Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

40
Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Share51 Friday Wage, 7 March 2008 — Pendidikan Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya. CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat. Rasional Dalam Contextual teaching and learning (CTL) diperlukan sebuah pendekatan yang lebih memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan fakta. Disamping itu siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal, mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa. Dengan rasional tersebut pengetahuan selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Pemikiran Tentang Belajar Proses belajar anak dalam belajar dari mengalami sendiri, mengkonstruksi pengetahuan, kemudian memberi makna pada pengetahuan itu. Transfer belajar; anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Siswa sebagai pembelajar; tugas guru mengatur strategi belajar dan membantu menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru, kemudian

Transcript of Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

Page 1: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Share51 Friday Wage, 7 March 2008 — Pendidikan

Pengertian

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.

CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.

Rasional

Dalam Contextual teaching and learning (CTL) diperlukan sebuah pendekatan yang lebih memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan fakta. Disamping itu siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal, mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa. Dengan rasional tersebut pengetahuan selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

Pemikiran Tentang Belajar

Proses belajar anak dalam belajar dari mengalami sendiri, mengkonstruksi pengetahuan, kemudian memberi makna pada pengetahuan itu. Transfer belajar; anak harus tahu makna belajar dan menggunakan pengetahuan serta ketrampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Siswa sebagai pembelajar; tugas guru mengatur strategi belajar dan membantu menghubungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru, kemudian memfasilitasi kegiatan belajar. Pentingnya lingkungan belajar; siswa bekerja dan belajar secara di panggung guru mengarahkan dari dekat.

Hakekat

Komponen pembelajaran yang efektif meliputi:Konstruktivisme, konsep ini yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba. Strategi pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa mendapatkan dari atau mengingat pengetahuan.

Page 2: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

Tanya jawab, dalam konsep ini kegiatan tanya jawab yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa. Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan mengevaluasi cara berpikir siswa, seangkan pertanyaan siswa merupakan wujud keingintahuan. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, siswa dengan guru, atau siswa dengan orang lain yang didatangkan ke kelas.

Inkuiri, merupakan siklus proses dalam membangun pengetahuan/ konsep yang bermula dari melakukan observasi, bertanya, investigasi, analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklus inkuiri meliputi; observasi, tanya jawab, hipoteis, pengumpulan data, analisis data, kemudian disimpulkan.

Komunitas belajar, adalah kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Prakteknya dapat berwujud dalam; pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke kelas, bekerja dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, beekrja dengan masyarakat.

Pemodelan, dalam konsep ini kegiatan mendemontrasikan suatu kinerja agar siswa dapat mencontoh, belajr atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan. Guru memberi model tentang how to learn (cara belajar) dan guru bukan satu-satunya model dapat diambil dari siswa berprestasi atau melalui media cetak dan elektronik.

Refleksi, yaitu melihat kembali atau merespon suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman yang bertujuan untuk mengidentifikasi hal yang sudah diketahui, dan hal yang belum diketahui agar dapat dilakukan suatu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya adalah; pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan dan jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran pada hari itu, diskusi dan hasil karya.

Penilaian otentik, prosedur penilaian yang menunjukkan kemampuan (pengetahuan, ketrampilan sikap) siswa secara nyata. Penekanan penilaian otentik adalah pada; pembelajaran seharusnya membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu, bukan pada diperolehnya informasi di akhr periode, kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil tetapi lebih pada prosesnya dengan berbagai cara, menilai pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa.

Penerapan CTL dalam pembelajaran

Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan engkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru. Lakukan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua toipik. Kembangkan sifat keingin tahuan siswa dengan cara bertanya. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok). Hadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran. Lakukan refleksi pada akhir pertemuan. Lakukan penilaian otentik yang betul-betul menunjukkan kemampuan siswa.

158 tanggapan

1. Choirul Anam — 12 March 2008 pukul 9:53 WIB

Page 3: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

Salam kenak Pak.Pada intinya, gurulah yang harus pandai-pandai memotivasi, mengarahkan, dan memfasilitasi siswa. Jaman sudah berubah, cara belajar jaman dulu dengan jaman sekarang tidak sama. Diharapkan siswalah yang aktif mencari sumber-sumber informasi untuk dipelajari.Bagi sekolah negeri yang siswanya berasal dari siswa pilihan, mungkin masalah yang timbul tidak sebesar sekolah swasta. Yang saya mahsudkan masalah adalah motivasi siswa, “mengapa saya sekolah”. Disinilah peran guru sangat menentukan keberhasilan siswa.Yang saya temui sekarang adalah banyak guru yang pandai/kompeten dalam ilmu murninya, sedangkan ilmu pedagogiknya pas-pasan. Sehingga yang dihasilkan adalah “robot” yang bernafas. Dia pandai tapi kering batinnya.Semoga di hari mendatang, kualitas guru kita akan semakin membaik, sehingga dapat menghasilkan generasi yang berkualitas, beradab, dan menyadari harga diri sebagai bangsa Indonesia.

Salam

Choitul AnamSMK YAPPI Gunungkidul

2. tuti — 12 March 2008 pukul 14:37 WIB

saya setuju dengan model pengajaran dan pembelajaran di atas. hanya, penerapannya perlu dukungan dan kualitas dari berbagai elemen pendidikan seperi kualitas guru, waktu yang lebih banyak karena bersifat konstruktifistik, fasilitas pembelajaran yang mendukung, dana yang cukup, dll. bagaimana itu diterapkan dalam kondisi pendidikan Indonesia yang penuh warna seperti kesadaran masyarakat yg kurang, orientasi behavioristik dlm sistem pendidikan kita, segmen masyarakat kurang mampu….

3. amin — 28 March 2008 pukul 14:39 WIB

apakah ada hubungan ctl dengan minat belajar?

4. Nawan — 11 April 2008 pukul 9:37 WIB

Bagus2…. Pak Bandono, Pelajaran IT anak SMU 7 ditambah donk, waktu saya sekolah disana pelajaran IT-nya begitu minim(anak 2006).

5. khoiron — 6 May 2008 pukul 10:07 WIB

saya sangat respek terhadap tulisan-tulisan pak bandono, terus berkarya demi kemajuan pendidikan bangsa, khususnya SMAN 7 yogya.khoiron (alumni SMA 7 lulus tahun 1996, sekarang dosen di fakultas kesehatan masyarakat universitas jember)

Page 4: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

6. abdi — 10 May 2008 pukul 11:38 WIB

tolong teori yang berhubungan dengan contextual teaching and learning mohon di kirim ke alamat email di atas.Tq

7. SUTITI — 17 May 2008 pukul 21:10 WIB

Pak Bandono yang terhormat, melalui rubrik ini saya mengomentari materi bapak tentang CLT dalam pembelajaran.CLT dalam pembelajaran akan lebih berfungsi dengan baik lagi bila anak benar-benar aktif dalam mengikuti pelajaran.

8. citra aries — 25 May 2008 pukul 9:13 WIB

Ass.pak bandono saya hanya ingin di bimbing untuk membuatbentuk modul pelajaran matematika kelas X yg baik dan benar dan mohon contohnya. Terima kasih sebelum nya

9. Azkiya — 27 May 2008 pukul 19:43 WIB

maaf pak sebelummnya, bisa gak saya dikasitau tentang metode masyarakat belajarnya?yang lebih terperinci.bagaimana metode tersebut diterapkan didalam kelas, soalnya saya mau penelitian menggunakan metode tersebut. Terima kasih atas bantuannya pak.

10. septi ananda — 10 June 2008 pukul 10:06 WIB

asslm..saya mahasiswa yang sedang membuat skripsi yang bertema tehnik memgajar para guru untuk memotivasi siswa belajar.saya mohon dengan sangat bapak bisa membantu memberi masukan dan informasi.terima kasih banyak atas perhatiannya.

11. zens — 11 June 2008 pukul 16:10 WIB

terima kasih telah memuat tulisan tentang CTL ini. yang ingin saya tanyakan sejauh mana validitas “penilaian proses” ini (portofolio) untuk mengukur kemampuan siswa ini? karena seringkali standar penilaiannya kurang begitu jelas. nilai 7, 8, 9…atau A, B, C terkadang keluar tanpa ukuran dan standar yang jelas. terkesan bagaimana suasana hati. mohon penjelasannya.

12. Heru Gusandra — 14 June 2008 pukul 14:08 WIB

Saya mau tanya lebih jelas

13. purwati — 3 July 2008 pukul 18:48 WIB

purwatiassalam’alaikumCTL disebut pendekatan kontektual karena konsep bela-jar yang membantu guru

Page 5: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata……Saya sangat setuju, namun yang perlu medapat peneka-nan adalah:(1) Persiapan sebelum menggunakan model ini, perlu diperhatikan karakteristik pebelajar, karakteristik materi serta lingkungan, (2) Memberi motivasi kepada pebelajar bahwa yang belajar (how to learn not how to teaher), oleh sebab itu perhatian secara individual sangat diperlukan. Bertanyalah dalam hati sudahkan 35 – 40 orang dalam satu kelas hafal namanya mudah-mudahan begitu.wasalam

14. Nafisa — 7 July 2008 pukul 18:17 WIB

Pak Bandono,Salam kenalSenang sekali saya mendapati web pak Bandono ini. Kebetulan saya sedang mempelajari lebih dalam tentang bagaimana CTL ini bisa diterapkan di negara kita dengan segala stenghts and weaknesses yang kita punya.CTL dikenal juga dengan sebutan Context-based (CB) approach. Beberapa negara tentunya memiliki preference sendiri untuk menyebutkan pendekatan ini; Chemistry in Context (USA), Salters Advanced Chemistry (the United Kingdom), Industrial Chemistry (Israel), Chemie im Kontext (Germany), dan Context-concept Approach (The Netherlands). Pendektan kontekstual ini rupanya sudah menjadi isu yang popular di negara-negara tersebut karena terbukti selain mampu memberikan “meaningful knowledge” kepada siswa, juga telah mampu memberikan achievement yang cukup significant.Ide dasar bangunan dari pendekatan ini adalah “need-to-know” basis dari siswa kita. Dengan berawal dari keingintahuan itulah diharapkan siswa kita memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi. Tentunya pendekatan ini akan lebih optimum diaplikasikan dalam kelas kita ketika kita sebagai guru memiliki motivasi, keinginan, serta kepercayaan diri bahwa kita mampu memberikan pengajaran yang terbaik untuk anak didik kita. Resources, facilities, labs or apalah namanya memang sudah menjadi rahasia umum merupakan kendala yang dapat menghambat proses ini. Namun yakinlah, facilitas or resources itu tidak selamanya membutuhkan dana yang banyak. Alam dan lingkungan sekitar kita merupakan sumber utama proses pembelajaran pendekatan konteks ini. Itulah sebabnya mengapa pendekatan ini dinamakan pendekatan kontekstual.Dengan adanya isu otonomi pendidikan sekarang ini serta diberlakukannya KTSP, saya kira pendekatan CTL atau CB ini sangat mungkin untuk dilakukan.

15. GANTYO S — 21 July 2008 pukul 11:18 WIB

salam komando pak dari batalyon 2 kasi 2 ops

16. najwa — 22 July 2008 pukul 15:04 WIB

pak, saya sedang menyusun skripsi judulnya the effect of modelling technique on students’ descriptive writing, bagaiamana menurut bpk,apakah writing bisa di modelkan??

Page 6: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

17. najwa — 22 July 2008 pukul 15:06 WIB

pak, bisa tidak teknik modelling diterapkan dalam mengajar descriptive writing

18. rohman saepudin — 8 August 2008 pukul 11:19 WIB

pak guru saya minta tolong untuk dijeleskan kelebihan dan kekurangan dari metode CTL? Setiap metode pasti selain ada kelebihan pasti ada kekurangan nya juga kan.

19. yosue — 9 August 2008 pukul 11:12 WIB

Maturnuwun informasinya Paklik Bandono…bisa bwt refrensi lo…

20. Rusdi — 31 August 2008 pukul 16:14 WIB

pak bandono saya mau tanya metode CTL ini kalau dalam mengajar bahasa inggris mana yang paling cocok jika kita gunakan dalam reading, writing, listening dan vocabulary ?

21. Nick — 3 September 2008 pukul 11:33 WIB

salam kenal bapak bandono, saya adalah seorang mahasiswa yang igin meneliti tentang kefektifan penerapan metode CTL dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan anak SD. saya mohon petunjuk dari bapak, kira-kira langkah apa sajakah yang dapa saya tempuh untuk melaksanakan penelitian tersebut. terima kasih sebelumnya. Wassallam

22. widi — 12 September 2008 pukul 15:56 WIB

Salam kenal pak Bandono, saya ingin tahu bagaimana langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan CTL, mohon bantuan juga diberikan penjelasan tentang pengertian model, tehnik, strategi, pendekatan dan metode, terus terang ini masih membingungkan saya, tolong informasinya dikiri ke alamat email diatas.terimakasih sebelumnya.

23. husniaty — 21 September 2008 pukul 9:55 WIB

awalnya sy tdk begitu paham dgn CTL. tp dr penjelasan singkat Bpk, sy bisa sedikit paham. sy ingin brtanya, penelitian apa yg bisa diangkat dr CTL ini? mohon dijawab. terima kasih

24. irmayeti — 15 October 2008 pukul 19:59 WIB

pak bisa jelaskan tentang pembelajaran komunitas

25. mulyadi — 19 October 2008 pukul 10:58 WIB

Page 7: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

Salam kenal dan hormat saya pak Bandono, tulisan anda amat menarik untuk terus dipelajari dan menjadi diskusi yang hidup bagi para pendidik. Saya sangat apresiate terhahap siapapun anak bangsa yang berusaha mencari terobosan demi meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia. Model-model belajar harus terus digali dan dipraktekkan baru kita akan mengetahui nilai manfaatnya. Terima kasih Pak terus berkarya dan jangan puas. Mulyadi SMKN 2 Kota Tasikmalaya

26. asma — 19 October 2008 pukul 20:20 WIB

pak bisa tidak dijelaskan mengenai model pembelajaran PBTE, kalau bisa tolong apa singkatan dari PBTE

27. Adi Purnomo — 30 October 2008 pukul 7:18 WIB

Mohon penjelasannya pak mengenai penerapan CTL dilingkungan Mahasiswa.. Terima kasih

28. iput — 1 November 2008 pukul 14:31 WIB

pa’ saya mw tanya lebih lanjut,gmana dengan peneparan ctl ini kepada anak SD.lebih tepatnya seperti apa dan pelajaran yang ingin diberikan adalah mengenain pelajaran boga (4 sehat 5 sempurna )makanan sehat dan bergizi..mksh y pa

29. Awalluddin, S.Pd. M.Si — 18 November 2008 pukul 12:42 WIB

Salam kenal,

Saya seorang mantan guru IPS Sejarah. Mengawali karier sebagai guru tahun 1997 hingga 2007. Tmt 2 Januari 2008 pindah tugas menjadi pegawai struktural pada Kantor Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Selatan. Saya tertarik dengan tulisan Bapak tentang CTL. Saya pernah mengaitkan antara CTL dengan eksistensi museum khususnya untuk pembelajaran sejarah. Tentang hal ini mohon saran, tanggapan atau pendapat bapak. terima kasih. Jika diizinkan saya akan link situs Bapak ini ke blog saya.

30. arif hidayat — 20 November 2008 pukul 11:01 WIB

saya tertarik dengan Metode CTL yang bapak utarakan diatas, tapi saya belum begitu paham tentang metode CTL yang akan diterapkan pada sekolah SMK khususnya jurusan Teknik Sipil/Bangunan. Bagaimanakah caar pererapannyan pak? mohon bimbingannya karena saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi di SMK

31. erma syifaul hasanah — 24 November 2008 pukul 18:44 WIB

Assalamu’alaikum. Salam kenal Pak Bandono. Saya mengakui bahwa tulisan anda menarik, tetapi sayang kurang lengkap dan komplit. Maka dari itu apabila bapak memiliki teori-teori yang lebih lengkap mengenai metode pembelajaran CTL harap

Page 8: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

dikirim pada alamat email saya. Terimakasih. Semoga dengan apa yang bapak tulis ini bisa mengubah metode pengajaran guru yang kurang bervariasi. Wasalamu’alaikum

32. vicky — 28 November 2008 pukul 22:14 WIB

salam kenal pak! saya mhssw smster 7 di salah satu PTN di SBY, saya ingin menyusun skripsi yg intinya ingin “menerapkan pembelajaran kontekstual dengan menggunakan media modul”, apakah hal itu mungkin ?? kalau bisa tolong berikan landasan teori yang bisa mendukung tema yang saya angkat ini.. harap tanggapan dari bapak, mohon dikirim ke email saya. terima kasih

33. beby — 4 December 2008 pukul 2:08 WIB

pak….saya di curuh guru saya buat cari kelemahan dan kelebihan CTL.di cini ko gugh ada yach???????????????????????pyuhhh….cape’ ah.padahal besok di kumpulinnntp g apa dech.numpang lewat ajah yach…jgan malah yachhpeace….. ^_<

34. beby — 4 December 2008 pukul 2:12 WIB

18

lagilagi

eh tunggu..bpk guru matematika yach??????

35. Rissa zahra salsabila — 17 December 2008 pukul 15:17 WIB

maaf sebelumnya saya ingin mengetahui bagaimana cara menyusun RPP dan LKS CTL untuk penerapan dalam kelas, atau instrumen lain yang menunjang, untuk pendidikan saya yaitu guru bidang studi biologi saya tertarik dengan metode ini karena komponen CTl sendiri banyak dan dapat mengurangi tingkat kejenuhan siswa dalm pembelajaran biologi…

36. Suprianto Bima — 19 December 2008 pukul 19:40 WIB

Assalamu’alakum pak? Saya dari kota Bima, kebetulan juga saya baru merintis SD Swasta, sekarang berjalan 2th ini, dan keinginan saya SD ini harus beda dg SD yg

Page 9: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

lain,bagaimana cara memulai program CTL di tempat kami ini pak? Atas partisifasinya kami haturkan trimakasih.

37. ritma — 23 December 2008 pukul 9:43 WIB

Assalamuakaikum. salam kenal pak Bandono. saya mahasiswi smester 7 di salah satu PTN. saya ingin bertanya tentang pembelajaran CTL, saya masih bingung tentang pelaksanaan pembelajaran CTL seperti apa (dalam Fisika)? mohon dengan sangat penjelasannya, dan semoga ini bisa dijadikan dasar buat penulisan skripsi saya, karena manurut saya metode CTL ini sangatlah bagus, siswa dapat mengetahui kegunaan materi yang kita ajarkan dalam kehidupan sehari-hari.kalau saya ingin menerapakn pembelajaran CTL dengan TGT,apakah bisa untuk diteliti? mohon sarannya.terima kasih.

38. Nia — 25 December 2008 pukul 8:19 WIB

Salam kenal…Pak Bandono, saya mau menayakan apakah model pembelajaran Problem Based Teaching berasal dari CTL juga, jika iya dari metode yang mana??Mohon jawabannya.

39. ermi Suryani — 25 December 2008 pukul 11:27 WIB

assalamualaikum Wr Wbsalam kenal……..saya sangat tertarik dengan pembelajaran CTL, dan rencana saya InsyaAllah mau mengangkat pe,belajaran CTL dalam skripsi saya, bisa nggak saya dibantu dalam langkah-kangkah pembelajaran CTL ini (Khususnya dalam pembelajaran kimia)Syukran ^_^

40. Pardjono — 31 December 2008 pukul 5:09 WIB

Apakah tidak terbalik pak. Pendekatan konstruktivisme strateginya CTL? Karena konstruktivisme prinsip (azas) yang lebih umum, dan operasionalisasinya antara lain dengan pendekatan CTL

41. Nita — 2 January 2009 pukul 19:46 WIB

Ass…..Salam Kenal, saya tertarik dengan tulisan bapak, saya ingin menulis disertasi tentang pembelajaran ctl pada mp kimia di kelas dua sma, apa bapak bisa bantu saya untuk teori-teori yang berkaitan dengan ctl tsb , saya tunggu infonya kirimkan kea email tersebut diatas, trimakasihwss…

Page 10: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

42. Nita — 2 January 2009 pukul 19:47 WIB

Ass…..Salam Kenal, saya tertarik dengan tulisan bapak, saya ingin menulis disertasi tentang pembelajaran ctl pada mp kimia di kelas dua sma, apa bapak bisa bantu saya untuk teori-teori yang berkaitan dengan ctl tsb , dan juga tro tentang metode konvensional, saya tunggu infonya kirimkan ke email tersebut diatas, trimakasihwss…

43. Nita — 2 January 2009 pukul 19:48 WIB

idem

44. Azumi — 8 January 2009 pukul 15:24 WIB

Ass…tulisan Bapak sangat membantu saya dalam memahami arti dan penerapan CTL, terima kasih.Saya mau bertanya bagaimana penerapan CTL terhadap anak-anak ekonomi koperasi ? tolong sebutkan juga obyek-obyek yang bisa digunakan dalam menerapkan CTL !!sekali lagi terima kasih……

45. Titi Sumarni, S.Pd — 8 January 2009 pukul 23:52 WIB

Ass, Pak Bandono. Saya seorang guru Mapel Seni Budaya SMP. Mohon penjelasan Bpk. mengenai perbedaan antara, pendekatan mengajar, strategi mengajar, model mengajar dan teknik mengajar, serta bentuk pembelajaran lain selain CTL

46. Yuli Rindarningsih — 15 January 2009 pukul 12:55 WIB

Ass. Pak Bandono. Saya sedang membuat Tessis. mohon penjelasan Bpk. Apakah pembelajaran dengan menggunakan inkuiri termasuk pembelajaran CTL. Dan landasana teorinya apa yang digunakan untuk penggunaan metode inkuiri.judul tesiss saya ” Pengaruh perbedaan pembelajaran konvensional dan inkuiri terhadap pembelajaran IPA. trimakasih.

47. Hikmatullah — 16 January 2009 pukul 13:27 WIB

Pak.. salam kenal saya mahasiswa IAIN SERANG smt 7.saya skrg sdang kbingungan mencari judul skripsi mdh2an Bpk bsa membantu, terima kasih..

48. martha marpaung — 24 January 2009 pukul 12:34 WIB

saya binggung untuk menerapkan CTL dalam pembelajaran IPA khusus materi sistem tata surya untuk kelas 6 SD.oleh karna bapak sangat menguasai tentang CTL, saya mohon bantuan bapak untuk mengimplementasikannya dilapangan,jika bapak tidak keberatan saya juga mohon bantuannya untuk membalas imail saya beserta contoh RPP

Page 11: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

untuk sistem tata surya tersebut, dengan demikian dapat memudahkan saya sebagai pedoman dalam mengimplementasikannya.sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

49. ikah-yogya — 27 January 2009 pukul 9:41 WIB

assalamualaikum….salam kenal pak bandono sekeluarga. pak… tulisan bapak tentang CTL sanagt bagus, saya sedang ingin mengadakan penelitian tentang penerapan CTL pada pembelajaran kimia.kira-kira metode maupun strategi yang cocok dengan pendekatan pembelajaran ini apa yah pak?jawaban sangat diharapkan… trimakasih,

50. ikah-yogya — 27 January 2009 pukul 9:45 WIB

eh…. ada yang kurang tulisan bapak tentang kelanjutan dari perkembengan CTL saya tunggu. kalo bisa sekalian contoh metode maupun strateginya.. terimakasih. semoga bapak sekeluarga diberkahi-Nya. amienn….

wassalamu’alaikum…

51. febrian — 31 January 2009 pukul 3:16 WIB

Bagaimana penerapannya dalam pembuatan media pembelajaran berbasis ctl? pls email saya ya…

52. Bambang Bamby Prayitno — 4 February 2009 pukul 10:02 WIB

Ass. Salam Kenal baut Mr. Bandono. Kok pas saya di jogja gak ketemu bapak ya ???? Mungkin jurusannya ga sama krn saya di IKIP Karang malang. Sori , intermezo.Bisa memberi saran tentang penerapannya dalam kelas bahasa inggris di SD, Pak? Saya di SD Nurul Hikmah Pamekasan mohon bimbinngannya.Trima kasih

53. joko — 7 February 2009 pukul 9:04 WIB

tulisan bapk bagus, tapi ada ndak indikator dr ctl yang dapat digunakan untuk mengukur penalaran? trims

54. lia — 7 February 2009 pukul 13:46 WIB

Begini pak saya mo nanya menurt bapak apakah pendekatan ctl dapat diterapkan dengan segala metode seperti metode demonstrasi ?

55. alvionia — 19 February 2009 pukul 13:48 WIB

Page 12: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

terima kasih atas metode pembelajarannya, namun apakah bapak bisa memberitahu saya langkah pertama dalam mengajarkan bahasa inggris dalam sebuah english club?saya baru berumur 16 tahun, namun saya sudah di minta untuk mengajarkan bahasa inggris di sebuah english club, apa yang harus saya lakukan untuk pertama kalinya pak? apakah anda punya solusi jitu untuk mengatasi kejenuhan mereka dalam belajar bahasa inggris? mohon di balas melalui email saya….trims

56. betty — 27 February 2009 pukul 11:52 WIB

saya mau tanya pak, menurut anda, model pembelajaran apa yang paling cocok untuk materi pembelajaran matematika denagn materi PERBANDINGAN, (pelajaran kelas VII)..saya kira dengan model CTL akan sangat bagus, tapi apabila menggunakan model pembelajaran TGT, apakah menurut anda akan bisa dikembangkan?saya sangat mengharapkan tanggapan dari bapak! terima kasih .. ^ ^

57. sayyid — 2 March 2009 pukul 21:49 WIB

aslm. saya rasa dengan model ctl ini menambah ilmu bagi kita semua insya allah bisa memudahkan kita untuk kegiatan belajar-mengajar. gak nyambung ya…! afwam . wsal

58. riana — 12 March 2009 pukul 12:00 WIB

assalamu alaikum ….salam kenal pak handono saya ingin melihat model 2x pembelajaran dalam CTL …………..ko ga ada ya pak….padahal tgs itu mo dikumpul minggu ini,,,,,,,,,tlg dibuat ya pak

59. Ali Wafa — 15 March 2009 pukul 9:37 WIB

terima kasih atas tulisan yg anda buat ini. tulisan ini sangat bermanfaat sebagai tambahan referensi dalam pembuatan skripsi saya.

60. Sony — 19 March 2009 pukul 11:59 WIB

Salam kenal pak Bandono,Saya tertarik dengan judul tulisan Bapak, tetapi isinya sayang teoritis sekali.Kita sebagai guru sudah sering mendengar ulasan seperti tulisan Bapak tetapi utk penerapan di kelas, sungguh sangat sulit sekali.Kalau Bapak berkenan tolong dong pak tulis lagi contoh prosedur pembelajaran CTL dari salah satu mata pelajaran yang siap diaplikasikan di kelas, misal Matematika, atau Sains, atau IPS….Terima kasih.Sony, Bandar Lampung

61. muhammad fajri — 19 March 2009 pukul 21:23 WIB

Page 13: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

luar biasa…salam kenal sebelumnya…memang kita akui diantara sekian banyak model pendekatan dalam proses pembelajaran, pendekatan kontekstual saya pikir bisa mewakili proses pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada satu objek secara langsung (bila dimungkinkan), dengan pendekatan yang diantaranya mempunyai 7 komponen pokok ini akan dapat memudahkan bagi guru untuk mengeksplorasi dan mengembangkan materi pembelajaran yang sangat mungkin sekali dalam standar isi.mohon maaf pak, bisa saya tahu referensi dari artikel bapak ini…

62. budiadi — 20 March 2009 pukul 11:27 WIB

Ytk. Bpk Bendonosya lagi susun skripsi tentang CTL. bisa minta tolong Bpk Bendono jelaskan secara rinci kelebihan dan kelemahan CTL. apakah CTL bisa diterapkan untuk anak usia kelas 1- 4 SD. mereka khan sulit berinkuiri.tnx. Bp Bendono

63. Siswandi — 30 March 2009 pukul 9:59 WIB

CTL memang pembelajaran yang mengasikkan dan menyenangkan apalagi kalo kita pake dalam speaking tapi saya minta tolong sama bapak, bagaimana cara CTL kita terapkan dalam writing karena saya mau buat pake PTK dengan pendekatan lewat CTL. saya mohon bantuan bapak. terima kasih

64. Raja Saleh — 7 April 2009 pukul 11:42 WIB

Saya Mohon kesediaan bapak untuk dapat mengirimkan saya tentang kelebihan dan kelemahan CTL ini.Saya sudah berusaha mencarinya di buku2 dan internet. namun hingga saat ini saya belum menemukannya.mungkin saya yang kurang referensi tentang CTL.Untuk itu saya mohonkan kepada bapak

Terima Kasih atas kebaikan bapak.

65. yeni fitria — 22 April 2009 pukul 9:24 WIB

YthDrs. Bandono, MM

saya mahasiswa PLB, saya sedang mengerjakan skripsi ttg CTL untuk pelajaran IPA kelas V bagi siswa tunarungu.Saya Mohon kesediaan bapak untuk dapat mengirimkan saya tentang kelebihan dan kelemahan CTL serta contoh prosedur pembelajaran CTL untuk pelajaran IPA.

Page 14: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

saya tunggu balasan dari Bapak Bandono.–terima kasih–

66. Purnomo — 27 April 2009 pukul 14:45 WIB

Bolehkah saya minta bantuan referensi buku-buku tentang CTL

67. leli — 28 April 2009 pukul 13:12 WIB

pak,maunya model-model yang lain lagi, mana tahu ada yang terbaru,n jangan sikit-sikit kasih tulisannya, makin banyak ilmu disebar makin berkembang jaringan pahalanya, macam MLM aja.

68. andi — 29 April 2009 pukul 14:46 WIB

selamat sore Pak, saya sedang mencari kabar tentang guru SD saya dulu. nama beliau yuli rindarningsih.saya menemukan nama itu bertanya kepada bapak(15 januari 2009)apakah boleh minta alamat e-mailnya untuk mencari tahu?terima kasih sebelumnya .

69. rina — 2 May 2009 pukul 11:43 WIB

Ass. Bapak saya mau bertanya apakah dalam pembelajaran CTL ketujuh pilar yang menjadi konsep dalam CTL mesti diterapkan dalam KBM semuanya ? Bagaimana hubungan dengan tuntutan life skill anak SMP yang difokuskan pada life skill sosial berupa pembelajaran kooperatif dan life skill akademik berupa problem solving, itu sudah mewakili terlaksananya pembelajaran yang kontekstual ? Saya pikir ini baru sebagian dari tujuh pilar CTL. Bagaimana menurut Bapak ? Sudah tepatkah PBM yang saya lakukan ? Apalagi kalau sudah ke penilaian autentik berat sekali tugas saya di kelas, apalagi jumlah muridnya lebih dari 40 orang. Apa perbedaan penilaian autentik dengan evaluasi ? Mohon penjelasannya,was.

70. Ettin Maira — 23 May 2009 pukul 15:38 WIB

Assalamualaikum wa.wb…Saya mahasiswa Akta IV STAIN di Sumatra Barat, saya sangat senang dengan adanya web Bapak ini yang membahas tentang Model Pembelajaran CTL sesuai dengan mata kuliah yang sedang saya pelajari sekarang. Yang ingin saya tanyakan ke Bapak tentang bagaimana Model Pembelajaran CTL pada Mata Pelajaran TIK di SMP…? Bagaimana Model RPP nya Pak…?Sebelumnya saya ucapkan terima kasih..Assalamualaikum.

71. yulie — 27 May 2009 pukul 10:55 WIB

bisa dikirim rpp nya!

Page 15: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

72. Wahyu Aji — 1 June 2009 pukul 13:21 WIB

setuju pak!

73. Lilis — 2 June 2009 pukul 18:23 WIB

Sore pak, saya mahasiswi darp aplembang,tolong dijelaskan konsep teaching reading in CTL, bagaimana cara dan langkahnya serta tlg dikirimkan rpp tentang reading, trims

74. Zulhajidan — 4 June 2009 pukul 10:56 WIB

Saya sangat setuju dengan pembelajar berbasis CTL, tapi guru selalu menganggap CTL itu hal sulit dilaksakan dengan alasan latar belakang anak berbeda, sarana belajar tidak memadai, waktu belajar kurang, dll.Trims

75. lintang — 17 June 2009 pukul 11:15 WIB

Ass.saya kesulitan dalam menyusun RPP tentang contexstual teaching and learning, mohon bantuannya. terimakasih.

76. meida — 18 June 2009 pukul 0:23 WIB

ass.pak.. akku maw tanya kalau untuk anak usia dini apakah ctl ini bisa di pergunakan??trims..

77. mas_bakrie — 30 June 2009 pukul 15:19 WIB

Bpk/Ibu guru ytc…pembelajaran siswa di kelas sdh seharusnya tdk terpancang pada 1 model/pendekatan pembelajaran saja. Yg paling penting adl kita mengetahui inti dari proses pembelajaran itu sendiri. Baik teori Quantum Learning/Teaching, Accelerated Learning dsb mempunyai prinsip yg sama yaitu bgmn caranya kita melakukan proses pembelajaran di kelas yg dpt membuat siswa merasa enjoy, jauh dari rasa ancaman, tertekan dan semua emosi negatif yg dpt mengganggu pencapaian proses belajarnya. Apapun yg bpk/ibu lakukan, usahakan dpt memberdayakan segala gaya belajar siswa shg siswa mengalami “lompatan” ilmu. Menurut H Gardner dan Bobbi de Porter : siswa adl manusia unik dgn kelebihan dan kekhasannya masing-masing. Jadi mari kita berlomba untuk “melayani” siswa dgn berbagai ragam gaya belajarnya. Selamat Berjuang (rujukan : Sekolahnya Manusia/Munif Chatib; http://pkab.wordpress.com

78. asrifin — 9 July 2009 pukul 21:05 WIB

asswrb.ada yang ingin saya tanyakan “apakah di sekolah tempat saya mengajar lingkungannya

Page 16: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

jauh dari informasi atau daerah terpencil apakah ctl dapat diterpkan sedangkan ctl memerlukan alat dan keadaan yangs esuai seperti lingkunga?”

79. Anda — 10 July 2009 pukul 14:40 WIB

Saya kesulitan dalam menyusun RPP Biologi SMA tentang contexstual teaching and learning, mohon bantuannya. terimakasih.

80. Nadia — 5 August 2009 pukul 9:25 WIB

assalamu’alaikum… pak, saya ingin menanyakan, apakah ada kelebihan dan kekurangan dari CTL itu sendiri? terima kasih sebelumnya pak,,

81. meila — 6 August 2009 pukul 16:39 WIB

ass pak,,sya ingin menanyakan, ‘apakah pendekatan ctl ini cocok digunakan dalam pembuatan modul pembelajaran..?/makasih pak.

82. ILYASIN — 12 August 2009 pukul 8:37 WIB

CTL PERLU DIUPAYAKAN REALITANYA DI KELAS DI SELURUH INDONESIA . TANTANGAN KE DEPAN KITA HARUS DAPAT BERSAING DENGAN SEKOLAH-SEKOLAH DI SELURUH DUNIA.

83. ifan — 5 September 2009 pukul 8:14 WIB

asswr.wb pak,saya ingin contoh rpp geografi smp yang menggunakan pembelajaranctl.mohon bantuannya dan trims atas infonya.

84. rini — 15 September 2009 pukul 22:41 WIB

assalamu’alaikum warahmatullah

saya ingin tagu ctl itu sama dengan pakem ya pak?dan pakem itu pendekatan atau model pembelajaran?sebenarnya apa sih beda model dengan pendekatan? kalo bisa dengan sumbernya ya pak. terimakasihwasalam

85. indry — 16 September 2009 pukul 21:41 WIB

Salam kenal pakpak saya sangat tertaik dg tulisan anda ttg pembelajaran dg pendekatan ctl,walaupun saya blm pernah mempraktekkannya. kebetulan th ini saya akan menyelesaikan tesis dg judul

Page 17: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

“efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan ctl dan media flowchart berbasis teknologi informasi melalui permainan diagram alur peta pikiran siswa” apa yang harus saya lakukan di dalam kbm,dan apa saja yg hrs saya persiapkan pak? mohon petunjuknya!

86. MUZAKIR — 3 October 2009 pukul 11:57 WIB

saya sangat berterimakasih kepada bapak yang telah menulis tentang pembelajaran kontekstual dan ini sangat membantu saya. akan tetapi akan lebih bagus lagi kalau disajikan dalam pdf. saya menantikan tulisan bapak yang selanjutnya. terima kasih

87. angga — 12 October 2009 pukul 14:43 WIB

butuh sintaks nya pak..

88. 5u54nto's Blog — 16 October 2009 pukul 22:15 WIB

[...] By susanto Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) [...]

89. Supriyanto — 28 October 2009 pukul 12:05 WIB

Ass.Setelah membaca banyak komentar dari rekan-rekan guru, timbullah pertanyaan dalam diri saya dan sedih rasanya.Mengapa sih masih banyak guru, setiap di suguhkan suatu metode atau pendekatan baru selalu diambil negatifnya. Kapan pendidikan kita akan maju?Guru yang bijak tentu akan menelaah hal-hal yang baru, mencoba, mengalaminya, menganalisis kelebihan dan kekurangannya, kemudian kelebihannya itu yang kita kembangkan.Coba bayangkan, kita disuruh menemukan sendiri juga malas, disuruh pakai juga tidak mau terus maunya apa… ? Gitu guru profesional….. Ayo dalam kondisi apapun, lakukanlah yang terbaik bagi anak-anak bangsa, bersemangatlah dalam bekerja … Allah SWT akan tahu siapa yang bekerja sungguh- sungguh dan siapa yang tidak. Allah akan mengatur rejekinya. Keyakinan yang akan membuat kita bersemangat.Wass.

90. H. Lukman Effendi, S.Kom. — 5 November 2009 pukul 7:36 WIB

Assalamu’alaikum……Pak salam salam hangat untuk Bapak…..Pak saya Lukman alumni SMAN 7 Yogyakarta…..masih ingat saya ga Pak….Pak Budi masih ngajar Pak….?Konsep pembelajaran Contextual Teaching Learning sangat bagus…….

Page 18: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

Bapak masih di SMA N 7 Yogyakarta…..?Saya berharap bisa lebih bersilaturohmi dengan Bapak……..

91. santoso — 10 November 2009 pukul 16:01 WIB

Tulisan bapak sangat bermanfaat dalam memahami dan mengembangkan model pembljaran CTL, Trima kasih…

92. adista — 11 November 2009 pukul 17:02 WIB

pa dhe,

baguuuZ sEtuju, manTeb, , ,

LanjuTkan,

93. Drs. Bandono, MM — 12 November 2009 pukul 8:21 WIB

Terima kasih komennya kadang-kadang teman2 guru masih banyak yang bingung untuk pelaksanakaannya. Biasanya mereka belum mencoba tetapi sudah ketakutan dulu dan kebingungan

94. rohmat — 29 November 2009 pukul 21:57 WIB

assalamu’alaikum, paksaya mau bertanya,bagaimana contoh penerapan CTL pada pembelajaran bertani?terimakasih.(mohon jawabannya dikirim ke email di atas)

95. sri insan s — 6 December 2009 pukul 10:42 WIB

aslm… pa saya mahasiswa PGSD, saya mau menyusun skripsi dan dalam skripsinya saya menggunakan metode CTL untuk materi pembelajaran cahaya. kira-kira bagaimana prosedur penerapannya?dan kelemahan serta kelebihan metode ini jika di gunakan dalam materi tersebut. terimakasih sebelumnya pa. dan balasanya mohon di kitim ke alamat e-mail saya.

96. anna — 9 December 2009 pukul 16:34 WIB

pak saya mau tanya bagaimana cara mengukur keberhasilan dari pengaplikasian pendekatan CTL ini?pak saya juga minta tolong, bagaimana lebih jelasnya kegiatan guru dan murid saat KBM dalam pelajaran IPA kelas 5 semester genap (2) pokok bahasan daur air. terimakasih.

97. Tri Indriyastuti — 11 December 2009 pukul 14:12 WIB

Page 19: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

Assalamu’alaikum, Pak…..Saya menu bertanya?Bagaimana langlah pembelajaran menulis karangan di SD dengan menggunakan poendekatan CTL?Mohon penjelasanny.TerimakasihWassalamu’aliakum

98. Erni Puspitasari — 23 December 2009 pukul 20:28 WIB

Assalamu’alaikum,

Pak, apakah CTL ini bisa kita terapkan di kelas VI. Sementara metode yg sering kita gunakan khusus untuk kls VI adalah drill mengingat mereka akan menghadapi UASBN . Kemudian bisakah saya mendapatkan model RPP yang tepat untuk CTL ini ?

Trm ksh

99. Haifan Najah — 24 December 2009 pukul 8:24 WIB

Assalamu’alaikum pak,Salam sejahtera untuk pak Bandono,,saya mahasiswa jurusan BK angkatan 2009.sebelumnya saya kuliah di UIN Sunan Kalijaga lulus 2005. saya senang bisa kuliah di UPY, karena saya bisa kuliah sambil kerja. walau tempat kerja saya jauh dari jogja yi di Purbalingga, Jawa Tengah. Seminggu sekali saya harus pulang ke jogja. hari senin sampai rabu saya ngajar di purbalingga, kamis sampai minggu saya ke jogja untuk kuliah.memang berat rasanya, tapi semuanya ini saya jalani dengan santai,sabar dan dengan niat ibadah untuk mencari ilmu,benar-benar MENCARI ILMU, bukan untuk mencari ijazah untuk keperluan sertifikasi, seperti yang pernah pak bandono sampaikan saat perkuliahan di SMP.kalaupun ilmu yang saya dapat sedikit namun saya yakin pahala yang saya dapatkan tidak sedikit,tentunya dengan niat yang ikhlas.namun saya agak kecewa dengan sistem perkuliaahan di UPY terutama di jurusan BK apalagi kelas sore. perkuliaahan banyak yang kosong, sering ganti jadwal tanpa ada pemberitahuan yang jelas pada mahasiswa, pelayanan tidak maksimal contohnya saat UTS tidak ada jadwal resmi yang ditempel di papan pengumuman sehingga menyulitkan mahasiswa untuk mendapat informasi, bahkan karena ingin segera mendapat informasi yg jelas sempat ada mahasiswa yang nyelonong ke ruang ketua jurusan dan mengambil jadwal yang belum resmi,akibatnya ketua jurusan marah-marah kepada semua mahasiswa,kalau jadwal ditempel jauh hari sebelum pelaksanaan ujian tentunya semua itu tidak akan terjadi. saya senang bisa mengikuti perkuliaahan pak bandono, karena walaupun berstatus dosen tidak tetap tetapi pak bandono bisa bersikap dan bertindak sebagai dosen,bukan “pura-pura” menjadi dosen atau dosen-dosenan yang katanya dosen tapi sering meninggalkan mahasiswanya tanpa kejelasan.atau ngajar tapi cuma ngomong/crito”ngalor ngidul” gak jelas.mudah-mudahan pak bandono bisa terus memberikan pengabdian yang terbaik pada dunia pendidikan,terutama di Universitas PGRI Yogyakarta.

Page 20: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

sekian tanggapan / unek-unek saya. mohon tanggapan balik dari pak bandono juga motivasinya ya pak… terima kasih.facebook: haifan annajah; email: [email protected]’alaikum..

100. Rida — 24 December 2009 pukul 9:47 WIB

Salam kenal pa, saya seorang mhs di salah satu PTN.sya ingin tanya kekurangan dan kelebihan CTL?mohon pnjelasanya.

101. evi — 27 December 2009 pukul 10:54 WIB

assalamu’alaikum….pak saya mau bertanya, untuk metode dari CTL itu sendiri itu apa saja ya pak? mohon dijelaskan yg lebih konkrit lg karena saya belum faham betul tentang CTL. Maturnuwun…….. wassalamu’alaikum…

102. windu — 4 January 2010 pukul 16:18 WIB

salam kenal pak, sy mahasiswa UNJ.. sy sedang menyusun skripsi berhubungan dengan CTL.. mg bpk bisa bntu..

103. zakiyyatun nisa — 13 January 2010 pukul 12:29 WIB

assalamualaikum…

salam kenal dari saya Pak..saya kiky, mahasiswa UPI jurusan bahasa jepang..saya tertarik untuk menyusun skripsi tentang CTL dalam kaitannya dengan pembelajaran menulis..

mohon dijelaskan lagi apa sebenarnya CTL itu dan bagaimana kekurangan/kelebihannya, karena saya pun masih belum begitu paham..

terima kasih atas bantuannya pak..

104. adi — 13 January 2010 pukul 21:17 WIB

maaf pak…tolong kasih contoh seperti apa CTL itu..?

terima kasih.

105. Domu — 13 January 2010 pukul 22:32 WIB

Page 21: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

pak saya kurang paham mengenai model ini bisa tolong di jelaskan secara terperinci juga mengenai kekurangan dan kelebuhannya…….trims

106. yadi,sma"17"1YK — 1 February 2010 pukul 21:51 WIB

As w w. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning ),akan dilakukan dengan sungguh sungguh oleh bapak / ibu guru ,karena masuk pada instrumen supervisi pengawas,bahkan pakai skore 4,3,2,1 he he he.mulai Feb 2010.Walaupun standar proses lahir 2006,para alumnus UNY dulu IKIP sudah sangat menguasai ctl sejak kuliah metodik didaktik,betul khan.Sugeng mucal kemawon.Wass w w.

107. Nita Auliyanti — 28 February 2010 pukul 17:02 WIB

Asw,,,Sebelumnya Saya Ucapkan Terima Kasih ya pak,,,Artikel yang bapak tulis, cukup membantu saya dalam memahami metode CTL dalam proses pembelajaran,,Thanks ya pak,, mungkin bisa menjai salah satu bahan referensi Q untuk membuat skripsi,,

108. winarni — 12 March 2010 pukul 14:55 WIB

asm…pak,saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya.saya membutuhkan info ttg metode inkuiri dan langkah-langkah metode inkuiri. mohon bantuannya.email:[email protected]

109. daeng taher lampe — 13 March 2010 pukul 21:15 WIB

terima kasih pak bandono atas informasi nya tentang metode kontekstual;i really hope that i can apply this strategy for my students at SMA PGRI BERAU and SMA MUHAMMADIYAH BERAU.would you like to visit berau ?

110. daeng taher lampe — 13 March 2010 pukul 21:16 WIB

terima kasih pak bandono atas informasi nya tentang metode kontekstual;i really hope that i can apply this strategy for my students at SMA PGRI BERAU and SMA MUHAMMADIYAH BERAU.would you like to visit berau ?

111. asep ismail pamungkas — 30 March 2010 pukul 10:05 WIB

jazaakallah pak…

Page 22: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

112. asep ismail pamungkas — 30 March 2010 pukul 10:08 WIB

assalamualaikum,kalau tidak keberatan, boleh gak saya minta penguraiannya tentang metode khusus pembelajaran akidah akhlak, qurdis, fiqih usul fiqih dan sejarah islam.hatur nuhun

113. YESSY ISTIANA — 6 April 2010 pukul 9:03 WIB

untuk pembelajarn kontekstual, memang sangat mendukung proses pembelajaran. karena siswa secara langsung mengalami/melakukan percobaan/inkuiri.pembelajaran juga bermakna bagi siswa.tetapi, kelemahannya kurang efisien, artinya memerlukan waktu yang lebih banyak.

114. Afifah Zakiyah — 9 April 2010 pukul 14:34 WIB

senang banget dan trmksh sy dpt bljr ttg CTL, slm sy mengajar sy berusaha mempraktekkan hal ini,tp sy blm paham buat RPP model ini, bs bantu sy br contoh rpp pembelajaran bhs arab/fiqh untk sd, trmksh ats bantuannya

115. isnazaghi — 14 April 2010 pukul 10:47 WIB

Assalamualaikum pak,sy mahasiswi yang sdg skripsi dan mengambil judul ttg CTL,tp msh bingung bagaimana penerapannya dalam writing skill? makasih pak….

116. iis ritanti — 18 April 2010 pukul 16:12 WIB

aslm, pak saya mau tanya. apa kelebihaN model pembelajaran CTL jika dibandingkan dengan pembelajaran RME? terima kasih

117. ayu — 29 April 2010 pukul 12:15 WIB

askum. pak saya ayu. mahasiswa fkip seni rupa uns.. yang saya ingin tanyakan adalah.. apakah ctl dapat diterapkan pada pembelajaran seni rupa. mohon balasannya. terimakasih.

118. ais — 5 May 2010 pukul 15:08 WIB

aslmkm.beda pendekatan CTL dengan RME apa? Mohon dibalas ke alamat email saya. trmksh.

119. mahfuzah saniah — 16 May 2010 pukul 12:18 WIB

assalamu’alaikum, paksaya mau bertanya,

Page 23: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

bagaimana contoh penerapan CTL pada pembelajaran sejarah?terimakasih.

120. djuartono — 19 May 2010 pukul 11:12 WIB

masyarakat juga perlu mengetahui bagaimana belajar yang efektif dan benar, karena 2/3 waktu yang siswa punya berada di keluarga/masyrakat. kalau hanya sekolah/guru yang bertanggung jawab akan sulit bahkan bisa mustahil, kewenangan guru sekarang sangat terbatas.

121. Ripki Apriyan — 20 May 2010 pukul 8:08 WIB

trimakasih pa.artikel ini sangat mmbantu saya dlm mnyusun skripsi S1 pendidikan gru SD d UPI Tsm. sX lg trimaksih bnyak. mdh2 lbih brmnfaat

122. drs. jamil, M.pd — 25 May 2010 pukul 13:06 WIB

Sangat menarik sebagai refrens bagi tenaga pengajar (Guru dan Dosen) untuk implementasinya dilapangan diperlukan keberanian dan kemampuan tersendiri. Salam jamil Makassar

123. drs. jamil, M.pd — 25 May 2010 pukul 13:10 WIB

Bisa menjadi kajian guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran mengenai kelebihan dan kekurangannya

124. satria — 28 May 2010 pukul 21:56 WIB

asslmkm,,,saya mau tanya pembelajaran di indonesia bisa dikatakan masih kuno yaitu masih bnyak menggunakan pembelajaran konvensional, namun di dalam penerapannya pembelajaran konvensional itu sendiri jg sering dikombinasikan dengan pendekatan lain sesuai materi yang akan disampaikan misalnya guru menggunakan media belajar, guru memberikan tugas, dan sebagainya. apakah pembelajaran yang demikian itu sudah bisa dikatakan pembelajaran dengan model CTL? mohon dijelaskan bagaimana suatu pembelajaran itu sudah dapat dikatakan sebagai pembelajaran dengan menggunakan model CTL.,trmksh.

125. zoelfa — 23 June 2010 pukul 11:31 WIB

Bapak Bandono yang saya hormati.. saya tertarik membaca postingan bapak tentang CTL, dan skarang saya sedang menyusun skripsi tentang aplikasi CTL dalam kurikulum KTSP,, saya mohon bantuan bapak untuk memberi penjelasan sedikit tentang bagaimana aplikasi CTL dalam kurikulum KTSP.. Terima kasih

126. iza — 24 June 2010 pukul 9:24 WIB

Page 24: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

assalamu’alaikum.. pak Bandono yth, saya mahasiswi yang sedang mnyusun skripsi mengunakan metode ctl dlm peningkatan vocabulary siswa, kesulitan saya adalah bagaimana menyajikan model test yang tepat dg judul skripsi yang saya maksud di atas. mohon penjelasan bapa, thanx before.. wassalamu’alaikum

127. NIKMAT — 24 June 2010 pukul 19:38 WIB

ass.slm kenal p’bandono.sy(nikmat)mau sharing dgn bpk tentang komperasi pendekatan kontekstual dgn pendekatan konvensional.sy lg nyusun proposal tesis dgn judul studi komperasi hasil belajar fisika melalui pendekatan kontekstual dgn pendekatan konvensional pada siswa MAN 2 Model Palu…please p.bandono bantuannya.d tgg infonya pak..wslm

128. Ade Rusliana — 29 June 2010 pukul 21:23 WIB

Masih ingat saya mas..?

129. WAWAN — 15 July 2010 pukul 20:25 WIB

trimakasih, informasi baru buat saya menenal CTL. Saya merasa bangga pada Bapak bisa berbagi pengetahuan dengan sesama . trimakasih.

130. Ideliani — 21 July 2010 pukul 11:13 WIB

Saya seorang guru TIK pak, bisa kasih ide untuk pembelajarn TIK khususnya internet dengan CTL?. trima kasih banyak untuk jawabannya.

131. resistanCe — 22 July 2010 pukul 18:20 WIB

banyak belajar tentang metode CTL dari postingan anda…terimakasih banyak pak

132. andri — 17 September 2010 pukul 12:11 WIB

makasih materinya bagus, tapi konsep demonstrasinya kok cuma dikit bgt…

133. Fatkhul — 22 September 2010 pukul 16:37 WIB

terimakasih…….dan saya sangat setuju, saya hanya berharap semoga semua guru di seluruh indonesia sadar betul bahwa tugasnya adalah mencerdaskan anak bangsa tidak sebagai lahan mencari penghasilan terutama bagai yang sudah bersertifikasi

wassalam

134. Fatkhul — 22 September 2010 pukul 16:38 WIB

Page 25: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

terimakasih…….dan saya sangat setuju, saya hanya berharap semoga semua guru di seluruh indonesia sadar betul bahwa tugasnya adalah mencerdaskan anak bangsa tidak sebagai lahan mencari penghasilan terutama bagai yang sudah bersertifikasi

wassalam

135. MARTINUS SUTRISNO — 12 October 2010 pukul 23:43 WIB

salam kenal pak…….saya mahasiswa UNESA(universitas negeri surabaya)nama: MARTINUS SUTRISNOasal NTT/MANGGARAI FLORESMenurut saya pak,pada dasarnyanya pembelajaran karakteristik itu memiliki karakteristik, sebagai berikut:1. Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful connections).Siswa dapat mengatur diri sendiri sebagai orang yang belajar secara aktif dalam mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat bekerja secara sendiri atau bekerja dalam kelompok dan orang yang belajar sambil berbuat (learning by doing).2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (doing significant work).Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan sebagai anggota masyarakat.3. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning).Siswa melakukan pekerjaan yang signifikan: ada tujuannya, ada urusannya dengan orang lain, ada hubungannya dengan penentuan pilihan, dan ada produknya/hasilnya yang sifatnya nyata.4. Bekerja sama (collaborating).Siswa dapat bekerja sama. Guru membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu mereka memahami bagaimana saling mempengaruhi dan saling berkomunikasi.5. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creatif thinking).Siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif: dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika dan bukti-bukti.6. Mengasuh dan memelihara pribadi siswa (nurturing the individual).Siswa memelihara pribadinya: mengetahui, memberi perhatian, memiliki harapan-harapan yang tinggi, memotivasi dan memperkuat diri sendiri. Siswa tidak dapat berhasil tanpa dukungan orang dewasa. Siswa menghormati temannya dan juga orang dewasa.7. Mencapai standar yang tinggi (riching hight standards).Siswa mengenal dan mencapai standar yang tinggi: mengidentifikasi tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya. Guru memperlihatkan kepada siswa cara mencapai apa yang disebut “excellence”.8. Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment).Siswa mengggunakan pengetahuan akademis dalam konteks dunia nyata untuk suatu tujuan yang bermakna. Misalnya siswa boleh menggambarkan informasi akademis yang telah mereka pelajari dalam pelajaran sains, kesehatan, pendidikan, matematika, dan pelajaran bahasa Inggris dengan mendesain sebuah mobil, merencanakan menu sekolah,

Page 26: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

atau membuat penyajian perihal emosi manusia.Secara operasional, terdapat tujuh komponen utama penerapan CTL di kelas. Ketujuh komponen utama itu adalah konstruktivisme (contructivisme), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment) (Nurhadi, dkk, 2003: 31). Oleh kerena itu, sebuah kelas dapat dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika telah menerapkan tujuh komponen tersebut dalam kegiatan pembelajarannya.

136. MARTINUS SUTRISNO — 12 October 2010 pukul 23:48 WIB

salam kenal pak…….saya mahasiswa UNESA(universitas negeri surabaya)nama: MARTINUS SUTRISNOasal NTT/MANGGARAI FLORESMenurut saya pak,pada dasarnya pembelajaran kontekstual itu memiliki karakteristik, sebagai berikut:

1. Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful connections).Siswa dapat mengatur diri sendiri sebagai orang yang belajar secara aktif dalam mengembangkan minatnya secara individual, orang yang dapat bekerja secara sendiri atau bekerja dalam kelompok dan orang yang belajar sambil berbuat (learning by doing).2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (doing significant work).Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan sebagai anggota masyarakat.3. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning).Siswa melakukan pekerjaan yang signifikan: ada tujuannya, ada urusannya dengan orang lain, ada hubungannya dengan penentuan pilihan, dan ada produknya/hasilnya yang sifatnya nyata.4. Bekerja sama (collaborating).Siswa dapat bekerja sama. Guru membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu mereka memahami bagaimana saling mempengaruhi dan saling berkomunikasi.5. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creatif thinking).Siswa dapat menggunakan tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif: dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika dan bukti-bukti.6. Mengasuh dan memelihara pribadi siswa (nurturing the individual).Siswa memelihara pribadinya: mengetahui, memberi perhatian, memiliki harapan-harapan yang tinggi, memotivasi dan memperkuat diri sendiri. Siswa tidak dapat berhasil tanpa dukungan orang dewasa. Siswa menghormati temannya dan juga orang dewasa.7. Mencapai standar yang tinggi (riching hight standards).Siswa mengenal dan mencapai standar yang tinggi: mengidentifikasi tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya. Guru memperlihatkan kepada siswa cara mencapai apa yang disebut “excellence”.8. Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment).Siswa mengggunakan pengetahuan akademis dalam konteks dunia nyata untuk suatu

Page 27: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

tujuan yang bermakna. Misalnya siswa boleh menggambarkan informasi akademis yang telah mereka pelajari dalam pelajaran sains, kesehatan, pendidikan, matematika, dan pelajaran bahasa Inggris dengan mendesain sebuah mobil, merencanakan menu sekolah, atau membuat penyajian perihal emosi manusia.Secara operasional, terdapat tujuh komponen utama penerapan CTL di kelas. Ketujuh komponen utama itu adalah konstruktivisme (contructivisme), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment) (Nurhadi, dkk, 2003: 31). Oleh kerena itu, sebuah kelas dapat dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika telah menerapkan tujuh komponen tersebut dalam kegiatan pembelajarannya.

137. jito — 13 October 2010 pukul 11:56 WIB

makasih pak atas tulisan2nya

138. muchamad yunus — 19 October 2010 pukul 8:49 WIB

assalamu wr.Wb.maaf p bandono instrumen yang cocok dengan model CTL apa saja?

139. sari_partini — 21 October 2010 pukul 20:29 WIB

trimakasih bapak…

140. Decy Susanty — 27 October 2010 pukul 10:31 WIB

Assalamu’alaikum.Wr.Wb..,salaam kenal pak Bandono..,sya Decy Susanty..,mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT)..,kalimantan Timur..,terima kasih pak bandono atas informasi nya tentang Model Pembelajaran Contextual Teaching and learning..,info ini sangat berguna buat sya..,saolx sya lgi dapet tugas dri dosen sya mempresentasikan tentang metode pemblajaran CTL ini..,saya hanya berharap semoga metode ini bisa di aplikasikan ke seluruh sekolah di Tanah Air kita khususnya kota tarakan dan Bunyu..,doain sya ya pak semoga presentasi sya berjalan dengan lancar..,amiinnn..,makaci paK…,

141. M. ZAINI BAKHTYAR — 3 November 2010 pukul 14:19 WIB

askm pak…ne saya m. zaini bakhtyar bisa dpagl zen..

Page 28: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

saya dari UIN MALIKI Malang,,mau tanya pak . apakah CTL bisa diterapkan pada semua mata pelajaran…???he,,he..

142. John L Raambi — 7 November 2010 pukul 16:57 WIB

selamat sore pakApakah CTL ini bisa diterapkan juga di SD kelas I s.d Kelas VI? makasih pak

143. mery — 11 November 2010 pukul 13:32 WIB

pak,,kontekstual itu sendiri apa di materi sistem persamaan linear dua variabel….saya mash binggung kontekstual atau CTL itu menerapkan dlm kehidupan sehari2…dan tolng conth rpp dan silabus nya pak?? saya ucapkan termksh….

144. nurullaili — 12 November 2010 pukul 10:54 WIB

assamualaikum salam kenal pak sy dr mahasiswa STKIP NTB LOTIM sy setuju dengan model pembelajaran CTL,sgt bgus bs jd pegangan kt nanti…..pak bs jelasn sdkt ndk dgn model pembelajarn ne bagaimana kelemahan nya

145. rosmanida — 14 November 2010 pukul 9:30 WIB

salamkenal cekgu. saya sdh berkali kali pelatihan CTL.tp blm pas lagi digunakan dlm kls B. Ing. tlg doakanya

146. winni Siti alawiah — 26 November 2010 pukul 17:31 WIB

saya izin untuk mengutip sedikit mengenai pembelajaran model CTL ini untuk bahan materi kuliah…terima kasih

147. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) « Rudi nurcahyo — 2 December 2010 pukul 15:27 WIB

[...] Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) [...]

148. naila nurdiansah — 7 December 2010 pukul 12:06 WIB

assalamu’alaikum

alhamdulillah, terima kasih telah berbagi ilmu

149. awaxbadan — 21 December 2010 pukul 11:50 WIB

bagus buat +an referensi bagi para guru………thanks pak..

Page 29: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

150. Ratna — 6 January 2011 pukul 8:53 WIB

thankz ilmunya pakada yg lain ga sperti TPR, make a match, jigsaw n kawan2.ada tugas dari dosen di suruh buat lima metode pembelajaran, masih bingung. Mohon bantuannya yah pak

151. kia queenza — 11 January 2011 pukul 11:34 WIB

ya………….. saya seyuju dengan strategi pembelajaran tsb,,,,,,,,,,,!dan saya mohon izin menyalinnya untuk bahan makalah kuliah saya…………. terima kasih pak……… wassalamu alaikum.

152. sulisetiawati — 14 January 2011 pukul 16:26 WIB

assalamoe’alaikum,saya mahasiswi IAIN STS Jambi semester akhir yang sedang menyusun skripsi yang berhubungan dengan model pembelajaran ctl,kalau ana bleh minta tolong, tolong kirim ke e-email ana tentang buku-buku yang berhubungan dengan ctl……..terima kasih sebelumnya,wassalam.

153. evi — 17 January 2011 pukul 8:30 WIB

asalamualaikum, pa saya sangat senang dengan pembelajaran CTL, saya guru biologi, saya mohon penjelasannya dari bapak bagamana membuat RPP yang didalamnya terdapat 7komponen Kontekstual? dimana saya dapat membeli buku CTL yang ASli bukan terjemahan?terimakasih pak tas bimbingannya?

154. kiaose — 20 January 2011 pukul 14:15 WIB

Mohon ijin tuk publish artikel ini di http://ctladonara.wordpress.com/Trims

155. attha — 12 February 2011 pukul 14:15 WIB

ass pak.. saya salah satu mahasiswa STKIP padang. senang bisa membaca artikel dari bapak. saya sedang menyusun skripsi yang berjudul penerapan metode penemuan terbimbing dengan menggunakan hand out berbasis CTL. yang ingin saya tanyakan, kira2 bagaimana bentuk hand out yang berbasis CTL tersebut, misalnya untuk pembelajaran matematika tentang lingkaran di kelas VIII. kalau bapak punya contoh hand out berbasis CTL tersebut, mohon untuk d kirimkan ke email saya. terimakasih pak..

156. topo broto — 5 March 2011 pukul 15:50 WIB

sae pak menambah wawasan seorang guru

Page 30: Menyusun model pembelajaran contextual teaching and learning

157. topo broto — 5 March 2011 pukul 15:53 WIB

saya mohon ijin untuk mengutip sebagian isi…untuk pendukung ptk saya, trima ksih pak

158. ayu — 8 March 2011 pukul 9:26 WIB

selamat pagi…..pak mohon bantuanya saya mahasiswa angkatan pertama dalam prodi geografi dan saya skrang lagi susun skripsi mengenai ctl dalam materi tanah pada kelas X.mohon penjelasanx secara lebih rinci mengenai sintaks ctl dan rpp pada materi tanah dan seperti apa penerapanx dlm pembelajaranx! mohon bnatuanya sebelumya makasi tolong dikirim di imel [email protected]