Mengukur Dan Mengendalikan Aktiva Yang Dikelola

22
MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN AKTIVA YANG DIKELOLA Ringkasan Mata Kuliah Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen Oleh: RANGGA RATRIASA (F131411 5) RESTU PABELTA RIZKY FAJAR FIRDAUS SAHBUDDIN ABDI SITOMPUL (F131411 6) (F131411 7) (F131411 8)

description

SPM

Transcript of Mengukur Dan Mengendalikan Aktiva Yang Dikelola

Kelompok 7: Mengukur dan Mengendalikan Aktiva yang Dikelola

MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN AKTIVA YANG DIKELOLA

Ringkasan Mata KuliahDisusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen

Oleh:

RANGGA RATRIASA(F1314115)

RESTU PABELTARIZKY FAJAR FIRDAUSSAHBUDDIN ABDI SITOMPUL (F1314116)(F1314117)(F1314118)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2015Bab 7Mengukur dan MengendalikanAktiva yang Dikelola

Abstract

Pada beberapa unit usaha, fokus adalah pada laba yang diukur dari selisih antara pendapatan dan beban. Di unit usaha yang lain, laba dibandingkan dengan aktiva digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Pusat tanggungjawab ini disebut sebagai pusat investasi. Pusat investasi memiliki semua masalah pengukuran yang terlibat dalam menentukan beban dan pendapatan. Pusat investasi menimbulkan permasalahan baru mengenai bagaimana cara mengukur aktiva yang digunakan, khususnya aktiva mana yang akan dimasukkan, bagaimana menilai aktiva tetap dan aktiva lancar, metode penyusunan apa yang akan digunakan untuk aktiva tetap, aktiva perusahaan mana yang harus dialokasikan, dan kewajiban mana yang harus dikurangi.

Pendahuluan

Sistematika pembahasan oleh kelompok kami pertama-tama akan membahas mengenai masing- masing jenis aktiva yang mungkin digunakan oleh suatu pusat investasi. Kumpulan aktiva tersebut dinamakan dasar investasi. Kemudian, akan dibahas dua metode yang menghubungkan laba dengan dasar investasi:(1) persentase tingkat pengembalian atas investasi (Return On Investment- ROI), dan(2) nilai tambah ekonomi (Economic Value Added EVA). Selain itu, akan dijelaskan keuntungan dan persyaratan-persyaratan dari penggunaan masing-masing metode untuk mengukur kinerja. Yang terakhir, akan dibahas masalah perbedaan dalam mengukur nilai ekonomi dari suatu pusat investasi, sebagaimana dibandingkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas suatu pusat investasi.

Struktur Analisis

Tujuan pengukuran penggunaan aktiva merupakan analogi dari tujuan pusat laba, yaitu : Untuk memberikan informasi yang berguna dalam membuat keputusan yang bagus mengenai aktiva yang digunakan dan untuk memacu para manajer agar membuat keputusan yang merupakan kepentingan perusahaan. Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas ekonomi.

Dalam analisis mengenai perlakuan alternatif atas aktiva dan perbandingan ROI dengan EVA (dua cara dalam mengaitkan laba dengan aktiva yang digunakan) yang paling menarik adalah seberapa baiknya alternatif alternatif tersebut melayani kedua tujuan di atas untuk menyediakan informasi guna pengambilan keputusan yang baik dan pengukuran kinerja ekonomi suatu unit usaha. Tingkat pengembalian atas investasi (ROI) adalah suatu rasio perbandingan. Pembilangnya (numerator) adalah pendapatan yang dilaporkan pada laporan keuangan, penyebutnya (denominator) adalah aktiva yang digunakan. Nilai tambah ekonomi (EVA) adalah jumlah uang, bukan rasio. EVA dapat diperoleh dengan mengurangkan beban modal (capital charge) dari laba operasi bersih (net operating profit). Beban modal diperoleh dari perkalian antara jumlah aktiva yang digunakan dengan suatu tingkat tarif (rate). Suatu tujuan penting dari suatu organisasi bisnis adalah untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian atas ekuitas pemegang saham (nilai sekarang bersih dari arus kas di masa mendatang). Memfokuskan diri pada laba tanpa adanya pertimbangan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut sangatlah tidak praktis untuk menggunakan pengukuran semacam ini guna mengevaluasi kinerja para manajer unit usaha per bulanan atau kuartalan. Perusahaan harus memperhatikan juga pada besar laba yang dimilikinya, sebagai perbandingan kinerjanya.pada umumnya manajer memiliki dua fokus kinerja, yakni kemampuan menghasilkan laba yang mencukupi dari sumber daya yang tersedia dan pengguanaan sumber daya tambahan hanya ketika penggunaan tersebut memang memadai. Menghitung tingkat pengembalian (ROI) adalah pengukuran yang paling baik atas kinerja para manajer unit usaha. Nilai tambah ekonomis (EVA) secara konsep lebih unggul daripada tingkat pengembalian investasi dalam mengevaluasi kinerja dari para manajer unit usaha. Dalam memutuskan dasar investasi apa yang akan digunakan untuk mengevaluasi pusat investasi, kantor pusat menanyakan 2 hal : (1) Praktik-praktik apa saja yang akan membuat para manajer unit usaha menggunakan aktiva mereka dengan dengan efisien dan untuk mendapatkan jumlah dan jenis yang tepat dari aktiva baru? Mungkin, ketika laba mereka berkaitan dengan aktiva yang digunakan, para manajer unit usaha akan mencoba untuk meningkatkan kinerja mereka yang diukur dengan cara ini. Manajemen senior ingin agar tindakan yang mereka lakukan untuk tujuan ini adalah yang terbaik bagi kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Yang ke (2) Praktik-praktik apa saja yang paling baik mengukur kinerja suatu entitas ekonomi?

Mengukur Aktiva yang digunakan

1. Kas

Hampir semua perusahaan mengendalikan kas secara terpusat karena pengendalian pusat memungkinkan penggunaan saldo kas yang lebih kecil daripada jika setiap unit usaha memegang saldo kas yang dibutuhkannya untuk menyeimbangkan perbedaan antara kas masuk dan arus kas keluar. Suatu alasan untuk memasukkan kas pada jumlah yang lebih besar daripada saldo yang biasanya dipegang oleh suatu unit usaha adalah bahwa jumlah yang lebih besar ini diperlukan untuk memungkinkan perbandingan dengan perusahaan luar. Beberapa perusahaan mengabaikan unsur kas dalam dasar investasi. Alasannya adalah bahwa karena jumlah kas tersebut mendekati kewajiban lancar (current liabilities). Jika demikian halnya, jumlah piutang dan perusahaan akan mendekati jumlah modal kerja (working capital).

2. Piutang

Manajer unit usaha dapat mempengaruhi tingkat piutang secara tidak langsung melalui kemampuan mereka untuk menghasilkan penjualan dan secara langsung melalui penetapan persyaratan kredit dan persetujuan atas kredit individual dan batas kredit serta melalui wewenang mereka dalam menagih kredit yang jatuh tempo. Piutang diukur dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu nominal piutang dikurangi dengan penyisihan kerugian piutang tidak tertagih.

3. Persediaan

Persediaan biasanya diperlakukan sama seperti piutang- yaitu dicatat pada jumlah akhir periode meskipun rata-rata antar periode lebih baik secara konsep.Metode yang dapat digunakan adalah FIFO, Average, atau LIFO costing. Jika persediaan barang dalam proses (work-in-process) didanai melalui pembayaran dimuka (advance payment) atau pembayaran cicilan (progress payment) dari konsumen, seperti yang biasa terjadi jika barang tersebut membutuhkan waktu produksi yang lama. Pembayaran tersebut akan dikurangi dari jumlah persediaan kotor (gross inventory amounts), atau dilaporkan sebagai kewajiban. Beberapa perusahaan mengurangkan utang usaha dari persediaan dengan dasar bahwa utang mencerminkan pendanaan atas sebagian persediaan oleh pemasok, tanpa biaya untuk unit usaha. Modal perusahaan yang dibutuhkan untuk persediaan adalah hanya sebesar selisih antara jumlah persediaan kotor dan utang. Jika unit usaha tersebut dapat mempengaruhi periode pembayaran yang diperbolehkan oleh pemasok, maka memasukkan unsur utang dalam perhitungan itu mendorong manajer untuk mencari persyaratan pemmbayaran yang terbaik.

4. Modal Kerja secara Umum

Perlakuan modal kerja sangatlah bervariasi. Pada satu sisi perusahaan memasukkan seluruh aktiva lancar ke dalam dasar investasi dengan tidak mengeliminasi kewajiban lancar. Modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi dengan kewajiban lancar.

5. Properti, Pabrik, dan Peralatan

Dalam akuntansi keuangan, aktiva tetap awalnya dicatat pada biaya perolehan,dan biaya ini dihapuskan sepanjang umur ekonomis aktiva melalui penyusutan. Hampir semua perusahaan menggunakan pendekatan yang sama dalam mengukur profitabilitas atas dasar aktiva dari unit usaha. Hal ini menyebabkan pemasalahan serius dalam penggunaan sistem tersebut untuk tujuan yang dimaksudkan. Adapun permasalahan tersebut yaitu berupa :Akuisisi Peralatan Baru Jika aktiva yang telah disusutkan dimasukkan kedalam dasar investasi pada niali buku bersih, maka profitabilitas unit usaha tersebut akan dinyatakan secara salah (misstated) pada nilai buku bersih dan para manjer unit usaha akan termotivasi untuk mengambil keputusan akuisisi yang tepat.Nilai Buku Kotor ROI yang dihitung berdasarkan nilai buku kotor akan selalu menyatakan terlalu rendah tingkat pengembalian sebenarnya.Disposisi Aktiva Jika aktiva dimasukkan ke dalam dasar investasi pada biaya awalnya, maka manajer unit usaha akan termotivasi untuk menghilangkan aktiva tersebut meskipun aktiva itu memiliki suatu kegunaan karena dasar investasi unit usaha akan berkurang sejumlah biaya penuh dari aktiva tersebut.Penyusutan Anuitas. Jika penyusutan ditentukan oleh metode anuitas, dan bukan oleh metode garis lurus, maka perhitungan profitabilitas unit usaha akan menunjukkan EVA dan ROI yang tepat. Hal ini disebabkan karena metode penyusutan anuitas sesungguhnya mengaitkan pengembalian investasi yang implicit dalam perhitungan nilai sekarang.Metode Penilaian yang Lain Permasalahan utama dalam menggunakan nilai-nilai nonakuntasi adalah bahwa nilai tyersebut cenderung subjektif,dibandingkan dengan nilai-nilai akuntansi,yang tampak lebih objektif dan umumnya tidak menimbulkan pertentangan.6. Aset-aset yang disewagunausahakan

Banyak perjanjian sewa guna usaha merupakan perjanjian dana yatu perjanjian tersebut memberikan cara alternatif untuk menggunakan aktiva yang seharusnya didapatkan dari pendanaan dengan utang dan modal. Sewa guna usaha finansial (yaitu sewa guna usaha jangka panjang yang setara dengan nilai sekarang dari arus beban sewa) adalah sama dengan utang dan dilaporkan juga dalam neraca. Para manajer unit usaha lebih terdorong untuk menyewa daripada memiliki aktiva ketika beban bunga yang terkandung dalam biaya sewa lebih kecil dari pada beban modal yang dikenakan pada dasar investasi dari unit usaha

7. Aktiva yang Menganggur Jika suatu unit usaha memiliki aktiva yang menganggur (idle asset) yang dapat digunakan oleh unit lain, maka unit usaha tersebut dapat diperbolehkan untuk mengeluarkan aktiva tersebut dari investasinya. Tujuan dari izin ini adalah untuk mendorong para manajer unit usaha guna melepas aktiva mengaggur ke unit lain yang mungkin memerlukannya. Tetapi, jika aktiva tetap tersebut tidak dapat digunakan oleh unit lain, maka pemberian izin untuk menjual atau mengganti aktiva tersebut akan menimbulkan tindakan-tindakan yang disfungsional.

8. Aktiva Tidak Berwujud Ada keuntungan dalam mengkapitalisasi aktiva tidak berwujud seperti R&D dan pemasaran serta kemudian mengamortisasinya selama masa pemanfaatannya. Metode tersebut akan mengubah cara para manajer unit usaha memandang pengeluaran semacam ini dengan menghitung aktiva semacam ini sebagai investasi jangka panjang. Manajer unit usaha akan memperolah manfaat jangka pendek yang lebih sedikit dari pengurangan atas pengeluaran untuk pos tersebut.9. Kewajiban Tidak Lancar Kadang-kadang suatu unit usaha menerima modal permanennya dari kumpulan dana korporat. Korporat memperoleh dana tersebut dari pemberi pinjaman, investor modal dan laba ditahan. Bagi unit usaha, jumlah total dana tersebut adalah relevan tetapi tidak dengan sumber daya dari mana dana tersebut berasal. Meskipun demikian, dalam situasi yangtidak lazim, pendanaan suatu unit usaha mungkin saja merupakan hal yang aneh bagi unitusaha itu sendiri.10. Beban Modal Kantor pusat korporat menentukan tarif (rate) yang digunakan untuk menghitung beban modal (capital charge). Tarif tersebut seharusnya lebih tinggi dari pada tarif korporat untuk pendanaan dengan utang karena dana yang terlibat merupakan campuran antara utang dan modal berbiaya lebih tinggi. Biasanya, tarif tersebut ditetapkan dibawah estimasi biaya modal perusahaan sehingga EVA atas rata-rata unit usaha berada diatas nol.11. Survei-Survei Praktik Kebanyakan perusahaan memasukkan unsur aktiva tetap ke dalam dasar investasi pada nilai buku bersih. Perusahaan-perusahaan tersebut melakukannya karena ini merupakan jumlah dengan mana aktiva tersebut dicatat dalam laporan keuangan, dan oleh karenanya sesuai dengan laporan keuangan tersebut, mencerminkan jumlah modal yang digunakan dalam divisi tersebut.EVA vs ROI Apabila ROI digunakan dalam mengukur kinerja pusat investasi, maka Laba pusat investasi dibagi dengan Investasi akan mendapatkan tingkat pengembalian investasi. Ada tiga keuntungan dari ROI:1) ROI merupakan pengukuran yang kompherensif dimana semua mempengaruhi laporan keuangan tercermin dari rasio ini.2) ROI mudah dihitung, mudah dipahami,dan sangat berarti dalam pengertian absolute.3) ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan ke setiap unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas, tanpa memperdulikan ukuran dan jenis usahanya. EVA tidak memberikan dasar perbandingan semacam ini. Tetapi pendekataan EVA juga memiliki beberapa keunggulan. Ada empat alasan yang membuatnya lebih unggul dari ROI:1) Dengan EVA seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan investasi.2) Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat investasi dapat menurunkan laba keseluruhan.3) Tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aktiva yang berbeda pula.4) EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap perubahan-perubahan dalam nilai pasar perusahaan. Mandat terbaik untuk nilai pemegang saham pada tingkat unit usaha adalah meminta para manajer unit usaha untuk menciptakan dan meningkatkan EVA. EVA mendorong para manajer untuk meningkatkan EVA dengan cara mengambil tindakan-tindakan yang konsisten dengan peningkatan nilai pemegang saham. Hal ini dapat dipahami dengan melihat pada cara bagaimana EVA diperhitungkan. EVA diukur dengan cara sebagai berikut:EVA = Laba operasional Beban modal

Dengan:Beban modal = Biaya modal x Modal yang digunakan (1)

Cara lain untuk menyatakan persamaan (1) adalah :EVA = Modal yang digunakan X (ROI- biaya modal) (2)

Tindakan-tindakan berikut akan meningkatkan EVA sebagaimana ditunjukkan oleh persamaan (2): (i) peningkatan ROI melalui businessprocess reengineeringdanproductivity gains, tanpa menaikkan dasar investasi; (ii) divestasi aktiva,produk dan atau bisnis yang ROI-nya kurang dari biaya modal; (iii) investasi agresif yang baru dalam aktiva,produk, dan atau bisnis yang ROI-nya melebihi biaya modal dan (iv) peningkatan penjualan,margin laba,atau efisiensi modal (rasio penjualan terhadap modal yang digunakan), atau penurunan persentase biaya modaltanpa mempengaruhi variable lain dalam persamaan(2). Tindakan-tindakan tersebut jelas merupakan yang terbaik bagi kepentingan perusahaan. EVA memecahkan permasalan mengenai perbedaan tujuan laba untuk aktiva yang sama dalam unit usaha yang berbeda dan tujuan laba yang sama pada unit usaha sama. Metode tersebut memungkinkan untuk memasukkan peraturan keputusan yang sama dengan yang digunakan dalam proses perencanaan ke dalam sistem pengukuran: Semakin rumit proses perencanaan, semakin rumit juga perhitungan EVA-nya.Pertimbangan Tambahan dalam Mengevaluasi Manajer Dengan melihat kelemahan ROI, kelihatannya mengejutkan bahwa ROI digunakan secara luas. Kesalahan konseptual ROI untuk mengevaluasi kinerja adalah nyata dan menyebabkan timbulnya prilaku disfungsional dari para manajer unit usaha. EVA sangat disarankan sebagai perangkat pengukuran kinerja. Tetapi EVA tidak menyelesaikan seluruh masalah yang berkaitan dengan penghitungan aktiva tetap, kecuali metode penyusutan anuitas dipergunakan dan hal ini jarang dilakukan dalam praktik bisnis sehari-hari. EVA menyelesaikan masalah yang ditimbulkan dalam perbedaan potensi labaMengevaluasi Kinerja Ekonomi suatu Entitas Laporan atas kinerja ekonomi unit usaha agak berbeda. Laporan-laporan manajemen dibuat bulanan atau kuartalan sementara laporan kinerja ekonomi biasanya dibuat dengan selang waktu yang tidak tetap. Laporan-laporan manajemen cenderung menggunakan informasi historis atas biaya aktual yang terjadi, sedangkan laporan-laporan ekonomi mengggunakan informasi yang cukup berbeda. Laporan-laporan ekonomi merupakan instruksi yang diagnostik. Laporan-laporan ekonomi dapat dijadikan dasar untuk memperoleh nilai perusahaan secara keseluruhan.

KASUS 7-3QUALITY METAL SERVICE CENTER

Strategi QMSC

1. Untuk memusatkan diri pada pangsa pasar dari pengguna metal khusus2.Untuk mengetahui pasar industri dan geografis dimana metal jenis ini dikonsumsi3.Untuk mengembangkan teknik-teknik dan program pemasaran yang dapat meningkatkan pangsa pasar.Struktur organisasi

Alokasi Tanggung Jawab dan Pengukuran Kinerja1. Tanah, bangunan pergudangan, dan peralatan dimasukkan kedalam basis asset pada nilai buku kotor (groos book value).2. Gedung-gedung dan peralatan sewaan (kecuali truk sewaan) termasuk dalam dasar aktiva pada nilai guna usaha yang dikapitalisasi(capitalized lease value).( Truk sewaan tidak dikapitalisasi; pengeluaran sewa truk dilaporkan sebagai beban operasi.).3. Rata-rata persediaan dalam unit diperhitungkan. Biaya penggantian, berdasarkan jadwal harga tambang saat itu, ditetapkan unit in dan termasuk dalam dasar aktiva.4. Saldo rata-rata piutang untuk periode itu termasuk dalam dasar aktiva. (Kas tidak dimasukkan dalam asset distrik; jumlahnya diragukan.)5. Sebagai ketentuan umum, utang usaha tidak mengurangi dasar aktiva. Meskipun demikian, penyesuaian harus dilakukan jika periode jangka waktu kredit lebih besar dari standar perusahaan yaitu 30 hari.

Evaluasi Kinerja dan Insentif

ROA merupakan criteria utama untuk mengevaluasi para manajer distrik. Bonus untuk manajer distrik iberikan berdasarkan pencapaian target ROA 90% ke atas. Besarnya bonus tergantung dari (1) jumlah gaji pokok manajer dan (2) seberapa besar selisih antara target 90% ROA dan ROA yang dicapai; ada jumlah bonus maksimum.

Analisis SWOTStrength1) Target pasar yang lebih efektif .2) Pemahaman kebutuhan pelanggan yang lebih baik dalam berbagai geografis .3) Mengembangkan teknik untuk meningkatkan pangsa pasar .4) Strategiyangmemberikan kerangka untuk pengembangan tujuan.5) Produk dan layanan yang sangat baik , seperti ruang bersih , plastik berkualitas tinggi.6) Fokus yang ditawarkan sangat menarik dan dapat mengidentifikasi posisi pasar yang sangat jelas .7) Berbagai macam produk dan pasar yang luas ( globalisasi ) .8) Standar kualitas tinggi dari produk dan fleksibilitas produksi.

Weaknesses 1) Organisasi sedikit sehingga rumit untuk mengontrol .2) Karena hanya berfokus pada beberapa pengguna khusus , ia akan kehilangan pelanggan lain dan mengurangi keuntungan .3) Karena ada dua bentuk perusahaan , dengan demikian, sangat sulit untuk mengontrol seluruh organisasi .4) Struktur organisasi sangat jelas tapi sulit untuk berkomunikasi antara dewan dan atasan .5) Pesatnya perkembangan teknologi akan memakan terlalu banyak biaya dan mengurangi keuntungan perusahaan .

Opportunity1) Penghematan tersebut dapat menghemat waktu dan ukuran kekuatan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan lini produk yang luas dan meningkatkan keuntungan.2) Manajemen persediaan Just- in-time.3) Pemahaman yang lebih baik kebutuhan pelanggan.4) Sedikitpesaing.5) Memiliki kualitas utama dan program peningkatan produktivitas.Threat:1) Sangat kompetitif .2) Terfragmentasi pemasok industri .3) Masalah keuangan .4) Persaingan Harga.5) Perubahan cepat dalam lingkungan bisnis .

Permasalahan yang dihadapi

Terjadi masalah pada bagian Manajer Distrik Columbus Ken Richards yakni Elizabeth Barret selaku Manajer Penjualan melaporkan bahwa distrik kita harus mempertimbangkan untuk membeli peralatan pemrosesan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintan yang ada, dikarenakan banyak konsumen di wilayah tersebut yang mengeluh bahwa karena adanya waktu transportasi , selang waktu (lead time) yang sangat lama sehingga tidak memuaskan kebutuhan mereka.

Pertanyaan 1

Apakah usulan investasi modal dijelaskan dalam Lampiran 3 salah satu yang menarik untuk pusat kualitas layanan logam ?

Jawaban 1

Ya, tujuan perusahaan adalah untuk keuntungan maksimum, dan sebagaimana saran dari Elizabeth Barret , dapat membantu perusahaan untuk membuat lebih banyak keuntungan. Jadi usulan investasi modal dijelaskan dalam Lampiran 3 adalah yang menarik bagi QMSC untuk mempertimbangkannya .

Pertanyaan 2

Apakah Ken Richards harus mengirimkan usulan tersebut kepada kantor pusat untuk disetujui?

Jawaban 2

Ken perlu mengirim proposal ini ke kantor pusat untuk persetujuan, karena usulan ini baik untuk perusahaan dan dapat membuat banyak keuntungan bagi perusahaan. Dan alasan lain adalah, karena belanja modal yang dibutuhkan lebih dari $ 10.000 dan semua keputusan sewa modal yang dibutuhkan memerlukan persetujuan dari perusahaan.

Pertanyaan 3

Beri komentar tentang kegunaan umum dari ROA sebagai dasar untuk kinerja manajer distrik. Dapatkah ukuran kinerja ini dibuat lebih efektif?Jawaban 3

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA memberikan ide tentang bagaimana manajemen yang efisien dalam menggunakan aset untuk menghasilkan laba. ROA dapat dihitung sebagai Penghasilan Bersih / Total Aset. Untuk membuatnya lebih efektif QMSC dapat menggunakan beberapa perhitungan untuk mengukur kinerja seperti EVA.

Pertanyaan 4

In deciding the investment base for evaluating managers of investment centers, the general question is: What practices will motivate the district mangers to use their assets most efficiently and to acquire the proper amount and kind of new ssets? Presumably, when his redesirethat the actions he takes toward this end be actions that are in the best interest of thewhole corporation. Given this general line of reasoning, evaluate the way Quality computes the investment base for its districts. For each asset category, discuss whether the basis of measurement used by the company is the best for the purpose ofmeasuring districts return on assets.What are the likely motivational problems thatcould arise in such a system? What can you recommend to overcome such dysfunctional effects?

Jawaban 4

Pertanyaan 5

Dalam menghitung keuntungan distrik untuk tujuan evaluasi kinerja , harus ada biaya untuk pajak penghasilan ? Haruskah overhead perusahaan akan dialokasikan ke distrik? Haruskah keuntungan dihitung atas dasar harga perolehan atau atas dasar biaya penggantian? Evaluasi masalah ini dari sudut pandang impak motivasional pada manajer distrik ?

Jawaban 5

Pertanyaan 6

Evaluasi sistem kompensasi insentif di Quality. Apakah sistem yang sekarang ini dapat memotivasi manajer distrik untuk membuat keputusan yang konsisten dengan strategi perusahaan? Jika tidak, buatlah rekomendasi yang spesifik untuk memperbaiki sistem tersebut!

Jawaban 6