Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

108
1

Transcript of Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

Page 1: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

1

Page 2: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

2

Page 3: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

3

Page 4: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

4

Page 5: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

5

PETUNJUK PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN ANGGARAN 2018

PENDAHULUAN

Dalam rangka menjamin kelancaran, efisiensi dan efektivitas serta mewujudkan tertib

administrasi pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan yang bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun

Anggaran 2018, Jajaran Dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengahberkomitmen untuk

melakukan pelaksanaan anggaran secara profesional dan akuntabel guna

mewujudkangood governance. Dalam tatanan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah,

tata kelola keuangan ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2017

Tanggal 20 Desember 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2018.

Sebagai acuan dalam implementasi di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,

diperlukan petunjuk pelaksanaan (Juklak) penatausahaan administrasi keuangan

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2018.Secara khusus Juklak ini

mengatur tentang :

A. Ketentuan Umum, yang meliputi tujuan dan ruang lingkup, pengorganisasian, tugas

dan wewenang pejabat pengelola keuangan, pelaksanaan anggaran pendapatan,

pelaksanaan anggaran belanja, pelaksanaan akuntansi

B. Penata Usahaan Keuangan Pengadaan Barang/Jasa

C. Pengajuan/Pembayaran Kegiatan

D. Perjalanan Dinas

E. Ketentuan Administrasi Keuangan

Page 6: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

6

A. KETENTUAN UMUM

1. Tujuan dan Ruang Lingkup

a. Tujuan umum

Sebagai petunjuk pelaksanan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerahbagi

Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara dan pelaksana

kegiatan APBD Tahun 2018 di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

b. Tujuan Khusus:

1. Untuk kesamaan pemahaman dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

2. Untuk keterpaduan dalam pelaksanaan kegiatan yang tepat waktu, tepat

mutu, tepat sasaran dan manfaat.

3. Untuk terwujudnya tata kelola keuangan yang efektif, efisien, rasional, tertib

dan dapat dipertanggungjawabkan.

c. Ruang Lingkup

Petunjuk Pelaksanaan APBD di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,

hanya dipergunakan untuk pengelolaan keuangan di Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018.

2. Pengorganisasian

Pengelola Keuangan Daerah pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

terdiri atas:

a. Pejabat Pengguna Anggaran / Pengguna Barang.

b. Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Barang.

c. Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom)

d. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ).

e. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD ( PPK-SKPD ).

f. Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran

g. Bendahara Penerimaan Pembantu

h. Bendahara PengeluaranPembantu

i. Bendahara Pengeluaran Pembantu Gaji/Pembuat Dokumen,Pembuat

dokumen Bendahara Pengeluaran.

j. Pembantu Verifikasi, Akuntasi dan Pelaporan.

k. Pelaksana kegiatan.

Page 7: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

7

l. Pelaksana Administrasi keuangan.

3. Tugas Masing-Masing Pejabat Pengelola Keuangan

a. Tugas Pejabat Pengguna Anggaran / Pengguna Barang

Tugas Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, meliputi :

1) menyusun RKA-SKPD;

2) menyusun DPA-SKPD/DPPA-SKPD/DPAL-SKPD;

3) melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban

anggaran belanja;

4) melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya;

5) melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;

6) melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;

7) mengadakan ikatan/perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam batas

anggaran yang telah ditetapkan;

8) menandatangani SPM;

9) menandatangani SPTB;

10) menyusun SKPP;

11) mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang

dipimpinnya;

12) mengelola barang milik daerah/kekayaan daerah yang menjadi

tanggungjawab SKPD yang dipimpinnya;

13) menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya;

14) mengesahkan laporan pertanggungjawaban bendahara setelah diverifikasi

PPK-SKPD;

15) mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya;

16) melaksanakan tugas-tugas Pejabat PA/PB lainnya berdasarkan kuasa

yang dilimpahkan oleh Gubernur; dan

17) bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada

huruf a sampai dengan huruf p kepada Gubernur melalui Sekretaris

Daerah.

18) Apabila terjadi pergantian pejabat PA/PB, berlaku sejak tanggal

pelantikan.

Page 8: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

8

Apabila terjadi pergantian pejabat yang sekaligus memiliki kewenangan

sebagaimana dimaksud diatas, kewenangan dimaksud berlaku sejak tanggal

pelantikan.

Apabila Pejabat PA/PB berhalangan sementara, yang bersangkutan

mengusulkan kepada Gubernur untuk menetapkan pejabat sementara yang

diberi kewenangan sebagai Pejabat PA/PB

Kewenangan pejabat sementara PA/PB mulai berlaku sejak keputusan

penunjukan pejabat pelaksana tugas.

b. Tugas Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang

Pejabat PA/PB dalam melaksanakan tugas-tugas dapat melimpahkan

sebagian kewenangannya kepada kepala unit kerja pada SKPD selaku

KPA/KPB.

Pelimpahan sebagian kewenangan ditetapkan oleh Gubernur atas usul kepala

SKPD didasarkan atas pertimbangan kesesuaian dengan tupoksi jabatan,

besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi,

kompetensi dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya.

Tugas Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang,

meliputi :

1) Melakukan tindakan/kegiatan yang mengakibatkan pengeluaran atas

beban anggaran belanja;

2) Melaksanakan anggaran unit kerja yang dipimpinnya;

3) Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;

4) Mengadakan Ikatan/Perjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam

batasanggaran yang telah ditetapkan;

5) Menandatangani SPM;

6) Mengawasi pelaksanaan anggaran unit kerja yang dipimpinnya;dan

7) Melaksanakan tugas-tugas pejabat KuasaPengguna Anggaranlainnya dan

bertanggung jawab berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh pejabat

Pengguna Anggaran / Pengguna Barang.

Page 9: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

9

Pejabat yang dapat diusulkan/ditunjuk sebagai KPA/KPB adalah Pejabat Eselon

III pada Badan/Dinas/Sekretariat DPRD/UPT/Balai;

KPA/KPB bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada

PA/PB.Apabila terjadi pergantian Pejabat, kewenangan berlaku sejak tanggal

pelantikan.Apabila terjadi kekosongan KPA/KPB, maka kewenangannya

kembali kepada PA .

c. TugasPejabat Pembuat Komitmen (PPKom)

Dalam rangka Pengadaan Barang/Jasa, PA/KPA bertindak sebagai PPKom

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di Bidang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah.

Tugas pokok dan kewenangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom):

1) Memeriksa Rencana Umum Pengadaan (RUP) yang dikeluarkan oleh PA;

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pengadaan (RPP);

3) Menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang meliputi:

a) Spesifikasi teknis Barang/Jasa;

b) Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan

c) Rancangan Kontrak.

4) Menerbitkan Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ);

5) Menandatangani SPK/Kontrak;

6) Mengendalikan pelaksanaan SPK/Kontrak (dibantu oleh pengelola

program);

7) Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Pengadaan Barang/Jasa kepada

PA/KPA;

8) Menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa kepada

PA/KPAdengan Berita Acara Penyerahan;

9) Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan

hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA setiap bulan;

10) Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa.

11) Selain tugas pokok dan kewenangan sebagaimana dimaksud diatas,

dalam hal diperlukan, PPKom dapat:

a) Mengusulkan kepada PA/KPA:

(1) Perubahan paket pekerjaan; dan/atau

Page 10: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

10

(2) Perubahan jadwal kegiatan pengadaan;

b) Menetapkan tim pendukung;

(1) Menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis

(aanwijzer) untuk membantu tugas ULP; dan

(2) Menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan kepada

Penyedia Barang/Jasa.

12) Tambahan :

a) Kegiatan yang dilaksanakan di Pokja Provinsi (PPKom dibantu oleh

Sekretariat pengadaandi Dinas Kesehatan dan UPT) untuk pembuatan

SPPBJ dan Kontrak..

b) Penyelesaian administrasi SPP/SPM Pengadaan secara Langsung

dibantu oleh Pelaksana Kegiatan didampingi Bendahara Pengeluaran

Pembantu, pejabat pengadaan dan PPHP.

c) Khusus pada kegiatan pertemuan, PPKom memerintahkan PPHP agar

dapat melaksanakan pemeriksaan pekerjaan.

d. Tugas Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) SKPD

PA/KPA dalam melaksanakan program dan kegiatan dapat menunjuk Pejabat

Eselon III atau Eselon IV selaku PPTK. Penunjukan pejabat berdasarkan

pertimbangan kompetensi jabatan, anggaran kegiatan, beban kerja, lokasi,

dan/atau rentang kendali dan pertimbangan objektif lainnya.PPTK yang

ditunjuk oleh Pejabat PA bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya

kepada PA. PPTK yang ditunjuk oleh KPA bertanggung jawab atas

pelaksanaan tugasnya kepada KPA.

Tugas Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)meliputi :

1) mengendalikan pelaksanaan kegiatan;

2) melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan;

3) menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan

kegiatan mencakup dokumen administrasi kegiatan maupun dokumen

administrasi yang terkait dengan persyaratan pembayaran yang ditetapkan

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;

4) membantu PPKom dalam pengadaan barang/jasa;

5) menandatangani bukti pengeluaran belanja atas nama PA/KPA

berdasarkan kewenangan yang diberikan PA/KPA;

Page 11: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

11

6) mempertanggungjawabkan kepada Bendahara Pengeluaran/ Bendahara

Pengeluaran Pembantu paling lama 15 (lima belas) hari kerja setelah uang

muka kerja/panjar diterima; dan

7) melaporkan hasil pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada angka

1) sampai dengan angka 6) kepada PA/KPA.

Apabila PPTK berhalangan sementara, ditunjuk pejabat sementara yang

diberi kewenangan sebagai PPTK. Apabila terjadi pergantian pejabat,

pejabat baru melaksanakan kewenangan selaku PPTK berlaku sejak

tanggal pelantikan.Apabila terjadi kekosongan PPTK dalam melaksanakan

program dan kegiatan, maka kewenangan kembali kepada PA/KPA.

e. Tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK – SKPD)

Kepala SKPD dalam melaksanakan anggaran yang dimuat dalam DPA-SKPD

menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada

SKPD sebagai PPK-SKPD. Pejabat yang dapat ditetapkan sebagai PPK-

SKPD adalah : Sekretaris SKPD pada Badan/Dinas/Inspektorat;

Tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD)meliputi:

1) meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang

disampaikan oleh Bendahara Pengeluaranan disiapkan oleh PPTK;

2) meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan

tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh Bendahara

Pengeluaran;

3) melakukan verifikasi SPP;

4) menyiapkan SPM;

5) melaksanakan akuntansi SKPD;

6) menyiapkan laporan keuangan SKPD; dan

7) melaksanakan verifikasi atas SPJ yang disampaikan oleh Bendahara

Penerimaan/Pengeluaran.

Pelaksanaan verifikasi atas SPJ sebagaimana dimaksud angka 7),

dilakukan dengan cara:

a) meneliti kelengkapan dokumen SPJ dan keabsahan bukti-bukti

penerimaan/pengeluaran yang dilampirkan;

Page 12: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

12

b) menguji kebenaran perhitungan atas penerimaan/pengeluaran per-

rincian obyek;

c) menghitung pengenaan PPN/PPh atas beban pengeluaran; dan

d) mengajukan Laporan SPJ yang telah diverifikasi kepada PA untuk

disahkan.

PPK-SKPD mengusulkan petugas yang melaksanakan fungsi pembuatan

SPM, verifikasi dan akuntansi kepada PA.

Berdasarkan beban kerja, lokasi, dan/atau rentang kendali dan pertimbangan

objektif lainnya PPK-SKPD dapat mengusulkan 1 (satu) orang petugas yang

melaksanakan fungsi pembuatan SPM dan verifikasi pada UPT.

Petugas pembuatan SPM dan verifikasi pada UPTbertanggungjawab kepada

PPK-SKPD. PPK-SKPD tidak dapat merangkap sebagai KPA, pejabat yang

bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah, bendahara, dan/atau

PPTK.

Apabila PPK-SKPD berhalangan sementara, ditunjuk pejabat sementara yang

diberi kewenangan sebagai PPK-SKPD. Apabila terjadi pergantian pejabat,

pejabat baru melaksanakan kewenangan selaku PPK-SKPD berlaku sejak

kekosongan PPK-SKPD dalam melaksanakan fungsi tata usaha tanggal

pelantikan. Apabila terjadi kekosongan PPK-SKPD, maka ditunjuk pejabat

yang diberi kewenangan sebagai PPK-SKPD.

f. Tugas Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran

1) Bendahara Penerimaan

Gubernur atas usul Kepala BPKAD menetapkan Bendahara

Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu dan Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu untuk melaksanakan

tugas kebendaharawanan dalam rangka pelaksanaan anggaran pada

SKPD dan PPKD.

Penetapan Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu

dan Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu

ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu dan

Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu yang

Page 13: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

13

diusulkan dan ditetapkan sebagai bendahara memperhatikan syarat-syarat

sebagai berikut :

a) serendah-rendahnya menduduki golongan II/c; dan

b) pernah mengikuti bintek/pelatihan/sosialisasi/memahami tentang

keuangan daerah.

Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran baik secara

langsung maupun tidak langsung dilarang melakukan kegiatan

perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak

sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan, serta membuka

rekening/ giro pos atau menyimpan uang pada suatu bank atau lembaga

keuangan Iainnya atas nama pribadi.

Pada SKPD hanya terdapat 1 (satu) Bendahara Penerimaan. Bendahara

Penerimaan SKPD mempunyai tugas menerima, menyimpan,

menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang

pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.

Untuk melaksanakan tugas, Bendahara Penerimaan SKPD berwenang:

a) menerima penerimaan yang bersumber dari pendapatan asli daerah;

b) menyimpan seluruh penerimaan;

c) menyetorkan penerimaan dari pihak ketiga ke Rekening Kas Umum

Daerah paling lambat akhir jam kerja operasional Bank Jateng;

d) mendapatkan bukti transaksi atas pendapatan yang diterima melalui

bank;

e) menerima dan memverifikasi pertanggungjawaban yang dibuat oleh

Bendahara Penerimaan Pembantu; dan

f) melakukan pencocokan kas yang dikelola oleh Bendahara Penerimaan

Pembantu sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan yang

dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kas dilampiri register

penutupan kas.

Dalam hal obyek pendapatan daerah tersebar secara geografis sehingga

wajib pajak dan/atau wajib retribusi mengalami kesulitan dalam membayar

kewajibannya, dapat ditunjuk 1 (satu) atau lebih Bendahara Penerimaan

Pembantu SKPD untuk melaksanakan tugas dan wewenang Bendahara

Penerimaan SKPD.

Page 14: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

14

Dalam melaksanakan tugasnya, Bendahara Penerimaan/Bendahara

Penerimaan Pembantu dapat dibantu oleh kasir penerima uang dan

pencatat pembukuan sebagai Pembantu Bendahara Penerimaan/

Pembantu Bendahara Penerimaan Pembantu yang ditetapkan oleh Kepala

SKPD.

Kasir penerimaan dapat diberikan kuasa oleh Bendahara

Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu untuk menyetorkan

penerimaan ke Rekening Kas Umum Daerah.

Penyetoran penerimaan melaporkan kepada Bendahara

Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu paling lambat akhir hari

kerja berkenaan.

Apabila terjadi kekosongan Bendahara Penerimaan/Bendahara

Penerimaan Pembantu dalam melaksanakan tugas kebendaharawanan

penerimaan maka PA mengusulkan penggantinya.

2) Bendahara Pengeluaran

Pada SKPD hanya terdapat 1 (satu) Bendahara Pengeluaran.

Bendahara Pengeluaran SKPD mempunyai tugas menerima, menyimpan,

membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang

untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada

SKPD yang bersangkutan.

Dalam melaksanakan tugas Bendahara Pengeluaran SKPD berwenang :

a) mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP UP/GU/TU

dan LS;

b) menerima dan menyimpan uang persediaan;

c) melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya;

d) menolak perintah bayar dari Pejabat PA/KPA yang tidak sesuai dengan

ketentuan peraturan;

e) meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP LS yang siapkan oleh

PPTK;

f) mengembalikan dokumen pendukung SPP LS kepada PPTK, apabila

dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau tidak lengkap;

g) menerima dan memverifikasi pertanggungjawaban yang dibuat oleh

Bendahara Pengeluaran Pembantu;

Page 15: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

15

h) menandatangani SPTB; dan

i) melakukan pencocokan kas yang dikelola oleh Bendahara

Pengeluaran Pembantu sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3

(tiga) bulan yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kas

dilampiri register penutupan kas.

Dalam hal PA melimpahkan sebagian kewenangannya kepada KPA, dapat

ditunjuk 1 (satu) Bendahara Pengeluaran Pembantu SKPD untuk

melaksanakan sebagian tugas dan wewenang Bendahara Pengeluaran

SKPD.

Bendahara Pengeluaran Pembantu mempunyai wewenang :

a) mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP TU dan LS

b) menerima dan menyimpan tambah uang persediaan;

c) melaksanakan pembayaran dari tambah uang persediaan yang

dikelolanya;

d) menolak perintah bayar dari KPA yang tidak sesuai dengan ketentuan

peraturan;

e) meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP LS yang disiapkan

oleh PPTK;

f) mengembalikan dokumen pendukung SPP LS kepada PPTK, apabila

dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau tidak lengkap; dan

g) menandatangani SPTB.

Selain kewenangan diatas untuk Bendahara Pengeluaran Pembantu pada

UPT juga mempunyai wewenang:

a) mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP UP dan GU;

dan

b) menerima dan menyimpan uang persediaan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bendahara Pengeluaran/Bendahara

Pengeluaran Pembantu dapat dibantu oleh kasir pengeluaran, pembuat

dokumen, pencatat pembukuan, pembuat daftar gaji dan pembuat laporan

gaji sebagai Pembantu Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara

Pengeluaran Pembantu.

Apabila terjadi kekosongan Bendahara Pengeluaran/Bendahara

Pengeluaran Pembantu dalam melaksanakan tugas kebendaharawanan

pengeluaran maka PA mengusulkan penggantinya.

Page 16: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

16

g. Tugas Pelaksana Kegiatan

Pelaksana Kegiatan adalah Pegawai yang melakukan kegiatan / perjalanan di

subag atau seksi, bertanggung jawab untuk menyelesaikan administrasi

keuangan secara pribadi.(max 3 hari kerja setelah kegiatan selesai, bila

melebihi batas tersebut PPTK berhak menunda kegiatan selanjutnya)

h. Tugas Pelaksana Administrasi Keuangan

Pelaksana Administrasi/keuangan adalah pegawai yang ditunjuk di

sbbag/seksi dalam menyelesaikan masalah penatausahaan pengelolaan

keuangan, bertugas sebagai :

1) Penghubung Subbag/seksi dengan Bendahara/Bendahara Pembantu.

2) Meneliti , memeriksa, merinci ,mencocokkan kelengkapan SPJ

subbag/seksi.

4. Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

a. Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara

rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan.

b. SKPD dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam

Peraturan Daerah.

c. SKPD penghasil dilarang menggunakan secara langsung penerimaannya

untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran.

d. Semua penerimaan daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus

dimasukkan dalam APBD dan dilaksanakan melalui Rekening Kas Umum

Daerah yang ditempatkan pada Bank Jateng dengan ketentuan:

1) Setiap pendapatan harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah;

2) Penerimaan SKPD harus disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah

setiap hari selambat-lambatnya akhir jam kerja operasional Bank Jateng.

3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 2), dikecualikan untuk

penerimaan yang diterima setelah pelayanan Kas pada Bank Jateng tutup

disetor paling lambat pada akhir hari kerja berikutnya.

4) Penyetoran ke Bank Jateng dapat dilakukan melalui Cabang Utama,

Cabang, Cabang Pembantu, Kantor Kas dan Kantor Kas Pembantu.

e. Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu dapat membuka

rekening bank sesuai dengan kebutuhan.

Page 17: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

17

f. Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan Pembantu tidak

diperbolehkan membuka rekening dengan atas nama pribadi dengan tujuan

pelaksanaan APBD.

g. Rekening dimaksud pada huruf (e) dioperasikan sebagai rekening bersaldo

nihil yang seluruh penerimaan dilimpahkan ke Rekening Kas Umum Daerah

pada setiap akhir hari kerja berkenaan sebagaimana yang ditetapkan dalam

perjanjian dengan Bank Umum bersangkutan.

h. Bendahara Penerimaan pada SKPD wajib mempertanggungjawabkan secara

administratif atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya dengan

menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada PA melalui

PPK-SKPD paling lambat tanggal 5 (lima) bulan berikutnya.

i. Bendahara Penerimaan pada SKPD wajib mempertanggungjawabkan secara

fungsional atas pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya dengan

menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selaku BUD paling lambat tanggal

10 (sepuluh) bulan berikutnya.

j. Bendahara Penerimaan Pembantu wajib menyelenggarakan penatausahaan

terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi

tanggung jawabnya.

k. Bendahara Penerimaan Pembantu wajib menyampaikan laporan

pertanggungjawaban administratif kepada Bendahara Penerimaan paling

lambat tanggal 5 (lima) bulan berikutnya.

l. Bendahara Penerimaan melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas

laporan pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan Pembantu.

m. Bendahara Penerimaan membuat berita acara rekonsiliasi penerimaan kas

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja bulan berikutnya dan dikirimkan kepada

BPKAD Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah.

n. Bendahara Penerimaan Pembantu berkewajiban menyampaikan tembusan

laporan target dan realisasi pendapatan kepada UP2D di wilayah kerjanya

paling lambat tanggal 2 (dua) bulan berikutnya.

5. Pelaksanaan Anggaran Belanja

Page 18: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

18

a. Jumlah belanja yang dianggarkan dalam setiap kode rekening dalam DPA

merupakan batas tertinggi untuk setiap belanja.

b. Revisi/pergeseran anggaran dalam DPA dapat dilaksanakan melalui

mekanisme RKA Perubahan.

c. Setelah DPPA disahkan, tidak diperkenankan melakukan revisi Rincian

Anggaran Belanja (RAB).

d. Dalam meng-SPJ kan belanja harus sesuai dengan kode rekening yang ada,

e. Contoh : Honorarium PNS tidak bisa di SPJ kan sebagai honorarium non PNS.

f. Setiap pengeluaran belanja harus didukung dengan bukti yang lengkap dan

sah.

g. Bukti sebagaimana pada huruf (f) harus mendapat pengesahan oleh pejabat

yang berwenang dan bertanggungjawab atas kebenaran material yang timbul

dari penggunaan yang dimaksud.

h. Uang muka kerja / panjar harus dipertanggungjawabkan kepada Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu maksimal 15 (Lima belas)

hari kerja setelah uang muka / panjar diterima.

i. Dalam hal pertanggungjawaban Uang Muka/Panjar melebihi batas waktu,

KPA berhak mengambil kebijakan pengelolaan sisa Uang Muka/Panjar, atas

usulan PPTK.

j. Uang Muka/Panjar diberikan sebesar 80% dari jumlah pengajuan Uang

Muka/Panjar.

k. Keterlambatan penyampaian laporan pertanggungjawaban fungsional, maka

penerbitan SP2D-GU berikutnya ditunda.

l. Bendahara Pengaluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu yang mengelola

uang persediaan dapat mengajukan SPP-TU apabila terdapat kebutuhan

belanja yang sifatnya mendesak atau kegiatan sesuai jadwal harus segera

dilaksanakan sedangkan uang persediaan tidak mencukupi karena sudah

direncanakan untuk kegiatan yang lain;

m. Bendahara Pengeluaran Pembantu yang tidak mengelola uang persediaan

dalam rangka melaksanakan rencana kegiatan mengajukan SPP-TU.

B. PENATAUSAHAAN KEUANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

1. Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa

Page 19: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

19

a. PA membuat dan mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) dibantu

oleh admin SIRUP (Sistim Informasi Rencana Umum Pengadaan)berdasarkan

usulan masing-masing bidang/UPT.

b. Perencanaan umum dilakukan oleh Kepala Bidang dan Sekretaris dituangkan

dalam Rencana Kerja Operasional ( RKO ) pada bulan Januari.

c. Perencanaan teknis meliputi penetapan spesifikasi barang/jasa dan HPS

disiapkan pengelola program, diketahui Kasi/Kasubbag dan disetujui Kepala

Bidang / Sekretaris/Kepala UPT.

d. Penyusunan jadual kegiatan pengadaan barang dan jasa dilakukan bersama

dengan Panitia/Pejabat Pengadaan Barang Jasa di Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah yang ditetapkan secara tersendiri dengan Surat Keputusan

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

e. Perencanaan pekerjaan dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, yang

telah disiapkan oleh PPTK. Apabila didalam pelaksanaan pekerjaan yang

direncanakan memerlukan penyedia barang/jasa, maka PPTK dapat

menghubungiPanitia/Pejabat Pengadaan barang/jasa untuk melakukan

pemilihan penyedia barang/ jasa, dengan melampirkan:

1) Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)/ TOR yang ditanda tangani oleh PPTK

atas persetujuan atasan langsung PPTK, setidaknya berisi:

a) Uraian kegiatan meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan, besaran /

sumber pendanaan serta tenaga yang diperlukan;

b) Jadual pelaksanaan pekerjaan / kegiatan dari mulainya hingga

berakhirnya pelaksanaan pekerjaan;

c) Data penunjang yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan;

d) Tujuan dan ruang lingkup pekerjaan mengenai : tujuan yang ingin

dicapai, keluaran yang dihasilkan, peralatan dan material yang

disediakan oleh penyedia barang/jasa, perkiraan waktu dan tenaga ahli

yang diperlukan (jika menggunakan penyedia );

e) Jenis dan jumlah laporan/produk yang dihasilkan;

f) Fasilitas yang disediakan oleh pengguna barang/jasa;

2) Rencana AnggaranBiaya ( RAB ), yang berisi:

a) Rincian teknis pekerjaan yang diperlukan;

b) Rincian biaya pekerjaan mempertimbangkan harga pada indeks

Gubernur dan harga pasar terkini;

Page 20: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

20

c) Tenaga Ahli/Peralatan/ Bahan-bahan tertentu jika diperlukan;

3) Segala keperluan administrasi pengadaan dan beban biaya yang timbul

akibat proses pengadaan barang / jasa tersebut, dibebankan pada APBD

Provinsi Jawa Tengah pada anggaran pekerjaan bersangkutan, dan PPTK

menugaskan salah satu stafnya untuk menangani administrasi pekerjaan,

termasuk pengetikan, pendaftaran peserta, pembagian/penerimaan

dokumen dan penyelenggaraan rapat, honor rapat beserta keperluan

lainnya.

4) Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) disiapkan oleh Kepala Seksi/Kepala Sub

Bagian (Program) yang diketahui oleh PPTK dan disetujui oleh Kepala

Bidang/Sekretariat dan ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen

(PPKom) didasarkan pada standarisasi harga yang telah ditetapkan oleh

Gubernur dan/atau harga pasar yang berlaku pada saat penyusunan,

dengan mempertimbangkan informasi:

a) Biaya Satuan yang dipublikasi secara resmi oleh BPS.

b) Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi

terkait atau sumber data yang dapat dipertanggungjawabkan.

c) informasi biaya satuan yang dipublikasikan secararesmi oleh asosiasi

terkait dan sumber data lainyang dapat dipertanggungjawabkan;

d) daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkanoleh pabrikan/distributor

tunggal;

e) biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedangberjalan dengan

mempertimbangkan faktorperubahan biaya;

f) inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalandan/atau kurs tengah

Bank Indonesia;

g) hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baikyang dilakukan dengan

instansi lain maupunpihak lain;

h) perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan olehkonsultan perencana

(engineer’s estimate);

i) Norma indeks; dan/atau

j) Informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

5) Dalammenyusun HPS telah mempertimbangkan/memperhitungkan :

a) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Page 21: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

21

b) Keuntungan dan Biaya Overhead yang dianggap wajar bagi penyedia

6) PenetapanHPS:

a) paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum batas akhir

pemasukan penawaran untuk pemilihan dengan pascakualifikasi; atau

b) paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum batas akhir

pemasukan penawaran ditambah dengan waktu lamanya proses

prakualifikasi untuk pemilihan dengan prakualifikasi.

2. Tugas Pokok dan KewenanganPejabat Pembuat Komitmen (PPKom),

Panitia Pengadaan/Pejabat Pengadaan dan Panitia Pemeriksa Hasil

Pekerjaan (PPHP):

a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom)

Tugas pokok dan kewenangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom):

1) Menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang

meliputi:

a) Spesifikasi teknis Barang/Jasa;

b) Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan

c) Rancangan Kontrak.

2) Menerbitkan Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ);

3) Menandatangani SPK/Kontrak;

4) Melaksanakan SPK/ Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa;

5) Mengendalikan pelaksanaan SPK/Kontrak (dibantu oleh pengelola

program);

6) Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Pengadaan Barang/Jasa kepada

PA/KPA;

7) Menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa kepada

PA/KPAdengan Berita Acara Penyerahan;

8) Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan

hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA setiap triwulan; dan

9) Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa.

10) Selain tugas pokok dan kewenangan sebagaimana dimaksud diatas,

dalam hal diperlukan, PPKom dapat:

a) Mengusulkan kepada PA/KPA:

Page 22: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

22

(1) Perubahan paket pekerjaan; dan/atau

(2) Perubahan jadwal kegiatan pengadaan;

b) Menetapkan tim pendukung;

c) Menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis

(aanwijzer) untuk membantu tugas ULP; dan

d) Menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan kepada

Penyedia Barang/Jasa.

11) Program/kegiatan yang dilaksanakan di Pokja Provinsi (PP Kom dibantu

oleh ketua panitia/panitia di Dinas Kesehatan dan UPT) untuk pembuatan

SPPBJ dan Kontrak.

b. Panitia Pengadaan/ Pejabat Pengadaan (pasal 17 Perpres 4 tahun 2015)

Tugas pokok dan kewenangan Panitia Pengadaan/ Pejabat Pengadaan:

1) Menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

2) Menetapkan Dokumen Pengadaan;

3) Menetapkan besaran nominal Jaminan Pelaksanaan;

4) Mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di website Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, papan pengumuman resmi dan

menyampaikan LPSE/Portal Pengadaan Nasional;

5) Menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau

pascakualifikasi;

6) Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran

yang masuk;

7) Khusus untuk Pejabat Pengadaan:

a) Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:

(1) Penunjukkan Langsung atau Pengadaan Langsung untuk paket

Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang

bernilai paling tinggi Rp.200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah);

(2) Penunjukkan Langsung atau Pengadaan Langsung untuk paket

Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi

Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);

b) Menyerahkan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada

PPKom;

Page 23: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

23

8) Membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan kepada

Pengguna Angaran/Kuasa Pengguna Anggaran;

9) Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan

Pengadaan Barang/Jasa kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna

Anggaran.

10) Dalam hal diperlukan Panitia Pengadaan/Pejabat Pengadaan dapat

mengusulkan perubahan HPS dan perubahan spesifikasi teknis

pekerjaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom).

c. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)(pasal 18 Perpres 70Th 2012)

Tugas pokok dan kewenangan Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP):

1) Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan Barang/Jasa sesuai

dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak;

2) Menerimahasil Pengadaan Barang/Jasa setelah melalui

pemeriksaan/pengujian;

3) Membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil

Pekerjaan;

4) Dalam hal pemeriksaan Barang/Jasa memerlukan keahlian teknis

khusus, dapat dibentuk tim/tenaga ahli yang ditetapkan PA/KPA, untuk

membantu pelaksanaan tugas PPHP;

5) Membuat laporan mengenai proses dan penerimaan hasil pekerjaan

kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;

6) Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan kepada

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

d. Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2018

1) Nominal < Rp. 5 milyar adalah pelelangan/seleksi sederhana dan

Pemilihan Langsung. (pelelangan sederhana untuk pemilhan barang/jasa

lainnya bernilai paling tinggi Rp. 5 milyar, pemilihan langsung untuk

pemilhan konstruksi bernilai paling tinggi Rp. 5 milyar, seleksi sederhana

untuk pekerjaan jasa konsultansi bernilai paling tinggi Rp. 200 juta)

Panitia Pengadaan Barang/jasa, melaksanakan pemilihan penyedia

barang/ jasa, nominal < Rp. 5 milyardengan jalan:

Page 24: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

24

a) Pemilihan penyedia barang/jasadiumumkan pada papan

pengumuman resmi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan UPT

dan diumumkan di Portal Pengadaan Nasional/LPSE.

b) Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa< Rp. 5 milyar

2) Metode yang digunakan dalam melaksanakan pemilihan Penyedia

Barang/Jasa untuk tahun anggaran 2018, adalah Pelelangan

Umum/Sederhana, sedangkan penyampaian dokumen dapat dilakukan

dengan sistem 1 (satu) sampul atau 2 (dua) sampul atau 2 (dua) tahap.

Selanjutnya dilakukan evaluasi administrasi, teknis, dan biaya untuk

memperoleh penawaran yang memenuhi syarat Administrasi dan Teknis

dengan penawaran terendah. (Pasal 47 Perpres 70 Tahun 2012)

e. JadualPelaksanaan;(Pasal 61 Perpres 70 tahun 2012)

Jadual pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa, pengalokasian waktu

pada setiap tahapan pemilihan (sebagaimana lampiran), sebagai berikut:

1) Pengumuman (paling kurang 7 hari kerja);

2) Pendaftaran& Pengambilan dokumen (sejak tanggal pengumuman

sampai dengan 1 (satu) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan

dokumen penawaran);

3) Penjelasan/ Aanwiijzing (paling cepat 4 (empat) hari kerja sejak tanggal

undangan/pengumuman lelang);

4) Pemasukan penawaran (dimulai 1 (satu) hari setelah penjelasan

pekerjaan sampai dengan paling kurang 7 (tujuh) hari kerja setelah Berita

Acara Penjelasan);

5) Pembukaan dokumen penawaran (Waktu tidak diatur. Pokja/Pejabat

dapat menyesuaikan);

6) Evaluasi dokumen penawaran (Waktu tidak diatur. Pokja/Pejabat dapat

menyesuaikan);

7) Penilaian & pembukaan kualifikasi (Waktu tidak diatur. Pokja/Pejabat

dapat menyesuaikan);

8) Usulan calon pemenang (1 hari kerja);

9) Penetapan pemenang (1 hari kerja);

10) Pengumuman Pemenang (1 (satu) hari kerja)

Page 25: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

25

11) Masa sanggah (5 (lima) hari kerja setelah pengumuman pemenang lelang

dan masa sanggah banding 5 (lima) hari kerja setelah menerima jawaban

sanggahan);

12) Penunjukan pemenang (Surat Penunjukan Penyedia Barang Jasa

(SPPBJ) diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah

pengumuman pemenang lelang/seleksi apabila tidak ada sanggahan,

atau setelah sanggahan dijawab dalam hal tidak ada sanggahan banding);

13) Penandatanganan kontrak (paling lambat 14 (empat belas) hari kerja

setelah terbitnya SPPBJ);

14) PPKom menerbitkan SP selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari

kalender sejak tanggal penandatanganan kontrak

f. DokumenPemilihan Penyedia barang/ jasa

1) Dokumen pemilihan penyedia barang/ jasa mengacu pada Standar

BiddingDokumen (SBD) yang dipublikasikan oleh LKPP (Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), setidaknya memuat:

2) Undangan/pengumuman kepada calon penyedia barang/jasa

3) Instruksi kepada peserta pengadaan barang/jasa

4) Syarat-syarat umum kontrak

5) Syarat-syarat khusus kontrak

6) Daftar kuantitas dan harga

7) Spesifikasi teknis, KAK dan/atau gambar

8) Bentuk surat penawaran

9) Rancangan kontrak

10) Bentuk jaminan, dan

11) Contoh-contoh formulir yang perlu diisi

g. RapatPenjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)

1) Pemberian penjelasan dokumen dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan

Barang/Jasa dibantu oleh tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis

(aanwijzer) yang telah ditetapkan oleh PPKom, menjelaskan teknis

pekerjaan dan semua hal yang berhubungan dengan pelaksanaan

pemilihan penyedia barang/ jasa lainnya;

2) Penjelasan pekerjaan (Aanwijzing), dilakukan pada tempat dan waktu

sebagaimana dimuat dalam dokumen lelang;

Page 26: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

26

3) Seluruh calon peserta pemilihan penyedia barang/ jasa, diharapkan dapat

mengikuti penjelasan. Ketidakhadiran calon peserta, tidak dapat

digunakan sebagai alasan untuk menggugurkan;

4) Dalam pemberian penjelasan, Pokja Pengadaan Barang/Jasabersama

Tim Aanwijzermenjawab pertanyaan peserta mengenai teknis pekerjaan

dan proses pemilihan penyedia barang / jasa dicantumkan dalam Berita

Acara Penjelasan Pekerjaan;

h. PenyediaBarang/Jasa(Pasal 19 Perpres 4 tahun 2015)

Penyedia barang/jasa yang menjadi peserta pengadaan dinyatakan

memenuhi persaratan kualifikasi, jika memenuhi persyaratan dokumen

pemilihan penyedia barang/jasa, antara lain :

1) Memiliki surat ijin usaha pada bidang usahanya yang dikeluarkan oleh

instansi Pemerintah yang berwenang yang masih berlaku (SIUP, IUJK,

dan sebagainya)

2) Memiliki Akta Pendirian Usaha dari notaris dan atau dari pejabat yang

berwenang;

3) Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak

pengadaan (dilampiri Copy Akta Pendirian Perusahaan, beserta

perubahan terakhir);

4) Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya

tidak sedang dihentikan, dan/atau tidak sedang menjalani sanksi pidana;

5) Dalam hal melakukan kemitraan, penyedia barang/jasa wajib mempunyai

perjanjian kerjasama operasional/ kemitraan;

6) Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak terakhir;

7) Selama 4 (empat) tahun terakhir pernah memiliki pengalaman

menyediakan barang/ jasa baik dilingkungan pemerintah maupun swasta

termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barang/ jasa yang

baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;

8) Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi/ hitam disuatu

instansi;

9) Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha

kecil termasuk koperasi kecil;

10) Untuk pekerjaan khusus/spesifik/teknologi tinggi, ditambah persyaratan

peralatan khusus, tenaga ahli dan pengalaman tertentu;

Page 27: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

27

11) Khusus untuk pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya harus

mempertimbangkan Sisa Kemampuan Paket (SKP)

12) Memiliki surat dukungan keuangan dari Bank Pemerintah/swasta

sekurangnya 10% dari Pagu Anggaran untuk pekerjaan Non Kecil. (diatas

Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah))

13) Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil

yang diperlukan;

14) Termasuk penyedia barang/jasa yang sesuai dengan nilai paket

pekerjaan;

15) Membuat pernyataan tentang kompetensi dan kemampuan usaha;

i. Penawaran dinyatakan memenuhi syarat sesuai Dokumen Pemilihan

Penyedia Barang/Jasa, jika:

1) Dilaksanakan dengan metode Pelelangan Non Eproc atau tidak melalui

SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektronik)

a) Penawaran yang diminta adalah penawaran yang lengkap dan sesuai

ketentuan dalam Dokumen Lelang pada Berita Acara Aanwijzing dan

perubahannya;

b) Surat-surat yang dibuat oleh penyedia barang/jasa harus dibuat di atas

kertas kop perusahaan ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan

yang bersangkutan dan dibawah tanda tangan supaya diberi nama

terang;

c) Bila surat penawaran tidak ditandatangani oleh Pimpinan penyedia

barang atau jasa, harus dilampiri:

(1) Surat kuasa dari pimpinan yang bersangkutan dan bermeterai

Rp.6.000,-

(2) Foto copy akta pendirian perusahaan.

d) Surat penawaran supaya dibuat rangkap 3 (tiga) lengkap dengan

lampiran-lampirannya dan surat penawaran yang asli diberi tanggal

serta cap basah;

e) Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya supaya dimasukkan

dalam sampul penawaran yang tertutup;

f) Lampiran surat penawaran antara lain :

(1) Penawaran dengan kop perusahaan;

(2) Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan kop perusahaan;

Page 28: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

28

(3) Rencana kerja (time scedule);

(4) Foto copy NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak);

Surat Keterangan Bank/Jaminan penawaran yang berlaku sampai

berakhirnya masa penawaran;

(5) Surat pernyataan kesanggupan mentaati/tunduk pada peraturan

yang berlaku;

(6) Surat pernyataan kesanggupan menyediakan barang bergaransi,

ber SNI dan/atau bersertifikat ISO (khusus barang pabrikan

tertentu) dan/atau dilampiri surat pernyataan dukungan dari agen

resmi;

Surat penawaran tidak memenuhi syarat dan dinyatakan

gugurbilamana:

(a) Surat penawaran tidak dimasukan dalam sampul tertutup;

(b) Surat penawaran dan surat pernyataan serta RAB tidak dibuat

di atas kop perusahaan yang bersangkutan;

(c) Surat Penawaran tidak di tandatangani oleh direktur/ yang

diberi kuasa ;

(d) Surat Penawaran tidak bermeterai, tidak bertanggal, dan tidak

ada cap perusahaan;

(e) Harga penawaran yang ditulis dengan angka tidak sesuai

dengan yang ditulis dengan huruf;

(f) Tidak jelas besarnya penawaran yang ditulis dengan angka

maupun yang ditulis dengan huruf;

(g) Surat Penawaran dari penyedia barang/jasa yang tidak

diundang;

(h) Surat penawaran yang tidak lengkap lampirannya;

(i) Terdapat tembusan surat penawaran yang tidak ditandatangani

oleh direktur/ yang diberi kuasa dan atau tidak ada cap basah

perusahaan.

2) Dilaksanakandengan metode Eproc atau E-Tendering melalui SPSE

(Sistem Pengadaan Secara Elektronik)

a) E-Tendering dilaksanakan dengan menggunakan SPSE yang

diselenggarakan oleh LPSE

b) Mengacu pada standar proses pengadaan secara elektronik

Page 29: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

29

j. Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)

1) BAHP merupakan kesimpulan dari evaluasi administrasi, teknis dan harga

yang dibuat oleh oleh Panitia/Pejabat Pengadaan dan ditandatangani

paling kurang seperdua dari jumlah anggota pokja Panitia/Pejabat

Pengadaan.

2) BAHP bersifat rahasia sampai dengan pengumuman pemenang

3) Apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat, BAHP harus

mencantumkan pernyataan bahwa pelelangan dinyatakan gagal dan harus

segera dilakukan pelelangan ulang. Apabila peserta yang memenuhi

syarat kurang dari 3 (tiga), maka peserta tersebut tetap diusulkan sebagai

calon pemenang

k. Penetapan Pemenang

1) Panitia/Pejabat Pengadaan membuat Surat Penetapan Pemenang

berdasarkan BAHP untuk nilai sampai dengan Rp 100.000.000.000,-

(seratus miliar rupiah)

2) PA membuat Surat Penetapan Pemenang untuk nilai diatas Rp

100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah) setelah mendapat usulan dari

Panitia/Pejabat Pengadaan.

3) Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang adalah :

a) Dokumen pemilihan beserta addendum (apabila ada)

b) BAPP (Berita Acara Penjelasan Pekerjaan)

c) BAHP (Berita Acara Hasil Pelelangan)

d) Dokumen penawaran dari pemenang dan pemenang cadangan

l. PengumumanPemenang

1) Panitia/Pejabat Pengadaan mengumumkan pemenang dan pemenang

cadangan 1 dan 2 (apabila ada) di website K/L/D/I masing-masing dan

papan pengumuman resmi untuk masyarakat yang memuat sekurang-

kurangnya :

a) Nama paket pekerjaan dan nilai total HPS

b) Nama dan alamat penyedia serta harga penawaran atau harga

penawaran terkoreksi

c) NPWP

d) Evaluasi penawaran administrasi, teknis dan harga

Page 30: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

30

2) Kepada penyedia barang/jasa (kecuali penunjukan langsung); yang

keberatan atas penetapan pemenang, diberikan kesempatan untuk

mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Panitia/Pejabat Pengadaan

selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman/

penetapan pemenang;

3) Jawaban terhadap sanggahan diberikan secara tertulis selambat-

lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah diterimanya sanggahan

tersebut.

m. Surat PenunjukanPenyedia Barang/Jasa (SPPBJ)

1) Panitia/Pejabat Pengadaan menyerahkan BAHP kepada PPKom sebagai

dasar untuk menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

(SPPBJ)

2) PPKom mengeluarkan SPPBJ dengan ketentuan :

a) Tidak ada sanggahan dari peserta

b) Sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti tidak benar, atau

c) Masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir

3) Penyedia yang ditunjuk wajib menerima keputusan tersebut, dengan

ketentuan :

a) Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa

penawarannya masih berlaku dengan alasan yang dapat diterima

secara objektif oleh Panitia/Pejabat Pengadaan, maka Jaminan

Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke Kas

Negara/Daerah, atau

b) Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa

penawarannya masih berlaku dengan alas an yang tidak dapat

diterima secara objektif oleh Panitia/Pejabat Pengadaan, maka

Jaminan Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke

Kas Negara/Daerah serta dimasukkan dalam Daftar Hitam

4) SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah

pengumuman penetapan pemenang, apabila tidak ada sanggahan.

5) SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah semua

sanggahan dan sanggahan banding dijawab

6) Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah

diterbitkannya SPPBJ

Page 31: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

31

n. Jaminan Pelaksanaan

1) Jaminan Pelaksanaan bagi pekerjaan diatas Rp 200 juta ditetapkan

sebesar 5% dari nilai kontrak, berbentuk bank garansi dari Bank

Pemerintah atau Bank Umum (tidak BPR), atau oleh Perusahaan

Penjaminan atau Perusahaan Asuransi yang memiliki izin untuk menjual

produk jaminan (suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian

Keuangan dan harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional);

2) Jaminan Pelaksanaan diterima oleh Pengguna Anggaran pada saat

penandatanganan kontrak;

3) Jaminan Pelaksanaan dapat dikembalikan bilamana prestasi kerja telah

mencapai 100% (seratus persen) sampai dengan selesai masa kontrak.

o. Pembayaran

Pembayaran dilakukan setelah selesai proses pelaksanaan pekerjaan per

termyn atau voorfienanciering sesuai dengan Surat Perjanjian Pekerjaan/

Kontrak. Setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil

Pekerjaan dan Penyedia menyerahkan sertifikat garansi kepada PPKom

(apabila diperlukan)

p. Pelaksanaan Pekerjaan

Permulaan Pekerjaan

1) PPKom menerbitkan SP selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari

kalender sejak penandatanganan kontrak.

2) SP harus sudah disetujui/ditandatangani oleh penyedia sesuai yang

dipersyaratkan dengan dibubuhi materai selambat-lambatnya 7 (tujuh)

hari kalender sejak tanggal penerbitan SP.

3) Pemutusan kontrak dilakukan apabila :

denda keterlambatan sudah melampaui 5% dari nilai kontrak, dalam hal

pemutusan kontrak dilakukan karena kesalahan penyedia,jaminan

Pelaksanaan dicairkan

Penyerahan Pekerjaan

1) Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan dan Pengurusan surat-surat

barang/jasa yang diperlukan, sesuai dengan jenis barang/ jasa yang

dihasilkan, adalah tanggung jawab Penyedia barang/ jasa yang

pelaksanaanya dihitung sejak tanggal penandatanganan SP (Surat

Page 32: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

32

Pesanan) oleh Penyedia ditetapkan sebagai tanggal awal perhitungan

waktu penyerahan.

2) Penyedia barang/jasa mengajukan permohonan pemeriksaan secara

tertulis kepada PPKom 5 (lima) hari sebelum dilaksanakan pemeriksaan

dengan tembusan kepada Pengguna Anggaran/ PPTK; Dalam rangka

penilaian hasil pekerjaan, PPKom menugaskan Panitia/Pejabat Penerima

Hasil Pekerjaan (PPHP).

3) Pekerjaan dapat diserahkan, bilamana pekerjaan sudah selesai 100%

(seratus persen) dan dapat diterima dengan baik oleh PPKom setelah :

a) Seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

b) Penyedia menyerahkan sertifikat garansi kepada PPKom (apabila

diperlukan).

4) Penyedia Barang/Jasa harus mengepak dan membungkus untuk

mencegah kerusakan sewaktu pengangkutan sampai tempat tujuan akhir

dan masih dalam keadaan tersegel pabrikan;

5) Semua barang/jasa hasil dari pekerjaan penyedia barang/jasa yang telah

diserahkan kepada Pengguna Anggaran, kepemilikan dan

penggunaannya tersebut, sepenuhnya menjadi hak dari pada Pengguna

Anggaran.

q. Sanksi-Sanksi/ Denda

1) Bilamana batas waktu penyerahan pekerjaan terlampaui/ tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan, maka Penyedia Barang/Jasa dikenakan denda

1% (satu permil)tiap hari kalender dan setinggi-tingginya 5% (lima persen)

dari harga kontrak atau bagian dari kontrak;

2) Terhadap segala kelalaian mengenai peraturan atau tugas yang

tercantum dalam kontrak, maka sepanjang dari kontrak ini tidak ada

ketetapan denda lainnya, maka Penyedia Barang/Jasa dapat dikenakan

denda sebesar 1% (satu permil) tiap kali terjadi kelalaian dengan tidak ada

pengecualian.

3) Bilamana ada perintah untuk mengerjakan pekerjaan tambahan diluar

kontrak dan tidak disebutkan jangka waktu pelaksanaannya, maka jangka

waktu pelaksanaan kontrak tidak dapat diperpanjang.

Page 33: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

33

4) Bilamana jangka waktu penyerahan dilakukan lebih dari satu kali, dan jika

penyerahan yang terakhir (sebagaimana tercantum dalam kontrak)

terlampaui dan belum berprestasi 100%, maka Penyadia Barang/Jasa

dikenakan denda sama dengan poin 1).

r. Pemutusan Kontrak (Pasal 93 Perpres 4 tahun 2015)

PPKom dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila :

1) Denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia

barang/jasa sudah melampaui 5% (lima persen) dari nilai kontrak;

2) Penyedia barang/jasa lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya

dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam waktu yang telah ditetapkan

3) Penyedia barang/jasa terbukti melakukan KKN, kekurangan dan/atau

pemalsuan dalam proses pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang

berwenang, dan/atau

4) Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau

pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan

barang/jasa dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

3. Tanda Bukti Perjanjian/Transaksi :

Tanda bukti Perjanjian / Perikatan terdiri atas :

a. Bukti pembelian

Pengadaan barang dan jasa yang nilainya dibawah Rp 10.000.000,-

(sepuluhjuta rupiah), dengan dilengkapi :

1) Bukti Pembelian dan kwitansiyang memuat/dilampiri rincian (nama, jumlah

dan spesifikasi) barang.

2) Surat Bukti Pembayaran (B.10.12) yang ditandatangani Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu, PA/KPA atau PPTK

(Dengan Surat Pendelegasian PA/KPA), dan Ketua Panitia Penerima Hasil

Pekerjaan (PPHP) kecuali nilai dibawah Rp.1.000.000,- tidak

menggunakan tanda tangan ketua PPHP.

3) Surat Setoran Pajak (SSP) PPN/PPh yang telah ditandatangani Bendahara

(PPN sesuai aturan perpajakan s/d Rp. 910.000,-)

4) Untuk Belanja Modal, dilengkapi dengan Berita Acara Penerimaan Barang

yang ditandatangani oleh PA/KPA dan Pengurus Barang (sebagaimana

dalam Lampiran)

Page 34: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

34

b. Surat Pesanan (memuat rincian nama, jumlah dan spesifikasi)

Pengadaan barang dan jasa yang nilainya dari Rp 10.000.000,- (sepuluh juta

rupiah) s/d 24.999.999,- dengan dilengkapi :

1) Kwitansi yang memuat/dilampiri rincian (nama, jumlah dan spesifikasi)

barang.

2) Surat Bukti Pembayaran (B.10.12) yang ditandatangani Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu, PA/KPA atau PPTK

(Dengan Surat Pendelegasian PA/KPA), Surat Setoran Pajak (SSP)

PPN/PPh yang telah ditandatangani Bendahara (PPN sesuai aturan

perpajakan s/d Rp.910.000,-)

3) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (PPHP)

4) Untuk Belanja Modal, dilengkapi dengan Berita Acara Penerimaan Barang

yang ditandatangani oleh PA/KPA dan Pengurus Barang (sebagaimana

dalam Lampiran)

c. Surat Perintah Kerja (SPK) digunakan untuk Pengadaan

Barang/Jasa/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai mulai dari

Rp.10.000.000 ( Sepuluh juta rupiah ) sampai dengan Rp 200.000.000,- (Dua

ratus Juta Rupiah) dan untuk jasa Konsultansi dengan nilai sampai dengan

Rp.50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah).

1) Kwitansi yang memuat/dilampiri rincian (nama, jumlah dan spesifikasi)

barang.

2) Surat Bukti Pembayaran (B.10.12) yang ditandatangani Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu, PA/KPA atau PPTK

(Dengan Surat Pendelegasian PA/KPA), Surat Setoran Pajak (SSP)

PPN/PPh yang telah ditandatangani Bendahara (PPN sesuai aturan

perpajakan s/d Rp.910.000,-)

3) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (PPHP)

4) Untuk Belanja Modal, dilengkapi dengan Berita Acara Penerimaan Barang

yang ditandatangani oleh PA/KPA dan Pengurus Barang (sebagaimana

dalam Lampiran)

4. Mekanisme Pembayaran :

a. Pembayaran dilakukan melalui bendahara

Page 35: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

35

1) Pengadaan langsung barang dan jasa yang nilainya dibawah Rp

10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) pembayaran dilakukan melalui

bendahara, dengan dilengkapi :

a) Bukti pembelian dan Kwitansi yang memuat/dilampiri rincian (nama,

jumlah dan spesifikasi) barang.

b) Surat Bukti Pembayaran (B.10.12) yang ditandatangani Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu, PA/KPA atau PPTK

(Dengan Surat Pendelegasian PA/KPA), dan Ketua Panitia Penerima

Hasil Pekerjaan (PPHP), kecuali nilai dibawah Rp.1.000.000,- tidak

menggunakan tanda tangan ketua PPHP.

c) Surat Setoran Pajak (SSP) PPN/PPh yang telah ditandatangani

Bendahara (PPN sesuai aturan perpajakan s/d Rp.910.000,-)

d) Berita Acara Penerimaan Barang yang ditandatangani oleh PA/KPA dan

Pengurus Barang (sebagaimana dalam Lampiran)

2) Pengadaan barang dan jasa yang nilainya dari Rp 10.000.000,- (sepuluh

juta rupiah) s/d 24.999.999,- dengan dilengkapi :

a) Kwitansi yang memuat/dilampiri rincian (nama, jumlah dan spesifikasi)

barang.

b) Surat Bukti Pembayaran (B.10.12) yang ditandatangani Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu, PA/KPA atau PPTK

(Dengan Surat Pendelegasian PA/KPA), Surat Setoran Pajak (SSP)

PPN/PPh yang telah ditandatangani Bendahara (PPN sesuai aturan

perpajakan s/d Rp.910.000,-)

c) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (PPHP)

d) Untuk Belanja Modal, dilengkapi dengan Berita Acara Penerimaan

Barang yang ditandatangani oleh PA/KPA dan Pengurus Barang

(sebagaimana dalam Lampiran)

b. Pembayaran dilakukan dengan mekanisme pengajuan SPP-LS, untuk :

Page 36: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

36

1) Pengadaan langsung jasa konstruksi yang nilainya diatas Rp 5.000.000,-

(lima juta rupiah) sampai dengan Rp 200.000.000,- ( dua dua ratus juta

rupiah ), dengan dilengkapi :

a) SPK yang dilengkapi HPS dan Spesifikasi,

b) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) PKP

c) Tanda Bukti berupa kwitansi yang ditandatangani oleh rekanan dan

bendahara dengan disetujui PPTK

d) Rincian/Nota/Faktur Pembelian dari Penyedia Barang/Jasa

e) Dilampiri faktur Pajak dan Surat Setoran Pajak (SSP)

f) Berita Acara Pemeriksaan dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

g) Untuk Nilai mulai dari Rp. 20 juta, dilengkapi dengan Berita Acara

Penerimaan yang ditandatangani oleh PA/KPA dan Pengurus Barang

2) Pengadaan langsung jasa konsultansi yang nilainya diatas Rp 5.000.000,-

(lima juta rupiah) sampai dengan Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah),

dengan dilengkapi :

a) SPK yang dilengkapi HPS dan Spesifikasi

b) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) PKP

c) Tanda Bukti Perjanjian berupa kwitansi yang ditandatangani oleh

rekanan dan bendahara dengan disetujui PPTK

d) Rincian/Nota/Faktur Pembelian dari Penyedia Barang/Jasa

e) Dilampiri faktur Pajak dan Surat Setoran Pajak (SSP)

f) Berita Acara Pemeriksaan dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

g) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan dari Penyedia ke PPKom

3) Pengadaan langsung Belanja Barang/Jasa dan Jasa Lainnya yang nilainya

mulai dari Rp 25.000.000,- (Dua puluh lima juta rupiah) sampai dengan Rp

200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah), dengan dilengkapi :

a) Nomor Pokok Wajib Pajak;

b) Nomor Rekening Bank Penyedia Barang/Jasa pada Bank Umum;

c) Surat Setoran Pajak (SSP) PPN yang telah ditandatangani oleh

Bendahara.

d) Surat Setoran Pajak (SSP) PPh yang telah ditandatangani oleh

Bendahara;

e) Faktur Pajak yang dikeluarkan dan ditandangani oleh rekanan;

Page 37: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

37

f) Surat perjanjian kerjasama/SPK antara pihak ketiga dengan Pejabat

Pembuat Komitmen;

g) Ringkasan kontrak yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat

Komitmen;

h) Surat Permohonan Pembayaran dari Penyedia Barang dan Jasa;

i) Berita Acara Pemeriksaan dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan;

j) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan dari Penyedia ke PPKom

k) Berita Acara Penerimaan Barang yang ditandatangani oleh PA/KPA

dan Pengurus Barang (sebagaimana dalam Lampiran)

l) Berita acara pembayaran, bermeterai cukup;

m) Kwitansi bermeterai yang ditandatangani pihak ketiga, Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau didelegasikan ke PPTK;

n) Surat Keterangan Pengadaan

o) Surat Keterangan Tidak Terlambat

5. Pelaksanaan Pengadaan

a. Prosedur pelaksanaan pengadaan barang/jasa/konstruksi/jasa lainnya yang

menggunakan tanda bukti perjanjian berupa SPKadalah sebagai berikut :

1) Pejabat Pengadaan mencari informasi barang dan harga melalui media

elektronik maupun non elektronik.

2) Pejabat Pengadaan membandingkan harga dan kualitas paling sedikit dari

2 (dua) sumber informasi yang berbeda.

3) Pejabat Pengadaan melakukan klarifikasi dan negosiasi serta untuk

mendapatkan harga yang wajar serta dapat dipertanggungjawabkan.

4) Pejabat Pengadaan melakukan transaksi.

5) Pejabat Pengadaan mendapatkan bukti transaksi dengan bukti kontrak

berupa SPK (Surat Perintah Kerja); dengan ketentuan :

a) Judul SPK

b) Nomor dan tanggal SPK

c) Nomor dan tanggal Surat Permintaan Penawaran

d) Nomor dan tanggal Berita Acara Negosiasi

e) Sumber dana

f) Waktu pelaksanaan

Page 38: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

38

g) Uraian pekerjaan yang dilaksanakan

h) Nilai Pekerjaan

i) Tatacara Pembayaran

j) Sanksi

k) Tanda Tangan kedua belah pihak

l) Standar ketentuan dan syarat umum SPK :

(1) Itikad baik, para pihak bertindak atas saling percaya yang

disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam SPK.

(2) Penyedia Mandiri, bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan

pekerjaan.

(3) Hak Kepemilikan, PPKom berhak atas kepemilikan semua

barang/bahan terkait atau disediakan oleh penyedia jasa.

(4) Cacat mutu, PPKom akan memeriksa setiap hasil pekerjaan dan

memberitahukan secara tertulis kepada penyedia jasa apabila ada

cacat mutu.

(5) Pemutusan, apabila penyedia jasa melakukan penyimpangan,

PPKom dapat memutuskan SPK dengan pemberitahuan secara

tertulis.

(6) Penanggungan, Penyedia berkewajiban untuk melindungi,

membebaskan dan menanggung tanpa batas PPKom beserta

instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,tanggung jawab,

kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan

hukum, proses pemeriksaan hukum dan biaya yang dikenakan

terhadap PPKom beserta instansinya.

(7) Perpajakan, Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak,

semua pengeluaran dianggap telah termasuk dalam nilai SPK.

(8) Hukum yang berlaku; Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan

SPK didasarkan pada hukum Republik Indonesia.

(9) Penyelesaian Perselisihan, PPKom dan Penyedia Jasa

berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh untuk

menyelesaikan secara damai. Apabila perselisihan tidak dapat

diselesaikan secara musyawarah, maka akan diselesaikan melalui

abritase, mediasi dan konsolidasi atau pengadilan sesuai peraturan

perundangan yang berlaku.

Page 39: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

39

(10) Perubahan SPK, SPK tidak dapat diubah kecuali dibuat secara

tertulis serta berlaku jika disetujui oleh para pihak.

(11) Pengalihan dan/atau sub kontrak, Penyedia dilarang untuk

mengalihkan dan / mensubkontrakkan sebagian atau seluruh

pekerjaan. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan

dalam hal pergantian nama penyedia, baik sebagai akibat

peleburan, konsolidasi pemisahan atau akibat lainnya.

(12) Larangan Pemberian Komisi, Penyedia menjamin tidak akan

memberikan komisi dalam bentuk apapun (grafitikasi) kepada semua

pihak terkait.

b. Kelengkapan Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa dengan bukti perjanjian

berupa SPK (Rp25.000.000 s/d Rp 200.000.000) :

Yang harus dilengkapi oleh pejabat eselon IV (pengusul):

1) Sirup (Print out ID Sirup)

2) Kerangka Acuan Kegiatan ( KAK )

3) HPS diusulkan oleh eselon IV diketahuieselon III.

4) Riwayat HPS, telaah oleh program diketahui eselon IVdilengkapi brosur/

gambar (bila ada)

5) HPS ditetapkan oleh P.PKom.

6) Copy DPA

7) RKO

8) Surat Permohonan Proses Pengadaan (nota dinas) oleh PPKom.

9) Rapat persiapan.

10) Undangan oleh Pejabat Pengadaan.

11) Surat Permintaan Penawaran ( PPTK ) dilampiri Syarat teknis pekerjaan

oleh Pejabat Pengadaan.

12) Penawaran oleh Penyedia barang/Jasa yang dilengkapi :

a) Formulir isian Penilaian Kualifikasi

b) Surat – surat Pernyataan

c) Pakta Integritas

d) Neraca Perusahaan

e) Data Personalia dan pengalaman Perusahaan

f) Profil Perusahaan ( Akte,SIUP dll).

13) Pembukaan Penawaran

14) Berita acara evaluasi dan negosiasi harga oleh Pejabat dan Penyedia

Page 40: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

40

15) Undangan klarifikasi & negosiasi

16) Klarifikasi & Negosiasi

17) BAHPL.

18) Pengumuman

19) SPPBJ

20) Surat Perintah Kerja( SPK ).

c. SuratPerjanjian (Kontrak) digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa/Pekerjaan

Konstruksi/ Jasa Lainnya dengan nilai diatas Rp. 200.000.000 (Dua ratus juta

rupiah) dan untuk jasa Konsultasi dengan nilai diatas Rp.50.000.000,- (Lima puluh

juta rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Pembayaran SPP-LS Uang Muka dengan bukti perjanjian SPK/Kontrak

mencakup :

a) Nomor Pokok Wajib Pajak;

b) Nomor Rekening Bank Penyedia Barang/Jasa pada Bank Umum;

c) Surat Setoran Pajak (SSP) PPN yang telah ditandatangani oleh Bendahara.

d) Surat Setoran Pajak (SSP) PPh yang telah ditandatangani oleh Bendahara;

e) Faktur Pajak yang dikeluarkan dan ditandangani oleh rekanan;

f) Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ);

g) Surat perjanjian kerjasama/kontrak antara pihak ketiga dengan Pejabat

Pembuat Komitmen;

h) Ringkasan kontrak yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen;

i) Berita acara pembayaran, bermeterai cukup;

j) Kwitansi bermeterai yang ditandatangani pihak ketiga, Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau didelegasikan ke PPTK;

k) Surat Permohonan Pembayaran dari Penyedia Barang dan Jasa;

l) Rincian penggunaan Uang Muka ditandatangani oleh penyedia.

m) Copy Surat Jaminan Uang Muka dari Bank Umum/Lembaga Keuangan

yang ditunjuk oleh pemerintah.

2) Pembayaran SPP-LS atas prestasi pekerjaan (termyn/MC/angsuran)

dengan bukti perjanjian SPK/Kontrak mencakup :

a) Nomor Pokok Wajib Pajak;

b) Nomor Rekening Bank Penyedia Barang/Jasa pada Bank Umum;

c) Surat Setoran Pajak (SSP) PPN yang telah ditandatangani oleh

Bendahara.

Page 41: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

41

d) Surat Setoran Pajak (SSP) PPh yang telah ditandatangani oleh

Bendahara;

e) Faktur Pajak yang dikeluarkan dan ditandangani oleh rekanan;

f) Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ);

g) Surat perjanjian kerjasama/kontrak antara pihak ketiga dengan Pejabat

Pembuat Komitmen;

h) Ringkasan kontrak yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat

Komitmen;

i) Berita acara pembayaran, bermeterai cukup;

j) Kwitansi bermeterai yang ditandatangani pihak ketiga, Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau didelegasikan ke PPTK;

k) Surat Permohonan Pembayaran dari Penyedia Barang dan Jasa;

l) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan yang menyatakan

pemeriksaan telah mencapai prosentase tertentu sesuai ketentuan yang

telah diatur dalam kontrak, ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa

dan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;

m) Laporan/lampiran besarnya prosentase pekerjaan;

n) Surat pemberitahuan/pendaftaran/bukti setor Jamsostek.

3) Pembayaran SPP-LS Pekerjaan selesai 100%dengan bukti perjanjian

SPK/Kontrak mencakup :

a) Nomor Pokok Wajib Pajak;

b) Nomor Rekening Bank Penyedia Barang/Jasa pada Bank Umum;

c) Surat Setoran Pajak (SSP) PPN yang telah ditandatangani oleh

Bendahara.

d) Surat Setoran Pajak (SSP) PPh yang telah ditandatangani oleh

Bendahara;

e) Faktur Pajak yang dikeluarkan dan ditandangani oleh rekanan;

f) Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ);

g) Surat perjanjian kerjasama/kontrak antara pihak ketiga dengan Pejabat

Pembuat Komitmen;

h) Ringkasan kontrak yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat

Komitmen;

i) Berita acara pembayaran, bermeterai cukup;

Page 42: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

42

j) Kwitansi bermeterai yang ditandatangani pihak ketiga, Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau didelegasikan ke PPTK;

k) Surat Permohonan Pembayaran dari Penyedia Barang dan Jasa;

l) Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan yang menyatakan pekerjaan

telah selesai 100% yang ditandatangani oleh Penyedia Barang/Jasa dan

Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;

m) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan dari Penyedia ke PPKom

n) Surat Keterangan Pengadaan

o) Surat Keterangan Tidak Terlambat

p) Surat pendaftaran/bukti setor Jamsostek (potongan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku/surat pemberitahuan Jamsostek);

q) Copy Surat Jaminan pemeliharaan dari Bank Umum/Lembaga

Keuangan yang ditunjuk oleh pemerintah bagi pembayaran yang

dilakukan sebesar 100% dari nilai kontrak.

r) Surat Pemberitahuan potongan denda keterlambatan pekerjaan dari

PPTK apabila pekerjaan mengalami keterlambatan;

s) Bukti setor denda keterlambatan.

6. PemeriksaanPekerjaan oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dilakukan untuk Pekerjaan dengan

nominal nilai ≥ Rp 10.000.000,- untuk Belanja Barang/Jasa,≥ Rp 5.000.000,-

untuk Belanja Jasa Konstruksi dan Konsultansi, ≥ Rp 500.000,- untuk Belanja

Modal.

Berita Acara dimaksud ditandatangani oleh Panitia Pemeriksa dan Penyedia

Barang/Jasa :

a. Panitia Penerima hasil Pekerjaan melaksanakan pemeriksaan awal

pekerjaan bersama Penyedia Barang/ Jasa yang dituangkan dalam Berita

Acara;

b. Melaksanakan pemeriksaan pekerjaan sampai dengan hasil pekerjaan

termasuk kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dilakukan penyedia barang/

jasa dan dituangkan dalam Berita Acara;

Page 43: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

43

c. Melaporkan kepada Pengguna Barang/ jasa apabila terdapat perbedaan

antara spesifikasi dan ketentuan yang terdapat pada dokumen kegiatan

dengan pelaksanaan kegiatan.

7. Serah terima kegiatan

a. Pejabat Pengguna Barang membuat Laporan Hasil Pengadaan barang/jasa

yang dibiayai dari dana APBD kepada Gubernur melalui Dinas Pendapatan

dan Pengelolaan Aset Daerah, yang dituangkan dalam berita Acara Serah

Terima barang/jasa dan dilampiri dengan dokumen Pengadaan Barang/ Jasa.

b. Untuk penandatanganan Berita Acara Serah Terima Hasil Kegiatan diatur

sebagai berikut :

1) Kegiatan dengan jumlah dana sampai dengan Rp. 1.000.000.000,- ( Satu

milyar rupiah ) ditandatangani oleh Kepala Badan Pengelola Pendapatan

Daerah atas nama Gubernur;

2) Kegiatan dengan jumlah dana di atas Rp. 1.000.000.000,- (Satu milyar

rupiah) ditandatangani oleh Asisten Administrasi Sekretaris Daerah

Provinsi Jawa Tengah atas nama Gubernur.

c. Berita Acara Serah Terima Hasil Kegiatan tersebut di atas dilampiri :

1) DPA dari kegiatan yang bersangkutan;

2) Surat/Dokumen/Buku Kontrak/Perjanjian;

3) Surat Keputusan Pembentukan Panitia Pengadaan dan Penerima Hasil

Pekerjaan;

4) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa yang

telah selesai 100% dari Penyedia ke PPKom;

5) Berita Acara Penerimaan barang dari Penyedia ke Penyimpan Barang

dan diketahui oleh PPKom;

6) Fotocopy dokumen kepemilikan barang, misalnya untuk Pengadaan

Tanah ( Sertifikat ) dan untuk Pengadaan Kendaraan ( BPKB ) dan atau

bukti kepemilikan lain yang sah.

C. PENGAJUAN/PEMBAYARAN UANG KEGIATAN

Mekanisme Pengajuan Anggaran :

1. Pada awal tahun anggaran setelah menerima Surat Keputusan (SK), DPA-

SKPD dan Surat Penyedia Dana ( SPD ) dari Gubernur, maka Bendahara

Page 44: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

44

Pengeluaran melalui PPK- SKPD dalam rangka pengisian uang persedian

dapat mengajukan anggaran setinggi - tingginya 1/12 (seperduabelas) dari

Pagu anggaran setelah dikurangi belanja gaji dan belanja LS.

2. Ketentuan SPP-UP

a. Dana UP dipergunakan untuk pengisian uang persediaan dan diberikan

sekali dalam setahun.

b. Untuk kegiatan pengadaan barang jasa sampai dengan Rp. 25.000.000-

(Dua puluh lima Juta Rupiah)

c. Keperluan Pengeluaran sehari-hari yang harus dipertanggungjawabkan oleh

bendahara.

d. Belum membebani kode rekening.

e. Pengeluaran dapat diganti kembali dengan mengajukan SPP-GU (Ganti

Uang) dengan melampirkan pengesahan SPJ dan bukti pengeluaran yang

sah dan lengkap.

3. Apabila uang persediaan telah terpakai, Bendahara Pengeluaran dapat

mengajukan SPP Ganti Uang ( GU ) apabila telah dipergunakan sekurang-

kurangnya 60% dari UP yang diterima dengan pengesahan bukti pengeluaran.

4. Ketentuan Pembayaran dengan SPP-GU

a. Setiap Pengeluaran tidak diperkenankan melampaui dana pada kode

rekening pada anggaran yang disediakan dalam DPA.

b. Setiap Pembayaran harus berdasarkan tanda bukti yang sah.

c. Pembayaran kepada satu rekanan tidak diperkenankan melebihi jumlah

sebesar Rp. 25.000.000,- (Dua puluh lima juta rupiah) kecuali pembelian

BBM dan pembayaran rekening listrik, telepon, air.

d. Dalam setiap pembayaran memperhatikan peraturan perpajakan yang

berlaku.

e. Dana UP tidak boleh diperbolehkan untuk pengeluaran yang menurut

ketentuan dibayar dengan SPP-LS.

5. Pengajuan SPP Tambahan Uang ( SPP-TU )

6. SPP–TU diajukan oleh Bendahara Pengeluarandan Bendahara Pengeluaran

Pembantuuntuk kebutuhan belanja pada Bidang/Bagian dan Bendahara

Pengeluaran UPT dapat mengajukan apabila terdapat belanja yang sifatnya

mendesak sementara uang persediaan tidak mencukupi.

7. Ketentuan Pengajuan SPP – TU

Page 45: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

45

a. Tambahan uang digunakan untuk kebutuhan 1 (satu) bulan dan tidak untuk

membiayai pengeluaran yang menurut ketentuan harus dibayarkan dengan

SPP-LS.

b. Diajukan per kegiatan sesuai dengan jadwal waktu perencanaan kegiatan.

c. SPP-TU belum membebani kode rekening anggaran yang tersedia dalam

DPA-SKPD.

d. Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP-TU harus dipertanggungjawabkan

tersendiri melalui SPP-TU Nihil dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah

tanggal SP2D terbit.

e. Dalam hal dana tambahan uang tidak habis digunakan, maka sisa tambahan

uang disetor ke Rekening Kas Umum Daerah pada Bank Jateng sebelum

pengajuan SPP-TU Nihil.

f. Pertanggungjawaban TU sebagaimana dimaksud pada huruf d harus sesuai

dengan kegiatan dan rincian objek belanja pada saat pengajuan TU.

g. SPP-TU suatu kegiatan dapat diajukan kembali setelah diterbitkan SP2D TU

Nihil atas pengajuan TU sebelumnya.

h. Bagian Perbendaharaan dan Kas Daerah Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah melakukan pengendalian atas pertanggungjawaban TU dan

memberikan teguran tertulis jika penyelesaian kegiatan TU telah melebihi

jangka waktu yang telah ditetapkan.

8. Pengajuan SPP-LS barang/Jasa

a. Atas dasar permohonan PPTK, Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP-

LS barang/jasa kepada Pengguna Anggaran melalui PPK-SKPD untuk

pembayaran uang muka atau pembayaran atas prestasi pekerjaan paling

lambat 7 ( tujuh ) hari sejak diterima permohonan pembayaran dari penyedia

barang/jasa.

b. Ketentuan pembayaran melalui pembebanan LS yaitu pelaksanaan

pekerjaan pengadaan barang dan jasa termasuk pengadaan barang dan

pekerjaan yang dilaksanakan sendiri yang nilainya di atas Rp.25.000.000,-

( Dua puluh lima juta rupiah ).

9. Mekanisme pengajuan anggaran dari Bendahara Pengeluaran Pembantu

kepada Bendahara Pengeluaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah:

a. Bendahara Pengeluaran Pembantu mengajukan SPP (Surat Permintaan

Pembayaran) sesuai dengan RKO kepada Bendahara Pengeluaran disertai

Page 46: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

46

dengan SPJ bulan yang lalu beserta data pendukungnya. PPTK

bertanggung jawab terhadap kelengkapan SPJ.

b. Dalam mengajukan Nota Pencairan Dana harus disertai rincian penggunaan

per kode rekening.

c. Pengajuan dana Uang muka oleh Bendahara Pengeluaran diberikan

sebesar 80%, dan sisanya 20% diberikan setelah SPJ (perhitungan)

diselesaikan oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu.

10. Penyelesaian pertanggungjawaban administrasi keuangan (SPJ) maksimal 7

hari setelah pelaksanaan kegiatan.

D. PERJALANAN DINAS

1. KAIDAH PERJALANAN DINAS :

a. Prinsip perjalanan dinas selektif, efisien, efektif, kelayakan dan akuntable.

b. PA/KPA berwenang menetapkan tingkat biaya perjalanan dinas dan alat

transportasi.

c. Kelengkapan bukti at cost.

d. PA/KPA/PPTK menguji kewajaran pertanggungjawaban Perjalanan Dinas

2. MAKSUD PERJALANAN DINAS :

a. Pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan;

b. Mengikuti rapat, seminar, workshop, pendidikan dan pelatihan, pertemuan

bimbingan teknis, sosialisasi, kursus, dan sejenisnya sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan (standar uang harian pertemuan);

c. Menempuh ujian dinas/ujian jabatan;

d. Memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter yang

berkompeten;

e. Memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter karena

mendapat cedera pada waktu/karena melakukan tugas;

f. Mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3;

g. Menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Gubernur/Wakil

Gubenur, Pimpinan dan Anggota DPRD dan PNSyang meninggal dunia

dalam melakukan Perjalanan Dinas; atau

Page 47: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

47

h. Menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah Gubernur/Wakil

Gubenur, Pimpinan dan Anggota DPRD dan PNS yang meninggal dunia dari

tempat kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman.

3. UANG HARIAN DALAM KOTA LEBIH DARI 8 JAM / PAKET FULLBOARD

DALAM KOTA DAN PAKET FULLBOARD LUAR KOTA

Uang harian dalam kota lebih dari 8 jam dan 5 (lima) kilometer dari batas

kota.(Dinkes kab Semarang adalah kurang dari 5 km). Fullboard dalam kota

merupakan satuan biaya yang digunakan untuk mengalokasikan uang harian

fullboard di dalam dan luar kota kepada peserta dan panitia kegiatan

rapat/pertemuan yang diselenggarakan di luar kantor sebagaimana dimaksud

dalam satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan yang diselenggarakan di

kantor sebagaimana dimaksud dalam satuan biaya paket kegiatan

rapat/pertemuan paket fullboard di dalam dan luar kota.

Catatan :

Dalam rangka perencanaan penganggaran, kepada panitia (karena faktor

transportasi dan/atau guna mempersiapkan pelaksanaan kegiatan dan

penyelesaian pertanggungjawaban) dan peserta (karena faktor transportasi)

memerlukan waktu tambahan untuk berangkat/pulang diluar waktu pelaksanaan

kegiatan dapat dialokasikan biaya penginapan dan untuk 1 (satu) hari sebelum

dan/atau 1 (satu) hari sesudah pelaksanaan kegiatan.

4. UANG HARIAN DALAM KOTA KEGIATAN TUGAS KHUSUS

Uang harian dalam kota kegiatan tugas khusus merupakan satuan biaya yang

digunakan untuk mengalokasikan uang harian kegiatan Penanganan Piutang

PKB door to door, Ekspedisi surat penting dan mendesak diluar jam kerja,

petugas/peserta/delegasi upacara hari besar. Kelengkapan administrasi antara

lain Surat Perintah Tugas dan Kwitansi.

5. SURAT PERINTAH TUGAS

a. Kepala Dinas, SPT ditandatangani Sekretaris Daerah Pemerintah Jawa

Tengah, pengajuan paling lambat 1 (satu) hari sebelum kegiatan

dilaksanakan;

Page 48: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

48

b. Pejabat Eselon III (Sekretaris/Kepala Bidang/Kepala UPT), SPT

ditandatangani Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah atau dapat

didelegasikan sesuai ketentuan, pengajuan paling lambat 1 (satu) hari

sebelum kegiatan dilaksanakan;

c. Eselon IVdan Staf di lingkungan Sekretariat, SPT ditandatangani

Sekretaris,diajukan paling lambat 1(satu) hari sebelum kegiatan

dilaksanakan;

d. Eselon IV dan staf dilingkungan Bidang, SPT ditandatangani Kepala Bidang

diajukan paling lambat 1 (satu) hari sebelum kegiatan dilaksanakan;

e. Eselon IV dan Staf dilingkungan UPT, SPT ditanda tangani Kepala UPT,

pengajuan paling lambat 1 (satu) hari sebelum kegiatan dilaksanakan;

f. Untuk Eselon IV dan atau staf yang melaksanakan perjalanan dinas bersama

atau mendampingi Kepala Bidang/Sekretaris, SPT dijadikan satu dengan

Kepala Bidang/Sekretaris dan ditandatangani oleh Kepala Dinas. Demikian

juga berlaku bagi staf yang mendampingi Kepala subbag/Kepala seksi, SPT

ditandatangani Kepala Bidang atau Sekretaris, sekalipun sifatnya lintas

bidang atau sekretariat;

g. Penentuan lamanya hari dalam pelaksanaan perjalanan dinas ditentukan

dalam Surat Perintah Tugas oleh PA/KPA;

h. Bila dalam satu hari mendapat lebih dari satu penugasan, maka uang harian

diterimakan satu hari, dan perhitungan transport disesuaikan.

6. SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS (SPPD)

a. Penerbitan SPPD untuk menetapkan tingkat biaya perjalanan dinas, alat

transportasi yang digunakan, serta lamanya perjalanan dinas dengan

memperhatikan kepentingan, tujuan dan lamanya perjalanan dinas.

b. SPPD ditandatangani oleh masing-masing Pengguna Anggaran/Kuasa

Pengguna Anggaran untuk Eselon III, IV dan Staf pada halaman depan dan

kolom (VI) sebelah kanan.

c. SPPD ditandatangani oleh para pejabat atasan langsung pada kolom (I)

sebelah kanan dan kolom (VI) sebelah kiri.

7. TRANSPORTASI

a. Dalam Daerah

Page 49: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

49

1) Kepala Dinas

Transportasi menggunakan kendaraan dinas/Pribadi/Sewa/Umum

2) Sekretaris / Kepalabidang dan Kepala UPT

Transportasi dapat menggunakan kendaraan :

a) Umum

b) Dinas/pribadi dengan dilampiri bukti pembelian bahan bakar sesuai

standar/kewajaran.

3) Sewa dapat dilakukan untuk perjalanan dinas , sesuai kebutuhan.

4) Eselon IV atau staf

Transportasi dapat menggunakan kendaraan:

a) Umum;

b) Dinas/pribadi dengan dilampiri bukti pembelian bahan bakar

besarannya disesuaikan dengan biaya transport kendaraan

umum,kecuali dalam rangka mewakili Ka. Dinkes;

c) Sewa/rentadapat dilakukan untuk perjalanan dinas, minimal 3 orang

sepanjang memiliki nilai ekonomis yang lebih dibanding dengan

menggunakan transportasi umum lainnya. Biaya sewa termasuk bahan

bakar (BBM). Dari Kota Semarang tujuan hanya pada Dinas Kesehatan

Kab. Demak. Ungaran. Kendal rental tidak diperbolehkan, karena tidak

efisien.

5) Biaya perjalanan dinas yang menggunakan kendaraan dinas, kendaraan

pribadi dilampiri nota/bukti pembelian Bahan Bakar (BBM)sesuai biaya riil

(perbandingan 1 liter : 7 km) dalam batas kewajaran, atau boleh

menggunakan kupon bensin dalam rangka mewakili Ka. Dinkes.

6) Anggota/Staf Lembaga/Organisasi Sosial/Kemasyarakatan/Pegawai

Harian Provinsi Jawa Tengah diberikan transport dan uang harian

perjalanan dinas.

7) Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Daerah untuk pengemudi diberikan

sebesar Rp 150.000,-.

8) Uang harian Perjalanan Dinas dari Jepara ke Karimunjawa disamakan

dengan uang harian perjalanan dinas dalam daerah.

b. Luar Daerah

1) Kepala Dinas

Page 50: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

50

Transportasi pesawat kelas ekonomi, kecuali mendampingi Gubernur,

dikarenakan keterbatasan kelas ekonomi dapat menggunakan kelas

bisnis dengan dilampiri surat keterangan.

2) Eselon III, IV dan Staf

Dapat menggunakan transportasi pesawat kelas ekonomi.

8. KETENTUAN PERJALANAN DINAS

a. Dalam Daerah : perjalanan dinas yang dilakukan di wilayah Provinsi Jawa

Tengah atau minimal dari 5 (lima) km dari batas kota Kota/Kabupaten

tempat kedudukan. Contoh yang bukan termasuk Perjalanan Dinas Dalam

Daerah yaitu Perjalanan Dinas dari Kota Semarang ke Dinas Kesehatan Kab.

Semarang dan RSUD Kab. Semarang.

b. Dalam kota lebih dari 8 jam/Paket Fullboard dalam kota: diberikan kepada

PNSdan Non PNS yang mengikuti kegiatan pertemuan dan atau melakukan

perjalanan dinas di wilayah kedudukan lebih dari 8 jam. Uang Harian

diberikan sebesar Rp 150.000,-. Dipertanggungjawabkan dengan Surat

Tugas dan SPPD, disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.

c. Luar Daerah : perjalanan dinas yang melewati batas Provinsi Jawa Tengah.

d. Uang harian Paket Fullboard luar kota diberikan sesuai standarisasi biaya.

e. Uang harian untuk kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal Golongan III

dan IV diberikan sebesar Rp 75.000,- (dapat diberikan apabila Institusi

Penyelenggara Kegiatan Pendidikan Pelatihan tidak mengakomodir) Uang

Harian diberikan selama pelaksanaan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan

atau diberikan sesuai kemampuan SKPD/UPT)

9. KOMPONEN PERJALANAN DINAS

a. Uang harian diberikan secara Lumpsum, terdiri dari uang makan, transport

lokal dan uang saku;

b. Uang representasidiberikan secara Lumpsum untuk Pejabat Negara,

Pejabat Eselon I, dan Pejabat Eselon II;

c. Biaya transport diberikan secara riildilampiri bukti pengeluaran;

d. Biaya penginapan 1 kamar digunakan untuk 2 orang atau lebih dapat

melebihi standar, dengan ketentuan tarif riil maksimal sebesar gabungan tarif

standar bersangkutan.

Page 51: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

51

e. Sewa kendaraan dalam kotadiberikan secara riil dilampiri bukti pengeluaran.

(khusus untuk kode rekening sewa kendaraan)

10. LAPORANPERJALANAN

Laporan perjalanan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat dan atau staf yang

melaksanakan perjalanan dinas sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

administrasi perjalanan dinaspaling lambat 5 (lima) hari kerja setelah kegiatan

selesai dilaksanakan dengan ketentuan :

a. Ditujukan kepada Kepala Dinas untuk hal-hal yang memerlukan tindak lanjut

dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

b. Dilampirkan dalam SPJ untuk hal-hal yang tidak memerlukan tindak lanjut.

11. Hal-hal yang diluar ketentuan diatas merupakan kewenangan PA/KPA.

E. KETENTUAN-KETENTUAN ADMINISTRASI KEUANGAN

1. Ketentuan Umum

a. Lembar B.10.12 merupakan bukti pengeluaran yang harus digunakan setiap

belanja.

b. Bendahara Pengeluaran Pembantumenandatangani dalam B.10.12 di sisi

kiri, PA/KPA atau didelegasikan ke PPTK di sisi kanan.

c. Dalam pengetikan kwitansi maupun B.10.12 tidak diperbolehkan ada ketikan

yang ditindas / dihapus dan apabila di dalam kwitansi penulisan angka ada

kekeliruan penulisan, maka apabila tidak memungkinan untuk diganti

( pembelian di luar kota ) maka pembetulan dengan cara dicoret dengan

tulisan tangan atasnya dibubuhi paraf oleh Bendahara

Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu.

d. Apabila dalam Pengeluaran terbebani pajak harus dicantumkan dalam

B.10.12.

e. Kode rekening Belanja Pengeluaran harus dicantumkan dalam penulisan

B.10.12.

2. Kelengkapan dan Keabsahan Administrasi Keuangan (Bukti-Bukti

Pengeluaran) Penggunaan Dana APBD :

a. HONORARIUM

Page 52: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

52

1) B.10.12 (Surat Bukti) terdiri dari 4 rangkap karbonis, dibagian bawah

ditanda tangani oleh :

a) Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantusesuai

dengan Bendahara Pengeluaran Pembantu yang telah ditunjuk pada

masing-masing Bidang, Sekretariat maupun UPT Dinas

sebagaimana tersebut diatas.

b) Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran, untuk nominal

Bukti Pengeluaran ≥Rp. 25.000.000,- (Dua puluh lima juta rupiah)

c) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan,untuk nominal Bukti

Pengeluaran<Rp. 25.000.000,- (Dua puluh lima juta rupiah). PPTK

ditunjuk dan ditetapkan dengan surat pendelegasian.

d) Untuk Kegiatan di Kabupaten/Kota B.10.12 juga ditanda tangani /

diketahui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

2) B.10.12 dilampiri :

a) Daftar Hadir(Mengetahui kab/kota apabila dilaksanakan di kab/kota)

b) Daftar Penerimaan Honorarium

c) Surat Keputusan Penunjukan/Penetapan Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah (untuk honorarium PNS dan non PNS)

d) Surat Perintah Tugas (SPT)

e) Laporan Hasil Kegiatan / Pembinaan

f) Bukti Setor PPh21 sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

No.80 Tahun 2010 tentang Tarif Pemotongan dan Pengenaan Pajak

Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan yang menjadi beban APBN

atau APBD

3) Kode Rekening sesuai yang telah tercantum dalam DPA-SKPD masing-

masing Bidang maupun UPT Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

b. BELANJA PERJALANAN DINAS :

1) B.10.12 (Surat Bukti) sama dengan ketentuan diatas

2) B.10.12 dilampiri :

a) Surat Perintah Tugas yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah dan UPT (PNS dan Non PNS)

b) Surat Perintah Perjalanan Dinas

c) Laporan Hasil Perjalanan Dinas

Page 53: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

53

3) Untuk Eselon III, SPT ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah. Untuk Eselon IV dan Staf pada Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah, SPT ditandatangani oleh Sekretaris/Kepala

Bidang masing-masing. Untuk Eselon IV dan Staf Pada UPT, SPT

ditandatangani oleh Kepala UPT. Sedangkan dalam pengisian kegiatan,

disesuaikan dengan DPA Tahun 2018.

4) Untuk Eselon IV dan staf SPPD ditandatangani oleh Kuasa Pengguna

Anggaran (bagi bidang /UPT yang tidak memiliki Kuasa Pengguna

Anggaran, SPPD ditandatangani oleh PA).

5) Kode Rekening sesuai yang telah tercantum dalam DPA-SKPD masing-

masing Sekretariat, Bidang maupun UPT Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah.

6) Perjalanan dinas dilampiri Rincian Biaya Perjalanan Dinas, Daftar

Penerimaan Riil dan Nota/Bukti Pembelian bahan bakar.

c. UANG HARIAM KEGIATAN PERTEMUAN.

1) B.10.12

2). Daftar penerimaan Uang Harian.

3). Daftar Hadir ( mengetahui kab/kota bila pelaksanaannya di kab/kota)

4). SPT.

5). Bukti setor Pajak (PPh ps 21)

d. BELANJA MAKANAN MINUMAN.

1). B. 10.12

2). Kwitansi.

3). Nota rincian makmin

4). Daftar Hadir ( mengetahui kab/kota bila pelaksanaannya di kab/kota)

5). Undangan

6). Jadwal Kegiatan.

7). Bukti setor pajak (Pph ps 23) catering berapapun nilainya dikenakan

pajak 2%.

e. ATK, PENGGANDAAN.

1). B. 10.12

2). Kwitansi ( 250 rb materai 3 rb, 1 jt keatas 6 rb).

3). Nota rincian.

4). Bukti setor pajak (Ppn 1 jt keatas, PPn dan Pph 22, 2 jt keatas).

Page 54: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

54

f. DEKORASI/ DOKUMENTASI.

1). B.10.12.

2). Kwitansi

3). Nota Perincian.

4). Bukti setor pajak (Ppn 1 jt ke atas, pn dan Pph 22, 2 jt keatas).

5). Foto.

g. SEWA.

1). B.10.12

2). Kwitansi ( 250 rb materai 3 rb, 1 jt keatas 6 rb).

3). Bukti setor pajak ( Pph ps 4 ayat 2)

3. Ketentuan Pajak

a. Honorarium (PPh pasal 21)

1) PNS gol IV dibebani PPh 15%.

2) PNS gol III dibebani PPH 5%.

3) PNS gol III keatas bagi yang tidak mempunyai NPWP dibebani PPh

sebesar 20% lebih tinggi (6%).

4) Swasta yang mempunyai NPWP dibebani PPh 5%.

5) Swasta yang tidak mempunyai NPWP dibebani PPh 20% lebih tinggi(6%).

6) Pembelian Barang dibebani PPh pasal 22 dan PPN

7) Transport tidak dikenakan pajak

b. Pembelian barang mulai Rp. 2.000.000,- dikenakan PPh Ps 22:1,5% dan

PPN 10%

c. Pembelian barang diatas Rp.910.000,- dikenakan PPN 10 %, tidak

dikenakan PPh Ps 22

d. PPh Pasal 23.

1) Jasa Service, EO, Catering / Tata Boga dikenakan PPh pasal 23 sebesar

2% berapapun jumlahnya.

2) Jasa biro travel diatas Rp. 1.000.000 dikenakan PPh Pasal 23 sebesar

2 %

e. Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) adalah pajak yang dikenakan atasbarang

kena pajak dan jasa kena pajak di dalam daerah pabean.

PPN dikenakan terhadap pembayaran yang jumlahnya diatas Rp. 910.000,-

f. Jasa yang tidak dikenakan PPN berdasarkan UU No 42 Tahun 2009 :

Page 55: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

55

1) Jasa Pelayanan Kesehatan Medis;

2) Jasa Pelayanan Sosial;

3) Jasa Pengiriman Surat & Perangko;

4) Jasa Keuangan;

5) Jasa Asuransi;

6) Jasa Keagamaan;

7) Jasa Pendidikan;

8) Jasa Kesenian dan Hiburan;

9) Jasa Penyiaran yang bersifat iklan;

10) Jasa angkutan umum di darat dan air serta jasa angkutan udara dalam

negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan;

11) Jasa Perhotelan;

12) Jasa yang disediakan oleh pemerintahan dalam rangka menjalankan

pemerintahan secara umum;

13) Jasa penyediaan tempat parkir;

14) Jasa telepon umum dengan menggunakan fasilitas uang logam;

15) Jasa pengiriman uang dengan wesel pos;

16) Jasa Boga dan Catering.

g. Barang yang tidak dikenakan PPN berdasarkan UU No 42 Tahun 2009 :

1) Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil

langsung dari sumbernya;.

2) Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak;

3) Makanan danminuman yang disajikan hotel, restoran, rumah makan,

warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang

dikonsumsi ditempat maupun yang tidak, termasuk makanan dan

minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering

4) Uang,Emas batangan dan Surat berharga.

Page 56: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

56

Dalam kewajiban perpajakan bendahara beberapa hal penting terkait

pelaksanaannya yaitu :

a. Jatuh tempo penyetoran dan pelaporan

No Jenis SPT Jatuh Tempo Pembayaran Jatuh Tempo Pelaporan

1 PPh Pasal 21/26 Paling lama tgl 10 bln

berikutnya setelah Masa

Pajak berakhir

Paling lama 20 hari setelah

Masa Pajak berakhir

2 PPh Pasal 22 Disetor pada hari yang sama

dengan pelaksanaan

pembayaran

Paliang lama 14 hari setelah

Masa Pajak berakhir

3 PPh Pasal 23/26 Paling lama tgl 10 bln

berikutnya setelah Masa

Pajak Berakhir

Paling lama 20 hari setelah

Masa Pajak berakhir

Page 57: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

57

4 PPh Pasal 4 ayat

(2) Final

Paling lama tgl 10 bln

berikutnya setelah Masa

Pajak berakhir

Paling lama 20 hari setelah

Masa Pajak berakhir

5 PPN/PPnBM a.Untuk Bendahara

Pengeluaran sebagai

Pemungut PPN, paling lama

tgl 7 (tujuh) bln berikutnya

setelah Masa Pajak berakhir

a.Paling lama akhir bulan

berikutnya setelah Masa

Pajak berakhir

b.Untuk Pejabat Penanda

tanganan Surat Perintah

Membayar sbg Pemungut

PPN, harus disetor pada hari

yang sama dengan

pelaksanaan

b.Paling lama akhir bulan

berikutnya setelah Masa

Pajak berakhir.

PPh Pasal 21 dan PPN wajib dilaporkan setiap bulan/masa pajak meskipun

pada bulan/masa pajak tersebut tidak terdapat pemotongan atau pemungutan.

PPH Pasal 22, PPh Pasal 23/26, dan PPh Pasal 4 ayat 2 hanya wajib dilaporkan

apabila pada bulan/masa pajak tersebut terdapat pemotongan dan pemungutan.

b. Sanksi Administrasi

Jenis Sanksi Keterangan

Denda Keterlambatan

Penyampaian SPT

Masa

PPN

PPh

Rp. 500.000,-

Rp. 100.000,-

Per SPT

Per SPT

Bunga Keterlambatan

Pembayaran Pajak

(Masa dan Tahunan)

PPh dan PPN 2 % Perbulan dari

jumlah pajak

terutang

c. Pengenaan tarif lebih tinggi apabila penerima penghasilan tidak memiliki

NPWP :

1) Bagi penerima penghasilan yang menjadi objek pemotongan PPH Pasal 21,

tarif yang dikenakan 20 % lebih tinggi.

Page 58: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

58

2) Bagi penerima penghasilan yang menjadi objek pemotongan PPh Pasal 22,

tarif yang dikenakan 100% lebih tinggi.

3) Bagi penerima penghasilan yang menjadi objek pemotongan PPh Pasal 23.

Tarif yang dikenakan 100% lebih tinggi.

d. Batasan Transaksi pengadaan barang yang harus dipungut PPh Pasal 22.

Dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 :

1) Pembayaran yang dilakukan oleh pemungut Pajak (bendahara)yang

jumlahnya paling banyak Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan tidak

merupakan pembayaran yang terpecah-pecah;

2) Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas,pelumas, air

minum/PDAM, dan benda-benda pos

e. Batasan Transaksi pengadaan Barang dan jasa yang harus dipungut dan disetor

sendiri PPN dan PPnBM-nya.

Bendahara tidak perlu memungut PPN dan PPnBM terhadap :

1) Pembayaran untuk penyerahan barang atau jasa yang jumlahnya paling

banyak Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dan tidak merupakan pembayaran

yang terpecah-pecah

2) Pembayaran untuk pembebasan tanah

3) Pembayaran atas penyerahkan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena

Pajak yang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, mendapat

fasilitas PPn tidak dipungut dan atau dibebaskan dari pengenaan PPN;

4) Pembayaran atas penyerahan BBM dan bukan BBM oleh Pertamina;

5) Pembayaran atas rekening telepon;

6) Pembayaran atas jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan

penerbangan;

7) Pembayaran lainnya untuk penyerahan barang atau jasa yang menurut

ketentuan Perundang-undangan yang berlaku tidak dikenakan PPN.

f. Bendahara sebagai Pemotong atau Pemungut PPh memberikan tanda bukti

pemotongan atau tanda bukti pemungutan kepada orang pribadi atau badan

yang dipotong atau dipungut PPh setiap melakukan pemotongan atau

pemungutan.

g. Bendahara sebagai Pemotong PPh Pasal 21 atas penghasilan PNS di satuan

kerjanya, memberikan tanda bukti pemotongan paling lama 1 (satu) bulan

setelah tahun kalender berakhir.

Page 59: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

59

h. Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoran pajak bertepatan

dengan hari libur termasuk hari Sabtu atau hari libur nasional, pembayaran atau

penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya.

i. Pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan di Kantor Pos atau bank yang

ditunjuk oleh Menteri Keuangan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak

atau sarana administrasi lain yang disamakan dengan Surat Setoran Pajak.

j. Bendahara sebagai Pemungut PPN melakukan validasi Faktur Pajak yang

diterbitkan oleh rekanan.

k. Bendahara tidak memotong/memungut PPh : 21/22/23 apabila rekanan dapat

memberikan foto copy surat keterangan bebas (SKB) yang telah dilegalisir Asli

& Foto copy pembayaran final Ps 4(2) (411128-420) sebesar 1% dari nilai

transaksi. Apabila rekanan tidak bisa memberikan dokumen tersebut, maka

dilakukan pemotongan/pemungutan pajak seperti biasa.

l. Batasan 1 juta untuk PPN itu nilai harga (pembayaran) + PPN.

Missal :

Apabila harga BKP/JKP = Rp. 910.000,-

PPN 10% = Rp. 91.000,-

Jumlah harga BKP/JKP+PPN = Rp.1.001.000,-

Jadi Harga mulai Rp. 910.000,- kena PPN. 10%.

4. Pelaporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan APBD

Laporan berfungsi memberikan gambaran tentang kemajuan fisik dan keuangan

serta permasalahan yang terjadi pada setiap kegiatan SKPD dan UPT yang terdiri

dari Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dan Laporan Akhir Tahun dengan

ketentuan :

1. Laporan Bulanan, Triwulan, Semester dari SKPD Provinsi memuat Target,

Realisasi Fisik dan Realisasi Keuangan, Proses Pengadaan Barang dan Jasa

serta permasalahan yang terjadi.

2. Laporan Akhir Tahun Anggaran memuat keluaran dari hasil yang dicapai,

permasalahan yang dihadapi dan upaya pemecahannya.

I. P E N U T U P

Demikian Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan Administrasi Keuangan APBD

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2018,agar dapat dijadikan

pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.

Page 60: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

60

KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

dr. YULIANTO PRABOWO, MKes. Pembina Utama Madya

NIP. 19620720 198803 1 010

Format Surat PerintahTugas

(KOP SURAT)

SURAT PERINTAH TUGAS

Nomor :

DASAR : 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 113/PMK.05/2012 tanggal 3 Juli 2012 tentang

Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai

Tidak Tetap;

2. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 17 Tahun 2013 tanggal 11 Maret 2013 tentang

Perjalanan dinas Gubernur/Wakil Gubernur, Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah, Pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Non

Pegawai Negeri Sipil.

3. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 56Tahun 2017 Tanggal 11

Oktober2017tentang Standarisasi Biaya Kegiatan dan Honorarium, Biaya Pemeliharaan,

dan Standarisasi Harga Pengadaan Barang/Jasa Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2018;

MENUGASKAN

Page 61: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

61

KEPADA : Nama :

NIP :

Pangkat/Golongan :

Jabatan :

UNTUK : 1. Melaksanakan tugas perjalanan dinas dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Maksud dan Tujuan :

2. Tempat yang dituju :

3. Untuk selama

1) Berangkat Tanggal :

2) Kembali Tanggal :

2. Melapor kepada Kepala Instansi setempat guna pelaksanaan tugas tersebut;

3. Melaporkan Hasil Pelaksanaan Tugas Kepada Pejabat Pemberi Tugas;

4. Tugas ini dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab;

5. Apabila terdapat kekliruan dalam Surat Tugas ini akan diadakan perbaikan kembali

sebagaimana mestinya.

Dikeluarkan di :...........

Pada Tanggal :...........

a.n. KEPALA DINAS KESEHATAN

PROVINSI JAWA TENGAH

(........................................................)

NIP.........................................................

Tembusan :

1.......................

Format SPPD

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS KESEHATAN Jalan Piere Tendean Nomor 24 Semarang Kode Pos 50131 Telepon (024) 351131 (Hunting)

Faksimile (024) 3517463 www.dinkesjatengprov.go.id E-mail : [email protected]

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS (SPPD)

Nomor .....................................................................

1 Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

2

Nama Gubernur/Wakil Gubernur/ Pimpinan/Anggota

DPRD/Nama PNS dan NIP/Pegawai Non PNS yang

melaksanakan perjalanan dinas

3 a. Pangkat dan Golongan

b. Jabatan/Instansi

c. Tingkat Biaya Perjalanan Dinas

a.

b.

c.

4 Maksud perjalanan dinas

Page 62: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

62

5 Alat angkutan yang dipergunakan

6 a. Tempat berangkat

b. Tempat tujuan

a.

b.

7 a. Lamanya Perjalanan Dinas

b. Tanggal berangkat

c. Tanggal harus kembali/tiba ditempat baru *)

a.

b.

c.

8 Pengikut : Nama Tanggal Lahir Keterangan

1.

2.

3.

4.

9 Pembebanan Anggaran

a. SKPD

b. Akun

a.

b.

10 Keterangan lain-lain

(Diisi Nomor dan Tanggal Surat Tugas)

*) Coret yang tidak perlu

Dikeluarkan di : SEMARANG

Tanggal : 26 Juli 2011

-----------------------------------------------------------

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

(…..……………………….)

NIP. 19560603 198203 1 013

I. Berangkat dari : Kota Salatiga (Tempat Kedudukan) Ke :Semarang Pada tanggal : 28 Juli 2011 Kepala

(......................................................) NIP.

II. Tiba di : Kota Salatiga Pada tanggal : 27 Juli 2011 Kepala

(......................................................) NIP.

Berangkat dari : Kota Salatiga Ke :Semarang Pada tanggal : 28 Juli 2011 Kepala

(......................................................) NIP.

III. Tiba di : Pada tanggal : Kepala

(......................................................) NIP.

Berangkat dari : Ke : Pada tanggal : Kepala

(......................................................) NIP.

IV. Tiba di : Berangkat dari :

Page 63: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

63

Pada tanggal : Kepala

(......................................................) NIP.

Ke : Pada tanggal : Kepala

(......................................................) NIP.

V. Tiba di : Pada tanggal : Kepala

(......................................................) NIP.

Berangkat dari : Ke : Pada tanggal : Kepala

(......................................................) NIP.

VI. Tiba di : (Tempat Kedudukan) Pada tanggal : Kepala

(......................................................) NIP.

Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut atas perintah pejabat yang berwenang dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

(......................................................) NIP.

VII. Catatan Lain

VIII. PERHATIAN: Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang menerbitkan SPPD, Gubernur/Wakil Gubenur, Pimpinan dan Anggota DPRD, PNS dan Pegawai Non PNS yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta Bendahara Pengeluaran bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Daerah apabila daerah menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya.

RINCIAN BIAYA PERJALANAN DINAS

Lampiran SPPD Nomor :

Tanggal :

NO PERINCIAN BIAYA JUMLAH KETERANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

Terbilang :

Page 64: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

64

Telah dibayar sejumlah

Rp ………….................

Bendahara Pengeluaran/

Bendahara Pengeluaran Pembantu,

(……………………….)

NIP.

……………………., Tanggal, Bulan, Tahun

Telah menerima jumlah uang sejumlah

Rp ………….................

Yang Menerima,

(……………………….)

NIP.

PERHITUNGAN SPPD RAMPUNG

Ditetapkan sejumlah

Yang telah dibayar semula

Sisa Kurang/Lebih

: Rp ……………………………

: Rp ……………………………

: Rp ……………………………

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

atau

an. PA/KPA

PPTK

(……………………………)

NIP.

DAFTAR PENGELUARAN RIIL

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : …………………………………………………...……………………

NIP : …………………………………………………...……………………

Jabatan : …………………………………………………...……………………

Berdasarkan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) Nomor ………. tanggal …………, dengan

ini kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Biaya transport pejabat/pegawai dan/atau biaya penginapan dibawah ini yang tidak dapat

diperoleh bukti-bukti pengeluarannya,meliputi:

NO URAIAN JUMLAH

Page 65: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

65

JUMLAH

2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 di atas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan

Perjalanan Dinas dimaksud dan apabila dikemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran,

kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Daerah.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Mengetahui/Menyetujui:

Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

atau

an. PA/KPA

PPTK

………………………………

NIP…………………………

………….…,tanggal,bulan,tahun

Pelaksana SPPD,

………………………………

NIP………………………….

LAPORAN PERJALANAN DINAS

Kegiatan........

Dinas KesehatanProvinsi Jawa Tengah

A. KEPADA KEPALA DINAS/PEJABAT YANG MEMERINTAHKAN

B. JENIS KEGIATAN

C. PELAKSANAAN

- Nama Petugas

- Lokasi

Page 66: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

66

- Tanggal Berangkat

- Tanggal Kembali

D. PEJABAT YANG DITEMUI

E. ISI LAPORAN

F. SARAN/RENCANA TINDAK LANJUT

Semarang, .....

Petugas

Pengikut :

1........

2........

3..........

Page 67: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

67

FORMAT NOTA PENCAIRAN DANA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

NOTA PENCAIRAN DANA

Nomor : ...................... Tahun ..............

BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD .............

Supaya mencairkan dana kepada

1. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan :

2. Program :

3. Kegiatan :

4.Nomor DPA/DPAL/DPPA-SKPD :

5. Tahun Anggaran :

6. Jumlah Dana yang Diminta : Rp

(Terbilang : .............................................................................................................)

Pembebanan pada kode rekening :

No.

Urut

Kode

Rekening Uraian Anggaran

Akumulasi

Pencairan

Sebelumnya

Pencairan

Saat Ini Sisa

1

2

3

4

5

Jumlah

Potongan-potongan :

PPN Rp .................

PPh-21/22/23 Rp .................

Jumlah yang diminta : Rp

Potongan : Rp

Jumlah yang

dibayarkan : Rp

(Terbilang ...............................................................................................)

...................., tanggal ................

Kepala SKPD Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

(Tanda Tangan) (Tanda Tangan)

(Nama lengkap)

BEND.10.14

Page 68: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

68

FORMAT SURAT BUKTI PANJAR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

SKPD/BADAN/DINAS/KANTOR :

TAHUN ANGGARAN : No. / /

SURAT BUKTI PANJAR

Dibayarkan Kepada : .................................................................................................

Uang sejumlah Rp. . ....................................... ( ......................................................

......................................................................................................................... )

yaitu untuk panjar

kegiatan : ................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

panjar ini akan kami pertanggungjawabkan selambat-lambatnya tanggal :

.............................................................................................................. (max 15 hari kerja stlh diterima)

Kode Rek / Kegiatan : ........................................................................

................., Tanggal.............

Yang berhak menerima panjar

( ........................................ )

BEND.10.13

Page 69: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

69

CONTOH USULAN SPESIFIKASI

NO NAMA DAN SPESIFIKASI

BARANG

JUMLAH

BARANG KETERANGAN/PERUNTUKAN

(1) (2) (3) (4)

Diketahui Kepala Seksi………

Nama

NIP.

Semarang, 2018 Diusulkan Pengelola Program

Seksi ……….

Nama NIP.

Disetujui Kepala Bidang ………

Nama Pejabat Pangkat/Golongan

NIP.

Page 70: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

70

CONTOH USULAN HPS

NO SPESIFIKASI

HARGA

DASAR

(Rp)

BIAYA

OVERHEAD

KEUNTUNGAN

(Rp)

PPN

10%

(Rp)

HPS(Rp) JUMLAH

TOTAL

HPS

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

NB : HPS Disertai Data Dukung HPS : Bukti Survei Harga, Kontrak Sejenis 2 Tahun yang

Lalu, Harga Pasar, Harga yang Ditetapkan Pemerintah, Dsb.

Diketahui Kepala Seksi ………

( Nama ) NIP.

Semarang, 2018 Diusulkan Pengelola Program

Seksi ……….

( Nama) NIP.

Disetujui Kepala Bidang ………

( Nama ) Pangkat/Golongan

NIP.

Page 71: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

71

CONTOH PENETAPAN SPESIFIKASI

NO NAMA DAN SPESIFIKASI

BARANG

JUMLAH

BARANG KETERANGAN/PERUNTUKAN

(1) (2) (3) (4)

Ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen

Bidang ………

Nama Pejabat NIP.

Page 72: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

72

CONTOH PENETAPAN HPS

NB : Nama Merk dan Type Barang pada Kolom Spesifikasi Dihilangkan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

NO SPESIFIKASI

HARGA

DASAR

(Rp)

BIAYA

OVERHEAD

KEUNTUNGAN

(Rp)

PPN

10%

(Rp)

HPS

(Rp) JUMLAH

TOTAL

HPS

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen

Bidang ………

Nama NIP.

Page 73: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

73

DINAS KESEHATAN Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. (024) 3511351 (Hunting) Fax. (024) 3517463

Website : dinkesjatengprov.go.id E-mail : [email protected] Kode Pos 50131 Kotak Pos 026 Semarang

RIWAYAT – HPS

I. POKOK PERSOALAN

Adanya kegiatan pengadaan barang/jasa : ..................................................................

II. FAKTA DAN DATA

Berdasar survei harga dan barang/jasa yang dilakukan :

A. Penawaran dari ..........

B. Penawaran dari ..........

C. Penawaran dari ..........

III. PEMBAHASAN/ANALISA :

Kajian berdasarkan perencanaan kegiatan (anggaran dan waktu) dan surat penawaran atau

survei harga, maka ......

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan data dan analisa diatas, selanjutnya dibuat usulan HPS dan Spesifikasi

barang/jasa.

Mengetahui

Kepala Seksi/Subbag

.......................................

NIP. .............................

Ditelaah oleh :

Pengelola Program

.......................................

NIP. .............................

Dibuat rangkap 2 (dua)

1. Asli untuk PPKom

2. Copy untuk arsip di Seksi/Subbag

Page 74: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

74

DAFTAR SINGKATAN

LAPORAN REALISASI DAN AKTIVITAS PENGADAAN BULANAN

S/d BULAN .……………. 2018

PPKom Bidang/Sekretaria/UPT:

No Jenis Pengadaan Belanja

Barang/Jasa dan Modal

LELANG / SELEKSI

UMUM

PEMILIHAN

LANGSUNG

LELANG

SEDERHANA

SELEKSI

SEDERHANA

PENUNJUKAN

LANGSUNG

PENGADAAN

LANGSUNG SWAKELOLA TOTAL

Jml

Paket

Pagu

(Rp)

Telah

dilaks

Jml

Paket

Pagu

(Rp)

Telah

dilaks

Jml

Paket

Pagu

(Rp)

Telah

dilaks

Jml

Paket

Pagu

(Rp)

Telah

dilak

s

Jml

Paket

Pagu

(Rp)

Telah

dilak

s

Jml

Paket

Pagu

(Rp)

Telah

dilaks

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 BARANG

2 KONSTRUKSI

3 KONSULTANSI

4 JASA LAINNYA

JUMLAH

Page 75: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

75

APBD

PPKom

SKPD

PPTK

RKA

RKO

DPA

DPPA

DPAL

PA

PB

KPA

KPB

SPP

SPM

SP2D

HPS

RAB

SP

LKPP

ULP

LPSE

SPSE

SPK

BAPP

BAHP

PPK-SKPD

SPPBJ

: Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

: Pejabat Pembuat Komitmen

: Satuan Kerja Perangkat Daerah

: Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

: Rencana Kerja dan Anggaran

: Rencana Kerja Operasional

: Dokumen Pelaksana Anggaran

: Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran

: Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan

: Pengguna Anggaran

: Pengguna Barang

: Kuasa Pengguna Anggaran

: Kuasa Pengguna Barang

: Surat Permintaan Pembayaran

: Surat Perintah Membayar

: Surat Perintah Pencairan Dana

: Harga Perhitungan Sendiri

: Rencana Anggaran Biaya

: Surat Pesanan

: Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

: Unit Layanan Pengadaan

: Layanan Pengadaan Secara Elektronik

: Sistem Pengadaan Secara Elektronik

: Surat Perintah Kerja

: Berita Acara Penjelasan Pekerjaan

: Berita Acara Hasil Pelelangan

: Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD

: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

Page 76: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

76

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS KESEHATAN JL. Piere Tendean No. 24 Telp. (024) 3511351(Hunting) Fax. (024) 3517463

Website: dinkesjatengprov.go.id Email: [email protected] Kode Pos 50131 Kotak Pos 026 Semarang

Semarang, Nomor : 027//1.2 Kepada Lampiran : - Yth. Direktur CV. . . . Perihal : Surat Pesanan. . . . . . . . .

Di- . . . . . . . .

Dengan ini kami memesan barang kepada Saudara untuk kebutuhan Program. . . . dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Paket Pekerjaan

Nama paket pekerjaan : __________ Lingkup pekerjaan : __________ Spesifikasi dan jenis barang (terlampir) Nilai total HPS : Rp________(__________) Sumber pendanaan : ____________ Tahun Anggaran ____

2. Pelaksanaan Pengadaan Tempat dan alamat : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telepon/Fax : 024-3511351 Website : dinkesjatengprov.go.id

Saudara diminta untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas dan mengirimkan keDinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Jl. Piere Tendean No. 24, Semarang paling lambat tanggal . . . dengan melampirkan persyaratan administrasi : 1. Foto copy SIUP, TDP, PKP danNPWP; 2. Kwitansi tagihan bermeterai Rp. 6.000,- 3. Faktur pajak; 4. Faktur penjualan. Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Pejabat Pengadaan Bidang . . . . . Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2018

Nama NIP.

Page 77: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

77

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

STANDAR DOKUMEN PENGADAAN Nomor: 027/….. /… Tanggal:............2018

PengadaanBarang . . . . . . . . . . . . . . .

- Metoda Pengadaan Langsung - [Untuk yang menggunakan Surat Perintah Kerja (SPK)]

PEJABAT PENGADAAN PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN ANGGARAN2018

Page 78: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

78

BAB I. UNDANGAN PENGADAAN LANGSUNG

CONTOH

[kop surat K/L/D/I] Nomor : _____ __________, __ __________ 20__ Lampiran : 1 (satu) berkas Kepada Yth. ____________ di __________

Perihal : Pengadaan Langsung untuk Paket pekerjaan ______________ pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa TengahTahun Anggaran 2018

Dengan ini Saudara kami undang untuk mengikuti proses Pengadaan Langsung paket Pekerjaan Barang sebagai berikut: 3. Paket Pekerjaan

Nama paket pekerjaan : __________ Lingkup pekerjaan : __________ Nilai total HPS : Rp________(__________) Sumber pendanaan : ____________ Tahun Anggaran2018

4. Pelaksanaan Pengadaan Tempat dan alamat :Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

Jl. Piere Tendean No. 24, Semarang Telepon/Fax : 024- 3511531 Website : dinkesjatengprov.go.id.

Saudara diminta untuk memasukan penawaran administrasi, teknis dan harga, secara langsung sesuai dengan jadwal pelaksanaan sebagai berikut:

No Kegiatan Hari/Tanggal Waktu a. Pemasukan Dokumen Penawaran __/____s.d.__/__ ____s.d.__ b. Pembukaan Dokumen Penawaran,

Evaluasi, Klarifikasi Teknis dan Negosiasi Harga

____/_________ ___________

c. Penandatanganan SPK ____/_________ Apabila Saudara membutuhkan keterangan dan penjelasan lebih lanjut, dapat menghubungi kami sesuai alamat tersebut di atas sampai dengan batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran. Demikian disampaikan untuk diketahui. Pejabat Pengadaan pada _____________[K/L/D/I] [tanda tangan] ........................... [nama lengkap]

Page 79: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

79

BAB II. INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA (IKP) A.UMUM

1. Lingkup Pekerjaan

a. Penyedia menyampaikan penawaran atas paket Pengadaan Barang sebagaimana tercantum dalam LDP.

b. Nama paket dan uraian singkat lingkup pekerjaansebagaimana tercantum dalam LDP.

2. Sumber Dana

Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum dalam LDP.

3. Larangan

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan

Penyedia dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut: a. berusaha mempengaruhi Pejabat Pengadaan dalam bentuk

dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan penyedia yang bertentangan dengan Dokumen Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-undangan;

b. membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pengadaan ini.

4. Larangan Pertentangan Kepentingan

a. Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan perannya, menghindari dan mencegah pertentangan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung.

b. Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada angka 4.1 antara lain meliputi: 1) pengurus koperasi pegawai dalam suatu K/L/D/I atau

anak perusahaan pada BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan, merangkap sebagai Pejabat Pengadaan atau PPK

2) PPK dan/atau Pejabat Pengadaan, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau menjalankan perusahaan penyedia.

c. Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi penyedia kecuali cuti diluar tanggungan K/L/D/I.

B. DOKUMEN PENGADAAN LANGSUNG 5. Isi Dokumen

Pengadaan

a. Dokumen Pengadaan Langsung, meliputi : 1) Undangan Pengadaan Langsung 2) Instruksi Kepada Penyedia (IKP); 3) Lembar Data Pengadaan; 4) Spesifikasi Teknis dan Gambar; 5) Daftar Kuantitas dan Harga; 6) Bentuk Dokumen Penawaran: 7) Pakta Integritas 8) Formulir Isian Kualifikasi; 9) Bentuk Surat Perintah Kerja (SPK);

C. PENYIAPAN DOKUMENPENAWARAN

Page 80: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

80

6. Dokumen Penawaran

a. Dokumen Penawaranterdiri dari Penawaran Administrasi dan Penawaran Teknis, Penawaran Harga, Pakta Integritas, dan Formulir Isian Kualifikasi, sebanyak 1 (satu) rangkap dokumen asli.

b. Dokumen Penawaran Administrasi 1) Surat Penawaran,yang didalamnya mencantumkan :

a) tanggal; b) masa berlaku penawaran; c) harga penawaran(dalam angka dan huruf); dan d) tanda tangan oleh :

1) direktur utama/pimpinan perusahaan/ pengurus koperasi;

2) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akta pendirian/anggaran dasar;

3) pihak lain yang bukan direktur utama/ pimpinan perusahaan/pengurus koperasi yang namanya tidak tercantum dalam akta pendirian/anggaran dasar, sepanjang pihak lain tersebut adalah pengurus/ karyawan perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari direktur utama/pimpinan perusahaan/ pengurus koperasi berdasarkan akta pendirian/anggaran dasar; atau

4) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat.

2) Surat Kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi kepada penerima kuasa (apabila dikuasakan);

c. DokumenPenawaran Teknis: 1) Spesifikasi teknis barang yang ditawarkan, 2) identitas (jenis, tipe dan merek) yang

ditawarkantercantum dengan lengkap dan jelas (apabiladiperlukan);

3) layanan purnajual sesuai dengan yang ditetapkandalam Dokumen Pengadaan (apabila dipersyaratkan);

4) tenaga teknis pengoperasian barang sesuai dengan yang ditetapkan dalamDokumen Pengadaan (apabila diperlukan);

5) [jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan/atau jadwal serah terima pekerjaan] (dalam hal serah terima pekerjaan dilakukan per termin) yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;

d. DokumenPenawaran Harga harus terdiri dari:

Page 81: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

81

1) Rincian harga penawaran (Daftar Kuantitas dan Harga)

2) Jumlah total harga penawaran; 3) Biayaoverhead dan keuntungan serta semua pajak, bea,

retribusi, dan pungutan lain yang sah serta biaya asuransi (apabila diperlukan) yang harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan pengadaan barang ini diperhitungkan dalam total harga penawaran;

e. Pakta Integritas dan Formulir Isian Kualifikasi harus diisi lengkap dan ditandatangani oleh pihak sebagaimana ketentuan 6.2.

D. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN 7. Penyampaian

Dokumen Penawaran

Penyedia menyampaikan langsung Dokumen Penawaran kepada Pejabat Pengadaan sesuai jadwal dalam Undangan Pengadaan Langsung

E. PEMBUKAAN PENAWARAN, EVALUASI, KLARIFIKASI DAN NEGOSIASI 8. Pembukaan

Penawaran

a. Dokumen Penawaran dibuka pada waktu dan tempat sesuai jadwal dalam Undangan Pengadaan Langsung.

b. Pejabat Pengadaan memeriksa kelengkapan Dokumen Penawaran, yang meliputi: 1) Surat penawaran 2) Surat kuasa (apabila dikuasakan); 3) Dokumen penawaran teknis; 4) Dokumen penawaran harga;

5) Pakta Integritas; dan 6) Formulir Isian Kualifikasi

9. Evaluasi Penawarandan Kualifikasi

a. Evaluasi penawaran dilakukan dengan metoda evaluasi gugur.

b. Pejabat Pengadaanmelakukan evaluasi penawaran yang meliputi: 1) evaluasi administrasi; 2) evaluasi teknis; 3) evaluasi harga dan 4) evaluasi kualifikasi

c. Evaluasi Administrasi : 1) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan

administrasi, apabila: a) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut

: 1) ditandatangani oleh pihak sebagaimana ketentuan

6.2 2) mencantumkan penawaran harga; 3) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak

kurang dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;

4) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum dalam LDP;

5) bertanggal. b) Pejabat Pengadaan dapat melakukan klarifikasi

terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan;

2) Apabila penyedia tidak memenuhi persyaratan administrasi, Pejabat Pengadaan menyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan mengundang penyedia lain.

Page 82: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

82

d. Evaluasi Teknis : 1) evaluasi teknis dilakukan terhadap penyedia yang

memenuhi persyaratan administrasi; 2) unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang

ditetapkan sebagaimana yang tercantum di spesifikasi; 3) evaluasi teknis dilakukan dengan sistem gugur; 4) Pejabat Pengadaan menilai persyaratan teknis minimal

yang harus dipenuhi sebagaimana tercantum di spesifikasi;

5) Penilaian syarat teknis minimal dilakukan terhadap: a) spesifikasi teknis barang yang ditawarkan

berdasarkan contoh, brosur dan gambar-gambar yang memuat identitas barang (jenis, tipe dan merek)

b) jangka waktu jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan dan/atau jadwal serah terima pekerjaan (dalam hal serah terima pekerjaan dilakukan per termin) sebagaimana tercantum dalam LDP;

c) layanan purna jual (apabila dipersyaratkan); d) Tenaga teknis operasional/penggunaan barang

(apabila dipersyaratkan); dan e) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan

sebagaimana tercantum dalam LDP. 6) Apabilapenyedia tidak memenuhi persyaratan teknis,

Pejabat Pengadaan menyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan mengundang penyedia lain.

e. EvaluasiHarga 1) Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal

yang pokok atau penting, dengan ketentuanharga satuan penawaranyang nilainya lebih besar dari 110% (seratus sepuluh perseratus) dari harga satuan yang tercantum dalam HPS, dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi, ternyata harga satuan penawaran tersebut dinyatakan timpang maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan volume, harga satuan yang berlaku sesuai dengan harga satuan dalam HPS.

2) harga penawaran terkoreksi yang melebihi nilai total HPS, dinyatakan gugur.Pejabat Pengadaan menyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan mengundang penyedia lain.

f. Evaluasi Kualifikasi 1) Evaluasi Kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur;

2) Evaluasi kelengkapan dan keabsahan Pakta Integritas dan Formulir Isian Kualifikasi, meliputi: a) memiliki surat izin usaha sesuai LDP; b) menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis

bahwa badan usaha yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;

c) salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk dalam daftar hitam;

Page 83: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

83

d) memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir (SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan. Penyedia dapat mengganti persyaratan ini dengan menyampaikan Surat Keterangan Fiskal (SKF) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak dengan tanggal penerbitan paling lama 1 (satu) bulan sebelum tanggal mulai memasukan Dokumen Kualifikasi

e) memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia jasa konsultansi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak;

f) memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai

3) Apabilapenyedia tidak memenuhi persyaratan kualifikasi, Pejabat Pengadaan menyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan mengundang penyedia lain

10. Klarifikasi dan

Negosiasi

a. PejabatPengadaan melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis danharga untuk mendapatkan harga yang wajar serta dapatdipertanggungjawabkan;

b. Negosiasi harga dilakukan berdasarkan HPS; c. Pejabat Pengadaan membuat Berita Acara Hasil Klarifikasi

dan Negosiasi; d. Apabila klarifikasi dan negosiasi tidak mencapai

kesepakatan, maka Pejabat Pengadaanmenyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan dilakukan Pengadaan Langsung ulangmengundang penyedia lain.

11. Pembuatan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung (BAHPL)

a. BAHPL merupakan kesimpulan dari hasil evaluasi penawaran serta klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga yang dibuat dan ditandatangani oleh Pejabat Pengadaan.

b. BAHPL harus memuat hal-hal sebagai berikut: 1) Nama dan alamat penyedia; 2) harga penawaran terkoreksi dan harga hasil negosiasi; 3) unsur-unsur yang dievaluasi (apabila ada); 4) hasil negosiasi harga (apabila ada) 5) keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu

mengenai hal ikhwal pelaksanaan Pengadaan Langsung; dan

6) tanggal dibuatnya Berita Acara.

F. PENANDATANGANAN SPK 12. Penandatangan-

anSPK

a. Pejabat Pengadaanmenyampaikan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung (BAHPL) kepada PPK sebagai dasar untuk menerbitkan SPK.

b. PPK dan penyedia wajib memeriksa konsep SPK yang meliputi substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta membubuhkan paraf pada setiap lembar SPK.

c. Banyaknya rangkap SPK dibuat sesuai kebutuhan, yaitu: 1) sekurang-kurangnya 2 (dua) SPK asli, terdiri dari:

Page 84: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

84

a. SPK asli pertama untuk PPK dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh penyedia barang; dan

b. SPK asli kedua untuk penyedia barang dibubuhi materai pada bagian yang ditandatangani oleh PPK;

2) rangkap SPK lainnya tanpa dibubuhi materai, apabila diperlukan.

d. Pihak yang berwenang menandatangani SPK atas nama Penyedia adalah sebagaimana dimaksud pada angka 6.2

BAB III. LEMBAR DATA PENGADAAN (LDP)

LEMBAR DATA PENGADAAN

Page 85: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

85

A. LINGKUP PEKERJAAN

1. Pejabat Pengadaan:Pejabat Pengadaan …………

Dinkes Prov Jateng Tahun 2018 2. Alamat Pejabat Pengadaan:Jl. Piere Tendean No.

24 Semarang 3. Website :www.dinkesjatengprov.go.id 4. Nama paket pekerjaan:. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5. Uraian singkat pekerjaan:. . . . . . . . . . . . . . 6. Jangkawaktu penyelesaian pekerjaan: . . . . . . .

(. . . . . . . . .) hari kalender.

B. SUMBER DANA Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan . . . . . Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengahtahun anggaran 2018

C. MASA BERLAKUNYA

PENAWARAN Masa berlaku suat penawaran:... (. . . . . . . .)hari kalender

D. DOKUMEN PENAWARAN Bagian Pekerjaan yang Disubkontrakkan Tidak ada

E. SYARAT PENYEDIA Memiliki Surat Izin Usaha (SIUP) Kecil, bidang usaha : . . . . . .

BABIV. SPESIFIKASI TEKNISDAN GAMBAR

Keterangan

Uraian dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar akan disediakan oleh Pejabat Pengadaan.

BAB V. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

No. Jenis Barang Satuan Ukuran

Kuantitas Harga Satuan

Total Harga

Page 86: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

86

BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

A. BENTUK SURAT PENAWARAN PENYEDIA BADAN USAHA

CONTOH

[Kop Surat Badan Usaha] Nomor : _______, _____________ 20___ Lampiran : Kepada Yth.: Pejabat Pengadaan pada __________ Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Jl. Piere Tendean No. 24 di SEMARANG Perihal : Penawaran Pekerjaan_______________ [nama pekerjaan diisioleh Pejabat

Pengadaan]

Sehubungan dengan undangan Pengadaan Langsung nomor: _________________ tanggal ______________dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan, dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan _____________________[diisi oleh Pejabat Pengadaan]sebesar Rp_______________ (___________________).

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam

Dokumen Pengadaan Langsung untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas. Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan

pekerjaan selama ____ (________________) hari kalender. Penawaran ini berlaku selama ____ (__________________) hari kalender sejak tanggal

surat penawaran ini. Surat Penawaran beserta lampirannya kami sampaikan sebanyak 1 (satu) rangkap

dokumen asli. Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan

akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

PT/CV/Firma/Koperasi _________________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

.......................... Jabatan

Page 87: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

87

B. BENTUK SURAT PENAWARAN PENYEDIA PERORANGAN

CONTOH

Nomor : _______, _____________ 20___ Lampiran : Kepada Yth.: Pejabat Pengadaan pada __________ Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Jl. Piere Tendean No. 24 di SEMARANG Perihal : Penawaran Pekerjaan_______________ [nama pekerjaan diisioleh Pejabat

Pengadaan]

Sehubungan dengan undangan Pengadaan Langsung nomor: _________________ tanggal ______________dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan, dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan _____________________[diisi oleh Pejabat Pengadaan]sebesar Rp_______________ (___________________).

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam

Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas. Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan

pekerjaan selama ____ (________________) hari kalender. Penawaran ini berlaku selama ____ (__________________) hari kalender sejak tanggal

surat penawaran ini. Surat Penawaran beserta lampirannya kami sampaikan sebanyak 1 (satu) rangkap

dokumen asli. Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan

akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.

Penyedia

.......................... Nama Lengkap

Page 88: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

88

BAB VII. PAKTA INTEGRITAS

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Tanpa Kemitraan]

PAKTA INTEGRITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : __________[nama wakil sah badan usaha]

No. Identitas : __________ [diisi nomor KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : __________

Bertindak untuk dan atas nama

: PT/CV/Firma/Koperasi _____________[pilih yang sesuai dancantumkan nama]

dalam rangka pengadaan __________[isi nama paket] pada __________ [isi sesuai denganK/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa: 1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

2. akan melaporkan kepada APIP _________ [isi sesuai dengan[Kementerian/ Lembaga/

Pemerintah Daerah/ Institusi] dan/atau LKPP apabila mengetahui ada indikasi KKN di dalam proses pengadaan ini;

3. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk

memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20____[tahun]

[Nama Penyedia] [tanda tangan], ____________ [nama lengkap]

Page 89: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

89

BAB VIII. FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : __________[nama wakil sah jika badan usaha]

No. Identitas : __________[diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]

Jabatan : __________[diisi sesuai jabatan]

Bertindak untuk dan atas nama

: ____________________[diisi nama badan usaha]

Alamat : __________

Telepon/Fax : __________

Email : __________

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa: 1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama perusahaan/koperasi/kemitraan/KSO

berdasarkan __________[akta pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi, disebutkan secara jelas nomor dan tanggal akta pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi];

2. saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I”];

3. sayatidak sedang menjalani sanksi pidana;

4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak

yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;

5. badan usahayang saya wakilitidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit atau kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;

6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam;

7. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:

Page 90: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

90

A. Data Administrasi

1. Nama Badan Usaha : __________

2. Status :

3.

Alamat Kantor Pusat : __________

No. Telepon : __________

No. Fax : __________

E-Mail : __________

4.

Alamat Kantor Cabang : __________ __________ __________ __________

No. Telepon :

No. Fax :

E-Mail :

B. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan

1. Akta Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar Koperasi a. Nomor : __________ b. Tanggal : __________ c. Nama Notaris : __________ d.Nomor Pengesahan Kementerian

Hukum dan HAM. (untuk yang berbentuk PT)

2. Perubahan Terakhir Akta Pendirian Perusahaan /Anggaran Dasar Koperasi

a. Nomor : __________ b. Tanggal : __________ c. Nama Notaris : __________

C.Pengurus Badan Usaha

No. Nama No. Identitas Jabatan dalam Badan Usaha

D.Izin Usaha

1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______ 2. Masa berlaku izin usaha : __________ 3. Instansi pemberi izin usaha : __________

E. Izin Lainnya [apabila dipersyaratkan]

1. No. Surat Izin ____________ : _______Tanggal ______ 2. Masa berlaku izin : __________ 3. Instansi pemberi izin : __________

Pusat

Cabang

Page 91: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

91

F. Data Keuangan 1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)

No. Nama No. Identitas Alamat Persentase

2. Pajak

a. Nomor Pokok Wajib Pajak : __________

b. Bukti laporan Pajak Tahun terakhir

: No.______tanggal _______

c. Bukti Laporan bulanan (tiga

bulan terakhir): 1) PPh Pasal 21; 2) PPh Pasal 23; 3) PPh Pasal 25/Pasal 29; 4) PPN

: : : : :

No. ________tanggal ______ No. ________tanggal ______ No. ________tanggal ______ No. ________tanggal ______

d. [Surat Keterangan Fiskal (sebagai pengganti huruf b dan c)]

: No. ________tanggal ______

G. DataPersonalia(Tenaga ahli/teknis/terampilbadan usaha) [apabila diperlukan]

No Nama Tgl/bln/ thn lahir

Tingkat Pendidika

n

Jabatan dalam

pekerjaan

Pengalaman Kerja(tahun

)

Profesi/ keahlian

Tahun Sertifikat/

Ijazah 1 2 3 4 5 6 7 8

H. DataFasilitas/Peralatan/Perlengkapan[apabila diperlukan]

No. Jenis

Fasilitas/Peralatan/ Perlengkapan

Jumlah

Kapasitas atau

output pada

saat ini

Merk dan tipe

Tahun pembuatan

Kondisi (%)

Lokasi Sekarang

Bukti Status Kepemilikan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 I. Data Pengalaman Perusahaan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir

(untuk penyedia yang telah berdiri 3 tahun atau lebih).Untuk perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini.

No. Nama Paket

Pekerjaan Lokasi

Pemberi Tugas/ Pejabat

Pembuat Komitmen

Kontrak Tanggal Selesai

Pekerjaan Berdasarkan

Nama Alamat/ Telepon

No/ Tanggal

Nilai Kontrak BA Serah Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 92: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

92

J. Data Pengalaman Perusahaan (nilai paket pengalaman sesuai bidang yang dipersyaratkan dalam Kurun Waktu 10

(Sepuluh) Tahun Terakhir)

No. Nama Paket

Pekerjaan

Bidang Pekerjaan Lokasi

Pemberi Tugas/ Pejabat Pembuat

Komitmen Kontrak

Tanggal Selesai Pekerjaan

Berdasarkan

Nama Alamat/ Telepon

No/ Tanggal

Nilai Kontrak BA

Serah Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksiadministratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/ataupelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. [tempat], [tanggal] [bulan] 20 _____ [tahun]

PT/CV/Firma/Koperasi ____________________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,- tanda tangan] (nama lengkap wakil sah badan usaha) [jabatan dalam badan usaha]

Page 93: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

93

BAB IX. BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

[kop surat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

SATUAN KERJA : ________________

NOMOR DAN TANGGAL SPK : __________________________

Halaman ____ dari _____

PAKET PEKERJAAN : ________

NOMOR DAN TANGGAL SURAT UNDANGAN PENGADAAN LANGSUNG: NOMOR DAN TANGGAL BERITA ACARA HASIL PENGADAAN LANGSUNG :__________ SPK ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal diterbitkannya SP dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam SPK ini.

SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan ”dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran kegiatan __________

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN:_________________ (__________) hari kalender/bulan/tahun

NILAI PEKERJAAN

No. Uraian

Pekerjaan Kuantitas Satuan Ukuran

Harga satuan (Rp. )

Total (Rp.)

Jumlah PPN 10% Nilai

TERBILANG : ______________________________________________________ INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari nilai SPK atau nilaibagian SPK untuk setiap hari keterlambatan[tentukan dasar pengenaan denda : total atau bagian SPK].

Untuk dan atas nama __________ Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan dan cap (jika salinan

asli ini untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [jabatan]

Untuk dan atas nama Penyedia __________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini

untuk proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan materai

Rp 6.000,- )]

[nama lengkap] [jabatan]

Page 94: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

94

SYARAT UMUM SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

1. LINGKUP PEKERJAAN

Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.

2. HUKUM YANG BERLAKU Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik Indonesia.

3. HARGA SPK a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar

harga SPK. b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya

overhead serta biaya asuransi (apabila dipersyaratkan). c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar

kuantitas dan harga

4. HAK KEPEMILIKAN a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau

disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku.

b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang wajar.

5. CACAT MUTU

PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan secara tertulis penyedia atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu. Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil pekerjaan.

6. PERPAJAKAN Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam harga SPK.

7. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau seluruh pekerjaan, kecuali kepada penyedia spesialis untuk bagian pekerjaan tertentu. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) atau akibat lainnya.

Page 95: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

95

8. JADWAL

a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam SP.

b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SP.

c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan. d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai

jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPKdapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.

9. ASURANSI

a. Apabila dipersyaratkan, penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SP sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk: 1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya

kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;

2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk

dalam harga SPK.

10. PENANGGUNGAN DAN RISIKO a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung

tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir: 1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyediadan Personil; 2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil; 3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau

kematian pihak ketiga; b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan

berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban penanggungan dalam syarat ini.

d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian penyedia.

11. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.Apabila diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan

Page 96: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

96

pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

12. PENGUJIAN Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

13. LAPORAN HASIL PEKERJAAN a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan SPK untuk menetapkan

volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.

b. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan kegiatan, PPK dapat menugaskan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaanmembuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.

14. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai

pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam SP.

b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan denda.

c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.

d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

15. SERAH TERIMA PEKERJAAN a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan

permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan. b. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Pejabat Penerima

Hasil Pekerjaan. c. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian terhadap hasil

pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.

d. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan SPK dan diterima oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

e. Pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari harga SPK dan penyedia harus menyerahkan Sertifikat Garansi sebesar 5% (lima perseratus) dari harga SPK.

16. JAMINANBEBAS CACAT MUTU/GARANSI a. Penyedia dengan jaminan pabrikan dari produsen pabrikan (jika ada)

berkewajiban untuk menjamin bahwa selama penggunaan secara wajar oleh PPK, Barang tidak mengandung cacat mutu yang disebabkan oleh tindakan atau kelalaian Penyedia, atau cacat mutu akibat desain, bahan, dan cara kerja.

Page 97: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

97

b. Jaminan bebas cacat mutu ini berlaku sampai dengan 12 (dua belas) bulan setelah serah terima Barang.

c. PPK akan menyampaikan pemberitahuan cacat mutu kepada Penyedia segera setelah ditemukan cacat mutu tersebut selama Masa Layanan Purnajual.

d. Terhadap pemberitahuan cacat mutu oleh PPK, Penyedia berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti Barang dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan tersebut.

e. Jika Penyedia tidak memperbaiki atau mengganti Barang akibat cacat mutu dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK akan menghitung biaya perbaikan yang diperlukan, dan PPK secara langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh PPK akan melakukan perbaikan tersebut. Penyedia berkewajiban untuk membayar biaya perbaikan atau penggantian tersebut sesuai dengan klaim yang diajukan secara tertulis oleh PPK. Biaya tersebut dapat dipotong oleh PPK dari nilai tagihan Penyedia.

f. Terlepas dari kewajiban penggantian biaya, PPK dapat memasukkan Penyedia yang lalai memperbaiki cacat mutu ke dalam daftar hitam.

17. PERUBAHAN SPK a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK. b. PerubahanSPK bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:

1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam SPK sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam SPK;

2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan; 3) perubahan harga SPK akibat adanya perubahan pekerjaan dan/atau

perubahan pelaksanaan pekerjaan. c. Untuk kepentingan perubahan SPK, PA/KPA dapat membentuk Pejabat Peneliti

Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.

18. PERISTIWA KOMPENSASI a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai

berikut: 1) PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan; 2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia; 3) PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai

jadwal yang dibutuhkan; 4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal; 5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian

tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;

6) PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan; 7) PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat

diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK; 8) ketentuan lain dalam SPK.

b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.

d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.

e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan

Page 98: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

98

peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

19. PERPANJANGAN WAKTU a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan

melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum SPK jika perpanjangan tersebut mengubah Masa SPK.

b. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.

20. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK a. Penghentian SPK dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi

Keadaan Kahar. b. Dalam hal SPK dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai

dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk: 1) biaya langsung pengadaan bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan ini.

Bahan dan perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi hak milik PPK;

2) biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi hasil pekerjaan sementara dan peralatan; 3) biaya langsung demobilisasi personil.

c. Pemutusan SPK dapat dilakukan oleh pihak penyedia atau pihak PPK. d. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata,pemutusan SPK melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila: 1) penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak

memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan; 2) penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai

pelaksanaan pekerjaan; 3) penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari

dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;

4) penyedia berada dalam keadaan pailit; 5) penyedia selama Masa SPK gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka

waktu yang ditetapkan oleh PPK; 6) denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia

sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari harga SPK dan PPK menilai bahwa Penyedia tidak akan sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;

7) Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari;

8) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SPK;

9) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau

10) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia: 1) penyedia membayar denda; dan/atau 2) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.

f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam

Page 99: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

99

pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

21. PEMBAYARAN a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK,

dengan ketentuan: 1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil

pekerjaan; 2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem

termin/pembayaran secara sekaligus]; 3) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), dan pajak ;

b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita Acara penyerahan pekerjaan diterbitkan.

c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM).

d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.

22. DENDA Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.

23. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

PPK dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan akan diselesaikan melalui pengadilan negeri dalam wilayah hukum Republik Indonesia.

24. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI

Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personil satuan kerja PPK telah atau akan menerima komisi atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak langsung dari SPK ini. Penyedia menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang mendasar terhadap SPK ini.

Page 100: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

95

Page 101: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

94

REKAP PEMERIKSAAN HASIL PENGADAAN BARANG DAN JASA TAHUN 2018

NO PROGRAM KEGIATAN SUB KEGIATAN KODE REKENING SUMBER ANGGARAN

URAIAN JUMLAH APBD APBN

Semarang, ........................................

Mengetahui Ka Sie/Ka Sub Bag

(.............................................)

Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

(.............................................)

Pelaksana

(.............................................)

Page 102: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

95

DAFTAR PENGUMPUL PENGELUARAN

Nomor DPA :

Program :

Kegiatan :

Sub Kegiatan :

Bagian

Belanja : Belanja Barang dan Jasa

Jenis Belanja : Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah dan Luar Daerah

Rincian

Belanja :

Kode

Rekening 0.00.1.02. ………. 5.2.2.15.

No Tanggal Uraian No.

Buku

Uang

harian Transpot Inap

Jumlah

(Rp)

Perjalanan Dinas

dalam rangka

……………..

Di Kab/Kota/UPT,

Tanggal………..

1

an. …………… 0

2

an. ……………. 0

JUMLAH 0 0 0 0

Semarang,

Bendahara Pengeluaran /

Bendahara Pengeluaran Pembantu

…………………..

NIP.

Page 103: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

96

DAFTAR PENGUMPUL PENGELUARAN

Nomor DPA :

Program :

Kegiatan :

Sub Kegiatan :

Bagian

Belanja : Belanja Barang dan Jasa

Jenis Belanja : Belanja makanan dan Minuman

Rincian

Belanja :

Kode

Rekening : 0.00.1.02. …………… 5.2.2.11.

No Tanggal Uraian No.

Buku Snack

Makan

Pagi/siang/

malam

Jumlah

Belanja

Pajak

PPh.22 PPh.23 PPN

1

Belanja Makanan

Minuman

(prasmanan/Box)

dalam rangka

pertemuan ……

Nama Penyedia

……

-

-

-

-

- -

-

JUMLAH 0 0 0 0 0 0

Semarang,

Bendahara Pengeluaran /

Bendahara Pengeluaran Pembantu

…………………..

NIP.

Page 104: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

97

DAFTAR PENGUMPUL PENGELUARAN

Nomor DPA :

Program :

Kegiatan :

Sub Kegiatan :

Bagian

Belanja : Belanja Barang dan Jasa

Jenis Belanja : Belanja Bahan Pakai habis

Rincian

Belanja :

Kode

Rekening : 0.00.1.02……. 5.2.2.01.

No Tanggal Uraian No.

Buku

Jumlah

Belanja

Pajak

PPh.22 PPN

1 Belanja Alat Tulis kantor untuk

kegiatan ……

-

Nama Penyedia / Toko

-

-

Belanja Alat Tulis kantor untuk

kegiatan ……

-

Nama Penyedia / Toko

-

-

JUMLAH 0 0 0

Semarang,

Bendahara Pengeluaran /

Bendahara Pengeluaran

Pembantu

………………………

NIP.

Page 105: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

98

DAFTAR PENGUMPUL PENGELUARAN

Nomor DPA :

Program :

Kegiatan :

Sub Kegiatan :

Bagian

Belanja : Belanja Barang dan Jasa

Jenis Belanja : Belanja Cetak dan Penggandaan

Rincian

Belanja :

Kode

Rekening : 0.00.1.02……. 5.2.2.06.

No Tanggal Uraian No.

Buku

Jumlah

Belanja

Pajak

PPh.22 PPN

1 Belanja Penggandaan untuk kegiatan ……

-

Nama Penyedia / Toko -

-

Belanja Penggandaan untuk kegiatan ……

-

Nama Penyedia / Toko -

-

JUMLAH 0 0 0

Semarang,

Bendahara Pengeluaran /

Bendahara Pengeluaran

Pembantu

……………………..

NIP.

Page 106: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

99

DAFTAR PENGUMPUL PENGELUARAN

Nomor DPA :

Program :

Kegiatan :

Sub Kegiatan :

Bagian

Belanja : Belanja Barang dan Jasa

Jenis Belanja : Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir

Rincian

Belanja :

Kode

Rekening : 0.00.1.02……. 5.2.2.07

No Tanggal Uraian No.

Buku

Jumlah

Belanja

Pajak

PPh.Ps. 4

(2) PPN

1 Belanja Sewa tempat/

….…... untuk kegiatan ……

-

-

-

Nama Penyedia

Belanja Sewa tempat/

….…... untuk kegiatan ……

-

-

-

Nama Penyedia

JUMLAH

Semarang,

Bendahara Pengeluaran /

Bendahara Pengeluaran Pembantu

……………………….

NIP.

Page 107: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

100

PROVINSI JAWA TENGAH

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN (SPP) RINCIAN PENGGUNAAN ANGGARAN

NOMOR DPA :

PROGRAM :

KEGIATAN :

SUB KEGIATAN :

Uang Persediaan [1] SPP-UP ¨

Ganti Uang Persediaan [2] SPP-GU ¨

Ganti Uang Persediaan [3] SPP-TU ¨

Pembayaran Langsung

[4] SPP-LS ¨

RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN

No. Kode Rekening Uraian Jumlah (Rp.)

1 2 3 4

1 5.2.1 Belanja Pegawai

5.2.1 01 Honorarium PNS

5.2.1

02

Honorarium Non PNS

2 5.2.2 Belanja Barang dan Jasa

5.2.2 01 Belanja Bahan Pakai Habis -

5.2.2 01 01 Belanja Alat Tulis Kantor

Dst. ……

5.2.2 02 Belanja Bahan Material

5.2.2 02 04 Belanja Bahan obat-obatan

Dst. …..

5.2.2 03 Belanja Jasa Kantor

5.2.2 03 20 Belanja jasa Pengajar/Instruktur/ Narasumber/Tenaga Ahli

5.2.2 06 Belanja Cetak dan Penggandaan

5.2.2 06 01 Belanja Cetak

5.2.2 06 02 Belanja Penggandaan

5.2.2 07 Belanja sewa Rumah/Gedung/ Gudang/Parkir

5.2.2 07 03 Belanja Sewa ruang rapat/pertemuan

5.2.2 07 Dst. …….

5.2.2 11 Belanja Makanan dan Minuman

5.2.2 11 05 B. Mak. Min. Peserta Kegiatan

Dst. ……

5.2.2 15 01 Belanja Perjalanan Dinas

5.2.2 15 01 B. Perjalanan Dinas dalam daerah

5.2.2 15 02 B. Perjalanan Dinas Luar daerah

Jumlah -

Terbilang :

Semarang, Bendahara Pengeluaran /

Bendahara Pengeluaran Pembantu

………………………. NIP.

Page 108: Meningkatkan daya saing daerah melalui penciptaan iklim ...

101