Menjadikan Ipa Terpadu Sebagai Solusi Penyelesaian Minimnya Lahan Demi Generasi Mendatang
-
Upload
dyah-larasati -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
description
Transcript of Menjadikan Ipa Terpadu Sebagai Solusi Penyelesaian Minimnya Lahan Demi Generasi Mendatang
-
Anggota Kelompok : 1. Cintia Agtasia Putri (4201412030)
2. Dyah Larasati (4201412042)
3. Sri Muryanti (4201412048)
Menjadikan Ipa Terpadu Sebagai Solusi Penyelesaian
Minimnya Lahan Demi Generasi Mendatang
Lahan merupakan salah satu faktor utama dalam kehidupan manusia baik dalam
kelangsungan hidupn maupun dalam pembangunan negara. Berikut manfaat sumber daya tanah
untuk kehidupan, yaitu :
1. Penyediaan unsur hara untuk tumbuhan. Ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan oleh
tumbuhan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi suatu
tumbuhan. Jumlah dan jenis unsur hara yang tersedia di tanah dan dibutuhkan oleh
tumbuhan haruslah sesuai dan seimbang.
2. Penyedia maanan untuk biota tanah. Tanah menjadi habitat pengurai yang menguraikan
sisa organisme mati menjadi bahan makanan yang dibutuhkan oleh tanaman dan
organisme lain.
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
Mengenal Lahan
-
3. Sebagai habitat hidup dan melakukan kegiatan. Tnah merupakan tempt manusia dan
makhluk hidup lainnya melakukan kegiatannya. Di dalam tanah, hidup pula berbagai
organisme tanah, misalnya cacing tanah.
4. Sumber bahan baku barang kerajianan atau perabot rumah tangga. Kandungan tanah liat
dapat di manfaatkan manusia untuk membuat batu bata, barang-barang seni dan
kerajinan, maupun alat-alat rumah tangga. Tanah liat juga dapat dimanfaatkan salah
satunya sebagai bahan baku genteng penutup atap rumah atau bangunan.
5. Memiliki nilai ekologi, yaitu mampu menyerap dan menimpan air (melindungi tata air),
menekan erosi, serta menjaga kesuburan tanah.
6. Memiliki nilai ekonomis yaitu sebagai aset yang dapat disewakan atau diperjual belikan
7. Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna untuk manusia.
"Kita tidak mewarisi tanah dari nenek moyang kita; kita meminjamnya dari anak-anak
kita". Ini merupakan pepatah penduduk asli Amerika yang mencerminkan utang kita kepada
generasi mendatang sebuah jaminan bahwa bumi memenuhi kebutuhan mereka seperti yang ia
sediakan secara berlimpah bagi kita. Hal ini mengharuskan kita untuk membuat keputusan yang
bertanggung jawab dan inovatif dalam penggunaan lahan dan cara memanfaatkannya.
Hutan Liberia yang kaya akan kayu mendapat manfaat dari sebuah peraturan yang
memperhitungkan konservasi, penggunaan oleh masayarakat dan penggunaan secara komersil.
Langkah seperti itu melindungi kawasan hutan tertentu dan mengatur kawasan lainnya untuk
keuntungan masyarakat dan penebangan komersial, yang berarti hutan dapat digunakan untuk
berbagai keperluan, tanpa perlu merusaknya. Dari sawah-sawah di Madgafaskar hingga Guyana
Shield yang berlimpah air, program-program pembagian air dan cara-cara penggunaannya telah
membuahkan hasil yang positif.
Namun penggunaan lahan yang bertanggung jawab bukan hanya perhatian terhadap
masyarakat lokal. Sebagai konsumen, kita semua dapat mendukung penggunaan lahan yang
lebih baik melalui pembelian dan dukungan terhadap pengusahaan dan industri yang
merupakan pengguna lahan yang dikelola oleh komunitas adat. Dan kita dapat mendukung kerja
pemerintah dan organisasi-organisasi nirlaba yang mengupayakan kesepakatan-kesepakatan
mengenai penggunaan lahan yang bertanggung jawab. Pendekatan-pendekatan baru ini
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
mendorong penggunaan lahan yang lestari dan seimbang untuk keuntungan masyarakat,
perekonomian dan lingkungan di seluruh dunia.
Generasi mendatang, di mana saja mereka tinggal, bersandar pada kita. Bila kita
merencanakan dengan bijaksana, maka anak-cucu kita akan mempunyai kesempatan untuk
mengambil berbagai kekayaan bumi yang kita nikmati hari ini.
Sekarang ini lahan yang ada semakin
berkurang. Hal ini disebabkan oleh berbagai
hal.
Yang pertama dan utama adalah
pemanasan global. Pemanasan
global (Inggris: global warming) adalah suatu
proses meningkatnya suhu rata-
rata atmosfer, laut, dan daratanBumi. Suhu rata-
rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 0.18 C (1.33 0.32 F)
selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca.
Efek rumah kaca menyebabkan sebagian panas yang dipancarkan matahari tetap
terperangkap di atmosfer Bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain karbon
dioksida (sebagian besar dihasilkan oleh kendaraan dan pernafasan), bahan bakar fosil (seperti
batubara) dan metana (sebagian besar digasilkan oleh kotoran makhluk hidup dan pertanian)
menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan
kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan
tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Mengidentifikasi Masalah pada Lahan
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin
meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di
bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi,
karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 C
(59 F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 C (59 F) dari suhunya semula, jika tidak ada
efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi.
Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan
mengakibatkan pemanasan global.
Meningkatnya gas-gas efek rumah kaca salah
satunya karbondioksida ini disebabkan karena tidak ada
penghijauan. Tumbuhan berfungsi untuk mengikat
karbondioksida untuk melakukan fotosintesis. Karena
sedikitnya jumlah tumbuh-tumbuhan menyebabkan
semakin
banyaknya karbondioksida di udara.
Jumlah tumbuh-tumbuhan yang
semakin sedikit disebabkan karena semakin
banyaknya bangunan yang didirikan. Sehingga
tidak ada lahan untuk menanam dan ditanam.
Faktor yang Berpengaruh
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi di suatu tempat, maka penggunaan lahan yang
ada juga akan semakin banyak. Misalnya, kota Jakarta pertumbuhan ekonominya berkembang
dengan pesat dibandingkan dengan kota lainnya, sehingga di Jakarta banyak terdapat bangunan-
bangunan besar seperti perusahaan, swalayan, mall dsb.
Kemajuan IPTEK akan mempengaruhi keberadaan lahan yang ideal. Semakin maju
IPTEK di suatu tempat, maka akan semakin banyak pembangunan laboratorium-laboratorium
maupun tempat-tempat untuk melakukan percobaan. Misalnya saja, untuk kemajuan
pembangkit listrik menggunakan tenaga nuklir. Untuk membangun tempat PLTN pastilah
dibutuhkan areal yang luas sebagai tempat eksekusi.
Faktor yang berpengaruh terhadap minimnya lahan selanjutnya adalah pertumbuhan
penduduk. Seperti yang diketahui, semakin banyak penduduk di suatu tempat, maka akan
banyak lahan yang digunakan untuk membangun area perumahan, tempat berbelanja, restoran
dan lain-lain.
Perubahan fungsi lahan disini dimaksudkan bahwa lahan yang awalnya merupakan
tempat yang bisa ditanami (sebagai lahan hijau) berubah menjadi lahan untuk pertokoan,
perumahan, rumah makan dll. Perubahan fungsi lahan ini didorong oleh beberapa faktor
diantaranya adalah pertumbuhan penduduk, kebijakan pemerintah, serta pembangunan.
Dari semua faktor yang telah disebutkan diatas, kesemuanya merujuk pada satu alasan
yaitu pembangunan. Meningkatnya pembangunan tanpa disertai analisis dampak terhadap
lingkungan akan berakibat minimnya lahan untuk menanam dan ditanam.
Analisis Lintas Jalur
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
Kebijakan pemerintah terhadap model-model sektor, sebagai contohnya adalah
kebijakan pemerintah terhadap sektor pertanian. Kebijakan pemerintah yang mengatur
mengenai harga pupuk akan sangat berimbas pada lahan pertanian yang ada. Jikalau, harga
pupuk terlampau mahal serta tidak sesuai dengan harga padi yang mereka dapatkan, maka akan
banyak petani yang memilih untuk menjual sawahnya. Begitu pula sebaliknya, jika kebijakan
pemerintah adalah menurunkan harga pupuk, maka akan banyak petani yang memanfaatkan
sawah mereka untuk ditanami.
Kebijakan pemerintah dikeluarkan untuk nantinya dilaksanakan oleh semua lapisan
masyarakat, sehingga hasil dari kebijakan pemerintah tersebut akan dirasakan dampaknya pada
masa yang akan datang.
Studi lahan disini adalah penelitian untuk menguak seberapa penting lahan bagi
kehidupan manusia. Kebijakan pemerintah diperlukan untuk mendukung agar studi lahan ini
tepat sasaran serta dapat bermanfaat bagi khalayak luas.
Sedangkan udara merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan. Udara
bersih sangat dibutuhkan oleh makhuk hidup untuk bertahan hidup. Akibat pertumbuhan
ekonomi yang diserrtai dengan pembangunan secara besar-besaran akan mengancam
keberadaan udara bersih yang menjadi milik setiap individu. Untuk itulah kebijakan pemerintah
menjadi sangat penting agar pohon-pohon yang berfungsi untuk menetralisir udara kotor tetap
terjaga keberadaannya.
Sektor sektor model disini juga akan berpengaruh terhadap udara. Kita ambil contoh
sektor pariwisata. Salah satu pariwisata yang ada adalah hutan lindung. Hutan lindung disini
berfungsi untuk menjaga keberadaan pohon-pohon besar untuk menjamin ketersediaan udara
bersih. Jika populasi hutan lindung dikurangi, maka akan semakin banyak polusi udara yang
mencemari lingkungan.
Contoh untuk model-model sektor disini adalah sektor pertanian. Pada sektor pertanian,
kondisi lahan yang bagus untuk ditanami akan menjadi incaran setiap petani, sehingga petani
akan berbondong-bondong untuk mempelajari bagaimana cara membuat tanah yang subur serta
dapat digunakan untuk menanam maupun ditanami.
Pada kawasan hutan lindung jika dijaga dengan benar keberadaannya serta
kelestariannya, maka pada kondisi di masa yang akan datang sudah dapat dipastikan bahwa
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
udara yang bersih serta cadangan air yang berlimpah akan menjadi keuntungan bagi semua
orang.
Jika studi lahan dilakukan dengan benar pada saat ini, maka pada masa yang akan datang
tidak akan ada orang yang menyia-nyiakan lahan yang meraka miliki. Juga bila saat ini, setiap
ornag berusaha untuk mengolah lahan dengan sebaik-baiknya, maka penelitian tentang lahan
akan menjadi hal yang sangat penting di kehidupan yang akan datang.
Ketersediaan udara bersih akan menjadi hal yang sangat diperhitungkan pada masa yang
akan datang. Begitu pula sebaliknya, udara yang kita hirup saat ini akan menentukan seperti
apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Penelitian-penelitian yang dilakukan dalam rangka untuk menyadari manfaat lahan
yang ada akan secara tidak langsung ikut menyelamatkan udara bersih. Demikian halnya,
dengan kondisi udara yang ada saat ini akan menimbulkan banyak pemikiran-pemikiran
sehingga akan diperoleh suatu solusi yang salah satunya melalui studi tentang lahan.
Pertumbuhan ekonomi memiliki dampak yang positif terhadap makanan, biodiversitas,
air, serta energi. Hal ini dikarenakan, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu tempat, maka
akan semakin banyak uang yang dikucurkan untuk pelestarian hutan yang didalamnya terdapat
biodiversitas, sehingga makanan, air serta energinya juga akan terjaga.
Analisis Faktor
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
Meningkatnya pembangunan memiliki dampak yang negatif terhadap makanan,
biodiversitas, dan air serta dampak yang positif terhadap energi.
Kemajuan IPTEK memiliki dampak yang positif terhadap makanan, biodiversitas dan
energi, kemudian untuk air dapat diabaikan.
Kepadatan penduduk memiliki dampak yang negatif terhadap makanan, biodiversitas,
energi, dan air. Hal ini dikarenakan semakin banyak penduduk, maka biaya hidup serta
ketersediaan SDA akan semakin berkurang.
Dan yang terakhir perubahan fungsi lahan memiliki dampak yang negatif pada
biodiversitas. Kemudian untuk makanan, air, dan energi dapat diabaikan.
Penghijauan
dimaksudkan jika setiap
negara-negara di dunia lebih
mengedepankan panghijauan
dalam setiap kebijakannya,
maka keberlangsungan
makanan, bidiversitas serta air
akan terjamin dengan sangat
baik. Sementara untuk energi dan ekonominya menengah kebawah, dikarenakan setiap negara
tidak melakukan pembangunan yang pesat.
Pembangunan merupakan kebalikan dari penghijauan, disini setiap negara-negara di
dunia memiliki porsi yang lebih banyak pada pembangunan dibandingkan penghijauan.
Akibatnya, energi dan ekonominya menjadi berlimpah sementara untuk makanan, biodiversitas
serta air akan berada pada titik terendah.
Simulasi dan Visualisasi
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
Penghijauan dan pembangunan. Ini adalah contoh porsi seimbang yang dilakukan oleh
setiap negara-negara di dunia.
Setiap negara melakukan
pembangunan dengan disertai
penghijauan pada wilayah
tersebut. Dampak yang
dihasilkan adalah untuk energi
dan ekonominya akan mencapai
skala yang tertinggi(kondisi
berlimpah) sementara untuk makanan, air dan biodiversitasnya walaupun tidak mencapai skala
tertinggi, namun keberadaanya tidaklah sulit untuk dicari.
Media tanam merupakan tempat menampung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman , selain terkandung dalam media itu sendiri, dapat
juga merupakan unsur hara yang sengaja ditambahkan untuk memperkaya mineral yang
dibutuhkan tanaman.
Media tanam yang baik merupakan media yang mempunyai aerasi dan drainase cukup
baik. Media tanam yang baik juga harus mampu mengikat air dan unsur hara dengan baik. Sifat
Alternatif Solusi
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
media tanam yang baik haruslah yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman, misalnya : pH
berkisar 6-7 dan memiliki unsur hara yang baik.
Media tanam memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1. Ruang tumbuh
Tanaman membutuhkan ruang sebagai tempat hidup untuk melangsungkan
pertumbuhannya. Media tanam memiliki fungsi sebagai ruang tmbuh bagi akar. Akar
merupakan organ penting bagi tanaman. Selain bertugas mencari makanan atau unsur hara ,
akar merupakan penopang postur tubuh tanaman. Akar ibarat fondasi pada tanaman. Untuk
memperkokoh fondasi, maka ruang untuk menancapkan fondasi tersebut pun harus mampu
menyokong fondasi itu sendiri.
2. Menyediakan hara bagi tanaman
Pada dasarnya ada jenis media tanam yang telah menyediakan unsure hara bagi tanaman
dan ada pula jenis media tanam yang tidak menyediakan makanan bagi tanaman. Media tanam
yang di dalamnya telah terdapat makanan / nutrisi bagi tanaman lebih menguntungkan daripada
media tanam yang tidak mengandung unsur hara sebagai nutrisi tanaman.
3. Menjamin ketersediaan air
Fungsi ini merupakan fungsi yang penting dalam menentukan media sebelum menanam
tanaman. Mengingat air merupakan unsur penting yang dibutuhkan kebanyakan tanaman dan
air tersebut tersimpan dalam media tanam, maka penting memilih media tanam yang bisa
menyimpan air dengan baik.
4. Penopang postur tanaman
Selain berfungsi sebagai tempat tumbuh tanaman yang menyediakan unsur hara, media
tanam juga berfungsi untuk menopang postur tanaman. Sebagai tempat berpijaknya akar, media
tanam member kontribusi sebagai penyokong berdirinya tanaman.
Jenis-Jenis Media Tanam
Media tanam bagi tanaman tidak hanya berupa tanah. Seiring dengan perkembangan
teknologi, tanaman juga bisa ditumbuhkan dalam media buatan (sintetis). Berikut adalah
beberapa jenis media tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman, yaitu :
1. Media Tanam Organik
Media tanam dapat dikatakan sebagai media tanam organik karena media tanam tersebut
terbuat dari bahan-bahan organic, yakni bahan yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup (
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
Mulat : 2003 ). Adapun media tanam yang tergolong dalam media tanam organik adalah humus,
akar pakis, arang, sekam padi, sabut kelapa, pupuk kandang, dan kompos.
a. Humus
Humus merupakan lapisan tanah paling atas yang kaya akan mikroba. Mikroba yang
terdapat pada lapisan tanah atas ini dapat membantu menguraikan bahan organik yang penting
bagi tanaman. Bahan organic inilah yang dibutuhkan tanaman.
b. Akar pakis
Akar pakis merupakan media alami yang akhir-akhir ini popular karena sering
digunakan untuk media tanam tanaman hias. Akar pakis memiliki sifat porous sehingga
memungkinkan udara bebas keluar masuk dan meloloskan genangan air. Namun demikian, akar
pakis dapat menahan air
sehingga terjaga kelembabannya. Selain itu, akar pakis merupakan media yang sukar
melapuk, karenanya media ini sangat disukai para hobiis
tanaman hias karena tidak harus sering-sering mengganti media sehingga menghemat
biaya perawatan ( Djoyokusumo : 2006 ).
c. Arang
Arang yang dipecah menjadi potongan-potongan kecil dapat digunakan sebagai media
tanam dengan cara mencampur bahan lain seperti humus. Fungsinya yakni untuk menambahkan
pori-pori tanah sehingga media tidak meninggalkan genangan air sewaktu disiram dan sirkulasi
udara brgerak bebas.
Media tambahan seperti arang ini dipilih karena mudah didapat. Arang bersifat ringan
sehingga bila digunakan untuk tanaman dalam pot tidak terlalau menyulitkan saat pot
dipindahkan dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
d. Sekam padi
Sekam padi dikenal sebagai media tanam alternative bagi tanaman. Kebanyakan petani
penjual bibit sayur menggunakan sekam padi sebagai media tanam. Media sekam merupakan
media yang mudah didapat dalam jumlah besar,karena jumlah limbah padi ini melimpah saat
panen raya. Sekam padi juga ada yang digunakan dalam bentuk sekam bakar atau biasa disebut
arang sekam. Sifat arang sekam selain porous juga mudah menyerap air tanpa meninggalkan
genangan, tidak mudah lapuk sehingga dapat digunakan berulang-ulang, serta bersih dan
ringan.
e. Sabut Kelapa
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
f.
Sabut kelapa banyak digunakan untuk media persemaian bibit dan tanaman hias. Namun
penggunaan media ini perlu diwaspadai karena sabut kelepa mengandung saponin yang dapat
meracuni tanaman. Oleh karena itu, sabut kelapa tidak dapat digunakan secara langsung.
Penggunannya harus melalui tahap pengolahan dulu baru bisa digunakan sebagai media tanam.
Media ini lebih optimal untuk pertumbuhan akar karena sifatnya yang porous.
Ketersediaan air cukup baik karena sabut kelapa dapat menahan air dan memiliki pori yang
memungkinkan sirkulasi udara terjamin dengan baik.
g. Pupuk Kandang
Limbah peternakan merupakan sumber pupuk alami yang sangat bermanfaat bagi
pertumbuhan tanaman sekaligus menyuburkan tanah. Kotoran ternak yang mengandung banyak
nitrogen sangat cocok untuk menumbuhkan tanaman karena ketersediaan nitrogen penting bagi
pertumbuhan tanaman.Selain mudah didapat, penggunaan pupuk kandang juga sekaligus
mengurangi polusi dari limbah kotoran ternak.
Pupuk kandang merupakan sisa kotoran binatang ternak yang mengandung bahan
organic seperti karbon dan nitrogen. Pupuk kandang yang telah terurai oleh mikroba melalui
proses dekomposisi secara sempurna dapat digunakan sebagai alternatif media yang baik bagi
tanaman ( Mulat : 2003 )
h. Kompos
Kompos dibuat dari hasil penguraian aneka bahan organic sampah. Proses terbentukny
kompos dari bahan-bahan organic dapat dipercepat oleh populasi berbagai macam mikroba
dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, aerobic maupun anaerobik ( Alek : 2012 ).
Kompos bisa digunakan sebagai media berbagai tanaman. Kelebihan kompos adalah
memiliki sifat yang gembur dan remah, sangat porous sehingga cocok digunakan sebagai media
tanam atau dicampur dengan media tanam lain ( Arrum Lestariningsih : 2012 )
2. Media Tanam Anorganik
Media tanam anorganik merupakan media tanam yang berbahan non organik ( bukan
berasal dari makhluk hidup ), misalnya kerikil, pasir, tanah liat atau batu-batuan. Pada
prinsipnya , media anorganik tidak menyediakan hara yang dibutuhkan tanaman. Dengan
demikian, penggunaan media anorganik sebagai media tanam merupakan alternative untuk
menumbuhkan tanaman, dan umumnya masih ditambahkan pupuk atau hara yang dibutuhkan
tanaman agar ketersediaan nutrisi tanaman tetap terpenuhi. Berikut beberapa media tanam
anorganik :
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
a. Pasir
Pasir merupakan media tanam berbahan anorganik. Terbentuk dari serpihan kerikil yang
tergerus oleh air sungai atau berasal dari letusan gunung berapi.
Pasir memiliki struktur remah dan terpisah-pisah, tidak menggumpal karena tidak saling
merekat atau mengikat satu sama lain, dan sangat porous. Karakteristiknya yang porous ini
menyebabkan pasir mudah meloloskan air sehingga media tanam ini tidak meninggalkan
genangan air (Atmosuseno : 1999 ).
b. Kerikil
Kerikil merupakan media tanam alternatif yang miskin akan unsur hara. Penggunaan
kerikil sebagai media tanam terbatas pada tanaman tertentu yang tidak terlalu banyak
membutuhkan air, misalnya tanaman hias adenium.
c. Tanah Liat
Tanah liat jarang digunakn sebagai media tanam walaupun itu bisa digunakan. Biasanya
tanah liat digunakan untuk campuran media tanam. Tanah liat digunakan agar air yang tertahan
pada media tidak mudah hilang karena tanah liat dapat menahan air dengan baik dan tidak
mudah meloloskan tanah.
d. Pecahan Batu Bata
Media ini sangat baik digunakan untuk melekatkan akar tanaman anggrek. Dapat
mengatur kelembaban di sekitar akar, dapat menyimpan larutan hara, tidak mudah melapuk,
drainase dan aerasi cukup baik.
e. Gel
Gel atau hidrogel merupakan media tanam alternatif yang sering digunakan sebagai
media tanam hidroponik. Hidrogel terbuat dari bahan gel yang apabila dilarutkan dalam air
dapat mengembang. Biasanya hidrogel direndam dalam air yang dicampur dengan pupuk
sebelum digunakan untuk menanam.
f. Gabus
Gabus atau Styrofoam biasa digunakan sebagai media campuran pasir yang sering
digunakan untuk media tanaman hias seperti adenium dan euphorbia. Adanya karakteristik
porous menyebabkan media ini memiliki aerasi yang cukup bagus ( Arrum Lestariningsih :
2012 ).
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
Alat
1. Sekop 2. Penyemprot
Bahan
1. Pakis 4. EM4
2. Pasir kali 5. Pupuk kandang
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
3. Arang Sekam 6. Kapur Pertanian
Cara Pembuatan
1. Siapkan bahan : pakis, EM4, pasir kali, pupuk kandang, arang sekam, dan kapur pertanian.
2. Campurkan bahan tersebut satu per satu hingga merata dengan formula tertentu yang telah
ditentukan.
3. Setelah bahan tercampur, bahan tersebut difermentasikan selama 7 hari agar bakteri
pengurai didalamnya dapat bekerja.
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
4. Setelah 7 hari siap untuk dikemas , digunakan dan dipasarkan.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Formula Media Tanam PEPPAK
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
NO
FORMULA MEDIA TANAM PEPPAK
PH PAKIS EM4
PASIR
KALI
PUPUK
KANDANG
ARANG
SEKAM
KAPUR
PERTANIAN
1 2 5 ml 1 5 3 1/8 6,4
2 2 5 ml 1 4 3 1/8 6,4
3 2 5 ml 1 3 3 1/8 6,5
4 2 5 ml 1 2 3 1/8 7,0
5 2 5 ml 1 1 3 1/8 8,1
Catatan : Formula di atas diasumsikan untuk penggunaan 1 kemasan media dengan berat 1
kemasan kira-kira 3 kg.
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
Pembahasan
1. Dalam pencampuran pakis sebanyak 2 bagian, EM4 5 ml, pasir kali 1 bagian, pupuk
kandang 5 bagian, arang sekam 3 bagian, dan kapur pertanian 1/8 bagian, setelah diuji pH
menghasilkan pH = 6,4 atau masih bersifat asam. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
formula 1 pupuk kandang masih tertalu berlebih, karena pembawa sifat asam dalam media
ini adalah pupuk kandang, sehingga formula 1 ini belumlah ideal untuk dijadikan media
tanam.
2. Dalam pencampuran pakis sebanyak 2 bagian, EM4 5 ml, pasir kali 1 bagian, pupuk
kandang 4 bagian, arang sekam 3 bagian, dan kapur pertanian 1/8 bagian, setelah diuji pH
menghasilkan pH = 6,4 atau masih bersifat asam. Hal ini menunjukkan hal yang sama
seperti pada formula 1.
3. Dalam pencampuran pakis sebanyak 2 bagian, EM4 5 ml, pasir kali 1 bagian, pupuk
kandang 3 bagian, arang sekam 3 bagian, dan kapur pertanian 1/8 bagian, setelah diuji pH
menghasilkan pH= 6,5 atau masih bersifat asam. Hal ini menunjukkan masih perlunya
pengurangan pupuk kandang.
4. Dalam pencampuran pakis sebanyak 2 bagian, EM4 5 ml, pasir kali 1 bagian, pupuk
kandang 2 bagian, arang sekam 3 bagian, dan kapur pertanian 1/8 bagian. Setelah diuji pH
menghasilkan pH netral yaitu 7,0. Ini berarti perbandingannya sudah ideal dan pada
formula yang ke-4 inilah merupakan media tanam sebagai tempat tumbuh terbaik bagi
hampir seluruh tanaman yang hidup .
5. Dalam pencampuran pakis sebanyak 2 bagian, EM4 5 ml, pasir kali 1 bagian, pupuk
kandang 1 bagian, arang sekam 3 bagian, dan kapur pertanian 1/8 bagian. Setelah diuji pH
menghasilkan pH = 8,1 atau bersifat basa. Hal ini dipengaruhi oleh kurang seimbangnya
jumlah pupuk kandang dan kapur pertanian. Dalam hal ini kapur pertanian bisa sedikit
dikurangi atau pupuk kandangnya yang ditambah.
Jadi, formula tetap media tanam PEPPAK ini yaitu 2:1:2:3:1/8 kecuali EM4 sebanyak
5 ml ( asumsi untuk 1 kemasan media @ 3 kg )
Kelebihan media tanam ini adalah :
1. Praktis dan serbaguna untuk mayoritas jenis tanaman.
2. Telah terfermentasi dan ber- pH netral.
3. Menyuburkan tanaman dan menjaga kesuburan tanah.
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG
-
4. Memiliki kandungan hara yang memadai.
5. Awet sehingga lebih efisien biaya perawatan.
6. Mudah membuatnya dan tanpa efek samping.
MENJADIKAN IPA TERPADU SEBAGAI SOLUSI PENYELESAIAN MINIMNYA LAHAN DEMI GENERASI MENDATANG