Metabolisme Purin Dan Pirimidin Serta Peranannya Dalam Tubuh
-
Upload
redemtus-yudha -
Category
Documents
-
view
309 -
download
26
Transcript of Metabolisme Purin Dan Pirimidin Serta Peranannya Dalam Tubuh
Metabolisme Purin dan Pirimidin serta Peranannya dalam Tubuh
Yudha Adi Pradana Djatioetomo
102012436 / F7
16 Oktober 2013
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731
Email: [email protected]
Pendahuluan
Metabolisme dalam tubuh manusia sangat diperlukan dalam aktivitasnya sehari-hari.
Tanpa adanya metabolisme, tubuh manusia tidak dapat beraktivitas karena tidak
dihasilkannya energi dari metabolisme. Pada tubuh manusia, tubuh memetabolisir bahan-
bahan yang dihasilkan tubuh maupun makanan yang kita makan. Salah satunya adalah purin
dan pirimidin. Pada kesempatan ini, penulis akan menjelaskan tentang purin dan pirimidin,
bahan makanan yang mengandung purin dan pirimidin, sintesis dari purin dan pirimidin, hasil
akhir dari katabolisme purin dan pirimidin.
Purin dan Pirimidin
Purin dan pirimidin merupakan sebuah senyawa yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup sel. Dalam tubuh manusia, basa purin dan pirimidin berguna sebagai
pembentuk asam nukleat atau bahan pembentuk DNA/RNA. Pada DNA maupun RNA,
terdapat basa purin seperti Adenin dan Guanin. Sedangkan basa pirimidin yang terdapat pada
DNA adalah sitosin dan timin. Lalu pada RNA terdapat basa pirimidin sitosin dan urasil.
Selain sebagai komponen DNA dan RNA, purin dan pirimidin merupakan komponen dari
beberapa koenzim, yaitu koenzim A, FAD, NAD+, dan NADP+ di dalam sel.1
Purin serta Pirimidin merupakan basa nitrogen. Jika basa nitrogen tersebut diberi
dengan gugus pentose akan menjadi nukleosida. Lalu akan terbentuk nukelotida jika
nukleosida yang berasal dari penambahan gugus pentose dari basa nitrogen diberi gugus
fosfat. Jadi nukleotida merupakan nukleosida yang diberi dengan gugus fosfat.1
1
Purin dan pirimidin memiliki beberapa peran dalam tubuh, diantaranya adalah sebagai
sumber energy berupa ATP,GTP,UTP,CTP,ADP,GDP,dll. Sebagai koenzim berupa FAD,
FMN, NAD, NADP, koenzim A. Sebagai second messenger dalam bentuk cAMP dan cGMP.
Sebagai sumber metil, S-adenosil metionin. Sebagai building blocks RNA dan DNA.
Membentuk senyawa aktif seperti UDP-glukosa, UDP-galaktosa, asetil KoA, siksinil koA,
dll. Asam nukleat dari makanan ajan dicerna diusus, diubah menjadi mononukleotida,
kemudian menjadi mononukleosida, lalu menjadi basa purin dan pirimidin, baru direabsorbsi
dan masuk ke dalam darah. Purin dari makanan di usus akan dioksidasi menjadi asam urat
dan dieksresikan melalui urin. Basa purin dan pirimidin perenteral dapat digunakan untuk
sintesis asam nukleat.2
Sintesis Purin dan Pirimidin
Sintesis purin terdiri dari tiga macam proses, yaitu sintesis de novo, fosforibolisasi
purin serta fosforilasi nukelosida purin. Sintesis de novo merupakan proses sintesis purin
yang paling penting. Sedangkan proses sintesis yang lain lebih kepada jalur penyelamatan
yang akan dibahas setelah sintesis purin dan pirimidin.1,2
Sintesis de novo merupakan proses pembentukan purin yang terjadi pada hati. Sintesis
ini bermula pada senyawa ribose-5-P dan memiliki enzim regulator atau enzim kunci yaitu
PRPP sintase (fosforibosil pirofosfat) yang diaktivasi oleh Pi (fosfat inorganik) dan dihambat
oleh nukleosida purin difosfat dan trifosfat (produk sintesis de novo). Selain itu, sintesis de
novo juga memerlukan ATP; serta asam amino seperti glutamin, glisin, aspartat; CO2; tetra
hidrofolat / asam folat. Pada sintesis ini, nukleotida yang pertama kali terbentuk adalah IMP
(Inosin Mono Fosfat). Setelah itu, jika IMP diberi glutamin makan akan menjadi GMP
(Guanosin Mono Fosfat) dan jika IMP diberi aspartate akan menjadi AMP (Adenin Mono
Fosfat). 2
2
Gambar 1 .Sintesis de novo purin2
Sintesis pirimidin berbeda dengan sintesis purin. Sintesis purin diawali dengan ribose-
5-P yang sudah berbentuk cincin. Sedangkan pada sintesis pirimidin, terjadi pembentukan
cincin terlebih dahulu. Sintesis yang terjadi di sitosol atau sitoplasma ini memerlukan CO2,
glutamin dan ATP sebagai senyawa awal. Sintesis pirimidin juga memerlukan CPS II
(Karbomoil Fosfat Sintase II) sebagai enzim regulator. Selain itu, sintesis ini juga perlu asam
amino aspartate, NAD, tetrahidrofolat / asam folat dan perlu PRPP. Hasil awal dari sintesis
ini berupa OMP (Orotate Mono Fosfat).2
Sintesis pirimidin diawali dari pembentukan karbamoil fosfat dari glutamin dan CO2
yang dikatalisa oleh enzim karbamoil fosfat sintase II (CPS II). CPS II akan diaktivasi oleh
ATP dan PRPP, dan akan dihambat oleh UTP. Setelah karbamoil fosfat terbentuk, enzim
aspartate transkarbamoilase akan membentuk senyawa karbamoil aspartate dari karbamoil
fosfat. Lalu akan terjadi penutupan cincin pirimidin yang dilakukan oleh enzim
dihidroorotase. Senyawa orotat yang terbentuk dari penutupan cincin akan dioksidasi menjadi
asam orotat. Selanjutnya, cincin pirimidin akan dikonversi menjadi nukleotida orotidin mono
fosfat (OMP) oleh enzim orotat fosforibosil transferase. Pada sintesis pirimidin, PRPP
berperan sebagai sumber ribose-5-P (prekursor). Setelah itu, UMP akan dibentuk dari OMP
menggunakan enzim orotidilat dekarboksilase. 2
3
Gambar 2.Sintesis pirimidin2
Katabolisme Purin dan Pirimidin
Purin dan pirimidin tidak hanya dibentuk oleh tubuh, tetap juga akan di katabolisme
atau akan di degradasi di dalam tubuh terutama pada hati. Purin dan pirimidin memiliki
perbedaan pada hasil akhir katabolismenya. Pada purin, hasil katabolismenya berakhir
sebagai asam urat yang tidak dapat larut dalam air dan juga dapat mengendap pada sendi-
sendi pada tubuh manusia. Sedangkan hasil katabolisme dari pirimidin sangat larut dalam air
seperti CO2, NH3, β-alanin dan β-aminoisobutirat. Selain itu, β-aminoisobutirat mengalami
transaminase menjadi metilmalonat semialdehida yang kemudia membentuk suksinil-KoA.2
Gambar 3 .Katabolisme purin2
4
Gambar 4.Katabolisme pirimidin2
Jalur Penyelamatan Purin dan Pirimidin
Perubahan purin, ribonukleosida dan deoksiribonukleosida menjadi mononukleotida
memerlukan proses yang disebut reaksi penyelamatan (salvage reaction). Proses
penyelamatan purin ini juga terjadi di hepar. Mekanisme yang lebih penting melibatkan
fosforibosilasi oleh PRPP purin bebas untuk membentuk purin 5’-mononukleotida. Dua
fosforibosil transferase kemudian mengubah adenine menjadi AMP, serta mengubah
hipoxantin dan guanine menjadi IMP atau GMP. Mekanisme penyelamatan kedua melibatkan
transfer fosforil dari ATP ke ribonukleosida purin. Adenosin kinase mengkatalisis fosforilasi
adenosine dan deoksiadenosin menjadi AMP dan dAMP, dan deoksisistidin kinase
memfosforilasi deoksisistidin dan 2-deoksiguanosin menjadi dCMP dan dGMP. Enzim yang
terlibat adalah adenine fosforibosil transferase (APRT) dan hipoxantin guanine fosforibosil
transferase (HGPRT). 2
Dua mekanisme meregulasi perubahan IMP menjadi GMP, masing-masing
menginhibisi adenilosuksinat sintase dan IMP dehidrogenase. Selain itu, perubahan IMP
menjadi AMP memerlukan GTP, dan perubahan XMP menjadi GMP memerlukan ATP. Oleh
karena itu, regulasi silang jalur-jalur metebolisme IMP ini berfungsi menurunkan sintesis
sebuah nukleotida purin jika terjadi defisiensi nukleotida lain. AMP dan GMP juga
menginhibisi HGPRT, yang mengubah hipoxantin dan guanine menjadi IMP dan GMP dan
umpan balik GMP menginhibisi PRPP glutamil amidotransferase.2
5
Makanan yang Mengandung Purin
Asam urat merupakan hasil dari katabolisme dari purin. Purin yang dikatabolisme
dapat dihasilkan oleh tubuh dan juga dapat berasal dari makanan yang kita makan. Berikut
makanan yang mengandung purin.
Setiap makanan mengandung nukleoprotein. Sehingga makanan yang dimakan oleh
manusia terdapat purin yang akan dikatabolisme menjadi asam urat. Tetapi, makanan yang
dimakan tersebut dapat dibedakan menjadi makanan yang dihindari pada penderita asam urat
dan juga makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita asam urat.3,4
Makanan yang harus dihindari oleh penderita asam urat adalah minuman beralkohol,
ragi, makanan yang diawetkan dalam kaleng seperti kornet dan sarden, sayuran bayam,
asparagus, kembang kol, sup kental dan soto sulung, kerang, cumi-cumi, jengkol, petai,
melinjo, jantung, hati, kornet sapi, usus, limpa, paru, otak, dan bebek. Sebaiknya makanan
yang disebutkan tadi dihindari karena dapat menyebabkan penderita asam urat dapat
mengalami nyeri pada persendian.3
Makanan yang dapat dikonsumsi oleh penderita asam urat adalah daging, ayam, ikan
tongkol, ikan tenggiri, ikan bawal, ikan bandeng sebesar 50 gr sehari, sayuran selain sayuran
di atas. Makanan ini dapat di konsumsi tetapi dalam jumlah yang tidak berlebih.3
Penyakit GOUT
Gout merupakan kejadian dimana terjadi kelainan metabolisme dari purin. Hanya
sekedar informasi, penyakit gout ini menyebabkan nyeri sendi terutama pada ibu jari kaki dan
kemudian merambat pada persedian pada kaki. Asam urat yang menjadi penyebab penyakit
ini seharusnya diekskresi pada keadaan normal sebesar 700mg dan memiliki simpanan pada
cairan tubuh sebesar 1.000mg. Tetapi pada penderita gout, simpanan pada cairan tubuh
meningkat 3-15 kali dari keadaan normal dan eksresi asam urat melalui urin menurun
sehingga menyebabkan penumpukan atau pengendapan pada tubuh karena asam urat ini tidak
dapat larut dalam air.3-5
6
Kesimpulan
Purin dan pirimidin dalam tubuh dapat disintesis dan juga didapat dari makanan yang
dimakan. Hasil akhir dari katabolisme purin merupkan asam urat. Jika asam urat yang
dihasilkan tubuh dari katabolisme purin semakin banyak maka asam urat akan mengendap
pada persendian dan menimbulkan rasa nyeri. Tidak hanya mengendap, asam urat juga
dieksresikan oleh tubuh melalui urin.
Daftar Pustaka
1. Marks DB.Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis. Jakarta:
EGC.1996.h.615-22.
2. Murray RK.Biokimia harper. Jakarta: EGC.2009.h.311-9.
3. Penerbit Buku Kompas. Makan sehat hidup sehat. Jakarta : Kompas Media
Nusantara.2006.h.30-6.
4. Hartono A. Terapi gizi & diet rumah sakit. Jakarta: EGC.2004. h.178-80
5. Krisnatuti D, Yenrina R, Uripi V. Perencanaan menu untuk penderita gangguan asam
urat. Jakarta: Niaga Swadaya.2007.h.4
7