Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desentralisasi di bidang kesehatan menuntut puskesmas harus mampu membuat perencanaan dan pelaksanaan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah kerjanya. Untuk mencapai hal tersebut , diperlukan sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan, terutama di bidang manajemen, khususnya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada setiap program puskesmas. Puskesmas diharapkan mampu mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas harus mampu melakukan pengumpulan data (primer dan sekunder) dan membuat analisis data kesehatan di wilayah kerja masing-masing; mampu melakukan perencanaan kesehatan dengan menggunakan data dan informasi yang akurat, mulai dari melakukan analisis situasi masalah kesehatan, identifikasi masalah, prioritas masalah, penentuan tujuan umum (goal), tujuan khusus (objectives), penentuan alternatif pemecahan masalah dan prioritas pemecahan masalah; mampu membuat rencana operasional (PoA) yang sesuai dengan masalah kesehatan dan kebutuhan masyarakat di wilayah kerja puskesmas; mampu menyusun perencanaan dan penganggaran program puskesmas secara terpadu; dan yang tidak kalah pentingnya adalah puskesmas mampu mengimplementasikan program, monitoring dan evaluasi keberhasilan program. promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, 1

description

public health

Transcript of Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

Page 1: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desentralisasi di bidang kesehatan menuntut puskesmas harus mampu membuat

perencanaan dan pelaksanaan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah

kerjanya. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan sumberdaya manusia yang mempunyai

kemampuan, terutama di bidang manajemen, khususnya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pada setiap program puskesmas. Puskesmas diharapkan mampu mengatasi masalah kesehatan di

wilayah kerjanya.

Puskesmas harus mampu melakukan pengumpulan data (primer dan sekunder) dan

membuat analisis data kesehatan di wilayah kerja masing-masing; mampu melakukan

perencanaan kesehatan dengan menggunakan data dan informasi yang akurat, mulai dari

melakukan analisis situasi masalah kesehatan, identifikasi masalah, prioritas masalah, penentuan

tujuan umum (goal), tujuan khusus (objectives), penentuan alternatif pemecahan masalah dan

prioritas pemecahan masalah; mampu membuat rencana operasional (PoA) yang sesuai dengan

masalah kesehatan dan kebutuhan masyarakat di wilayah kerja puskesmas; mampu menyusun

perencanaan dan penganggaran program puskesmas secara terpadu; dan yang tidak kalah

pentingnya adalah puskesmas mampu mengimplementasikan program, monitoring dan evaluasi

keberhasilan program. promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak,

pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, dan pelayanan kuratif yang berkualitas

puskesmas (basic six).

Sebagai upaya dalam meningkatkan kesehatan, Puskesmas harus berupaya

menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan,mendorong kemandirian hidup sehat bagi

setiap keluarga dalam masyarakat,serta memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakannya serta memelihara dan

meningkatkan kesehatan perorangan,masyarakat serta lingkungannya.Untuk mewujudkan hal

tersebut maka Puskesmas harus bisa terlebih dahulu mengatasi masalah-masalah kesehatan yang

ada di wilayah kerjanya. Dalam hal ini diperlukan analisis situasi di wilayah kerja Puskesmas

berdasarkan determinan derajat kesehatan penduduk menurut Henrik L Blum,yaitu :

keturunan,lingkungan kesehatan,prilaku kesehatan dan pelayanan kesehatan.Setelah dilakukan

analisis situasi,maka dilakukan identifikasi masalah di wilayah kerja Puskesmas dan ditentukan

1

Page 2: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

prioritas masalah, menetapkan tujuan ,melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan yang

terbaik dan menyusun rencana operasional.

1.2 Batasan Masalah

Makalah ini membahas mengenai cara mengidentifikasi masalah di wilayah kerja

puskesmas Andalas.

1.3 Batasan Masalah

Makalah ini membahas mengenai cara mengidentifikasi masalah di wilayah kerja

puskesmas Andalas.

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada berbagai

literatur, analisis data Puskesmas Andalas dan diskusi dengan kepala puskesmas dan pemegang

program.

2

Page 3: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tahap Perencanaan

Penyusunan perencanaan tingkat puskesmas dilakukan melalui sebagai berikut :

A. Tahap Persiapan

Tahap ini mempersiapkan staf puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan

perencanaan tingkat puskesmas agar memperoleh tingkat kesamaan pandangan dan

pengetahuan untuk melaksanakan tahap- tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan dengan

cara :

1. Kepala puskesmas membentuk tim penyusun perencanaan tingkat puskesmas yang

anggotanya terdiri dari staf puskesmas

2. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedoman perencanaan tingkat Puskesmas

kepada tim agar dapat memahami pedoman tersebut demi keberhasilan penyusunan

perencanaan tingkat puskesmas.

3. Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang telah ditetapkan oleh dinas

kesehatan kabupaten/ kota, dinas kesehatan provinsi dan departemen kesehatan.

B. Tahap Analisis Situasi

Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan

permasalahan yang dihadapi puskesmas melalui proses yang dianalisis terhadap data

yang dikumpulkan. data yang telah disusun oleh tim Kepala Puskesmas melalui

pengumpulan data, ada 2 kelompok data yang dikumpulkan yaitu data umum dan data

khusus.

1. Data umum :

a. Peta wilayah kerja serta fasilitas pelayanan, data wilayah mencakup luas wilayah,

jumlah desa/dusun/ RT/RW, jarak desa dengan Puskesmas. Data ini dapat

diperoleh dikantor kelurahan/ desa atau kantor kecamatan

b. Data sumber daya

3

Page 4: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

Data sumber daya puskesmas (termasuk puskesmas pembantu dan bidan di desa).

Mencakup :

1) Ketenagaan

2) Obat dan bahan habis pakai

3) Peralatan

4) Sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah(pusat dan daerah),

masyarakat dan sumber lainnya

5) Sarana dan prasarana antara lain gedung, rumah dinas, komputer, mesin tik,

meubelair, kendaraan

c. Data peran serta masyarakat

Data ini mencakup jumlah posyandu, kader, dukun bayi dan tokoh masyarakat

d. Data penduduk dan sasaran program

Data penduduk dan sasaran program mencakup : jumlah penduduk sebelumnya

berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur (sesuai sasaran program), sosio

ekonomi, pekerjaan, pendidikan, keluarga miskin (presentase di tiap desa/

kelurahan). Data ini dapat diperoleh di kantor kelurahan/ desa, kantor, kecamatan

dan data estimasi sasaran di dinas kesehatan kabupaten/ kota

e. Data sekolah

Data sekolah dpat diperoleh dari dinas pendidikan setempat, mencakup jenis

sekolah yang ada, jumlah siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil,

jumlah guru UKS, dll

f. Data kesehatan lingkungan wilayah kerja puskesmas

Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat, tempat pembuatan makanan/

minuman, tempat- tempat umum, tempat- tempat pembuangan sampah, sarana air

bersih, jamban keluarga dan sistem pembuangan air limbah.

2. Data khusus (hasil penilaian kinerja puskesmas)

a. Status kesehatan terdiri dari :

Data kematian

Kunjungan kesakitan

Pola penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang ditemukan

b. Kejadian luar biasa, dapat dilihat pada laporan

4

Page 5: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

c. Cakupan program pelayanan kesehatan satu tahun terakhir di tiap desa/ kelurahan,

dapat dilihat dari laporan penilaian kinerja puskesmas.

d. Hasil survey (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh puskesmas atau pihak lain.

C. Tahap penyusunan rencana usulan kegiatan (RUK)

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatanan (RUK) , dilaksanalan dengan memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

a. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang

sufah dicapai pada periode sebelumnya dan memperbaiki program yang masih

bermasalah .

b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi di wilayah tersebut

dan kemampuan Puskesmas

Penyusunan Renacana Usulan Kegiatan ini terdiri dari 2 (dua ) langkah , yaitu Analisa masalah

dan penyusunan rencana usulan kegiatan

D. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).

2.2 Identifikasi masalah

a. Pengertian Masalah

Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan .Identifikasi masalah dilaksanakan

dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis program , cakupan , mutu ,

ketersediaan sumber daya.

Contoh tabel identifikasi masalah

No Program Target Pencapaian Masalah

1

2

3

dst

5

Page 6: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

b. Sumber Masalah

Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dengan berbagai cara,diantaranya:

1. Laporan – laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada

2. Survailans epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit

3. Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan perencanaan

kesehatan.

4. Hasil kunjungan lapangan supervisi.

Dalam menentukan masalah kesehatan diperlukan ukuran-ukuran,yang palim lazim dipakai

adalah angka mortalitas dan morbiditas. Masalah kesehatan harus diukur karena terbatasnya

sumber daya yang tersedia sehingga sumber daya yang ada betul-betul dipergunakan untuk

mengatasi masalah kesehatan yang penting dan memang bisa diatasi. Puskesmas dalam

melaksanakan program kesehatan berdasarkan pada standar pelayanan minimal (SPM).

Puskesmas bekerja untuk mencapai target sesuai SPM pada setiap program,dan permasalahan

kesehatan akan timbul jika target yang diharapkan tidak tercapai.

c. Pendekatan Masalah

Ada 3 cara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yakni :

1. Pendekatan logis

Secara logis, identifikasi masalah kesehatan dilakukan mengukur mortalitas, morbiditas, dan

cacat yang timbul dari penyakit-penyakit yang ada dalam masyarakat.

2. Pendekatan pragmatis

Pada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit dan rasa tidak aman yang ditimbulkan

penyakit atau kecelakaan. Dengan demikian ukuran pragmatis suatu masalah gangguan masalah

adalah gambaran upaya masyarakat untuk memperoleh pengobatan, misalnya jumlah orang yang

datang berobat ke suatu fasilitas kesehatan.

3. Pendekatan politis

Dalam pendekatan ini, maslah kesehatan diukur atas dasar pendapat orang-orang penting dalam

suatu masyarakat (pemerintah atau tokoh-tokoh masyarakat).

6

Page 7: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program puskesmas tidak memungkinkan

untuk diselesaikan sekaligus atau seluruhnya, sehingga perlu dilakukan prioritas masalah yang

merupakan masalah terbesar. Dalam hal ini teknik yang kami gunakan adalah teknik skoring.

Dari masalah tersebut akan dibuat plan of action untuk meningkatkan dan memperbaiki mutu

pelayanan.

d. Merumuskan masalah

Masalah itu terjadi dan bila mana masalah itu terjadi (What, who, when, where, how)

e. Mencari akar penyebab masalah

Mencari akar penyebab masalah dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan metode :

1. Diagram sebab akibat dari Ishikawa ( disebut juga diagram tulang ikan karena

digambarkan membentuk tulang ikan)

2. Pohon masalah ( problem trees)

Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari :

1. Input ( sumber daya ) : jenis dan jumlah alat, obat, tenaga serta prosedur kerja manajemen

alat, dan dana

2. Proses ( pelaksana kegiatan ): frekuensi , kepatuhan pelayanan medis dan non medis

3. Lingkungan

Kategori yang dapat digunakan antara lain adalah :

1. Man, money, material, methode

2. Apa, bagaimana , mengapa, dimana

Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan sumber data primer ( survey) dan data sekunder

yaitu SP2TP ( kartu pasien, buku register , LPLPO, dsb) ataupun data lainnya.

7

Page 8: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

f. Diagram Identifikasi Masalah

Penjelasan Masalah : Dalam melakukan identifikasi masalah langkah pertama yang harus

dilakukan adalah mencari sumber data kemudian lakukan pengumpulan data lalu lakukan

pengolahan dan analisa data dan disesuaikan dengan indikator yang ditentukan baru bisa

ditentukan sebagai masalah apabila tidak mencapai indikator.

2.2 Masalah Kesehatan di Puskesmas

Dalam melaksanakan program kesehatan yang berdasarkan kepada standar pelayanan

minimal, puskesmas bekerja untuk mencapai target sesuai SPM pada setiap program.

Permasalahan kesehatan akan muncul jika targettidak dapat dicapai.

Secara makro, masalah kesehatan terdiri dari 3 :

a. Mortalitas

Infant mortality rate : jumlah kematian bayi dalam 1000 kelahiran hidup

Maternal mortality rate : jumlah kematian ibu melahirkan dalam 100000 kelahiran hidup

b. Usia harapan hidup

c. Status gizi anak dibawah 5 tahun

Penjabaran ketiga masalah makro tersebut berupa program wajib dan program penunjang

puskesmas. Masalah kesehatan di puskesmas terlihat pada laporan tahunan yang tidak dapat

mencapai target SPM.

Selain itu, sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang terdiri dari Pelayanan

Kesehatan Perorangan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, permasalahan kesehatan di

puskesmas dapat diidentifikasi dari 2 hal tersebut.

8

Sumber Data Pengumpulan Data

Indikator

Masalah

Pengolahan dan Analisa Data

Page 9: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

2.3 Faktor-Faktor Penghambat Pelayanan Puskesmas

Dalam realitanya pelayanan Puskesmas sekarang banyak memiliki masalah-masalah.

Adapun masalah-masalah yang telah diungkapkan di atas itu diakibatkan oleh faktor-faktor

sebagai berikut: (Tjiptoherijanto dan Said Zainal Abidin, 1993: 44-46)

Faktor Internal

Pelaksanaan Manajemen

Pelaksanaan manajemen merupakan hal penting yang menentukan dalam

mencapai tujuan yang efisien dan efektif dari tujuan Puskesmas. Dimana fungsi

manajemen itu untuk planning, organizing, leading, dan controling. Pada kegiatan

perencanaan setiap tahunnya sering kali tidak berjalan sehingga kegiatan berjalan

apa adanya sesuai kebiasaan yang dianggap ‘‘baik/sudah biasa’’.

Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan suatu aspek terpenting dalam mencapai target

dari program-program Puskesmas. Tetapi apa yang terjadi pada Puskesmas di

Indonesia terkesan tidak diperhatikan oleh pemerintah dengan alasan wilayah

geografis yang sulit untuk dijangkau, sehingga sarana dan prasarana yang ada di

dalam Puskesmas sangat terbatas, baik berupa alat medis maupun obat-obatan.

Hal ini terjadi akibat dari sumber keuangan yang dimiliki Puskesmas terbatas

sehingga mutu pelayanan puskesmas pun menjadi rendah karena tidak sesuai

dengan standar kesehatan.

Tenaga medis

Jumlah tenaga medis yang sangat sedikit mengakibatkan ketidakmampuannya

melaksanakan program dari Dinas Kesehatan. Misalanya program Posyandu yang

tidak tepat sasaran.

Sumber keuangan Puskesmas

Sumber keuangan dari pemerintah pusat maupun daerah yang didapat tidak

sebanding dengan pengeluaran operasional Puskesmas sehingga biaya pelayanan

Puskesmas pun mahal padahal sarana yang terdapat di sana tidak sebanding

dengan apa yang harus dibayar sehingga hal ini berdampak kepada masyarakat

untuk beralih pergi ke Rumah Sakit saja yang fasilitas lebih baik

daripada Puskesmas.

9

Page 10: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

Psiko-sosial antara tenaga medis dengan penduduk

Perbedaan psiko-sosial antara tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas dengan

penduduk menimbulkan hambatan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan

Puskesmas.Tenaga-tenaga yang diperbantukan di Puskesmas biasanya terdiri dari

orang-orang terpelajar dan bukan berasal dari daerah tersebut, sehingga penduduk

menganggapnya sebagai orang asing. Apalagi jika bahasa yang digunakan adalah

bahasa yang tidak dimengerti oleh penduduk, maka akibatnya penduduk segan

untuk datang ke Puskesmas.

Faktor Eksternal

Kondisi Geografis

Kondisi geografis Puskesmas umumnya terletak pada daerah pelosok atau

setingkat dengan kecamatan. Dimana kecamatan tiap-tiap daerah memilki keadaan

yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan puskesmas.

Memang ada kecamatan-kecamatan yang hanya dengan satu Puskesmas sudah dapat

menjangkau seluruh penduduk. Tetapi ada juga puskesmas yang hanya dapat

dijangkau oleh penduduk yang bermukim di dekatnya karena penduduk yang lain

bertempat tinggal jauh dari Puskesmas.

Pemerintah daerah

Peran Pemerintah Daerah yang terkesan gagap ini terlihat atas pemahaman

pembangunan kesehatan yang setengah-setengah dari pihak legislatif dan eksekutif

yang tercermin dari dijadikannya pelayanan kesehatan sebagai tulang punggung

pendapatan daerah. Ini berarti orang sakit dijadikan tulang punggung pendapatan

daerah. Padahal upaya menyehatkan masyarakat sejatinya termaktub dalam hakikat

dan semangat UU. No.22 dan UU No. 25 tahun 1999 yang pada intinya adalah untuk

meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengembangkan demokrasi menuju

peningkatan kesejahteraan rakyat. Disamping itu alokasi anggaran kesehatan berbagai

daerah mencerminkan kurangnya perhatian terhadap investasi hak-hak dasar

pembangunan manusia diantaranya pelayanan kesehatan dasar.

Keadaan Ekonomi Penduduk

10

Page 11: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

Keadaan ekonomi penduduk memberikan andil dalam sulitnya mengupayakan

pelayanan kesehatan pada masyarakat. Jumlah warga negara Indonesia mayoritas

bermata pencarian petani dan nelayan yang mana kondisi ekonominya kurang

memadai. Walaupun ada ketentuan yang memperbolehkan mereka yang tidak mampu

untuk tidak usah membayar retribusi di Puskesmas, namun kenyataannya orang-orang

yang demikian justru enggan datang ke Puskesmas.

Kondisi Pendidikan Penduduk

Masalah pendidikan penduduk juga berperan dalam menghambat pelayanan yang

dihadapi oleh Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan pada tingkat pertama,

karena pada umumnya pendidikan masyarakat desa masih rendah, maka pola pikir

mereka sangat sederhana dan kurang atau bahkan belum paham akan arti kesehatan.

Mereka cenderung mengikuti sifat-sifat tradisional yang sejak dulu dipegang oleh

masyarakat dan lingkungannya.

Peran Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan yang berada di Propinsi bekerja pada aspek melayani

penyembuhan penyakit yang sudah diderita oleh penduduk dibandingkan dengan

melayani obat-obatan yang dapat digunakan sebagai upaya pencegahan timbulnya

suatu penyakit pada penduduk. Dengan kata lain pelayanan kesehatan Puskesmas

lebih banyak ditekankan pada tindakan kuratif dibandingkan pada tindakan preventif

apalagi promotif. Selain itu Dinas Kesehatan juga kurang melakukan koordinasi dan

pengawasan terhadap pelaksanaan program-program Puskesmas yang sudah ada

sehingga tidak terwujudnya pelayanan kesehatan di tingkat basis.

11

Page 12: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

BAB III

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

3.1 Perencanaan Puskesmas Andalas tahun 2012

Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) di puskesmas andalas dilaksanakan pada bulan

Januari tahun 2011 untuk menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) pada tahun mendatang

2012, berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya 2010. Perencanaan

Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap analisis situasi,

(3) tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan (4) tahap penyusunan Rencana

Pelaksanaan Kegiatan (RPK).

Tahap persiapan diawali dengan pembentukan Tim Penyusun PTP oleh Kepala

Puskesmas yang beranggotakan kepala tata usaha serta para pemegang program dan pengarahan

Kepala Puskesmas terhadap kebijakan yang telah ditetapkan. Tahap kedua, yaitu tahap analisis

situasi yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan permasalahan yang

dihadapi puskesmas melalui proses analisis terhadap data di wilayah kerja puskesmas.

Tahap selanjutnya yaitu tahap penyusunan RUK, yang diawali dengan analisis masalah

melalui proses identifikasi masalah, penetapan urutan prioritas masalah, rumusan masalah,

mencari akar penyebab masalah, dan menetapkan cara-cara pemecahan masalah. Pada tahap ini,

semua proses dilakukan dengan cara diskusi curah pendapat (Brain Storming). Tahap

penyusunan RUK merupakan tahap penetapan cara-cara pemecahan masalah menjadi suatu

kegiatan yang diusulkan dari berbagai sumber dana, mencakup upaya kegiatan wajib,

pengembangan dan penunjang, termasuk juga kegiatan rutin/operasional.

Tahap akhir dari PTP adalah tahap penyusunan RPK, setelah adanya alokasi biaya yang

telah disetujui. Tahap ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Lokakarya Mini Tahunan untuk

membahas kesepakatan RPK, yang dilaksanakan pada bulan Januari tahun berikutnya. Kemudian

hasil dari PTP dikirimkan ke DKK setiap tahunnya dengan melampirkan POA tahunan setiap

program.

12

Page 13: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

3.2 Identifikasi Masalah berdasarkan Program Kerja Puskesmas

Proses identifikasi masalah dilakukan melalui kegiatan observasi dan wawancara dengan

dokter dan staf puskesmas, analisis terhadap laporan tahunan 2011, dan data-data yang ada di

setiap bagian jajaran puskesmas. Beberapa potensi masalah yang didapatkan di puskesmas

Andalas adalah :

1. Ditemukan 1 kematian ibu nifas dan 10 Kematian Bayi/Balita di wilayah kerja puskesmas

Andalas.

PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK PUSKESMAS

ANDALAS TAHUN 2012

N

O

KEGIATAN SASARA

N

TARGE

T

HASI

L

% ±

A Kesehatan Maternal dan Neonatal          

1 Pel.Kesehatan Bumil sesuai standar

(K1)2085 95 106

2 Pel.Kesehatan Bumil sesuai standar

(K4)2085 90 116.3

3 Persalinan Nakes 1990 90 100.9

4 Deteksi Resti Nakes 2085 50 16.4

5 Pelayanan Neonatus 1895 90 104.2

6 ASI Eksklusif 2125

7 DDTK 4132

8 MTBS -

Kematian Ibu Nifas = 1 orang (sawahan)

Kematian Bayi/Balita = 10 orang

13

Page 14: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

Hal ini disebabkan oleh :

Pada kematian ibu tidak di ketahui penyebab pastinya hanya pusing sesaat

akhirnya tidak sadar kemudian meninggal dunia.

Pada kematian balita penyebabnya demam tinggi dan kemudian tidak sadar dan

akhirnya meninggal.

Pada kematian Bayi penyebabnya beragam ada yang sesak nafas,demam

tinggi,kelainan jantung, pendarahan hidung,dan

pnemonia.

Upaya yang harus dilakukan:

Meningkatkan penyuluhan

Melakukan penjaringan di saranan kesehatan lainnya seperti di Pustu dan

posyandu.

14

Page 15: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

2. Belum tercapainya Imunisasi HB 0-7 HR

PENCAPAIAN PROGRAM IMUNISASI

PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2012

N

O

KEGIATAN SASARA

N

TARGE

T

HASI

L

% ±

A PELAYANAN IMUNISASI          

 1 HB < 0-7 HR 1613 95 92.

1

-2.9

2 BCG 1613 95 96.

2

+1.2

 3 DPT/HB 1 1613 95 95.

9

+0.9

 4 DPT/HB 2 1613 85 96.

3

+11.3

 5 DPT /HB 3 1613 85 86.

9

+1.9

 6 POLIO 1 1613 95 96.

3

+1.3

 7 POLIO 2 1613 85 96 +11

 8 POLIO 3 1613 85 96.

2

+11.2

 9 POLIO 4 1613 85 86.

7

+1.7

10 CAMPAK 1613 85 86. +1.7

15

Page 16: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

7

Program Pemberantasan Penyakit Menular pada kegiatan Imunisasi HB 0-7 HR dimana

target yang diberikan 95 %, baru tercapai 92.1 % berarti ada kesenjangan (-2.9%) . Hal ini

disebabkan oleh :

Imunisasi HB 0-7 HR diberikan pada bayi baru lahir, berarti dilakukan di Bidan

Praktek swasta, Rumah Sakit dan klinik bersalin. Tidak lancarnya Input data dari

mitra pelayanan (BPS, DPS, Klinik dan RS) yang menyelenggarkan imunisasi,

sehingga banyak kegiatan imunisasi tidak tercover di Puskesmas, sehingga

pencapaian HB 0-7 HR belum mencapai target.

Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pemberian imunisasi pada usia 0-7 HR (HB

0-7 HR)

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut :

Penyuluhan tentang pemberian Imunisasi HB 0-7 HR

Meningkatkan kerjasama Lintas sektoral (BPS, DPS, Klinik dan RS) agar

memberikan laporan rutin ke Puskesmas.

16

Page 17: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

3. Rendahnya Pencapaian Penjaringan Suspek TB

PENCAPAIAN P2TB DI PUSKESMAS ANDALAS

TAHUN 2012

NO INDIKATOR 2010

(%)

2011

(%)

2012

(%)

STANDAR

1 PROPORSI SUSPEK 37 34.1 47 100

2 PROPORSI

PENDERITA TBC

PARU BTA (+)

DIANTARA SUSPEK

YG DIPERIKSA

5.3 6.19 11 10

3 PROPORSI

PENDERITA TBC

PARU BTA (+)

DIANTARA

SELURUH

PENDERITA TBC

64.3 56 71 › 65

17

Page 18: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

PARU

4 ANGKA KONVERSI 96 96.29 81 › 80

5 ANGKA

KESEMBUHAN

96 97 62 › 85

6 CDR 19.42 21.42 51 70

Penemuan kasus TB dilakukan melalui penjaringan penderita yang

dicurigai/suspek TB yang berobat ke sarana kesehatan . Perkiraan TB Paru BTA (+)

adalah 1,6/1000 penduduk. Dari 100 % target penjaringan suspek yang harus didapat,baru

47 % yang dicapai, hal ini mungkin disebabkan oleh :

Penjaringan dilakukan masih sebatas di Puskesmas, belum di pustu-pustu dan

posyandu

Penjaringan dilakukan dengan pola pasif, petugas hanya menunggu

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah :

Meningkatkan penyuluhan

Melakukan penjaringan di sarana kesehatan lainnya seperti di Pustu dan Posyandu

18

Page 19: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Tahap Perencanaan Puskesmas Andalas

Tahap perencanaan di puskesmas andalas sudah mengacu kepada sistem baku

perencanaan tahunan puskesmas yang diberikan oleh Dinas Kesehatan dimana pada puskesmas

andalas tim PTP terdiri dari kepala TU dan pemegang program dengan pertimbangan bahwa

pemegang program lebih dapat mengidentifikasi masalah yang ada di programnya kemudian

dibawa ke forum untuk didiskusikan lalu dibuat perencanaanya kedepan agar perencanaan

puskesmas sesuai dengan masalah puskesmas yang dihadapi.

4.2 Cara Identifikasi Masalah Di Puskesmas Andalas

Di puskesmas andalas yang dinyatakan sebagai masalah adalah apabila terjadi perbedaan

antara target yang diharapkan dengan target yang didapat. Identifikasi masalah di puskesmas

andalas dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut jenis

program, cakupan , mutu , ketersediaan sumber daya seperti yang tertera di laporan tahunan.

Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dengan berbagai cara,diantaranya:

1. Laporan – laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada

19

Page 20: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

2. Survailans epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit

3. Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan perencanaan

kesehatan.

4. Hasil kunjungan lapangan supervisi.

Di puskesmas andalas sumber masalah kesehatan masyarakat paling banyak didapatkan

melalui laporan-laporan kegiatan dari program kesehatan yang ada, walaupun sering juga

mendapatkan sumber masalah melalui surveilans epidemiologi ,survei, ataupun hasil kunjungan

supervisi.

Dalam menentukan masalah kesehatan di puskesmas andalas ukuran-ukuran,yang palim

lazim dipakai adalah angka mortalitas dan morbiditas. Dilihat dari cara pendekatannya

identifikasi masalah di puskesmas andalas sering menggunakan pendekatan logis yaitu

identifikasi masalah kesehatan dilakukan mengukur mortalitas, morbiditas, dan cacat yang

timbul dari penyakit-penyakit yang ada dalam masyarakat kemudian apabila telah menemukan

masalah baru dibuat plan of action.

Cara penetapan prioritas masalah di puskesmas andalas menggunakan cara scoring,

dimana skor scoring ditentukan melalui diskusi dengan semua pemegang program di puskesmas.

Dalam mencari akar penyebab masalah di puskesmas andalas menggunakan cara dimana

penyebab masalah dikaji melalui diagram ishikawa.

1. Input ( sumber daya ) : jenis dan jumlah alat, obat, tenaga serta prosedur kerja

manajemen alat, obat dan dana

2. Proses ( pelaksana kegiatan ): frekuensi , kepatuhan pelayanan medis dan non medis

3. Lingkungan

Kemudian Penyebab masalah dikonfirmasi dengan sumber data primer ( survey) dan data

sekunder yaitu SP2TP ( kartu pasien, buku register , LPLPO, dsb) ataupun data lainnya.

4.3 Faktor Penyebab Masalah Di Puskesmas Andalas

1. Ditemukan 1 kematian ibu nifas dan 10 Kematian Bayi/Balita di wilayah kerja puskesmas

Andalas.

Hal ini disebabkan oleh :

20

Page 21: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

Pada kematian ibu tidak di ketahui penyebab pastinya hanya pusing sesaat

akhirnya tidak sadar kemudian meninggal dunia.

Pada kematian balita penyebabnya demam tinggi dan kemudian tidak sadar dan

akhirnya meninggal.

Pada kematian Bayi penyebabnya beragam ada yang sesak nafas,demam

tinggi,kelainan jantung, pendarahan hidung,dan

pnemonia.

Upaya yang harus dilakukan:

Meningkatkan penyuluhan

Melakukan penjaringan di saranan kesehatan lainnya seperti di Pustu dan

posyandu.

Hal diatas dianggap sebagai masalah di puskesmas andalas dikarenakan hasil yang

dicapai tidak sesuai dengan target yang diharapkan

2. Belum tercapainya Imunisasi HB 0-7 HR

Program Pemberantasan Penyakit Menular pada kegiatan Imunisasi HB 0-7 HR

dimana target yang diberikan 95 %, baru tercapai 92.1 % berarti ada kesenjangan (-2.9%)

. Hal ini disebabkan oleh :

Imunisasi HB 0-7 HR diberikan pada bayi baru lahir, berarti dilakukan di Bidan

Praktek swasta, Rumah Sakit dan klinik bersalin. Tidak lancarnya Input data dari

mitra pelayanan (BPS, DPS, Klinik dan RS) yang menyelenggarkan imunisasi,

sehingga banyak kegiatan imunisasi tidak tercover di Puskesmas, sehingga

pencapaian HB 0-7 HR belum mencapai target.

Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pemberian imunisasi pada usia 0-7 HR (HB

0-7 HR)

Hal diatas dianggap sebagai masalah di puskesmas andalas dikarenakan hasil yang

dicapai tidak sesuai dengan target yang diharapkan

21

Page 22: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

Faktor penyebab yang pada masalah ini sepertinya adalah faktor kurangnya

pengetahuan dan faktor sarana dan prasarana.

3. Rendahnya Pencapaian Penjaringan Suspek TB

Penemuan kasus TB dilakukan melalui penjaringan penderita yang dicurigai/suspek

TB yang berobat ke sarana kesehatan . Perkiraan TB Paru BTA (+) adalah 1,6/1000

penduduk. Dari 100 % target penjaringan suspek yang harus didapat,baru 47 % yang

dicapai, hal ini mungkin disebakan oleh :

Penjaringan dilakukan masih sebatas di Puskesmas, belum di pustu-pustu dan

posyandu

Penjaringan dilakukan dengan pola pasif, petugas hanya menunggu

Hal diatas dianggap sebagai masalah di puskesmas andalas dikarenakan hasil

yang dicapai tidak sesuai dengan target yang diharapkan

Faktor penyebab pada masalah ini lebih ke faktor manajemen dimana pihak

puskesmas kurang memperhatikan keefektifan program yang direncanakan.

22

Page 23: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Tahap perencanaan di puskesmas andalas sudah mengacu kepada sistem baku perencanaan

tahunan puskesmas yang diberikan oleh Dinas Kesehatan

2. Di puskesmas andalas yang dinyatakan sebagai masalah adalah apabila terjadi perbedaan

antara target yang diharapkan dengan target yang didapat.

3. Identifikasi masalah di puskesmas andalas dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang

dikelompokkan menurut jenis program, cakupan , mutu , ketersediaan sumber daya seperti yang

tertera di laporan tahunan.

4. Di puskesmas andalas sumber masalah kesehatan masyarakat paling banyak didapatkan

melalui laporan-laporan kegiatan dari program kesehatan yang ada.

5. Dalam melakukan identifikasi masalah langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari

sumber data kemudian lakukan pengumpulan data lalu lakukan pengolahan dan analisa data dan

disesuaikan dengan indikator yang ditentukan baru bisa ditentukan sebagai masalah apabila tidak

mencapai indikator.

6. Dalam mencari akar penyebab masalah di puskesmas andalas menggunakan cara dimana

penyebab masalah dikaji melalui diagram ishikawa.

23

Page 24: Mengidentifikasi Masalah Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas

7. Hasil dari PTP dikirimkan ke DKK setiap tahunnya dengan melampirkan POA tahunan setiap

program.

8. Masalah kesehatan yang ada di puskesmas andalas berdasarkan laporan tahunan 2012

a. Ditemukan 1 kematian ibu nifas dan 10 Kematian Bayi/Balita di wilayah kerja puskesmas

Andalas.

b. Belum tercapainya Imunisasi HB 0-7 HR

c. Rendahnya Pencapaian Penjaringan Suspek TB

9. Faktor yang meneyebabkan masalah di puskesmas andalas diantaranya faktor pengetahuan, faktor

management,dan faktor sarana dan prasarana.

5.2 Saran

1. Dalam pengidentifikasi masalah pada puskesmas cara paling praktis menetukan masalah

adalah melalui laporan tahunan puskesmas namun akan lebih baik jika pengidentifikasi masalah

dilakukan setiap bulan sehingga masalah lebih mudah cepat untuk diselesaikan.

2. Lokakarya mini bulanan sangat penting dilakukan untuk mengidentifikasi masalah di wilayah

kerja puskesmas tiap bulannya serta mencari penyelesaiannya.

24