MENTER1 BADAN USAHA MILIK NEGARA - jdih.bumn.go.idjdih.bumn.go.id/unduh/SE-04/MBU/2010.pdf ·...

3
MENTERI BA DAN USAHA MILK NEGARA Jakarta, 4 Maret 2010 Kepada Yth. Para Anggota Direksi BUMN di Tempat SURAT EDARAN Nomor : SE- 04 /MBU/2010 Sehubungan dengan telah diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2010 (PP 11/2010) tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Sesuai Pasal 2 PP 11/2010 beserta penjelasannya, tanah dinyatakan sebagai tanah terlantar apabila tanah yang telah diberikan alas hak oleh negara namun tanahnya tidak diusahakan, tidak dipergunakan atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaan atau sifat dan tujuan haknya; - tanah yang ada dasar penguasaannya narnun tanahnya tidak dimohonkan hak, tidak diusahakan, tidak dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaannya atau sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaanya. 2. Ketentuan Pasal 9 PP 11/2010 mengatur bahwa apabila tanah dinyatakan sebagai tanah terlantar maka hak atas tanah dihapuskan sekaligus memutuskan hubungan hulcum, dan selanjutnya dinyatakan sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh Negara. 3. BUMN merupakan salah satu subyek Pemegang Hak atas tanah dan/atau dasar penguasaan, oleh karena itu BUMN termasuk subyek hukuni dalarn implementasi PP 11/2010. 4. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, untuk menghindari potensi hilangnya hak atas tanah dan atau dasar penguasaan atas tanah dikarenakan tanah tersebut dikategorikan tanah terlantar, maka dengan ini kami mintakan agar Saudara mengoptimalkan pengelolaan tanah-tanah yang menjadi aset perusahaan, balk yang telah mempuyai alas hak berupa Hak Milik, HGU, HGB, dan atau Hak Pengelolaan atau dasar penguasaan atas tanah, untuk diusahakan, dipergunakan, atau dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaannya. 5. Untuk tanah-tanah yang dikuasai perusahaan dengan izin/keputusan/surat dasar penguasaan dari pejabat yang berwenang, maka selain diusahakan, dipergunakan, atau dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan tujuan dasar penguasaannya, maka agar segera dimohonkan hak alas tanah secara deftnitif kepada pejabat berwenang. Demikian kami sampaikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. MENTER1 BADAN USAHA MILIK NEGARA Tembusau : 1. Sekretaris Kementerian BUMN 2. Para Deputi di Lingkungan Kementerian BUMN 3, Para Staf Ahli di Lingkungan Kementerian BUMN 4. Dewan Komisaris/Dewan Pen gawas BUMN lalan:Medan Menleka Sela No 13 I t

Transcript of MENTER1 BADAN USAHA MILIK NEGARA - jdih.bumn.go.idjdih.bumn.go.id/unduh/SE-04/MBU/2010.pdf ·...

MENTERI BA DAN USAHA MILK NEGARA

Jakarta, 4 Maret 2010

Kepada Yth. Para Anggota Direksi BUMN di

Tempat

SURAT EDARAN Nomor : SE- 04 /MBU/2010

Sehubungan dengan telah diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2010 (PP 11/2010) tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Sesuai Pasal 2 PP 11/2010 beserta penjelasannya, tanah dinyatakan sebagai tanah terlantar apabila

tanah yang telah diberikan alas hak oleh negara namun tanahnya tidak diusahakan, tidak dipergunakan atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaan atau sifat dan tujuan haknya;

- tanah yang ada dasar penguasaannya narnun tanahnya tidak dimohonkan hak, tidak diusahakan, tidak dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaannya atau sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaanya.

2. Ketentuan Pasal 9 PP 11/2010 mengatur bahwa apabila tanah dinyatakan sebagai tanah terlantar maka hak atas tanah dihapuskan sekaligus memutuskan hubungan hulcum, dan selanjutnya dinyatakan sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh Negara.

3. BUMN merupakan salah satu subyek Pemegang Hak atas tanah dan/atau dasar penguasaan, oleh karena itu BUMN termasuk subyek hukuni dalarn implementasi PP 11/2010.

4. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, untuk menghindari potensi hilangnya hak atas tanah dan atau dasar penguasaan atas tanah dikarenakan tanah tersebut dikategorikan tanah terlantar, maka dengan ini kami mintakan agar Saudara mengoptimalkan pengelolaan tanah-tanah yang menjadi aset perusahaan, balk yang telah mempuyai alas hak berupa Hak Milik, HGU, HGB, dan atau Hak Pengelolaan atau dasar penguasaan atas tanah, untuk diusahakan, dipergunakan, atau dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaannya.

5. Untuk tanah-tanah yang dikuasai perusahaan dengan izin/keputusan/surat dasar penguasaan dari pejabat yang berwenang, maka selain diusahakan, dipergunakan, atau dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan tujuan dasar penguasaannya, maka agar segera dimohonkan hak alas tanah secara deftnitif kepada pejabat berwenang.

Demikian kami sampaikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

MENTER1 BADAN USAHA MILIK NEGARA

Tembusau : 1. Sekretaris Kementerian BUMN 2. Para Deputi di Lingkungan Kementerian BUMN 3, Para Staf Ahli di Lingkungan Kementerian BUMN 4. Dewan Komisaris/Dewan Pen gawas BUMN

lalan:Medan Menleka Sela No 13 I t

MENTER1BADAN USA HA MIL1K NEGARA

Jakarta, 4 Maret 2010

Kepada Yth, Para Anggota Direksi BUMN di -

Tempat

SURAT EDARAN Nomor : SE- 04 /MBU/2010

Sehubungan dengan telah diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2010 (PP 11/2010) tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tamil Terlantar, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut 1, Sesuai IPasal 2 PP 11/2010 beserta penjelasannya, tanah dinyatakan sebagai tanah terlantar apabila

tanah yang telah diberikan alas hak oleh negara namun tanahnya tidak diusahakan, tidak dipergunakan atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaan atau sifat dan tujuan haknya; tanah yang ada dasar penguasaannya namun tanahnya tidak dimohonkan hak, tidak diusahakan, tidak dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaannya atau sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaanya.

2. Ketentuan Pasal 9 PP 11/2010 mengatur bahwa apabila tanah dinyatakan sebagai tanah terlantar maka hak alas tanah dihapuskan sekaligus memutuskan hubungan hukum, dan selanjutnya dinyatakan sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh Negara.

3. BUMN merupakan salah satu subyek Pemegang flak atas tanah dan/atau dasar penguasaan, oleh karena itu BUMN termasuk subyek hukum dalam implementasi PP 11/2010.

4. Berdasarkan hal-hal tersebut di alas, untuk rnenghindari potensi hilangnya hak atas tanah dan atau dasar penguasaan atas tanah dikarenakan tanah tersebut dikategorikan tanah terlantar, maka dengan ini kami mintakan agar Saudara mengoptimalkan pengelolaar tanah-tanah yang menjadi aset perusahaan, baik yang telah mempuyai alas hak berupa flak Milik, HGU, HGB, dan atau Hak Pengelolaan atau dasar penguasaan atas tanah, untuk diusahakan, dipergunakan, atau dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaannya.

S. Untuk tanah-tanah yang dikuasai perusahaan dengan izin/keputusan/surat dasar penguasaan clan pejabat yang berwenang, maka selain diusahakan, dipergunakan, atau dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan tujuan dasar penguasaannya, maka agar segera dimohonkan hak atas tanah secara definitif kepada pejabat berwenang.

Demilcian kami sampaikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

MENTERI BADAN USARA MILIK NEGARA

Tembusan 1, Sekretaris Kementerian BUMN 2, Para Deputi di Lingkungan Kementerian BUMN 3. Para Staf Ahli di Linglamgan Kementerian BUMN 4, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN

Jalan:Medan Merdeka Setatan No 13 Jakarta Naar LO

P abat Sekretaris Kementeri

N

Parai

Kepala. Hokum dan Humas

MENTERI BADANUSA MILIK NEGARA

STAFAA • UBAKAR.

MENTERI BADAN USAHA MIi,IK NEGARA

2410

Kepada Yth, Para Anggota Direksi BUM di -

Tempat

SURAT EDARAN Nomor : SE- (YI /MBU/2010

Sehubungan dengan telah diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2010 (PP 11/2010) tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Sesuai Pasal 2 PP 11/2010 beserta penjelasannya, tanah dinyatakan sebagai tanah terlantar apabila

tanah yang telah diberikan alas hak oleh negara namun tanahnya tidak diusahakan, tidak dipergunakan atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaan atau sifat dan tujuan haknya;

- tanah yang ada dasar penguasaannya namun tanahnya tidak dimohonkan hak, tidak diusahakan, tidak dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaannya atau sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaanya.

Ketentuan Pasal 9 PP 11/2010 mengatur bahwa apabila tanah dinyatakan sebagai tanah terlantar maka hak atas tanah dihapuskan sekaligus memutuskan hubungan hukum, dan selanjutnya dinyatakan sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh Negara.

3. BUMN merupakan salah satu subyek Pemegang Hak atas tanah dan/atau dasar penguasaan, oleh karena itu BUMN termasuk subyek hukum dalam implementasi PP 11/2010.

4. Berdasarlcan hal-hal tersebut di atas, untuk menghindari potensi hilangnya hak atas tanah dan atau dasar penguasaan atas tanah dikarenakan tanah tersebut dikategorikan tanah terlantar, maka dengan ini kami rnintakan agar Saudara mengoptimalkan pengelolaan tanah-tanah yang menjadi aset perusabaan, baik yang telah mempuyai alas hak berupa Hak Milik, HGU, HGB, dan atau flak Pengelolaan atau dasar penguasaan atas tanah, untuk diusahakan, dipergunakan, atau dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaannya.

5. Untuk tanah-tanah yang dikuasai perusahaan dengan izin/keputusan/surat dasar penguasaan dari pejabat yang berwenang, maka selain diusahakan, dipergunakan, atau dimanfaatkan sesuai dengan sifat dan tujuan dasar penguasaannya, maka agar segera dinwhonkan hak atas tanah secara definitif kepada pejabat berwenang.

Dernikian kami sampaikan untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Tembusan : 1. Sekretaris Kementerian BUMN 2. Para Deputi di Lingkungan Kementerian BUMN 3. Para Staf Ahli di Lingkungan Kementerian BUMN 4. Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN

Jalan:Medan Merdeka Selatan No 13 Jakarta