MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

13
MENULIS PROPOSAL PENELITIAN MENULIS PROPOSAL PENELITIAN Koesmargono “When you steal from one author, it’s plagiarism; if you steal from many, it’s research.” A. PENDAHULUAN Sebelum menjelaskan mengenai apa dan bagaimana metode penelitian, perlu dijelaskan terlebih dahulu beberapa aspek penting dalam sebuah proposal. Apa itu Sebuah Proposal Penelitian? Sebuah proposal penelitian bertujuan untuk mengkomunikasikan keinginan peneliti melalui penjelasan mengenai tujuan, pentingnya penelitian tersebut [justifikasi mengapa studi terhadap suatu fenomena perlu dilakukan!], dan langkah-langkah untuk melaksanakannya. Di dalam sebuah proposal perlu dijelaskan bagaimana masalah diidentifikasi, pertanyaan penelitian [research questions] atau hipotesis diformulasikan, variabel diidentifikasi, dan beberapa istilah penting didefinisikan. Sampel, instrumen, desain penelitian, prosedur yang akan diikuti, bagaimana data akan dianalisis – semua itu dituliskan secara mendalam dalam sebuah proposal, dan paling sedikit ada kajian terhadap penelitian sebelumnya (meskipun hanya secara parsial). Beberapa Bagian Utama dalam Proposal Penelitian 1. MASALAH YANG HENDAK DIINVESTIGASI Umumnya terdapat empat topik yang dibicarakan, yaitu [1] tujuan penelitian, [2] justifikasi, [3] pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis (termasuk variabel yang diinvestigasi), dan [4] definisi beberapa istilah penting. 1

description

matakuliah teknik sipil 2013

Transcript of MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

Page 1: MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

MENULIS PROPOSAL PENELITIANMENULIS PROPOSAL PENELITIAN

Koesmargono

“When you steal f rom one author , i t ’s p lagiar ism; i f you steal f rom many, i t ’s research.”

A. PENDAHULUAN

Sebelum menjelaskan mengenai apa dan bagaimana metode penelitian, perlu

dijelaskan terlebih dahulu beberapa aspek penting dalam sebuah proposal.

Apa itu Sebuah Proposal Penelitian?

Sebuah proposal penelitian bertujuan untuk mengkomunikasikan keinginan

peneliti melalui penjelasan mengenai tujuan, pentingnya penelitian tersebut

[justifikasi mengapa studi terhadap suatu fenomena perlu dilakukan!], dan langkah-

langkah untuk melaksanakannya. Di dalam sebuah proposal perlu dijelaskan

bagaimana masalah diidentifikasi, pertanyaan penelitian [research questions] atau

hipotesis diformulasikan, variabel diidentifikasi, dan beberapa istilah penting

didefinisikan. Sampel, instrumen, desain penelitian, prosedur yang akan diikuti,

bagaimana data akan dianalisis – semua itu dituliskan secara mendalam dalam

sebuah proposal, dan paling sedikit ada kajian terhadap penelitian sebelumnya

(meskipun hanya secara parsial).

Beberapa Bagian Utama dalam Proposal Penelitian

1. MASALAH YANG HENDAK DIINVESTIGASI

Umumnya terdapat empat topik yang dibicarakan, yaitu [1] tujuan

penelitian, [2] justifikasi, [3] pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis

(termasuk variabel yang diinvestigasi), dan [4] definisi beberapa istilah penting.

Beberapa pertanyaan kunci yang penting diajukan kepada diri sendiri

setiap kali selesai menuliskan masing-masing topik di atas adalah:

1.1.1. Apakah tujuan penelitian sudah dinyatakan secara akurat, sesuai dengan

tujuan peneliti, yaitu untuk melakukan sebuah investigasi terhadap

suatu fenomena?

1.1.2. Apakah tujuan penelitian sudah dinyatakan secara ringkas dan jelas

sedemikian sehingga dapat menggambarkan suatu kerangka kerja

penelitian?

1

Page 2: MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

1.2.1. Apakah saya sudah mengidentifikasi secara spesifik masalah penelitian

yang hendak saya investigasi?

1.2.2. Apakah saya sudah mengindikasikan segala sesuatu yang hendak saya

kerjakan terhadap masalah tersebut?

1.2.3. Apakah saya sudah memberikan argumen yang dapat menjelaskan

mengapa penelitian tersebut sangat berguna dan penting untuk

diinvestigasi?

1.3.1. Apakah saya sudah memformulasikan secara spesifik pertanyaan

penelitian yang hendak saya uji dalam penelitian?

1.3.2. Apakah saya memiliki sebuah hipotesis di dalam pikiran saya? Jika ya,

apakah saya sudah mengekspresikannya? [Untuk memformulasikan

hipotesis, lihat tulisan Dwight Y King (2000) pada Lampiran]

1.3.3. Apakah saya hendak menginvestigasi sebuah hubungan (relationship)?

Jika ya, apakah saya sudah mengindikasikan semua variabel yang

menurut saya memang berhubungan?

1.4.1. Apakah saya sudah mendefinisikan secara jelas semua istilah penting

(dan, jika memungkinkan, juga mendefinisikan secara operasional;

operational definition)?

2. LATAR BELAKANG DAN KAJIAN PUSTAKA

2.1.1. Apakah saya sudah mensurvai dan menggambarkan semua studi yang

relevan dan berkaitan dengan masalah yang hendak diteliti?

2.2.1. Apakah saya sudah mensurvai pendapat para pakar yang menguasai

masalah yang hendak diteliti?

2.3.1. Apakah saya sudah mengkaji semua pendapat dan hasil penelitian yang

berkaitan dengan masalah yang hendak diteliti?

3. PROSEDUR

Prosedur dalam suatu proposal penelitian meliputi: [1] disain

penelitian, [2] sampel, [3]instrumen, [4]detil prosedur, [5] validitas internal, dan

[6] analisis data.

3.1.1. [Bagian ini akan dijelaskan secara lebih detil pada bab-bab selanjutnya]

3.2.1. Apakah saya sudah menjelaskan rencana penarikan sampel (sampling

plan)?

3.2.2. Apakah saya sudah menjelaskan secara lebih detil karakteristik sampel?

2

Page 3: MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

3.2.3. Apakah saya sudah mengidentifikasi populasi sehingga generalisasi

terhadap hasil penelitian dapat dilakukan?

3.3.1. Apakah saya sudah menjelaskan instrumen yang akan digunakan?

3.3.2. Apakah saya sudah mengindikasikan relevansinya dengan studi yang

sedang dilaksanakan (jika ada!)?

3.3.3. Apakah saya sudah menjelaskan cara pengecekan terhadap reliabilitas

skor yang diperoleh dari semua instrumen?

3.3.4. Apakah saya sudah menjelaskan cara pengecekan terhadap validitas

skor yang diperoleh dari semua instrumen?

3.4.1. Apakah saya sudah menjelaskan prosedur yang harus diikuti pada

penelitian ini – apa yang akan dikerjakan, di mana, kapan, dan

bagaimana?

3.5.1. Apakah saya sudah mendiskusikan setiap penjelasan alternatif yang

muncul pada penelitian ini?

3.5.2. Apakah saya sudah mendiskusikan bagaimana saya akan mengkontrol

penjelasan alternatif ini?

3.6.1. Apakah saya sudah menjelaskan bagaimana saya akan

mengorganisasikan data yang akan dikumpulkan?

3.6.2. Apakah saya sudah menjelaskan bagaimana saya akan menganalisis

data, termasuk prosedur statistik yang akan digunakan, dan mengapa

prosedur tersebut dipilih (paling tepat digunakan)?

4. ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN

Proposal penelitian sering dikirimkan kepada sebuah institusi

penyandang dana (swasta maupun pemerintah) untuk mendapat dukungan

finansial. Institusi seperti ini hampir selalu membutuhkan suatu usulan

anggaran (termasuk jadwal atau durasi penelitiannya) untuk dapat digunakan

dalam proses pengambilan keputusan.

B. PROSES PENELITIAN

Gambar 1 di bawah ini memberikan ilustrasi mengenai beberapa langkah

dalam proses penelitian kuantitatif. Walaupun terdapat beberapa keraguan,

misalnya: apakah suatu penelitian selalu mengikuti urutan langkah yang linier?

[Bryman, 1988a, 1988b], komponen-komponen pada Gambar 1 memberikan model

yang sangat berguna untuk memahami sebuah proses penelitian.

3

Page 4: MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

G a m b a r 1 : P r o s e s P e n e l i t i a n

C. KAUSALITAS DAN DISAIN EKSPERIMENTAL

Disain penelitian memberikan struktur dasar, yaitu “tempat” dilaksanakannya

investigasi. Terdapat berbagai macam disain penelitian, tetapi secara fundamental

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian eksperimental dan non-eksperimental

4

TEORI

HIPOTESI

OPERASIONALISASI

KONSEP

SELEKSI RESPONDEN

DISAIN SURVAIATAU

KORELASIONAL:WawancaraKuisioner

DISAIN EKSPERIMENTAL:Menciptakan grup

eksperimental dan kontrolObservasi/Pengujian Lab.

PENGUMPULANDATA

ANALISISDATA

HASIL PENELITIAN[TEMUAN]

Page 5: MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

(survai dan korelasional adalah yang paling utama). Pada penelitian eksperimental,

penjelasan mengenai sebab dan akibat merupakan ciri utama dalam kerangka kerja

penelitiannya.

Secara umum dan sederhana penelitian eksperimental dapat dirumuskan

melalui sebuah model sebagai berikut ini:

Obs1 Exp Obs2

Obs1: pengukuran awal terhadap karakteristik (yang diinvestigasi) suatu subjek

[pre-test],

Exp: perlakuan eksperimental terhadap subjek (experimental treatment),

Obs2: pengukuran setelah experimental treatment [post-test].

Disain penelitian eksperimental dapat diringkas menjadi tiga bentuk, seperti

dirumuskan oleh Bryman and Cramer [1997] sebagai berikut:

Exp Obs1

1. [Penerapan secara acak]

Tanpa Exp Obs2

Obs1 Exp1 Obs2

Obs3 Exp2 Obs4

2. [Penerapan secara acak]

Obs5 Exp3 Obs6

Obs7 Tanpa Exp Obs8

Obs1 Exp1+A Obs2

Obs3 Exp1+B Obs4

3. [Penerapan secara acak]

Obs5 Exp2+A Obs6

Obs7 Exp2+B Obs8

Pada disain pertama, tidak dilakukan pre-test, hanya dibandingkan antara

grup eksperimental dan grup kontrol dalam konteks variabel tak-bebas (dependent

5

Page 6: MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

variables). Sedangkan pada disain kedua, terdapat sejumlah grup, misalnya seorang

peneliti akan mengkaji pengaruh pemberian pupuk pada hasil panen tanaman jagung

(artinya, ada beberapa tingkatan atau jenis variabel bebas). Si peneliti dapat

melakukan treatment dalam tiga tingkatan jumlah pupuk dan tanpa-pupuk pada satu

petak jagung (sebagai kontrol). Disain ketiga, disebut juga sebagai disain faktorial

(factorial design), yaitu ketika seorang peneliti tertarik untuk melihat pengaruh lebih

dari satu variabel bebas pada variabel tak-bebas.

D. BEBERAPA CONTOH DISAIN EKSPERIMENTAL

Pada bagian ini akan diuraikan beberapa contoh penggunaan disain

eksperimental yang lebih canggih (advanced experimental designs) [Sekaran, 1992]:

Disain Acak Penuh (The Completely Randomized Design)

Misalnya, seorang mahasiswa program studi teknik sipil transportasi ingin

meneliti pengaruh reduksi ongkos bus kota [50, 100, dan 150 rupiah] pada

peningkatan rata-rata jumlah penumpang. Ia dapat mengamati 27 rute dalam

periode dua minggu, dan menetapkan secara acak dengan masing-masing sembilan

rute untuk setiap reduksi ongkos naik bus [50, 100, dan 150 rupiah]. Lihat Gambar 2

di bawah ini, Os pada kolom sebelah kiri menunjukkan jumlah penumpang sebelum

diadakan reduksi; X1, X2, dan X3 menunjukkan tiga tingkatan treatments, yaitu

reduksi ongkos 50, 100, dan 150 rupiah; dan Os pada kolom sebelah kanan

menunjukkan jumlah penumpang dalam rentang waktu dua minggu saat dilakukan

reduksi ongkos. Si peneliti, kemudian, dapat mengkaji pengaruh ketiga treatments

tersebut dengan cara mendeduksi masing-masing Os di sebelah kiri dari

pasangannya yang berada di sebelah kanan.

R U T E

Jumlah

Penumpang

SEBELUM

TREATMENT

Jumlah

Penumpang

SESUDAH

GRUP 1 [SEMBILAN RUTE] Os X1 Os

GRUP 2 [SEMBILAN RUTE] Os X2 Os

GRUP 3 [SEMBILAN RUTE] Os X3 Os

6

Page 7: MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

Gambar 2: Ilustrasi Completely Randomized Design

Disain Blok Acak (Randomized Block Design)

Pada kasus ini, si mahasiswa tertarik untuk meneliti pengaruh reduksi pada

jumlah penumpang secara umum. Walaupun demikian, ia mungkin lebih tertarik

untuk menentukan di manakah rute atau sektor [daerah pinggiran kota, daerah di

dalam kota dengan kemacetan lalu-lintas yang tinggi, atau daerah yang banyak

dihuni para pensiunan] yang akan dipengaruhi oleh kebijakan reduksi ongkos naik

bus kota. Untuk itu peneliti perlu memisahkan rute-rute bus kota berdasarkan tiga

blok: pinggiran kota, dalam kota dengan kepadatan lalu-lintas tinggi, atau

perumahan para pensiunan. Kemudian, 27 rute diidentifikasi berdasarkan blok dan

selanjutnya secara acak diterapkan ketiga treatments pada blok-blok tersebut. Disain

eksperimentalnya dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.

R E D U K S I

FAKTOR BLOK: DAERAH PEMUKIMAN

PINGGIRAN KOTA

DALAM KOTA

DENGAN

KEPADATAN

LALU-LINTAS

TINGGI

PERUMAHAN

PARA PENSIUNAN

RP. 50 X1 X1 X1

RP. 100 X2 X2 X2

RP. 150 X3 X3 X3

Catatan: Xs hanya mengindikasikan beberapa tingkatan faktor blok dan Os (jumlah penumpang sebelum dan sesudah treatments) tidak ditunjukkan, meskipun data tersebut tetap akan/harus dikumpulkan.

Gambar 3: Ilustrasi Randomized Block Design

Melalui cara ini, tidak hanya pengaruh langsung reduksi ongkos bus dapat

dikaji, melainkan pengaruh bersama (interaction effect) dari ongkos dan daerah

pemukiman dapat juga dikaji. Untuk itu, dapat dikatakan bahwa teknik ini lebih

powerful, yaitu memberikan informasi lebih banyak, yang tentunya juga memberikan

manfaat dalam proses pengambilan keputusan. Namun demikian, biaya untuk

melakukannya akan lebih mahal.

7

Page 8: MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

Disain Latin Square

Disain Blok Acak membantu peneliti untuk meminimalkan pengaruh satu

variabel “pengganggu” (nuisance variable, atau variasi di antara baris-baris) ketika ia

mengevaluasi pengaruh treatments, Disain Latin Square sangat bermanfaat ketika

dua faktor blok pengganggu (variasi di antara baris-baris dan kolom-kolom) harus

dikontrol. Setiap treatment muncul dalam jumlah yang sama dalam setiap posisi satu

ordinal pada setiap baris. Contohnya, mengkaji pengaruh reduksi ongkos bus pada

jumlah penumpang, dua hal yang mungkin menjadi faktor pengganggu adalah: [1]

hari-hari dalam seminggu – [a] tengah minggu: Selasa hingga Kamis, [b] akhir

minggu: Sabtu dan Minggu, dan [c] Senin dan Jumat – dan [2] tiga lokasi pemukiman

penumpang bus. Sebuah Disain Latin Square (three by three) dapat diciptakan pada

kasus ini, kemudian secara acak diterapkan ketiga treatments, dengan catatan

bahwa setiap treatment hanya diberikan sekali pada setiap interseksi antara baris

dan kolom; selanjutnya lihat Gambar 4 di bawah ini.

DAERAH PEMUKIMAN

HARI-HARI DALAM SEMINGGU

SELASA - KAMISSABTU dan

MINGGUSENIN dan JUMAT

PINGGIRAN KOTA X1 X2 X3

DALAM KOTA DENGAN

KEPADATAN LALU-LINTAS

TINGGI

X2 X3 X1

PERUMAHAN PARA

PENSIUNAN

X3 X1 X2

Gambar 4: Ilustrasi Disain Latin Square

Setelah eksperimen dilaksanakan dan peningkatan jumlah penumpang aktual

dalam setiap treatment dihitung, pengaruh treatment rata-rata dapat diketahui.

Reduksi ongkos bus yang memberikan keuntungan terbaik dapat pula dikaji dan

ditentukan.

8

Page 9: MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

Masalah yang melekat pada metode ini adalah adanya persyaratan (asumsi

awal) bahwa tidak ada interaksi antara treatments dan faktor blok, yang

kenyataannya mungkin tidak selalu dapat dipenuhi dalam semua kasus. Selebihnya,

teknik ini juga sangat tidak ekonomis dibandingkan dengan teknik lainnya.

Disain Faktorial (Factorial Design)

Hingga saat ini kita sudah mendiskusikan disain eksperimental dalam konteks

mengkaji sebuah hubungan sebab-akibat antara satu variabel bebas dan variabel

tak-bebas. Disain Faktorial memberikan kemampuan kepada kita untuk melakukan

pengkajian terhadap pengaruh dua atau lebih manipulasi (independent variables)

pada variabel tak-bebas pada saat yang bersamaan. Artinya, dua treatments dapat

secara simultan dimanipulasi dan pengaruh tunggal maupun pengaruh gabungannya

(disebut sebagai pengaruh utama dan interaksi) dapat dikaji.

Contohnya, si mahasiswa mungkin tertarik untuk mengetahui peningkatan

jumlah penumpang jika, misalnya, digunakan tiga jenis bus [Super Executive,

Executive, dan Bisnis] dan dilakukan manipulasi secara simultan berupa reduksi

ongkos dan penggunaan tiga jenis bus. Gambar 5 di bawah ini menunjukkan

penggunaan 3x3 Disain Faktorial.

JENIS BUS

REDUKSI ONGKOS BUS

RP. 50 RP.100 RP. 150

SUPER EXECUTIVE X1Y1 X2Y1 X3Y1

EXECUTIVE X2Y2 X1Y2 X3Y2

BISNIS X3Y3 X2Y3 X1Y3

Gambar 5: Ilustrasi 3x3 Disain Faktorial

Pada contoh ini, dua faktor digunakan dengan masing-masing tiga tingkatan

reduksi. Kasus ini merupakan acak penuh sebab reduksi ongkos diterapkan pada satu

dari sembilan kombinasi treatments. Informasi yang lebih kaya dapat dipetik dari

disain ini. Misalnya, si peneliti akan mengetahui peningkatan jumlah penumpang

untuk setiap reduksi ongkos bus, untuk setiap jenis bus, dan untuk kombinasi

keduanya. Jadi, pengaruh utama variabel bebas, juga interaksi di antara variabel-

9

Page 10: MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

variabel tersebut, dapat dikaji dengan lebih baik. Atas alasan inilah, Disain Faktorial

merupakan cara yang lebih efisien dibandingkan beberapa disain faktor-tunggal

acak.

Secara statistik juga dimungkinkan untuk melakukan kontrol pada satu atau

lebih variabel melalui analisis kovarian (covariance analysis). Sebagai contoh,

setelah menerapkan treatments secara acak, ternyata masih terdapat faktor

pengganggu; secara statistik dimungkinkan untuk “mengkarantina” faktor

pengganggu tersebut ketika analisis data sedang dilakukan.

E. [BUKAN] KATA TUTUP

Sebagai “penutup”, baiklah saya kutip kata-kata Hakim Spencer Tracy kepada

pembela Maximillian Schell dalam film tentang peradilan penjahat perang Nazi yang

berjudul “Judgement at Nurnberg”: “Anakku, apa yang logis itu tidak selalu

benar..... .” Filsafat ilmu selalu mengajarkan kepada kita bahwa suatu pengetahuan

dapat dikatakan ilmiah jika sudah melalui dua tahap: [1] membangun hipotesis

secara deduktif dengan menggunakan berbagai konsep dan teori yang sudah ada(ini

baru logika!); dan [2] membuktikannya melalui berbagai percobaan (inilah fakta!

reality judgement). Semua itu hanya mungkin dibangun melalui tiga hal: membaca,

membaca, dan membaca!

Tulisan ini hanyalah sebuah perspektif; dan bukankah sebuah perspektif

hanya menentukan dari mana garis ditarik dan tidak pernah menentukan sejauh

mana garis akan berhenti. Untuk itulah bagian ini disebut sebagai “bukan kata

tutup.” Tugas anda, rekan-rekan sekalian, untuk menentukan sejauh mana garis

tersebut hendak anda “hentikan” .....melalui kegiatan ilmiah. Endlessly!

F. SUMBER BACAAN

Bryman, Alan [1988a] Quantity and Quality in Social Research, London: Routledge.

Bryman, Alan [1988b] “Introduction: ‘inside’ accounts and social research in

organizations”, in Alan Bryman (ed.), Doing Research in Organizations, London:

Routledge.

10

Page 11: MENULIS PROPOSAL PENELITIAN.doc

Bryman, Alan and Duncan Cramer [1997] Quantitative Data Analysis, London:

Routledge.

Jujun S. Suriasumantri [1987] Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial, dan Politik, Jakarta:

P.T. Gramedia.

King, Dwight Y. [2000] “Kontinuitas Basis Pendukung Partai Politik, 1955 – 1999”, di

muat pada Harian KOMPAS.

Sekaran, Uma [1992] Research Methods: A Skill Building Approach (Second Edition),

Canada: John Wiley and Sons.

11