Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan PPKN Kelas X
-
Upload
fatihah-rahmadayana -
Category
Education
-
view
764 -
download
8
Transcript of Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan PPKN Kelas X
Kelompok 6
1. Anisa Dinar Yulianti (07)
2. Devian Fadhil Nugroho (12)
3. Fatihah Rahmadayana (16)
4. Isna Zakiyana (21)
Membangkitkan Kesadaran Warga Negara Untuk Bela Negara
PENGERTIAN BELA NEGARA
Bela Negara adalah perilaku warga Negara dalam
mengabdikan diri kepada bangsa dan negara demi
kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa dan negaranya.
Bela negara bisa berupa usaha mempertahankan, dan
menghalau segala bentuk ancaman dan hambatan yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Selain sebagai kewajiban dasar, upaya bela negara
merupakan kehormatan bagi warga negara. . . . . .
. . . Pembelaan negara diatur dalam pasal 27 ayat3 UUD
1945 : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara.
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 : tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
Ancaman,
Tantangan,
Hambatan dan
Gangguan
dalam Bela
Negara
Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah/ merombak kebijaksaan yang dilakukan secarakonsepsional melalui tindak kriminal dan politis.Ancaman dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Ancaman fisikAncaman fisik adalah ancaman yang menggunakan kekuatanbersenjata yang dapat membahayakan kedaulatan negara,keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara.
b. Ancaman nonfisik (nonmiliter)Ancaman nonfisik adalah ancaman yang tidak menggunakansenjata, tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatannegara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenapbangsa.
Contoh Ancaman FisikDari luar negeri :
1) Agresi
Serangan bersenjata dari negara lainterhadap negara RI.
2) Spionase
Mata-mata dari negara lain yangberusaha mengetahui rahasia militernegara RI.
3) Sabotase
Merusak jaringan militer atau objekpenting nasional yang membahayakannegara RI.
4) Aksi terror dan jaringan internasional.
5) Pelanggaran wilayah oleh negara lain.
Dari dalam negeri :
1) Pemberontakan bersenjata.
2) Konflik horizontal / perang saudaraantar kelompok masyarakat.
3) Aksi terror dari dalam negeri.
4) Gerakan separatis
Upaya pemisahan diri untukmendirilkan negara baru.
5) Aksi kekerasan yang berbau SARA.
6) Perusakan lingkungan.
Contoh Ancaman Nonfisik
• Penyebaran penduduk tidak merata
• Sumber daya manusia yang rendah
• Terbatasnya lapangan pekerjaan
• Penyalahgunaan teknologi / ‘cyber crime’
• Bencana alam, seperti gempa bumi dan gunung meletus
• Permasalahan politik yang rawan dengan konflik sosial
• Perang ideologi
• Arus globalisasi, dll.
UU Bela Negara
1. Pembukaan UUD 1945
Alinea pertama UUD 1945 tersirat makna
bahwa setiap warga negara memiliki hak serta
kewajiban untuk mempertahankan
kemerdekaan bangsa dan negara. Dan alinea
keempat UUD 1945 mengandung makna bahwa
seluruh bangsa dan tanah air Indonesia,
termasuk sumber daya manusia maupun
sumber daya alamnya harus dilindungi dan
dipertahankan dari segala ancaman dan
hambatan.
2. BATANG TUBUH UUD 1945
Pasal 27 ayat3 UUD 1945 : setiap
warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan
negara
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 : tiap-
tiap warga negara berhak dan wajib
ikut dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
UU BELA NEGARA
3. KETETAPAN MPR Yang
Berhubungan Dengan Bela Negara
Tap nomor VI/MPR/2000 tentang
pemisahan TNI dan Polri
Tap nomor VII/MPR/2000 tentang
peran TNI dan Polri
Dalam Tap nomor VI/MPR/2000
dan Tap nomor VII/MPR/2000, secara
garis beras peran TNI dititikberatkan
pada usaha pertahanan negara dan
peran Polri dititikberatkan pada upaya
pertahanan negara .
UU BELA NEGARA
4.UNDANG-UNDANG Usaha Bela
Negara Dan Pertahanan Keamanan
UU no 3 th 2002 tentang
pertahanan negara
UU no 27 th 1997 tentang
mobilisasi dan demobilisasi
UU BELA NEGARA
• Dalam UU no 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara pasal 9
ayat 2, ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan negara
a. Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan Pasal 7 ayat 1 dan 2 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas, dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat
pendidikan dasar, menengah, dan tingkat pendidikan
tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan dapat memupuk jiwa
patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan,
kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan
bangsa Indonesia, dan sikap menghargai jasa para
pahlawan.
b. Pelatihan Dasar Kemiliteran
Unsur mahasiswa tersusun dalam organisasi
Resimen Mahasiswa (Menwa). Sedangkan dalam
sekolah menengah yang menerapkan dasar-dasar
kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan
Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera
(Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan
sebagainya.
c. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia
Dalam UUD Negara RI tahun 1945 Pasal 30
Ayat 2 disebutkan bahwa TNI dan Polri
merupakan unsur utama dalam usaha
pertahanan dan keamanan. Setiap warga negara
berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan
Polri melalui syarat-syarat tertentu.
d. Pengabdian sesuai keahlian/profesi masing-
masing
Upaya bela negara tanpa cara militer, missal
sebagai atlet nasional bisa mengharumkan
nama bangsa dengan meraih medali emas
dalam bidang olahraga. Pengabdian sesuai
profesi adalah pengabdian warga negara untuk
kepentingan pertahanan negara.
Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :
1. Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka.2. Mengikuti Pendidikan Kewarganegaraan3. Sebagai pelajar, belajar tentang kewarganegaraan akan mempersiapkan kita
untuk mempertahankan NKRI. Karena di dalam Pendidikan Kewarganegaraan, fokusnya pada pembentukan diri yang berarti dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkualitas seperti yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Dalam pendidikan Kewarganegaraan, siswa disiapkan untuk berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta menanggapi isu kewarganegaraan, bertindak secara bertanggung jawab dalam setiap kegiatan bermasyarakat, berkembang secara positif untuk membentuk kualitas masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain, dan berinteraksi dengan bangsa lain di dunia, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
4. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling).
5. Pelatihan Dasar Militer
Pelatihan militer adalah usaha untuk membantu TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara. Meskipun penjaga keamanan dan ketertiban merupakan tugas utama TNI dan Polri. Tetapi tugas menjaga keamanan dan ketertiban adalah tugas semua warga negara.
6. Mengabdikan Diri sebagai Prajurit TNI dan Polri
7. Sistem pertahanan negara kita adalah pertahanan dan keamanan rakyat semesta, yaitu TNI dan Polri sebagai komponen utama dan rakyat sebagai komponen pendukung. Hal itu sesuai dengan UUD 1945 pasal 30 ayat 1-5. Di dalam UUD tersebut, dikatakan bahwa TNI sebagai alat pertahanan negara memilki tugas mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah, melindungi kehormatan dan keselamatan negara, melakukan operasi militer selain perang, dan ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional. Sedangkan tugas Polri adalah sebagai alat negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat dan menegakkan hukum.
8. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negera.
NO
BIDANG SIKAP DAN PERBUATAN LANGKAH PENYELESAIAN
1 Hukum • Melanggar peraturan lalu lintas• Melakukan KKN (Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme)• Melakukan tindak kriminal
Meningkatkan kinerja para aparat penegak hukum
2 Ekonomi - Mengurangi timbangan saat berdagang
- Terlalu banyak melakukan impor- Mengoplos beras
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kejujuran saat berdagang
3 Pendidikan - Berbuat curang saat ulangan- Melanggar tata tertib sekolah
Meningkatkan kedisiplinan
4 Sosial Budaya - Terlalu berkiblat pada budaya barat- Lebih menyukai produk impor
daripada produk dalam negeri
- Mengurangi kegiatan impor, lebih meningkatkan kegiatan ekspor
- Meningkatkan produksi barang
5 Pertahanan Keamanan
- Melakukan terorisme- Melakukan gerakan separatisme- Kurang memperhatikan daerah
perbatasan
Meningkatkan kinerja TNI, Porli dan aparat pertahanan negara lainnya