Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman...

23
Menjamin Likuiditas Melalui Menjamin Likuiditas Melalui Menjamin Likuiditas Melalui Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan Perbankan Dr Wimboh Santoso Dr Wimboh Santoso Dr. Wimboh Santoso Dr. Wimboh Santoso Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia

Transcript of Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman...

Page 1: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Menjamin Likuiditas Melalui Menjamin Likuiditas Melalui Menjamin Likuiditas Melalui Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan Perbankan

Dr Wimboh SantosoDr Wimboh SantosoDr. Wimboh SantosoDr. Wimboh SantosoKepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan

Bank Indonesia

Page 2: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

22Agenda Pembahasan

I. Kondisi Sektor Keuangan dan Perbankan

II. Kebijakan BI dalam menjamin likuiditasperekonomian

III. Antisipasi Pemda terhadap Krisis

Page 3: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

333333Overview• Secara fundamental, perbankan Indonesia tetap stabil dan menunjukkan kinerja yang

itif dit h b b i j l k di k l b lpositif ditengah berbagai gejolak di pasar keuangan global.

• Tekanan likuiditas sempat terjadi, namun saat ini likuiditas pasar membaik. BankIndonesia melakukan beberapa policy measures antara lain melalui penyesuaian GiroWajib Minimum Bank. Disisi lain, perkembangan terakhir memperlihatkan adanyakenaikan DPK yang cukup tinggi melampaui kenaikan kredit.

• Dilihat dari permodalan bank yg relatif besar bank masih mampu untuk• Dilihat dari permodalan bank yg relatif besar, bank masih mampu untukmenyalurkan tambahan kredit yang cukup besar. Bila hanya memperhitungkanSBI/Fasbi kemampuan tambahan lending masih sebesar Rp58 T.

• Meski demikian, BI mewaspadai hal-hal sbb:

– Likuiditas pasar keuangan lebih ketat, ditandai dengan penurunan IHSG (sebesar13,5%) dan volatilitas yang lebih tinggi yang mencerminkan liquidity risk premium yang, ) y g gg y g q y p y gmasih relatif tinggi.

– Tekanan inflasi yang masih cukup tinggi

D b d k l k k– Debt repayment capacity dan kepemilikan aset keuangan yang menurun.

Page 4: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Indikator Utama Perbankan: Tetap Positif

Mar-07 Jun-07 Sep-07 Dec-07 Jan-08 Feb-08 Mar-08 Apr-08 May-08 Jun-08 Jul-08 Aug-08Indikator Utama

4

Total Aset (T Rp) 1,704.6 1,770.8 1,850.5 1,986.5 1,940.3 1,940.7 1,944.7 1,949.3 1,972.5 2,040.9 2,057.1 2,066.6DPK (T Rp) 1,291.4 1,353.7 1,400.6 1,510.7 1,471.2 1,474.5 1,466.2 1,481.8 1,505.6 1,553.4 1,532.9 1,528.1- Giro 331.8 371.2 378.8 405.5 379.7 374.6 379.7 378.0 392.4 409.0 404.5 386.4- Tabungan 333.4 354.6 378.5 438.5 429.3 430.1 428.0 434.1 440.5 457.4 453.6 450.9

Deposito 626 2 628 0 643 3 666 7 662 2 669 7 658 5 669 7 672 7 687 0 674 7 690 9

Indikator Utama

- Deposito 626.2 628.0 643.3 666.7 662.2 669.7 658.5 669.7 672.7 687.0 674.7 690.9Aktiva Produktif (T Rp) 1,575.0 1,641.4 1,707.3 1,792.0 1,776.6 1,784.0 1,786.0 1,794.2 1,816.0 1,875.6 1,856.9 1,867.1- Kredit (T Rp) * 843.0 904.1 956.7 1,045.7 1,031.1 1,045.9 1,080.1 1,103.1 1,137.7 1,190.0 1,210.9 1,246.6- S B I (T Rp) 211.2 202.1 205.1 203.9 231.4 211.2 162.1 169.35 148.73 113.66 95.51 84.53 - FASBI (T Rp) 19.1 22.1 5.9 46.8 9.6 6.7 21.0 25.5 27.6 39.0 21.8 13.5 - SSB + Tagihan Lainnya 339 9 342 0 353 8 350 2 347 0 348 7 353 9 347 9 351 3 352 4 348 3 349 7- SSB + Tagihan Lainnya 339.9 342.0 353.8 350.2 347.0 348.7 353.9 347.9 351.3 352.4 348.3 349.7- Antar Bank Aktiva 155.6 165.1 180.4 139.8 151.7 165.6 162.9 142.6 144.7 174.5 174.3 166.5- Penyertaan 6.1 6.0 5.3 5.6 5.7 5.8 6.0 5.9 6.0 6.1 6.1 6.2NII (T Rp) 7.7 7.7 8.1 8.9 8.8 8.4 9.0 8.6 8.9 9.6 9.63 9.4 CAR (%) 20.7 20.7 20.0 19.3 20.1 19.2 18.6 18.4 17.1 16.4 16.2 16.0 Kredit/AP (%) 53.5 55.1 56.0 58.4 58.0 58.6 60.5 61.5 62.6 63.4 65.2 66.8Kredit/AP (%) 53.5 55.1 56.0 58.4 58.0 58.6 60.5 61.5 62.6 63.4 65.2 66.8 NPLs (T Rp) 56.01 57.5 55.0 48.6 49.7 50.0 46.7 48.4 49.1 48.6 49.0 49.2 PPAP (T Rp) 41.39 43.4 42.5 41.3 41.6 41.0 40.9 41.8 42.7 43.1 44.4 46.4 NPLs Gross (%) 6.6 6.4 5.8 4.6 4.8 4.8 4.3 4.4 4.3 4.1 4.0 3.9 NPLs net (%) 3.1 2.9 2.6 1.9 2.0 2.1 1.8 1.8 1.8 1.7 1.6 1.4 ROA (%) 2.7 2.8 2.8 2.8 3.2 2.9 2.7 2.6 2.6 2.5 2.7 2.7 ( )NIM (NII/AP) (%) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 BOPO (%) 88.1 84.6 84.2 78.8 79.4 78.7 79.7 81.3 80.7 80.9 79.5 79.3 LDR (%) 65.3 66.8 68.3 69.2 70.1 70.9 73.7 74.4 75.6 76.6 79.0 81.6 Aset Likuid/TA (%) 22.4 21.3 20.0 23.0 21.5 19.9 18.3 18.5 17.4 16.0 14.1 12.7 Core Deposits/TA (%) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 p ( )Jumlah Bank 130 130 130 130 128 128 128 128 128 127 127 125Jumlah Kantor 9,240 9,375 9,619 9,680 9,726 9,888 9,926 10,072 10,060 10,153 10,290 10,432

Page 5: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Proyeksi Financial Stability Index (FSI)

• FSI akhir Ags’08 sebesar 1,70, meningkat dibandingkan posisi akhir Jul’08 sebesar 1,60.

5

Peningkatan tersebut terutama merupakan dampak dari turunnya IHSG dari 2.300 pada(Juli’08) menjadi 2.165 (Ags’08) serta turunnya harga SUN. Tekanan juga timbul darikenaikan suku bunga yang berpotensi meningkatkan NPL.

• Sejalan dengan naiknya ketidakpastian perekonomian global dan dampak tekanan inflasi• Sejalan dengan naiknya ketidakpastian perekonomian global dan dampak tekanan inflasiyang berlanjut sampai akhir tahun yang mulai mempengaruhi kemampuan membayarkorporasi dan rumah tangga, FSI pada Des’08 diperkirakan meningkat menjadi 1,79.

1.5

2

2.5

1.601.79 1.791.70

0.5

1

0

2003

M04

2003

M06

2003

M08

2003

M10

2003

M12

2004

M02

2004

M04

2004

M06

2004

M08

2004

M10

2004

M12

2005

M02

2005

M04

2005

M06

2005

M08

2005

M10

2005

M12

2006

M02

2006

M04

2006

M06

2006

M08

2006

M10

2006

M12

2007

M02

2007

M04

2007

M06

2007

M08

2007

M10

2007

M12

2008

M02

2008

M04

2008

M06

2008

M08

2008

M10

2008

M12

Proyeksi FSI FSI Based on June 2008 FSI with real data  of Jan‐Juli 2008

Page 6: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

66Agenda Pembahasan

I. Kondisi Sektor Keuangan dan Perbankan

II. Kebijakan BI dalam menjamin likuiditasperekonomian

III. Antisipasi Pemda terhadap Krisis

Page 7: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Peraturan Pemerintah Pengganti UU

Tujuan: Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan dan nilai

7

tukar rupiah

Pre-emptive policy responses dari Pemerintah dan Bank Indonesia untuk mencegah danKrisis:

A. Pemerintah menerbitkan 3 Perppu yaitu :1. Perppu Jaring Pengaman Sektor Keuangan2 Perppu mengenai Amandemen UU Bank Indonesia2. Perppu mengenai Amandemen UU Bank Indonesia3. Perppu mengenai LPS

B. Bank Indonesia :1. Penyesuaian ketentuan GWM 2. Perpanjangan jangka waktu transaksi Swap dari sebelumnya 7 hari

menjadi 1 bulanj3. Pengaturan Mekanisme Transaksi Valas4. Penyesuaian ketentuan terkait dengan pembatasan PLN Jangka

Pendek Pendek

Page 8: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

• Mencermati kondisi saat ini, Pemerintah dan Bank Indonesia bertekad k d l h b l k l l h d

Perppu No.4/2008: Jaring Pengaman Sistem Keuangan (1/2) 8

menciptakan dan memelihara stabilitas sistem keuangan melalui pencegahan dan penanganan Krisis.

• Untuk itu diterbitkan Perppu JPSK yang cakupannya adalah:

–– Pencegahan krisis,Pencegahan krisis, yaitu mengatasi permasalahan :• Bank yang mengalami kesulitan likuiditas yang Berdampak Sistemik;

B k l i l h l bili k l l • Bank yang mengalami permasalahan solvabilitas atau kegagalan pelunasan FPD yang Berdampak Sistemik; dan

• LKBB yang mengalami kesulitan likuiditas dan masalah solvabilitas yang Berdampak SistemikBerdampak Sistemik.

– Penanganan krisis,Penanganan krisis, yaitu mengatasi permasalahan:• Bank yang mengalami kesulitan likuiditas dan/atau solvabilitas yang secara

individu Berdampak Sistemik atau bank yang secara individu tidak individu Berdampak Sistemik atau bank yang secara individu tidak berdampak sistemik tetapi secara bersama-sama dengan bank lain berdampak sistemik, pada kondisi Krisis; dan

• LKBB yang mengalami kesulitan likuiditas dan/atau permasalahan solvabilitas yang Berdampak Sistemik.

Page 9: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

1ntisari Perppu No.4/2008: Jaring Pengaman Sistem Keuangan (2/2)

Tujuan/Ruang Lingkup Pengambilan Keputusan Keputusan Tool Kits / Mekanisme Sumber Pendanaan

9

Ruang Lingkup g p p

Pencegahan Krisis

1. Likuiditas Bank KSSK melakukan:a. Evaluasi masalah

1. Pemberian bantuan likuiditas

FPD oleh BI, dijamin Pemerintah Sumber pendanaan Pemerintah untuk

b. Penetapan masalahc. Penetapan langkah

penanganan masalah

pencegahan dan penanganan Krisis berasal dari APBN melalui penerbitan SBN atau tunai.

2. Solvabilitas Bank / Bank Gagal

2. a. Penyertaan Modal Sementara untuk Bank Sistemik

2. b. Penyelesaian Bank Non-sistemik

2.a. PMS oleh LPS2.b. Penutupan Bank dan

Pembayaran jaminan oleh LPS

BI dapat membeli SBN dimaksud di pasar primer. Penggunaan dana APBN untuk

Non sistemik

3. Likuiditas dan/atau solvabilitas LKBB

3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB

3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

P K i i pencegahan dan penanganan krisis harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari DPR

Penanganan Krisis

1. Likuiditas dan/atau solvabilitas Bank

KSSK melakukan:a. Evaluasi masalahb. Penetapan masalahc. Penetapan langkah

1.a. Pemberian bantuan likuiditas

1.b. Penyertaan Modal Sementara

1.a. FPD oleh BI1.b. PMS oleh LPS atau

Pemerintah atau Badan Khususp g

penanganan masalah2. Likuiditas dan/atau

solvabilitas LKBB2. Pemberian bantuan

likuiditas / Penyertaan Modal Sementara

2. Pinjaman/PMS oleh Pemerintah atau Badan Khusus.

Page 10: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Perppu Tentang LPS

1 N l d LPS d d b h k d

10

1.Nilai simpanan yang dijamin LPS dapat diubah jika terjadi:

• Bank run

• Inflasi yang cukup besar dalam beberapa tahun

• Pengurangan jumlah nasabah yang dijamin menjadi kurang dari 90% dari jumlah penyimpan seluruh bank

• ancaman krisis

2. PP No 66 Tahun 2008 jumlah simpanan yang dijamin menjadi paling banyak Rp 2 milyar jika terjadi hal-hal sebagaimana dimaksud angka (1) sebagaimana dimaksud angka (1).

Page 11: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

UU No. 3 Tahun 2004 PERPU No. 2/2008 TENTANG PERUBAHAN UU No 3 TAHUN 2008

Perppu Tentang Amandemen UU BI 11

UU No.3 TAHUN 2008

Penjelasan Pasal 11 Penjelasan Pasal 11

Ayat (2)Y di k d d b k lit ti i

Ayat (2)Y di k d d b k lit ti i Yang dimaksud dengan agunan yang berkualitas tinggi

dan mudah dicairkan meliputi surat berharga dan atau tagihan yang diterbitkan oleh Pemerintah atau badan hukum lain yang mempunyai peringkat tinggi berdasarkan hasil penilaian lembaga pemeringkat yang

Yang dimaksud dengan agunan yang berkualitas tinggi meliputi surat berharga dan atau tagihan yang diterbitkan oleh Pemerintah atau badan hukum lain yang mempunyai peringkat tinggi berdasarkan hasil penilaian lembaga pemeringkat yang kompeten dan berdasarkan hasil penilaian lembaga pemeringkat yang

kompeten dan sewaktu-waktu dengan mudah dapat dijual ke pasar untuk dijadikan uang tunai.Yang dimaksud dengan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah misalnya bagi hasil atau risiko yang ditanggung

penilaian lembaga pemeringkat yang kompeten dan sewaktu-waktu dengan mudah dapat dijual ke pasar untuk dijadikan uang tunai dan asset kredit kolektibilitas lancar.

y y g y g gg gbersama secara proporsional.

Ayat (5)Ketentuan dan tatcara pengambilalihan keputusan

k l k B k b d k

Yang dimaksud dengan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah misalnya bagi hasil atau risiko yang ditanggung bersama secara proporsional.

A (5)mengenai kesulitan keuangan Bank yang berdampak Sistemik, pemberian fasilitas pembiayaan darurat, dan sumber pendanaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diatur dalam Undang-Undang tersendiri yang ditetapkan selambat

Ayat (5)Ketentuan dan tatcara pengambilalihan keputusan mengenai kesulitan keuangan Bank yang berdampak Sistemik, pemberian fasilitas pembiayaan darurat, dan sumber pendanaan yang berasal dari Anggaran Undang tersendiri, yang ditetapkan selambat-

lambatnya akhir tahun 2004sumber pendanaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diatur dalam Undang-Undang tersendiri.

Page 12: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

1212Kebijakan BI: Penyesuaian GWM

• Bank Indonesia menempuh kebijakan pelonggaran likuiditas untuk memberikanfleksibilitas kepada perbankan dalam mengelola likuiditasnya shg tidak tjdkeketatan likuiditas spt yg dialami banyak negara lain dan meminimalkan risikoyang dapat mempengaruhi stabilitas sistem perbankan, yaitu a.l. melaluipenurunan giro wajib minimum (GWM) :

P d h GWM R i h j di GWM t d GWM k d• Penyederhanaan GWM Rupiah menjadi GWM utama dan GWM sekunder

• GWM Rupiah diturunkan dari efektif sebesar 9,01% menjadi 7,5%, terdiri dari:

– 5% GWM Utama (statutory reserve) dipenuhi dengan saldo giro bank di BI( y ) p g g

– 2,5% GWM Sekunder dipenuhi dengan SBI/SUN dan atau excess reserve

• GWM valas diturunkan dari 3% menjadi 1%.

– Pemenuhan GWM sekunder diberikan masa transisi 1 tahun (paling lambat24 Oktober 2009), guna memberi ruang bagi perbankan untuk melakukanpenyesuaian terkait dgn aturan tsb sehingga tidak memberikan tekanan di pasaruang.

Page 13: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Kebijakan BI: Devisa

•Perpanjangan jangka waktu transaksi Swap dari sebelumnya 7 hari menjadi 1

13

•Perpanjangan jangka waktu transaksi Swap dari sebelumnya 7 hari menjadi 1bulan yang dinyatakan dalam hari kalender dilakukan dalam rangkameningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan OPT di pasar valuta asing danmengantisipasi gejolak pasar keuangan global yang dikhawatirkan dapatmengantisipasi gejolak pasar keuangan global yang dikhawatirkan dapatmempengaruhi stabilitas makroekonomi nasional.

•Pengaturan Mekanisme TransaksiValas:

•Bank dapat mengajukan permintaan kebutuhan Valas terhadap Rupiahkepada Bank Indonesia untuk Korporasi Domestik dan / atau untukinstansi pemerintah.

•Pengajuan permintaan kebutuhan valas di atas wajib memiliki underlyingkegiatan ekonomi di Indonesia yang meliputi:

) b t V l b) b i d / t ) k l•a) pembayaran utang Valas; b) pembayaran impor; dan/atau c) keperluanlain yang didukung dengan dokumen, sepanjang tidak untukdiperjualbelikan (trading) dan tidak untuk investasi di pasar keuangan.

Page 14: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Kebijakan BI: Penyesuaian ketentuan PLN

Bank Indonesia melakukan penyempurnaan terhadap Peraturan

14

p y p pBank Indonesia Nomor 7/1/PBI/2005 tentang Pinjaman Luar NegeriBank yaitu penghapusan ketentuan terkait dengan pembatasanPLN Jangka Pendek sbb:

• Kewajiban bank membatasi posisi saldo harian PLN JangkaP d k l 30% ( l h ) d M d l

PLN Jangka Pendek sbb:

Pendek paling tinggi 30% (tiga puluh per seratus) dari ModalBank.

• P li t h d k jib b k b t i i i ld• Pengecualian terhadap kewajiban bank membatasi posisi saldoharian PLN Jangka Pendek paling tinggi 30% (tiga puluh perseratus) dari Modal Bank.

• Sanksi terhadap bank yang melanggar kewajiban bank membatasiposisi saldo harian PLN Jangka Pendek tersebut.

Page 15: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

F l d k d k (FPJP) d l h

Kebijakan BI: Perubahan FPJP 15

Fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) adalah fasilitas pendanaan dari Bank Indonesia kepada Bank untuk mengatasi kesulitan likuiditas yang dialami oleh g y gbank

Dalam ketentuan baru diatur mengenai antara lain:Perubahan persyaratan bank yang dapat mengajukan permohonan FPJP

Perubahan pemberian FPJP dan jangka waktu FPJPPerubahan pemberian FPJP dan jangka waktu FPJP

Penyesuaian persyaratan agunan dengan Perpu No.2 tahun 2008

Jenis dan nilai Surat berharga yang dapat diagunkan

Page 16: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

1616Agenda Pembahasan

I. Kondisi Sektor Keuangan dan Perbankan

II. Kebijakan BI dalam menjamin likuiditasperekonomian

III. Antisipasi Pemda terhadap Krisis

Page 17: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Kredit Berbagai Daerah

Kredit di Jawa (Rp850 T) lebih Kredit beberapa Propinsi di Jawa

17

besar drpd Kredit di Luar Jawa (Rp360 T)

500

600

700

800

900

un)

100

200

300

400

500

(Rp

Trili

u

Kredit Beberapa Propinsi Luar Jawa400

0Jabar DKI DIY Jateng Jatim Total

Jaw a

(data Agustus ’08)

200250300350400

Trili

un)

-50

100150200

(Rp

T

Bengk

uluJa

mbiNADSum

utSum

bar

RiauSum

sel

Lampun

gKals

elKalb

arKalt

imKalt

eng

Sulten

gSuls

elSulu

tSult

raNTBBali NTT

Maluku

Papua

Malut

T Luar

Jawa

(data Agustus ’08)

Page 18: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Dana Pihak Ketiga (DPK) Berbagai DaerahDPK beberapa Propinsi di Jawa DPK di Jawa (Rp1130 T) lebih

18

800

1,000

1,200

un)

besar drpd DPK di Luar Jawa (Rp400 T)

200

400

600

(Rp

Trili

u

0Jabar DKI DIY Jateng Jatim Total

Jaw a

DPK Beberapa Propinsi Luar Jawa(data Agustus ’08)

250300350400450

riliu

n)

-50

100150200

(Rp

Tr

Bengk

uluJa

mbiNAD

Sumut

Sumba

rRiau

Sumse

lLa

mpung

Kalsel

Kalbar

Kaltim

Kalten

gSult

eng

Sulsel

Sulut

Sultra

NTBBali NTT

Maluku

Papua

Malut

T Luar

Jawa

(data Agustus ’08)

Page 19: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

LDR Berbagai Daerah

LDR Ja a (75%) < LDR Nasi nal (81 6%)LDR Beberapa Propinsi di Jawa

120

19

LDR Jawa (75%) < LDR Nasional (81,6%)

LDR Luar Jawa (90.5%) > LDR Nasional

Lebih tingginya rasio LDR (kredit dibagi DPK) Luar Jawa dibandingkan dengan rasio LDR 60

80

100

120

L (%

)

Luar Jawa dibandingkan dengan rasio LDR Jawa karena faktor pembagi yang lebih kecil (DPK) untuk Luar Jawa

0

20

40

r KI Y g m a al

NPL

Jaba

r

DKI

DIY

Jaten

g

Jatim

Jawa

Nasion

al

LDR Beberapa Propinsi di Luar Jawa

180

(data Agustus ’08)

100120140160180

(%)

020406080

LDR

(

NADSum

utSum

bar

RiauSum

sel

Lampun

gKals

elKalb

arKalt

imKalt

eng

Sulten

gSuls

elSulu

tSult

raNTBBali NTT

Maluku

Papua

Maluku

Utar

aLu

ar Ja

waNas

ional

(data Agustus ’08)

Page 20: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Kredit di Luar Jawa lebih kecil drpd Kredit di Jawa

Potensi Luar Jawa 20

J p Jmasih ada potensi peningkatan kredit

Namun demikian, DPK di Luar Jawa lebih kecil drpd DPK di J ih d i i k DPK DPK di Jawa masih ada potensi peningkatan DPK

Diperlukan tindakan-tindakan untuk memobilisasi dana masyarakatdana masyarakat

Pengenalan lebih dekat produk-produk perbankan (Program Ayo ke Bank dan sarana edukasi lainnya)(Program Ayo ke Bank dan sarana edukasi lainnya)

Pemanfaatan sarana kas keliling yang lebih baik

Ti k t DPK l bih ti i k b ik Tingkat DPK yang lebih tinggi akan memberikan likuiditas yang lebih tinggi sehingga memungkinkan bank untuk melaksanakan fungsi intermediasi dengan l bih lebih aman

Page 21: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Monitoring terhadap sektor riil secara ketat

Antisipasi dalam Hadapi Krisis (1) 21

g p

Industri dengan orientasi ekspor

Industri terkait dengan komoditiIndustri terkait dengan komoditi

Industri terkait dengan pariwisata dan transportasi

I d i h i i ( li Industri yang human resource intensive (analisa dampak kemungkinan PHK)

UMKM (terutama usaha usaha yang mendapatkan UMKM (terutama usaha-usaha yang mendapatkan pendanaan dari bank)

Page 22: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Dialog dan Komunikasi dengan instansi terkait (Bank

Antisipasi dalam Hadapi Krisis (I1) 22

g g (Indonesia/Kantor Bank Indonesia (KBI)

Memberikan masukan terkait sektor riil

Memahami langkah-langkah yang diambil untuk kemudian dapat membantu memberikan pemahaman kepada pelaku sektor riil (misal kredit pemahaman kepada pelaku sektor riil (misal kredit diprioritaskan untuk usaha produktif)

Menjajagi kemungkinan diversifikasi tujuan ekspor bagi Menjajagi kemungkinan diversifikasi tujuan ekspor bagi industri ekspor

Mempercepat penyelesaian proyek-proyek pemerintah p p p y p y p y pdan pembayarannya

Melakukan efisiensi biaya diberbagai bidang

Page 23: Menjamin Likuiditas Melalui Perbankan - bappenas.go.id · solvabilitas LKBB 3. Pemberian pinjaman atau penyertaan modal untuk LKBB 3. Pinjaman atau penyertaan modal oleh Pemerintah

Terima KasihTerima Kasih