Metamorfosis Pendidikan Indonesia Demi Terciptanya Kolaborasi Global

4
Metamorfosis Pendidikan Indonesia demi Terwujudnya Kolaborasi Global Pendidikan merupakan kata yang jamak terdengar dalam kehidupan. Sering sekali pada zaman ini pendidikan menjadi bahan obral yang disebarkan kepada masyarakat. Beragam brosur, spanduk di jalan raya, maupun iklan di televisi saling beradu menonjolkan pendidikan sebagai nilai jual utama. Pendidikan telah menjadi kebutuhan fundamental yang sebisa mungkin harus terpenuhi dengan kualitas terbaik. Prespektif mengenai pendidikan ini telah melekat pada masyarakat. Apakah cara pandang itu sudah tepat? Sejatinya, makna pendidikan tidak hanya terbatas dalam perkara formal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Pendidikan akan selalu melekat dalam perjalanan hidup setiap manusia. Setiap orang berhak untuk selalu mendewasakan dirinya melalui beragam proses dan cara. Lantas, bagaimana dengan kondisi pendidikan di Indonesia? Berdasarkan data dari organisasi kerjasama dan pembangunan Eropa OECD, Indonesia menempati posisi nomor 69 dari 76 negara. Hal ini sangat memprihatinkan mengingat posisi Indonesia menempati posisi ke delapan dari bawah. Perbandingan tersebut juga mencerminkan korelasi antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa kondisi pendidikan di Indonesia belum memiliki kualitas yang baik untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Di balik data peringkat yang telah dikeluarkan oleh OECD, tersembunyi beragam problematika pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Problematika itu meliputi tidak meratanya kualitas pendidikan, pelanggaran integritas akademik, hingga rendahnya daya saing global. Permasalahan dasar tersebut

description

Perubahan pola pendidikan

Transcript of Metamorfosis Pendidikan Indonesia Demi Terciptanya Kolaborasi Global

Page 1: Metamorfosis Pendidikan Indonesia Demi Terciptanya Kolaborasi Global

Metamorfosis Pendidikan Indonesia demi Terwujudnya Kolaborasi Global

Pendidikan merupakan kata yang jamak terdengar dalam kehidupan. Sering sekali pada zaman ini pendidikan menjadi bahan obral yang disebarkan kepada masyarakat. Beragam brosur, spanduk di jalan raya, maupun iklan di televisi saling beradu menonjolkan pendidikan sebagai nilai jual utama. Pendidikan telah menjadi kebutuhan fundamental yang sebisa mungkin harus terpenuhi dengan kualitas terbaik. Prespektif mengenai pendidikan ini telah melekat pada masyarakat.

Apakah cara pandang itu sudah tepat? Sejatinya, makna pendidikan tidak hanya terbatas dalam perkara formal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Pendidikan akan selalu melekat dalam perjalanan hidup setiap manusia. Setiap orang berhak untuk selalu mendewasakan dirinya melalui beragam proses dan cara.

Lantas, bagaimana dengan kondisi pendidikan di Indonesia? Berdasarkan data dari organisasi kerjasama dan pembangunan Eropa OECD, Indonesia menempati posisi nomor 69 dari 76 negara. Hal ini sangat memprihatinkan mengingat posisi Indonesia menempati posisi ke delapan dari bawah. Perbandingan tersebut juga mencerminkan korelasi antara pendidikan dan pertumbuhan ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa kondisi pendidikan di Indonesia belum memiliki kualitas yang baik untuk menunjang pertumbuhan ekonomi.

Di balik data peringkat yang telah dikeluarkan oleh OECD, tersembunyi beragam problematika pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Problematika itu meliputi tidak meratanya kualitas pendidikan, pelanggaran integritas akademik, hingga rendahnya daya saing global. Permasalahan dasar tersebut menumbuhkan cabang-cabang permasalahan lain yang melilit sistem pendidikan di Indonesia hingga menyerupai benang kusut.

Kualitas pendidikan yang tidak merata membuat perkembangan pendidikan di Indonesia tidak berjalan dengan optimal. Dewasa ini, mudah sekali untuk menemukan sekolah berkualitas internasional di kota-kota besar. Akses untuk mendapatkan informasi pun lebih mudah, sehingga sangat mendukung perkembangan pendidikan. Beragam fasilitas juga mudah dijumpai untuk meningkatkan prestasi. Sementara itu, kondisi pendidikan di desa-desa terpencil sangatlah berbeda. Di daerah pedalaman, akan sangat sulit untuk menemukan sekolah berkualitas. Jangankan untuk menemukan sekolah berkualitas, untuk menemukan sekolah dasar yang sederhana pun juga bukan perkara yang mudah. Sering kali nyawa harus menjadi taruhan ketika menempuh perjalanan ekstrim demi memperoleh ilmu. Keadaan fasilitas pendukung belajar pun menjadi primadona yang sulit untuk didapat.

Dari sisi pelanggaran integritas akademik, kondisi pendidikan di Indonesia pun sangatlah memprihatinkan. Salah satunya, dalam proses pelaksanaan ujian nasional. Ujian yang sekiranya dapat menjadi alat bagi pemerintah dalam mengukur pemerataan pendidikan telah disalahgunakan. Ada beragam kasus kecurangan yang dilakukan oleh oknum dengan cara. Mulai dari mencuri berkas, menyebarkan kunci, dan lain-lain. Masalah ini dapat dianggap sebagai kejadian yang hampir menjadi budaya. Kasus ini sudah umum terjadi.

Page 2: Metamorfosis Pendidikan Indonesia Demi Terciptanya Kolaborasi Global

Hanya sedikit pribadi berpendirian kuat yang mampu mempertahankan kejujuran. Hal ini disebabkan karena ujian faktor penentu kelulusan yang krusial.

Rendahnya daya saing global juga menjadi cerminan output dari proses pendidikan yang bermasalah. Sebagaimana diketahui, warga negara Indonesia yang menjadi tenaga ahli dalam berbagai bidang belum cukup banyak. Kondisi masyarakat juga belum memiliki karakter yang sesuai dengan tuntutan global. Padahal pada bulan Desember 2015 komunitas ekonomi ASEAN akan segera diberlakukan. Tingkat persaingan global pun akan meningkat. Diperlukan pendidikan yang berkualitas sebagai perbekalan untuk berkolaborasi antarbangsa.

Bagaimanakah upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini? Jawabannya adalah dengan metamorfosis sistem pendidikan. Pada awal terbentuknya, hakikat pendidikan di Indonesia sangatlah baik. Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Pendidikan Indonesia menyatakan bahwa pendidikan sesungguhnya adalah proses memanusiakan manusia. Pendidikan seharusnya bersifat humanis dan berorientasi pada siswa (student oriented), bukan berorientasi pada guru (teacher oriented).

Inovasi yang dapat dilakukan adalah melakukan metamorfosis kurikulum pendidikan. Kurikulum hendaknya dibuat secara sederhana namun efektif. Hal ini bertujuan agar sekolah yang berada di pedalaman pun dapat mengikutinya dengan baik

Kurikulum pendidikan seharusya dibuat agar berorientasi pada siswa. Guru bertugas untuk memancing dan mengarahkan siswa tanpa melakukan doktrinasi atau hujatan jika siswa melakukan kesalahan. Guru dapat senantiasa mencari beragam jalan alternatif untuk memecahkan suatu permasalahan.

Siswa seharusnya dibebaskan menemukan ilmu sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Perlu diketahui bahwa setiap siswa memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Menjadi ahli dalam setiap bidang pelajaran adalah sesuatu yang mustahil dan sia-sia. Siswa yang dibebaskan untuk mencari ilmu sesuai minatnya akan dengan sendirinya mencintai ilmu tersebut.

Siswa tidak lagi mendambakan angka di kertas, melainkan ilmu yang sejati. Keadaan tersebut akan menciptakan kondisi pembelajaran sepanjang hayat. Tidak perlu lagi ada perasaan bangga karena mendapat peringkat pertama, atau sedih karena peringkat terakhir. Setiap manusia adalah unik dan memiliki hak yang sama untuk berkembang dalam pendidikan.

Dengan adanya rasa haus akan ilmu yang sejati, ujian nasional sebagai penentu kelulusan seharusnya tidak perlu dilakukan. Seorang teman saya dari Amerika mengatakan bahwa ujian nasional tidak menentukan kelulusan di Amerika. Ujian nasional hanya dilakukan sebagai pemetaan standar pendidikan. Sekolah yang berada di bawah standar akan diberi bantuan untuk meningkatkan kualitasnya. Hal ini tidak akan memicu adanya kecurangan akademik. Hasil ujian pun menjadi akuntabel dan transparan.

Dengan adanya metamorfosis pendidikan, diharapkan kondisi pendidikan di Indonesia mengalami tahap penyempurnaan. Pendidikan semacam ini akan menciptakan pribadi yang

Page 3: Metamorfosis Pendidikan Indonesia Demi Terciptanya Kolaborasi Global

memiliki keahlian unik dan spesial. Keahlian ini akan sangat bermanfaat dalam kehidupan bersama. Setiap orang akan menemukan perannya masing-masing untuk saling berkolaborasi demi kehidupan global yang lebih baik.

Berdasarkan pendapat pribadi, saya mengetahui bahwa hal ini bukanlah hal yang mudah. Kurikulum 2013 yang mulai menerapkan sistem ini pun mengalami banyak rintangan. Saya mengetahuinya dari bibi saya yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar. Salah satu kendalanya adalah parameter penilaian. Hal ini menurut saya disebabkan oleh budaya pendidikan yang masih lebih mementingkan angka sebagai parameter keberhasilan siswa. Selain itu, faktor keterlambatan buku dan kurangnya waktu pembelajaran juga menjadi permasalahan.

Perubahan merupakan sebuah proses yang tidak mudah. Akan tetapi, lebih baik untuk mencoba senantiasa memperbaiki diri daripada hanya diam dalam situasi yang salah. Saya berharap dan percaya bahwa metamorfosis pendidikan akan mempersiapkan bangsa dalam kolaborasi global di masa mendatang.