MENINGKATKAN BASILBELAJARSISWA MELALUI...
Click here to load reader
Transcript of MENINGKATKAN BASILBELAJARSISWA MELALUI...
MENINGKATKAN BASIL BELAJAR SISWA MELALUI
KEGIATAN LABORATORIUM (PRAKTIKUM) PADA
KONSEP FOTOSINTESIS
(Penelitian Tindakan Kelas di MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang - Banten)
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguman untuk MemenuhiPersyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
INAYATUSSHOLIHAH
103016127090
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETABUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAB DAN KEGURUAN
liN SYARIF BIDAYATULLAB
JAKARTA
1429H/2008
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
MENINGKATKAN BASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN
Dl LABORATORIUM PADA KONSEP FOTOSINTESIS
(Penelitian Tindakan Kelas di MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang - Banten)
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk MemenuhiPersyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I
rof. Dr. H. Aziz' achrurrozi, MANIP. ISO 202 343
Pembimbing II
Nengsih Juanengsih, M.PdNIP. 150377450
PROGRAM STUDl PENDlDlKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDlDlKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN Kl~GURUAN
UlN SYARlF HlDAYATULLAH JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi bel:iudul:" Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui KegiatanLaboratorium (Praktikum) Pada Konsep Fotosintesis" diajukan kepada FakultasIImu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telahdinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, II Maret 2008 dihadapan dewanpenguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI (S.Pd) dalambidang Pendidikan IPA (Biologi)
Jakarta, 30 Maret 2008Panitia Ujian Munaqasyah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)
Ir. H. Mahmud M Siregar, M.SiNIP. 150222 933
Sekertaris (Sekertaris JurusanIProdi)
Baig Hana Susanti, M.ScNIP. 150299475
Penguji I
Ir. H. Mahmud M Siregar, M.SiNIP. 150222 933
Penguji II
Drs. Ahmad Satyan, M.PdNIP. 15023 I 502
'3f{,:& A~~...1.:: ~
'15 ''1,. o~.....................
1, \/ r 0
(,?> at.. ....... - .
'Z){ /:;g......................
Mengetahui:
Dekan,
MA
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Inayatussholihah
NIM : 103016127090
. Jurusan/Semester : Pendidikan IPA (Biologi)/IX.
Angkatan Tahun : 2003
Alamat : JI. Raya Serang 1'10.10 Rt 05102 Desa Talagasari Kecamatan
Cikupa Kab. Tangerang-Banten 15710
Menyatakan dengan sesungguhnya
Bahwa skripsi yang berjudul "Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Kegiatan
Laboratorium (Praktikum) Pada Konsep Fotosintesis", adalah benar hasil karya saya
sendiri di bawah bimbingan:
I. Nama
NIP
2. Nama
NIP
: Prof. Dr. H. Aziz Fahrurozi, lyrA
: 150202343
: Nengsih Juanengsih, M.Pd
: 150377 450
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri..
Jakarta, Maret 2008
yang menyatakan,
SF<!ipsi ini tfengan tu(us ttupersem6alilign untutt
Jlpa tersayang yang tefali tenang disana,
:Mamali, 'Teteli danJldlk-;adittttu tercinta.
'Terimattasili atas semualimpalian cinta,
ttasili sayang dan eroa yang Iiglian 6erilign.
Semoga 6aroligli dan manfaat ...
ABSTRACT
Inayatussholihah. Improving the learning achievement ofStudent ThroughLaboratOlY Activity (Practical work) on The Fotosintesis Consept (ClassAction Research in MTsN Tangerang II Pamulang). BiologicalDepartemeut. Faculty of Tarbiyalt and Teachers Training. SyarifHidayatullah State Islamic University Jakarta.
The purpose ofthis class room action research is To improve the learningachievement of student on the fotosintesis concept through laboratoryactivity. Beside that this research can help students' process skill in sciencelaboratOly activity. The subject of research is the students of VIlI8 GradeMTsN Tangerang II Pamulang. The treatment of this reseach. Given sciencelearning by using laboratory activity method through science process skillapproach. The learning achievement data collected by using objective testmethod beside that the data ofscience skill in laboratory activity and studentresponse through science learning at the laboratory by using observation andquestionnaire method. By using quantitative and qualitative analysis. Thewriter found some results: 1) The data analysis by using N-Gain at the firstsiclus is 0,4, it is a medium category and 72,5% of student achieved SKBMpoint. In the other hand, at the second siclus N-Gain Score better than the firstsiclus. It is 0,61 but it is a medium category with 100% percentase ofcalculation student total who is achieve SKBM point. The Uji-t datacalculation result of N-Gaill mean score at the first and second siclusobtained tj,;/llllg point is 4,320 and tlable point is 2,02 at the significance level. Itmean that 4,320 thi/nug is more higher than 2,02 t tbel, or thl/nug > tlab/e. Basedon the explanation above, the writer concluded that lio is accepted and lio isrefilsed. The fact showed that there is a students significance difference inimproving students learning achievement at the first and second siclus. 2) Thescience learning process by using laboratOly activity can improve the studentprocess skill and reach student scientific attitude. 3) The students' responsethrough laboratory learning included into a good category.
Keyword: laboratory activity, science skill process approach,practical work
ABSTRAK
InayatllssllOlifwh, Menillgkatkan Hasil Be/ajar Siswa melalui [(egilllallLabomtorium (Praktikulll) pada [(onsep Fotosilltesis, (Penelitian Tindctlcan[(elas di Mts Negeri Tangerang II), Program Studi Pemlidikan Biologi,Jlll'usan Pendidikan IPA, Fakultas Illllll Tarbiyah dan [(egllruan UINSyal'!fl-lidayatullah Jakarta.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan hasil belajarsiswa pada konsep fotosintesis melalui kegiatan laboratorium (praktikum),serta mengembangkan keterampilan proses siswa dalam kegiatan laboratoriumIPA. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII.8 MTs Negeri Tangerang IIPamulang. Intervensi tindakan (perlakuan) benlpa pembelajaran IPA denganrancangan metode praktikum dengan pendekatan keterampilan proses sains.Data yang berupa hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan metode tesobjektif, sedangkan data yang benlpa keterampilan proses dalam kegiatanpraktikum elan respon siswa terhaelap pembelajaran IPA eli laboratorinmelengan metode observasi elan metode quesioner. Dengan menggunakananalisis kuantitatif dan kualitatif, elitemukan: I) analisis data menggunakan NGain eliperoleh skor N Gain untuk siklus I sebesar 0,4 berada paela kategoriseelang elan sebesar 72,5% siswa mencapai nilai SKBM. Sedangkan paelasiklus II skor N Gain lebih baik elari sikius I yaitu 0,61 tetapi masih beradapaela kategori seelang dengan presentase 100% jumlah siswa yang mencapaiSKBM. Uji-t data hasil perhitungan rata-rata N Gain Siklus I dan II diperolehnilai thillmg sebesar 4,320 dan nilai ttabel sebesar 2,02 pada taraf signifikan 0,05(5%), jadi thitung 4,320 lebih besar dari ttabel 2,02 atau thitung> ttabel. Maim dapatdisimpulkan bahwa Ha eliterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukan ballwaterdapat perbedaan yang signifikan peningkatan hasH belajar siswa eli siklus Ielan siklus II. 2) proses pembelajaran IPA dengan metode praktikum dapatmeningkatkan keterampilan proses siswa dan mengembangkan sikap ilmiallsiswa. 3) respon siswa terhaelap pembelajaran di laboratorium termasuk dalamkategori bail"
Kata kunei : kegiatan laboratorium, pendekatan ketel'ampilan prosessaills, pl'aktikum.
KATAPENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalamu 'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh
Segala puji hanyalah milik Allah SWT, maha suci Allah SWT yang
jiwaku ada dalam genggamannya. Alhamdulillah deng;m rahmat dan kasih
sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, yang
merupakan syarat untuk memperoleh gelar smjana pendidikan. Shalawat dan
salam tak lupa penulis sampaikan kepada junjungan kita baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia ke jalan yang terang
benderang, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Berkat bantuan berbagai pihak akhimya penulisan skripsi yang
berjudul "Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Kegiatan Laboratorium
(Praktikum) pada Konsep Fotosintesis " ini dapat diselesaikan oleh penulis.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapakan rasa terima kasih, penghargaan
serta rasa hormat kepada :
I. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada selaku Dekan FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ir. Mahmud M. Siregar, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan
IPA.
3. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc selaku Sekertaris Jurusall Pendidikan IPA.
4. Bapak Prof. Dr. H. Aziz Fachrurrozi, MA., selaku Pembimbing I yang
telah membimbing dan membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
5. Ibu Nengsih Juanengsih, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah tulus dan
ikhlas meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk memberikan
bimbingan, nasehat dan arahan kepada penulis selama menyusun skripsi
lill.
6. BapaklIbu Dosen UIN SyarifHidayatullah khususnya Ibu Zulfi dan Bapak
SofYan yang telah memberikan doa dan dukungannya.
7. Kepala Sekolah, Guru dan Staf di MTs Negeri Tangerang II Pamulang,
khususnya untuk Ibu Siti Rifah, SP.d selaku guru Biologi yang telah
banyak rnernbantu penulis selama penelitian.
8. Segenap pimpinan dan karyawan/karyawati perpustakaan UIN Syarif
hidayatullah Jakarta, perpustakaan VI Depok, Perpustakaan LIPI Jakarta,
perpustakaan UNJ Jakarta, perpusatakaan Nasional Jakarta, perpustakaan
DIKNAS Jakarta, perpustakaan UPI Bandung.
9. Apa (Bpk. H. Ahmad Husein Aim.) dan Mamah (Ibu Hj. Halirnah), adik
adikku Ai, Syifa, Ina, Wiwi dan Dini serta teh Hj. Utun, Kak H. Udin serta
keponakanku Fikri dan Fitri, atas dorongan rnoril dan rnateril serta doa dan
kasih sayang kalian yang selalu berlirnpah.
10. Ternan-ternan terbaikku T Is, Ruby, Damay, Unie, Yuyu, Irma, Mayang,
Furoh, Ani, Duduh, (Oirn & Uun ternan kost) dan sernua ternan-ternan
sepeJjuangan Jurusan IPA Biologi angkatan 2003 yang seialu kornpak dan
sernangat baik dalarn suka rnaupun duka.
Dan sernua pihak yang telah rnernbantu penulis dalam rneyelesaikan
skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu, sernoga Allah SWT
rnernbalas amal baik rnereka.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pernbaca sekalian.
Alhamdulillahirobbil 'Alamin
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh
Jakarta, 20 Februari 2008
Penulis
BABll
DAFTARISI
ABSTRAK .
KATA PENGANTAR III
DAFTARISI...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... IX
DAFTARLAMPlRAN X
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian 5
C. Pembatasan Masalah 5
D. Perumusan Masalah 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6
KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUANKONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Deskripsi Teoritis 7
1. Hakikat Biologi , , 7
2. Hakikat Biologi dalam Pembelajaran IPA 8
3. Hakikat HasH Belajar , 12
a. Pengertian HasH Belajar. 12
b. Komponen HasH Belajar 14
4. HasH Be1ajar Biologi 17
BABm
5. Hakikat Kegiatan Laboratorium (Praktikum) 17
a. Pengertian Laboratorium 17
b. Pengelo1aan Laboratorium 20
c. Perlengkapan Laboratorium Sains 21
d. Macam-macam Bentuk Praktikum 22
e. Pemanfaatan Laboratorium dalam Pembelajaran
Biologi 23
6. Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses Sains 27
a. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses Sains . 27
b. Jenis dan Karakteristik Keterampilan Proses Sains .30
B. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan 35
C. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan 37
D. Kerangka Pikir 42
E. Hipotesis Tindakan 45
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 46
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan 46
C. Subyek Penelitian 47
D. Peran dan Posisi Peneliti 47
E. Tahapan Intervensi Tindakan 47
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .48
G. Data dan Sumber Data 49
H. Instrumen Penelitian 49
I. Teknik Pengumpu1an Data 50
BABN
1. Validitas 51
2. Reliabilitas 51
3. Tingkat Kesukaran 53
4. Daya Pembeda 54
K. Teknik Analisis Data 54
I. Skor Gain (N Gain) 54
2. Uji 1. 55
3. Analisis Keterampilan Proses 56
4. Analisis Sikap 56
L. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan 56
BASIL PENELITIAN
BABV
A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efekl Hasil Intervensi
Tindakan 58
B. Pemeriksaan Keabsahan Data 62
C. Analisis Data 63
D. Interpretasi Hasil Analisis 68
E. Pembahasan Temuan Penelitian 79
F. Keterbatasan dalam Penelitian 82
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 83
B. Saran 84
DAFfARPUSTAKA 85
LAMPIRAN 89
DAFTAR TABEL
I. Tahapan Intervensi Tindakan 47
2. Jenis Data, Instrumen dan Sumber Data 49
3. Kisi- Kisi Instrumen Penguasaan Konsep Fotosintesis 50
4. Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II 58
5. Skor Keterarnpilan Proses Siklus I tentang Uji Iodium 60
6. Skor Keterarnpilan Proses Siklus II tentang Pengaruh Intensitas Cahaya
Terhadap Laju Fotosintesis 61
7. Skor Rerata Pretest, Postest, dan N Gain Siklus I dan II 63
8. Hasil Uji t N Gain Siklus I dan II 64
9. Data Siswa yang mencapai SKBM 65
10. Persentase Keterampilan Proses Siklus I dan II 66
1I. Persentase Sikap Siswa terhadap Pembelajaran di Laboratorium 67
12. Deskripsi Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I 68
13. Deskripsi Aktivitas Gum dan Siswa pada Siklus II 74
14. Presentase Siswa yang Mencapai SKBM 78
DAFTAR GAMBAR
1. Tempat Fotosintesis pada Daun " 38
2. Gambaran Umum Fotosintesis 40
3. Peta Konsep Fotosintesis 41
4. Kerangka Pikir 44
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus 89
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 91
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II................................................... 96
4. Instrumen Penguasaan Konsep Siklus I 100
5. Kunci lawaban Instrumen Penguasaan Siklus 1.. 103
6. Lembar Observasi Keterampilan Proses Tentang Uji Iodium 104
7. LKS (Lembar KeIja Siswa) Uji Iodium 105
8. Instrumen Penguasaan Konsep Siklus II 108
9. Kunci lawaban Instrumen Penguasaan Konsep 111
10. Lembar Observasi KPS Tentang Pengaruh Intensitas Cahaya
terhadap Laju Fotosintesis 112
11. Lembar KeIja Siswa tentang Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap
Laju Fotosintesis 113
12. Lembar Kuiseoner Sikap Siswa 115
13. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 116
14. Soal Uji Coba Instrumen Siklus I 121
15. Kunci lawaban Soal Uji Coba I 125
16. Soal Uji Coba Instrumen Siklus II 126
17. Kunci lawaban Soal Uji Coba II 130
18. Validitas Uji Coba Instrwnen Siklus 1 131
19. Reliabilitas Uji Coba Instrumen Siklus I 132
20. Tingkat Kesukaran Uji Coba Instrumen Siklus I 134
21. Daya Pembeda Uji Coba Instrumen Siklus 1.. 135
22. Validitas Uji Coba Instrumen Siklus II 136
23. Reliabilitas Uji Coba Instrumen Siklus II 137
24. Tingkat Kesukaran Uji Coba Instrumen Siklus II 139
25. Daya Pembeda Uji Coba Instrumen Siklus II 140
26. Skor Basil Belajar Siswa Pada Siklus I... 141
28. Skor N Gain Siklus I dan II 144
29. Penghitungan Skor N Gain 145
30. Uji t Skor Hasil Belajar Siklus I dan II 146
31. Skor Keterampilan Proses Siklus 1... 147
32. Penghitung Skor KPS Siklus I 148
33. Skor Keterampilan Siklus II 149
34. Penghitungan Skor KPS Siklus II ISO
35. Skor Sikap Siswa 151
36. Persentase Sikap Siswa 152
37. Penghitungan Skor Butir Sikap 153
38. Tabel Nilai "to' 154
39. Lembar Pengesahan Proposal Skripsi 155
40. Surat Pengajuan Bimbingan Skripsi... 156
41. Surat lzin Penelitian 157
42. Surat Keterangan telah selesai melakukan penelitian 158
43. Lembar Uji Referensi 159
44. Riwayat Penulis 164
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatnya perkembangan taraf kehidupan manusia saat ini tidak luput
dari perkembangan teknologi dan i1mu pengetahuan. Dalam memenuhi
kebutuhan kehidupannya manusia dituntut untuk memiliki kemampuan dan
keterampilan yang memadai.
Pendidikan berfungsi membantu manusia dalam pengembangan dirinya,
yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan serta karakteristik pribadinya
ke arah yang lebih positif, baik bagi dirinya maupun Iingkungannya. l
Pendidikan adalah seluruh tahapan pengembangan kemampuan dan perilaku
manusia dan juga proses penggunaan hampir seluruh p,engalaman kehidupan.
Dalam pengertian yang agak luas, pendidikan dapat diartikan sebagai suatu
proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan.2
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil p.cngalamannya sendiri
dalam interaksi dengan Iingkungannya.3 Sudjana dalarn Nur Rahmah Islami
mengatakan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang berproses dan
merupakan usaha yang sangat fundamental dalam st:tiap penyelenggaraan
jenis dan jenjang pendidikan. Sudjana menambahkan bahwa belajar
merupakan suatu proses kegiatan untuk menempuh tujuan dalam pendidikan.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam
I Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya,), h. 4
2 Muhibbin Syah, Psik%gi Pendidikon dengon Pendek%n Barll, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2004), Edisi revisi, h. 10
3 Slameto, Be/ajar dan Faktor-fak/or yang Mempenganlhi~ya, (Bandung: PT RinekaCipta, 2003), Cet. Keempal, h. 2
2
berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap, dan
tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan daya reaksi, daya
penerimaan, dan lain-lain yang ada pada individu .4
Dapat disimpulkan dari pemyataan di atas bahwa pendidikan merupakan
proses yang harus ditempuh dalam upaya mengembangkan segala potensi
yang ada pada diri manusia. Dengan segala potensi yang dimiliki tersebut
diharapkan manusia dapat terus meningkatkan taraf kehidupan di muka bumi
ini. "
Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan yang dapat
menumbuhkan pengalaman belajar. Karena belajar IPA pada hakekatnya
mempunyai dua aspek, yaitu ilmu pengetahuan dan sebagai metode kerja. 5
Tujuan pembelajaran IPA adalah selain memahami konsep- konsep IPA,
siswa juga dituntut mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi oleh
sikap ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapi (Subiyanto,I988).
Sanda Dan Evan (1990) memberikan batasan yang yang lebih eksplisit tentang
hakekat IPA yaitu lPA mengandung dimensi produk dan dimensi proses.
Sebagai produk, IPA merupakan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta,
konsep, prinsip, dan hukum mengenai gejala alam. Sebagai proses, IPA
memiliki langkah-Iangkah yang harus ditempuh untuk mencari penjelasan
tentang gejala alam. Langkah-Iangkah tersebut dikenal dengan me/ode ilmiah.
IPA memiliki karakteristik yakni adanya kerjasama antara teori dan
eksperimen.6 Dalam belajar IPA siswa dapat memperoleh hasil belajar yang
mencakup ketiga aspek (kognitif, afektif, dan psikomotor) sekaligus. Biologi
adalah bagian dari IPA atau sains yang lahir dan berkembang melalui
4Nur Rahrnah Islami, "Kemampuan Psikomolor siswa dalam Prakfikum ReproduksiGeneratifpada TlImblihan", Skripsi UPI Bandung, (Bandung: Perpustakaan MIPA UPI Bandung,2002,), h. 1, td.
5 Soepanno, "Strategi Mengajar IPA Melalui Kegiatan I'raktikum", dalarn MajalahDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun III, Mci Tahun 1987', h. 42
6 IB I'utu Mardana, " Intensifikasi I'elaksanaan Kegiata Laboratorium dalamI'embelajaran 11'A sebagai Upaya Meningkatkan Minat, Sikap IImiah, dan I'restasi Belajar II'ASiswa Kelas II SLTP Negeri Singaraja". dalarn Majalah Aneka Widya, No.3 Tahun XXXIII, Juli2000, h. 148 & 149
3
observasi dan eksperimen (Sukamo,1980).7 Hal ini menunjukkan bahwa
belajar biologi adalah pembelajaran melalui kegiatan pengamatan dan
eksperimen yang mengajak siswa terlibat langsung dalam pembelajaran.
Sejalan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang lebih
menekankan pada kompetensi, penilaian, yang meneakup tiga ranah, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomtor merupakan suatu keharusan.8 Dalam kegiatan
evaluasi yang meneakup evaluasi terhadap proses dan hasil belajar hendaknya
mampu mengungkap tiga ranah atau domain sebagai kompetensi dasar peserta
didik yang telah dirumuskan dalam tujuan. Ketiga ranah kejiwaan tersebut
saling terkait erat bahkan tidak boleh diabaikan dalam kegiatan pembelajaran,
termasuk juga mengevaluasinya.9 Hasil yang diperoleh dari kegiatan
mengevaluasi dapat dijadikan tolak ukur ketereapaian kompetensi yang
diharapkan.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa mempel~ari IPA tidak
eukup sekedar menghafal suatu konsep melalui buku pelajaran namun lebih
dari itu belajar IPA pada hakekatnya merupakan suatu produk dan proses
yang satu sarna lain saling mendukung. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
berbagai kesatuan eara, misalnya pengamatan terhadap suatu objek atau
gejala, pengukuran, meramalkan, menguji data, dan melakukan pereobaan.
Dengan melibatkan peserta didik melakukan pereobaan, maka mereka akan
lebih mudah memahami hasil belajar pembelajaran se<:ara utuh. Oleh karena
itu dalam pembelajaran IPA memerlukan pemberdayaan seeara optimal semua
perangkat pembelajaran yang mendukung, diantaranya pemilihan metode dan
pendekatan yang tepat serta penggunaan semaksimal mungkin semua sumber
belajar yang ada.
7 NUT Rahmah Islami, "Kemampuan Psikomotor siswa da/am Praktikum ReproduksiGeneratifpada TlImbllhan ", Skripsi UPI Bandung, (Bandung: Perpust,kaan MIPA UPI Bandung,2002,), h. 2, td.
8 Baedhowi, "'Kebijakan Assessment datam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan" dalamJurnal Pendidikan dan Kebudayaan (Jakarta: Balitbang Dep. Diknas, 2006) Tahun ke-l2, No. 063,h.817
9 Ahmad Sofyan dkk., Eva/llasi Pembe/ajaran /PA Berbasis Kompotensi, (Jakarta: UINJakarta Press, 2006), h. 13.
4
Salah satu sumber belajar yang merupakan "jantung" dalam pengajaran
IPA, terutama biologi adalah laboratorium. Namun, dalam kenyataannya
masih banyak pembelajaran biologi pada sekolah tingkat pertama yang hanya
dilakukan di dalam kelas. Dimana siswa hanya disodorkan mata pelajaran
berisi konsep atau prinsip yang memberatkan siswa, tanpa harus memahami
konsep-konsep tersebut (hanya dihafalkan saja). Keadaan ini mengakibatkan
siswa hanya memperoleh hasil belajar dalam aspek kognitifuya saja tanpa
melibatkan pengukuran aspek lain (afektif dan psikomotor). Hal ini dapat
berpengaruh pada kemampuan siswa untuk terampil dalam kinelja di
laboratorium. Dengan demikian hasil belajar yang diperoleh tersebut belum
bisa dikatakan sebagai pencapaian dalam mempelajari biologi yang terdiri dari
aspek produk dan proses.
Keterbatasan waktu, fasilitas, sarana dan prasarana laboratorium sering
menjadi kendala guru dalam melaksanakan kegiatan praktikum. Padahal
berbagai konsep, prinsip dan teori sering lahir dan mengalami perkembangan
dari kegiatan di laboratorium.
Dalam upaya meningkatkan penguasaan siswa alas konsep-konsep IPA
serta menumbuhkan sikap ilmiah, maka pengajaran IPA di sekolah hendaknya
lebih banyak melibatkan siswa dalam proses belajar yang menumbuhkan sikap
ilmiah. Salah satu pendekatan dalam pendidikan IPA yang mungkin dapat
menumbuhkan sikap ilmiah adalah pendekatan keterampilan proses.
Pendekatan keterampilan proses adalah kegiatan-kegiatan untuk melakukan
keterampilan-keterampilan proses IPA yaitu mengmati, menafsirkan
pengamatan, meramalkan, menggunakan alat dan bahan, berkomunikasi, dan
memgajukan pertanyaan (Dahar, 1986).10 Pengernbangan keterampilan
keterampilan ini sangat diperlukan dalam upaya melatih siswa terampil dalam
kelja i1miah.
10 I Nyoman Subratha dan I Nengah Kariasa, "Upaya Meningkatkan Sikap [miah danKualitas Belqjar SislYa Sekolah dasar melalu; Pembelajaran [PA dengan PendekatanKeterampilan Proses", Jurnal Pendidikan Pengajaran IKIP egeri Sing.raja No.2 Th XXXV April2002), h. 4
5
Berdasarkan hasil survei dan wawancara dengan guru bidang studi biologi
di MTs Negeri Tangerang II Pamulang, peneliti mempel'Oleh informasi bahwa
di sekolah tersebut juga mengalami kondisi yang sama dengan masalah di
atas. Salah satunya siswa merasa kesulitan memahami konsep fotosintesis,
karena selama ini konsep fotosintesis yang mereka terima sebatas penjelasan
guru di dalam kelas saja tanpa ada kegiatan praktikum di laboratorium.
Padahal dalam memahami konsep fotosintesis ini siswa harus diajak langsung
untuk mengamati percobaan-percobaan yang berkaitan dengan konsep
fotosintesis tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik
untuk mengetahui "peningkatan hasil belajar siswa melalui kegiatan
laboratorium (praktikum)".
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Dari latar belakang tersebut di atas, maka penelitian ini difokuskan pada
beberapa masalah antara lain:
I. Kesulitan siswa dalam memahami konsep fotosintesis.
2. Hasil belajar siswa sebelum melakukan kegiatan laboratorium (praktikum)
pada konsep fotosintesis.
3. Peningkatan hasil belajar siswa' letelah diberikan pembelajaran di
laboratorium dengan pendekatan kelerampilan proses sains.
4. Pengembangan keterampilan proses siswa dalarn kegiatan praktikum
biologi.
5. Respon siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran di laboratorium
(praktikum).
6
C. Pembatasan Masalah
Oleh karena itu untuk lebih memfokuskan pembahasan dalam penulisan
skripsi ini penulis membatasi pada:
I. Peningkatan hasil belajar tentang konsep fotosintesis.
2. Kegiatan praktikum dengan pendekatan keterampilan proses sains tentang
uji iodium dan pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis.
3. Karena keterampilan proses sains mencakup seluruh keterampilan dasar
dalam praktikum maka penelitian hanya dibatasi pada keterampilan
mengamati, melakukan percobaan, dan membuat kesimpulan dari hasil
percobaan.
D. Perumusan Masalah
Dalam kaitannya berbagai hal di atas, maka permasalahan ini dapat
dirumuskan sebagai berikut "apakah peningkatan hasil belajar siswa pada
konsep fotosintesis dapat dicapai melalui kegiatan laboratorium (praktikum)?"
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
I. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada konsep
fotosintesis
2. Untuk mengetahui perberkembangan keterampilan-keterampilan siswa
pada keJja ilmiah.
Adapun kegunaan dari penelitian ini diharapkan:
I. Bagi siswa dapat mengembangkan nilai dan sikap ilmiah sebagai
peningkatan hasil belajar.
2. Bagi guru dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran di laboratorium.
3. Bagi sekolah dapat dijadikan bahan acuan untuk mengoptimalkan
pemanfaatan sarana dan prasarana laboratorium dalam pembelajaran
biologi.
BARIl
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEI'TUAL INTERVENSI
TINDAKAN
A. Deskripsi Teoretis
1. Hakikat Biologi
Biologi berasal dari bahasa yunani, yaituBiosyang berarti kehidupan, dan
Logos yang berarti ilmu. Jadi Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
mahluk hidup.' Belajar biologi adalah belajar mengenai cara mencari tahu dan
memahami tentang alam secara sistematis. Sehingga belajar biologi bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep
konsep saja, tetapi juga merupakan suatu proSt'S penemuan. Sehingga
pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya.
Biologi merupakan ilmu yang sudah cukup tua, karena sebagian besar
berasal dari keingintahuan manusia tentang dirinya, tentang lingkungannya,
dan tentang kelangsungan jenisnya. Ciri dari pembelajaran biologi adalah
adanya kegiatan di laboratorium atau kegiatan praktikum. Kegiatan di
laboratorium ini dilaksanakan karena kernbali kepada hakekat biologi yang
tidak hanya mementingkan produk melainkanjuga proses?
Observasi dan eksperimen penting dalam mempelajari biologi.
Kemampuan obeservasi sangat mendasar untuk melakukan eksplorasi
terhadap lingkungan dan mengkaji gagasan dengan melibatkan penggunaan
semua indera. Observasi amat erat kaitannya dengan keingintahuan (=curios)
pengamatannya, pengamat yang kurang memiliki rasa keingintahuan
cenderung kurang termotivasi untuk melakukan observasi seksama. Dalam
eksperimen biologi seringkali diperlukan dua atau lebih organisme yang
I Retno Wahyuningsih, Kon/ribllsi Biologi do/am l/mll Pendidikan, (Surakarta: JumalAT-Tarbawi, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Surakarla, Vol. 4, No.2, November-April2007), h. 114
2 Nuryani, dkk, Siralegi Be/ajar Mengajar Bio/agi, (Malang: Universitas Negeri Malang,2005), h. 12 & 129
8
diperkirakan memiliki kemiripan sebanyak mungkin. Eksperimen dalam
biologi memerlukan kecennatan dalam memilih obyt:k untuk dibandingkan
setelah diberikan perlakuan pada salah satunya.3
Ini berarti bahwa belajar biologi bukan hanya untuk penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep, prinsip-prinsip sltia tetapi juga
mernpakan suatu proses penemuan yang dilakukan melalui kegiatan
eksperimen dan observasi.
Biologi memberikan sumbangan besar terhadap proses membangun
pengetahuan melalui penginderaan, adaptasi, dan abstraksi harns menjadi
acuan. Artinya dipikirkan proses membangun pengt:tahuan dan kesadaran
bagaimana pengetahuan diperoleh dan dikembangkan konsep-konsep dalam
biologi digunakan untuk menjelaskan proses. Keseimbangan antara asimilasi
(penerapan skema yang dimiliki pada situasi barn) dan akomodasi (mengubah
skema lama berdasarkan situasi barn) yang termasuk ke dalam proses adaptasi
diperlukan untuk mengembangkan penalaran dan pengetahuannya:
)2. Hakikat Biologi dalam Pembelajaran IPAr Nuryani mengutarakan bahwa pada dasamya pembelajaran IPA
merLpakan perwujudan dari hakikat IPA itu sendiri, yaitu IPA terdiri dari
produk dan proses. Menurnt Moh. Amien dalam Rahmah menyatakan bahwa,
"IPA terdiri dari dua aspek utama yaitu sebagai produk dan proses, kedua
aspek tersebut tidak dapat terpisahkan (integral), karena satu sarna lain dapat
saling menunjang pada hasil belajar". Pembelajaran IPA hendaknya beriringan
dengan kemajuan teknologi karena IPA mernpakan mata pelajaran pengantar
atau sebagai dasar sains dan teknologj,5
J Nuryani, dkk, S/ra/egi Be/ajar Mengajar B/%gi, (Malang: Universitas Negeri Malang,2005), h. 33
4 Ibid, h. 335 Nor Rahmah Islami, "Kemampuan Aspek Psikomotor Siswa da/am Praklikum
Reprodllksi Genera/ifPada Tllmbllhan ", Skripsi FMIPA UPI Bandung, (Bandung: PerpustakaanFMIPA UPI Bandung, 2002), h. 6&8
9
IImu Pengetahuan Alam (lPA) pada hakikalnya merupakan usaha
manusia dalam mengungkapkan rahasia alamo Dalam belajar sains siswa
seyogyanya tidak hanya belajar produk saja, tetapi juga harus belajar aspek
proses, sikap, dan teknologi agar siswa dapat benar-benar memahami secara
utuh.6 Kemajuan ilmu dan teknologi yang melaju dengan pesat telah
menghasilkan berbagai penemuan baru. Perkembangan sains dan teknologi
saling bergantung satu sarna lain, seperti yang diungkapkan oleh Dedi
Supriadi bahwa "bukan hanya teknologi yang menggantungkan diri pada
penemuan-penemuan ilmu atau sains melainkan perkembangan sains
mengikuti irama perkembangan teknologi".7
IImu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
tentang alam seeara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Prosespembelajarannya
menekankan pada pemberian pengalaman langsunguntuk ·l11engembalJgkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar. secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebihmendalam
tentang alam sekitar. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri
ilmiah (scien/ific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekeJja
dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
keeakapan hidup."
IPA mempunyai potensi yang besar untuk dijadikanwahanaguna
mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi,kemampuan bekerja
6 Nuryani , dkk, Siralegi Be/ajar Mengajar Bi%gi, (Malang: Universitas Malang, 2005),h. 74
7 Nur Rahma Islami, "Kemampuan Aspek Psikomolor Siswadalam Pl'aktikuln ReprotluksiGeneralifpada TlImbuhan", (Bandung: FMIPA UPI Bandung, 2002), h.S
8 Tim Penyusun, Kllrikulllm Tingkal SaNtan Pendidikan. (Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional, 2006), h.377
10
keras, keterampilan dasar, sikap jujur, berdisiplin dan sebagainya.
Kemampuan ini diperlukan, baik oleh peserta didik yang melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi maupun yang tidak melmuutkan studi.9 Biologi
sebagai bagian dalam pembelajaran IPA merupakan ilmu yang selalu
mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan sains biologi menekankan pada
pemberian pengalaman be1ajar pada siswa. Belajar biologi berarti melatih eara
berpikir dan mengembangkan kemampuan yang be:rupa aktivitas kineIja
ilmiah.
Setiap institusi, program atau mata pelajaran memiliki misi tersendiri,
begitu juga mata pelajaran biologi pada jenjang tertentu. untuk jenjang SLTP
ada tiga misi utama, yaitu dari aspek empiris, aspek evaluasi, dan aspe:k sintas.
Belajar biologi berarti berupaya menganali proses kehidupan nyata di
lingkungan, atau belajar biologi dari aspek empiris (purpose in empirical
evidence). Belajar biologi berarti berupaya mengenali diri sendiri sebagai
makhluk, atau belajar biologi dari aspek evaluasi (purpose in human
institution). Belajar biologi diharapakan bermanfaat untuk peningkatan
kualitas dan kelulushidupan manusia dan Iingkungannya, atau bellliar biologi
dari aspek sintas (purpose in human lift).JO
Tujuan pembelajaran IPA harus disusun oleh guru sesuai dengan ruang
lingkup materi pembelajaran yang akan diajarkan dan keduanya harus saling
berkaitan. 11 Dalam Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mata
pelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyab bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya.
9 Nancy Susiana, "Model Pembelajaran Berbasis Kegiatan Laboratoriurn untukMeningkatkan Penguasaan Konsep sebagai Wahana Pendidikan Siswa SLTP", Seminar Nasional,10 Juli 2004, h. 2
10 Nuryani, dkk, Strategi Be/ajar Mengajar Biologi, (Malang; Universitas NegeriMalang, 2005), h. 33
II Nur Rahmah Islami, "Kemampuan Aspek Psikomotor Siswa do/am PraktikumReproduksi GeneratifPada TlIInbuhan", Skripsi FMIPA UPI Bandung, (Bandung: PerpustakaanFMIPA UP! Bandung, 2002), h. 8
II
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, Iingkungan,
teknologi, dan masyarakat.
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berrpikir,
bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi.
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
6. Meningkatakan kesadaran untuk menghlllfgai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.12
Dalam memenuhi tujuan pembelajaran diatas maka sudah seharusnya
tercipta suatu Iingkungan belajar yang aktif. Lingkungan belajar yang aktif
memerlukan para siswa dan guru untuk saling respon. Dengan adanya kerja
sarna yang dinamis di mana kedua-duanya merupakan bagian dari suatu visi
dan tanggung jawab.13 Dengan keadaan Iingkungan seperti ini, disamping
siswa belajar isi pelajaran, mereka juga mengembangkan pengetahuan
konseptual, dan mengkomunikasikannya melalui suatu pendekatan
berorientasi penemuan, di mana pelajar tidaklah hanya ditautkan pada
aktivitas itu sendiri tetapi juga dengan sasaran aktivitas itu.
12 Tim Penyusun, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: DepartemcnPendidikan Nasional, 2006), h.377-378.
IJ Carlos j. Ovando, Virginia P. Collier, Mary Carol Combs. Bilingual and ESLclassrooms: leaching In mullieullural conlexls. (McGraw-Hill: New York, 2003), h. 89
12
3. Hakikat Hasil Be1ajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sudiyarto seperti dikutip Waluyo hasil belajar adalah tingkat
penguasaan yang dicapai siswa dalam mengikuti program belajar mengajar
sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.14 Kemudian diungkapkan
bahwa hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari
kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.15 Hal
ini berarti bahwa hasil belajar ini diperoleh setelah adanya suatu proses
pembelajaran yang ditandai dengan perubahan segala potensi yang berisi
kecakapan potensial seseorang.
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti
sesuatu yang terjadi pada diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari
adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian berpengaruh
kepada perilaku. Dengan demikian, perilaku belajar seseorang didasarkan
kepada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari yang kemudian
dapat diketahui melalui tes dan pada akhirnya memunculkan hasil belajar
dalam bentuk nilai riel atau non riel.
Pengetahuan >Belajar--.II Tes --'-fIl Hasil Belajar --.tt Nilai
Perilaku
Gambar 2.1 Skema Proses Basil Belajar
Dari gambar diatas mencerminkan bahwa hasil belajar diperoleh dari
kegiatan evaluasi belajar (tes), dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya
kegiatan belajar. Baik buruknya hasil belajar sangat bergantung dari
pengetahuan dan perubahan perilaku dari individu yang bersangkutan terhadap
yang dipelajarL I6
J4 H.Y. Waluyo, dkk, Maler; Penilaiaan Pencapaian Hasi/ Be/ajar, (Jakarta: KarunikaJakarta Unitversitas Terbuka, 1987) h. 24
15 Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya,), h. 102
16 Usman Melayu, "Hakikat Minat dan Hasil Belajar", dalarn J3erita STMT Trisakti Edisi084, januari 1999, h. 53
13
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Evaluasi yang
berarti pengungkapan dan pengukuran hasH belajar, pada dasamya merupakan
proses penyusunan deskripsi siswa, baik secara kuantitatifmaupun kualitatif.
Tujuan dHakukannya evaluasi hasH belajar adalah:
I. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa
dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu.
2. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam
kelompok kelasnya.
3. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam
belajar.
4. Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan
kapasitas kognitifuya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya)
untuk keperluan beJajar
5. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasH guna metode
mengajar yang telah digunakan guru daJam proses belajar mengajar
(PBM)
Selain itu, berdasarkan UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 pasal 58 (J)
evaluasi hasH belajar peserta didik dilaksanakan untuk memantau proses
kemajuan, dan perbaikan hasH belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Oleh karena itu, maka evaluasi belajar seyogyanya dilaksanakan oleh guru
secara terus-menerus dengan pelbagai cara, bukan hanya saat ulangan
terjadwal atau ujian belaka. J7
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas
pendidikan maupun teori belajar merupakan penentll utama keberhasilan
pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
dHakllkan oJeh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh
peserta didik atau murid. ls Dari proses belajar tersebut siswa memperoleh
17 Muhibbin Syah, Psikalagi Pendidikon dengan Pendekotan Barn, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004) edisi ke-5 h.141-142.
18 Syaiful Sagala, Kansep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2006) cet.6 h.61
14
kemampuan menyatakan
dan prosedur yang elah
(CI) meliputi
konsep, prinsip
hasil belajar yang merupakan hasil dari interaksi tindak belajar yaitu
mengalami proses untuk meningkatkan kemampuan mentalnya dan tindak
mengajar yaitu membelajarkan siswa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu
peristiwa yang bersifat internal pada diri seseorang setelah melakukan
kegiatan belajar. Suatu peristiwa ini ditandai dengan perubahan perilaku dan
pengetahuan seseorang terhadap apa yang dipelajarinya. Kemudian hasil
belajar dapat diperoleh dengan melakukan proses evaluasi atau penilaian
terhadap perubahan perilaku dan pengetahuan tersebut.
b. Komponen Hasil Belajar
Aspek penilaian (assessment) merupakan bagian tidak terpisahkan dari
perubahan kurikulum. Sejalan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang lebih menekankan pada kompetensi, penilaian yang mencakup tiga
ranah, yaitu kognitif, afektif,dan psikomotor merupakan suatu keharusan. Hal
ini sejalan dengan pendapat Carraciao dan Englander (2004) dalam Baedhowi
menyatakan bahwa competency harus memuat tiga komponen, yaitu
knowledge, attitude, dan sldlls.19 Hasil belajar yang diperoleh harus mencakup
tiga aspek kompetensi yang harus dinilai, yaitu:
I. HasH Belajar Penguasaan Materi (kognitif)
Penilaian hasil belajar penguasaan materi bertujuan untuk mengukur
penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmulm (content objectives)
berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci dan prinsip utama.
Ranah kognitif merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan kegiatan
mental/otak. Bloom mengklasifikasi hasil belajar kognitif ini ke dalam
enam jenjang berpikir yaitu:
I. Hafalan/ingatan
kembali fakta,
dipelajari.
19 Baedhowi, "Kebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan"dalam Jumal Pendidikan dan Kebudayaan (Jakarta: Balitbang Dep. Diknas, 2006) Tahun ke-12,No. 063, h. 817
menggunakan prmslp
situasi\aru atau pada
15
2. Pemahaman (C2), meliputi kemampuan menangkap arti yang
diterima.
3. Penerapan (C3), yaitu kemampuan
aturan, metode yang dipelajari pada
situasi konkrit.
4. Analisis (C4), meliputi kemampuan menguaraikan suatu
informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya
sebagai struktur informasi serta hubungan antara komponen
informasi tersebut menjadi jelas.
5. Sintesis '(C5), yaitu kemampuan untuk mengintegrasikan
bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi satu kesatuan yang
terpadu.
6. Evaluasi (C6), yaitu kemampuan untuk mempertimbangkan
nilai suatu pemyataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan criteria
tertentu yang ditetapkan.
2. Hasil Belajar Proses (Normatif7afektif)
Hasil belajar proses berkaitan dengan sikap dan nilai, berorientasi pada
penguasaan dan penilikkan kecakapan proses atau metode. Menurut Krat
Wohl dan kawan-kawan, hasil belajar ini dirinci m,enjadi 5 jenjang, yaitu:
1. Perhatianl penerimaa (receiving)
2. Tanggapan(responding)
3. Penilaianl penghargaan (valuing)
4. Pengorganisasian (organization)
5. Karakterisasi terhadap suatu utau beberapa nilai
(characterization by avalue or value complex ).
3. Hasil Belajar Aplikatif (psikomotor)
Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor merupakan kelanjutan dari hasil
belajar kognitif dan perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang
16
terkandung pada kedua ranah tersebut dalam kehiclupan sehari-hari. Ranah
psikomotor ini meneakup 7 tingkatan, yaitu:
I. Persepsi - Perception (mampu menau,irkan rangsangan, peka
terhadap rangsangan, menyeleksi objek).
2. Kesiapan - Set (mampu berkonsentrasi" menyiapkan diri seeara
fisik, emosi, dan mental).
3. Gerakan terbimbing - Guided response (mampu meniru
eontoh, meneoba-eoba, pengembangan respon baru).
4. Gerakan terbiasa - Mechanism (Berketerampilan, berpegang
pada pola, respon baru muneul dengan sendirinya).
5. Gerakan kompleks - Complex overt response (sangat terampil
seeara lanear, luwes, supel, gesit, dan lineah).
6. Penyesuaian pola gerakan - Adaptation (mampu menyesuaikan
diri, bervariasi, pemeeahan masalah).
7. Kreativitas/ Keaslian - Creativity! Organization (mampu
meneiptakan yang baru, berinisiatif).20
Pengetahuan ditinjau dari sifat dan eara penerapan ilmu pengetahuan
terdiri atas dua maeam. Pertama, pengetahuan deklaratif (knowing that) atau
"mengetahui bahwa" yaitu pengetahuan mengenai informasi faktual yang pada
umumnya bersifat statis, normatif, dan dapat dijelaskan seeara lisan atau
verbal. lsi pengetahuan ini berupa konsep-konsep dan fakta yang dapat
ditularkan kepada orang lain melalui ekspresi tulisan atau lisan. Kedua,
pengetahuan prosedural (knowing how) atau "mengetahui eara", yaitu
pengetahuan yang mendasari keeakapan atau keterampilan perbuatan
jasmaniah yang eenderung bersifat dinamis. Pengetahuan keterampilan ini
dapat bertahan dalam diri siswa meskipun telah lama ditinggalkan.21
20 Ahmad Sofyan dkk., Eva/llasi Pembe/ajaran lPA Berbasis Kompo/ensi. (Jakarta: UlNJakarta Press, 2006), h. 13-24
21 Muhibbin Syab, Psik%gi Be/ajar, (Jakarta: PT. Raja Orafindo Persada, 2004), h. 80
17
4. Hasil Bclajar Biologi
Scsuai dcngan hakikat lPA sebagai produk d,m proses, maka hasil
belajar dalarn pembelajaran biologi ini seeara sekaligus telah meneakup ketiga
ranah tersebut (kognitif, afektif, dan psikomotor), dil1flana ketiganya saling
menunjang satu sarna lain. Ratna WHis Dahar mengatakan, "sebenamya
semua aspek belajar itu saling berkaitan, misalnya aspck psikomotor
sebenamya merupakan aplikasi dari proses kognitif (berfikir), karena
seseorang dapat melakukan suatu gerakan atau motorik yang baik karena hasil
bel'tiar (proses)?2 Ini berarti bahwa siswa yang mampu mengaplikasikan
pemahaman konsep atau prinsip biologi melalui kegiatan ilmiah disertai sikap
iImiah dapat dikatakan siswa tersebut sudah memperoleh hasil belajar biologi.
5. Hakikat Kcgiatan Laboratorium (praktikum)
a. PCDgcrtian Laboratorium
Kata "laboratorium" adalah kata latin yang berarti "tempat kerja".
Dalam perkembangannya kata "Iaboratorium" mempertahankan arti
aslinya, yaitu "tempat bekeIja", tetapi khusus untuk keperluan penelitian
i1miah. Kemudian seiring dengan perkembangan sains dan teknologi
nyang didasari atas pengamatn dan eksperimentasi mulai dikenal istilah
laboratorium sains sekolah (school science laboratory), yaitu ruang
tempat siswa mengadakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
sains?3
Laboratorium adalah sarana kegiatan belajar mengajar, baik berupa
gedung, ruangan, alam atau lingkungan sekitar yang digunakan untuk
melakukan pcnelitian dan pereobaan. Dalam pendidikan, laboratorium
merupakan tempat proses belajar mengajar mela.lui metode praktikum
yang dapat menghasilkan pengalarnan belajar. Siswa dapat bcrinteraksi
22 Nur Rahmah Islami, "Kemampuan Aspek Psikomotor Siswa do/am PrakJikumReprodllksi Generatifpada TlI1nbllhan", (Bandung: FMIPA UPI Bandung, 2002), h.I3
23 Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya, (Bandung: PUDAKSCIENTIFIC, 2006), h. I
18
dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala yang
diamatinya secara langsung.
Siagian mengemukakan pengertian laboratorium sebagi berikut:
I. Laboratorium dapat merupakan wadah yaitu tempat, gedung,
ruang, dan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah;
2. Laboratorium dapat merupakan sarana atau media dimana
dilakukan kegiatan belajar. Dalam hal ini laboratorium dilihat
sebagai perangkat lunak;
3. Laboratorium dilihat sebagai pusat kegiatan untuk menemukan
kebenaran ilmiah;
4. Laboratorium dapat diartikan sebagai pusat informasi, karena
dengan sarana dan prasarana yang dimilikinya dapat dilakukan
kegiatan ilmiah dan eksperimen. Dengan demikian terdapat
penemuan-penemuan baru maupun cara kerja dan sebagainya; dan
5. Laboratorium dilihat dari segi keIjanya merupakan tempat dimana
dilakukan kegiatan kerja menghasilkan sesuatu. Dalam bidang
teknik laboratorium dapat diartikan sebagai bengkel kerja.
Sedangkan yang dimaksud dengan laboratorium IPA adalah tempat
melakukan pengujian teori melalui kegiatan eksptJrimen dan membantu
dalam memahami berbagai konsep IPA.24
Dengan kegiatan praktikum siswa akan memperoleh sebuah
pengalaman belajar yang bermakna. Pengalaman menciptakan ikatan
emosional, yaitu menciptakan peluang untuk pemberian makna
(penamaan). Pengalaman juga menciptakan pertanyaan mental yang harus
dijawab, seperti Mengapa? Bagaimana? Apa? Kemudian pengalaman
tersebut dapat membangun keingintahuan siswa, menciptakan pertanyaan-
24 Abdul Muis, "Tingkal Kesiapan dan Pendayagunaan Laboratorium IPA do/amMenunjang Pembelajaran IPA ", Tesis Pasea Sarjana Universitas Negeri Makassar, (Jakarta:Perpustakaan LIPI Jakarta, 2003), h. 9-11, t.d.
19
pertanyaan tersebut dalam benak mereka.25 Keadaan seperti ini akan
mendorong siswa untuk menemukan pemahaman tel'hadap konsep baru.
Kegiatan laboratorium yang efektif berperall besar terhadap siswa
sarna halllya dengan kegiatan pembelajaran didalam kelas yaitu
memberikan perallan besar dalam mengatasi rasa keingintahuan yang
dimiliki siswa. Dengan kegiatan laboratorium tersebut siswa dapat belajar
menemukan sendiri jawaban atas sesutau hal yang belu pemah mereka
pahami. Pada saat ini siswa dituntut untu berperall aktif dalam kegiatall
laboratorium diantaranya mengajukan pertallyaan mellgumpulkall data
yang mendukung melljelaskall gagasall mereka serta mempertahankan
hasil temuall mereka. Hal ini membiarkan siswa untuk mampu melljawab
bentuk sebuah pertanyaan "bagaimana jika" yang merupakan pertanyaan
yang pasti dimiliki oleh setiap anak?6
Dengan pembelajaran di laboratorium siswa diajak untuk
mengembangkan kemampuall diri. Hal ini seiring dengan perubahan
paradigma belajar berbasis pengetahuan ke belajar berbasis kompotensi
(competence based leraming), yaitu paradigma yang menerangkall bahwa
anak belajar untuk mengembangkall kemampuan diri. Dalam bidang
keilmuan, siswa belajar untuk mellemukan pengetahuall (bukall
menerapkan produk pengetahuan), mengembangkan teknologi, dan
menerapkannya dalam kehiduan sehari-hari. Lebih dari itu, dalam proses
pembelajarall siswa belajar untuk memiliki kacakapall (kompetensi)
hidup.27 Kompetensi ini adalah suatu kompetisi berorientasi laboratorium
yang menyertakan proses i1mu pengetahuan esellsial dalam ilmu biologi di
sekolah mellengah. Kegiatan praktikum tidaklah dimaksud untuk
25 Bobby De Porter, dkk., Quantum Teaching, Tcrjemahan dari Quantum Teaching:Orchestrating Student Success oleh Ary Nilandari (Bandung: Kaifa PT. Mizan Pustaka, 2007), h.16.
26 Robin Lockett Carter Integrating Effective Laboratories into Biology Classroomshttp://www.ED 608 - Expanding Reading Ahility Through.com hlml yang direkam pada 18desemher 2007.
27 Pudyo Susanto, "Keterampi/an Dasar Mengajar IPA Berbasis Konlruktivisme ".(Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA: Universitas Malang, 2002), h. 3
20
mempelajari biologi secara khusus. Melainkan memberikan bekal kepada
siswa mengenai kecakapan dan hidup mandiri.28
Thomas Henry Huxley dalam Soeparmo mengemukakan slogan
"seeing is believing' pada saat pertama mengintroduksi pengajaran IPA
melalui kegiatan praktikum. Slogan ini menegaskan salah satu peran
kegiatan praktikum, yaitu peron ilustrif Peran ilustratif ini memberikan
kesempatan bagi siswa dalam kegiatan praktikum misalnya kesempatan
memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru. Dengan adanya tuntutan
agar siswa berpartisipasi aktif maka peranan praktikum berkembang
menjadi peron konjirmotij, yaitu memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mengumpulkan fakta untuk meyakinkan kebenaran konsep masih
bila belum mencapai tujuan. Dan yang terakhir peron informotif yaitu
menuntut siswa dalam kegiatan praktikum untuk melacak atau merunut
gejala atau fenomena yang menjadi sebab timbulnya kejadian-kejadian
atau fakta-fakta.'9
b. Pengelolaan Laboratorinm
Salah satu usaha bidang pendidikan adalah menunjang pelaksanaan
kurikulum diantaranya: pengadaan ruangan dan alat··alat laboratorium IPA
pada sekolah. Agar alat-alat laboratorium dapat dimanfaatkan dengan baik
maka diperlukan pengelolaan yang tepat.
Secara garis besar pengelolaan laboratorium dibedakan menjadi
kegiatan pemeliharaan, penyediaan, dan peningkatan daya guna
laboratorium.
a. Memelihara kelancaran penggunaan laboratorium
Untuk keperluan ini diperlu adanya penjadwalan dalam
penggunaan laboratorium. Selain itu adanya tata tertib penggunaan lab
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Perlengkapan-
28 Karen L. Lancour~ Process Skills For Life Science (05). National Supervisor.www.tupts.edu/as/wright center/fellow/sci.olympiodlpslsl.traininghammcd.pdf
29 Soeparmo, "Strategi Mengajar IPA Melalui Kegiatan Praktikum", dalam MajalahDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tabun III, Mei Tahun 1987, h. 43
21
perlengkapan P3K dan pemadam kebakaran harus senantiasa ada
dalam lab dan setiap pemakai lab tahu benar bagaimana
menggunakannya.
b. Menyediakan alat-alat dan zat-zat yang diperlukan di dalam
laboratorium
Penyediaan zat untuk siswa ada dua macam yaitu: I) zat yang
dapat diambil langsung (seperti larutan yang sudah disediakan di rak
rak terbuka atau zat-zat yang disediakan dalam lemari zat yang sudah
diberi nomor dan nama yang jelas), dan 2) ,:at yang harus diminta
(disediakan lembaran permintaan yang berisi nama dan nomor induk
siswa serta daftar zat yang diminta kepada petugas lab).
c. Peningkatan daya guna laboratorium
Untuk meningkatan penggunaan lab, maka setiap akhir tahun
ajaran hendaknya guru-guru merencanakan kegiatan-kegiatan lab
untuk tahun ajaran berikutnya sehingga persiapan lab untuk tahun
ajaran berikutnya sudah dapat dimulai seawal mungkin. Tentu saja
selalu diusahakan untuk meningkatkan proses kegiatan maupun
kualitas kegiatan yang.disesuaikan dengan peralatan yang tersedia.
c. Perlengkapan Laboratorinm Sains
Perlengkapan yang harus dipenuhi oleh sebuah laboratorium
adalah:
a.Meja
Jenis-jenis meja yang seharusnya ada di dalam lab yaitu meja keIja
siswa, meja keIja guru, meja demonstrasi, dan meja dinding.
I. Meja kerja siswa, untuk keperluan siswa duduk dengan ukuran
(160 x 60 x 72) cm, meja kerja untuk keperluan bekeIja sambi!
berdiri dan duduk berukuran (160 x 60 x 92) cm.
2. Meja kerja guru, berukllran (120 x 100 x 90) cm.
3. Meja demonstrasi, dengan panjang 300 - 400 cm, lebar 80 - 90 cm,
tinggi 90 em, biasanya diletakkan di depan papan tulis dan berdiri
di atas panggllng yang tingginya kurang lebih 20 em.
22
4. Meja dinding, diletakkan pada salah satu sisi ruang lab di bawah
jendela yang mendapat penerangan alami, digunakan untuk
kegiatan yang menggunakan mikroskop.
b. Lemari
Lemari dibedakan berdasarkan kegunaannya:
I. Lemari untuk keperluan menyimpan alat dan bahan, terdiri dari
lemari biasa, lemari gantung, dan lemari meja.
2. Lemari asap, hanya sangat diperlukan oleh lab kimia. Ukuran
lemari asap (150 x 80 xl 50) em, ;pada bagian atas diberi
cerobong dan kipas angin atau alat pendorong gas keluar.
3. Rak sebagai menyimpan alat dan bahan
c. Bak cuci
d. Listrik
e. Gas atau pembakar spirtus.30
d. Macam-macam Bentuk Praktikum
Banyak para pakar pendidikan Sains meyaldni bahwa earn yang
terbaik untuk belajar pendekatan ilmiah adalah dengan menjadikan siswa
sebagai scientis. Beberapa pakar pendidikan mempunyai pandangan yang
berbeda terhadap kegiatan praktikum, sehingga melahirkan bebernpa
model dan metode praktikum, seperti misalnya: model praktikum induktif,
model praktikum verifikasi, dan metode inkuiri.
a. Model praktikum induktif dikembangk.m oleh penganut faham
Francis Bacon yang berpendapat bahwa pekerjaan scientist
adalah mengumpulkan pola hubungan antar data dan selanjutnya
menemukan teori untuk merasionalisasikan semua itu. Atau
dengan kata lain dari fakta menuju generalisasi.
b. Model praktikum verifikasi dikembangkan oleh penganut faham
Popper yang memandang scientist mengawali penyelidikannya
dengan suatu hipotesis yang diturunkan dari perpaduan antara
30 Nuryani, dkk, Slralegi Be/ajar Mengajar Bialogi, (Malang: Universitas Negeri Malang,2005), h. 141-142
23
pengalaman dan kreativitasnya. Lebih lanjut scicntist menguji
kesalahan atau kebenaran hipotesisnya melalui observasi dan
eksperimen. Kegiatan praktikum model verifikasi ini lebih
diarahkan pada pembuktian teori yang telah dipelajari siswa
sebelumnya.
c. Model praktikum inkuiri dikembangkan melalui pendekatan
heuristik yang memandang scientist sebagai penemu
(discoverer). Dalam kegiatan praktikum ini siswa dipandang
sebagai seorang scientist yang sedang melakukan eksperimen,
mereka dituntut untuk merumuskan masalah, merancang
eksperimen, merakit alat, melakukan pengukuran yang cermat,
menginterpretasi data perolelahan, dan mengkomunikasikan hasil
temuan melalui laporan yang dibuatnya.3!
e. Pemanfaatan Laboratorium dalam Pembelajaran IPA Biologi
Dalam pembaruan sistem pendidikan yang berlaku di Indonesisa
sekarang ini, setiap guru dituntut untuk menyadari tujuan dari kegiatan
mengajar dengan titik tolak kebutuhan siswa.32 Berawal dari kebutuhan
siswa dalam memperoleh pemahaman tentang suatu konsep IPA inilah,
pemilihan laboratorium sebagai salah satu sumber belajar yang periu
diberikan kepada siswa. Karena dengan kegiatan pembelajaran di
laboratorium (praktikum) siswa diberikan muatan IPA sebagai suatu
proses.
Menurut Suyitno pembelajaran adalah upaya lIntuk menciptakan
iklim dan pelayanan terhadap kemampllan, potensi, minat, bakat dan
kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal
antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Kemudian
Suhito menambahkan bahwa agar tujuan pengajaran dapat tercapai, guru
31 Nuryani, dkk, Slralegi Be/ajar Mengajar Bia/agi, (Malang: Universitas Negeri Malang,2005), h. 136
32 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evoluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),eel. keenam h. 134
24
harus mampu mengorganisir semua komponen yang satu dengan yang
lainnya dapat berinteraksi secara harmonis.33
Untuk meneapai tujuan dalam pembelajaran biologi tidak hanya
eukup diajarkan dengan kode verbal yang disampaikan guru saja. Dalam
rangka meneapai tujuan yang bersifat multidimensi dalam proses
pembelajaran, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat. Salah satu
pembelajaran yang dianggap dapat meneakup ketiga ranah sekaligus
(kognitif, afektif, dan psikomotor) adalah kegiatan pembelajaran di
laboratorium (praktikum). Kegiatan pembelajaran di laboratorium ini
dapat dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Eksperimen
adalah salah satu eara mengajar, dimana siswa melakukan sustu
pereobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosl:snya, serta menuliskan
hasil pereobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas
dan dievaluasi oleh guru.
Penggunaan metode eksperimen ini mempunyai tujuan agar siswa
mampu meneari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas
persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan
sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cam berpikir yang ilmiah
(scientific thinking). Dengan eksperimen siswa menemukan bukti
kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.34
Pembelajaran melalui kegiatan di laboratorium (praktikum) sudah
merupakan bagian yang tidak terpisahkan atau bagian integral dari
pengajaran rutin. Dalam proses belajar mengajar biologi siswa tidak
hanya mengetahui pengetahuan deklaratif, namun juga pengetahuan
prosedur, karena penguasaan berbagai keterampilan dasar biologi seperti
menggunakan mikroskop, mengamati, menggambar preparat dari hasil
33 "Model Pembelajaran CreatifProblem Solving dengan Video Compact Disk dalamPembelajaran Matematika", htto:l/www. Mathematic.transdigilcom, html yang direkam pada 25Jull 2007, h. 2
34 Roestiyah NK., Strateg; Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 80
25
pengamatan sangat diperlukan dalam proses beh\iar mengajar biologi?5
Aktivitas Laboratorium cenderung hanya menjadi prosedur "buku resep"
dalam rangka mengumpulkan data. Ada penekanan pada perencanaan
suatu penyelidikan atau pada menginterpretasikan hasil.36 Para guru tidak
hanya menyajikan prosedur untuk diikuti akan tetapi pembelajaran
melalui laboratorium diciptakan terfokus pada proses kerja ilmiah
disamping pada sisi kontenJisi ilmiah tertentu. Karena keterampilan
Proses cenderung bertahan lebih lama dibanding isi pelajaran, dan kita
percaya pola berpikir seperti ini merupakan teladan yang dapat ditransfer
ke situasi baru. Metode berpikir investigativ merupakan suatu komponen
ilmu pengetahuan yang sangat penting dalam mengajar, untuk digunakan
di tingkatan sekolah dasar dan sekolah menengah?7
Carin dan Sund dalam Rahmah menyatakan bahwa laboratorium
memiliki peranan yang cukup penting dalam pembelajaran IPA. Tuntutan
kegiatan laboratorium dijabarkan dalam bentuk Lembar KeIja Siswa
(LKS). Menurut Suastra dalam 18. Putu Mardana, agar pelaksanaan
kegiatan laboratorium dapat mengintegrasikan konsep-konsep yang telah
dikenal sebelumnya dengan peristiwa yang diamati di laboratorium, perlu
diadakan kegiatan pralaboratorium. Pralaboratorium merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang
prakonsepsi siswa dan keterkaitannya dengan konsep-konsep siswa yang
lain. Kemudian Sadia menambahkan bahwa, pernbelajaran yang bertitik
tolak dari prakonsepsi akan memberi kesempatan pada siswa untuk
membangun sendi struktur kognitifnya serta merestruksisasi konsepnya
menqju konsep yang ilmiah sehingga hasil beh\iar yang dicapai siswa
akan lebih bermakna. Setelah kegiatan laboratorium dilanjutkan dengan
35 Nur Rahmah Islami, "Kemampuan Aspek Psikomolor Siswa do/am PraktikulnReproduksi GeneralifPada Tumbuhan", Skripsi FMIPA UPI Bandung, (Bandung: PcrpustakaanFMIPA UPI Bandung, 2002), h. 9
36 Dorothy L. Gabel, Hand Baok ofResearch on Science Teaching and Learning, (NewYork: Macmillan Publishing Company, 1994), h. 51
37 Solve Marie Tegner Stenmark, Scientists At Play: Teaching Science Process Skills,Norway, Submitted by sis on Fri, 2006-08-04 21:19
26
postlaboratorium yakni kegiatan untuk mengklasifikasikan temuan
temuan yang diperoleh siswa selama eksperimen (negosiasi), melalui
diskusi antar kelompok.38
Pemanfaatan laboratorium dalam IPA biologi adalah
pemberdayaan sarana dan prasarana laboratorium IPA dalam proses
belajar mengajar. Namun dalam kegiatan pembelajaran di laboratorium
ini guru menggunakan metode gabungan eksperimen, demonstrasi,
diskusi, tanya jawab, pemberian tugas, dan ceramah serta mengerjakan
LKS. Demi lancarnya kegiatan laboratorium guru perlu dibantu oleh
seorang pengelola lab.
Dengan belajar di laboratorium siswa akan memperoleh
keterampilan, karena dengan menggunakan alaI, siswa melihat secara
langsung, mendengar informasi dari siswa lain atau guru dan
mengerjakan kegiatan, mengamati, mengumpulkan data,
menginterpretasi data dan mengumpulkan hasil kegiatannya.
Keunggulan dalam penggunaan laboratorium diantaranya:
I. Guru lebih mudah menyajikan materi pada setiap pokok bahasan.
2. Mempermudah menerapkan konsep-konsep IPA Biologi.
3. Mengembangkan pola pikir siswa untuk membuktikan kebenaran hasil
hipotesa.
4. Menanamkan sifat disiplin individu.
5. Meningkatkan profesionalisme guru IPA Biologi.
6. Menanamkan keterampilan siswa untuk menerapkan konsep.
7. Memberikan keterampilan pada minat siswa dalam mengorganisasikan
data dan menyimpulkan hasiL39
38 IB Putu Mardana, "Intensifikasi Pelaksanaan Kegiata Laboratorium dalamPembelajaran IPA sebagai Upaya Meningkatkan Mina~ Sikap Umiah, dan Prestasi Belajar IPASiswa Kelas II SLTP Negeri Singaraja ". dalam Majatah Aneka Widya, No.3 Tahun XXXIII, Juli2000,h.150
39 Ramli Rian, Pengaroh Kegiatan Laboratorium Terhadap Hasil Be/ajar Biologi Siswadi SMP AI-Ghozali. (Jakarta: Skripsi Perpustakaan FlTK UIN Jakarta, 2006). h.28-29
27
6. Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS)
a. Pengertian Pendekatan KPS
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagi wawasan
atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, social,
dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang
pada prinsipnya tclah ada dalam din siswa (Depdikbud, 1986)40.
.Keterampilan proses adalah pendekatan belajat mengajar yang memberi
tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan memperoleh
pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan
keterampilan proses diupayakan dilakukan secara efektif dan efesien
dalam mencapai tujuan pelajaran.41 Dimana pengertian sains itu sendiri
menurut Association for Science Education (ASE) adalah Hmu
pengetahuan yang indah dan menarik serta kedua-duanya saling
mengkonstruksi. Pencarian pengetahuan di dalam sains itu sendiri adalah
suatu aktivitas intelektual yang mendorong ke arah ciptaan riset dan
pengetahuan yang berkelanjutan!2
Pendekatan keterampilan proses sains merupakan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada proses IPA. Keterampilan proses
sains dalam IPA ini melibatkan keterampilan-keterampilan
kognitif/intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif terlibat
karena dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan
pikirannya. Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan proses
karena mungkin siswa melibatkan penggunaan alat dan bahan,
pengukuran, penyusunan atau perakitan alaI. Dengan keterampilan sosial
dimaksudkan bahwa siswa berinteraksi dengan sesamanya dalam kegiatan
belajar mengajar dengan keterampilan proses, misalnya mendiskusikan
40 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006),Cet. Ketiga, h. 138
41 Kurikulum 1984, dari http://etnissunda.multiply.com/iournal yang direkam pada 29Des.2007
42 Mike Watts, Constnlcliv;sm, Re-collslnlctivism and Tas-orientated Problem-Solving,Book chapter 4. The Falmer Press. London, h. 40.
28
hasil pengamatan.43 Identifikasi keterampilan proses sams yang akan
digunakan dalam pembelajaran itu adalah mungkin untuk memilih batasan
proses yang akan menunjukan dan membangun keterampilan proses
tersebut yang ada di dalam pelajaran. Sehingga haruslah disesuaikan
keterampilan proses yang digwlakan dalam aktivitas belajar.44
Dalam pembelajaran keterampilan proses dikenal pula sebagai
pendekatan proses. Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran
yang memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses
penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan
proses. Dalam pendekatan proses ini guru menciptakan bentuk kegiatan
pengajaran yang bervariasi, agar siswa terlibat langsung dalam berbagai
pengalaman. Siswa diminta untuk merencanakan, melaksanakan, dan
menilai sendiri suatu kegiatan. Siswa melakukan kegiatan percobaan,
pengamatan, pengukuran, perhitungan, dan membuat kesimpulan-
k · I d' ·45eSlmpu an sen trI.
Kesesuaian antara tujuan, materi dan metode serta pengalaman
belajar jelas menjadi dambaan para pengembang kurikulum maupun guru
dalam perencanaan pengajaran. Sangat tidak adil apabila siswa dituntut
untuk kreatif melalui pengalaman belajar yang pasif dalam mempelajari
konsep tertentu. 46 Oleh karena itu, pemilihan keterampilan proses sains
merupakan hal yang seharusnya dilaksanakan dalam mempelajari biologi.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakall secara inkuiri i1miah
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan
bersikap i1miah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di sekolah menengah
pertama menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
43 Nuryani, dkk, Strategi Be/ajar Mengajar Bi%gi, (Malang: Universitas Negeri Malang,2005), h. 7844 Shlomo Sharan, Hand Book Of Cooperative Learning Methods, (London: Praeger,greenwood,1999). h. 230
4' Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembe/ajaran, (Bandung: Alfabeta, 2006) cet.6h.74
46 Nuryani, dkk, Strategi Be/ajar Mengajar Bi%gi, (Malang: Universitas Negeri Malang,2005), h. 77-78
30
sebagainya) ; b) guru tidak dominan melainkan bertindak selaku
organisator dan fasilitator.49
b. Jenis dan Karakteristik KPS
Conny Semiawan dalam Arisal Nurhadi mengatakan bahwa
keterampilan proses adalah suatu keterampilan yang mengembangkan
keterampilan proses untuk memproses perolehan, sehingga anak mampu
menemukan dan mengembangkan sendiri fakita dan konsep, serta
menumbuhkembangkan sikap dan nilai yang dituntut sesuai dengan
kemampuannya disebut pendekatan keterampilan proses.50 Hal ini berarti
bahwa dengan penerapan keterampilan proses dalam proses pembelajaran
akan membantu siswa mengembangkan keterampilan-keterampilan yang
ada pada diri mereka masing-masing yang merupakan gambaran
keberhasilan siswa setelah menempuh proses pembelajaran.
Salah satu peran yang paling utama seorang guru adalah sebagai
fasilitator. Dengan secara berangsur-angsur guru memberikan tanggung
jawab terhadap siswa dalam proses belajar. SecaJll bertahap, para siswa
dapat menerima tanggung jawab dalam hal perencanaan, melaksanakan
penyelidikan, menggunakan bukti, dan lain-lain.51 Ketika para siswa
mengira telah menguasai keterampilan proses ini, mereka dapat
menggunakan tanggung jawab yang mereka miliki untuk dasar penilaian
mereka, pengambilan tindakan dan pengumpulan serta
menginterpretasikan bukti yang milik mereka sendiri. Disinilah fungsi
seorang guru dalam memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan siswa ketika
melakukan proses penemuan suatu konsep dan memberikan arahan apabila
terjadi miskonsepsi. Ketrampilan Proses sains mutlak sangat penting untuk
diberikan kepada anak-anak. Ada suatu kepercayaan kuat bahwa anak-
49 http://duniaguru.com/indcx.php?option-com contcnt&task=view&id=239&Itemid=26yang direkam pada 7 Jan 2008 23:56:31 GMT.
50 Arisal Nurhadi, "Pe'!ganlh Penggunaan Pendekatan KeterampiJan Proses Sainsterhad£lp Prestasi Be/ajar Bi%gi Siswa", Skripsi UIN Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan FITK UINJakarta), h.14
51 Doris Ash, The Process Skills of Inquiry, Reprinted coul1esy of Jerry Pine, CaltechPrecollege Science Initiative.
31
anak yang diperkenalkan terhadap ilmu pengetahuan melalui ketrampilan
proses akan memiliki ketrampilanlkompetensi yang bermanfaat untuk
sepanjang hidupnya. Karena keterampilan proses cenderung untuk tinggal
dengan suatu periode yang lebih panjang.52
Penguasaan keterampilan proses sains ini dapat diukur dengan
menggunakan tes penampilan/perbualan. Dalam pengukuran keterampilan
proses sains ini ada beberapa karakteristik yang harus diperhatikan.
Karakteristik umum pokok uji keterampilan proses sains ini anlara lain,
yaitu:
I. Tidak membebani konsep (non-consept burden)2. Mengandung sejumlah informasi yang harns diolah oleh responden
atau siswa, informasi dapat berupa gambar, grafik, data dalam labelalau uraian alau objek aslinya.
3. Aspek yang akan diukur oleh pokok uji keterampilan proses sainsharus jelas dan hanya mengandung satu aspek saja.
4. Sebaiknya ditampilkan gambar untuk membantu menghadirkanobjek.Keterampilan proses dalam pembelajaran IPA dapat menimbulkan
sikap ilmiah, kemudian dengan pendekatan keterampilan proses ini dapat
mengubah sikap siswa ke arah yang lebih baik t,erhadap pelajaran IPA.53
Siswa merasa tertarik untuk mempelajari pelajaran IPA karena mereka
dilibatkan langsung dalam kegiatan belajar.
Beberapa jenis keterampilan proses sains antara lain keterampilan
observasi, interpretasi, klasifikasi, prediksi, komunikasi, berhipotesis,
merencanakan percobaan, menerapkan konsep, dan mengajukan
pertanyaan. Jenis-jenis keterampilan ini dapat dikembangkan secara
terpisah-pisah bergantung kepada metode yang digunakan.54
52Process Skills in Science for Children: Let us Begin Science.http://library.unescoiicba.orgiEngIishiSECONDARY_SCIENCE_SERIES/.scienceJessonsl2yrocess skills.hlm
- 53 I Nyoman Subrailia dan 1Nengab Karlasa. "Upaya Meningkatkan Sikap Imiah danKua/itas Be/ajar Siswa Seko/ah dasar me/a/ui Pembe/ajaran IPA dengan PendekatanKeterampilan Proses", (Jurnal Pendidikan Pengajaran IKIP egeri Singaraja No.2 Th XXXV April2002), h. 12
54 Nuryani, dkk, Strategi Be/ajar Mengajar Bi%gi, (Malang: Universitas Negeri Malang,2005), h. 78
32
Menurut Ratna Wilis Dahar dalam Arusal Nurhadi, menyebutkan
bahwa keterampilan berfikir yang tergolong keterampilan proses IPA
yaitu55:
a. Mengamati
Mengamati merupakan suatu kemampuan menggunakan
semua indera yang harus dimiliki oleh setiap orang. Dalam kegiatan
i1miah mengamati berarti memilih fakta-fakta yang relevan dengan
tugas tertentu dari hal-hal yang diamati, atau memilih fakta-fakta
untuk menafsirkan tertentu dengan membandingkan hal-hal yang
diamati maka akan berkembang kemampuan untuk mencari
persamaan dan perbedaan.
b. Menafsirkan pengamatan
Hasil-hasil pengamatan tidak akan berguna bila tidak
ditafsirkan. Karena itu dari mengamati langsung, dan mencatat setiap
pengamatan secara terpisah, kemudian menghubungkan hasil-hasil
pengamatan itu, mungkin ditemukan pola-pola tertentu dalam seri
pengamatan. Penemuan pola ini merupakan dasar untuk menyatakan
kesimpulan atau generalisasi.
c. Meramalkan
Meramalkan merupakan bagian dari IPA yang membuat IPA
dapat tumbuh pesat. Dengan menggunakan pola-pola yang ditemukan
dari suatu seri pengamtan para ilmuan mengemukakan apa yang
mungkin terjadi pada masa yang akan dalang atau yang belum
diamati. Jadi, bertitik tolak dari menafsirkan hasil-hasil pengamatan
dapat dikembangkan kemampuan untuk meramalkan. Proses
peramalan merupakan suatu proses penalaran yang didasarkan pada
pengamatan.
d. Menggunakan alat atau bahan
55 Arisal Nurhadi, "Pengaruh Penggllnaan Pendekalan Keterampilan Proses Sainsterhadap Prestasi Be/ajar Bi%g; Siswa", Skrips; UIN Jakarta. (Jakarta: Perpustakaan FITK UINJakarta), h.I 5
33
Melakukan percobaan dalam IPA membutuhkan alat dan
bahan. Berhasil atau tidaknya suatu pen;obaan tergantung pada
kemampuan memilih dan menggunakan alat yang secara tepat secara
efektif. Pengalaman menggunakan alat dan bahan merupakan
pengalaman konkret yang dibutuhkan anak lIntuk menerima gagasan
gagasan baru. Hal ini suatu syarat penting dalam belajar bagi anak
anak sekolah dasar yang masih pada tingkat operasional konkret itu.
e. Menerapkan konsep
Kemampuan untuk menerapkan konsep-konsep yang telah
dipelajari dalam situasi baru atau menerapkan konsep itu pada
pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi
merupakan tujuan pendidikan IPA yang penting. Dalam menerapkan
konsep untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi, periu dianggap
bahwa yang setiap yang diberi penjelasan itu bersifat semntara dan
dapat diuji, jadi ini berupa hipotesis.
f. Merencanakan Penelitian
Setelah melihat suatu pola atau hubungan dari pengamatan
pengamatan yang dilakukan, perlu kesimpulan sementara, atau
hipotesis yang dirumuskan itu diuji. Untuk itu diperiukan
kemampuan untuk merencanakan suatu percobaan yang meliputi
kemampuan untuk menentukan alat-ala! darn bahan-bahan yang akan
digunakan, menetukan variabel-variabel, menentukan yang mana
diantara variabel-variabel yang harus dibuat tetap dan mana yang
berubah. Selanjutnya menentllkan cara dan langkah kerja, bagaimana
mengolah hasil-hasil pengamatan untllk mengambil kesimplilan
merupakan kegiatan yang harus dilatih sejak sekolah dasar.
g. Berkomunikasi
IPA terbllka bagi setiap orang yang ingin memahaminya dan
dinilai oleh siapa saja yang ingin memahaminya, dan dinilai oleh
siapa saja yang mau menilainya. Sebagai implikasinya, para ilmllan
diharapkan menguraikan secara jelas dan cermat apa yang mereka
34
lakukan, sehingga dapat diuji oleh i1muan-ilmuan lain. Karena itu
dalam pendidikan IPA anak-anak sejak dini dilatih untuk dapat
melaporkan hasil-hasil percobaan mereka secara sistematis dan jelas.
h. Mengajukan Pertanyaan
Dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan berfikir di
atas, anak diberikan kesmpatan untuk menggunakan pikirannya. Maka
dihadapkan pada masalah-masalah yang ada di sekitamya. Sejauh
mana anak menggunakan pikirannya untuk dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan. Kualitas pertanyaan yang diajukan anak
menunjukkan tinggi rendahnya berpikir anak itu.
Dalam Nuryani R. ditambahkan 2 keterampilan lainnya yaitu
keterampilan mengklasifikasi atau mengelompopkkan yaitu meJiputi
kegiatan seperti mencari perbedaan, mengontraskan ciri-ciri, mencari
kesamaan, membandingkan, dan mencari dasar penggolongan. Yang
kedua adalah keterampilan berhipotesis, yaitu keterampilan menyatakan
hubungan antara dua variabel, atau mengajukan perkiraan penyebab
sesuatu terjadi.56
Sesungguhnya diantara jenis-jenis keterampilan proses situ tidak
ada batas yang jelas, satu sama lain saling terkait dan berhubungan.
Umpamanya untuk dapat mengelompokkan sl~seorang memerlukan
keterampilan observasi. Pengkategorian jenis-jenis keterampilan proses ini
dimaksudkan untuk meninjaunya dengan penekanan pada keterampilan
tertentu.57
B. Babasan HasH Pcnclitian yang Rclcvan
IB Putu Mardana dalam skripsinya yang berjudul "Intensifikasi
Pelaksanaan Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran IPA sebagai
lJpaya Meningkatkan MinaI, Sikap IImiah, dan Prestasi Belajar IPA Siswa
56 Nuryani. dkk, Strategi Be/ajar Mellgajar Biologi, (Malang: Universitas Negcri Malang,2005), h. 78
57 Nuryani, dkk, Siralegi Be/ajar Mengajar Bi%gi, (Malang: Universitas Neger; Malang,2005), h. 86
35
kelas II SLTP Negeri Singaraja memberikan kesimpulan bahwa
intensifikasi pelaksanaan kegiatan laboratorium IPA dapat meningkatkan
minat, sikap ilmiah, dan prestasi beJajar IPA siswa. Siswa memiliki respon
yang baik terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran laboratorium
tersebut.58
Grace Teo Yew Mei melakukan peneJitian lIntuk menyelidiki siswa
yang sudah mengambil bagian dari suatu inovasi kllrikulum. Apakah siswa
mempllnyai ketrampilan sains dan bagaimana keterkaitan keterampilan
sains tersebut di dalam kehidupan sehari-had. Penelitian tersebut
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan penting di dalam persepsi para
siswa dalam kemampuan ketrampilan proses yang dimiliki. Karena
program acara tersebut telah membllat mereka lebih sadar akan keterkaitan
i1mu pengetahuan di dalam kehidupan mereka.59
Putloro Setiono Hendrik dalam penelitiannya yang betjudul
"Pembelajaran Konsep Struktur Tumbuhan dengan Menerapkan
Pendekatan Keterampilan Proses Untllk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Melalui Kegiatan Laboratorium" (sebuah penelitian tindakan kelas
di MAN kotamadya Palembang), memberikan kesimpulan sebagai berikut:
Setelah pembelajaran pengetahuan siswa meningkat secara
signifikan dengan rerata 17,75 dari skor ideal 25. Peningkatan hasil belajar
siswa untuk kategori tinggi mencapai 20,97%, kategori sedang 23,51 %
dan kategori rendah 23,93%, secara umum pencapaian skor tiap kategori
siswa pada tiap bahasan cukup baik. Keterampilan siswa yang diukur
selama pembelajaran meliputi keterampilan menggunakan mikroskop
monokuler cukup baik (69,73) dan keterampilan siswa dalam
mengkomunikasikan hasil pengamatannya dalam bentuk gambar sudah
58 IB Putu Mardana," Intensifikasi Pelaksanaan Kegiata Laboratorium dalamPembelajaran IPA sebagai Upaya Meningkatkan Mina4 Sikap IImiah, dan Prestasi Belajar IPASiswa Kelas II SLTP Negen Singaraja ", dalam Majalah Aneka Widya, NO.3 Tahun XXXIII, Juli2000,h.156
59 Grace Teo Yew MeL Promoting Science Prosess Skills And The Relevance O/ScienceThrough Science Alive Programme. Proceeding of the redesigning pedagogy: culture, knowledgeand understanding Conference, Singapore, may 2007.
36
baik (rerata presentasi 75%). Aktivitas siswa meningkat selama
pembelajaran dan berkembangnya sikap ketelitian kerjasama, antusias,
diskusi dan kerapihan selama belajar di laboratorium. Tanggapan siswa
terhadap pembelajaran melalui kegiatan laboratorium positif, siswa merasa
tertarik, tidak bosan, dan senang dengan pembelajaran biologi. Tanggapan
guru terhadap penerapan pendekatan keterampilall proses melalui kegiatan
laboratorium dalam pembelajaran konsep stl1Jktur tumbuhan positif,
dengan partisipasi dan kolaborasi yang aktif selama penelitian, sehingga
meqjadi guru yang reflektif.60
Nancy Susialla dalam penelitiallnya berjudul " Model
Pembelajaran berbasis Kegiatan Laboratorium untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep Sebagai wahana Pendidikan Siswa SLTP"
memberikan kesimpulan sebagai berikut:
a. Model pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium dapat
meningkatkan penguasaan konsep dan dapat diterapkan pada
kelompok siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
b. Model pembelajaran berbasis kegiatan laboratorium mendapat
tanggapan yang positif dari siswa karena kegiatan ini
menyenangkan, dengan melakukan kegiatan di laboratorium siswa
merasa tertarik untuk belajar IPA dan alam sekitar, konsep-konsep
yang diperoleh dalam pembelajaran ini akan lebih teringat dalam
pikiran siswa karena siswa melakukan sendiri dan mengamati
kegiatan-kegiatan di laboratorium.61
60 Putloro ScHono Hcndrik, "Pembelajaran Koosep Struktur Tumbuhan dcnganMenerapakan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Mcningkatkan Hasil Bclajar Siswa MclaluiKegiatan Laboratoriurn", dari www.google.Corn. 2007
61 Nancy Susiana, «Model Pembclajaran Berbasis Kegiatan Laboratorium untukMcningkatkan Penguasaan Koosep sebagai Wahana Pendidikan Siswa SLTP", Seminar Nasional,10 Juli 2004
37
C. Pengajuall Konseptllal
Konsep yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah tentang
fotosintesis. Pembahasan fotosintesis pada tumbuhan akan diuraikan
sebagai berikut:
a. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses penangkapan energi cahaya oleh
kloroplas dan mengubahnya menjadi energi kimia yang disimpan
dalam bentuk gula dan molekul organik lainnya. Fosintesis berasal dari
bahasa yunani yaitu " fotos" yang berarti cahaya dan "sintesa" berarti
pengolahan. Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh
kehidupan di dunia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Organisme yang dapat melakukan proses fotosintesis adalah
organisme yang bersifat autotrof Autotrof berasal dari bahasa Yunani
yaitu autos, berarti "sendiri" dan trophos, berarti "memberi makan".
Organisme autotrof adalah organisme yang dapat menyediakan
makanannya sendiri dengan membentuk molekul organik dari bahan
mentah anorganik yang diperoleh dari lingkungan. Organisme autotrof
ini dapat berperan sebagai produsen biosfer karena mampu
menyediakan makanan bagi organisme lain.
Tumbuhan merupakan organisme autotrof karena tumbuhan dapat
mengolah nutrient CO2 dari udara dan air serta mineral dari dalam
tanah, dengan menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi
untuk mensintesis karbohidrat, lipid, protein dan bahan organik
lainnya. Zat-zat yang dihasilkan tersebut merupakan zat nutrisi yang
dapat dimanfaatkan untuk kehidupan tumbuhan tersebut.
b. Tempat Fotosintesis
Semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau pada tumbuhan
termasuk daun, batang yang hijau, dan buah yang belum matang
memilki kloroplas. Semua bagian tumbuhan yang mengandung
kloroplas dapat dijadikan tempat berlangsungnya fotosintesis. Namun
38
daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis pada
sebagian besar tumbuhan. Hal ini disebabkan daun lebih banyak
mengandung kloroplas dibandingkan dengan bagian tumbuhan
lainnya.
Gambar 2.1 Penampang Melintang Daun
Pada daun kloroplas ditemukan terutama dalam sel mesofil yaitu
jaringan yang terdapat di bagian dalam daun. Sel mesofil ini terdiri atas
jaringan tiang (palisade), jaringan bunga karang (spons), dan jaringan
pengangkut (xilem dan floem). Di dalam kloroplas terdapat klorofil, yaitu
pigmen wama hijau yang berfungsi menyerap energi cahaya. Energi
cahaya ini yang menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas.
Pada daun juga terdapat bagian pori-pori mikroskopis yang disebut
stomata (tlmggal, stoma: bahasa Yunani yang berarti mulut), jadi stomata
adalah mulut daun. Stomata ini merupakan tempat keluar masuknya CO2
dan oksigen pada daun. Air yang diserap oleh akar dialirkan ke daun
melalui berkas pembuluh. Daun juga menggunakan berkas pembuluh
untuk mengirimkan gula ke akar dan bagian dari tumbuhan yang tidak
berfotosintesis.
39
c. Mekanisme Proses Fotosintesis
Fotosintesis merupakan rangkaian sederhana dari suatu proses yang
sangat rumit. Fotosintesis terdiri dari dua proses yaitu reaksi terang
(bagian foto dari fotosintesis) dan siklus Calvin atau reaksi gelap (bagian
sintesis). Reaksi terang merupakan langkah-Iangkah fotosintesis yang
mengubah energi matahari menjadi energi kimiawi. Cahaya yang diserap
oleh klorofil menggerakkan transfer elektron clan hidrogen dari air ke
penerima (akseptor) yang disebut NADP+ (nikotimida adenin dinukleotida
fosfat), yang menyimpan elektron berenergi ini untuk sementara. Air
terurai dalam proses ini, sehingga reaksi teranglah yang melepas O2
sebagai produk samping. Reaksi terang menggunakan tenaga matahari
untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH dengan cara menambahkan
sepasang elektron bersama dengan nukleus hidrogen, atau H. Pada reaksi
terang juga menghasilkan ATP. NADPH dan ATP ini digunakan sebagai
sumber pereduksi pada reaksi gelap.
Nama Siklus Calvin digunakan sebagai penghargaan bagi orang yang
telah menemukan reaksi ini, yaitu Melvin Calvin. Siklus ini berawal
dengan pemasukan CO2 dari udara ke dalam molekul organik yang sudah
disiapkan dalam koroplas, proses ini disebut dengan istilah fiksasi karbon.
Kemudian CO2 yang sudah ada di reduksi menjadi karbohidrat melalui
penambahan elektron. Tenaga pereduksian ini berasal dari NADPH, yang
memperoleh elektron berenergi dalam reaksi terang. Untuk mengubah
CO2 menjadi karbohidrat, siklus Calvin juga membutuhkan energi
kimiawi dalam bentuk ATP, yang juga dihasilkan oleh reaksi terang. Jadi,
gula yang merupakan hasil dari fotosintesis diperoleh pada reaksi siklus
Calvin.
Langkah-Iangkah metabolisme pada Siklus Calvin ini kadang-kadang
disebut sebagai reaksi gelap,atau reaksi tak tergantung cahaya, karena
tidak satu pun langkah dalam siklus Calvin tersebut membutuhkan cahaya
secara langsung. Walaupun demikian, siklus Calvin pada sebagian besar
tumbuhan teJjadi selama siang hari, sebab hanya karena itulah reaksi
40
terang dapat menghasilkan kembali (meregenerasi) NADPH dan ATP
yang digunakan dalam reduksi CO2 menjadi gula. Pada dasamya,
kloroplas menggunakan energi cahaya untuk membuat gula dengan
mengkoordinasikan kedua langkah fotosintesis tersebut.62
RF.AKSI lUANG SIKWS C\l.Y1N
Gambar 2.2 Mekanisme Proses Fotosintesis
Berlangsung di
Dann
pada bagian
Mesofil Daun
Fotosintcsis
Menghasilkan
Oksigen
Diperlukanoleh
41
Glukosa
Diubahmenjadi
Arnilurn
yaitu
JaringanPalisade
untuk
JaringanSpons
untuk
untuk
Respirasi
Unlukmenghasilkan
Energi
untukDiuji dengan
menggunakan
Men.ngkapenergicahaya
rnatahariDigunakan untuk
Aktivitas tubuh )
Iodium
Gambar 2.3 Peta Konsep Fotosintesiis
42
D. Kerangka Pjkir
Penelitian ini dilaksanakan berpijak dari deskripsi teoritik
menyangkut hakekat dan karakteristik pembelajaran IPA yang terdiri dari
aspek produk dan aspek proses yang satu sarna lain saling mendukung.
Oleh karena itu dalam pembelajaran IPA memerlukan pemberdayaan
secara optimal semua pcrangkat yang mcndukung;. Pemilihan metode dan
pendekatan yang tepat serta penggunaan semaksimal mungkin semua
sumber belajar yang ada merupakan salah satu cara yang harus dilakukan
oleh setiap pendidik.
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran IPA (biologi) tidak
hanya cukup diajarkan dengan kode verbal yang disampaikan guru saja.
Kegiatan pembelajaran di laboratorium merupakan salah satu model
pembelajaran yang dianggap dapat mencakup ketiga ranab sekaligus
(kognitif, afektif; dan psikomotor) secara sekaligus. Pembelajaran di
laboratorium ini dapat dilakukan melalui kegiatan praktikum. Kegiatan
parktikum yang dilakukan di laboratorium sangat berperan dalam
menunjang keberhasilan proses belajar biologi, ikarena siswa dilibatkan
secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.
Hal ini merupakan perwujudan dari karakteristik pembelajaran IPA
yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi siswa. Dengan pengembangan kompetensi
ini diharapkan siswa dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
inkuiri ilmiah (scientific inquiry).
Pendekatan keterampilan proses .wins merupakan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada proses IPA. Keterampilan proses
salUs dalam IPA lUI melibatkan keterampilan-keterampilan
kognitif/intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif terlibat
karena dengan melakukan keterampilan proses siswa menggunakan
pikirannya. Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan proses
karena mungkin siswa melibatkan penggunaan alat dan bahan,
pengukuran, penyusunan atau perakitan alaI. Dengan keterampilan sosial
43
dimaksudkan bahwa siswa berinteraksi dengan sesamanya dalam kegiatan
belajar mengajar dengan keterampilan proses, misalnya mendiskusikan
hasil pengamatan.
Dengan pembelajaran di laboratorium menggunakan pendekatan
keterampilan proses sains siswa akan mendapatkan pembelajaran yang
lebih bermakna dalam memahami konsep-konsep biologi, sebab
laboratorium adalah tempat menemukan masalah dan tempat menguji
kebenaran teon yang diajarkan.
Biologi
Fotosintesis
PengetahuanAwal
Strategi BelajarMengajar
Pembelajaran diLaboratorium (praktikum)
dengan pendekatanketerampilan proses sains
• Mempermudah rnenerapkan konsep-konsep IPA biologi.
• Mengarahkan siswa untuk mencari danmenemukan jawaban atas persoalan yangdihadapi melalui kegiatan percobaan.
• Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar dalum kerja i1miah.
• Mcningkatkan tanggung jawab danmenumbuhkan kerjasama siswa.
• Menumbuhkan kemampuan berfikir.bckerja. dan bersikap ilmiah sertamengkomunikasikannya.
• Memotivasi siswa untuk berperan aktifdalam pembelajaran.
Hasil BelajarBiologi
Gambar. 3.4 Bagan Kerangka Berpikir
44
45
E. Hipotcsis Tindakan
Penerapan pembelajaran biologi melalui kegiatan laboratorium
(praktikum) dapat meningkatkan hasH beJajar siswa pada konsep fotosintesis.
Refleksi
Refleksi
BAB III
METODOLOGI PENELlTlAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Tangerang II Pamulang, pada
semester ganjil tahun ajaran 2007/2008. Penelitian dilaksanakan pada tanggal
30 Oktober sampai 27 November 2007.
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas
(classroom action research). Dalam penelitian ini terdiri empat fase, yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hubungan antara keempat
komponen tersebut menunjukan sebuah siklus atau kegiatan berkelanjutan
berulang. Penelitian tindakan kelas ini merupkan metode penelitian
eksperimen yang bersifat lebih longgarJ• Penelitian ini dilakukan secara
kolaborasi dengan guru bidang studi biologi di s,~kolah tersebut dengan
pembelajaran tetap dilakukan oleh guru bidang studio
Perencanaan I~SIKLUSI I [
~======= Pelaksanaan
I Pengamatan I<~I perencanaa~ =~
I Siktusll I[~n" I Pcngamatan I . n~D<~
Gambar 3.1 Desain Intervensi Tindakan2
I Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian sua/u Pendekatan Praktek, (Jakarta: RinekaCipta, 2002) , Cet. 12 edisi V. hal. 38
2 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), Cet.I'ertama, h. 16
47
C. Subjek yang Terlibat
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelijian adalah siswa kelas
VII1.8 MTs Negeri Tangerang II Pamulang yang berjurnlah 40 orang.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai observer dan guru bidang
studi berperan sebagai guru. Peneliti tetap berkolaborasi dengan guru
bidang studi, dan mitra penelitian lainnya.
E. Tahapau Iutervensi Tindakan
Tabel 3.1 Tahapan Intervensi Tindakan
I. PERENCANAAN:
IDEAWAL
TEMUANAWAL
Mengetahui dan meniingkatkan kualitas
pembelajaran biologi
Berdasarkan hasil survei, pembelajaran biologi di
sekolah tersebut belum maksimal
mengoptimalkan laboratorium dalam proses
pembelajaran biologi. Pembelajaran lebih banyak
diberikan di dalam kelas. Dimana siswa hanya
diberikan konsep dan prinsip saja tanpa diberikan
pemahaman nyata secara langsung. Siswa kurang
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran
karena hanya guru yang dominan dalam
pembelajaran. Ada anggallan bahwa biologi
adalah mata pelajaran hafalan. Nilai tes awal yang
diberikan pada slswa sebelum pembelajaran
konsep fotosintesis di laboratorium dilaksanakan
menunjukkan perlu dipilih metode pembelajaran
yang tepat untuk membantu siswa dalam
memahami konsep tersebut.
48
DIAGNOSA Hasil belajar biologi siswa dapat ditingkatkan
dengan menggunakan model pembelajaran di
laboratorium melalui kegiatan praktikum.
PERENCANAAN Pelaksanaan kegiatan p,~mbelajaran biologi
melalui kegiatan laboratorium (praktikum) pada
konsep fotosintesis. Format Tugas: pembagian
kelompok kecil yang dipilih seeara random
dengan eara diundi. Setiap satu kelompok terdiri
dari lima orang siswa. Setiap siswa ditugaskan
untuk membuat laporan hasil kegiatan praktikum
dan menjawab beberapa soal yang berkaitan
dengan materi.
Kegiatan Kelompok: melakukan kegiatan sesual
yang tereantum dalam Lembar Kerja Siswa.
Jenis data yang dikumpulkan: Laporan praktikum
dan lembar pretest dan pasttest, lembar penilaian
keterampilan proses dan kuesioner.
2. TINDAKAN Melaksanakan tindakan sesuai skenario
3. PENGAMATAN Mengumpulkan data
4. REFLEKSI Data yang terkumpul dianalisis dan dievaluasi
sebagai bahan refleksi untuk memperbaiki dan
menyempurnakan tindakan pada siklus
berikutnya.
SIKLUS II dan seterusnya
Penulisan Laporan Penelitian
F. HasH Intervellsi Tindalmn yang Diharapkan
Peningkatan hasil belajar biologi dan suasana pembelajaran yang
menyenangkan di laboratorium sehingga siswa me:nemukan sendiri bukti
nyata dari konsep fotosintesis yang telah diterimanya. Adapun keberhasilan
49
ketuntasan belajar yang diharapkan mencapai persentase 100% dengan nilai
SKBM2:60.
G. Data dan Snmber Data
Data yang diperoleh berupa nilai hasil belajar siswa yang mencakup
penguasaan konsep, keterarnpilan siswa, dan respon siswa terhadap model
pembelajaran yang diberikan.
Tabel 3.2 Jenis Data, Instromen dan Sumber Data
Data Sumber data Instrumen
Penguasaan Konsep Siswa Pretest dan Pastest..-
IVKeterampilan Proses Siswa L'~mbar Observasi
Sikap Siswa Siswa Kuesioner
H. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen, yaitu:
I. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterarnpilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Adapun bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis
berupa pilihan ganda, tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan
konsep siswa dalam konsep fotosintesis. Instrumen untuk siklus I dan
siklus 2 masing-masing terdiri dari 20 butir soal.
2. Lembar observasi
Lembar observasi yang digunakan berupa penilaian kinerja dengan
rating scale dengan skor 1-5, lembar observasi ini digunakan untuk
merlgukur keterampilan siswa dalam kegiatan pembelajaran di
laboratorium.
3. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Adapun lembar kuesioner ini
50
digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran dilaboratorium. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
tertutup dengan jawaban "Ya" atau "Tidak", dilakukan untuk mengetahui
respon siswa terhadap model pembelajaran yang diherikan.3
Tabel3.3 Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Kousep Fotosintesis
No. Konsep I Subkonsep Ranah Ko~nitif I %CI C2 C3 C4
Siklns II. Bagian tumbuhan hijau yang 7 5,8, 10, 1, 5 35,7%
beroeran dalam fotosintesis2. Mckanisme proses 12,17, 18,22, 9 64,3%
fotosintcsis. 24 25,26,27,28
Siklns"3. Faktor-fak'tor yang 2,6, 5,15,17 12, 14 II 73,33
mempcngaruhi fotosintesis. 10, 16, %18, 19
4. Fotosintesis sebagai sumbcr 20,25, 22 4 26,67energi dan oksigen. 26 %
Ket: Jrnnlah - SlkJuS 1 - 14- Siklus 11 ~ 15
I. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara tes dan nontes. Tes berupa
pretest dan postes dengan menggunakan 20 butir soal pilihan ganda yang
bertlljuan llntllk mengetahui penguasaan konsep siswa. Sedangkan non tes
berupa lembar penilaian kinerja yang dilakukan selama pembelajaran
berlangsung di laboratorium (praktikum), data yang diperoleh merupakan nilai
keterampilan proses siswa. Sedangkan data yang merupakan sikap siswa
terhadap tindakan pembelajaran yang sudah dilakllkan diperoleh dengan
menyebarkan leh1bar qllesioher pada akhir pembelajaran siklllS II.
3 Suharsirni Arikunto, Prosedur Penelilian Suatu Pendekatan Prak/ek. (Jakarta: RinckaCipta, 2002), Cet. Keduabelas, h. 127-128
51
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Alat ukur yang digunakan dalam suatu penelitian harns tepat, artinya alat
ukur yang digunakan hams sesuai dengan tlingsi dan sasaran pengukuran.
Sebelum alat ukur tersebut digunakan harus diuji terlebih dahulu dengan
beberapa rumus, yaitu:
1. Vji Validitas
Validitas berasal dari kata validity, dapat diartihm tepat atau sahih, yakni
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurannya artinya bahwa valid tidaknya suatu alat ukur tergantung
kepada mampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan pengukuran yang
dikehendaki dengan tepat.4
Untuk mengukur validitas soal menggunakan rumus korelasi Point
Biserial, yaitu:
- Mp-M, Hrpbis - -
SD, q
Keterangan :
rpbis : r point biserial
Mp : Mean (niJai rata-rata hitung) skor yang dicapai peserta tes menjawab
betul, yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan
M, : Mean skor total, yang berhasiJ dicapai oleh peserta tes
SD, : Deviasi standar total skor
P : Proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal yang
sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan5
HasiJ yang diperoleh kemudian disesuaikan dengan rtabel dengan kriteria
pengujian sebagai berikut : jika rh;t 2: rtab maka butir soal tersebut adalah valid
dan jika rh;t :5 rtab maka butir soal tersebut adalah tidak valid.
4 Ahmad Sofyan, dkk., Evatuasi Pemhelajaran IPA Berhasis Kompetensi, (Jakrta: UINJakarta Press, 2006), h.105
5 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: PT Bumi Aksara,2005), hal. 79
52
Dalam penelitian ini validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan
program Anates untuk butir soal pilihan ganda. Berdasarkan pengujian
validitas instrumen penelitian yang sudah disesuaikan dengan r tabel, untuk
instrumen siklus 1 dari 28 butir soal yang valid bedumlah 15 butir. Namun
ada beberapa soal yang diperbaiki agar dapat digunakan sebagai instrumen
sehingga jumlah butir soal yang digunakan berjumlah 20 butir.
2. Uji Reliabilitas
Realibilitas adalah tingkat keajegan atau kemampuan hasil dari hasil
dua pengukuran terhadap hal yang sarna. Hasil pengukuran itu diharapkan
akan sarna apabila pengukuran diulangi.6 Reliabilitas alat ukur adalah
ketepatan kehandalan dalam mengukur apa yang hendak diukur. Reliabilitas
menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kurder
Richardson atau K- R20, yaitu:
- [ n ][SI2
I,P;q; Jrll- -- ,n-I S,'
Keterangan :
r" : Reliabilitas instrumen
n : Jumlah item
S 2 : Varians total,Pi : Proporsi responden yang menjawab benar
qi : I . p/
6 Sumarna Surapranata, Analisis, Va/idilas, Reliabilitas dan Inlerprelas; Hasi! Tes/mp/ementasi Kuriku/um 20M, (Handung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006), h. 90
7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Eva/lias; Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2005), h. 86
53
Hasil perhitungan uji reliabilitas kemudian disamakan dengan nilai
rtabel, jika rhi' ::: rtah maka instrumen hasil belajar reliabel dan jika rhit S rtah
maka instrumen hasil belajar tidak reliabel.
Setelah dianalisis dengan menggunakan progr.am Anates untuk pilihan
ganda, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nHai
reliabilitas 0,72 untuk siklus pertama, sedangkan nilai reliabilitas
instrumen siklus kedua adalah 0,71. Setelah disesuaikan dengan harga r
tabel, nilai reliabel ini berada pada kategori baik.
3. Vji Tingkat Kesukaran
Sebelum penelitian tiap butir soal harus diuji tingkat kesukarannya
terlebih dahulu. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
juga tidak terlalu sulit. BHangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya
sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besamya indeks
kesukaran anatara 0,00 sampai dengan 1,0. indeks kesukaran ini
menunjukkan tarafkesukaran soal.
Untuk dapat mengukur tingkat kesukaran suatu soal digunakan
rumus:
Bp=-JS
Keterangan :
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Adapun kriteria untuk taraf kesukaran adalah sebagai berikllt:
0,00 - 0,30 = termasuk kategori sllkar
0,30 - 0, 70 = termasllk kategori sedang
0,70 - I, 00 = termasuk kategori mudah8
8 Sumama Surapranata, Analisis, Validitas, Re/iabilitas dan inlerprerasi HasH resImp/emen/asi Kuriku/um 2004. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006), h. 21
54
4. Daya Pcmbcda
Daya pembeda mcrupakan cara untuk membcdakan antar peserta
tes yang berkemampuan tinggi dan kelompok peserta tes yang
berkemampuan rendah. Indeks yang digunakan dalam membedakan antara
kelompok atas dan bawah peserta tes disebut indeks daya pembeda (ilem
discriminalion). Indeks daya pembeda menunjukkan kesesuaian antara
fungsi soal dengan tinggi tes seeara keseluruh'm. Indeks daya pembeda
dapat ditcntukan dengan rumus sebagai berikut:
D
D
= JKa-JKb
n Ka
JKa-JKb
nKb
Keterangan:
D = Daya pembeda
J Ka = Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas.
J Kb = Jumlah peserta tcs yang menjawab bcnar pada kelompok bawah
n ka = Jumlah peserta tcs pada kelompok atas
n Kb = Jumlah peserta tes pada kelompok bawah9
Adapun tingkat kesukaran dan daya pembeda tiap butir soal
instrumen penelitian ini dipeoleh dengan menggunakan program Anates
dan terlampir.
K. Teknik Analisis Data
1. Skor Gain (Gain N)
Gain adalah selisih antara nilai postles dan preles, gam
menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa
setelah pembelajarn dilakukan guru. lO Gain skor ternormalisasi
9 Sumama Surapranata, Analisis, Va/Milas, Reliabilitas dan fnlerpretas; Hasil TesImp/ementas; Kurikulum 2004. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006), h.31
10 Yanti Herlanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian do/am Pendidikan Sains, (Jakarta:Pend. IPA FITK UIN SyarifHidayatullah, 2006), td. h. 70
55
menunjukkan tingkat efektivitas perlakuan daripada peroJehan skor atau
postest (Hake (J 999), dalam Zulfiani (2006). J J
Rumus Gain menurut Meltzer adalah : 12
skor posttest - skorpretestNgain=
Skor ideal - skor pretest
Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor gain ternormaJisasi 13:
g-tinggi : nilai «g» > 0,7
g-sedang : nilai 0,72: «g»::: 0,3
g-rendah : nilai «g»< 0,3 ~ U 'iJ> "'-
SeteJah didapatkan nilai rerata N Gain sikJus pertama dan kedua
kemudian dilakukan pengujian dua sampeJ tujuannya untuk mengetahui
perbedaan peningkatan hasil belajar pada kedua siklus. Pengujian dua
sampel dilakukan dengan uji t (paired sample T Test) pada SPSS 10,
dengan langkah sebagai berikut:
I. Tentukan hipotesis
Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan
hasil beJajar siswa pada sikJus I dan sikJus II.
Hi: Terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasiJ
belajar siswa pada siklus I dan siklus II.
2. Penentuan kesimpulan berdasarkan probabilitas
a. Jika probabiJitas (signifikan) > 0,05, maka Ho : diterima
b. Jika probabiJitas (signifikan) < 0,05, maka Ho : ditolak
II Zulfiani. Pengembangan Program Pembelajaran Bioteknologi Un/uk MeningkatkanKemampuan Inkuiri Calon GUni. Jurnal Pendidikan IPA METAMORFOSA. Vol. I No.2,Oktober 2006. h. 6.
12 Meltzer E. David, "The Relitiollship Between kfathemalicJ' preparation an ConceptualLearning Gains in Physics: a Possible "hidden variable" in diagnostic pretest scores ",Departemen of Physics and Astronomy. Iowa State University, Ames, Iowa 50011. dariwww.goofc.com. 2007.
I Richard R. Hake, "'Analyzing Change/Gain Scores", Dept. of Physics, IndianaUniversity 24245 Hatteras Stree~ Woodland Hills, CA, 91367 USA, h. I
56
3 2. Analisis Keterampilan Proses
Rating scala digunakan untuk mengukur keterampilan proses siswa
selama kegiatan pembelajaran di laboratorium (praktikum). Nilai
keterampilan proses siswa dapat diketahui dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Skor total yang dilakukanNilai = X 100%
Skor yang diharapkan
t1 3. Analisis Sikap
Nilai yang menunjukkan sikap siswa terhadap pembelajaran di
laboratorium diperoleh dengan meneari persentase (frekuensi relatit) dari
setiap pemyataan pada lembar kuesioner, yaitul dengan menggunakan
rumus:
FP= -- X 100%
N
Keterangan:
P = Angka Persentase
F = Frekuensi yang sedang dieari persentasenya
N = Number of Cases (Jumlah individu) 14
L. Tindak Lanjnt Pengembangan Pereneanaan
Setelah peneliti melakukan tindakan pada siklus I, maka ditindaklaJ1juti
dengan melakukan tahapan pada siklus II, adapun tahapan dalam siklus II adalah
sebagai berikut :
I. Perencanaan tindakan
Identifikasi terhadap permasalahan pembeliUaran yang dijumpai dalam
siklus I serta penentuan altematifpemecahan atas permasalahan tersebut.
Kemudian dilakukan pengembangan skenario tindakan.
14 Anus Sudijono, Penganfar Statislik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Pcrsad~
2004), Cel. Keempatbelas, h. 43
57
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan sesuai skenario yang telah tercantum dalam
pengajuan konseptual.
3. Observasi tindakan
Kegiatan observasi ini adalah bertujuan untuk mengumpulkan data
data penelitian dengan menggunakan instrumen yang telah disusun.
4. Refleksi tindakan
Menganalisa, mengevaluasi dan refleksi data hasil penelitian. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengetahui apakah dari tindakan yang telah dilakukan
menghasilkan suatu perubahan ke arah yang lebih baik dari siklus pertama.
Jika hasil yang diperoleh sudah mencapai target yang diharapkan, maka
penelitian ini dicukupkan pada siklus kedua ini.
BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Pengamatanl Hasil Intervensi Tindakan
SecaJ-a garis besar tindakan pembellliaran yang dilakukan peneliti selama
penelitian terdiri alas dua siklus. Tindakan pembelaj.aran pada siklus pertama
tentang tempat dan mekanisme proses fotosintesis. Sedangkan tindakan
pembelajaran pada siklus kedua tentang manfaat dan faktor yang
mempengaruhi laju fotosintesis.
Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini berjalan sesuai dengan
desain intervensi tindakan yang telah disusun pada bab III. Setelah diberikan
tindakan pembelajaran di laboratorium (praktikum) nilai tes akhir (pas-test)
tiap siswa mengalami peningkatan dari nilai tes awal (pre-test) mereka. Siswa
lebih mudah memahami konsep yang diajarkan melalui kegiatan laboratorium.
Dalam kegiatan praktikum ini siswa terlihat sangat antusias dalam melakukan
keterampilan-keterampilan dasar kelja ilmiah, misalnya dalam menggunakan
alat-alat laboratorium, melakukan langkah kerja yang yang tercantum dalam
LKS. Selain itu siswa menjadi lebih aktif lagi berpartisipasi dalam kegiatan
belajar mengajar. Siswa sangat senang melakukan kegiatan pembelajaran di
laboratorium, karena selama ini mereka hanya mempelajari biologi di dalam
kelas saja.
Berdasarkan hasil observasi dan penilaian selama diterapkannya tindakan
pembelajaran di laboratorium pada konsep fotosintesis diperoleh data seperti
yang tercantum pada tabel 4.1 berikut ini.
Tabel4.1
Skor Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan II
Skor Hasil Jumlah Jumlah Rata-rataBelajar Siswa Pretest Postest Pr'etest PostestSiklus I 40 1740 2645 43,5 66,13Siklus II 40 1985 3225 49,62 80.62
59
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep fotosintesis
meningkat setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran di laboratorium. Hal
ini dapat kita lihat dari rerata kelas skor postest yang meningkat dari rerata
kelas skor pretest, baik pada siklus I (43,5 menjadi 66,13), maupun pada
siklusII (49,62 menjadi 80,62). Hasil ini menunjukkan bahwa sebelum
dilaksanakan pembelajaran di laboratorium siswa merasa kesulitan dalam
menjawab soal-soal yang diberikan. Dari peningkatan hasil belajar yang
diperoleh pada siklus I guru dan peneliti masih merasa perlu ditingkatkan lagi
dan dilanjutkan dengan tindakan pembelajaran pada siklus 1I. Dari data yang
diperoleh ternyata peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1I sangat tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep fotosintesis dapat
ditingkatkan melalui pembelajaran di laboratorium.
Selain hasil belajar siswa berupa penguasaan konsep fotosintesis diperoleh
pula skor keterampilan proses siswa dalam kegiatan praktikum. Skor
keterampilan proses ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti dan observer dengan membubuhkan tanda ceklis pada
kolom yang tereantum dalam lembar observasi sesuai dengan kriteria
penilaian yang sudah ditentukan. Skor keterampilan proses ini menggunakan
rentangan 1-5. Adapun data tentang skor keterampilan proses setiap kelompok
pada siklus I dan II masing-masing disajikan dalam ta.bel 4.2 dan 4.3.
Tabel4.2 Skor Keterampilan Proses Sildns I ten tang Vji Iodinm
60
No Ketemmpilan Proses KclomnokI 2 3 4 5 6 7 S
a. Memm:unakan alat dan hahnn1. Membawa oerlenl!kuoan nraktikum 3 3 3 3 2 1 2 22. Mengecck kescsuaian alat dan bahan 3 3 3 2 2 2 2 23. Menvcdiakan 2 helai dauD 3 3 3 2 2 2 2 24. Membcrsihkan alat labomtoriurn 2 2 3 3 2 3 3 35. Mcmbersihkan ficia oraktikum 2 2 3 3 2 2 2 26. Mcnvimoan alat pada tern atnva 3 2 3 3 2 2 2 2Jumlah 16 IS IS 16 12 12 13 13Skort%l* 53.3 50 60 53.3 40 40 43.3 43.3
b. Melakukan lanf!kah keria-
1. Membungkus dauD dengan alumunium 2 3 3 2 2 2 3 2foil
2. Menl!isi gelas kimia dengan air 3 4 4 3 2 2 2 33. Mendidihkan air alam 2clas kimia 4 4 4 3 2 3 3 24. Memasukkan air dalam gelas kimia 3 3 4 3 2 2 2 35. Memasukkan larutan air ke daJam tabung 3 2 3 3 3 2 2 2
Teaksi6. Mcne.eluarkan kedua daun denlmn oenicDit 2 3 3 2 2 2 2 27. Mcmasukkan daun ke dalam larutan 2 3 4 2 2 2 2 2
alkohol8. Mendidihkan Jarutan alkohol yang berisi 3 2 3 3 2 2 2 2
--,. dauD-9---:-McngeJuarkan "tabung"reakSi yangbCrisi 2 2 3 2 2 2 2 2
alkohol10. Mengeluarkan kedua dauD dan larutan 2 2 2 2 2 I 2 2
alkohol11. Mendidihkan daun ke dalam air nlmas 3 2 2 3 3 3 3 312. Mengeringkan daun dengan kcrtas tisu 3 3 3 3 3 3 3 313. Mcmbentangkan daun dalam cawan petri 2 3 3 2 2 2 2 214. Mcneteskan Jarumn iodiwn. 2 2 2 2 2 3 3 3Jumlab 35 37 43 35 31 31 33 33Skor(%)* 51,4 54,2 61,4 50 42,2 42,2 47,1 47.1
c. MeneamatiI. MCnl!amati nudamva wama daun 3 2 3 3 3 3 3 32. Mengamati perubahan daun yang ditetesi 2 2 2 2 2 2 3 3
1arutan iodiumJumlab 5 4 5 5 5 5 6 6Skor (%)* 50 40 50 50 50 50 60 60
d. MCUl'!'intem.-etnsi data1. Mcmbandingkan perubahan warna kedua 3 2 2 3 2 2 2 2
daun2. Mcmbuat kcsimnulan dari hasil ncrcobaan 2 2 2 2 2 2 2 2Jumhth 5 4 4 5 4 4 4 4Skor(%)'" 50 40 40 50 40 40 40 40
c. MeottkomunikasilulDI. Mencatat data dalam tabel hasH 3 3 3 3 2 3 3 3
pcngamatan? Menvusun laDOran praktikum 2 2 2 3 2 2 2 2Jumilib 5 5 5 6 4 5 5 5Skor (%)'" 50 50 50 60 40 50 50 50
•I2345
Penghttungan terlamptr
= sangat kurang=kurang=cukup=baik= sangat baik
Tabel 4.3 Skor Keterampilan Proses Silklns II
tentang PengarulJ Intensitas CalJaya terlJadap l,aju Fotosintesis
61
No Ketcrampilan Proses Kelomook1 2 3 4 5 6.. Mem!l!unakan alat dan bahan
1. Membawa nerlcn2kaoan oraktikum 3 3 4 3 4 32. Mene:ccck kcscsuaian alat dan bahan ] 3 4 3 4 33. Membersihkan alai laboratoriurn 4 4 4 3 4 44. Mcmbersihkan meia oraktikum ] 3 4 3 4 35. Menvimnan alat vane: sudah dioakai oada temnatnya 4 3 4 3 4 3.fumlsh 1'1 16 20 15 20 16Skor(G/o\* 611 64 80 60 80 64
b. Melakukan lanl!lrnh kcrjaI. Mngisi gelns kimia dengan air 4 4 4 4 4 42. Memasukkan Hvdrilla sn. Ke dalam gelas kimia 4 4 4 4 4 43. Menic it u'un!! Hvdrilla deni!an oenicnit kertas 4 4 3 4 3 44. Memastikan semua permukaan Hydrilla sp. tcrendam air 3 4 4 4 4 45. McJetakan Hvdrilla dalam f!.clas kimia di lemoat tcrkena cahaya 4 3 4 3 3 3Jumlah 1') 19 19 19 18 19Skorl%)* 76 76 76 76 12 76
c. Menl!amatiI. Mcn2amali iumlah gelembung udara nada 5 menit oertarna 4 4 4 4 4 42. Mengamati menghitungjumlah geJembung sctiap 5 menit sekali 4 4 4 4 3 3Jumlah 8 8 8 8 7 7Slwr(%\* 80 80 80 80 70 70
d. Menl!internretasi data1. Membuat grnfik hasil nercobaan 3 5 4 4 5 32. Membuat kesimoulan dari hasil percobaan 4 4 5 5 4 4Jumlah 7 9 9 9 9 7Skorl%)* 70 90 90 90 90 70
e. Menvkomunikasikan1. Mencatat data dalam tabel hasil pengamatan 4 4 5 5 4 42. Menvusun laooran Draktikum 4 4 4 4 4 4Jumlah & 8 9 9 8 8Skor(%)* 80 80 90 90 80 80
*I2345
Penghltungan tcrlamplr
= sangat kurang=kurang~ cukup~baik
= sangat baik
62
B. Pernerikasaan Keabsahan Data
Langkah pertama yang dilakukan agar data yang diperoleh teruji
kabsahannya dengan melakukan pengecekan di lapangan, diantaranya bertemu
kepala sekolah, memperkenalkan diri, meminta izin untuk meneliti,
menunjukkan proposal penelitian, dan mengakrabi situasi dan kondisi sekolah
MTs Negerri Tangerang II Pamulang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mempermudah peneliti dalam melaksanakan tahap-tahap penelitian dan untuk
memperoleh data-data yang diperlukan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya soal tes
objektif untuk mengukur hasil belajar siswa. Sebelum instrumen hasil belajar
ini digunakan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas. Soal yang diuji
dibagi dua bagian, setiap bagian terdiri dari 28 soal. Untuk bagian pertama
soal berisi subkonsep tempat dan mekanisme fotosintesis, soal yang valid
sebanyak 15 soal dengan tingkat reliabilitas 0,72 (sedang). Sedangkan untuk
bagian kedua soal berisi subkonsep manfaat dan faktor yang mempengaruhi
fotosintesis, soal yang valid sebanyak 15 soal dengan tingkat reliabilitas 0,73
(sedang). Setelah dilakukan perbaikan berdasarkan konsultasi dengan dosen
pembimbing (diantaranya perbaikan redaksi soal), peneliti menetapkan 40 soal
yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Selain menggunakan
soal untuk mengetahui hasil belajar siswa digunakan pula lembar tes
perbuatan, lembar observasi, dan lembar kuesioner.
Data yang telah diperoleh kemudian dipisahkan dan dikelompokkan sesuai
dengan jenisnya masing-masing. Data berupa tes hasil belajar setelah
terkumpul kemudian dikoreksi oleh guru dan peneliti. Tes hasil belajar konsep
fotosintesis pada tiap siklus terdiri atas soal pilihan ganda sebanyak 20 soal,
dan untuk setiap jawaban yang benar diberi skor 5. Data yang berupa
keterampilan proses diperoleh dengan menjumlahkan skor keterampilan yang
dilakukan dan membaginya dengan skor keterampilan yang seharusnya
dilakukan kemudian mengalikan dengan 100%. Sedangkan data yang berupa
sikap siswa terhadap pembelajaran di laboratorium diperoleh dengan mencari
jumlah frekuensi relative dad setiap pemyataan.
63
C. Analisis Data
1. Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fotosintesis
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada tiap siklus, maka
data skor siswa dianalisis dengan menggunakan N Gain. Tabel 4.4 menyajikan
skor rerata pretest, postest, dan nilai gain pada siklus I dan II.
Tabel 4.4 Skor Rerata Pretest, Postest dan N Gain Siklus 1 dan II
Siklus 1 Siklus 2
Pre-test Pos-tcst NG.iu Pre-test Pos-test N Gain
X 43,5 66,13 0,40 49,62 80,62 0.61
SD 10,87 13,56 0,18 11,73 14,14 0,25
Tabel di atas menunjukkan bahwa, pada siklus pertama sebelum dilakukan
pembelajaran di laboratorium (praktikum) diperoleh skor pretest siswa tentang
subkonsep tempat dan mekanisme fotosintesis termasuk dalam kategori
kurang (rerata 43,5), namun setelah kegiatan pembelajaran pada siklus I, skor
postest siswa termasuk dalam kategori cukup (rerata 66,13 dengan gain =
0,40). Selanjutnya pada siklus II, skor pretest siswa tentang subkonsep
manfaat dan faktor yang mempengaruhi fotosintesis, termasuk pada kategori
kurang (rerata 49,62), namun setelah pembelajaran di laboratorium pada siklus
II, skor postest siswa termasuk sangat baik (rerata 80,62 dengan gain = 0,61).
Dengan menghitung selisih antara nilai pretest darn postest maka diperoleh
nilai N Gain pada tiap siklusnya. Nilai rerata N Gain pada siklus I adalah 0,40,
berdasarkan kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi maka hal ini
menunjukkan bahwa g-sedang (nilai 0,7?:. «g»?: 0,3). Sedangkan pada siklus
II nilai rerata N Gain meningkat mcncapai 0,61 tetapi skor gain
ternormalisasinya masih berada pada kategori sedang.
Dari hasil pengujian dua sampel uji t diperoleh rata-rata peningkatan hasil
belajar sebesar -0.1 7193 dengan standar kesalahan rata-rata adalah 0.03980,
simpangan baku atau standar deviasi sebesar 0.25172,. t hitung sebesar -4.320
dengan derajat kebebasan 39 pada taraf kesalahan 5% atau kepercayaan 95%.
Pada pengujian dua ekor dengan signifikansi sebesar 0.000. Maka
64
disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai N gain siklus I
dan N Gain siklus II.
Tabel4.5 Hasil Vji t N Gain SiWus I dan nPaired Differences
95%ConfiJ~Std Interval of the
Std. Error Difference Sig. (2-Mean Deviasi Mean Lower Upper t df tacled)
Paired 1NGain
-.17193 .25172 .03980 -.25244 - -4.320 39 0001-.09143
NGain2
Pengujian apakah hipotesis tindakan diterima atau ditolak. Harga t hitung
dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk melihat harga tabel, maka
didasarkan pada (df) derajat kebebasan yang besarnya adalah n-l. Besarnya
adalah 40-1=39 dengan derajat kesalahan 5%, sedangkan pengnjian dilakukan
dengan menggunakan dua pihak didapat t tabel sebesar 2.02.
Nilai t hitung lebih besar dari t tabel (4.320>2.02). Dapat disimpulkan
bahwa Ha diterima dan Ho ditolak (signifikansi dibawah atan sarna dengan
0.05 maka Ha diterima). Berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara
peningkatan hasil belajar siswa di siklus I dan siklus II.
Skor hasil belajar siswa yang berupa nilai poslesl kemudian dikonversikan
dengan nilai SKBM IPA yang berlaku di sekolah tersebut yaitu (:::60). Adapun
kriteria ketuntasan minimal ideal yang ditargetkan peneliti adalah sebesar
100%. Persentase jnmlah siswa yang sudah mencapai SKBM disajikan pada
tabel 4.6 sebagai berikut.
65
Tabel4.6 Siswa Yang Mencapai SKBM
No. Nama Postest 1 Postest 21 A 80 802 B 60 853 C 55 754 D 80 805 E 40 756 F 60 957 G 80 858 H 80 809 I 40 60
10 J 85 7511 K 75 8012 L 45 7013 M 80 8514 N 60 8015 0 40 6516 P 80 8517 Q 65 6518 R 75 9019 S 60 8520 T 55 7521 U 65 8022 V 80 8023 W 75 8524 X 45 7525 Y 60 8026 Z 80 9027 AA 65 7028 AB 60 6529 AC 55 8030 AD 50 8031 AE 75 8032 AF 75 9533 AG 50 8034 AH 55 9035 AI 80 8536 AJ 75 8537 AK 75 9038 AL 75 9039 AM 80 8540 AN 75 90
Y 29 40% 72,5 100
Berdasarkan tabel di atas, persentase jumlah siswa yang mencapai nilai
SKBM mengalami peningkatan pada siklus 1\ bahkan melebihi kriteria yang
ditargetkan oleh peneliti ~OO%), dengan presentase 725% meningkat menjadi
100%. Berarti pada siklus 1\ seluruh siswa sudah mencapai nilai SKBM dalam
66
pembelajaran IPA, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada
konsep fotosintesis sudah meningkat.
2. Keterampilan Proses Siswa
Dari hasil observasi yang dilakukan selama tindakan pembeJajaran di
laboratorium (praktikum), diperoleh persentase keterampilan proses yang
dilakukan siswa selama kegiatan praktikum sebagai berikut:
Tabel 4.7 Persentase Keterampilan Proses Siswa Siklns I dan II
No. Keterampilan Proses %
Siklus I Siklus II
1. Menggunakan alat dan bahan 47,9 69,3
2. Ketepatan langkah kerja 49,8 76
3. Mengamati 57,7 76,6
4. Menginterpretasi data 42,5 83,3
5. Mengkomunikasikan 50 81,6
Rata-rata 49',6 77,4
Tabel di atas menunjukkan bahwa keterampilan proses siswa pada
tindakan pembeJajaran sikJus I masih berada pada kategori kurang dengan
rerata 49,6% dan mengalami peningkatan pada siklus kedua dengan rerata
77,4% yang berada pada kategori baik. Peningkatan ini juga terlihat pada skor
masing-masing jenis keterampilan proses kelompok siswa. Berdasarkan hasil
penilaian dan pengamatan di lapangan, pada awal kegiatan (siklus I) siswa
masih kurang baik dalam melakukan beberapa keterampilan. Misalnya siswa
masih terlihat takut dan ragu menggunakan alat dan bahan percobaan. Namun
pada kegiatan praktikum siklus II siswa sudah mlllai terbiasa dan terlihat
sangat antusias daJam melakukan percobaan. Hal ini sangat berbeda ketika
pembelajaran dilakukan di dalam kelas, dimana tidak semlla siswa dengan
serills menyimak penjelasan guru. Dengan melakukan percobaan ini siswa
diberikan tanggung jawab untuk menyelesaikan suatu tugas dalam memahami
materi yang sedang dibahas sekaligus melatih keterampilan yang mereka
miliki. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemb.:lajaran di laboratorium
67
(praktikum) dapat meningkatkan kualitas keterampilan proses siswa dalam
pembelajaran biologi pada konsep fotosintesis.
3. Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran di lahoratorinm
(praktikum)
Berdasarkan kuesioner yang disebar pada akhir pembelajaran siklus kedua
maka didapatkan respon siswa terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran di
laboratorium (praktikum) pada konsep fotosintesis.
Tabel 4.8 Persentase sikap siswa terhadap pembelajaran di laboratorinm
No. Sikap Siswa Va Tidak
L Siswa tertarik rnelakukan kegiatan pcmbelajaran di 87,5% 12,5%
lahoratorium
2. Siswa senang melakukan praktikum 95% 5%
3. Siswa mudah memahami matcri yang disampaikan 95% 5%
4. Siswa dapat rnembuktikan kebenaran konscp 93% 7%
fotosintesis.
5. Siswa dapat merasakan manfaat belajar konsep 73% 27%
fotosintesis.
6. Siswa memiliki motivasi untuk belajar 90% 10%
7. Siswa berperan aletif dalarn proses pembelajaran. 85% 15%
8. Siswa merasa kesulitan berlatih KPS. 22,5% 77,5%J
Tabel di atas menunjukkan bahwa seeara keseluruhan siswa memberikan
respon positif terhadap tindakan pembelajaran yang diterapkan. Siswa merasa
senang melakukan kegiatan praktikum di laboratorium selain itu siswa menilai
bahwa pembelajaran biologi dengan kegiatan laboratorium (praktikum) dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk belqjar memahami konsep fotosintesis
karena dengan kegiatan percobaan ini siswa dapat membuktikan kebenaran
konsep fotosintesis dan menemukan hal-hal barn bagi mereka. Meskipun
masih ada siswa merasa kesulitan dalam berlatih beberapa keterampilan proses
sains, hal ini disebabkan pelaksanaan kegiatan praktikum di labororatorium ini
tidak pernah dilakukan sebelumnya oleh siswa.
68
D. Intcrprctasi Hasil Analisis
1. Siklns I
a. Tabap Pcrcncanaan
Tahap percncanaan siklus I dimulai dengan menyiapkan rencana
pembelajaran, menyiapkan media, alat peraga, dan materi ajar,
menyiapkan soal pretest dan postest siklus I dan keperluan pembelajaran
lainnya. Pembelajaran dilaksanakan di laboratorium, materi yang diberikan
pada siklus I ini yaitu tempat dan mekanisme proses fotosintesis.
Pembelajaran dilakukan dalam dua kali pertemuan, setiap pertemuan
berlangsung selama 2 X 40 menit. Rencana pembelajaran siklus I dapat
dilihat pada lampiran 2.
b. Tabap Tindakan I (Tcmpat dan MckanisDlc Proscs Fotosintcsis)
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru berusaha
menerapkan kegiatan pembel1ijaran yang telah disusun dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Langkah tindakan disajikan dalam Tabel
4.9 di bawah ini.
Tabcl 4.9 Dcskripsi Aktivitas Gnru dan Siswa
Pada Siklus I
No. KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Perternuan Pertama
I. Memberitahukan kepada siswa bahwa Menyimak dan melaksanakanselama pcmbelajaran konsep pcngarahan yang diinstruksikan guru.fotosintesis guru akan dibantu oleb Semua siswa mcngikuti kcgiatanpeneliti. Siswa diharapkan untuk pembelajaran.mengikuti semun rangkaian kegiatansecara serius.
2. Memberikan tes awal (pre/est) dengan Secara pcrorangan mengisi soal yangtes pilihan ganda sebanyak 20 soal. diberikan.Tujuannya untuk rnengetahuipcngetahuan awal siswa tcntangsubkonsep tempat dan mekanisrneproses fotosintesis.
3. Membagi siswa ke dalam 8 kelompok Duduk sesuai kelompok yang sudahyang masing-masing kelompok terdiri ditentukan, semua anggota kefompokdari 5 orang. Selanjutnya membagikan mcnyimak pcnjelasan tentang prosedurdan menjelaskan prosedur lembar kerja LKS yang diberikan guru.siswa (LKS-l) tentang uji iodium.
69
No. KEGIATANGURU KEGIATAN SISWA4. Menyediakan alaI dan bahan untuk Sccarn berkelompok mcngambil alat
pcrcobaan kcmudian meminta siswa dan bahan scsuai dengan yanguntuk mengambil alat dan bahan yang tercantum pada LKS. Namun masihsudah disediakan guru sesuai dcngan ada bcberapa kelompok melakukanyang tereantum dalam LKS. Kemudian kesalahan mengambil alaI yang akanmelakukan penilaian. digunakan,
5. Menginstruksikan semua langkah kerja Secara bcrkclompok rnclakukan scmuayang lereanlum pada LKS-l kepada langkah kerja sesuai dengan intruksisiswa sampai langkah kerja ke-18 yaitu guru dan yang tercantum dalam LKS.menetesi daun dcngan tarutao iodium.Kemudian rnelakukan ocnilaian.
6. Mengintruksikan siswa untuk Secara berkelompok melakukanmengamati pcrubahan wama pacta daun pengamatan dan menuliskan hasildan menulis hasil pengamatan pada pengamatan pada tabel pengamatan.tabel pengamatan.
7. Menugaskan siswa untuk menjawab Setiap kelompok melakukan diskusipertanyaan yang tercantum pada LKS- untuk menjawab pertanyaan. Dan1 tentang uji iodium. menyimpulkan hasil tcmuan mercka.
8. Selelah semua kelompok selcsai Seliap kelompok mengumpulkankemudian guru meminta siswa untuk laporan pmktikum semcntara mereka.mengumpulkan laporan praktikumsementara mereka.
9. Menugaskan siswa menyusun laporan Secara berkelompok membereskan danpraktikum dan memprescntasikannya merapikan kembal; peralatan yangpada pertemuan selanjulnya. Kemudian sudah dipakai.meminta siswa membereskan danmerapikan alaI dan tempal kegiatan(Iaboralorium).
Pertemuan keduaI. Meminta siswa untuk duduk sesuai Siswa dllduk secara berkelompok
dcngan kelompoknya masing-masing kemudian setiap pcrwakilan kelompokdan sctiap kelompok untuk membacakan kesimpulan hasil temuanmempresentasikan laporan praktikum mereka.mereka.
2. Selelah semua selesai Menjawab pertanyaan guru danmempresentasikan laporan praktikum, memperhal,ikan ulasan serta penjelasankemudian melalui tanya jawab guru guru.memberikan ulasan dan penjelasanmengenai kesimpulan dari percobaanyang lelah dilakukan. Memantapkanpcmahaman konsep yang tclah dimilikisiswa.
3. Memberikan les akhir (postest) dengan Siswa menjawab soa1 yang diberikan.soal yang sarna pada saat tes awa}(pretest)
Dan tabel dl atas menunJukkan bahwa tmdakan pembelaJaran pada
siklus I ini, guru langsung mengawali pembelajaran dengan kegiatan
praktikum. Pada saat seluruh siswa melakukan ke:giatan, peneliti dan para
observer melakukan pengamatan te:rhadap alctivitas siswa. Dengan
70
menggunakan lembar observasi, peneliti dan observer mengamati aktivitas
siswa berdasarkan deskriptor-deskriptor yang tampak dan berdasarkan
kriteria penilaian yang telah ditetapkan. Kemudian aktivitas guru dan
peneliti selanjutnya adalah melakukan penghitungan nilai hasil belajar
siswa yang berupa pretest, posttest, dan keterampilan proses siswa. Setelah
melakukan penilaian guru dan peneliti melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap kegiatan yang baru dilaksanakan.
b. Tahap Observasi I
I. Rerata skor pretest sebesar 43,5 dan rerata skor postest sebesar 66,13
dengan nilai gain 0,4. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa sudah
teIjadi peningkatan hasil belajar siswa meskipun rerata skor postest
baru mencapai kategori cukup sedangkan nilai N gain sudah berada
pada kategori sedang.
2. Siswa tidak serius dalam melakukan langkah kerja yang tercantum
dalam LKS-I, masih banyak siswa yang bel'canda dan mengganggu
anggota kelompok lain.
3. Kegiatan praktikum masih didominasi oleh kelompok siswa yang
memiliki kemampuan lebih, siswa yang tidak aktif lebih
mengandalkan kepada siswa lain.
4. KeIja sarna antar kelompok kurang teIjalin dengan baik, karena siswa
masih bersikap ingin menang sendiri.
5. Siswa belum tepat menyimpulkan hasil temuan mereka dari kegiatan
praktikum tentang uji iodium. Siswa masih keliru menyebutkan
perubahan warna daun yang ditetesi larutan iodium.
6. Penyusunan format laporan praktikum yang be:lum rapih.
7. Pada saat presentase hasil temuan siswa belurn berani mengungkapkan
pendapatnya.
8. Hasil pastes! siswa dari 20 soal pilihan ganda diperoleh presentese
siswa yang telah mencapai SKBM sebesar 72,5%. Dari hasil ini dapat
disimpulkan bahwa hampir setengah siswa belum mencapai ketuntasan
dalam pembelajaran IPA.
71
9. Dalam kegiatan praktikum siswa masih merasa ragu menggunakana
alat laboratorium. Rerata jenis keterampilan menggunakan alat
laboratorium baru mencapai 47,9%. Hal ini disebabkan karena mereka
masih asing dengan kegiatan praktikum.
10. Skor rerata keterampilan proses secara keseluruhan baru mencapal
49,6%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum mampu melakukan
keterampilan proses dalam keIja ilmiah.
d. Tahap Refleksi I
Berikut hasil refleksi dari siklus I
l. Kegiatan pembelajaran di laboratorium dengan metode praktikum
dapat menumbuhkan kerjasama siswa dalam setiap kelompoknya.
Namun dalam siklus pertama ini belum maksimal, oleh karena itu
perlu ditindaklanjuti dengan praktikum tentang pengaruh intensitas
cahaya terhadap laju fotosintesis pada siklus II.
2. Kegiatan praktikum secara garis besar untuk memberikan kesempatan
kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir
dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Peralatan yang digunakan pada prakikum uji iodium siklus I kurang
memadai, sehingga pelaksanaan praktikum kurang maksimal.
4. Masih terlihat sikap dominasi dari siswa yang aktif dalam melakukan
langkah kerja dalam kegiatan praktikum, sehingga siswa yang pendiam
lebih banyak memperhatikan temannya dalam melakukan langkah
keIja praktikum.
5. Sikap siswa yang masih ragu menggunakan alat laboratorium karena
sebelumnya siswa tidak dikenalkan terlebih dahulu mengenai jenis dan
alat-alat laboratorium yang digunakan.
6. Pembagian kelompok ditentukan oleh peneliti, sehingga masih terlihat
kelompok yang kurang keIja samanya dalam kegiatan praktikum.
7. Masalah waktu menjadi salah satu kendala dalam kegiatan praktikum.
Pembelajaran praktikum memerlukan waktu yang cukup lama untuk
72
penilaian awal sampai akhir pembelajaran. Oleh karena itu pedu
dipilihjenis kegiatan praktikum yang lebih sedikit memakan waktu.
8. Kekeliruan siswa dalam menyimpulkan hasil temuan mereka karena
kurangnya penjelasan yang mereka peroleh mengenai konsep yang
mereka buktikan dalam kegiatan pmktikum. Oleh karena itu sebelum
kegiatan pmktikum siswa perlu diberikan pemahaman awal tentang
suatu konsep yang akan dibuktikan pada kegiatan praktikum.
9. Persentase siswa yang mencapai SKBM belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal ideal yang telah ditargetkan (100%) baru mencapai
72,5%. Oleh karena itu hasil belajar siswa pedu ditingkatkan melalui
tindakan pembelajaran berikutnya.
e. Keputusan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I ini diperoleh gambamn bahwa hasH
belajar dan keterampilan proses siswa dalam memahami konsep
fotosintesis belum mencapai kriteria yang diharapkan. Oleh karena itu,
sebagai langkah perbaikan pembelajaran siklus I ini maka perlu
dilanjutkan ke tindakan pembelajamn pada sikilis II. Adapun perbaikan
yang harus dilakukan pada siklus II ini adalah sebagai berikut:
I. Kegiatan pembelajaran di laboratorium ini dilakukan dalam tiga tahap
yaitu tahap pralaboratorium, laboratorium, dan poslaboratorium. Jadi
sebelum dilakukan kegiatan praktikum siswa diberikan pemahaman
awal tentang suatu konsep yang kemudian akan dibuktikan dalam
kegiatan praktikum dan dimantapkan lagi pada saat setelah kegiatan
praktikum selesai.
2. Memilih kegiatan praktikum yang lebih sederhana agar sesuai dengan
waktll yang tersedia..
3. Siswa dikenalkan terlebih dahulu tentang nama dan fungsi alat-alat
laboratorium, sehingga siswa dapat memilih dengan tepat alat yang
akan digunakan pada kegiatan praktikum.
73
4. Peneliti tidak terlalu mendominasi kegiatan pembelajaran, agar siswa
mampu menemukan sendiri apa yang harus mereka lakukan dalam
mencari kebenaran suatu konsep
2. Siklus II
a. Tabap Perencallaall
Tahap perencanaan siklus II Inl merupakan perbaikan dari
pembelajarall pada siklus I, perencanaan dimulai dengan menyiapkan
rencana pembelajaran, menyiapkan media, alat peraga, dan materi ajar,
menyiapkan soal pretest dan postest siklus II dan keperluan pembelajaran
lainnya. Pembelajaran tetap dilaksanakan di laboratorium, berdasarkan
hasil refleksi pembelajaran pada siklus 1 pembelajaran dilaksanakan dalam
tiga tahap yaitu pralaboratorium, laboratorium dan poslaboratorium.
Kegiatan praktikum yang dipilih disesuaikan dengan waktu yang tersedia.
Materi yang diberikan pada siklus II ini yaitu manfaat dan faktor yang
mempengaruhi fotosintesis. Pembelajaran dilakukan dalam tiga kali
pertemuan, setiap pertemuan berlangsung selama 2 X 40 menit. Rencana
pembelajaran siklus II dapat dilihat pada lampiran 3.
b. Tindakall II (Manfaat dan Faktor yang Menlpellgarubi
Fotosintesis)
Tindakan pembelajaran pada siklus II inidimaksudkan untuk
memperbaiki hasil belajar siswa serta mengatasi kekurangan-kekurangan
yang terjadi pada siklus I. Adapun tindakan pembelajaran pada siklusIl ini
dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Tindakan pembelajaran ini terdiri
dari kegiatan pralaboratorium (penjelasan konsep awal), laboratorium
(pembuktian konsep melalui praktikum) dan poslaboratorium
(pemantapan konsep). Adapun deskripsi aktivitlls guru dan siswa pada
siklus II disajikan dalam tabel 4.10
74
Tabcl 4.10 Dcskripsi Aktivitas Guru dan Siswa
Pada Siklus II
No.
I.
2.
3.
4.
5.
6.
I.
2.
KEGIATAN GURU
Pertemuan Pertama (pralaboratorillln)
Mernberikan tes awal (pretest) dengan tespilihan ganda sebanyak 20 soal.Tujuannya untuk mengetahuipengetahuan awal siswa tcntaog manfaatdan t'aktor yang rnernpengaruhi lujufotosi ntesis.Memotivasi siswa dengan mengajukanpcrtanyaan yang berhubungan denganmateri yang sudah disampaikansebelumnya. ... apakah yang kaHanrasakan ketika berteduh di bawah pohonpada waktu siang hari?"Menganalisa jawaban siswa danmengajak siswa untuk memahamimanfaat dari hasil fotosintesisberdasarkan jawaban pcrtanyaan tersebut.Kemudian guru menjelaskan konsepmanfaat dan faktor yang mempengaruhifotosintesis dan rnenjawab pertanyaanyang diajukan siswa..
Memberitahukan bahwa akandilaksanakan praktikum tentang pengaruhintensitas cahaya terhadap lajufotosintesis kemudian membagikan LKS2 tentang pengaruh intensitas cahayaterhadap laju fotosintesis kepada semuasiswa.Menugaskan siswa untuk membentukenam kelompok yang lerdir! atas 6-7orang. Dan duduk sesua! kelompoknyamasing-masing.Mcngenalkan nama dan fungsi alat-alatlaboratoriurn yang akan digunakan dalamkegiatan praktikum serta menjelaskanlentang cara penggunaannya.Pertemuan kedua (laboratorillm)Merninta siswa untuk duduk sesuaikelompok yang sudah dibentuk, danrnenyiapkan semua alat dan bahan yangakan digunakan dalam kegiatannraktikum.Menugaskan siswa untuk mclakukanlangkah kerja sesuai dengan yangtereantum dalam LKS-2.
Scenra perorangan mengisi soal yangdiberikan.
Bcberapa orang siswa mcmherikanjawaban yang berkaitan denganpertanyaan yang diajukan guru.
Menyimak penjelasan guru dan adabeberapa siswa bertanya mengenaihal yang berhubungan dengan materiyang scdang dibahas. MisalnyaI. " Dimanakah tumbuhan kaktusmcnyimpan zat hasilfotosintesisnya?"2. " apakah tumbuhan melakukanfbtosintc:..'Sis pada malam harl?"
Menerima dan memahami prosedurpraktikum yang tercantum dalamLKS-2.
Membentuk kelompok yangberanggotakan 6-7 orang, kemudianduduk sesuai kelompoknya masingmasing.Siswa mcnyimak pcnjelasan guru danmenanyakan hal-hal yang bel urndipahami.
Duduk sc:;uai kelompok dan secarakelompok siswa menyiapkan gclaskimia, pipet, klip penjepit kertas air,Hydrilla sp. dan stop watch Uamtangan).Secara berkelompok siswa aktifmelakukan seluruh langkah kerja.Pcrtama siswa rncletakkan gelaspercobaan di ternpat yang tcrkenacahaya matahari.
No.
3.
4.
5.
I.
2.
3.
KEGIATAN GURU
Setclah siswa meletakan gelas kimia padatcmpat yang terkena cahaya matahari,guru menugaskan siswa untuk mengamatidan menghitung gelembung udara yangdihasilkan Hydrilla sp. pada liap 5 menitsckalL
Mcnugaskan siswa untuk menjawabpertanyaan yang tercantum pada lembarLKS-2 dan mendiskusikan hasil temuanmereka untuk menyusun kesimpulanhasil praklikum.
Menugaskan siswa untuk menyusuntapcran ha.'1il prak.'tikum. Danmerapihklan kembali alat dan tempatkegiatan (laboralorium).
Pertemuan ketU!a (pos/abora/orium)Menugaskan siswa untukmernpresentasikan hasH temuan dankesimpulan hasil praklikum yang sudahdilakukan.
Mengawasi jaIannya diskusi kelompokdan meIuruskan kesalahan konsep darihasH diskusi dan mernberi pemantapandengan mereview semua matcri konscpfotosintesis.Membcrikan lugas akhir (postlest) untukmengctahui pengetahuan siswa tentangkonsep fotosintcsis sctcJah dilaksanakantindakan pembcJajaran di laboratorium.
75
KEGIATAN SISWA
Sccara berkelompok siswa aktifmcngamati gelcmbung udara yangdihasilkan Hydrilla sp., dan secarabergantian siswa menghitung jumlahgelembung dan menuliskannyadalam tabel hasil pcreobaan.
Melakubn diskusi kelompckmcmbahas hasil pcngamatan.menjawab pertanyaan, mcmbuatgrafik pengaruh intensitas cahayatcrhadap laju fotosintesis berdasarkanjumlah gelembung yang dihasilkanpada tiap pcrtambahan walctu.Kernudian siswa mcmbuatkcsimpulan.Sccara berkelompok menyususnlaporan hasH praktikum tentangpcngaruh intensitas cahaya terhadapJaju fotosintesis, kemudianmerapihkan kembali pcralatan yangsudah dipakai.
Sceara berkelompok siswamempresentasikan hasil praktikumdan mj~lakukan diskusi antarkclompok. Siswa mendiskusikanhasil temuan mcreka.Siswa mcnyimak dam mcmaharnipenjelasan guru, kemudianmenanyakan hal-hal yang bclumdipahami.
Menjawab soal yang diberikan oJehguru.
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa pernbelajaran pada siklus \I
Inl terdiri atas tiga tahap, tahap pertama sebelum dilaksanakan kegiatan
praktikum, guru mengawalinya dengan terlebih dahulu memberikan
pengetahuan awal (pralabora/orium) terlebih dahulu tentang konsep yang
akan dibahas pada kegiatan praktikum. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
siswa memiliki gambaran tentang hal-hal yang akan mereka temukan dalam
kegiatan praktikum.
76
Kemudian guru memberikan arahan dan peqjelasan mengenai nama
dan fungsi alat yang akan digunakan dalam kegiatan praktikum. Siswa
diberikan kebebasan untuk membentuk kelompok masing-masing, guru
hanya mengawasi sebaran siswa yang dianggap pintar agar tersebar dalam
tiap kelompok. Langkah ini dilakukan untuk membiasakan siswa bersikap
mandiri dan berani menentukan sesuatu hal. Karena selama ini siswa masih
tergantung dari instruksi guru.
Selanjutnya tahap kedua yaitu kegiatan praktikum (laboratorium)
dilaksanakan pada pertemuan berikutnya. Masing-masing kelompok
memulai aktivitasnya dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan, melakukan langkah kerja dalam LKS-2, dan melakukan diskusi
kelompok untuk menjawab dan menyusun kesimpulan hasil praktikum.
Tindakan pembelajaran siklus II ini diakhiri dlengan membahas meteri
pelajaran hasil kegiatan serta mendiskusikannya. Setelah itu guru
memberikan postest untuk mengetahui pengetahuan siswa setelah
dilaksanakan pembelajaran di laboratorium. Aktivitas guru dan peneliti
selanjutnya adalah melakukan penghitungan skor hasil belajar siswa yang
berupa posttest dan keterampilan proses siswa selama kegiatan praktikum.
b. Tabap Observasi
I. Pemberian tes sebanyak 20 soal pilihan ganda diperoleh rerata skor
pretest sebesar 49,62 dan rerata skor postest se,besar 80,62 dengan nilai
gain 0,61. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar siswa yang signifikan dengan rerata skor postest mencapai
kategori baik begitu juga dengan nilai gain yang sudah berada pada
kategori sedang.
2. Siswa sudah tidak ragu lagi mcnggunakan alat-alat yang digunakan
dalam kegiatan laboratorium. Rerata jenis keterampilan menggunakan
alat laboratorium baru mencapai 69,3%.
3. Skor rerata keterampilan proses secara keseluruhan sudah mencapai
77,4 %. Hal ini berarti bahwa siswa sudah mencapai kategori baik
dalam melakukan keterampilan proses kerja ilmiah.
77
4. Sebagian besar siswa sudah serius dalam melakukan langkah kerja
yang tercantum dalam LKS, meskipun rnasih ada beberapa siswa yang
tengok kiri kanan melihat kelompok lain.
5. Semua anggota kelompok melakukan kegatan praktikum karena
kelompok yang siswa yang aktif sudah mau mengajari dan memberi
kesempatan kepada siswa yang kurang aktif untuk mencoba
melakukan langkah keJja.
6. KeJja sarna dalam kelompok sudah teJjalin dengan baik karena anggota
kelompok ditentukan oleh mereka sendiri. Sehingga rnereka memiliki
rasa kepentingan bersarna.
7. Siswa sudah mampu menyimpulkan hasil temuan mereka dari kegiatan
praktikurn tentang pengaruh intensitas cahaya terhadap laju
fotosintesis. Mereka sudah mampu membentuk grafik dari data hasil
temuan rnereka.
8. Siswa sudah mampu menyusun format laporan praktikum dengan rapi.
9. Dalam kegiatan diskusi belum semua siswa berpartisipasi dengan baik
hanya beberapa siswa yang sudah mulai berani mengajukan pertanyaan
dan pendapat mereka
10. Hasil poslesl siswa dari 20 soal pilihan ganda diperoleh presentese
siswa yang telah mencapai SKBM sebesar 100%. Dari hasil ini dapat
disimpulkan bahwa semua siswa sudah men,;;apai ketuntasan dalam
pembelajaran IPA.
c. Tahap Refleksi
I. Hasil belajar siswa tentang konsep fotosintesis pada setiap siklusnya
mengalami peningkatan. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami
peningkatan yang signifikan. Nilai N gain pada siklus II sudah
mencapai 0,61 meningkat dari 0,40.
2. Pada siklus II ini terjadi peningkatan jumlah siswa yang rnencapai nilai
SKBM. Hal ini dapat dilihat dari rerata skor poslesl siswa yang sudah
mencapai nilai SKBM dalam pembelajaran IPA.
78
Tabcl 4.11 Tabcl Pcrscntasc Siswa MCl1lcapai SKBM
Siklus % Siswa Mcneap
I 72,5
1\ 100
3. Keterampilan proses siswa dalam kegiatan praktikum pada siklus II ini
sudah meningkat dengan rerata sebesar 77,4%. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa sudah mampu melakukan suatu keJja ilmiah dalam
pembelajaran IPA.
4. Diskusi kelas dapat melatih siswa dalam mengemukakan pendapat dan
kemampuan bertanya siswa.
5. Dengan kegiatan pembelajaran di laboratorium (praktikum) guru dapat
melatih keterampilan-ketrampilan proses siswa dalam kerja ilmiah.
Siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Anggapan teacher
centered mulai bergeser kepada student-centered dimana siswa diberi
kesempatan untuk menemukan sendiri kebenaran dari suatu konsep.
6. Kegiatan pembelajaran di laboratorium terdiri dari tiga bagian yaitu, I)
pralaboratorium (pengetahuan awal konsep), 2) laboratorium
(pembuktian konsep), 3) poslaboratorium (Pemantapan konsep).
d. Keputusan
Setelah dilakukan tindakan pembelajaran berupa kegiatan
pembelajaran pada kedua siklus (I dan II) diperoleh hasil sebagai berikut:
I. Hasil belajar siswa tentang kousep fotosintesis pada siklus I dan II
sudah meningkat dan memiliki perbedaan yang signifikan.
2. Siswa sudah mampu melakukan beberapa keterampilan proses
selama kegiatan praktikum dan tereiptanya iklim kerja sama siswa
dalam memeeahkan suatu masalah yang mereka hadapi selama
praktikum.
3. Siswa sangat senang melakukan kegiatan praktikum karena mereka
dilibatkan langsung dalam meneari jawaban suatu masalah. Hal ini
79
merupakan upaya memotivasi siswa agar aktifdalam kegiatan belajar
mengajar (student centered).
E. Pembabasan Temnan Penelitian
Penerapan kegiatan pembelajaran di laboratorium (praktikum) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran
di laboratorium (praktikum) pembelajaran biologi lebih banyak dilakukan di
dalam kelas dan guru lebih mendominasi kegiatlm pembelajaran (teacher
centered). Dalam memahami konsep fotosintesis :;iswa hanya memperoleh
dari penjelasan guru. Metode pembelajaran ini kurang memberikan
kesempatan pada siswa dalam mengembangkan keterampilan proses siswa
dalam kerja ilmiah.
Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I tentang tempat dan
mekanisme fotosintesis belum mencapai nilai yang diharapkan (ketuntasan
belajar 100%). Jumlah siswa yang sudah mencapai nilai SKBM dalam
pembelajaran IPA biologi baru sebanyak 29 siswa. Hal ini menunjukkan
bahwa masih banyak siswa yang belum memahami konsep yang diberikan.
Siswa masih keliru menyebutkan bahan dasar dan produk yang dihasilkan dari
reaksi proses fotosintesis pada tumbuhan. Misalnya kesalahan siswa
menyebutkan CO2 sebagai produk hasil fotosintesis, yang seharusnya
merupakan bahan dasar fotosintesis.
Setelah dilanjutkan dengan tindakan pembelajaran pada siklus II
temyata hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa
melebihi nilai yang diharapkan (ketuntasan belajar >100%). 100% siswa
sudah mencapai nilai SKBM. Hal ini menunjukkan bahwa semua siswa sudah
memahami konsep fotosintesis.
Dengan kegiatan pembelajaran di laboratorium (praktikum) siswa
dapat membuktikan kebenaran dari konsep fotosintesis. Siswa mulai
dikenalkan mengenai keterampilan-keterampilan dasar dalam kelja ilmiah.
Hal ini merangsang rasa ingin tahu siswa, melatih siswa untuk berpikir i1miah
80
(scientific thinking) dalam mencari jawaban terhadap suatu permasalahan,
serta mengembangkan keterampilan-keterampilan proses yang mereka miliki.
Sesuai dengan yang dikatakan Roestiyah bahwa penggunaan metode
eksperimen ini mempunyai tujuan agar siswa mampu meneari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan pereobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih
dalam eara berpikir yang ilmiah (scientific thinking). Dengan eksperimen
siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang
dipelajarinya.
Setelah diberikan tindakan pembelajaran di laboratorium (praktikum)
ini keterampilan proses siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat
pada rerata skor keseluruhan jenis keterampilan proses siswa pada siklus
kedua. Rerata keterampilan proses siswa sudah meneapai 77,4% dan berada
pada kategori baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kemampuan siswa dalam
menyimpulkan hasil temuan mereka dalam kegiatan praktikum.
Kembali lagi pada hakikat IPA sebagai aspek produk dan proses maka
untuk meneapai tujuan dalam pembelajaran biologii yang merupakan bagian
dari IPA tidak bisa dipisahkan dari kedua aspek tersebut. Dalam memahami
konsep-konsep biologi, siswa tidak hanya eukup diberikan penjelasan verbal
dari suatu konsep tersebut. Siswa perlu diberikan pemahaman lebih lanjut
melalui pengalaman langsung (praktek) untuk membuktikan kebenaran dari
sebuah konsep. Karena dengan melakukan sendiri siswa akan lebih memahami
apa yang mereka pelajari (learning by doing) dan mereka memperoleh
pengalaman belajar yang lebih bermakna. Seperti yang diungkapkan oleh
Subiyanto dalam Nur islami bahwa pengajaran IPA lebih menekankan eara
belajar dengan berbuat "learning by doing" yang mengharuskan
dilaksanakannva kegiatan laboratorium sebagia bagian integral pengajaran
rutin.
Penerapan pendekatan keterampilan proses selama tindakan
pembelajaran berlangsung dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Karena dengan keterampilan proses yang dimilikinya, dapat membantu siswa
81
dalam menemukan jawaban suatu pennasalahan yang mereka hadapi.
Keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi selama
praktikum mengantarkan mereka dalam memahami sutau konsep. Peningkatan
hasil belajar siswa selama tindakanpembelajaran tidak terlepas dari
peningkatan kualitas keterampilan mereka. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian dalam 2 siklus bahwa hasil belajar siswa terus meningkat sampai
pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan
keterampilan proses melalui kegiatan pembelajaran di laboratorium dapat
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa pada konsep fotosintesis.
Dalam mempelajari IPA, seorang guru dapat menggunakan media apa
saja sebagai sumber belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajarannya.
Seperti halnya dengan laboratorium yang merupakan salah satu tempat untuk
menemukan dan memecahkan masalah. Dengan kegiatan praktikum di
laboratorium mengajak siswa untuk belajar IPA dengan menyenangkan.
Lingkungan belajar yang menyenangkan dapat membantu siswa untuk lebih
tennotivasi dalam proses belajar. Sebelumnya siswa hanya menganggap
bahwa IPA merupakan mata pelajaran yang membosankan karena hanya berisi
hapalan-hapalan saja. Namun setelah kegiatan pernbelajaran di laboratorium
ini siswa terlihat lebih aktif dalam proses belajar mengajar dan siswa lebih
tennotivasi lagi untuk belajar. Siswa sekolah menengah pertama lebih tertarik
dengan hal-hal baru yang dapat menggugah rasa ingin tahu mereka terhadap
hal baru tersebut. Seperti halnya dalam kegiatan praktikum ini siswa banyak
menemukan hal baru yang membuat mereka tennotivasi lagi untuk
mengetahuinya.
Dalam kaitannya dengan hal di atas, seorang guru dituntut untuk
memiliki kemampuan untuk memilih segala hal yang dapat mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran. Hal tersebut diantaranya pemilihan metode
dan pendekatan yang tepat untuk satu materi yang akan disampaikan. Untuk
mencapai tujuan dalam mempelajari konsep fotosintesis ini pemilihan metode
praktikum dengan pendekatan keterampilan proses ini merupakan hal yang
tepat. Hal ini ditunjukan dengan peningkatan kualitas hasil belajar siswa
82
setelah kegiatan pembelajaran di laboratorium. Selain itu sikap siswa terhadap
mata pelajaran biologi yang mulai bergeser ke arah positif, yaitu siswa
menjadi senang mempelajari biologi dengan kegiatan praktikum.
F. Keterbatasan dalarn Penelitian
Dalam penelitian ini ditemukan beberapa kekurangan diantaranya adalah:
I. Sedikitnya waktu yang diberikan pihak sekolah kepada peneliti,
sehingga penelitian ini dirasa kurang maksimal.
2. Ketersediaan alat-alat laboratorium yang masih kurang, hal ini
dikarenakan kondisi laboratorium yang sempat beralih fungsi sebagai
gudang sementara selama gedung sekolah mengalami renovasi.
3. Kurangnya dana yang dibutuhkan untuk mengadakan alat dan bahan
yang dapat rnenunjang kegiatan praktikum selama penelitian.
4. Keterbatasan peneliti dan para mitra penelitian dalam upaya mencari
cara yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep
fotosintesis.
BABV
PENVTVP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diambil
simpulan sebagai berikut:
I. Setelah dilakukan kegiatan praktikum di laboratorium hasil belajar siswa
pada konsep fotosintesis setiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada
siklus I sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran di laboratorium rerata
skor pretest siswa 43,5 dan setelah tindakan pembelajaran di laboratorium
(praktikum) rerata skor postest mencapai 66,13 dengan nilai gain pada
kategori baik (0,4). Namun dilihat dari hasil presentase jumlah siswa yang
sudah mencapai Standar Ketuntasan Belajar Mengajar dalam pembelajaran
IPA 0':60), belum mencapai kriteria yang diharapkan(rerata 72,5%).
Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II hasil belajar siswa mengalami
peningkatan yang signifikan rerata skor pretest mencapai 49,62 dan rerata
skor postest sebesar 80,62 dengan nilai gain 0,61 (kategori baik). Jumlah
siswa yang sudah mencapai nilai SKBM juga meningkat (rerata 100%).
Hal ini menU11iukkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep fotosintesis
dapat ditingkatkan melalui pembelajaran di laboratorium.
2. Kegiatan pembelajaran di laboratorium (praktikum) dengan l11enerapkan
pendekatan keterampilan proses dapat mengembangkan keterampilan
keterampilan dasar yang dimiliki siswa dalam melakukan metode ihniah.
3. Kegiatan praktikum mengubah sikap siswa terhadap pembelajaran IPA
biologi ke arah yang lebih positif. Siswa tidak lllenganggap biologi
sebagai mata pelajaran hapalan.
4. Siswa lebili termotivasi untuk mempelajari IPA biologi melalui kegiatan
pembelajaran di laboratorium (praktikum).
84
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
I. Penerapan kegiatan pembelajaran di laboratorium ini hendaknya
digunakan untuk pembahasan konsep fotosintesis dan konsep lain secara
kontinyu, lebih kreatif, dan inovatif.
2. Perlunya intensifikasi kegiatan pembelajaran di laboratorium dalam
pembelajaran IPA khususnya biologi, karena dengan learning by doing
siswa akan memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mempelajari
IPA yang mengandung hakikat produk dan proses.
3. Setiap guru hendakanya mempersiapkan rancangan pembelajaran dengan
baik dan memberitahukan kepada siswa setiap tujuan yang akan dicapai
daIam setiap pembelajaran.
4. Bagi guru yang akan menerapkan model pembelajaran di laboratorium
sebaiknya memberi informasi kepada siswa tentang bahaya penggunaan
aIat dan bahan laboratorium akibat kecerobohan atau kesalahan prosedur.
Hal ini perlu dilaksanakan guna menghindari kecelakaan di laboratorium.
5. Guru dan pihak sekolah harns terus meningkatkan upaya dalam
pengoptimalan laboratorium sebagai salah satu sumber belajar dalam
pembelajaran IPA.
DAFTARPUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2000.
___, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,Cet. 12, Edisi V, 2002.
___, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. Pertama 2006.
Campbell, Neil dkk., Biologi, Terjemahan dari Biology oleh Wasmen Manalu,Jakarta: Erlangga, Jilid 1,2003.
Carlos j. Ovando, Virginia P. Collier, Mary Carol Combs. Bilingual and ESLclassrooms: teaching in multicultural contexts. (MeGraw-Hi1l: New York,2003), h. 89
Doris Ash, The Process Skills of Inquiry, Reprinted courtesy of Jerry Pine,Caltech Precollege Science Initiative.
Hake, R. Richard, "Analyzing Change/Gain Scores", Dept. ofPhysics, IndianaUniversity 24245 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA
Hendrik, Putloro Setiono, "Pembelajaran Konsep Struktur Tumbuhan denganMenerapakan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan HasilBelajar Siswa Melalui Kegiatan Laboratorium", darihttp://digilib.upi.edu/union/index.php/record/viewI7043.2007.
Herlanti, Yanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, Jakarta:Jurusan Pendidikan IPA FITK DIN Jakarta, 2006, t.d.
Anonim, Model Pembelajaran Creatif Problem Solving dengan Video CompactDisk dalam Pembelajaran Matematika", http://www.Mathematic.transdigit.com htrnl,yang direkam pada 25 Juli 2007.
Anonim, "Buku Saku KTSP (3)", http://gurupkn.wordpress.com/2007/12118bukusaku-ktsp-3.
Anonim, Kurikulum 1984, http://etnissunda.multiply.com/journalyangdirekampada 29 Des.2007
Anonim,http://duniaguru.com/index.php?option=com content&task=view&id=23
Anonim. Teaching The Sciencehttp://sde.state.ok.us/Acrob/pass/science.pdf
Process
86
Skills.
Anonim. Process Skills in Science for Children: Let us Begin Sciencehttp://library.unescoiicba.orglEnglish/SECONDARY_SCIENCE_SERIES/.science_lessons/2-process_skills.htm
Islami, Nur Rahma, "Kemampuan Aspek Psikomotor Siswa dalam PraktikumReproduksi Generatifpada Tumbuhan ", Bandung: FMIPA UPI Bandung,2002.
Karen L. Lancour, Process Skills For Life Science (05). National Supervisor.www.tupts.edu/as/wright.center/fellow/sciolympiod/pslsltraininghammed.pdf. yang direkam pada 28 pebruari 2008
L. Gabel, Dorothy. Hand Book of Research on Science Teaching and Learning,New York: Macmillan Publishing Company, 1994
Mardana, IB Putu, Intensijikasi Pelaksanaan Kegiata Laboratorium dalamPembelajaran IPA sebagai Upaya Meningkatkan Minat, Sikap Ilmiah, danPrestasi Belajar IPA Siswa Kelas II SLT? Negeri Singaraja", dalamMajalah Aneka Widya, No.3 Tahun XXXIII, Juli 2000.
David, E. Meltzer, "The Relitionship Between Mathematics preparation anConceptual Learning Gains in Physics: a Possible "hidden variable" indiagnostic pretest scores", Departemen of Physics and Astronomy. IowaState University, Ames, Iowa 50011. dari www.physics.1astate.edu/per/docs/Addendum on normalized-gain.pdf., 2007.
Melayu, Usman, Hakikat Minat Belajar dan Hasil Belajar, Jakarta: Berita STMTTrisakti Edisi 084. Januari 1999.
Muis, Abdul, "Tingkat Kesiapan dan Pendayagunaan Laboratorium IPAdalamMenunjang Pembelajaran IPA ", Tesis Pasca Smjana Universitas NegeriMakassar, Jakarta: Perpustakaan LIPI Jakarta, 2003, t.d.
Mike Watts, Constructivism, Re-constructivism and Tas-orientated ProblemSolving, Book chapter 4. The Faimer Press. London
NK., Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
Nur, Amalia Evi, "Perbandingan Hasil Be/ajar Biologi antara Siswa yangDiajarkan Menggunakan Metode Demonstrasi dengan Metode Ceramah,"Skripsi FITK UIN Jakarta, Jakarta: Perpustakaan FITK UIN Jakarta, 2005.
87
Ostlund, Karen., What the Research Says About Science Process Skills, TheUniversity of Texas at Austin.2001
Rian, Rarnli, Pengaruh Kegiatan Laboratorium Terhadap Nasil Be/ajar Bi%giSiswa di SMP A/-Ghoza/i, (Jakarta: Skripsi Perpustakaan FITK UlN Jakarta,2006). h.28-29
Rustarnan, Nuryani , dkk, Strategi Be/ajar Mengjar Bi%gi, Malang: UniversitasMalang, 2005.
Rustaman, Nuryani, Pokok Pembe/ajaran Bi%gi dan Kuriku/um, Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997.
___,"Kegiatan Praktikum Bi%gi Sebagai Wahana PengembanganPengetahuan Keterampilan, Sikap dan Nilai", Bandung: FMIPA UPI, tidakditerbitkan.
Syaiful, Sagala, Konsep dan Makna Pembe/ajaran, Bandung: Alfabeta, Cet.62006.
Shlomo, Sharan, Hand Book OfCooperative Learning Methods, London: Praeger,greenwood, 1999
Soeparmo, Strategi Mengajar IPA Me/a/ui Kegiatan Praktikum, dalarn MajalahDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun III, Mei Tahun 1987.
Sofyan, Ahmad, dkk., Eva/uasi Pembe/ajaran IPA Berbasis Kompe/ensi, Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006.
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, Cet. Keempatbelas, 2004.
Sudjana, Metode Statis/ika, Bandung: Tarsito, 2002.
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosda Karya,1996.
Sukarno, Dasar-dasar Pendidikan Sains, Yogyakarta: Kanisus, 1980.
Surapranata, Sumarna, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil TesImp/ementasi Kuriku/um 2004, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004.
Susiana, Nancy, "Model Pembe/ajaran Berbasis Kegiatan Laboratorium un/ukMeningkatkan Penguasaan Konsep sebagai Wahana Pendidikan Siswa~T TP" ~prn1n~rl\T~~lf\n~l 10 11111 1004
88
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004, Edisi revisi.
Syaodih, Nana, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Reml\iaRosdakarya,.
Tim Penyusun, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional, 2006.
Tegner Stenmark, Solve Marie., Scientists At Play: Teaching Science ProcessSkills, Norway, Submitted by sis on Fri, 2006-08-04 21 :19
Waluyo, HY., dkk, Materi Penilaiaan Pencapaian Hasil Belajar, Jakarta:Karunika Jakarta Unitversitas Taerbuka, 1987.
Wardhani, 19ak, et.al., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka,2007.
William Foulds dan John Rowe. The Enhacement Of Science Proses Sill inPrimary Teacher Education Students. Australian Journal of TeacherEducation. Vol 21, No, 1, 1996
Yew mei, Grace teo., Promoting Science Prosess Skills And The Relevance OfScience Through Science Alive Programme. Proceeding of the redesigningpedagogy: culture, knowledge and understanding Conference, Singapore,may 2007
LAMPIRAN
liran 1
SiLABUS
!h
Pelajaraniter
: MTs Negeri Tangerang 2 Pamulang: VIII (Delapan): IImu Pengetahuan Alam: I (Satu)
Ilr Kompetensi : Memahami system dalam kehidupan tumbuhan
mpetensi Materi Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Sumberdasar Pokok Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Waktu Belajar
Instrumen Instrumenleskripsikan Fotosintesis • Studi pustaka l> Menunjukkan Tes TesPG Fotosintesis 6x 40 Bukupakets perolehan untuk bagian daun tulis tumbuhan menit IPAi dan merurnuskan yang berperan berlangsung pada Terpadu,ormas tentang dalam kloroplas, yang LKS,lpada konsep fotosintesis. banyak terdapat Gambar,man hijau. fotosintesis pada ... Alat
dan a. Jaringan Prktikumtra.Tlsfcnnasi meristem percobaanenergi. b. Jaringan akar fotosintesis.
c. Jaringanliang
d. Jaringankulit batang
¢O'Ci
• Melakukan Melakukan Tes Uji petik Deskripsikanpercobaan danmembuat unjuk kerja makna perubahanproses lapora hasil keIja produk wama pada daunfotosintesis. percobaan yang ditetesi
Ifotosintesis. yodium. •
• Mencari Tes TesPG Salah satu faktorinformasi Menjelaskan tulis luar yangtentang faktor-faktor berperan dalamfaktor-faktor yang prosesyang mempengaruh fotosintesismempengaruh i fotosintesis. adalah .. ,i proses a. Intensitasfotosintesis. cahaya
b. Keadaantanah
c. Ketersediaanklorofil daun
d. Keadaantumbuhan
'"o
91
Lampiran 2
SekolahKelas/smtKonsep
Sub Konsep
Alokasi Waknl
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(siklus I)
: MTs Negeri Tangerang II Pamulang
: VIII/I
: FOTOSINTESIS
: I. Bagian daun yang melakukan fotosintesis
2. Mekanisme proses fotosintesis
: 4 x 40 Menit (2 x Pertemuan)
Standar KompetensiMemahami sistem daIam kehidupan tumbuhan.
Kompetensi DasarMendeskripsikan proses peroIehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhan
hijau.
IndikatorI. Mengidentifikasi bagian-bagian daun yang berperan dalam proses
fotosintesis.
2. Menunjukkan letak dan fungsi klorofil.
3. Menjelaskan struktur kloroplas pada daun.
4. Menjelaskan bahan baku dan zat yang dihasiIkan pada proses fotosintesis.
5. Menjelaskan reaksi kimia proses fotosintesis.
6. MeIakukan percobaan uji amilum di laboratorium.7. Membuat Iaporan hasil kegiatan percobaan uji amiIurn.
A. Tujuan Pembelajaran
I. Menunjukkan tempat teJjadinya proses fotosintesis.
2. Menyebutkan bagian-bagian daun yang berperan dalam fotosintesis.
3. Membedakanjaringan tiang (palisade) danjaringan spons.4. Menje1askan struktur dan fungsi kloropIas.
5. Menjelaskan letak, jurnlah dan fungsi klofiI.
6. Membedakan bahan baku dan zat yang dihasiIkan pada proses fotosintesis.7. MenjeIaskan reaksi kirnia proses fotosintesis.
92
B. Mated PembelajanlIl1. Bagian Tumbuhan Hijau yang Melalmkan Fotosintcsis
Daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis padatumbuhan. Struktur anatomi daun terdiri dari epidermis atas, jaringan mesofildan epidermis bawah. Diantara sel epidermis terdapat stomata (mulut daun).Stomata berfungsi untuk pertukaran gas (C02) dan oksigen (02) pada prosesfotosintesis dan respirasi. Pada jaringan mesofil (daging daun) terdiri darijaringan palisade (jaringan tiang) dan jaringan spons (jaringan bunga karang).Jaringan palisade terdiri dari sel-sel yang berbentuk silindris, tegak dantersusun rapat. Setiap sel palisade mengandung banyak kloroplas yangberperan untuk menyerap cahaya matahari dalam proses fotosintesis.
Palisade
FIDem
Permukaan daunKloroplas
Grana
Stomata
Membranganda
~
Stmktur kIoropIas terdiri dari membran ganda dan matriks Calr yangdisebut stroma. Di dalam matriks cair terdapat tilakoid. Tilakoid mempakan
lapisan atau membran yang berbentuk bangunan yang disebut grana. Di dalam
grana itulah terdapat klorofiI.
2. Mekanisme Proses FotosintesisPada proses fotosintesis yang terjadi di dalam kloroplas, karbon dioksida
(C02) dari udara dan air (H20) dari dalam tanah diubah menjadi glukosa(gula) dan oksigen (02), Fotosintesis terjadi melalui dua tahap reaksi, yaitureaksi terang dan reaksi gelap. Pada rekasi terang dibutuhkan cahaya. Padareaksi terang ini terjadi penguraian air dan penyerapan cahaya oleh klorofiI.Air diuraikan menjadi ion hidrogen (W) dan ion hidroksida (OHj. Karena
terjadi penguraian molekul air maka reaksi terang disebut sebagai jotolisis;Pada reah:d tp_r~no in; rJa.n ...~ll..... - ~1~_~ __ ~ i'f'\. 'I. 1
93
Tahap reaksi gelap berlangsung tanpa cahaya. Reaksi gelap ini terjadi dibagian stroma yang merupakan matriks cair pada klorofias. Pada proses reaksigelap terjadi fikmsi (pengikatan) karbon dioksida ke dalam daun. Denganmenggunakan energi yang dihasilkan pada rekasi terang, maka ion hidrogenyang terbentuk saat reaksi terang dengan karbon dioksida yang telah diserapoleh daun membentuk glukosa (gula).
Reaksi fotosintesis secara sederhana adalah sebagai berikut:
Cahaya
Air + Karbon dioksida(6H,O) (6CO,) Klorofil
Glukos~1 + Oksigcn(C,H,,0,) (0,)
Glukosa yang terbentuk dari proses fotosintesis akan diedarkan melalui
fioem (pembuluh tapis) ke seluruh bagian tumbuhan. Sebagian glukosa akandisimpan sebagai cadangan makanan dalam bentuk zat tepung (amilum).
C. Pendekatan dan metode PembelajaranPendekatan : Keterampilan Proses Sains (KPS)Metode : Ceramah, eksperimen, dan diskusi
D. Skenario PembelajaranPertemuan Pertama
a. Kegiatan Pendahuluan (20)
I. Absensi2. Guru memberikan pretest mengenai konsep fotosintesis.
b. Kegiatan inti (50)
I. Tahap apersepsi: Guru bertanya: " Pernahkah kalian mengamati daun padatumbuhan?" "Apakah fungsi daun pada tumbuhan?"
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lIntuk mengemukakanpengetahuan awal mereka tentang fungsi daun pada tumbuhan.
3. Guru menjelaskan gambar dan fungsi bagian-bagian daun yang berperandalam fotosintesis.
4. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil.5. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada tiap kelompok.
6. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang sudah ditentukan.
7. Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan Praktikum sesuai LembarKerja Siswa.
94
8. Siswa melakukan kegiatan praktikum tentang uji amilum sehagai hasil
fotosintesis.9. Guru membantu siswa yang menemukan kesulitan dalam melakukan
praktikum.
10. Siswa mencatat hasil pengamatan dan menjawab pertanyaan pada LKS.
c. Kegiatan Penutup (10)
I. Guru meminta Slswa untuk membuat laporan praktikum dan
dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
2. Siswa membersihkan dan menyimpan alat-alat yang telah digunakan
seperti sebelumnya.
Pertemuan keduaa. Kegiatan Pendahuluan (l0)
I. Guru memotivasi siswa dengan mengajukan perumyaan : " Berwarna
apakah daun yang mengandung zat amilum?"
2. Guru meminta setiap kelompok untuk menyiapkan laporan hasil praktikum
yang akan dipesentasikan.
b. Kegiatan Inti (50)I. Setiap kelompok mempresentasikan masing-masing hasillaporannya.
2. Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan hasil temuan dari setiap
kelompok.
3. Guru memberikan pemantapan konsep fotosintesis agar tidak terjadi
kesalahan konsep pada siswa.
c. Kegiatan Penutup (20)
I. Guru memberikan posttest mengenai konsep fotosintesis.
E. Sumber Pembelajaran1. Buku Paket IPA terpadu kelas VIII semester I
2. BukuLKS IPA Terpadu
3.LKS
4. Laboratoriurn
5. Alat dan bahan Percobaan
6. Gambar bagian daun dan kloroplas
F. PenilaianI. Teknik Penilaian
2. Bentuk Instrumen
: I. Testulis
2. Tes unjuk kerja: I. Pilihan ganda2. Lembar observasi
95
Contoh soal
I. Fotosintesis tumbuhan berlangsung pada kloroplas, yang banyak terdapat pada
a. Jaringan meristem c. Jaringan tiangb. Jaringan akar d. Jaringan kulit batang
2. Zat-zat yang dihasilkan dari proses fotosintesis adalah ...a. C6H1206 dan O2 c. C6HI20 6dan H20b. I-hO dan CO2 d. H20 dan O2
Pamulang, 5 November 2007Mengetahui,
Guru bidang studi
Ibu Siti RifahNIP. 150277374
Peneliti
Inayatussholihah
103016127090
96
Lampirao 3
SekolahKelas/smtKonsepSub Konsep
Alokasi Waktu
Reocana Pelaksanaao Pembelajaran(siklus 2)
: MTs Negeri Tangerang II Pamulang: VIII/I
: FOTOSINTESIS: I. Fotosintesis sebagai sllmber energi dan oksigen2. Faktor yang mempengaruhi foto:,intesis
: 6 x 40 Menit (3 x Pertemllan)
Standar KompetensiMemahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.
Kompeteosi DasarMendeskripsikan proses perolehan nutrisi dan transformasi energi pada tumbuhanhijau.
IndikatorI. Menjelaskan hasil fotosintesis sebagai salah satus sllmber energi dan
oksigen.2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis.3. Melakukan percobaan kegiatan percobaan lIntllk membuktikan pengaruh
intensitas cahaya terhadap lajll fotosintesis.4. Membuat grafik pengaruh intensitas cahaya terhadap lajll fotosintesis.5. Membuat laporan hasil kegiatan percobaan.
A. Tujuan PembclajarauI. Mengidentifikasi manfaat fotosintesis bagi organismc lain.2. Membedakan faktor dalam dan faktor luar yang mempengaruhi
fotosintesis.
3. Menjelaskan pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintcsis.4. Membaca grafik pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis.5. Mempresentasikan laporan hasil kegiatan percobaan.
97
a. Intensitas cahaya, merupakan Ink lor utama untuk terjadinya t()tosintesis
pada reaksi terang.pada batas-batas tertentu. semakin tinggi intensitas
cahaya matahari maka semakin banyak energi cuhaya yang diserap oleh
klorofil.b. Air, air dan C02 merupakan bahan dasar untuk kegilan fotosinlesis yang
akan menghasilkan glukosa.
c. Suhu, kerja enzim pada reaksi gelap fotosintcsis dipengaruhi oleh suhu
sehingga keaktifan enzim dalam proses fotosintesis juga sangat bergantung
pada sushu.d. Klorofil, klorofiJ merupakan pigmen berwama hijau yang berperan dalam
menyerap energi matuhari. Energi matahari digllnakan untuk kelangsllngan
proses-proses kimiawi fotosintesis.
C. Pendekatan, dan metode Pembelajaran
Pendekatan
Metode
: Kelerampilan proses sains (KPS)
: Ceramah, ekspositori, eksperimen, dan diskusi
D. Skenario Pembelajaran
Perlemuan Perlamaa. Kegiatan Penduhuluan (20)
I. Absensi
2. Guru memberikanpretest mengenai konsep fotosintesls.
b. Kegiatan inti (50)
I. Guru memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan, " Apakah yang
kalian rasakan ketika berteduh di bawah pohon pada waktu siang hari".
2. Guru menganalisajawaban yang diberikan oleh siswa.
3. Guru mengarahkan jawaban siswa pada konsep yang tepat dan mengaitkan
dengan manfaat dati hasil fotosisntesis yang akan dibahas.
4. Guru melljelaskan manfaat dan faktor yang mempengaruhi laju
fotosintesis.
5. Guru menunjukkan gambar grafik laju fotosintesis yan.g dipengaruhi olehintensitas cuhaya.
6. Guru menjelaskan pengaruh intemsitas cuhaya terhadap I~u fotosintesis.
7. Guru memberituhukan kepada siswa kegiatan praktikum untukmembuktikanpengaruh intensit,,~"nhmm 'n.... h
-' __ '.' ".
98
c. Kegiatan penutup (10)
1. Guru memotivasi siswa untuk membaca materi yang sudah disampaikan
dan mempersiapkan diri untuk kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan
pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan kedua
a. Kegiatan pendahuluan
I. Guru memotivasi siswa: " Hari ini kita akan membuktikan pengaruh
intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis."
2. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok yang sudah ditentukan.
3. Guru menjelaskan prosedur LKS dan pengenalan peralatan laboratorium
yang akan digunakan pada kegiatan praktikum.
4. Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan praktikum sesuai Lembar
KeIja Siswa (LKS).5. Siswa melakukan kegiatan percobaan untuk membuktikan pengaruh
intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis.
6. Guru membantu siswa yang menemukan kesulitan dalanl melakukan
praktikum.
7. Siswa melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan pada LKS.
9. Siswa membuat laporan sementara hasil praktikum.
c. Kegiatan Penutup (10)
1. Guru meminta siswa untuk membuat laporan praktikum dan
dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
2. Siswa membersihkan dan menyimpan alat-alat yang telah digunakan
seperti sebelumnya.
Pertemuan ketiga
a. Kegiatan Pendahuluan (10)
I. Guru memotivasi siswa dengan bertanya "apakah intensitas eahaya
berpenganJh terhadap laju fotosintesis?"
2. Guru meminta setiap kelompok untuk menyiapkan laporan hasil praktikum
yang akan dipesentasikan.
b. Kegiatan Inti (50)
I. Setiap kelompok mempresentasikan masing-masinl! ha~il l~n()T~nn,,~
99
3. Guru memberikan pemantapan konsep f(,tosintesi, agar ti<.lak terjadi
kesalahan konsep pa<.la siswa.
c. Kegiatan Penutup (20)
I. Guru memberikan postest tentang konsep fotosintesis.
Eo Sumber PembelajaranI. Buku Paket IPA terpadu kelas VIII semester I
2. Buku LKS IPA Terpadu3. LKS (pedoman praktikum)
4. Laboratorium5. Alat dan bahan percobaan6. Gambar grafik pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis
F. PeniIaian1. Teknik Penilaian : 1. Tes tulis
2. Tes unjuk kerja
2. Bentuk Instrumen: I. Pilihan ganda
2. Lembar observasiContoh soal
I. Hasil fotosintesis pada tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai simber energiadalah ...a. Karbon c. Amilumb. Magnesium d. Kalsium
2. Salah satu faktor luar yang berperan dalam proses fotosintesis adalah ...a. Intensitas cahaya c. Keadaan tanahb. Ketersediaan klorofil daun d. Keadaan tumbuhan
Pamulang, 13 November 2007
Mengetahui,
Guru bidang studi Peneliti
c. lenti seld. kulit
reaksi kimia dari proses fotosintesis
100
Lampiran 4
INSTRUMEN SIKLUS ITes Penguasaan konsep Fotosintesis
Pilihlahjawaban yang paling tepat!
I. Oksigen yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis berasal dari ....a. penguraian CO2 c. udarab. penguraian H20 d. semua salah
2. Peristiwa fotosintesis paling maksimal teljadi pada ....a. pagi hari c. sore harib. siang hari d. malam hari
3. Amilum yang terbentuk dari hasil fotosintesis bisa diuji dengan lamtan ....a. iodium c. spirtusb. alkohol d.lemak
4. Para pakar ada yang mengatakan fotosintesis dengan istilah ....a. fotokimia c. fotolisisb. asimilasi d. fotoelektrik
5. Kadar air yang rendah pada tubuh tumbuhan akan menyebabkan ....a. stomata membuka besar c. stomata diamb. stomata menutup d. stomata bergerak
6. Fotosintesis tumbuhan berlangsung pada kloroplas, yang banyak terdapat pada
a. jaringan meristem c. jaringan tiangb. jaringan akar d.jaringan kulit batang
7. Sinar matahari dalam fotosintesis berfungsi sebagai ....a. penghangat c. katalisatorb. sumber cahaya d. bahan bakar
8. Klorofil paling banyak terdapat pada jaringan ....a. floem (pembuluh tapis) c. palisadeb. xilem (pembuluh kayu) d. bunga karang
9. Pada daun, gas-gas dari lingkungan luar dapat keluar masuk ke dalam tubuhtumbuhan melalui ....a. stomatab. cabang-cabang
10. Di bawah ini manakah yang merupakan
a. air + karbon dioksida
b. air + glukosa
c. H20 + O2
cahaya
klorofil
cahaya~~_\-'> C,H 120, + H20
101
Cahaya 1C6H I20 6 + 0,
Klorofil
II. Pada umumnya tumbuhan memerlukan zat-zat berikut ini.(I) Air (4) Oksigen(2) Zat makanan (5) Nitrogen(3) Karbon dioksidaZat-zat yang diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis adalah ....a. (I) dan (2) c. (3) dan (4)b. (I) dan (3) d. (4) dan (5)
12. Potongan daun yang ditetesi dengan larutan iodium berubah wamanyamenjadi biru tua. Aliinya di dalam daun tersebut terdapat ....a. zat asam c. zat lemasb. zat asam arang d. zat tepung amilum
13. Bagian daun yang memiliki peranan utama dalarn proses fotosintesis adalahyang bernomor ....
3 4
a. (I) c. (3)b. (2) d. (4)
14. Zat-zat yang dihasilkan dari proses fotosintesis adalah ....a. C6H1206 dan O2 c. C6HI206 dan H20b. H20 dan C02 d. H20 dan 02
15. Zat-zat yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis adalah ....a. C6H I206 dan CO2 c. C6HI206 dan I-hOb. H20 dan C02 d. H20 clan 02
16. Organisme autotrof membuat makanannya sendiri, yang dikenal dengan istilah
a. siklus Karbonb. kemosintesis
I 7. Pada reaksi terang akan dihasilkan ....a.oksigenb. air
c. glikoHsisd. fotosintesis
c. karbohidratd. karbon dioksida
Gambar di bawah ini digunakan untuk menjawab soal no. 18 - 19
102
Q{ p
18. Gambar P menunjukkan struktur ....a. tilakoid c. klorofilb. kloroplas d. pigmen
19. Gambar yang ditunjukkan oleh hurup Qmerupakan struktur ....a. kloroplas c. granab. klorofil d. pigmen
20. Reaksi terang pada proses fotosintesis bisajuga disebut ....a. asimilasi c. fotolisisc. anabolisme d. fotosintesis
Lampiran 5
Kunci Jawaban Jnstrumen Siklus I
1. B II. B
2. B 12. D
3. A 13. B
4. B 14. A
5. B 15. B
6. C 16. D
7. B 17. B
8. C 18.A
9. A 19. C
10. A 20.C
103
104
Lampiran 6
Lembar Observasi Keterampil:m Proses Siswa di Laboratorium
g
1 = sangat kurang2 =kurangi = l"_l11nU"\
No. Aspek Keterampilan Skor1 1', 3 4 5
A. Persia pan Praktikum
I. Membawa perlengkapan praktikum.2. Mengecek kesesualan alat dan bahan.
B. Kegiatan Praktilwm
3. Menyediakan 2 helal daun yang keadaannya balk.4. Memoungku,s salah satu helai daun dengan kertas
alumunium foil.5. MenyeoJaKan gelas KlmJa yang telah bensl air.6. MenOlOlhKan .gelas klmJa yang lelah bensl air
beberapa memt.7. Memas!1KKan .oaun Ke dalam gelas klmla yang
berisi air mendidih.5. · MenyeOlaKan taoung reaKSI yang bensl alkohoJ.9. Me~ge!UarKan oaun yang telah dldldihkan dengan
nenienit.10. Mele~an .K~dua daun ke dalarn tabung reaksl
· vanl! berisi alkohol seeara ternisah.II. tyI~masu'9'an ta.bung reaksl ke dalam air panas
dalam I!elas kimia.Ll. M~n~~matl ~eruoaJ.1an warna (memudar) yang
teria i nada edua daun.13. MengelllarKan taoung reaKS!.14. Me!1g~unaKa~.nJePlt untuK mengeluarKan daun
dan ta ung r I.]5. , MemmOahKan oaun l<e Oalam air panas agar Oaun
lunak.10. Mengenngkan Oaun Oengan kertas tISU.17. · Membenta~gkan masmg-masmg Oaun paoa
eawan petri.lK 'Menetesl kedua daun dengan larutan IOdlum
denl!an nipet.19. I Mengarnatl 'perubahan warna yang telJadl pada
kedua daun tersebut.:'10. Meneatat hasil reaksi.:.!l. Membandi~fa~n perubahan warua yang telJadi
Dada kedua aun.2:.!. Membuat kesunpulan dari hasil pereobaan23. Membuat laporan p
C. Kegiatan Akh,r Praktikum
24. MemoersUl1Glll alat yang teJaIl dlpakai.25. !Y1~moersllll<aJ.1 meJa~dktlKum llan sampan dan
bahan vanl! telah dim i.'<0. tyI~ngem a~~t pada tempatnya semula
dalam keadaan bersih.Keteran an:
105
Lampiran 7
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Uji Iodium
Tujuan:
Unhlk membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan zat tepung (amilum).
Dasar leon
Cahaya :JH20 + CO2 ) Glukosa + O2
KJorofil
Fotosintesis merupakan proses penyusunan karbohiclrat (glukosa) dengan
sumber utama sinar matahari. Dalam proses fotosintesis diperlukan air (H20)dan
gas karbon dioksida (C02). Fotosintesis teJjadi di jaringan palisade dalam daun
yang banyak mengandung klorofil. Hasil dari fotosintesis inj dapat dimanfaatkan
oleh orgarusme lain sebagai sumber karbohidrat (zat tepung/amilum). Daun yang
mengandung akan berwarna biru keunguan bila ditetesi larutrm iodium.
Alat dan Bahan:
I. Gelasklmia
2. Tabung reaksi
3. Kakl tiga dan kawat kasa
4. Penjepit
5. Kertas tisu
6. Almumum foil
7. Daun yang terkena sinar matahari
8. Daun yang ditutup kertas karbon
9. Larutan alkohol
10. larutan iodium
II. Air
12. Pembakar spirtus
Cara Kerja:
1. Sediakan 1 helai daun yang terkena sinar matahari selarrla beberapa jam dan
satu helai daun yang telah ditutupi alumumum foil!
2. Masukkan kedua daun tersebut ke dalam gelas kimia yang telah terisi air dan
didiilihkan selama beberapa menit!
106
3. Keluarkan keclua claun yang telah clicliclihkan dalam air panas. kemuclian
masukkan masing-masing claun ke dalam tabung reaksi yang berisi alkohol.
Pastikan bahwa seluruh claun terenclam clalam alkohol!
4. Masukkan keclua tabung reaksi yang telah berisi alkohol clan claun itu ke
dalam air panas clalam gelas kimia!
5. Apabila wama hijau claun telah hilang (memuclar), keluarkan keclua tabung
reaksi tersebut clari air panas!
6. Dengan menggunakan penjepit secara hati-hati, pinclahkan keclua claun ke
clalam air panas semula untuk melunakkan claun!
7. Keringkan keclua claun clengan kertas tisu clan letakkan pacla cawan petri!
8. Teteskan lamtan ioclium ke permukaan keclua claun! Amati perubahan
warnanya!
9. Catatlah semua pengamatan yang kamu lakukan clalam tabel hasil
pengamatan!
10. Diskusikan pertanyaan cli bawah berclasarkan hasil pengamatan yang kamu
peroleh!
r-'--
--? 1---'_-.;:'
-}
t· ~"
I ft
.1-
I r--Lj I----,
~iIIt- {-
[ Bl~ L.4_ L
107
Hasil pengamatan
Tabel hasil pengamatao
No. Jeois Daoo Warna Dauo
Sebelum ditetesi Sesudah ditelesi
iodium indium
I. Dauo terkena sinar mOltOlhari--
2. Daun ditutupi Ollumunium foil
Pertanyaan
I. Setelah kalian mengamati percobaan tersebut di atas, apakah perbedaan pada
kedua helai daun tersebut?
2. Mengapa daun harus dimasukkan ke dalam larutan alkohol panas?
3. Apakah fungsi larutan iodiwn dalam kegiatan ini?
4. Daun manakah yang berwarna biru ketika ditetesi larutan iodium?
5. Daun manakah yang menghasilkan amilwn?
6. Apa kesimpulan kalian dari kegiatan ini?
108
Lampiran 8
INSTRUMEN SII(LUS IITes Pengnasaall konsep Fotosintesis
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
I. Fotosintesis menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh tumbuhan tersebut,kelebihan glukosa dalam tumbuhan akan disimpan dalam bentuk ....a. selulosa c. karhohidratb. fruktosa d. sukrosa
2. Grafik yang menunjukkan pellgaruh konsentrasi CO2 terhadap laju fotosintesisadalah ....a.
L~c.
.~
"lc ~
] -i! ;~
COl co,b.
~ d.c /
t~.~
" Ji.~ / .".3 ./"' :;
CO,CO~
3. Di bawah ini merupakan contoh hasil fotosintesis yang dimanfaatkan manusiayang disimpan pada organ hatang yaitu ....a. singkong c. jagungh. sagu d. padi
4. Hasil fotosintesis pada tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai simber energiadalah ....a. karbon c. amilumb. magnesium d. kalsium
5. Salah satu faktor luar yang berperan dalam proses fotosintesis adalah ....a. intensitas cahaya c. keadaan tanahb. ketersediaan klorofil daun d. keadaan tumbuhan
6. Untuk dapat melakukan proses fotosintesis salah satu syarat yang harusdipenuhi tumhuhan adalah adanya ....a. kalsium c. karbon dioksidab. amilum d. kalium
7. Glukosa yang terhentuk pada fotosintesis sebagian dipergunakan untuk ....a. transpirasi c. regenerasib. respirasi d. degenerasi
109
8. Air dan zat-zat yang terarut di dalamnya dari dalam tanah dapat sampai kedaun melalui proses ....a. pernapasan c. penguapanb. pengangkutan d. pengeluaran
9. Tumbuhan yang dapat mengelola makanannya sendiri disebut tumbuhan ....a. epifit c. autotrofb. berhijau daun d. heterotrof
10. Tumbuhan tingkat tinggi sering disebut sebagai tumbuhan hijau karena ....a. berwarna hijaub. memilki banyak klorofilc. mampu membuat makanannya sendirid. hidup menumpang pada tumbuhan berhijau daun
II. Faktor dari dalam tubuh tumbuhan yang mempengaruhi laju fotosintesis yaitu
pada
c. suhud. umm:daun
paling banyak digunakan
a. ketersediaan airb. cahaya
12. Cahaya monokromatik dari matahari yangproses fotosintesis adalah ....a. merah dan nila c. kuning dan nilab. merah dan ungu d. jingga dan ungu
13. Air untuk kepentingan fotosintesis diangkut ke daun melalui jaringan ....a. pembuluh tapis (floem) c. stomatab. pembuluh kayu (xilem) d. palisade
14. Kecepatan fotosintesis pada tumbuhan yang kekurangan air akan menurunkarena ....a. transpirasi menjadi lebih cepatb. zat tepung tertimbun di daunc. air sebagai bahan fotosintesis tidak tersediad. mulut daun akan membuka
15. Pada tumbuhan yang berperan menyerap energi cahaya matahari adalah ....a. stomata c. palisadeb. epidermis d. klorofil
110
16. Berdasarkan gambar grafik di bawah ini manakah pernyataan yang palingtepat!
70
60
f 50
j 40
~ 30
10
10
oLL~~-.---.---.--...,.-.-.-r-,1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar Pengaruh intens)tas tahaya terhadap lajufotosintesis.
a. semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin cepat laju fotosintesis.b. semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin lambat laju fotosintesisc. semakin tinggi konsentrasi CO2 maim semakin lambat laju fotosintesisd. semakin rendah konsentrasi CO2 maka semakin cepat laju fotosintesis
17. Apabila pada siang hari yang panas kita ductuk di bawah pohon yang rindangakan terasa segar dan sejuk karena di tempat tersebut ., ..a. kadar O2 lebih banyak daripada kadar CO2
b. kadar 02 dan CO2 meningkatc. tumbuhan melakukan respirasid. kita terlindung dari sinar matahari
18. Diantara pernyataan di bawah ini yang benar tentang jumlah klorofil a dan badalah ....a. jumlah klorofil a 'h x jumlah klO1'ofil bb. jumlah klorofil a 2 x jumlah klorofil bc, jumlah klorofil a 3 x jumlah klorofil bd, jllmlah klorofil a 4 xjllmlah klorofil b
---)-7 C6H I20 6 -I- O2
Unsur apakah yang harlls ada pada titik-titik di atas.a, air dan karbon dioksidab. glukosa dan oksigenc, sOOu dan klorofild. cahaya dan klorofil
20. Air untllk kepentingan fotosintesis berasal dar! ....a. air hujan c. air tanahb. uap air di udara d. air embun
Lampiran 9
Kunci Jawaban Instrumen Pengnasaan Konsep SHuns II
I.C 11. D
2.D 12. A
3. B 13. B
4.C 14.C
5.A 15. D
6.C 16. A
7. B 17. A
8.B 18. B
9.C 19. D
10. B 20.C
III
Lampiran 10
Lembar Observasi Keterampilan Proses Siswa di Laboratorium
112
No. Aspek Keterampilan Skor1 2 3 4 5
A. Persiapan Praktikum
I. Membawa perlenf!J(aoan oraktikum.L Mengecek kesesuaIan alat dan bahan.
B. Kegiatan Praktikum
3. Menglsl gelas kimJa dengan air.
4. Memasukkan Hydrilla sp. ke dalam gelaskimia.
5. Menje]?lt Ujung Hydrilla sp. denganpenieDlt kertas agar tenggelam.
6. ' Me~i¥,J.i.dupkan lampu dengan jarak yangtelah ditentukan.
7. Mengukur jara!< lampu denganmenglillIlakan nenggaris secara teoat.
IS. l\1.engamatl jurnl.!!hJ,elembung udara yangdihasilkan oleh Hv, rilla SIJ.
Y. Mencatat hasil pengamatan.10. Mengubah jarak 1ampu dengan gelas
kimia.11. Membubuat gratlk taju fotosmteslS dan
hasil percobaan.12. Men:ulkan hasl::ahercobaan tentang
Eeng. )ntensitas' aya terhadap lajuotosmteslS.
13. Membuat lanoran hasil nraktikurn.14. I Nlelllbersihkan alat-alat yang sudah
dipakai. .15. 'Memb.er~ihk~ meja pr~urn dan
sampall dan ballan yang'sudall dipakai.16. , Mengem . alat pada tempat semula
dalam keadaan bersill.
Keterangan :
1 = sangat kurang2 = kurang3 = cukup4 = baik5 = sangat baik
,
113
Lampiran 11
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
Pengarnh Intensitas Cahaya Terhadap Laju Fotosintesis
Tujuan:
Untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintcsis.
Dasar teori
Cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang diperlukan dalam
proses fotosintesis. Energi cahaya matahari akan diserap klorofil dan diubah
menjadi energi kimia yang diperlukan pada rekasi terang. lntensitas cahaya
matahari sangat mempengaruhi laju fotosintesis. Pada batas-batas tertentu,
semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka semakin banyak energi cahaya
yang diserap oleh klorofil, sehingga laju fotosintesis meningkat. Tetapi apabila
intensitas cahaya terlalu tinggi maka fotosintesis akan menurun dan bahkan
berhenti. Ketika matahari sangat terik, stomata menutup clan persediaan karbon
dioksida menurun. Cahaya matahari yang terik itu mengandung sinar ultraviolet
dengan intensitas tinggi yang dapat merusak klorofil.
Alat dan Bahan:
I. Gelas kimia
2. Klip kertas
3. Tumbuhan Hydrilla sp. (tanaman air)
4. Air
5. Cahaya matahari/ lampu senter
Cara Kerja:
I. lsi gelas kimia dengan air.
114
3. Letakkan gelas kimia yang berisi tanaman air (Hydrilla sp.) pada tempat yang
terkena cahaya matahari atau lampu senter.
4. Amatilah jumlah gelembung udara yang dilepaskan oleh Hydrilla sp.
5. Catatlah gelembung yang dilepaskan Hydrilla sp. Pada tiap 5 menit sekali.
Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan
No. Waktu Jumlah Gelembung
1. 5 menit
2. 10 menit
3. 15 menit
4. 20 menit
Pertanyaan
1. Apakahjumlah gelembung udara meningkat setiap menit sekali? Mengapa?
2. Ubahlah hasil pengamatan yang kamu peroleh ke dalam bentuk grafik!
3. Urutkan dari intensitas cahaya yang terendah! (Ingat semakin lama waktu
yang digunakan maka semakin tinggi intensitas cahayanya!)
4. Apakah kesimpulan kalian mengenai pengaruh intensitas cahaya terhadap laju
fotosintesis.
115
Lampiran 12
Lembar Kuesioner Sikap Siswa Terhadap Model Pl~mbelajllran di. Laboratorium
Nama sekolahKelasHari/tanggalPetunjuk pengisian : Jawablah pertanyaan berikul baik-baik, kemudian beri
landa checklist( .y )pada kolom (Ya) alau Tidak sesuai dengan
pendapat anda.
No.
L
2.
3.
4.
5.
10.
Silmp Siswa
an
aboratorium
an
PilihanJawaban
Ya Tidak
:piran 13
KISI-KISI INSTRUMEN PENGUASAAN KONSEP FOTOSINTESIS
Tingkat I %Standar Kompetensi Konsep/
Indikator PengetahnanKompetensi Dasar Subkonsep
CI C2 C3 C4nahami sistem Mendeskripsikan FOTOSINTESIS I. Menjelaskan peristiwa 1, 2 7.14m kehidupan proses perolehan Siklus I membuka dan 2*
nutrisi dan Sub konsep menutupnya stomata.transformasi energi I. Bagian daunpada tumbuhan yang 2. Menyebutkan bagian 3* 4* 6 4 14.28,hijau. melakukan daun yang berperan 5
fotosintesis dalan1 proses Ifotosintesis.i I
7 8 2 7,14
3. Menunjukkan gambarbagian-bagian kloroplas.
9*. 2 7.144. Menjelaskan fungsi 10
stomata.II * I 3.57
5. Menunjukkan gambarbagian-bagian daun.
,
--0-
2. Mekanisme I. Menjelaskan pengertian 12 13* I 2 I 7,14proses fotosintesis. ,
ifotosintesis
2. Menyebutkan istilah lain 14* I 3,57dari fotosintesis. ,
3. Mengidentifikasi zat 15* I 3.57amilum berdasarkan
,
perubahan wama. i
3. Menyebutkan bahan 16*, 18. 4 14.28bakar fotosintesis. 17 19*
I 70* tI
4. Menyebutkan fungsi I 3.57sinar matahari dalam
1-proses fotosintesis.
6. Menyebutkan istilah lain 21 * I I 3.57dari reaksi terang.
7. Menjelaskan oksigen 1 7? 71* 2 7.14sebagai hasil dari proses
-- 1--penguaraian air.
I8. Menyebutkan zat yang 24 1 3.57dihasilkan darifotosintesis.
i I I
--->
/- 9. Menunjukkan reaksi 25 I 13,57
kirnia dari prosesfotosintesis. I
10. Menyebutkan zat yang 26 1 3,57dihasilkan pada rekasiterang.
11. Menyebutkan lamtanyang digunakan dalanl 27 1 3,57uji amilum.
,12. Menyebutkan waktuyang paling maksimal 28 1 3,57untuk moses fotosintesis ,
Siklus II 1. Menyebutkan faktor- 1* 3*, 5 17.85,3. Faktor yang faktor yang diperlukan 2 4* ,
mempengaruhi dalanl proses 5fotosintesis fotosintesis ..
2. Menyebutkan fungsi 6 17* 2 7.14klorofil.
3. Menyebutkan faktor 1uar 8* 11* 4 14.28 '.,yang mempengaruhi 9* ,proses fotosintesis. 10
4. Menganalisis pengaruh 12 I 3,57 "
--00
intensitas cahayaterhadap laju fotosintesis.
5. Menjelaskan pengaruh 13* 1 3,57konsentrasi C02 terhadaplaju fotosintesis. I,
6. Menganalisis pengaruh 14 1 '"t -7 i.).) j
kadar air terhadap laj ufotosintesis.
7. Menje1askan proses 15 1 3,57pengangkutan padatumbuhan.
I8. Menyebutkan sumber air 16 1 3,57
yang digunkan untukproses fotosintesis.
9. Menyebutkanjaringan 117 1 3,57pengangkutyang Iberperan dalampengangkutan air.
10. Membedakanjumlah 18 1 3.57klorofil a dan b.
i ,
\0
II. Menyebutkan cahaya 19 1 3,57 Imonokromatik yang
Ipaling banyak Idigunakan untuk Ifotosintesis
4. Fotosintesis I. Menyebutkan bentuk 20 1 3,57sebagai kelebihan glukosa yangsumber energi disimpan dalamdan Oksigen tumbuhan.(manfaatfotosintesis) 2. Mengidentifikasi gas 21* 22 2 7,14
yang dihasilkan padaproses fotosintesis.
3. Membedakanjenis 23* I 1 3,57tumbuhan berdasarkancara pengolahanmakanannya.
A 1l.,f"".... :"'l,...Sl,.. ........ ~ .... -+'........+ "'Ill'" i , '"\ ... -r'"T. lVJ.\.>uJvla l\.a.u lUa.IUaa.l "... '
I .J~')I !
glukosa hasil !
fotosintesis. ,
,
-No
I . __J _,~u~~=UJ-~' I I I I I I I
5. Menyebutkan contoh 25 1 I 3,57tumbuhan yang
Imenyimpan hasilfotosintesis pada bagian
Ibatang.
6. Menyebutkan zat hasil 26 1 3,57fotosintesis yang 27*digunakan sumberenergi.
7. Membedakanjenis 11
3,57tumbuhan berdasarkan 28*
I
cara pengolahanmakanannya.
8. Menjelaskan alasan 1 3,57tumbuhan tingkat tinggidisebut sebagaif" ........ h,,'h"' ..... h;; ..".
-IV
122
Lampiran 14
Soal Vji Coba Instrumen Siklus I
NamaKelas
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Kadar air yang rendah pada tubuh tumbuhan akan menyebabkan ....a. stomata membuka besar c. stomata diamb. stomata menutup d. stomata bergerak
2. Faktor yang mempengamhi membuka dan menutupnya stomata adalah ....a. jumlah klorofilb. jumlah karbon dioksidac. jumlah oksigend. jntensitas cahaya
3. Butir-butir hijau di daun paling banyak terdapat di ....a. epidermis c. jaringan bunga karangb. jaringan tiang d. jaringan pengangkut
4. Pada daun yang menjadi tempat terjadinya fotosintesis adalah jaringan palisadekarena ....a. sel- selnya berderet seperti pagarb. dindingnya tipisc. banyak mengandung klorofild. banyak mengandung rongga udara
5. Fotosintesis tumbuhan beriangsung pada kloroplas, yang banyak terdapat pada
a. jaringan meristem c. jaringan tiangb. jaringan akar d. jaringan kulit batang
6. Klm'ofil paling banyak terdapat pada jaringan ....a. fiDem (pembuluh tapis) c. palisadeb. xilem (pembuluh kayu) d. bunga karangGambar di bawah ini digunakan untuk menjawab soal no. 6 - 7
Q{
7. Gambar P menunjukkan stmktur ....a. tilakoidb. kloroplas
p
c. klorofild. Pigmen
123
8. GambaI' yang ditunjukkan oleh hurup Qmerupakan struktur ....a. kloroplas c. granab. klorofil d. pigmen
9. CO2 yang digunakan dalam fotosintesis diserap oleh dalln melalui ....a. floem c. xilemb. stomata d. lenti sel
10. Pada daun, gas-gas dari lingkungan luar dapat keluar masuk ke dalam tubuhtumbuhan melalui ....a. stomata c. lenti selb. cabang-cabang d. kulit
I I. Bagian daun yang memiliki peranan utama dalam proses fotosintesis adalahyang bemomor ....
2
a. (I) c. (3)b.m d~
12. Organisme autotrof membllat makanannya sendiri, yang dikenal dengan istilah
a. fotosintesis c. glikolisisb. kemosintesis d. siklus karbon
13. Diantara pemyataan di bawah ini yang benar adalah ....a. fotosintesis mempakan proses pemecahan airb. fotosintesis memerlukan karbohidrat dan airc. fotosintesis dapat berlangsung tanpa adanya klorofild. fotosintesis membentuk karbohidrat dengan bantuan sinal' matahari dan
klorofil14. Para pakar ada yang mengatakan fotosintesis dengan istilah ....
a. fotokimia c. fotolisisb. asimilasi d. fotoelektrik
15. Potongan daun yang ditetesi dengan larlltan iodium berubah wamanyamenjadi biru tua. Artinya di dalam daun tersebut terdapat ....a. zat asam c. zat lemasb. zat tepung amilum d. zat asam arang
16. Bahan dasar IIntuk fotosintesis adalah karbon dioksida clan ....a. amilum c. oksigenb. klorofil (1 Air
124
17. Fotosintesis mengambil .... dari lingkungan.a. oksigen c. karbon dioksidab. klorofil d. gula
18. Zat-zat yang dihasilkan dari proses fotosintesis adalah ....a. C6HIZ06 dan Oz c. C6H1206 dan HzOb. HzO dan COz d. HzO dan Oz
19. Pada umumnya tumbuhan memerlukan zat-zat berikut inL(I) Air (4) Oksigen(2) Zat makanan (5) Nitrogen(3) Karbon dioksidaZat-zat yang diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis adalah ....a. (I) dan (2) c. (3) dan (4)b. (I) dan (3) d. (4) dan (5)
20. Sinar matahari dalam fotosintesis berfungsi sebagai ....a. penghangat c. katalisatorb. sumber cahaya d. bah.an bakar
21. Reaksi terang pada proses fotosintesis bisa juga disebut ....a. asimilasi c. fotolisisc. anabolisme d. fotosintesis
22. Oksigen yang dihasilkan dari peristiwa fotosintesis berasal dari ....a. penguraian COz c. udarab. penguraian HzO d. semua salah
23. Air yang dibutuhkan pada proses fotosintesis berasal dari ....a.tanah c. penguraian C6H 120 6b.udara d.penggabunganHzOdan CO2
24. Zat-zat yang dihasilkan dari proses fotosintesis adalah ....a. H20 dan CO2 c. C6H1206 dan H20b. C6H1206 dan O2 d. HzO dan 02
25. Di bawah ini manakah yang merupakan reaksi kimia dari proses fotosintesis
a. Air + Karbon dioksida
b. Air + Gilikosa
Cahaya
>Klorofil
Cahaya )
Gilikosa + Oksigen
Karbon dioksida + Oksigen
Klorofil
Cahayac. H20 + O2 )
Klorofil
Cahaya )d. C6H 120 6 + H20
Klorofil26. Pada reaksi terang akan dihasilkan ....
a.oksigenb. air
c. karbohidratd. karbon dioksida
27. Amilum yang terbentuk dari hasil fotosintesis bisa diuji dengan larutan ....a. iodium c. spiItusb. alkohol d. lemak
28. Peristiwa fotosintesis paling maksimal terjadi pada ....a. pagi hari c. sore harib. siang hari d. malam hari
125
Lampiran 15
Kunci Jawaban Soal Uji Coba Siklus I
I.B Ii. B 2i. B
2. D 12. A 22.B
3. B 13. D 23. A
4. C 14.B 24.B
5. C 15. B 25. A
6. C 16. D 26.A
7.A 17.C 27.A
8. C 18. A 28. B
9.8 19.B
10. A 20.B
126
127
Lampiran 16
Soal Uji Coba Instrumen SHuus II
NamaKelas
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
I. Faktor dalam yang berperan penting dalam fotosintesis adalah ....a. kadar tepung c. kadar gulab. kadar air d. kadar klorofil
2. Untuk dapat melakukan proses fotosintesis salah satu syarat yang harnsdipenuhi tumbuhan adalah adanya ....a. kalsium c. karbon dioksib. amilum d. kalium
3. Faktor pendukung proses fotosintesis yang berasal dari tumbuhan itu sendiriadalall ...
a. karbon dioksida c. oksigenb. klorofil d. air
4. Faktor dari dalam tubuh tumbuhan yang mempengaruhi laju fotosintesis yaitu
a. ketersediaan airb.cal1aya
c. suhud. umurdaun
Unsur apakah yang harus ada pada titik-titik di atas.a. air dan karbon dioksidab. glukosa dan oksigenc. suhu dan klorofild. cahaya dan klorofil
6. Pada tumbuhan yang berperan menyerap energi cahaya matahari adalah ....a. stomata c. palisadeb. epidermis d. klm'ofil
7. Peran klorofil dalam proses fotosintesis adalah ....a. menyerap oksigenb. menyerap kal'bon dioksidac. menyerap energi cahayad. menggabungkan karbon dioksida
8. Yang diperlukan agar fotosintesis dapat berlangsung adalah ....a. cahaya, klorofil, oksigen, dan airb. cahaya, klorofil, karbon dioksida, dan airc. cahaya, klorofil, glukosa, dan aird. cahaya, klorofil, oksigen, dan karbon dioksida
128
9. Grafik yang menunjukkan pengaruh konsentrasi CO2 terhadap laju fotosintesisadalah ....
a··~L.~...il.~
co,
10. Salah satu faktor luar yang berperan dalam proses fotosintesis adalah ....a. intensitas cahaya c. keadaan tanahb. ketersediaan klorofil daun d. keadaan tumbuhan
Il.Glukosa dihasilkan pada tahap reaksi gelap pada fotosintesis, jumlah glukosayang dihasilkan tersebut tergantung pada fiksasi ....a. klorofil c. oksigenb. karbon dioksida d. nitrogen
12. Berdasarkan gambar grafik di bawah Ill! manakah pernyataan yang palingtepat.
70 -
60
~ 30
20
10
3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar Pcngaruh intensitas cahaya terhadap lajufOlosintesis
a. semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin cepat laju fotosintesis.b. semakin tinggi intensitas cahaya maka semakin lambat laju fotosintesisc. semakin tinggi konsentrasi CO2 maka semakin lambat laju fotosintesisd. semakin rendah konsentrasi C02 maka semakin cepat laju fotosintesis
13. Apakah yang terjadi jika kadar CO2 di lingkungan rendah ....a. laju fotosintesis tetapb. laju fotosintesis meningkatc. laju fotosintesis menurund. tidak terjadi fotosintesis
129
14. Kecepatan fotosintesis pada tumbuhan yang kekurangan air akan menurunkarena ....a. transpirasi menjadi lebih cepatb. zat tepung tertimbun di daunc. air sebagai bahan fotosintesis tidak tersediad. mulut daun akan membuka
15. Air dan zat-zat yang teramt di dalamnya dari dalam tanah dapat sampai kedaun melalui proses ....a. pernapasan c. penguapanb. pengangkutan d. pengeluaran
16. Air untuk kepentingan fotosintesis berasal dari ....a. air lllljan c. air tanahb. uap air di udara d. air embun
17. Air untuk kepentingan fotosintesis diangkut ke daun melalui jaringan ....a. pembuluh tapis (floem) c. stomatab. pembuluh kayu (xilem) d. palisade
18. Diantara pernyataan di bawah ini yang benar adalah ....a. jumlah klorofil a Y2 x jumlah klorofil bb. jumlah klorofil a 2 x jumlah klorofil bc. jumlah klorofil a 3 x jumlah klorofil bd. jumlah klorofil a 4 x jumlah klorofil b
19. Cahaya monokromatik dari matahari yang paling banyak digunakan padaproses fotosintesis adalah ....a. merah dan nila c. kuning dan nilab. merah dan ungu d. jingga dan ungu
20. Fotosintesis menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh tumbuhan tersebut,kelebihan glukosa dalam tumbuhan akan disimpan dalam bentuk ....a. selulosa c. karbohidratb. fruktosa d. sulcrosa
21.
Gelas beker
Corong kaca
Hydrilla sp
Ketika dimasukkan ke dalam tabung bara pada korek api akan membesar.Berarti, gas yang terdapat di dalam tabung reaksi tersebut adalah ....a. uan mr c. karbon diohida
130
22. Apabila pada siang hari yang panas kita duduk di bawah pohon yang rindangakan terasa segar dan sejuk karena di tempat tersebut ....a. kadar O2 lebih banyak daripada kadar CO2
b. kadar 02 dan CO2 meningkatc. tumbuhan melakukan respirasid. kita terlindung dari sinar matahari
23. Organisme yang dapat menyusun makananya sendiri disebut ....a. autotrofb. heterotrofc. parasitd. fatogen
24. Glukosa yang terbentuk pada fotosintesis sebagian dipergunakan untuk ....a. transpirasi c. regenerasib. respirasi d. degenerasi
25. Di bawah ini merupakan contoh hasil fotosintesis yang dimanfaatkan manusiayang disimpan pada organ batang yaitu ....a. singkong c. jagungb. sagu d. padi
26. Hasil fotosintesis pada tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai sumber energiadalah ....a. karbon c. amilumb. magnesium d. kalsium
27. Tumbuhan yang dapat mengelola makanarmya sendiri disebut tumbuhan ....a. epifit c. autotrofb. berhijau daun d. heterotrof
28. Tumbuhan tingkat tinggi sering disebut sebagai tumbuhan hijau karena ....a. berwama hijaub. memilki banyak klorofilc. mampu membuat makanannya sendirid. hidup menumpang pada tumbuhan berhijau daun
Lampiran 17
Kunci Jawabau Soal Uji Coba Siklm; 11
I.D II. B 21. B
2.C 12. A 22. A
3. B 13. C 23. i\
4. D 14. C 24.B
5. D 15. B 25. B
6.D 16. C 26.C
7.A 17. B 27.C
8. B 18. B 28. B
9. C 19. A
10. A 20. C
131
132
Lampiran 18
Validitas Uji Coba Instrnmen dengan ANATESSHuns I
REKAP ANALISI BUTIR
Rata-rata= 16.76Simpang Baku= 3.59Korelasi XY= 0.56ReHabilitas Tes= 0.72Butir Soal= 28Jumlah Subyek= 80Nama berkas : F:/ Validitas 1
Btr Baru Btr AsH D. Pembeda (%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi1 1 22.73 Sangat Mudah 0.373 Signifikan2 2 22.73 Sangat Mudah 0.2933 3 31.82 Sedang 0.2574 4 18.18 Sedang 0.2005 5 31.82 Sedang 0.355 Signifikan6 6 31.82 SUkar 00409 Signifikan7 7 59.09 Sedang 0.463 Sangat Signifikan8 8 68.18 Sedang 0.507 Sangat Signifikan9 9 0.00 Mudah 0.07210 10 36.36 Sedang 0.385 Signifikan11 11 31.82 Sedang 0.25212 12 22.73 Sangat Mudah 0.3ll6 Signifikan13 13 36.36 Sedang 0.3'1114 14 45045 Sedang 0.2nO15 15 9.09 Mudah 0.Oll716 16 18.18 Sedang 0.1;7117 17 45.45 Sukar 00424 Signifikan18 18 50.00 Sedang 0.387 Signifikan19 19 18.18 Sedang 0.Hi120 20 4.55 Sedang 0.02321 21 4.55 Sangal Mudah 0.0£1722 22 45.45 Mudah 0.3£11 Signifikan23 23 9.09 Sangal Sukar 0.18524 24 40.91 Mudah 0.37'4 Signifikan25 25 50.00 Mudah 0.383 Signifikan26 26 63.64 Sedang 0.442 Signifikan27 27 22.73 Sangal Sukar 0.352 Signifikan28 28 31.82 MUdah 0.350 Signifikan
133
Lampiran 19
Reliabilitas Uji Coba Instrumen dengan ANATESSiklus 1
RRELIABILITAS TES
Rata-rata= 16.76Simpang Baku= 3.59Korelasi XY= 0.56Reliabilitas Tes= 0.72Nama Berkas: F:/ Validitas 1
Kode/NamaNo. Urut No.Subyek Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 A 8 9 172 2 B 9 8 173 3 C 9 8 174 4 D 8 8 165 5 E 5 6 116 6 F 9 9 187 7 G 8 8 168 8 H 8 10 189 9 I 9 6 1510 10 J 10 10 2011 11 K 12 11 2312 12 L 8 10 1813 13 M 10 10 2014 14 N 7 10 1715 15 0 8 8 1616 16 P 8 9 1717 17 Q 13 13 2618 18 R 8 10 1819 19 S 13 7 2020 20 T 10 8 1821 21 U 9 9 1822 22 V 8 8 1623 23 W 9 9 1824 24 X 12 13 2525 25 Y 7 10 1726 26 Z 8 11 1927 27 AA 7 5 1228 28 BA 8 8 1629 29 CA 8 11 1930 30 DA 4 8 1231 31 EA 8 9 1732 32 FA R n
134
Kode/NamaNo. Urut No. Subyek SUbyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
36 36 JA 9 9 1837 37 KA 10 12 2238 38 LA 11 11 2239 39 MA 12 11 2340 40 NA 7 6 1341 41 OA 7 9 1642 42 PA 6 6 1243 43 QA 10 8 1844 44 RA 7 9 1645 45 SA 6 7 1346 46 TA 6 10 1647 47 UA 7 7 1448 48 VA 10 10 2049 49 WA 8 10 1850 50 XA 6 7 1351 51 YA 9 11 2052 52 ZA 9 9 1853 53 AB 10 11 2154 54 BB 9 9 1855 55 CB 9 9 1856 56 DB 11 11 2257 57 EB 6 7 1358 58 FB 7 10 1759 59 GB 8 8 1660 60 HB 6 6 1261 61 IB 8 10 1862 62 JB 7 4 1163 63 KB 6 6 1264 64 LB 8 5 1365 65 MB 9 12 2166 66 NB "r 10 1767 67 OB 9 8 1768 68 PB 6 4 1069 69 QB 7 9 1670 70 RB 8 8 1671 71 SB 7 9 1672 72 TB 8 10 1873 73 UB 6 7 1374 74 VB 7 4 1175 75 WB 6 6 1276 76 XB 5 5 1077 77 YB 5 5 1078 78 ZB 8 2 1079 79 AC 10 7 1780 80 BC 11 1? ?'l
Lampiran 20
Tingkat Kcsukaran Uji Coba Instrumcn dcngan ANATESSikIus I
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek= 80Butir Soal= 28Nama Berkas: FI Validitas 1
135
Btr Baru123456789
10111213141516171819202122232425262728
Btr Asli123456789
10111213141516171819202122232425262728
Jml Betul757252473413534964255270463165521948445577578
6157451159
Tkt. Kesukaran (%)93.7590.0065.0058.7542.5016.2566.2561.2580.0031.2565.0087.5057.5038.7581.2565.0023.7560.0055.0068.7596.2571.2510.0076.2571.2556.2513.7573.75
TafsiranSangat MudahSangat MudahSedangSedangSedangSukarSedangSedangMudahSedangSedangSan9at MudahSedangSedangMudahSedangSuk'lrSed'lngSed'lngSedangSanflat MudahMudahSangat SukarMud'lhMUd'lhSedangSangat SukarMudah
Lampiran 22
137
Validitas Uji Coba Instrumen dengan ANATESSiklus II
REKAP ANALISIS BUTJR
Rata-rata= 14.20Simpang Baku= 4.39Kore/asi XY= 0.57Reliabilitas Tes= 0.73Butir Soal= 28Jumlah SUbyek= 80Nama berkas : F:/ Validitas 2
Blr Baru BtrAsli D. Pembeda (%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Karelasi1 1 27.27 Sangat Mudah 0.2982 2 22.73 Sangat Mudah 0.390 Signifikan3 3 0.00 Sangat Sukar 0.1504 4 9.09 Sedang 0.0975 5 50.00 Sedang 0.413 Signifikan6 6 63.64 Mudah 0.580 Sangat Signifikan7 7 22.73 Sangat Mudah 0.2868 8 4.55 Sangat Sukar 0.0969 9 22.73 Sedang 0.14610 10 36.36 Sedang 0.368 Signifikan11 11 31.82 Sedang 0.28312 12 45.45 Sedang 0.414 Signifikan13 13 36.36 Sukar 0.29414 14 45.45 Mudah 0.437 Signifikan15 15 50.00 Mudah 0.510 Sangat Signifikan16 16 40.91 Sedang 0.364 Signifikan17 17 54.55 Sukar 0.395 Signifikan18 18 45.45 Sedang 0.376 Signifikan19 19 54.55 Mudah 0.511 Sangat Signifikan20 20 77.27 Sedang 0.606 Sangat Signifikan21 21 72.27 Sukar 0.29422 22 68.18 Sukar 0.533 Sangat Signifikan23 23 13.64 Sedang 0.11824 24 18.18 Sangat Sukar 031025 25 72.27 Mudah 0.659 Sangat Signifikan26 26 72.73 Sedang 0.519 Sangat Signifikan27 27 40.91 Sedang 0.34028 28 27.27 Mudah 0.253
138
Lampiran 23
Reliabilitas Uji Coba Instrumen dengan ANATESSiklus II
RELIABILITAS TES
Rata-rata= 14.20Simpang Baku= 4.39Korelasi XY= 0.57Reliabilitas Tes= 0.73Nama Berkas: F:/ Validitas 2
No. Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 A 14 10 24
2 2 B 9 13 22
3 3 C 12 9 214 4 0 12 8 205 5 E 10 10 206 6 F 9 11 207 7 G 9 10 198 8 H 9 10 199 9 I 10 9 1910 10 J 9 10 1911 11 K 9 10 1912 12 L 9 10 1913 13 M 11 8 1914 14 N 8 11 1915 15 a 10 9 1916 16 P 8 10 1817 17 Q 9 9 1818 18 R 10 8 1819 19 S 9 9 1820 20 T 10 8 1721 21 U 8 9 1722 22 V 7 10 1723 23 W 8 9 1724 24 X 6 10 1625 25 Y 8 8 1626 26 Z 8 8 1627 27 AA 9 7 1628 28 BA 8 8 1629 29 CA 7 9 1630 30 DA 9 7 1631 31 EA 8 8 1632 32 FA 6 10 1633 :'1:'1 r..~ ~
No. Urut No. Subyek Kode/Nama SUbyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total37 37 KA 8 8 1638 38 LA 9 6 1539 39 MA 7 8 1540 40 Na 7 8 1541 41 OA 7 8 1542 42 PA 7 8 1543 43 OA 7 8 1544 44 RA 7 8 1545 45 SA 7 8 1546 46 TA 6 8 1447 47 UA 8 6 1448 48 VA 6 7 1349 49 WA 6 7 1350 50 XA 6 7 1351 51 YA 6 7 1352 52 ZA 6 7 1353 53 AB 5 8 1354 54 BB 6 7 1355 55 CB 8 5 1356 56 DB 5 8 1357 57 EB 7 6 1358 58 FB 7 5 1259 59 GB 4 8 1260 60 HB 7 4 1161 61 IB 7 4 1162 62 JB 6 5 1163 63 KB 5 6 1164 64 LB 3 7 1065 65 MB 5 5 1066 66 NB 3 6 967 67 OB 4 4 868 68 PB 5 3 869 69 OB 5 3 870 70 RB 4 4 871 71 SB 5 2 772 72 TB 2 5 773 73 UB 6 1 774 74 VB 3 4 775 75 WB 5 2 776 76 XB 6 1 777 77 YB 6 1 778 78 ZB 2 4 679 79 AC 4 2 680 80 Be 2 3 5
139
Lampiran 24
Tingkat Kesukaran Vji Coba Instrumen dengan ANATESSiklus n
TINGKAT KESUKARAN
Jumlah Subyek= 80Bulir Soal= 28Nama Berkas: FJ Validilas 2
140
Blr Baru12345678910111213141516171819202122232425262728
Blr Asli12345678910111213141516171819202122232425262728
Jml Belul71706264958706
265435551560583123435744152454759282567
Tkt. Kesukaran (%)88.7587.507.5032.5061.2572.5087.507.50
32.5067.5043.7568.7518.7575.0072.5038.7528.7553.7571.2555.0018.7530.0067.508.7573.7535.0031.2583.75
TafsiranSangal MudahSangal MUdahSedangSedangSedangSukarSedangSedangMudahSedangSedangSangal MudahSedangSedangMudahSedangSukarSedangSedangSedangSangat MUdahMudahSangal SukarMudahMudahSedangSangal SukarMudah
Lampiran 25
Daya Pembeda Uji Coba Instrumen deng:m ANATESSiklus II
DAYA PEMBEDA
Jumlah Subyek= 80Kip atas/bawah(n)= 22BUlir Soal= 28Nama Berkas= F:Nalidilas 2
Blr Baru Blr Asli Kel. Alas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)1 1 22 16 6 22.272 2 20 15 5 22.733 3 1 1 0 0.004 4 8 6 2 9.095 5 18 7 11 50.006 6 20 6 14 63.647 7 21 16 5 22.738 8 3 2 1 4.559 9 10 5 5 22.73
10 10 15 7 8 36.3611 11 14 7 7 31.8212 12 18 8 10 45.4513 13 10 2 8 36.3614 14 19 9 10 45.4515 15 21 10 11 50.0016 16 12 3 9 40.9117 17 15 3 12 54.5518 18 16 6 10 45.4519 19 20 8 12 54.5520 20 20 3 17 77.2721 21 9 3 6 27.2722 22 16 1 15 68.1823 23 16 13 3 13.6424 24 5 1 4 18.1825 25 22 5 17 77.2726 26 17 1 16 72.7327 27 12 3 9 40.9128 28 22 16 6 27.27
141
142
Lampiran 26
P d S'klSk H '1 B I' S'or aSI e ajar Iswa a ~l I usNo. Nama Pretes Postes1 Ade Masruroh 50 802 Aden Sanusi 45 603 Aditva Prastvawan 45 554 A. Fauzi 65 805 Ani Novita sari 25 406 Bunoa A. 30 607 Dara Handiatika 65 808 Dea Arianti 45 809 Deni Nurfajar 35 4010 Desi 50 8511 Dewi Khumaeroh 30 7512 Dian Handavani 35 4513 Eriyanto 45 8014 Esa Anwar F. 45 6015 FahmiAmrii 25 4016 Filri Noviasari 45 8017 Faiarudin Sodik 45 6518 Hadi Sofvan 30 7519 Hari Wicahvo U. 45 6020 Lia Permata S. 25 5521 M. Aouno R. 50 6522 M.lqbal 65 8023 M. Svihan F. 50 7524 Muhtazar 30 4525 Novita Ayu N. 45 6026 Nurlaela 50 8027 Nurul Firdaus 50 6528 Privanbodo H. 50 6029 Ravina Dewi 25 5530 Ridwan A. 35 5031 RobbvM. 50 7532 Svahnaz D. 50 7533 Taufan I. 50 5034 Tilis Z. 35 5535 Umi Kholistiroh 50 8036 Vivi Vidiana 50 7537 Widvarini Anisa 50 7538 YusufM. 30 7539 Yusrizal Fahmi 50 8040 zackv Fariansvah 50 75
') 1740 2645
Lampiran 27
Skor Basil Belajar Siswa pada SHuns II
No. Nama Pretes Postes1 Ade Masruroh 55 802 Aden Sanusi 60 853 Aditva Prastvawan 45 754 A. Fauzi 75 805 Ani Novita sari 40 756 Bunqa A. 45 957 Dara Handiatil<a 65 858 Dea Arianti 45 809 Deni Nurfaiar 40 6010 Desi 30 7511 Dewi Khumaeroh 30 8012 Dian Handavani 30 7013 Erivanto 50 8514 EsaAnwar F. 40 8015 FahmiAmril 30 6516 Fitri Noviasari 30 8517 Faiarudin Sodil< 45 6518 Hadi Sofvan 50 9019 Hari Wicahvo U. 40 8520 Lia Permata S. 55 7521 M. Aauna R. 60 8022 M.lqbal 50 8023 M. Svihan F. 50 8524 Muhtazar 55 7525 Novita Avu N. 45 8026 Nurlaela 45 9027 Nurul Firdaus 45 7028 Privanbodo H. 45 6529 Ra'lina Dewi 50 8030 RidwanA. 55 8031 Robb'l M. 45 8032 Svahnaz D. 65 9533 Taufan I. 45 8034 Titis Z. 60 9035 Umi Kholistiroh 65 8536 Vi'li Vidiana 60 8537 Wid'larini Anisa 60 9038 YusufM. 70 9039 Yusrizal Fahmi 45 8540 Zacl<'l Farians'Jah 70 90
143
Lampiran 28
Skor N Gain Siklus I dan Siklu:s II
144
NQain1-
No. Pretes Pastes Pretes Pastes NQain21 50 80 0,6 55 80 0,5555562 45 60 0,272727 60 85 0,6253 45 55 0,181818 45 75 0,5454554 65 80 0,428571 75 80 0,2-5 25 40 0,2 40 75 0,5833336 30 60 0,428571 45 95 0,9090917 65 80 0,428571 65 85 0,5714298 45 80 0,636364 45 80 0,6363649 35 40 0,076923 40 60 0,333333
10 50 85 0,7 30 75 0,64285711 30 75 0,642857 30 80 0,71428612 35 45 0,153846 30 70 0,57142913 45 80 0,636364 50 85 0,714 45 60 0,272727 40 80 0,66666715 25 40 0,2 30 65 0,516 45 80 0,636364 30 85 0,78571417 45 65 0,363636 45 65 0,36363618 30 75 0,642857 50 90 0,819 45 60 0,272727 40 85 0,7520 25 55 0,4 55 75 0,44444421 50 65 0,3 60 80 0,522 65 80 0,428571 50 80 0,623 50 75 0,5 50 85 0,724 30 45 0,214286 55 75 0,44444425 45 60 0,272727 45 8 -0,6727326 50 80 0,6 45 90 0,81818227 50 65 0,3 45 70 045454528 50 60 0,2 45 65 0,36363629 25 55 0,4 50 80 0,630 35 50 0.230769 55 80 0.55555631 50 75 0.5 45 80 0.63636432 50 75 0.5 65 95 0,85714333 50 50 0 45 80 0.63636434 35 55 0.307692 60 90 0,7535 50 80 0.6 65 85 0,57142936 50 75 0.5 60 85 0,62537 50 75 0,5 60 90 0,7538 30 75 0.642857 70 90 0.66666739 50 80 0.6 45 85 0.72727340 50 75 0.5 70 90 0.666667Y 1740 2645 1627183 1985 3153 23,14913X 435 66125 0,406796 49,625 78.825 0578728
SO 10,87222 13.56312 0,183016 11.73355 14.14556 0.25139
Lampiran 29
Penghitungan Skor N Gain
Skor poslles/ - Skor pre/estN gain =
Skor ideal - Skor pre/est
Contoh :N gain sis'vva no 1 pacta siklus I
145
N gain =
80 - 50
100- 50
30
50
0,6
Jadi nilai N Gain yang diperoleh siswa sebesar 0,6.
146
Lampiran 30
Uji t SkOl· Basil Belajar Siswa Sikus 1 dan II dengan SPSS. 10
T-Test
St r rP' d Salre amples als ICS
Mean N Std. Std. ErroDeviation Mean
Pair 1 pretes 43.5000 4C "10.87222 1.71905postes 66.125 4C 13.5631 2.14452
Pair preetes 49.625 4C 11.7335 1.85524posstes 78.825 4C 14.14551 2.23661
Pair NGain1 .4068 4C .1830~ .0289
clNGain~ .578 4C .2513S .0397
Paired Samples Correlations
Pair 1
Pair "'
pretest &postes
preetest &posstes
NCorrelation4C .625
4C .331
Siq..OOC
.03
Pair, NGain1 &NGain~
4C .362 .02.<
Paired Samples Test
Paired Differences95% Confidence
Inlerval of the
Std. Error Difference
Mean !d. Deviation Mean Lower Upper t df ;;Q. (2-tailedPair 1 pretest - poslest !2.62500 10.85968 1.71707 6.09809 9.15191 -13.177 39 .000Pair 2 preetest - posste 9.20000 15.09661 2.38698 1J4.02813 ~4.37187 -12.233 39 .000Pair 3 NGain1 - NGain -.17193 .25172 .03980 -.25244 -.09143 -4.320 39 .000
Lampiran 32
Penghitungan skor keterampilan proses Siklus I
Penghitungan skor setiap jenis keterampilan proses dengan rumus;
Skor total yang dilakukanNilai X 100%
Skor yang diharapkan
Contoh skor keterampilan proses kelompok 1
a. Keterampilan Menggunakan alat dan bahan
16
148
Nilai =
30
= 53,3%
X 100%
b. Keterampilan melakukan langkah keJja
36Nilai =
70
= 51,4%
X 100%
c. Keterampilan mengamati
5Nilai = -.- X 100%
10
= 50%
d. Keterampilan menginterpretasi data
5Nilai = - X 100%
10
= 50%e. Keterampilan mengkomunikasikan
5Nilai = - X 100%
149
Lampiran33
Skor Keterampilan Proses SikIus II tentang Pengarub Intensitas Cahaya
terhadap Laju Fotosintesis
No Keterampilan Proses Kelompok
J 2 3 4 5 6
a. Menggunakan alat dan bahnn
I. Mcmbawa pcrlcngkapan praktikum 3 3 4 3 4 3
2. Mcngccck kcscsuaian alaI dan baban 3 3 4 3 4 3
3. Membersihkan alat laboratorium 4 4 4 3 4 4
4. Mcmbcrsihkan mcja praklikum 3 3 4 3 4 3
5. Mcnyimpan alaI yang sudab dipakai pada Icmpatnya 4 3 4 3 4 3
b. Mclakukan langkah kerja
I. Mngisi gelas kimia dengan air 4 4 4 4 4 4
2. Mcmasukkan HydriIla sp. Kc dalam gelas kimia 4 4 4 4 4 4
3. Mcnjepit ujung Hydrilla dcngan pcnjepit kertas 4 4 3 4 3 4
4. Memastikan semua pennukaan Hydrilla sp. terendam air 3 4 4 4 4 4
5. Meletakan Hydrilla dalam gelas kimia di tempat terkena cahaya 4 3 4 3 3 3
c. Mengamati
I. Mcngamati jumlah gelembung udarn pada 5 menit pertama 4 4 4 4 4 4
2. Mengamati menghitungjumlah gelembung setiap 5 menit sekali 4 4 4 4 3 3
d. Menginterpretasi data
I. Membuat grafik hasH percobaan '\ 5 4 4 5 3
2. Membuat kcsimpuJan daTi hasil percobaan 4 4 5 5 4 4
c. Mengkomunikasikan
I. Mencatat data dalam tabel hasil pengamatan 4· 4 5 5 4 4
2. Menyusun laporan praktikum 4· 4 4 4 4 4
Keterangan:
1 = sangat kurang2 = kurang3 = cukup
4 = baik5 = sangat baik
Lampiran 34
Penghitungan skor keterampilan proses Siklus n
Penghitungan skor setiap jenis keteranlpilan proses dengan rumus:
Skor total yang dilakukanNilai = X 100%
Skor yang diharapkan
Contoh skor keterampilan proses kelompok
a. Keterampilan Menggunakan alat dan bahan
17
150
Nilai =
25
= 68%
X 100%
b. Keterampilan melakukan langkah kerja
19Nilai = - X 100%
25
= 76%
c. Keterampilan mengamati
8Nilai = - X 100%
10
= 80%
d. Keterampilan menginterpretasi data
7Nilai = - X 100%
10
= 70%e. Keterampilan mengkomunikasikan
8
Lampiran 35
Skor Sikap Siswa
151
No. Nama NomoI' butil' Peruyataau1 2 3 4 \5 6 7 8
I. Ade Masruroh I I I I I I I I 02. Aden Sanusi 0 I 0 0 0 I I 03. Aditva Prastvawan I I I I I I I 04. A. Fauzi I I I I I I I I5. Ani Novita sari I I I I I I I I6. Bunga A. I I I I I I I 07. Dara Handiatika 0 I 0 0 0 I 0 08. Dea Arianti 0 I I I 0 ] I 09. Deni Nurfaiar I ] I I I 0 I 010. Desi I I I I I I 0 0Il. Dewi Khumaeroh 0 ] ] I ] ] ] 012. Dian Handavani 0 0 I 1 0 ] 0 ]
13. Eriyanto 1 ·1 ] I 0 1 ] 0]4. EsaAnwar F. I I ] 0 I I 1 015. FahmiAmril 1 0 1 1 ] 1 ] ]
16. Fitri Noviasari 1 I I I I 0 1 017. Faiarudin Sodik 1 ] 1 ] 1 I 1 018. Hadi Sofvan I ] 1 ] 0 ] ] 119. Hari Wicahyo U. 1 I I ] ] 1 0 ]
20. Lia Permata S. I 1 ] ] 1 ] 1 02l. M. Agung R. ] ] ] I ] 1 1 ]
22. M.lqbal 1 ] I 1 0 1 1 023. M. Svihan F. ] I I 1 I 1 1 024. Muhtazar ] 1 1 ] 1 ] 0 125. Novita Avu N. 1 1 1 1 1 ] 1 126. '. Nurlaela I I ] 1 0 1 1 127. Nurul Firdaus 1 1 1 1 0 1 ] 028 Privanbodo H. ] 1 1 1 1 ] 1 029. Ravina Dewi 1 1 I 1 1 1 ] 030. RidwanA ] ] I 1 0 0 1 03l. RobbvM. J 1 J ] J J 1 032. Svahnaz D. ] 1 1 1 J 1 1 033. Taufan I. 1 J 1 J ] 0 1 134. TitisZ. J 1 1 1 1 J 1 035. Umi Kholistiroh 1 1 1 1 J 1 J 036. Vivi Vidiana J 1 J 1 1 1 1 037. Widvarini Anisa 1 1 J 1 1 J 1 038. YusufM. 1 1 1 1 1 1 1 039. Yusrizal Fahmi J 1 1 ] 1 J ] 0
Lampiran 36
Persentase Sikap Siswa terhadap Pembclajaran di Laboratorium
No. Sikap Siswa I I(%) Responden
Va Tidak1. Siswa tertarik melakukan 35 5 40
kegiatan pembelajaran di (87,5%) (12,5%)laboratorium.
2. Siswa senang melakukan 38 2 40praktikum di 1aboratorium. (95%) (5%)
3. Siswa mudab memabami materi 38 2 40(95%) (5%)
4. Siswa dapat membuktikan 37 3 40kebenaran konsep. (92,5%) (7,5%)
5. Siswa merasakan manfaat be1ajar 29 11 40fotosintesis. (72,5%) (27,5%)
6. Siswa termotivasi untuk be1ajar. 36 4 40(90%) (10%)
7. Siswa berperan aktif dalam 35 5 40pembe1ajaran. (87,5%) (12,5%)
8. Siswa merasa kesulitan berlatih 9 31 40keterampi1an proses. (22,5%) (77.5%)
152
Lampiran 37
Perhitnngan skor butir sikap
Contoh skor butir I
Yang menjawab "Ya"
35p= -- X 100%
40
= 87,5%
Yang menjawab "Tidak"
5p= -- X 100%
40
= 12,5%
153
Lampiran 38
Tabe] Nilai "1"
154
Harea kritik "t" pada larafsignifikansi :--
df alau db5% 1%
I 12.71 63.662 4.30 9.923 3.18 5.844 2.78 4.605 2.57 4.036 2.45 3.717 2.36 3.508 2.31 3.369 2.26 3.2510 2.23 3.17I I 2.20 3.1 I12 2.18 3.0613 2.16 3.0114 2.14 2.9815 2.13 2.9516 2.12 2.9217 2.11 2.9018 2.10 2.8819 2.09 2.8620 2.09 2.8421 2.08 2.8322 2.07 2.8223 2.07 2.8124 2.06 2.8025 2.06 2.7926 2.06 2.7827 2.05 2.7728 2.05 2.7629 2.04 2.7630 2.04 2.7535 2.03 2.7240 2.02 2.7145 2.02 2.6950 2.01 2.6860 2.00 2.6570 2.00 2.6580 1.99 2.6490 1.99 2.63100 1.98 2.63125 1.98 2.62150 1.98 2.61200 1.97 2.60300 1.97 2.59400 1.97 2.59500 1.96 2.5911\1\"- • A'
155
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUIPEMBELAJARAN DI LABORATORIUM PADA KONSEP
FOTOSINTESIS
Diajukan pada jurusan Pendidikan IPA yang dipersentasikan
Pada seminar proposal skripsi
Oleh:
INAYATUSSHOLIHAH
NIM.I03016127090
Penguji I Penguji III
/ &::~;,
./
S .. 0 Miranto M.Pd Bai HanaSusant M 1 Mila Listiawati, M.Pd
NIP. 150299923 NIP. 150299475 NIP.
Mengetahui,
)1' ,\ 0\ Ketua Jurusan Pendidikan IPA
~ Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
: ?l1l\.Vr.H·i'r).r2. fndA.ru.m><..i,MA /I~I'IQ..~~ dtJi.w'ti"9~, M.p.!~J0. ·
Ir. H. Mahmud M Siregar. M.Si
T<:Ip : (62.11) 1443328, 74019...5. Fax. (62.21) ";44332
Email: [email protected]
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NE.GER!
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Juunda N"'lnOf95. Ciputal iS412. Indonesil
157
=
NomorLamp.H a I
: Un.011FIfrL0221 12007: Ills/rumen Rise/: IZIN PENELITIAN
Jakarta. 26 September 2007
Kepada Vlh:Kepala Madrasah Tsanawiyah Negri Tanggerang 2 PamulallgDi-
Pallll!lallg
Assalanw'alaikllm WI". wb.
Dengan hormat bmi sampaikun bahwa,
Ntmrr
NIM
JurusCtr.
Inayatussholihah
103016127090IPA/Biologi
IX
,
Judul Shipsi Meningkatkan HasH Belajar Siswa Melalui Pembelajarattdi Laboratorium pada konsep Fotosintesis.
adalah be~ar ~·Iahasiswa Fakultas lImu TarbiyHh dan Keg.lruar. UIN JaKarta yangsedang Illcnyusun skripsi, dan akan mengadakan penditian (risen di inst2nsilsekolahyang SaudJra pi'npi ....
Untuk itu kami moho... bantuan Saudara terhadap mahasiswa tersebut dalammelaksana!,an penelitian dimaksud.
Atas pemat;an cian bantu.n Saudara, kami ucapkan tedma kasih.
Wassalamu 'alaikum liT. \I b.
Tm!>usan:I. Dekan FiTK2. Pembantu Dekan [lidalll.: Ahademi k3. Mahr.si3wa yang b('fsangkutan.
DEPARTEMEJ\T AGrAMAMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TANGERANG II PAMULANG
J1. Pajajaran No. 31 Pamulang Tangerang Telp. 7415023
SURAT KETERANGAN
Nomor : MTs-i/189/PP.005/153/2008
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tangerang II
Pamulang dengan ini menerangkan bahwa :
Nama
NIM
Jurusan
Semester
: Inayatussholihah
: 103016127090
: Pendidikan IPA-Biologi
: VIll
Benar nama tersebut diatas telah mengadakan penelitian pada MTsN Tangerang II Pamulang dengan
judul "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELAWI PEMBELAJARAN DI
LABORATORIUM PADA KONSEP FOTOSENTESIS PADA MTsN TANGERANG II
PAMULANG", yang dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2007.
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana rnestinya.
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Inayatussholihah
NIM : 103016127090
Jurusan : Pendidikan IPA-Biologi
Judul Skripsi : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembellljaran di Laboratorium pada
Konsep Fotosintesis
ParafNo Judul dan Halaman BukuJReferensi
Pembimbing I Pembimbing 1\
BABI
Nana Syaodih, Landasan Psika/ogi Proses Pendidikan, (Bandung:
J ~l. PT. Remaja Rosdakarya,), h. 4
2.Muhibbin Syab, Psik%gi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,
/ *(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Edisi revisi, h. 10
Slamelo, Be/ajar dan Faklor-1aklor yang Mempengaruhinya, eWt3. (Bandung: PT JUneka Cipta, 2003), Cel. Keempat, h. 2 t/Nur Rahmab Islami, "Kemampuan Psikomotor siswa da/am
4.Praklilrum Reproduksi Generatifpada Tumbuhan ", Skripsi UPI
MBandung, (Bandung: Perpustakaan MIPA UPI Bandung, 2002,), h.I, td. 1/Soeparmo, "Stralegi Mengajar IPA Melalui Kegiatan Praktikum",
~5. dalam Maja/ah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tabun/III, Mei Tabun 1987, h. 42
IB Putu Mardana, "Inlensiftkasi Pelaksanaan Kegiata Laboraloriumdalam Pemhel'!iaran IPA sebagai Upaya Meningkatkan MinaI, Sikap
6. Ilmiah, dan Preslasi Belajar IPA Siswa Kelas II SLTP Negeri
V ~Singaraja ", dalam Maja/ah Aneka Wit{ya, No.3 Tabun XXXlIJ, JuU2000, h. 148 & 149
Nur Rahmab Islami, "Kemampuan Psikomotor siswa da/am
7. Praklilrum Reproduksi Generatifpada Tumbuhan", Skripsi UPI t/" ~Bandung, (Bandung: Perpustakaan MIPA UPI Bandung, 2002,), h.2, td.Baedhowi, "Kebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkal Satuan
8. Pendidikan" dalam Jumal Pendidikan dan Kebudayaan (Jakarta: dW-Balitbang Dep. Diknas, 2006) Tabun ke-12, No. 063, h. 817 V
9.Ahmad SolYan dkk., Eva/uasi Pembe/ajaran IPA Berbasis
~Kompotensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 13. 1/I Nyoman Subratba dan I Nengab Kariasa, "Upaya MeningkatkanSikap Imiah dan Kualitas Be/qjar Siswa Seko/ah dasar me/a/ui
~ZJ;10. Pembe/ajaran IPA dengan Pendekatan Keterampilan Proses", /'Jurnal Pendidikan Pengajaran IKlP egeri Singaraja No.2 Th XXXVApril 2002), h. 4
Inla Jukantisari, "PerbandinKan Hasil Be/aiar Bio/m>! anJara Sinvn
19. Muhibbin Syah, Psik%gi Be/ajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo t/~Persada, 2004), h. 80
Nur Rahmah Islami, "Kemampuan Aspek Psikomotor Siswa da/am
20. Praktikum Repraduksi Generatifpada Tumbuhan ", (Bandung: V ~FMIPA UPI Bandoog, 2002), h.13
21.Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya,
~.(Bandung: PUDAK SCIENTIFIC, 2006), h. I1./
Abdul Muis, "Tingkat Kesiapan dan Pendayagunaan Laboratorium
22./PA da/am Menunjang Pembe/ajaran IPA ", Tesis Pasea Smjana ,/ !#JUniversitas Negeri Makassar, (Jakarta: Perpustakaan LIPI Jakarta,2003), h. 9-11, t.d.
Bobby De Porter, dkk., Quantum Teaching, Teljemahan dari
23. Quantum Teaching: Orchestrating Student Success oleh Ary v" ~Nilandari (Bandung: Kaifa PT. Mizan Pustaka, 2007), h. 16.
Pudyo Susanto, "Keterampilan Dasar Mengajar IPA Berbasis
24. Kontruktivisme ", (Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA: t/ eWtUniversitas Malang, 2002), h. 3
Soepmmo, "Strategi Mengajar IPA Melalui Kegiatan Praktil.:um",
25. dalmn Maja/ah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun V ~III, Mei Tahoo 1987, h. 43
26.Nuryani, dkk, Strategi Be/ajar Mengajar Bi%gi, (Malang:
~Universitas Negeri Malang, 2005), h. 141-142 [/
27.Subarsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:
.I ~Bumi Aksara, 2006), cet. keenam h. 134
"Model Pembelajaran Creatif Problem Solving dengan VideoCompact Disk dalam Pembelajaran Matematika", http://www.
/ ~28. Mathematic.transdigit.com, html yang direkmn pada 25 Juli 2007, h.
2
29.Roestiyah NK., Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,
V ~2001), h. 80
Nur Rahmah Islmni, "Kemampuan Aspek Psikomotor Siswa da/am
30.Praktikum Reproduksi GeneratifPada Tumbuhan", Skripsi FMIPA
~UPI Bandoog, (Bandung: Perpustakaan FMIPA UPI Bandoog, V2002), h. 9
IB Putu Mardana, " Intensifikasi Pelaksanaan Kegiata Laboratoriurn
31.dalam Pembelajaran IPA sebagai Upaya Meningkatkan Minat, Sikap
V ~IImiah, dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas II SLTP NegeriSingaraja", dalam Majalah Aneka Widya, No.3 Tahun XXXlll, Juli2000, h. ISORamli Rian, Pengaruh Kegiatan Laboratorium Terhadap Hasil
32. Be/ajar Biologi Siswa di SMP A/-Ghozali, (Jakarta: Skripsi V ~Perpustakaan FITK UIN Jakarta, 2006). h.28-29
33.Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT.
V &0(Rineka Cipta, 2006), Cet. Ketiga, h. 138
Mit.....,"" ..... Air.... {!1.. ,.1,.",,; D".I...: ..... J.I,."'..~:,... D:... l .......: nA... l ..........
BAB II
I.Naryani, dkk, Slralegi Be/ajar Mengajar Bi%gi, (Malang:
/ ~Universitas Negeri Malang, 2005), h. 12 & 129
2.Nuryani, dkk, Stralegi Be/ajar Mengajar Bi%gi, (Malang:
~ ~Universitas Negeri Malang, 2005), h. 33
3.Naryani, dkk, Slralegi Be/ajar Mengajar Bi%gi, (Malang:
~Universitas Negeri Malang, 2005), h. 33 V
Nur Rahmah Islami, "Kemampuan Aspek Psikomolor Siswa da/am
4.Praklikum Reproduksi GeneratifPada TlImblihan", Skrip,i FMIPA
V JhUPI Bandung, (Bandung: Perpustakaan FMIPA UPI Bandung,2002), h. 6&8
5.Nuryani ,dkk, Strategi Be/ajar Mengajar Bioiogi, (Malang:
,/ W/Universitas Malang, 2005), h. 74
Nur Rahma Islami, "Kemampllan Aspek Psikomotor Siswa da/am.../6. Praktikum Reprodllksi Generatifpada TlImbuhan ", (Bandung: &:FMIPA UPI Bandung, 2002), h.8
7.Tim Penyusun, Kurikll/lim Tingkat Saman Pendidikan, (Jakarta: £,Departemen Pendidikan Nasional, 2006), h.377 t/
Nancy Susiana, "Model Pembelajaran Berbasis Kegiatan
8. Laboratorium untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep sebagai V~Wahana Pendidikan Siswa SLTP", Seminar Nasional, 10 Juli 2004,
h.2
9.Naryani, dkk, Strategi Be/ajar Mengajar Bi%gi, (Malang:
&?';.Universitas Negeri Malang, 2005), h. 33 t/
Nur Rahmah Islami, "Kemampllan Aspek Psikomotor Siswa da/am
10.Praktikllm Reproduksi GeneratifPada Tumbllhan", Skripsi FMIPA
jfUPI Bandung, (Bandung: Perpustakaan FMIPA UPI Bandung, V2002), h. 8
II.Tim Penyusun, Kliriku/um Tingkal Saluan Pendidikan, (Jakarta;
~Departemen Pendidikan Nasional, 2006), h.377-378. V
12.H.Y. Waluyo, dkk, Materi Penilaiaan Pencapaian Hasil Be/ajar,
&.~(Jakarta: KarunikaJakarta Unitversitas Terbuka, 1987) h. 24 V
13.Nana Syaodih, Landasan Psika/ogi Proses Pendidikan, (Bandung:
J ~PT. Remaja Rosdakarya,), h. 102
14.Usman Melayu, "Hakikat Minat dan Hasil Belajar", dalam Berita
~STMT Trisakti Edisi 084, januari 1999, h. 53 V-
IS. Muhibbin Syah, Psiko/ogi Pendidikan dengan Pendekalan Baru, / c»;(Bandung: PT. Remaia Ro a, 2004) edisi ke-5 h.141-142.
16.Syaiful Sagala, Konsep dan Mama Pembe/ajaran, (Bandung:
~rAlfubeta, 2006) cet.6 h. 61 V
Baedbowi, "Kebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan.../17. Pendidikan" dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (Jakarta:
~Balitbani! Den. nikn3~_ ?00h\ T::ahnn lrp_l? No 0,,1; h Sl:17
35.Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembe/ajaran, (Bandung:
J &y1Alfubeta, 2006) cet.6 h.74
36. Nuryani, dkk, Siralegi Be/ajar Mengajar Bl%gi, (Malang: J &JUniversitas Negeri Malang, 2005), h. 77-78
37.Tim Penyusun, Kuriku/um Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:
V ~Departemen Pendidikan Nasional, 2006), h.377
Arisal Nurhadi, "Pengaruh Penggunaan Pendekatan Keterampilan
eW;38. Proses Sains terhadap Prestasi Be/ajar Bi%gi Siswa', Skripsi UIN t/Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan FITK UIN Jakarta), h.14
I Nyoman Subratha dan I Nengah Kariasa, "Upaya MeningkatkanSikap Imiab dar. Kualitas Be/ajar Siswa Seko/ah dosar me/a/ui
V ~39. Pembe/ajaran IPA dengan Pendekatan Keterampilan Proses",(Jurnal Pendidikan Pengajaran IKIP egeri Singaraja No.2 ThXXXV April 2002), h. 12
40.Nuryani, dick, Siralegi Be/ajar Mengajar Bi%gi, (Malang:
t/ ~~Universitas Negeri Malang, 2005), h. 78
Arisal Nurhadi, "Penganlh Penggunaan Pendekalan Keterampilan
41. Proses Sains terhadap Preslasi Be/ajar Biologi Siswa', Skripsi UIN V &7Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan FITK UIN Jakarta), h.15
42.Nuryani, dkk, Strategi Be/ajar Mengajar Bi%gi, ~alang:Universitas Negeri Malang, 2005), h. 78 , 1./ &It
43.Nuryani, dkk, Strategi Be/ajar Mengajar Bi%gi, (Malang:
2trUniversitas Negeri Malang, 2005), h. 86 VIB Putu Mardana," Intensifikasi Pelaksanaan Kegiata Laboratoriumdalam Pembelajaran IPA sebagai Upaya Meningkatkan MinaI, Sikap
44. I1miall, dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas \I SLTP Negeri ./~Singaraja", dalam Maja/ah Aneka Widya, No.3 Tallun XXXIIT, Juli
2000,h.156
Putloro Setiono Hendrik, "Pembelajaran Konsep Struktur Tumbuhan
45.dengan Menerapakan Pendekatan Keterampilan Proses untuk V'
~Meningkatkan HasH Belajar Siswa Melalui Kegiatan Laboratorium",dari www.google. Com, 2007
Nancy Susiana, "Model Pembel:ijaran Berbasis Kegiatan
~46. Laboratorium untuk Meningkatkan Penguasaan Koosep sebagai t/Wallana Pendidikan Siswa SLTP", Seminar Nasional, 10 Juli 2004
47.Neil Campbell, dkk., Bi%gi, TeIjemallan dari Bi%gi oleh RaI1ayu
V ~Lestari, (Jakarta: Erlangga, 2003), Jilid 1, h. 181-18
BAB ITT
I.SulJarsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Ke/as, (Jakarta: PT. Bumi
~Aksara, 2006), Cet. Pertama, h. 16 L/
2.Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
v'Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), Cet. Keduabelas, h. 127-128 0Vl3.
Ahmad Sofyan, dkk., Eva/uasi Pembe/ajaran IPA Berbasis~\'\:.Kompetensi, (Jakrta: UIN Jakarta Press, 2006), h.105 1/
Sumama Surapranata, Analisis, Validitas, Re/iabilitas dan
~5. /n/erpretasi Hasi/ Tes Imp/emen/asi Kuriku/um 2004, (Bandung: VPT. Remaja Rosda Karya, 2006), h. 90
Suharsimi Arikunlo, Dasar-dasar Eva/uasi Pendidikan, (Jakarta: PT./ &!'I6. Bumi Aksara, 2005), h. 86
Sumama Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan
7. Interpretasi Hasil Tes Imp/ementasi Kuriku/um 2004, (Bandung: V W;PT. Remaja Rosda Karya, 2006), h. 21
Sumama Surapranata, Ana/isis, Validitas, Reliabili/as dan
~'78. Interpretasi Hasil Tes Imp/ementasi Kuriku/um 2004, (Bandung: t-/PT. Remaja Rosda Karya, 2006), h.31
Yanli Her/anli, Tanya Jawab Sepufar Penelifian da/am Pendidikan
'&I9. Sains, (Jakarta: Pend. IPA FITK UIN Syarif HidayatulIah, 2006), ld. Vh. 70
Zulfiani. Pengembangan Program Pembe/ajaran Biotekn%gi
10.Untuk Meningkatkan Kemampuan Inkuiri Ca/on Guru. Jumal
~Pendidikan IPA METAMORFOSA. Vol. I No.2, Oklober 2006. h. V6. t
Meltzer E. David, "The Re/itionship Between Mathematicspreparation an Conceptual Learning Gains in Physics: a Possible
c./ ~II. "hidden variable" in diagnostic pre/est scores ", Departemen ofPhysics and Astronomy. Iowa Stale University, Ames, Iowa 500 II.dari www.google.com, 2007.
12.Richard R. Hake, "Ana/yzing Change/Gain Scores", Dept. of
~Physics, Indiana University 24245 Hatteras Street, Woodland Hills, t../CA, 91367 USA. H. I
13.Anas Sudijono, Pengantar Stafistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja
J ~Grafindo Persada, 2004), Cel. Keempalbelas, h. 43
Pembimbing I
r. H. Aziz F~rOZi'MANIP. 150202343
Pembimbing II
Nengsih Juanengsih, M.PdNIP. 150 377 450
RIWAYAT PENULIS
Inayatussholihah. Anal< kedua dari pasangan Bapak H.
Ahmad Husein (AIm.) dengan Ibu Hj. Halimah. Lahir di
Tangerang Tanggal 20 Februari ] 984. Alamat di .II. Raya
Serang No. 10 Rt 05 Rw. 02 Ds. Talagasari Kec. Cikupa
Kab. Tangerang - Banten 15710.
Riwayat Pendidikan
Penulis sekolah elasar di SDN Talagasari lulus tahun 1996, melanjutkan
sekolah ke Madrasah Tsanawiyah Darul Hikmah Cimone - Tangerang lulus tahun
1999, satu tahun kemuelian baru melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri Model 2
Serang - Banten hIlus tahun 2003. Pendielikan teraJdlir penulis tempuh eli
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas IImu Tarbiyah elan
Keguruan, Jurusan Penelidikan IImu pengetahuan Alam, Program Stueli
Penclidikan Biologi.