Metabolisme Organisme

51
 Kode Modul: 01.BIO-SMA-T.2005 MODUL DIKLAT BERJENJANG Jenjang Sekolah : SMA Bidang Studi : Biologi Jenjang Diklat : Tinggi METABOLISME ORGANISME Penyusun : Drs. Deddy Suhardi Penyunting : Dra. Sumastri, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN DAN PENATARAN GURU ILMU PENGETAHUAN ALAM (SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT CENTRE)

description

Metabolisme Organisme

Transcript of Metabolisme Organisme

  • Kode Modul: 01.BIO-SMA-T.2005MODUL DIKLAT BERJENJANGJenjang Sekolah : SMABidang Studi : BiologiJenjang Diklat : Tinggi

    METABOLISME ORGANISME

    Penyusun : Drs. Deddy SuhardiPenyunting : Dra. Sumastri, M.Si

    DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

    PUSAT PENGEMBANGAN DAN PENATARAN GURU ILMU PENGETAHUAN ALAM(SCIENCE EDUCATION DEVELOPMENT CENTRE)

  • iKATA PENGANTAR

    Pusat Pengembangan Penataran Guru Ilmu Pengetahuan Alam (PPPG IPA)sebagai lembaga diklat memiliki tugas pokok dan fungsi antara lain mengembangkandan meningkatkan kualitas pendidikan sains untuk tingkat SD, SMP, SMA, SMK ,dan SLB. Sebagai lembaga pengembang, PPPG IPA selalu berupaya meningkatkanperan dan fungsinya dengan mengembangkan standardisasi kompetensi tenagakependidikan, menerapkan standar pelayanan nasional, serta mengkaji danmengembangkan bahan diklat yang inovativ, aktual, dan sesuai dengan kebutuhanlapangan.

    Modul adalah salah satu bahan diklat yang disusun untuk mengembangkanmodel-model pembelajaran sains untuk dikaji, dipahami, dan diimplementasikan olehguru-guru dalam proses pembelajaran, agar guru dan siswa lebih memahamibagaimana proses pemahaman sains. Oleh karena itu, pada proses belajarmengajar sains, guru harus berorientasi pada tiga hal pokok, sebagai berikut.1. Proses sains, siswa belajar dan memahami sains melalui pengamatan,

    pengukuran, percobaan, menarik kesimpulan, dan lainnya.2. Struktur konsep sains yaitu: Fisika, Biologi, Kimia, dan IPBA.3. Kecakapan hidup siswa (life skills).

    Berdasarkan tiga aspek tersebut, cara yang ditempuh adalah dengan lebihmengenalkan konsep-konsep sains dengan cara menggunakan model keterampilanproses sains dan bahan diklat yang sesuai.

    Diharapkan modul ini dapat dimanfaatkan oleh guru-guru di sekolah, sehinggadapat meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran sains.

    Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai kita dalam meningkatkanmutu pendidikan khususnya sains di Indonesia.

    Bandung, November 2005Plh. Kepala PPPG IPA,

    DDrs. Suryadi, M.MNIP. 131 070 737

  • ii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Kata Pengantar...... i

    Daftar Isi.. ii

    Daftar Gambar iii

    BAB I. PENDAHULUAN ... 1

    A. Kompetensi Dasar ..... 1

    B. Indikator. . 1

    C. Deskripsi Singkat Materi ... 2

    BAB II. METABOLISME ORGANISME 4

    A. Metabolisme ... 5

    B. Teknologi Makanan 26

    BAB III. PENERAPAN DALAM PEMBELAJARAN . 32

    BAB IV. RANGKUMAN 40

    BAB V. EVALUASI .. 43

    DAFTAR PUSTAKA ..... 47

  • iii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 1. Mekanisme Reaksi Enzim-Substrat.. 6

    Gambar 2. Skema Reaksi Kimia Glikolisis .. 9

    Gambar 3. Skema Reaksi Kimia Dekarboksilasi Oksidatif 10

    Gambar 4. Skema Masuknya Senyawa Selain Glukosa Ke Dalam

    Proses Glikolisis...

    10

    Gambar 5. Skema Siklus Krebs. 11

    Gambar 6. Skema Sistem Transpor Elektron.. 13

    Gambar 7. Skema Jalur Glikolisis pada Respirasi Anaerob. 14

    Gambar 8. Irisan Suatu Kloroplas yang Menunjukkan Tiga Dimensi.. 17

    Gambar 9. Diagram Struktur dalam Satu Grana yang Berlapis-lapis. 18

    Gambar 10. Diagram Spektrum Elektromagnetik. 19

    Gambar 11. Proses Fotosintesis. 20

    Gambar 12. Diagram Fotosistem Siklik.. 21

    Gambar 13. Diagram Fotosistem Non Siklik.. 22

    Gambar 14. Skema Siklus Calvin 24

    Gambar 15. Ikhtisar Perubahan PGAL menjadi Zat Lain-lain. 26

  • 1BAB IPENDAHULUAN

    Setiap makhluk hidup, di dalam tubuhnya selalu terjadi proses

    metabolisme. Perlu diketahui bahwa istilah metabolisme sendiri berasal dari

    bahasa Yunani, yaitu metabole yang artinya perubahan. Jadi, metabolisme

    adalah proses-proses reaksi kimia yang melibatkan energi dan enzim secara

    keseluruhan di dalam sel.

    Metabolisme dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu katabolisme

    dan anabolisme. Katabolisme adalah proses perombakan (pembongkaran)

    senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan

    enzim. Contoh: respirasi sel. Anabolisme adalah proses penyusunan (sintesis)

    dari senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks dengan bantuan enzim.

    Contoh: fotosintesis.

    Uraian materi pokok tentang Metabolisme Organisme diberikan untuk

    siswa Kelas XII , Semester 1, di Sekolah Menengah Atas.

    A. Kompetensi DasarSetelah mempelajari modul ini diharapkan peserta mampu menganalisis

    proses metabolisme organisme dan implikasinya pada sains, lingkungan,

    teknologi, dan masyarakat (salingtemas).

    B. IndikatorSetelah mempelajari modul tentang Metabolisme Organisme diharapkan

    peserta mampu:

    1. menjelaskan mekanisme metabolisme di dalam tubuh organisme yang

    melibatkan energi dan enzim;

    2. membedakan proses katabolisme dan anabolisme yang terjadi di dalam

    tubuh secara singkat;

    3. mengidentifikasi enzim-enzim yang berperan dalam katabolisme gula;

    4. menjelaskan proses-proses enzimatis pada katabolisme gula;

    5. mengidentifikasi hasil-hasil katabolisme amilum;

    6. mengidentifikasi enzim-enzim yang berperan dalam anabolisme karbohidrat;

  • 27. menjelaskan proses-proses enzimatis dalam anabolisme karbohidrat;

    8. mengidentifikasi hasil-hasil anabolisme karbohidrat;

    9. menjelaskan penyebab lemak menghasilkan energi lebih besar

    dibandingkan dengan karbohidrat dan protein untuk jumlah berat yang

    sama;

    10.menjelaskan penyebab protein menghasilkan energi setara dengan

    karbohidrat untuk jumlah berat yang sama;

    11.mengumpulkan informasi mengenai teknologi makanan berkadar gula

    rendah;

    12.mengumpulkan informasi teknologi pengawetan makanan berkaitan dengan

    perolehan sumber makanan utama (karbohidrat, lipida, dan protein yang

    berkualitas tinggi);

    C. Deskripsi Singkat MateriMetabolisme organisme dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

    proses katabolisme dan anabolisme. Di dalam metabolisme organisme, terjadi

    proses perombakan dan penyusunan molekul-molekul dengan melibatkan

    berbagai macam enzim serta membebaskan atau membutuhkan energi

    Uraian singkat substansi materi pokok Metabolisme Organisme dalam

    modul ini adalah sebagai berikut.

    Deskripsi tentang mekanisme metabolisme yang melibatkan energi dan

    enzim; perbedaan antara katabolisme dan anabolisme; enzim-enzim yang

    berperan dalam katabolisme gula dan amilum.

    Deskripsi tentang enzim-enzim yang berperan dalam anabolisme

    karbohidrat; proses-proses enzimatis dalam anabolisme karbohidrat dan

    identifikasi hasil-hasil anabolisme karbohidrat.

    Deskripsi tentang lemak sebagai penghasil energi lebih besar daripada

    protein dan karbohidrat; teknologi makanan berkadar gula rendah; teknologi

    pengawetan makanan; dan teknologi suplemen makanan.

    Penerapan materi ini dalam pembelajaran Biologi di SMA yang

    dilengkapi dengan kegiatan praktikum. Hal ini bertujuan untuk mempermudah

    guru dalam membelajarkan tentang katabolisme dan anabolisme kepada siswa.

  • 3Rangkuman tentang metabolisme organisme, yaitu meliputi konsep-

    konsep penting dari uraian tersebut.

    Akhir dari uraian materi ini diberikan evaluasi yang bertujuan sampai

    sejauh mana materi tersebut dipahami.

  • 4BAB IIMETABOLISME ORGANISME

    Semua makhluk hidup yang ada di muka Bumi ini memerlukan energi.

    Energi tersebut dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk bergerak,

    mencari makanan, mengeluarkan sisa-sisa pencernaan makanan, menanggapi

    rangsang, dan melakukan reproduksi. Tanpa energi, semua proses kehidupan

    akan terhenti. Jadi, dari mana energi itu diperoleh makhluk hidup?

    Sumber energi utama bagi makhluk hidup di Bumi adalah Matahari.

    Energi Matahari dimanfaatkan tumbuhan hijau dalam proses fotosintesis,

    kemudian energi itu diubah ke dalam bentuk persenyawaan kimia, yaitu dalam

    bentuk glukosa (C6H12O6). Selanjutnya, glukosa diubah menjadi amilum,

    protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik.

    Persenyawaan kimia tersebut menjadi bahan makanan bagi makhluk

    hidup heterotrof. Semua makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan,

    memanfaatkan karbohidrat untuk dioksidasi menjadi karbon dioksida, air, dan

    energi. Jadi, energi matahari ditangkap oleh tumbuhan dan diubah menjadi

    persenyawaan kimia. Selanjutnya, energi kimia yang tersimpan dalam

    tumbuhan berpindah ke makhluk hidup lain ketika tumbuhan dimakan oleh

    hewan. Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi terjadi perombakan menjadi

    berbagai senyawa kimia untuk kelangsungan hidupnya.

    Berdasarkan Hukum Termodinamika, energi tidak dapat diciptakan dan

    tidak dapat dimusnahkan. Akan tetapi, energi dapat diubah dari bentuk yang

    satu ke bentuk yang lain, yaitu yang disebut transformasi energi. Makhluk hidup

    mampu melepaskan transformasi energi melalui reaksi kimia yang berlangsung

    dalam sel tubuh.

    Dalam proses transformasi energi tersebut, sebagian energi berubah

    menjadi energi panas. Misalnya, panas tubuh manusia atau hewan. Sebagian

    lagi, energi diubah ke dalam bentuk senyawa kimia yang lain. Jika makhluk

    hidup itu mati, maka semua energi panas dibebaskan ke lingkungan. Reaksi-

    reaksi kimia apa sajakah yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup?

    Untuk lebih jelasnya, Anda dapat pelajari pada uraian berikut ini.

  • 5A. Metabolisme

    Di dalam tubuh makhluk hidup berlangsung ribuan reaksi kimia yang

    disebut metabolisme organisme. Pada makhluk hidup, banyak reaksi kimia

    yang terjadi secara simultan. Jika kita mengamati reaksi kimia tersebut satu per

    satu, tentu mengalami kesulitan dalam memahami aliran energi yang terjadi di

    dalam sel. Dua hal yang penting untuk memahami metabolisme adalah sebagai

    berikut.

    1. Semua reaksi kimia yang terjadi di dalam sel akan melibatkan berbagai

    macam enzim.

    2. Reaksi-reaksi kimia tersebut dapat dikelompokkan ke dalam suatu lintasan.

    Satu lintasan dapat terdiri atas 9 atau lebih reaksi kimia. Setiap lintasan

    mempunyai fungsi tersendiri bagi organisme (sel) yang bersangkutan.

    Lintasan tersebut dapat berupa lintasan lurus (linier) atau lintasan melingkar

    (siklik).

    Telah kita ketahui bahwa metabolisme dapat dibedakan menjadi dua

    macam, yaitu reaksi perombakan/penguraian yang disebut katabolisme serta

    reaksi penyusunan/sintesis yang disebut anabolisme.

    Metabolisme dilakukan makhluk hidup untuk memperoleh energi,

    menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan,

    membentuk struktur sel, merombak struktur sel, memasukkan atau

    mengeluarkan zat-zat, serta melangsungkan kehidupannya seperti: gerak,

    tumbuh, menanggapi rangsang, dan bereproduksi. Untuk melakukan

    transformasi energi, makhluk hidup menyelenggarakan metabolisme di dalam

    sel-selnya.

    EnzimAgar reaksi kimia dalam metabolisme lebih cepat, maka diperlukan

    katalisator. Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat reaksi kimia, tetapi

    zat itu sendiri tidak ikut bereaksi. Katalisator di dalam sel organisme disebut

    biokatalisator atau yang sering disebut enzim.

    Enzim merupakan pengatur suatu reaksi seperti contoh berikut ini.

  • 6maltosa maltase 2 glukosa(substrat) (enzim) (produk)

    Bahan tempat enzim bekerja disebut substrat. Dalam contoh reaksi di

    atas, substratnya adalah maltosa. Bahan baru yang dibentuk sebagai hasil

    reaksi disebut produk. Contoh di atas hanya ada 1 produk, yaitu glukosa. Enzim

    yang mengkatalisis adalah maltase. Reaksi kimia tersebut di atas, sebenarnya

    dapat berlangsung bolak-balik (reversibel), yaitu maltosa dapat berubah

    menjadi glukosa atau glukosa menjadi maltosa.

    Kerja suatu enzim sangat spesifik, yaitu enzim hanya dapat bereaksi

    dengan substrat tertentu. Hal ini seperti anak kunci yang hanya dapat membuka

    gembok tertentu. Untuk lebih jelas mekanismenya, Anda dapat pelajari pada

    gambar berikut ini.

    Gambar 1. Mekanisme Reaksi Enzim-Substrat

    Beberapa sifat yang dimiliki enzim pada umumnya adalah sebagai

    berikut.

    1. Enzim berfungsi sebagai katalisator.

    2. Enzim itu suatu protein.

    3. Enzim bekerja sangat spesifik.

    4. Banyak enzim dapat bekerja bolak-balik.

    5. Enzim itu tidak tahan panas.

    6. Enzim diperlukan dalam jumlah yang tidak banyak.

    7. Enzim dalam air merupakan suatu koloid.

    8. Enzim bekerja pada pH dan suhu optimum.

  • 7Setiap enzim diberi nama sesuai dengan substrat yang terlibat atau jenis

    reaksi yang dikatalisis oleh enzim tersebut, kemudian diberi akhiran ase.

    Contoh beberapa enzim adalah seperti berikut ini.

    1. Kinase, enzim yang memindahkan gugus fosfat dari ATP.

    2. Isomerase, kelompok enzim yang menata kembali atom-atom suatu molekul

    untuk memberi struktur isomer.

    3. Laktat dehidrogenase, enzim yang mengubah asam laktat menjadi asam

    piruvat dengan memindahkan atom hidrogen atau elektron.

    4. Fosfogliseraldehid dehidrogenase, enzim yang mengubah APG menjadi

    PGAL pada reaksi fotosintesis.

    5. Dekarboksilase, enzim yang mengubah asam piruvat menjadi asetil KoA

    pada respirasi sel.

    1. KatabolismeKatabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kimia yang kompleks

    menjadi senyawa kimia yang lebih sederhana dengan bantuan enzim.

    Penguraian suatu senyawa kimia dapat menghasilkan energi. Energi tersebut

    berasal dari terlepasnya ikatan-ikatan kimia yang menyusun suatu

    persenyawaan. Semakin kompleks pesenyawaan kimia, semakin banyak ikatan

    yang menyusunnya sehingga semakin besar energi yang dilepaskannya. Akan

    tetapi, energi itu tidak dapat digunakan secara langsung oleh sel. Energi

    tersebut diubah terlebih dahulu menjadi persenyawaan ATP (Adenosin trifosfat)

    yang dapat digunakan sel sebagai sumber energi.

    Contoh katabolisme adalah proses respirasi sel yang dilakukan oleh sel

    penyusun tubuh, baik sel manusia, hewan, maupun tumbuhan. Respirasi

    terjadi siang dan malam.

    Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat dibedakan

    menjadi dua macam seperti berikut ini.

    a. Respirasi aerob, yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk

    memperoleh energi.

    b. Respirasi anaerob, yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas

    untuk memperoleh energi.

  • 8Bahan baku respirasi adalah karbohidrat, asam lemak, asam amino

    (protein). Hasil respirasi berupa karbon dioksida, air, serta energi dalam bentuk

    ATP.

    a. Respirasi AerobPersamaan reaksi kimia dalam proses respiasi aerob secara sederhana

    dapat dituliskan sebagai berikut.

    C6H12O6 + 6O2 6H2O + 6 CO2 + 675 kal.

    Kenyataannya, reaksi kimia tersebut di atas tidak sesederhana itu.

    Banyak tahapan yang terjadi dari awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-

    reaksi kimia itu dapat dibedakan menjadi 3 tahapan, yaitu glikolisis, siklus

    Krebs, dan transpor elektron.

    1) GlikolisisGlikolisis adalah peristiwa pengubahan satu molekul glukosa (terdiri atas

    6 atom C) menjadi 2 molekul asam piruvat (terdiri atas 3 atom C), 2 molekul

    NADH ( nikotinamid adenin dinukleotida H) yang merupakan sumber elektron

    berenergi tinggi, dan 2 molekul ATP. ATP juga merupakan senyawa kimia yang

    berenergi tinggi.

    Selama glikolisis, dihasilkan 4 molekul ATP, tetapi 2 molekul ATP di

    antaranya digunakan kembali untuk berlangsungnya reaksi-reaksi lain sehingga

    tersisa 2 molekul ATP yang siap digunakan tubuh. Reaksi glikolisis berlangsung

    di sitoplasma (di luar mitokondria). Hasil akhir sebelum memasuki siklus Krebs

    adalah asam piruvat. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat pelajari pada Gambar 2

    Skema Glikolisis di halaman 9.

    Dua hal yang membedakan tahap glikolisis, yaitu glikolisis dan

    dekarboksilasi oksidatif. Glikolisis mengubah senyawa 6 C menjadi senyawa 3

    C, sedangkan dekarboksilasi oksidatif mengubah senyawa 3 C, menjadi

    senyawa 2 C pada hasil akhir glikolisis (menjelang memasuki siklus Krebs).

    Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi asam piruvat (3 C) diubah menjadi asetil

    KoA (2 C). Hasil akhir pemecahan glukosa, menjadi asetil KoA adalah 2 ATP +

    4 NADH.

  • 9Gambar 2. Skema Reaksi Kimia Glikolisis

    Keterangan:

    Energi yang dibutuhkan = 2 ATP

    Energi yang dihasilkan = 4 ATP + 2 NADHHasil akhir bersih = 2 ATP + 2 NADH

    Glukosa

    Glukosa 6-fosfat

    Fruktosa 6-fosfat

    Fruktosa 1,6-difosfat

    Dihidroksiasetonfosfat

    As.Gliseraldehidfosfat

    As.1,3-Disfosfogliserat

    As. 3-Fosfogliserat

    As. 2- Fosfogliserat

    As.Fosfoenolpiruvat

    Asam Piruvat

    Heksokinase

    Fosfoglukoisomerase

    ATP

    ADP

    ATP

    ADPFosfofruktokinase

    Isomerase

    2NAD+

    +2H+2NADH

    Triose fosfatdehidrogenase2 Pi

    2ATP

    2ATP

    2ADP

    2H2O

    2ADP

    Fosfogliserokinase

    Fosfogliseromutase

    Enolase

    Piruvatkinase

  • 10

    Gambar 3. Skema Reaksi Kimia Dekarboksilasi Oksidatif

    Selain senyawa glukosa, seperti fruktosa, galaktosa, manosa, dan lemak

    dapat juga mengalami metabolisme melalui proses glikolisis dengan bantuan

    enzim-enzim tertentu. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat pelajari pada Gambar 3

    berikut ini.

    Gambar 4. Skema Masuknya Senyawa Selain Glukosa Ke Dalam Proses Glikolisis

    Maltosa Glukosa Galaktosa

    Sukrosa

    Glukosa

    Fruktosa

    Manosa

    Glukosa 6-P

    Fruktosa 6-P

    Fruktosa 1,6-difosfat

    Gliseraldehid 3P

    Asam piruvat

    Gliseroldari lemak

    dihidroksiasetil P

    2 Asam piruvat

    2 NAD+2 NADH

    Koenzim ACO2

    Asetil koenzim A

  • 11

    2) Siklus KrebsSebelum berlangsung siklus Krebs, asam piruvat (3C) sebagai hasil

    akhir dari glikolisis terlebih dahulu diubah menjadi asetil KoA (2C). Selanjutnya,

    asetil KoA bereaksi dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi asam sitrat (6C).

    Asam oksaloasetat memasuki siklus menjadi berbagai macam zat yang

    akhirnya kembali menjadi asam oksalosuksinat.

    Gambar 5. Skema Siklus Krebs

    Keterangan:

    Energi hasil akhir siklus Krebs = 2 GTP (=2 ATP), 2 FAD, dan 6 NADH

    Energi hasil akhir glikolisis + siklus Krebs = 4 ATP, 2 FAD, 10 NADH

    2 asetil KoA (2 C)

    2 oksaloasetat (4 C)

    2 NADH + 4 H+

    2 NADmalat (4 C)

    2 fumarat (4 C)

    2 FADH + 4 H+

    2 oksalosuksinat (6 C)

    2 FAD

    2 suksinat (4 C )2 GDP

    2 GTP2 suksinil KoA (4 C)

    2 CO2

    2 NAD

    2 NADH + H+

    2, ketoglutarat (5 C)

    2 CO2

    2 NADH + 2 H+

    4 NAD

    2 isositrat (6 C)

    2 sis akonitat (6 C)

  • 12

    Dalam prosesnya, CO2 (1C) dilepaskan. Tiap tahapan, dilepaskan ATP

    dan hidrogen. ATP yang dihasilkan langsung digunakan. Sebaliknya, hidrogen

    berenergi bergabung dengan penerima hidrogen (akseptor hidrogen), yaitu

    NAD dan FAD untuk dibawa ke transpor elektron. Dalam tahap ini dilepaskan

    energi, sedangkan hidrogen bereaksi dengan oksigen membentuk air. Seluruh

    reaksi dalam siklus Krebs berlangsung dengan memerlukan oksigen bebas

    (aerob) yang berlangsung dalam mitokondria.

    3) Sistem Transpor ElektronEnergi yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus Krebs terdapat

    dua macam. Pertama, dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP

    atau GTP (Guanosin trifosfat). Energi ini merupakan energi yang langsung

    dapat digunakan. Kedua, dalam bentuk sumber elektron, yaitu NADH

    (Nikotinamid adenin dinukleotida H) dan FAD (Flavin adenin dinukleotida)

    dalam bentuk FADH2. Kedua macam sumber elektron ini dibawa ke sistem

    transpor elektron. Proses transpor elektron itu sangat kompleks. Pada

    dasarnya, elektron H+ dari NADH dan FADH2 dibawa dari satu substrat ke

    substrat yang lain secara berantai. Setiap kali dipindahkan, energi yang

    terlepas digunakan untuk mengikatkan fosfat anorganik (P) ke molekul ADP

    sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat oksigen sebagai penerima

    (akseptor), sehingga terbentuklah H2O (pelajari Gambar 5. Skema Sistem

    Transpor Elektron pada halaman 13!). Jadi, katabolisme 1 glukosa melalui

    respirasi aerobik menghasilkan 3 ATP.

    Tahapan sistem transpor elektron dapat dirinci sebagai berikut ini.

    a) Terjadinya di bagian membran dalam mitokondria.

    b) Berakhir setelah elektron bersama-sama H+ menuju dan akhirnya bereaksi

    dengan O2 (berfungsi sebagai aseptor) membentuk H2O.

    c) Reaksi tersebut kompleks, yang berperan dalam reaksi ini adalah NADH,

    FADH2, dan molekul-molekul khusus yang berperan dalam respirasi:

    Flavoprotein, Ko-enzim Q, dan beberapa sitokrom (sitokrom c1, c, a, b, dan

    a3).

    Proses reaksi tersebut di atas adalah sebagai berikut.

  • 13

    (a) Elektron (e-) berenergi (berasal dari NADH ditranspor ke FMN Ko-enzim

    Q (sitokrom c1, c, a, b, dan a3 ).

    (b) Dari a3 sitokrom oksidasi, molekul O2 menangkap e- dari a3, akhirnya

    berkaitan dengan H sehingga terjadi reaksi yang membentuk H2O. Secara

    sederhana reaksinya adalah sebagai beikut,

    24 e- + 24 H+ 12 H2O

    Reaksi respirasi:

    C6 H12O6 + 6 O2 6 H2O + 6 CO2 + Energi

    Untuk lebih jelasnya, silakan Anda pelajari pada Gambar 5 berikut ini.

    Gambar 6. Skema Sistem Transpor Elektron

    b. Respirasi AnaerobRespirasi anaerob adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk

    mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerob

  • 14

    menggunakan senyawa seperti asam fosfoenol atau asetaldehid sebagai

    pengikat oksigen dan membentuk asam laktat atau alkohol. Pada jalur glikolisis

    anaerob hanya dihasilkan 2 ATP seperti yang digambarkan pada skema berikut

    ini.

    Gambar 7. Skema Jalur Glikolisis pada Respirasi Anaerob

    Perlu diketahui bahwa respirasi anaerob terjadi pada:

    1) jaringan yang kekurangan oksigen, misalnya pada jaringan otot, ketika kita

    lari sangat cepat, atau melakukan kontraksi otot yang sangat kuat;

    2) akar tumbuhan yang terendam air;

    3) biji-biji berkulit tebal yang sulit ditembus oksigen;

    4) sel-sel ragi dan bakteri anaerob.

    Bahan baku respirasi anaerob pada peragian adalah glukosa. Selain

    glukosa, bahan baku seperti fruktosa, galaktosa, maltosa, serta manosa juga

    dapat diubah menjadi alkohol. Hasil akhirnya adalah alkohol, karbon dioksida,

    dan energi. Alkohol bersifat racun bagi sel-sel ragi. Sel-sel ragi hanya tahan

    terhadap alkohol pada kadar 9-18%. Lebih tinggi dari kadar tersebut proses

    pembuatan alkohol (alkoholisasi) terhenti.

    Dalam respirasi anaerob, glukosa tidak terurai lengkap menjadi air dan

    karbon dioksida, maka energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan respirasi

    aerob. Pada respirasi aerob dihasilkan 675 kal, sedangkan pada respirasi

    anaerob dihasilkan 21 kal. Proses anaerob ini disebut fermentasi. Reaksi

    kimianya adalah sebagai berikut.

    C6H12O6 ragi 2C2H5OH + 2CO2 + 21 kal

    2 asam piruvat(dari glikolisis)

    2 ADP2 ATP

    2 fosfoenol piruvat

    2 Laktat

    2 ADP2 ATP

  • 15

    Dari persamaan reaksi tersebut tampak bahwa oksigen tidak diperlukan.

    Bahkan, bakteri anaerob seperti Clostridium tetani (penyebab tetanus) tidak

    dapat hidup bila berhubungan dengan udara bebas.

    FermentasiProses pembuatan alkohol oleh mikroorganisme disebut fermentasi

    alkohol. Selain fermentasi alkohol, fermentasi lain juga dilakukan oleh

    mikroorganisme dengan menggunakan berbagai substrat zat organik. Jika hasil

    akhirnya asam laktat, maka disebut fermentasi asam laktat.

    Fermentasi asam laktat tergolong respirasi anaerob. Hasil akhirnya

    adalah asam laktat atau asam susu. Fermentasi asam laktat berlangsung di

    dalam sel-sel otot. Jika asam laktat yang dihasilkannya menumpuk, maka akan

    timbul kelelahan otot. Misalnya, jika otot kita bergerak melebihi takaran, maka

    kita akan melakukan respirasi anaerob yang menghasilkan asam laktat. Jika

    asam laktat berlebihan, maka otot terasa lelah dan nyeri. Ketika istirahat, asam

    laktat diangkut dan dikeluarkan dari tubuh sehingga tubuh terasa segar

    kembali.

    Pada fermentasi asam laktat, proses respirasi diawali dengan tahap

    glikolisis (ingat reaksi-reaksi pemecahan glukosa hingga terbentuk asam

    piruvat). Asam piruvat yang dihasilkannya akan diubah menjadi asam laktat

    atau asam susu.

    2. Katabolisme Lemak dan ProteinSel-sel dapat memperoleh energi dalam bentuk ATP tidak hanya dari

    karbohidrat, melainkan dari lemak dan protein. Begitu pula, pemecahan lemak

    dan protein dengan bantuan enzim.

    Katabolisme lemak dimulai dengan pemecahan lemak oleh enzim lipase

    menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol yang merupakan senyawa dengan 3

    atom C dapat diubah menjadi gliseraldehid 3-fosfat. Selanjutnya, gliseraldehid

    3-fosfat mengikuti jalur glikolisis sehingga terbentuk asam piruvat.

    Asam lemak dapat dipecah menjadi molekul-molekul dengan 2 atom C.

    Molekul dengan 2 atom C kemudian diubah menjadi asetil ko-enzim A. Satu

    molekul glukosa hanya menghasilkan 2 asetil ko-enzim A, sedangkan satu

  • 16

    molekul lemak dengan 18 atom C dapat menghasilkan 10 asetil ko-enzim A.

    Oleh karena itu, dalam proses katabolisme, energi yang dihasilkan lemak lebih

    besar daripada yang dihasilkan karbohidrat. Kita telah mengetahui bahwa 1

    gram karbohidrat menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori, sedangkan 1 gram

    lemak menghasilkan 9,3 kalori.

    Asam amino dihasilkan dari proses hidrolisis protein. Setelah gugus amin

    dari asam amino dilepas, beberapa asam amino diubah menjadi asam piruvat

    dan ada pula yang diubah menjadi asetil ko-enzim A. Gugus amin yang dilepas

    dari asam amino dibawa ke hati untuk diubah menjadi amoniak (NH3) dan

    dibuang melalui urine. Telah kita ketahui bahwa 1 gram protein menghasilkan

    energi yang sama dengan 1 gram karbohidrat, yaitu 4,1 kalori.

    3. AnabolismeAnabolisme adalah semua reaksi proses penyusunan atau sintesis dari

    molekul-molekul sederhana menjadi molekul-molekul kompleks yang

    berlangsung di dalam sel. Contoh: proses fotosintesis pada tumbuhan hijau.

    FotosintesisFotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik (glukosa) dari zat

    anorganik (air dan karbon dioksida) dan energi cahaya. Karena bahan baku

    yang digunakan adalah zat karbon (karbon dioksida), maka dapat disebut juga

    asimilasi zat karbon.

    Pada dasarnya proses fotosintesis itu kebalikan dari proses respirasi.

    Dalam proses respirasi adalah memecahkan glukosa (zat gula) menjadi karbon

    diosida, air dan energi, sedangkan proses fotosintesis adalah mereaksikan

    karbon dioksida dan air menjadi zat gula dengan menggunakan energi cahaya.

    Secara singkat reaksi kimia fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut.

    6CO2 + 6H2O + energi cahaya C6H12O6 + 6O2enzim

    Dalam proses fotosintesis, selain senyawa organik (CO2 dan H2O) serta

    enzim, melibatkan pula komponen klorofil dan energi cahaya.

  • 17

    a. KlorofilFotosintesis tidak hanya terbatas pada daun, tetapi terjadi dalam semua

    bagian tumbuhan yang berwarna hijau. Pada alga hijau dan tumbuhan tingkat

    tinggi, klorofil terdapat dalam plastida yang disebut kloroplas. Jika kloroplas

    diamati dengan menggunakan mikroskop elektron, maka akan tampak bagian-

    bagiannya seperti pada gambar berikut ini.

    Gambar 8. Irisan Suatu Kloroplas yang Menunjukkan Tiga Dimensi

    1) Selaput (membran), permukaan luar yang memisahkan kloroplas dan

    sitoplasma.

    2) Stroma, bagian dalam terdapat bahan dasar yang tidak berwarna. Di dalam

    stroma terdapat:

    (a) grana, struktur-struktur hijau daun;

    (b) satu grana terdiri atas satu tumpukan lamela;

    (c) tiap lamela terdiri atas lapisan protein, lipida, klorofil, dan karotenoid.

  • 18

    Struktur satu grana yang berlapis-lapis itu digambarkan seperti berikut

    ini.

    Gambar 9. Diagram Struktur dalam Satu Grana yang Berlapis-lapis

    b. CahayaCahaya putih yang sampai kepada kita dari matahari itu terdiri atas

    gelombang dengan panjang gelombang yang berbeda-beda dan tersusun

    secara berurutan mulai cahaya merah dengan panjang gelombang relatif

    panjang hingga ke cahaya dengan panjang gelombang yang relatif pendek.

    Melalui suatu prisma kaca, cahaya putih diuraikan menjadi deretan

    warna-warna. Pita warna ini adalah spektrum cahaya. Spektrum cahaya terdiri

    atas warna-warna ungu, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah (urutannya mulai

    dari panjang gelombang terpendek hingga panjang gelombang terpanjang).

    Di samping itu, masih terdapat panjang gelombang yang tidak mampu

    dilihat mata kita, yaitu setelah sinar merah terdapat sinar yang lebih panjang

    adalah sinar infra merah, dan sebelum sinar ungu terdapat sinar yang lebih

    pendek adalah sinar ultra violet. Dengan demikian, spektrum cahaya hanya

    sebagian dari energi radiasi yang tampak ke bumi dari matahari. Untuk lebih

    jelasnya, Anda dapat pelajari diagram spektrum elektromagnetik berikut ini.

  • 19

    Gambar 10. Diagram Spektrum Elektromagnetik

    Kenyataannya, dari cahaya putih yang diserap klorofil adalah sinar ungu,

    biru, dan merah, sedangkan sinar hijau diteruskan atau dipantulkan. Jadi,

    cahaya yang diserap itulah yang digunakan dalam fotosintesis.

    Dalam klorofil, sinar yang diserap tampak sebagai pita-pita gelap

    sehingga disebut pita serapan. Posisi pita gelap dalam klorofil menunjukkan

    panjang gelombang dari sinar-sinar yang diserap tersebut. Oleh karena itu,

    akan tampak bahwa dari sinar merah, biru, dan ungu yang diserap merupakan

    panjang gelombang yang banyak digunakan dalam fotosintesis.

    Apabila sebagai ganti larutan klorofil ditempatkan sehelai daun hijau di

    antara sumber cahaya dan prisma, maka pita-pita serapan tepat sama,

    meskipun tidak identik dengan pita sarapan larutan klorofil. Untuk lebih

    jelasnya, Anda dapat pelajari pada gambar berikut ini.

  • 20

    Gambar 11. Proses Fotosintesis

    c. FotosistemDi dalam klorofil terdapat pigmen berwarna hijau yang disebut klorofil.

    Pigmen ini dapat menyerap energi cahaya. Ditinjau dari strukturnya, kloroplas

    terdiri atas membran ganda (stroma), membran tersebut membentuk suatu

    sistem tilakoid (berwujud sebagi suatu bangunan seperti kantung).

    Kantung-kantung tilakoid tersebut berlapis-lapis membentuk grana. Jadi,

    klorofil itu sendiri terdapat pada membran tilakoid yang merupakan tempat

    pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia. Sedangkan pembentukan

    glukosa (produk fotosintesis) berlangsung di stroma.

    Dua macam klorofil yang terlibat dalam fotosintesis, yaitu klorofil a

    (pigmen hijau tua) dan klorofil b yang mempunyai struktur mirip klorofil a

    (pigmen hijau muda). Klorofil a dan pigmen-pigmen lain mengelompok dalam

    membran tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang berfungsi dalam

    fotosintesis.

  • 21

    Klorofil a terdapat dalam bangunan pusat reaksi, menyalurkan elektron

    yang berenergi tinggi karena menyerap energi cahaya ke akseptor utama

    elektron, selanjutnya masuk dalam sistem siklus elektron.

    Klorofil yang melepaskan elektron berenergi tinggi memperoleh

    energinya dari cahaya yang berasal dari sekelompok perangkat pigmen yang

    disebut antene. Jadi, unit yang mampu untuk menangkap energi cahaya

    matahari adalah klorofil a, kompleks antene, dan akseptor elektron disebut

    fotosistem.

    Diketahui ada dua macam fotosistem, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.

    Klorofil a dalam fotosistem I disebut P 700, artinya klorofil a sensitif terhadap

    energi cahaya dengan panjang gelombang 700 nm. Sedangkan klorofil a dalam

    fotosistem II disebut P 680 karena sensitif terhadap cahaya dengan panjang

    gelombang 680 nm.

    Perjalanan yang ditempuh elektron dapat dibedakan menjadi fotosistem

    siklik dan fotosistem nonsiklik. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat pelajari pada

    gambar berikut ini.

    Gambar 12. Diagram Fotosistem Siklik

    Sistem transpor elektron

    Energi yang dibebaskan secara tidaklangsung untuk membentuk ATP

    ATP

    Akseptorelektron

    P 700

  • 22

    Gambar 13. Diagram Fotosistem Non Siklik

    Fotosistem siklik adalah pembentukan ATP melalui fosforilasi secara

    siklik, sedangkan fosforilasi secara non siklik menghasilkan NADH dan ATP.

    Elektron yang berasal dari pemecahan molekul H2O (fotolisis) beredar melalui 2

    fotosistem yang bekerja sama dalam mendorong/menaikkan elektron pada

    tingkat energi yang cukup tinggi menuju ke pembentukan NADPH.

    d. Tahapan Proses FotosintesisTelah kita ketahui bahwa fotosintesis adalah suatu proses anabolisme

    yang memanfaatkan energi cahaya matahari untuk mengubah bahan anorganik

    (CO2 dan H2O) menjadi senyawa organik (karbohidrat) yang terjadi dalam

    klorofil.

    Secara singkat reaksi kimia fotosintesis dapat sebagai berikut.

    6CO2 + 6H2O + energi cahaya C6H12O6 + 6O2enzim

    energi potensial rendah energi potensial tinggi

    Reaksi tersebut di atas merupakan suatu reduksi, yaitu pereduksian CO2dan pengikatan energi dengan pelepasan O2.

  • 23

    Proses fotosintesis terjadi dalam 2 tahap, yaitu:

    1) reaksi terang (dalam grana);

    2) reaksi gelap (dalam stroma).

    1) Reaksi Terang

    Pada tahap ini, diperlukan energi cahaya untuk memecahkan molekul

    H2O. Oksigen (O2) segera dilepaskan ke udara dan hidrogen (H2) ditangkap

    oleh NADP (Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat), membentuk 2 NADP + 2

    H+.

    2H2O O2 +4H++2e- (reaksi fotolisis)

    2 NADP 2 NADPH + 2H+

    Energi cahaya diperlukan pula untuk melepaskan elektron berenergi

    tinggi dari klorofil (K+). Selanjutnya, energi elektron tersebut digunakan untuk

    pembentukan ATP. Pemindahan-pemindahan elektron dilakukan secara

    bertahap oleh pembawa elektron.

    Kekurangan elektron klorofil akan diisi kembali oleh elektron semula

    yang telah membebaskan energinya, atau dapat pula digantikan oleh elektron

    yang berasal dari pemecahan molekul air. Energi yang tersimpan dalam ATP

    dan NADPH akan digunakan pada tahap reaksi gelap.

    2) Reaksi GelapSumber energi (ATP dan NADPH), digunakan untuk mengikat dan

    mereduksi CO2. Pengikatan CO2 dilakukan oleh RDP (Ribulosa difosfat), yaitu

    senyawa karbohidrat (5C) dan P. Pengikatan ini menghasilkan APG (3C) (asam

    fosfogliserat) yang mengandung P.

    Selanjutnya adalah reduksi atau pemindahan H2 dari NADPH ke APG

    menjadi PGAL (3C) (fosfogliseraldehid).

    energi cahaya

    2 klorofil(K+)

    2 klorofil + 2 e -(K)

    ADP + P ATP

    energi cahaya

  • 24

    6PGAL: 1 molekul PGAL merupakan karbohidrat (produk akhir fotosintesis)

    5 molekul PGAL 3RDP, diperlukan ATP (dihasilkan dari fotolisis)(3C) (5C)

    Siklus Calvin

    Reaksi gelap dapat dijelaskan dengan siklus Calvin seperti berikut ini.

    Fotolisis : 12H2O

    6H2O3O26NADP(H2)12 ATP

    Gambar 14. Skema Siklus Calvin

    Keterangan:

    Tahap 1: 3 molekul RDP + 3 molekul CO2 + 3 molekul H2O 6 APG Tahap 2: 2a. 6 APG mengalami fosforilasi (produk dari fotolisis).

  • 25

    2b. Selanjutnya 6 APG berinteraksi dengan 6 NADP(H2) (produk dari

    fotolisis). Hasil sampingannya adalah NADP, fosfat, dan H2O,

    sedangkan hasil akhirnya adalah PGAL.

    Tahap 3: 3a. 6 molekul PGAL 1 mol glukosa amilum5 molekul PGAL 3 molekul RDP yang masuk ke

    dalam siklus

    ATP ADP(dari fotolisis)

    3b. 5 molekul PGAL 3 mol RDP

    PGAL yang dibentuk dalam grana dimanfaatkan sebagai nutrien,

    diekspor ke sel-sel lain, dan untuk disimpan

    Sebagai nutrien, PGAL dimanfaatkan dalam respirasi, yaitu diubah

    menjadi asam piruvat dan mengikuti siklus Krebs. Karena PGAL dihasilkan

    berlebihan, kemudian diekspor ke sel-sel lain yang tidak berklorofil. Caranya:

    PGAL gula (glukosa, fruktosa, dan sukrosa), kemudian diekspor.

    PGAL yang berlebihan juga akan disimpan untuk jangka waktu lama,

    yaitu disimpan dalam sel yang berklorofil. Tetapi kebanyakan disimpan dalam

    akar dan batang, yaitu dalam bentuk gula, amilum, atau lemak. Untuk lebih

    jelasnya Anda dapat pelajari pada Gambar 15 berikut ini.

  • 26

    Gambar 15. Ikhtisar Perubahan PGAL menjadi Zat Lain-lain

    Jadi untuk menghasilkan 1 molekul glukosa, memerlukan 2PGAL dan

    memerlukan 6 siklus Calvin.

    B. Teknologi MakananSejalan dengan perkembangan pengetahuan manusia tentang metabo-

    lisme, berkembang pula teknologi yang berkaitan dengan makanan. Misalnya,

    kelainan fungsi tubuh seperti kegemukan (obesitas), dapat dikendalikan dengan

    pengelolaan makanan dan diet. Demikian pula, kelainan organ yang

    menyebabkan kelainan metabolisme, seperti diabetes mellitus (kencing manis)

    dapat dikurangi dengan mengkonsumsi makanan yang berkadar gula rendah.

    1. Makanan Berkadar Gula RendahPada umumnya gula dihasilkan dari tumbuhan, yaitu glukosa, fruktosa,

    dan sukrosa. Gula pada susu atau laktosa merupakan kombinasi antara

    glukosa dan galaktosa. Semua macam gula tersebut termasuk merupakan

    karbohidrat yang mengandung 4 kalori per gramnya.

  • 27

    Setelah gula dicerna dalam tubuh kita, gula diangkut oleh darah dan di

    bawa ke sel-sel. Di dalam sel, gula diubah menjadi energi, membantu

    metabolisme lemak, dan jika gula berlebihan, maka disimpan dalam bentuk

    glikogen.

    Sumber utama energi bagi tubuh adalah glukosa. Meskipun protein dan

    lemak yang merupakan sumber energi tersedia berlimpah dalam tubuh, namun

    keduanya lebih lama untuk dicerna. Kebutuhan energi otak dan saraf sangat

    tergantung ketersediaan glukosa. Tetapi bagi penderita kencing manis

    (diabetes mellitus), masuknya gula tidak boleh berlebihan karena akan

    meningkatkan kadar glukosa darah. Oleh karena itu, saat ini berkembang

    teknologi yang menyediakan pemanis dengan kadar kalori rendah. Pemanis

    merupakan zat yang berkalori rendah seperti sakarin, sukralosa, tagatosa,

    neotam, aspartam, dan gula alkohol.

    a. Sakarin merupakan pemanis rendah kalori yang sudah dikenal sejak lama.

    Sakarin ini tidak mengandung kalori.

    b. Sukralosa merupakan pemanis rendah kalori yang dibuat dari gula. Rasa

    manisnya 600 kali dibanding gula, tidak mengandung kalori.

    c. Tagatosa seingkali disebut D-tagatosa, merupakan pemanis rendah kalori

    yang dibuat dari laktosa.

    d. Neotam merupakan pemanis tanpa kalori yang rasanya mirip dengan gula.

    Kira-kira 8000 kali lebih manis dibanding gula. Neotam ini aman digunakan

    bagi wanita hamil, anak-anak, dan penderita diabetes mellitus.

    e. Aspartam banyak digunakan sebagai pemanis yang umum dan dijual dalam

    bentuk tablet yang dapat dicampurkan ke dalam makanan. Setiap gram

    aspartam mengandung 4 kalori, tetapi tingkat kemanisannya 200 kali

    dibanding gula. Oleh karena itu, pemakaian aspartam dalam makanan

    hanya 1/200 dari gula.

    f. Gula alkohol merupakan gula turunan dari alkohol. Gula alkohol disebut

    juga palitol. Misalnya, isomal, maltilol, sorbitol, dan xilitol yang biasanya

    digunakan sebagai pemanis pada permen, roti, dan permen karet. Secara

    alami, gula alkohol banyak terdapat di dalam buah-buahan dan sayur-

    sayuran.

  • 28

    2. Teknologi Pengawetan MakananSebagaimana kita ketahui bahwa makanan merupakan bahan yang

    mudah rusak. Oleh karena itu, bahan makanan yang mudah rusak tidak dapat

    disimpan lama, sehingga perlu adanya pengawetan makanan. Tujuan

    pengawetan bahan makanan adalah untuk mencegah atau menghambat

    terjadinya kerusakan makanan, mempertahankan kualitas bahan makanan,

    menghindari terjadinya keracunan, serta mempermudah penanganan dan

    penyimpanan.

    Bermacam-macam teknik pengawetan dan pengolahan bahan makanan

    dapat dilakukan, yaitu melalui pengeringan, pembekuan, penggunaan bahan

    kimia, dan iradiasi.

    a. PengeringanPengeringan merupakan cara sederhana dalam pengawetan bahan

    makanan. Pengeringan ini bertujuan untuk menurunkan kadar air. Bahan

    makanan yang dikeringkan masih memiliki kadar air antara 2-5%. Dengan

    kadar air rendah dalam bahan makanan, mikroba seperti jamur dan bakteri

    tidak dapat hidup.

    b. PembekuanBanyak bahan makanan seperti ikan, daging, buah-buahan, dan sayur-

    sayuran yang diawetkan dengan pembekuan atau pendinginan. Pengawetan

    bahan makan melalui pembekuan bertujuan untuk menghambat pertumbuhan

    mikroba, karena mikroba tidak dapat hidup pada suhu di bawah 0oC.

    c. Penggunaan Bahan KImiaContoh sederhana pengawetan bahan makanan dengan menggunakan

    bahan kimia adalah pembuatan ikan asin, pembuatan manisan buah, dan

    sayuran asinan. Tujuan pengasinan ini juga untuk menghambat kerja mikroba.

    Bahan kimia selain garam dan gula, dapat juga digunakan untuk pengawet ada-

    lah asam benzoat atau natrium benzoat.

  • 29

    d. IradiasiIradiasi merupakan salah satu cara pengawetan bahan makanan yang

    menerapkan pemakaian gelombang elektromagnetik. Iradiasi bertujuan untuk

    mengurangi kerusakan dan pembusukan makanan, membunuh mikroba dan

    organisme lain yang menimbulkan penyakit yang terbawa makanan.

    Jenis iradiasi makanan yang dapat digunakan untuk pengawetan bahan

    makanan adalah iradiasi elektromagnetik, yaitu radiasi yang menghasilkan

    foton berenergi tinggi sehingga menyebabkan terjadinya ionisasi dan eksitasi

    pada bahan makanan yang dilaluinya. Jenis radiasi ini disebut radiasi pengion.

    Contoh radiasi pengion adalah partikel , , dan gelombang elektromagnetik .

    Dua jenis radiasi pengion yang umum digunakan untuk pengawetan makanan

    adalah sinar gamma yang dipancarkan oleh radio nuklida 60Co (Cobalt-60),37Cs

    (Caesium-37), dan elektron yang terdiri atas partikel-partikel bermuatan listrik.

    Kedua jenis radiasi pengion ini memiliki pengaruh yang sama terhadap

    makanan.

    Perlu diketahui pula bahwa pengawetan bahan makanan melalui radiasi

    akan menimbulkan masalah. Permasalahan yang timbul berkaitan dengan

    kesehatan pada bahan makanan yang diiradiasi adalah sebagi berikut.

    1) Perubahan kimia akibat radiasi mengakibatkan penurunan nilai gizi

    makanan yang meliputi perubahan komposisi protein, vitamin, dan lain-lain.

    2) Mikroba yang diradiasi bersifat resisten atau mengalami mutasi. Daya tahan

    berbagai jenis mikroorganisme terhadap radiasi, yaitu spora bakteri >

    khamir > kapang > bakteri gram positif > bakteri gram negatif. Ternyata,

    bakteri gram negatif paling peka terhadap radiasi. Oleh karena itu, untuk

    menekan proses pembusukan makanan yang disebabkan oleh bakteri gram

    negatif dapat digunakan iradiasi dosis rendah.

    3) Iradiasi pada suatu bahan makanan yang mengandung air menyebabkan

    terjadinya ionisasi molekul-molekul air membentuk hidrogen dan radikal

    hidroksil. Hidrogen dan radikal hidroksil secara kimiawi dikenal sangat

    reaktif dan dapat bertindak sabagai zat pereduksi atau pengoksidasi.

  • 30

    3. Makanan SuplemenKebutuhan energi setiap orang berbeda-beda, karena sangat bergantung

    kepada empat faktor utama, yaitu kegiatan fisik, ukuran, komposisi tubuh, umur,

    dan keadaan iklim.

    Kebutuhan energi rata-rata seorang laki-laki dewasa yang melakukan

    kerja 8 jam per hari, kira-kira 3000 kalori. Sedangkan pada wanita dewasa

    diperlukan kira-kira 2400 kalori per hari. Pada wanita hamil, energi dibutuhkan

    antara 2800-3000 kalori per hari. Energi laki-laki remaja membutuhkan 2600-

    3000 kalori per hari, sedangkan wanita remaja membutuhkan 2300-2500 kalori

    per hari. Selain energi, manusia juga membutuhkan protein, lemak, karbohidrat,

    vitamin, dan mineral.

    Pengetahuan tentang metabolisme memunculkan teknologi pembuatan

    makanan suplemen. Makanan suplemen adalah makanan tambahan yang

    merupakan sumber energi, protein, vitamin, dan mineral.

    Beberapa contoh makanan suplemen yang telah diproduksi adalah

    sebagai berikut.

    a. Suplemen Berenergi TinggiMakanan suplemen berenergi tinggi biasanya mengandung senyawa

    glukosa dan senyawa prekursor koenzim. Contohnya adalah nikotinamida.

    Glukosa merupakan gula yang diserap oleh usus, mudah ditransportasikan ke

    organ-organ yang membutuhkan energi, serta mudah dikatabolisme untuk

    menghasilkan energi. Sedangkan senyawa prekursor koenzim merupakan

    senyawa yang akan membetuk koenzim.

    Dalam metabolisme karbohidrat dibutuhkan koenzim seperti NAD

    (nikotinamida adenin dinukleotida). Senyawa nikotinamida merupakan

    prekursor NAD. Jadi, dengan mengkonsumsi niktotinamida akan memudahkan

    terjadinya katabolisme.

    b. Protein Sel TunggalProtein sel tunggal merupakan protein yang dihasilkan terutama dari alga

    hijau satu sel, yaitu Chlorella sp dan Spirulina sp.

    c. Suplemen Vitamin

  • 31

    Vitamin adalah koenzim B1 (Tiamin) merupakan prekursor koenzim

    Tiamin Pirofosfat (TPP) yang dibutuhkan dalam oksidasi asam piruvat. Vitamin

    B6 (Piridoksin) merupakan koenzim pada enzim yang mengoksidasi protein

    menjadi energi. Vitamin B12 (Sianokobalamin) merupakan koenzim dari

    beberapa enzim yang memproduksi asam nukleat.

    d. Suplemen MineralMineral yang penting bagi tubuh kita adalah Fe (besi) dan Ca (kalsium).

    Fe merupakan unsur pembentuk hemoglobin, sedangkan Ca berfungsi sebagai

    unsur pembentuk tulang dan ion-ion yang mentransfer impuls saraf. Banyak

    unsur-unsur kalsium sekarang ini ditambahkan pada susu dan makanan

    suplemen kalsium.

  • 32

    BAB IIIPENERAPAN DALAM PEMBELAJARAN

    Dalam membelajarkan tentang Metabolisme Organisme, guru dapat

    memulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa sebagai

    berikut.

    Apa yang dimaksud dengan metabolisme organisme? Apa sebabnya dalam mekanisme metabolisme organisme itu melibatkan

    energi dan enzim?

    Perbedaan apa yang kamu ketahui antara katabolisme dan anabolisme? Dalam peristiwa apa proses katabolisme berlangsung dalam tubuh

    organisme?

    Dalam peristiwa apa proses anabolisme berlangsung dalam tubuhorganisme?

    Jika sebagian besar siswa tidak dapat menjawab semua pertanyaan

    tersebut, maka guru hendaknya memulai dengan menjelaskan tentang

    metabolisme organisme, pentingnya energi dan enzim dalam metabolisme,

    serta perbedaan antara katabolisme dan anabolisme disertai contoh-contohnya.

    Dalam menjelaskan katabolisme yang termasuk respirasi aerob,

    hendaknya guru memulai dengan 3 tahapan reaksi kimia yang terjadi dalam

    katabolisme, yaitu glikolisis (terjadi di luar mitokondria), siklus Krebs (terjadi di

    dalam mitokondria), dan tranpor elektron (terjadi di dalam mitokondria).

    Dalam menjelaskan glikolisis, hendaknya guru menyuruh siswa untuk

    mengidentifikasi enzim-enzim yang berperan dalam katabolisme gula melalui

    Gambar 2. Skema Reaksi Kimia Glikolisis (halaman 9), serta menjelaskan

    proses-proses enzimatis pada katabolisme gula. Selanjutnya, ajukan beberapa

    pertanyaan seperti berikut ini.

    1. Enzim-enzim apakah yang berperan dalam memecah glukosa menjadi

    gliseraldehid 3-fosfat dan dehidroksi aseton fosfat?

    2. Berapa jumlah ATP yang dihasilkan pada perubahan glukosa menjadi

    piruvat?

    3. Berapa jumlah molekul piruvat yang dihasilkan dari katabolisme dua gula?

  • 33

    4. Samakah jumlah ATP yang diperoleh dari katabolisme glukosa, fruktosa,

    dan galaktosa? Jelaskan!

    Kegiatan siswa berikutnya adalah disuruh mengidentifikasi hasil-hasil

    katabolisme amilum seperti pada skema berikut ini.

    Katabolisme amilum

    dipecah oleh enzim

    menjadi

    dipecah oleh enzim

    Glukosamenjadi

    2ATP

    dipecah menjadi

    Dihidroksi asetonfosfatdan

    Piruvat Piruvat

    siklus

    Anaerob

    menghasilkan

    hasilnya

    H2O

  • 34

    Pertanyaan1. Enzim-enzim apa saja yang berperan dalam katabolisme amilum menjadi

    glukosa? Sebutkan pula senyawa kimia yang dihasilkan oleh pemecahan

    setiap enzim tersebut!

    2. Senyawa kimia apa saja dari glukosa sehingga terbentuk asam piruvat?

    3. Senyawa kimia apa yang dihasilkan asam piruvat dalam proses anaerob?

    4. Senyawa kimia apa saja dari asam piruvat yang masuk ke dalam siklus

    Krebs?

    5. Senyawa kimia apa saja hasil akhir dari siklus Krebs?

    Akhirnya, siswa disuruh melengkapi hasil katabolisme antara protein,

    polisakarida, dan lemak seperti pada skema berikut ini.

    Polisakarida

    dipecah menjadimonosakarida

    Protein

    dipecahmenjadi

    Lemak

    dipecahmenjadi

    Gliseraldehid 3-fosfat

    Asetil KoA

    katabolisme

    sisanya

  • 35

    Pertanyaan1. Senyawa kimia apa saja yang dihasilkan dari pemecahan polisakarida,

    protein, dan lemak?

    2. Senyawa kimia apa yang dihasilkan dari sisa katabolisme protein?

    3. Senyawa kimia apa yang dihasilkan dari lanjutan katabolisme protein,

    polisakarida, dan lemak?

    4. Senyawa kimia apa yang terjadi dari hasil akhir katabolisme protein,

    polisakarida, dan lemak?

    Kegiatan praktik yang berkaitan dengan anabolisme adalah melakukan

    percobaan fotosintesis seperti berikut ini.

    PENGARUH WARNA CAHAYA TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS

    Tujuan1. Siswa dapat membuat grafik pengaruh warna cahaya terhadap banyaknya

    gelembung-gelembung udara yang dihasilkan fotosintesis.

    2. Menunjukkan bahwa gelembung-gelembung udara yang dihasilkan dalam

    fotosintesis adalah oksigen.

    Alat dan BahanGelas kimia 1000 cc; 4 buah

    Corong gelas; 4 buah

    Tabung reaksi; 4 buah

    Kawat penyangga; 12 buah

    Plastik berwarna merah, hijau, dan ungu; 3 lembar

    Korek api; 1 pak

    Kertas label kecil; 1 lembar

    Hydrilla verticillata; 1 ikat

    Air

  • 36

    Cara Kerja1. Susunlah perangkat seperti gambar berikut ini sebanyak 4 buah. Agar dapat

    berdiri tegak, gunakan kawat yang menyangga corong dan tabung reaksi.

    2. Beri label A, B, C, dan D pada setiap perangkat percobaan, yaitu label:

    A, perangkat percobaan tanpa dilapisi plastik;

    B, perangkat percobaan ditutup plastik berwarna merah agar tanaman

    tersebut hanya terkena cahaya merah;

    C, perangkat percobaan ditutup dengan plastik berwarna hijau;

    D, perangkat percobaan ditutup dengan plastik berwarna ungu.

    3. Letakkan semua perangkat percobaan di tempat yang langsung kena

    cahaya matahari.

    4. Setelah semua perangkat percobaan dijemur selama 30 menit, amatilah

    gelembung udara yang dihasilkan pada perangkat percobaan A, B, C, dan

    D.

    Pertanyaan1. Pada perangkat percobaan manakah yang paling banyak menghasilkan

    gelembung-gelembung udara?

    2. Warna cahaya apakah yang paling meningkatkan laju fotosintesis?

    3. Lengkapilah grafik berikut ini yang menunjukkan hubungan antara warna

    cahaya dengan banyaknya gelembung-gelembung udara yang dihasilkan.

  • 37

    4. Bagaimana cara menunjukkan bahwa dari hasil fotosintesis dalam

    percobaan tersebut adalah oksigen?

    FOTOSINTESIS MENGHASILKAN AMILUM

    TujuanMenunjukkan bahwa hasil fotosintesis adalah amilum

    Alat dan BahanGelas kimia 600 CC; 1 buah

    Tabung reaksi; 2 buah

    Rak tabung reaksi; 1 buah

    Penjepit kayu; 1 buah

    Kaki tiga + kasa; 1 set

    Pembakar api spiritus; 1 buah

    Pinset; 1 buah

    Cawan petri; 1 pasang

    Pipet; 1 buah

    Hekter; 1 buah

    Potongan kertas karbon

    Daun singkong atau daun ubi jalar

    Larutan iodium

  • 38

    Larutan alkohol 70%

    Spiritus

    Air

    Cara Kerja1. Tutuplah sebagian daun singkong dengan kertas karbon di sore hari atau di

    pagi hari. Penutupan daun singkong dengan menggunakan hekter. Biarkan

    daun singkong selama beberapa jam kena cahaya matahari.

    2. Apabila daun singkong tersebut akan digunakan baru dipetik. Daun

    singkong yang telah dipetik jangan dibiarkan layu. Oleh karena itu, daun

    singkong segera digunakan.

    3. Sediakan penangas air (memanaskan air di dalam gelas kimia).

    4. Tuangkan alkohol 70% ke dalam tabung reaksi kira-kira bagian tabung

    reaksi, kemudian didihkan dalam penangas air.

    5. Daun singkong yang telah dipetik, segera buka kertas karbon yang

    menutupnya. Upayakan membuka kertas karbonnya perlahan-lahan agar

    daun singkong tidak sobek. Kemudian daun singkong tersebut celupkan ke

    dalam penangas air hingga layu.

    6. Daun singkong yang telah layu, kemudian digulung agar dapat dimasukkan

    ke dalam tabung reaksi yang berisi alkohol panas. Memasukkan daun

    singkong tersebut, gunakan pinset dan doronglah daun singkong tersebut

    hingga terletak di dasar tabung reaksi.

    7. Daun singkong yang ada dalam tabung reaksi, biarkan selama beberapa

    menit hingga daun tersebut menjadi pucat.

    8. Setelah gulungan daun singkong tersebut benar-benar pucat, kemudian

    ambillah dengan menggunakan pinset.

    9. Daun singkong yang masih menggulung, kemudian dibentangkan dan

    celupkan ke dalam air dingin.

    10.Bentangkan daun singkong tersebut, letakkan di atas tutup wadah

    serbaguna. Selanjutnya, tetesi dengan larutan iodium hingga merata.

    Biarkan selama beberapa menit sambil dilakukan pengamatan.

    Untuk lebih jelasnya cara melakukan percobaan Sachs, amati bagannya

    seperti berikut ini.

  • 39

    Catatan

    Jika suatu zat yang diselidiki itu ditetesi dengan larutan iodium, maka timbulwarna biru kehitaman. Hal ini berarti zat tersebut mengandung amilum.

    Misalnya, roti, nasi, dan terigu ditetesi dengan larutan iodium timbul warna

    biru kehitaman.

    Janganlah mendidihkan alkohol 70% langsung pada api, tetapi didihkanlahalkohol 70% itu dalam penangas air. Hal ini untuk mencegah agar tidak

    terjadi kebakaran, karena alkohol 70% mudah sekali terbakar.

    Pertanyaan1. Apa yang terjadi pada daun singkong dalam percobaan itu setelah ditetesi

    dengan larutan iodium? Apa sebabnya demikian? Jelaskan!

    2. Bagaimana persamaan reaksi kimia fotosintesis dalam percobaan ini?

    Jelaskan!

    3. Bagaimana proses perubahan dari glukosa menjadi amilum dalam

    percobaan ini? Jelaskan!

    4. Manfaat apa yang dapat diaplikasikan dari percobaan ini dalam kehidupan

    sehari-hari? Jelaskan!

    Air panas Alkohol Larutan iodium

  • 40

    BAB IVRANGKUMAN

    Metabolisme organisme adalah proses-proses reaksi kimia yang melibatkanenergi dan enzim secara keseluruhan di dalam sel (tubuh organisme).

    Metabolisme dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu katabolisme dananbolisme. Katabolisme adalah proses perombakan (pembongkaran)

    senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan

    bantuan enzim. Contoh: respirasi sel. Anabolisme adalah proses penysunan

    (sintesis) dari senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks dengan

    bantuan enzim. Contoh: fotosintesis.

    Proses katabolisme dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu respirasiaerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob adalah respirasi yang

    menggunakan oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Respirasi anaerob

    adalah respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk

    mendapatkan energi.

    Reaksi kimia dalam respirasi aerob dapat dibedakan menjadi tiga tahapan,yaitu glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron.

    Tahap glikolisis, yaitu glukosa (6C) diubah menjadi asam piruvat (2C); siklusKrebs, asetil KoA bereaksi dengan asam oksaloasetat, kemudian masuk ke

    dalam siklus berulang-ulang; dan pada sistem transpor elektron, secara

    estafet, elektron dipindahkan sehingga terbentuk ATP dan air sebagai hasil

    akhir.

    Reaksi kimia pada jalur respirasi anaerob, 2 asam piruvat (dari glikolisis)diubah menjadi 2 fosfoenol piruvat, kemudian 2 fosfoenol piruvat diubah lagi

    menjadi 2 laktat. Dalam respirasi anaerob hanya dihasilkan 2 ATP.

  • 41

    Fotosintesis adalah proses anabolisme yang memanfaatkan energi cahayauntuk mengubah zat anorganik (H2O dan CO2) menjadi senyawa organik

    (karbohidrat) yang terjadi dalam klorofil.

    Proses fotosintesis terjadi dalam dua tahap, yaitu reaksi terang (dalamgrana) dan reaksi gelap (dalam stroma)

    Dalam reaksi terang, diperlukan energi cahaya untuk memecahkan molekulH2O. Oksigen (O2) segera dilepaskan ke udara dan H2 ditangkap oleh NA-

    DP (Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat) membentuk 2 NADP + 2 H+.

    Dalam reaksi gelap, sumber energi (ATP dan NADPH) digunakan untukmengikat dan mereduksi CO2. Pengikatan CO2 dilakukan oleh RDP

    (Ribulosa difosfat). Pengikatan ini menghasilkan APG (Asam fosfogliserat)

    yang mengandung P. Selanjutnya, terjadi reduksi atau pemindahan H2 dari

    NADPH ke APG menjadi PGAL (fosfogliseraldehid).

    Bagian-bagian kloroplas bila dilihat dengan mikroskop elektron terdiri atasmembran (selaput) dan stroma. Membran adalah permukaan sebelah luar

    yang memisahkan kloroplas dan sitoplasma.

    Stroma adalah bagian dalam terdapat bahan dasar yang tidak berwarna. Didalam stroma tertanam grana (struktur-struktur hijau daun). Satu grana

    terdiri atas tumpukan lamela, tiap lamela terdiri atas lapisan protein, lipida,

    klorofil, dan karotenoid.

    Di dalam kloroplas terdapat pigmen berwarna hijau yang disebut klorofil.Pigmen ini dapat menyerap energi cahaya.

    Dua macam klorofil yang terlibat dalam fotosintesis, yaitu klorofil a (pigmenhijau tua) dan klorofil b (pigmen hijau muda). Klorofil a dan pigmen-pigmen

    lain mengelompok dalam membran tilakoid, membentuk pigmen yang

    berfungsi dalam fotosintesis.

    Unit yang mampu menangkap energi cahaya adalah klorofil a, kompleksantene, dan akseptor elektron disebut fotosistem.

  • 42

    Fotosistem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu fotosistem I danfotosistem II. Klorofil a dalam fotosistem I disebut P 700, artinya klorofil a

    sensitif terhadap energi cahaya dengan panjang gelombang 700 nm. Klorofil

    a dalam fotosistem II disebut P 680, artinya klorofil a sensitif terhadap energi

    cahaya dengan panjang gelombang 680 nm.

    Perkembangan ilmu metabolisme memacu perkembangan teknologi dibidang makanan, misalnya diciptakannya makanan berkadar gula rendah,

    teknologi pengawetan makanan, dan suplemen makanan.

  • 43

    BAB VEVALUASI

    Petunjuk:Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban

    yang Anda anggap benar!

    1. Enzim yang mengubah C2H4O3 menjadi asetil KoA pada peristiwa respirasi

    sel adalah . . . .

    A. laktat dehidrogenase

    B. isomerase

    C. fosfogliseraldehid dehidrogenase

    D. dekarboksilase

    E. kinase

    2. Sumber energi yang digunakan untuk mengikat dan mereduksi CO2 pada

    reaksi gelap dalam fotosintesis adalah . . . .

    A. NADPH dan ATP

    B. RDP dan ATP

    C. NADPH2 dan ADP

    D. APG dan ATP

    E. NADPH2 dan ADP

    3. Pada siklus Krebs, enzim-enzim yang bekerja pada asam sitrat menjadi

    asam suksinil KoA secara berurutan, yaitu . . . .

    A. isositratdehidrogenase-akonitase-akonitase -ketoglutarat dehidrogenase

    B. akonitase-isositratdehidrogenase-akonitase-ketoglutarat dehidrogenase

    C. ketoglutarat dehidrogenase-akonitase-akonitase-isositratdehidrogense

    D. akonitase-akonitase-ketoglutarat dehidrogrnase-isositratdehidrogenase

    E. akonitase-akonitase-isositratdehidrogenase-ketoglutarat dehidrogenase

  • 44

    4. Jumlah ATP dalam respirasi sel melalui transmisi elektron pada tingkat

    transpor elektron dihasilkan . . . .

    A. 6 ATP

    B. 12 ATP

    C. 22 ATP

    D. 36 ATP

    E. 38 ATP

    5. Energi yang akan digunakan pada tahap reaksi gelap, disimpan dalam

    bentuk . . . .

    A. ATP dan NADP + 2 H+

    B. ATP dan NADPH

    C. ATP dan NADPH2D. ATP dan NADP + H+

    E. ATP dan NADPH + H+

    6. Pada kondisi anaerob, asam piruvat bertindak sebagai akseptor hidrogen

    terakhir, sehingga oksidasi glukosa terhenti, maka terbentuklah . . . .

    A. asam sitrat dan metanol

    B. asam laktat dan metanol

    C. asam laktat dan etanol

    D. asam sitrat dan etanol

    E. asam laktat dan propanol

    7. Asam piruvat yang berasal dari proses glikolisis, masuk ke siklus Krebs

    kemudian bereaksi antara . . . dan . . . menjadi . . . .

    A. asetil KoA + asam oksaloasetat asam sitrat

    B. asam sitrat + NAD+ asam ketoglutarat

    C. asam malat + NAD+ asam oksaloasetat

    D. NAD + KoA asam ketoglutarat

    E. KoA + NAD+ asetil KoA

  • 45

    8. Tahap pertama pada siklus Calvin akan dihasilkan senyawa . . . .

    A. ribulosa difosfat

    B. fosfogliseraldehid

    C. nikotinamida adenin dinukleotida difosfat

    D. asam fosfogliserat

    E. glukosa

    9. Urutan respirasi aerob dalam proses katabolisme adalah . . . .

    A. siklus Krebs glikolisis sistem transpor elektron

    B. glikolisis sistem transpor elektron siklus Krebs

    C. glikolisis siklus Krebs sistem transpor elektron

    D. fermentasi glikolisis sistem transpor elektron

    E. sistem transpor elektron siklus Krebs fermentasi

    10. Pernyataan berikut ini yang berkaitan dengan fotosintesis, kecuali . . . .

    A. fotosintesis tidak dapat berlangsung tanpa adanya energi cahaya

    B. fotolisis berlangsung tanpa bantuan energi cahaya, memecah molekul

    air menjadi H2 dan O2C. reaksi gelap tidak dapat berlangsung tanpa didahului reaksi terang

    D. fotosintesis dapat berlangsung pada malam hari, asal ada cahaya lam-

    pu yang cukup

    E. hasil akhir fotosintesis berupa bahan organik yang disimpan pada

    daun, batang berwarna hijau, dan umbi akar

    11. Pada proses glikolisis dihasilkan . . . .

    A. glukosa

    B. glukosa 6-fosfat

    C. asetil KoA

    D. fruktosa

    E. asam piruvat

  • 46

    12 Berikut ini pemanis berkalori rendah yang dapat dikonsumsi oleh penderita

    diabetes mellitus, kecuali . . . .

    A. sukralosa

    B. sukrosa

    C. tagatosa

    D. aspartam

    E. neotam

    13. Daging yang dibekukan dalam lemari es tidak membusuk, karena . . . .

    A. di dalam lemari es tidak ada cahaya

    B. daging tersebut tidak mengalami metabolisme

    C. di dalam lemari es berlangsung respirasi aerob

    D. enzim mikroorganisme pembusuk tidak bekerja pada suhu rendah

    E. di dalam lemari es tidak ada oksigen

    14. Hasil akhir dari siklus Calvin adalah . . . .

    A. 1,3 difosfogliserat

    B. ribulosa difosfat

    C. glukosa 6-fosfat

    D. fosfogliseraldehid

    E. gliseraldehid 3-fosfat

    15. Hasil akhir pada jalur glikolisis adalah . . . .

    A. asam piruvat

    B. fosfoenol piruvat

    C. asam laktat

    D. gliseraldehid fosfat

    E. dihidroksiaseton fosfat

  • 47

    DAFTAR PUSTAKA

    Amien, Moh., Sukarno. (1995) Biologi 3 untuk SMU Kelas 3 Program IPA.Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

    Fairley L. James et al., (1966). Essentials of Biological Chemistry. Second Edi-tion. New York: Van Nostrand Reinhold Company.

    Syamsuri Istamar, dkk., (2004). Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: PenerbitErlangga.

    Siregar M. Arbayah. (1982). Penggunaan Energi oleh Sel Fotosintesis. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

    Tjirosoepomo Gembong dkk., (1985). Biologi 2 Pegangan Umum Guru untukSMA., Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

    Zuarsyah Yan dkk., (1996). Biologi 3 untuk SMU Kelas 3 Caturwulan I, II, danIII. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.