MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf ·...

53
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 345 dan Pasal 349, Peraturan Pemerintah Nomer 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Perizinan Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian Umum; 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5048); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, . Tugas, Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011; 5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dnn Tata Kerja Kementerian Perhubungan;

Transcript of MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf ·...

Page 1: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 345 dan Pasal349, Peraturan Pemerintah Nomer 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Perkeretaapian perlu menetapkan PeraturanMenteri Perhubungan tentang Perizinan PenyelenggaraanSarana Perkeretaapian Umum;

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentangPerkeretaapian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 65 Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4722);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan TambahanLembaran Negara Nomor 5048);

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negarasebagaimana telah diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 91 Tahun 2011;

4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, . Tugas, Fungsi Kementerian Negara sertaSusunan Organisasi, Tugas, Fungsi Eselon I KementerianNegara sebagaimana telah diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 92 Tahun 2011;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010tentang Organisasi dnn Tata Kerja KementerianPerhubungan;

Page 2: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANPERIZINAN PENYELENGGARAANPERKERETAAPIAN UMUM.

TENTANGSARANA

1. Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atasprasarana, sarana, dan sumber daya manusia serta norma,kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraantransportasi kereta api.

2. Perkeretaapian umum adalah perkeretaapian yang digunakanuntuk melayani angkutan orang dan/atau barang dengandipungut bayaran.

3. Penyelenggara sarana perkeretaapian umum adalah BadanUsaha yang mengusahakan sarana perkeretaapian umum.

4. Badan Usaha adalah Badan Usaha Milik Negara, Badan UsahaMilik Daerah, atau Badan Hukum Indonesia yang khususdidirikan untuk perkeretaapian.

5. Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak,baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan saranaperkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak dijalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api.

6. Sarana perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat bergerakdi jalan reI.

7. Peralatan khusus adalah sarana perkeretaapian yang tidakdigunakan untuk angkutan penumpang atau barang tetapi untukkeperluan khusus.

8. Persyaratan teknis adalah ketentuan teknis yang menjadistandar spesifikasi teknis prasarana atau sarana perkeretaapian.

9. Spesifikasi teknis adalah persyaratan umum, ukuran, kinerja,dan gambar teknis prasarana atau sarana perkeretaapian.

Page 3: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

10. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalahPresiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaanpemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945.

11. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, BupatilWalikota, danperangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahandaerah;

12. Menteri adalah Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya dibidang perkeretapian.

(1) Badan Usaha yang menyelenggarakan sarana perkeretaapianumum wajib memiliki:

a. izin usaha; danb. izin operasi.

(2) Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapatberbentuk:

a. Badan Usaha Milik Negara;b. Badan Usaha Milik Daerah; atauc. Badan Hukum Indonesia.

(3) Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakanbadan usaha yang didirikan untuk penyelenggaraan saranaperkeretaapian.

IZIN USAHA PENYELENGGARAANSARANA PERKERETAAPIAN UMUM

Untuk memperoleh izin usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapianumum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a harusmemenuhi persyaratan yang meliputi:

a. memiliki akte pendirian Badan Hukum Indonesia;b. memiliki nomor pokok wajib pajak;

Page 4: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan;d. membuat surat pernyataan kesanggupan memiliki paling sedikit

2 (dua) rangkaian kereta api menurut jenisnya dan paling sedikit1 (satu) rangkaian kereta api menurut jenisnya sebagaicadangan, dan/atau beberapa rangkaian kereta api cadangansesuai dengan kebutuhan lintas pelayanan yang akan dilayani;

e. memiliki rencana kerja;f. memiliki perjanjian kerja sama dengan penyelenggara

prasarana perkeretaapian dalam hal Badan Usaha tidakmemiliki prasarana perkeretaapian sendiri; dan

g. melakukan koordinasi dengan

Surat pernyataan kesanggupan memiliki paling sedikit 2 (dua)rangkaian kereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf dpaling sedikit memuat:

a. nama instansi Badan Usaha;b. penanggung jawab perusahaan (Direksi);c. jabatan;d. alamat Badan Usaha;e. data sarana perkeretaapian umum yang akan dioperasikan;f. jadwal pengadaan sarana perkeretaapian.

Bentuk surat pernyataan kesanggupan memiliki paling sedikit 2 (dua)rangkaian kereta api menurut jenisnya sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 huruf d, seperti contoh 1 dalam lampiran yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf e palingsedikit memuat:

a. aliran kas Badan Usaha;b. fasilitas sarana perkeretaapian;c. jadwal pelaksanaan pengadaan, pengoperasian, perawatan,

dan pemeriksaan sarana perkeretaapian;d. jumlah dan jenis sarana perkeretaapian yang akan

dioperasikan;e. jumlah dan kompetensi awak sarana perkeretaapian, tenaga

perawatan dan tenaga pemeriksa sarana perkeretaapian;f. kepemilikan modal;g. lintas pelayanan yang akan dioperasikan;

Page 5: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

h. neraca perusahaan;i. sasaran penyelenggaraan sarana perkeretaapian;j. susunan pengurus; dank. menguasai tempat pemeriksaan dan perawatan sarana

perkeretaapian.

Aliran kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a, paling sedikitmemuat:

a. rencana jenis, jumlah dan nilai investasi untuk jangka waktu palingsedikit 5 (lima) tahun kedepan;

b. proyeksi aliran kas (cash flow) untuk jangka waktu paling sedikit 5(lima) tahun kedepan;

c. hasil perhitungan analisis ekonomi dan finansial.

Fasilitas sarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6huruf b, merupakan fasilitas pelayanan dan fasilitas keselamatan yangakan tersedia di dalam sarana perkeretaapian yang akan dioperasikan.

Jumlah dan jenis sarana perkeretaapian yang akan dioperasikansebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d, paling sedikit memuat:

a. jenis dan jumlah sarana perkeretaapian yang akan dioperasikanper tahun;

b. sumber dan cara pengadaan sarana perkeretaapian besertatahapan pengadaan untuk jangka waktu paling sedikit 5 (lima)tahun kedepan;

c. peralatan dan perlengkapan penunjang masing-masing jenissarana perkeretaapian yang akan dioperasikan.

Jumlah dan kompetensi awak sarana perkeretaapian, tenagaperawatan dan tenaga pemeriksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal6 huruf e, paling sedikit memuat:

a. tahapan kebutuhan awak sarana perkeretaapian, tenagaperawatan dan tenaga pemeriksa yang akan mengoperasikansarana perkeretaapian baik secara langsung maupun tidaklangsung pertahun;

Page 6: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

b. sistem penerimaan/pengadaan awak sarana perkeretaapian,tenaga perawatan dan tenaga pemeriksa yang mengoperasikansarana perkeretaapian baik yang secara langsung maupun tidaklangsung.

Kepemilikan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf f,paling sedikit memuat :

a. jumlah modal yang dimiliki oleh Badan Usaha;b. sumber modal Badan Usaha (dalam negeri/luar negeri);c. jumlah modal yang disetor.

Lintas pelayanan yang akan dioperasikan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 huruf g, paling sedikit memuat:

a. tahapan lintas yang dioperasikan pertahun untuk jangka waktupaling sedikit 3 (tiga) tahun;

b. untuk Iintas yang dioperasikan pertama kali harus dilengkapidengan rencana frekuensi, kapasitas dan jumlah penumpangatau barang yang akan diangkut pertahun;

c. jenis dan jumlah sarana perkeretaapian yang akan dioperasikanbeserta total lintas pelayanan pertahun pada masing-masinglintas.

(1) Sasaran penyelenggaraaan sarana perkeretaapian,sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf i, paling sedikitmenguraikan sasaran yang hendak dicapai dalampenyelenggaraan sarana perkeretapian yang akan dilakukantermasuk uraian mengenai aspek pemasaran.

(2) Aspek pemasaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), palingsedikit memuat:

a. peluang pasar angkutan penumpang atau barang keretaapi secara umum maupun secara khusus pada lintaspelayanan yang akan dilayani, yang meliputi:

1) perkembangan dan kondisi angkutan kereta api saatini;

2) perkembangan jumlah permintaaan penumpang ataubarang pertahun pada lintas pelayanan atau jaringanpelayanan yang akan dioperasikan;

Page 7: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

3) potensi jumlah permintaaan penumpang atau barangper tahun untuk jangka waktu paling sedikit 3 (tiga)tahun kedepan pada Iintas pelayanan atau jaringanpelayanan yang akan dilayani;

4) kondisi pesaing yang ada saat ini pada lintaspelayanan atau jaringan pelayanan yang akandilayani.

1) segmen pasar yang akan dilayani sesuai denganbidang usahanya;

2) pangsa pasar (market share) per tahun yang akandiraih pada masing-masing lintas pelayanan ataujaringan pelayanan.

c. strategi pemasaran yang digunakan perusahaan dalamrangka meraih target dan pangsa pasar yang meliputistrategi produk, harga, distribusi dan promosi.

Susunan pengurus, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf j,sekurang- kurangnya memuat:

a. Dewan Komisaris;b. Pemegang saham;c. pimpinan perusahaan;d. jumlah anggota direksi;e. jumlah dan nama jabatan yang ada dalam perusahaan;f. jumlah, nama dan kualifikasi sumber daya manusia perusahaan

yang mempunyai kecakapan dalam pengoperasian saranaperkeretaapian.

(1) Permohonan izin usaha penyelenggaraan saranaperkeretaapian umum diajukan oleh Badan Usaha kepadaMenteri dilengkapi dengan persyaratan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3.

(2) Bentuk permohonan izin usaha penyelenggaraan saranaperkeretaapian umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1),seperti contoh 2 dalam lampiran yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Page 8: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

(1) Berdasarkan permohonan izin usaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 16 ayat (1), Menteri melakukan evaluasi palinglama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah permohonan diterimasecara lengkap dan melakukan koordinasi dengan Gubernur,BupatilWalikota sesuai kewenangannya.

(2) Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1), apabila dinyatakan telah memenuhi persyaratan makaMenteri menerbitkan izin usaha penyelenggaraan saranaperkeretaapian dan apabila tidak memenuhi persyaratan,permohonan ditolak dan dikembalikan kepada Badan Usahadisertai alasan penolakan.

(3) Bentuk izin usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian dansurat penolakan permohonan izin usaha penyelenggaraansarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (2),seperti contoh 3 dan contoh 4 dalam lampiran yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Badan Usaha yang telah mendapatkan izin usaha penyelenggaraansarana perkeretaapian wajib:

a. melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan dalam izinusaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian;

b. memiliki izin operasi paling lama 2 (dua) tahun sejak izin usahaditerbitkan;

c. melaporkan perubahan kepemilikan perusahaan atau domisiliperusahaan apabila terjadi perubahan; dan

d. melaporkan kegiatan usahanya setiap tahun kepada DirekturJenderal.

(1) Badan Usaha yang telah mendapatkan IZln usahapenyelenggaran wajib melaksanakan kegiatan pengadaansarana perkeretaapian.

(2) Pengadaan sarana perkeretaapian sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus sesuai dengan spesifikasi teknis saranaperkeretaapian dengan berpedoman pada persyaratan teknisyang ditetapkan oleh Menteri dan mendapat persetujuan dariDirektur Jenderal.

Page 9: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

IZIN OPERASISARANA PERKERETAAPIAN UMUM

(1) Untuk memperoleh izin operasi sarana perkeretaapian umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b, BadanUsaha wajib memenuhi persyaratan:

a. memiliki studi kelayakan;b. memiliki paling sedikit 2 (dua) rangkaian kereta api

menurut jenisnya dan paling sedikit 1 (satu) rangkaiankereta api menurut jenisnya sebagai cadangan, dan/ataubeberapa rangkaian kereta api cadangan sesuai dengankebutuhan lintas pelayanan yang akan dilayani sesuaidengan spesifikasi teknis yang disetujui oleh DirekturJenderal;

c. sarana perkeretaapian yang akan dioperasikan telahlulus uji pertama atau uji berkala yang dinyatakan dengansertifikat uji;

d. tersedianya awak sarana perkeretaapian yang memilikisertifikat kecakapan, tenaga perawatan dan tenagapemeriksa yang memiliki sertifikat keahlian;

e. memiliki sistem dan prosedur pengoperasian,pemeriksaan, dan perawatan sarana perkeretaapian; dan

f. menguasai fasilitas perawatan sarana perkeretaapian.

(2) Studi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf apaling sedikit memuat analisis mengenai:

a. sosial ekonomi masyarakat;b. angkutan;c. perkiraan biaya pengadaan sarana perkeretaapian; dand. kelayakan teknik, ekonomi, dan finansial.

(1) Permohonan izin operasi sarana perkeretaapian umum diajukanoleh Badan Usaha kepada:

a. Menteri, untuk pengoperasian sarana perkeretaapianumum pada jaringan jalur kereta api nasional, jaringanjalur kereta api yang melintasi batas wilayah provinsidan/atau batas wilayah negara;

Page 10: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

b. Gubernur, untuk pengoperasian sarana perkeretaapianumum pad a jaringan jalur kereta api provinsi, jaringanjalur kereta api yang melintasi batas wilayahkabupaten/kota dalam satu provinsi; dan

c. BupatilWalikota, untuk pengoperasian saranaperkeretaapian umum pada Janngan jalur kereta apidalam wilayah kabupaten/kota.

(2) Bentuk permohonan izin operasi sarana perkeretaapian umumsebagaimana dimaksud pad a ayat (1), seperti contoh 5 dalamlampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariPeraturan ini.

(1) Berdasarkan permohonan izin operasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19 ayat (1), Menteri, Gubernur, BupatilWalikotasesuai kewenangannya melakukan evaluasi paling lama 30 (tigapuluh) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap.

(2) Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1), apabila dinyatakan telah memenuhi persyaratan makaMenteri, Gubernur, BupatilWalikota sesuai kewenangannyamenerbitkan izin operasi sarana perkeretaapian dan apabilatidak memenuhi persyaratan, permohonan dimaksud ditolak dandikembalikan kepada Badan Usaha disertai alasan penolakan.

(3) Bentuk izin operasi penyelenggaraan sarana perkeretaapiandan surat penolakan permohonan izin operasi penyelenggaraansarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud pad a ayat (2),seperti contoh 6 dan contoh 7 dalam lampiran yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

(1) Penyelenggara sarana perkeretaapian yang telah mendapat izinoperasi wajib:

a. mengoperasikan sarana perkeretaapian;b. menaati peraturan perundang-undangan di bidang

perkeretaapian;c. menaati peraturan perundang-undangan di bidang

pelestarian fungsi lingkungan hidup;d. bertanggung jawab atas pengoperasian sarana

perkeretaapian; dan

Page 11: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

e. melaporkan kegiatan operasional sarana perkeretaapiansecara berkala kepada Direktur Jenderal.

(2) Pelaporan kegiatan operasional sarana perkeretaapiansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lamasetiap 1 (satu) tahun sekali.

PENUGASAN PEMERINTAH KEPADA PENYELENGARASARANA PERKERETAPIAN

Menteri, Gubernur, atau BupatilWalikota sesuai kewenangannya dapatmenugaskan kepada penyelenggara sarana perkeretaapian untukmenyelenggarakan:

a. angkutan perintis; dan/ataub. angkutan pelayanan kelas ekonomi.

Penugasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dilaksanakansesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perawatan sarana perkeretaapian wajib dilakukan oleh penyelenggarasarana perkeretaapian sesuai dengan tata cara perawatan yangditetapkan oleh Menteri dan dilaksanakan oleh tenaga perawatan yangbersertifikat.

Perawatan sarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalamPasal 25 dilaksanakan di depo atau balaiyasa sesuai dengan jenissarana perkeretaapian.

a. penyelenggara sarana perkeretaapian; danb. badan usaha perawatan sarana perkeretaapian.

Page 12: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

(1) Badan usaha perawatan sarana perkeretaapian sebagaimanadimaksud dalam Pasal 27 huruf b, sebelum melakukan usaha dibidang perawatan sarana perkeretaapian wajib memiliki:a. persetujuan pembangunan fasilitas perawatan sarana

perkeretaapian; danb. persetujuan pengoperasian fasilitas perawatan sarana

perkeretaapian.

(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkanoleh Direktur Jenderal.

Persetujuan pembangunan fasilitas perawatan sarana perkeretaapiansebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) huruf a, diajukan olehbadan usaha kepada Direktur Jenderal dengan melampirkanpersyaratan sebagai berikut:

a. akte pendirian badan usaha;b. surat keterangan domisili perusahaan;c. NPWP;d. SIUP;e. izin mendirikan bangunan;f. spesifikasi teknis jalur kereta api untuk perawatan, bangunan

utama untuk perawatan, bangunan peralatan bantu perawatansarana perkeretaapian yang telah disetujui oleh DirekturJenderal;

g. memiliki kerjasama dengan penyelenggara prasaranaperkeretaapian umum yang jalur kereta apinya akandisambungkan;

h. analisis mengenai dampak lingkungan hidup atau UKL dan UPL;i. peta lokasi pembangunan fasilitas perawatan sarana

perkeretaapian.

Pasal30

(1) Berdasarkan permohonan persetujuan pembangunan fasilitasperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, DirekturJenderal bersama unit kerja terkait melakukan evaluasi palinglama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah permohonan diterimasecara lengkap.

(2) Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1), apabila telah memenuhi persyaratan maka Direktur Jenderalmenerbitkan persetujuan pembangunan fasilitas perawatan danapabila tidak memenuhi persyaratan, permohonan ditolak dandikembalikan kepada badan usaha disertai alasan penolakan.

Page 13: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

Persetujuan pengoperasian fasilitas perawatan sebagaimanadimaksud pada Pasal 28 ayat (1) huruf b, diajukan oleh badan usahakepada Direktur Jenderal setelah pembangunan perawatan selesaidengan melampirkan persyaratan sebagai berikut:a. sertifikat uji jalur untuk perawatan;b. peralatan perawatan sesuai dengan standar dan telah

dikalibrasi;c. tenaga perawatan yang dibuktikan dengan sertifikat keahlian;d. memiliki sistem dan prosedur perawatan.

(1) Berdasarkan permohonan persetujuan pengoperasiansebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 Direktur Jenderalbersama unit kerja terkait melakukan evaluasi paling lama 30(tiga puluh) hari kerja setelah permohonan diterima secaralengkap.

(2) Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1), apabila telah memenuhi persyaratan maka Direktur Jenderalmenerbitkan persetujuan pengoperasian dan apabila tidakmemenuhi persyaratan, permohonan dimaksud ditolak dandikembalikan kepada badan usaha disertai alasan penolakan.

Badan usaha yang telah mendapat persetujuan pembangunan danpersetujuan pengoperasian fasilitas perawatan wajib:a. melaksanakan perawatan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku;b. menaati peraturan perundang-undangan di bidang

perkeretaapian;c. menaati peraturan perundang-undangan di bidang pelestarian

fungsi lingkungan hidup;d. bertanggung jawab atas perawatan sarana perkeretaapian; dane. melaporkan kegiatan operasional perawatan sarana

perkeretaapian secara berkala setiap tahun kepada DirekturJenderal.

Bentuk surat permohonan persetujuan pembangunan, suratpersetujuan pembangunan, surat penolakan persetujuanpembangunan, surat permohonan pengoperasian , surat persetujuanpengoperasian, dan surat penolakan persetujuan pengoperasianfasilitas perawatan sarana perkeretaapian seperti contoh 8, contoh 9,contoh 10, contoh 11, contoh 12, dan contoh 13 dalam lampiranyang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Page 14: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

Dalam rangka menunjang kegiatan perawatan dan pemeriksaan jalanrei dapat dioperasikan sarana perkeretaapian berupa peralatan khusus.

Pengoperasian sarana perkeretaapian berupa peralatan khusussebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dapat dilakukan oleh:a. penyelenggara sarana perkeretaapian;b. badan usaha pengelola peralatan khusus; danc. penyelenggara prasarana perkeretaapian.

(1) Badan usaha pengelola peralatan khusus sebagaimanadimaksud pada Pasal 36 huruf b, sebelum mengoperasikanperalatan khusus wajib memiliki persetujuan pengoperasianperalatan khusus.

(2) Persetujuan pengoperasian peralatan khusus sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) diterbitkan oleh Direktur Jenderal.

Persetujuan pengoperasian peralatan khusus sebagaimana dimaksudpada Pasal 36, diajukan kepada Direktur Jenderal denganmelampirkan persyaratan sebagai berikut:a. akte pend irian badan usaha;b. surat keterangan domisili perusahaan;c. NPWP;d. spesifikasi teknis peralatan khusus yang akan dioperasikan

harus sesuai dengan standar spesifikasi teknis peralatan khususyang ditetapkan oleh Menteri dan telah mendapat persetujuanDirektur Jenderal;

e. memiliki perjanjian kerjasama dengan penyelenggara prasaranaperkeretaapian umum;

f. peralatan khusus yang akan dioperasikan telah lulus uji pertamaatau uji berkala yang dinyatakan dengan sertifikat uji;

g. tersedianya awak sarana perkeretaapian, tenaga perawatan,dan tenaga pemeriksa sarana perkeretaapian yang memilikisertifikat kecakapan;

h. memiliki sistem dan prosedur pengoperasian, pemeriksaan, danperawatan peralatan khusus; dan

i. menguasai fasilitas perawatan peralatan khusus.

Page 15: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

(1) Berdasarkan permohonan persetujuan pengoperasiansebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Direktur Jenderalbersama unit kerja terkait melakukan evaluasi paling lama 30(tiga puluh) hari kerja setelah permohonan diterima secaralengkap.

(2) Berdasarkan hasH evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1), apabila dinyatakan telah memenuhi persyaratan makaDirektur Jenderal menerbitkan persetujuan pengoperasianfasilitas perawatan dan apabila tidak memenuhi persyaratan,permohonan dimaksud ditolak dan dikembalikan kepada badanusaha disertai alasan penolakan.

Badan usaha yang telah mendapat persetujuan pengoperasianperalatan khusus wajib:

a. mengoperasikan peralatan khusus sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku;

b. melaksanakan perawatan peralatan khusus sesuai denganketentuan yang berlaku;

c. menaati peraturan perundang-undangan di bidangperkeretaapian;

d. melaporkan kegiatan operasional peralatan khusus setiap 6(enam) bulan kepada Direktur Jenderal .

Bentuk surat permohonan, surat persetujuan, dan surat penolakanpengoperasian peralatan khusus seperti contoh 14, contoh 15, dancontoh 16 dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan ini.

PENAMBAHAN FREKUENSI PERJALANAN KERETA API PADAJARINGAN L1NTAS PELAYANAN YANG SAMA

Penyelenggara sarana perkeretaapian umum yang telah memiliki izinoperasi, dapat menambah frekuensi perjalanan kereta api pada lintaspelayanan yang sama setelah mendapat persetujuan dari DirekturJenderal, Gubernur, atau BupatilWalikota sesuai kewenangannya.

Page 16: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

Untuk memperoleh persetujuan penambahan frekuensi perjalanankereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Penyelenggarasarana perkeretaapian umum wajib memenuhi persyaratan:

a. memiliki sistem dan prosedur pengoperasian, pemeriksaan, danperawatan dalam rangka penambahan frekuensi perjalanankereta api;

b. menguasai sarana perkeretaapian dalam rangka penambahanfrekuensi perjalanan kereta api harus lulus uji pertama atau ujiberkala yang dinyatakan dengan sertifikat uji;

c. tersedianya awak sarana perkeretaapian, tenaga perawatan,dan tenaga pemeriksa sarana perkeretaapian yang memilikisertifikat kecakapan dalam rangka penambahan frekuensiperjalanan kereta api;

d. mempunyai rencana kerja dalam rangka penambahan frekuensiperjalanan kereta api;

e. jumlah penambahan frekuensi perjalanan kereta api; danf. memiliki perjanjian kerja sama dengan penyelenggara

prasarana perkeretaapian dalam rangka penambahan frekuensiperjalanan kereta api dalam hal Penyelenggara saranaperkeretaapian umum tidak memiliki prasarana perkeretaapiansendiri.

Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 huruf d palingsedikit memuat:

a. fasilitas sarana perkeretaapian yang akan ditambahkan;b. jadwal pelaksanaan pengadaan, pengoperasian, perawatan,

dan pemeriksaan rangkaian kereta api yang akan ditambahkan;c. jumlah dan jenis sarana perkeretaapian yang akan

ditambahkan;d. jumlah dan kompetensi awak sarana perkeretaapian, tenaga

perawatan dan tenaga pemeriksa sarana perkeretaapian.

Fasilitas sarana perkeretaapian yang akan ditambahkan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 44 huruf a, merupakan fasilitas yang akantersedia di dalam rangkaian kereta api yang akan ditambahkan yangakan dioperasikan.

Page 17: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

Jumlah dan jenis sarana perkeretaapian yang akan ditambahkansebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf c, paling sedikit memuat:

a. jumlah dan jenis sarana perkeretaapian yang akanditambahkan;

b. sumber dan cara pengadaan sarana perkeretaapian besertatahapan pengadaan;

c. peralatan dan perlengkapan penunjang masing-masing jenissarana perkeretaapian yang akan ditambahkan.

Jumlah dan kompetensi awak sarana perkeretaapian, tenagaperawatan dan tenaga pemeriksa sarana perkeretaapian sebagaimanadimaksud pada Pasal44 huruf d, paling sedikit memuat:

a. tahapan kebutuhan awak sarana perkeretaapian, tenagaperawatan dan tenaga pemeriksa sarana perkeretaapian yangakan mengoperasikan sarana perkeretaapian baik secaralangsung maupun tidak langsung;

b. sistem penerimaan/pengadaan awak sarana perkeretaapian,tenaga perawatan dan tenaga pemeriksa sarana perkeretaapianyang mengoperasikan sarana perkeretaapian baik yang secaralangsung maupun tidak langsung.

(1) Permohonan persetujuan penambahan frekuensi perjalanankereta api diajukan oleh Penyelenggara sarana perkeretaapianumum kepada Direktur Jenderal, Gubernur atau Bupati/walikotasesuai dengan kewenangannya.

(2) Bentuk permohonan penambahan frekuensi perjalanan keretaapi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seperti contoh 17dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkandari Peraturan ini.

(1) Berdasarkan permohonan penambahan frekuensi perjalanankereta api sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1),Direktur Jenderal, Gubernur, BupatilWalikota sesuaikewenangannya melakukan evaluasi paling lama 30 (tiga puluh)hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap.

Page 18: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

(2) Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1), apabila telah memenuhi persyaratan maka Direktur Jenderal,Gubernur, BupatilWalikota sesuai kewenangannya menerbitkanpersetujuan dan apabila tidak memenuhi persyaratan,permohonan ditolak dan dikembalikan kepada Penyelenggarasarana perkeretaapian umum disertai alasan penolakan.

(3) Bentuk surat persetujuan dan surat penolakan penambahanfrekuensi perjalanan kereta api, seperti contoh 18 dan contoh19 dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan ini.

PENAMBAHAN PENGOPERASIAN KERETAAPI PADA L1NTASPELAYANAN YANG BERBEDA

Penyelenggara sarana perkeretaapian umum yang telah memiliki izinoperasi, dapat menambah pengoperasian kereta api pad a lintaspelayanan yang berbeda setelah mendapat persetujuan penambahanoperasi dari Menteri, Gubernur, atau BupatilWalikota sesuaikewenangannya.

(1) Persyaratan dan prosedur memperoleh persetujuanpenambahan operasi di lintas pelayanan yang samasebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 sampai dengan Pasal49 berlaku mutatis mutandis untuk persyaratan dan prosedurmemperoleh persetujuan penambahan operasi pada lintaspelayanan yang berbeda.

(2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),penyelenggara sarana perkeretapian umum juga harus memilikiperjanjian kerja sama dengan penyelenggara prasaranaperkeretaapian pada lintas pelayanan yang diajukan dalam halpenyelenggara sarana perkeretapaian umum tidak memilikiprasarana perkeretaapian sendiri.

Page 19: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal52

Penyelenggara sarana perkeretaapian umum yang tidakmelaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17,Menteri, Gubernur, atau BupatilWalikota sesuai kewenangannya dapatmemberikan sanksi administrasi berupa:

a. peringatan tertulis;b. pembekuan izin usaha; danc. pencabutan izin usaha.

Penyelenggara sarana perkeretaapian umum yang tidakmelaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22,Menteri, Gubernur atau BupatilWalikota sesuai kewenangannya dapatmemberikan sanksi administrasi berupa:

a. peringatan tertulis;b. pembekuan izin operasi; danc. pencabutan izin operasi.

Penyelenggara sarana perkeretaapian dan badan usaha perawatansarana perkeretaapian yang tidak melaksanakan kewajibansebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Menteri, Gubernur atauBupatilWalikota sesuai kewenangannya dapat memberikan sanksiadministrasi berupa:

a. peringatan tertulis;b. pembekuan persetujuan pembangunan dan pengoperasian; danc. pencabutan persetujuan pembangunan dan pengoperasian.

Penyelenggara sarana perkeretaapian, badan usaha pengelolaperalatan khusus , dan penyelenggara prasarana perkeretaapian yangtidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal40, Menteri, Gubernur, atau BupatilWalikota sesuai kewenangannyadapat memberikan sanksi administrasi berupa:

a. peringatan tertulis;b. pembekuan persetujuan pengoperasian ; danc. pencabutan persetujuan pengoperasian.

Page 20: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

Pasal56

(1) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 hurufa dan Pasal 53 huruf a dikenakan paling banyak 2 (dua) kalisecara berturut-turut masing-masing dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari kalender.

(2) Pembekuan izin usaha dan/atau izin operasi sebagaimanadimasud dalam Pasal 52 huruf c dan Pasal 53 huruf b dikenakansetelah berakhirnya jangka waktu peringatan tertulis kedua .

(3) Pembekuan izin usaha dan/atau izin operasi sebagaimanadimaksud pad a ayat (2) dikenakan untuk jangka waktu 30 (tigapuluh) hari kalender.

(4) Pencabutan izin usaha dan/atau izin operasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 52 huruf c dan Pasal 53 huruf cdikenakan setelah berakhirnya pembekuan izin usaha dan/atauizin operas; sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

BABX

KETENTUANPENUTUP

Pasal57

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri in; dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan diPad a tanggal

: JAKARTA: 24 Mei 2012

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

Diundangkan di Jakartapadatanggal31 Mei2012

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 560

Salinan sesuai denKepala Bir

.-UMAR IS, SH, MM, MHPembina Utama Muda (IV/c)NIP. 19630220 198903 1 001

Page 21: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR : ..PM 31 Tahun 2012TANGGAL : ..24 Mei 2012

BENTUK SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MEMILIKI RANGKAIANKERETA API

(KOP INSTANSI BADAN USAHA)

PERNYATAAN KESANGGUPAN MEMILIKI RANGKAIAN KERETAAPI

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami:a. Namab. Jabatan : Direktur Utama PI. ...c. Alamat

dalam hal ini bertindak atas nama:a. Badan Usaha : PI. ."b. Akte Pend irianc. NPVvPd. Alamat Perusahaan : ...

menyatakan kesanggupan untuk memiliki ... (diisi denganjumlah rangkaian KA yang disesuaikan dengan

kebulul18n iin/as pe/ayanan yang akan dilayal1i. paling sedikit 2 rangkaian KA) rangkaian kereta api berupa ...{diisl dengen jenis sarana per1<eretaapian) dan ... (diisi dengan jumlah rangkaian KA sebagai caddngan palmg sectikif 1

rnngkaian .K.A) rangkaian kereta api berupa ... (aiisi dengen jenis sarana perkere/aapian) sebagaicadangan yang telah rnernenuhi standar spesifikasi teknis sarana perkeretaapianyang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan dan laik operasi.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dan apabila pernyataan ini tidak kamilaksanakan kami siap mempertanggungjawabkan segala sesuatu akibat hukumnyasesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 22: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

BENTUK PERMOHONAN IZIN USAHA PENYELENGGARAAN SARANAPERKERETAAPIAN UMUM

NomorLampiranPerihal : Permohonan izin usaha

penyelenggaraan saranaperkeretaapian umum

1. Dengan hormat disampaikan bahwa berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang perkeretaapianbersama ini kami PT. ... mengajukan permohonan izin usahapenyelenggaraan sarana perkeretaapian untuk lintas pelayanan ...

2. Sebagai bahan pertimbangan permohonan IZIn usahapenyelenggaraan saiana perkeretaapian, terlampir disampaikandokumen persy"aratan berupa:a. akte pendirian Badan Hukum Indonesia;b. nomor pokok wajib pajak;c. surat keterangan domisili perusahaan;d. surat pernyataan kesanggupan memiliki rang.kaian kereta api;e. rencana kerja; danf. perjanjian kerja sama dengan penyelenggara prasarana

perkeretaapian dalam hal Badan Usaha tidak memilikiprasarana perkeretaapian sendiri.

Page 23: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

(KOP INSTANSI)

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

IZIN USAHA PENYELENGGARAAN SARANA PERKERETAAPIAN UMUMPI. ...

a. bahwa berdasarkan Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Nomor23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan Pasal 305 ayat (2)Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Perkeretaapian diatur bahwa badan usahayang akan menyelenggarakan sarana perkeretaapian wajibmemiliki izin usaha dan izin operasi;

b bahwa Direktur Utama PT.. ,. melalui surat Nomor '" tanggal ...telah mengajukan permohonan izin. usaha penyelenggaraansarana perkeretaapian umum;

c. bahwa setelah dilakukan penelaahan dan pengkajian baik dariaspek legalitas maupun aspek teknis terhadap dokumenpermohonan izin usaha penyelenggaraan saranaperkeretaapian umum PI. ..., pada prinsipnya telah memenuhipersyaratan administrasi dan teknis;

b. bahwa sehubungan dengan huruf at huruf b, dan huruf ctersebut di atas, perlu menetapkan Keputusan MenteriPerhubungan tentang Izin Usaha Penyelenggaraan SaranaPerkeretaapian Umum PI. ... ;

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggaran Perkeretaapian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan LembaranNegara Nomor 5048);

Page 24: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang LaluLintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Tahun 2009Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5086);

Memperhatikan: 1. Surat permohonan PT. ... Nomor ... tanggalpermohonan izin usaha penyelenggaraanperkeretaapian umum;

perihalsarana

2. Berita acara rapat evaluasi persyaratan permohonan izinusaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian umum PT.

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG IZINUSAHA PENYELENGGARAAN SARANA PERKERET AAPIANUMUM KEPADA PT. ....

Memberikan Izin Usaha Penyelenggaraan Sarana PerkeretaapianUmum kepada:

a. Nama Badan Usahab. Akte Pendirianc. NPWPd. Penanggungjawabe. Jabatanf. Alamat Perusahaan

: ... (nama Direktur Utama): Direktur Utama PT. ...

Izin usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapian umum oleh PT.... meliputi lintas pelayanan ....

/

Pemegang Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada DIKTUMPERTAMA diwajibkan:

a. mematuhi peraturan perundang-undangan di bidangperkeretaapian.

b. memiliki izin operasi paling lama 2 (dua) tahun ~ejak izin usahaditerbitkan.

c. melaksanakan kegiatan penyiapan spesifikasi teknis saranaperkeretaapian, studi kelayakan, pengadaan saranaperkeretaapian, dan melakukan proses untuk mendapatkansertifikat kelaikan sarana perkeretaapian.

d. melaporkan perubahan kepemilikan perusahaan atau domisil;perusahaan apabila terjadi perubahan; dan

e. melaporkan kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf csetiap tahun kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian.

Page 25: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

Pemegang Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada DiktumPERTAMA dapat diberikan sanksi pencabutan izin usaha denganmekanisme:

a. melalui proses peringatan, pembekuan, dan pencabutan apabilamelakukan pelanggaran kewajiban sebagaimana dimaksudpad a Diktum KETIGA atau dinyatakan pailit;

b. dicabut tanpa melalui peringatan dan pembekuan apabilaPemegang Izin Usaha melakukan kegiatan yangmembahayakan keamanan Negara, atau persyaratan yangdiajukan dalam memperoleh izin dikemudian hari diketahuipalsu.

Izin Usaha Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian Umum ini,berlaku selama PT. ... masih menjalankan usahanya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian melakukan pengendalian danpengawasan terhadap izin usaha penyelenggaraan saranaperkeretaapian umum oleh PT. ....

Ditetapkan diPada tanggal

1.2. ...; dst (insfansi fer/mil).

Page 26: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

NomorLampiranPerihal

BENTUK SURAT PENOLAKAN PERMOHONAN IZIN USAHAP2NYELENGGt-RAAN SARANA PERKERETAAPIAN

• Penolakan permohonan izin usahapenyelenggaraan saranaperkeretaapian umum

1. Berkenaan dengan surat Saudara Nomor ... tanggal ... perihalpermohonan izin usaha penyelenggaraan sarana perkeretaapianumum, bersama ini diberitahukan bahwa setelah dilakukanevaluasi terhadap dokumen persyaratan izin usahapenyelenggaraan sarana perkeretaapian umum yang Saudaraajukan. maka permohonan Saudara belum/tidak dapat diproseslebih lanjut karena:a .... ,b. ...; dst. (diisi alasan penolakan)

2. Dapat kami sampaikan pula bahw.a Saudara dapat mengajukankembali permohonan izin usaha penyelenggaraan saranaperkeretaapian umum setelah semua persyaratan dipenuhi.

1.2. ...; dst (inslansi lerkait)

Page 27: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

NomorLampiranPerihal : Permohonan izin operasi

sarana perkeretaapian umumYth. ... (MENTERI PERHUBUNGANI

GUBERNUR ... IBUPATIIWALIKOTA ...)

1. Dengan hormat disampaikan bahwa sebagai tindak lanjutKeputusan Menteri Perhubungan Nomor ... Tahun .. , tentang IzinUsaha Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian Umum PT. ...,bersama ini kami mengajukan permohonan izin operasi saranaperkeretaapian umum untuk lintas pelayanan ....

Sebagai bahan pertimbangan permohonan izinpenyelenggaraan sarana perkeretaapian umum,disampaikan dokumen persyaratan berupa:

operasiterlampir

a. studi kelayakan;b. bukti kepemilikan sarana perkeretaapian;c. sertifikat uji kelaikan terhadap sarana perkeretaapian yang

akan dioperasikan;d. sertifikat awak sarana perkeretaapian, tenaga perawatan,

dan tenaga pemeriksa sarana perkeretaapian;e. sistem dan prosedur pengoperasian, pemeriksaan, dan

perawatan sarana perkeretaapian; danf. bukti penguasaan fasilitas perawatan sarana perkeretaapian.

3. Demikian mohon pertimbangan dan proses lebih lanjut./

(nama Direktur utama dan capinstansi)

Tembusan Yth.:1. .."2. ...; dst (instansi terkait)

Page 28: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

(KOP INSTANSI)

KEPUTUSAN ... (MENTERI PERHUBUNGAN, GUBERNUR ... atauBUPATlMlALlKOTA ... )

NOMOR: '"

IZIN OPERASI SARANA PERKERETAAPIAN UMUMPT....

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Nomor23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan Pasal 305Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggaraan Perkeretaapian diatur bahwa badan usahayang telah memiliki izin usaha wajib memiiiki izin operasi;

b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor ...Tahun ... PI. ... telah diberikan izin usaha penyelenggaraansarana perkeretaapian umum;

c. bahwa Direktur Utama PT. ... melalui surat Nomor .., tanggal ...telah mengajukan permohonan izin operasi saranaperkeretaapian umum;

d. bahwa setelah dilakukan penelaahan dan pengkajian baik dariaspek legalitas maupun aspek teknis terhadap dokumenpermohonan izin operasi sarana perkeretaapian umum PI. ...,pada prinsipnya teJah memenuhi persyaratan administrasi danteknis;

e. bahwa sehubungan dengan huruf a, huruf b, huruf c, dan hurufd tersebut di atas, perlu menetapkan Keputusan MenteriPerhubungan/Gubernur .. .IBupatilWalikota .,. tentang IzinOperasi Sarana Perkeretaapian Umum PT .... ;

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722);

Page 29: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggaran Perkeretaapian (lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan lembaranNegara Nomor 5048);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang laluLintas dan Angkutan Kereta Api (lembaran Negara Tahun 2009Nomor 176, Tambahan lembaran Negara Nomor 5086);

Memperhatikan: 1. Surat permohonan PT. ... Nomor ... tanggal ... perihalpermohonan izin operasi sarana perkeretaapian umum.

2. Berita acara rapat evaluasi persyaratan permohonan izinoperasi sarana perkeretaapian umum PT. ... ;

Menetapkan KEPUTUSAN ... (MENTERI PERHUBUNGAN, GUBERNUR ... atau BUPATlIWALIKOTA ... )

TENTANG IZIN OPERASI SARANA PERKERETAAPIAN UMUMPT. ....

PERTAMA Memberikan Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum untuk lintaspelayanan '" kepada:a. Nama Badan Usahab. Akte Pendirianc. NPWPd. Penanggung jawab : ... (nama Direktur Utama)e. Jabatan : Direktur Utama PT. .,.f. Alamat Perusahaan

KEDUA Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum oleh PT. ... meliputilintas pelayanan ....

KETIGA Apabila Pemegang Izin Operasi sebagaimana dimaksud padaDiktum PERTAMA akan menambah/mengurangi frekuensiperjalanan kereta api pada Iintas pelayanan yang sama ataumenambah pengoperasian kereta api pada lintas pelayanan yangberbeda, maka harus mendapat persetujuan dari DirjenPerkeretaapian. "

KEEMPAT Pemegang Izin Operasi sebagaimana dimaksud pad a DiktumPERTAMA berkewajiban:

a. mematuhi peraturan perundang-undangan di bidangperkeretaapian beserta kewajibannya;

b. mengoperasikan sarana perkeretaapian yang telah dinyatakanlaik operasi;

Page 30: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

c. menaati peraturan perundang-undangan di bidang pelestarianfungsi Iingkungan hidup;

d. bertanggung jawab atas pengoperasian sarana perkeretaapian;

e. melakukan perawatan sarana perkeretaapian sesuai denganperaturan perundang-undangan di bidang perkeretaapian; dan

f. melaporkan kegiatan operasional sarana perkeretaapian secaraberka!a kepada pemberi izin

Pemegang Izin Operasi sebagaimana dimaksud pada DiktumPERTAMA dapat diberikan sanksi pencabutan izin operasi denganmekanisme:

a. melalui proses peringatan, pembekuan, dan pencabutan apabilamelakukan pelanggaran kewajiban, sebagaimana dimaksudpad a Diktum KEEMPAT atau dinyatakan pailit; atau

b. dicabut tanpa melalui peringatan apabila Pemegang Izin Operasimelakukan kegiatan yang membahayakan keamanan Negara,atau persyaratan yang diajukan dalam memperoleh izindikemudian hari diketahui palsu.

Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum berlaku selama 5 (lima)tahun sejak diterbitkannya Keputusan ini dan dapat diperpanjangsetiap kali paling lama 5 (lima) tahun.

... {Direktur Jenderal Perkeretaapian, Gubemur ... atau BupatiA1lalikota ... j melakukanpengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan ini.

Ditetapkan diPada tanggal

(MENTERI PERHUBUNGAN, GUBERNUR ...atau BUPATlIWALlKOTA ... )

ttd/

(nama pejabat dan cap instansi)

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada:1.2. ...; dst (instansi terkait).

Page 31: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

NomorLampiranPerihal : Penolakan permohonan izin

operasi sarana perkeretaapianumum

1. Berkenaan dengan surat Saudara Nomor ... tanggal ... perihalpermohonan izin operasi sarana perkeretaapian umum, bersamaini diberitahukan bahwa setelah dilakukan evaluasi terhadapdokumen persyaratan izin operasi sarana perkeretaapian umumyang Saudara ajukan, maka permohonan Saudara belum/tidakdapat diproses lebih lanjut karena:a.b. ...; dst. (diisi alasan penolakan)

2. Dapat kami sampaikan pula bahwa Saudara dapat mengajukankembali permohonan izin operasi sarana perkeretaapian umumsetelah semua persyaratan dipenuhi.

... (MENTERI PERHUBUNGAN,GUBERNUR ..., ATAUBUAPTlIWALlKOTA. ...)

1. ...,2. ...; dst (instansi terkait)

Page 32: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

BENTUK PERMOHONAN PERSETUJUAN PEMBANGUNAN FASILITASPERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN

NomorLampiranPerihal : Permohonan persetujuan

pembangunan fasilitas perawatansarana perkeretaapian Yth. DIREKTUR JENDERAL

PERKERET AAPIAN

1. Dengan hormat disampaikan bahwa berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang perkeretaapianbersama ini kami PT. ... mengajukan permohonan persetujuanpembangunan perawatan sarana perkeretaapian.

2. Sebagai bahan pertimbangan permohonan persetujuanpembangunan perawatan sarana perkeretaapian, terlampirdisampaikan dokumen persyaratan berupa:a. akte pendirian badan usaha;b. surat keterangan domisili perusahaan;c. NPWP;d. SIUP;e. izin mendirikan bangunan;f. spesifikasi teknis jalur kereta api untuk perawatan, bangunan

utama untuk perawatan, bangunan peralatan bantuperawatan sarana perkeretaapian yang telah disetujui olehDirektur Jenderal;

g. perjanjian kerjasama dengan penyelenggara prasaranaperkeretaapian umum yang jalur kereta apinya akandisambungkan;

h. analisis mengenai dampak lingkungan hidup atau UKL danUPL;

i. peta lokasi pembangunan fasilitas perawatan saranaperkeretaapian.

Page 33: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

BENTUK PERSETUJUAN PEMBANGUNAN FASILITAS PERAWATAN SARANAPERKERETAAPIAN

(KOP INSTANSI)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIAN

PERSETUJUAN PEMBANGUNAN FASILITAS PERAWATAN SARANAPERKERET AAPIAN

PT. ..,

a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ...Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan SaranaPerkeretaapian Umum, telah diatur mengenai persetujuanpembangunan fasilitas perawatan sarana perkeretaapian;

b. bahwa Direktur Utama PT. ... melalui surat Nomor ... tanggal ...telah mengajukan permohonan persetujuan pembangunanfasilitas perawatan sarana perkeretaapian;

C. bahwa setelah dilakukan penelaahan dan pengkajian baik dariaspek legalitas maupun aspek teknis terhadap dokumenpermohonan persetujuan pembangunan fasilitas perawatansarana perkeretaapian PT. ..., pada prinsipnya telah memenuhipersyaratan administrasi dan teknis;

b. bahwa sehubungan dengan huruf a, huruf b, dan huruf C

tersebut di atas, perlu menetapkan Keputusan Direktur JenderalPerkeretaapian tentang Persetujuan Pembangunan FasilitasPerawatan Sarana Perkeretaapian PT. ... ;

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggaran Perkeretaapian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan LembaranNegara Nomor 5048);

Page 34: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

3. Peraturan Pemerintah Nemer 72 Tahun 2009 tentang LaluLintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Tahun 2009Nemer 176, Tambahan Lembaran Negara Nemer 5086);

Memperhatikan: 1. Surat permehenan PT. '" Nemer ... tanggal ... perihalpermehenan persetujuan pembangunan fasilitas perawatansarana perkeretaapian;

2. Berita acara rapat evaluasi persyaratan permehenanpersetujuan pembangunan fasilitas perawatan saranaperkeretaapian PT. ...;

Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIANTENTANG PERSETUJUAN PEMBANGUNAN FASILITASPERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN PT .

PERTAMA Memberikan persetujuan pembangunan fasilitas perawatan saranaperkeretaapian kepada:

a. Nama perusahaanb. Akte Pendirianc. Bidang usahad. Alamate. NPWPf. Penangg.ung jawab

Pemegang persetujuan sebagaimana dimaksud dalam DiktumPERTAMA, diwajibkan:

a. mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku danketentuan di bidang perkeretaapian;

b. melaksanakan pembangunan fasilitas perawatan saranaperkeretaapian paling lambat ... sejak persetujuan diterbitkan;

c. bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan yang timbulselama pelaksanaan pembangunan fasilitas perawatan saranaperkeretaapian;

d. melaperkan kegiatan pembangunan fasilitas perawatan saranaperkeretaapian secara berkala setiap tahun kepada DirekturJenderal Perkeretaapian.

Page 35: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

Pemegang Persetujuan sebagaimana dimaksud pada OiktumPERTAMA dapat diberikan sanksi pencabutan persetujuanpembangunan fasilitas perawatan sarana perkeretaapian denganmekanisme:

a. melalui proses peringatan, pembekuan, dan pencabutanapabila melakukan pelanggaran kewajiban sebagaimanadimaksud pada Oiktum KEDUA atau dinyatakan pailit;

b. dicabut tanpa melalui peringatan dan pembekuan apabilaPemegang Persetujuan melakukan kegiatan yangmembahayakan keamanan Negara, atau persyaratan yangdiajukan dalam memperoleh persetujuan dikemudian haridiketahui palsu.

Persetujuan pembangunan fasilitas perawatan saranaperkeretaapian ini berlaku untuk jangka waktu ... dan dapatdiperpanjang untuk jangka waktu ... atas permohonan daripemegang persetujuan disertai dengan alasan dan data dukungyang lengkap.

Direktur Jenderal Perkeretaapian melakukan pengendalian danpengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan ini .

Ditetapkan diPada tanggal

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada:1. ...,2 .... ; dst

Page 36: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

SENTUK SURAT PENOLAKAN PERSETUJUAN PEMSANGUNAN FASILITASPERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN

NomorLampiranPerihal : Penolakan permohonan persetujuan

pembangunan fasilitas perawatansarana perkeretaapian

1. Berkenaan dengan surat Saudara Nomor ... tanggal ... perihalpermohonan persetujuan pembangunan fasilitas perawatan saranaperkeretaapian, bersama ini diberitahukan bahwa setelahdilakukan evaluasi terhadap dokurnen persyaratan pembangunanfasilitas perawatan sarana perkeretaapian yang Saudara ajukan,maka permohonan Saudara belum/tidak dapat diproses lebih lanjutkarena:a. ...,b. ...; dst. (diisi alasan penolakan)

2. Dapat kami sampaikan pula bahwa Saudara dapat mengajukankembali permohonan persetujuan pembangunan fasilitasperawatan sarana perkeretaapian setelah semua persyaratandipenuhi.

1. ...,2. ...; dst (instansi terkait)

Page 37: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

BENTUK PERMOHONAN PERSETUJUAN PENGOPERASIAN FASILITASPERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN

NomerLampiranPerihal : Permohonan persetujuan

pengoperasian fasilitasperawatan sarana perkeretaapian Yth. DIREKTUR JENDERAL

PERKERET AAPIAN

1. Dengan hormat disampaikan bahwa berdasarkan KeputusanDirektur Jenderal Nomor ... Tahun ... tentang PersetujuanPembangunan Fasilitas Perawatan Sarana Perkeretaapian PT. "'1

bersama ini kami mengajukan permohonan persetujuanpengoperasian fasilitas perawatan sarana perkeretaapian.

2. Sebagai bahan pertimbangan permohonan persetujuanpengoperasian perawatan sarana perkeretaapian, terlampirdisampaikan dokumen persyaratan berupa:a. sertifikat uji jalur untuk perawatan; .b. peralatan perawatan sesuai dengan standar dan telah

dikalibrasi;c. tenaga perawatan yang dibuktikan dengan sertifikat

keahlian;d. memiliki sistem dan prosedur perawatan.

Page 38: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

SENTUK PERSETUJUAN PENGOPERASIAN FASILITAS PERAWATANSARAN A PERKERETAAPIAN

(KOP INSTANSI)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIAN

PERSETUJUAN PENGOPERASIAN FASILITAS PERAWATAN SARANAPERKERET AAPIAN

PT....

a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ...Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan SaranaPerkeretaapian Umum, telah diatur mengenai persetujuanpengoperasian fasilitas perawatan sarana perkeretaapian;

b. bahwa PI. ... telah diberikan persetujuan pembangunanfasilitas perawatan sarana perkeretaapian melalui KeputusanDirektur Jenderal Perkeretaapian Nomor ... Tahun ... ;

c. bahwa PI. ... telah selesai melaksanakan pembangunanfasilitas perawatan sarana perkeretaapian sesuai denganspesifikasi teknis yang telah ditetapkan dan telah dinyatakan laikoperasi yang dibuktikan dengan sertifikat pengujian;

d. bahwa sehubungan dengan huruf a, huruf b, dan huruf ctersebut di atas, perlu menetapkan Keputusan Direktur JenderalPerkeretaapian tentang Persetujuan Pengoperasian FasilitasPerawatan Sarana Perkeretaapian PI. ... ;

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggaran Perkeretaapian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan LembaranNegara Nomor 5048);

Page 39: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ... Tahun ... tentangPerizinan Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian Umum;

4. Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian Nomor ... Tahun... tentang Persetujuan Pembangunan Fasilitas PerawatanSarana Perkeretaapian PT. ...;

Memperhatikan: Surat permohonan PT. ... Nomor ... tanggal ... perihal permohonanpersetujuan pengoperasian fasilitas perawatan saranaperkeretaapian.

Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIANTENTANG PERSETUJUAN PENGOPERASIAN FASILITASPERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN PT. ....

PERTAMA Memberikan persetujuan pengoperasian fasilitas perawatan saranaperkeretaapian kepada:a. Nama Badan Usahab. Akte Pend irianc. NPWPd. Penanggung jawab : ... (nama Direktur Utama)e. Jabatan : Direktur Utama PT. ...f. Alamat Perusahaan

KEDUA Pemegang persetujuan sebagaimana dimaksud dalam DiktumPERTAMA, diwajibkan:

a. menaati peraturan perundang-undangan di bidangperkeretaapian;

b. menaati peraturan perundang-undangan di bidang pelestarianfungsi lingkungan hidup;

c. bertanggung jawab atas pengoperasian fasilitas perawatansarana perkeretaapian; dan

d. melaporkan kegiatan operasional secara berkala kepadaDirektur Jenderal Perkeretaapian.

Izin operasi perkeretaapian khusus dapat dicabut apabila pemegangizin operasi tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Diktum KEDUA.

Persetujuan pengoperasian fasilitas perawatan saranaperkeretaapian berlaku selama ... dan dapat diperpanjang untuksetiap kali paling lama ....

Direktur Jenderal Perkeretaapian melakukan pengawasan terhadapoelaksanaan Keputusan ini.

Page 40: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

Ditetapkan diPada tanggal

1. ...,2. ...; dst

Page 41: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

BENTUK SURAT PENOLAKAN PERSETUJUAN PENGOPERASIAN FASILITASPERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN

NomorLampiranPerihal : Penolakan permohonan persetujuan

pengoperasian fasilitas perawatansarana perkeretaapian

1. Berkenaan dengan surat Saudara Nomor ... tanggal '" perihalpermohonan persetujuan pengoperasian fasilitas perawatansarana perkeretaapian, bersama ini diberitahukan bahwa setelahdilakukan evaluasi terhadap dokumen persyaratan persetujuanpengoperasian fasilitas perawatan sarana perkeretaapian yangSaudara ajukan, maka permohonan Saudara belum/tidak dapatdiproses lebih lanjut karena:a .... ,b. ...; dst. (diisi alasan penolakan)

2. Dapat kami sampaikan pula bahwa Saudara dapat mengajukankembali permohonan persetujuan pengoperasian fasilitasperawatan sarana perkeretaapian setelah semua persyaratandipenuhi.

1. ...,2. ...; dst (instansi terkait)

Page 42: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

BENTUK PERMOHONAN PERSETUJUAN PENGOPERASIAN PERALATANKHUSUS

NomorLampiranPerihal : Permohonan persetujuan

pengoperasian peralatan khusus Yth. DIREKTUR JENDERALPERKERET AAPIAN

1. Dengan hormat disampaikan bahwa berdasarkan Peraturan MenteriPerhubungan Nomor Tahun tentang PerizinanPenyelenggaraan Sarana Perkeretaapian Umum, bersama ini kamimengajukan permohonan persetujuan pengoperasian peralatankhusus berupa ....

2. Sebagai bahan pertimbangan permohonan persetujuanpengoperasian peralatan khusus berupa ... , terlampir disampaikandokumen persyaratan berupa:a. akte pend irian badan usaha;b. surat keterangan domisili perusahaan;c. NPWP;d. spesifikasi teknis peralatan khusus yang akan dioperasikan harus

sesuai dengan standar spesifikasi teknis peralatan khusus yangditetapkan oleh Menteri dan telah mendapat persetujuan DirekturJenderal;

e. memiliki perjanjian kerjasama dengan penyelenggara prasaranaperkeretaapian umum;

f. peralatan khusus yang akan dioperasikan telah lulus uji pertamaatau uji berkala yang dinyatakan dengan sertifikat uji;

g. tersedianya awak sarana perkeretaapian, tenaga perawatan, dantenaga pemeriksa sarana perkeretaapian yang memiliki sertifikatkecakapan;

h. memiliki sistem dan prosedur pengoperasian, pemeriksaan, danperawatan peralatan khusus; dan

i. menguasai fasilitas perawatan peralatan khusus.

Direktur Utamattd

(nama Direktur utama dan capinstansi)

Page 43: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

(KOP INSTANSI)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIAN

PERSETUJUAN PENGOPERASIAN PERALATAN KHUSUSPI. ...

a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ...Tahun tentang Perizinan Penyelenggaraan SaranaPerkeretaapian Umum, telah diatur mengenai persetujuanpengoperasian peralatan khusus;

b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap persyaratanpermohonan PT. ..., telah memenuhi persyaratan untukdiberikan persetujuan pengoperasian peralatan khusus;

C. bahwa sehubungan dengan huruf a dan huruf b tersebut di atas,perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapiantentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT.... ;

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggaran Perkeretaapian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan LembaranNegara Nomor 5048);

\

3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor ... Tahun ... tentangPerizinan Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian Umum;

Memperhatikan: Surat permohonan PT .... Nomor ... tanggal ... perihal permohonanpersetujuan pengoperasian peralatan khusus;

Page 44: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

KEPUTUSAN DIREKTURTENTANG PERSETUJUANKHUSUS PT. ....

JENDERAL PERKERETAAPIANPENGOPERASIAN PERALA TAN

Memberikan persetujuan pengoperasian peralatan khusus berupa ...kepada:a. Nama Badan Usahab. Akte Pend irianc. NPWPd. Penanggungjawabe. Jabatanf. Alamat Perusahaan

: ... (nama Direktur Utama): Direktur Utama PT. ...

Persetujuan pengoperasian peralatan khusus sebagaimanadimaksud pad a Diktum PERTAMA adalah sebagai berikut:a. peralatan khusus berupa ... yang akan dioperasikan

berjumlah ...;b. peralatan khusus berupa ... digunakan dalam rangka kegiatan

c. sumber daya manusia yang akan mengoperasikan peralatankhusus berupa ... berjumlah ... (hanya menyebutkan SOMyang telah memiliki sertifikat kecakapan)

Pemegang persetujuan sebagaimana dimaksud dalam DiktumPERTAMA berkewajiban:a. mengoperasikan peralatan khusus sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;b. melaksanakan perawatan peralatan khusus sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;c. menaati peraturan perundang-undangan di bidang

perkeretaapian;d. melaporkan kegiatan operasional peralatan khusus setiap 6

(enam) bulan kepada Direktur Jenderal .

Persetujuan pengoperasian peralatan khusus sebagaimanadimaksud pada Diktum PERTAMA dapat dicabut apabila pemegangpersetujuan tidak melaksanakan kewajiban sebagaiamana dimaksuddalam Diktum KETIGA.

Persetujuan pengoperasian peralatan khusus berlaku untuk jangkawaktu ... dan dapat diperpanjang untuk setiap kali paling lama ....

Direktur Jenderal Perkeretaapian melakukan pengawasan terhadappelaksanaan Keputusan ini.

Page 45: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

Ditetapkan diPada tanggal

1.2. ...; dst (instansi terkait).

Page 46: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

NomorLampiranPerihal

BENTUK SURAT PENOLAKAN PERSETUJUANPENGOPERASIAN PERALATAN KHUSUS

: Penolakan permohonan persetujuanpengoperasian peralatan khusus

1. Berkenaan dengan surat Saudara Nomor ... tanggal ... perihalpermohonan persetujuan pengoperasian peralatan khusus,bersama ini diberitahukan bahwa setelah dilakukan evaluasiterhadap dokumen persyaratan persetujuan pengoperasianperalatan khusus yang Saudara ajukan, maka permohonanSaudara belum/tidak dapat diproses lebih lanjut karena:a .... ,b. ...; dst. (diisi alasan penolakan)

2. Dapat kami sampaikan pula bahwa Saudara dapat mengajukankembali permohonan persetujuan pengoperasian peralatan khusussetelah semua persyaratan dipenuhi.

1. ...,2. ...; dst (instansi terkait)

Page 47: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

BENTUK PERMOHONAN PENAMBAHAN FREKUENSI PERJALANANKERETAAPI

NomorLampiranPerihal : Permohonan penambahan

frekuensi perjalanan kereta api Yth. ... (OIREKTUR JENOERALPERKERETAAPIANIGUBERNUR ... IBUPATIItNALIKOTA ...)

di

Jakarta

1. Dengan hormat disampaikan bahwa dalam rangka meningkatkanpelayanan pengoperasian sarana perkeretaapian yang lebihmaksimal, bersama ini kami mengajukan permohonanpenambahan frekuensi perjalanan kereta api untuk Iintaspelayanan ....

2. Sebagai bahan pertimbangan permohonan penambahanfrekuensi perjalanan kereta api, terlampir disampaikan dokumenpersyaratan berupa:a. sistem dan prosedur pengoperasian, pemeriksaan, dan

perawatan dalam rangka .penambahan frekuensiperjalanan kereta api;

b. sertifikat uji pertama/berkala sarana perkeretaapian dalamrangka penambahan frekuensi perjalanan kereta api;

c. data sertifikat kecakapan awak sarana perkeretaapian, dansertifikat tenaga perawatan dan tenaga pemeriksa saranaperkeretaapian dalam rangka penambahan frekuensiperjaJanan kereta api;

d. rencana kerja dalam rangka penambahan frekuensiperjalanan kereta api;

e. jumlah penambahan frekuensi perjalanan kereta api; danf. perjanjian kerja sama dengan penyelenggara prasarana

perkeretaapian dalam rangka penambahan frekuensiperjalanan kereta api dalam hal Penyelenggar~ saranaperkeretaapian umum tidak memiliki prasaranaperkeretaapian sendiri.

Direktur Utamattd

(nama Direktur utama dan capinstansi)

Page 48: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

BENTUK PERSETUJUAN PENAMBAHAN FREKUENSI PERJALANAN KERETAAPI

(KOP INSTANSI)

KEPUTUSAN ... (DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIAN, GUBERNUR ...atau BUPATlIWALlKOTA ... )

NOMOR: '"

PERSETUJUAN PENAMBAHAN FREKUENSI PERJALANAN KERETA APIL1NTAS PELAYANAN '" PT. ...

(DIREKTUR JENDERAL PERKERETAAPIAN, GUBERNUR ... atauBUPATlIWALlKOTA ... )

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal '" Peraturan Menteri PerhubunganNomor ... Tahun '" tentang Perizinan Penyelenggaraan SaranaPerkeretaapian Umum, telah diatur mengenai penambahanfrekuensi perjalanan kereta api;

b. bahwa PT. .. , telah diberikan izin operasi sarana perkeretaapian_umum melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor '"Tahun ... ;

C. bahwa berdasarkan hasil evaluasi terhadap dokumenpersyaratan persetujuan penambahan frekuensi perjalanankereta api Iintas pelayanan ... PT. ..., telah memenuhipersyaratan untuk diberikan persetujuan persetujuanpenambahan frekuensi perjalanan kereta api;

d. bahwa sehubungan dengan huruf a, huruf b, dan huruf C

tersebut di atas, perlu menetapkan Keputusan Direktur JenderalPerkeretaapianl Gubernur ... IBupatilWalikota ... tentangPersetujuan Penambahan Frekuensi Perjalanan K~reta ApiLintas Pelayanan ... PT. ...; \

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4722);

Page 49: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

2. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentangPenyelenggaran Perkeretaapian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 129 dan Tambahan LembaranNegara Nomor 5048);

3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor '" Tahun '" tentangPerizinan Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian Umum;

4. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor .. , Tahun ... tentangIzin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT. ... ;

Memperhatikan: Surat permohonan PT. ." Nomer '" tanggal ... perihal permohonanpersetujuan penambahan frekuensi perjalanan kereta api lintaspelayanan ....

Menetapkan KEPUTUSAN ... (OtREKTUR JENOERAL PERKERETAAPtAN,GUBERNUR atau BUPATlIWALlKOTA ... ) TENTANGPERSETUJUAN PENAMBAHAN FREKUENSI PERJALANANKERETA API L1NTAS PELAYANAN ... PT. '" .

PERTAMA Memberikan persetujuan penambahan frekuensi perjalanan keretaapi untuk lintas pelayanan ... kepada:a. Nama Badan Usahab. Akte Pendirianc. NPWPd. Penanggung jawab : .:. (nama Direktur Utama)e. Jabatan : Direktur Utama PT. ...f. Alamat Perusahaan

KEDUA Persetujuan penambahan frekuensi perjalanan kereta apisebagaimana dirnaksud pada Diktum PERTAMA adalah sebagaiberikut:a. sarana perkeretaapian tambahan yang akan dioperasikan

berjumlah ...;b. rangkaian kereta api tambahan yang akan dioperasikan

berjumlah ... yang masing-masing rangkaian kereta api terdiridari ...;

c. frekuensi kereta api tambahan yang akan dioperasikan a<talah ...frekuensi per hari;

d. sumber daya manusia yang akan mengoperasikan saranaperkeretaapian tambahan berjumlah ... (hanya menyebutkan80M yang tetah memiliki serlifikat kecakapan)

KETIGA Pemegang persetujuan sebagaimana dimaksud dalam DiktumPERTAMA berkewajiban:a. mengoperasikan sarana perkeretaapian;

Page 50: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

b. menaati peraturan perundang-undangan di bidangperkeretaapian;

c. menaati peraturan perundang-undangan di bidang pelestarianfungsi Iingkungan hidup;

d. bertanggung jawab atas pengoperasian sarana perkeretaapian;dan

e. melaporkan kegiatan operasional sarana perkeretaapian secaraberkala setiap 6 (enam) bulan kepada pemberi izin.

Pemegang persetujuan penambahan frekuensi perjalanan kereta apisebagaimana dimaksud pad a Diktum PERTAMA dapat diberikansanksi pencabutan persetujuan dengan mekanisme:

a. melalui proses peringatan, pembekuan, dan pencabutan apabilamelakukan pelanggaran kewajiban sebagaimana dimaksudpada Diktum KETIGA atau dinyatakan pailit; atau

b. dicabut tanpa melalui peringatan apabila PemegangPersetujuan melakukan kegiatan yang membahayakankeamanan Negara, atau persyaratan yang diajukan dalammemperoleh persetujuan dikemudian hari diketahui palsu.

Persetujuan penambahan frekuensi perjalanan kereta api berlakuselama 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya Keputusan ini dan dapatdiperpanjang setiap kali paling lama 5 (lima) tahun.

... (Direktur Jenderal Perkeretaapian, Gubernur ... atau BupatilWalikota ... ) melakukanpengendalian dan pengawasan terhadap persetujuan penambahanfrekuensi perjalanan kereta api oleh PT. ....

Ditetapkan diPada tanggal

(DIREKTURJENDERALPERKERETAAPIAN, GUBERNUR ... atau

BUPA TIIWALIKOTA ... )

1.2. ...; dst (instansi terkait).

Page 51: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

BENTUK SURAT PENOLAKAN PERSETUJUAN PENGOPERASIAN FASILITASPERAWATAN SARANA PERKERETAAPIAN

(KOP INSTANSI)

NomerLampiranPerihal : Penolakan permohonan persetujuan

penambahan frekuensi perjalanankereta api

1. Berkenaan dengan surat Saudara Nomer ... tanggal ... perihalpermohonan persetujuan penambahan frekuensi perjalanan keretaapi, bersama ini diberitahukan bahwa setelah dilakukan evaluasiterhadap dokumen persyaratan persetujuan penambahanfrekuensi perjalanan kereta api yang Saudara ajukan, makapermohonan Saudara belum/tidak dapat diproses lebih lanjutkarena:a.b. ...; dst. (diisi alasan penolakan)

2. Dapat kami sampaikan pula bahwa Saudara dapat mengajukankembali permohonan persetujuan penambahan frekuensiperjalanan kereta api setelah semua persyaratan dipenuhi.

(DIREKTURJENDERALPERKERETAAPIAN, GUBERNUR ... atau

BUPA TlIWALlKOTA ... )

Tembusan:1. ...;2. ...; dst (instansi terkait)

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

Salinan sesuai deKepala 0

UMAR IS SH MM MHPembina Utama Muda (IV/c)NIP. 19630220 198903 1 001

Page 52: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

Pasal56

(1) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 hurufa dan Pasal 53 huruf a dikenakan paling banyak 2 (dua) kalisecara berturut-turut masing-masing dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari kalender.

(2) Pembekuan izin usaha dan/atau izin operasi sebagaimanadimasud dalam Pasal 52 huruf c dan Pasal 53 huruf b dikenakansetelah berakhirnya jangka waktu peringatan tertulis kedua .

(3) Pembekuan izin usaha dan/atau izin operasi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dikenakan untuk jangka waktu 30 (tigapuluh) hari kalender.

(4) Pencabutan izin usaha dan/atau izin operasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 52 huruf c dan Pasal 53 huruf cdikenakan setelah berakhirnya pembekuan izin usaha dan/atauizin operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

BABX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal57

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan diPada tanggal

: JAKARTA: 24 Mei 2012

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

Diundangkan di Jakartapada tanggal 31 M~l '2-Ct1.-

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN 20lL S.bOBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR .

Page 53: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIAdishub.jabarprov.go.id/doc/Permen/pm._no._31_tahun_2012.pdf · c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan; ... Pasal 3 huruf d, seperti contoh

Pasal56

(1) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 hurufa dan Pasal 53 huruf a dikenakan paling banyak 2 (dua) kalisecara berturut-turut masing-masing dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari kalender.

(2) Pembekuan izin usaha dan/atau izin operasi sebagaimanadimasud dalam Pasal 52 huruf c dan Pasal 53 huruf b dikenakansetelah berakhirnya jangka waktu peringatan tertulis kedua .

(3) Pembekuan izin usaha dan/atau izin operasi sebagaimanadimaksud pad a ayat (2) dikenakan untuk jangka waktu 30 (tigapuluh) hari kalender.

(4) Pencabutan izin usaha dan/atau izin operasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 52 huruf c dan Pasal 53 huruf cdikenakan setelah berakhirnya pembekuan izin usaha dan/atauizin operasi sebagaimana dimaksud pad a ayat (3).

BABX

KETENTUANPENUTUP

Pasal57

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan diPad a tanggal

JAKARTA24 Mei 2012

Diundangkan di Jakartapada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDINBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR. .