Mengenal Tari Jaipong

4
Mengenal Tari Jaipong Kamis, 21 Maret 2013 13:31 BeritAnda - Indonesia Memang kaya akan banyaknya Khasanah budaya Bangsa yang dilahirkan dari Nenek Moyang Kita salah satunya adalah Jenis Kesenian atau tarian di Jawa Barat Yakni Tari Jaipong. Pengertian Tari Jaipong Jaipongan adalah sebuah aliran seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman Berasal dari Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan. 1 / 4

description

good

Transcript of Mengenal Tari Jaipong

Page 1: Mengenal Tari Jaipong

Mengenal Tari JaipongKamis, 21 Maret 2013 13:31

BeritAnda - Indonesia Memang kaya akan banyaknya Khasanah budaya Bangsa yangdilahirkan dari Nenek Moyang Kita salah satunya adalah Jenis Kesenian atau tarian di JawaBarat Yakni Tari Jaipong.

Pengertian Tari Jaipong

Jaipongan adalah sebuah aliran seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman Berasaldari Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalahKetuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak taritradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu.

Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapakesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kinidikenal dengan nama Jaipongan.

1 / 4

Page 2: Mengenal Tari Jaipong

Mengenal Tari JaipongKamis, 21 Maret 2013 13:31

Sebagai tarian pergaulan, tari Jaipong berhasil dikembangkan oleh Seniman Sunda menjaditarian yang memasyarakat dan sangat digemari oleh masyarakat Jawa Barat (khususnya),bahkan populer sampai di luar Jawa Barat.

Menyebut Jaipongan sebenarnya tak hanya akan mengingatkan orang pada sejenis tari tradisiSunda yang atraktif dengan gerak yang dinamis. Tangan, bahu, dan pinggul selalu menjadibagian dominan dalam pola gerak yang lincah, diiringi oleh pukulan kendang. Terutama padapenari perempuan, seluruhnya itu selalu dibarengi dengan senyum manis dan kerlingan mata.Inilah sejenis tarian pergaulan dalam tradisi tari Sunda yang muncul pada akhir tahun 1970-anyang sampai hari ini popularitasnya masih hidup di tengah masyarakat.

Sejarah Tari Jaipong Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangibentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari BallRoom, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaanronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatanupacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukanmemiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran.

Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakankesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanyadidukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buahkulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidakmemiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.

Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yangberperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk Tilu / Doger / Tayub) beralih perhatiannya padaseni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi,Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang polatarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya(Ketuk Tilu / Doger / Tayub). Dalam pada itu, eksistensi tari-tarian dalam Topeng Banjet cukupdigemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tariandalam Topeng Banjet ini.

Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yangmengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerakmincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerakdasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban

2 / 4

Page 3: Mengenal Tari Jaipong

Mengenal Tari JaipongKamis, 21 Maret 2013 13:31

dan Pencak Silat.

Perkembangan Tari Jaipong Dari tari Jaipong ini mulai lahir beberapa penari Jaipongan yang handal seperti Tati Saleh, YetiMamat, Eli Somali, dan Pepen Dedi Kirniadi. Kehadiran tari Jaipongan memberikan kontribusiyang cukup besar terhadap para pencinta seni tari untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarianrakyat yang sebelumnya kurang di perhatikan. Dengan munculnya tari Jaipongan ini mulaibanyak yang membuat kursus-kursus tari Jaipongan, dan banyak dimanfaatkan oleh parapengusaha untuk pemikat tamu undangan.

Di Subang Jaipongan gaya “Kaleran” memiliki ciri khas yakni keceriaan, erotis, humoris,semangat, spontanitas, dan kesederhanaan. Hal itu tercermin dalam pola penyajian tari padapertunjukannya, ada yang diberi pola (Ibing Pola) seperti pada seni Jaipongan yang ada diBandung, juga ada pula tarian yang tidak dipola (Ibing Saka), misalnya pada seni JaiponganSubang dan Karawang. Istilah ini dapat kita temui pada Jaipongan gaya kaleran, terutama didaerah Subang.

Tari Jaipong pada saat ini bisa disebut sebagai salah satu tarian khas Jawa Barat, terlihatpada acara-acara penting kedatangan tamu-tamu dari Negara asing yang datang ke JawaBarat, selalu di sambut dengan pertunjukkan tari Jaipongan. Tari Jaipongan ini banyakmempengaruhi pada kesenian-kesenian lainnya yang ada di Jawa Barat, baik pada senipertunjukkan wayang, degung, genjring dan lainnya yang bahkan telah dikolaborasikan denganDangdut Modern oleh Mr. Nur dan Leni hingga menjadi kesenian Pong-Dut.

Bentuk Penyajian Dan Ciri Khas Ciri khas Jaipongan gaya kaleran, yakni keceriaan, erotis, humoris, semangat, spontanitas dankesederhanaan (alami/apa adanya). Hal itu tercermin dalam pola penyajian taxi padapertunjukkannya, ada yang diberi pola (Ibing Pola) seperti pada seni Jaipongan yang ada diBandung, juga ada tarian yang tidak dipola (Ibing Saka), misalnya pada Seni jaipongan Subangdan Karawang. Istilah ini dapat kita temui pada Jaipongan gaya Kaleran, terutama di daerahSubang. Dalam penyajiannya, Jaipongan gaya kaleran ini sebagai berikut : 1) Tatalu ; 2)Kembang Gadung 3) Buah Kawung Gopar ; 4) Tari Pembukaan (Ibing Pola), biasanyadibawakan oleh penari tunggal atau Sinde Tatandakan (seorang Sinden tetapi tidak menyanyimelainkan menarikan lagu sinden/juru kawih); 5) Jeblokan dan Jabanan, merupakan bagianpertunjukkan ketika para penonton (Bajidor) sawer uang (Jabanan) sambil salam temple. IstilahJeblokan diartikan sebagai pasangan yang menetap antara sinden dan penonton (bajidor).

Perkembangan selanjutnya dari Jaipongan terjadi pada tahun 1980-1990-an, dimana GugumGumbira menciptakan tari lainnya seperti Toka-toka, Setra Sari, Sonteng, Pencug, Kuntul Mangut, Iring-firing Daun Puring, Rawayan dan Tari Kawung Anten. Dari taritarian tersebut muncul

3 / 4

Page 4: Mengenal Tari Jaipong

Mengenal Tari JaipongKamis, 21 Maret 2013 13:31

beberapa penari Jaipongan yang handal antara lain Iceu Effendi, Yumiati Mandiri, MimingMintarsih, Nani, Erna, Mira Tejaningrum, Ine Dinar, Ega, Nuni, Cepi, Agah, Aa Suryabrata danAsep Safaat.

Sumber: kumpulansejarah-aris.blogspot.com

4 / 4