MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan...

108
MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI SUMBER INSPIRASI BAGI PELAYANAN KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh: Yunita F Pomarci NIM: 141124032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan...

Page 1: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI

SUMBER INSPIRASI BAGI PELAYANAN KATEKIS DI ZAMAN

SEKARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Yunita F Pomarci

NIM: 141124032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu

menyertaiku, dan untuk orangtua angkatku Yosefita N Kahol yang telah

membesarkanku, mendukungku dan mencintai aku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

v

MOTTO

“Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk

memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku

tidak memberitakan Injil ”

1 Kor 9:16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN

RASUL PAULUS SEBAGAI SUMBER INSPIRASI BAGI PELAYANAN

KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG”. Judul skripsi ini dipilih berdasakan

keprihatinan terhadap perubahan arus zaman yang menyebabkan tantangan

pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital

pada era sekarang mengubah karakteristik budaya, perilaku dan cara

berkomunikasi. Hidup umat beriman di era digital ini tidak terlepas dari pengaruh

media sosial. Budaya digital mewarnai hidup umat beriman saat ini. Di tengah

budaya digital Gereja dalam melaksanakan tugas perutusan menghadapi berbagai

tantangan, demikian juga pelayanan para katekis. Perubahan perkembangan arus

zaman menyebabkan tantangan pelayanan semakin sulit, maka hal ini dapat

mengakibatkan kurangnya kualitas hidup beriman. Bertolak dari kenyataan di atas

skripsi ini dimaksudkan untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi para

katekis.

Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah meningkatkan spritualitas

pelayanan para katekis zaman sekarang. Persoalan tersebut ditanggapi dengan

menggunakan studi pustaka terhadap pewartaan Rasul Paulus guna memperoleh

inspirasi-inspirasi dari pribadi Rasul Paulus melalui pewartaannya. Inspirasi-

inspirasi yang dipaparkan kiranya dapat berguna bagi para katekis untuk

meneguhkan dan meningkatkan spiritualitasnya sebagai seorang katekis.

Rasul Paulus merupakan sosok yang menginspirasi bagi pelayanan katekis

zaman sekarang. Rasul Paulus adalah seorang pewarta yang dengan gigih

mewartakan Injil sehingga keseluruhan hidupnya diserahkan untuk mewartakan

Kristus. Dengan mewartakan Kristus Paulus mengalami banyak tantangan dan

penolakan dari jemaat yang tidak menerima pewartaannya. Namun dengan

penolakannya itu Paulus tetap dapat membentuk iman umat menjadi

pengalamannya yang sangat menginspirasi banyak orang. Hal ini sangat menarik

untuk didalami dan dipelajari oleh para katekis agar menjadi sumber inspirasi bagi

spiritualitas pelayanan mereka.

Katekis merupakan perantara Kristus dalam Gereja, oleh karena itu

kehadiran katekis untuk melayani umat sepenuh hati selalu dirindukan oleh Gereja

sampai saat ini. Gereja selalu mengharapkan kehadiran para katekis sejati yang

siap melayani tanpa lelah. Dan peran katekis adalah menyampaikan pesan

Kristiani secara jelas kepada umat kristiani dan menemani umat dalam

mendewasakan iman serta menghayati hidup sakramentalnya. Oleh karena itu,

penulis menawarkan sarasehan ini untuk menjadi bahan bacaan yang membantu

katekis agar dapat menemukan inspirasi-inspirasi yang mendukung panggilannya

sebagai katekis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

ix

ABSTRACT

This thesis is entitled "GRASPING THE SPIRIT OF THE APOSTLE

PAUL'S RETURN AS A SOURCE OF INSPIRATION FOR KATEKIS SERVICE

IN THE RIGHT NOW". The title of this thesis was chosen based on concerns

about the changing times which caused the challenges of the services of catechists

to be more complex and complex. The presence of digital technology in the

present era changes the characteristics of culture, behavior and ways of

communicating. The life of the faithful in this digital era is inseparable from the

influence of social media. Digital culture colors the life of the faithful today. In

the midst of the digital culture the Church in carrying out its mission assignments

faces various challenges, as well as the services of catechists. Changes in the

development of the current era have made the challenges of service more difficult,

so this can lead to a lack of quality of life of faith. Starting from the facts above,

this thesis is intended to contribute ideas to catechists.

The main problem in this paper is to improve the spirituality of the

ministry of today's catechists. The problem was responded to by using a literature

study of the proclamation of the Apostle Paul to obtain the inspiration of the

Apostle Paul's person through he preached. The inspirations described can be

useful for catechists to strengthen and enhance their spirituality as a catechist.

The Apostle Paul is an inspiring figure for today's catechistical ministry.

The Apostle Paul was a reporter who diligently proclaimed the Gospel so that his

whole life was surrendered to proclaim Christ. By proclaiming Christ Paul

experienced many challenges and rejections from the congregation who did not

receive his message. However, with his rejection, Paul can still shape the faith of

the people into his experience that has inspired many people. This is very

interesting to be explored and studied by catechists to become a source of

inspiration for the spirituality of their ministry.

Catechism is the mediator of Christ in the Church, therefore the presence

of catechists to serve people wholeheartedly is always missed by the Church to

this day. The church always expects the presence of true catechists who are ready

to serve tirelessly. And the role of the catechist is to convey the Christian message

clearly to the Christians and accompany the people in maturing their faith and

living their sacramental life. Therefore, the author offers this workshop to be a

reading material that helps catechists to find inspiration that supports his

vocation as a catechist.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul MENGGALI SEMANGAT

PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI SUMBER INSPIRASI BAGI

PELAYANAN KATEKIS DI ZAMAN SEKARANG. Skripsi ini disusun

berdasarkan keprihatinan penulis akan menurunnya spiritualitas yang dihidupi

oleh para katekis di berbagai tempat akibat tantangan zaman yang semakin rumit,

maka katekis membutuhkan inspirasi yang dapat mengembangkan

spiritualitasnya.

Selama proses penulisan dan penyususnan skripsi ini, penulis memperoleh banyak

dukungan dan perhatian dari berbagai pihak, untuk itu penulis dengan tulus ikhlas

menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. Bernadus. Agus Rukiyanto, SJ selaku Kaprodi Pendidikan Agama

Katolik Universiatas Sanata Dharma yang telah memberikan perhatian dan

dukungan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, SJ., M.Ed. selaku dosen pembimbing

skripsi dan dosen akademik yang selalu memberikan perhatian dan

motivasi. Dengan penuh kesabaran mendampingi dan membimbing

penulis dan selalu meluangkan waktunya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

3. Y.H. Bintang Nusantara, SFK, M.Hum selaku Kaprodi pendidikan Agama

Katolik dan sekaligus dosen penguji II yang telah bersedia membaca,

memberikan kritik dan masukan, serta memberi dukungan kepada penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

4. P. Mutiara Andalas, SJ., S.S., S.T.D. selaku dosen penguji ketiga yang

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan motivasi dan

doa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

xi

5. Y. Kristianto SFK, M.Pd selaku Wakaprodi Pendidikan Agama Katolik

yang telah memberi semangat dan dukungan kepada penulis

menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh staf dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Agama

Katolik yang telah mendidik, dan membimbing penulis sehingga dapat

menyelesaikan studi di Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata

Dharma dengan baik.

7. Uskup Keuskupan Agats, Mgr, Aloysius Murwito, OFM yang telah

memberikan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa dan yang selalu

memberikan dukungan, doa dan motivasi kepada penulis.

8. Panitia Peduli Keuskupan Agats (PPKA) yang dibentuk oleh keuskupan

agung Jakarta (PUKAT-KAJ) dan Yayasan Umat Peduli Pendidikan

(YUPP) yang sudah berusaha dengan berbagai cara melancarkan dan

mendukung proses perkuliahan penulis.

9. Mama Nik Broto dan mama Shanti Sulistijo yang selalu memberikan

perhatian, semangat dan dukungan.

10. Orang tua, kakak, adik dan semua keluarga yang telah memberi semangat,

dukungan moral, motivasi dan doa bagi penulis dalam menyelesaikan

perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.

11. Seluruh staf perpustakaan kolese St. Ignatius Kotabaru, perpustakaan

program studi Pendidikan Agama Katolik yang begitu bermurah hati untuk

meminjamkan buku-buku yang penulis perlukan baik selama kuliah

maupun selama penulis skripsi ini sampai selesai.

12. Teman-teman angkatan 2014 (teristimewa sahabat-sahabatku Juli Sunarti,

Fransiska Siki dan Sesilia Selpiana) yang selalu memberikan semangat,

motivasi, dorongan dan bantuan bagi penulis selama kuliah hingga

penyelesaian skripsi ini.

13. Adik-adik sesama beasiswa dari YUPP yang telah memberi mendukung

moral, dan doa bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR SINGKAT ........................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULIAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Permasalahan .............................................................................. 12

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 12

D. Manfaat penulisan ...................................................................................... 13

E. Metode Penulisan ....................................................................................... 13

F. Sistematika Penulisan ................................................................................. 13

BAB II. PAULUS DAN KARYA PEWARTAAN ............................................... 15

A. IDENTITAS PAULUS .............................................................................. 15

1. Asal dan Gambaran Paulus .................................................................. 16

2. Paulus Seorang Anak Kota................................................................... 17

3. Seorang Farisi Diaspora ....................................................................... 22

4. Paulus Seorang Rabbi dari Yerusalem ................................................. 26

5. Paulus Seorang Rasul Kristus .............................................................. 28

B. Karya Pewartaan Paulus ............................................................................. 29

1. Paulus Merencanakan Karyanya .......................................................... 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

xiv

2. Perencanaan yang Sulit Direalisasikan ................................................ 31

3. Tantangan di Lapangan ........................................................................ 32

4. Karya Paulus dalam Perjanjian Baru dan Gereja Purba ....................... 34

C. Paulus Sebagai Pewarta Injil ...................................................................... 37

1. Karya Pelayanan Paulus ....................................................................... 37

2. Bangkit dari Kegagalan ........................................................................ 41

3. Setia Memberikan Kesaksian Iman ...................................................... 42

BAB III. SOSOK KATEKIS DAN TANTANGAN DI ZAMAN SEKARANG .. 44

A. Sosok Katekis Zaman Sekarang ................................................................. 45

1. Panggilan Hidup sebagai Katekis......................................................... 45

a. Identitas Katekis ............................................................................. 48

b. Tugas Katekis ................................................................................. 51

2. Kategori Katekis................................................................................... 52

3. Spiritualitas Katekis ............................................................................. 53

a. Hidup dalam Roh ............................................................................ 53

b. Keterbukaan terhadap Dunia .......................................................... 54

c. Devosi kepada Maria ..................................................................... 57

B. Tantangan yang Dihadapi Katekis Zaman Sekarang ................................. 58

C. Katekis yang bersemangat Melayani ......................................................... 60

BAB IV. MENGGALI INSPIRASI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL

PAULUS UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN KATEKIS ZAMAN

SEKARANG .......................................................................................................... 63

A. Inspirasi dari Semangat Pewartaan Rasul Paulus bagi Katekis Zaman

Sekarang ..................................................................................................... 64

1. Pribadi yang Sabar .............................................................................. 65

2. Pribadi yang Penuh Kasih .................................................................... 66

3. Melayani dengan Gigih ........................................................................ 67

4. Memberi Diri Dipimpin oleh Roh ....................................................... 69

B. Kegiatan Sarasehan Berdasarkan Inspirasi Pewartaan Rasul Paulus

untuk Meningkatkan Semangat Pelayanan Para Katekis di Salib Suci

Keuskupan Agats. ...................................................................................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

xv

1. Latar Belakang Sarasehan .................................................................... 70

2. Pengertian Sarasehan ........................................................................... 72

3. Alasan Diadakan Program Sarasehan .................................................. 73

4. Tujuan Diadakan Sarasehan ................................................................. 75

5. Gambaran Pelaksanaan Sarasehan ....................................................... 75

6. Tema dan Tujuan .................................................................................. 75

7. Matriks Usulan Kegiatan Sarasehan .................................................... 77

8. Contoh Satuan Pelaksanaan ................................................................. 80

BAB V. PENUTUP ................................................................................................ 86

A. Kesimpulan ................................................................................................ 86

B. Saran ........................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

xvi

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini Alkitab Deuterokanonika© LAI 1976.

(Alkitab yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam terjemahan baru

yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, ditambah dengan

Kitab-kitab Deuterokanonika yang diselenggarakan oleh Lembaga Biblika

Indonesia. Terjemahan diterima dan diakui oleh Konforensi Wali Gereja

Indonesia). Jakarta: LAI, 2001, hal 8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

AA : Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II Tentang

Kerasulan Awam, 9 November 2008.

AG : Ad Gentes, Dekrit Konsili Vatikan II, Tentang Kegiatan Misionaris

Gereja, 9 November 2008.

CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus

II kepada para uskup, klerus dan segenap umat beriman tentang

katekese masa kini, 16 Oktober 1979

DV : Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang

Wahyu Ilahi, September 2015.

EG : Evangelii Gaudium, Anjuran Apostolik Paus Fransiskus tentang

Sukacita Injil, 24 November 2013.

EN : Evangelii Nuntiandi, Anjuran Apostolik Paus Paulus VI tentang

Pewartaan Injil di Dunia Modern, 8 Desember 1975.

GS : Gaudium Et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II mengenai

Gereja di Dunia Dewasa ini, 7 Desember 1965.

KGK : Katekismus Gereja Katolik, uraian tentang ajaran iman dan moral

Gereja Katolik, 22 Juni 1992.

KHK : Kitab Hukum Kanonik, susunan atau kondifikasi peraturan kanonik

dalam Gereja Katolik, 25 Januari 1983.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

xvii

LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Vatikan II tentang Gereja di

Dunia Dewasa ini, 21 November 1965.

RM : Redemptoris Missio, Ensiklik Bapa Suci Yohanes Paulus II tentang

Amanat Misioner Gereka, 7 Desember 1990.

C. Singkatan Lain

Art : Artikel

CEP : Congregation For Evangelization of Peoples, Kongregasi

Evangelisasi unruk Bangsa-bangsa, Menerbitkan buku

Pedoman Untuk Katekis, 3 Desember 1993.

FI : Formatio Iman

Hal : Halaman

KAJ : Keuskupan Agung Jakarta

KAS : Keuskupan Agung Semarang

KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia

PPK : Pusat Pelatihan Katekis

PUK : Petunjuk Umum Katekese

SJ : Serikat Yesus

OFM : Ordo Fratrum Minorum

YUPP :Yayasan Umat Peduli Pendidikan

PUKAT-KAJ : Peduli Umat Katolik-Jakarta

PPKA : Panitia Pembentukan Keuskupan Asmat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menindaklanjuti seruan Bapa Suci Benediktus XVI yang menetapkan tahun

Paulus dari tanggal 28 Juni 2008-29 Juni 2009 untuk memperingati 2000 tahun

kelahiran Paulus, Konferensi Waligereja Indonesia dengan LBI nya telah menjadikan

BKSN 2008 sebagai kesempatan untuk menggali kekayaan rohani Santo Paulus (Eko

Riyadi, 2012: 3). Hal ini sangat tepat karena Paulus merupakan tokoh yang penting

dalam perkembangan Gereja. Salah satu kekayaan Paulus yang dapat digali untuk

dijadikan pokok iman adalah pewartaannya. Semua umat Katolik pasti mengenal

siapa rasul Paulus, bahkan semua umat Katolik dapat menjadikan rasul Paulus

sebagai teladan.

Dalam rangka tahun rasul Paulus Konfrensi Wali Gereja Indonesia mengajak

umat untuk merefleksikan semangat misioner rasul Paulus sebagai rasul Kristus. Kita

sekalian diajak untuk dapat melihat yang dilakukan dan dialami Paulus dalam

perjalanan hidupnya, terutama dalam karya pewartaannya. Sikap dan semangat

Paulus sebagai utusan Kristus bermula dari pengakuan iman berdasar pengalaman

sendiri. Karya pelayanannya yang dilakukan Paulus mendatangkan penderitaan yang

berat baginya, tetapi kepada jemaat di Filipi ia mengungkapkan sukacitanya sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

2

seorang rasul dan hamba Kristus, bahkan mengajak jemaat untuk bersukacita

bersamanya (Eko Riyadi, 2008: 12).

Mengutip Ensiklik Deus Caritas Est dari Benediktus XVI, Paus Fransiskus

mengungkapkan: “menjadi seorang Kristiani bukanlah hasil dari pilihan etis atau

gagasan mulia, melainkan perjumpaan dengan sesuatu kejadian atau seseorang yang

memberikan cakrawala baru dan arah yang menentukan dalam hidup” (EG 7).

Dengan kutipan tersebut menjadi jelas bahwa pengalaman perjumpaan kasih

merupakan unsur penting menjadi Kristiani. Oleh karena itu, Gereja perlu memberi

tempat pada pengalaman perjumpaan akan Allah yang adalah kasih dan sumber

sukacita sejati dalam kegiatan evangelisasi. Pengalaman perjumpaan atau pengalaman

kasih tersebut bukanlah dalam hal-hal yang besar atau luar biasa tetapi “inilah

sukacita yang kita alami sehari-hari, di tengah berbagai hal kecil dalam hidup,” (EG

4). Hal-hal kecil tersebut tidak sama dengan hal biasa yang dilakukan dan ada di

dalam Gereja, tetapi ada di mana kemungkinan sukacita atau kasih Allah boleh

diterima dan dialami oleh orang lain. Bapa Suci dengan penuh semangat juga

mengatakan bahwa “Gereja harus keluar” untuk mencari dan menemukan tempat di

mana benih kasih Allah dapat disemai (Madya Utama, 2018: 91).

Persoalan untuk masa sekarang adalah siapakah pelaku pewarta sukacita Injil

tersebut? Pada dasarnya seruan Bapa Suci Fransiskus tersebut ditujukan kepada

semua umat sebagai anggota Gereja, namun secara khusus kepada mereka yang

bergiat dalam pewartaan terutama para katekis. Para katekis yang secara khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

3

menempuh studi kateketik maupun katekis sukarela kiranya menanggapi dengan

penuh keterbukaan seruan Bapa Suci Fransiskus serta siap melaksanakannya.

Pewartaan Paulus berpangkal pada 2 Kor 4:5: “sebab bukan diri kami yang

kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hamba-Mu

karena kehendak Yesus”. Segala perhatian diarahkan kepada Kristus, khususnya

kepada tindakan penyelamatan Allah dalam Kristus (Jacobs, 1985: 38). Melalui

pewartaannya Paulus berharap agar orang hidup dalam keselamatan. Ia membantu

jemaat agar jemaat mau menerima ajaran Paulus. Sebagai hamba Kristus ia siap untuk

memberi hidup demi tugas yang diembannya; Kristus mempergunakan dirinya

sebagai alat-Nya sendiri.

Sebelum melakukan pewartaan Injil Yesus Kristus Paulus bertobat terlebih

dahulu. Kisah pertobatan Paulus ini terjadi dalam perjalanannya untuk mengejar

orang Kristen dari Yerusalem ke Damsyik. Banyak jemaat Yahudi yang menjadi

Kristen membuat kebencian Paulus terhadap pengikut Kristus semakin berkobar.

Bagi orang Yahudi kebenaran hanya kepada Taurat. Yesus dan pengikutnya dianggap

melanggar Taurat. Orang-orang Yahudi menganggap Yasus yang mati disalib adalah

kehinaan. Oleh karenanya Pauluspun memutuskan untuk melakukan pengejaran

terhadap warga Gereja Kristen perdana. Ketika mendekati kota Damsyik, Paulus

rebah ke tanah dan dikelilingi cahaya yang menyilaukan (Kis 9:3). Saulus sendiri

bersaksi bahwa cahaya itu “menyilaukan” (Kis 26:6) dan cahaya itu lebih terang dari

cahaya matahari (Kis 26:13) serta menyebabkan dirinya rebah ke tanah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

4

Setelah kejadian rebah di tanah, di situlah Paulus mulai disadarkan bahwa hal

yang dilakukan Paulus adalah salah. Perubahan terjadi seketika itu juga Saulus

seorang penganiaya Kristus dan ia bangkit dalam keadaan berubah yakni taat kepada

Kristus. Ketaatan kepada Kristus ditunjukkan saat ia masuk ke kota Damsyik dengan

matanya yang buta dan dibimbing oleh pengiringnya. Saulus bergumul dengan diri

sendiri (Kis 22:10) menunggu selama tiga hari tanpa pengelihatan dan juga dengan

tanpa makan atau minum (Kis 9:9). Tanpa makan dan minum ini Paulus lakukan

untuk mengetahui kehendak Allah serta merupakan salah satu unsur pokok dari

pertobatan dan demi pewartaan yang akan dilakukannya.

Paulus menjadi pewarta Injil yang berkobar-kobar. Paulus berjuang keras

dalam pewartaannya. Ia banyak membantu mereka yang kurang percaya kepada

Kristus. Pewartaannya ia banyak mengalami berbagai tantangan dan kesulitan yang

membuat dia putus asa. Tetapi Paulus percaya bahwa ia tidak dapat bekerja sendiri

tetapi Kristus membantunya dalam tugas dan pelayanan. Ia yakin bahwa Kristus

mengkehendaki pewartaan kabar gembira demi keselamatan manusia baik Yahudi

maupun semua orang yang bukan Yahudi. Cara seperti ini menjadi perhatian Paulus

ketika ia ada bersama para Rasul. Para Rasul memperhitungkan yang menjadi

perhatian Paulus itu. Pertemuan para Rasul pada akhirnya harus memutuskan orang

bukan Yahudi yang dipermandikan menjadi murid Kristus harus mentaati Taurat (Gal

2:9). Dalam pertemuan itu para murid sependapat bahwa tidak menjadi keharusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

5

bagi orang kafir yang bertobat menerima hukum Yahudi cukuplah bagi mereka

mengikuti Kristus.

Dalam karya pewartaan ia membela Injil dan ia memperlihatkan bahwa Tuhan

berkarya dalam dirinya. Dan karya Paulus diakui oleh banyak orang dan tokoh-tokoh

Gereja di Yerusalem. Paulus dapat memperlihatkan karyanya ketika ia berada di

Galatia: “Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh”

(Gal 5:25). Pewahyuan pada perjalanan ke Damsyik adalah sekaligus penebusan dan

perutusan baginya (Jacobs, 1983: 41).

Paulus adalah sosok yang memiliki semangat pelayanan yang tidak pernah

pudar meskipun banyak mengalami tantangan. Sosok yang memiliki kedalaman

spiritualitas, menjadikan ia senantiasa bersemangat dalam menghayati panggilannya

sebagai rasul dan murid Tuhan. Selama pelayanannya, Paulus menghadapi banyak

tantangan, bahkan mengalami banyak ancaman pembunuhan. Sumber kehidupan

Paulus dalam pelayanan yakni Yesus Kristus. Relasi Paulus dengan Sang Sabda

sangat intim dan sangat dekat. Dalam melaksanakan pewartaan dan dalam

menghadapi serta menanggung segala penderitaan yang ia alami selama masa

hidupnya, ia tetap setia kepada Kristus.

Oleh karena itu para katekis sebagai pelayan perlu menimba inspirasi dari

Rasul Paulus, misalnya kesetiaan pada tugas perutusan, ketekunan dalam doa, lemah

lembut, sabar, berani di waktu penuh ketakutan, hati penuh harapan meskipun dalam

situasi tanpa harapan, pembela nilai luhur manusia, berani sakit dan menghadapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

6

kematian, dan totalitas dalam pewartaan. Para katekis perlu menggali semangat

pewartaan Paulus sebagai inspirasi pelayanan mereka dalam mewartakan Kabar

Sukacita. Sukacita itu dapat dibagi atau disebarkan kepada orang lain jika katekis

lebih dulu memiliki sukacita tersebut. Itulah yang dilakukan oleh Paulus selama

pewartaan. Para katekis juga menghadapi tantangan besar yakni arus-arus

perkembangan zaman.

Katekis adalah orang yang dipanggil atau terpanggil untuk mewartakan ajaran

Yesus. Kata ketekis berasal dari kata dasar katechein yang mempunyai beberapa arti:

mengkomunikasikan, membagikan informasi, mengajarkan hal-hal yang berkaitan

dengan iman (Indra Sanjaya, 2011: 16). Yesus dapat kita sebut sebagai katekis. Yesus

tidak dipanggil sebagai katekis dalam Injil tetapi tindakan Yesus yang memberi

pengajaran tentang Kerajaan Allah dan ajakan untuk menyambut Kerajaan Allah

adalah tindakan seorang katekis.

Saat sekarang ini sebutan katekis dialamatkan kepada kaum awam yang

memiliki tugas pewartaan dalam bidang pengajaran dan pembinaan iman. Katekis

memiliki peranan penting pada perkembangan Gereja dari masa ke masa. Pada awal

perkembangan Gereja perdana, katekis yang terlibat dalam pewartaan adalah para

rasul yang dibantu murid-murid lain. Perkembangan selanjutnya, Uskup yang

merupakan pengganti para rasul meneruskan tugas sebagai katekis. Para Uskup tidak

dapat bekerja sendiri maka dibantu oleh para imam dalam wilayah keuskupannya.

Dikarenakan jumlah yang banyak, cakupan wilayah yang luas dan jumlah imam yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

7

sedikit, para imam melibatkan awam untuk membantu tugasnya dalam hal pengajaran

dan pembinaan iman umat. Para awam inilah yang disebut katekis. Para katekis awam

tidak berdiri sendiri dalam hierarki Gereja karena sifatnya yang membantu tugas

imam. Katekis utama dalam sebuah keuskupan.

Dalam mengemban tugas pewartaan, para katekis harus memiliki

keterampilan dan semangat yang mendalam. Keterampilan yang baik akan membantu

katekis dalam hal pewartaan terutama dalam pembinaan dan pengajaran iman. Selain

membantu katekis, keterampilan yang dimiliki katekis juga secara tidak langsung

membantu para umat memahami maksud ajaran yang diberikan katekis. Spiritualitas

juga wajib dimiliki oleh seorang katekis. Spiritualitas akan mendorong dan

menyemangati katekis dalam tugasnya. Spiritualitas menjadi kekuatan untuk

menapaki tugasnya sebagai katekis. Spiritualitas juga menjadi api semangat yang

terus menghidupi iman dan tugasnya sebagai katekis. Spiritualitas seorang katekis

yang utama digali dari Injil sebagai kisah Yesus. Melalui kehidupan Yesus, perbuatan

dan ajaran-Nya, katekis dapat menggali spiritualitas untuk memberikan semangat

dalam melayani: menjadi katekis handal di zaman sekarang (Heryatno, 2018: 227).

Spritualitas katekis menyangkut hubungan pribadi katekis itu sendiri dengan

Allah. Sikap sedia diutus seperti yang dilakukan oleh Paulus dalam pewartaannya di

berbagai daerah. Zaman sekarang susah untuk menjadi seperti Paulus yang rela

mewartakan Kabar Gembira bagi umat yang membutuhkan uluran tangan dan

sentuhan dari seorang yang bisa memberikan kehidupan baru. Para katekis melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

8

dan mengalami sendiri realitas kehidupan pada zaman sekarang yang bersifat anti

terhadap nilai-nilai Injil lebih terasa dominan dari pada yang mendukung

perkembangan iman umat. Kehidupan umat yang terlampau mengikuti arus zaman

tanpa diimbangi perkembangan iman yang mendalam akan terlihat dangkal karena

meski kekayaan materi yang berlimpah tidak menjadi prioritas dalam membawa

kebahagiaan. Hal yang sesungguhnya karena hal yang utama sebagai seorang beriman

adalah bersatu dengan Allah dan turut serta mengambil sukacita kasih Allah. Artinya

bahwa sikap katekis sebagai pewarta adalah memberikan seluruh diri dalam

pelayanan dan perjumpaan yang sangat membantu perkembangan iman umat dan

menyetuh hati mereka untuk menemukan tujuan hidup yang sesungguhnya, yakni

Allah. Selain itu, perjumpaan katekis dalam pewartaan memberikan harapan bahwa

kehidupan umat akan semakin jauh dari pengaruh perkembangan arus zaman yang

cenderung membawa umat jauh dari Allah. Kehadiran para katekis dalam pewartaan

membawa sukacita kehidupan yang baru bagi umat karena dapat mengantar umat

untuk hidup lebih dekat Allah.

Para rasul awam dipanggil untuk terlibat seperti yang dikatakan dalam seruan

berikut ini: Gereja diciptakan dan dipanggil untuk mewartakan dan sekaligus

memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah dimana-mana demi Kemuliaan Allah

Bapa, dan dengan demikian mengikut sertakan semua orang dalam penebusan yang

membawa keselamatan, dan supaya melalui mereka seluruh dunia bersungguh-

sungguh diarahkan kepada Kristus (AA 2). Artinya bahwa pewartaan Kerajaan Allah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

9

adalah pewartaan kerahiman Allah dan karena itu merupankan warta pengharapan.

Kerajaan Allah, berarti Allah turun tangan untuk menyelamatkan, membebaskan

dunia secara total dari kuasa kejahatan. Pewartaan Yesus mengenai Kerajaan Allah

ditujukan kepada pertobatan manusia. Ia memanggil orang supaya siap siaga

menerima kerajaan bila Kerajaan Allah itu datang. Kerajaan Allah adalah panggilan

dan tawaran rahmat Allah, dan manusia harus menerimanya dengan sikap iman yang

dinyatanyakan dengan perbuatan yang baik, sebab Kerajaan Allah, berarti Allah di

dalam kerahimannya, juga merupakan kenyataan bagi manusia.

Panggilan menjadi katekis berarti mengasihi Yesus Kristus dan umat-Nya.

Para katekis diingatkan bahwa Yesus Kristus yang lebih dahulu mengasihi mereka

bahkan sampai memberikan seluruh hidup-Nya. Madya Utama (2018: 228-231)

mengungkapkan pandangan tentang 3 hal pokok yang pantas dihidupi oleh seorang

katekis. Pokok pertama menggambarkan pokok anggur dengan cabang dan ranting-

rantinya. Artinya bahwa cabang dan ranting saling melekat dan bersatu dengan pokok

anggur, demikian juga para katekis diharapkan senantiasa tinggal di dalam diri Yesus

agar semakin hidup dan berbuah. Tinggal di dalam diri Yesus berarti para katekis

dihidupi oleh kasih-Nya. Pokok kedua para katekis meneladani Yesus yang

mengosongkan diri karena mengasihi para murid sampai sehabis-habisnya. Sikap

mengosongkan diri sehabis-habisnya merupakan suatu paradoks. Artinya bahwa

sebagai jalan untuk menempatkan Yesus Kristus sebagai poros hidup, para katekis

bersedia meniggalkan kepentingannya sendiri. Semakin para katekis bersatu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

10

Kristus, cinta kasih Yesus Kristus akan membawa para katekis menjauh dari cinta

kepada diri sendiri agar mereka semakin mampu mengasihi umat dan sesamanya.

Hati seorang katekis selalu berada dalam dinamika hidup yang kristosentris, berpusat

pada Kristus, supaya dapat menjadi umatsentris yakni berjumpa dengan umat demi

melayani kebutuhan beriman mereka. Pokok ketiga berkaitan dengan sikap dan

tindakan yang harus diwujudkan oleh para katekis sehingga para katekis tidak takut

pergi ke tempat-tempat yang tidak nyaman, sulit, dan banyak tantangan. Seperti kisah

Paulus yang diutus oleh Allah untuk mewartakan cinta kasih-Nya kepada orang-orang

di berbagai kota. Dari kisah pewartaannya jelas terlihat bahwa Paulus bersedia

meninggalkan kenyamanannya sendiri mengikuti gerak ilahi yang mendorongnya

untuk maju ke depan tanpa merasa takut.

Arus perkembangan zaman yang serba cepat membawa dampak negatif bagi

citra dan pelayanan katekis dalam karya pewartaan dan penyebaran injil kepada

dunia. Para katekis perlu terus membenahi, mereformasi serta merefleksikan diri

untuk menemukan identitas katekis. Katekis adalah pewarta sabda Allah. Sebagai

pewarta sabda Allah katekis harus sentiasa berada dan hidup, tinggal di dalam dan

berkarya menurut sabda Allah itu. Dalam pelayanan para katekis diharapkan

mengedepankan sosoknya sebagai pewarta yang sejati. Pewarta yang sejati selalu

teguh dalam iman, teguh dan gigih dalam menyuarakan kebenaran, setia dalam

pelayanan, rela berkorban, hidup dalam kasih dan cinta Allah, tidak bersungut-

sungut, tidak ikut arus perubahan zaman yang negatif, dan belajar dari cara hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

11

Sang Guru pewarta sejati yaitu Kristus. Pewarta yang sejati tidak mengeluh dalam

tugas, tetapi siap sedia kapan, dimanapun dia diutus seperti yang dilakukan Paulus.

Pewarta sejati senantiasa hidup berbagi, solider, mencintai tugas dan umat yang

dilayani dan tinggal bersama umat sebagaimana Kristus dahulu, hidup dan tinggal

bersama para murid-Nya dalam suasana persaudaraan.

Semangat yang mendalam membantu katekis untuk terbuka kepada Allah

Tritunggal, terbuka kepada Gereja, dan terbuka kepada dunia. Keterbukaan itu dapat

terwujud dalam keaslian hidup yang mendorong semangat missioner dan devosi

kepada Bunda Maria. Para katekis juga membutuhkan bantuan dari umat sehingga

katekis dapat menjalankan tugasnya sebagai pewarta. Pelayanan katekis adalah

pelayanan yang benar-benar mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik. Dalam

Direktorium Formatio Iman praksis katekese dijelaskan bahwa iman harus bersifat

kristosentris (KGK 426; PUK 163, dan CT 5-6). Jiwa atau inti formatio iman adalah

Yesus Kristus sendiri. Paus Yohanes Paulus II dalam Catechesi Tradendae

menyatakan bahwa jantung katekese adalah Yesus Kristus.

Formatio iman mengundang para katekis untuk memasuki persekutuan hidup

yang mesra dengan-Nya” (CT 5). Dalam persekutuan mesra dan mendalam dengan

Yesus Kristus, para katekis dapat secara sungguh-sungguh melaksanakan panggilan

dan tanggung jawabnya (CT 9). Semangat pewartaan dan pelayanan Paulus dapat

menular dan menginspirasi para katekis supaya selalu memiliki kesabaran dalam

pelayanan. Berdasarkan latar belakang ini penulis memberi judul skripsi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

12

”MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI

SUMBER INSPIRASI BAGI PELAYANAN KATEKIS DI ZAMAN

SEKARANG”. Tujuannya adalah supaya katekis tetap semangat dalam tugas dan

panggilannya sebagai pewarta dan dapat melakukan karya kerasulan sebagai pewarta

yang baik dan dapat diterima umat.

B. Rumusan permasalahan

1. Siapa Paulus dan bagaimana semangat pewartaannya?

2. Seperti apa sosok dan semangat katekis zaman sekarang?

3. Inspirasi macam apa yang dapat digali dari semangat Paulus bagi pelayanan

katekis zaman sekarang?

C. Tujuan penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dilakukan penulisan ini adalah

untuk mengetahui:

1. Menggambarkan semangat Paulus sebagai sumber inspirasi bagi pelayanan

katekis zaman sekarang.

2. Menggambarkan sosok katekis zaman sekarang dan realitas pelayanan mereka

kepada umat.

3. Menyampaikan dan menguraikan inspirasi semangat Paulus bagi pelayanan para

katekis zaman sekarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

13

D. Manfaat penulisan

Manfaat praktis yang diperoleh dari penulisan ini adalah:

1. Menambah wawasan baru kepada para katekis tentang tokoh Paulus serta

pengalaman pewartaannya.

2. Memberi pemahaman kepada katekis tentang sosok dan semangat mereka di

zaman sekarang.

3. Memberi gambaran bagi para katekis dalam usaha mengembangkan semangatnya

sebagai pewarta dan saksi Kristus sehingga dapat semakin bersemangat melayani

umat.

E. Metode penulisan

Skripsi ini adalah studi pustaka. Penulis menggunakan metode deskripsi

intepretatif. Dengan metode deskripsi intepretatif ini penulis mengemukakan

pandangan para ahli, kemudian menjelaskan dan memaknainya berdasarkan judul

yang dipilih. Penulis akan menggali spiritualitas pewartaan Rasul Paulus kemudian

memaknainya sebagai pelayanan yang diharapkan menjadi sumber pelayanan katekis

di zaman sekarang.

F. Sistematika penulisan

Judul skripsi ini adalah “MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL

PAULUS SEBAGAI SUMBER INSPIRASI BAGI PELAYANAN KATEKIS DI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

14

ZAMAN SEKARANG”. Dengan judul tersebut penulis ingin menggali semangat

dari pewartaan Rasul Paulus sebagai sumber pelayanan katekis di zaman sekarang.

Untuk mencapai tujuan tersebut penulis skripsi ini terdiri dari lima bab yang isinya

sebagai berikut:

Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II membahas tentang hidup dan karya Paulus serta pengalaman

pewartaannya yang mencakup pembahasan sosok Paulus, kisah pewartaannya,

semangat Paulus dan sukacita Paulus.

Bab III membahas sosok dan semangat katekis di zaman sekarang. Pembahasan

dalam bab ini memberi gambaran tentang sosok dan spiritualitas katekis di zaman

sekarang yang mencakup pembahasan tentang sosok katekis zaman sekarang.

Bab IV menyampaikan inspirasi yang digali dari pewartaan rasul Paulus. Penulis

akan mengemukakan beberapa inspirasi pewartaan rasul Paulus di zaman sekarang.

Bab ini ditutup dengan usulan kagiatan sarasehan.

Bab V berisi kesimpulan dan saran. Dalam kesimpulan penulis mengungkapkan

beberapa hal penting berkenaan dengan pokok permasalahan penulisan skripsi ini.

Penulis memberikan saran guna memanfaatkan hasil karya ini untuk mengembangkan

spiritualitas katekis dengan belajar dan menggali pokok pewartaan Rasul Paulus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

BAB II

PAULUS DAN KARYA PEWARTAAN

Pewartaan memiliki peranan yang amat besar dalam menumbuhkan dan

memperkembangkan Gereja. Gereja perdana dapat berkembang dengan pesat karena

pewartaan yang giat. Paulus tampil sebagai salah seorang pewarta Injil Kristus yang

sangat berpengaruh bagi perkembangan Gereja awal. Buah pewartaan Paulus ialah

Gereja awal dapat berkembang tidak hanya di kalangan Yahudi tetapi juga di

kalangan bukan Yahudi. Gereja dapat berkembang di kalangan orang-orang bukan

Yahudi sebab Paulus menyampaikan pewartaannya yang sesuai dengan situasi umat.

Orang-orang non Yahudi yang menerima pewartaan Paulus akan Injil Kristus tidak

diharuskan untuk menjadi Yahudi terlebih dahulu.

A. IDENTITAS PAULUS

Rasul Paulus adalah seorang pewarta yang dengan gigih mewartakan Injil

Kristus. Karya pewartaan dan identitas Paulus kerap kali dipertanyakan dalam

pewartaannya yang menimbulkan kontroversi di kalangan bangsa Yahudi sebagai asal

kegiatannya. Identitas dan karya Paulus dapat menjadi inspirasi para pewarta di

zaman sekarang ini meskipun keadaan zaman ketika Paulus hidup berbeda dengan

zaman sekarang.

Purwa Hadiwardoyo (2012: 12) mengatakan bahwa Paulus berasal dari

Tarsus. Paulus adalah seorang yang mendapatkan pendidikan Yahudi yang sempurna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

16

Paulus adalah seorang rasul. Pendidikannya itu telah membuat Paulus menjadi

seorang yang terpelajar dan bangga akan jalan hidup yang dilaluinya. Jati diri Paulus

dibentuk melalui jalur pendidikan yang ditempuhnya di Yerusalem hingga ia menjadi

seorang Rasul. Paulus berpendapat bahwa jalan hidup Yahudi ini merupakan satu-

satunya jalan yang membawa keselamatan.

1. Asal dan Gambaran Paulus

Leluhur Paulus berasal dari Galilea, beberapa kemungkinan namun belum

dapat diketahui kepastiannya, apa faktor yang membuat leluhur Paulus itu pindah ke

Tarsus. Perdagangan dan penjajahan yang dilakukan oleh pemerintah Siria

memungkinkan leluhur Paulus berpindah ke Tarsus. Ayah Paulus berasal dari suku

Benyamin. Paulus sendiri termasuk suku Benyamin dan ia sebagai anggota Farisi

dilahirkan di Tarsus. Paulus miliki kewarganegaraan Romawi. Sebagai warga negara

Roma status yang disandangnya memberi kesan bahwa ia sudah lama tinggal di sana.

Pada saat itu, orang-orang yang memiliki kewarganegaraan Romawi memperoleh

beberapa hak sipil seperti orang-orang keturunan Romawi, misalnya di bidang

pengadilan berhak naik banding sampai Makamah Agung di Roma (Purwa

Hardiwardoyo, 2012: 12).

Purwa Hadiwardoyo (2012: 12) mengatakan bahwa Tarsus sebagai kota

kelahirannya merupakan kota terkenal dan Tarsus adalah kota pendidikan. Di usia

muda Paulus menerima pendidikan dasar di kota itu. Paulus mulai mempelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

17

berbagai filsafat Yunani dan ibadah-ibadah agama. Penempatannya di Yerusalem dan

didikan di sana membentuk jati diri Paulus. Keanggotaannya sebagai dewan

Sanhedrin didapatkannya. Ia sebagai anggota Sinagoga atau dewan Sanhedrin yang

mendapatkan kekuasaan resmi mengatur penganiayaan orang Kristen.

Paulus mempunyai perawakan kecil. Penampilan fisiknya digambarkan oleh

alkitab sebagai tokoh yang tidak meyakinkan. Diri Paulus kurang lebih digambarkan

sebagai seorang yang kecil perawakan, rambutnya tipis dan halus, kakinya bengkok,

alisnya bertemu, dan hidungnya sedikit bungkuk. Gambaran diri Paulus yang

mengesankan bahwa ia berbadan tegap, penuh belas kasihan dan kadang terlihat

sebagai manusia juga kadang wajahnya seperti wajah malaikat. Dengan mengetahui

rupa dan ciri-ciri Paulus seperti di atas, umat semakin dibantu untuk mengenali tokoh

Paulus dan ikut merasakan pengalaman Paulus dalam menjalani kehidupannya yang

dengan gigih mewartakan Yesus.

2. Paulus Seorang Anak Kota

Brunot (1992: 10) menyatakan bahwa Paulus adalah seorang anak kota. Jika

dibandingkan dengan tempat kelahiran Yesus di desa, maka jauh berbeda karena

tempat kelahiran Yesus merupakan suatu desa kecil yang tidak terkenal. Paulus lahir

di kota Tarsus dan Yesus dilahirkan di kota Nasaret hanya sebuah desa yang tidak

terkenal di pegunungan Galilea. Tarsus merupakan sebuah kota megah layaknya kota-

kota lain yang megah di kekaisaran Roma. Kepuasan Paulus akan keberadaan kota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

18

kelahirannya tampak dalam perkataannya yang dikutip dari Kis 21:39 “Aku seorang

Yahudi, warga kota Tarsus di Sisilia, kota bukan sembarang kota”.

Brunot (1992: 12) mengungkapkan bahwa keberadaan kota Tarsus dengan

segala hal yang ada terjadi di sana membuat Paulus menjadi orang yang cepat

menangkap setiap ide, gagasan dan buah-buah pemikiran yang disampaikan oleh

orang lain kepadanya. Perkembangan kepribadian diri Paulus banyak terjadi karena

pengaruh dan latar belakang kota Tarsus dengan percampuran suku-suku bangsa,

agama-agama dan kelas sosial. Paulus menjadi pengembara yang tak kenal lelah,

menjadi pewarta yang bersemangat dan menjadi nabi Allah. Ia berusaha agar dunia

mendengar pewartaannya dan dunia mengimani apa yang diimaninya.

Brunot (1992: 12) menjelaskan bahwa watak yang dimiliki Paulus rumit. Di

dalam dirinya terdapat bermacam-macam sifat yang berlawanan. Perbuatan Paulus

didasari oleh keyakinan yang teguh seperti layaknya anak-anak kota yang lain. Paulus

berbakat dalam organisasi. Sebagai seorang penentang Paulus mempunyai

kemampuan untuk menyindir orang dengan nada bergurau. Sampai akhir hidupnya ia

mempertahankan semangat senda gurau, yang kadang-kadang menjadi bahan olok-

olokan untuk mencaci maki musuh-musuhnya atau orang-orang yang terlalu percaya.

Paulus juga menguasai bahasa karikatur. Ia tidak pernah sayang akan dirinya dan

senyuman yang merupakan perpaduan sindiran dan kesederhanaan.

Brunot (1992: 12-13) mengungkapkan bahwa kehidupannya di kota Tarsus

membekas sangat dalam pada dirinya. Paulus sangat tertarik pada kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

19

manusia, kehidupan kota, masyarakat, hukum dan lebih-lebih ia sangat tertarik pada

atletik dan disiplin militer. Di dalam diri Paulus ditemukan sebuah kontras lagi, yaitu

bahwa di dalam tubuhnya yang lemah dan berpenyakit menahun, tersembunyi watak

seorang yang keras. Dalam diri Paulus terdapat sesuatu yang berhubungan dengan

syaraf baja yang menjadikan seseorang tergolong dalam deretan-deretan ahli pikir

terbesar di dunia, meskipun dia bertubuh jenaka. Meskipun begitu, Paulus selalu

dicengkram oleh rasa was-was. Jelas bahwa ia tak pernah lepas dari ketegangan

syaraf yang biasanya diderita oleh orang kota dan olahragawan gigih. Ia bukan

seniman bukan pula penyair, ia seorang yang sanggup menangani gagasan-gagasan

dan sekelompok orang-orang, ia menonjol dalam kegesitan dan kecakapan otaknya

sangat peka terhadap umat.

Paulus adalah seorang pemimpin yang setia kepada tradisi, ia juga sangat

kreatif dalam tugasnya. Paulus adalah seorang pengacara yang hebat dan tak

terkalahkan, ia meyakinkan umat agar tertarik dengan karya peawartaannya. Eko

Riyadi (2012: 12) menyatakan bahwa karena karya pewartaan Injil ke berbagai

penjuru dunia itulah, Paulus dikenal sebagai rasul bangsa-bangsa. Paulus sungguh

menjadi seorang rasul, utusan yang dipanggil menjadi alat pilihan-Nya guna

mewartakan nama-Nya kepada segala bangsa. Marsunu Seto (2012: 64) menjelaskan

bahwa menjadi alat Tuhan itu seperti cangkul di tangan petani. Ketika dipergunakan

untuk mencangkul tanah, banyak kali ia harus membentur tanah yang keras, bahkan

batu. ia menderita karenanya bahkan bisa jadi patah dan pecah. Seperti itulah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

20

terjadi pada Paulus sebagai alat Kristus. Kristus mempergunakan Paulus untuk

mewartakan nama-Nya dan untuk itu Paulus harus mengahadapi kesulitan dari

banyak orang yang harus ia wartakan. Ia harus menderita karena banyak yang

menolaknya dan penolakannya diungkapkan dengan penolakan secara fisik, seperti

melempari dengan batu, memukulinya, menjebloskanya ke dalam penjara, dan

bahkan dengan berusaha membunuhnya. Tetapi tidak seorangpun dapat

menghentikannya, karena ia hanyalah alat yang dipergunakan oleh tangan Tuhan.

Marsunu Seto (2012: 65) berpendapat bahwa Paulus telah membuktikan

hidupnya untuk Kristus. Semua pekerjaan, hidup, perjuangan dan penderitaan Paulus

diarahkannya pada Kristus. seluruh keberadaannya, seluruh tubuhnya, diabdikan

untuk melayani Tuhan sehingga tubuhnya dapat menjadi tempat penampakan dan

pernyataan Tuhan kepada dunia. Karena itu Paulus dapat bersukacita: Kristus

mempergunakan dirinya sebagai tempat menyatakan diri.

Marsunu Seto (2012: 65) secara singkat mengatakan bahwa Paulus

dihadapakan pada hukuman mati. Paulus sama sekali tidak takut pada kematian.

Baginya, “hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Flp. 1:21). Suatu

keyakinan yang membuat diri Paulus semakin jelas adalah “Kristus dengan nyata di

dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku” (Flp. 1:20). Kematian tidak

membuatnya takut atau khawatir dan tidak dapat berhenti bersukacita. Paulus

mengetahui kemana kematian akan membawanya: kepada persatuan dengan Kristus,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

21

untuk tinggal bersama-Nya. Ia menyadari bahwa keberadaan orang Kristiani adalah

dalam Kristus dan dalam persekutuan dengan-Nya.

Brunot (1992: 12-13) berpendapat bahwa Paulus sebagai seorang ahli bicara

yang terkenal, Paulus menganggap yang paling penting dan utama bagi dia ialah

berbicara dalam bahasa yang sederhana sehingga umat dapat memahami menurut

daya tangkap mereka. Paulus mengambil peristiwa-peristiwa sebagai contoh dalam

pembicaraan hidup masyarakat kota sehari-hari yang sederhana. Paulus berhasil

memikat perasaan orang lain, sehingga ia dapat menghadirkan dirinya seakan-akan

dia berada di tengah-tengah umat yang membaca suratnya, meskipun mereka berada

di tempat yang jauh. Paulus mendikte maupun menulis sendiri dan mampu

menyingkirkan pikiran, urusan-urusan, serta kesibukan-kesibukan di tempat kerjanya

untuk menghadirkan diri secara rohani, bukan badani. Dengan demikian tanpa banyak

susah payah dia ikut merasa berprihatin dengan kegusaran-kegusaran dan persoalan-

persoalan serta godaan-godaan mereka. Tetapi Paulus juga ikut memperbincangkan

pokok-pokok pembicaraan yang sedang hangat di perdebatkan di antara mereka.

Pokok pembicaraan Paulus mengenai persoalan-persoalan yang terjadi waktu ia

tinggal bersama mereka. Mereka mengatakan bahwa Paulus selalu memakai

perbendaharaan. Yang dimaksud Paulus dengan perbendaharaan adalah bahwa Paulus

mewartakan Injilnya dengan kekayaan iman yang tidak habis-habisnya kepada

umatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

22

Brunot (1992: 13-14) meyampaikan bahwa Paulus adalah seorang yang

beremosi kuat maka tidaklah mengherankan lagi bila sifat Paulus ini memberi kesan

kepada tulisan-tulisan Paulus yang bertentangan dengan dirinya sendiri. Kalimat

Paulus sepintas dan nampak tidak sesuai dengan pendapatnya. Paulus selalu berbakat

untuk menciptakan kalimat-kalimat yang mudah dihafalkan. Dalam usianya yang

masih muda Paulus mampu meringkas iman Kristen dalam rumusan-rumusan yang

ringkas. Hal ini bebeda dengan kalimat yang diucapkan oleh Yesus. Kalimat Yesus

tegas, utuh jelas, sedangkan pandangan Paulus terkesan tidak luas dan ringkas

dengan nada keras dan berwibawa yang membuat pembacanya kadang-kadang

bertanya pada diri mereka sendiri, apakah dengan berpegang pada ayat-ayatnya yang

bernada keras seperti itu mereka tidak tersesat dalam cara pandang yang terlalu picik

atau ringkas.

3. Seorang Farisi Diaspora

Brunot (1992: 14) mengungkapkan bahwa pendidikan di kota terhadap diri

Paulus berpengaruh pada sisi positif dan negatif yang telah disebutkan di atas. Paulus

dibesarkan di Tarsus. Sebagai seorang putra dari Tarsus Paulus memiliki harta karun

agama yang tidak semua orang miliki. Paulus dari Tarsus sebagai seorang Yahudi,

orang tuanya berasal dari Giskala, di Galilea. Mereka termasuk suku Benyamin yang

berdomisili di Tarsus. Nama Saul diberikan setelah ia disunat. Nama yang diberikan

itu nama raja Israel yakni Saul yang diturunkan dari suku Benyamin. Meskipun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

23

tinggal di negeri orang ia tetap bangga dengan warisan-warisan leluhurnya dimana

dulu mereka berasal. Paulus adalah nama kedua yang diberikan, sesuai dengan tradisi

di Tarsus dengan nama Yunani.

Brunot (1992: 15) menyatakan bahwa keluarga Paulus adalah keluarga yang

merantau dan mereka adalah orang Yahudi Galilea yang sukses. Kewarganegaraan

Romawi dapat menjadi satu bukti yang menunjukkan kesuksesan mereka di tanah

rantau dan mereka dapat menyesuaikan diri di sana. Paulus dilahirkan di tengah-

tengah golongan saudagar-saudagar yang cukup berada, sebagai kaum menengah di

propinsi Roma itu. Hak-hak istimewa sebagai warga negara Romawi didapatkan

olehnya seperti hak dipilih menjadi magistrat dan hak dalam kehakiman untuk

memohon kepada Kaisar melepaskan tuduhan. Nasib Paulus menjadi lebih baik

dibandingkan dengan nasib orang-orang sebangsanya.

Brunot (1992: 15) menjelaskan bahwa transplantasi Paulus pada jantung

masyarakat kafir ini bukanlah berarti pelarian dari benteng adat istiadat Yahudi yang

kuat. Paulus dibesarkan dalam suasana Yudaisme. Keluarga Paulus termasuk mashab

Farisi, dan merupakan kenyataan dasar dalam hidupnya. Kotbah-kotbah serta surat-

suratnya mempertahankan keaslian Yahudi sebagai nenek moyangnya dan

membanggakan adat Yahudi yang ketat. Paulus selalu membaggakan keluarganya

dan meletakkannya paling atas. Surat surat Paulus yang lain juga menunjukkan hal

ini. Paulus disunat tujuh hari setelah kelahirannya sesuai dengan perintah hukum (Gal

1:13).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

24

Brunot (1992: 15-16) mengungkapkan bahwa mashab Farisi terkenal sebagai

mashab yang keras dan tekun beribadat. Paulus di dalam mashab Farisi ini masih

menunjukkan keistimewaan dirinya yaitu dengan perkembangan rohani yang

mengagumkan dan dengan usaha gigih yang tak kunjung layu meskipun menderita

penganiayaan. Di hadapan raja Agripa, Paulus dengan bangga meyakinkan bahwa ia

hidup sebagai seorang Farisi menurut mashab paling keras dalam agama Yahudi.

Keluarga memberi pengaruh besar terhadap Paulus untuk menjadikan Paulus sebagai

seorang Farisi tulen yang mempunyai sifat puas akan keadaan diri sendiri sehingga

menimbulkan kesombongan.

Brunot (1992: 16-17) menjelaskan bahwa orang-orang Saduki, Eseni, dan

Farisi merupakan mashab-mashab utama Yahudi pada permulaan tarikh masehi.

Kaum Eseni adalah masyarakat yang lebih tertutup dibanding mashab Farisi. Mereka

melaksanakan hukum-hukum dengan teliti sampai segi yang kecil. Kasta imamat

yang bersifat mesianik diberikan dalam kehidupan dengan harapan akan terjadi

restorasi imamat di bait Allah Yerusalem. Orang-orang Saduki yang memimpin

upacara keagamaan dihalang-halangi oleh orang Farisi. Orang Saduki dianggap

sebagai orang yang merampas tugas-tugas imamat dan sebagai penghianat yang

bekerjasama dengan penjajah. Orang-orang Eseni merupakan rahib-rahib yang

berdominsili di padang gurun untuk mempersiapkan secara diam-diam upaya meraih

kekuasaan. Orang-orang Farisi merupakan lawan aristokrat Saduki. Mereka

mengajarkan Taurat. Pengalaman mereka luas, mereka mempunyai kesanggupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

25

intelektual untuk memperkembangkan sistem ilmu tentang norma dan

mempertahankan tradisi serta membuat hukum lisan yang kekuatanya sama dengan

hukum tertulis Musa. Hal baik lain yang kiranya dapat kita akui dari keberadaan

orang Farisi adalah nilai spiritual yang sejati, rasa hormat terhadap benda suci,

penyerahan diri terhadap penyelenggaraan Ilahi dan usaha-usaha untuk hidup sesuai

dengan sabda Allah meski sabda itu ditafsirkan salah.

Brunot (1992: 18) mengungkapkan bahwa Paulus menggunakan bahasa

Yunani. Bahasa yang dipelajari selama menuntut ilmu dan Paulus tahu tentang

naskah-naskah Kitab Suci Septuaginta. Bahasa Yunaninya diperkaya dengan

perjalanannya yang dilakukan, perjumpaan-perjumpaan dengan pembicara-pembicara

terkenal, berdebat dengan orang Yahudi di Sinagoga, dan pertentangan-pertentangan

dengan lawan yang tak mau kalah. Akhirnya Paulus menguasai dan mampu

menggunakan bahasa ini dalam karyanya.

Brunot (1992: 19-20) menyampaikan bahwa Paulus mempelajari doa mulai

dari ibunya. Rumusan-rumusan doa Paulus diambil dari Kitab Suci. Orang Yahudi

dilahirkan untuk berdoa. Suasana kesucian dan cinta kasih Allah memenuhi masa

kanak-kanaknya. Paulus menjadi Farisi sejati dengan doa-doa dari seluruh

kesusastraan Yahudi. Mazmur-mazmur apokrip dinyanyikan dengan semangat dan

doa berkembang menjadi aliran mistik (Brunot, 1992: 19). Hidup doa Paulus sungguh

dibangun, sehingga menjadikan dirinya sebagai seseorang Farisi yang tidak saja

fanatik tetapi juga spiritualistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

26

Surat Galatia menunjukkan betapa terkejutnya Paulus akan kekurangan orang-

orang Farisi. Dalam surat itu Paulus menyatakan betapa rendah dirinya dan

menunjukkan kesediaan dirinya untuk mengharapkan Allah, karena itu tetap

mengakui sebagai Farisi sejati yang tak bercela, putera Abraham yang juga akan

diselamatkan oleh Allah karena iman.

4. Paulus Seorang Rabbi dari Yerusalem

Brunot (1992: 21) secara singkat menyatakan bahwa semenjak pemerintahan

raja Daud, Yerusalem merupakan kota suci bagi Yudaisme dan kota ini menjadi kota

universitas di zaman Paulus. Anak-anak dari golongan menengah atas melanjutkan

dan menyelesaikan studinya di Yerusalem. Paulus juga pergi ke kota ini setelah ia

berusia lima tahun. Ia sendiri yang menceritakan sebagian kecil riwayat hidupnya,

bahwa ia adalah orang Yahudi yang dilahirkan di Tarsus di Sisilia dan diasuh atau

dididik di Yerusalem. Paulus dididik oleh Gamaliel dengan displin dalam ilmu

pendidikan dari hukum Yahudi. Gamaliel adalah seorang ahli Taurat yang tidak

menentang para Rasul.

Brunot (1992: 21) menyatakan bahwa Paulus tidak meninggalkan ajaran

gurunya dan Pauluspun senang menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Rabbi

Gamaliel adalah penerus dari Rabbi Hilel yang terkenal. Pandangan-pandangan Hilel

yang cemerlang dan liberalis diwarisi oleh Gamaliel. Ajaran-ajaran yang disampaikan

Rabi itu baik. Orang Kristen ataupun orang Yahudi sama-sama dihargai. Rabbi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

27

Gamaliel mengatakan bahwa semenjak kematian Rabbi Hilel kehormatan Taurat

lenyap, dan tiada lagi kemurnian.

Paulus dididik oleh Gamaliel dengan gaya dan cara pendidikan yang lazim

dilaksanakan saat itu. Ia mendengarkan madah-madah yang dinyanyikan secara

teratur selama bertahun-tahun masa pendidikannya. Pelajaran dan madah-madah yang

dinyanyikan teratur, menurut ritme juga disertai dengan alunan gerak tubuh (Brunot,

1992: 21-22). Pendidikan ini dapat membentuk diri Paulus menjadi seorang rabi yang

sungguh kompeten di bidang agama, yakni agama Yahudi yang dianut Paulus.

Pendidikan yang dijalani Paulus menjadikan dirinya semakin ahli dalam

mempertahankan ajarannya. Latihan-latihan rohani yang diikuti oleh Paulus dalam

bidang intelektual dapat memberikan dorongan untuk mencintai ketangkasan bahasa

yang dipakai untuk membuat tafsiran-tafsiran gemilang, untuk menyusun gagasan-

gagasan dalam pernyataan-pernyataan yang memberikan alasan-alasan yang tepat dan

penjelasan yang mengena dengan melontarkan kutipan dari Kitab Suci (Brunot, 1992:

22). Tetapi Paulus tidak begitu berhasil mempergunakan gaya bahasa kiasan dan

perumpamaan yang dipelajari. Surat-suratnya hanya sedikit sekali memuat

perumpamaan-perumpamaan yang impersonil: tidak ada satupun yang menyerupai

perumpamaan-perumpaan Kristus atau perumpamaan-perumpamaan para Rabbi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

28

5. Paulus Seorang Rasul Kristus

Paulus memiliki sosok seorang nabi di dalam hidupnya, pengalaman karya

serta kegiatan-kegiatan juga sifat jujur serta semangatnya merupakan hal yang sama

terdapat pada para nabi besar lainnya dalam sejarah Kitab Suci. Paulus seorang ahli

Taurat yang bertobat. Dia menjalani pendidikannya di bawah bimbingan Rabbi

Gamaliel, lebih dari sekedar itu ia adalah seorang nabi. Nabi Amos dan Yesaya telah

menerima tugas untuk melaksanakan karya pewartaaan dari Allah. Paulus yang

diawali dari pendidikannya mengerti tentang Allah, dan dari pertobatanya ia dapat

disadarkan oleh Allah. Pengertian dan pengalamannya akan Allah membuatnya dapat

menerima karya pewartaan yang diberikan oleh Allah. Paulus, sama seperti nabi-nabi

besar lainnya, menerima karya pewartaan Allah dan dilaksakan olehnya demi

keselamatan manusia (Brunot, 1992: 33).

Sebelum Paulus bertobat yang menjadi pusat perhatiannya adalah

kewenangan dan kemenangan hukum Taurat yang dibuktikan dengan penuh

semangat. Hukum Taurat yang dijalankannya berlangsung dengan tanpa cacat.

Barang siapa mengancam keberadaan Taurat harus disingkirkan. Pertobatannya

membalik semua yang ada di dalam dirinya. Paulus memiliki perawakan kecil dan

lemah tampangnya namun demikian singa yang mengaung tidak membuatnya gentar

dalam melaksanakan karya pewartaannya (Brunot, 1992: 13-14).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

29

B. Karya Pewartaan Rasul Paulus

Paulus pernah ditemui Yesus sendiri, yang berarti ia langsung diutus oleh

Tuhan untuk mewartakan Injil. Di dalam dirinya setelah perjumpaan itu terjadi

pergulatan yang membawanya pada pertobatan. Paulus selanjutnya menyusun

rencana untuk karya pewartaannya. Iapun sadar bahwa rencana itu sulit direalisasikan

dan banyak menghadapi tantangan di lapangan (Jacobs, 1991: 1).

1. Paulus Merencanakan Karyanya

Paulus mempunyai kekuatan pada pewartaan dan mempunyai rancangan misi

yang sangat luas. Rancangan misi pewartaan yang dilaksanakannya kuat sehingga

menjadi peristiwa sejarah yang menentukan awal perkembangan Gereja (Jacobs,

1983: 21). Hanya sedikit hal dapat diketahui mengenai riwayat hidup Paulus antara

panggilannya dan pertemuan dengan para Rasul di Yerusalem. Di dalam kisah Para

Rasul, karya Paulus dijabarkan dengan sangat lengkap pada (Kis. 13:21-26). Suharyo

(2012: 24) secara singkat mengatakan bahwa beberapa peristiwa dapat memberikan

gambaran mengenai pola hidup Paulus dalam pelayanan “pola hidup dan karyanya

adalah: tiba di tempat yang baru, diterima untuk beberapa waktu, ditolak dan diusir

sehingga harus pergi ke tempat yang baru lagi”.

Pertama-tama karya pewartaan Paulus tidak dapat dipisahkan dari pokok

interprestasi pewartaannya mengenai Injil. Apa yang diwartakan Paulus berhubungan

dengan pertanggungjawaban pertemuannya dengan Kristus dan panggilannya sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

30

Rasul. Pewahyuan yang diberikan oleh Allah mengenai Yesus putra-Nya berarti bagi

Paulus ialah pengakhiran dari usahanya sebagai kaum Farisi untuk menemukan

kebenaran di hadapan Allah dengan taat kepada Taurat. Tuhan menampakkan diri

bukan dalam tuntutan mentaati Taurat, tetapi keselamatan Tuhan ada dalam anugerah

rahmat pembenaran. Salib memperlihatkan kegagalan Taurat dalam mengembalikan

manusia pada panggilannya (Jacobs, 1983: 22).

Pewahyuan Paulus yang diterima olehnya berarti juga bagi non Yahudi. Karya

pewartaan di antara orang bukan Yahudi sudah lama dimulai, tetapi pewartaan itu

dilakukan masih dalam kungkungan hukum Yahudi. Perbedaan rencana karya

pewartaan yang dilakukan oleh Paulus kepada non Yahudi ialah tanpa belenggu

Taurat yang menjadikan orang harus menjadi Yahudi terlebih dahulu. Paulus

mengemukakanya dan menerangkan hal itu berkali-kali. Allah memberikan

pembenaran-Nya kepada semua orang yang percaya dan mau menerimanya, hanya

ada satu Allah bagi semua bangsa baik yang bersunat maupun yang tidak bersunat

(Jacobs, 1983: 22).

Selanjutnya Paulus melaksanakan rencana karya pewartaannya dengan tuntas.

Ia mewartakan Injil kepada kaum non Yahudi dengan pewartaan tentang kebebasan

dari belenggu Taurat. Hal ini berarti Paulus merumuskan kembali pewartaannya

mengenai salib dalam bahasa yang lain dari yang dipakai untuk kristianitas Yahudi.

Paulus menerjemahkan apa yang diwartakannya dalam bahasa Yunani untuk

kebudayaan Helenis. Ia merumuskannya kembali dan mengkalimatkannya dalam

suatu bahasa teologis yang baru (Jacobs, 1983: 22-23).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

31

Akhirnya dalam melaksanakan karya pewartaannya Paulus bermaksud untuk

mendirikan suatu Gereja Kristen non Yahudi di samping Gereja Kristen baru,

sehingga mereka dikumpulkan dalam satu meja baik orang Kristen Yahudi maupun

Kristen non Yahudi dan diperoleh saling pengakuan dari beraneka ragam jemaat

(Jacobs, 1983: 23).

2. Perencanaan yang Sulit Direalisasikan

Jacobs (1983: 23) menjelaskan bahwa pelaksanaan karya Paulus menjadi

rencana yang sulit direalisasikan, kendati rencana Paulus dalam keseluruhannya itu

logis dan cocok, namun demikian karena pemahamannya yang khas mengenai iman

Kristiani dan hal-hal di atas membuat rencana karya pewartaan Paulus menjadi hal

yang sulit realisasikan. Pertentangan yang hebat dialami Paulus dalam seluruh karya

baik kegiatan pewartaannya ataupun pokok pewartaannya. Pemahaman Paulus dalam

pertemuan Para Rasul di Yerusalem tak henti-hentinya menimbulkan pergulatan,

pertengkaran yang hebat dan sangat mendalam. Perjanjian Baru memberikan kesan

bahwa Paulus dengan kepribadian, pikiran dan kegiatannya mendominir Gereja

dalam tiga puluh tahun pertamanya. Hal itu tidak benar karena surat-suratnya

menunjukkan realitas yang tidak demikian.

Jacobs (1983: 23-24) berpendapat bahwa Paulus harus mengalami kesulitan

bergulat dalam jemaat Helenis yang didirikannya sendiri. Injil yang diwartakan

Paulus tidak lepas dari kebudayaan, sosial, dan ekonomi Yunani. Kesulitan Paulus

pertama-tama ialah bahwa ia bergulat dengan melawan orang Kristen Yahudi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

32

konservatif di mana mereka ikut campur tangan dalam kebanyakan jemaat yang

didirikan Paulus. Mereka mewartakan Injil dengan mengikutsertakan Taurat di

dalamnya. Ia menghadapi kedua masalah tersebut dan harus

mempertanggungjawabkan bukan hanya interpretasi pewartaanya namun juga

kedudukannya kepada Para Rasul. Dari jemaat yang dibentuk Paulus di Korintus

tampak mula-mula bermasalah dan salah menangkap pewartaan Paulus. Masalah

tersebut menjadi tampak dan menjadi kesulitan bagi Paulus untuk melaksanakan

rencana karya pewartaannya. Pengakuan Paulus akan karyanya itu diakui oleh Gereja

di Yerusalem, para Rasul serta, para tokoh dari jemaat baru yang didirikannya (Gal.

1:22).

3. Tantangan di Lapangan

Jacobs (1983: 24) menjelaskan bahwa Paulus tidak hanya mengalami

kesulitan, ia juga mendapat tantangan. Tantangan yang paling hebat dan jelas nampak

dalam surat Galatia. Paulus dan Gereja di Yerusalem serta para Rasul terpecah

menjadi dua belah pihak yang bertolak belakang satu sama lain. Sedangkan jemaat di

Galatia posisinya lebih berperan sebagai saksi “yang sebenarnya bukan Injil” (Gal.

1:7) “hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan bermaksud untuk memutar

balikkan Injil Kristus”. Kegiatan misioner yang pertama di Siria dan Kilikia setelah

periode itu berlalu, Paulus dan Barnabas pergi ke Yerusalem untuk mendapat

pengakuan atas karya pewartaan oleh pemimpin jemaat yakni Yakobus dan Yohanes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

33

Jacobs (1983: 25) secara singkat menyatakan bahwa setelah Paulus mendapat

pengakuan tersebut Paulus kembali menuju ke Asia kecil melalui Antiokia. Sesudah

mendapatkan pengakuan ada dua insiden yang penting ditulis dalam surat Galatia,

yang kemudian melawankan Paulus dengan orang Kristen Yahudi dari Yerusalem.

Insiden pertama di Antiokia ketika Petrus makan bersama dengan orang non Yahudi

lalu datang beberapa orang dari kalangan Yakobus (Gal. 1:1-14). Petrus mengambil

posisi tengah, lalu ia mengundurkan diri karena takut kepada saudara-sadara yang

bersunat sebab makan bersama dengan orang non Yahudi adalah hal yang melanggar

Taurat. Paulus merasakan tantangan akan hal ini. Baginya duduk makan bersama

yang dimaksudkan sebagai suatu perjamuan Ekaristi dan menekankan kesatuan dalam

tubuh Kristus antara orang Kristen Yahudi dan non Yahudi. Paulus mesti

menyampaikan apa yang sesuai dengan persetujuan di Yerusalem yakni pendapatnya

tentang Ekaristi dan kesatuan tubuh, terlebih di hadapan beberapa orang di kalangan

Yakobus yang masih menjunjung tinggi Taurat.

Jacobs (1983: 26) memaparkan bahwa insiden yang kedua ialah orang-orang

Kristen Yahudi atau lebih tepatnya pengajar-pengajar Yahudi mengacaukan

pewartaan Paulus di Galilea. Mereka lebih menunjuk ke arah wakil dari jemaat purba

di Yerusalem. Paulus ditantang oleh bagian penting Gereja purba dalam pelaksanaan

rencana karya pewartaan. Kedudukan Paulus menjadi semakin sulit diterima dan terus

terancam sebab pewartaan yang diwartakannya berkaitan dengan keberadaan Taurat

dalam iman Kristiani, dimana hal itu dalam surat Galatia dengan keras dikatakan oleh

Paulus. Inti persilisihan itu diperlihatkan dalam surat Galatia juga menjadi tema dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

34

surat tersebut, yakni tentang janji-janji serta ketetapan Perjanjian Lama dari pribadi

Yesus serta pewartaan-Nya (Gal. 3:1-14). Salib bagi Paulus mempersalahkan nilai

keselamatan dari ketaatan kepada Taurat, dari keterikatan para murid pada tradisi

Israel dan previlege Perjanjian Lama.

Jacobs (1983: 24-26) berpendapat bahwa untuk menanggapi tantangan yang

ditujukan pada dirinya, Paulus memperlihatkan kepada orang di Galatia sebagai saksi,

bahwa dengan imanlah mereka menjadi anak Abraham bukan karena secara jasmani

sebagai orang Yahudi (Gal. 3:7). Diskusi mengenai hal ini tampak tidak mudah

diselesaikan. Surat di Galatia atau surat yang lain serta dalam karangan Perjanjian

Baru masih terdengar mengenai tema ini.

Jacobs (1983: 26) menyatakan bahwa sentimen keras ini juga terdengar dalam

karangan apokrif seperti buku Kerygmata Pertou misalnya. Di dalam buku tersebut

dituliskan tentang Paulus sebagai seorang musuh dan melawan Petrus sama seperti

Yesus dan Yohanes Pembaptis atau bahkan seperti Kristus dan anti Kristus. Karangan

itu juga menyatakan bahwa karena omong kosongnya Paulus bertanggung jawab

terhadap fakta bahwa beberapa dari mereka yang berasal dari golongan non Yahudi

untuk menolak ajaran yang sesuai dengan Taurat.

4. Karya Paulus dalam Perjanjian Baru dan Gereja Purba

Jacobs (1983: 27-28) menjelaskan bahwa Paulus di dalam Perjanjian Baru

juga mempunyai tempat, tetapi Paulus belum mengetahui di mana tempatnya. Paulus

dalam Perjanjian Baru mempunyai kedudukan yang sangat penting. Kedudukannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

35

yang penting itu karena susrat-suratnya dengan cepat disimpan oleh jemaat Helenis

dan surat-surat itu mempunyai tempat khusus dalam usaha-usaha pertama untuk

membuat suatu kanon karangan-karangan yang diakui dan mempunyai kewibawaan

normatif. Paulus mempunyai kedudukan yang penting karena Lukas, ia diberikan

tempat yang sama pentingnya seperti Petrus. Nama Paulus juga digunakan oleh

beberapa pengarang Perjanjian Baru hingga ia mempunyai kedudukan sangat penting,

seperti yang terjadi pada surat kepada jemaat di Timotius, kepada Titus dan mungkin

juga kepada umat di Kolose dan Efesus.

Jacobs (1983: 28-29) secara singkat menyatakan bahwa kotbah-kotbah Paulus

yang berada dalam Kisah Para Rasul juga tidak mencerminkan pewartaan Paulus.

Lukas membuat kotbah itu menurut pandangan dan pemikirannya sendiri. Lukas

melupakan apa yang menjadi inti sari pemikiran Paulus tentang pemisahan Taurat

Yudaisme dengan iman Kristiani. Pentingnya karya perwartaan Paulus dalam Kisah

Para Rasul sangat ditonjolkan sedangkan pewartaannya kurang mendapat tempat.

Paulus secara pribadi melihat sendiri bagaimana pribadinya, pikirannya, pokok

pewartaannya, serta karya pewartaannya dipersoalkan.

Jacobs (1983: 29-30) menyampaikan bahwa Paulus mempunyai posisi

dominan dan utama dalam Gereja perdana, namun hal itu pantas disangsikan. Ia

mengalami perlawanan yang cukup hebat dan surat Galatia mencatat hal itu. Di dalam

surat itu terdapat pembelaan Paulus terhadap serangan para lawan dan juga

pandangan-pandangan Paulus yang rupanya dipermasalahkan oleh kalangan Gereja

purba. Dukungan terhadap Paulus juga dialami olehnya. Dari Kisah para Rasul dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

36

surat-surat pastoral tampak mengenai dukungan yang diberikan kepada Paulus.

Karangan-karangan berikut yang ditulis setelah wafatnya menyebutkan bahwa Paulus

ialah seorang pemimpin Gereja. Ia diterima oleh pemimpin yang lain, disambut

hangat oleh semua jemaat di seluruh Gereja.

Jacobs (1983: 30) menyampaikan bahwa perlawanan yang dihadapi Paulus

cukup hebat dimana-mana, tetapi pada akhir hidupnya setelah wafat bagaimana

mungkin dapat menjadi tokoh besar dalam Gereja Purba? Di mana tempat Paulus?

Apakah kedudukan Paulus yang dominan itu sebenarnya hasil rekayasa Lukas dan

para pengarang surat pastoral atau itu perkembangan hidup Paulus sendiri?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak mungkin dijawab. Kedudukan Kisah Para Rasul

mesti diperhatikan lebih dahulu untuk dapat mengetahui keberadaan Paulus dalam

Gereja Purba jika Kisah Para Rasul digunakan sebagai sumber informasinya. Lukas

yang mengarang Kisah Para Rasul bukanlah kawan dan bukan pembantu Paulus. Ia

seorang yang berasal dari angkatan kemudian menceritakan keberadaan diri Paulus

sebagaimana seseorang memahami Paulus pada angkatan yang berikutnya.

Pemahaman Lukas tentang Paulus berbeda dengan keberadaan diri Paulus yang

dipahami oleh kawan dan lawannya. Lukas sepertinya tidak mengenal pewartaan

Paulus khususnya tentang penyelamatan karena iman tanpa Taurat.

Paulus dilukiskan dalam Kisah Para Rasul, sebagai tukang mujizat, ahli

pidato, dan pemimpin Gereja serta bagi Lukas tidak ada pertentangan antara

pewartaan Paulus dan iman orang Yahudi. Para ahli menyimpulkan Kisah Para Rasul

jika digunakan sebagai sumber informasi harus digunakan dengan hati-hati. Kisah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

37

Para Rasul dan surat-surat Rasul Paulus lebih pada surat Galatia ditulis dengan tujuan

dan pandangan yang berbeda, maka eksegesis tidak dapat diabaikan salah satu dari

keduanya dengan kata lain dapat dikatakan keduanya digunakan sebagai pelengkap.

Kisah Rasul tidak dapat dilewati begitu saja jika bertitik pangkal pada Galatia, karena

informasi dari surat Galatia apa yang dikatakan Paulus harus dengan hati-hati dan

kritis ditempatkan dalam kerangka sejarah pada kisah para rasul (Jacobs, 1983: 30-

31). Kedudukan Paulus yang dominan dan utama dalam Gereja Purba masih saja

disangsikan dengan berbagai latar belakang hidupnya, karya dan pewartaannya.

Keberadaan Paulus jika dilihat oleh umat zaman sekarang lepas dari sangsi tersebut

maka Paulus sebagai tokoh besar dalam Gereja perdana terkesan kuat sekali (Jacobs,

1983: 30-31).

C. Paulus Sebagai Pewata Injil

1. Karya pelayanan Paulus

Karya pewartaan Paulus berkaitan dengan karya misi. Dengan misi itu Paulus

dihadapkan dengan berbagai tantangan dan persoalan dalam pelayanannya, bahkan

Paulus tidak hidup dengan tenang dalam perjalanan karyanya, sehingga ia selalu

dikejar-kejar oleh jemaat. Akan tetapi dengan semangatnya itu dapat diteladani

banyak orang. Paulus berharap agar pewartaannya dapat diterima oleh umat dan umat

dapat hidup bersatu dengan baik, maka dengan itu ia menulis surat kepada jemaat di

Filipi dengan mengatakan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

38

Hendaklah kamu sehati sepikiran, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

dan tidak dengan mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.

Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menanggap yang

lain lebih utama dari pada dirinya sendiri…. Hendaklah kamu dalam hidup

bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus

Yesus (Flp 2:2-5).

Paulus berharap agar keberhasilan dan persatuan usaha pada umat di Filipi tergantung

pada unsur-unsur yaitu umat harus “sehati sepikir” menuju satu tujuan, sehingga

setiap warga umat harus bersikap renda hati dan mengatasi egoismenya masing-

masing, dan juga semua warga umat harus “menruh pikiran dan perasaan yang

terdapat juga dalam Kristus Yesus”, yakni pikiran dan perasaan yang mengutamakan

kepentingan orang lain dengan merendahkan diri.

Kardinal Agustinus Bea (1975: 13) mengajak pembaca untuk sejenak melihat

dari dekat karya misioner Rasul Paulus yakni : kegiatan yang total demi kebenaran,

kejujuran radikal untuk membela keyakinannya dan daya kerja yang tak kenal letih

dalam berusaha melaksanakan rencana-rencananya serta pandangan luas yang

mendorong dia melintasi batas-batas kota atau wilayah. Menurut Agustinus Bea

(1975: 13) sifat-sifat Paulus yang manusiawi sudah termasuk dalam kepribadian

Paulus sendiri. Allah sediri telah memberikan sifat dan bakat itu sejak Paulus

diciptakan. Paulus diciptakan untuk memiliki banyak bakat. Paulus menjadi seorang

rasul yang amat besar, seorang bentara kebenaran yang tidak mengenal kata takut

kepada siapapun, seorang pewarta kabar gembira Kristus yang tidak kenal lelah, yang

dapat memenangkan semua kota bahkan semua bangsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

39

Suharyo (2012: 24) secara singkat mengatakan bahwa pola hidup dan

karyanya adalah: “tiba di tempat baru, diterima untuk beberapa waktu, ditolak dan

diusir sehingga harus pergi ke tempat yang baru lagi”. Pada masanya ini Paulus

dihadapkan dengan berbagai macam tantangan yang harus dihadapi demi menjadi

jurubicara Yesus. Paulus sudah siap secara batin untuk menghadapi berbagai macam

penderitaan.

1 Kor 15-16 Paulus bersaksi bahwa dia berdiri diantara banyak orang yang

bersaksi tentang Kristus yang telah bangkit. Dia mengajarkan bahwa semua orang

akan dibangkitkan dan bahwa baptisan bagi yang mati dan menegaskan kebenaran

dari kebangkitan masa depan. Suharyo (2012: 24) berpendapat bahwa karya Paulus

pasti akan dikaitkan dengan perjalanan misinya yang diambil dari buku karangan

Mgr. I. Suharyo yang berjudul “menjadi manusia dewasa”. Pada misi pertama Paulus

mengawali dengan kotbah di Antiokhia di Pisidia. Suharyo (2012: 24) menyatakan

bahwa kotbah pertama Paulus ini sangat menarik perhatian yakni Paulus diminta lagi

untuk berkotbah pada hari sabat berikutnya dan datanglah hampir seluruh kota

berkumpul untuk mendengarkan firman Allah. Ini merupakan pengalaman pertama

yang membanggakan dan mendukung karya Paulus selanjutnya. Kisah selanjutnya,

tidak seperti yang dibayangkan. Ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu

berkumpul penuhlah mereka dengan iri hati terhadap Paulus. Kemudian orang Yahudi

menghujat dan membantah perkataan Paulus, dan menghasut perempuan-perempuan

terkemuka yang takut akan Allah dan pembesar-pembesar di kota itu sehingga Paulus

dan Barnabas dianiaya di kota itu dan diusir dari situ.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

40

“Tetapi orang-orang Yahudi menolak pemberitaan mereka , memanaskan hati

orang-orang yang yang tidak mengenal Allah dan membuat mereka

gusar….Mulailah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi

bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan

untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu” (Kis. 14:2,5).

Perjalanan misi kedua Paulus sudah tidak bersama Barnabas lagi. Walaupun

Paulus tidak bersama dengan Barnabas lagi, namun Paulus tidak sendirian. Suharyo

(2012: 26) mengatakan bahwa kini Paulus bersama dengan Silas, Timotius, dan

Lukas. Ketika di Filipi, mereka duduk di tempat sembahyang orang-orang Yahudi

dan berbicara kepada perempuan-perempuan yang berkumpul di situ. Suharyo (2012:

26) mengatakan bahwa hal tersebut merupakan suatu keberhasilan awal Paulus

beserta teman-temannya. Namun setelah keberhasilan itu Paulus mengalami nasib

buruk lagi. Musuh Paulus menangkap Paulus dan Silas lalu menyeret mereka ke pasar

untuk menghadap penguasa lalu mendera mereka dan melemparkan ke dalam penjara.

Setelah dibebaskan dari penjara dengan cara yang istimewa, Paulus dan Silas

menuju Tesalonika. Di kota ini Paulus dan Silas dicari untuk dihadapkan kepada

sidang rakyat, sehingga mereka terpaksa lari lagi ke Berea dan Paulus diganggu lagi.

Paulus berangkat ke Atena, di Atena Paulus dilecehkan dan diejek oleh banyak orang.

Kemuadian ia melanjutkan perjalanan ke Korintus dan di sini ia dimusuhi dan

dihujat. Perjalanan misi kedua ini diakhiri dengan kembali ke Antiokhia.

Suharyo (2012: 27) mengatakan bahwa perjalanan misi ketiga ini merupakan

perjalanan yang lama setelah Paulus sampai di Antiokhia dan menjelajahi seluruh

tanah di Galatia dan Frigia untuk meneguhkan hati semua murid. Tidak semua orang

mau mendengarkan Paulus, bahkan tidak sedikit orang juga yang mengumpatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

41

Perjalanan selanjutnya tidak berbeda jauh. Ia melanjutkan perjalanan ke Makedonia

dan orang Yahudi bermaksud untuk membunuh dia kemudian melanjutkan perjalanan

ke Troas, dan ke Mletus, Tirus, dan akhirnya tiba di Kaisarea. Kemudian ia

melanjutkan ke Yerusalem dan perjalanan Misi berakhir dengan penangkapan Paulus.

2. Bangkit dari Kegagalan

Setiap pribadi manusia pernah mengalami yang namanya kegagalan dalam

hidup, begitu juga Paulus. Dalam perjalanan misinya banyak ia mengalami penolakan

hingga kegagalan dalam karya pewartaannya. Suharyo (2012: 33) mengatakan bahwa

semua itu dapat dilihat dari surat-suratnya, sehingga dalam karyanya ia menulis

dengan hati yang sangat cemas, dan dengan mencucurkan air mata (2Kor 2:4).

“Paulus dengan jujur berkata, sebab kami mau, saudara-saudara supaya

kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia kecil. Beban yang

ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga

kami telah putus asa juga akan hidup kami” (2Kor 1:8).

Paulus mengungkapan ungkapan putus asa itu dalam (Gal 4:11) “Aku kawatir

kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah sia-sia”. Suharyo (2012: 33) menuliskan

pendapatnya mengenai ayat tersebut, kata-kata tersebut merupakan ungkapan keadaan

batin yang amat mencemaskan. Rasanya Paulus berada dalam ambang keputus asaan

total karena karya yang gagal. Suharyo (2012: 33) kemudian menemukan kesamaan

nada dan bahasa dengan jawaban Petrus ketika disuruh Yesus untuk pergi ke tempat

yang dalam menebarkan jala. Waktu itu Petrus menjawab “Guru, telah sepanjang

malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa” (Luk. 5:5). Yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

42

dimaksud cuplikan Injil ini tidak hanya masalah menangkap ikan, tetapi tugas

perutusan yang tidak kunjung nampak hasilnya. Dengan ayat ini, Suharyo (2012: 33)

mau mengatakan kepada pembaca bahwa Paulus pernah mengalami situasi krisis

kerasulan yang amat mencengkram. Sebelum menjadi murid Yesus, Paulus adalah

orang yang selalu berhasil tetapi sekarang Paulus harus berhadapan dengan kenyataan

yang amat berbeda. Ia tidak dapat berbuat lain, kecuali menerima kenyataan pahit itu.

Dari permasalahan tersebut, dapat diketahui bahwa Paulus adalah seorang

Rasul yang tangguh dalam pewartaan Injilnya. Ketangguhannya terlihat dari cara

Paulus menghadapi berbagai tantangan yang datang padanya. Kegagalan tidak

mengganggu Paulus dalam mewartakan Yesus Kristus. Beberapa surat dapat

mencatat bagaimana Paulus mengalami berbagai penderitaan dalam karyanya.

3. Setia Memberikan Kesaksian Iman

Dalam perjalanan misi ketiga, Paulus sedang melakukan perjalanan ke

Yerusalem dengan maksud untuk meminta bantuan kepada orang-orang kudus (Rom.

15:25). Tetapi masalah yang terjadi di masa lampau antara dirinya dengan orang-

orang Yahudi maupun dengan murid-murid Kristus belum selesai. Suharyo (2012:

35) menyatakan bahwa Paulus ketakutan dengan suatu hal yang akan menimpa

dirinya. Paulus takut karena orang-orang Yahudi pernah menuntut nyawanya akan

menggunakan kesempatan ini untuk melaksanakan niat mereka. Ternyata yang

ditakutkan Paulus terjadi. Paulus ditangkap di Yerusalem dan tidak ada sesama murid

Kristus yang tampak membelanya dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

43

Suharyo (2012: 28) menyatakan bahwa setelah ditangkap di Yerusalem,

Paulus tidak pernah menjadi orang bebas lagi. Tetapi Paulus tetap semangat dan tetap

berusaha memberi kesaksian imannya walaupun sekarang ia telah menjadi tawanan.

Akan tetapi orang-orang tidak mau menerima dan berteriak “Enyahkan orang ini dari

muka bumi! Ia tidak layak hidup!”. Suharyo mengatakan Kisah Para Rasul 21-28

sering disebut sebagai kisah sengasara Paulus. Sebagai tawanan Paulus berusaha

membela diri di hadapan Makamah Agama diancam akan dibunuh, dipindahkan ke

Kaisarea dan berusaha menjelaskan masalahnya dihadapan para penguasa Romawi

dan akhirnya naik banding kepada Kaisar. Karena itu, Paulus dibawa ke Roma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

BAB III

SOSOK KATEKIS DAN TANTANGANNYA DI ZAMAN SEKARANG

Katekis merupakan perantara Kristus dalam Gereja, oleh karena itu kehadiran

katekis untuk melayani umat sepenuh hati selalu dirindukan oleh Gereja sampai saat

ini. Gereja selalu mengharapkan kehadiran para katekis sejati yang siap melayani

tanpa lelah. Dalam perkembangan sejarah Gereja, kehadiran para katekis telah

memberi dampak positif bagi terlaksananya visi dan misi Gereja. Gereja dengan tegas

mengakui dan mengapresiasi keberhasilan pelayanan mereka. Terutama pada waktu

awal evangelisasi, kehadiran para katekis mempercepat perkembangan Gereja baik

dari segi teritorial maupun dari segi jumlah umat. Karena pelayanan bagi Gereja

maka para katekispun perlu dipersiapkan melalui berbagai usaha terus-menerus agar

mampu melaksanakan pelayanan dalam situasi zaman yang sedang dihadapi. Katekis

adalah seorang yang mendidik ke arah iman. Katekis pada umumnya tidak hanya

orang yang mengajar anak-anak secara formal tentang iman anak dalam kelas, tetapi

katekis yang mampu melayani umat sepenuh hati selalu dirindukan oleh Gereja

sampai saat ini (Cook, 1972: 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

45

A. Sosok Katekis Zaman Sekarang

CEP (1997: 16) mengungkapkan bahwa pedoman untuk katekis menekankan

bahwa katekis adalah “kaum awam pengikut Kristus yang mendapatkan pendidikan

secara khusus sehingga menonjol dalam menjalani kehidupan Kristiani”. Melalui

pendidikan, katekis dibina dan dibekali dengan pelbagai wawasan yang dijadikan

pedoman untuk pelayanan. Katekis memiliki tugas untuk mewartakan Injil dan ikut

terlibat secara aktif dalam perayaan liturgi dan kegiatan amal kasih Gereja.

Katekis adalah umat beriman Kristiani yang dijiwai semangat merasul,

dipanggil dan diutus Allah, serta melibatkan diri dalam tugas pewartaan Gereja untuk

memperkenalkan, membantu menumbuhkan dan mengembangkan iman Kristiani

umat di sekolah dan dalam komunitas basis, baik teritorial maupun kategorial. Sosok

katekis harus bersifat umatsentris. Katekis yang umatsentris hadir dari umat dan

untuk umat. Katekis dari umat bermakna katekis dipanggil dari kalangan umat

sendiri. Katekis untuk umat berarti katekis mewartakan Kabar Gembira kepada umat

itu sendiri. Katekis juga harus Kristosentris. Katekis harus menjiwai dan meneladani

Yesus Kristus sebagai guru sekaligus sebagai pewarta Kabar Gembira (CT 6).

1. Panggilan Hidup Sebagai Katekis

Menjadi katekis itu adalah suatu panggilan yang luhur yakni mengambil

bagian dalam tugas pengajaran Yesus Kristus di dunia sebagai guru/nabi. Katekis

adalah seorang umat beriman Kristiani yang dijiwai semangat merasul. Pedoman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

46

untuk Katekis yang diterbitkan Kongregasi Evangelisasi Untuk Bangsa-Bangsa

merumuskan bahwa peran katekis yaitu ”menyampaikan ajaran Kristiani kepada umat

dan menemani umat ketika dalam kesulitan.

“Supaya iman umat itu semakin kuat dan diteguhkan maka umat itu sendiri

harus dibaptis sehingga dalam perjalanan hidupnya akan mendewasaan iman

serta kehidupan rohaninya secara penuh kepada Yesus Kristus”. Para katekis

juga hadir sebagai saksi iman dan ikut serta terlibat dalam perkembangan

manusia (CEP, 1997: 16).

Dalam Gereja status katekis awam memiliki kesamaan panggilan dengan para

religius yakni panggilan khusus dari Roh yang bersifat adikodrati. Panggilan khusus

sebagai katekis ditekankan oleh Kongregasi Evangelisasi Untuk Bangsa-bangsa

(CEP, 1997: 15) sebagai seorang yang dipanggil untuk melayani umat. Katekis

memiliki spiritualitas sedia diutus oleh Gereja. Gereja mengutus para katekis di

tengah umat untuk membantu mereka agar umat dapat memperkembangkan iman

mereka akan Yesus Kristus. Katekis yang dipilih dan diutus tidak hanya belajar

teorinya saja, namun para katekis diharapkan terjun langsung ke lapangan sehingga

mereka mempunyai pengalaman langsung beradaptasi dengan umat.

Tuhan sendiri yang memilih dan memanggil para katekis secara khusus

sehingga para katekis dapat diutus oleh Tuhan. Menjadi katekis adalah suatu

panggilan. Tidak semua orang Kristen bisa menjadi katekis. Semangat katekis yang

selalu siap sedia diutus oleh Gereja adalah bagian dari salah satu dari sekian banyak

pekerja pastoral. Katekis adalah patner bagi semua orang yang mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

47

spiritualitas sedia diutus oleh Gereja. Katekis adalah sahabat dan saudara para imam

(Yoh 15:15).

Sarjumunarsa (1982: 33) mengungkapkan bahwa sikap sedia diutus oleh

Gereja yang hidup dalam diri para katekis pada dasarnya mengalir dari panggilan

yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus sendiri. Semua orang yang dipertemukan dengan

Tuhan Yesus disatukan dengan diri-Nya. Maka yang ada dalam diri Tuhan Yesus

juga akan melimpah kepadanya. Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Oleh

karenanya seorang katekis yang dipersatukan dengan-Nya digerakkan untuk menjadi

manusia yang layak seperti Yesus. Tuhan Yesus sanggup mendorong dan

mempengaruhi para katekis dan banyak orang untuk menaruh perhatian pada

kehidupan rohani yang mendalam.

Katekis sedia diutus oleh Gereja karena ia merasa dipanggil untuk mengikut

cara hidup Tuhan Yesus yang juga sedia diutus oleh Bapa-Nya. Tugas katekis dapat

diambil dalam percakapan Yesus dengan wanita Samaria Yesus berkata: “makanan-

Ku ialah melaksanakan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan

pekerjaan-Nya” (Yoh 4:34). Sabda Tuhan ini jelas menunjukkan martabat dan

tugasnya di dunia ini sebagai utusan Bapa. Oleh karenanya segala yang dimiliki dan

diusahakan hanya satu yaitu melaksanakan kehendak Bapa sampai akhir hayat-Nya

(Yoh 19:30). Berdasarkan pengalaman, panggilan dan kesaksian Yesus sendiri, Ia

memanggil para murid dan memberikan tugas perutusan yang sama. “sama seperti

Bapa mengutus Aku, demikian juga Aku mengutus kamu” (Yoh 20:21). Sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

48

seorang yang mengaku dirinya sebagai utusan Gereja tentu saja katekis menghayati

pesan dan perintah Yesus ini dengan saksama. Sebagaimana Allah nampak dalam diri

Yesus, (Yoh 14:9) demikian Tuhan Yesus nampak dalam Gereja yang berkumpul.

Oleh karena itu pelayanan katekis bersumber pada pesan dan perintah Yesus yang

mengutus mereka dalam keterlibatannya yang formal dengan pengutusan Gereja (Mat

18:20).

a. Identitas Katekis

Katekis yang pertama dan utama ialah Yesus Kristus. Pelayanan katekese

sudah dimulai oleh Yesus Kristus pada zamannya. Yesuslah yang menjadi panutan

dan teladan kita semua. Setelah Yesus wafat, pelayanan katekese tersebut diteruskan

oleh para rasul sedangkan pada abad-abad selanjutnya diteruskan oleh para uskup dan

imam.

Dalam Kitab Hukum Kanonik (KHK 776) katekis utama di paroki adalah

pastor yang dibantu oleh para klerus, tarekat hidup bakti dan serikat hidup kerasulan,

serta orang beriman Kristiani. St. Yohanes Paulus II dalam Anjuran Apostolik

Catechesi Tradendae mengurutkan siapa itu katekis yaitu para uskup (CT 63), para

imam (CT 64), para religius pria maupun wanita (CT 65), dan para katekis awam (CT

66). Berdasarkan anjuran Apostolik ini para katekis adalah seorang penabur

keberanian yang diserahi tugas untuk menjadi seorang pendidik yang memberikan

latihan bagi kehidupan rohani seturut Injil (CT 62). Ensiklik Redemptoris Missio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

49

(73b) menggambarkan katekis sebagai spesialis, yang memberikan kesaksian

langsung, untuk menjadi penginjil yang tidak tergantikan dalam perjalanan misi

utama komunitas-komunitas Kristiani, terutama bagi Gereja yang masih muda.

Kongregasi Evangelisasi Untuk Bangsa-bangsa (1997: 15) dalam penyusunan

Pedoman untuk Katekis, menekankan semua orang Katolik yang telah dibaptis

dipanggil untuk ikut berperan dalam menghadirkan Kerajaan Allah. Maka, panggilan

menjadi katekis tidak terlepas dari rahmat Allah ketika menerima sakramen

pembaptisan dan penguatan.

Dari gambaran tentang katekis di atas dapat dimengerti bahwa yang dimaksud

dengan katekis di sini bisa awam dan juga religius baik pria maupun wanita, karena

panggilan religius mereka dapat menjadi saksi yang khas dalam kemampuan misi

mereka, tetapi yang paling pokok dibahas di sini yakni katekis awam. Sebagaimana

disebut dalam CEP Sidang Plenonya tahun 1970, yakni “katekis adalah seorang

awam yang ditunjuk secara khusus oleh Gereja, sesuai dengan kebutuhan setempat,

untuk memperkenalkan Kristus, dicintai dan diikuti oleh mereka yang belum

mengenal-Nya dan kaum beriman itu sendiri” (CEP, 1997: 16-17).

Begitu penting peranan katekis awam dalam perkembangan Gereja di masa

yang akan datang, maka Yohanes Paulus II dalam anjuran Apostolik Catechesi

Tradendae (CT 66) mengatakan demikian.

Sidang Umum IV Sinode tidak melupakan anda. Kami bergabung dengannya

mendorong anda, agar meneruskan kerja sama anda demi kehidupan Gereja…

sepenuh hati kami mendorong mereka yang masih berkarya. Kami nyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

50

keinginan kami, agar katekis lain menyusul mereka, dan agar jumlah mereka

makin bertambah demi karya yang begitu perlu bagi daerah-daerah misi (CT

66).

Dengan kutipan tersebut, dapat dikatakan bahwa para katekis awam sudah mendapat

tempat yang spesial di hati Gereja. Gereja Katolik dalam perkembangannya tidak

akan melupakan para katekis awam karena peran serta kontribusinya yang sangat

vital bagi Gereja. Bahkan Gereja dengan berbagai upayanya terus mendorong para

katekis yang masih berkarya sampai sekarang.

Gereja adalah tempat yang paling spesial bagi katekis awam. Gereja tumbuh

di dalam hati para katekis. Menjadi seorang katekis adalah panggilan untuk pelayanan

Gereja, diterima sebagai pemberian Tuhan yang harus diteruskan. Bagi Gereja

Katolik, karya pewartaan merupakan hal yang penting. Melalui pewartaan, apa

yang menjadi cita-cita Gereja dapat berjalan dengan baik dan umat semakin

beriman teguh kepada Allah.

Katekis awam merupakan tiang penyangga Gereja Katolik. Direktorium

Formatio Iman (2018: 73) mengatakan bahwa panggilan kaum awam pada katekese

lahir dari sakramen baptis dan dikuatkan oleh sakramen penguatan. Katekis awam

adalah para pendidik iman. Dalam panggilan kaum awam ada yang merasa terpanggil

sebagai katekis dan menerima tugas pelayanan sebagai katekis. Katekis merupakan

seorang pendidik iman sekaligus membantu pembinaan iman. Katekis terpanggil dan

menerima tugas dari Gereja untuk melakukan pengabdian yang berbeda-beda

menurut sifat khasnya masing-masing. Dengan melayani umat, katekis awam juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

51

dapat mengambil peran para misionaris untuk menyebar dan melayani kegiatan

pastoral. Katekis awam merupakan teman sekerja imam dalam mewujudkan nilai-

nilai Kerajaan Allah di tengah umat dan di tengah masyarakat.

b. Tugas Katekis

Heryatno (2018: 235) berpendapat bahwa tugas dan peran katekis adalah

menyampaikan pesan Kristiani secara jelas kepada umat kristiani dan menemani umat

dalam mendewasakan iman serta menghayati hidup sakramentalnya. Oleh karena itu

para katekis hadir di tengah umat dan menjadi saksi Kristus, dan terlibat dalam

perkembangan manusia. Semua umat juga mengetahui dan mengakui pelayanan

katekis di tengah kehidupan jemaat. Berikut ini akan dipaparkan tugas-tugas katekis

berdasarkan beberapa dokumen Gereja.

Berdasarkan Dekrit tentang Kerasulan Awam (AA 10) katekis bertugas

sebagai pewarta Sabda Allah dan berperan aktif dalam kehidupan menggereja.

Sebagai penyampai Sabda Allah, katekis berperan sebagai pewarta sekaligus

memberi kesaksian tentang Sabda Allah, terutama dalam pelayanan katekese.

Dekrit tentang Kegiatan Misionaris Gereja (AG 17) mengapresiasi tugas dan

peran katekis dalam penyebaran iman dan perkembangan Gereja. Menyadari

kurangnya jumlah klerus untuk mewartakan Injil, dekrit tersebut melihat tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

52

katekis sangat penting di tengah kehidupan jemaat. Tugas penting yang dilaksanakan

katekis adalah memimpin doa-doa dan memberikan pelajaran tentang iman.

Kitab Hukum Kanonik (785) menyebutkan bahwa para katekis bertugas

sebagai pewarta Injil dalam karya misi. Para katekis adalah seorang awam beriman

Kristiani yang dibekali dan unggul dalam kehidupan Kristiani. Katekis hendaknya

dibina agar pengajaran yang diberikan semakin mengenali kebenaran Injil dan

melaksanakan kewajiban yang diterima dari baptis sehingga mereka diresapi oleh

cinta sejati terhadap Kristus dan Gereja-Nya (KHK 789). Dengan baptisan semua

orang dipanggil untuk menjadi umat Allah. Oleh karena itu semua umat yang dibaptis

mengambil bagian dalam tugas iman, kenabian, dan raja Kristus, dan sesuai dengan

kedudukan masing-masing, dipanggil untuk menjalankan perutusan yang

dipercayakan Allah kepada Gereja untuk dilaksanakan di dunia.

2. Kategori Katekis

Para katekis dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok utama. Kongregasi

Evangelisasi untuk Bangsa-bangsa (1997: 17) menjelaskan dua kategori katekis.

Kategori pertama adalah katekis purna waktu adalah mereka yang mengabdikan diri

untuk pelayanan katekese di paroki-paroki, yang secara resmi diakui oleh Gereja

sebagai katekis. Tugas katekis purna waktu biasanya mencakup penyelenggaraan

pelayanan katekese dan pembinaan para katekis paruh waktu dan katekis sukarela.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

53

Kelompok katekis kedua adalah katekis paruh waktu yakni mereka yang ikut

terlibat dalam karya katekese secara terbatas tetapi tulus, ikhlas dan serius (CEP,

1997: 17). Katekis paruh waktu memiliki latar belakang pendidikan yang tidak

menentu, dan biasanya memiliki profesi yang lain misalnya sebagai guru di sekolah

namun mengabdikan dirinya juga di paroki, sebagai wirausaha atau profesi yang lain

namun dengan tulus ikhlas melibatkan diri secara serius dalam pelayanan katekese.

Dua kelompok katekis di atas pada umumnya melaksanakan tugas katekisnya

sebagai pelayan Sabda Allah. Dalam kenyataan jumlah katekis purna waktu jauh

lebih sedikit dibandingkan dengan katekis paru waktu dan katekis sukarela. Peran

para katekis sangat membantu pelayanan di suatu paroki, terutama di paroki yang

masih baru dan tenaga pelayannya kurang.

3. Spiritualitas Katekis

a. Hidup Dalam Roh

Spiritualitas katekis adalah seseorang yang hidup dalam Roh. Sebagaimana

katekis itu digerakkan oleh Roh itu sendiri, Roh itu dapat membantu para katekis

dalam pelayanan misi mereka. Seorang katekis hidupnya akan dijiwai oleh Roh

Kudus dan ia akan bersungguh-sungguh beriman kepada Yesus Kristus. Dengan

hidup dalam Roh, katekis dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam pelayanan

sehingga dapat menjalankan tugas dan pelayanan. Tanpa Roh Kudus katekis tidak

dapat menjalankan tugasnya, karena pengajarannya Roh Kudus yang menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

54

setiap hati para katekis. Para katekis meletakkan diri di bawah inspirasi Roh Kudus,

mereka mau agar diri mereka dipimpin oleh Roh Kudus. EN 68 mengatakan bahwa

Roh Kudus adalah pelaku utama dalam Evangelisasi: “Dialah yang mendorong setiap

individu untuk mewartakan Injil, dan Dialah yang dalam kesadaran hati nurani

menyebabkan kata penebusan diterima dan dipahami”. Melalui pewartaan katekis

dapat dikatakan bahwa Tuhanlah tujuan evangelisasi. Oleh karena itu Tuhan yang

mengerakkan ciptaan baru, kemanusiaan baru, di mana evangelisasi merupakan

hasilnya, dengan kesatuan dalam keanekaragaman yang ingin dicapai oleh

evangelisasi di dalam jemaat Kristen.

Roh Kudus dapat menjiwai setiap hati seorang katekis. Buah-buah orang yang

hidup dalam Roh adalah ketentraman, kesabaran, sukacita, damai sejahtera, dan

cintakasih. Ini berarti katekis membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh Kudus. Katekis

mengikuti bimbingan Roh Kudus dalam pelayanannya supaya segala tugas yang

dilaksanakan dapat terlaksana dan dapat dibimbing oleh Roh. Roh Kudus dapat

mengatur semua rencana katekis dengan penuh semangat dan membiarkan diri

mereka dengan bijaksana dibimbing oleh Allah sebagai pengilham yang menentukan

rencana-rencan mereka, inisiatif-inisiatif dan kegiatan penginjilan mereka.

b. Keterbukaan Terhadap Dunia

CEP ( 1997: 23) mengatakan bahwa tugas katekis yang paling mendasar

adalah menyampaikan sabda Tuhan. Dalam menyampaikan sabda Tuhan katekis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

55

memiliki sikap rohani yang paling dasar adalah keterbukaan terhadap sabda, yang

terkandung dalam wahyu, diwartakan oleh Gereja, dirayakan dalam liturgi.

Keterbukaan terhadap sabda berarti terbuka terhadap Tuhan, Gereja, dan dunia.

Keterbukaan terhadap Tuhan yang berdiam dalam lubuk hati setiap orang yang

memberi makna pada kehidupannya yaitu dengan keyakinan, kriteria, keputusan,

relasi, dan tindakan.

1) Keterbukaan Terhadap Allah Tritunggal

CEP (1997: 24) menjelaskan bahwa spiritualitas katekis berakar dalam sabda

Tuhan yang hidup, dengan memberikan keselamatan. Spiritualitas ini membutuhkan

suatu sikap batin yang sepadan dengan kasih Bapa, yang mengharapkan agar semua

orang mengenal kebenaran dan keselamatan. Roh kudus senantiasa membimbing para

katekis untuk senantiasa membantu memahami sabda Tuhan dan membuka hati untuk

menerima sabda dengan cinta dan mempraktekan. Oleh karena itu katekis akan

memiliki sikap batin yang sepadan dengan Kristus sehingga memberikan dirinya

dipimpin oleh Roh agar ikut ambil bagian dalam pelayanan.

2) Keterbukaan Terhadap Gereja.

Para katekis adalah bagian dari anggota Gereja yang ingin dikembangkan oleh

mereka, sebab dari Gereja para katekis memperoleh amanat untuk menjadi katekis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

56

Katekis dipercayakan kepada Gereja untuk dipelihara dengan setia. Pemahaman

Gereja akan diperdalam dengan bantuan Roh Kudus, sehingga apa yang diwartakan

katekis dapat dirasakan oleh seluruh dunia. Gereja sebagai Umat Allah dan Tubuh

Mistik Kristus membutuhkan katekis yang memiliki tanggung jawab mendalam,

sebagai anggota yang hidup dan aktif dari Gereja. Katerbukaan terhadap Gereja

terungkap dalam cinta, pengabdian terhadap pelayanannya, dan kesediaan untuk

menderita. Katekis perlu mengikuti perubahan-perubahan dalam Gereja, yang pada

hakekatnya bersifat misioner, dan bersama dengan Gereja, Katekis mendambakan

persekutuan akhir dengan Kristus sang mempelai. Oleh karena itu, perasaan bersatu

dengan Gereja yang tepat untuk spiritualitas katekis terungkap dengan sendirinya

dalam cinta yang tulus terhadap Gereja, dalam mengikuti Kristus, yang mencintai

Gereja dan mengorbankan diri-Nya untuk Gereja (CEP, 1997: 24).

3) Keterbukaan Misioner Terhadap Dunia

Keterbukaan ini mengharapkan katekis semakin terlibat dalam kehidupan

masyarakat di sekitar mereka. Katekis tidak boleh takut ketika menghadapi kesulitan

di tengah umat. Mereka harus percaya dan berpegang teguh pada Tuhan. Dengan

pelayanan mereka Allah akan selalu menuntun agar menjadi saksi iman yang handal

kepada Yesus Kristus. karena katekis menyadari bahwa mereka dipanggil untuk

bekerja di dunia ini (CEP, 1997: 25). Karena katekis itu sendiri adalah seorang

pendidik iman umat maka harus mempuyai kesadaran dalam menjalankan misinya

sebagai saksi iman secara konkret di tengah masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

57

c. Devosi kepada Maria

Maria adalah Bunda Gereja yang memiliki kesetiaan kepada Roh Kudus.

Kesetiaannya itu terbukti ketika Maria menerima kabar Gembira dari malaikat Tuhan

dalam hati maupun dalam hidupnya (Luk 1:38). Maria rela memberikan hidup kepada

dunia, sebagaimana Maria adalah sosok seorang ibu yang sangat dihormati sebagai

Bunda Allah dan Bunda penebus. Karena Putra-Nya disalibkan maka Maria terkenal

dan unggul sebagai seorang ibu yang dianugerahi karunia serta martabat yang amat

luhur, yakni menjadi Bunda Putra Allah dan juga menjadi Putri Bapa yang terkasih.

Dengan anugerah rahmat yang istimewa itu Maria diangkat menjadi Ibu dalam Gereja

Katolik karena Gereja sangat menjunjung tinggi martabat keibuannya. Dengan sifat

keibuanya itu Maria menerima tawaran Allah sepenuh hati, sehingga Maria

melakukan kehendak Allah yang menyelamatkan, dan membaktikan diri seutuhnya

sebagai hamba Tuhan kepada pribadi serta karya Putra-Nya untuk mengabdikan diri

kepada misteri penebusan.

LG (157) menjelaskan bahwa Maria juga merupakan pola Gereja karena

karunia serta peran keibuannya yang Ilahi dalam segala rahmat serta tugas-tugasnya

yang sangat dekat dengan Gereja. Pola Gerejanya itu terbukti yakni dalam hal iman,

cinta kasih, dan persatuan sempurna dengan Kristus. Dalam Gereja Santa Perawan

Maria mempunyai tempat yang utama sehingga memberikan teladan bagi semua

orang. Gereja sendiri merenungkan kesucian Santa Perawan Maria yang penuh

rahasia yang mendalam, dengan melaksanakan kehendak Bapa secara patuh dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

58

menerima Sabda Allah dengan setia. Gereja melahirkan putra-putri baru yang

dikandungnya dari Roh Kudus dan lahir dari Allah.

B. Tantangan yang Dihadapi Katekis Zaman Sekarang

Hasil pernas katekis (2005:9) menjelaskan bahwa kehadiran teknologi digital

pada era sekarang mengubah karakteristik budaya, perilaku dan cara berkomunikasi.

Hidup umat beriman di era digital ini tidak terlepas dari pengaruh media sosial.

Budaya digital mewarnai hidup umat beriman saat ini. Di tengah budaya digital

Gereja dalam melaksanakan tugas perutusan menghadapi berbagai tantangan,

demikian juga pelayanan para katekis. Perubahan perkembangan arus zaman

menyebabkan tantangan pelayanan semakin sulit, maka hal ini dapat mengakibatkan

rusaknya kualitas hidup beriman.

Direktorium Formatio Iman (2014: 28) menyampaikan bahwa pelayanan

katekis yang dilaksanakan belum relevan dengan situasi umat yang sedang

menghadapi tantangan arus zaman. Arus zaman yang dimaksud adalah sekularisasi

dan sekularisme. Arus ini merupakan arus besar zaman yang secara mendasar

mengubah pola pikir, pola hidup manusia zaman ini dan berdampak pada segala

bidang kehidupan manusia. Sekularisasi mempengarui kehidupan manusia dalam

berbagai bidang baik itu rohani maupun duniawi (Direktorium Formatio Iman, 2018:

15). Dampak sekularisme sangat luar biasa mengubah kehidupan iman umat menjadi

dangkal, dan tidak berakar. Situasi sekarang ini semakin parah dengan budaya instan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

59

budaya cepat saji. Dimana manusia tidak mau melakukan suatu kegiatan dengan

proses tetapi semuanya sudah ada. Hal ini akan mengakibatkan berkembangnya

budaya kematian, kultur dan sistem yang tidak menghargai nilai, yang mengingkari

pentingnya solidaritas, sehingga tidak dianggap lagi kepentingan bersama dan

menyingkirkan atau mengabaikan mereka yang lemah (Direktorium Formatio Iman,

2014: 12).

Direktorium Formatio Iman (2014: 13) mengatakan bahwa budaya cepat saji

dapat mempengaruhi hidup seseorang sehingga manusia kehilangan hidup mistiknya

seolah-olah tidak ada Allah. Manusia tidak akrab dengan Allah dan tidak membuat

dirinya melakukan hal-hal yang positif, sehingga mereka cenderung menjauh dan

meninggalkan Allah. Sikap ateisme ini juga dapat mengakibatkan tumpulnya hati

nurani, sehingga membangkitkan suatu relativisme etis. Hidup manusia yang sudah

dikuasai oleh materi duniawi akan menjadi individualis dimana manusia akan lebih

mengejar materi dan meninggalkan sesamanya. Maka para katekis harus

menunjukkan rasa simpati yang besar terhadap mereka yang sudah jauh dari Tuhan.

Tugas katekis adalah menyatukan hubungan manusia dengan Allah, menuntut dan

mendorong persekutuan, sehingga mendukung dan meneguhkan ikatan-ikatan

antarpribadi.

Karya penanaman Gereja pada golongan manusia tertentu mencapai

sasarannya, bila umat beriman telah berakar dalam hidup masyarakat dan

menyesuaikan diri dengan budaya setempat. Dalam Gereja-gereja muda kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

60

umat harus menjadi dewasa di segala bidang hidup Kristiani yang perlu diperbaharui.

Umat yang beriman akan disadarkan jika umat menjadi jemaat-jemaat yang hidup

karena iman, ibadat, dan cinta kasihnya; sehingga umat dengan kegiatan

kemasyarakatan dan kerasulan berusaha menciptakan tatanan cinta kasih dan keadilan

dalam masyarakat; dan juga umat diajak untuk menggunakan alat komunikasi sosial

secara tepat dan bijaksana; sehingga keluarga-keluarga menjadi orang yang sungguh

Kristiani.

Direktorium Formatio Iman (2014: 14) menjelaskan bahwa kehidupan

manusia melekat pada diri individu dan mempunyai wewenang dalam kenyataan

kemajemukan yang menjadi rahmat dalam kebersamaan. Persaudaraan dalam

kemajemukan itu sangat penting bagi kehidupan manusia karena manusia hidupnya

saling membutuhkan satu sama lain. Artinya sebagai orang yang beriman manusia

dipanggil untuk menjaga dan memelihara alam karena tugas manusia adalah menjaga

dan merawat lingkungan hidup.

C. Katekis yang Bersemangat Melayani

Kotan (2009: 37) memaparkan bahwa spiritualitas dalam pandangan Gereja

berarti corak hidup manusia yang digerakkan oleh Allah. Manusia membangun

hidupnya yang berhadapan dengan pengalaman akan Allah. Pengalaman hidup

manusia ini menyangkut hidup seluruhnya dan termasuk terbuka kepada Allah,

dirinya sendiri, sesama dan dunia sekitar. Memberi arti kepada hidup artinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

61

membangun pengharapan akan Kristus dalam kualitas hidup Kristiani dengan

menjadikan Yesus sebagai pedoman hidup (Ibr 11:1).

Dalam tubuh Kristus, setiap katekis mempunyai karunia untuk disinergikan

dan setiap katekis memerlukan karunia yang lain untuk membina tubuh dan

memenuhi misinya. Pelayanan katekese tidak diwujudkan secara sendirian dan bukan

hanya untuk ahlinya. Sebaliknya bahwa katekese merupakan wujud untuk

mewartakan Kabar Gembira, untuk membina Gereja dan untuk melayani dalam

Kerajaan Allah dengan menyebarkan kepada dunia nilai-nilai Injil yang pada

akhirnya bersatu dengan Kristus sebagai kepala. Gereja akan kokoh kuat jika iman

umat beriman juga kuat. Iman akan kuat jika ada pelayanan, pengajaran atau

pembinaan iman jemaat secara berkesinambungan dan berjenjang (mistagogi).

Terkadang tugas ini tidak dijalankan karena berbagai alasan. Pada hal ini merupakan

tugas utama Gereja: mewartakan Injil kabar gembira kepada semua bangsa, dan

pelaku penting dalam tugas pewartaan ini anatara lain para katekis yang memang

telah terbukti sepanjang sejarah, bersama para misionaris mewartakan Injil kepada

dunia, meski tantangan selalu menghadangnya.

Kitab Hukum Kanonik (747 §1) memaparkan bahwa tugas mengajar adalah

bagian penting dan utama dari Gereja di tengah dunia. Gereja mempunyai tugas dan

hak asasi untuk mewartakan Injil kepada segala bangsa. Spiritulitas seorang katekis

bersumber pada katekis ulung dan sejati kita yakni Yesus Kristus. Karena Dialah

Guru sejati, Sang gembala agung yang mengajar dengan sempurna baik melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

62

perkataan dan perbuatan kepada umat-Nya. Oleh karena itu seorang katekis harus

mempunyai semangat untuk melayani. Semangat katekis yaitu dengan kesetiaan

terhadap Sabda Allah, dimana sebagai seorang katekis setia terhadap Sabda yang

diwartakan dan mewartakan kabar baik kepada semua bangsa dengan menyalurkan

iman, menyingkapkan, dan mengalami panggilan kristiani. Supaya pelayanan Sabda

sungguh kena sasaran, katekis hendaknya menyadari konteks kehidupan umat dan

kesaksian hidupnya. Hendaklah katekis memperhatikan pewartaan misteri Kristus

kepada umat beriman, kepada mereka yang tidak percaya dan bukan Kristiani.

Para katekis harus menjadikan Sabda itu sebagai hidupnya supaya semangat

Kristus itu selalu ada terus menerus. Selain itu diusahakan supaya Injil mencapai

semua orang karena begitu banyak orang belum mengenal Kristus. Hal itu

mencerminkan seruan Paulus: “Bagaimana mereka percaya akan Dia (Yesus Kristus)

jika mereka tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang

Dia, jika tidak ada yang meberitakanNya?” (Rom, 10:4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

BAB IV

MENGGALI INSPIRASI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS

UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN KATEKIS ZAMAN SEKARANG

Dewasa ini pelayanan katekis mengalami banyak tantangan terutama

tantangan arus besar zaman. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab semua

keuskupan dan paroki untuk selalu melahirkan para katekis yang siap melayani. Yang

sudah lama melayanipun perlu diberi pendampingan khusus agar semangat untuk

melayani tetap berkobar dalam hati mereka. Mengingat betapa besar dan pentingnya

peranan katekis dalam karya-karya Gereja, katekis perlu diberi perhatian yang

mendukung dan menginspirasi mereka untuk tetap setia pada panggilan sebagai

pelayan. Pada saat sekarang ini penghayatan mereka terhadap panggilan menjadi

katekis mengalami banyak tantangan.

Berdasarkan keprihatinan tersebut, pembahasan dalam bab IV ini bermaksud

untuk memberi inspirasi kepada para katekis supaya lebih menghayati dan mencintai

panggilannya sebagai pewarta dan saksi Kristus. Secara khusus bab IV ini

menyampaikan inspirasi-inspirasi dari semangat Rasul Paulus bagi pelayanan katekis

zaman sekarang. Isi bab IV ini adalah pemaparan serta pembahasan isnpirasi-inspirasi

dari Rasul Paulus dan usulan program sarasehan untuk meningkatkan semangat

pelayanan katekis khususnya di Agats Asmat Papua.

Pembahasan dalam bab IV dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertama

akan membahas tentang inspirasi-inspirasi spiritualitas Rasul Paulus. Bagian pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

64

dibagi menjadi 3 topik. Bagian kedua tentang usulan program sarasehan diawali

dengan pembahasan pengertian sarasehan dan diakhiri dengan contoh naskah

persiapan usulan program sarasehan.

A. Inspirasi dari Semangat Pewartaan Rasul Paulus bagi Katekis Zaman

Sekarang

Seiring dengan perkembangan zaman yang sangat pesat katekis menghadapi

berbagai tantangan baru. Untuk menghadapi tantangan zaman, kiranya dibutuhkan

antara lain kepribadian yang kuat dan suatu spiritualitas yang mantap. Pewartaan dari

zaman ke zaman tidak pernah terlepas dari pewahyuan diri Allah. Pewahyuan-Nya

merupakan sumber dan isi pewartaan. Supaya pelayanan Sabda sungguh mengena

sasaran, katekis amat perlu menyadari kehidupan umat dan memberi kesaksian

hidupnya. Katekis juga perlu memperhatikan pewartaan misteri Kristus kepada umat

beriman dan kepada mereka yang belum percaya kepada Kristus. Salah satu

pengalaman yang dapat digali dan menjadi sumber inspirasi bagi katekis adalah

pewartaan Paulus.

Paulus merupakan tokoh terpenting bagi perkembangan Gereja. Paulus

merupakan seorang rasul jemaat Kristen perdana yang merupakan tokoh paling

kreatif dalam sejarah Gereja perdana. Paulus yang tertangkap oleh Kristus ketika

dalam perjalanan ke Damsyik merupakan cara Allah memilih Paulus untuk

mewartakan Injil Kristus kepada seluruh bangsa. Setelah peristiwa itu Paulus berubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

65

total mulai dari cara hidupnya, sikap batinnya, cara pandang agamanya dan semuanya

berubah secara radikal (Eko Riyadi, 2012: 32). Perubahan total itu terjadi karena

pewahyuan Putra kepadanya. Melalui pewahyuan ini Paulus mengenal Yesus yang

jauh melebihi segala sesuatu. Berikut ini penulis akan memaparkan 3 inspirasi dari

Rasul Paulus dalam pewartaannya sehingga membantu katekis untuk menghayati

tugas dan panggilan mereka sebagai pewarta (pelayanan) Kristus.

1. Pribadi yang Sabar

Hari Kustono (2012: 55) menjelaskan bahwa Paulus adalah sosok yang

tangguh dalam mewartakan injil. Ketangguhan Paulus terlihat dalam Kisah Para

Rasul sebagaimana dikisahkan berkali-kali mengalami penderitaan selama dalam

mewartakan Injil. Setelah pertobatannya Paulus harus banyak mengalami perlawanan

dari pihak Yahudi di Damsyik maupun di Yerusalem. Walaupun banyak tantangan

Paulus menganggap penderitaannya adalah sebagai partisipasi pada penderitaan

Kristus. Paulus memandang hal ini didasari oleh imannya yang tangguh dan dalam.

Marsunu (2012: 23) menyampaikan bahwa Paulus menghadapi tantangan dan

kesulitan dalam karya pewartaannya selalu bersabar menerima tantangan itu. Paulus

sudah memberikan contoh yang baik kepada kita, bahwa dalam pelayanan para

katekis harus belajar bagaimana bersikap sabar dalam menghadapi penderitaan dan

ancaman yang dialami. Belajar dari kisah hidup Paulus para katekis harus

mengembangkan sikap kreatif dan inovatif dalam berkarya, dan tidak putus asa bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

66

menghadapi tantangan atau cobaan. Suka dan duka memang bagian dari hidup yang

harus dihadapi agar menjadi pribadi yang matang.

Paulus sudah menunjukkan contoh yang baik kepada kita. Sebagai tugas

utama katekis adalah mewartakan sabda, maka dalam hal kecil apapun katekis harus

bersabar dalam pelayanan, menyerahkan diri seutuhnya kepada Kristus sehingga

segala sesuatu yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Demi tugas dan pelayanan

katekis harus tetap sabar dalam pewartaannya, karena tugas utama katekis adalah

mewartakan Kerajaan Allah. Segala sesuatu itu dapat berjalan dengan baik karena

Tuhan tidak pernah meninggalkan anaknya berjalan sendiri dan dapat menyelesaikan

tugasnya hingga tuntas.

2. Pribadi yang Penuh Kasih

Bagi Paulus, kasih adalah yang terpenting dari semua rahmat yang

diterimaoleh seluruh umat Kristiani. Paulus merupakan pembela nilai luhur martabat

pribadi manusia. Pokok perjuangan dan kebenaran atas keluhuran martabat pribadi

manusia. Paulus menganggap orang lain sebagai saudara yang patut dicintai dan

dikasihi. Karena Paulus selama pelayanannya berusaha membangun relasi yang aktif

dengan siapa pun, terutama beliau membangun relasi intim dengan Allah. Paulus

sangat meyakini bahwa tindakan kasih adalah partisipasi pada hidup dan karya Allah

dan merupakan kebenaran dan kebijakan Kristiani yang bersumber pada tindakan

kasih Allah sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

67

Hidup oleh kasih berarti hidup untuk Allah, maka untuk menanggapi kasih

Allah, Paulus rela meninggalkan kegembiraan masa mudanya demi memperjuangkan

kemurnian hidup umat. Paulus sangat menekankan dalam pewartaannya, bahwa umat

Kristen telah merdeka. Yang dimaksud merdeka berarti bebas dari belenggu atau

kuasa dosa, bukan berarti bebas untuk berbuat dosa. Karena itu menurut Paulus,

umat Kristen di Galatia semestinya memanfaatkan kemerdekaan itu untuk saling

mengasihi, dan dengan demikian mereka melaksanakan pesan pokok dari Taurat.

“memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu

mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan

dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab

seluruh hukum Taurat tercakup dalam firman ini, yaitu kasihilah sesamamu

manusia seperti dirimu sendiri” (Gal 5:13-14).

3. Melayani dengan Gigih

Melayani Tuhan adalah kewajiban bagi seluruh umat Kristiani. Menjadi

terang dan garam, menyampaikan kabar gembira, kabar tentang keselamatan

merupakan amanat agung yang disampaikan Yesus tepat sebelum Dia naik ke Surga.

Artinya tugas yang berlaku bagi seluruh umat Kristiani tanpa terkecuali dan sifatnya

sangat penting, sifat-sifat penting itu dapat memastikan dengan motivasi-motivasi

yang benar. Dengan hal ini kita dapat belajar dari sosok Paulus yang tanpa ragu

kegigihannya, keseriusannya dan kesabaran Paulus dalam melayani. Dampak

pelayanan Paulus begitu hebat sehingga sulit membayangkan bagaimana jika Paulus

tidak pernah ada dalam sejarah Gereja pada waktu itu. Maka sebagai seorang hamba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

68

Tuhan, Paulus menunjukkan sikapnya yang teguh akan ketaantan. Paulus berani pergi

menyebarkan Injil kemana-mana, bahkan hingga mencapai Asia kecil. Dalam

pelayanannya Paulus sukses mendirikan jemaat dimanapun ia menyebarkan Injil.

Paulus memberikan segala hidupnya, bahkan nyawanya. Walaupun usaha dan kerja

kerasnya kurang dihargai oleh jemaat, dia bahkan harus rela mengalami banyak

penderitaan dan berbagai bentuk siksaan demi menjalankan misinya. Belajar dari

Paulus yang tidak pernah berkecil hati, kecewa atau sakit hati pada Tuhan dan tidak

pernah menuntut apa-apa kecuali dia meminta agar diberi kemudahan dan

keistimewaan dalam menunaikan tugas pelayanannya demi melayani umat Kristiani.

“Kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan

tahan uji, tahan uji menimbulkan pengharapan” (Rom 5:3-5). Paulus mengajarkan

kita bahwa “kesengsaraan menimbulkan…. tahan uji” kemalangan adalah proses

yang Allah pakai untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup kita. Permasalahan

yang membuat kita datang kepada Tuhan, sebenarnya dapat mendatangkan kebaikan

kita. Hal itu membuat kita bergantung kepada-Nya. Dalam doa hendaknya kita tidak

dapat memohon pelepasan dari penderitaan, tapi juga kasih karunia Allah, supaya

Allah memakai penderitaan itu untuk menyatakan kehendak-Nya dalam hidup kita.

Maka kita akan kuat di tengah malapetaka, dan merasa damai dimanapun Allah

menempatkan kita sebagai pelayan dalam melayani umat Kristiani.

Belajar dari sikap dan kegigihan Paulus, katekis dapat mencontohi yang

dilakukan Paulus dalam melayani. Sebagai katekis jangan sampai mencuri hak Tuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

69

dengan memanfaatkan kesempatan dalam pelayanan untuk memperkaya diri sendiri

atau demi popularitas saja. Sebagai katekis jangan lupa untuk memuliakan Tuhan

dengan terus bersikap serius dalam melayani. Paulus dalam melayani adalah murni,

dan ini adalah keteladanan yang sangat baik untuk diteladani oleh katekis zaman

sekarang. Tidak peduli sehebat apapun kemampuannya, semua itu tidak ada gunanya

tanpa Tuhan. Dari Paulus kita dapat belajar bahwa kemurnian dan ketulusan

merupakan kunci yang sangat penting dalam mengabdi kepada Tuhan.

4. Memberi Diri Dipimpin oleh Roh

Rasul Paulus juga menunjukkan dirinya dibimbing dan diubah oleh Roh

Kudus untuk dijadikan juru bicara Kristus. Roh Allah membantunya memutuskan

untuk meninggalkan masa lalunya dan mengenakan cara hidup yang baru. Karya Roh

Kudus nampak nyata dalam perjumpaan Paulus dengan Kristus yang bangkit (Bea,

1975: 15). Pertobatannya yang membuat Paulus melalui proses yang tidak bisa

dipahami kalau tidak ada peran Roh Kudus di dalamnya. Peran Roh Kudus lebih

nyata ketika Paulus dibaptis oleh Ananias melalui penumpangan tangan. Peran Roh

Kudus sangat penting bagi kehidupan manusia yang belum mengenal Injil.

Roh Kudus menggerakkan Paulus dan Barnabas untuk melaksanakan

penyebaran Injil. Roh kudus menunjukkan jalan yang harus mereka lalui dan tempat-

tempat yang harus mereka kunjungi. Di lain kesempatan Roh Kudus dapat

menunjukkan jalan yang tidak boleh mereka lalui. Tuhan menjanjikan perlindungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

70

kepada Paulus, supaya mewartakan Injil di Korintus, sehingga Paulus tidak takut

memberitakan Injil di Korintus karena Tuhan menyertainya dan tidak ada seorang

pun yang menjamah dan menganiayanya. Berkat dan penyertaan itu pula Paulus

mengadakan tanda dan mujizat untuk mendukung karya pewartaan-Nya. Roh Kudus

yang memenuhi Paulus dan menggerakkan Paulus tidak takut mengghadapi berbagai

kesulitan, termasuk kematian. Roh sendiri yang membawa ke Yerusalem sekalipun di

kota itu harus menghadapi penjara dan sengsara. Paulus harus menghadapi tantangan

yang begitu berat hingga pelayanannya berakhir di Yerusalem demi jemaatnya yang

belum mengenal Injil. Paulus sendiri tidak menghiraukan nyawanya, yang penting

baginya adalah menyelesaikan pelayanannya yang ditugaskan Tuhan Yesus

kepadanya untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah (Marsunu,

2012: 41-44).

B. Kegiatan Sarasehan Berdasarkan Inspirasi Pewartaan Rasul Paulus

Untuk Meningkatkan Semangat Pelayanan Para Katekis Di Salib Suci

Keuskupan Agats.

1. Latar Belakang Kegiatan

Proses menghayati dan menghidupi spritualitas adalah proses yang penuh

tantangan. Direktorium Formatio Iman (2014: 10) mengatakan bahwa dewasa ini

karya pewartaan katekis kepada umat tampaknya masih banyak kekurangan dan

permasalahan terutama pada penghayatan pelayanan. Di samping itu juga banyak

tantangan arus besar zaman yang menghambat dan mempersulit orang untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

71

berkembang dan tidak berakar dalam iman.Tantangan yang dihadapi katekis sekarang

sangat jelas dan sering melemahkan pelayanan mereka. Menurunnya karya pewartaan

itu sendiri karena banyak orang terpanggil menjadi katekis namun sedikit yang

menjalankan pelayanan, sehingga mutu pelayanan katekis semakin menurun.

Oleh karena itu yang menjadi fokus pembinaan adalah mengembangkan dan

meningkatkatkan semangat pelayanan katekis. Di pelbagai bidang kerja, niat dan

semangat adalah modal utama dalam kelancaran suatu kerja. Demikian juga dengan

pelayanan membutuhkan kerelaan dari dalam hati agar dapat menghayati dan

melaksanakannya dengan baik pula. Keterbukaan hati para katekis harus dibangun

terlebih dahulu karena itu merupakan pintu masuk pada bimbingan Roh Kudus.

Permasalahannya, di tengah maraknya arus perkembangan zaman, katekis mengalami

tantangan untuk menghayati panggilan mereka sebagai pelayan.

Paulus menghadapi tantangan dan kesulitan dalam karya pewartaannya selalu

bersabar menerima tantangan itu. Paulus sudah memberikan contoh yang baik kepada

kita, bahwa dalam pelayanan para katekis harus belajar bagaimana bersikap sabar

dalam menghadapi penderitaan dan ancaman yang dialami. Belajar dari kisah hidup

Paulus para katekis harus mengembangkan sikap kreatif dan inovatif dalam berkarya,

dan tidak putus asa bila menghadapi tantangan atau cobaan. Suka dan duka memang

bagian dari hidup yang harus dihadapi agar menjadi pribadi yang matang.

Gereja sangat mengharapkan para katekis yang berkualitas dalam

menjalankan pelayanan mereka kepada umat. CEP (1997: 43) menjelaskan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

72

para katekis perlu mendapatkan pembinaan dan pendidikan khusus yang baik. Dalam

pengertian umum bahwa seluruh watak dan kepribadian para katekis perlu

dikembangkan dengan mengingat tugas khusus yang akan dituntut untuk mewartakan

Sabda Allah.

Pada bagian ini penulis memberi perhatian kepada kebutuhan peningkatan

semangat pelayanan katekis di Paroki Katedral Salib Suci Agats Asmat, yang

merupakan Paroki asal penulis. Penulis melihat bahwa para katekis menghadapi

berbagai kesulitan dan tantangan yang mempengaruhi penghayatan panggilan mereka

sebagai seorang pelayan Kristus. Penulis juga melihat bahwa pembinaan iman di

Paroki masih sangat kurang. Oleh karena itu, penulis mengusulkan adanya sarasehan

sebagai upaya untuk meningkatkan semangat katekis untuk mewartakan, sehingga

mereka semakin mencintai panggilan dan mengembangkan semangat pelayanan

mereka sebagai katekis. Hal ini sejalan dengan komitmen Paroki Salib Suci Agats

untuk mendidik dan membina para katekis dengan ditumbuhkannya Pusat Pelatihan

Katekis (PPK).

2. Pengertian sarasehan

Sarasehan adalah model diskusi atau pertemuan di mana peserta membahas

suatu permasalahan dengan cara yang tidak resmi dan formal sehingga suasana yang

terjadi di dalam sebuah sarasehan ini juga berlangsung santai dan tidak

membosankan. Sarasehan merupakan pertemuan yang diselenggarakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

73

pendapat (sarana) para ahli mengenai suatu masalah di bidang tertentu.Sarasehan ini

membahas poin-poin penting yang belum jelas, jadi peserta memiliki kesempatan

untuk mengembangkannya melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Di dalam

hal ini peserta dituntut untuk aktif ambil bagian dan mereka diberi kebebasan untuk

berperan secara langsung di dalam membahas topik yang sudah dibicarakan (KBBI

Balai Pustaka, 2005: 1000).

3. Alasan Diadakan Program Sarasehan

Katekis adalah seorang pelayan yang selalu berkomunikasi dengan Yesus

Kristus, dengan Gereja, dengan alam ciptaan, dengan sesama dan dengan diri sendiri.

Dalam usaha melayani umat, katekis mengalami banyak pengalaman suka duka,

mengalami banyak tantangan yang mengahambat dan mempersulit pelayanan. Tidak

jarang pula katekis mengalami keputusasaan akibat dari sulit dan beratnya

konsekuensi menjadi pelayan. Selain itu katekis juga melayani umat yang hidup

dengan pelbagai macam budaya, kebiasaan, masalah sosial dan ekonomi, serta

melayani umat yang hidup dalam pengaruh arus perkembangan zaman.

Di tengah banyaknya persoalan tersebut, menjadi pewartaan apakah katekis

masih bersemangat untuk menjadi seorang pelayan? Sementara Gereja mengharapkan

adanya para katekis yang unggul dan profesional dalam melayani umat. Sebagai

seorang pelayan, katekis bukanlah pribadi biasa tetapi ada tuntutan-tuntutan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

74

harus dipenuhi atau dimiliki. Katekis sejati adalah katekis yang melayani dengan

sepenuh hati dalam kedewasaan manusia dan rohani.

Paroki dalam usaha mengembangkan dan meningkatkan semangat pelayanan

para katekis harus sadar bahwa dinamika pengembangan diri sebagai katekis itu

terjadi dari dalam diri para katekis sendiri. Maka paroki tidak lebih dari sebagai

fasilitator yang mengarahkan dan mendampingi katekis agar semakin lebih baik

dalam melayani. Maka waktu sarasehan adalah kesempatan terbaik bagi para katekis

untuk melihat dan menata kembali perjalanan hidupnya sebagai pelayan.

Melalui kegiatan sarasehan, katekis dapat mendalami dirinya sehingga segala

kelemahan dan kekurangan diketahui. Kesadaran bersama akan kekurangan dan

kelemahan diri akan mengarahkan katekis kepada usaha memperbaiki diri agar dapat

melayani lebih baik lagi. Dengan sarasehan membuka peluang terbaik bagi katekis

untuk memperdalam penghayatan panggilan hidupnya sebagai katekis. Selain itu

sarasehan juga menjadi kesempatan kekeluargaan bagi katekis untuk menata

kepribadiannya dalam berelasi dengan sesama dan Allah, Putera-Nya Yesus Kristus,

dengan sesama dan masyarakat, dengan alam ciptaan, dan dengan dirinya serta

tugasnya sebagai pelayan. Melalui sarasehan katekis akan mengalami perubahan pada

dirinya dalam hidup rohani dan semakin bersemangat untuk melayani. Selain itu,

melalui sarasehan katekis juga akan mendapat kekuatan dan inspirasi baru untuk

menghadapi dan menanggapi tantangan pelayanan dengan harapan para katekis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

75

4. Tujuan diadakan sarasehan

Tujuan diadakan kegiatan sarasehan ini adalah sebagai berikut:

a. Membantu katekis mencintai panggilan hidup sebagai seorang pelayan Sabda

Allah dan bersemangat untuk melayani umat seperti Rasul Paulus.

b. Membantu katekis memperdalam iman dan mempererat relasinya dengan

Kristus Sang katekis sejati.

c. Membantu katekis tetap gigih dalam menghadapi berbagai tantangan pelayanan.

5. Gambaran pelaksanaan sarasehan

Kegiatan ini menjadi usulan yang perlu dipertimbangkan untuk digunakan

dalam usaha membina dan mendidik para katekis agar semakin mempermantap dan

semakin bersemangat untuk melayani. Kegiatan sarasehan ini akan diadakan di pusat

paroki yaitu di aula pastoran keuskupan Agats. Kegiatan sarasehan akan

dilaksanakan pada 13-14 Desember 2019 dengan jumlah peserta 20 orang yakni para

katekis di seluruh paroki keuskupan Asmat. Kegiatan ini akan mengundang tokoh-

tokoh paroki dan para katekis.

6. Tema dan Tujuan

Berikut ini penulis akan memaparkan tema dan tujuan untuk membantu para

katekis mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai upaya untuk

semakin menghayati panggilannya sebagai pelayan Kristus. Maka untuk memperjelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

76

kegiatan ini akan dirumuskan tema umum, tujuan untuk mencapai tujuan program di

atas. Berikut adalah tema dan tujuan kegiatan sarasehan.

Tema : Rasul Paulus sumber inspirasi dalam karya pewartaan para katekis

Tujuan : Membantu para katekis agar dapat menghayati panggilan sebagai

pelayan dengan menimba inspirasi dari Rasul Paulus sehingga

semakin bersemangat untuk melayani.

Untuk mencapai tujuan kegiatan di atas, berikut adalah usulan materi selama

pelaksanaan kegiatan sarasehan.

Materi 1 : Kisah kegigihan dalam melayani

Tujuan : Membantu katekis untuk mengenal Paulus dari kisah

pertobatannya

Materi 2 : Kisah pewartaan Paulus

Tujuan : Membantu katekis melihat kembali sejauh mana sudah menghayati

pewartaannya sebagai seorang pelayan.

Materi 3 : Menggali inspirasi dari Rasul Paulus

Tujuan : Membantu katekis supaya semakin terinspirasi untuk lebih

menghayati pewartaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

6. Matriks Usulan Materi Kegiatan Sarasehan

USULAN KEGIATAN SARASEHAN

Tema umum : Rasul Paulus sebagai sumber inspirasi dan teladan para katekis di zaman sekarang dalam melayani.

Tujuan : membantu katekis agar semakin menghayati panggilannya sebagai pelayan dengan menggali

inspirasi dari Rasul Paulus sehingga semakin bersemangat dalam melayani umat.

No. Waktu

Menit

Judul

Pertemuan

Tujuan

Pertemuan

Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan

HARI PERTAMA 13-2019

60 SESI I

pengantar

dan

perkenalan

Supaya katekis

mengenal

pentingnya

pendampingan

Membantu

katekis

memahami

tujuan

pendampingan

dan aturan

selama

Perkenalan antar

katekis dan

pendamping.

Tujuan

pendampingan

Aturan selama

sarasehan

Berbagi

pengalaman

pelayanan

nyata.

Video klip:

jejak rasul:

pelayanan

Paulus dan

perjalanan

hidupnya.

Pengalaman

katekis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

78

sarasehan.

2. 90 SESI II

kisah

kegigihan

dalam

melayani

Menggambarka

n tokoh Paulus

serta

pengalaman

kegigihannya

dalam melayani.

Menyampaikan

inspirasi yang

dapat dipetik

dari kegigihan

Paulus demi

pengembangan

spiritualitas

katekis di zaman

sekarang.

Membaca

Refleksi

tanya jawab

sharing

pengalaman

Video Klip

: Paul of

Tarsus

CEP (1997)

PUK

Yogyakarta:

Kanisius

HARI KEDUA 14-12-2019

3 90 SESI III

Kisah

pewartaan

Paulus

Membantu

katekis melihat

kembali sejauh

mana

menghayati

panggilannya

sebagai seorang

pelayan.

Kisah panggilan

Rasul Paulus

Sukacita

pewartaan Rasul

Paulus

Membaca

Refleksi

Sharing

Informasi

Tanyajawab

Diskusi

Lcd

Laptop

Sound

system

buku tulis.

Gerak dan

lagu

Majalah

rohani

Bea Agustinus

(1975). Paulus

yang

tertangkap

oleh Kristus.

Flores: Nusa

Indah.

Jacobs Tom.

(1983). Paulus:

Hidup Karya

dan

Teologinya.

Yogyakarta:

Kanisius.

90 SESI IV:

menggali

Membantu

katekis supaya

Pribadi yang

tangguh

Membaca

Tanya jawab

Lcd

Laptop

Martini, CM.

(1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

79

Inspirasi

dari rasul

Paulus

semakin

terinspirasi

untuk lebih

menghayat

pewartaanya

Menjadi saksi

iman yang

mendalam

Bersedia memberi

diri dipimpin oleh

Roh

Bersedia bersabar

dalam pelayanan.

Dipilih dan diutus

menjadi Rasul

Refleksi

bersama

Video klip

Paulus dari

Tarsus.

Kesaksian

Santo Paulus.

Yogyakarta:K

anisius.

Jacobs

Tom.(1983).

Paulus:

Hidup, Karya

dan

Teologinya.

Yogyakarta:

penerbit

Kanisius.

Eko Riyadi,

St. Ed (2012).

Hidup dalam

Kristus.

Yogyakarta:

Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

7. Contoh Satuan Pelaksanaan

I. IDENTITAS

Judul pertemuan : Kisah kegigihan Paulus dalam melayani

Tujuan pertemuan : Membantu katekis mengenal kisa kegigihan dalam

melayani

Peserta : Para katekis

Tempat : Aula Pastoran

Hari/tanggal : 13 Desember 2019

Waktu : 90 menit

II. PEMIKIRAN DASAR

Mengukur perkembangan dari kemajuan kebudayan Asmat tidak begitu

mudah jika sekedar mengukur dengan peralatan yang ada, misalnya dengan

mengamati perangkat tehnologi baru yang digunakan, atau mengikuti bagaimana

proses pendidikan dan kelanjutan kehidupan masyarakat Asmat berinteraksi. Karena

medan pelayanan yang sangat susah di Asmat maka disediakan alat transportasi laut

sehingga memudahkan pelayanan. Asmat yang dulu sepi mulai sekarang dipenuhi

oleh penduduk dan budaya dari luar mulai masuk sehingga semakin hari semakin

modern dalam perkembangan zaman. Asmat sekarang sudah semakin maju dalam

pendidikan, kesehatan dan transporasi yang memudahkan pelayanan di paroki-paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

81

Siapapun yang melayani di wilayah Asmat demi kemajuan dan perkembangan

masyarakat Asmat harus mengambil sikap kearifan dan bijaksana bagaimana

membantu masyarakat Asmat berkembang dalam iman dan tehnologi yang semakin

modern yang mengubah pola pikir. Supaya iman mereka tidak terkecoh oleh

perubahan arus zaman maka penulis menawarkan skripsi ini sebagai bahan

pembelajaran, supaya umat dapat mempelajari dan belajar dari Paulus yang semangat

melayani dengan setia dan gigih.

Paulus dipanggil untuk mewartakan Kristus. Kristus telah memilihnya untuk

menjadi utusan-Nya dan ia pun hidup demi tugas yang dipercayakan kepadanya.

Sebagai hamba Kristus ia siap untuk memberikan hidupnya demi tugas yang

diembannya; ia membiarkan Kristus mempergunakan dirinya sebagai alatnya sendiri.

Paulus siap menghadapi segala resiko dalam perjalanan tugas sebagai seorang utusan

Kristus dan dalam kenyataan ia banyak menderita karena pekerjaannya itu. Katekis

perlu mempelajari nasehat-nasehat Paulus untuk perkembangan iman di zaman

sekarang sebagai metode pelayanan pengajaran iman umat. Untuk menemukan

spiritualitas-spiritualitas yang diteladakan Paulus kemudian dapat kita terapkan dalam

hidup kita sebagai semangat dan kepribadian yang bersumber dari Yesus sang katekis

sejati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

82

III. PROSES PELAKSANAAN

A. Pengantar

Bapak ibu yang terkasih, kita akan bersama-sama membahas sebagai mana

kegigihan Paulus untuk perkembangan zaman yang terjadi saat ini. Kita juga akan

bersama-sama melihat atau mengetahui sejauh mana relevansi antara berkatekese

dengan situasi perkembangan di zaman sekarang. Kita juga diajak untuk bagaimana

menyikapi kegigihan dan ketaguhan dalam melayani.

B. Kegiatan Inti

1. Menonton video Paul of Tarsus

Video ini berisi tentang ketangguhan dan kegigihan Paulus. Sebelum Paulus

melayani umat sebagai pusat pelayanan perhatiannya adalah kewenangan dan

kemenangan hukum Taurat yang dibuktikan dengan penuh semangat. Hukum Taurat

yang dijalankannya berlangsung dengan tanpa cacat. Barang siapa mengancam

keberadaan Taurat harus disingkirkan.

2. Pertanyaan seputar video

a. Video tersebut berisikan tentang apa?

b. Pesan apa yang bisa dipetik oleh para katekis dari video tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

83

3. Sharing pengalaman katekis

Para katekis dalam sesi ini saling membagikan pengalamannya selama

pendampingan katekese. Para katekis dalam sesi ini juga menjawab pertanyaan-

pertanyaan di atas sambil diperkaya oleh pengalaman mereka masing-masing.

4. Jawaban yang diharapkan

Video tersebut berisikan tentang awal pelayanan Paulus dalam ketangguhan

dan kegigihan Paulus yang awalnya merupakan seorang yang mengejar-ngejar murid

Tuhan. Setelah pertobatannya Paulus menjadi seorang yang bersemangat, tangguh

dan gigih dalam pelayanan demi melayani umat, Kristus mengubah pribadi Paulus

menjadi seorang yang percaya akan kebangkitan-Nya sehingga Paulus menjadi

seorang pewarta yang siap sedia untuk menjadi alat-Nya. Paulus mempunyai

kekuatan pada pewartaan dan mempunyai rancangan misi yang sangat luas.

Rancangan misi pewartaan yang dilaksanakannya kuat sehingga menjadi peristiwa

sejarah yang menentukan awal perkembangan Gereja. Yang diwartakan Paulus

berhubungan dengan pertanggungjawaban pertemuannya dengan Kristus dan

panggilannya sebagai Rasul.

Pesan yang dipetik dari video tersebut bahwa sebagai seorang katekis harus

siap sedia dalam menjalankan tugas seperti Paulus yang rela berkorban demi

pelayanan dan pewartaan imannya. Sebagai sorang katekis harus menjadi tawar hati

dalam berkarya ketika menghadapi berbagai masalah yang menghadang. Tidak hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

84

semangat di awal, lalu hilang optimisme dalam prosese yang sulit. Pengharapan

Paulus mengingatkan bahwa kita harus mempunyai pengaharapan yang sama seperti

Paulus. Kita mempunyai Tuhan yang tidak pernah berubah kuasa dan kasih-Nya, Dia

telah menyelamatkan, Dia telah memperhatikan segala pekerjaan dan akan

memberikan upah pada waktu-Nya. Sebab itu kita dapat mengerjakan segala sesuatu

yang dipercayakan-Nya dengan penuh optimeisme. Tidak ada pekerjaan yang sia-sia

ketika kita melakukannya dengan hati yang tertuju kepada Tuhan.

Paulus mempunyai posisi dominan dan utama dalam Gereja perdana, namun

hal itu pantas disangsikan. Ia mengalami perlawanan yang cukup hebat dan surat

Galatia mencatat hal itu. Di dalam surat itu terdapat pembelaan Paulus terhadap

serangan para lawan dan juga pandangan-pandangan Paulus yang rupanya

dipermasalahkan oleh kalangan Gereja purba. Dukungan terhadap Paulus juga

dialami olehnya. Dari Kisah para Rasul dan surat-surat pastoral tampak mengenai

dukungan yang diberikan kepada Paulus. Karangan-karangan berikut yang ditulis

setelah wafatnya menyebutkan bahwa Paulus ialah seorang pemimpin Gereja. Ia

diterima oleh pemimpin yang lain, disambut hangat oleh semua jemaat di seluruh

Gereja.

5. Peneguhan

Video tersebut berisikan tentang ketangguhan dan kegigihan Paulus yang

awalnya merupakan seorang yang mengejar-ngejar murid Tuhan. Setelah

pertobatannya Paulus menjadi seorang yang bersemangat, tangguh dan gigih dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

85

pelayanan demi melayani umat Kristus mengubah pribadi Paulus menjadi seorang

yang percaya akan kebangkitan-Nya sehingga Paulus menjadi seorang pewarta yang

siap sedia untuk menjadi alat-Nya. Pesan yang dipetik dari video tersebut bahwa

sebagai seorang katekis harus siap sedia dalam menjalankan tugas seperti Paulus

yang rela berkorban demi pelayanannya dan pewartaan imannya.

Karya pewartaan Paulus tidak dapat dipisahkan dari pokok interprestasi

pewartaannya mengenai Injil. Apa yang diwartakan Paulus berhubungan dengan

pertanggungjawaban pertemuannya dengan Kristus dan panggilannya sebagai

Rasul. Pewahyuan yang diberikan oleh Allah mengenai Yesus putra-Nya berarti

bagi Paulus ialah pengakhiran dari usahanya sebagai kaum Farisi untuk

menemukan kebenaran di hadapan Allah dengan taat kepada Taurat. Tuhan

menampakkan diri bukan dalam tuntutan mentaati Taurat, tetapi keselamatan

Tuhan ada dalam anugerah rahmat pembenaran. Salib memperlihatkan kegagalan

Taurat dalam mengembalikan manusia pada panggilannya.

Belajar dari sosok Paulus yang tanpa ragu kegigihannya, keseriusannya dan

kesabaran Paulus dalam melayani. Dampak pelayanan Paulus begitu hebat

sehingga sulit membayangkan bagaimana jika Paulus tidak pernah ada dalam

sejarah Gereja pada waktu itu. Maka sebagai seorang hamba Tuhan, Paulus

menunjukkan sikapnya yang teguh akan ketaantan. Paulus berani pergi

menyebarkan Injil kemana-mana, bahkan hingga mencapai Asia kecil. Dalam

pelayanannya Paulus sukses mendirikan jemaat dimanapun ia menyebarkan Injil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

86

BAB V

PENUTUP

Pada bab V ini penulis akan mengungkapkan beberapa hal penting berkenaan

dengan pokok permasalahan penulisan skripsi ini. Kesimpulan berkaitan dengan

rumusan masalah dimana akan dijelaskan sebagai jawaban dari permasalahan yang

dikemukakan. Sedangkan saran guna memanfaatkan hasil karya ini untuk

mengembangkan spiritualitas katekis dengan belajar dan menggali pokok pewartaan

Rasul Paulus.

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah penulis dapat meanrik kesimpulan sebagai

berikut: Paulus berasal dari Tarsus. Paulus adalah seorang yang mendapatkan

pendidikan Yahudi yang sempurna. Paulus adalah seorang rasul. Pendidikannya itu

telah membuat Paulus menjadi seorang yang terpelajar dan bangga akan jalan hidup

yang dilaluinya. Jati diri Paulus dibentuk melalu jalur pendidikan yang ditempuhnya

di Yerusalem hingga ia dapat menjadi seorang Rasul. Paulus berpendapat bahwa jalan

hidup Yahudi ini merupakan satu-satunya jalan yang membawa keselamatan.

Rasul Paulus adalah seorang pewarta yang dengan gigih mewartakan Injil

Kristus. Karya pewartaan dan identitas Paulus Kerap kali dipertanyakan dalam

pewartaannya yang menimbulkan kontroversi di kalangan bangsa Yahudi sebagai asal

kegiatannya. Identitas dan karya Paulus dapat menjadi inspirasi para pewarta di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

87

zaman sekarang ini meskipun zaman ketika Paulus hidup berbeda dengan zaman

sekarang. Karya pewartaan Paulus bagi Gereja awal dapat berkembang tidak hanya di

kalangan Yahudi tetapi juga di kalangan bukan Yahudi. Gereja berkembang di

kalangan orang-orang bukan Yahudi sebab Paulus menyampaikan pewartaannya

dengan cara yang sesuai dengan situasi umat. Orang-orang non Yahudi yang

menerima pewartaan Paulus akan Injil Kristus tidak diharuskan untuk menjadi

Yahudi terlebih dahulu.

Katekis adalah umat beriman Kristiani yang dijiwai semangat merasul,

dipanggil dan diutus Allah, serta melibatkan diri dalam tugas pewartaan Gereja untuk

memperkenalkan, membantu menumbuhkan dan mengembangkan iman kristiani

umat di sekolah dan dalam komunitas basis, baik teritorial maupun kategorial. Sosok

katekis harus bersifat umatsentris. Katekis yang umat sentris hadir dari umat dan

untuk umat. Katekis dari umat bermakna katekis dipanggil dari kalangan umat

sendiri. Katekis untuk umat berarti katekis mewartakan Kabar Gembira kepada umat

itu sendiri. Katekis juga harus Kristosentris. Katekis harus menjiwai dan meneladani

Yesus Kristus sebagai guru sekaligus sebagai pewarta Kabar Gembira.

Untuk menggali inspirasi Paulus dapat dilihat dari ketangguhannya dalam

pelayanan. Paulus adalah sosok yang tangguh dalam mewartakan injil. Ketangguhan

Paulus terlihat dalam Kisah Para Rasul sebagaimana dikisahkan berkali-kali

mengalami penderitaan selama dalam mewartakan Injil. Setelah pertobatannya Paulus

harus banyak mengalami perlawanan dari pihak Yahudi di Damsyik maupun di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

88

Yerusalem. Walaupun banyak tantangan yang dialami Paulus, ia menganggap

penderitaannya adalah sebagai partisipasi pada penderitaan Kristus. Paulus

memandang hal ini didasari oleh imannya yang tangguh dan dalam.

B. Saran

Berikut ini penulis menyampaikan saran kepada katekis:

1. Bagi Paroki

Paroki dapat membuat program-program pembinaan bagi katekis agar katekis

semakin memiliki keyakinan dalam menjalankan tugas perutusannya dan memiliki

kualitas pribadi yang mampu untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Misalnya diadakan

program pembinaan spiritualitas katekis berlangsung secara berkesinambungan,

sehingga katekis benar-benar didampingi hingga sampai tahap penghayatan.

2. Menyediakan buku-buku tentang Paulus

Paroki menyediakan buku-buku tentang Paulus di perpustakaan paroki agar

para katekis tertarik untuk membaca. Dan dari hasil membaca mereka

menuangkannya dalam kehidupan sehari-hari misalnya: mereka semakin terpanggil

dalam tugas dan pelayanan mereka, semakin mencintai tugas yang diembannya,

semakin peduli terhadap umat, dan semakin setia mengikuti Kristus sebagai pusat

katekis sejati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

89

3. Diadakan rekruitmen katekis untuk menindaklanjutkan pelayanan

Untuk memaksimalkan rekrutmen diharapkan agar orang muda juga ikut

berpartisipasi dalam hidup menggereja. Basis pendampingan Orang Muda Katolik

yang paling efektif adalah keluarga. Dimana keluarga dapat membimbing iman

anaknya untuk berpartisipasi dalam hidup menggereja. Oleh sebab itu dibutuhkan

kerjasama antara katekis, paroki dan keuskupan sehingga pelayanannya dapat di

lanjutkan orang muda katolik. Supaya orang muda tidak bermalas-malasan saja di

paroki.

Lebih lanjut, setiap Komisi Keuskupan mesti membentuk sebuah tim relawan

yang terdiri dari sejumlah orang (muda) yang mempersiapkan, memfasilitasi

pelaksanaan dan menindaklanjuti proses pendidikan hidup menggereja Orang Muda

Katolik di keuskupan masing-masing. Untuk memulai proses tersebut, setiap Komisi

Keuskupan menyelenggarakan Temu Relawan Pendidikan Hidup Menggereja Orang

Muda Katolik, dengan mengundang keterlibatan para relawan pendidikan hidup

menggereja yang sudah disiapkan oleh setiap Komisi Keuskupan. Melalui berbagai

bentuk kegiatan ini, Orang Muda Katolik merasa semakin menemukan dirinya

sebagai orang beriman mkhluk ciptaan Allah yang dipanggil oleh Allah untuk

menjadikan dunia ini semakin tampak indah dan bermakna di hadapan sesama,

terlebih-lebih di hadapan Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

90

DAFTAR PUSTAKA

Bea, Agustinus. (1975). Paulus yang Tertangkap oleh Kristus. Flores: Nusa Indah.

Boli Kotan, Daniel. (2009). “Kepribadian dan Spiritualitas Katekis dalam Tantangan

Zaman”. Praedicamus, vol VIII, Edisi Januari-Maret. H.12.

Brunot, A. (ed.). (1992). Paulus dan Pesannya. Yogyakarta: Kanisius.

Cooke, Bernard. (1972) Iman dan Katekis. Yogyakarta: Puskat.

Dewan Karya Pastoral KAS. (2014). Direktorium Formatio Iman, Menjadi Katolik

Cerdas, Tangguh dan Missioner Sejak Dini Sampai Mati. Semarang:

keuskupan Agung Semarang.

Dewan Pastoral KAS. (2018) Direktorium Formatio Iman. Semarang: Keuskupan

Agung Semarang.

Didik Bagiyowiyadi, F.X. (2012). Identitas dan Spiritualitas Katekis. Yogyakarta:

Yayasan Pustaka Nusata.

Duckworth, Ruth. (1972) Menjadi Katekis Menghadapi Dunia Pluralitas.

Yogyakarta: Puskat.

Eko Riyadi, St. (ed.). (2012). Hidup dalam Kristus. Yogyakarta: Kanisius.

Fransiskus. (2013). Evangelii Gaudium (seri Dokumen Gerejawi No. 94. F.X

Adisusanto, SJ dan Harini Tri Prasasti Bernadeta, penerjemah), Jakarta:

Departemen Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia.

(Dokumentasi asli diterbitkan tahun 2014).

Hari Kustono, Antonius. (2008). Paulus Dari Tarsus: 21 Tanya Jawab. Yogyakarta:

Kanisius.

Hendro Budiyanto, St. (2011). Menjadi Katekis Volunter. Yogyakarta: Kanisius.

Heryatno. (2018). Menjadi Katekis Handal di Zaman Sekarang. Yogyakarta: Sanata

Dharma University Press.

Jacobs, Tom. (1983). Paulus: Hidup, Karya dan Teologinya. Yogyakarta: penerbit

Kanisius.

Komisi Kateketik KWI. (1997). Pedoman untuk Katekis: Dokumen Mengenai Arah

Panggilan, Pembinaan, dan Promosi Katekis di Wilayah-wilayah yang

Berada di bawah Wewenang CEP. Kanisius: penerbit Kanisius.

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II (R.Hardawiryana,

penerjemah). Jakarta: Obor. (Dokumen asli diterbitkan Tahun 1966).

Madya Utama, Ignasius L. (ed.). (2018). Menjadi Katekis Handal di Zaman

Sekarang. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Martini, CM. (1989). Kesaksian Santo Paulus. Yogyakarta:Kanisius.

Mintara Sufiyanta dan Yulia Sri Prihartini. (2010). Sang Guru Sang Peziarah.

Jakarta: OBOR (Anggota IKAPI).

Paulus VI. (1975). Evangelii Nuntiandi. Karya Pewartaan Injil dalam Jaman

Modern. Jakarta: penerbit Libreria Editrice Vaticana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: MENGGALI SEMANGAT PEWARTAAN RASUL PAULUS SEBAGAI … · pelayanan para katekis semakin rumit dan kompleks. Kehadiran teknologi digital pada era sekarang mengubah karakteristik budaya,

91

Pertemuan Nasional Katekese II. (2005). Identitas Katekis di Tengah Arus Perubahan

Zaman. Jakarta: Komisi Kateketik KWI.

Rukiyanto, B.A. (2012). Pewarta di Zaman Global. Yogyakarta: Kanisius.

Sarjumunarsa, Th. (1982). “Spiritualitas Katekis”. Rohani, Tahun XXIX, Februari.

H.33.

Suhardo. (1972) Sukses Katekis dalam Kepemimpinan. Yogyakarta: Seri Puskat No.

108.

Suharyo, Ignasius. (2003). Menjadi Manusia Dewasa. Belajar dari Pengalaman St.

Paulus. Yogyakarta: Kanisius.

Yohanes Paulus II. (1990). Redemptoris Missio (Seri Dokumen Gereja No. 14.

Borgias Frans, Suhardi OFM, penerjemah). Jakarta : Departemen

Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia. (Dokumen

asli diterbitkan Tahun 1990).

Yohanes Paulus II. (1992), Catechesi Tradendae (Seri Dokumen Gerejawi No. 28. R.

Herdawiryana, penerjemah). Jakarta: Departemen dokumentasi dan

penerangan Konfrensi Waligereja Indonesia. (Dokumen asli diterbitkan

tahun 1979).

Lalu Yosef. (2009). “Kepribadian dan Spiritualitas Katekis dalam Tantangan

Zaman”. Predicamus, vol VIII, edisi januari maret. H.12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI