Menulis Wawancara

24
Menulis Wawancara Menulis Wawancara

description

Menulis Wawancara. Konsep dan Uraian tentang wawancara. Wawancara adalah “tanya-jawab dengan seseorang (pejabat, dsb) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar” (KBBI, 1988:109). Badudu-Zain (1994:1624). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Menulis Wawancara

Page 1: Menulis Wawancara

Menulis WawancaraMenulis Wawancara

Page 2: Menulis Wawancara

Konsep dan Uraian tentang Konsep dan Uraian tentang wawancarawawancara

Wawancara adalah “tanya-jawab dengan Wawancara adalah “tanya-jawab dengan seseorang (pejabat, dsb) yang diperlukan seseorang (pejabat, dsb) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat mengenai suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar” (KBBI, 1988:109).kabar” (KBBI, 1988:109).

Page 3: Menulis Wawancara

Badudu-Zain (1994:1624)Badudu-Zain (1994:1624)

““Wawancara, tanya-jawab yang dilakukan Wawancara, tanya-jawab yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi, data seseorang untuk memperoleh informasi, data yang diperlukan, antara wartawan dengan yang diperlukan, antara wartawan dengan pejabat, antara peneliti dengan narasumber, pejabat, antara peneliti dengan narasumber, antara direksi perusahaan atau stafnya dengan antara direksi perusahaan atau stafnya dengan pelamar pekerjaan, dsb. pelamar pekerjaan, dsb.

Page 4: Menulis Wawancara

Perbedaan Percakapan dan Perbedaan Percakapan dan WawancaraWawancara

PercakapanPercakapan Lebih bersifat pribadiLebih bersifat pribadi Terjadi pada saat kapan sajaTerjadi pada saat kapan saja Suasana dibuat santaiSuasana dibuat santai Terdapat hubungan timbal balik antara bertanya dan Terdapat hubungan timbal balik antara bertanya dan

menjawabmenjawab Topik pembicaraan datang serta merta Topik pembicaraan datang serta merta Kadang tidak ada tujuan tertentuKadang tidak ada tujuan tertentu Pembicaraan sering melompat dari satu topik ke topik lain.Pembicaraan sering melompat dari satu topik ke topik lain.

Page 5: Menulis Wawancara

WawancaraWawancara

Ada yang bersifat pribadi tetapi lebih banyak Ada yang bersifat pribadi tetapi lebih banyak bersifat umumbersifat umum

Terjadi pada saat yang sudah ditentukanTerjadi pada saat yang sudah ditentukan Suasana terkesan formalSuasana terkesan formal Hubungan hanya satu arahHubungan hanya satu arah Topik pembicaraan dipersiapkan/direncanakanTopik pembicaraan dipersiapkan/direncanakan Tujuan dirumuskan terlebih dahuluTujuan dirumuskan terlebih dahulu Pembicaraan terarah sesuai dengan rencanaPembicaraan terarah sesuai dengan rencana

Page 6: Menulis Wawancara

Syarat menjadi pewawancara yang baik Syarat menjadi pewawancara yang baik harus memperhatikan hal-hal berikut:harus memperhatikan hal-hal berikut:

Bersikap tenang, penuh perhatian dan Bersikap tenang, penuh perhatian dan simpatik.simpatik.

Tampil bersahaja.Tampil bersahaja. Meyakinkan diri bahwa pewawancara Meyakinkan diri bahwa pewawancara

memiliki bekal ilmu mengenai topik yang memiliki bekal ilmu mengenai topik yang dibicarakan.dibicarakan.

Page 7: Menulis Wawancara

Cara bertanya dalam sebuah Cara bertanya dalam sebuah wawancarawawancara

Awali pembicaraan dengan pembukaan/pendahuluan Awali pembicaraan dengan pembukaan/pendahuluan yang hangat.yang hangat.

Gunakan bahasa Indonesia dengan benar.Gunakan bahasa Indonesia dengan benar. Awali pembicaraan dengan hal-hal yang ringan.Awali pembicaraan dengan hal-hal yang ringan. Jika, terdapat tanda-tanda kebingungan dalam diri Jika, terdapat tanda-tanda kebingungan dalam diri

terwawancara, alihkan pertanyaan pada pertanyaan terwawancara, alihkan pertanyaan pada pertanyaan lainlain

Variasikan jenis pertanyaan selama wawancara.Variasikan jenis pertanyaan selama wawancara.

Page 8: Menulis Wawancara

Nasution (1992:77) menjelaskan Nasution (1992:77) menjelaskan pertanyaan yang sebaiknya dihindaripertanyaan yang sebaiknya dihindari

Mengajukan pertanyaan dikotomis (ya-tidak)Mengajukan pertanyaan dikotomis (ya-tidak) Mengajukan pertanyaan yang terlampau Mengajukan pertanyaan yang terlampau

mempengaruhi, membatasi, mengikat, atau mempengaruhi, membatasi, mengikat, atau mengatur jawaban terwawancara.mengatur jawaban terwawancara.

Mengajukan pertanyaan yang memojokkan Mengajukan pertanyaan yang memojokkan terwawancara, karena sukar dijawab, sensitif, terwawancara, karena sukar dijawab, sensitif, atau tidak dapat melakukannya.atau tidak dapat melakukannya.

Mengajukan pertanyaan yang ambigu.Mengajukan pertanyaan yang ambigu.

Page 9: Menulis Wawancara

Tata cara menjawab pertanyaanTata cara menjawab pertanyaan Bersikap tenang dan sopanBersikap tenang dan sopan Berbicara jujurBerbicara jujur Jawablah pertanyaan jika telah selesaiJawablah pertanyaan jika telah selesai Berbicara ringkasBerbicara ringkas Tunjukkan sikap antusias terhadap pewawancaraTunjukkan sikap antusias terhadap pewawancara Ajukan permohonan pertanyaan ulang, jika ada pertanyaan Ajukan permohonan pertanyaan ulang, jika ada pertanyaan

yang tidak jelasyang tidak jelas Berilah isyarat nonverbal jika perluBerilah isyarat nonverbal jika perlu Jangan menyombongkan diriJangan menyombongkan diri Jangan merendahkan diri/pesimisJangan merendahkan diri/pesimis Segera sampaikan ide yang paling cemerlang tentang topik Segera sampaikan ide yang paling cemerlang tentang topik

yang dibahas.yang dibahas.

Page 10: Menulis Wawancara

Tujuan wawancaraTujuan wawancara

1.1. Mengajukan masalah yang sedang dihadapiMengajukan masalah yang sedang dihadapi

2.2. Mengetahui asal-muasal seseorang secara langsung Mengetahui asal-muasal seseorang secara langsung kepada orangnyakepada orangnya

3.3. Mengetahui masalah aktual yang sedang hangat Mengetahui masalah aktual yang sedang hangat dibicarakandibicarakan

4.4. Menguji mutu lulusan pendidikanMenguji mutu lulusan pendidikan

5.5. Mencari calon pekerja/karyawanMencari calon pekerja/karyawan

6.6. Membuktikan pihak yang benarMembuktikan pihak yang benar

7.7. Meminta keterangan sebagai data penelitianMeminta keterangan sebagai data penelitian

Page 11: Menulis Wawancara

Tiga tahap menulis wawancaraTiga tahap menulis wawancara

1.1. Tahap persiapanTahap persiapan

2.2. Tahap penulisanTahap penulisan

3.3. Tahap penerapanTahap penerapan

Page 12: Menulis Wawancara

1. Tahap persiapan1. Tahap persiapan

PewawancaraPewawancara TerwawancaraTerwawancara Topik wawancaraTopik wawancara audiensaudiens

Page 13: Menulis Wawancara

Topik wawancara didasarkan atas Topik wawancara didasarkan atas tujuan wawancara dilakukantujuan wawancara dilakukan

Informasi apa yang diperlukan dalam wawancaraInformasi apa yang diperlukan dalam wawancara Kasus apa yang hendak dilacak keberadaannya?Kasus apa yang hendak dilacak keberadaannya? Kesalahan apa yang hendak dibuktikan? Kemampuan Kesalahan apa yang hendak dibuktikan? Kemampuan

apa yang hendak diuji?apa yang hendak diuji? Kemahiran apa yang hendak diketahui?Kemahiran apa yang hendak diketahui? Apa perlunya topik yang bersangkutan Apa perlunya topik yang bersangkutan

diwawancarakan?diwawancarakan? Apakah topik yang bersangkutan tidak bersinggungan Apakah topik yang bersangkutan tidak bersinggungan

dengan kebijakan politik negara kita?dengan kebijakan politik negara kita?

Page 14: Menulis Wawancara

2. Tahap penulisan2. Tahap penulisan

Teknik penulisanTeknik penulisan

1. teknik utuh1. teknik utuh

2. teknik paruh2. teknik paruh

Page 15: Menulis Wawancara

1. Teknik utuh1. Teknik utuh

Cara penulisan wawancara secara lengkap kata Cara penulisan wawancara secara lengkap kata demi kata yang akan ditanyakan.demi kata yang akan ditanyakan.

Pewawancara hanya membacakan atau Pewawancara hanya membacakan atau menghafal naskah yang telah tersusun.menghafal naskah yang telah tersusun.

Page 16: Menulis Wawancara

Kelebihan Teknik UtuhKelebihan Teknik Utuh

Pewawancara mudah menghubungkan satu Pewawancara mudah menghubungkan satu subtopik dengan subtopik yang lainsubtopik dengan subtopik yang lain

Pertanyaan-pertanyaan bersifat utuhPertanyaan-pertanyaan bersifat utuh Ide pokok dari topik tersampaikan lengkapIde pokok dari topik tersampaikan lengkap

Page 17: Menulis Wawancara

Kelemahan Teknik UtuhKelemahan Teknik Utuh

Terpola dan kadang-kadang kakuTerpola dan kadang-kadang kaku Bisa terjadi ketaksinambungan antara jawaban Bisa terjadi ketaksinambungan antara jawaban

terwawancara dengan pertanyaan berikutnyaterwawancara dengan pertanyaan berikutnya Terlupakan (jika cara hafal)Terlupakan (jika cara hafal) Sulit memprediksi jawaban terwawancara Sulit memprediksi jawaban terwawancara

untuk menyusun pertanyaan berikut.untuk menyusun pertanyaan berikut.

Page 18: Menulis Wawancara

Teknik paruhTeknik paruh

Cara penulisan wawancara sebagian-sebagian. Cara penulisan wawancara sebagian-sebagian. Artinya, hanya pokok-pokok pembicaraan dari Artinya, hanya pokok-pokok pembicaraan dari topik wawancara yang ditulis.topik wawancara yang ditulis.

Yang ditulis itu bisa berupa kata-kata kunci, Yang ditulis itu bisa berupa kata-kata kunci, atau subpokok bahasan dari topik yang atau subpokok bahasan dari topik yang diwawancarakan.diwawancarakan.

Page 19: Menulis Wawancara

Kelebihan Teknik ParuhKelebihan Teknik Paruh

Tidak terkukung oleh pola kalimat tanya yang Tidak terkukung oleh pola kalimat tanya yang adaada

Dapat menyesuaikan pertanyaan dengan Dapat menyesuaikan pertanyaan dengan jawaban terwawancarajawaban terwawancara

Sifat lupa tidak terlalu berpengaruh untuk Sifat lupa tidak terlalu berpengaruh untuk mengajukan pertanyaanmengajukan pertanyaan

Tidak dibebani terlalu lama melihat catatanTidak dibebani terlalu lama melihat catatan

Page 20: Menulis Wawancara

Kelemahan Teknik ParuhKelemahan Teknik Paruh

Bagi pewawancara tertentu kadang sulit Bagi pewawancara tertentu kadang sulit menyusun pertanyaan dari suatu kata kuncimenyusun pertanyaan dari suatu kata kunci

Memungkinkan munculnya pola pertanyaan Memungkinkan munculnya pola pertanyaan yang samayang sama

Terwawancara merasa bosan dengan pola Terwawancara merasa bosan dengan pola pertanyaan yang samapertanyaan yang sama

Page 21: Menulis Wawancara

Petunjuk PenulisanPetunjuk Penulisan

Aturan teknisAturan teknis Aturan kebahasaanAturan kebahasaan

Page 22: Menulis Wawancara

Aturan TeknisAturan Teknis Awali sebuah wawancara dengan mengangkat topik sebagai Awali sebuah wawancara dengan mengangkat topik sebagai

sesuatu yang perlu diwawancaraisesuatu yang perlu diwawancarai Pertanyaan pertama diarahkan untuk mengetahui kesiapan Pertanyaan pertama diarahkan untuk mengetahui kesiapan

mental terwawancaramental terwawancara Setelah terwawancara siap, tanyakan topik inti pembicaraan Setelah terwawancara siap, tanyakan topik inti pembicaraan

dalam kaitannya dengan diri terwawancaradalam kaitannya dengan diri terwawancara Pertanyaan tidak menyinggung kelemahan terwawancaraPertanyaan tidak menyinggung kelemahan terwawancara Simpulkan, Simpulkan, Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih atau mohon Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih atau mohon

maaf jika ada ketergantungan waktu terwawancaramaaf jika ada ketergantungan waktu terwawancara Jika diminta komwntar oleh pendengar, beri komentar yang Jika diminta komwntar oleh pendengar, beri komentar yang

dapat memuaskan.dapat memuaskan.

Page 23: Menulis Wawancara

Aturan kebahasaanAturan kebahasaan

Gunakan bahasa dengan baik dan benarGunakan bahasa dengan baik dan benar Ketahui bahasa penguasaan kosakata Ketahui bahasa penguasaan kosakata

terwawancaraterwawancara Jangan terlalu tinggi jangan pula terlalu rendahJangan terlalu tinggi jangan pula terlalu rendah Parafrasekan jika ada kata yang sulit dipahami Parafrasekan jika ada kata yang sulit dipahami

terwawancaraterwawancara Tulis pokok dari pokok pembicaraan dengan Tulis pokok dari pokok pembicaraan dengan

kalimat sederhanakalimat sederhana Hindari kalimat yang berbelit-belit.Hindari kalimat yang berbelit-belit.

Page 24: Menulis Wawancara

Wawancara 1: Ujian SidangWawancara 1: Ujian Sidang

PW (1): Anda sudah siap mengikuti sidang?PW (1): Anda sudah siap mengikuti sidang?

TW : SiapTW : Siap PW (2): Dalam hal sastra, buku novel apa PW (2): Dalam hal sastra, buku novel apa

yang pernah Saudara baca?yang pernah Saudara baca?