Metabolism e

download Metabolism e

of 3

description

laporan

Transcript of Metabolism e

Templat tugas akhir S1

1

2

ENZIM PENCERNAANInes Ferdiana Puspitasari (G84130044)1, Bayu Cakra B.2, Syaefudin3Mahasiswa Praktikum1, Asisten Praktikum2, Dosen Praktikum3

Pengantar Penelitian BiokimiaDepartemen Biokimia, FMIPA, IPB2015

ABSTRAKPraktikum ini dilakukan untuk mengetahui kinerja enzim pencernaan khususnya pada air liur manusia. Agar air liur dapat dianalisis, hal yang harus dilakukan dalam praktikum adalah menentukan sifat fisik-kimia dan susunan air liur, pengaruh suhu dan pH pada aktiitas amilase air liur, hidrolisis pati oleh amilase air liur, dan hidrolisis pati mentah oleh amilase air liur. Dapat diketahui setelah praktikum bahwa sampel air liur manusia yang digunakan mengandung protein, sedikit karbohidrat, klorida, sulfat, dan fosfat. Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa enzim amilase akan bekerja secara optimal pada suhu 37C dan pH 9.

PENDAHULUANEnzim adalah substansi dengan dasar protein yang terdapat pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Enzim membantu proses metabolisme tubuh yang memungkinkan proses kehidupan dapat berjalan. Salah satu jenis enzim yang mempunyai peranan penting adalah enzim pencernaan. Enzim ini merupakan bagian integral dari proses pencernaan. Enzim pencernaan sudah mulai bekerja dari saat makanan masuk ke dalam mulut sampai makanan masuk ke dalam lambung, usus halus dan usus besar. Enzim Amilase adalah suatu komponen yang sangat penting saat proses pencernaan makanan. Tanpa adanya enzim ini karbohidrat yang kita konsumsi tidak akan bisa berubah menjadi gula yang nanti pada akhirnya diubah menjadi ATP yang sangat penting dalam metabolisme makhluk hidup.EnzimAmilasebekerja memecah karbohidrat rantai panjang seperti amilum dan dekstrin, akan diurai menjadi molekul yang lebih sederhana maltose (Rahayu & Purwoko 2005). Amilase dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan, -amilase (1,4--D-glukan-glukanohidrolase), -amilase (1,4--D-glukan maltohidrolase), dan -amilase (Glukoamilase). Alfa-amilase merupakan enzim ekstraseluler yang menghidrolisis ikatan 1,4--D-glukanohidrolase. Alfa-amilase dibentuk oleh berbagai bakteri dan fungi (Dewi et al 2005). Beta-amilase merupakan exoenzim yang memotong amilum menjadi gugus-gugus maltose. Enzim ini ditemukan pada tanaman tingkat tinggi dan mikroorganisme. Glukoamilase merupakan enzim yang memotong rantai pati secara acak menjadi molekul-molekul glukosa. Hasil reaksinya hanya glukosa, sehingga dapat dibedakan dengan dan amilase.

METODE PRAKTIKUMTempat dan Waktu PraktikumPraktikum dilaksanakan pada hari Jumat 11 September 2015 pukul 13.00 16.00 WIB, di laboratorium pendidikan Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.Alat dan BahanAlat yang digunakan dalam praktikum adalah urinometer, tabung reaksi, pipet mohr, gelas piala, penganas es dan penangas air hangat, dan pipet tetes. Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah air liur manusia, kertas lakmus, pengukur pH universal, larutan NaOH, pereaksi millon, larutan CuSO4, pereaksi molish, larutan H2SO4, larutan HNO3, larutan asam asetat encer, dan pereaksi benedict dan yodium. Prosedur Percobaan1.1 Sifat dan Susunan Air LiurHal yang harus dilakukan pertama kali adalah mengumpulkan sampel air liur untuk menguji aktivtas enzimnya. Untuk mempermudah pengumpulan air liur, dapat dibantu dengan sedikit asam asetat encer untuk menstimulir produk air liur. Penentuan sifat dan susunan air liur dapat ditentukan dengan beberapa uji. Bobot jenis ditentukan dengan urinometer. pH ditentukan dengan ketas lakmus dan pH universal. Uji biuret 1.5 mL air liur ditambahkan pada 0.5 mL larutan NaOH kemudian ditetesi dengan larutan CuSO4. Uji Millon dilakukan dengan 1.5 mL air liur ditetesi dengan 3 tetes pereaksi Millon. Uji Molish dilakukan dengan 2.5 mL air liur ditetesi dengan 1 tetes pereaksi Molish kemudian ditambahkan 1.5 mL H2SO4. Uji klorida dilakukan dengan 1 mL air liur ditambahkan dengan 1 mL HNO3. Uji Musin dilakukan dengan 1 mL air liur ditambahkan dengan 1 mL asam asetat encer. Uji fosfat dilakukan dengan 1 mL air liur ditambahkan dengan 1 mL urea kemudian ditambahkan dengan 1 mL molibdat. Uji sulfat dilakukan dengan 1 mL ai liur ditambahkan dengan 1 mL HCl kemudian ditambahkan dengan 2 mL BaCl2. Terakhir adalah uji Benedict yang dilakukan dengan 2.5 mL pereaksi benedict yang ditetesi dengan 4 tetes air liur. 1.2 Pengaruh Suhu pada Aktiitas Amilase Air LiurEmpat tabung reaksi disediakan dan masing-masing dimasukkan 2 mL air liur dan 2 mL akuades. Setiap tabung dikocok dengan baik. Kemudian tabung 1 diletakkan di dalam penangas es dengan suhu sekitar 10C. Tabung 2 diletakkan pada suhu ruang. Tabung 3 diletakkan di dalam penangan air dengan suhu 37C. Tabung 4 diletakkan di dalam penangas air dengan suhu 80C. Setalah 15 menit semua tabung ditambahkan 2 mL lautan kanji 1% dan kemudian dikocok. Setelah itu dimasukkan kembali pada masing-masing kondisi suhu selama 10 menit. Kemudian isi tabung dipindahkan menjadi dua bagian, satu bagian diuji dengan pereaksi yodium 1 tetes sedangkan bagian yang lain diuji dengan pereaksi benedict 4 tetes.1.3 Pengaruh pH pada Aktivitas Amilase Air LiurEmpat tabung reaksi disediakan dan masing-masing diisi dengan a. 2 mL HCl, b. 2 mL asam asetat, c. 2 mL akuades, dan d. 2 mL Na-karbonat 0.1%. Masing-masing nilai pH dari setiap tabung adalah 1,5,7, dan 9. Pada setiap tabung ditambahkan 2 mL larutan kanji 1% dan 2 mL air liur. Kemudian dikocok dengan baik dan diletakkan di dalam penangas air dengan suhu 37C selama 15 menit. Kemudian isi tabung dipindahkan menjadi dua bagian, satu bagian diuji dengan pereaksi yodium 1 tetes sedangkan bagian yang lain diuji dengan pereaksi benedict 4 tetes.1.4 Hidrolisis Pati oleh Amilase Air LiurAir liur sebanyak 0.2 mL dibubuhkan ke dalam 5 mL larutan pati atau kanji 1% dan dikocok. Kemudian disimpan pada penangas air dengan suhu 37C. Waktu dicatat saat terlihatnya opalesan dan berubahnya kekentalan. Setiap selang waktu 30 detik satu tetes sampel dipindahkan ke papan porselen dan ditetesi dengan pereaksi yodium. Waktu timbulnya warna biru, warna kecoklatan dan tidak memperlihatkan warna lagi dicatat.1.5 Hidrolisis Pati Mentah oleh Amilase Air LiurKe dalam tabung reaksi dimasukkan sedikit tepung pati, kemudian ditambahkan 5 mL akuades lalu dikocok. 10 tetes air liur dibubuhkan dan di simpan dalam penangas air dengan suhu 37C selama 20 menit. Setelah itu filtrat disaring dan diuji terhadap produk hidrolisis pati oleh amilasi seperti percobaan 1.2.HASIL DAN PEMBAHASANSIMPULANDAFTAR PUSTAKADewi C, Purwoko T, Pangastuti A. 2005. Produksi gula reduksi oleh Rhizopus oryzae dari substrat bekatul.Bioteknologi.2(1):21-26.Rahayu A, Purwoko T. 2005. Analisis karbohidrat, protein, dan lemak pada pembuatan kecap lamtoro gung (Leucaena leucocephala) terfermentasi Aspergillus oryzae.Bioteknologi.2(1):14-20.