menkep

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan jaman menurut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk bersikap professional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang pelayanan kehesatan rumah sakit. Rumah sakit adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi seluruh masyarakat, sering kali mengalami permasalahan yang menyangkut tentang ketidakpuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan rumah sakit yang dianggap kurang memadai atau memuaskan. Dalam menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan, maka salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian adalah pelayanan keperawatan (Depkes, 1994). Salah satu bentuk pelayanan keperawatan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan adalah memberikan rasa tanggung jawab perawat yang lebih tinggi sehingga terjadi peningkatan kinerja kerja dan kepuasan pasien. Pelayanan keperawatan ini akan lebih memuaskan dengan penerapan model asuhan keperawatan professional atau

description

manajemen keperawatan

Transcript of menkep

Page 1: menkep

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan jaman menurut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk

bersikap professional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang

pelayanan kehesatan rumah sakit. Rumah sakit adalah sebagai salah satu bentuk

organisasi pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan yang

komprehensif mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi

seluruh masyarakat, sering kali mengalami permasalahan yang menyangkut tentang

ketidakpuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan rumah sakit yang dianggap

kurang memadai atau memuaskan. Dalam menjaga dan meningkatkan mutu

pelayanan, maka salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian adalah pelayanan

keperawatan (Depkes, 1994).

Salah satu bentuk pelayanan keperawatan dalam rangka meningkatkan

kualitas pelayanan keperawatan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan

adalah memberikan rasa tanggung jawab perawat yang lebih tinggi sehingga terjadi

peningkatan kinerja kerja dan kepuasan pasien. Pelayanan keperawatan ini akan

lebih memuaskan dengan penerapan model asuhan keperawatan professional atau

MAKP karena kepuasan pasien ditentukan salah satunya dengan pelayanan

keperawatan yang optimal (Fisbach, 1991).

Dengan menerapkan suatu model asuhan keperawatan yang baik maka

pelayanan pasien akan menjadi sempurna sehingga dapat meningkatkan kepuasan

pasien selama di rumah sakit. Pasien yang merasa kurang puas terhadap pelayanan

keperawatan karena pelayanan tersebut tidak optimal. Dalam penerapan model

asuhan keperawatan profesional, apabila tanggung jawab atau peran perawat baik

dalam hal dokumentasi, timbang terima, supervisi, dan sentralisasi obat tidak

dijalankan dengan baik, yang berarti menunjukan kinerja perawat juga menurun

(Nursalam, 2002).

Page 2: menkep

Kepuasan pasien akan tercapai bila diperoleh hasil yang optimal bagi setiap

pasien dan pelayanan kesehatan memperhatikan pasien dan keluarganya, ada

perhatian terhadap keluhan, kondisi lingkungan fisik dan tanggap kepada kebutuhan

pasien (Anna, 2001). Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi

perawat dalam pelayanan keperawatan adalah melakukan manajemen keperawatan

dengan harapan adanya faktor kelola yang optimal mampu meningkatkan

keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan

klien terhadap pelayanan keperawatan. Ruangan atau bangsal sebagai salah satu unit

terkecil pelayanan kesehatan merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat

untuk menerapkan ilmu dan kiatnya secara optimal (Sitorus, 2006).

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi Model Asuhan Keperawatan Profesional Primer ?

2. Apa definisi Model Asuhan Keperawatan Profesional Kasus ?

3. Apa contoh penerapan Model Praktik Keperawatan Primer ?

4. Apa contoh penerapan Model Praktik Keperawatan Kasus ?

5. Apa keuntungan dan kelemahan Model Praktik Keperawatan Primer ?

6. Apa keuntungan dan kelemahan Model Praktik Keperawatan Kasus ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi metode primer.

2. Untuk mengetahui contoh penerapan metode primer.

3. Untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan metode primer.

4. Untuk mengetahui peran perawat dan tugas kepala ruang perawat primer.

5. Untuk mengetahui definisi metode kasus.

6. Untuk mengetahui contoh penerapan metode kasus.

7. Untuk mengetahui keuntungan dan kelemahan metode kasus.

8. Metode Primer

Page 3: menkep

BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Primer

1. Definisi Metode Primer

Metode primer adalah metode dalam pemberian asuhan keperawatan

yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien dan

perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan mengkoordinir

asuhan keperawatan.

Metode primer merupakan metode yang berdasarkan pada tindakan yang

komprehensif dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung jawab terhadap

semua aspek asuhan keperawatan dari hasil pengkajian kondisi pasien untuk

mengkoordinir asuhan keperawatan.

Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh

selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk

sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktik kemandirian perawat, ada

kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini

ditandai dengan adanya ketertarikan kuat dan terus menerus antara pasien dan

perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, koordinasi asuhan

keperawatan selama pasien dirawat.

Page 4: menkep

2. Penerapan Metode Primer

Diagram 1. Sistem Asuhan Keperawatan “Primary Nursing”

3. Keuntungan dan Kelemahan Metode Primer

a. Keuntungan Metode Primer

1) Bersifat kontunuitas dan komprehensif

2) Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil, dan

memungkinkan pengembangan diri

3) Mendorong kemandirian perawat

4) Ada ketertarikan pasien dan perawat selama dirawat

5) Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan

keperawatan.

Keuntungan yang dirasakan adalah pasien merasa manusiawi karena

terpenuhinya kebutuhan secara individu. Selain itu, asuhan yang diberikan

bermutu tinggi, dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap pengobatan,

dukungan, proteksi, informasi, dan adokasi.

Perawat primer

Pasien/ Klien

Kepala Ruang Kepala RuangKepala Ruang

Sarana RSKepala RuangDokter

Page 5: menkep

b. Kelemahan Metode Primer

1) Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan

pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction,

kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan

klinis, akuntabel, serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu.

2) Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat

3) Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional

4) Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain

c. Tugas Perawat Primer

1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif

2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan

3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas

4. Mengkomunikasikan dan mengordinasikan pelayanan yang diberikan oleh

disiplin lain maupun perawat lain

5. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai

6. Menerima dan menyesuaikan rencana

7. Membuat jadwal perjanjian klinis

8. Mengadakan kunjungan rumah

Peran Kepala Ruang / Bangsal dalam Metode Primer :

1. Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat primer

2. Orientasi dan merencanakan kerjaan baru

3. Menyusun jadwal dinas dan memberikan penugasan pada perawat asisten

4. Evaluasi kerja

5. Membuat 1-2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan yang

terjadi

Page 6: menkep

B. Metode Kasus

1. Definisi Metode Kasus

Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan

keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat

bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala

ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima semua

laporan tentang pelayanan keperawatan klien. Dalam metode ini staf perawat

ditugaskan oleh kepala ruangan untuk memberi asuhan langsung kepada pasien

yang ditugaskan contohnya diruang isolasi dan ICU.

Metode kasus ini merupakan metode yang berdasarkan pendekatan

holistik dari filosofi keperawatan. Perawat bertanggung jawab terhadap asuhan

dan observasi pada pasien tertentu.

Rasio pasien perawat adalah 1:1. Setiap pasien ditugaskan kepada semua

perawat yang melayani seluruh kebutuhannya pada saat ia dinas. Pasien akan

dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan

bahwa pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan

tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari

berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien untuk satu

perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan

khusu seperti: isolasi, intensive care.

Page 7: menkep

2. Penerapan Metode Kasus

Diagram 2. Sistem Asuhan Keperawatan “Case Method Nursing”

3. Keuntungan dan Kelemahan Metode Kasus

a. Keuntungan Metode Kasus

1) Perawat lebih memahami kasus per kasus

2) Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih muda

b. Kelemahan Metode Kasus

1) Belum dapatnya diidentifikasi perawat penanggung jawab

2) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang

sama

3) Kemampuan tenaga perawat pelaksana dan siswa perawat yang terbatas

sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara menyeluruh

4) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah pasien banyak sehingga tugas

rutin yang sederhana terlewatkan

5) Pendelegasian perawatan pasien hanya sebagian selama perawat

penangung jawab pasien bertugas.

Kepala Ruang

Staf Perawat Staf Perawat

Pasien / Klien Pasien / Klien

Staf Perawat

Pasien / Klien

Page 8: menkep

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode primer adalah metode dalam pemberian asuhan keperawatan yang ditandai

dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang

ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan mengkoordinir asuhan

keperawatan.

Metode kasus adalah pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk

satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama

periode waktu tertentu sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab

dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan

keperawatan klien. Dalam metode ini staf perawat ditugaskan oleh kepala ruangan

untuk memberi asuhan langsung kepada pasien yang ditugaskan contohnya diruang

isolasi dan ICU.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi pembaca

pada umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk

menyempurnakan makalah ini.

Page 9: menkep

DAFTAR PUSTAKA