MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN ...

6
34 Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 3, September 2015 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK TEAM BUILDING GAMES Rantiyan SMP Negeri 1 Wonokerto, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan Penyesuaian Diri dalam pergaulan dan untuk mengetahui apakah melalui layanan bimbingan kelompok dengan team building games dapat meningkatkan Penyesuaian Diri siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang terdiri atas 2 siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian yaitu 10 siswa kelas VII.1. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi dan observasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan team building games dapat meningkatkan Penyesuaian Diri siswa. © 2015 Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan & Konseling Kata Kunci: Bimbingan Kelompok; Penyesuaian Diri; Teknik Team Building Games PENDAHULUAN Lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap pola perilaku dan sikap dari setiap individu. Perubahan perilaku dan sikap yang terjadi dibentuk dari kondisi lingkungan yang individu itu tempati. Apabila perubahan yang terjadi itu tidak dikondisikan dengan baik dapat melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku anak, seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku. Banyak individu yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan hidupnya karena ketidakmampuannya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Fatimah, 2010). Kemampuan penyesuaian diri yang sehat terhadap lingkungan merupakan salah satu prasyarat yang penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Salah makna keberhasilan pendidikan seseorang terletak pada sejauh mana dirinya mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungan kehidupannya. Dalam implementasinya di dalam lingkungan sekolah, penyesuaian diri sangat penting bagi siswa khususnya siswa kelas VII, karena merupakan kelas awal siswa memasuki jenjang sekolah menengah, dimana mereka butuh penyesuaian diri dengan lingkungan yang baru, apabila siswa tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan maka akan menjadi penghambatnya dalam proses belajarnya. Dengan usia siswa SMP kelas VII dengan rentangan umur berkisar 13-14 tahun, maka sangat rentan sekali siswa menganlami ketidakstabilan dalam emosi dan perilakunya. Menurut Harlock, pada masa ini anak cenderung berperilaku negatif, ada ketidakseimbangan emosi dan ketidakstabilan dalam banyak hal. Ia mencari identitas diri karena statusnya belum jelas hal ini

Transcript of MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN ...

Page 1: MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN ...

34

Jurnal Penelitian TindakanBimbingan dan KonselingVol. 1, No. 3, September 2015

ISSN 2442-9775

MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI MELALUI LAYANANBIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK

TEAM BUILDING GAMES

RantiyanSMP Negeri 1 Wonokerto, Jawa Tengah

AbstrakTujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan Penyesuaian Diri dalam pergaulan dan untukmengetahui apakah melalui layanan bimbingan kelompok dengan team building games dapatmeningkatkan Penyesuaian Diri siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingandan konseling yang terdiri atas 2 siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi,dan refleksi. Subjek penelitian yaitu 10 siswa kelas VII.1. Metode pengumpulan datanyamenggunakan dokumentasi dan observasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metodekuantitatif dan kualitatif. Hasil pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan team buildinggames dapat meningkatkan Penyesuaian Diri siswa.

© 2015 Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan & Konseling

Kata Kunci: Bimbingan Kelompok; Penyesuaian Diri; Teknik Team Building Games

PENDAHULUAN

Lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap pola perilaku dan sikap dari setiap individu.Perubahan perilaku dan sikap yang terjadi dibentuk dari kondisi lingkungan yang individu itutempati. Apabila perubahan yang terjadi itu tidak dikondisikan dengan baik dapat melahirkankesenjangan perkembangan perilaku anak, seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan,masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku. Banyak individu yang menderita dan tidakmampu mencapai kebahagiaan hidupnya karena ketidakmampuannya dalam menyesuaikan diridengan lingkungannya (Fatimah, 2010).

Kemampuan penyesuaian diri yang sehat terhadap lingkungan merupakan salah satuprasyarat yang penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Salah makna keberhasilanpendidikan seseorang terletak pada sejauh mana dirinya mampu menyesuaikan diri dengankebutuhan dan tuntutan lingkungan kehidupannya. Dalam implementasinya di dalam lingkungansekolah, penyesuaian diri sangat penting bagi siswa khususnya siswa kelas VII, karena merupakankelas awal siswa memasuki jenjang sekolah menengah, dimana mereka butuh penyesuaian diridengan lingkungan yang baru, apabila siswa tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan makaakan menjadi penghambatnya dalam proses belajarnya.

Dengan usia siswa SMP kelas VII dengan rentangan umur berkisar 13-14 tahun, makasangat rentan sekali siswa menganlami ketidakstabilan dalam emosi dan perilakunya. MenurutHarlock, pada masa ini anak cenderung berperilaku negatif, ada ketidakseimbangan emosi danketidakstabilan dalam banyak hal. Ia mencari identitas diri karena statusnya belum jelas hal ini

Page 2: MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN ...

Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 1, No. 3, September 2015

35

menimbulkan perubahan pola-pola hubungan sosial. Menurut Buhler, anak bersikap subjektif.Menurut Erikson, anak mulai berubah-ubah, terpusat pada diri sendiri, seks dan tubuhnya. MenurutHavighurst, anak belajar peranan jenis kelamin, kontak-kontak dengan teman sebaya, belajar sikapterhadap kelompok dan lembaga-lembaga (Alex Sobur, 2010).

Fenomena yang terjadi, siswa baru kurang bisa beradaptasi dengan baik, siswa baru banyakyang belum kenal teman satu kelasnya, siswa cenderung pendiam dan pasif pada prosespembelajaran, di kelas VII ada 10 siswa yang sangat pasif di kelas, dimana 4 dari 10 siswa tersebutsangat introvet dan pendiam, tidak ada upaya untuk mencoba membaur dengan teman yang lain,dan 4 siswa lainnya acuh dengan lingkungan sekitar, dan tidak tertarik mengikuti pelajaran.

Guru BK selaku agen of change mempunyai tugas dalam membentuk karakter siswa, dalamkasus ini perilaku yang dirubah adalah penyesuaian diri siswa dalam pergaulannya. Menurut AlexSobur menyatakan bahwa “penyesuaian diri adalah kemampuan untuk membuat hubungan yangmemuaskan antara orang dan lingkungan”. Dalam merubah perilaku siswa yang kurang bisamenyesuaikan diri dengan lingkungan pada penelitian ini menggunakan layanan bimbingankelompok. Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalampengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, danpengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok (Depdiknas,2005).

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok untukmeningkatkan penyesuaian diri siswa dengan menggunakan team building games. Team building gamesadalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan adayang kalah yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan adanya saling interaksi dan salingkoordinasi di antara anggota kelopmok yang bertujuan untuk mencapai sebuah kemenangandidalam permainan. Dalam menggunakan teknik team building games ini, tidak hanya memberikanmateri games saja, tapi materi games yang disesuaikan untuk meningkatkan penyesuaian diri siswadengan tambahan inovasi pada pemberian materi tambahan di setiap sesi games untuk memberikanpemahaman kepada siswa, serta siswa diberikan kebebasan menentukan kelompok mana yang iaakan ikuti.

Tujuan Team building games menurut Adrianus dan Yufiarti adalah untuk 1)mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa; 2) berekspresi sesuai dengan caranya sendiriyang masih dapat diterima lingkungan; 3) mengetahui dan memahami perasaan, pendapat oranglain dan menghargai perbedaan; 4) membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibatdalam kegiatan-kegiatan; 5) lebih mandiri dan bertindak sesuai dengan keinginan; 6) lebih empatidan sensitif dengan perasaan orang lain; 7) mampu berkomunikasi dengan baik; 8) mengetahuicara belajar yang efektif dan kreatif; 9) memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentangpentingnya karakter yang baik; 10) menanamkan nilai-nilai yang positif sehingga terbentuk karaktersiswa sekolah dasar melalui berbagai contoh nyata dalam pengalaman hidup; 11) mengembangkankualitas hidup siswa yang berkarakter; 12) menerapkan dan memberi contoh karakter yang baikkepada lingkungan (Taufiq, 2010).

Rumusan penelitian ini yaitu apakah dengan layanan bimbingan kelompok dengan teambuilding games dapat meningkatkan penyesuaian diri siswa?. Sedangkan tujuan dalam dalam

penelitian ini untuk mengetahui layanan bimbingan kelompok dengan team building games dapatmeningkatkan penyesuaian diri.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur penelitiantindakan kelas menurut Arikunto (2009) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat

Page 3: MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN ...

Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 1, No. 3, September 2015

36

4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4)Refleksi. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan pada bulan Januari sampaiApril 2015 bertempat di SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan dengan subjek penelitianyaitu 10 siswa kelas VII.1.

Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, angket, dan observasi yangselanjutnya dilakukan triangulasi teknik dimana untuk menggali kebenaran informai tertentumelalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Dalam menganalisis data penelitian tindakanbimbingan dan konseling, peneliti membandingkan antara data yang diperoleh pada saat kondisiawal sebelum diadakan tindakan, dibandingkan dengan data yang diperoleh setelah melaluitindakan pada siklus pertama dengan melalui tindakan pada siklus kedua, disebut juga denganmenggunakan tindakan deskriptif kuantitatif dan analisis observasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada kondisi awal sebelum penelitian,penyesuaian diri siswa pada subyek penelitian 10 siswa dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil penyesuaian diri pada Kondisi Awal

Kategori Frekuensi %

Rendah 6 60

Sedang 4 40

Tinggi 0 0

Jumlah 10 100

Penyebab siswa yang kurang memiliki penyesuaian diri dikarenakan siswa kurang percayadiri, siswa merasa malu, dan siswa kurang bisa berinteraksi dengan sesama teman.

Siklus I1. Perencanaan Tindakan

Tindakan pada siklus I direncanakan selama tiga pertemuan. Pertemuan dilakukan di ruangbimbingan kelompok dan dilaksanakan pada siang hari. Pertemuan pertama untuk menyusunjadwal pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik team building games, menentukan

tempat untuk pelaksanaan tindakan, menyiapkan satuan layanan bimbingan kelompok, menyiapkanseluruh bahan dan skenario, pertemuan kedua melaksanakan layanan bimbingan kelompok denganteknik team building games dan pertemuan ketiga membahas evaluasi dan tindak lanjut mengenai

hasil yang dicapai.2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I diantaranya:a. Peneliti menjelaskan tujuan dan tata cara pelaksanaan teknik team building games. Tujuan teknik

team building games yaitu agar siswa mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar.b. Mengelompokkan siswa yang akan dijadikan obyek penelitian yaitu dikelompokkan menjadi 2

kelompok dari 10 siswa.c. Subyek melaksanakan layanan bimbingan kelompok sesuai dengan tahapan layanan bimbingan

kelompok yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, tahap penyimpulan dantahap penutupan. Pada tahap kegiatan disisipkan melakukan kegiatan team building games yangmaterinya permainannya adalah Titanic

Page 4: MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN ...

Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 1, No. 3, September 2015

37

3. ObservasiObserver melakukan pengamatan dalam team building games yaitu observer mengamati siswa

dalam memainkan permainan dan melihat bagaimana penyesuaian diri siswa dalam mengikutipermainan. Setelah siklus I berdasar pengamatan observer saat siswa melaksanakan layananbimbingan kelompok dengan teknik team building games meningkat yang sebelumnya tidak ada siswayang masuk kategori tinggi dalam berpenyesuaian diri, sekarang sudah ada 2 siswa yang masukkategori tinggi, 4 siswa masuk kategori sedang, dan 4 siswa masih dalam kategori rendah.4. Refleksi

Refleksi dilakukan dengan menggunakan hasil observasi dan menggunakan wawancarakepada siswa. Berdasar hasil pengamatan dan wawancara kepada siswa, catatan peneliti danobservasi pengamat diperoleh sebagai berikut:a) Keberhasilan Peneliti, yaitu: peneliti mampu mengelola kelompok, teknik yang digunakan

mampu memberikan pembelajaran pada siswa mengenai bagaimana menyesuaikan diri denganlingkungan dan menyesuaikan diri terhadap teman, orang lain dan orang tua. Siswa terlihatcukup antusias melaksanakan layanan bimbingan kelompok meskipun awalnya masih terdapatsiswa yang canggung dalam memainkan peran.

b) Hambatan yang dihadapi peneliti, yaitu: masih ada 4 siswa yang belum aktif dan kurang antusiasmengikuti layanan bimbingan kelompok dengan teknik team building games.

c) Rencana perbaikan, peneliti merencanakan kembali melaksanakan layanan bimbingan kelompokdengan teknik team building games. Agar siswa lebih aktif dan antusias maka pelaksanaan layanan

bimbingan kelompok pada permainan team building games, siswa diberikan kebebasanmenentukan kelompok mana yang ia akan ikuti sehingga siswa semangat dalam melaksanankegiatan.

Siklus II1. Perencanaan Tindakan

Pertemuan siklus II direncanakan 3 kali pertemuan dan kegiatan layanan bimbingankelompok dilakukan pada siang hari hari. Rencana tindakan pada siklus II pada dasarnya samadengan siklus I, hanya ada perbedaan yaitu team building games yang berbeda dengan siklus I yaitu

pada pelaksanaan permainan team building games siswa diberikan kebebasan menentukan kelompokmana yang ia akan ikuti sehingga siswa semangat dalam melaksanan kegiatan.2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan realisasi dari rencana yang sudah disusundan dapat dilakukan dengan baik sesuai rencana, seperti halnya: peneliti menjelaskan tujuan dantata cara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik team building games,mengelompokkan siswa yang akan dijadikan kelompok, siswa melaksanakan layanan bimbingankelompok dengan teknik team building games.3. Observasi

Di dalam hasil dari pengamatan jika pada siklus I masih dijumpai anak yang masih belumbisa menyesuaiakan diri dan kurang aktif dalam kegiatan, pada siklus II ini sudah tidak ada. Darihasil pengamatan siswa, siswa sudah antusias dan mulai terbiasa penyesuaian diri dalam permainanteam building games dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok secara keseluruhan. Siswa yangdulunya masih canggung dan masih bersikap seenaknya sendiri tanpa melihat lingkungan, sekarangsudah tidak tampak lagi pada siklus ke 2.4. Refleksi

Refleksi dilakukan menggunakan hasil observasi dan menggunakan wawancara kepadasiswa. Berdasar hasil pengamatan dan wawancara kepada siswa, catatan peneliti dan observasi

Page 5: MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN ...

Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 1, No. 3, September 2015

38

pengamat diperoleh yaitu peneliti mampu memotivasi siswa agar mampu menyesuaiakan diridengan lingkungan, permainan yang diberikan menjadi menarik karena permainannya lebihmenyenangkan dan seru, dan anggota kelompok dengan adanya diskusi kelompok antar anggotamenjadi semangat dan termotivasi dalam melakukan kegiatan.

Hasil pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik team building games lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Hasil Penyesuaian diri siswa (kondisi awal, siklus I dan Siklus II)

Skor KategoriKond.Awal Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

0 – 33,33 Rendah 6 60 4 40 0 0

> 33,33 – 66,67 Sedang 4 40 4 40 6 60

> 66,67 – 100 Tinggi 0 0 2 20 4 40

Jumlah 10 100 10 100 10 100

Lebih jelas lagi dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:

0

10

20

30

40

50

60

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

0 02

20

6

60

4

40

4

40

4

40

6

60

4

40

0 0

Perbandingan Kondisi awal dengan siklus I dan siklus II

Tinggi

Sedang

Rendah

Gambar 1. Kondisi penyesuaian diri siswa

SIMPULAN

Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik team buliding games dapatmeningkatkan penyesuaian diri siswa. Dari penelitian siklus I, Dari hasil pengamatan ini masih adabeberapa siswa yang mempunyai penyesuaian diri rendah. Maka pada pelaksanaan siklus IIdiadakan beberapa perubahan diantaranya (1) permainan yang akan diberikan, yaitu diberikanpermainan titanic, (2) pada teknik team building games, siswa diberikan kebebasan menentukan

Page 6: MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN ...

Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Vol. 1, No. 3, September 2015

39

kelompok mana yang ia akan ikuti sehingga siswa semangat dalam melaksanan kegiatan. Dariberbagai perubahan tersebut, pada siklus II dari hasil pengamatan terdapat peningkatan yang sangatsignifikan penyesuaian diri siswa.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan segala hormat kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Eko Supraptono, M.Pd. danHanung Sudibyo, M.Pd. sebagai pembimbing serta Kepala Sekolah, Guru, Karyawan dan Siswakelas VII.1 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan yang telah membantu selama prosespenelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Peneitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi AksaraDepdiknas. 2005. Panduan Pengembangan Diri. Jakarta: DepdiknasFatimah, Enung. 2010. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: Pustaka SetiaTaufiq, Ady Imam. 2010. Panduan Outbound Seru. Cet. 1. Yogyakarta: Media Pressindo.Sobur, Alex. 2010. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.