Metal Hydride

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dal am teknol ogi pro duk si dengan menggu nak an bah an bak u log am,  pengelasan merupakan proses pengerjaan yang memegang peranan sangat  penting. Pengelasa n didifinisik an sebagai penyambungan dua logam atau paduan log am den gan memanaskan diatas bat as cair atau dibawah bat as cair log am disertai penetrasi maupun tanpa penetrasi, serta diberi logam pengisi atau tanpa logam pengisi. Dal am meranc ang sua tu konstr uksi permesin an atau ban gun an ya ng menggunakan sambungan las banyak faktor yang harus diperhatikan. Prosedur  pengelasan mencakup pemilihan parameter las seperti tegangan busur las, besar arus las, penetrasi, kecepatan pengelasan dan beberapa kondisi standar pengelasan seperti bentuk alur las, tebal pelat, jenis elektroda, diameter inti elektroda, dimana  parameter-parameter tersebut mempengaruhi sifat mekanik logam las. Saat ini teknologi pengelasan maju dengan pesat sehingga menjadi suatu tekni k penyam bunga n yang mutak hir. Cara-cara dan teknik -teknik penge lasan yang banya k digu nakan pada waktu ini seperti las busur, las resistansi listrik, las termit dan las gas. Pada saat ini teknik las busur listrik dengan ele kt roda terbungkus telah dipergunakan secara luas. Salah satu jenis las busur listrik yang sering digu nakan adal ah SMAW  atau Shielded Metal Arc Welding. Shield metal arc weldin g (SMAW  adalah salah satu metod e penge lasan dengan menggu nakan  batang elektroda yang dialirkan listrik searah dir ect current (DC. S!"# ini dikenal juga sebagai stick welding  karena didalam pengerjaannya menggunakan elektroda batangan, yang pada praktiknya, panjang hasil lasan hanya sepanjang elektrodanya. Dalam pengelasan panas akan mencairkan elektrode dan material dasar sehingga cairan elektrode dan cairan material dasar akan menyatu membentuk logam lasan ( weld metal . $ntuk menghasilk an busur yang baik dan konstan juru las harus menjaga jarak ujung elektroda dan permukaan material dasar tetap sama. %leh karena pengelasan adalah bagian yang penting dalam  pembentukan logam dan bermanfaa t bagi seorang metalurgist maka dilakukanlah  percobaan yang berjudul pengelasan S!" # ini.  

Transcript of Metal Hydride

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 1/18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam teknologi produksi dengan menggunakan bahan baku logam,

 pengelasan merupakan proses pengerjaan yang memegang peranan sangat

 penting. Pengelasan didifinisikan sebagai penyambungan dua logam atau paduan

logam dengan memanaskan diatas batas cair atau dibawah batas cair logamdisertai penetrasi maupun tanpa penetrasi, serta diberi logam pengisi atau tanpa

logam pengisi.

Dalam merancang suatu konstruksi permesinan atau bangunan yang

menggunakan sambungan las banyak faktor yang harus diperhatikan. Prosedur 

 pengelasan mencakup pemilihan parameter las seperti tegangan busur las, besar 

arus las, penetrasi, kecepatan pengelasan dan beberapa kondisi standar pengelasan

seperti bentuk alur las, tebal pelat, jenis elektroda, diameter inti elektroda, dimana

 parameter-parameter tersebut mempengaruhi sifat mekanik logam las.

Saat ini teknologi pengelasan maju dengan pesat sehingga menjadi suatu

teknik penyambungan yang mutakhir. Cara-cara dan teknik-teknik pengelasan

yang banyak digunakan pada waktu ini seperti las busur, las resistansi listrik, las

termit dan las gas. Pada saat ini teknik las busur listrik dengan elektroda

terbungkus telah dipergunakan secara luas. Salah satu jenis las busur listrik yang

sering digunakan adalah SMAW   atau Shielded Metal Arc Welding. Shield metal 

arc welding (SMAW  adalah salah satu metode pengelasan dengan menggunakan

 batang elektroda yang dialirkan listrik searah direct current (DC. S!"#  ini

dikenal juga sebagai stick welding   karena didalam pengerjaannya menggunakan

elektroda batangan, yang pada praktiknya, panjang hasil lasan hanya sepanjang

elektrodanya. Dalam pengelasan panas akan mencairkan elektrode dan material

dasar sehingga cairan elektrode dan cairan material dasar akan menyatu

membentuk logam lasan (weld metal . $ntuk menghasilkan busur yang baik dan

konstan juru las harus menjaga jarak ujung elektroda dan permukaan material

dasar tetap sama. %leh karena pengelasan adalah bagian yang penting dalam

 pembentukan logam dan bermanfaat bagi seorang metalurgist maka dilakukanlah

 percobaan yang berjudul pengelasan S!"# ini. 

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 2/18

&

1.2 Tujuan Percobaan

"dapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan koefisien

 pencairan dan koefisien penambahan metal las pada produk lasan setelah

dilakukan proses pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding . Dan untuk 

mengetahui pengaruh parameter-parameter las terutama arus listrik pad alas listrik 

tangan atau las elektroda terbungkus (SMAW  terhadap  Heat Input   (panas yang

dipakai dan produk lasan yang dihasilkan.

1.3 Batasan Masala

"dapun batasan masalah yang terdapat dalam praktikum Shielded Metal 

 Arc Welding  meliputi 'ariabel bebas dan 'ariable terikat. ariabel bebas, yaitu

arus listrik ()* ", + " dan +),* ". ariable terikat, yaitu koefisien penambahan

metal las, koefisien pencairan elektroda dan heat input.

1.! "#ste$at#ka Penul#san

Penulisan laporan pada praktikum Shielded Metal Arc Welding (SMAW 

ini dilakukan secara sistematis yaitu terdiri dari lima bab. ab yaitu

 pendahuluan, menjelaskan latar belakang, tujuan percobaan, batasan masalah dan

sistematika penulisan. ab yaitu tinjauan pustaka menjelaskan mengenai teori

dasar yang berkaitan dengan percobaan yang dilakukan. ab yaitu metode

 percobaan, menjelaskan metode penelitianyang dilakukan. /erdiri dari digram alir 

 percobaan, alat dan bahan yang digunakan, serta prosedur percobaan. ab

yaitu hasil dan pembahasan, menjelaskan data hasil dari percobaan, dan

 pembahasan mengenai data hasil percobaan. ab yaitu kesimpulan dan saran,

membuat kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan

memberikan saran-saran yang sifatnya membangun agar praktikum selanjutnya

dapat lebih baik lagi. Selain itu, terdapat daftar pustaka yang berisi referensi-

referensi serta lampiran yang terdiri dari contoh perhitungan, jawaban pertanyaan

dan tugas khusus, gambar alat-alat dan bahan serta blanko percobaan.

BAB II

TIN%AUAN PU"TA&A

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 3/18

0

2.1 Pengelasan Loga$

!enurut  American Welding Society (AWS),  proses pengelasan adalah

 proses penggabungan material-material (logam dengan memanaskan logam

tersebut pada temperatur yang sesuai dengan atau tanpa penerapan tekanan, atau

dengan penerapan dari tekanan itu sendiri, dan dengan atau tanpa menggunakan

material pengisi 1Djaka, &2*3.

erdasarkan definisi dari  Deutche Industrie ormen (DI)  las adalah

ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan

dalam keadaan lumer atau cair. erdasarkan definisi tersebut dapat dijabarkan

lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam

dengan menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah digunakan lebih dari 4

 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan hanya menekan

dua logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom atau

molekul-molekul dari logam yang disambungkan.

Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di

dalamnya banyak maslah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya

memerlukan bermacam-macam pengetahuan. 5arena itu dalam pengelasan,

 pengetahuan harus turut serta mendampingi praktek. Secara lebih terperinci dapat

dikatakan bahwa dalam perancangan konstruksi bangunan dan mesin dengan

sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara pengelasan, cara

 pemeriksaan, bahan las dan jenis las yang akan dipergunakan, berdasarkan fungsi

dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang 16okosisworo, &73.

6auh sebelumnya, penyambungan logam dilakukan dengan memanasi dua

 buah logam dan menyatukannya secara bersama. 8ogam yang menyatu tersebut

dikenal dengan istilah fusion. 8as listrik merupakan salah satu yang menggunakan

 prinsip tersebut 1Djamiko, &+3.

Proses pengelasan bermacam-macam bentuk dan sumber arusnya.

Pengelasan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis pengelasan berdasarkan cara

kerja dan berdasarkan energi yang digunakan. erdasarkan cara kerjanya

 pengelasan dibedakan menjadi 9

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 4/18

4

a. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan

dipanaskan sampai panas (mencair dengan sumber panas dari busur 

listrik atau semburan api las yang terbakar.

 b. Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan

dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.

c. Pematrian adalah cara pengelasan sambungan diikat dan disatukan

dengan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair 

rendah, dalam hal ini logam induk tidak ikut mencair. Contohnya

timah.

erdasarkan sumber energi atau sumber panas yang digunakan pengelasandapat dibedakan atas 9

a. ahan bakar minyak, untuk menghasilkan panas beberapa ratus

derajat celcius untuk pengelasan benda padat dengan titik lebur 

rendah, seperti9 timah, plastik dan lain-lain.

 b. Campuran :at asam dengan gas pembakar seperti acetylene, propan,

hydrogen. Proses ini disebut o!y  acetylene, o!y hydrogen, atau o!y

 "uel .

c. usur nyala listrik (arc. Panas yang dihasilkan dari busur nyala listrik 

ini sangat tinggi (jauh diatas titik lebur baja sehingga dapat

mencairkan baja dalam sekejap. Sumber panas ini yang paling populer 

dipergunakan untuk pengelasan berbagai jenis baja, baja paduan serta

 jenis metal non "errous.

d. usur nyala listrik dan gas pelindung. Sumber panas ini dipakai dalam

 pengelasan paduan baja yang peka terhadap proses oksidasi. 5arena

fungsi dari gas pelindung ini adalah untuk melindungi benda kerja

dari proses oksidasi, serta untuk mendapatkan pengelasan yang

optimal, contohnya  plasma arc.

2.2 Pengelasan Busur L#str#k 

8as busur adalah las yang menggunakan muatan listrik antara elektroda

dan spesimen. Pada saat pelepasan muatan listrik tersebut akan mengeluarkan

 panas tinggi, dan panas tersebut yang disebut dengan busur listrik. Pelepasan

muatan listrik ini disertai loncatan atom pada udara yang menyebabkan adanya

hubungan arus pendek listrik. 8as elektroda terbungkus adalah salah satu

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 5/18

*

 pengelasan dengan menggunakan sumber panas yang berasal dari busur listrik 

dengan menggunakan elektroda yang dilapisi dengan  "luks  yang dapat

menghasilkan selubung gas pelindung yang berfungsi sebagai pelindung antara

weld metal   dengan atmosfer pada saat pengelsan dilakukan.  #luks  berfungsi

sebagai bahan yang akan mengikat oksida dalam logam sehingga membentuk 

 slag. Slag  juga berguna sebagai pelindung karena sifatnya yang keras dan mampu

mengisolasi atmsofer dengan logam hasil las. erikut ini adalah penjelsan

mengenai :ona-:ona hasil pengelasan yang tertera pada gambar &.2.

'a$bar 2.1 Daerah hasil las

a. Daerah pencairan sempurna ( "usion $one

Daerah yang mengalami pencairan pada logam induk dan elektroda

sehingga bercampur menjadi larutan yang homogen. Di daerah ini logam

mengalami pemanasan yang paling tinggi hingga melebihi temperatur 

cairnya. Prinsip pembekuan akan sama dengan proses pengecoran dimana

waktu pendinginan akan mempengaruhi kecepatan pembekuan struktur 

logam. Semakin tinggi temperatur maka semakin banyak penyusutan yang

terjadi. 5arakteristik daerah ini akan dipengaruhi sifat dari elektroda dan

logam induk.

 b. Daerah cair sebagian ( partially melted $one

"dalah daerah yang bersinggungan langsung dengan fusion :one

dimana pada saat pengelasan berlangsung pencairan dapat terjadi.

/emperatur tertingginya memilliki & fasa, yaitu cair dan padat. !erupakan

daerah transisi sehingga seringkali terjadi retakan pada daerah ini terutama

untuk base metal yang ketebalannya tinggi.

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 6/18

;

c. Daerah terpengaruh panas <"= ( Heat A""eched %one

Daerah yang tidak ikut mencair tetapi ikut mengalami perubahan

struktur akibat temperatur pemanasan. /emperatur tertinggi pada daerah

ini berada dibawah temperatur yang berada didaerah cair sebagian. 8ogam

akan mengalami penguatan. Pada daerah ini terdapat wilayah yang terbagi

atas dasar struktur mikro yang berbeda, yaitu 9

a Daerah pertumbuhan butir ( grain growth $one

 b Daerah rekristalisasi (recristalli$ed $one

c Daerah transisi ( partially trans"ormed $one

d dan daerah temper (temper $one.

d. Daerah 8ogam nduk  

8ogam terpengaruh panas tetapi panas tersebut tidak mampu untuk 

merubah struktur dari logam. Sifat daerah ini akan sama dengan logam

induknya. /emperatur disini adalah temperatur yang terendah dari ketiga

daerah lainnya.

2.3  Shilded Metal Arc Welding 

Pada pengelasan SMAW , digunakan consuma&le elektrode  dengan

elektroda di bagian dalamnya (bagian inti dan pada bagian luarnya terdapat fluks.

>luks digunakan sebagai pelapisan. Peralatan pada SMAW  relatif sederhana dan

murah. Diameter dari elektroda yang digunakan antara & mm (untuk lembaran

tipis hingga + mm (dengan arus listrik yang cukup tinggi agar menghasilkan

deposit metak yang cukup banyak. Pada pengelasan SMAW , menggunakan arus

listrik * ? 0 "mpere dan deposit metal yang diperbolehkan adalah 2-+ kg@h

 pada posisi "lat 1Djaka, &2*3.

5euntungan dari penggunaan las S!"# 92. Peralatan relatif sederhana dan mudah dibawa.

&. Peralatan relatif murah dibandingkan metoda pengelasan yang lain.

0. Pemakaian yang relatif luas.

5ekurangan dari penggunaan las S!"# 9

2. Aas pelindung kurang baik untuk logam- logam reaktif seperti aluminium

dan titanium.

&. 5ecepatan deposit terbatas karena elektroda cendrung mengalami o'er 

heat bila menggunakan arus yang tinggi.

0. Panjang elektroda terbatas sehingga dapat mengurangi kecepatan produksi

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 7/18

)

Pengelasan SMAW  menggunakan kawat elektroda inti yang diberi lapisan.

 berupa campuran  silicate &inder  dan material serbuk (seperti karbonat, fluoride,

oksida, selulosa, dan paduan logam. Pelapis (fluks ini berfungsi 1Djaka, &2439

2. Sebagai stabili:er busur listrik.

&. !enghasilkan gas untuk melindungi lasan dari udara.

0. !enambahkan elemen-elemen paduan logam pada lasan.

4. !enghasilkan slag yang dapat melindungi lasan.

*. !eningkatkan sifat metalurgi las.

;. !engurangi laju pendinginan.

). !enghilangkan oksida dan ketidakmurnian.

+. !engurangi cipratan logam pengisi.

7. !empengaruhi kedalaman penetrasi busur.

2. !eningkatkan efisiensi pengendapan.5omposisi dari fluks yang digunakan dapat berupa bahan organik ataupun

 bahan anorganik ataupun campurannya antara lain 1Djaka, &2439

2. Pembentuk slag  9 Si%&, !n%&.

&. !eningkatkan karakteristik busur 9 Ba&%, Ca%, !g%, /i%&.

0. Sebagai deoksidator 9 grafit, "l, wood"lour .

4. Sebagai &inder  (bahan pengikat9 sodium silikat, kalium silikat.

*. Sebagai elemen paduan logam (untuk meningkatkan kekuatan logam las 9

, Ce, Co, !o, "l, =r, Cr, Bi, !n, #.

BAB III

MET(DE PE)*(BAAN

1.1 D#agra$ Al#r

erikut ini merupakan diagram alir ( "low chart  dari percobaan mengenai

Shield Metal Arc Welding  yang dilakukan pada tanggal & Desember &2* pada

8aboratorium !etalurgi 9

Pelat 8ogam dan elektroda

!enimbang pelat dan elektoda (massa awal

!engatur mesin las S!"# dengan arus )* ", + " dan +* "

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 8/18

+

'a$bar 3.1 Diagram "lir Percobaan Pengelasan SMAW 

3.2 Alat +an Baan

3.2.1 Alat ,ang +#gunakan

2. !artil

&. <elm las

0. Beraca teknis

4. 5ipas

*. hermocouple

;. !esin las listrik S!"#

). 6angka sorong

+. /ang

7. Sarung tangan

2. Palu

3.2.2 Baan ,ang +#gunakan

2. Pelat dengan ukuran 2* 2 ,0 cm

&. lektroda las 0 buah

!elakukan pengelasan dan menghitung waktu selama proses mengelas

!engukur temperatur logam las dengan menggunakan thermocoupel 

!enimbang pelat dan elektroda ketika pengelasan selesai (massa akhir

Data percobaan

8iteratur Pembahasan

5esimpulan

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 9/18

7

3 Prose+ur Percobaan

2. !enyiapkan pelat logam yang berukuran 2* 2 ,0 cm 0 buahE

&. !enimbang pelat logam sebelum melakukan pengelasan sebagai massa

awal (A<E

0. !enyiapkan elektroda sebanyak 0 batang kemudian menimbang elektroda

tersebut sebagai massa awal elektroda sebelum pencairan (APE

4. !emasang elektroda pada kutub positif atau negatif pada mesin las

S!"# dengan polaritas DCE

*. !engatur mesin las S!"# pada arus )*, +, dan +),* "mpere dan

tegangan && 'oltE

;. !enyiapkan stopwatch

). !elakukan pengelasan berdasarkan alur pada pelat logamE

+. !encatat waktu proses pengelasan pada pelat yang tersedia pada alur yang

tersedia dari awal hingga akhirE

7. !enempelkan kawat detektor thermocouple pada ujung hasil lasan secepat

mungkin setelah proses pengelasan selesai dilakukanE

2. !enghitung mundur dari 2 hingga 2 kemudian mencatat nilai yang

tertera pada thermocoupleE

22. !endinginkan pelat yang sudah dilas di udara terbukaE

2&. !enimbang pelat logam setelah pengelasan sebagai berat akhir (A<2

dan menghitung selisih massanya ΔA<E

20. !enimbang elektroda sisa hasil pengelasan sebagai massa akhir 

elektroda (AP2 dan menghitung selisih massanya ΔAPE

24. !enghitung kecepatan pengelasan dan laju pencairan elektrodaE

2*. !enghitung dan menentukan nilai koefisien pencairan elektroda dan

koefisien penambahan metal lasE

2;. !enentukan nilai heat input  dan cooling rate hasil proses pengelasan.

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 10/18

2

BAB I-

HA"IL DAN PEMBAHA"AN

!.1 Has#l Percobaan

erdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan berdasarkan perhitungan

data percobaan, diperoleh hasil data akhir percobaan yang dapat dilihat pada tabel

 berikut ini.

Tabel !.1 Data Perubahan erat Pelat dan lektroda 8as

Pelat'Ho

g/

'H1

g/

'0H

g/

gA +et /

'P4

g/

'P1

g/

'P

g/

gA +et /

702,* 70+ ),* ,&&0 2),

4

7 +,4 ,&*

70+ 74+ 2 ,&2& 2),

&

0,7 20,

0

,&+2

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 11/18

22

74+ 7*) 7 ,2+) 2),

0

0,) 20,

;

,&+0

Tabel !.2 Data 8as SMAW 

PelatI

A$er/

-

-olt/

L

c$/

T

+et#k/

"

c$+et/

5

c$/

Laju lelean

elektro+a

 g+et /

) && + 4+ ,2;) ,4* ,2)*

)* && 7,* ;0 ,2*2 ,*2 ,&22

+ && ;,* ; ,2+ ,)* ,&&)

Tabel !.3 Data percobaan pengelasan SMAW 

Pela

tI A$/ - -olt/ " c$+et/ Heat Inut 6 %c$/ Tcool#ng tcool#ng

) && ,2;) 7&&2*,*7; )7C )2C

)* && ,2*2 27&)2,*&0 &4C 2)*C

+ && ,2+2;&7;&,7;0 2)0C 2;C

!.2 Pe$baasan

erdasarkan percobaan pengelasan Shielded Metal Arc Welding   dengan

menggunakan sebuah pelat baja dan tiga buah elektroda, menggunakan 'arisasi

arus listrik ) "mpere, )* "mpere dan + "mpere. "rus merupakan salah satu

 parameter yang mempengaruhi pengelasan. Semakin besar arus pengelasan maka

semakin rendah koefisien penambahan metal las. secara matematis koefisifien

 penambahan metal las tertera pada persamaan 4.2 berikut 9

α H =∆ G

 H 

 I x t    . . . . . . . . . . . . . . (4.2

5terangan 9

F< G koefisien penambahan metal las (g@".det

HA<G selisih massa pelat (gram

G arus listrik ("mpere

t G waktu pengelasan (s

5ebenaran dari pernyataan secara teoritis maupun matematis mengenai

hubungan arus listrik terhadap koefisien penambahan metal las dapat dilihat pada

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 12/18

2&

gambar 4.2. Arafik ini menunjukan penurunan nilai koefisien penambahan metal

las pada setiap kenaikan arus listrik.

)4 ); )+ + +& +4 +;

"rus 8istrik ("mpere

5oefisien Penambahan !etal 8as (g@".detik

'a$bar !.1 <ubungan "rus dengan 5oefisien Penambahan !etal 8as

"rus akan mempengaruhi panas yang dihasilkan, dan panas akan

mempengaruhi pencairan elektroda, yang juga mempengaruhi kecepatan pengelasan. 5ecepatan pengelasan akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan

untuk melakukan pengelasan. #aktu akan mempengaruhi nilai koefisien

 penambahan metal las. Sampel memiliki nilai koefisien penambahan metal las

 paling besar yaitu ,&&0 dikarenakan arus yang diberikan lebih kecil

dibandingkan sampel dan sampel . "rus yang kecil menyebabkan panas laju

 pengumpanan elektroda menjadi lama dan waktu yang dibutuhkan untuk 

melakukan pengelasan menjadi lama. 8amanya waktu pengelasan akan

menentukan besarnya nilai koefisien penambahan metal las. semakin besar waktu

yang dibutuhkan dalam pengelasan maka semakin kecil nilai koefisien

 penambahan metal las. Pada sampel dengan "rus ) "mpere, dan waktu

 pengelasan sebesar 4+ detik dihasilkan penambahan metal las sebesar ),* gram

dan didapatkan nilai koefisien penambahan metal las sebesar ,&&0. Pada

sampel dengan "rus )* "mpere, dan waktu pengelasan sebesar ;0 detik 

dihasilkan penambahan metal las sebesar 2 gram dan didapatkan nilai koefisien

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 13/18

20

 penambahan metal las sebesar ,&2&. Pada sampel dengan "rus + "mpere,

dan waktu pengelasan sebesar ; detik dihasilkan penambahan metal las sebesar 7

gram dan didapatkan nilai koefisien penambahan metal las sebesar ,2++. Bilai

koefisien penambahan metal las tertinggi berada pada sampel karena waktu yang

dibutuhkan untuk melakukan pengelasan hanya 4+ detik (lebih cepat dari sampel

dan .

"rus juga akan mempengaruhi koefisien lelehan elektroda. "rus yang

semakin tinggi akan mengahsilkan panas yang lebih tinggi pula dan menyebabkan

semakin banyaknya elektroda yang mencair. anyaknya elektroda yang mencair 

akan memperngarugi nilai koefisien pelelehan elektroda. Pada sampel dengan

"rus ) "mpere, dan waktu pengelasan sebesar 4+ detik dihasilkan pencairan

elektroda sebesar +,4 gram dan didapatkan nilai koefisien lelehan elektroda

sebesar ,&*. Pada sampel dengan "rus )* "mpere, dan waktu pengelasan

sebesar ;0 detik dihasilkan pencairan elektroda sebesar 20,0 gram dan didapatkan

nilai koefisien koefisien lelehan elektroda sebesar ,&+&. Pada sampel

dengan "rus + "mpere, dan waktu pengelasan sebesar ; detik dihasilkan

 pencairan elektroda sebesar 20,; gram dan didapatkan nilai koefisien lelehan

elektroda sebesar ,&++. Bilai koefisien penambahan metal las tertinggi berada

 pada sampel karena arus listrik terbesar berada pada sampel dan lelehan

elektroda terbanyak berada pada sampel . Aambar 4.& merupakan representasi

 parameter arus terhadap koefisien lelehan elektroda. Peningkatan plot koefisien

lelehan elektroda terhadap arus listrik yang digunakan menunjukan bahwa secara

teoritis benar, semakin besar arus maka semakin banyak elektroda mencair. <al

ini dikarenakan semakin besar arus maka panas yang dihasilkan akan semakin

 besar pula.

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 14/18

24

;+ ) )& )4 ); )+ + +&

.*

.2

.2*

.&

.&*

"rus 8istrik ("mpere

5oefisien 8elehan lektroda (g@".det

'a$bar !.2 <ubungan "rus dengan 5oefisien Pelelehan lektroda

Secara matematis koefisien pelelehan elektroda dapat dilihat pada

 persamaan 4.& berikut ini.

α p=∆G p

 I x t    . . . . . . . . . . . . . . (4.&

5eterangan 9

a p G koefisien lelehan elektroda (g@".det

HA p G selisih massa elektroda (gram

G arus listrik ("mpere

t G waktu pengelasan (s

erdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui koefisien penambahan

metal las dipengaruhi oleh selisih massa pelat awal dan massa pelat akhir setelah

dilakukannya pengelasan, besarnya arus listrik yang digunakan serta lamanya

waktu pengelasan. Sementara koefisien pelelehan elektroda dipengaruhi oleh nilai

elektroda yang mencair, besarnya arus listrik yang digunakan serta lamanya waktu

 pengelasan.

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 15/18

2*

;+ ) )& )4 ); )+ + +&

&

4

;

+

2

2&

24

2;

2+

"rus 8istrik ("mpere

<eat nput (6@cm

'a$bar !.3 <ubungan "rus dengan Heat Input.

erdasarkan gambar 4.0 yang merupakan representasi nilai arus terhadap

heat input  yang dihasilkan. Secara teoritis semakin besar arus yang digunakan

untuk melakukan las, maka semakin besar pula panas yang diberikan. Semakin

 besar panas yang dihasilkan maka semakin besar pula heat input yang diterima

 benda.  Heat input   merupakan nilai banyaknya energi panas yang serap benda

setiap satuan panjang. Heat input  yang besar akan mempercepat waktu pengelasan

dan semakin besar heat input   akan semakin besar daerah  HA% (Heat A""ected 

 %one). Semakin besar daerah  HA% (Heat A""ected %one) maka semakin banyak 

daerah yang mikrostrukturnya berubah dan perubahan mikrostruktur akan

mempengaruhi sifat fisik logam induk. Darah logam yang terkena efek panas akan

mengalami rekristalisasi butiran mikrostruktur dan akan mengalami  grain growth

(pertumbuhan butir, sehingga daerah ini akan mengalami penurunan kekuatan.

Secara matematis heat input  dapat ditentukan dengan persamaan 4.0.

Q=V x I xt 

 L   . . . . . . . . . . . . . . (4.0

erdasarkan gambar 4.0 didapatkan bahwa arus mempengaruhi nilai heat 

input . Pada sampel dengan arus ) "mpere didapatkan heat input   sebesar 

7&&2*,*7; (6@cm, Pada sampel dengan arus )* "mpere didapatkan heat input 

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 16/18

2;

sebesar 27&)2,*&0 (6@cm dan pada sampel dengan arus + "mpere

didapatkan heat input  sebesar 2;&7;&,7;0 (6@cm.

SAMPEL I SAMPEL II SAMPEL III

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Selisih !assa Pelat Selisih !assa lektroda Selisih !assa Pelat

Selisih !assa lektroda Selisih !assa Pelat Selisih !assa lektroda

!assa (gram

'a$bar !.! Diagram Perbandingan Selisih !assa Pelat dan lektroda.

erdasarkan diagram diatas maka dapat diketahui perbedaan selisih massa

 pelat dan selisih massa elektroda. Pada sampel perbedaan selisih massa pelat dan

selisih massa elektroda sebesar 2 gram, pada sampel perbedaan selisih massa

 pelat dan selisih massa elektroda sebesar 0,0 gram dan pada sampel perbedaan

selisih massa pelat dan selisih massa elektroda sebesar 4,; gram. Perbedaan

selisih massa ini dipengaruhi oleh keberadaan  "lu!  pada elektroda.  #lu!  pada

elektroda akan menjadi slag pada pelat logam. 5etika logam lasan telah menjadi

 padatan, slag dihilangkan dengan menggunakan palu khusus dan sikat baja. eratslag yang dihilangkan ini penyebab utama perbandingan perbedaan selisih massa

 pelat dan selisih massa elektroda. Pada sampel perbedaan selisih massa pelat

dan selisih massa elektroda paling besar. <al ini dapat dimungkinkan karena

kesalahan analisa massa dengan menggunakan neraca ohaus tiga lengan.

5esalahan ini sering terjadi bilamana kondisi lingkungan kurang mendukung

 prosedur praktikum. 5etidak telitian karena salah baca alat ukur ini lebih dikenal

sebagai paralak.

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 17/18

2)

BAB -

&E"IMPULAN DAN "A)AN

7.1 &es#$ulan

erdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa 9

2. 5oefisien pencairan elektroda las akan semakin besar seiring peningkatan

arus. 5oefisien pencairan elektroda las yang diperoleh pada praktikum ini,yaitu pelat sebesar ,&* g@".det, pelat sebesar ,&+& g@".det dan

 pelat sebesar ,&+0 g@".det.

&. 5oefisien penambahan metal las akan semakin kecil seiring peningkatan

arus. 5oefisien penambahan metal las yang diperoleh pada praktikum ini,

yaitu, pelat sebesar ,&&0 g@".det, pelat sebesar ,&2& g@".det

dan pelat sebesar ,2+) g@".det

0. Pengaruh arus listrik terhadap heat input  yaitu semakin besar arus listrik 

yang digunakan, maka heat input   yang dihasilkan akan semakin besar.

 Bilai heat input  yang diperoleh pada praktikum ini yaitu, pelat sebesar 

7&&2*,*7; 6@cm, pelat sebesar 27&)2,*&0 6@cm dan pelat sebesar 

2;&7;&,7;0 6@cm.

7.2 "aran

Saran-saran yang diberikan agar praktikum dapat berjalan lebih baik lagi,

antara lain 9

2. Sebaiknya praktikan mengetahui bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari

 pengelasan SMAW , sehingga dapat melakukan praktikum dengan aman.

&. Dalam pengoperasian alat, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati sehingga

tidak terjadi kesalahan.

0. Pengelasan sebaiknya dilakukan dengan berbagai posisi dan dalam

 beberapa kali praktikum, sehingga praktikan akan lebih memahami konsep

 pengelasan SMAW .

DA8TA) PU"TA&A

7/23/2019 Metal Hydride

http://slidepdf.com/reader/full/metal-hydride 18/18

2+

Djaka, /ri. Materi *uliah eknologi dan Metalurgi +as. anten9 >/ $B/I/".

&2*.

Djamiko, Iisman Dwi. Modul eori engelasan +ogam. Jogyakarta9 $ni'ersitas

 Begeri Jogyakarta. &+.

/im 8aboratorium !etalurgi. >akultas /eknik, $ni'ersitas Sultan "geng

/irtayasa.  Modul praktikum +a&oratorium Metalurgi I . Cilegon9 >/

$B/I/". &2*.