Mengkritisi Argumen Para Penggiat LGBT

download Mengkritisi Argumen Para Penggiat LGBT

of 8

Transcript of Mengkritisi Argumen Para Penggiat LGBT

  • 8/17/2019 Mengkritisi Argumen Para Penggiat LGBT

    1/8

    MENGKRITISI ARGUMENTASI PARA PENDUKUNG LGBT

    Gencarnya propaganda gerakan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT)

    ternyata sampai merasuk ke kalangan Islam. Bahkan di antara mereka berusaha sedemikian

    rupa untuk menjustifikasi keberadaan dan perbuatan kaum LGBT. ereka mencari!cari ayat!ayat tertentu yang seolah!olah melegitimasi dan mengakui perbuatan kalangan LGBT. "ekilas

    tampaknya upaya mereka berhasil mencari pembenaran. #ntuk itulah, tulisan ini berupaya

    menyelisik klaim!klaim mereka yang disandarkan kepada $l!%uran.

    ISTILAH GHAIRI ULIL IRBAH  

    Bagi sebagian pendukung LGBT, istilah ghairi ulil irbah dijadikan alasan bah&a $l!

    %uran seolah mengakui keberadaan LGBT. Istilah tersebut terdapat pada "urah $n!'ur ayat

    , yang terjemahnya sebagai berikut*

    ....... Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlahmenampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah

     suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau

     saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau

     putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak 

     yang mereka miliki, atau at-tabi’in ghair ulil irbah minar rijal  (pelayan-pelayan laki-laki

     yang tidak mempunyai hasrat terhadap perempuan) ....”

    $yat tersebut mengandung perintah terhadap para perempuan beriman untuk menahan

     pandangan (ghaddul bashar) dan kemaluan. ereka juga diperintahkan untuk mengenakan

    kudung hingga menutupi dada mereka dan tidak boleh menampakkan perhiasan mereka

    terhadap semua orang, kecuali kepada orang tertentu. +i antara orang!orang tertentu itu

    adalah pelayan lelaki yang ikut membantu di rumah tangga mereka. 'amun pelayan lelaki itu

     pun adalah orang yang memang tidak memiliki hasrat seksual terhadap perempuan (at-tabi’in

     ghair ulil irbah minar rijal). +engan kondisi tidak memiliki hasrat seksual (al-irbah) itulah,

     para perempuan dalam rumah tangga tersebut tidak kha&atir terjadi tindakan asusila yang

    dilakukan oleh pelayan mereka.

    ondisi tidak memiliki hasrat seksual terhadap perempuan (ghair ulil irbah) itu tidak 

    lantas dipahami secara kategoris bah&a para pelayan itu merupakan lelaki yang memiliki

    hasrat seksual kepada sesama lelaki. -al itu karena lelaki yang tidak berhasrat terhadap

     perempuan/ memiliki beberapa alternatif penyebabnya. Bisa jadi karena ia impoten, sudahu0ur, pikun, idiot, atau dikebiri, sehingga ia tidak memiliki hasrat, baik kepada perempuan

    maupun kepada lelaki. Bisa jadi karena ia memang memiliki hasrat kepada sesama lelaki.

     'amun dalam konteks ayat di atas, para ahli tafsir tidak ada yang mengartikan bah&a

     para pelayan itu adalah lelaki yang memiliki hasrat kepada sesama lelaki. -al itu bisa dilihat

    dari berbagai pendapat para ahli tafsir tentang siapa yang dimaksud dengan at-tabi’in ghair 

    ulil irbah minar rijal. enurut Ibnu atsir, mereka adalah para buruh dan pelayan yang tidak 

    sederajat dengan sang majikan. ereka juga memiliki pikiran yang lemah dan kurang &aras.

    ereka tidak memiliki kepedulian dan tidak berhasrat terhadap perempuan (Tasir Ibnu

     !atsir, 1ol. 2I, hal. 34 ).

    "ementara menurut Ibnu 5$syur, mereka adalah laki!laki merdeka yang dalam dirimereka terdapat dua kriteria, yaitu sebagai pelayan dan tidak memiliki hasrat seksual.

    1

  • 8/17/2019 Mengkritisi Argumen Para Penggiat LGBT

    2/8

    +ikatakan pelayan, karena mereka menjadi pembantu rumah tangga, namun bukan sebagai

     budak. ereka mondar!mandir berada di sebuah rumah tangga untuk mengambil sedekah

    atau bekerja sebagai pelayan. "edangkan maksud "al-irbah”  adalah kebutuhan untuk 

    mendekati perempuan. -ilangnya kebutuhan tersebut terjadi pada orang yang dikebiri,

    impoten, dan orang tua yang sudah pikun. ( #t-Tahrir wa at-Tanwir , 1ol. 6, hal. 4!7).+alam Tasir ath-Thabari (1ol. 6I6, hal. 8), Ibnu $bbas menjelaskan bah&a pada

    ada 0aman a&al Islam, ada lelaki yang ikut membantu di rumah tangga lelaki lain. Ia tidak 

    dicemburui oleh si majikan lelaki. 9erempuan di rumah itu pun tidak takut jika melepaskan

    cadarnya di samping lelaki tersebut. Ia adalah lelaki bodoh (al-ahma$) yang tidak memiliki

    hasrat terhadap perempuan. arena itulah, perempuan tidak merasa malu dan sungkan

    terhadap mereka.

    enurut %atadah, mereka adalah orang yang ikut di rumah kamu untuk memperoleh

    makanan darimu. "ementara menurut ujahid, mereka adalah lelaki yang hanya

    mementingkan urusan perut mereka saja. ereka tidak mengkha&atirkan persoalan

     perempuan. +alam ri&ayat lain, ujahid menyatakan bah&a mereka adalah orang yanglemah akalnya (al-ablah), yang tidak mengenal apapun tentang perempuan. enurut "a:id

     bin ;ubair, mereka adalah orang yang kurang &aras pikirannya (al-ma’tuh). "edangkan

    menurut Ikrimah, mereka adalah banci (mukhannats) yang penisnya tidak bisa ereksi (al-

    mukhannats allad%i la ya$umu %abbuhu).

    +engan menyitir pendapat Ikrimah tersebut, hoirul $n&ar dalam artikelnya berjudul

     Dalil &'T dalam #l-u’an di laman www.islamlib.c*m,   menyatakan bah&a at-tabi’in

     ghairi ulil irbah itu adalah lelaki yang kecenderungan seksualnya terhadap sesama jenis atau

    &aria (al-mukhannats). hoirul tampaknya sengaja tidak mengungkapkan pendapat Ikrimah

    secara utuh. 9adahal Ikrimah sama sekali tidak menyebutkan ungkapan lelaki yang

    kecenderungan seksualnya terhadap sesama jenis./ +engan demikian, tidak adanya hasrat

    seksual dalam diri orang tersebut terhadap perempuan lebih karena alat 1italnya yang tidak 

     bisa ereksi, bukan karena statusnya sebagai mukhannats. 

    +alam kha0anah fikih, mukhannats adalah lelaki yang cara bicara dan tindak!

    tanduknya menyerupai perempuan. "elama hal itu merupakan pemba&aan sejak lahir, tidak 

    dibuat!buat, dan tidak disengaja, maka ia  tidaklah dicela. 'amun jika bukan merupakan

     pemba&aan dari lahir, namun sesuatu yang dibuat!buat dan disengaja, maka hal itu adalah

    sesuatu yang diharamkan dan dicela (al-+i$h al-anhaji, ju0 , hal. 8

  • 8/17/2019 Mengkritisi Argumen Para Penggiat LGBT

    3/8

    endengar ucapan demikian, 'abi pun bersabda, 9erhatikanlah> Bukankah orang ini

    mengetahui apa yang ada di rumah ini?> ;angan i0inkan dia masuk ke dalam rumah>/ "ejak 

    saat itu, -it pun dilarang masuk ke dalam rumah istri!istri 'abi. Ia lantas diasingkan ke

    hakh, suatu tempat di pinggiran kota adinah. +i ri&ayat lain, tempat pengasingan itu

    adalah al!Baida. "etiap ;um:at, ia datang ke adinah untuk meminta makan, lantas kembalilagi ke tempat pengasingannya. -it tinggal di tempat pengasingan itu hingga meninggal di

    era halifah #tsman bin $ffan. ( #sadul 'habah, 1ol. I, hal. @74A #nsab al-#syra, 1ol. 3,

    hal. 7A ar-audh al-i’thar i !habar al-#$thar , 1ol. , hal. A amth an-/ujum

    al-0#wali i #nba al-#waili wa at-Tawali, ju0 , hal. C7).

    9ada 0aman halifah $bu Bakar, pernah terjadi pernikahan sejenis antara sesama

    lelaki. "aat itu, halid bin al!=alid menemukan di suatu daerah pelosok $rab, ada seorang

    lelaki yang dinikahi layaknya seorang perempuan dinikahi. halid bin al!=alid pun berkirim

    surat kepada sang khalifah yang lantas bermusya&arah dengan beberapa tokoh sahabat. $li

     bin $bi Thalib berpendapat, Tidak ada yang melakukan perbuatan maksiat seperti itu kecuali

    umat!umat terdahulu. alian sudah tahu semua, apa tindakan $llah terhadap mereka?>enurutku, ia dibakar saja>/ $khirnya, para sahabat sepakat agar pelaku pernikahan sejenis

    itu dibakar. $bu Bakar pun mengirim surat kepada halid bin al!=alid dan

    memerintahkannya untuk dengan membakar pelaku pernikahan sejenis tersebut. (as-unan

    al-!ubra, ju0 4, hal. A al-1awi i al-+i$h asy-yai’i, ju0 6III, hal. ).

    ISTILAH SYAAKILAH  

    "urat al!Isra ayat 43 merupakan salah satu ayat digunakan oleh sebagian pendukung

    LGBT untuk mendukung pendapat mereka tentang keberadaan orientasi seksual sesama.

    Terjemahan ayat tersebut berbunyi* !atakanlah2 3Tiap-tiap *rang berbuat menurut syaakilah-nya masing-masing3. aka

    Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.”

    "ecara bahasa, seperti dalam amus $rab Tajul #rus (ju0 66I6, hal. C@) , kata

     syaakilah mempunyai banyak arti, namun tak ada satu pun yang diartikan sebagai orientasi

    seksual. $rti!arti tersebut adalah ()  syakl , gambaran sesuatu yang bisa ditangkap secara

    indra&iA () /ahiyah, segi, sisiA () jihah, sisi, segi, arahA (3) niyah, niatA (

  • 8/17/2019 Mengkritisi Argumen Para Penggiat LGBT

    4/8

    sebagai orientasi seksual. akna!makna syaakilah dalam &isan al-#rab (ju0 6I, hal.

  • 8/17/2019 Mengkritisi Argumen Para Penggiat LGBT

    5/8

      "ementara kata ghilman merupakan bentuk jamak dari ghulam. enurut Ibnu "idah,

     ghulam  berarti pemuda yang telah tumbuh kumisnya ( &isan al-#rab, ju0 , hal. 37).

    'hulam juga berarti anak kecil. Terkadang kata  ghulam juga digunakan untuk lelaki de&asa

    sebagai ungkapan metaforis (maja%). enurut al!$0hari, orang $rab ketika mengetahui

     bah&a seorang bayi terlahir dengan jenis kelamin lelaki, mereka menyebutnya  ghulam( ishbah al-unir al-#shriyyah, ju0 , hal. 3). ata  ghulam  juga bisa berarti pelayan

    (u’jam al-7asith, ju0 , hal. 88@).

    "aat menafsirkan ayat C "urah al!=aFiah, ath!Thabari mengungkapkan bah&a ayat

    tersebut menjelaskan tentang kondisi orang!orang dahulu yang sudah dimasukkan oleh $llah

    ke dalam surga. ereka dikelilingi oleh anak!anak yang usianya muda. 9enampilannya tidak 

     pernah berubah menjadi tua, dan tidak pula mati. rang $rab jika menyebut seorang lelaki

    yang beranjak de&asa namun tidak beruban dengan sebutan mukhallad.” (66IIIH@).

    "edangkan menurut $li bin $bi Thalib dan al!-asan al!Bishri, wildan mukhlladun

    adalah anak!anak dari keluarga muslim yang meninggal pada saat kecil. ereka belum

    melakukan suatu kebaikan dan kejelekan yang membuat mereka memperoleh ganjaran atausiksaan. arena itulah, mereka pun berada di tempat surga tersebut. ang jelas, para penghuni

    surga berada dalam kegembiraan dan kenikmatan yang paripurna. enikmatan menjadi

    sempurna bagi para penghuni surga karena mereka dikelilingi oleh para pelayan yang setia

    dan anak!anak yang tak pernah tua. (urthubi2 89II:;

  • 8/17/2019 Mengkritisi Argumen Para Penggiat LGBT

    6/8

    KISAH NABI LUTH

    "alah satu pelaku dan pendukung LGBT adalah Irshad anji. Ia adalah seorang

    akti1is yang 1okal memproklamirkan diri sebagai &anita muslim lesbian. +alam bukunya

     #llah, &iberty, and &*>e, menurut anji, kisah tersebut bukan tentang tindakan homoseksual

    kaum Luth, tapi tentang perkosaan pria normal terhadap pria normal yang lain. 9erkosaantersebut bisa jadi merupakan dosa yang disengaja untuk menimbulkan ketakutan di kalangan

     pengembara. Tuhan menghukum mereka karena mereka memotong jalur perdagangan,

    menumpuk kekayaan dan berlaku tidak hormat terhadap orang luar. $nehnya, setelah

    menyatakan pendapatnya demikian, justru Irshad anji sendiri meragukan pendapatnya. Ia

     pun menyatakan, $ku tidak ahu apakah benar./ ( #llah, &iberty, and &*>e2 ).

    Istilah perkosaan pria normal (straight) terhadap pria normal lain merupakan istilah

    aneh. "eolah!olah anji hendak menyatakan bah&a jika dilakukan bukan dengan cara

     perkosaan, maka hubungan seksual antara sesama lelaki yang dilakukan oleh kaum Luth

    tidak akan dijatuhi hukuman oleh $llah. ata perkosaan mengandung unsur adanya

     pemaksaan dan kekerasan. Biasanya, perkosaan lelaki terhadap lelaki lain terjadi antara lelakide&asa terhadap lelaki yang berusia anak!anak atau remaja yang berada di ba&ah kendali

    sang pelaku. -al itu pula yang terjadi pada kasus!kasus pedofilia.

    9ada kasus kaum Luth sebagaimana yang digambarkan oleh $l!%ur:an, hubungan

    seksual itu dilakukan terhadap rijal. +alam bahasa $rab, rijal itu menunjukkan makna lelaki

    de&asa ( &isan al-#rab, ju0 , hal. 8

  • 8/17/2019 Mengkritisi Argumen Para Penggiat LGBT

    7/8

     ahisyah mereka yang berhubungan sesama jenis, tetapi juga karena kekafiran mereka (al-

     uhalla, ju0 , hal. 4

  • 8/17/2019 Mengkritisi Argumen Para Penggiat LGBT

    8/8

    $llah menyatakan bah&a  awahisy (bentuk jamak dari  ahisyah) adalah perbuatan haram.

    $llah berfirman*  !atakanlah2 3Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan-perbuatan yang 

    keji (al-awahisy), baik yang nampak ataupun yang tersembunyi...”

    9erbuatan homoseksual telah diberi predikat oleh $llah sebagai salah satu  ahisyah.

    +engan demikian, sudah sepantasnya pula perbuatan homoseksual termasuk perbuatan yang

    dilarang dalam agama Islam. $palagi tidak ada satu pun ulama yang membenarkan tindakan

    homoseksual. +engan kata lain, perbuatan homoseksual adalah perbuatan yang haram

    menurut ijmak para ulama. ang diperselisihkan oleh ulama hanyalah bentuk sanksi yang

    dijatuhkan kepada pelaku homoseksual.

    enurut $bdullah bin uhammad bin "ayyid al!Bathliyusi dalam al-Insha i Tanbih

    al-a’ani wal #sbab, dengan menelusuri penggunaan kata  ahisyah  beserta turunannya

    dalam al!%ur:an, maka bisa ditemukan bah&a ahisyah adalah perbuatan yang diharamkan

    oleh $llah. "ementara perbuatan homoseksual adalah termasuk perbuatan  ahisyah. +engan

    demikian, perbuatan homoseksual seperti yang dilakukan oleh kaum Luth adalah haram ($l!

    Bathliyusi, ju0 I, hal. C). ;ika menggunakan silogisme, bisa dijabarkan sebagai berikut."etiap perbuatan  ahisyah adalah haram (premis mayor). -omoseksual adalah perbuatan

     ahisyah (premis minor). ;adi, homoseksual adalah perbuatan haram (konklusi).

    +alam ushul fikih, dalil suatu larangan mempunyai bermacam!macam redaksi. $da

    dalil yang menggunakan redaksi yang langsung bermakna larangan seperti jangan begini/,

    tidak boleh begitu/, dan lain!lain. $da pula dengan menggunakan redaksi yang

    mendeskripsikan perbuatan yang dilarang sebagai perbuatan yang jelek, dilaknat, dosa, keji,

     buruk, dibenci, dan lain!lain. (Lihat, misalnya, al-u’tamad, ju0 , hal. 84!87A @shul as-

    arkhasi ju0 , hal. C7!4@, ).

    Betapa kerasnya larangan terhadap perbuatan homoseksual sebagaimana yang

    dilakukan kaum Luth itu, bahkan 'abi menyuruh untuk membunuh para pelakunya. Beliau

     bersabda* "iapa saja yang kalian temukan melakukan perbuatan kaum &uth, maka

    bunuhlah si pelaku dan k*rbannya.” (-.D. al!BaihaFi). +alam hadis lain, 'abi uhammad

     juga bersabda, "ungguh, yang paling kutakutkan dari umatku adalah perbuatan kaum

     &uth” (1.. Ibnu ajah dan at-Tirmid%i). +ari kedua hadis itu saja, bisa tergambarkan

     betapa perbuatan homoseksual adalah suatu perbuatan yang sangat dilarang. "angat mustahil

     jika suatu perbuatan yang begitu dikecam, ditakutkan terjadi, dan sanksinya berupa hukuman

    mati adalah dianggap sebagai perbuatan yang diperbolehkan dalam Islam. 7allahu a’lam. 

    9enulis*$bdurrasyid Didha

    epala #$ ecamatan Gabus&etan Indramayu

    8