Mesin Gerinda

14

description

grinding machine example

Transcript of Mesin Gerinda

Page 1: Mesin Gerinda
Page 2: Mesin Gerinda

AT

MI#

48

SEJARAH GERINDA DAN KLASIFIKASI ABRASIVE

MESIN GERINDA

Kemampuan menajamkan alat potong dengan mengasahnya dengan pasir atau batu telah ditemukan oleh manusia primitif sejak beberapa abad yang lalu. Alat pengikis digunakan untuk membuat batu gerinda pertama kali pada zaman besi dan pada perkembangannya dibuat lebih bagus untuk proses penajaman. Di awal tahun 1900-an, penggerindaan mengalami perkembangan yang sangat cepat seiring dengan kemampuan manusia membuat butiran abrasive seperti silikon karbida dan aluminium karbida. Selanjutnya dikembangkan mesin pengasah yang lebih efektif yang disebut mesin gerinda. Mesin ini dapat mengikis permukaan logam dengan cepat dan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda.kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.

Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan sekitar 11.000 – 15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.

Pada umumnya mesin gerinda tangan digunakan untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai kita juga dapat menggunakan mesin gerinda pada benda kerja lain seperti kayu, beton, keramik, genteng, bata, batu alam, kaca, dan lain-lain. Tetapi sebelum menggunakan mesin gerinda tangan untuk benda kerja yang bukan logam, perlu juga dipastikan agar kita menggunakannya secara benar karena penggunaan mesin gerinda tangan untuk benda kerja bukan logam umumnya memiliki resiko yang lebih besar.

Page 3: Mesin Gerinda

AT

MI#

48

SEJARAH GERINDA DAN KLASIFIKASI ABRASIVE

Macam-macam batu gerinda.

Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :

a. Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.

b.Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.

c.Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.

d.Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.

e.Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.

Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umumnya terdapat warna merah muda, putih dan hijau.

• Bagian-bagian Mesin Gerinda

Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat sebagai peredam getaran yang baik. Fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang kepala rumah spindel.

Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagai arah. Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi hasil kerja proses gerinda karena diatas meja inilah benda kerja diletakkan melalui suatu ragum yang dikencangkan pada meja ini.

Power Transmission

Power Transmission gerinda dilindungi oleh pelindung tetap sebagai peredam getaran. Power Transmission gerinda berupa spindle.

Page 4: Mesin Gerinda

AT

MI#

48

SEJARAH GERINDA DAN KLASIFIKASI ABRASIVE

Point Of Operation

Point Of Operation gerinda ini merupakan bagian mesin yang dirincang untuk mengasah atau mengikis benda kerja.

Pelindung yang Dapat Diatur

Pelindung ini adalah safety glass, di mana dirancang untuk melindung bagian atas badan pekerja seperti bagian wajah dari percikan api.

Heavy wheel guard

Heavy wheel guard bertujuan untuk melindung geindapada saat berputar dan merupakan pelindung tetap.

Meja Benda

Meja benda bertujuan untuk mengontrol benda pada saat penggerindaan dan

mempengaruhi hasil dari penggerindaan.

Page 5: Mesin Gerinda

AT

MI#

48

SEJARAH GERINDA DAN KLASIFIKASI ABRASIVE

KLASIFIKASI ABRASIF

A. PENGERTIAN ABRASIF Abrasi adalah suatu proses untuk pelepasan suatu bahan yangdikenakan pada permukaan suatu bahan oleh bahan yang lain denganpenggosokan, pencungkilan, pemahatan, pengasahan atau dengan caramekanis lainnya secara berulang ulang oleh suatu gesekan.

Abrasif merupakan material, biasanya mineral, yang digunakan untuk membentuk atau menyelesaikan benda kerja dengan cara menggosok, yang mengakibatkan bagian dari benda kerja menjadi semakin pudar. Abrasive sangatlah umum penggunaannya dalam berbagai industri, dan teknologi. Hal ini menimbulkan variasi yang besar dalam komposisi fisik dan kimia abrasive serta bentuk abrasif. Kegunaan umum untuk abrasive termasuk grinding, polishing, buffing, mengasah, pemotongan, pengeboran, mengasah, menjilat, dan pengamplasan.

Abrasif umumnya mengandalkan pada perbedaan dalam kekerasan antara abrasive dan bahan yang dikerjakan, dimana abrasive selalu lebih keras. Biasanya, bahan yang digunakan sebagai abrasive adalah baik mineral keras atau batu sintetis, beberapa di antaranya mungkin secara kimia dan secara fisik identik dengan sebagai mineral yang terjadi secara alami tetapi juga tidak bisa disebut sebagai mineral tidak muncul secara alami. Contohnya seperti intan, corundum, kalsium karbonat, dan lain-lain.

B. ABRASIF ALAMI / NATURAL ABRASIVE Bahan abrasif alami menurut Anusavice :

a. Batu ArkansasBatu Arkansas adalah batu endapan silika yang berwarna abu-abu muda dan semi transluler yang ditambang di Arkansas.Batu Arkansas terkenal dengan kemampuannya yang sangat baik untuk mengasah mata potong. Batu Arkansas dapat digolongkan ke dalam material Novaculite secara ilmu geologis. Material Novaculite memiliki ciri-ciri sangat keras, termasuk batu silika berserat halus, bahkan mungkin jauh lebih keras daripada batu pualam. Batu ini paling baik digunakan untuk mengasah pisau.

Page 6: Mesin Gerinda

AT

MI#

48

SEJARAH GERINDA DAN KLASIFIKASI ABRASIVE

b. KapurSalah satu bentuk mineral dari calcite disebut kapur. Kapur adalahabrasif putih yang terdiri atas kalsium karbonat. Biasanya kapur terbentuk di laut dengan kondisi bebatuan yang mengandung lempengan kalsium (coccoliths) yang dibentuk oleh mikroorganisme coccolithophores. Kapur sebagai bahan abrasif dapat digunakan sebagai campuran bahan dalam pasta gigi atau dapat juga digunakan untuk menulis di papan tulis kapur/jalan aspal.

c. Korundum (Al2O3)Bentuk mineral dari oksida aluminium yang biasanya berwarnaputih. Sifat fisiknya lebih rendah daripada oksida alfa-aluminium,yang sudah banyak menggantikan korundum dalam aplikasi dental.Korundum adalah material kristal yang berwarna transparan. Biasanya korundum digunakan dalam bentuk bubuk dan dapat diberi warna merah, pink-oranye, hijau, dan lain-lain.

Page 7: Mesin Gerinda

AT

MI#

48

SEJARAH GERINDA DAN KLASIFIKASI ABRASIVE

d. Intan/DiamondIntan / dimond adalah mineral tidak berwarna, transparan yang terdiri dari karbon. Ini adalah senyawa yang paling keras.Intan disebut super-abrasif karena kemampuannya untuk mengasah substansi apapun. Dapat digunakan untuk menghasilkan permukaan yang sangat halus. Biasanya digunakan dalam pengasahan batu pada cincin akik, sebagai bahan pembuatan batu gerinda intan.

e. AmrilAbrasif ini berupa korundum berwarna hitam keabuan yang dibuatdalam bentuk butiran halus. Amril digunakan khususnya dalambentuk disk abrasif dan tersedia dalam berbagai ukuran kekasaran.Dapat digunakan untuk memoles logam campur atau bahan plastis.

Page 8: Mesin Gerinda

AT

MI#

48

SEJARAH GERINDA DAN KLASIFIKASI ABRASIVE

f. AkikIstilah akik mencakup sejumlah bahan yang berbeda yangmempunyai sifat fisik dan kristalin yang sama. Mineral ini adalahsilika dari aluminium, kobalt, besi, magnesium, dan mangan. Abrasif akik yang digunakan dalam kedokteran gigi biasanya berwarna merah gelap. Akik sangat keras dan jika patah selama pengasahan, membentuk bidang berbentuk pahat yang tajam, membuat bahan ini menjadi abrasif yang sangat efektif. Akik tersedia dalam bentuk disk dan pita punjung. Digunakan untuk mengasah logam campur dan bahan plastik.

g. PumisAktivitas gunung berapi menghasilkan bahan silika berwarna abu-abu muda. Digunakan terutama dalam bentuk pasir tetapi juga dapat ditemukan pada abrasif karet. Kedua bentuk ini digunakan pada bahan plastik. Tepung pumis adalah derivat batu volakanik yang sangat halus dari Italia dan digunakan untuk memoles email gigi, lempeng emas, amalgam gigi, dan resin akrilik.

Page 9: Mesin Gerinda

AT

MI#

48

SEJARAH GERINDA DAN KLASIFIKASI ABRASIVE

C. ABRASIF BUATAN / ARTIFICIAL ABRASIVE Bahan-bahan abrasif buatan menurut Anusavice:

a. Silikon KarbidAbrasif yang sangat keras dan merupakan abrasif sintetik yang pertama kali dibuat. Silikon tersebut sangat keras dan rapuh.Partikel-partikelnya tajam dan mudah pecah untuk membentukpartikel baru yang tajam. Ini menghasilkan efesiensi pemotonganyang sangat tinggi untuk berbagai bahan termasuk keramik, danbahan plastik. Silikon karbid tersedia sebagai bahan abrasif padadisk dan instrumen bonding vitraus serta karet.

b. Oksida Aluminium / Aluminum Oxide

Page 10: Mesin Gerinda

AT

MI#

48

SEJARAH GERINDA DAN KLASIFIKASI ABRASIVE

Abrasif sintetik kedua yang dikembangkan sesudah silikon karbid. Oksida aluminium sintetik (alumina) dibuat berupa bubukberwarnaputih. Dapat lebih keras daripada korundum (aluminaalami) karena kemurniannya. Oksida ini dipakai untuk oksidabonding, abrasif berbentuk lapisan. White stone dibuat dari oksida aluminium yang disintering untuk merapikan email gigi, logamcampur, maupun bahan keramik.

Abrasif logam aluminium yang berwarna pink dan merah delima dibuat dengan menambahkan senyawa kromium pada bahan asli. Variasi ini dipasarkan dalam bentuk bonding viterous sebagai batu tidak terkontaminasi untuk preparasi logam campur logam-keramik sebelum menerima porselen. Sisa-sisa abrasif ini tidak boleh mengganggu pengikatan porselen ke logam campur. Hasil tinjauan ulang dari Yamamoto (1985) menunjukkan bahwa bur karbid merupakan instrumen yang paling efektif untuk merapikan jenis logam campur ini karena tidak mengkontaminasi permukaan logam dengan terjebaknya partikel abrasif.

c. RougeOksida besi adalah senyawa abrasif yang halus dan berwarna merah dalam rouge. Bahan ini dipadukan seperti tripoli, dengan berbagai pengikat lunak menjadi bentuk bedak. Digunakan untuk memoles logam campur mulia yang berkadar tinggi.

Page 11: Mesin Gerinda

AT

MI#

48

SEJARAH GERINDA DAN KLASIFIKASI ABRASIVE

d. Oksida Timah / Tin Oxide / Stannic OxideAbrasif yang sangat halus ini digunakan secara luas sebagai bahan pemoles untuk gigi dan restorasi logam di dalam mulut. Bahan ini dicampur dengan air, alkohal, atau gliserin untuk membentuk pasta abrasif ringan.

e. Abrasif Intan SintetikIntan buatan digunakan khusus sebagai abrasif dan dibuat lima kali lebih besar dari tingkat abrasif intan alami. Jenis abrasif ini digunakan pada pembuatan gergaji intan, roda, dan bur intan. Blok yang ditanami partikel intan digunakan untuk mengasah jenis abrasif yang lain. Pasta pemoles intan juga dapat dibuat dari partikel yang diameternya lebih kecil dari 5 μm dan digunakan untuk memoles bahan keramik. Abrasif intan sintetik digunakan terutama untuk struktur gigi, bahan keramik, dan bahan resin komposit.

D. MACAM-MACAM BAHAN ABRASIF BERDASARKAN KEGUNAAN a. Bahan Abrasif Finishing

Page 12: Mesin Gerinda

AT

MI#

48

SEJARAH GERINDA DAN KLASIFIKASI ABRASIVE

Merupakan bahan abrasif yang umumnya keras, kasar yangdigunakan pada Permukaan untuk menghasilkan suatukontur/bentuk dari sebuah restorasi dan untukmembuang segala komponen permukaan yang tidak teratur. Contoh : sand/pasir, carbides, zirconium silikat, emery.

b. Bahan Abrasif Polishing Mempunyai ukuran partikel yang lebih halus dan bahan abrasi yangdigunakan umumnya kurang kekerasannya daripada bahan abrasiyang digunakan untuk finishing. Bahan abrasi polishing ini digunakan untuk permukaan yang lebih halus yang telah diasah terlebihdahulu oleh bahan abrasi finishing.Contoh : aluminium oksid, garnet, pumice, kalsit, dll.

c. Bahan Abrasif Cleansing Merupakan bahan yang halus dengan partikel yang berukuran kecil,dan diharapkan mampu menghilangkan deposit-deposit halus yangmelekat pada suatu bahan restorasi.Contoh : kaolin, kieselguhr.

Daftar pustaka:

http://ikaapriliaayu.blogspot.co.id/2014/05/mesin-gerinda.html

http://tmevin.blogspot.co.id/2013/02/mesin-gerinda.html

http://zeniad.wordpress.com/2009/03/11/analisa-roda-gerinda-dalam-pengoperasian-mesin-gerinda/

http://www.docstoc.com/docs/21405247/SMK2_TeknikPemesinan-Widarto