mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.

8
ENGGA SARI FEMITA HAPSARI IMAS AYU YOVITA PUSPASARI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Transcript of mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.

Page 1: mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.

ENGGA SARI

FEMITA HAPSARI

IMAS AYU

YOVITA PUSPASARI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Page 2: mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.

KDKD : 4.5: 4.5MENGHARGAI KERJASAMA DAN MENGHARGAI KERJASAMA DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL YANG PERJANJIAN INTERNASIONAL YANG BERMANFAAT BAGI INDONESIABERMANFAAT BAGI INDONESIA

Indikator 1Indikator 1 ::

Mengidentifikasi bentuk Mengidentifikasi bentuk

kerjasama Indonesia dengan kerjasama Indonesia dengan

negara lain.negara lain.

Page 3: mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.

PETA KONSEPPETA KONSEP

Bentuk kerjasama Indonesia dengan

negara lain.

Bilateral

Multilateral

Regional

1. Persetujuan RI dan RRC mengenai Dwi Kewarganegaraan.

2. Perjanjian RI – Malaysia tentang Penetapan Garis Landas Kontinen kedua negara

1. Pembentukan ASEAN 2. Persetujuan dibentuknya

AFTA (ASEAN Free Trade Area)

1. Masuknya negara RI menjadi anggota PBB .

2. Pembentukan Gerakan Negara-negara Non Blok melalui KTT

3. Pengesahan Konvensi Internasiona penghapusan diskriminasi rasial 1965

Page 4: mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.

BENTUK KERJASAMA INDONESIA DENGAN

NEGARA LAIN

Page 5: mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.

No. Bentuk Uraian Manfaat

1. Bilateral:kerjasamayangdiadakanoleh 2negarauntukmengaturkepentingankedua belahpihak.

Persetujuan RI dan RRC mengenai Dwi Kewarganegaraan, telah disahkan dengan keluarnya Undang-Undang No. 2 Tahun 1958.

Ada kejelasan dalam pengaturan kewarganegaraan keturunan Cina yang sudah berumur 18 tahun, apakah mau menjadi WNI atau kembali menjadi warga negara Cina dengan sukarela.

Perjanjian RI – Malaysia tentang Penetapan Garis Landas Kontinen kedua nega-ra (di selat Malaka dan Laut Cina Selatan) ditandatangani pada tanggal 27 Oktober 1969 dan mulai berlaku tanggal 7 November 1969.

Ada kejelasan (terhindar dari konflik) dalam pemanfaatan laut baik sebagai sarana transportasi air maupun untuk kepentingan penangkapan ikan, eksplorasi kekayaan laut, mineral dan tambang.

Page 6: mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.

2. Regional :kerjasama antar negara yang terletak dalam suatu wilayah untuk mengatur kepentingan negara-negara yang melakukan perjanjian tersebut.

Pembentukan ASEAN yang diprakarsai oleh pemimpin Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967.

Mempercepat proses pertum-buhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya. Demikian juga, jika terjadi konflik hal ini dapat dengan mudah dilesaikan melalui jalan damai.

Persetujuan dibentuknya kawasan perdagangan bebas ASEAN yaitu AFTA (ASEAN Free Trade Area), yang ditandatangani pada tahun 1995 oleh negara-negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

Dapat meningkatkan investasi langsung ke negara-negara ASEAN, dan khususnya negara Indonesia.

Meningkatkan daya saing dan penghapusan bea ekspor – impor bagi negara-negara yang berada di kawasan ASEAN (termasuk negara Indonesia).

Page 7: mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.

3. Multi lateral:kerjasama yang diadakan oleh banyak negara untuk mengatur kepentingan bersama negara-negara peserta kerjasama tersebut.

Masuknya negara RI menjadi anggota PBB (pertama kali pada tanggal 28 Sep 1950), kemudian keluar pada tanggal 7 Januari 1965 dan masuk kembali pada tanggal 28 September 1966.

Mempercepat proses penyele-saian konflik Indonesia – Belanda (penjajah), sehingga mau mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.

Pembentukan Gerakan Negara-negara Non Blok me-lalui KTT yang pertama pada tahun 1961 di Beograd (Yugoslavia) dan dipelopori oleh negara Indonesia, Yugos-lavia, Mesir, India dan Ghana.

Sebagai wadah dalam upaya menumbuhkan sikap solideritas negara-negara di kawasan Asia – Afrika dalam memperjuangkan kemerdekaannya sekaligus melawan kolonialisme, rasialisme dan zionisme.

Pengesahan Konvensi Inter-nasional tentang Penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial 1965, dengan dikeluar-kannya Undang-Undang No. 29 Tahun 1999.

Masyarakat Indonesia akan lebih memahami bahwa sebagai bagian masyarakat internasional harus menghormati, menghargai, dan menjunjung tinggi prinsip dan tujuan Piagam PBB serta HAM.

Page 8: mengidentifikasi bentuk kerjasama indonesia dengan negara lain.

DAFTAR PUTAKADAFTAR PUTAKA

Suteng, Bambang dkk. 2006. Pendidikan Kewarg ane g araan SMA Ke las XI. Jakarta : Erlangga.

Tim MGMP SMA/MA Kabupaten Trenggalek. 2011. Buku Kerja Siswa . Trenggalek : Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek

http:///Ranichintya.wordpress.com

http:///frirac.multiply.com

Suteng, Bambang dkk. 2006. Pendidikan Kewarg ane g araan SMA Ke las XI. Jakarta : Erlangga.

Tim MGMP SMA/MA Kabupaten Trenggalek. 2011. Buku Kerja Siswa . Trenggalek : Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek

http:///Ranichintya.wordpress.com

http:///frirac.multiply.com