Menulis naskah drama

18
Menulis Naskah Drama Drama merupakan karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dipentaskan . Dina Irmayanti/11/XI Akselerasi

Transcript of Menulis naskah drama

Page 1: Menulis naskah drama

Menulis Naskah Drama

Drama merupakan karya sastra yang ditulisdalam bentuk dialog dan dipentaskan.

Dina Irmayanti/11/XI Akselerasi

Page 2: Menulis naskah drama

Unsur Intrinsik Drama

Unsur yang membangun sebuah karya sastra yang berasal daridalam karya sastra itu sendiri.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 3: Menulis naskah drama

1.TemaTema merupakan sesuatu yang menjadi dasar cerita. Tema adalah sesuatu yangmenjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Tema sebuahdrama terdapat dalam satuan peristiwa cerita. Saat menulis drama, harus dipersiapkantema yang menarik untuk dijadikan drama.

2. AmanatAmanat tersirat dalam tema. Biasanya amanat berupa pandangan atau pendapatpengarang tentang sikap menghadapi masalah tertentu. Amanat dapat disampaikansecara eksplisit (tersurat) dalam drama dan implisit (tersirat) dalam setiap adegan yangdilakukan tokoh dalam drama.

3. Tokoh dan PenokohanTokoh adalah pelaku yang memerankan drama. Pengarang menggambarkan karaktersetiap tokoh atau disebut juga dengan perwatakan. Perwatakan dapat tertulis secaraeksplisit ataupun implisit (tersirat dari dialog yang dilakukan tokoh).

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 4: Menulis naskah drama

4. Latar atau SettingKeterangan atau rujukan tempat, waktu, dan suasana peristiwa yang terjadi disebutlatar. Latar dapat diketahui melalui kostum, dekorasi, atau tata lampu dalam pementasandrama. Catatan tentang latar biasanya sudah diletakkan di bawah judul atau di atasdialog dalam naskah drama.

5. Alur atau PlotAlur adalah rangkaian peristiwa yang menjalin sebuah cerita. Beberapa macam aluradalah alur maju, alur mundur, dan alur gabungan. Sedangkan tahapan alur dimulaidari pengenalan/eksposisi, kemudian konflik/pertentangan, dilanjutkan klimaks,kemudian peleraian dan terakhir adalah penyelesaian.

6. DialogDrama merupakan bentuk cerita konflik sikap dan sifat manusia dalam bentuk dialogyang dipentaskan dengan gerak dan akting di hadapan penonton. Unsur dialog inimenjadi ciri khas drama dibandingkan bentuk karya sastra lainnya, yaitu puisi danprosa.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 5: Menulis naskah drama

Langkah-langkah Menulis NaskahDrama Berdasarkan Sebuah Cerita

Sebelum menulis sebuah drama, maka perlu dipersiapkan idecerita yang menarik. Ide cerita dapat diambil dari mana saja disekitar kehidupan kita. Ide cerita juga dapat berasal dari cerita

yang telah ada. Ide cerita itu kemudian disusun menjadi sebuahoutline kemudian diubah menjadi naskah drama.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 6: Menulis naskah drama

1. Membaca dengan saksama cerita yang akan diubah menjadinaskah drama. Hal-hal yang harus ditemukan saat membacacerita sebagai berikut:• Latar cerita. Latar tersebut akan diubah menjadi latar dalam

drama yang akan dibuat.• Tokoh-tokoh dan perwatakannya. Tokoh-tokoh yang

ditemukan dalam cerita akan menjadi pelaku dalam naskahdrama.

• Teknik menentukan karakter tokoh dalam cerita. Pelukisantokoh-tokoh cerita dapat dibedakan menjadi 2 teknik, yaitu: Teknik analitik, menggambarkan watak/karakter tokoh

secara langsung. Teknik dramatik, tidak menggambarkan karakter tokoh

secara langsung (percakapan tokoh, tingkah laku,perbuatan tokoh).

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 7: Menulis naskah drama

2. Mencatat dialog atau percakapan yang terdapat dalam cerita.Contoh :“Maaf , saya sangat menyesal. Lampu itu terjatuh sendiri ketikasaya senam pagi . . .”Kalimatnya terpotong. Kemudian ia menghambur ke kamar. Iamenunggu suaminya masuk ke kamar.“Saya menyesal,” kata Sumini lagi, mencoba menekanperasaanya sampai wajahnya basah bergetar menahan gejolak.Sesaat keheningan melayang sangat tajam. Kemudianterdengar suara Suseno yang dingin penuh kepercayaan.“Peristiwa ini tidak usah diributkan, bukan?”

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 8: Menulis naskah drama

3. Mengubah dialog atau percakapan yang terdapat dalam ceritatersebut menjadi dialog atau percakapan dalam naskah drama.Contoh:Sumini : (Masuk ke dalam ruangan dengan mata terbelalakdan napas tertahan) Maaf, saya sangat menyesal. Lampu ituterjatuh sendiri ketika saya senam pagi . . . (Kalimat tidakditeruskan. Kemudian, lari ke kamar dan menunggu suaminyamasuk ke kamar).Suseno : (Mengikuti Sumini dan duduk di sebelah Sumini.Kemudian, berkata dengan penuh kepercayaan) Peristiwa initidak usah diributkan, bukan?

4. Mengubah latar cerita menjadi latar pada drama.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 9: Menulis naskah drama

5. Menulis naskah drama. Rangkaian tokoh, latar, dan dialogyang telah ada dibuat menjadi sebuah naskah drama. Agartidak membingungkan, buatlah terlebih dulu kerangka cerita.Kerangka cerita berdasarkan tahapan alur berikut:• Tahap perkenalan adalah tahap atau bagian yang

menceritakan atau membicarakan waktu, tempatterjadinya cerita, dan tokoh dalam drama.

• Tahap pertikaian adalah tahap mulai terjadinya pertikaianatau konflik antar tokoh dalam drama.

• Tahap klimaks adalah tahap meruncing ataumemuncaknya pertikaian atau perselisihan dalam dramaoleh pelaku.

• Tahap peleraian adalah munculnya peristiwa atau kejadianyang memecahkan persoalan yang dihadapi oleh parapelaku.

• Tahap penyelesaian adalah bagian yang memperlihatkantokoh utama menyelesaikan persoalan.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 10: Menulis naskah drama

6. Setelah naskah drama telah siap, maka tentukan judul dramayang menarik. Judul drama dapat sama dengan cerita yangdiambil atau diubah sesuai kehendak.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 11: Menulis naskah drama

Menulis Naskah Drama SesuaiKeaslian Ide

Selain berdasarkan sebuah cerita, kita juga dapat menulis drama dengan ide asli milik sendiri.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 12: Menulis naskah drama

1. Mengadakan Observasi atau PengamatanObservasi dilakukan untuk menentukan latar (setting) dantokoh. Dalam sebuah observasi, seluruh indra harus bekerja.Misalnya, jika sedang berada di pantai, maka pantai tersebutdapat dijadikan latar tempat dalam naskah drama yang kitatulis. Suara ombak yang didengar dapat menjadi latar suasanauntuk memperkuat drama yang kita tulis.

2. Penciptaan LatarLatar dapat diciptakan dari hasil observasi yang dilakukan.Hasil observasi dapat berupa yang kita lihat, dengar, rasakan,cium, dan lain sebagainya. Hasil observasi tersebut dapatmenjadi latar tempat, waktu, dan suasana. Misalnya, latartempat yang dipilih adalah tepi pantai, latar waktu yangdipilih adalah senja hari, dan latar suasana yang dipilih adalahsuasana yang menyenangkan.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 13: Menulis naskah drama

3. Penciptaan Tokoh HidupHasil observasi juga dapat digunakan untuk menciptakantokoh di dalam drama yang kita tulis. Misalnya, saat melihatorang tua yang renta pemulung sampah di tepi pantai, makakita dapat menggunakannya sebagai tokoh dalam drama yangkita buat.

4. KonflikKonflik adalah hal yang penting dalam drama, karena konflikmerupakan bumbu yang menjadikan drama menarik untukdibaca atau ditonton. Konflik juga dapat bersumber dari hasilobservasi. Hasil observasi tersebut akan membantu kitamengembangkan konflik yang dipilih, karena kita telahmengamati dengan saksama.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 14: Menulis naskah drama

5. Penulisan AdeganAdegan adalah bagian dari babak. Babak merupakan bagiandari suatu drama. Latar, tokoh hidup, dan konflik yang telahdiciptakan berdasarkan observasi dapat langsung diubahmenjadi sebuah adegan.

6. Penulisan Naskah DramaRangkaian adegan-adegan yang telah ada dibuat menjadisebuah babak. Kemudian, babak-babak tersebut tinggal dibuatdan dirangkai menjadi sebuah naskah drama yang siap dibacadan dipentaskan.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 15: Menulis naskah drama

Kaidah Penulisan Naskah Drama yang Baik

Setelah memahami langkah-langkah menulis drama, baik yang berdasarkan cerita atau ide asli, maka perlu dipahami kaidah

penulisan drama yang baik. Kaidah ini perlu diperhatikan agar drama yang telah kita tulis menarik untuk dibaca dan

dipentaskan.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 16: Menulis naskah drama

1.Kalimat dalam naskah drama berupa kalimatlangsung. Contoh:

Arman : Mengapa kita harus pergi bersama-sama?

Armin : Bagaimana pun, kita harusmenanggungnya bersama-sama.

2. Sebelum petikan langsung diawali denganpenulisan titik dua (:). Contoh:

Helena : Bisakah kucoba mengendarai kudaitu?

Andro : Silakan, namun kau harus hati-hati.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 17: Menulis naskah drama

3. Keterangan atau cara memerankan atauekspresi tokoh ditulis diantara tanda kurungdan ditulis dengan huruf kecil tanpa titik atauberawal huruf besar tanpa titik. Contoh :

Agil : (Mendorong lemari yang menghalangipintu) Duh! Berat sekali, ya.

Danu : (Berjalan menuju tempat tidur) Sebentar,barangkali disini ada tali.

4. Deskripsi tempat dan suasana ditulis seperti kalimatpada umumnya. Contoh:

Pentas menggambarkan sebuah ruangan kamartamu. Ada beberapa meja dan kursi.

Sumber : http://www.bimbie.com/menulis-drama.htm

Page 18: Menulis naskah drama

Semoga Berhasil!!!

Dina Irmayanti/11/XI Akselerasi