupakan tonjolan lobus anterior; pars tuberalis, Pada manusia akan tereduksi menjadi lempeng tipis sel-sel epithelial pada bagian superior pars distalis dan bagian ini merupakan bagian yang paling vascular; serta pars intermedia, yang bersebelahan dengan pars distalis.Lobus anterior tidak memiliki hubungan saraf langsung dengan hipotalamus. Hanya rangsangan dari hipotalamus-lah yang akan menyebabkan sekresi hormon berlangsung. Pusat saraf pada hipotalamus menyebabkan pelepasan hormon. Pelepasan ini mengalir melalui vena porta dengan darah dan menyebabkan sel-sel hipofisis melepaskan hormon-hormonnya.Sel-sel dari hipofisis anterior dikelompokan sesuai dengan pewarnaan granula. Granula merupakan bukti yang dapat dilihat dari pembentukan hormon. Sel-sel itu adalah kromofob yang memiliki granula halus dan sel-sel di dalamnya dalam keadaan istirahat; basofil (dengan pewarnaan dasar zat) berfungsi untuk mensekresi hormone trofik, yang mempengaruhi kelenjar lain seperti tiroid; serta asidofil (dengan pewarnaan asam) berfungsi untuk menghasilkan hormon pertumbuhan dan prolaktin.Suplai darah ke lobus anterior hipofisis adalah tidak langsung. Arteri hipofisis superior (cabang a.carotis interna) memasuki bagian tengah tonjolan hipotalamus dan batang infidibulum sehingga membentuk jaring-jaring kapilar pertama. Jaring ini dialiri vena portal hipofisis yang menjadi awal dari jaring kapilar kedua di bagian bawah lobus anterior. Disinilah terjAdi sistem portal hipotalamus-hipofisis.Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badanHormon adalah zat yang dihasilkan oleh suatu kelenjar endokrin, disekresikan ke dalam darah, dan sampai ke sel sasaran jaringan lain dalam tubuh tempat hormon menimbulkan efek fisiologis.4 Secara umum, hormon di dalam tubuh berfungsi dalam mengkoordinasikan proses proses fisiologis dalam tubuh kita. Setidaknya ada beberapa fungsi utama dari sistem hormon, yaitu mempertahankan keseimbangan tubuh, merespon stress pada tubuh secara cepat, dan mengatur pertumbuhan serta perkembangan tubuh.

Growth Hormone (GH)Growth Hormone atau hormon pertumbuhan ini diproduksi oleh kelenjar hipofisis anterior. Hormon ini mengendalikan pertumbuhan seluruh sel tubuh yang mampu memperbesar ukuran dan jumlah, disertai efek utama pada pertumbuhan tulang dan massa otot rangka.1 Hormon GH bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Setelah manusia sudah bertumbuh besar, bukan berarti hormon ini tidak berguna, akan tetapi hormon ini bertugas untuk menjaga agar organ tubuh tetap pada kondisi yang prima.Fungsi dari hormon ini yang pertama adalah untuk mensintesis protein. GH mempercepat laju sintesis protein pada seluruh sel tubuh dengan cara meningkatkan pemasukan asam amino melalui membran sel. Kedua, untuk konservasi karbohidrat. GH menurunkan laju penggunaan karbohidrat oleh sel sel tubuh, dengan demikian menambah kadar glukosa darah. Ketiga, untuk mobilisasi simpanan lemak. GH menyebabkan peningkatan mobilisasi lemak dan pemakaian lemak untuk energi. Keempat, untuk stimulasi pertumbuhan rangka. GH menyebabkan hati memproduksi somato medin, sekelompok faktor pertumbuhan dependen hipofisis yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan kartilago.

Pengaturan sekresi GH terjadi melalui sekresi dua hormon antagonis, yaitu:1. Stimulus untuk pelepasana. Hormon pelepas hormon pertumbuhan (Growth Hormone Releasing Hormone / GHRH) dari hipotalamus dibawa melalui saluran portal hipotalamus hipofisis menuju hipofisis anterior, tempatnya menstimulasi sintesis dan pelepasan GH.b. Stimulus tambahan untuk pelepasan GH meliputi stress, malnutrisi, dan aktivitas yang merendahkan kadar gula darah, seperti puasa dan olah raga.2. Inhibisi pelepasana. Sekresi GHRH dihambat oleh peningkatan kadar GH dalam darah melalui mekanisme umpan balik negatif.b. Somatostatin, hormon penghambat hormon pertumbuhan (Growth Hormone Inhibiting Hormone / GHIH) dari hipotalamus dibawa menuju hipofisis anterior melalui sistem portal. Hormon ini menghambat sintesis dan pelepasan GH.c. Stimulus tambahan untuk inhibisi GH meliputi obesitas dan peningkatan kadar asam lemak.Hormon GH juga dapat mempengaruhi metabolisme lain dalam tubuh, diantaranya metabolisme karbohidrat, metabolisme protein, dan metabolisme lemak. Dalam metabolisme karbohidrat, hormon GH membuat berkurangnya pemakaian glukosa untuk mendapatkan energi, menaikkan pengendapan glukosa di dalam sel, mengurangi ambilan glukosa oleh sel, menaikkan sekresi insulin, serta menurunkan sensitivitas terhadap insulin. Dalam metabolisme protein, hormon GH menaikkan hampir semua ambilan asam amino dan sintesis protein oleh sel, dan pada saat yang sama GH mengurangi pemecahan protein. Dan pada metabolisme lemak, hormon GH menyebakan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa.Hormon tiroidTerdapat dua hormon tiroid, yaitu tiroksin (T3) dan triyodotironin (T4) yang memiliki efek nyata pada kecepatan metabolisme tubuh, mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan agar optimal sehingga berfungsi secara normal. Terdapat dua cara, yaitu merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein, dan meningkatkan jumlah oksigen yang dipakai sel. Selain itu, kedua hormon tiroid ini memiliki fungsi untuk merangsang pertumbuhan pada anak-anak.Pada anak-anak yang sedang tumbuh, hormon tiroid memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan tulang. Jika anak tersebut menderita hipotiroid (kekurangan hormone tiroid), maka pertumbuhannya akan terhampat. Sebaliknya, jika anak tersebut menderita hipertiroid maka anak tersebut akan menjadi lebih tinggi dibandingkan normalnya. Akan tetapi, bila epifisis menutup pada usia yang lebih awal, akan memungkinkan anak tersebut memiliki tubuh yang lebih pendek pada saat dewasa. Hormon tiroid meningkatkan pertumbuhan tulang dengan cara yang sama seperti meningkatkan pertumbuhan pada semua jaringan pembentukan tubuh lain. Hal ini mungkin merupakan akibat dari efek hormon tiroid dalam pembentukan protein. Pada sisi lain, hormon tiroid berfungsi mempercepat penutupan epifisis. Oleh karena itu, anak-anak yang berada di bawah pengaruh hormon tiroid mula-mula akan bertumbuh dengan cepat, namun kemudian akan berhenti pertumbuhannya pada usia yang jauh lebih muda dibanding teman seusianya. Akhirnya, tinggi badannya kurang dari normal. Namun, apabila tidak ada hormon tiroid pada masa kanak-kanak, akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan normal.5 Apabila konsentrasi hormon tiroid ini tinggi, maka aktifitas osteoklas menyebabkan tulang menjadi keropos (osteoporosis).Fungsi tiroid ini diatur oleh hormon perangsang tiroid (TSH) hipofisis, di bawah kendali hormone pelepas tirotropin (TRH) hipotalamus, melalui sistem umpan balik hipofisis-hipotalamus. Sistem ini mengacu pada kedua jaringan kapilar di atas (satu hipotalamus dan satu lagi dalam adeno-hipofisis) dan vena yang terletak diantara keduanya. Melalui sistem ini, hormon yang di produksi di hipotalamus akan langsung dibawa ke adeno-hipofisis tanpa masuk ke sirkulasi darah besar.1

Nutrisi yang yang diperlukan dalam tubuhKarbohidrat merupakan makanan yang berfungsi sebagai sumber tenaga utama bagi tubuh. Beras merupakan contoh makanan yang mengandung karbohidrat. Makanan lainnya yang mengandung karbohidrat, di antaranya, jagung, kentang, roti, dan gandum. Setiap 1 gram karbohidrat yang kita makan dapat menghasilkan 4,1 kkal bagi tubuh. Secara segi penyusunnya karbohidrat tersusun dari senyawa C, H, dan O.7,8Apabila karbohidrat dioksidasi dalam tubuh maka ia akan menghasilkan energy dan panas yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan proses metabolisme. Selain itu karbohidrat juga berfungsi sebagai cadangan energy dalam bentuk glikogen dan membentuk lemak. Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu, karbohidrat sederhana seperti dalam bentuk monosakarida dan disakarida serta karbohidrat kompleks seperti dalam bentuk polisakarida dan oligosakarida. Namun asupan ini harus sesuai dengan kebutuhan kalori tubuh untuk mencegah terjadinya gangguan obesitas maupun marasmus.7,8Protein merupakan jenis makanan yang berfungsi sebagai zat pembangun tubuh dan pemeliharaan jaringan. Sehingga bagian tubuh yang rusak akan segera diganti dengan bantuan protein yang diperoleh dari makanan. Setiap 1 gram protein yang kita makan mengjasilkan 4,1 kkal. Secara unsur penyusunnya protein tersusun atas senyawa asam amino yang tersusun dari C, H, O, N, dan S, sehingga akan membentuk ikatan peptide yang menyusun protein. Asam amino dapat dikelompokkan kedalam tiga macam yaitu, asam amino essensial, asam amino semi essensial, dan asam amino non-essensial.7,8Asam amino essensial merupakan jenis asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan bersumber dari makanan yang kita makan di antaranya, ikan, telur, daging, susu, tahu, dan tempe. Asam amino jenis ini memiliki nilai biologis yang tinggi dalam proses pertumbuhan contohnya leusin, lisin, isoleusin, metionin, triptofan, fenilalanin, terionin, dan valin. Selain asam amino essensial jenis asam amino lain adalah asam amino semi essensial, asam amino semi essensial merupakan jenis asam amino yang tersusun dari turunan asam amino essensial. Adapun contoh asam amino semi essensial yaitu, cystein dan tirosin yang merupakan turunan dari asam amino metionin dan fenilalanin. Dan yang terakhir adalah asam amino non-essensial merupakan jenis asam amino yang dapat diproduksi di dalam tubuh contohnya seperti yang terdapat pada purin dan pirimidin penyusun DNA dan RNA. 7,8 Kebutuhan akan protein juga harus terpenuhi untuk mencegah terjadinya penyakit marasmu ataupun kwashiorkor akibat kekurangan asupan protein dalam tubuh.Selain karbohidrat dan protein lemak juga merupakan jenis makanan yang mengandung banyak nutrisi yang diperlukan tubuh. Dalam tubuh lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan makanan. Setiap 1 gram lemak yang kita makan dapat memberikan 9,3 kkal bagi tubuh. Makanan yang mengandung lemak, di antaranya, daging, telur, keju, mentega, minyak, dan susu. Secara unsure penyusunnya lemak tersusun dari asam lemak dan gliserol yang memiliki senyawa C, H, dan O. Lemak memiliki sifat hidrofobik sehingga hal ini membuat lemak tidak dapat larut didalam air. Selain sebagai sumber energy lemak juga dapat digunakan sebagai komponen membransel, proteksi, dan insulator pada tubuh. 7,8Selain karbohidrat, protein, dan lemak sebagai makronutrien tubuh juga membutuhkan unsure-unsur mikronutrien pada makanan untuk menjaga keseimbangannya. Dan makanan yang mengandung mikronutrien diantaranya vitamin, mineral, dan air. Vitamin adalah zat yang sangat penting bagi pertumbuhan. Vitamin dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu vitamin yang larut lemak dan vitamin yang larut air. vitamin yang larut lemak adalah jenis vitamin yang tidak boleh dieksresikan dari alam tubuh contohnya vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan vitamin yang larut air adalah jenis vitamin yang tidak boleh disimpan dalam tubuh contohnya vitamin B dan C. Kandungan vitamin banyak kita temukan di dalam sayuran dan buah-buahan. Jika kita kekurangan vitamin dalam tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kita mengalami, biri-biri, bibir pecah-pecah, pendarahan yang sulit dihentikan, osteoporosis, dan sebagainya. 8Selain vitamin, mineral juga merupakan zat yang penting bagi tubuh. Mineral adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah tertentu. Mineral merupakan zat pengatur tubuh. Makanan yang mengandung mineral terdapat dalam sayuran dan buah buahan.8Air juga diperlukan oleh tubuh. Tanpa air, tubuh kita akan kekeringan. Di dalam air terdapat mineral-mineral yang sangat berguna bagi tubuh kita. Berdasarkan sumbernya, makanan berasal dari tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dan hewan dapat diolah menjadi berbagai macam makanan yang lezat dan bergizi.8

Kelainan yang terkaitKekurangan Hormon PertumbuhanKekurangan hormon pertumbuhan dapat disebabkan oleh defek pada hipofisis anterior (hiposekresi) atau pun sekunder yaitu disfungsi hipotalamus (defisiensi GHRH). Akibat dari kekurangan hormon ini pada masa anak-anak yaitu cebol (dwarfism). Gambaran utamanya yaitu perawakan yang pendek karena retardasi pertumbuhan tulang. Gambaran penunjang antara lain: gangguan pertumbuhan otot akibat penurunan sintesis protein otot, mobilisasi lemak sub kutis yang minim. Pertumbuhan anak tidak sesuai dengan rentang umur yang tepat, contohnya: ketika berumur 10 tahun, mempunyai tinggi badan yang seharusnya dimiliki oleh anak berumur 5 tahun.Selain itu dikenal tipe kelainan lain yaitu cebol laron (laron dwarfism).Pada kelainan ini, gambaran yang tampak pada penderita sama dengan penderita dengan defisiensi hormon pertumbuhan. Tetapi, pada penderita cebol laron ini, kadar hormon pertumbuhan dalam darahnya adekuat seperti orang normal. Cebol laron seperti yang telah dibahas diatas disebabkan karena sensitivitas reseptor hormon pertumbuhan menurun sehingga efek dari hormon tersebut tidak tercapai secara optimal. Selain itu, cebol laron ini memiliki jenis lain dimana disebabkan oleh defisiensi somatomedin.Dwarfism berkaitan dengan pubertas dimana mempengaruhi sekresi hormon gonadotropin. Apabila defisiensi hormon pertumbuhan sangat parah, penderita bisa mengalami kegagalan untuk pubertas. Akan tetapi, konsentrasi hormon pertumbuhan berada di bawah kadar fisiologis mengalami keterlambatan pubertas. Kekurangan hormon pertumbuhan pada dewasa (setelah lempeng epifisis menutup) mengalami beberapa gangguan seperti: penurunan kekuatan otot serta penurunan kepadatan tulang.

Kelebihan Hormon PertumbuhanHipersekresi hormon pertumbuhan paling sering disebabkan oleh tumor pada somatotrof. Jika terjadi pada masa anak-anak, gejala utama adalah tinggi yang sangat mencolok (gigantisme). Tinggi yang bertambah sangat signifikan ini tanpa mengganggu proporsi tubuh. Kelebihan hormon ini juga mengakibatkan otot yang membesar dan jaringan-jaringan lain ikut tumbuh besar melebihi kapasitas saat normal. Oleh karena itu terapi yang diberikan pada penderita gigantisme ini adalah pengangkatan tumor pada somatotrof (utama) dan pemberian somatostatin (tambahan).Jika terjadi pada dewasa, kelainan yang diakibatkan berupa akromegali. Akromegali ditandai dengan pembesaran ukuran tulang selain tulang pipa. Gejala yang tampak antara lain: penonjolan tulang rahang dan pipi, jari-jari tangan dan kaki menebal.6 Komplikasi dari kelainan ini adalah gangguan pada saraf perifer dimana terjepitnya saraf-saraft tertentu saat pertumbuhan tulang yang berlebihan. Komplikasi lainnya berupa: gangguan penglihatan dan hipopituitarisme. Gangguan penglihatan disebabkan posisi kelenjar hipofisis berdekatan dengan kiasma optikus; pertumbuhan berlebihan menekan daeerah kiasma ini. Tumor dapat berkembang merusak jaringannya sendiri. Jika dibiarkan dalam waktu yang relatif lama, kelenjar hipofisis akan rusak sendiri (sangat mengancam hidup manusia).PenutupSesuai dengan skenario yang kami dapatkan, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tinggi badan abnormal yang terjadi pada anak perempuan tersebut dikarenakan adanya gangguan dari sekresi hormon-hormon pertumbuhan, terutama sekresi hormon GH. Pada kasus ini, terjadi kelebihan sekresi (hipersekresi) GH yang menyebabkan perubahan tinggi terjadi secara mencolok. Selain itu, mungkin juga terjadi gangguan sekresi pada hormon tiroid. Dimana sebenarnya, hormon tiroid memiliki keterkaitan dengan GH. Hormon tiroid merupakan prasyarat yang diperlukan untuk sintesis GH normal, oleh karena itu kadarnya pun harus sesuai dengan kadar normal sehingga pertumbuhan dapat terjadi secara normal.Daftar Pustaka1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004,h.203-5.2. Broom B. Anatomi dan fisiologi kelenjar endokrin dan sistem persarafan. Ed2. Jakarta: EGC; 2007,h.7-8.3. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Ed12. Jakarta: EGC; 2002,h.421-3.4. Marks AD, Smith EC. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC; 2003, h.651.5. Wong DL, Eaton MH, Wilson D, et all. Buku ajar keperawatan pediatrik wong. Ed6. Vol1. Jakarta: EGC; 2009,h.127.6. Sudiono J. Gangguan tumbuh kembang. Jakarta : Buku Kedokteran EGC; 2009, h. 57. 7. Robert KM, Darly KG, Victor WR. Biokimia harper. Edisi ke-27: Jakarta: EGC; 2009.8. Tan SY. Saya pilih sehat dan sembuh. Jakarta: Dian Rakyat; 2009.

3 | Page