MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi...

97
Pertolongan Allah Telah Dekat SYAIKH SULAIMAN BIN NASHIR AL-‘ULWAN 1

Transcript of MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi...

Page 1: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

SYAIKH SULAIMAN BIN NASHIR AL-‘ULWAN

JAMA’AH TAUHID WAL JIHAD

1

Page 2: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Judul asli :

Ala Inna Nashrallahi Qoriib

Penulis :

Syaikh Sulaiman bin Nashir Al-'UlwanQasim Buraidah ( hafizahullah )

Edisi Indonesia :

Pertolongan Allah Telah dekat

Penerjemah :

Abdus Salam Al-Jatimy

Publikasi :

Divisi Media & KajianJama’ah Tauhid Wal Jihad

[email protected]

© All Right ReservedSilahkan memperbanyak tanpa merubah isi, pergunakanlah untuk

kepentingan kaum Muslimin !

“Demi Kembalinya seluruh Dien hanya milik Allah Ta’ala”

2

Page 3: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

PERTOLONGAN ALLAH TELAH DEKAT

Mayoritas umat Islam hari ini hidup di banyak negeri dan wilayah dalam tumpukan kebimbangan, kerusakan akhlak, kehancuran harga diri, kehilangan hak dan properti, kekacauan pikiran, kelemahan pro-duktifitas dan aktifitas, keadaan lepas kontrol yang semakin mening-kat, dan penyimpangan-penyimpangan yang begitu deras dalam aki-dah, manhaj, serta urusan kehidupan politik dan ekonomi. Pada saat yang sama, tersebar seruan-seruan nasionalisme, pemikiran-pemikir-an sekulerisme, gelombang atheisme, serta slogan-slogan sufisme dan penyembahan berhala. Kerusakan ini tumbuh membesar dalam umat Islam. Namun, mayoritas mereka malah sibuk dalam perkara-perkara madharat dan tidak bermanfaat. Mereka lalai terhadap tujuan pen-ciptaan dan misi mereka dalam kehidupan ini.

Penyimpangan-penyimpangan, sesembahan-sesembahan selain Allah, kotoran-kotoran jahiliyah yang ada di setiap tempat, tradisi-tradisi yang menyelisihi syari'at, dan peraturan-peraturan yang me-nyimpang dari syari'at Allah ini harus dihancurkan. Oleh karena itu, kita harus kembali kepada Islam dengan konsepsi yang benar, yaitu berserah diri kepada Allah dengan tauhid 'mengesakan' dan tunduk kepada-Nya dengan menjalankan ketaatan, berlepas diri dari ke-syirikan dan pelakunya, menerapkan syari'at Allah di bumi-Nya, dan mengikhlaskan amal hanya kepada-Nya.

Inilah asas tauhid. Tanpa tauhid, kehidupan ini tidak ada artinya. Allah Ta'ala berfirman :

﴾ليعبدون إال واإلنس الجن خلقت وما﴿"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah-Ku." (QS Adz-Dzariyat [51] : 56)

Maksud menyembah-Ku adalah mentauhidkan-Ku.

3

Page 4: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Tauhid adalah pokok dien. Tauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi masyarakat dengannya. Tauhid adalah aturan alam dan misi umat Islam kepada seluruh umat manu-sia. Allah Ta'ala berfirman :

وبينكم بيننا سواء كلمة إلى تعالوا الكتاب أهل يا قل﴿ أال ه إال نعبد Oا به نشرك وال الل خذ وال شيئ بعضOا بعضنا يت

Oا ه دون من أرباب وا فإن الل ا اشهدوا فقولوا تول بأن﴾مسلمون

"Katakanlah, 'Hai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimat (ketetap-an) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kalian, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.' Jika mereka berpaling, maka katakanlah, 'Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah).'" (QS Ali Imran [3] : 64)

م ما أتل تعالوا قل﴿ كم حر به تشركوا أال عليكم ربOا Oا وبالوالدين شيئ إمالق من أوالدكم تقتلوا وال إحساناهم نرزقكم نحن منها ظهر ما الفواحش تقربوا وال وإيفس تقتلوا وال بطن وما تي الن م ال ه حر بالحق إال الل

كم به وصاكم ذلكم مال تقربوا وال تعقلون لعل اليتيمتي إال الكيل وأوفوا أشده يبلغ حتى أحسن هي بال

ف ال بالقسط والميزان ا نكل Oقلتم وإذا وسعها إال نفس ه وبعهد قربى ذا كان ولو فاعدلوا ذلكم أوفوا اللكم به وصاكم رون لعل مستقيمOا صراطي هذا وأن تذكبعوه بعوا وال فات بل تت ق الس ذلكم سبيله عن بكم فتفركم به وصاكم قون لعل ﴾تت

"Katakanlah, 'Marilah kubacakan apa yang diharamkan Tuhan kalian atas kalian, yaitu : janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, berbuat baiklah terhadap kedua orang tua, dan

4

Page 5: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

janganlah membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rizki kepada kalian dan kepada mereka. Dan janganlah mendekati perbuatan-perbuatan keji, baik yang tampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhan kalian kepada kalian agar kalian memahami(nya). Dan janganlah mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih ber-manfaat hingga ia dewasa. Sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang me-lainkan sekadar kesanggupannya. Dan apabila berkata, hendaklah kalian berlaku adil meskipun terhadap keluargamu. Dan penuhilah janji. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kalian agar kalian ingat. Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah ia. Dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kalian agar kalian bertakwa.'" (QS Al-An'am [6] : 151-153)

ه اعبدوا أن رسوالO أمة كل في بعثنا ولقد﴿ واجتنبوا الل﴾الطاغوت

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), 'Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thaghut'." (QS An-Nahl [16] : 36)

Hakikat peribadatan kepada Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa adalah menunggalkan-Nya dalam seluruh bentuk ibadah, me-mohon dengan sungguh-sungguh kepada-Nya, takut kepada-Nya, mencintai-Nya, berharap kepada-Nya, dan tunduk kepada-Nya. Maka, barang siapa yang mengaku beriman kepada Allah, men-tauhidkan-Nya, mencintai-Nya, takut kepada-Nya, dan berharap kepada-Nya namun tidak mau patuh terhadap perintah Allah dan perintah Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam, berhukum kepada selain syari'at Allah, dan memberikan wala' 'loyalitas' kepada musuh-musuh Allah, Allah tidak membenarkan pengakuannya. Bahkan, ia

5

Page 6: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

adalah orang yang mengikuti setan dan mentaatinya. Allah Ta'ala berfirman :

ون كنتم إن قل﴿ ه تحب بعوني الل ه يحببكم فات ﴾الل"Katakanlah, 'Jika engkau mencintai Allah, maka ikutilah aku nis-caya Allah akan mencintaimu." (QS Ali Imran [3] : 31)

Firman Allah "Dan jauhilah thaghut" maksudnya adalah setan. Ini menurut Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu. Bukhari men-catatnya di dalam 'Shahih'nya (8/251) dengan shighah 'bentuk' jazm 'mati atau sukun' (maksudnya, dibaca berhenti atau waqaf, pent.), sedangkan Ibnu Jarir dan yang lain mewashalkan (membacanya terus tanpa berhenti, pent.). Ada yang mengatakan, maksudnya adalah berhala dan segala sesuatu yang disembah selain Allah. Dikatakan pula, maksudnya adalah selain itu.

Semua ini benar. Tidak ada kontradiksi di antara makna-makna tersebut. Masing-masing mereka menjelaskan makna umum dengan sebagian macamnya. Hal ini sering terjadi dalam perkataan salaf di mana mereka menafsirkan ayat dengan sebagian bentuk tunggalnya. Mereka tidak bermaksud membatasi.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan definisi thaghut secara komprehensif. Ia mengatakan, "Thaghut adalah segala sesuatu yang dilebih-lebihkan oleh seorang hamba hingga melewati batasnya; baik sesuatu yang diibadahi, diikuti, atau ditaati. Maka, thaghut se-tiap kaum adalah mereka yang dimintai keputusan hukum selain Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alahi wa sallam, diibadahi selain Allah, diikuti bukan berdasarkan petunjuk Allah, atau ditaati dalam hal yang tidak mereka ketahui bahwa itu adalah bentuk ketaatan kepada Allah. Para thaghut alam ini apabila Anda memperhatikannya dan memperhatikan kondisi orang-orang yang bersamanya, maka Anda lihat mayoritas mereka menyimpang dari peribadatan kepada Allah menuju peribadatan kepada thaghut, dari berhukum kepada Allah dan kepada Rasul shallallahu 'alahi wa sallam menuju ber-hukum kepada thaghut, serta dari ketaatan kepada Allah dan meng-ikuti Rasul-Nya shallallahu 'alahi wa sallam menuju ketaatan kepada thaghut dan mengikutinya."

6

Page 7: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Allah memerintahkan untuk kufur kepada thaghut dan men-dahulukannya atas iman kepada Allah sebagaimana mendahulukan nafyu 'peniadaan' atas itsbat 'penetapan' dalam kalimat tauhid la ilaha illallah. Seseorang tidak menjadi beriman kepada Allah hingga ia kufur kepada thaghut dengan segala maknanya yang komprehensif. Allah Ta'ala berfirman :

ه ويؤمن بالطاغوت يكفر فمن﴿ استمسك فقد بالله لها انفصام ال الوثقى بالعروة ﴾عليم سميع والل

"Maka, barang siapa kufur kepada thaghut dan beriman kepada Allah, sesungguhnya ia telah berpegang pada tali ikatan yang kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al-Baqarah [2] :256)

Dalam Shahih Muslim (23) dari jalan Marwan Al-Fazary dari Abu Malik dari bapaknya berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda, 'Barang siapa mengucapkan la ilaha illallah dan mengkufuri semua yang diibadahi selain Allah, maka darah dan hartanya terlindungi sedangkan perhitungannya di-serahkan kepada Allah.'"

Inilah penjelasan kalimat ikhlash —yaitu la ilaha illallah, pent.— Maksud kalimat ini bukan sekadar mengucapkan. Sebab, sekadar mengucapkan tidak akan melindungi darah dan harta; tidak pula me-nyelamatkan diri dari siksa neraka. Masalah sebenarnya adalah masa-lah pengamalan maksud kalimat ini, yaitu mentauhidkan Allah, me-murnikan peribadatan hanya kepada-Nya, dan berlepas diri dari sega-la sesuatu yang diibadahi, diikuti, atau ditaati selain Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alahi wa sallam.

Allah menyebut dan memuji kekasih-Nya Ibrahim bahwa ia ber-lepas diri dari kaumnya dan segala yang mereka ibadahi selain Allah. Allah berfirman :

﴿ ذين إبراهيم في حسنة أسوة لكم كانت قد معه وال إذا لقومهم قالوا دون من تعبدون ومما منكم برءاؤا إنه والبغضاء العداوة وبينكم بيننا وبدا بكم كفرنا الله تؤمنوا حتى أبدOا ﴾وحده بالل

7

Page 8: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

"Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya ketika mereka berkata kepada kaum mereka, 'Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian sembah selain Allah. Kami ingkari (kekafir-an) kalian. Telah nyata antara kami dan kalian permusuhan dan ke-bencian buat selamanya sampai kalian beriman kepada Allah sema-ta.'" (QS Al-Mumtahanah [60] : 4)

ه دون من تدعون وما وأعتزلكم﴿ ي وأدعو الل عسى ربي بدعاء أكون أال ا رب يعبدون وما اعتزلهم فلما شقي

ه دون من ا جعلنا وكال ويعقوب إسحاق له وهبنا الل ﴾نبي"'Dan aku akan menjauhkan diri dari kalian dan dari apa yang kalian seru selain Allah. Aku akan berdo'a kepada Tuhanku. Mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdo'a kepada Tuhanku.' Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepada-nya Ishaq dan Ya'qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi." (QS Maryam [19] : 48-49)

Allah berfirman :﴿ ه إال يعبدون وما اعتزلتموهم وإذ الكهف إلى فأووا الل

كم لكم ينشر ئ رحمته من رب أمركم من لكم ويهي﴾مرفقOا

"Dan apabila kalian meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Tuhan kalian akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepada kalian dan menyediakan sesuatu yang berguna bagi kalian dalam urusan kalian." (QS Al-Kahfi [18] : 16)

Allah juga berfirman dalam ayat-ayat lain yang menunjukkan di-syari'atkannya menjauhi para pelaku kekufuran, kesesatan mereka, dan majelis-majelis mereka.

Prinsip agung ini telah ditinggalkan oleh mayoritas generasi umat Islam. Mereka cenderung kepada orang-orang yang menzhalimi diri sendiri, membuat kerusakan di muka bumi, meninggalkan syari'at Allah, dan justru menyeru untuk berhukum dengan undang-undang

8

Page 9: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

kufur, melindunginya dengan harta dan tenaga, serta menghancurkan orang-orang yang memberontak dan menolak berhukum dengannya.

Allah Ta'ala berfirman : الطاغوت إلى يتحاكموا أن يريدون﴿ أن أمروا وقد

﴾به يكفروا"Mereka hendak berhukum kepada thaghut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengkufurinya." (QS An-Nisa' [4] : 60)

Yang dimaksud dengan thaghut dalam ayat ini adalah penguasa yang memerintah dengan selain syari'at Allah yang menjadikan diri-nya sebagai pembuat syari'at (aturan) bersama atau selain Allah. Allah menamainya musyrik dalam firman-Nya :

﴾أحدOا حكمه في يشرك وال﴿"Dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menerapkan hukum." (QS Al-Kahfi [18] : 26)

﴾لمشركون إنكم أطعتموهم وإن﴿"Dan jika menuruti mereka, niscaya kalian menjadi orang-orang musyrik." (QS Al-An'am [6] : 121)

Dan menamainya kafir dalam firman-Nya : ه أنزل بما يحكم لم ومن﴿ ﴾الكافرون هم فأولئك الل

"Barang siapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." (QS Al-Maidah [5] : 44)

Apabila disebutkan kata 'kufur' dan ditulis dalam bentuk ma'rifah dengan huruf alif dan lam, maka maksudnya adalah kufur akbar. Adapun yang dikatakan dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa ia mengatakan kufrun duna kufrin 'kekufuran yang tidak sampai mengeluarkan dari millah' adalah tidak pasti darinya. Al-Maruzy telah meriwayatkan dalam Ta'zhim Qadrish Shalah (2/521) dan Al-Hakim dalam Mustadraknya (2/313) dari jalan Hisyam bin Hujair dari Thawus dari Ibnu 'Abbas. Hisyam dianggap lemah oleh Imam Ahmad, Yahya bin Mu'in, Al-'Aqily1, dan Al-Jama'ah.

1 . Lihat : Adh-Dhu'afa' karya Al-'Aqily (4/337-338), Al-Kamil (7/2569) karya Ibnu 'Ady, Tahdzibul Kamal (30/179-180), dan Hadyus Sary (447-448)

9

Page 10: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

'Ali Al-Madiny mengatakan, "Aku membacakan hadits di hadap-an Yahya bin Sa'id, 'Telah memberitahukan kepada kami Ibnu Juraij dari Hisyam bin Hujair.' Yahya bin Sa'id mengatakan, 'Pantas aku meninggalkan Hisyam bin Hujair.' Aku mengatakan, 'Apakah aku harus menghindari haditsnya?' Yahya bin Sa'id mengatakan, 'Ya!'"

Ibnu 'Uyainah mengatakan, "Kami tidak mengambil hadits dari Hisyam bin Hujair yang tidak didapatkan pada selainnya."

Demikianlah, Hisyam meriwayatkan perkataan Ibnu 'Abbas sen-dirian. Selain itu, terlebih ia menyelisihi perawi-perawi tsiqah 'ter-percaya' lainnya.

Abdullah bin Thawus menyebutkan dari bapaknya yang mengata-kan, "Ibnu 'Abbas ditanya mengenai firman Allah Ta'ala

ه أنزل بما يحكم لم ومن﴿ ﴾الكافرون هم فأولئك اللIbnu 'Abbas mengatakan, "Itu adalah kufur." Dalam riwayat lain di-sebutkan, "Perbuatan itu menyebabkan kufur." Disebutkan pula, "Cukuplah perbuatan itu menyebabkan kekufurannya." Diriwayatkan oleh Abdur Razaq dalam tafsirnya (1/191), Ibnu Jarir (6/256), Waki' dalam Akhbarul Qudhah (1/4), dan lainnya dengan sanad shahih. Ini-lah yang pasti dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu. Ia menunjukkan keumuman lafazh tersebut dan tidak membatasinya.

Jalan Hisyam bin Hujair ini munkar dari dua sisi :Pertama : Hisyam meriwayatkan sendirian.Kedua : Hisyam menyelisihi perawi yang lebih tsiqah darinya.

Perkataan Ibnu 'Abbas "Itu adalah kufur" dan dalam lafazh lain "Perbuatan itu menyebabkan kufur", maksudnya ayat tersebut me-nunjukkan keumumannya.2 Pada prinsipnya, kata kufur jika ditulis dalam bentuk ma'rifah dengan huruf lam maksudnya adalah kufur akbar sebagaimana dinyatakan oleh Syaikhul Islam rahimahullah dalam kitab Al-Iqtidha' (1/208) kecuali jika dikaitkan dengan qarinah 'korelasi' yang mengubah maknanya.

2 . Berhukum dengan selain syari'at yang Allah turunkan memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Ada pun yang sedang dibicarakan dalam hal ini adalah mereka yang memproduksi peraturan yang menyelisihi syari'at Allah, menghukumi manusia dengannya, dan menempatkannya setara dengan hukum Allah dan hukum Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam.

10

Page 11: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Perkataan isteri Tsabit bin Qais, "Akan tetapi, aku membenci ke-kufuran dalam Islam", yang diriwayatkan oleh Bukhary (5273) dari Ibnu 'Abbas tidak menyelisihi kaidah ini dan tidak membatalkan prinsip yang dinyatakan dalam bab ini. Ia mengatakan, "Dalam Islam." Ini adalah qarinah yang jelas yang menunjukkan bahwa maksud kufur di sini adalah selain kufur akbar.

Tidak sah dikatakan ada kufur akbar dalam Islam meskipun kata kufur disebutkan secara ma'rifah dengan huruf lam tanpa mengkait-kannya. Subtansi dan esensi perkataan tersebut segera terdengar oleh telinga sehingga keragu-raguan ini akan lenyap dengan mengkaitkan-nya. Perkara ini demikian jelas bagi orang yang memperhatikan.

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan dalam Al-Bidayah wan Nihayah (13/119), "Barang siapa meninggalkan syari'at yang telah jelas yang diturunkan kepada Muhammad bin Abdillah penutup para nabi dan berhukum kepada syari'at-syari'at lainnya yang telah dihapus, maka ia kafir. Lalu, bagaimana dengan orang yang ber-hukum kepada Ilyasiq dan mendahulukannya atas syari'at Muham-mad? Siapa yang melakukan ini, ia kafir berdasarkan ijma' kaum Muslimin."

Perkara ini benar dan tidak diperselisihkan. Perkara yang lebih besar darinya dan lebih pantas untuk dijadikan ijma' atas kekufuran-nya adalah orang yang menghalang-halangi dari syari'at Allah, meng-ganti hukum-hukum dien, dan mewajibkan atas kaumnya aturan-atur-an yang kepadanya mereka berhukum dalam harta, darah, dan kehor-matan mereka. Ditambah lagi, ia melindungi aturan-aturan ini serta mencurahkan tenaga dan kekuatan untuk membelanya.

Adapun perkataan sebagian orang pada hari ini mengenai ijma' yang diriwayatkan dari Ibnu Katsir rahimahullah tersebut bahwa "perkara ini khusus untuk raja-raja Tartar dan orang yang melakukan perbuatan-perbuatan yang membatalkan Islam yang di antaranya ada-lah juhud 'pengingkaran' (terhadap syari'at Islam, pent.) dan istihlal 'penghalalan' hukum dengan selain syari'at yang diturunkan Allah" adalah sekadar sangkaan belaka yang tidak bersandar pada ke-benaran ilmiah dan argumen-argumen yang lurus.

11

Page 12: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Ketika sedang membaca, saya memperhatikan perkataan seorang penulis yang menyerang para pembela tauhid dan penyeru perbaikan dan bertindak bodoh terhadap mereka. Ia membabi buta dalam meng-ungkapkan kata-katanya, salah dalam memahami perkataan para imam, dan memuat perkataan yang tidak berisi.3 Contoh yang paling dekat adalah perkataan Al-Hafizh Ibnu Katsir. Penulis tersebut me-ngatakan bahwa Al-Hafizh bukan satu-satunya orang yang me-ngatakannya dan tidak meriwayatkannya dengan maksud untuk ijma'. 3 . Model orang seperti yang diungkapkan oleh Syaikh Sulaiman ini sangat banyak

kita saksikan di lapangan amal Islami. Mereka seringkali mencari-cari kesalahan para da'i dan aktivis Islam untuk mereka jadikan alasan dalam mencemarkan nama baik da'i tersebut agar umat menjauh dari dakwahnya. Akan tetapi, ke-salahan dan kemungkaran akbar yang dilakukan oleh para thaghut yang meng-ganti syari'at Islam dengan syari'at kufur jahiliyyah tidak pernah mereka bahas. Bahkan, para pelaku kemungkaran tersebut justru mereka bela dengan me-nyelewengkan dalil-dalil syar'i dan perkataan para ulama salaf ahlus sunnah wal jama'ah.

Mereka menganggap bahwa kelompoknyalah yang paling benar, paling sesuai dengan sunnah, dan paling sesuai dengan manhaj salaf. Standar yang sering mereka pakai di lapangan untuk mengetahui apakah seseorang –terkhusus para da'i dan aktivis Islam— itu berada di atas kebenaran adalah sejauh mana ia me-miliki hubungan dengan kelompoknya. Padahal, mereka adalah orang-orang yang sering meneriakkan bahaya hizbiyyah 'sikap fanatik kepada kelompok' dan menganggap bahwa kemunculan harakah-harakah Islamiyah adalah bentuk nyata dari hizbiyyah. Akan tetapi, dalam realitanya mereka justru jauh lebih kronis dalam mengidap penyakit hizbiyyah ini. Indikasi dari kekronisan ini di antaranya dapat kita lihat dalam sikap mereka yang tidak mau menjawab salam –apalagi memberi salam— saudaranya yang telah mereka anggap sebagai ahli bid'ah karena berbeda pendapat dalam beberapa hal dan tidak mau duduk dalam satu majelis untuk membicarakan perbedaan yang ada. Alasan klasik yang biasa mereka pakai untuk hal terakhir adalah "haram duduk-duduk bersama ahli bid'ah" atau "majelis ini adalah majelis yang tidak ada ilmunya". La haula wa la quwwata illa billah.

Mereka menganggap bahwa kelompoknyalah yang paling pintar dan paling berilmu. Hapalan mereka banyak; kitab yang mereka kaji pun juga tidak sedikit. Mereka lebih banyak bergelut dengan kitab-kitab, namun enggan bergelut dengan peristiwa-peristiwa nyata dalam realita kehidupan. Terhadap orang-orang seperti ini, Dr. Abdullah Azzam mengatakan, "Mereka yang belajar dari kitab, jarang di antara mereka yang saya dapati mempunyai akhlak ulama. Jarang saya temui di antara mereka yang mempunyai adab muta'allim (orang yang menimba

12

Page 13: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Banyak orang, baik yang terdahulu maupun belakangan, menyebut-kan seperti ini.

Bagaimana mungkin Ibnu Katsir tidak menghukumi kafir orang yang meninggalkan syari'at, mengangkat dirinya sebagai pihak peng-halal, pengharam, dan penentu kebaikan maupun keburukan, serta menjadikan pengadilan-pengadilan yang memberlakukan aturan se-lain syari'at Allah sebagai sumber pengambilan hukum dan tidak boleh mempermasalahkan, mengkomentari, dan menyanggah hukum-hukumnya.

Yang mendorong penulis untuk menyatakan bahwa kekufuran Tartar adalah karena juhud 'pengingkaran' dan istihlal 'penghalalan' tidak lain adalah karena terpengaruh sekte Murji'ah. Sekte ini men-jadikan istihlal atau juhud sebagai penyebab kekufuran. Pendapat ini bathil berdasarkan syari'at dan akal. Istihlal adalah kekufuran meski-pun tidak disertai dengan berhukum dengan selain syari'at Allah. Adapun ayat –yaitu ayat 44 dari surat Al-Maidah, pent.— sangat jelas bahwa penyebab kekufuran adalah menolak berhukum dengan syari'at Allah.

Banyak dari kalangan muta-akhirin 'orang-orang belakangan' ter-pengaruh sekte Murji'ah yang berpendapat bahwa setiap orang yang mengucapkan perkataan atau melakukan perbuatan kufur adalah kafir. Menurut sekte ini, kekufurannya bukan karena perbuatan itu sendiri. Akan tetapi, kekufurannya adalah karena perbuatan itu me-

ilmu) kecuali mereka yang diberi rahmat Allah. Akan kamu dapati perbedaan besar dan jarak yang jauh antara mereka yang berguru kepada orang-orang 'alim, terbina lewat tangan tokoh-tokoh terpandang dari kalangan 'alim ulama, dengan mereka yang mempunyai barang dagangan sedikit (maksudnya, mempunyai ilmu sedikit atau tidak berarti) seperti seorang pengigau yang mengumpulkan kayu bakar dan di sana ia dipatuk ular, seperti yang dikatakan Imam Asy-Syafi'i. (Tarbiyah Jihadiyah VI, hal. 142)

Oleh karena itu, tidaklah aneh jika Ibnu Mubarok sampai mengatakan, "Dua puluh tahun kuhabiskan waktu untuk menuntut ilmu dan tiga puluh tahun untuk menuntut adab." Sebab, adab tidak bisa diperoleh melalui kitab. Adab hanya bisa didapat melalui akhlak para 'alim ulama. (Idem, hal. 132)

Wallahu a'lam. (pent.)13

Page 14: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

ngandung kekufuran, mengindikasikan lenyapnya tashdiq 'pembenar-an' dengan hati, dan menandakan takdzib 'pendustaan'.

Sekte Murji'ah ortodoks lainnya menolak untuk mengkafirkan se-seorang karena perbuatan4 secara mutlak selama belum pasti ia mengingkari atau menghalalkan.5 Paham ini menyelisihi Kitabullah, sunnah Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam, dan ijma' kaum Muslimin.

4 . Perkataan sebagian ahlul 'ilmi, "Kami tidak mengkafirkan seseorang karena dosa yang ia perbuat selama tidak menghalalkannya", maksudnya adalah sebagai bantahan terhadap Khawarij yang mengkafirkan secara mutlak perbuatan dosa, seperti zina, mencuri, berbohong, minum khamr, dan sebagainya. Mereka tidak memaksudkan perkataan itu sebagai penolakan untuk mengkafirkan setiap per-buatan dosa. Ini adalah pendapat bathil. Tidak seorang pun dari kalangan ahlus sunnah mengatakan hal ini. Dalil-dalil yang justru sebaliknya adalah mutawatir. Menyembelih untuk selain Allah, sihir, thawaf terhadap kuburan, dan yang semisal adalah perbuatan-perbuatan yang pelakunya dikafirkan hanya karena perbuatan tersebut. Selain itu, ada perkataan-perkataan di mana orang yang mengucapkannya dikafirkan hanya karena perkataan tersebut.

Para sahabat, tabi'in, dan ahlul 'ilmi yang bersandar pada sunnah sepakat bahwa orang yang mengatakan atau melakukan perbuatan kufur sharih 'kekufur-an yang jelas' adalah kafir tanpa mengkaitkannya dengan juhud dan istihlal. Pendapat terakhir ini adalah bathil yang tidak ada asal usulnya dari kalangan salaf. Ini adalah pendapat kontradiktif yang ditunjukkan oleh dalil naqly dan 'aqly atas kerusakannya.

5 . Orang-orang yang terpengaruh paham Murji'ah pada hari ini sering kita saksikan giat membela para penguasa thaghut. Mereka menganggap para penguasa tersebut sebagai ulil amri yang wajib ditaati meskipun menolak berhukum dengan syari'at Allah. Penolakan terhadap syari'at Allah ini, menurut mereka, tidak sampai menyebabkan kekafiran yang mengeluarkan dari millah. Perbuatan ini sebatas kufrun duna kufrin. Oleh karena itu, —dalam pandangan mereka— para aktivis harakah Islamiyah yang mengkafirkan para penguasa yang menolak berhukum dengan syari'at Islam termasuk kelompok "Khawarij Gaya Baru" (KGB) atau takfiry yang melampaui batas. Para aktivis tersebut adalah anjing-anjing neraka jahannam. Nas-alullahal 'afiyah.

Apabila mereka ini disiplin dengan pendapat mereka, tentu mereka akan me-merangi para aktivis yang mereka anggap Khawarij tersebut. Sebab, disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda : Cari dulu haditsnya!

14

Page 15: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Ahlul 'ilmi sepakat bahwa menghina Allah dan menghina Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam adalah kufur.6 Tidak seorang pun dari mereka mensyaratkan istihlal 'penghalalan' atau i'tiqad 'keyakinan'. Namun, cukuplah kekafirannya hanya karena penghinaan yang jelas. Mereka sepakat atas kekufuran orang yang menghina dien tanpa syarat i'tiqad atau istihlal. Orang seperti ini dikafirkan meskipun ia hanya bermain-main atau tidak serius. Mereka sepakat bahwa taqar-rub kepada orang-orang mati dengan bersujud kepada mereka atau thawaf terhadap kuburan mereka adalah kufur. Mereka sepakat bah-wa melempar mushhaf ke dalam sampah adalah kufur.

Inilah pendapat setiap orang yang mengatakan bahwa iman ada-lah perkataan dan perbuatan; perkataan hati dan lisan serta perbuatan hati, lisan, dan anggota badan. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.7

Darah para aktivis yang dituduh Khawarij itu lantas mereka halalkan dengan landasan hadits ini. Jika demikian, siapa yang sebenarnya Khawarij? Jangan-jangan mereka ini lebih Khawarij atau ultra-Khawarij!!!

Terhadap para penguasa thaghut mereka bersikap lunak dan menggampangkan seperti sikap Murji'ah. Namun, terhadap para da'i dan aktivis harakah Islamiyah mereka bersikap ekstrim, keras, dan tidak mau memaafkan kesalahan yang ter-jadi. Sikap ini persis seperti sikap Khawarij yang tidak mau memaafkan kesalah-an kaum Muslimin sehingga mereka mengkafirkannya. Oleh karena itu, bukanlah hal yang berlebihan jika kemudian para ulama menyebut orang-orang model mereka ini dengan sebutan "Khawarij ma'ad du'at murji'ah ma'ath thughat " (bersikap Khawarij terhadap para da'i dan bersikap Murji'ah terhadap para thaghut). (pent.)

6 . Termasuk kekufuran yang sangat jelas adalah penghinaan terhadap Allah yang dilakukan oleh salah seorang mahasiswa IAIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam acara masa ta'aruf mahasiswa baru pada bulan Agustus 2004. (pent.)

7 . Ahlus sunnah wal jama'ah menyatakan bahwa iman adalah keyakinan dengan hati, ucapan dengan lisan, dan perbuatan anggota badan. (Syaikh Shalih Fauzan bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan. 1414 H. Syarh Al-'Aqidah Al-Washithiyyah. KSA : Maktabah Darus Salam. Hal. 135) Ini merupakan pendapat Imam Malik, Asy-Syafi'i, Ahmad, Al-Auza'i, Ishaq bin Rahawaih, seluruh ahlul hadits, ulama penduduk Madinah, penganut Zhahiriyah, dan sekelompok ahli kalam. (Ali bin Ali bin Muhammad Abil 'Izz. 1408 H. Syarhuth Thahawiyah fi 'Aqidatis Salafiy-yah. Beirut : Darul Fikri. Hal. 210)

Terkadang, sebagian ulama salaf menyatakan bahwa iman adalah perkataan dan perbuatan. Definisi ini tidak menafikan keyakinan hati karena perkataan

15

Page 16: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Ahlus sunnah sepakat bahwa kekufuran bisa terjadi karena per-kataan, seperti penghinaan yang jelas terhadap dien, dan bisa pula ter-jadi karena perbuatan, seperti sujud kepada berhala, matahari, dan bulan serta menyembelih untuk selain Allah.

Dalil-dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah sangat jelas tentang ke-kufuran orang yang melakukan perbuatan atau mengucapkan perkata-an kufur. Hal itu cukup hanya dengan melakukan perbuatan atau mengucapkan perkataan tanpa mengikatnya dengan juhud atau istih-

menurut mereka mencakup perkataan hati dan lisan, sedangkan perbuatan men-cakup perbuatan hati dan anggota badan.

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, "Salaf telah sepakat bahwa iman adalah perkataan dan perbuatan; bertambah dan berkurang. Artinya iman adalah perkataan hati dan perbuatan hati, kemudian perkataan lisan dan perbuatan anggota badan.

Adapun perkataan hati adalah tashdiq 'pembenaran' yang pasti kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir. Termasuk dalam hal ini adalah beriman kepada seluruh risalah yang disampaikan Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam."

Kemudian beliau berkata, "Pembenaran ini diikuti oleh perbuatan hati, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alahi wa sallam, mengagungkan Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alahi wa sallam, menghormati Rasul-Nya shallallahu 'alahi wa sallam, takut kepada Allah, inabah 'kembali' kepada-Nya, ikhlas beramal hanya untuk-Nya, tawakkal kepada-Nya, dan kondisi-kondisi lainnya.

Perbuatan-perbuatan hati ini semuanya adalah bagian dari iman dan juga keharusan dari tashdiq dan keyakinan yang merupakan sebab akibat. Keyakinan diikuti oleh perkataan lisan dan perbuatan hati diikuti oleh perbuatan anggota badan, seperti shalat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya." (Dr. Safar bin Abdurrahaman Al-Hawaly. 1418 H. Zhahiratul Irja' fi Fikril Islamy. Juz I. Kairo : Maktab Ath-Thayyib. Hal. 223-224. Dinukil dari Majmu'ul Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 7/672)

Sebagian ulama salaf yang lain menyatakan bahwa iman adalah tashdiq dan 'amal atau iqrar dan tashdiq. Di antara yang menyatakan pendapat ini adalah Sa'id bin Al-Musayyib, Imam Ahmad, Imam Abu Ja'far Ath-Thahawy, dan sebagainya. (Al-Hawaly, 1418 : 1/230 dan Ibnu Abil 'Izz, 1408 : 209)

Pernyataan-pernyatan tersebut sering disalahpahami oleh sebagian orang dan dijadikan justifikasi bagi pemahaman bathil mereka terhadap definisi iman. Dr. Safar bin Abdirrahman Al-Hawaly mengatakan, "Dari sini wajib untuk menjelas-kan makna dua lafazh ini dalam penggunaan salaf. Kami katakan, sesungguhnya salaf yang mempergunakan dua lafazh ini tidak keluar dari makna yang terdapat

16

Page 17: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

lal. Sesungguhnya pendapat ini adalah rusak; tidak seorang pun dari kalangan sahabat, tabi'in, dan para imam yang dikenal sebagai pem-bela sunnah mengucapkannya.

Allah Ta'ala berfirman : ما ليقولن سألتهم ولئن﴿ ا إن ه قل ونلعب نخوض كن أبالل

تعتذروا ال تستهزئون كنتم ورسوله وءاياته قد

dalam Al-Kitab dan As-Sunnah. Sesungguhnya tashdiq dalam Al-Kitab dan As-Sunnah –bahkan dalam bahasa

Arab— tidak terbatas hanya dalam tashdiq khabary 'pembenaran secara informasi', akan tetapi juag mencakup tashdiq 'amaly, yaitu pembenaran informasi dengan melaksanakan dan mendakwakan perbuatan. Hal ini maknanya adlah tahqiq 'merealisasikan'."

Kemudian beliau menyatakan dalil-dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah, di antaranya adalah firman Allah :

ؤيا صدقت قد  ٭ إبراهيم يا أن وناديناه ا الر نجزي كذلك إن المحسنين

"Dan Kami panggillah dia, 'Hai Ibrahim! Sesungguhnya kamu telah membenar-kan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS Ash-Shaffat [37] : 104-105)

Maksudnya, 'Kamu telah melaksanakan perintah dengan membaringkan anak-mu dan keinginanmu menyembelihnya dengan tunduk dan patuh.' Seakan-akan Nabi Ibrahim telah melaksanakan penyembelihan itu karena yang dimaksud dalam ayat ini adalah perbuatan hati dan ikhlas hanya karena Allah. Apabila tidak, maka Allah tidak membutuhkannya.

Dalil lain dari Al-Kitab adalah surat Al-Hajj : 37, Az-Zumar : 32-33, Adz-Dzariyat : 5, Al-Ahzab : 23.

Adapun dalil dari As-Sunnah adalah hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda, "Kemaluan akan membenarkan hal itu (zina) atau men-dustakannya." (HR Bukhary [11/26, 503]) Indikasi atas makna yang dimaksud sangat jelas.

Demikian juga iqrar disebutkan dalam Al-Qur'anul Karim dalam surat Ali Imran : 81." (Al-Hawaly, 1418 : 231-134)

Dengan demikian, tidak ada perselisihan di kalangan ulama salaf ahlus sunnah wal jama'ah bahwa iman terdiri atasa tiga unsur, yaitu keyakinan hati, ucapan lisan, dan perbuatan anggota badan. Tidak ada yang menyelisihinya kecuali ahli bid'ah dan ahwa'. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan beberapa ulama salaf, di antaranya adalah sebagai berikut.

17

Page 18: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

كفرتم نعذب منكم طائفة عن نعف إن إيمانكم بعدOهم طائفة ﴾مجرمين كانوا بأن

"Dan apabila kalian menanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, 'Sesungguh-nya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main.' Katakanlah, 'Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kalian selalu mencela? Tidak usah meminta maaf karena kalian kafir sesudah

Imam As-Syafi'I rahimahullah mengatakan, "Ijma' dari para sahabat, generasi tabi'in setelahnya, dan orang-orang yang kami jumpai mengatakan, 'Iman adalah perkataan, perbuatan, dan niat (dalam hati). Tidak cukup satu dari tiga hal ini kecuali dengan dua hal yang lain." (Muhammad Bunnit Al-Marakisyi. 1420 H. 'Aqidah Ad'iya-is Salafiyyah fi Mizani Ahlis Sunnah wal Jama'ah. Beirut : Dar Al-Bayariq. Hal. 27. Dinukil dari Majmu'ul Fatawa, 7/309)

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab mengatakan, "Tidak diper-selisihkan bahwa tauhid harus dengan hati, lisan, dan amal. Apabila tidak ter-penuhi salah satu dari tiga hal ini, seseorang belum bisa dikatakan muslim. Apabila ia mengetahui tauhid namun tidak mengamalkannya, maka ia kafir lagi pembangkang seperti kafirnya Fir'aun dan Iblis dan yang serupa dengan mereka berdua." (Muhammad bin Abdul Wahhab. 1416 H. Kasyfusy Syubhat fit Tauhid. KSA : Darul Qasim. Hal. 25)

Sekte Murji'ah dan Jahmiyah menganggap bahwa amal bukan bagian dari iman. Menurut sekte Murji'ah, orang yang meyakini dalam hati dan mengucap-kannya dengan lisan tanpa mewujudkannya dalam amal adalah orang beriman. Adapun Jahmiyah lebih parah lagi. Mereka menganggap bahwa apabila sese-orang telah mengetahui Rabbnya dengan hatinya meskipun lisannya tidak me-nyatakannya dan anggota badannya tidak melakukannya dengan amal, maka orang ini adalah mukmin.

Sebagian orang yang terpengaruh oleh paham sekte ini menyatakan bahwa iman adalah perkataan dan perbuatan. Sampai di sini tidak ada perbedaan antara mereka dengan alus sunnah dalam mendefinisikan iman. Akan tetapi, perbedaan itu muncul ketika menyangkut masalah "bagaimana posisi amal terhadap iman". Mereka –orang-orang yang terpengaruh paham Murji'ah— mengatakan bahwa amal merupakan syarat sempurnanya iman. Dengan demikian, orang yang mengikrarkan keimanan (syahadat) dan meyakininya dalam hati meskipun sepanjang hidupnya tidak pernah beramal sudah cukup disebut sebagai orang beriman. Hanya saja ia adalah orang yang tidak sempurna imannya karena tidak beramal. Pendapat ini jelas rusaknya.

Orang-orang model ini menganggap bahwa mereka yang berpendapat bahwa amal merupakan syarat sahnya iman adalah orang-orang yang berpaham

18

Page 19: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

beriman. Jika Kami memaafkan segolongan dari kalian (lantaran mereka bertaubat), niscaya Kami akan mengadzab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa." (QS At-Taubah [9] : 65-66)

Sebab kekufuran hanya berdasarkan pada perkataan yang mereka ucapkan.

Allah berfirman : ه يحلفون﴿ وكفروا الكفر كلمة قالوا ولقد قالوا ما بالل

أن إال نقموا وما ينالوا لم بما وهموا إسالمهم بعده أغناهم ا يك يتوبوا فإن فضله من ورسوله الل Oلهم خير

وا وإن ه يعذبهم يتول Oا الل واآلخرة الدنيا في أليمOا عذاب ﴾نصير وال ولي من األرض في لهم وما

"Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Se-sungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kufur dan telah menjadi kafir sesudah Islam. Mereka menginginkan apa yang mereka

Khawarij alias takfiry. Sebab, konsekuensi dari pendapat ini –yaitu amal adalah syarat sahnya iman— adalah bahwa barang siapa yang meninggalkan amal, meskipun amal yang sunnah, maka ia telah kafir dan keluar dari keimanan. Karena telah kafir, berarti darahnya pun halal.

Kedua pendapat di atas jelas bertentangan dengan pendapat ahlus sunnah. Ahlus sunnah berada di pertengahan antara Murji'ah di satu sisi serta Khawarij dan Mu'tazilah pada sisi yang lain. Ahlus sunnah berpendapat bahwa sebagian amal merupakan syarat sah keimanan dan sebagain yang lain merupakan syarat sempurna keimanan. Jadi, tidak semua amal merupakan syarat sempurnanya iman sebagaimana pendapat Murji'ah dan tidak semua amal merupakan syarat sahnya iman sebagaimana pendapat Khawarij dan Mu'tazilah. Untuk mengetahui apakah sebuah amal termasuk syarat sah atau syarat sempurnanya iman adalah dengan berdasarkan keterangan Al-Kitab dan As-Sunnah serja ijma' salaful ummah.

Oleh karena itu, ahlus sunnah mengkafirkan orang yang meninggalkan jenis amal tertentu (jinsul 'amal) –apalagi meninggalkan amal secara keseluruhan— dengan menyelisihi Murji'ah dan tidak mengkafirkan orang yang meninggalkan sebagian amal, tapi masih melaksanakan amal yang lain dengan menyelisihi Khawarij dan Mu'tazilah. (Al-Marakisy, 1420 : 33-34)

(Pent.) 19

Page 20: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

tidak dapat mencapainya. Mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya) melainkan karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jka mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka. Dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengadzab mereka dengan adzab yang pedih di dunia dan akhirat. Mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi." (QS At-Taubah [9] : 74)

Pada umumnya, setiap orang yang mengucapkan perkataan atau melakukan perbuatan kufur sharih adalah kafir selama tidak ada penghalang, yaitu karena dipaksa, takwil, atau salah, seperti salah bicara atau kejahilan yang bisa diperhitungkan.

Di antara kekufuran yang sangat jelas adalah meninggalkan jinsul 'amal "jenis amalan" secara mutlak tanpa harus mengkaitkannya dengan amalan hati.8 Sekadar meninggalkan jenis amalan secara mutlak adalah kufur akbar. Hal ini menunjukkan tidak adanya ke-imanan di dalam hati secara pasti tanpa menjadikannya sebagai syarat untuk menghukumi. Perkara ini demikian jelas ditunjukkan oleh Al-Kitab dan As-Sunnah. Hukum diterapkan berdasarkan amalan ang-8 . Ditanyakan kepada Syaikh Abdul Mun'im Musthafa Halimah Abu Bashir,

"Antum –semoga Allah memberkati antum dan amalan antum— mengetahui pro-kontra seputar masalah iman pada akhir-akhir ini. Masih belum jelas bagi saya, apa makna jinsul 'amal dan apa ukuran amal yang diminta agar seseorang selamat dari kekufuran sehingga menjadi mukmin?"

Beliau menjawab, "Makna jinsul 'amal adalah ketaatan lahiriah yang dilakukan oleh anggota badan. Barang siapa tidak melakukan ketaatan lahiriah ini secara mutlak, maka dikatakan ia tidak melakukan jinsul 'amal. Tidak diragukan, orang ini kafir dan keluar dari millah meskipun ia mengakui dengan lisannya sesuatu yang menyelisihi perbuatan lahiriahnya dan menganggap dirinya mukmin.

Adapun ukuran amal yang diminta agar pelakunya selamat dan menjadi mukmin adalah mendirikan shalat dan melaksanakan tauhid secara lahir-batin. Barang siapa mendirikan shalat dan melaksanakan tauhid sehingga melenyapkan segala bentuk syirik akbar, maka ia telah melaksanakan batasan yang dapat memasukkannya ke dalam wilayah iman dan Islam dan mengeluarkannya dari wilayah kekufuran meskipun ia meninggalkan sisa amal lainnya karena ketidak-mampuannya. Siapa pun yang tidak mendirikan shalat dan tidak melaksanakan tauhid pada dirinya secara lahir-batin, ia tidak menjadi mukmin dan muslim. Ia termasuk orang-orang kafir meskipun melaksanakan ketaatan dan amal lainnya." (www.tawhed.ws) (Pent.)

20

Page 21: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

gota badan; bukan berdasarkan apa yang terdapat di dalam hati. Hati tidak ada yang mengetahui kecuali Allah Yang Maha Mengetahui yang ghaib.

Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah menyebutkan di dalam Fat-hul Bary (1/23) dari Sufyan bin 'Uyainah bahwa ia mengatakan, "Murji'ah menganggap bahwa meninggalkan kewajiban adalah dosa. Hal ini sama dengan melakukan perbuatan haram. Padahal, kedua hal ini tidaklah sama. Sebab, melakukan perbuatan haram secara sengaja tanpa menganggapnya boleh adalah kemaksiatan, sedangkan me-ninggalkan kewajiban bukan karena bodoh atau udzur adalah kufur." Penjelasan hal itu adalah dalam kasus Iblis yang menolak bersujud kepada Adam dan kasus ulama Yahudi yang mengakui pengutusan Nabi shallalahu 'alaihi wa sallam dengan lisan mereka, namun tidak mau melaksanakan syari'atnya.

Harb meriwayatkan dari Ishaq berkata, "Murji'ah telah me-lampaui batas hingga suatu kaum mengatakan, 'Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat wajib lima waktu, shaum Ramadhan, zakat, haji, dan kewajiban-kewajiban pada umumnya tanpa meng-ingkarinya tidak kami kafirkan. Perkaranya ditangguhkan (irja') kepada Allah setelah ia mengakui kewajiban tersebut.' Tidak diragu-kan, mereka ini adalah Murji'ah."

Al-Khilal meriwayatkan dalam As-Sunnah (3/586) dari 'Ubaidillah bin Hanbal mengatakan, "Abu Hanbal bin Ishaq bin Hanbal bercerita kepadaku. Ia mengatakan, 'Aku diberitahu bahwa suatu kaum mengatakan, 'Sesungguhnya orang yang mengakui ke-wajiban shalat, zakat, shaum, dan haji, namun sedikit pun ia tidak melaksanakannya hingga mati atau ia shalat dengan bersandar pada punggungnya dan membelakangi kiblat hingga mati, maka tetap mukmin selama tidak mengingkari, mengetahui bahwa ia meninggal-kan kewajiban tersebut namun masih mengimaninya, serta mengakui status kewajiban tersebut dan kewajiban menghadap kiblat.' Saya katakan, 'Ini kekufuran yang sangat jelas kepada Allah serta me-nyelisihi Kitabullah, Sunnah Rasul-Nya shallalahu 'alaihi wa sallam, dan praktek kaum Muslimin. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :

21

Page 22: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

كاة ويؤتوا الصالة ويقيموا حنفاء﴿ دين وذلك الزمة ﴾القي

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan agar mereka mendirikan shalat dan me-nunaikan zakat. Yang demikian itulah agama yang lurus." (QS Al-Bayyinah [98] : 5)

Hanbal mengatakan, 'Berkata Abu Abdillah atau aku men-dengarnya mengatakan, 'Siapa yang berkata seperti ini, sungguh ia telah kafir kepada Allah. Urusannya dikembalikan kepada Allah dan kepada Rasul shallalahu 'alaihi wa sallam berdasarkan risalah yang dibawanya.'"

Imam Ibnu Baththah rahimahullah mengatakan, "Setiap orang yang meninggalkan sedikit pun kewajiban yang diwajibkan oleh Allah 'Azza wa Jalla dalam Kitab-Nya atau ditetapkan oleh Rasul-Nya shallalahu 'alaihi wa sallam dalam sunnahnya karena meng-ingkari atau mendustakannya, maka ia kafir dengan kekafiran yang jelas yang tidak diragukan oleh orang berakal yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Siapa saja yang mengakui kewajiban tersebut atau mengucapkannya dengan lisannya kemudian meninggalkannya karena bercanda dan meremehkan atau meyakini pendapat Murji'ah dan mengikuti madzhab mereka, maka ia meninggalkan iman. Tidak ada keimanan di dalam hatinya sedikit atau banyak. Ia termasuk golongan orang-orang munafik yang bermuka dua di hadapan Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam. Maka, turunlah Al-Qur'an menyebutkan sifat-sifat mereka, ancaman yang dijanjikan kepada mereka, dan bahwa mereka berada di dalam neraka paling bawah. Kita berlindung kepada Allah dari madzhab Murji'ah yang sesat."9

Para imam salaf telah mengingatkan tentang mereka dan menjelaskan kerusakan pendapat mereka serta bahaya bid'ah mereka. Imam Az-Zuhry rahimahullah mengatakan, "Tidak ada bid'ah yang

9 . Al-Ibanah (2/764)22

Page 23: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

dilakukan di dalam Islam yang lebih berbahaya terhadap pelakunya melainkan ini; yaitu bid'ah irja'."10

Al-Auza'i mengatkan, "Yahya dan Qatadah mengatakan, 'Tidak ada sedikit pun hawa nafsu yang ditakutkan oleh salaf menimpa umat daripada irja'."11

Syuraik mengatakan, "Mereka adalah sejahat-jahat kaum. Cukuplah bagimu kejahatan Rafidhah. Akan tetapi, Murji'ah berdusta atas nama Allah 'Azza wa Jalla."12

Perkatan para salaf dalam hal seperti ini banyak. Mereka mem-berikan nasehat untuk Allah, Rasul-Nya, para imam kaum Muslimin, dan kalangan umum mereka.13 Mereka menjelaskan bahaya bid'ah ini

10 . Al-Ibanah (2/885) karya Ibnu Baththah dan Asy-Syari'ah (2/676) karya Al-Ajiry.

11 . Al-Ibanah (2/885-886)12 . Idem (2/886) dan Abdullah bin Ahmad dalam As-Sunnah (1/312)13 . Dari Abu Ruqayah Tamim bin Aus Ad-Dary radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi

shallallahu 'alahi wa sallam bersabda, "Agama adalah nasihat." Kami bertanya, "Untuk siapa?" Beliau bersabda, "Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan imam-imam serta umumnya kaum Muslimin." (HR Muslim)

Para ulama berkata, "Makna nasihat untuk Allah Ta'ala adalah beriman kepada Allah, meniadakan sekutu bagi-Nya, meninggalkan keingkaran terhadap sifat-sifat-Nya, mensifati-Nya dengan semua sifat kesempurnaan dan keagungan, mensucikan-Nya dari seluruh kekurangan, mentaati-Nya, menghindari ke-maksiatan kepada-Nya, mencintai karena-Nya, membenci karena-Nya, mencintai siapa yang mentaati-Nya, memusuhi orang yang bermaksiat kepada-Nya, ber-jihad melawan orang yang kafir kepada-Nya, mengakui dan mensyukuri nikmat nikmat-Nya, ikhlas dalam segala urusan, berdo'a dan memberikan anjuran untuk merealiasikan semua sifat tersebut, bersikap simpatik kepada seluruh manusia atau siapa yang memungkinkan di antara mereka berdasarkan semuanya itu. Hakikat kesemua sifat ini kembali kepada nasihat seorang hamba kepada dirinya sendiri sedangkan Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak membutuhkan nasihat dari siapa pun.

Adapun nasihat untuk kitab Allah Ta'ala adalah beriman bahwa ia merupakan firman Allah dan kitab yang diturunkan-Nya, tidak ada ucapan manusia yang serupa dengannya dan tidak ada seorang pun di antara makhluknya yang mampu membuat yang serupa dengannya, kemudian mengagungkan dan membacanya dengan sebenar-benarnya bacaan, dengan bacaan baik, dengan melafalkan huruf-hurufnya secara benar, serta dengan khusyu', membelanya dari penyimpangan orang-orang yang mentakwilkan dan penentangan orang-orang yang mencelanya,

23

Page 24: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

terhadap individu dan masyarakat. Bid'ah ini adalah pangkal setiap bencana dan penyimpangan dalam umat. Tunggangan kebanyakan pemikiran rusak dan paham-paham sesat adalah bid'ah irja' ini yang berpendapat bahwa iman adalah perkataan dan keyakinan atau hanya pembenaran dan pengetahuan; seseorang tidak bisa dikafirkan kecuali karena istihlal 'penghalalan' dan takdzib 'pendustaan'. Allah berfirman

ه نور يطفئوا أن يريدون﴿ ه ويأبى بأفواههم الل أن إال الل ﴾الكافرون كره ولو نوره يتم

membenarkan kandungannya, mematuhi hukum-hukumnya, memahami ilmu-ilmu dan permisalan-permisalannya, mengambil pelajaran-pelajarannya, memi-kirkan keajabian-keajaibannya, melaksanakan ayat-ayat muhkamnya, percaya penuh dengan ayat-ayat mutasyabihatnya, mempelajari mana ayat-ayat yang umum, mana yang khusus, mana yang nasikh, dan mana yang mansukh, menyebarkan ilmu-ilmunya, mendakwahkannya dan mendakwahkan semua yang telah kami sebutkan mengenai nasihat kepada kitab-kitab-Nya yang di muka.

Adapun nasihat kepada Rasul-Nya shallallahu 'alahi wa sallam adalah mem-benarkan risalah beliau, mengimani seluruh ajaran yang dibawa beliau, mentaati beliau dalam segala perintah dan larangan beliau, membela beliau semasa hidup maupun sesudah beliau wafat, memusuhi siapa yang memusuhinya, berwala' kepada siapa yang berwala' kepadanya, menghormati haknya, menghidupkan sunnahnya, menyebarkan dakwahnya, menghilangkan tuduhan-tuduhan jahat mengenai sunnah tersebut, menyebarkan ilmu mengenainya, mempelajarinya, berdo'a untuknya, bersikap lembut dalam mempelajarinya, mengajarkannya, mengagungkannya, dan menghormatinya, bersikap santun ketika membacanya, menahan diri dari berbicara mengenainya tanpa ilmu, menghormati para ahlinya karena keterkaitan mereka dengannya, meniru akhlak dan adab beliau, mencintai ahli bait dan sahabat beliau, menjauhi siapa saja yang mengada-adakan bid'ah dalam sunnah beliau atau mencela salah seorang sahabat beliau, dan sebagainya.

Adapun nasihat bagi imam-imam kaum Muslimin adalah membantu mereka dalam kebenaran, mentaati mereka juga dalam kebenaran, memerintah mereka untuk melaksanakannya, melarang dan mengingatkan mereka dengan santun, memberitahu mereka tentang apa yang mereka lalaikan dan tentang hak-hak kaum Muslimin yang belum mereka ketahui, tidak memberontak terhadap mereka, menyatukan hati kaum Muslimin supaya mentaati mereka." (Al-Anshari, Abdullah bin Ibrahim. 2001. Syarah Hadits Arba'in. Solo : Al-Qowam. Hal. 90-91) (Pent.)

24

Page 25: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

"Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka. Allah tidak menginginkan selain me-nyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir tidak me-nyukai." (QS At-Taubah [9] : 32)

Musuh-musuh tauhid dan para penyeru liberalisasi terhadap ke-benaran, akhlak, perintah, dan larangan semakin bertambah pada zaman ini dan tidak berkurang. Mereka meneriakkan bahwa siapa saja yang mengatakan la ilaha illallah adalah mukmin meskipun tidak pernah melaksanakan syari'at Allah. Menurut pendapat dan ke-yakinan mereka, hukum-hukum tergantung pada hati; bukan pada amalan. Orang yang "sok pintar" di antara mereka mengatakan bahwa la ilaha illallah tidak mencakup semua segi kehidupan. Maka, di antara kedustaan pemikiran ini adalah tersebarnya kerusakan di atas permukaan bumi, penghapusan jihad fi sabilillah, serta munculnya berbagai kesyirikan, bid'ah, dan penyimpangan politik, ekonomi, pemikiran, dan sosial di tengah-tengah kaum Muslimin. Karena itu semua, hilanglah pemahaman-pemahaman yang sesuai dengan syari'at. Madzhab irja'i ini bercampur baur dengan sekulerisme yang berdiri di atas pemisahan dien dari kehidupan dan kehidupan dari dien sehingga terbayang pada benak kebanyakan orang bahwa ibadah hanya terbatas pada syi'ar-syi'ar ta'abbudiyah di rumah dan masjid. Tidak ada hubungan antara agama dengan kekuasaan dan politik. Mereka mengucapkan kalimat kufur, "Biarlah urusan Allah menjadi urusan Allah dan biarlah urusan raja menjadi urusan raja." Pe-nyimpangan-penyiampangan jahiliyyah ini tidak berhenti pada satu sisi saja, namun berpindah dari sisi yang jelek menuju ke sisi yang lebih jelek.14

14 . Kaidah yang mereka pakai terhadap urusan politik adalah minas siyasah tarkus siyasah 'termasuk politik adalah meninggalkan politik' atau minas siyasah alla natahaddatsa fis siyasah 'termasuk politik adalah tidak membicarakan politik'. Mereka mengharamkan politik terhadap para pengikutnya dan menjadikannya sebagai perbuatan keji yang termasuk perbuatan setan. Akibatnya, orang-orang model mereka ini buta terhadap kondisi waqi'i 'realitas kekinian' sehingga fatwa mereka dalam masalah ini (politik) banyak yang menyimpang dan malah meng-untungkan musuh-musuh Islam. Misalnya saja, mereka mendukung kebijakan pemerintah Arab Saudi untuk meminta bantuan tentara kafir Amerika Serikat

25

Page 26: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Sungguh…, kesesatan dan pemberontakan terhadap agama Allah sedang mengepung individu dan masyarakat demikian hebatnya hingga menjadikan mereka budak hawa nafsu, budak thaghut, budak harta, budak tanah air, dan budak ras. Mereka menjadi korban syahwat tanpa mereka sadari.

Karena meninggalkan syari'at Allah dan jalan-Nya yang lurus, kehinaan yang berasal dari penyembahan thaghut dan hukum manusia pun menimpa mereka. Karena tunduk terhadap syari'at,

la'natullah 'alaihim agar mengamankan tanah suci umat Islam ini dari ke-mungkinan invasi pasukan Saddam Husein. Menurut mereka, keadaan demikian darurat sehingga diperbolehkan meminta bantuan pasukan kafir (Amerika Serikat) untuk menghadapi pasukan kafir lain (Saddam Husein yang berpaham Ba'ats). Padahal, Syaikh Usamah bin Ladin telah menawarkan bantuannya untuk menghimpun para mujahidin veteran perang Afghanistan guna membela Arab Saudi. Akan tetapi, pemerintah Arab Saudi lebih rela meminta bantuan kepada Amerika Serikat daripada kepada saudaranya sesama mukmim. Ironisnya, ke-bijakan politik pemerintah Arab Saudi ini kemudian didukung oleh fatwa para ulama yang ikhlas, namun tidak mengetahui waqi'. Mengenai konspirasi Amerika Serikat untuk menguasai negeri-negeri Arab, silakan baca karya Dr. Safar bin Abdurrahman Al-Hawaly yang berjudul Belitan Amerika di Tanah Suci (terjemahan dari Wa'du Kissinger).

Keengganan mereka terhadap politik berarti merupakan usaha memotong-motong dienul Islam. Padahal, Islam merupakan dien yang lengkap, sempurna, lagi mencakup segala bidang kehidupan. Allah telah menyempurnakan dien ini; tidak boleh ditambahi ataupun dikurangi. Allah berfirman :"Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, Aku telah sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku telah meridhai Islam sebagai agama kalian." (QS Al-Maidah [5] : 3)

Dr. Najih Ibrahim mengatakan, "Usaha untuk memotong-motong ajaran Islam, sungguh merupakan tindak kriminal yang tidak terampuni menurut agama ini. Sebab, ini berarti menghancurkan sistemnya secara keseluruhan. Islam tidak tegak sebagai ibadah saja tanpa aqidah. Islam juga tidak tegak sebagai aqidah saja tanpa syari’at dan mu’amalat. Maka, barang siapa menginginkan Islam hendaklah mengambil seluruhnya; atau meninggalkannya sama sekali. Kita –kaum Muslimin— tidak dapat meninggalkan sebagian dan sebagian lain. Ini jalan kerugian yang membawa kepada kebinasaan dunia dan akhirat.“Dan waspadalah terhadap mereka jika mereka menyesatkanmu dari sebagian yang telah diturunkan Allah kepadamu.” (QS Al-Maidah [5] : 49)

Sungguh, Islam berjaya dan unggul lantaran ia adalah suatu sistem yang komprehensif dan integral; bagian satu memperkuat bagian lain. Maka, jika

26

Page 27: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

menjadikannya sebagai hukum bagi individu dan masyarakat, baik yang kuat maupun yang lemah, dan menjauhi kesyirikan, bid'ah, piagam dan aturan PBB, Allah pun akan menjadikan mereka ber-kuasa di bumi. Allah teguhkan bagi mereka agama yang telah di-ridhai-Nya untuk mereka. Allah Ta'ala berfirman :

﴿ ه وعد ذين الل الصالحات وعملوا منكم آمنوا الهم ذين استخلف كما األرض في ليستخلفن من ال

نن قبلهم ذي دينهم لهم وليمك هم لهم ارتضى ال وليبدلنOا خوفهم بعد من يعبدونني أمن Oا بي يشركون ال شيئ

كفر ومن ﴾الفاسقون هم فأولئك ذلك بعد"Allah berjanji kepada orang-orang mukmin di antara kalian dan yang mengerjakan amal shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah men-jadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka. Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan sesuatu apa pun dengan-Ku. Barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS An-Nur [22] : 55)

ذين﴿ ه إلى وأنابوا يعبدوها أن الطاغوت اجتنبوا وال اللر البشرى لهم ذين عباد فبش القول يستمعون ال

بعون ذين أولئك أحسنه فيت ه هداهم ال هم وأولئك الل﴾األلباب أولوا

"Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah-nya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira. Oleh karena itu, sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku. (Yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti yang

sebagian ajarannya dilepas, dipotong, dihapus, dan dikesampingkan atau diubah dan diganti, jangan Anda harapkan lagi keunggulan dan ketangguhannya.” (Ikrar Perjuangan Islam, hal. 59)

Wallahu a'lam. (Pent.) 27

Page 28: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mem-punyai akal." (QS Az-Zumar [39} : 17-18)

Ketika para sahabat radhiyallahu 'anhum menolong dien, me-ninggikan kalimat tauhid, melaksanakan hak-haknya, dan bersegera mendirikan shalat, menunaikan zakat, memerintah kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, berjihad di jalan Allah, me-nerapkan syari'at Allah di bumi-Nya, dan menghukumi dengan adil di antara manusia …, Allah pun mengokohkan mereka di bumi, men-jadikan mereka berkuasa, dan menolong mereka terhadap musuh-Nya dan musuh mereka.

ها﴿ ذين ياأي ه تنصروا إن آمنوا ال ت ينصركم الل ويثب﴾أقدامكم

"Hai orang-orang yang beriman! Jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan keduduk-an kalian." (QS Muhammad [47] : 7)

Untuk memantapkan pertolongan ini, Allah Ta'ala berfirman :ه ولينصرن﴿ ه إن ينصره من الل ﴾عزيز لقوي الل

"Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Per-kasa." (QS Al-Hajj [22] : 40)

﴾المؤمنين نصر علينا حقا وكان﴿"Dan Kami berkewajiban menolong orang-orang yang beriman." (QS Ar-Rum [30] : 47)

Pertolongan ini tidak akan datang kepada orang-orang mukmin hanya dengan angan-angan. Akan tetapi, pertolongan ini akan ter-wujud dengan menolong dien. Allah 'Azza wa Jalla menolong hamba Nya yang menolong dien-Nya. Siapa saja yang ditolong Allah, tidak seorang pun mampu mengalahkannya. Allah Ta'ala berfirman :

ه ينصركم إن﴿ ذا فمن يخذلكم وإن لكم غالب فال اللذي ه وعلى بعده من ينصركم ال ل الل ﴾المؤمنون فليتوك

"Jika Allah menolong kalian, maka tidak ada orang yang dapat me-ngalahkan kalian. Dan jika Allah membiarkan kalian (tidak mem-

28

Page 29: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

beri pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kalian (selain) dari Allah sesudah itu. Oleh karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal." (QS Ali Imran [3] : 160)

Persiapan dan bekal terbesar bagi orang-orang mukmin untuk me-lawan orang-orang kafir dan para penjahat adalah bertakwa kepada Allah dan memperbaiki diri, baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Hal ini tidak berarti meninggalkan sarana-sarana pertolong-an. Allah Ta'ala berfirman :

الخيل رباط ومن قوة من استطعتم ما لهم وأعدوا﴿ه عدو به ترهبون ال دونهم من وآخرين وعدوكم الل

ه تعلمونهم سبيل في شيء من تنفقوا وما يعلمهم الله ﴾تظلمون ال وأنتم إليكم يوف الل

"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah, musuh kalian, dan orang-orang selain mereka yang kalian tidak me-ngetahuinya; sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kalian infakkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepada kalian dan kalian tidak akan dianiaya." (QS Al-Anfal [8] :60)

Akan tetapi, faktor dan elemen pertolongan terbesar adalah ada-nya orang-orang mukmin yang benar. Allah berfirman :

ه ذكر عن بيع وال تجارة تلهيهم ال رجال﴿ الل وإقامكاة وإيتاء الصالة ب يومOا يخافون الز القلوب فيه تتقل

﴾واألبصار"Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan menunai-kan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang." (QS An-Nur [24] : 37)

Allah menolong Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam saat di gua Hira' tanpa pasukan dan senjata. Allah menolong Rasul-Nya

29

Page 30: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya pada perang Badar dengan bantuan malaikat. Allah menolong Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam dan orang-orang mukmin pada perang Ahzab dengan angin dan pasukan. Demikianlah, Allah menolong tentara dan pasukan-Nya dengan banyak faktor pertolongan.

Yang menjadi perkara pokok adalah terwujudnya sekelompok kecil orang-orang mukmin yang memahami Islam secara benar. Mereka hidup bersama Islam dalam segala bidang kehidupan. Di bawah naungannya, tumbuhlah bangsa yang jujur dan benar. Bangsa yang mengenal kebenaran dari kebatilan dan keislaman dari kekufur-an. Bangsa ini tidak melepaskan aqidah dan tujuannya. Bangsa ini tidak menerima bargaining dan bujukan agar melepaskan aqidah dan tujuan tersebut meskipun mereka disakiti, disiksa, dan dipenjara.

Bukanlah suatu musibah dan kerugian apabila seseorang disakiti atau dibunuh dalam rangka membela agama dan aqidahnya serta tetap tegar di atas seruan, pemikiran, dan pendapatnya. Fir'aun pun mengancam hendak membunuh para penyihir ketika mereka beriman kepada Rabbnya. Mereka tidak menyerah kepada Fir'aun, tidak men-jadi lemah, dan tidak lesu. Akan tetapi, mereka mengatakan,

نات من جاءنا ما على نؤثرك لن قالوا﴿ ذي البي والما قاض أنت ما فاقض فطرنا الحياة هذه تقضي إنا الدنيا ا إن نا آمن عليه أكرهتنا وما خطايانا لنا ليغفر برب

حر من ه الس ﴾وأبقى خير والل"Mereka mengatakan, 'Kami sekali-kali tidak akan mengutamakanmu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat) yang telah datang kepada Kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami. Maka, putuskanlah apa yang ingin kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini. Sesungguh-nya kami telah beriman kepada Tuhan kami agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami untuk melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (adzab-Nya)." (QS Thaha [20] : 72-73)

30

Page 31: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Tatkala iman telah tercampur dengan keceriaan hati, ia tidak akan berbelok kepada kebatilan dan tidak berpaling dari kebenaran meski diuji dengan siksaan, penjara, dan dibunuh atau diuji dengan ke-senangan; baik berupa godaan harta, pangkat, maupun jabatan.

Dalam Shahih Bukhary (3612) dari jalan Isma'il dari Qais dan Khabbab bin Al-Art berkata, "Kami mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang sedang memakai bantal dengan selendangnya di bawah Ka'bah. Kami berkata, 'Tidakkah Anda me-mintakan pertolongan untuk kami atau mendo'akan kami?' Beliau menjawab, 'Sebelum kalian dahulu ada orang yang disiksa dengan digalikan tanah lalu ia ditanam di situ. Kemudian, dibawakan gergaji lalu diletakkan di atas kepalanya. Maka, ia dibelah menjadi dua dan disisir besi hingga tinggal kulit dan tulangnya. Akan tetapi, hal yang demikian itu tidak menyebabkan ia harus meninggalkan agamanya. Demi Allah, sungguh Allah akan melanjutkan urusan ini hingga se-orang penunggang kuda akan berjalan dari Shan'a ke Hadramaut di mana ia tidak takut kecuali kepada Allah dan tidak takut serigala akan memakan kambingnya. Tetapi sekarang kalian tampaknya ingin tergesa-gesa."

Ujian dan musibah tidak akan menambah bagi orang-orang mukmin, terlebih para ulama, melainkan keimanan dan penyerahan diri kepada Allah. Allah Ta'ala berfirman :

ه وعدنا ما هذا قالوا األحزاب المؤمنون رأى ولما﴿ الله وصدق ورسوله Oا إال زادهم وما ورسوله الل إيمان﴾وتسليمOا

"Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata, 'Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita.' Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali ke-imanan dan ketundukan." (QS Al-Ahzab [33] : 22)

Orang-orang terdahulu mengatakan, "Berapa banyak musibah berubah menjadi anugerah."

Pernyataan ini benar. Berapa banyak orang 'alim dibunuh dengan niat jahat dan tujuan politik, namun pemikiran-pemikiran dan ide-ide-31

Page 32: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

nya malah hidup di tengah-tengah manusia dan menjadi penggerak di kalangan generasi Islam setelah kematiannya. Contoh dan bukti itu semua banyak.15

Yang penting, kita katakan kebenaran dan tidak kita campur-aduk dengan kebatilan. Kita jelaskan dien, syari'ah, aqidah, dan manhaj yang kita ketahui. Allah Ta'ala berfirman :

﴾مؤمنين كنتم إن األعلون وأنتم تحزنوا وال تهنوا وال﴿15 . Di antara mereka adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ustadz Sayyid

Quthub, dan Dr. Abdullah Azam. Dr. Abdullah Azzam mengatakan, "Ketika saya melihat jejak Ibnu Taimiyah dan Sayyid Quthub di muka bumi, saya baru mengetahui firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,

ه ضرب كيف تر ألم  بةO كلمةO مثال الل بة كشجرة طي أصلها طيماء في وفرعها ثابت ها بإذن حين كل أكلها تؤتي  ٭ الس رب

"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tegak dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya." (QS Ibrahim [14] : 24-25)

Ketika Ibnu Taimiyah wafat di penjara pada tahun 728 H, kitab-kitabnya dibakar dan Ibnu Qayyim (muridnya) diarak keliling di pasar-pasar kota Damaskus sedang anak-anak kecil mengikut di belakangnya sambil memperolok-olok, menghina, dan meludahinya. Katika Ibnu Taimiyah aktif menulis, musuh-musuhnya menghalanginya menggunakan pena dan kertas sehingga beliau menulis dengan batu –di dinding penjara— karyanya yang berjudul Risalah Hamawiyah atau Risalah Tadamuriyah. Dengan kehendak Allah, kitab-kitab Ibnu Taimiyah telah diterbitkan dan tidak ada satu perpustakaan pun yang tidak terdapat di dalamnya karya Ibnu Taimiyah. "Perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tegak dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya." (QS Ibrahim [14] : 24-25)

Pada hari Sayyid Quthub dihukum mati di dalam penjara ada 6000 atau 8000 buah tafsir Fi Zhilalil Qur'an dibakar di jalan-jalan raya. Setiap orang yang diketahui memiliki kitab-kitab karya Sayyid Quthub –khususnya Ma'alim Fit Thariq— akan dihukum sepuluh tahun. Sekarang generasi bertanya-tanya, 'Siapa yang menghukum mati Sayyid Quthub? Mengapa Sayyid Quthub dihukum mati?' Akhirnya setiap orang mencari-cari kitab yang menyebabkan Sayyid Quthub dihukum mati dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Demikianlah kita mendapati berkah turun atas pemiliknya apabila kata-katanya betul-betul ikhlas dalam mencari ridha dari Allah Ta'ala yang akhirnya dapat diterima di muka

32

Page 33: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

"Janganlah kalian merasa lemah dan bersedih! Padahal, kalian orang-orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kalian beriman." (QS Ali Imran [3] : 139)

Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya (3005) dari jalan Hamad bin Salamah : Telah memberitahu kami Tsabit dari Abdurrahman bin Abi Laila dari Shuhaib dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam me-ngenai cerita raja, penyihir, rahib, dan anak muda. Hadits tersebut sebagai berikut : Kemudian dipanggillah si anak muda itu menghadap raja. Dikatakan kepadanya, "Kembalilah dari agamamu!" Anak muda itu enggan. Maka sang raja memerintahkan hulubalangnya, "Bawalah anak muda ini ke sebuah bukit! Jika kalian telah sampai ke puncak-nya, tawarkan untuk kembali dari agamanya. Jika tetap tidak mau, lemparkan ia!" Maka mereka membawa anak muda itu ke sebuah

bumi." (Di Bawah Naungan Surat At-Taubah, hal. 8-9)Sepanjang hidupnya, tafsir Fi Zhilalil Qur'an karya Sayyid Quthub belum

pernah dicetak kecuali sekali saja. Namun pada tahun di mana beliau dihukum mati di tiang gantungan, kitab tersebut dicetak sampai tujuh kali. Tujuh kali cetakan!!! Bahkan, percetakan-percetakan Kristen di Beirut apabila terancam bangkrut, maka yang lain memberi saran agar pemilik percetakan tersebut me-nyelamatkan percetakannya dari kebangkrutan dengan mencetak tafsir Fi Zhilalil Qur'an. Mereka berkata kepada yang lain, "Cetaklah Azh-Zhilal, pasti per-cetakanmu akan lancar kembali!" (Abdullah Azzam. 2002. Tarbiyah Jihadiyah I. Solo : Pustaka Al-Alaq. Hal. 108)

Pada hari Jum'at 24 Nopember 1989, Dr. Abdullah Azzam syahid ketika mobil yang ditumpangi bersama kedua anaknya meledak karena bom yang dipasang oleh musuh-musuh Islam. Sepanjang hayatnya, beliau telah mempersembahkan pemikiran, harta, dan jiwanya untuk kepentingan jihad fi sabilillah. Beliaulah yang menyerukan kepada umat Islam di seluruh penjuru dunia bahwa hukum jihad hari ini adalah fardhu 'ain hingga negeri-negeri yang dahulu masuk dalam wilayah Daulah Islamiyyah kembali ke dalam pangkuan Islam. Kitabnya yang berjudul Ayatur Rahman Fi Jihadil Afghan telah membangkitkan semangat pemuda Islam dari berbagai penjuru negeri untuk berangkat ke Afghanistan membantu saudara-saudara mereka memerangi orang-orang komunis yang di-dukung oleh Beruang Merah Uni Soviet.

Sejak beliau syahid, Maktab Khidmat Al-Mujahidin mengumpulkan berbagai ceramahnya untuk kemudian dijadikan buku. Di antara buku yang ditulis dari hasil ceramah beliau adalah Tarbiyah Jihadiyah. Buku ini mampu membangkit-kan kesadaran dan semangat para pemuda Islam untuk membela diennya melalui jalan dakwah dan jihad. (Pent.)

33

Page 34: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

bukit. Mereka mendakinya. Anak muda itu berdo'a, "Ya Allah, selamatkanlah aku dari mereka dengan cara yang Engkau ke-hendaki!" Maka bukit itu berguncang dan mereka pun berjatuhan. Lalu anak muda itu berjalan menuju kerajaan. Raja bertanya, "Apa yang telah dilakukan oleh orang-orang yang membawamu?" Anak muda itu menjawab, "Allah menyelamatkanku dari mereka." Maka sang raja memerintahkan kepada hulubalang yang lain, "Bawalah ia ke tengah lautan. Tawarkan kepadanya untuk kembali dari agamanya. Jika tetap menolak, tenggelamkan ia!" Mereka berangkat membawa anak muda itu. Anak muda itu berdo'a, "Ya Allah, selamatkanlah aku dari mereka dengan cara yang Engkau kehendaki!" Kapal mereka pun pecah sehingga mereka semua tenggelam. Anak muda itu kembali ke hadapan sang raja. Raja bertanya kepadanya, "Apa yang telah dilaku-kan oleh orang-orang yang membawamu?" "Allah menyelamatkanku dari mereka", jawab anak muda. Lalu ia berkata lagi, "Sungguh, kamu tidak akan dapat membunuhku kecuali jika kamu mau melaku-kan apa yang aku perintahkan." Sang raja bertanya, "Apa itu?" Anak muda itu menjawab, "Kumpulkan semua orang di suatu tanah lapang! Saliblah aku pada sebatang pohon, lalu ambillah sebilah anak panah dari kantongku! Letakkan anak panah itu di tengah-tengah busur, lalu ucapkan, 'Dengan nama Allah, Rabb anak muda ini', kemudian panahlah aku! Jika kamu lakukan itu, kamu akan dapat membunuh-ku."

Maka sang raja mengumpulkan semua orang di suatu tanah lapang. Ia salib anak muda tersebut pada sebatang pohon, lalu ia ambil sebilah anak panah dari kantongnya. Ia letakkan pada tengah-tengah busur, kemudian ia berkata, "Dengan nama Allah, Rabb anak muda ini." Ia pun memanahnya. Anak panah itu tepat mengenai pelipis anak muda itu. Ia meletakkan tangannya pada pelipisnya, tempat bersarangnya anak panah itu, lalu ia meninggal. Orang-orang yang hadir di situ serentak berkata, "Kami beriman kepada Rabb si anak muda … Kami beriman kepada Rabb si anak muda … Kami beriman kepada Rabb si anak muda." Raja datang dan seseorang ber-bisik kepadanya, "Lihatlah apa yang paduka khawatirkan! Demi Allah, kini benar-benar terjadi. Orang-orang telah beriman semua-

34

Page 35: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

nya." Maka sang raja memerintahkan untuk menggali parit di se-keliling tanah lapang itu. Parit pun digali dan api dinyalakan. Raja berkata, "Siapa saja yang tidak mau kembali dari agamanya, lempar-kan ke dalamnya!" Atau dikatakan kepada mereka, "Terjunlah ke dalamnya!" Maka, mereka semua melakukannya, hingga ada seorang wanita yang bersama anaknya dihinggapi keraguan untuk memasuki-nya. Anaknya berkata, "Wahai ibu, bersabarlah! Sesungguhnya ibu berada di atas kebenaran."16

16 . Cerita ini merupakan dalil diperbolehkannya operasi istisyhadiyyah 'mencari mati syahid' yang dilakukan para mujahidin di jalan Allah dalam rangka me-merangi orang-orang kafir dan para pembuat kerusakan di muka bumi.

Anak muda muslim itu mengatakan kepada sang raja kafir, "Sungguh, kamu tidak akan dapat membunuhku kecuali jika kamu mau melakukan apa yang aku perintahkan." Ia memberitahu bagaimana cara membunuhnya ketika raja tidak mampu melakukannya. Anak muda itu menjadi penyebab dan ikut serta dalam membunuh dirinya sendiri. Hubungan antara tindakan anak muda dengan operasi istisyhadiyyah sangat jelas. Ikut serta dan menyebabkan terbunuhnya diri sendiri hukumnya seperti orang yang mengatur cara terbunuhnya.

Tujuan dari kedua tindakan di atas adalah untuk kemenangan agama dan ke-muliaan pemeluknya. Apabila dalam operasi istisyhadiyyah ada kemuliaan untuk agama, kekalahan orang-orang musyrik, dan penyembuh hati orang-orang mukmin, maka diperbolehkan melakukan aksi ini tanpa dimakruhkan. Ke-maslahatan membutuhkan pengorbanan orang-orang muslim dengan salah se-orang dari mereka dalam rangka mengalahkan orang-orang kafir dan melemah-kan kekuatan mereka. Mayoritas ahlul 'ilmi membolehkan seorang muslim ber-jibaku dalam barisan orang-orang kafir meskipun ia yakin bahwa mereka akan membunuhnya. Dalil perkara ini banyak.

Mayoritas ahlul 'ilmi juga membolehkan untuk membunuh orang-orang muslim yang tertawan jika mereka dijadikan tameng oleh orang-orang kafir dan jika kejahatan dan bahaya orang-orang kafir ini tidak bisa ditolak kecuali dengan cara membunuh para tawanan yang notabene adalah saudara-saudara kita. Orang yang membunuh adalah mujahid yang mendapatkan pahala, sedangkan orang yang terbunuh adalah syahid.

Telah nyata dalam alam realita manfaat operasi ini dan cukup besar efektifitas-nya. Operasi ini telah membingungkan musuh, menumbuhkan ketakutan dalam hati mereka, dan menjadi kehancuran dan kebinasaan mereka. Operasi ini men-jadi sebab emigrasi sejumlah besar orang-orang Yahudi dari bumi Palestina dan menjadi sebab penting dalam meminimalisir jumlah imigran Yahudi ke bumi suci Palestina. Allah Ta'ala berfirman :

35

Page 36: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Sungguh, merupakan perkara besar jika seorang pemuda atau sekelompok orang mengorbankan dirinya karena alasan yang masuk akal dan tujuan yang diinginkan. Maka, selamatnya kebenaran lebih didahulukan daripada selamatnya jasad. Para pembela kebenaran me-ninggal jasad mereka, namun ide dan pemikiran mereka tetap hidup.

Telah dibicarakan tentang anak muda dan pengorbanannya agar umat manusia masuk Islam dan beriman kepada Allah. Maka, ter-wujudlah tujuan yang diinginkan oleh anak muda tersebut, yaitu ter-sampaikannya iman dan tauhid ke dalam hati. Kaumnya pun beriman dan mentauhidkan Rabb mereka. Padahal, sebelumnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata; tidak mengenal Islam dan dien yang haq. Mereka menyembah materi dan kehidupan. Mereka tunduk kepada manusia dalam peribadatan dan ketaatan. Mereka dikuasai oleh aturan dan undang-undang raja.

Meskipun hal itu tidak berlangsung lama, namun rasa tanggung jawab anak muda tersebut dan penghargaannya terhadap tauhid mampu mengalahkan semuanya. Ia pun mengumumkan kalimatul haq di tengah-tengah realitas yang ada dan mempersembahkan darah-

"Dan siapkanlah kekuatan apa saja yang kalian mampui untuk menghadapi mereka dan dari kuda-kuda yang ditambatkan yang dengannya kalian menteror musuh Allah dan musuh kalian …" (QS Al-Anfal [8] : 60)

Kekuatan adalah dengan segala sesuatu yang bisa menteror orang-orang Yahudi dan Nasrani serta melemahkan kekuatan mereka.

Mengenai masalah ini, saya telah menulis sejumlah makalah dan fatwa. Saya sebutkan sepuluh dalil disyari'atkannya operasi ini untuk mengalahkan para perampas Yahudi dan para penjajah Nasrani. Saya jelaskan kekeliruan anggapan yang menyamakan antara operasi jihadiyyah ini dengan bunuh diri yang diharamkan berdasarkan ijma' . Orang yang bunuh diri membunuh dirinya karena hawa nafsunya akibat putus asa, tidak mau bersabar, dan tidak beriman kepada qadha' dan qadar. Sedangkan orang yang mengorbankan dirinya membunuh dirinya atau menyebabkan terbunuh dirinya karena menjaga agama dan ke-hormatan, menimpakan bencana terhadap para penjajah kafir, dan mengusir mereka dari tanah air dan tanah suci umat Islam. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya, ia syahid." (Muttafaq 'alaihi dari hadits Abdullah bin 'Amru ibnul 'Ash)

Disebutkan dalam Shahih Muslim dari hadits Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang terbunuh di jalan Allah, ia syahid. Dan siapa yang meninggal di jalan Allah, ia syahid."

36

Page 37: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

nya demi kemaslahatan manusia dan untuk menghancurkan pe-nyembahan berhala. Tatkala itu, hati-hati telah bebas dari pe-nyembahan kepada agama raja dan pangkuan kehidupan duniawi. Hati-hati itu pun bersuara dengan ruh 'semangat' yang tinggi, jiwa yang tenang, dan hati yang mantap, "Kami beriman kepada Rabb si anak muda … Kami beriman kepada Rabb si anak muda … Kami beriman kepada Rabb si anak muda." Hati-hati itu tidak mau tunduk terhadap siksaan orang-orang lalim dan para penjahat.

Orang-orang yang kalah jiwa dan pikirannya, melemahkan semangat, serta meninggalkan jihad, pengorbanan, dan konfrontasi dengan pemikiran-pemikiran dan ideologi-ideologi jahiliyyah dan aturan-aturan kufur; mereka tidak mendapatkan motivasi iman ini. Mereka mencampur-adukkan antara bersabar terhadap kesewenang-wenangan penguasa dengan sikap tegar di atas keimanan dan dalam menghadapi pemerintahan jahiliyyah dan ketetapan-ketetapan politik yang membahayakan rakyat. Para imam yang ikhlas dan para da'i pemberi nasihat di semua kurun Islam senantiasa membedakan dua perkara ini. Mereka menghadapi hawa nafsu dan penyimpangan pemikiran, politik, ekonomi, aqidah, dan sebagainya dengan tekad yang ikhlas dan keberanian penuh ketakwaan. Mereka menahan derita yang ditimpakan kepada para penyuruh kema'rufan dan pen-cegah kemungkaran seperti mereka. Inilah peran dan misi ulama. Allah Ta'ala berfirman :

ويأمرون الخير إلى يدعون أمة منكم ولتكن﴿ ﴾المفلحون هم وأولئك المنكر عن وينهون بالمعروف

"Dan hendaklah ada di antara kalian sekelompok orang yang me-nyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang berumntung." (QS Ali Imran [3] : 104)

اس أخرجت أمة خير كنتم﴿ بالمعروف تأمرون للنه وتؤمنون المنكر عن وتنهون الكتاب أهل آمن ولو بالل

ا لكان Oالفاسقون وأكثرهم المؤمنون منهم لهم خير﴾"Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, me-nyuruh kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar, dan ber-

37

Page 38: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

iman kepada Allah. Seandainya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik." (QS Ali Imran [3] : 110)

يأمرون بعض أولياء بعضهم والمؤمنات والمؤمنون﴿ الصالة ويقيمون المنكر عن وينهون بالمعروف

كاة ويؤتون ه ويطيعون الز أولئك ورسوله الله سيرحمهم ه إن الل ﴾حكيم عزيز الل

"Orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, sebagain mereka men-jadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerja-kan) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mentaati Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS At-Taubah [9] : 71)

Di antara wasiat Luqmanul Hakim kepada anaknya adalah : المنكر عن وانه بالمعروف وأمر الصالة أقم يابني﴿

من ذلك إن أصابك ما على واصبر ﴾األمور عزم"Hai anakku! Dirikanlah shalat, suruhlah (manusia) mengerjakan yang ma'ruf, cegahlah (mereka) dari yang mungkar, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)

Dalam Shahih Muslim (49) dari jalan Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab berkata, "Orang yang pertama kali memulai khutbah 'ied sebelum shalat adalah Marwan. Maka, berdirilah sese-orang di hadapannya. Ia berkata, 'Shalat dilakukan sebelum khutbah.' Marwan berkata, 'Kebiasaan itu sudah ditinggalkan.' Maka, berkata-lah Abu Sa'id, 'Perkara ini sudah ditentukan. Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran hendaklah mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah dengan lisannya. Jika tidak mampu, hendaklah dengan hatinya dan itulah selemah-lemah iman.'"

Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Tidaklah seorang nabi yang

38

Page 39: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

diutus Allah kepada suatu umat sebelumku melainkan ia memiliki para pengikut dari umatnya dan para sahabat yang mengambil sunnah nya dan mengikuti perintahnya. Kemudian, datanglah setelah mereka para pengganti yang mengatakan apa yang tidak mereka kerjakan dan mengerjakan apa yang tidak mereka perintahkan. Siapa yang me-merangi orang-orang itu dengan tangannya, ia mukmin. Siapa yang memerangi dengan lisannya, ia mukmin. Siapa yang memerangi dengan hatinya, ia mukmin. Dan tidak ada keimanan di belakang itu meskipun hanya sebesar biji sawi.'" HR Muslim dalam Shahihnya (50) dari jalan Abdurrahman bin Al-Musawwir dari Abu Rafi' dari Ibnu Mas'ud.

Ad-Darimy meriwayatkan di dalam Sunannya (545) dengan sanad shahih dari jalan Al-Auza'i : Abu Katsir memberitahuku : Bapakku memberitahuku, ia berkata : Aku mendatangi Abu Dzar yang sedang duduk di jumrah wustha. Orang-orang berkumpul di se-kelilingnya meminta fatwa kepadanya. Maka, datanglah seseorang berhenti di hadapannya. Kemudian, orang itu berkata, "Bukankah Anda dilarang memberikan fatwa?" Abu Dzar mengangkat kepala-nya, lalu berkata, "Apakah engkau mengawasiku? Seandainya engkau letakkan pedang tajam di sini –ia menunjuk pada tengguknya— kemudian aku mengira dapat menyampaikan kalimat yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebelum engkau memperkenankanku, pasti akan aku sampaikan." Bukhary mencatat dalam Shahihnya dengan shighah jazm.17

Sejarah para ulama dan sikap para imam Islam dalam hal seperti ini banyak.18 Tidak seorang pun dari mereka merasa keberatan dalam beramar ma'ruf nahi munkar, memberikan fatwa terhadap perkara yang mereka ketahui sebagai kebenaran, menyampaikan suara Islam ke dunia mereka, dan berbicara tentang Islam, hakikat, unsur-unsur, dan karakteristiknya. Mereka tidaklah bersembunyi di rumah-rumah

17 . Fathul Bary (1/160)18 . Silahkan Anda merujuknya pada kitab Al-Islam Bainal Ulama' wal Hukkam

karya Abdul 'Aziz Al-Badry dan kitab Manahijul Ulama' fil Amri bil Ma'ruf wan Nahyu 'anil Munkar karya Faruq As-samurra-iy.

39

Page 40: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

mereka; menunggu izin politik untuk mengatakan kalimatul haq dan mengingkari pelaku kebatilan.

Adapun sekarang, banyak ahlul 'ilmi menjadi pegawai pe-merintahan. Ketamakan telah membisukan lisan mereka sehingga mereka tidak mampu untuk menegakkan janji yang mereka ambil di dalam Al-Kitab. Mereka tidak bisa membersihkan kebatilan dan menghentikan kerusakan. Oleh karena itu, mayoritas imam salaf me-nyeru kepada pekerjaan dagang yang bebas tanpa terikat dengan pekerjaan pemerintahan. Mereka tidak menyukai pemberian dan hadiah dari penguasa. Mereka tidak mau menerimanya sehingga tidak terdorong untuk menjilat, bermuka dua, dan mentaati penguasa dalam tujuan dan keinginannya.

Saya sangat menghormati seorang 'alim yang menahan nafsunya sehingga tidak menjadikannya hina dengan sering mendatangi istana para penguasa dan tidak butuh terhadap apa yang ada di tangan mereka. Ia menjadikan ilmu sebagai pelayan untuk agama; bukan untuk politik. Ia memberikan fatwa untuk kelangsungan agama; bukan untuk kelangsungan perut.

Budak-budak dunia dan syahwat mengingkari pembicaraan ini dan melawan pemikiran ini19. Mereka hidup dalam kegelapan padang tih dan kehinaan. Mereka lari dari hakikat realitas. Yang lebih aneh lagi adalah mereka menyingkirkan pemikiran ini atas nama agama dan ilmu pengetahuan atau kemajuan dan peradaban baru. Tidak mungkin terjadi hubungan ilmu pengetahuan dan agama dengan kebengkokan dan kekeliruan ini. Kebenaran tampak jelas, sedangkan kebatilan tergagap-gagap.

Peradaban baru dan kemajuan didirikan di atas landasan syari'at Islam dan pembersihan masyarakat dari kezhaliman, permusuhan, dan memakan harta manusia dengan batil. Meskipun di sana ada konsepsi lain tentang peradaban baru dan kemajuan yang tumbuh dari tradisi, budaya, kesombongan jahiliyyah, dan jahil terhadap hakikat dien ini, maka konsepsi itu tidak ada hubungannya sedikit pun dengan Islam. Konsepsi yang sebenarnya tentang Islam diambil dari 19 . Yaitu pembicaraan dan pemikiran tentang kewajiban beramar ma'ruf nahi

munkar, menyampaikan kebenaran Islam, dan tidak menyembunyikannya. (pent.)40

Page 41: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Al-Kitab dan As-sunnah; tidak diambil dari orang-orang yang mem-perjual-belikan ayat-ayat Allah dengan harga murah dan tidak me-miliki kemampuan terhadap hukum-hukum agama.

Orang-orang yang memperdebatkan masalah ini tidak mengetahui pintu kecacatan dan persimpangan jalan. Banyak di antara mereka berbicara tentang Islam, musyawarah, hukum, kepentingan, dan ke-adilan sosial hanya berdasarkan persangkaan belaka. Terkadang, mereka membicarakan syari'at dengan lisan kaum sekuleris. Mereka mengatakan bahwa agama adalah hubungan khusus antara hamba dengan Tuhannya dan tidak menangani urusan kehidupan. Mereka memangkas Islam dari hukum, syari'at, serta urusan politik, ekonomi, dan sosial. Padahal, Allah Ta'ala berfirman :

ه ومماتي ومحياي ونسكي صالتي إن قل﴿ رب لل أول وأنا أمرت وبذلك له شريك ال العالمين

﴾المسلمين"Katakanlah, 'Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan mati-ku hanyalah untuk Allah; Rabb alam semesta. Tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)." (QS Al-An'am [6] : 162-163)

Islam adalah ibadah dan mu'amalah … syari'at dan manhaj. Siapa yang mengimani sebagian dan mengkufuri sebagian, maka ia kafir terhadap seluruh syari'at. Shalatnya, zakatnya, hajinya, dan puasanya tidak memberinya manfaat. Allah Ta'ala berfirman :

جزاء فما ببعض وتكفرون الكتاب ببعض أفتؤمنون﴿ ويوم الدنيا الحياة في خزي إال منكم ذلك يفعل من

ه وما العذاب أشد إلى يردون القيامة عما بغافل الل﴾تعملون

"Apakah kalian beriman terhadap sebagian Al-Kitab dan ingkar ter-hadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang ber-buat demikian dari kalangan kalian melainkan kehinaan dalam ke-hidupan dunia dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada

41

Page 42: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kalian perbuat." (QS Al-Baqarah [2] : 85)

Kadang kala, mereka membicarakan jihad dan para mujahidin dengan mental minder, mempermainkan hukumnya, dan menghapus esensinya.20 Tidak aneh jika mereka menjadi orang yang paling tamak terhadap kehidupan dan tamak dalam mengikuti syahwat dan

20 . Ada sebagian kaum Muslimin yang rela menjadikan dirinya sebagai mukhdzil 'orang yang suka melemahkan semangat jihad' dan murjif 'orang yang suka me-nyebarkan aib para mujahidin'. Mereka senang memberikan julukan-julukan negatif kepada para mujahidin. Kita sering mendengar orang-orang model mereka ini menyebut mujahidin sebagai "Khawarij" dan "teroris". Sebab, para mujahidin tersebut sering membunuh orang-orang –yang menurut mereka— tidak bersalah dan merusak fasilitas umum.

Lihatlah bagaimana mereka merasa malu dan kebakaran jenggot terhadap peristiwa 11 September 2001 yang diberkati! Dengan mental minder, mereka mengutuk para pelaku aksi tersebut. Aksi tersebut –menurut mereka— tidak sesuai dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan kedamaian, bukan kekerasan seperti yang dilakukan para penyerang gedung WTC itu sehingga membunuh ± 6000 jiwa yang tidak bersalah (dalam anggapan mereka). Lantas, mereka turut mengamini (menyepakati) Amerika Serikat yang menyebut para pelaku aksi itu sebagai teroris. Dengan geram mereka mengatakan bahwa gara-gara aksi para teroris tersebut citra Islam menjadi jelek!!! Lalu …, apakah citra Islam akan menjadi bagus dalam pandangan Amerika Serikat dan negara-negara Barat kafir lainnya jika tidak terjadi peristiwa 11 September 2001? Apakah Amerika Serikat dan negara-negara Barat kafir lainnya akan berpihak kepada Islam dan berhenti memerangi kaum Muslimin jika tidak terjadi peristiwa 11 September 2001?

Sekali-kali itu semua tidak akan pernah terjadi. Allah Ta'ala berfirman :صارى وال اليهود عنك ترضى ولن ى الن بع حت تهم تت مل

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka." (QS Al-Baqarah [2] : 120)

Mereka menyesalkan dan membela 6000 jiwa darah orang kafir yang menjadi korban dalam peristiwa 11 September 2001. Akan tetapi, pernahkah mereka membela ribuan, bahkan jutaan jiwa darah umat Islam yang dibantai oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani dengan bantuan dari Amerika Serikat dan Israel la'natullah 'alaihim? Pernahkan mereka membela –atau sekadar menangisi— darah saudara-saudara kita di Palestina, Afghanistan, Iraq, Chechnya, Kashmir, Moro, dan di belahan bumi umat Islam yang lain yang ditindas oleh orang-orang kafir? Ke manakah teriakan mereka? Ke manakah komentar dan air mata

42

Page 43: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

kelezatan duniawi. Sebab, iman dan jihad mengharamkan mereka dari itu semua dan membenamkan mereka ke dalam kematian.21

Berapa banyak kita saksikan orang-orang membawa nama Islam dan membicarakannya dari waktu ke waktu. Namun, mereka men-dasarkan pembicaraannya pada pemikiran-pemikiran cacat dan paham-paham yang menyimpang dari syari'at Allah. Allah Ta'ala berfirman :

mereka? Sungguh, 6000 jiwa orang kafir yang terbunuh pada 11 September 2001 itu belum cukup untuk menebus jutaan jiwa umat Islam yang dibantai Amerika Serikat, Israel, dan antek-antek mereka di penjuru negeri umat Islam!!! Sungguh, sangat tidak pantas kita menangisi dan menyesali 6000 jiwa orang kafir sementara jutaan jiwa umat Islam yang dibantai dengan kejam tidak pernah kita menangisinya!!!

Jika tetap ada sebagian kaum Muslimin yang ngotot membela darah orang kafir dalam peristiwa tersebut dan yang semisalnya, lantas ke manakah tauhid yang selama ini sering mereka kaji? Ke manakah konsep al-wala' wal bara' yang selama ini mereka hapal?

Demikian parah fitnah yang disebarkan oleh mukhdzilun dan murjifun ini, sampai-sampai seorang ikhwan menceritakan kepada penerjemah bahwa suatu ketika ia menghadiri sebuah majelis ta'lim. Pada saat sesi tanya jawab, salah seorang peserta bertanya kepada ustadz yang menyampaikan materi ta'lim, "Bolehkah kita meminta bantuan negara kafir untuk memerangi Khawarij? Bukankah Khawarij masih muslim sehingga masih termasuk saudara kita?" Sang Ustadz lalu melemparkan pertanyaan tersebut kepada peserta lainnya agar menjawabnya. Kemudian, salah seorang peserta dengan ngelantur menjawab, "Boleh…!!! Boleh kita meminta bantuan negara kafir untuk memerangi Khawarij. Buktinya, Arab Saudi meminta bantuan kepada Amerika Serikat untuk memerangi para teroris –maksudnya mujahidin— yang mengganggu keamanan negara itu." La haula wa la quwwata illa billah!!!

Usaha mukhdzilun dan murjifun untuk merusak citra mujahidin tidak berhenti sampai di sini saja. Mereka menganggap mujahidin Palestina sebagai pelaku bid'ah karena sering melakukan aksi bom bunuh diri. Mujahidin Afghanistan mereka anggap sebagai kaum quburiyyin 'penyembah kuburan'. Para ulama yang berjihad, seperti Dr. Abdullah Azzam, Syaikh Usamah bin Ladin, Dr. Aiman Azh-Zhawahiri, Syaikh Sulaiman Abu Ghaits, dan sebagainya, mereka anggap sebagai tokoh-tokoh Khawarij. Orang-orang seperti Dr. Abdullah Azzam dan Usamah bin Ladin mereka katakan tidak pantas berbicara tentang masalah jihad ini. Lantas, siapakah yang pantas untuk membicarakannya jika ulama yang sudah bertahun-tahun hidup di medan jihad tidak pantas untuk membicarakannya?

43

Page 44: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

ذين لقوا وإذا﴿ ا قالوا آمنوا ال إلى خلوا وإذا آمنا قالوا شياطينهم ما معكم إن ه مستهزئون نحن إن الل

يعمهون طغيانهم في ويمدهم بهم يستهزئذين أولئك ربحت فما بالهدى الضاللة اشتروا ال

﴾مهتدين كانوا وما تجارتهم

Apakah orang model dirinya yang pantas untuk membicarakannya sedangkan ia enggan berjihad?!! Kalau pun ia berangkat ke medan jihad, ia bergabung dengan mukhdzilun dan murjifun sehingga malah banyak menimbulkan masalah di medan jihad??!!!

Ibnu Taimiyah rahimahullah berpendapat bahwa tidak dimintai fatwa dalam masalah jihad kecuali para ulama yang berada di bumi jihad. Tidak dimintai fatwa dalam masalah jihad kecuali para ulama yang mengetahui keadaan jihad dan turut berjihad. Beliau mengatakan, "Wajib mengambil pelajaran dalam urusan jihad dengan pendapat ahli dien yang benar yang memiliki pengetahuan terhadap apa yang dilakukan penduduk dunia; bukan orang yang berpendapat dalam dien hanya sebatas tekstual."

Ibnu Taimiyah mewajibkan bahwa kita harus mengambil fatwa dalam urusan jihad dari orang yang memiliki dua sifat :Pertama, ia harus tinggal di medan jihad sehingga mengetahui kebutuhan jihad dan mengetahui apa yang dilakukan penduduk dunia.Kedua, ia termasuk ulama yang dikenal atau ahli dien yang benar. Apabila dua syarat ini lenyap, maka ia tidak dimintai fatwa tentang jihad. (Nihayah wal Khulashah min Kalamisy Syaikh Abdullah Azzam. Maktabah Al-Maqdese. Hal. 6)

Maka, bagaimana mungkin fatwa ulama yang belum pernah terjun langsung dan hidup di bumi jihad lebih diutamakan daripada fatwa ulama yang sepanjang hidupnya berada di medan jihad??!! Oleh karena itu, pendapat-pendapat negatif tentang jihad dan mujahidin yang sering dikemukakan oleh murjifun dan mukhdzilun adalah tertolak karena mereka bukan ahlinya dalam masalah ini meski bagaimana pun alasan mereka.

Sayyid Quthub rahimahullah mengatakan, "Sesungguhnya fiqih itu tidak diambil dari orang-orang yang hanya duduk/meninggalkan jihad. Sesungguhnya Dienullah itu tidak dipelajari dari seorang faqih yang beku dan hanya duduk/ meninggalkan jihad." (Azzam, Abdullah. 2002. Di Bawah Naungan Surat At-Taubah. Solo : Pustaka Al-Alaq. Hal. 241) (Pent.)

21 . Dr. Abdullah Azzam mengatakan, "Dunia dan jihad tidak akan pernah saling bertemu. Semakin engkau berlapang-lapang dengan dunia, maka semakin me-

44

Page 45: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

"Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, 'Kami telah beriman.' Dan apabila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan, 'Se-sungguhnya kami sependirian dengan kalian, kami hanyalah ber-olok-olok. Allah akan (membalas) olok-olok mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka, tidaklah ber-untung perniagaannya dan tidak pula mereka mendapat petunjuk." (QS Al-Baqarah [2] : 14-16)

Islam mempunyai musuh dari dalam dan dari luar. Mereka ber-temu pada kepentingan bersama dalam mencabut Islam dari kehidup-an, memberangus pemeluknya dan menggiringnya ke dalam pangku-an Yahudi dan Nasrani, serta merintangi perkembangannya. Tidak mungkin kelompok jahiliyyah yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam mewujudkan janjinya ketika mereka menguasai bumi dan manusia. Meskipun mereka bisa menguasai banyak bidang pada hari-hari pahit ini, namun ingatlah bahwa hari-hari terus berputar. Kemuliaan hanyalah milik Allah, Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam, dan orang-orang mukmin.

Allah berjanji akan menolong dien-Nya, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin yang menjadi pasukan-Nya serta menghinakan orang-orang kafir. Ini adalah janji yang pasti terjadi.

Keadaan yang tegak di atas kesyirikan dan kekufuran, peraturan jahiliyyah, perampasan tanah air, pencemaran kehormatan, dan pen-cegahan terhadap ide-ide mulia ini tidak berlangsung selamanya meskipun jalannya terbentang lebar, kekuasaannya kuat, dan ber-langsung lama di bumi. Wajib mengimani kebenaran ini dan wajib mencurahkan segenap kekuatan untuk mewujudkannya. Syaratnya adalah kita harus menegakkan Islam, menggerakkan fisik dan hati,

rintangi urusan-urusan jihadmu. Semakin bertambah kemewahan hidupmu, maka semakin bertambah pula keenggananmu pergi berjihad. Kemewahan adalah musuh jihad. Berlapang-lapang dalam soal duniawi adalah musuh jihad. Gaya hidup jetset adalah musuh jihad. Zuhud adalah pondamen besar yang menjadi landasan sehingga jihad bisa tegak di atasnya." (Tarbiyah Jihadiyah III, hal. 125) (Pent.)

45

Page 46: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

dan beramal hanya untuk Allah dengan sebenar-benarnya dan seyakin yakinnya. Allah Ta'ala berfirman :

﴾المؤمنين نصر علينا حقا وكان﴿"Dan Kami berkewajiban menolong orang-orang mukmin." (QS Ar-Rum [30] : 47)

هم المرسلين لعبادنا كلمتنا سبقت ولقد﴿ لهم إن ﴾الغالبون لهم جندنا وإن المنصورون

"Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul. (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang." (Qs Ash-Shaffat [37] : 171-173)

Pertolongan bagi orang-orang mukmin adalah janji dari Allah. Tidak diragukan realisasinya dalam realitas kehidupan meskipun lama dan lambat menurut perhitungan manusia. Memang, manusia diciptakan suka tergesa-gesa. Allah Ta'ala berfirman :

ه نصر إن أال﴿ ﴾قريب الل"Ketahuilah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS Al-Baqarah [2] : 214)

﴿ ه وعد ه يخلف ال الل اس أكثر ولكن وعده الل ال الن﴾يعلمون

"(sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS Ar-Rum [30] : 7)

Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya (4/103) dengan sanad shahih dari jalan Shafwan bin Muslim berkata : Salim bin 'Amir memberitahuku dari Tamim Ad-Dary berkata : Saya men-dengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Perkara ini (yaitu Islam) sungguh akan mencapai wilayah yang dicapai oleh siang dan malam. Allah tidak akan meninggalkan satu rumah pun di kota dan di desa melainkan Ia masukkan dien ini dengan kemuliaan orang yang mulia atau kehinaan orang yang hina. Kemuliaan yang dengannya Allah memuliakan Islam dan kehinaan yang dengannya Allah menghinakan kekufuran."

46

Page 47: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Tamim Ad-Dary mengatakan, "Saya mengetahuinya pada keluargaku. Orang yang masuk Islam di antara mereka mendapatkan kebaikan dan kemuliaan, sedangkan yang kafir mendapatkan kehina-an dan harus membayar jizyah."

Berita gembira tentang kembalinya Islam, kemenangan pemeluk-nya, dan hubungan generasi penerusnya dengan generasi pendahulu-nya banyak. Hal itu pasti terjadi dengan kemuliaan orang yang mulia atau kehinaan orang yang hina. Tidak usah kaum Muslimin berputus asa dan merasa lemah karena melihat kondisi hari ini yang me-nyakitkan dan kebodohan tiada tara. Meskipun kesesatan tersebar, kerusakan semakin membesar, dan kehormatan dicemarkan, namun Islam akan tetap abadi. Wilayahnya akan bertambah luas dan men-capai wilayah yang dicapai oleh siang dan malam dengan kejujuran para ulama, usaha para aktivis dakwah, dan darah para syuhada.

Tidak ada kesempatan untuk berpangku tangan dan duduk-duduk bersama para pendurhaka. Islam terealisasi dengan keseriusan, bukan dengan main-main; dengan kerja, bukan dengan angan-angan; dan dengan hati yang jujur, bukan dengan jiwa yang berkhianat. Allah Ta'ala berfirman :

ها﴿ ذين ياأي في انفروا لكم قيل إذا لكم ما آمنوا اله سبيل اقلتم الل الدنيا بالحياة أرضيتم األرض إلى اث

قليل إال اآلخرة في الدنيا الحياة متاع فما اآلخرة منOا يعذبكم تنفروا إال وال غيركم قومOا ويستبدل أليمOا عذاب

وه Oا تضر ه شيئ ﴾قدير شيء كل على والل"Hai orang-orang yang beriman! Apakah sebabnya apabila dikata-kan kepada kalian, 'Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah', kalian merasa berat dan ingin tinggal di tempat kalian? Apakah kalian puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti ke-hidupan di akhirat? Padahal, kenikmatan hidup di dunia ini (di-bandingkan) dengan kehidupan di akhirat hanyalah sedikit. Jika kalian tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kalian dengan siksa yang pedih dan digantinya (kalian) dengan kaum yang lain. Kalian tidak dapat memberi madharat kepada-Nya sedikit

47

Page 48: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

pun. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS At-Taubah [9] : 38-39)

ه إن﴿ بأن وأموالهم أنفسهم المؤمنين من اشترى اللة لهم ه سبيل في يقاتلون الجن ويقتلون فيقتلون الل

وراة في حقا عليه وعدOا ومن والقرآن واإلنجيل الته من بعهده أوفى ذي ببيعكم فاستبشروا الل بايعتم ال

﴾العظيم الفوز هو وذلك به"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari Allah? Maka, bergemberilah dengan jual-beli yang telah kalian lakukan itu. Itulah kemenangan yang besar." (QS At-Taubah [9] : 111)

Hakikat keimanan kepada Allah dan bai'at kepada-Nya telah ter-cermin dalam diri para sahabat radhiyallahu 'anhum ketika mereka menginfakkan harta karena Allah, mengorbankan jiwa dengan penuh kesabaran, dan berjihad di jalan Allah dengan pantang mundur hingga kebenaran dapat ditegakkan, manusia mengenal Rabbnya, dan tunduk terhadap Sang Penciptanya. Lalu, tidak ada yang tersisa di muka bumi ini kecuali muslim yang bertauhid atau kafir yang hina yang tunduk membayar jizyah dan patuh terhadap kekuasaan Islam. Ketika itu, orang-orang kafir berada dalam jaminan dan perlindungan kaum Muslimin. Beginilah kondisi pada saat tercerminnya hakikat keimanan kepada Allah dalam generasi Qur'ani dan pada saat generasi awal Islam mengetahui tugas mereka dalam kehidupan.

Kita sebagai generasi hari ini; ketika mau menapaki jejak mereka, memberikan jiwa untuk dien ini, dan melalui jalan kebenaran tanpa merasa takut kepada manusia, kita pasti bisa melewati hari-hari pahit, rintangan-rintangan, dan kekalahan yang menghinakan ini. Kita bisa menghancurkan singgasana kekufuran, mengalahkan budak-budak syahwat, dan menguasai musuh-musuh kita. Inilah yang dijanjikan

48

Page 49: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

oleh Rabb kita jika kita mau memperbaiki keadaan kita dan mau kembali kepada petunjuk kita. Islam itu tinggi dan tidak ada yang melebihi ketinggiannya.

Dalam hadits Al-Mughirah bin Syu'bah radhiyallahu 'anhu di-sebutkan bahwa pemimpin pasukan Kisra keluar menghadapi kaum Muslimin dengan 40.000 prajurit. Lalu, berdirilah seorang pe-nerjemah. Ia berkata, "Silakan salah seorang dari kalian berbicara!" Al-Mughirah berkata, "Silakan bertanya semaumu!" Penerjemah itu bertanya, "Siapa kalian ini?" Al-Mughirah menjawab, "Kami adalah orang-orang Arab. Dahulu, kami berada dalam kemalangan dan bencana yang parah. Kami mengisap kulit karena kelaparan, me-makai rambut sebagai jimat, dan menyembah pohon dan batu. Di saat seperti itu, Allah mengutus kepada kami seorang Nabi yang berasal dari kaum kami. Kami mengenal bapak dan ibunya. Nabi kami dan Rasul Rabb kami shallallahu 'alaihi wa sallam itu menyuruh kami untuk memerangi kalian hingga kalian mau menyembah Allah semata atau membayar jizyah. Nabi kami shallallahu 'alaihi wa sallam memberitahu kami dari risalah Rabb kami bahwa orang yang ter-bunuh dari kami berada di surga dalam nikmat yang tidak pernah ia lihat bandingannya sama sekali. Sedangkan orang yang tersisa dari kami akan menguasai kalian." HR Bukhary (3159)

Di atas landasan ini, Islam bangkit dan kuat. Pemeluknya pun menjadi mulia. Sekali-kali, hari-hari tidak akan berlalu hingga semua agama hanya milik Allah. Tidak ada Yahudi dan Nasrani di bumi ini. Tidak akan tersisa seorang pun dari ahli kitab yang membayar jizyah.

Dalam Shahihain22 dari jalan Ibnu Syihab dari Ibnul Musayyib disebutkan bahwa ia mendengar Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hampir tiba waktunya Ibnu Maryam turun kepada kalian menjadi hakim yang adil. Ia akan meng-hancurkan salib, membunuh babi, dan meletakkan jizyah. Harta akan melimpah ruah sehingga tidak seorang pun menerimanya."

Makna sabdanya "meletakkan jizyah", maksudnya Nabi Isa tidak menerima kecuali Islam sehingga semua agama hanya milik Allah. 22 . Bukhary (2222) dan Muslim (155)49

Page 50: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Tidak tersisa lagi Yahudi dan Nasrani di muka bumi. Ini adalah pen-dapat sekelompok fuqaha' dan para imam mujtahid.

Kelompok yang lain mengatakan, "Maknanya adalah bahwa harta melimpah ruah hingga tidak didapatkan seorang pun yang mungkin membayar jizyah. Maka, jizyah ditinggalkan karena tidak ada yang membutuhkannya."

Kelompok ketiga mengatakan, "Sesungguhnya maksud 'meletak-kan jizyah' adalah penetapannya terhadap orang-orang kafir tanpa digabungkan. Pada saat itu harta melimpah ruah."

Telah disebutkan dalam banyak riwayat yang memperkuat pen-dapat pertama. Isa menyeru kepada Islam dan tidak menerima jizyah. Pada zamannya, Allah menghancurkan semua agama kecuali Islam.

Bukhary23 meriwayatkan dari jalan Jarir dari 'Imarah bin Al-Qa'qa' dari Abu Zar'ah dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian memerangi orang-orang Yahudi; hingga batu yang di belakangnya ada orang Yahudi berkata, 'Wahai Muslim! Ini di belakangku ada orang Yahudi, bunuhlah ia!'" HR Muslim24 dari hadits Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah. Syaikhani25 (Bukhari dan Muslim) menyepakati periwayat-annya dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma.

Sekarang, tibalah waktunya bagi kaum Muslimin di belahan timur dan barat bumi untuk kembali kepada petunjuk mereka, menyepakati urusan mereka, dan memerangi musuh Allah dan musuh mereka. Kaum Muslimin dibantai di negeri-negeri mereka. Mereka banyak menderita karena pengkhianatan Yahudi dan makar Nasrani serta ke-jahatan politik mereka dalam masalah tempat tinggal dan kehormat-an. Allah Ta'ala berfirman :

ذين أذن﴿ هم يقاتلون لل ه وإن ظلموا بأن على اللذين لقدير نصرهم إال حق بغير ديارهم من أخرجوا ال

نا يقولوا أن ه رب ه دفع ولوال الل اس الل ببعض بعضهم الن23 . No. (2926) 24 . No. (2922)25 . Bukhary (2925) dan Muslim (2921)

50

Page 51: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

اسم فيها يذكر ومساجد وصلوات وبيع صوامع لهدمته ا الل Oه ولينصرن كثير ه إن ينصره من الل لقوي الل

﴾عزيز"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata, 'Rabb kami hanyalah Allah.' Sekiranya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi, dan masjid-masjid yang didalamnya banyak disebut nama Allah. Se-sungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuasa lagi Maha Perkasa." (QS Al-Hajj [22] : 39-40)

Sepanjang sejarah kita –kaum Muslimin— tidak pernah men-jumpai tragedi dan pembantaian yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani lebih besar dan lebih hancur daripada pem-bantaian hari ini26. Sampai-sampai, mereka berbahagia di atas pen-deritaan kita dan mendirikan negara mereka di atas negeri-negeri kita. Sebagian kaum Muslimin menjadi bangkai yang hanya diam. Mereka tidak bergerak untuk berjihad dan mengubah keadaan, namun malah memilih untuk menunggu. Mereka menunggu kemenangan tanpa me-lakukan perlawanan yang bisa disebutkan atau pengorbanan yang bisa disyukuri.

Islam menolak semua ini. Islam menolak kelemahan, kebodohan, dan kemalasan. Islam menolak seruan-seruan yang menghancurkan 26 . Bencana yang menimpa kaum Muslimin pada tahun 617 H akibat ulah Tartar

adalah bala' dan musibah besar. Di dalam Al-Kamil (10/399), Ibnul Atsir meng-komentari peristiwa tersebut, "Jika seandainya seseorang mengatakan, 'Sesungguhnya sejak Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan Adam hingga sekarang, alam tidak pernah ditimpa bencana seperti ini', pasti ia benar. Sebab, sejarah tidak memuat peristiwa yang mendekatinya." Tartar adalah bangsa campuran yang tidak beragama, sedangkan yang kita bicarakan adalah mengenai fitnah Yahudi dan Nasrani karena penyimpangan mereka.

51

Page 52: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

kaum Muslimin dan mengoyak kehormatan mereka. Islam me-merintahkan jihad memerangi para pelanggar janji dan penjajah dan membersihkan negeri-negeri kaum Muslimin dari tangan para pe-rampas hingga datang janji Allah sedangkan kita tetap berada dalam jihad. Allah Ta'ala berfirman :

في وأنفسكم بأموالكم وجاهدوا وثقاالO خفافOا انفروا﴿ه سبيل ﴾تعلمون كنتم إن لكم خير ذلكم الل

"Berangkatlah kalian, baik dalam keadaan merasa ringan atau me-rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwa kalian di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui." (Qs At-Taubah [9] : 41)

ه الدين ويكون فتنة تكون ال حتى وقاتلوهم﴿ فإن لل﴾الظالمين على إال عدوان فال انتهوا

"Dan perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah dan agama itu hanya untuk Allah belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kalian), maka tidak ada permusuhan (lagi) kecuali terhadap orang-orang yang zhalim." (QS Al-Baqarah [2] : 193)

Ahlul 'ilmi sepakat atas wajibnya memerangi orang-orang kafir yang menjajah negeri kaum Muslimin. Apabila penduduk negeri yang diserang mampu menolak kejahatan mereka, maka itu sudah cukup tanpa perlu bantuan Muslimin lain. Namun, apabila penduduk negeri tersebut tidak mampu menolak tipu daya para penyerang dan tidak mampu menyingkirkan mereka, maka wajib atas penduduk negeri lain yang dekat dengan posisi musuh untuk memerangi orang-orang kafir dan mencegah agresi mereka. Ini adalah perkara yang telah maklum berdasarkan syari'at. Tidak seorang muslim pun yang menentangnya.27

Allah Ta'ala berfirman :

27 . Lihat : Syarhus Sunnah karya Al-Baghawy (10/374), Tafsir Al-Qurthuby (5/279 dan 8/151), Al-Mughny (10/366), Al-Muhalla (5/341), Hasyiyah Ibnu 'Abidin (4/124), As-Sailul Jarrar (4/520), dan Al-Jihad wal Qital fis Siyasah As-Syar'iyyah (1/636-638)

52

Page 53: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

ها﴿ ذين ياأي ذين قاتلوا آمنوا ال الكفار من يلونكم اله أن واعلموا غلظةO فيكم وليجدوا قين مع الل ﴾المت

"Hai orang-orang yang beriman! Perangilah orang-orang kafir di sekitar kalian dan hendaklah mereka mendapatkan kekerasan dari kalian. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang ber-takwa." (QS At-Taubah [9] : 123)

ه سبيل في تقاتلون ال لكم وما﴿ من والمستضعفين اللجال ساء الر ذين والولدان والن نا يقولون ال أخرجنا رب

القرية هذه من ا لدنك من لنا واجعل أهلها الظالم وليا لدنك من لنا واجعل Oنصير ذين في يقاتلون آمنوا اله سبيل ذين الل الطاغوت سبيل في يقاتلون كفروا وال

يطان أولياء فقاتلوا إن الش يطان كيد ﴾ضعيفOا كان الش"Mengapa kalian tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah, baik laki-laki , wanita-wanita, maupun anak-anak yang semuanya berdo'a, 'Ya Rabb kami! Keluarkanlah kami dari negeri ini yang zhalim penduduknya dan berilah kami pe-lindung dari sisi-Mu dan berilah kami penolong dari sisi-Mu.' Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah dan orang-orang kafir berperang di jalan thaghut. Karena itu, perangilah kawan-kawan setan itu. Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah." (QS An-Nisa' [4] : 75-76)

Berkata Al-Qurthuby rahimahullah mengenai firman Alah "wa ma lakum la tuqatiluna fi sabilillah" adalah dorongan untuk berjihad yang mencakup pembebasan orang-orang lemah dari tangan orang-orang kafir musyrik yang menimpakan kepada mereka sejelek-jelek siksaan dan menghalang-halangi mereka dari dien. Allah Ta'ala me-wajibkan jihad untuk meninggikan kalimat-Nya, memenangkan dien-Nya, dan menyelamatkan hamba-hamba-Nya mukmin yang lemah meskipun dalam aksi itu ada kerugian jiwa.28

28 . Tafsir Al-Qurthuby (5/279) dan silakan lihat Masyari'ul Asywaq ila Mashari'il 'Isyaq (2/828-838)53

Page 54: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Dengan jihad, orang-orang mukmin mendapatkan pahala syuhada' yang terbunuh di jalan Allah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Siapa yang terbunuh di jalan Allah, ia syahid. Dan siapa yang meninggal di jalan Allah, ia juga syahid." HR Muslim (1915) dari jalan Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah.

Allah Ta'ala berfirman tentang orang-orang yang terbunuh di jalan-Nya dan mengorbankan jiwa mereka :

ذين تحسبن وال﴿ ه سبيل في قتلوا ال Oا الل أحياء بل أمواتهم عند ه آتاهم بما فرحين يرزقون رب فضله من الل

ذين ويستبشرون أال خلفهم من بهم يلحقوا لم بال من بنعمة يستبشرون يحزنون هم وال عليهم خوف

ه ه وأن وفضل الل ﴾المؤمنين أجر يضيع ال الل"Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Bahkan, mereka itu hidup di sisi Rabb mereka dengan mendapat rezki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka. Mereka memberikan kabar gembira terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka bahwa tidak ada ke-khawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka memberikan kabar gembira dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tidak menyia-nyaikan pahala orang-orang yang beriman." (QS Ali Imran [3] : 169-171)

Dalam Shahih Muslim (1887) dari jalan Al-A'masy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq berkata : Kami bertanya kepada Abdullah bin Mas'ud tentang maksud ayat ini. Ia berkata : Sesungguhnya kami juga telah menanyakannya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Ruh-ruh mereka berada dalam perut burung hijau yang beterbangan pada tanaman berbunga warna-warni yang ber-gelantungan di 'arsy. Burung tersebut pergi berjalan-jalan sesukanya di surga. Kemudian, ia istirahat di tanaman tersebut. Tiba-tiba, Rabb mereka datang kepada mereka. Ia berfirman, 'Apakah kalian meng-inginkan sesuatu?' Mereka berkata, 'Apalagi yang kami inginkan?

54

Page 55: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Sedangkan kami pergi berjalan-jalan di surga sesuka kami.' Allah berfirman kepada mereka tiga kali. Tatkala mengetahui bahwa mereka tidak akan berhenti ditanya, mereka mengatakan, 'Wahai Rabb kami, kami ingin Engkau mengembalikan ruh kami ke dalam jasad kami sehingga kami terbunuh di jalan-Mu sekali lagi.' Ketika Allah mengetahui bahwa mereka tidak memiliki kebutuhan, maka mereka ditinggalkan."

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada seorang pun yang masuk surga ingin kembali ke dunia –sedangkan ia tidak memiliki apa-apa di dunia— kecuali orang yang mati syahid. Ia berangan-angan dapat kembali ke dunia hingga terbunuh sepuluh kali karena melihat karamah." Muttafaq 'alaihi29 dari hadits Syu'bah dari Qatadah dari Anas radhiyallahu 'anhu.

Hadits-hadits shahih menunjukkan bahwa jihad fi sabilillah adalah seutama-utama amal dan orang yang melaksanakannya adalah seutama-utama hamba. Inilah yang mendorong para sahabat dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik untuk berlomba-lomba dalam melaksanakannya dan mendapatkan pahalanya. Mereka pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Apa yang bisa menyamai jihad?" Nabi bersabda, "Kalian tidak mampu melaksanakannya." Diriwayatkan bahwa para sahabat mengulangi pertanyaan dua atau tiga kali. Setiap itu pula Nabi bersabda, "Kalian tidak mampu melaksanakannya." Beliau bersabda pada kesempatan ketiga, "Permisalan seorang yang berjihad di jalan Allah seperti orang yang berpuasa dan berdiri shalat membaca ayat-ayat Allah. Ia tidak berhenti dari puasa dan shalatnya hingga orang yang berjihad di jalan Allah Ta'ala kembali." HR Muslim dalam Shahihnya (1878) dari jalan Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah. HR Bukhari (2785) diriwayatkan dengan maknanya dari hadits Abu Hushain dari Dzakwan dari Abu Hurairah.

Dalam Shahihain30 dari jalan Az-Zuhry dari Atha' bin Yazid Al-Laitsy dari Abu Sa'id Al-Khudry radhiyallahu 'anhu berkata : Di-29 . Bukhary (2817) dan Muslim (1877)30 . Bukhari (2786) dan Muslim (1888)55

Page 56: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

tanyakan, "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling utama?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Seorang mukmin yang berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya."31 Para sahabat bertanya, "Kemudian siapa?" Rasulullah menjawab, "Seorang mukmin yang berada di suatu lembah yang takut kepada Allah dan meninggalkan manusia karena khawatir terpengaruh ke-jahatannya."

31 . Para ulama telah menjelaskan keutamaan jihad dan mujahid dengan berdasarkan keterangan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mengenai masalah ini, silakan merujuk pada kitab Fadhlul Jihad wal Mujahidin 'Keutamaan Jihad dan Mujahidin' karya Syaikh Abdul Aziz bin Baz.

Termasuk keutamaan jihad adalah Allah menjanjikan akan memberi hidayah bagi orang-orang yang berjihad di jalan-Nya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, "Oleh karena itu, jihad menjadi sebab mendapatkan hidayah yang meliputi pintu-pintu ilmu sebagaimana ditunjukkan dalam firman Allah Ta'ala,

ذين هم فينا جاهدوا وال سبلنا لنهدين"Orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami." (QS Al-'Ankabut [29] : 69)

Allah menjadikan hidayah semua jalan-Nya bagi orang yang berjihad mencari keridhaan-Nya. Oleh karena itu, Imam Abdullah Ibnul Mubarak dan Imam Ahmad bin Hanbal serta selain mereka mengatakan, 'Apabila umat manusia berselisih pendapat dalam suatu perkara, maka perhatikanlah apa pendapat ahluts tsughur (orang yang berada di bumi jihad). Sesungguhnya kebenaran bersama mereka karena Allah berfirman, 'Orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.'

Demikian juga, di dalam jihad terdapat hakikat kezuhudan terhadap kehidupan dunia dan terhadap alam dunia. Di dalam jihad juga terdapat hakikat keikhlasan karena ayat di atas membicarakan orang yang berjihad di jalan Allah; bukan di jalan kekuasaan, harta, dan fanatisme golongan. Semua ini tidak akan terjadi kecuali bagi orang yang berperang agar semua dien hanya bagi Allah dan agar kalimatullah menjadi tinggi." (Majmu'atul Fatawa [28/243])

Dr. Abdullah Azzam mengatakan, "Jihad merupakan tanda yang paling jelas mengenai ketakwaan. Karena itu, dahulu, apabila di kalangan umat Islam atau di ibukota timbul persoalan yang sulit dipecahkan oleh para fuqaha, mereka berkata, 'Tanyakanlah kepada ahli tsughur, yaitu orang-orang yang berada (ribath) di perbatasan, karena mereka adalah orang-orang yang lebih dekat kepada Allah dan lebih pantas untuk mendapatkan ijabah (jawaban). Mereka

56

Page 57: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Nash-nash yang menunjukkan atas keutamaan jihad dan mujahid banyak. Para mujahid di jalan Allah mengetahuinya dari orang-orang sebelum mereka. Hal itu terus berlalu terhadap orang-orang setelah mereka. Sungguh beruntung ruh yang ada dalam jasad mereka dan darah yang tertumpah dalam rangka melindungi Islam dan memecah-kan kekuatan musuh-musuhnya.

Demikianlah. Namun, sebagian orang yang kalah mental dan pikirannya dan terpengaruh oleh tulisan para orientalis mengutarakan masalah jihad ini dan membatasinya dalam jihad difa'y "defensif" melawan musuh. Mereka berusaha keras menakwilkan dalil-dalil qath'i dalam masalah ini. Mereka buta dari dalil-dalil dan bukti-bukti yang menunjukkan atas jihad thalaby "ofensif" hingga semua agama hanya milik Allah. Mereka berusaha menenangkan bangsa-bangsa yang terzhalimi dan terkalahkan dari kezhaliman peraturan yang ber-

lebih layak untuk mendapatkan taufik sehingga mengerti jawabannya.' Mereka menanyakan persoalan itu kepada ahli tsughur." (Di Bawah Naungan Surat At-Taubah, hal.241)

Demikianlah para pendahulu kita memberi contoh ketika terjadi perselisihan pendapat. Sebagai pengikut yang berusaha meneladani mereka, semestinya kita juga mengambil pendapat ulama ahli tsughur dan mujahidin dalam menghadapi perselisihan yang timbul begitu dahsyat di kalangan umat ini. Perkara ini sudah cukup jelas.

Akan tetapi, sebagian orang yang rela menjadi mukhdzil dan murjif dengan dengki dan congkak membantah ketentuan Allah ini. Ia menganggap bahwa orang yang berjihad dan berada di front-front jihad tidak otomatis sebagai orang-orang yang mendapat hidayah. Sebab, —menurutnya— kenyataannya didapati orang-orang yang berjihad namun tidak di jalan Allah. Tak sedikit pula orang-orang yang menyerukan jihad dan terlibat dalam peperangan ternyata aqidahnya rusak dan keyakinannya menyimpang. Alasan ini ia maksudkan untuk menuduh mujahidin bahwa jihad yang mereka lakukan adalah jihad yang menyimpang dan tidak sesuai dengan syari'at. Jika jihadnya menyimpang, —menurutnya—mungkinkah mereka di atas hidayah?

Sesungguhnya fiqhul jihad hanya diambil dari orang yang berjihad. Orang yang enggan berjihad tidak akan paham fiqhul jihad. Akibatnya, ketika berbicara tentang jihad, ia akan berbicara ngelantur, tidak produktif, dan menyalahkan mujahidin. Jika menurut mereka orang yang berjihad tidak lantas mendapatkan hidayah, maka lebih pantas lagi untuk tidak mendapatkan hidayah adalah orang yang enggan berjihad, mencela jihad dan mujahidin, dan merasa telah berbuat baik atas perbuatannya tersebut. Na'udu billahi min dzalik. (Pent.)

57

Page 58: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

laku. Di belakang kekalahan mental dan pikiran ini adalah kebodohan terhadap hakikat Islam dan hakikat jihad dalam syari'at Islam. Allah Ta'ala berfirman :

ه الدين ويكون فتنة تكون ال حتى وقاتلوهم﴿ ه كل لله فإن ( المؤمنين وفتنة الشرك عن ) أي انتهوا فإن الل ﴾بصير يعملون بما

"Perangilah mereka hingga tidak ada lagi fitnah dan agama hanya milik Allah semata. Jika mereka berhenti (yaitu berhenti dari ke-syirikan dan memerangi orang-orang mukmin), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat terhadap segala yang kalian lakukan." (QS Al-Al-Anfal [8] : 39)

حيث المشركين فاقتلوا الحرم األشهر انسلخ فإذا﴿ كل لهم واقعدوا واحصروهم وخذوهم وجدتموهم

كاة وآتوا الصالة وأقاموا تابوا فإن مرصد وا الز فخله إن سبيلهم ﴾رحيم غفور الل

"Apabila sudah habis bulan-bulan haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrik itu di mana saja kalian jumpai mereka dan tangkap- lah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguh-nya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS At-Taubah [9] : 5)

ذين قاتلوا﴿ ه يؤمنون ال ال وال بالل وال اآلخر باليوممون م ما يحر ه حر الحق دين يدينون وال ورسوله الل

ذين من وهم يد عن الجزية يعطوا حتى الكتاب أوتوا ال﴾صاغرون

"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari akhir, tidak mengharamkan apa yang telah di-haramkan oleh Allah dan Rasul-Nya, dan tidak beragama dengan agama yang benar (Islam), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-

58

Page 59: MENGGAPAI PERTOLONGAN ALLAH - … file · Web viewTauhid adalah kebenaran yang tidak pantas bagi pembelanya untuk memperlunak saluran dalam melaksa-nakan hak-haknya dan menghadapi

Pertolongan Allah Telah Dekat

Kitab kepada mereka sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk." (QS At-Taubah [9] : 29)

Dalam Shahihain32 dari jalan Syu'bah dari Waqid bin Muhammad bin Zaid bin Abdillah bin 'Umar dari bapaknya dari Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku di-perintahkan untuk memerangi umat manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah dan Muham-mad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Apabila melaksanakan itu semua, mereka mendapatkan perlindungan dariku terhadap darah dan harta mereka kecuali berdasarkan hukum Islam; sedangkan perhitungannya diserahkan kepada Allah."

Dalil-dalil ini semuanya mengenai jihad thalaby, yaitu sengaja memerangi orang-orang kafir di negeri mereka meskipun mereka tidak melakukan agresi agar masuk ke dalam dien secara keseluruhan selama tidak menimbulkan bahaya atau umat Islam lemah dan tidak mampu melakukannya.

Jenis kedua adalah jihad menahan agresi terhadap negeri kita dan negeri-negeri kaum Muslimin pada umumnya. Hal ini wajib ber-dasarkan ijma' dan termasuk perkara yang disepakati dalam semua syari'at, konvensi negara, peraturan, dan semua politik. Wahyu, akal, dan fitrah menunjukkan kewajiban ini sebagaimana telah dijelaskan. Allah Ta'ala mewajibkan jihad untuk meninggikan kalimah-Nya, memenangkan agama-Nya, dan menyelamatkan orang-orang mukmin yang lemah dari cengkeraman orang-orang kafir yang jahat. Wallahu a'lam.

Ditulis olehSyaikh Sulaiman bin Nashir Al-'Ulwan

Qasim Buraidah7-8-1422 H.

32 . Bukhary (25) dan Muslim (22) 59