Merajut Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam perspektif ...
-
Upload
truongngoc -
Category
Documents
-
view
247 -
download
11
Transcript of Merajut Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam perspektif ...
Disampaikan dalam Seminar Nasional Universitas
Negeri MalangMalang, 29 Oktober 2016
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TAHUN 2016
MERAJUT KEMBALI PERSATUAN DAN
KESATUAN BANGSA DALAM BINGKAI
BHINNEKA TUNGGAL IKAoleh
Dr. Prabawa Eka Soesanta, S.Sos.,M.SiDirektur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan
Kebangsaan
PERAN PEMUDA DALAM KONSOLIDASI KEBANGSAAN
2
PERAN PEMUDA DALAM KONSOLIDASI KEBANGSAAN
3
17.504 PULAU BERDASARKAN DATA
BPS TAHUN 2015
Lebih dari 1.300 SUKU
BANGSA BERDASARKAN DATA
BPS TAHUN 2010
1.211 BAHASA DAERAH
BERDASARKAN DATA BPS TAHUN 2010
S A T U I N D O N E S I A HARI #1 : SABTU 27/10/1928, di Gedung Katholieke Jongenlin-gen
Bond, Muhammad Yamin berpidato tentang pemersatu
bangsa : sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
HARI #2 : MINGGU 28/10/1928, DI rumah Indonesische Club-gebouw,
KongreS Iditutup dengan perkenalan lagu Indonesia Raya
oleh biola Wage Rudolf Supratman dan ikrar Sumpah Pemoeda
.
PERAN PEMUDA DALAM KONSOLIDASI KEBANGSAAN
4
PERAN PEMUDA DALAM KONSOLIDASI KEBANGSAAN
5
Peran pemuda Indonesia yang hadir secara nyata dalam setiap tahapan konsolidasi kebangsaan serta munculnya pemuda Indonesia berprestasi di kancah Internasional saat ini, menunjukkan bahwa pemuda Indonesia memiliki peran vital dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara guna menyikapi kondisi nasional termasuk tantangan pembangunan nasional yang saat ini dihadapi bangsa Indonesia
Indonesia Negara Bangsa
Bangsa adalah satu jiwa yang melekat pada sekelompok manusia yang merasa dirinya bersatu karena mempunyai nasib dan penderitaan yang sama pada masa lampau dan mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depan (Ernest Renan)
Bangsa disamping memiliki ciri-ciri tertentu juga harus ditandai oleh adanya kesamaan rasa cinta tanah air (Soekarno)
Negara Bangsa (nation state) adalah suatu istilah politik yang berarti warga negara yang tinggal di suatu negara juga merupakan bangsa yang sama (nasionalisme). Tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda agama, ras, etnik, atau golongan (Wikipedia)
6
PROKLAMASI
7
4 KONSENSUS DASAR KEBANGSAANPancasila
Bhinneka Tunggal Ika
UUD 19458
CITA-CITANegara Indonesia yangMerdeka, bersatu, berdaulatAdil dan makmur TUJUAN
1.Melindungi segenap bangsa IndonesiaDan seluruh tumpah darah Indonesia2. Memajukan kesejahteraan umum3. Mencerdaskan kehidupan bangsa4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
Yang berdasarkan kemerdekaan, Perdamaian abadi & keadilan sosial
Pembukaan UUD 1945
9
TRISAKTI
Berdaulat Secara Politik
Mandiri Secara Ekonomi
Berkepribadian Kebangsaan
Indonesia
10
DINAMIKA INDONESIA(Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan)
MASALAH EKSTERNAL BANGSA
MASALAH EKSTERNAL BANGSAMASALAH INTERNAL BANGSA
11
FI
MASALAH EKSTERNAL BANGSA
PROXY WAR(3F WAR)
12
FOOD
FINANCE FUEL
TANTANGAN PEMBANGUNAN NASIONAL
13
INDONESIATantangan di bid ideologi
Tantangan di bid hankam
Tantangan di bid politik
Tantangan di bid sosbud
Tantangan di bid ekonomi
• Ancaman komunis (radikal kiri)• Ancaman radikal kanan• Ancaman faham radikal lainnya
•Ancaman narkoba•Tawuran antar pelajar•Kejahatan terhadap anak•Imigran gelap•Pengangguran• Keterlibatan unsur legislatif
dlm korupsi• Konflik internal parpol• Belum maksimalnya fungsi
pendidikan politik oleh parpol yg menghambat kaderisasi pemimpin nasional
• Potensi kerawanan pilkada serentak.
• Terorisme • Konflik sosial (SARA)• Separatisme• Sengketa batas negara
• Hambatan dalam menghadapi MEA
• Pelemahan ekonomi• Peguasaan ekonomi
oleh kekuatan global• Potensi krisis energi
dan pangan
Festival Belok Kiri dari Komunitas Gerakan Kiri, Jakarta, 27 Februari 2016
Munculnya atribut palu arit, Warga Dusun Sumurber, Kab. Gresik, Minggu, 30/08/2015
Ancaman Bidang Ideologi
14Gerakan pendukung ISIS
GAFATAR = Negara Karunia Tuhan, Semesta Alam (NKSA), terkait dengan Ahmad Mussadeq
Ancaman Faham Liberal
‘40 Persen Mahasiswa Tidak hafal Pancasila’,
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/04/06/o57gup284-
40-persen-mahasiswa-tidak-hafal-pancasila
INDONESIA DARURAT NARKOBA
15
Keterangan:•50 orang per hari meninggal akibat narkoba.•Pengguna narkoba naik hingga mencapai 5,1 juta jiwa di tahun 2015.•Sepanjang 2015 terjadi 40.918 kasus narkoba.•Data BNN Tahun 2015
Data Komnas Perlindungan Anak tahun 2015, telah terjadi 21 Juta Kasus Kekerasan pada anak-anak selama 5 tahun terakhir;
Kekerasan yang menimpa Almh. Yuyun dan Kasus pelecehan seksual terhadap 58 anak di Kota Kediri oleh pelaku, Sonny Sandra, menunjukkan rentannya anak-anak kita terhadap ancaman kejahatan dan menunjukkan rapuhnya moral bangsa kita.
16
KONDISI NASIONALISME INDONESIA
17
PROFIL PEMUDA INDONESIA Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting
pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.
*Pasal 1 angka 1, UU 40/2009 tentang Kepemudaan. Jumlah pemuda di Indonesia sebanyak 61,83 juta jiwa atau sekitar 24,53 persen
dari 252,04 juta jiwa penduduk Indonesia. *BPS, Statistik Pemuda tahun 2014 Hampir seluruh pemuda telah mengakses pendidikan, diantaranya yaitu sebesar
23,52 persen pemuda berstatus masih bersekolah dan 75,43 persen tidak bersekolah lagi. Namun masih ada pemuda yang belum mengakses pendidikan (tidak pernah bersekolah), yaitu sebesar 1,05 persen.
*BPS, Statistik Pemuda tahun 2014 Baru 30 % pelajar di Indonesia yang bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
*Tempo*http://www.tempo.co/read/news/2014/06/07/079583184/Hanya-30-Persen-Pelajar-Bisa-Kuliah
Tingkat Pengangguran Terbuka pemuda di Indonesia tercatat sebesar 14,97 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa secara rata-rata dari setiap 100 pemuda angkatan kerja sebanyak 14 sampai 15 pemuda belum mempunyai pekerjaan.
*BPS, Statistik Pemuda tahun 2014
18
ORIENTASI PEMUDA INDONESIA
19
PROYEKSI TANTANGAN DAN POTENSI PEMUDA INDONESIA
Pemuda Indonesia dan tantangannya dapat diproyeksikan melalui data Human Development Index (HDI) 2013 yang membandingkan data kualitas relatif SDM negara-negara di dunia. Dalam peringkat HDI, Indonesia berada di posisi 121, berada dibawah Singapura (18), Brunei (30), Malaysia (64), Thailand(103) dan Filipina (114). Namun berada diatas Vietnam (127), Laos (138), Kamboja (139) dan Myanmar (149). Untuk lingkup ASEAN Indonesia berada di level C-.
Dari data tersebut dapat diproyeksikan tantangan generasi muda Indonesia yang berpotensi kesulitan mendapatkan pekerjaan karena kualitas SDM negara ASEAN lebih baik dari Indonesia, ditambah dengan adanya Komunitas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang membuka persaingan kerja secara lebih luas.
20
BONUS DEMOGRAFI SEBAGAI POTENSI INDONESIA
21
Pada rentang 2015-2035 Indonesia diproyeksikan mengalami bonus demografi. Pada rentang tahun ini jumlah penduduk usia kerja (15-64 tahun) akan mencapai 70%. Sisanya 30% adalah penduduk tidak produktif. Dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif dan penduduk tidak produktif bisa mencapai rasio 3 berbanding 1. Periode bonus demografi ini dapat menjadi jendela kesempatan (Windows of Opportunity) bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat, namun bila tak dikelola dengan baik, bakal menjadi jendela malapetaka (Windows of Disaster). Kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan dapat kita capai karena beban penduduk tidak produktif yang ditanggung penduduk produktif semakin mengecil.
Pemuda merupakan aset besar bangsa
VISI PEMUDA MENGHADAPI TANTANGAN PEMBANGUNAN NASIONAL:
Mewujudkan Pemuda Indonesia yang Trisakti
• Berdaulat Dalam Bidang Politik
• Berdikari Secara Ekonomi
• Berkepribadian Secara Sosial-Budaya
22
PRASYARAT PERTUMBUHAN INDONESIA UNTUK MENGHADAPI ANCAMAN GLOBAL
Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) usia muda yang tersedia dalam jumlah besar
2323
PEMUDA ASET BANGSAPemuda aset bangsa
2424
25
Hakekat Revolusi mental• HAKEKATNYA
“MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI” – YG STRATEGIC INSTRUMENTAL
NILAI YANG DIKEMBANGKAN BERSIFAT LINTAS AGAMA , SINGKAT, DAN BISA DITERIMA SEMUA PIHAK. TIDAK MENARGETKAN SUATU MORALITAS PRIVAT, TAPI MEMBENAHI MORALITAS PUBLIK
26
MANDAT BANGSA
Indonesia Negara Bangsa
4 Konsep Kebangsaan
Cita-Cita & Tujuan Negara
Trisakti
Peta Jalan Perubahan
Kondisi PerubahanMasalah Kebangsaan
Melemahnya Sendi-Sendi
Perekonomian Nasional
Intoleransi & Krisis
Kepribadian Indonesia
Merosotnya Wibawa Bangsa
Negara Yang
Bekerja
KemandirianYang Mense-jahterakan
Revolusi Mental
Nawa Cita27
Nawacita 8 & 9 berhubungan langsung
dengan tupoksi Direktorat28
Indonesia Negara Bangsa
4 Konsep Kebangsaan
Cita-Cita & Tujuan Negara
Trisakti
REVOLUSI MENTAL
29
Memaknai “revolusi mental”
REVOLUSI MENTAL ADALAH PERUBAHAN CEPAT DAN MENDASAR CARA BERPIKIR, CARA KERJA, DAN CARA HIDUP YANG LEBIH BAIK DALAM SEMANGAT BERBANGSA DAN BERNEGARA
NILAI, AREA PERJUANGAN DAN GERAKANREVOLUSI MENTAL
ETOS KERJA
MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKATPER-UU-AN
GOTONG ROYONGINTEGRITAS
INDONESIAMELAYANI
INDONESIABERSIH
INDONESIATERTIB
INDONESIAMANDIRI
INDONESIABERSATU
30
Integritas dapat diartikan sebagai kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan apa yang diperbuat, berkata, dan berlaku jujur, dapat dipercaya, berpegang teguh dengan prinsip-prinsip kebenaran, moral dan etika
Integritas
31
Etos Kerja dapat diartikan sebuah sikap yang berorientasi pada hasil yang terbaik, semangat tinggi dalam bersaing, optimis, dan selalu mencari cara-cara yang produktif dan inovatif.
Etos Kerja
32
Gotong Royong dapat diartikan sebagai sebuah keyakinan mengenai pentingnya melakukan kegiatan secara bersama-sama dan bersifat sukarela supaya kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan cepat, efektif, dan efisien.
Gotong Royong
33
PERUNDANG-UNDANGAN
PERATURAN DI ATASNYA
NASKAH AKADEMIS
SUASANAKEBATINAN
34
MANAJEMEN
35
PEMBERDAYAAN MASYARAKATTahun 194561 Juta Jiwa
Tahun 2015255 Jiwa 36
REVOLUSI MENTAL SEBAGAI GERAKAN NASIONAL
37
difokuskan kepada :a. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Aparatus Sipil Negara;b. Peningkatan penegakan disiplin Aparatur Pemerintah dan Penegak Hukum;c. Penyempurnaan standar pelayanan dan sistem pelayanan yang inivatif (e-
government);d. Penyempurnaan sistem manajemen kinerja (performance-based management
system) Aparatur Sipil Negara;e. Peningkatan prilaku pelayanan publik yang cepat, transparan, akuntabel, dan
responsif;f. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan (deregulasi);g. Penyederhanaan pelayanan birokrasi (debirokratisasi);h. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan
publik;i. Peningkatan penegakan hukum dan aturan di bidang pelayanan publik; danj. Penerapan sistem penghargaan dan sanksi beserta keteladanaan pimpinan.
1. Gerakan Indonesia Melayani
38
difokuskan kepada :a. Peningkatan prilaku hidup bersih dan sehat lingkungan keluarga, satuan
pendidikan , satuan kerja, dan komunitas;b. Peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang
prilaku hidup bersih dan sehat;c. Pengembangan sistem pengelolaan sampah yang holistik dan terintegrasi
termasuk kali bersih, sarana dan prasarana pelayanan publik;d. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan (deregulasi);e. Pemberian kemudahan bagi perusahaan/swasta/lembaga yang melakukan
pengelolaan sampah;f. Mengutamakan peran serta masyarakar di dalam menunjang perilaku
bersih dan sehat;g. Peningkatan Penegakan Hukum dibidang kebersihan dan kesehatan
lingkungan.
2. Gerakan Indonesia Bersih
39
difokuskan kepada :a. Peningkatan prilaku tertib penggunaan ruang publik;b. Peningkatan prilaku tertib pengelolaan pengaduaan;c. Peningkatan prilaku tertib administrasi kependudukan;d. Peningkatan prilaku tertib berlalu lintas;e. Peningkatan prilaku antri;f. Peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasarana penunjang
perilaku tertib;g. Peningkatan hukum perilaku tertib; danh. Menumbuhkan lingkungan keluarga, satuan pendidikan, satuan
kerja, dan komunitas yang ramah dan bebas kekerasan.
3. Gerakan Indonesia Tertib
40
difokuskan kepada :a. Peningkatan prilaku yang mendukung tercapainya kemandirian bangsa
dalam berbagai sektor kehidupan;b. Peningkatan perilaku yang mendukung tercapainya pertumbuhan
kewirausahaan dan ekonomi kreatif;c. Peningkatan peran koperasi dan UMKM terhadap ekonomi Nasional;d. Peningkatan apreasiasi seni, kreatifitas karya budaya dan warisan budaya;e. Peningkatan perilaku yang mendukung tercapainya pemerataan ekonomi
dan pengembangan potensi daerah tertinggal;f. Peningkatan perilaku yang mendukung penggunaan produk dan sebesar-
besarnya komponen Dalam Negeri;g. Peningkatan kapasitas dan kopetensi tenaga kerja;h. Peningkatan penelitian dan pengembangan di bidang ekonomi, pangan,
dan energi;
4. Gerakan Indonesia Mandiri
41
i. Peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang kemandirian di bidang ekonomi, pangan dan energi;
j. Peningkatan penggunaan hasil penelitian dan pengembangan teknologi Dalam Negeri;
k. Pemberian kemudahan bagi perseorangan atau perusahaan dalam negeri untuk mendaftarkan dan pemeliharaan Hak Kekayaan Intelektual;
l. Peningkatan internalisasi nilai-nilai usaha yang sehat;m. Peningkatan pengakuan dan pemberian dukungan terhadap hasil karya
atau prestasi anak bangsa;n. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan (deregulasi); dano. Peningkatan penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran Hak
Kekayaan Intelektual dan perilaku usaha yang tidak sehat;
Lanjutan….Program Gerakan Indonesia Mandiri
42
difokuskan kepada :a. Peningkatan perilaku yang mendukung kehidupan Demokrasi Pancasila;b. Peningkatan perilaku toleran dan kerukunan inter dan antar umat beragama;c. Peningkatan perilaku yang mendukung kesadaraan nasionalisme, patriotisme,
dan kesetiakawanan sosial;d. Peningkatan kebijakan yang mendukung persatuan dan kesatuan bangsa;e. Peningkatan perilaku yang memberikan pengakuan dan perlindungan terhadap
kaum minoritas, marginal, dan berkebutuhan khusus;f. Peningkatan dukungan terhadap inisiatif dan peran masyarakat dalam
pembangunan;g. Peningkatan perilaku kerjasama inter dan antar lembaga, komponen masyarakat
dan antar lintas sektor;h. Peningkatan penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran yang mengganggu
persatuan dan kesatuan bangsa;i. Penyelenggaraan pendidikan agama yang mengajarkan keragaman, toleransi, dan
budi pekerti; dan j. Peningkatan peran lembaga agama, keluarga, dan media publik dalam
persemayan nilai-nilai budi pekerti, toleransi dan hidup rukun.
5. Gerakan Indonesia Bersatu
43
SU M ATE R A KA LIM A N TA N
JAVA
IR IAN JAYA
INDONESIA MERDEKA, BERSATU, BARDAULAT, ADIL DAN MAKMUR44